Anda di halaman 1dari 36

PROSEDUR SERVIS DASAR – Tool dan Pengukuran

Dasar-Dasar
Perbaikan kendaraan memerlukan berbagai
macam tool dan alat ukur. Tool ini dibuat untuk
digunakan dengan cara khusus. Pekerjaan yang
akurat serta aman hanya dapat dicapai bila tool
tersebut digunakan dengan benar.

Konsep dasar menggunakan tool dan alat ukur:


• Pelajari penggunaan dan fungsi yang benar.
Pelajari penggunaan dan fungsi yang benar dari setiap tool dan alat ukur. Bila digunakan untuk tujuan selain
daripada yang telah ditentukan, tool atau alat ukur dapat rusak, dan part dapat rusak juga, atau kualitas
pekerjaan menjadi buruk.
• Pelajari cara menggunakan peralatan yang benar.
Setiap tool dan alat ukur memiliki prosedur pengoperasian yang telah ditentukan. Pastikan menggunakan
tool yang tepat pada setiap item pekerjaan, berikan gaya yang tepat pada tool, dan bekerjalah dengan posisi
yang benar.
• Pilih dengan benar.
Tersedia berbagai macam tool untuk mengendorkan baut, tergantung pada ukuran, posisi dan kriteria
lainnya. Pilih selalu tool yang sesuai dengan bentuk part dan tempat dimana pekerjaan sedang dilakukan.
• Jaga agar tetap teratur.
Tool dan alat ukur harus diletakkan dengan baik agar mudah didapat saat dibutuhkan, dan dikembalikan ke
tempatnya bila telah digunakan.
• Ketaatan untuk memelihara dan mengatur tool.
Tool harus dibersihkan dan bila perlu diberi oli segera setelah digunakan. Perbaikan yang diperlukan harus
segera dilakukan, sehingga tool selalu berada pada kondisi sempurna.

Memilih Tool
Pilih tool berdasarkan tipe pekerjaan.
• Untuk melepas dan mengganti baut/mur
atau melepas part.
Set kunci sok biasa digunakan untuk
perbaikan otomotif. Bila set kunci sok
tidak dapat digunakan karena
terbatasnya ruang kerja, pilihlah kunci
ring atau kunci pas (openend wrench).

1
PROSEDUR SERVIS DASAR – Tool dan Pengukuran

Pilih tool berdasarkan kecepatannya dalam


menyelesaikan pekerjaan.
• Kunci sok berguna untuk memutar baut/mur
tanpa memposisikannya kembali. Hal ini
memungkinkan pemutaran baut/mur dengan
cepat.
• Kunci sok dapat digunakan dalam berbagai
cara tergantung pada tipe pegangan yang
cocok.

PERHATIAN:
1. Handel ratchet (ratchet handle) cocok
digunakan pada tempat yang terbatas. Namun,
karena konstruksi ratchet itu sendiri, tidaklah
mungkin mendapatkan momen yang tinggi.
2. Handel geser (sliding handle) memerlukan
tempat kerja yang luas, namun menawarkan
pekerjaan yang lebih cepat.
3. Handel pemintal (spinner handle)
memungkinkan pekerjaan yang cepat, dengan
cara mengatur pegangan. Namun, pegangannya
panjang dan sulit digunakan pada tempat yang
terbatas.

Pilih tool dengan mempertimbangkan


ukuran momen putar
• Bila momen yang besar diperlukan untuk
pengencangan akhir atau pengendoran awal
baut/mur, gunakan kunci yang dapat
memberikan kekuatan besar.

PERHATIAN:
• Jumlah kekuatan yang dapat diberikan
tergantung pada panjang tangkai kunci.
Semakin panjang tangkainya, maka semakin
besar momen yang didapat dari gaya yang
kecil.
• Bila menggunakan tangkai dengan panjang
berlebihan, maka ada kemungkinan momen
menjadi berlebihan, dan baut dapat patah.

Perhatian penanganan
1.Ukuran dan penggunaan tool
• Pastikan diameter tool cocok dengan
kepala baut/mur.
• Pasangkan tool pada baut/mur dengan
kokoh.

2
PROSEDUR SERVIS DASAR – Tool dan Pengukuran

2. Pemberian kekuatan 1
• Selalu putar tool sehingga Anda dapat
menariknya.
• Bila tool tidak dapat ditarik karena
terbatasnya tempat, doronglah dengan
telapak tangan Anda.

3. Pemberian kekuatan 2
Sebuah baut/mur, yang telah dikencangkan,
dapat menjadi kendor dengan mudah akibat
adanya benturan. Sebuah palu atau pipa
(digunakan untuk memperpanjang tangkai)
tidak boleh digunakan untuk menaikkan momen.

4. Menggunakan kunci momen


Pengencangan akhir harus selalu dilakukan
dengan kunci momen, untuk mengencangkan ke
nilai standarnya.

3
PROSEDUR SERVIS DASAR – Tool dan Pengukuran

Sok (Set kunci sok)


Tool ini dapat digunakan untuk melepas dan
mengganti baut/mur dengan mudah, dengan
menggabungkan berbagai macam pegangan dan
sok, tergantung pada kondisi pengoperasian.

Pemakaian
Tool ini mencengkeram baut/mur yang dapat
dilepas atau diganti dengan set kunci sok.
1. Ukuran sok
• Tersedia dalam dua ukuran: Besar dan
kecil. Part yang besar mendapatkan
momen lebih besar daripada yang kecil.
2. Kedalamam sok
• Tersedia dalam dua tipe: standar, dan
dalam, yang lebih dalam 2 atau 3 kali
dari standar. Tipe dalam dapat dipakai
pada mur yang bautnya menonjol, yang
tidak sesuai dengan sok tipe standar.
3. Rahang
• Tersedia dalam dua tipe: Heksagonal
ganda dan heksagonal. Bagian segi
enam mendapatkan permukaan kontak
yang besar dengan baut/mur, sehingga
sangat sulit untuk merusak permukaan
baut/mur.

Adaptor Sok (Set Kunci Sok)

Penggunaan
Digunakan sebagai penghubung untuk
mengganti ukuran penggerak segi empat sok
(socket square drive).

PERHATIAN:
Momen yang terlalu besar memberikan beban
pada sok itu sendiri atau pada baut kecil.
Momen harus diberikan sesuai dengan batas
pengencangan yang ditentukan.
Universal Joint (Set Kunci Sok)
Penggunaan
Penggerak segi empat sok (socket square drive)
dapat digerakkan bolak-balik, atau ke kanan dan
kiri, dan sudut pegangan yang berhubungan
dengan kunci sok dapat diganti dengan bebas,
sehingga alat ini menjadi berguna di ruang
terbatas.

PERHATIAN:
1. Jangan memberikan momen dengan pegangan dimiringkan ke sudut yang besar.
2. Jangan digunakan dengan tool bertekanan udara (air tool). Persambungan dapat menjadi terlepas, sehingga
tidak dapat menyerap ayunan putaran, dan menyebabkan kerusakan pada tool, part atau kendaraan.

4
PROSEDUR SERVIS DASAR – Tool dan Pengukuran

Extension Bar (Set Kunci Sok)


Penggunaan
1. Dapat digunakan untuk melepas dan
mengganti baut/mur yang diletakkan terlalu
dalam untuk dicapai.
2. Extension bar dapat juga digunakan untuk
menaikkan alat dari permukaan datar untuk
mempermudah jalan masuk.

Spinner Handle (Set Kunci Sok)


Penggunaan
Pegangan ini digunakan untuk melepas dan
mengganti baut/mur dimana dibutuhkan momen
yang besar.

• Rahang sok memiliki pergerakan engsel,


yang memungkinkan sudut pegangan
disetel untuk mencocokkannya dengan
kunci sok.
• Pegangan ini bergeser, memungkinkan
panjang cengkeraman ditukar.

PERHATIAN:
Geser pegangan sampai berbunyi klik pada
posisi penguncian sebelum penggunaan. Bila
pegangan tidak pada posisi penguncian, maka
pegangan dapat bergeser ke dalam atau ke luar
selama penggunaan. Hal ini dapat mengubah
posisi pengerjaan teknisi dan mengarah pada
cedera.

Spinner Handle (Set Kunci Sok)


Penggunaan
Pegangan ini dapat digunakan dengan dua cara
dengan menggeser bagian penggerak sok.

1. Bentuk-L untuk momen tinggi


2. Bentuk-T untuk kecepatan naik

5
PROSEDUR SERVIS DASAR – Tool dan Pengukuran

Ratchet handle (Set Kunci Sok)


Penggunaan
1. Putar tuas pengesetan ke kanan untuk
mengendorkan baut/mur dan putar ke kiri
untuk mengencangkannya.
2. Baut/mur dapat diputar ke satu arah tanpa
perlu memasang kembali kunci sok.
3. Kunci sok dapat dikunci dengan sudut balik
kecil, sehingga memungkinkan pengerjaan
di tempat terbatas.

PERHATIAN:
Jangan memberikan momen yang berlebihan.
Hal ini dapat merusak konstruksi rachet..

Kunci Ring (Kunci Offset)


Penggunaan
Digunakan sebagai tambahan pengencangan dan
pekerjaan serupa, karena dapat memberikan
momen yang besar pada baut/mur.

1. Karena rahang berbentuk heksagonal ganda,


pencocokkan baut/mur menjadi mudah. Dan
dapat dipasangkan kembali pada tempat
terbatas.
2. Karena permukaan heksagonal baut/mur
dikelilingi, maka tidak ada bahaya
kerusakan pada sudut-sudut baut, dan dapat
memberikan momen besar.
3. Karena porosnya menyudut, maka dapat
digunakan untuk memutar baut/mur pada
tempat berceruk atau permukaan rata.

Kunci pas (Spanner)


Penggunaan
Digunakan pada posisi dimana set kunci sok
atau kunci ring (kunci offset) tidak dapat
digunakan untuk melepas atau mengganti
baut/mur.

1. Tangkainya terdapat dengan sudut yang


mengarah ke rahang. Sehingga dengan
membalikkan kunci pas (spanner), maka
tangkainya dapat digunakan untuk
pemutaran selanjutnya pada tempat terbatas.
2. Untuk mencegah agar bagian yang
berseberangan tidak berputar, seperti saat
mengendorkan pipa bahan bakar, gunakan dua kunci pas (spanner) untuk mengendorkan mur.
3. Kunci pas tidak dapat memberikan momen besar, oleh karena itu tidak boleh digunakan untuk
pengencangan akhir*.

6
PROSEDUR SERVIS DASAR – Tool dan Pengukuran

PERHATIAN:
Pipa-pipa tidak boleh dipasang dengan tangkai
kunci pas. Hal ini dapat menyebabkan
pemberian momen yang terlalu besar dan dapat
merusak baut atau kunci pas (spanner) itu
sendiri.
* Pengencangan akhir : pengencangan akhir
baut/mur.

Kunci yang dapat Disetel


Penggunaan
Digunakan untuk baut/mur dengan ukuran yang
tidak beraturan, atau untuk menahan SST.

• Memutar sekrup penyetel mengubah bore.


Oleh karena itu, satu kunci yang dapat
disetel digunakan sebagai pengganti banyak
kunci pas (spanner).
• Tidak cocok untuk pemberian momen besar.

Petunjuk
Putar sekrup penyetel untuk mengepaskan
lubangnya dengan kepala baut/mur yang sedang
digunakan.

PERHATIAN:
Putar kunci dengan rahang penyetel diletakkan
pada arah putaran. Bila kunci tidak diputar ke
arah ini, maka tekanan diberikan pada sekrup
penyetel, sehingga dapat rusak.
Kunci Busi
Penggunaan
Alat ini secara khusus digunakan untuk melepas
dan mengganti busi.
• Dua ukuran, besar dan kecil, agar sesuai
dengan ukuran busi.
• Bagian dalam kunci mengandung magnet,
untuk menahan busi.

PERHATIAN:
1. Unsur magnetik melindungi busi, tapi tetap
berhati-hatilah agar tidak menjatuhkannya.
2. Untuk memastikan busi telah dimasukkan
dengan benar, pertama-tama putarlah secara
hati-hati dengan tangan. (Referensi: momen
spesifikasi 180~200 kg·cm)

Obeng
Penggunaan
Digunakan untuk melepas dan mengganti sekrup.
• Tersedia model plus atau minus, tergantung pada bentuk ujungnya.

Petunjuk
1. Gunakan obeng dengan ukuran yang tepat, yang sesuai dengan alur sekrup.
2. Jagalah agar obeng tetap lurus dengan tulang sekrup, dan putarlah sambil memberikan tekanan.
7
PROSEDUR SERVIS DASAR – Tool dan Pengukuran

PERHATIAN:
• Jangan menggunakan tang penyambung atau alat lainnya sehingga kelebihan momen. Hal ini dapat
mengikis alur-alur pada sekrup atau merusak ujung obeng.

Tang Lancip (Needle Nose Plier)


Penggunaan
Digunakan untuk pengerjaan di dalam tempat
yang sempit atau menjepit part-part kecil.

• Penjepit berbentuk panjang dan tipis,


sehingga memungkinkan pengerjaan di
tempat yang sempit.
• Termasuk mata pisau dekat lehernya, yang
dapat memotong kawat halus, atau melepas
isolasi kabel-kabel kelistrikan.
PERHATIAN:
• Jangan memberikan tekanan yang
berlebihan pada ujung penjepit. Mereka
dapat menjadi bengkok, sehingga tidak
berfungsi untuk pekerjaan terperinci.

Tang Slip Joint


Penggunaan
Digunakan untuk mencengkram sesuatu.

• Mengubah posisi lubang pada titik tumpu


memungkinkan perpanjangan bukaan
rahang disetel.
• Rahang-rahang dapat digunakan untuk
menjepit atau mencengkram dan menarik.
• Kawat halus dapat dipotong pada lehernya.

PERHATIAN:
• Item-item yang mudah rusak harus ditutupi
dengan kain pelindung atau penutup lainnya,
sebelum dijepit oleh penjepit.
Tang Potong (Nippert)
Penggunaan
Digunakan untuk memotong kawat halus.
• Karena ujung mata pisau berbentuk bundar,
maka dapat digunakan untuk memotong
kawat-kawat halus, atau memilih hanya
kawat tertentu saja untuk dipotong.

PERHATIAN:
• Tidak dapat digunakan untuk memotong
kawat yang tebal dan keras. Bila
dilakukan, dapat merusak mata pisaunya.

8
PROSEDUR SERVIS DASAR – Tool dan Pengukuran

Palu
Penggunaan
Digunakan untuk melepas dan mengganti part-
part dengan cara memukulnya, dan untuk
menguji kekencangan baut berdasarkan
bunyinya.
Tipe-tipe berikut tersedia untuk digunakan
tergantung pada penggunaan atau materialnya:

1. Palu pin bola


Memiliki kepala besi.
2. Palu plastik
Memiliki kepala plastik, dan digunakan untuk
menghindari kerusakan pada item yang sedang
dipukul.
3. Palu penguji
Palu kecil dengan pegangan tipis dan panjang, digunakan untuk menguji kekencangan baut/mur berdasarkan
bunyi dan getaran yang dipancarkan saat dipukul.

Petunjuk
1. Gerakkan dengan langsung memukukannya. Contoh: Digunakan untuk melepas dan mengganti pin.
2. Melepas dengan langsung memukulnya. Contoh: Digunakan untuk memisahkan penutup dan kotak.
Pelepasan dengan tidak langsung memukulnya.
3. Pukul baut dengan perlahan. Contoh: Digunakan untuk memeriksa baut dari kekendoran.
(Pelajari untuk membedakan bunyi saat pemukulan.)
Batang Kuningan
Penggunaan
Tool pendukung yang mencegah rusaknya palu
• Terbuat dari kuningan, sehingga tidak
merusak part (karena akan berubah bentuk
sebelum part-nya berubah bentuk)

PERHATIAN:
Bila ujungnya berubah bentuk, perbaikilah
dengan menggunakan gerinda.

Gasket scraper
Penggunaan
Digunakan untuk melepas gasket cylinder head,
sealant cair, stiker dan lain-lain dari permukaan
rata.

Petunjuk
1. Hasil scraping tergantung pada arah mata
pisau:
(1) Di-scrap lebih baik karena ujung mata pisau
memotong ke dalam gasket. Meski demikian,
permukaan dapat digaruk dengan mudah.
(2) Ujung mata pisau tidak dapat terlalu masuk
ke dalam gasket, sehingga hasil yang bersih
sulit didapat. Akan tetapi, permukaan yang
9
PROSEDUR SERVIS DASAR – Tool dan Pengukuran

sedang di-scrap tidak rusak.


2. Saat menggunakannya pada permukaan yang mudah rusak, scraper harus ditutupi dengan isolatip plastik
(kecuali mata pisau).

PERHATIAN:
• Jangan meletakkan tangan Anda di depan mata pisau. Hal ini dapat mencederai diri Anda sendiri.
• Jangan menajamkan mata pisau pada gerinda. Selalu tajamkan mata pisau pada batu asah.

Center Punch
Penggunaan
Digunakan untuk menandai part.

• Ujung mata pisau telah dikeraskan, dengan


cara menempanya.

PERHATIAN:
1. Jangan memukul terlalu keras saat menandai.
2. Ujung mata pisau harus dirawat dengan
menggunakan batu asah.

Pin Punch
Penggunaan
Digunakan untuk melepas dan mengganti pin-
pin, dan untuk menyetel pin.
• Ujung punch telah dikeraskan dengan
menempanya.
• Dua ukuran ujung punch sesuai dengan
semua pin.
• Digabungkan bantalan karet, guna
memastikan bahwa part tidak rusak saat
terjebak (macet).
Instruksi
• Berikan gaya secara vertikal pada pin.
• Bantalan karet juga dapat diset untuk
menutupi punch dan pin, dan pin tertahan
saat gaya diberikan.

10
PROSEDUR SERVIS DASAR – Tool dan Pengukuran

Peralatan Udara (Air Tool)


Air tool memanfaatkan udara bertekanan, dan
digunakan untuk melepas dan mengganti
baut/mur. Alat-alat tersebut memungkinkan
pekerjaan diselesaikan dengan cepat.

1. Perhatian penanganan
1. Selalu gunakan tekanan udara yang tepat.
(Nilai yang tepat : 686kPa ( 7kg / cm2))
2. Periksa air tool secara berkala dan berikan oli air
tool untuk pelumasan dan pencegahan karat.
3. Bila air tool digunakan untuk melepas mur dari
sekrupnya, gaya putarnya dapat menyebabkan
mur terbang.
4. Selalu pasangkan mur pada sekrup dengan
menggunakan tangan terlebih dahulu. Bila air tool
digunakan sejak awal, ulir sekrup dapat rusak.
Berhati-hatilah untuk tidak mengencangkannya
berlebihan. Gunakan rentang gaya yang lebih
rendah untuk mengencangkan.
5. Untuk fisihing, gunakan kunci momen untuk
memeriksa momen pengencangan.
Air Impact Wrench
Penggunaan
Digunakan dengan baut/mur yang memerlukan
momen yang cukup besar.
1. Momen dapat disetel sampai 4-6 tahap.
2. Arah putaran dapat dirubah.
3. Digunakan dengan menggabungkan kunci sok
yang diperuntukkan. Kunci sok yang diperkuat
secara khusus, dan memiliki fungsi untuk
mencegah agar part tidak terbang dari
penggeraknya. Kunci sok selain yang
diperuntukkan tidak boleh digunakan.
PERINGATAN:
• Alat harus dipegang dengan kedua tangan saat
digunakan. Hanya mengoperasikan tombol-
tombol, dapat melepaskan momen yang besar,
dan dapat menyebabkan goncangan.
PETUNJUK:
• Posisi dan bentuk knob penyetel momen dan
tombol arah putaran berbeda-beda berdasarkan
pabrik pembuatnya.
Air Ratchet Wrench
Penggunaan
Digunakan untuk pelepasan dan penggantian
cepat baut/mur yang tidak memerlukan momen
yang besar.
1. Dapat mengubah arah putaran.
2. Dapat digunakan dengan penggabungan sok, batang perpanjangan (extension bar) dan sebagainya.
3. Dapat digunakan dengan cara yang sama seperti rachet wrench bila digunakan tanpa udara.

PERINGATAN:
Pastikan bukaan pembuang udara tidak diputar ke arah baut, mur, part-part kecil, oli atau produk limbah.
PETUNJUK:
• Tidak dapat menyetel momen.
11
PROSEDUR SERVIS DASAR – Tool dan Pengukuran

Untuk Memperoleh Nilai Pengukuran


Akurat
Alat ukur digunakan untuk mendiagnosis
kondisi kendaraan dengan cara memeriksa
apakah dimensi part dan kondisi penyetelan
sesuai dengan nilai standar, dan apakah part-
part kendaraan atau mesin berfungsi dengan
benar.
Poin-poin yang perlu diperiksa sebelum
pengukuran:
1. Bersihkan part yang hendak diukur dan alat
ukur.
Limbah produk atau oli dapat mengarah pada
kesalahan dalam nilai pengukuran. Permukaan-
permukaan harus dibersihkan sebelum mengukur.
2. Pilih alat ukur yang sesuai.
Pilih alat ukur menurut tingkat akurasi yang
diperlukan. Contoh salah: Menggunakan jangka
sorong untuk mengukur diameter luar piston.
3. Penyesuaian nol.
Periksa apakah angka nol diluruskan pada posisi
yang benar. Angka nol adalah dasar untuk
pengukuran yang tepat.
4. Perawatan alat ukur
Perawatan dan penyesuaian kembali dapat dilakukan
secara berkala. Jangan gunakan bila rusak.

Poin-poin yang perlu diperhatikan saat


pengukuran
1. Masukkan alat ukur ke part yang hendak
diukur pada sudut yang tepat.
Dapatkan sudut yang tepat dengan menekan alat
ukur saat menggerakkannya pada part yang hendak diukur. (Untuk keterangan lebih lengkap, lihat instruksi tersendiri
mengenai alat-alat ukur.)
2. Gunakan rentang yang tepat.
Saat mengukur tegangan atau arus, mulailah dengan rentang tinggi dan atur ke bawah. Nilai pengukuran harus dibaca dari
jarum angka (dial) yang sesuai untuk rentang tersebut.
3. Saat membaca nilai pengukuran
Pastikan ketinggian mata Anda berada pada sudut yang tepat pada cakra angka (dial) dan penunjuk.

12
PROSEDUR SERVIS DASAR – Tool dan Pengukuran

PERHATIAN:
1. Jangan menjatuhkan atau memukulnya, jika tidak
akan memberikan benturan. Tool ini adalah
peralatan presisi, dan dapat rusak bagian dalam part
konstruksinya.
2. Hindari menggunakan atau menyimpannya pada
temperatur tinggi atau kelembaban tinggi.
Kesalahan dalam nilai pengukuran dapat terjadi bila
digunakan pada temperatur tinggi.
3. Bersihkan tool setelah menggunakannya, dan
letakkan dalam kondisinya semula. Letakkan alat
hanya setelah dibersihkan dari oli atau produk
limbah. Semua alat yang digunakan harus
dikembalikan ke kondisi semula, dan perlengkapan
dengan kotaknya harus diletakkan di dalam
kotaknya. Alat-alat ukur harus disimpan di tempat
yang telah ditentukan. Bila alat-alat tersebut hendak disimpan dengan waktu yang lama, berikan oli perlindungan karat
bila diperlukan, dan lepas baterainya.

Kunci Momen
Penggunaan
Digunakan untuk mengencangkan baut/mur ke
momen spesifikasi.

1. Tipe Preset
Momen yang diperlukan dapat diset sebelumnya
dengan memutar lengan. Saat baut dikencangkan di
bawah kondisi ini, suara klik akan terdengar untuk
menunjukkan bahwa momen spesifikasi telah
didapat.
2. Tipe pegas daun
(1) Tipe standar
Kunci momen bekerja dengan cara melenturkan
palangnya yang terbuat dari pegas daun, melalui
gaya yang diberikan pada pegangan berporos. Gaya
yang diberikan dapat dibaca dengan menggunakan penunjuk dan skala guna mendapatkan momen spesifikasi.
(2) Tipe momen kecil
Nilai maksimum kira-kira 0.98N·m. Digunakan untuk pengukuran preload.

Petunjuk
• Pengencangan sebelumnya* oleh kunci-kunci lain, dimana efisiensi pengoperasiannya baik, dilakukan sebelum
mengencangkan dengan menggunakan kunci momen. Bila kunci momen digunakan untuk mengencangkan dari
awal, maka efisiensi pengoperasian menjadi buruk.

* Pengencangan sebelumnya:
Pengencangan sementara baut/mur, sebelum pengencangan akhir.

13
PROSEDUR SERVIS DASAR – Tool dan Pengukuran

PERHATIAN:
1. Bila beberapa baut dikencangkan, berikan
momen secara merata pada setiap baut, dan
lakukan sebanyak 2 atau 3 kali.
2. Bila sebuah SST sedang digunakan
bersamaan dengan kunci momen, hitung
momen sesuai dengan instruksi pada buku
Pedoman Servis.
3. Catatan untuk tipe pegas daun:

(1) Digunakan pada 50~70% seperti terlihat


pada skala kunci momen, untuk memudahkan
pemberian gaya yang stabil.

(2) Berikan gaya sedemikian rupa sehingga


pegangannya tidak menyentuh poros. Bila tekanan diberikan pada benda lain selain pin, maka pengukuran
momen yang akurat tidak didapat.

Jangka Sorong
Penggunaan
Caliper dapat mengukur panjang, diameter luar,
diameter dalam dan kedalaman.

Rentang pengukuran:
0~150, 200, 300mm

Akurasi pengukuran:
0.05mm

Jangka Sorong
Petunjuk
1. Tutup rahang seluruhnya sebelum mengukur, dan
periksa bahwa terdapat celah yang cukup antara
caliper untuk cahaya agar dapat terlihat.
2. Saat mengukur, gerakkan caliper secara lembut
sehingga part pas secara akurat diantara
rahangnya.
3. Bila part telah dipasangkan diantara rahang
dengan akurat, melekatkan jangka sorong dengan
sekrup stopper membuat pembacaan menjadi
lebih mudah.

14
PROSEDUR SERVIS DASAR – Tool dan Pengukuran

Pembacaan pengukuran
1. Nilai sampai 1.0mm
Baca skala pengukuran utama, terletak di sebelah
kiri angka 'nol'.
. Contoh: 45(mm)
2. Nilai sampai 0.05mm di bawah 1.0mm
Baca titik temu, dimana skala pada jangka dan skala
pengukuran utama menjadi sejajar.
. Contoh: 0.25(mm)
3. Cara menghitung pengukuran
+
Contoh: 45+0.25=45.25(mm)

Mikrometer
Penggunaan
Mengukur diameter/tebal luar part dengan cara
menghitung putaran proporsional kumparan ke
arah tangkainya.

Rentang pengukuran:
0~25mm
50~75mm
75~100mm
Keakuratan pengukuran: 0.01mm

Petunjuk
1. Kalibrasi nol
Sebelum menggunakan mikrometer, periksa
untuk memastikan bahwa ujung nol disejajarkan
dengan benar.

Pemeriksaan
Untuk mikrometer berukuran 50~75mm seperti
terlihat pada diagram , letakkan standard
gauge 50mm pada pembukaan, dan biarkan
rachet menghentikan freewheel 2 sampai 3
putaran. Kemudian, periksa bahwa garis dasar
pada sleeve dan garis ujung nol pada thimble
lurus.

Penyetelan
• Bila kesalahan kurang dari 0.02mm
Pasang klem pengunci untuk memantapkan
spindle. Kemudian gunakan kunci penyetel seperti terlihat pada diagram untuk menggerakkan dan menyetel
sleeve.
• Bila kesalahan lebih dari 0.02m
Pasang klem pengunci untuk memantapkan spindle seperti di atas. Gunakan kunci penyetel untuk mengendorkan
rachet stopper pada arah panah seperti terlihat pada diagram . Kemudian, sejajarkan garis ujung nol pada
thimble dengan garis dasar sleeve.
15
PROSEDUR SERVIS DASAR – Tool dan Pengukuran

2. Mengukur
(1) Berikan landasan pada benda yang akan
diukur, dan putar thimble sampai kumparan
menyentuh item dengan lembut.
(2) Setelah spindle menyentuh dengan lembut
item yang hendak diukur, putar stopper
rachet beberapa kali dan baca
pengukurannya.
(3) Stopper rachet menyatukan tekanan yang
diberikan oleh spindle, sehingga saat
tekanan ini melampaui tingkat spesifikasi,
maka tekanan akan berhenti.

PERHATIAN:
1. Mikrometer harus dipasang pada stand saat
mengukur part-part kecil.
2. Cari posisi dimana diameter yang benar dapat
diukur, dengan cara menggerakkan mikrometer.

3. Membaca Nilai pengukuran


(1) Membaca nilai sampai 0.5mm
Baca nilai terbesar, yang tampak pada skala lengan.
contoh: 55.5(mm)
(2) Membaca nilai sampai 0.01mm di bawah
0.5mm
Baca titik, dimana skala pada thimble dan skala
pada sleeve sejajar.
contoh: 0.45(mm)
(3) Cara menghitung nilai pengukuran
+
contoh: 55.5+0.45=55.95(mm)

Dial Gauge
Penggunaan
Pergerakan ke atas dan ke bawah dari ujung
pengukur yang tergantung diubah menjadi
putaran jarum penunjuk panjang dan jarum
penunjuk pendek. Penunjuk tersebut digunakan
untuk mengukur deviasi atau kebengkokkan
pada poros, dan permukaan goyangan flange,
dsb.

Tipe ujung pengukur tergantung


Tipe panjang: Digunakan untuk mengukur
part-part ditempat terbatas
Tipe roller: Digunakan untuk mengukur
bentuk-bentuk cekung/cembung pada ban, dll.
Tipe jungkat-jungkit (seesaw): Digunakan
untuk mengukur part-part yang tidak dapat
disentuh oleh bandul (deviasi vertikal
dari companion flange)
Tipe plat rata: Digunakan untuk mengukur
tonjolan piston, dll.
Presisi pengukuran: 0.01mm

16
PROSEDUR SERVIS DASAR – Tool dan Pengukuran

Petunjuk
1. Pengukuran
(1) Selalu gunakan posisi pada magnetic stand.
Setel posisi dial gauge dan item yang
sedang diukur, dan set bandul sehingga
berada pada titik tengah rentang gerakannya.
(2) Putar item yang sedang diukur, dan baca
penyimpangan jarum penunjuk.

2. Membaca nilai pengukuran


Dial menunjukkan gerakan kenaikan sebesar 7.
Rentang deviasi: 0.07mm

Caliper Gauge
Penggunaan
Tipe dial gauge yang digunakan untuk
mengukur diameter dalam. Dengan tipe seperti
terlihat pada gambar di sebelah kiri, jarum
panjang berputar sekali saat lug (tonjolan untuk
pegangan) yang dapat bergerak, bergerak 2mm..

Presisi pengukuran: 0.01mm


(Pembacaan gauge: 20 tanda pengukur
=0.2mm)

Petunjuk
1. Menyetel ke nol
(1) Set micrometer ke ukuran standar, dan
hentikan spindle dengan klem.
(2) Menggunakan lug terpasang sebagai titik
tumpu, putar gauge.
(3) Set gauge ke nol pada titik terdekat yang
mungkin (titik dimana penunjuk gauge bergerak
untuk menunjukkan lug yang sedang bergerak
berada pada sisi menutup).

2. Mengukur
(1) Gunakan tombol penggerak untuk menutup
lug yang dapat bergerak dan masukkan lug ke
dalam part yang akan diukur.
(2) Gerakkan lug yang dapat bergerak ke kiri
dan ke kanan atau ke atas dan ke bawah, dan
baca pengukuran berikut pada dial.
Kiri dan kanan: pada posisi dengan jarak terpanjang
Atas dan bawah: pada posisi dengan jarak terpendek

17
PROSEDUR SERVIS DASAR – Tool dan Pengukuran

3. Cara menghitung nilai pengukur


Nilai pengukur = ukuran standar ± pembacaan gauge.
Contoh: Ukuran standar, pembacaan gauge dan nilai pengukuran:
12.00mm+0.2mm=12.20mm
12.00: Ukuran standar
0.2: Pembacaan gauge (arah membuka)
12.20: Nilai pengukur

PERHATIAN:
1. Menggunakan lug yang terpasang sebagai titik
tumpu, gerakkan gauge ke kiri dan ke kanan, dan
temukan titik jarak terbesar.
2. Pada titik tersebut, gerakkan gauge ke atas dan
ke bawah dan ambil pembacaan pada titik jarak
terpendek.

Cylinder Gauge
Penggunaan
Digunakan untuk mengukur cylinder bore.

Akurasi pengukur: 0.01mm

Fitur:
• Perpanjangan atau penyusutan probe dibaca
dengan dial gauge.
• Micrometer juga digunakan untuk
mendapatkan cylinder bore.

18
PROSEDUR SERVIS DASAR – Tool dan Pengukuran

Petunjuk
1. Set cylinder gauge
(1) Menggunakan jangka sorong, ukur cylinder
bore dan dapatkan dimensi standar.

(2) Set batang pengganti dan washer penyetel


sehingga gauge akan berada pada 0.5 ~ 1.0mm
lebih panjang dari cylinder bore. (Batang-
batang pengganti ditandai dengan dimensi-
dimensinya (tersedia dalam kenaikan 5mm).
Gunakan panjang-panjangnya sebagai referensi
untuk memilih batang yang tepat. Kemudian,
buat penyetelan dengan menggunakan washer
penyetel).

(3) Dorong spindle sekitar 1 mm saat dial gauge


dipasang pada bodi cylinder gauge.

2. Kalibrasi nol cylinder gauge


(1) Set mikrometer ke dimensi standar yang
didapat oleh jangka sorong. Pasang kumparan
mikrometer dengan klem.
(2) Gerakkan gauge dengan menggunakan
batang pengganti sebagai titik tumpu.

(3) Set titik nol cylinder gauge (titik dimana


jarum penunjuk dial gauge berputar kembali ke
sisi penyusutan probe).

3. Pengukuran cylinder bore


(1) Dorong dengan lembut guide plate dan
masukkan dengan hati-hati gauge ke dalam
cylinder bore.
(2) Gerakkan gauge untuk mencari posisi
dengan jarak terpendek.
(3) Baca dial pada posisi dengan jarak
terpendek.

19
PROSEDUR SERVIS DASAR – Tool dan Pengukuran

4. Membaca nilai pengukuran


(1) Baca pada sisi perpanjangan
x+y
(2) Baca pada sisi penyusutan
x-z
x : Dimensi standar
(Nilai micrometer)
y : Pembacaan gauge ( sisi)
z : Pembacaan gauge ( sisi)
Contoh:
87.00(x) – 0.05(z)=86.95mm

PETUNJUK:
(1) Ikuti petunjuk pada buku Pedoman Servis
untuk posisi pengukuran.
(2) Dapatkan nilai kelonjongan* dan keruncingan dari dimensi cylinder bore.
Kelonjongan: A' – B' (A'>B')
: a' – b' (a'>b')
Keruncingan: A' – a' (A'>a')
: B' – b' (B'>b')
* Cylinder bore diletakkan ke dalam lingkaran yang tepat. Akan tetapi, sisi dorong piston, yang ditekan dari sisi
atas silinder dan piston yang terkena temperatur dan tekanan tinggi. Oleh karena itu, cylinder bore dapat
menjadi lonjong atau lancip sebagian.

Plastigauge
Penggunaan
Digunakan untuk mengukur celah oli area-area
yang dikencangkan dengan cap, seperti journal
crankshaft dan pin crankshaft.

Plastigage terbuat dari plastik lembut, dan


memiliki tiga warna, masing-masing
menunjukkan ketebalan yang berbeda.

Rentang pengukuran celah:


Hijau: 0.025 ~ 0.076mm
Merah: 0.051 ~ 0.152mm
Biru: 0.102 ~ 0.229mm

Petunjuk
(1) Bersihkan pin crankshaft dan bantalan.
(2) Potong lengan plastigage untuk
mencocokkan lebar bantalan.
(3) Letakkan plastigage pada pin crankshaft
seperti terlihat pada gambar.
(4) Letakkan tutup bantalan di atas pin crankshaft dan kencangkan pada momen spesifikasi. Jangan putar
crankshaft.
(5) Lepas tutup bantalan dan gunakan skala pada lengan plastigage untuk menentukan ketebalan plastigage
yang diratakan. Ukur ketebalan pada bagian terlebar plastigage.

20
PROSEDUR SERVIS DASAR – Tool dan Pengukuran

Gauge Celah Busi


Penggunaan
Digunakan untuk mengukur dan menyetel celah
busi.

Rentang pengukuran:
0.8 ~ 1.1mm
• Setiap kawat dengan ketebalan yang
berbeda digunakan untuk mengukur celah
busi.
• Elektroda massa dibengkokkan dengan cara
meletakkannya di alur gauge guna menyetel
celah.

Petunjuk
(1) Bersihkan busi.
(2) Ukur celah pada celah terkecil.
(3) Gunakan gauge yang bergeser dengan tahanan kecil tapi tidak ada kekendoran, dan baca ketebalan.

Penyetelan
Letakkan bagian yang terputong pada plat
penyetel di atas elektroda massa busi, dan
bengkokkan elektroda untuk menyetel. Jangan
mengganggu insulasi atau elektroda tengah.

PERHATIAN:
Busi platina dan iridium tidak memerlukan
penyetelan celah selama masa pemeriksaan.
Pada kondisi saat ini, busi umum kecuali busi
platina dan iridium juga tidak perlu diperiksa
jika mesin bekerja dengan normal.

Referensi:
Bersihkan elektroda menggunakan kain, jangan
gunakan kertas towel.

21
PROSEDUR SERVIS DASAR – Tool dan Pengukuran

Thickness Gauge
Penggunaan
Digunakan untuk mengukur celah nilai atau alur
ring piston, dll.

Petunjuk
(1) Digunakan untuk mengukur celah nilai atau
alur ring piston, dll.
(2) Bila ruang tidak dapat diukur dengan gauge
tunggal, gunakan gabungan 2 atau 3 gauge.
Gabungkan mata pisau sehingga dapat
menggunakannya dengan jumlah sesedikit
mungkin.

PERHATIAN:
(1) Untuk menghindari membengkokkan atau
merusak ujung gauge, jangan memasukkan
gauge dengan paksa ke dalam area yang
akan diukur.
(2) Sebelum menyimpan mata pisau, bersihkan
permukaannya dan berikan oli untuk
mencegah karat.

22
PROSEDUR SERVIS DASAR – Tool dan Pengukuran

Tester Sirkuit
Penggunaan
Digunakan untuk mengukur tegangan, arus,
tahanan dan frekuensi, dan untuk pengujian
kontinuitas kelistrikan dan dioda.

1. Switch pemilih fungsi


Ubah rentang sesuai dengan penggunaan yang
dikehendaki. Saat switch ini diset ke posisi
yang tepat, rentang pengukuran berubah secara
otomatis sesuai dengan nilai sinyal input.

2. Switch pemilih rentang


Dalam rentang AUTO, posisi titik desimal dan
unit berubah secara otomatis sesuai dengan nilai
sinyal input.
Bila nilai sinyal diketahui, rentang dapat diset
ke MAN (manual). Hal ini membuat
pengukuran menjadi lebih lancar daripada di
rentang AUTO karena posisi titik desimal dan
unit tidak berubah.

3. Panel display
Menunjukkan grafik batang sebagai tambahan
bagi display angka. Fitur ini berguna untuk
pembacaan waktu sinyal yang berubah-ubah,
yang sulit untuk dibaca dengan angka.

23
PROSEDUR SERVIS DASAR – Tool dan Pengukuran

4. Terminal lead penguji


Masukkan kawat penguji sesuai dengan
pengukuran.

5. Lead penguji
Pilihan probe 400A (untuk pengukuran arus
besar), dan tersedia adaptor-adaptor lead
penguji dengan berbagai macam penggunaan.

Probe 400A
Jepitkan ke atas harness untuk mengukur arus.
Penjepit IC
Jepitkan di atas terminal-terminal yang benar.
Penjepit buaya
Jepitkan di atas terminal-terminal. Tidak perlu
dipegang untuk mendapatkan pengukuran.
Pin
Digunakan untuk mengukur part-part terminal
yang rumit, seperti pada ECU..
Lead dasar
Lead yang digunakan untuk menghubungkan berbagai macam adaptor.

Petunjuk
1. Ukuran tegangan DC
(1) Hubungkan lead penguji berwarna hitam (-)
ke COM, dan lead penguji berwarna merah (+)
ke V.
(2) Set switch pemilih fungsi ke volatase DC.
(3) Set switch pemilih rentang ke rentang yang
tepat bagi voltase yang diukur.

24
PROSEDUR SERVIS DASAR – Tool dan Pengukuran

2. Pengukuran arus DC
• Untuk mengukur di bawah 20A
(1) Hubungkan lead penguji berwarna hitam (-)
ke COM, dan lead penguji berwarna merah
(+) ke 20A atau 400mA.
(2) Set switch pemilih fungsi ke rentang 20A
atau 400mA, dan ganti ke arus langsung
dengan switch DC/AC untuk mengukur.

2. Pengukuran arus DC
• Untuk mengukur di atas 20A
(1) Hubungkan lead penguji berwarna hitam (-)
pada 400A probe ke COM, dan lead penguji
berwarna merah (+) ke EXT.
(2) Set switch pemilih fungsi ke EXT dan
DC/AC switch ke DC ( ), lalu ukurlah.
(3) Ubah switch pemilih power/rentang pada
probe sampai 400A. Setel penunjukan ke
0.000 dengan dial penyetel nol, dan klem
pada probe ke harness untuk diukur di
dalam arah arus.

PERHATIAN:
Saat mengukur arus dalam rentang 20A atau 400mA,
berhati-hatilah untuk tidak melampaui arus
spesifikasi.

3. Mengukur tahanan
(1) Hubungkan lead penguji berwarna hitam (-)
ke COM dan lead penguji berwarna
merah (+) ke (Ω).
(2) Set switch pemilih fungsi ke (Ω / ) dan
switch DC/AC ke tahanan (Ω).
(3) Pilih rentang dengan switch pemilih rentang
sesuai dengan tahanan yang akan diukur.

4. Pengujian kontinuitas kelistrikan


(1) Hubungkan lead penguji berwarna hitam (-)
ke COM dan lead penguji berwarna merah
(+) ke (buzzer)
(2) Set switch pemilih fungsi ke Ω/ dan
switch DC/AC ke . Ukurlah.

Buzzer akan berbunyi bila tahanan part yang


sedang diuji untuk kontinuitas kelistrikan berada di bawah 40Ω.

25
PROSEDUR SERVIS DASAR – Tool dan Pengukuran

PERHATIAN:
1. Penggantian baterai
Ganti baterai pada tester bila tidak ada
display, atau bila display menunjukkan
'BAT'.
Ganti baterai pada probe 400A bila LED
tidak menyala.
2. Hindari menyimpan atau meninggalkan
peralatan dalam temperatur tinggi.
3. Jangan masukkan sinyal apapun, yang lebih
besar daripada input maksimum yang
diijinkan:

Kategori pengukuran: Rentang: Input maksimum yang diijinkan:


Tegangan DC Setiap rentang DC1000V
Tegangan AC Setiap rentang AC750V
Arus DC / AC 400mA 2A
20A 20A
40A 400A
450A (600V)

4. Saat menggunakan switch pemilih fungsi, lepas lead penguji dari sirkuit yang sedang diukur.
5. Setelah menggunakan, pastikan bahwa switch pemilih fungsi berada di tester, switch power berada di probe
dan switch pemilih rentang semuanya di set ke posisi OFF.

Auto Lift
• Angkat tinggi kendaraan agar teknisi
dapat bekerja dengan posisi yang
nyaman di bawah kendaraan.
Ada tiga tipe pengangkat dengan fungsi
pengangkatan yang berbeda, column
penopang, dan metoda penopangan.

26
PROSEDUR SERVIS DASAR – Tool dan Pengukuran

Petunjuk
1. Pengesetan

(1) Posisikan kendaraan di pusat pengangkat (lift).

(2) Pasangkan plat dan lengan pada posisi


seperti ditunjukkan di Pedoman Servis.

PERHATIAN:
Tipe lengan ayun (swing arm)
• Setel penopang sampai kendaraan
berada pada posisi horisontal.
• Selalu kunci lengan-lengannya.
Tipe pengangkat 4-column
Menggunakan stopper roda dan mekanisme
pengaman.
Tipe plat
Menggunakan alat bantu pengangkat plat
seperti ditunjukkan pada pedoman reparasi.

PERINGATAN:
• Sejajarkan posisi alat bantu pengangkat
plat dengan area tempat kendaraan
ditopang.
• Jangan membiarkan alat bantu
pengangkat plat ke luar dari plat.

2. Mengangkat/Menurunkan
• Selalu lakukan pemeriksaan keamanan
sebelum mengangkat atau menurunkan
pengangkat (lift), dan beri tanda pada
yang lain bahwa pengangkat (lift) akan
dioperasikan.
• Bila ban telah berada di atas sedikit,
periksa bahwa kendaraan telah ditopang
dengan benar.

PERINGATAN:
• Keluarkan semua muatan dari kendaraan,
dan angkat kendaraan dalam keadaan
kosong.
• Periksa bahwa tidak ada part di area
tersebut, kecuali part-part penopang.
• Jangan pernah mengangkat kendaraan
yang melebihi batas berat untuk
pengangkat (lift).
• Kendaraan dengan suspensi udara memerlukan penanganan khusus dikarenakan konstruksinya. Silahkan
lihat petunjuk di Pedoman Servis.
• Jangan memindahkan kendaraan saat sedang diangkat.
• Berhati-hatilah saat melepas dan mengganti part-part yang berat karena pusat gravitasi kendaraan dapat
berubah.
• Jangan mengangkat dengan pintu terbuka.
• Bila pekerjaan tersebut dibiarkan tidak selesai dalam waktu beberapa lama, selalu turunkan kendaraan.

27
PROSEDUR SERVIS DASAR – Tool dan Pengukuran

Dongkrak
Dongkrak
Menggunakan tekanan hidrolik untuk
menaikkan salah satu ujung kendaraan.
• Mengoperasikan handel berarti
menaikkan tekanan oli dan
menyebabkan lengan terangkat.
• Beberapa model menggunakan tekanan
udara untuk menaikkan tekanan oli.
• Tersedia berbagai macam model dengan
kemampuan pengangkatan yang berbeda
(diukur dalam ton.)
Rigid rack
Menopang kendaraan yang dinaikkan dengan
dongkrak.
• Tinggi dapat disetel dengan cara
mengganti posisi pin.
Petunjuk
1. Persiapan
(1) Periksa titik pendongkrakan kendaraan dan
titik penopang stand rigid rack pada pedoman
reparasi sebelum mendongkrak.
(2) Pastikan bahwa rigid rack diset ke tinggi
yang sama. Posisikan dekat dengan kendaraan.
(3) Letakkan stopper roda di depan ban depan
kiri dan kanan (bila kendaraan akan diangkat
dari belakang).

2. Mendongkrak
(1) Kencangkan handel pembebas dengan
sempurna.
(2) Letakkan dongkrak pada posisinya dan
angkat kendaraan, perhatikan arah yang
dihadapinya.
PERHATIAN:
• Adalah biasa untuk mendongkrak
kendaraan dari ujung belakang. Akan tetapi,
urutan dapat berubah, tergantung pada
model.
• Gunakan adaptor dongkrak untuk
kendaraan 4WD dengan gear diferensial
offset.
• Jangan meletakkan dongkrak pada tortion
beam axle untuk mengangkat.
PERHATIAN:
• Bekerjalah selalu pada permukaan datar,
dan keluarkan semua barang dari kendaraan.
• Selalu gunakan stand dongkrak saat
mendongkrak. Jangan memasuki area di bawah kendaraan sampai rigid rack dipasang.
• Jangan menggunakan banyak dongkrak dalam satu waktu.
• Jangan mengangkat kendaraan apapun yang melampaui beban yang diijinkan bagi dongkrak.
• Kendaraan dengan suspensi udara memerlukan penanganan khusus dikarenakan konstruksinya. Silahkan
lihat petunjuk pada Pedoman Reparasi.

28
PROSEDUR SERVIS DASAR – Tool dan Pengukuran

3. Menopang dengan rigid rack


(1) Posisikan kaki-kaki rack seperti terlihat
pada gambar, dan sejajarkan alur karet pada
rigid rack dengan bodi.
(2) Periksa kembali tinggi rack sehingga
kendaraan berada pada posisi horisontal.
(3) Kendorkan handel pembebas perlahan-lahan,
dan bila beban telah ditempatkan pada rigid
rack, ketok kaki-kaki rack secara lembut
dengan palu untuk memeriksa apakah
kesemuanya menyentuh tanah.
(4) Lepas dongkrak setelah pemeriksaan.

PERINGATAN:
• Jangan memasuki area di bawah kendaraan
saat mengangkat atau melepas rigid rack.
4. Menurunkan dongkrak
(1) Letakkan dongkrak pada posisinya, dan
angkat kendaraan, perhatikan arah yang
dihadapinya.
(2) Lepas rigid rack.
(3) Kendorkan handel pembebas perlahan-lahan,
dan turunkan lengan dengan lembut.
(4) Bila ban telah mencapai permukaan
semuanya, gunakan stopper roda.
PERHATIAN:
• Adalah biasa untuk menurunkan
kendaraan ke bawah dari ujung depan.
Akan tetapi, urutan dapat berubah
tergantung pada modelnya.
PERINGATAN:
• Lakukan pemeriksaan keamanan sebelum
mengangkat atau menurunkan kendaraan, dan beritahukan orang-orang lain bahwa pendongkrakan akan
dilakukan. Periksa bahwa tidak ada apapun di bawah kendaraan sebelum menurunkannya.
• Perlahan-lahan, kendorkan handel pembebas, dan turunkan kendaraan dengan lembut.
• Saat dongrak sedang tidak digunakan, turunkan lengan dan berdirikan handelnya.
Obeng
Memilih obeng sesuai dengan
penggunaannya
• Walaupun obeng biasa paling sering
digunakan, tipe obeng berikut ini juga
tersedia untuk keperluan yang berbeda:
A. Obeng penetrasi
Dapat digunakan untuk memberikan impact
pada obeng yang ditentukan.
B. Obeng stubby (gemuk pendek)
Dapat digunakan untuk melepas dan mengganti
sekrup pada ruang terbatas.
C. Obeng square- shank (batang persegi)
Dapat digunakan dimana momen besar
diperlukan.
D. Obeng halus
Dapat digunakan untuk melepas dan memasang part-part kecil.

29
PROSEDUR SERVIS DASAR – Tool dan Pengukuran

Kunci momen
Mengencangkan momen dengan extension tool
yang digabungkan pada kunci momen:
1. Menggabungkan extension tool akan
menambah panjang efektif (L2) dari kunci
momen. Jika kombinasi ini digunakan untuk
mengencangkan baut/mur sampai momen
spesifikasi yang terbaca pada kunci momen,
maka momen yang sebenarnya akan melebihi
momen pengencangan spesifikasi.
2. Sebagai tambahan mengenai momen
pengencangan spesifikasi, buku Pedoman
Perbaikan mencatat pembacaan T’ dari kunci
momen khusus. Jika tak tersedia kunci momen
dengan tipe yang sama, maka pembacaan kunci
momen tidak dapat diperoleh melalui rumus perhitungan.
3. Contoh nilai yang terdaftar pada Buku Pedoman Perbaikan.
Nilai standar:
T= 80N·m [816kgf·cm]
(momen pengencangan spesifikasi)
T'= 65N·m [663kgf·cm]
(pembacaan bila menggunakan kunci momen 1300F dengan tool tambahan )
4. Rumus: T'= Tx L2 / (L1+L2)
T' = Pembacaan kunci momen dengan extension tool [N·m {kgf·cm}]
T = Momen pengencangan spesifikasi [N·m {kgf·cm}]
L1 =Panjang dari tool tambahan [cm]
L2 =Panjang kunci momen [cm]

30
PROSEDUR SERVIS DASAR – Tool dan Pengukuran

Jangka Sorong
Contoh penggunaan
1. Mengukur panjang
2. Mengukur diameter bagian dalam
3. Mengukur diameter bagian luar
4. Mengukur kedalaman

31
PROSEDUR SERVIS DASAR – Tool dan Pengukuran

DAIHATSU Technician >> Tool and Measurement

Pertanyaan-1

Tandai pernyatan berikut Benar atau Salah:


Benar atau Lihat ke
No. Pertanyaan
Salah halaman

Melepas dan memasang kembali baut dan mur Benar Salah


menggunakan alat sesuai dengan partnya. Pilih alat
1 berdasarkan prioritas urutan sebagai berikut.
(1)Set kunci sok --> (2)kunci ring --> (3)Kunci pas
(openend wrench).

Saat menggunakan rigid rack, topang kendaraan pada Benar Salah


2
bagian ujung depan/belakang rocker panel.

Selama pengencangan akhir mur dan baut, gunakan Benar Salah


kunci momen untuk mengencangkannya ke momen
3
spesifikasi sesuai dengan petunjuk pada buku Pedoman
Perbaikan.

Ada sebuah metode untuk menaikkan kendaraan Benar Salah


4
sekaligus, yaitu dengan menggunakan dua dongkrak.

Saat mengukur dimensi-dimensi part, gunakan alat Benar Salah


5 pengukur dengan keakuratan pengukuran yang sesuai
dengan keakuratan yang diperlukan oleh part tersebut.

32
PROSEDUR SERVIS DASAR – Tool dan Pengukuran

DAIHATSU Technician >> Tool and Measurement

Pertanyaan-2

Caliper gauge memiliki sebuah jarum panjang yang


membuat satu putaran setiap kali probe bergerak 2mm.
Nilai pengukuran manakah yang menunjukkan nilai
yang benar pada caliper gauge ketika jarum panjangnya
menunjuk pada angka "20"?

0.02mm 0.2mm 2mm 20mm

Lihat ke halaman

33
PROSEDUR SERVIS DASAR – Tool dan Pengukuran

DAIHATSU Technician >> Tool and Measurement

Pertanyaan-3

Alat pengukur manakah yang paling tepat untuk


mengukur diameter luar piston?
1. Jangka sorong 2. Mikrometer
Akurasi Akurasi pengukuran:
Akurasi yang pengukuran:0.05mm 0.01mm
diperlukan:0.01mm

3. Cylinder gauge 4. Caliper gauge


Akurasi Akurasi
pengukuran:0.01mm pengukuran:0.01mm

1 2 3 4
Lihat ke halaman

34
PROSEDUR SERVIS DASAR – Tool dan Pengukuran

DAIHATSU Technician >> Tool and Measurement

Pertanyaan-4

Cocokkan alat di bawah ini dengan nama yang sesuai


pada kelompok kata berikut.
(1) ( ) kunci (2) ( ) kunci

(3) ( ) kunci (4) ( ) kunci

Lihat ke halaman
Pernyataan yang terkait dalam kelompok
kalimat ada di halaman berikut.

35
PROSEDUR SERVIS DASAR – Tool dan Pengukuran

DAIHATSU Technician >> Tool and Measurement

a) Pas b) Dapat disetel c) Air impact d) Air ratchet e) Momen


f) Busi g) Soket h) Ring

1 a b c d e f g h 3 a b c d e f g h
2 a b c d e f g h 4 a b c d e f g h

Klik jawaban Klik jawaban

36

Anda mungkin juga menyukai