Anda di halaman 1dari 188

BAB IV

PERHITUNGAN STRUKTUR

4.1 Perencanaan Atap


Perencanaan atap adalah hal pertama dalam merencanakan sebuah struktur
bangunan. Pada perencanaan atap menggunakan kuda-kuda baja dengan
menggunakan bentuk pelana untuk bagian penutup atap. Adapun pemodelan struktur
atap sebagai berikut:

Gambar 4.1.1 Rangka Atap Model CAD 2D

45
46

4.1.1 Pedoman Perhitungan Atap


Dalam perencanaan atap, adapun pedoman yang dipakai, sebagai berikut:
1. Pedoman Perencanaan Pmbebanan Untuk Rumah dan Gedung
(PPPURG 1987)
2. SNI 03 – 1729 - 2002. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk
Bangunan Gedung.
4.1.2 Perencanaan Gording
Pada perencanaan gording, tahapan dalam perencanaan meliputi: data-data
teknis, pembebanan gording, kombinasi dan kontrol kekuatan profil pada gording.
4.1.3 Data-data Perencanaan Gording
Bentang kuda-kuda = 12,7 m
Jarak kuda-kuda = 3,25 m
Jarak gording = 1,27 m
Sudut kemiringan atap = 10°
Sambungan = Baut
Profil gording = Light Lip Channels
= 2( C.150 50 20 3,2 )
Berat gording = 6,76 kg/m

Modulus Elastisitas (E) = 200.000 Mpa


Modulus geser ( G ) = 80.000 Mpa
Poisson ratio ( m ) = 30 %
Koefisien muai ( at ) = 1,2 * 10-6
(pasal 5.1.3, SNI 03- 1729- 2002, hal 9)
Mutu baja = BJ 37
Tegangan leleh ( fy ) = 240 Mpa
Tegangan Ultimit ( fu ) = 370 Mpa
Tegangan dasar = 160 Mpa
Peregangan minimum = 20 %
(tabel 5.3, SNI 03- 1729- 2002, hal 11)
Penutup atap Galvalum = 12 kg/m2
47

Berat per unit volume = 7.850 kg/m3


Plafond eternit + penggantung = 11+7 = 18 kg/m2
(PPURG 1987, hal 6 )
Beban hidup gording = 100 kg
(PPURG 1987, hal 7 )
Tekanan tiup angin = 25 kg/m2
(PPURG 1987, hal 18 )
4.1.4 Pembebanan gording
4.1.4.1 Beban mati
Beban mati adalah beban merata yang terjadi akibat beban itu sendiri dan
beban-beban tetap permanen, adapun pembebanan sebagai berikut:

Gambar 4.1.3 Pemodelan Beban Mati

1. Berat gording Light Lip Channels = 13,52 kg/m


2. Berat atap = 12 kg/m2 x 1,27 m = 15,24 kg/m
3. Berat trekstang (10% x 5,14) = 0,514 kg/m
q total = 29,274 kg/m

qx = q . sin α = 29,274 sin 10˚ = 5,084 kg/m


qy = q . cos α = 29,274 cos 10˚ = 28,829 kg/m
48

qx =5,084 kg/m

𝒍: 𝟑 𝟎𝟐𝟓𝒎

qy =28,829 kg/m

𝒍: 𝟑 𝟐𝟓 𝒎

Gambar 4.1.4 Pembebanan Beban Mati

( ) ( )

( ) ( )

(Teknik Sipil, hal 68)

4.1.4.2 Beban Hidup


Beban hidup adalah beban terpusat dan terjadi karena beban manusia yang
bekerja pada pekerjaan atap dengan berat P = 100 kg.

Gambar 4.1.5 Pemodelan Beban Hidup


49

Px = P . sin α = 100 sin 10˚ = 17,364 kg


Py = P . cos α = 100 cos 10˚ = 98,480 kg
Px = 17,364 kg

𝒍: 𝟑 𝟐𝟓 𝒎

Py = 98,480 kg

𝒍: 𝟑 𝟐𝟓 𝒎

Gambar 4.1.6 Pembebanan Beban Hidup

( ) ( )

( ) ( )

(Teknik Sipil, hal 68)


4.1.4.3 Beban Angin
Beban angin adalah beban yang timbul dari hembusan angin yang
diasumsikan pada daerah perbukitan dengan besaran W = 25 kg/m2

Gambar 4.1.7 Pemodelan Beban Angin


50

Koefisien angin tekan = ((0,02 . 100) – 0,4) = 0,2


Koefisien angin hisap = - 0,4
(PPPURG, hal 21 )
Beban angin tekan = 0,2 . 25 . 1,27 = 7,937 kg/m
Beban angin hisap = - 0,4 . 25 . 1,27 = 12,7 kg/m

Wty =7,937 kg/m

𝒍: 𝟑 𝟐𝟓 𝒎

Why =12,7 kg/m

𝒍: 𝟑 𝟐𝟓 𝒎

Gambar 4.1.8 Pembebanan Beban Angin

( ) ( )

( ) ( )

(Teknik Sipil, hal 68)


4.1.5 Kombinasi pembebanan Gording
1. U = 1,4 D
Ux = 1,4 ( ) = kg m
Uy = 1,4 ( ) = 53,288 kg m
2. U = 1,2 D + 0,5 La
Ux = 1,2 ( ) + 0,5 ( ) = 15,108 kg m
Uy = 1,2 ( ) + 0,5 ( ) = 85,682 kg m
3. U = 1,2 D + 1,6 La + 0,8 W
Ux = 1,2 ( ) + 1,6 ( ) + 0,8 (0) = 30,627 kg m
Uy = 1,2 ( ) + 1,6 ( ) + 0,8 ( ) = 187,035 kg m
51

4. U = 1,2 D + 1,3 W + 0,5 La


Ux = 1,2 ( ) + 1,3 (0) + 0,5 ( ) = 15,061 kg m
Uy = 1,2 ( ) + 1,3 ( ) + 0,5 ( ) = 107,480 kg m

5. U = 0,9 D ± 1,3 W
Uy = 0,9 ( )+ 1,3 (0) = 34,256 kg m
= 0,9 ( )– 1,3 ( ) = 12,578 kg m
(pasal 6.2.2, SNI 03- 1729- 2002, hal 13)
4.1.6 Kontrol Pada Gording
Dari tabel baja didapat Sx = 2*37,4 cm3 = 74,8 (103) mm dan
Sy = 2*8,19 cm3 = 16,38 (103) mm dan Momen maksimal yang didapat dari
kombinasi pembebanan adalah MUx = 30,627 kg m = 30,627 (104) N.mm dan
MUy = 187,035 kg m = 187,035 (104) N.mm, faktor reduksi 0,6 menurut Tabel
6.4-2 SNI 03-1729-2002.

1. Cek kelangsingan elemen


Perbandingan lebar terhadap tebal ()
(Tabel 7.5-1 SNI 03- 1729- 2002, hal 31)

= = = 15,625

 p= = = 32,275
√ √

r= = = 40,344
√ √

 <  p < r ………OK (penampang kompak)

(pasal 8.2.3, SNI 03- 1729- 2002, hal 36)

2. Kontrol momen terhadap batas tekuk lokal

Kapasitas Tekuk Lokal Sayap

Mn = Mp = Zx x fy
52

Mn = Mp = 74,8 (103) x 240

Mn = Mp = 17592 (103) Nmm

Kapasitas Tekuk Lokal Badan

Mn = Mp = Zy x fy

Mn = Mp = 16,38 (103) x 240

Mn = Mp = 3931,2 (103) Nmm

4.1.7 Kontrol lendutan


E = 2 x 106 kg/cm2 menggunakan asumsi 1 Mpa = 10 kg/cm2, momen inersia
yang berada pada profil Light Lip Channels Ix = 2*280 cm4 , Iy = 2*28,3 cm4
1. Akibat beban mati

2. Akibat beban hidup

3. Akibat beban angin

4. Lendutan kombinasi
fx total = 0,064 + 0,001 + 0 = 0,065 cm
fy total = 0,049 + 0,0005 + 0,016 = 0,0655 cm
Syarat lendutan
53

( )

( √ )

(SNI 03- 1729- 2002, hal 15)

4.1.8 Perhitungan Trekstang Gording


Beban merata terfaktor pada gording Quy = 0,028 kg/mm
Beban terpusat terfaktor pada gording Puy = 98,48 kg
Panjang sagrod ( jarak antara gording) Ly=L2 = 1270 mm
Gaya tarik pada sagrod akibat beban terfaktor

Tu= Quy * Ly + Puy = 134,04 kg


Tegangan leleh baja fy = 240 Mpa
Tegangan tarik putus fu = 370 Mpa
Diameter
sagrod d = 8 mm
Ag = π / 4 *
Luas penampang bruto d^2 = 50,24 mm2
Ae = 0.9 *
Luas penampang efektif sagrod Ag = 45,216 mm2

Tahanan tarik sagrod berdasarkan luas penampang bruto sagrod


ø*Tn = 0.9 *Ag * fy = 1085,18 kg
Tahanan tarik sagrod berdasarkan luas penampang efektif sagrod
ø*Tn = 0.75 *Ae * fu = 1254,74 N
Tahanan tarik sagrod ( terkecil ) yang digunakan ø*Tn = 1085,18 N

Syarat yang harus


dipenuhi Tu ≤ ø*Tn
134,04 ≤ 1085,18 AMAN (OK)
Maka dalam perencanaan kuda-kuda ini menggunakan trekstang dengan
diameter minimal = 8 mm
54

4.1.9 Perencanaan Kuda-kuda


Pada perencanaan kuda-kuda, tahapan dalam perencanaan meliputi : data-data
teknis, pembebanan kuda-kuda, dan kontrol kekuatan profil pada kuda-kuda.
4.1.10 Data-data Kuda-kuda
Bentang kuda-kuda = 12,7 m
Jarak kuda-kuda = 3,25 m
Jarak gording = 1,270 m
Sudut kemiringan atap = 10°
Penutup atap = Galvalum
Plafond = Eternit
Sambungan = Baut
Berat Atap = 12 kg/m2
Berat gording = 6,76 kg/m

Modulus Elastisitas (E) = 200.000 Mpa


Modulus geser ( G ) = 80.000 Mpa
Poisson ratio ( m ) = 30 %
Koefisien muai ( at ) = 1,2 * 10-6
(SNI 03- 1729- 2002, hal 9)
Mutu baja = BJ 37
Tegangan leleh ( fy ) = 240 Mpa
Tegangan Ultimit ( fu ) = 370 Mpa
Tegangan dasar = 160 Mpa
Peregangan minimum = 20 %
(SNI 03- 1729- 2002, hal 11)
2
Penutup atap galvalum spandek = 12 kg/m
Berat per unit volume = 7.850 kg/m3
Plafond eternit + penggantung = 11+7 = 18 kg/m2
(PPURG 1987, hal 6 )
Beban hidup gording = 100 kg
Tekanan tiup angin = 25 kg/m2
(PPURG 1987, hal 7&13 )
55

4.1.11 Pembebanan kuda-kuda


1. Akibat berat atap
Beban permanen yang bekerja pada kuda-kuda akibat dari benda yang berada
diatasnya berupa atap yang diasumsikan dengan menggunakan penutup
genting.
BA = Berat atap galvalum x jarak gording x jarak kuda-kuda
BA = 12 kg/m2 x 1,270 m x 3,250 m = 49,53 kg

Gambar 4.1.9 Pemodelan Beban Atap

2. Akibat berat sendiri kuda-kuda


Beban permanen yang timbul dari berat profil baja yang difungsikan sebagai
kuda-kuda. Beban terhitung secara manual dalam Program SAP, dalam
perencanaan menggunakan profil baja Wide Flange Shape. Pada
pembebanan akibat berat sendiri disimbulkan dengan huruf (BK). Pada
perencanaan ini menggunakan profil baja Double Siku
3. Akibat berat gording
Beban permanen yang timbul dari berat profil baja yang difungsikan sebagai
gording.
BG = berat profil baja x jarak kuda-kuda
BG = 6,76 kg/m x 3,25 m = 21,97 kg
56

4. Akibat Berat Plafon


Beban yang timbul akibat adanya berat dari plafon yang digantungkan pada
dasar kuda-kuda.
Bp = beban plafond x jarak kuda-kuda x panjang kuda-kuda
Bp = 18 x 3,25 x 12,70/8 = 92,8 kg

Gambar 4.2.10 Pemodelan Beban Plafon


5. Beban Hidup
Beban hidup adalah beban terpusat yang terjadi karena beban manusia yang
bekerja pada saat pembuatan atau perbaikan kuda-kuda dan atap dengan berat
P = 100 kg.
6. Beban Angin
Beban angin adalah beban yang timbul dari hembusan angin yang
diasumsikan pada daerah perbukitan dengan besaran W = 25 kg/m2

a. Akibat angin tekan


Cq = ά – 0,4
= 0,02 (10) – 0,4 = 0,2
(PPPURG, hal 21 )
W tekan = Cq x W x panjang sisi miring kuda-kuda x jarak kuda-kuda
= -0,2 x 25 kg/m2 x 13,35 m x 3,25 m = 216,93 kg
P = 216,93 / 4 = 54,23 kg
Vertikal = 54,23 x cos 10 = 53,40 kg
Horisontal = 54,23 x sin 10 = 9,41 kg
57

b. Akibat angin hisap


W hisap = Cq x W x panjang sisi miring kuda-kuda x jarak kuda-kuda
= -0,4 x 25 kg/m2 x 13.35 m x 3,25 m = 433,8 kg
P = 433,8 / 4 = 108,46 kg
Vertikal = 51,98 x cos 10 = 106,82 kg
Horisontal = 51,98 x sin 10 = 18,83 kg

4.1.12 Input Data Pada Program SAP


1. Materials menggunakan Mutu Baja BJ 37 dengan :
(1 MPa = 101971,62 kgf/m2)
fu = 370 MPa = 37729499 kgf/m2
fy = 240 MPa = 24473188 kgf/m2

Gambar 4.1.11 Material Propety data


58

2. Menentukan Frame Sections :

Gambar 4.1.12 Frame Properties Profil Double Angels / Siku

Gambar 4.1.13 SAP Rangka Atap Model 2D

Gambar 4.1.14 Define Load Patterns


59

3. Combinasi
a. COMB 1 = 1,4 D
b. COMB 2 = 1,2 D + 0,5 La
c. COMB 3 = 1,2 D + 1,6 La + 0,8 W
d. COMB 4 = 1,2 D + 1,3 W + 0,5 La

4. Rekap beban
a. Beban mati
Akibat beban atap (BA)
BA = 49,53 kg  50 kg
Akibat beban gording (BG)
BG = 21,97 kg  25 kg
Akibat Berat Plafon (BP)
BP = 92,8 kg  93 kg
b. Beban hidup
P = 100 kg
c. Beban angin
WTH = 9,41 kg  10 kg
WHV = 106,82 kg  107 kg

5. Perletakan Pembebanan Pada SAP


a. Beban Atap

Gambar. 4.1.15 Beban Atap 2D


60

b. Beban Gording

Gambar. 4.1.16 Beban Gording 2D


c. Beban Hidup

Gambar. 4.1.17 Beban Hidup 3D


61

d. Beban Angin

Gambar. 4.1.18 Beban Angin 2D


4.1.13 Data Hasil Perhitungan Kuda-kuda
Cek struktur profil baja melalu SAP

Gambar. 4.1.20 Cek Steel Design Section

Berdasarkan cek struktur dari SAP, profil baja tersebut dapat digunakan untuk
konstruksi kuda-kuda baja profil siku.
59
4.1.21. PERHITUNGAN PLAT DAN JUMLAH ALAT SAMBUNG

A. BATANG ATAS ( BATANG A1-A9 )

Kontrol Profil
Data-data
P 3,460 kg Bj. 33/37/41/44/50/52 ? 37
diameter alat sambung (d) 1.6 cm s (ijin) - Kg/cm2 1600

Dipakai Profil L60.60.6 F(cm2) = 6.910 cm2


Fperlu = 3460 = 2.163 cm2 (untuk 2 penampang profil)
1600
F perlu untuk 1 profil = 2.163
2
= 1.08 cm2
F netto profil = 6.91 - 2 x 0.6 x 1.6
= 4.99 cm2 > 1.08 cm2 (Aman)

Perhitungan Plat Penyambung


Data-data
P 3,460 kg Bj. 33/37/41/44/50/52 ? 37
diameter alat sambung (d) 1.6 cm s (ijin) 1600

Tinggi Plat Penyambung L(cm) = 6.00


Fperlu = 3460 = 2.163 cm2 (untuk 2 penampang profil)
1600
d = 2.163
( 6-1.6 )
= 0.49 cm ~ 0.50 cm

Perhitungan baut
Data-data
P 3,460 kg Bj. 33/37/41/44/50/52 ? 37
tebal plat sambung (d) 1.00 cm s (ijin) 1600
diameter alat sambung (d) 1.6 cm - sambungan iris ganda

s (tp) = 1.5 x 1600 = 2400 kg/cm2


t (baut) = 0.58 x 1600 = 928 kg/cm2
s (t) = 0.7 x 1600 = 1120 kg/cm2

Jumlah baut
Ngs = 2x0.25x3.14x1.6^2x928 = 3730 kg
Ntp = 1.6 x 1 x 2400 = 3840 kg
Nmax = 3840 kg
n = 3460 = 1.13 buah ~ 2 buah
3840
PERHITUNGAN SAMBUNGAN

A. BATANG ATAS ( BATANG A1- A9 )

1. DATA SAMBUNGAN
Gaya geser akibat beban terfaktor, Vu = 35 N

1.1. BAUT

Jenis baut yang digunakan, Tipe baut : A-325


b
Tegangan tarik putus baut, fu = 830 MPa
Diameter baut d= 16 mm
Jarak antara baut, a= 50 mm
Jumlah baut dalam satu baris, nx = 2 bh
Jumlah baris baut, ny = 1 baris
Faktor reduksi kekuatan tarik baut, ft = 0.75
Faktor reduksi kekuatan geser baut, ff = 0.75

1.2. PLAT SAMBUNG

Tegangan leleh plat, fy = 240 MPa


Tegangan tarik putus plat, fu p = 370 MPa
Tinggi plat sambung = Tinggi profil b= 65 mm
Tebal plat sambung, t= 10 mm

2. LETAK GARIS NETRAL

Jumlah baut total, n = nx * ny = 2 bh


Tinggi plat sambung, h = ny * a = 65 mm
Lebar plat sambung ekivalen sebagai pengganti baut tarik,
d = nx * ( p / 4 * D2 ) / a = 8.04 mm
Lebar efektif plat sambung bagian tekan, b' = 0.75 * b = 48.75 mm
Misal garis netral terletak pada jarak x dari sisi atas plat sambung.
Momen statis luasan terhadap garis netral,
2 2
1/2 * b' * (h - x) = 1/2. d * x
(b' - d) / 2 * x2 - b' * h * x + 1/2 * b' * h2 = 0
2 2
(b' - d) / 2 * x - b' * h * x + 1/2 * b' * h = 0 ( persamaan kuadrat dalam x )
Ax = (b' - d)/2 = 20
Bx = - b' * h = -3169
Cx = 1/2 * b' * h2 = 102984
2
Dx = Bx - 4 * Ax * Cx = 1656499
→ x = [ - Bx - Ö Dx ] / ( 2 * Ax ) = 46.22 mm
3. TEGANGAN YANG TERJADI PADA BAUT

Persamaan hubungan tegangan, s3 = (h - x) / x * s1 ← pers. (1)


s2 = ( x - a / 2 ) / x * s1 ← pers. (2)
Persamaan momen :
1/2 * (h - x) * b' * s3 * 2/3 * ( h - x ) + 1/2 * x * d * s1 * 2/3 * x = Mu
1/2 * (h - x) * b' * (h - x) / x * s1 * 2/3 * ( h - x ) + 1/2 * x * d * s1 * 2/3 * x = Mu
maka diperoleh :
3 2
s1 = 3 * Mu / [ ( h - x ) / x * b' + x * d ] ← pers. (3)

Tegangan pada masing-masing baris baut dihitung sebagai berikut :


Tegangan tarik pada sisi atas plat sambung,
Dari pers. (3) : s1 = 3 * Mu / [ ( h - x )3 / x * b' + x2 * d ] = 0.00 MPa
Tegangan tekan pada sisi bawah plat sambung,
Dari pers. (1) : s3 = ( h - x ) / x * s1 = 0.00 MPa
Tegangan tarik pada baut baris teratas,
Dari pers. (2) : s2 = ( x - a / 2 ) / x * s1 = 0.00 MPa
Tegangan tarik putus pada baut dan plat :
Tegangan tarik putus baut, fu b = 830 MPa
Tegangan tarik putus plat, fu p = 370 MPa

4. GAYA TARIK PADA BAUT

Gaya tarik yang terjadi pada baut baris teratas, Tu = s2 * a * d = 0 N


Gaya tarik yang ditahan satu baut, Tu1 = Tu / nx = 0 N
Luas penampang baut, A b = p / 4 * d2 = 201 mm2
Tahanan tarik nominal satu baut, Tn = 0.75 * Ab * fub = 125161 N
Tahanan tarik satu baut, ft * T n = 93871 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Tu1 £ ft * T n
0 < 93871 ® AMAN (OK)

5. GAYA GESER PADA BAUT

Gaya geser yang ditahan oleh satu baut, Vs1 = Vu / n = 35 N


Kondisi sambungan baut geser tunggal, maka nilai m= 1
Faktor pengaruh ulir pada bidang geser, r1 = 0.4
2
Luas penampang baut, Ab = p / 4 * d = 201 mm2
Tahanan geser nominal baut, Vn = r1 * m * A b * f u b = 66753 N
Tahanan geser baut, ff * Vn = 50064 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Vs1 £ ff * Vn
35 < 50064 ® AMAN (OK)
6. GAYA TUMPU PADA BAUT

Gaya tumpu yang ditahan satu baut, Rs1 = Vs1 = 35 N


Diameter baut, d= 16 mm
Tebal plat sambung, t= 10 mm
Tegangan tarik putus plat, fu p = 370 MPa
p
Tahanan tumpu nominal, Rn = 2.4 * d * t * fu = 142080 N
Tahanan tumpu, ff * Rn = 106560 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Rs1 £ ff * Rn
35 < 106560 ® AMAN (OK)

7. KOMBINASI GESER DAN TARIK

Konstanta tegangan (f1) untuk baut mutu tinggi, f1 = 807 MPa


Konstanta tegangan (f2) untuk baut mutu tinggi, f2 = 660 MPa
Faktor pengaruh ulir pada bidang geser, r2 = 1.9
Tegangan geser yang terjadi, fuv = Vu / ( n * Ab ) = 0.09 MPa
Tahanan geser baut, ff * r1 * m * f u b = 249.00 MPa
Syarat yang harus dipenuhi :
fuv = Vu / ( n * Ab ) £ ff * r1 * m * f u b
0.09 < 249.00 ® AMAN (OK)

Gaya tarik yang tejadi, Tu1 = 0.00 N


Tahanan tarik baut, ff * Tn = ff * f1 * Ab = 121692.73 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Tu1 £ ff * T n
0.00 < 121692.73 ® AMAN (OK)

Tegangan tarik, ft = 0.7 * fub = 581.00 MPa


Nilai tegangan kombinasi, f1 - r2 * fuv = 806.83 MPa
Syarat yang harus dipenuhi :
ft £ f1 - r2 * fuv
581.00 < 806.83 ® AMAN (OK)
Syarat yang harus dipenuhi :
ft £ f2
581.00 < 660.00 ® AMAN (OK)
PERHITUNGAN PLAT DAN JUMLAH ALAT SAMBUNG

B. BATANG BAWAH ( BATANG B1-B9 )

Kontrol Profil
Data-data
P 27.1 kg Bj. 33/37/41/44/50/52 ? 37
diameter alat sambung (d) 1.6 cm s (ijin) - Kg/cm2 1600

Dipakai Profil L60.60.6 F(cm2) = 6.910 cm2


Fperlu = 27.1 = 0.017 cm2 (untuk 2 penampang profil)
1600
F perlu untuk 1 profil = 0.017
2
= 0.01 cm2
F netto profil = 6.91 - 2 x 0.6 x 1.6
= 4.99 cm2 > 0.01 cm2 (Aman)

Perhitungan Plat Penyambung


Data-data
P 27 kg Bj. 33/37/41/44/50/52 ? 37
diameter alat sambung (d) 1.6 cm s (ijin) 1600

Tinggi Plat Penyambung L(cm) = 6.00


Fperlu = 27.1 = 0.017 cm2 (untuk 2 penampang profil)
1600
d = 0.017
( 6-1.6 )
= 0.00 cm ~ 0.10 cm

Perhitungan baut
Data-data
P 27 kg Bj. 33/37/41/44/50/52 ? 37
tebal plat sambung (d) 1.00 cm s (ijin) 1600
diameter alat sambung (d) 1.6 cm - sambungan iris ganda

s (tp) = 1.5 x 1600 = 2400 kg/cm2


t (baut) = 0.58 x 1600 = 928 kg/cm2
s (t) = 0.7 x 1600 = 1120 kg/cm2

Jumlah baut
Ngs = 2x0.25x3.14x1.6^2x928 = 3730 kg
Ntp = 1.6 x 1 x 2400 = 3840 kg
Nmax = 3840 kg
n = 27.1 = 0.01 buah ~ 1 buah
3840
PERHITUNGAN SAMBUNGAN

B. BATANG BAWAH ( BATANG B1-B9 )

1. DATA SAMBUNGAN
Gaya geser akibat beban terfaktor, Vu = 271 N

1.1. BAUT

Jenis baut yang digunakan, Tipe baut : A-325


b
Tegangan tarik putus baut, fu = 830 MPa
Diameter baut d= 16 mm
Jarak antara baut, a= 50 mm
Jumlah baut dalam satu baris, nx = 1 bh
Jumlah baris baut, ny = 1 baris
Faktor reduksi kekuatan tarik baut, ft = 0.75
Faktor reduksi kekuatan geser baut, ff = 0.75

1.2. PLAT SAMBUNG

Tegangan leleh plat, fy = 240 MPa


Tegangan tarik putus plat, fup = 370 MPa
Tinggi plat sambung = Tinggi profil b= 60 mm
Tebal plat sambung, t= 10 mm

2. LETAK GARIS NETRAL

Jumlah baut total, n = n x * ny = 1 bh


Tinggi plat sambung, h = ny * a = 60 mm
Lebar plat sambung ekivalen sebagai pengganti baut tarik,
d = nx * ( p / 4 * D 2 ) / a = 4.02 mm
Lebar efektif plat sambung bagian tekan, b' = 0.75 * b = 45 mm
Misal garis netral terletak pada jarak x dari sisi atas plat sambung.
Momen statis luasan terhadap garis netral,
1/2 * b' * (h - x)2 = 1/2. d * x2
2 2
(b' - d) / 2 * x - b' * h * x + 1/2 * b' * h = 0
(b' - d) / 2 * x - b' * h * x + 1/2 * b' * h2 = 0
2
( persamaan kuadrat dalam x )
Ax = (b' - d)/2 = 20
Bx = - b' * h = -2700
Cx = 1/2 * b' * h2 = 81000
Dx = Bx2 - 4 * Ax * Cx = 651441
→ x = [ - B x - Ö Dx ] / ( 2 * A x ) = 46.19 mm
3. TEGANGAN YANG TERJADI PADA BAUT

Persamaan hubungan tegangan, s3 = (h - x) / x * s1 ← pers. (1)


s2 = ( x - a / 2 ) / x * s 1 ← pers. (2)
Persamaan momen :
1/2 * (h - x) * b' * s3 * 2/3 * ( h - x ) + 1/2 * x * d * s1 * 2/3 * x = Mu
1/2 * (h - x) * b' * (h - x) / x * s1 * 2/3 * ( h - x ) + 1/2 * x * d * s1 * 2/3 * x = Mu
maka diperoleh : s1 = 3 * Mu / [ ( h - x )3 / x * b' + x2 * d ] ← pers. (3)

Tegangan pada masing-masing baris baut dihitung sebagai berikut :


Tegangan tarik pada sisi atas plat sambung,
3 2
Dari pers. (3) : s1 = 3 * Mu / [ ( h - x ) / x * b' + x * d ] = 0.00 MPa
Tegangan tekan pada sisi bawah plat sambung,
Dari pers. (1) : s3 = ( h - x ) / x * s 1 = 0.00 MPa
Tegangan tarik pada baut baris teratas,
Dari pers. (2) : s2 = ( x - a / 2 ) / x * s 1 = 0.00 MPa
Tegangan tarik putus pada baut dan plat :
Tegangan tarik putus baut, fub = 830 MPa
Tegangan tarik putus plat, fup = 370 MPa

4. GAYA TARIK PADA BAUT

Gaya tarik yang terjadi pada baut baris teratas, Tu = s2 * a * d = 0 N


Gaya tarik yang ditahan satu baut, Tu1 = Tu / nx = 0 N
Luas penampang baut, Ab = p / 4 * d2 = 201 mm2
Tahanan tarik nominal satu baut, Tn = 0.75 * Ab * fub = 125161 N
Tahanan tarik satu baut, ft * Tn = 93871 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Tu1 £ ft * Tn
0 < 93871 ® AMAN (OK)

5. GAYA GESER PADA BAUT

Gaya geser yang ditahan oleh satu baut, Vs1 = Vu / n = 271 N


Kondisi sambungan baut geser tunggal, maka nilai m= 1
Faktor pengaruh ulir pada bidang geser, r1 = 0.4
Luas penampang baut, Ab = p / 4 * d2 = 201 mm2
b
Tahanan geser nominal baut, Vn = r1 * m * Ab * fu = 66753 N
Tahanan geser baut, ff * Vn = 50064 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Vs1 £ ff * Vn
271 < 50064 ® AMAN (OK)
6. GAYA TUMPU PADA BAUT

Gaya tumpu yang ditahan satu baut, Rs1 = Vs1 = 271 N


Diameter baut, d= 16 mm
Tebal plat sambung, t= 10 mm
p
Tegangan tarik putus plat, fu = 370 MPa
Tahanan tumpu nominal, Rn = 2.4 * d * t * fup = 142080 N
Tahanan tumpu, ff * Rn = 106560 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Rs1 £ ff * Rn
271 < 106560 ® AMAN (OK)

7. KOMBINASI GESER DAN TARIK

Konstanta tegangan (f1) untuk baut mutu tinggi, f1 = 807 MPa


Konstanta tegangan (f2) untuk baut mutu tinggi, f2 = 660 MPa
Faktor pengaruh ulir pada bidang geser, r2 = 1.9
Tegangan geser yang terjadi, fuv = Vu / ( n * Ab ) = 1.35 MPa
Tahanan geser baut, ff * r1 * m * fub = 249.00 MPa
Syarat yang harus dipenuhi :
b
fuv = Vu / ( n * Ab ) £ ff * r1 * m * fu
1.35 < 249.00 ® AMAN (OK)

Gaya tarik yang tejadi, Tu1 = 0.00 N


Tahanan tarik baut, ff * Tn = ff * f1 * Ab = 121692.73 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Tu1 £ ff * Tn
0.00 < 121692.73 ® AMAN (OK)

Tegangan tarik, ft = 0.7 * fub = 581.00 MPa


Nilai tegangan kombinasi, f1 - r2 * fuv = 804.44 MPa
Syarat yang harus dipenuhi :
ft £ f1 - r2 * fuv
581.00 < 804.44 ® AMAN (OK)
Syarat yang harus dipenuhi :
ft £ f2
581.00 < 660.00 ® AMAN (OK)
PERHITUNGAN PLAT DAN JUMLAH ALAT SAMBUNG

C. BATANG DIAGONAL ( BATANG D1 - D9 )

Kontrol Profil
Data-data
P 15.30 kg Bj. 33/37/41/44/50/52 ? 37
diameter alat sambung (d) 1.2 cm s (ijin) - Kg/cm2 1600

Dipakai Profil L50.50.5 F(cm2) = 4.800 cm2


Fperlu = 15.3 = 0.010 cm2 (untuk 2 penampang profil)
1600
F perlu untuk 1 profil = 0.010
2
= 0.00 cm2
F netto profil = 4.8 - 2 x 0.5 x 1.2
= 3.60 cm2 > 0.00 cm2 (Aman)

Perhitungan Plat Penyambung


Data-data
P 15 kg Bj. 33/37/41/44/50/52 ? 37
diameter alat sambung (d) 1.2 cm s (ijin) 1600

Tinggi Plat Penyambung L(cm) = 5.00


Fperlu = 15.3 = 0.010 cm2 (untuk 2 penampang profil)
1600
d = 0.010
( 5-1.2 )
= 0.00 cm ~ 0.10 cm

Perhitungan baut
Data-data
P 15 kg Bj. 33/37/41/44/50/52 ? 37
tebal plat sambung (d) 1.00 cm s (ijin) 1600
diameter alat sambung (d) 1.2 cm - sambungan iris ganda

s (tp) = 1.5 x 1600 = 2400 kg/cm2


t (baut) = 0.58 x 1600 = 928 kg/cm2
s (t) = 0.7 x 1600 = 1120 kg/cm2

Jumlah baut
Ngs = 2x0.25x3.14x1.2^2x928 = 2098 kg
Ntp = 1.2 x 1 x 2400 = 2880 kg
Nmax = 2880 kg
n = 15.3 = 0.01 buah ~ 2 buah
2880 minimal 2 buah
PERHITUNGAN SAMBUNGAN

C. BATANG DIAGONAL ( BATANG D1 - D9 )

1. DATA SAMBUNGAN
Gaya geser akibat beban terfaktor, Vu = 153 N

1.1. BAUT

Jenis baut yang digunakan, Tipe baut : A-325


b
Tegangan tarik putus baut, fu = 830 MPa
Diameter baut d= 12 mm
Jarak antara baut, a= 50 mm
Jumlah baut dalam satu baris, nx = 2 bh
Jumlah baris baut, ny = 1 baris
Faktor reduksi kekuatan tarik baut, ft = 0.75
Faktor reduksi kekuatan geser baut, ff = 0.75

1.2. PLAT SAMBUNG

Tegangan leleh plat, fy = 240 MPa


Tegangan tarik putus plat, fup = 370 MPa
Tinggi plat sambung = Tinggi profil b= 50 mm
Tebal plat sambung, t= 10 mm

2. LETAK GARIS NETRAL

Jumlah baut total, n = n x * ny = 2 bh


Tinggi plat sambung, h = ny * a = 50 mm
Lebar plat sambung ekivalen sebagai pengganti baut tarik,
d = nx * ( p / 4 * D 2 ) / a = 4.52 mm
Lebar efektif plat sambung bagian tekan, b' = 0.75 * b = 37.5 mm
Misal garis netral terletak pada jarak x dari sisi atas plat sambung.
Momen statis luasan terhadap garis netral,
1/2 * b' * (h - x)2 = 1/2. d * x2
2 2
(b' - d) / 2 * x - b' * h * x + 1/2 * b' * h = 0
(b' - d) / 2 * x - b' * h * x + 1/2 * b' * h2 = 0
2
( persamaan kuadrat dalam x )
Ax = (b' - d)/2 = 16
Bx = - b' * h = -1875
Cx = 1/2 * b' * h2 = 46875
Dx = Bx2 - 4 * Ax * Cx = 424115
→ x = [ - B x - Ö Dx ] / ( 2 * A x ) = 37.11 mm
3. TEGANGAN YANG TERJADI PADA BAUT

Persamaan hubungan tegangan, s3 = (h - x) / x * s1 ← pers. (1)


s2 = ( x - a / 2 ) / x * s 1 ← pers. (2)
Persamaan momen :
1/2 * (h - x) * b' * s3 * 2/3 * ( h - x ) + 1/2 * x * d * s1 * 2/3 * x = Mu
1/2 * (h - x) * b' * (h - x) / x * s1 * 2/3 * ( h - x ) + 1/2 * x * d * s1 * 2/3 * x = Mu
maka diperoleh : s1 = 3 * Mu / [ ( h - x )3 / x * b' + x2 * d ] ← pers. (3)

Tegangan pada masing-masing baris baut dihitung sebagai berikut :


Tegangan tarik pada sisi atas plat sambung,
3 2
Dari pers. (3) : s1 = 3 * Mu / [ ( h - x ) / x * b' + x * d ] = 0.00 MPa
Tegangan tekan pada sisi bawah plat sambung,
Dari pers. (1) : s3 = ( h - x ) / x * s 1 = 0.00 MPa
Tegangan tarik pada baut baris teratas,
Dari pers. (2) : s2 = ( x - a / 2 ) / x * s 1 = 0.00 MPa
Tegangan tarik putus pada baut dan plat :
Tegangan tarik putus baut, fub = 830 MPa
Tegangan tarik putus plat, fup = 370 MPa

4. GAYA TARIK PADA BAUT

Gaya tarik yang terjadi pada baut baris teratas, Tu = s2 * a * d = 0 N


Gaya tarik yang ditahan satu baut, Tu1 = Tu / nx = 0 N
Luas penampang baut, Ab = p / 4 * d2 = 113 mm2
Tahanan tarik nominal satu baut, Tn = 0.75 * Ab * fub = 70403 N
Tahanan tarik satu baut, ft * Tn = 52802 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Tu1 £ ft * Tn
0 < 52802 ® AMAN (OK)

5. GAYA GESER PADA BAUT

Gaya geser yang ditahan oleh satu baut, Vs1 = Vu / n = 77 N


Kondisi sambungan baut geser tunggal, maka nilai m= 1
Faktor pengaruh ulir pada bidang geser, r1 = 0.4
Luas penampang baut, Ab = p / 4 * d2 = 113 mm2
b
Tahanan geser nominal baut, Vn = r1 * m * Ab * fu = 37548 N
Tahanan geser baut, ff * Vn = 28161 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Vs1 £ ff * Vn
77 < 28161 ® AMAN (OK)
6. GAYA TUMPU PADA BAUT

Gaya tumpu yang ditahan satu baut, Rs1 = Vs1 = 77 N


Diameter baut, d= 12 mm
Tebal plat sambung, t= 10 mm
p
Tegangan tarik putus plat, fu = 370 MPa
Tahanan tumpu nominal, Rn = 2.4 * d * t * fup = 106560 N
Tahanan tumpu, ff * Rn = 79920 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Rs1 £ ff * Rn
77 < 79920 ® AMAN (OK)

7. KOMBINASI GESER DAN TARIK

Konstanta tegangan (f1) untuk baut mutu tinggi, f1 = 807 MPa


Konstanta tegangan (f2) untuk baut mutu tinggi, f2 = 660 MPa
Faktor pengaruh ulir pada bidang geser, r2 = 1.9
Tegangan geser yang terjadi, fuv = Vu / ( n * Ab ) = 0.68 MPa
Tahanan geser baut, ff * r1 * m * fub = 249.00 MPa
Syarat yang harus dipenuhi :
b
fuv = Vu / ( n * Ab ) £ ff * r1 * m * fu
0.68 < 249.00 ® AMAN (OK)

Gaya tarik yang tejadi, Tu1 = 0.00 N


Tahanan tarik baut, ff * Tn = ff * f1 * Ab = 68452.16 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Tu1 £ ff * Tn
0.00 < 68452.16 ® AMAN (OK)

Tegangan tarik, ft = 0.7 * fub = 581.00 MPa


Nilai tegangan kombinasi, f1 - r2 * fuv = 805.71 MPa
Syarat yang harus dipenuhi :
ft £ f1 - r2 * fuv
581.00 < 805.71 ® AMAN (OK)
Syarat yang harus dipenuhi :
ft £ f2
581.00 < 660.00 ® AMAN (OK)
PERHITUNGAN PLAT DAN JUMLAH ALAT SAMBUNG

D. BATANG VERTIKAL ( BATANG V1 - V8 )

Kontrol Profil
Data-data
P 7.97 kg Bj. 33/37/41/44/50/52 ? 37
diameter alat sambung (d) 1.2 cm s (ijin) - Kg/cm2 1600

Dipakai Profil L50.50.5 F(cm2) = 4.800 cm2


Fperlu = 7.97 = 0.005 cm2 (untuk 2 penampang profil)
1600
F perlu untuk 1 profil = 0.005
2
= 0.00 cm2
F netto profil = 4.8 - 2 x 0.5 x 1.2
= 3.60 cm2 > 0.00 cm2 (Aman)

Perhitungan Plat Penyambung


Data-data
P 8 kg Bj. 33/37/41/44/50/52 ? 37
diameter alat sambung (d) 1.2 cm s (ijin) 1600

Tinggi Plat Penyambung L(cm) = 5.00


Fperlu = 7.97 = 0.005 cm2 (untuk 2 penampang profil)
1600
d = 0.005
( 5-1.2 )
= 0.00 cm ~ 0.10 cm

Perhitungan baut
Data-data
P 8 kg Bj. 33/37/41/44/50/52 ? 37
tebal plat sambung (d) 1.00 cm s (ijin) 1600
diameter alat sambung (d) 1.2 cm - sambungan iris ganda

s (tp) = 1.5 x 1600 = 2400 kg/cm2


t (baut) = 0.58 x 1600 = 928 kg/cm2
s (t) = 0.7 x 1600 = 1120 kg/cm2

Jumlah baut
Ngs = 2x0.25x3.14x1.2^2x928 = 2098 kg
Ntp = 1.2 x 1 x 2400 = 2880 kg
Nmax = 2880 kg
n = 7.97 = 0.00 buah ~ 2 buah
2880 minimal 2 buah
PERHITUNGAN SAMBUNGAN

D. BATANG VERTIKAL ( BATANG V1 - V8 )

1. DATA SAMBUNGAN
Gaya geser akibat beban terfaktor, Vu = 80 N

1.1. BAUT

Jenis baut yang digunakan, Tipe baut : A-325


b
Tegangan tarik putus baut, fu = 830 MPa
Diameter baut d= 12 mm
Jarak antara baut, a= 50 mm
Jumlah baut dalam satu baris, nx = 2 bh
Jumlah baris baut, ny = 1 baris
Faktor reduksi kekuatan tarik baut, ft = 0.75
Faktor reduksi kekuatan geser baut, ff = 0.75

1.2. PLAT SAMBUNG

Tegangan leleh plat, fy = 240 MPa


Tegangan tarik putus plat, fup = 370 MPa
Tinggi plat sambung = Tinggi profil b= 50 mm
Tebal plat sambung, t= 10 mm

2. LETAK GARIS NETRAL

Jumlah baut total, n = n x * ny = 2 bh


Tinggi plat sambung, h = ny * a = 50 mm
Lebar plat sambung ekivalen sebagai pengganti baut tarik,
d = nx * ( p / 4 * D 2 ) / a = 4.52 mm
Lebar efektif plat sambung bagian tekan, b' = 0.75 * b = 37.5 mm
Misal garis netral terletak pada jarak x dari sisi atas plat sambung.
Momen statis luasan terhadap garis netral,
1/2 * b' * (h - x)2 = 1/2. d * x2
2 2
(b' - d) / 2 * x - b' * h * x + 1/2 * b' * h = 0
(b' - d) / 2 * x - b' * h * x + 1/2 * b' * h2 = 0
2
( persamaan kuadrat dalam x )
Ax = (b' - d)/2 = 16
Bx = - b' * h = -1875
Cx = 1/2 * b' * h2 = 46875
Dx = Bx2 - 4 * Ax * Cx = 424115
→ x = [ - B x - Ö Dx ] / ( 2 * A x ) = 37.11 mm
3. TEGANGAN YANG TERJADI PADA BAUT

Persamaan hubungan tegangan, s3 = (h - x) / x * s1 ← pers. (1)


s2 = ( x - a / 2 ) / x * s 1 ← pers. (2)
Persamaan momen :
1/2 * (h - x) * b' * s3 * 2/3 * ( h - x ) + 1/2 * x * d * s1 * 2/3 * x = Mu
1/2 * (h - x) * b' * (h - x) / x * s1 * 2/3 * ( h - x ) + 1/2 * x * d * s1 * 2/3 * x = Mu
maka diperoleh : s1 = 3 * Mu / [ ( h - x )3 / x * b' + x2 * d ] ← pers. (3)

Tegangan pada masing-masing baris baut dihitung sebagai berikut :


Tegangan tarik pada sisi atas plat sambung,
3 2
Dari pers. (3) : s1 = 3 * Mu / [ ( h - x ) / x * b' + x * d ] = 0.00 MPa
Tegangan tekan pada sisi bawah plat sambung,
Dari pers. (1) : s3 = ( h - x ) / x * s 1 = 0.00 MPa
Tegangan tarik pada baut baris teratas,
Dari pers. (2) : s2 = ( x - a / 2 ) / x * s 1 = 0.00 MPa
Tegangan tarik putus pada baut dan plat :
Tegangan tarik putus baut, fub = 830 MPa
Tegangan tarik putus plat, fup = 370 MPa

4. GAYA TARIK PADA BAUT

Gaya tarik yang terjadi pada baut baris teratas, Tu = s2 * a * d = 0 N


Gaya tarik yang ditahan satu baut, Tu1 = Tu / nx = 0 N
Luas penampang baut, Ab = p / 4 * d2 = 113 mm2
Tahanan tarik nominal satu baut, Tn = 0.75 * Ab * fub = 70403 N
Tahanan tarik satu baut, ft * Tn = 52802 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Tu1 £ ft * Tn
0 < 52802 ® AMAN (OK)

5. GAYA GESER PADA BAUT

Gaya geser yang ditahan oleh satu baut, Vs1 = Vu / n = 40 N


Kondisi sambungan baut geser tunggal, maka nilai m= 1
Faktor pengaruh ulir pada bidang geser, r1 = 0.4
Luas penampang baut, Ab = p / 4 * d2 = 113 mm2
b
Tahanan geser nominal baut, Vn = r1 * m * Ab * fu = 37548 N
Tahanan geser baut, ff * Vn = 28161 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Vs1 £ ff * Vn
40 < 28161 ® AMAN (OK)
6. GAYA TUMPU PADA BAUT

Gaya tumpu yang ditahan satu baut, Rs1 = Vs1 = 40 N


Diameter baut, d= 12 mm
Tebal plat sambung, t= 10 mm
p
Tegangan tarik putus plat, fu = 370 MPa
Tahanan tumpu nominal, Rn = 2.4 * d * t * fup = 106560 N
Tahanan tumpu, ff * Rn = 79920 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Rs1 £ ff * Rn
40 < 79920 ® AMAN (OK)

7. KOMBINASI GESER DAN TARIK

Konstanta tegangan (f1) untuk baut mutu tinggi, f1 = 807 MPa


Konstanta tegangan (f2) untuk baut mutu tinggi, f2 = 660 MPa
Faktor pengaruh ulir pada bidang geser, r2 = 1.9
Tegangan geser yang terjadi, fuv = Vu / ( n * Ab ) = 0.35 MPa
Tahanan geser baut, ff * r1 * m * fub = 249.00 MPa
Syarat yang harus dipenuhi :
b
fuv = Vu / ( n * Ab ) £ ff * r1 * m * fu
0.35 < 249.00 ® AMAN (OK)

Gaya tarik yang tejadi, Tu1 = 0.00 N


Tahanan tarik baut, ff * Tn = ff * f1 * Ab = 68452.16 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Tu1 £ ff * Tn
0.00 < 68452.16 ® AMAN (OK)

Tegangan tarik, ft = 0.7 * fub = 581.00 MPa


Nilai tegangan kombinasi, f1 - r2 * fuv = 806.33 MPa
Syarat yang harus dipenuhi :
ft £ f1 - r2 * fuv
581.00 < 806.33 ® AMAN (OK)
Syarat yang harus dipenuhi :
ft £ f2
581.00 < 660.00 ® AMAN (OK)
78

4.2 Pelat Lantai


Pada sistem perencanaan pelat direncanakan sama dari lantai 1 – 5 dengan
tumpuan berupa jepit ataupun bebas. Sistem penulangan direcanakan sama pada tiap-
tiap lantai.

Gambar 4.2.1 Denah Pelat Lantai


Sumber : dokumen pribadi (Gambar Autocad)

4.2.1 Pedoman Perhitungan Pelat


Dalam perencanaan pelat lantai, pedoman yang dipakai:
1. Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung
(PPPURG 1987)
2. SNI 03-2847-2002. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk
Bangunan Gedung.
4.2.2 Perhitungan Pelat Lantai
79

4.2.3 Data teknis pelat lantai rencana:


1. Material beton
f.c = 30 Mpa
Berat per unit volume = 2.400 Kg/m3
Modulus elastisitas = 23.500 Mpa
√ √
(SNI -03 -2847 -2002, pasal 10.5(1), hal 54 )
2. Material tulangan
Fy = 240 Mpa
Berat per unit volume = 7.850 kg/m3
Modulus elastisitas = 200.000 Mpa
(pasal 5.1.3, SNI 03- 1729- 2002, hal 9)
4.2.4 Menentukan syarat-syarat batas dan bentang pelat lantai

Gambar 4.2.2 Tampak Atas Plat Lantai 1

Plat Lx = 325 cm, Ly = 650 cm dengan kode A


Keterangan: Sisi bentang pendek ( Lx )
Sisi bentang panjang ( Ly )

< 2 menggunakan plat lantai dua arah (two way slab)


80

4.2.5 Menentukan tebal plat lantai


Perencanaan pelat dalam menentukan tebal diambil dari bentang pelat yang
lebih pendek (lx) dari luasan pelat terbesar. Pada lantai 2 sampe 5 memiliki 1 type
pelat. Dengan menggunakan asumsi pelat 2 arah, dan menggunakan standar pelat
dengan ketebalan 12 cm. Asumsi menggunakan beton konvensional dengan
perhitungan bahwa setiap plat dibatasi oleh balok.

( )

( )

9,90 cm
( Maka tebal plat lantai yang digunakan yaitu 12 cm )
(SNI -03 -2847 -2002, pasal 11.5(3(3), hal 66 )
4.2.6 Data beban yang bekerja pada pelat
4.2.6.1 Beban mati
Berat jenis beton bertulang = 2400 Kg/m3
Berat jenis Baja = 7850 Kg/m3
Berat jenis lapisan lantai = 1800 Kg/m3
Penutup lantai = 24 Kg/m2
Tebal lapisan lantai =3 cm
Dinding pas. Setengah bata = 250 Kg/m2 (tanpa lubang)
Berat plafond 11+7 = 18 Kg/cm
( PPPURG 1987, hal 5 dan 6 )
4.2.6.2 Beban hidup
Bangunan perkantoran = 250 Kg/m2

( PPPURG 1987, hal 12 )


4.2.7 Pembebanan Pada Pelat
1. Beban mati (WD)
Berat plat lantai = 2400 x 0,12 = 288 Kg/m2
Berat spesi lantai = 0,03 x 1800 = 54 Kg/m2
81

Penutup lantai = 24 Kg/m2


Berat plafond = 18 Kg/m2
Total pembebanan (WD) = 384 Kg/m2
2. Beban hidup (WL)
Beban hidup perkantoran = 250 Kg/m2
3. Kombinasi pembebanan
WU = 1,2 WD + 1,6 WL
= 1,2 (384) + 1,6 (250)
= 860,8 Kg/m2  8,61 KN/m2
4.2.8 Perhitungan Momen pada Tumpuan dan Lapangan

Gambar 4.2.3. Skema Penulangan Pelat


Sumber : buku struktur beton bertulang (Gideon Kusuma)
82

Tabel 4.2.1. Skema Penulangan Pelat

Sumber : buku struktur beton bertulang (Gideon Kusuma)

4.2.8.1 Momen yang dihasilkan


Perhitungan pada pelat tipe A dengan dimensi 320 x 650 cm, lantai utama.
Untuk mempermudah dan memepercepat perhitungan maka diambil nilai
koefisien dari Tabel 4.2.1. yang paling besar.
Untuk daerah tumpuan menggunakan koefisien (-)
Untuk daerah lapangan menggunakan koefisien (+)

1. Momen Tumpuan Tx 2. Momen Lapangan Lx

3. Momen Tumpuan Ty ( )

4. Momen Lapangan Ly ( )
83

4.2.9 Perhitungan Penulangan Pelat


Tebal pelat (h) = 12 cm  120 mm
Fc = 30 Mpa  300 kg/cm2
Fy = 240 Mpa  2400 Kg/cm2
min = 0,00583
( Buku Gideon jilid 1, tabel 6, hal 51 )
Tebal Selimut Beton = p = 20 mm
( Buku Gideon jilid 1, tabel 3, hal 44 )
Diameter tulangan arah x =  10  10 mm

Tinggi evektif arah x


dx = h – p – ½ Dx
= 120 – 20 – ½ 10
= 95 mm
Diameter tulangan arah y =  10  10 mm
Tinggi evektif arah y
dy = h – p – Dy – ½ Dy
= 120 – 20 – 10 – ½ 10
= 85 mm
4.2.9.1 Tulangan yang dihasilkan
Perhitungan tulangan pada pelat lantai secara manual dengan program
Microsoft excel.
Perhitungan tulangan pada interpolasi untuk menentukan ( ρ), sesuai dengan
tabel 5.1h, buku Gideon jilid 4 pada halaman 46. Adapun rumus dalam interpolasi:

=A  ρ=a

=X  Interpolasi

=B  ρ=b
84

ρ =a+ × (b – a)

Tabel 4.2.2. Penentuan ρ pada Mutu beton Fc’ 30

Sumber : buku struktur beton bertulang (Gideon Kusuma)

Sedangkan untuk mencari tulangan pada pelat lantai dibantu dengan tabel
13a, buku Gideon jilid 1 pada halaman 58.
Tabel 4.2.3. Diameter Batang dalam mm2 per meter lebar Pelat

Sumber : buku struktur beton bertulang (Gideon Kusuma)


85

Dalam menentukan diameter dan jumlah tulangan disesuaikan dengan


perencanaan yang dibuat. Adapun hasil dari perhitungan tulangan, sebagai berikut:

Perhitungan pada pelat tipe A dengan dimensi 325 x 650 cm, lantai utama.
1. Penulangan Arah X
Momen Lapangan (Mlx) = KN.m

= 372,74 KN/m2

= 200  ρ = 0,0010

= 372,74  Interpolasi

= 300  ρ = 0,0016

ρ = 0,0010 + × (0,0016 – 0,0010)

= 0,0014...  ρmin > ρ


As = ρmin × b × dx
= 0,0058 × 1000 × 95
= 554 mm2
Didapat dari tabel 13a Tulangan yang dipakai  10 – 250 (As = 628 mm2)
2. Penulangan Arah X
Momen Tumpuan (Mtx) = KN.m

= -785,92 KN/m2

= 500  ρ = 0,0026

= 785,92  Interpolasi

= 600  ρ = 0,0032

ρ = 0,0026 + × (0,0032 – 0,0026)

= 0,0031...  ρmin > ρ


As = ρmin × b × dx
= 0,0058 × 1000 × 95
= 554 mm2
Didapat dari tabel 13a Tulangan yang dipakai  10 – 125 (As = 628 mm2)
86

3. Penulangan Arah Y
Momen Lapangan (Mly) = KN.m

= 151,13 KN/m2

= 100  ρ = 0,0005

= 151,13  Interpolasi

= 200  ρ = 0,0010

ρ = 0,0005 + × (0,0010 – 0,0005)

= 0,00075...  ρmin > ρ


As = ρmin × b × dx
= 0,0058 × 1000 × 95
= 554 mm2
Didapat dari tabel 13a Tulangan yang dipakai  10 – 250 (As = 628 mm2)

4. Penulangan Arah Y
Momen Tumpuan (Mty) = KN.m

= - 473,57 KN/m2

= 400  ρ = 0,0021

= 473,57  Interpolasi

= 500  ρ = 0,0026

ρ = 0,0026 + × (0,0026 – 0,0021)

= 0,0029...  ρmin > ρ


As = ρmin × b × dx
= 0,0058 × 1000 × 85
= 496 mm2
Didapat dari tabel 13a Tulangan yang dipakai  10 – 125 (As = 628 mm2)
87

Gambar 4.2.3 Denah Penulangan Pelat A (Tebal 12 cm)


Sumber : dokumen pribadi (Gambar Autocad)
88

4.3 Portal (Balok dan Kolom)

Gambar 4.3.1. Prefektif Rangka Portal Struktur Beton


Sumber : dokumentasi pribadi (program SAP)

4.3.1 Pedoman Perhitungan Balok dan Kolom


Dalam perencanaan Balok dan Kolom, pedoman yang dipakai:
1. Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung
(PPPURG 1987)
2. SNI 03-1726-2012. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa
untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung.
3. SNI 03-2847-2002. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk
Bangunan Gedung.

4.3.2 Perhitungan Balok dan Kolom


1. Material beton
Berat per unit volume = 2400 Kg/m3
f.c ( kolom ) = 30 Mpa
89

Modulus elastisitas = 25742,960 Mpa


√ √
(SNI -03 -2847 -2002, pasal 10.5(1), hal 54 )
f.c ( balok ) = 30 Mpa
Modulus elastisitas = 25742,960 Mpa
√ √
(SNI -03 -2847 -2002, pasal 10.5(1), hal 54 )
2
(1 MPa = 101971,62 kgf/m )
fc' 30 = 30 MPa = 3059148,6 kgf/m2
fy 400 = 400 MPa = 40788648 kgf/m2
fy 240 = 240 MPa = 24473188 kgf/m2

Gambar 4.3.2 Material Propety data


2. Material tulangan
Besi ulir , Fy = 400 Mpa
Fu = 520 Mpa
Besi polos , Fy = 240 Mpa
Fu = 390 Mpa
Berat per unit volume = 7850 kg/m3
Modulus elastisitas = 200000 Mpa
4.3.3 Menentukan Syarat-syarat Batas dan Panjang Bentang
Balok dianggap ditumpu bebas pada kedua tepinya, dengan panjang bentang
240 cm dan 480 cm.
90

4.3.4 Menentukan Dimensi


1. Pada perencanaan dimensi balok menggunakan acuan dengan asumsi
awal, 1/10 dari jarak antar kolom.
B1 = 35 x 70 cm
B2 = 30 x 60 cm
B3 = 25 x 50 cm
B4 = 20 x 40 cm
B5 = 20 x 30 cm

2. Pada perencanaan dimensi kolom dengan menyesuaikan beban yang


terjadi dengan asumsi awal, K1 = 60 x 60 cm, K2 = 50 x 50 cm dan K 3 =
30 x 30 cm.

4.3.5 Pembebanan Portal


Sesuai dengan Peraturan Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan
Gedung ( PPPURG 1987 ), ada empat pembebanan yang ditinjau dalam portal, yaitu
beban mati, beban hidup, beban angin dan beban gempa. Sesuai dengan
kegunaannya, diperoleh beban sebagai berikut :
6.3.5.1 Beban pada pelat lantai
1. Beban mati (WD)
Berat spaci lantai = 0,03 x 1800 = 54 Kg/m2
Penutup lantai = 24 Kg/m2
Berat plafond = 18 Kg/m2
Total pembebanan (WD) = 96 Kg/m2
91

Gambar 4.3.3. Beban Mati Pelat


Sumber : dokumentasi pribadi (program SAP)

2. Beban hidup (WL)


Beban perkantoran = 250 Kg/m2

Gambar 4.3.4. Beban Hidup Pelat


Sumber : dokumentasi pribadi (program SAP)
92

6.3.5.2 Beban pada balok


Berat dinding ( bata ringan) = 3.5 m x 100 kg
= 350 kg.m
Berat kuda-kuda = 285 kg

Gambar 4.3.5. Beban Pada Balok dan Beban Kuda-Kuda


Sumber : dokumentasi pribadi (program SAP)
6.3.5.3 Beban Pada Portal
Karena data kecepatan angin tidak diketahui, maka diambil tekanan minimal
sebesar p = 25 kg/m2 . sesuai dengan data pembebanan pada buku PPPURG 1987.
Angin sebagai beban merata pada bangunan, pada pemodelan rangka angin
dikenakan pada setiap joint sebagai beban terpusat.
Dalam mengubah beban angin menjadi beban terpusat:
- Panjang dinding = 6,5 m
- Tinggi dinding = 3,5 m
- Tekanan angin minimun = 25 kg/m2
Pada daerah tengah
P = 6,5 x 3,5 x 25 = 568,75 kg
Pada daerah tepi
P =( 6,5 x 3,5 x 25 ) / 2 = 284,37 kg
93

1. Angin tekan
Pada daerah tengah
Koefisien tekan 0,9 maka: 650 x 0,9 = 585 kg
Pada daerah tepi
Koefisien tekan 0,9 maka: 350 x 0,9 = 315 kg

Gambar 4.3.6. Beban Angin


Sumber : dokumentasi pribadi (program SAP)

2. Beban gempa
Beban gempa atau respons spectrum yang terjadi sesuai dengan data
pada peritungan gempa, mengacu pada SNI 03-1726-2012.
a. Menentukan Kategori Resiko Struktur Bangunan (I-IV) dan
faktor keutamaan (Ie)
Untuk berbagai kategori risiko struktur bangunan gedung dan
non gedung sesuai Tabel 4.3.1 pengaruh gempa rencana terhadapnya
harus dikalikan dengan suatu faktor keutamaan Ie menurut Tabel
4.3.2.
94

Tabel 4.3.1. Kategori Resiko Bangunan Gedung dan Non Gedung Untuk Beban
Gempa

Sumber : SNI 03-1726-2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan
Gedung dan Non Gedung.

Tabel 4.3.2. Faktor Keutamaan Gempa

Sumber : SNI 03-1726-2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan
Gedung dan Non Gedung.
95

Gedung yang direncanakan berupa gedung perkantoran


dengan kategori risiko II, untuk faktor keutamaan gedung adalah :
Ie = 1,0
a. Menentukan Parameter percepatan gempa (SS, S1)
Berdasarkan dari gambar respon spektra pada Gambar 4.3.7
dan Gambar 4.3.8 didapat nilai parameter Ss dan S1, dimana
parameter Ss (percepatan batuan dasar pada perioda pendek) dan
parameter S1 (percepatan batuan dasar pada perioda 1 detik).

Gambar 4.3.7. Peta Parameter Ss Wilayah Indonesia


Sumber : SNI 03-1726-2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan
Gedung dan Non Gedung.
96

Gambar 4.3.8. Peta Parameter S1 Wilayah Indonesia


Sumber : SNI 03-1726-2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan
Gedung dan Non Gedung.

Dari gambar tesebut wilayah kota Semarang memiliki nilai :


1. Ss = 0,5 -0,6 g
2. S1 = 0,3-0,4 g
b. Menentukan Kelas Situs
Penetapan Kelas Situs harus melalui penyelidikan tanah di
lapangan dan di laboratorium, yang dilakukan oleh otoritas yang
berwenang atau ahli desain geoteknik bersertifikat, dengan mengukur
minimal secara independen dua dari tiga parameter tanah yang
tercantum dalam Tabel 4.3.3.
Tipe kelas situs harus ditetapkan sesuai dengan definisi dari
Tabel 4.3.3. dan pasal pasal berikut.
97

Tabel 4.3.3. Klasifikasi Situs

Sumber : SNI 03-1726-2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan
Gedung dan Non Gedung.

Berdasarkan tabel 4.3.3 klasifikasi situs, letak wilayah Kota


Semarang sesuai dengan wilayah perencanaan pembangunan, dengan
klasifikasi situs berada pada (SD) tanah sedang dengan kecepatan 175
sampai 350 m/detik.
c. Menentukan Koefisien-koefisien situs dan paramater-parameter
respons spektral percepatan gempa maksimum yang
dipertimbangkan risiko- tertarget (MCER)
Dalam penentuan respons spektral percepatan gempa MCER
di permukaan tanah, diperlukan suatu faktor amplifikasi seismik pada
perioda 0,2 detik dan perioda 1 detik. Faktor amplifikasi meliputi
98

faktor amplifikasi getaran terkait percepatan pada getaran perioda


pendek (Fa) dan faktor amplifikasi terkait percepatan yang mewakili
getaran perioda 1 detik (Fv).
Parameter spektrum respons percepatan pada perioda pendek
(SMS) dan perioda satu detik (SM1) yang disesuaikan dengan pengaruh
klasifikasi situs.

Tabel 4.3.4. Koefisien Situs (Fa)

Sumber : SNI 03-1726-2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan
Gedung dan Non Gedung.
Tabel 4.3.5. Koefisien Situs (Fv)

Sumber : SNI 03-1726-2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan
Gedung dan Non Gedung.
99

Menghitung nilai SMS dan SM1 meggunakan rumus empiris:


SMS = Fa SS
= 1,4 x 0,5 = 0,7
SM1 = Fv S1
= 1,8 x 0,3 = 0,54
Didapat nilai SMS, SM1, langkah selanjutnya mencari harga SDS, SD1
menggunakan rumus empiris:
SDS = 2/3 SMS
= 2/3 x 0,7 = 0,46
SD1 = 2/3 SM1
= 2/3 x 0,54 = 0,36

d. Menentukan Spektrum respons Desain


Bila spektrum respons desain diperlukan oleh tata cara ini dan
prosedur gerak tanah dari spesifik-situs tidak digunakan, maka kurva
spektrum respons desain harus dikemb
angkan dengan mengacu pada Gambar 4.3.4 dan mengikuti ketentuan
di bawah ini :
1) Untuk perioda yang lebih kecil dari T0, spektrum respons
percepatan desain, Sa harus diambil dari persamaan:

( )

2) Untuk perioda lebih besar dari atau sama dengan T0 dan lebih kecil
dari atau sama dengan Ts, spektrum respons percepatan desain, Sa,
sama dengan SDS.
3) Untuk perioda lebih besar dari Ts, spektrum respons percepatan
desain, Sa, diambil berdasarkan persamaan:
100

Keterangan :
SDS= parameter respons spektral percepatan desain pada perioda pendek
SD = parameter respons spektral percepatan desain pada perioda 1 detik
T = perioda getar fundamental struktur

Gambar 4.3.9. Spektrum Respons Desain


Sumber : SNI 03-1726-2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan
Gedung dan Non Gedung.

e. Spektrum Respons Desain Sistem Aplikasi Data


Dalam menentukan Respon Spektrum secara akurat,
digunakannya sistem aplikasi data dari situs
(http:puskim.pu.go.id/aplikasi/desain_spektra_indonesia/.), cara
kerja aplikasi ini secara online. Setelah masuk ke program, terdapat
kolom titik koordinat yang harus diisi sesuai dengan perencanaan
wilayah pembangunan.
Dengan memasukan titik koordinat wilayah khususnya daerah
Jl. Pemuda No.7 Ungaran Kab. Semarang sesuai dengan perencanaan
wilayah pembangunan, didapat nilai respons spektrum pada tabel
4.3.6
101

Tabel 4.3.6 Spectrum Respon Desain Aplikasi Data

f. Menentukan Kategori desain seismik (A-D)


Dalam menentukan Ketegori desain seismik apabila digunakan
alternatif prosedur penyederhanaan desain pada pasal 8 (SNI 1726-
2012) kategori disain seismik diperkenankan untuk ditentukan dari
Tabel 4.3.6 dengan menggunakan nilai SDS yang ditentukan dalam
pasal 8.8.1 (SNI 1726-2012)
102

Tabel 4.3.7. Kategori Desain Seismik Berdasarkan Parameter Respons


Percepatan Pada Perioda Pendek

Sumber : SNI 03-1726-2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan
Gedung dan Non Gedung.
Tabel 4.3.8. Kategori Desain Seismik Berdasarkan Parameter Respons
Percepatan Pada Perioda 1 detik

Sumber : SNI 03-1726-2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan
Gedung dan Non Gedung.

Harga,
SDS= 0.46 (0,33 < SDS <0,5) =>Kategori Resiko Tipe C
SD1= 0.36 (0,133 < SD1 < 0,2) =>Kategori Resiko Tipe D

g. Pemilihan sistem struktur dan parameter sistem (R, Cd, Ωo,)


Sistem penahan gaya gempa lateral dan vertikal dasar harus
memenuhi salah satu tipe yang ditunjukkan dalam Tabel 4.3.9
103

Tabel 4.3.9. Faktor R, Cd dan T105o Untuk Sistem penahan Gaya Gempa

Sumber : SNI 03-1726-2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan
Gedung dan Non Gedung.
Untuk sistem penahan gaya gempa dengan rangka beton
bertulang pemikul momen khusus, didapat :
- Koefisien modifikasi respons (R) =8
- Faktor kuat lebih sistem (Ωo ) =3
- Faktor pembesaran defleksi (Cd) = 5,5
Faktor reduksi untuk perhitungan beban gempa
Scale factor = I/R x 9,81
= 1/8 x 9,81
= 1,22625
Keterangan:
SC = Scale Factor (dalam meter)
I = Faktor keutamaan Gempa
R = Faktor Reduksi Gempa
9,81 = Koefisien grafitasi
104

Gambar 4.3.10. Data Respons Spectrum


Sumber : dokumentasi pribadi (program SAP)
4.3.6 Menentukan Momen pada Portal
Untuk menentukan momen, perhitungan dilakukan menggunakan bantuan
program aplikasi komputer ( SAP 2000 ). Hasil momen yang didapat sesuai dengan
data masukan.

Dengan kombinasi pembebanan sebagai berikut:


- 1,2 D + 1, 6 L
- 1,2 D + L + 0,3 Ex + Ey
- 1,2 D + L + Ex + 0,3 Ey
- 1,4 D
- 0,9 D + Ex + 0,3 Ey
- 0,9 D + 0,3 Ex + Ey
- 1,2 D + L + 1,6 Wkanan
- 1,2 D + L + 1,6 Wkiri
- 0,9 D + 1,6 Wkanan
- 0,9 D + 1,6 Wkiri
Hasil momen berbentuk tabel terlampir sebagai lampiran.
105

4.3.7 Menghitung Berat Tingkat (W) dan Massa Tingkat (M)


1. Lantai 1
Berat Balok
B1 (35 x 70) : (0,35 m x 0,7 m) x 195 m x 2400 kg/m3 : 114660 kg
B2 (30 x 60) : (0,30 m x 0,6 m) x 191 m x 2400 kg/m3 : 82512 kg
B3 (25 x 50) : (0,25 m x 0,5 m) x 162,5 m x 2400 kg/m3 : 48750 kg
B5 (20 x 30) : (0,20 m x 0,3 m) x 8,5 m x 2400 kg/m3 : 1224 kg
Beban Terpusat akibat beban mati dan beban hidup pada lantai gedung
WD : (913,52 m2 x 96 kg/m2) + (913,52 m2 x 0,12 x 2400 kg/m3) + 114660
kg + 82512 kg+ 48750 kg +1224 kg : 597937,68 kg
WL : 913,52 m2 x 250 kg/m2 : 228380 kg
Beban terpusat pada titik berat lantai gedung koef. Reduksi beban hidup 0,25
W : 597937,68 kg + (0,25) . 228380 kg : 655032,68 kg
2
Percepatan gravitasi : g = 9,8 m/detik
Massa terpusat pada lantai gedung :
M : W / g : 655032,68 / 9,8 : 66840,39 ~ 66841 kg
2. Lantai 2
Berat Balok
B1 (35 x 70) : (0,35 m x 0,7 m) x 205 m x 2400 kg/m3 : 120540 kg
3
B2 (30 x 60) : (0,30 m x 0,6 m) x 197,5 m x 2400 kg/m : 85320 kg
B4 (20 x 40) : (0,20 m x 0,4 m) x 137 m x 2400 kg/m3 : 26304 kg
B5 (20 x 30) : (0,20 m x 0,3 m) x 22 m x 2400 kg/m3 : 3168 kg
Beban Terpusat akibat beban mati dan beban hidup pada lantai gedung
WD : (913,52 m2 x 96 kg/m2) + (913,52 m2 x 0,12 x 2400 kg/m3) + 120540
kg + 85320 kg+ 26304 kg +3168 kg : 586123,68 kg
2 2
WL : 913,52 m x 250 kg/m : 228380 kg
Beban terpusat pada titik berat lantai gedung koef. Reduksi beban hidup 0,25
W : 586123,68 kg + (0,25) . 228380 kg : 643218,68 kg
Percepatan gravitasi : g = 9,8 m/detik2
Massa terpusat pada lantai gedung :
M : W / g : 643218,68 / 9,8 : 65634,55 ~ 65635 kg
106

3. Lantai 3
Berat Balok
B1 (35 x 70) : (0,35 m x 0,7 m) x 195 m x 2400 kg/m3 : 114660 kg
B2 (30 x 60) : (0,30 m x 0,6 m) x 191 m x 2400 kg/m3 : 82512 kg
B4 (20 x 40) : (0,20 m x 0,4 m) x 137 m x 2400 kg/m3 : 26304 kg
B5 (20 x 30) : (0,20 m x 0,3 m) x 8,5 m x 2400 kg/m3 : 1224 kg
Beban Terpusat akibat beban mati dan beban hidup pada lantai gedung
WD : (913,52 m2 x 96 kg/m2) + (913,52 m2 x 0,12 x 2400 kg/m3) + 114660
kg + 82512 kg+ 26304 kg +1224 kg : 575491,68 kg
WL : 913,52 m2 x 250 kg/m2 : 228380 kg
Beban terpusat pada titik berat lantai gedung koef. Reduksi beban hidup 0,25
W : 215604 kg + (0,25) . 228380 kg : 632586,68 kg
Percepatan gravitasi : g = 9,8 m/detik2
Massa terpusat pada lantai gedung :
M : W / g : 632586,68 / 9,8 : 64549,66 ~64550 kg
4. Lantai 4
Berat Balok
B1 (35 x 70) : (0,35 m x 0,7 m) x 97,5 m x 2400 kg/m3 : 57330 kg
B2 (30 x 60) : (0,30 m x 0,6 m) x 65 m x 2400 kg/m3 : 28080 kg
3
B3 (25 x 50) : (0,25 m x 0,5 m) x 249 m x 2400 kg/m : 74700 kg
B5 (20 x 30) : (0,20 m x 0,3 m) x 46 m x 2400 kg/m3 : 6624 kg
Beban Terpusat akibat beban mati dan beban hidup pada lantai gedung
WD : (331,50 m2 x 96 kg/m2) + (331,5 m2 x 0,12 x 2400 kg/m3) + 57330
kg + 28080 kg + 74700 kg + 6624 kg : 294030 kg
2 2
WL : 331,5 m x 250 kg/m : 82875 kg
Beban Kuda-Kuda Baja dan Penutup Atap
WK : 285 kg x 12 buah : 3420 kg
Beban terpusat pada titik berat lantai gedung koef. Reduksi beban hidup 0,25
W : 294030 kg + (0,25) . 82875 kg + 3420 kg : 318168,75 kg
Percepatan gravitasi : g = 9,8 m/detik2
Massa terpusat pada lantai gedung :
M : W / g : 318168,75 / 9,8 : 32446,19 ~32447 kg
107

5. Lantai 5
Berat Balok
B1 (35 x 70) : (0,35 m x 0,7 m) x 97,5 m x 2400 kg/m3 : 57330 kg
B2 (30 x 60) : (0,30 m x 0,6 m) x 65 m x 2400 kg/m3 : 28080 kg
B5 (20 x 30) : (0,20 m x 0,3 m) x 46 m x 2400 kg/m3 : 6624 kg
Beban Terpusat akibat beban mati dan beban hidup pada lantai gedung
WD : (331,50 m2 x 96 kg/m2) + (331,5 m2 x 0,12 x 2400 kg/m3) + 57330
kg + 28080 kg + 6624 kg : 219330 kg
WL : 331,5 m2 x 250 kg/m2 : 82875 kg
Beban terpusat pada titik berat lantai gedung koef. Reduksi beban hidup 0,25
W : 219330 kg + (0,25) . 82875 kg : 240048,75 kg
Percepatan gravitasi : g = 9,8 m/detik2
Massa terpusat pada lantai gedung :
M : W / g : 240048,75 / 9,8 : 24494,77 ~24495 kg

6. Lantai Atap
Berat Balok
B1 (35 x 70) : (0,35 m x 0,7 m) x 97,5 m x 2400 kg/m3 : 57330 kg
3
B2 (30 x 60) : (0,30 m x 0,6 m) x 65 m x 2400 kg/m : 28080 kg
B5 (20 x 30) : (0,20 m x 0,3 m) x 44,75 m x 2400 kg/m3 : 6444 kg
Beban Terpusat akibat beban mati dan beban hidup pada lantai gedung
WD : (331,50 m2 x 96 kg/m2) + (331,5 m2 x 0,12 x 2400 kg/m3) + 57330
kg + 28080 kg + 6444 kg : 219150 kg
2 2
WL : 331,5 m x 250 kg/m : 82875 kg
Beban terpusat pada titik berat lantai gedung koef. Reduksi beban hidup 0,25
W : 219150 kg + (0,25) . 82875 kg : 239868,75 kg
Percepatan gravitasi : g = 9,8 m/detik2
Massa terpusat pada lantai gedung :
M : W / g : 239868,75 / 9,8 : 24476,40 ~24477 kg
108

Gambar 4.3.11. Gambar Input Masa Terpusat (Lump Mass)


Sumber : dokumentasi pribadi (program SAP)

4.3.8 Hasil Run di SAP

Gambar 4.3.12. Check Design of Structure


Sumber : dokumentasi pribadi (program SAP)
109

4.3.9 Cek Simpangan Antar Lantai


Arah X :
Tabel 4.3.10. Pemeriksaan Simpangan Antar Lantai Arah X
Lantai Tinggi Simpangan Perpindahan Perpindahan Simpangan Rasio Memenuhi
X Tingkat Lantai (Δa) Elastik yg diperbesar (Δx) Simpangan syarat ?
(H) δ ex (cm) (Δx) cm Δx/Hx-1 Drift < 0,02
6 350 10 0,004 0,022 0,002 0,000005 Ya
5 350 10 0,002 0,011 0,0005 0,000028 Ya
4 350 10 0,0015 0,00825 0,0005 0,000021 Ya
3 350 10 0,001 0,0055 0,0005 0,000013 Ya
2 350 10 0,0005 0,00275 0,0005 0,0000007 Ya

Arah Y :
Tabel 4.3.11. Pemeriksaan Simpangan Antar Lantai Arah Y
Lantai Tinggi Simpangan Perpindahan Perpindahan Simpangan Rasio Memenuhi
X Tingkat Lantai (Δa) Elastik yg diperbesar (Δx) Simpangan syarat ?
(H) δ ex (cm) (Δx) cm Δx/Hx-1 Drift < 0,02
6 350 10 0,0038 0,0209 0,0017 0,000053 Ya
5 350 10 0,0021 0,01155 0,0007 0,00003 Ya
4 350 10 0,0014 0,0077 0,0007 0,00002 Ya
3 350 10 0,0007 0,0039 0,0005 0,000009 Ya
2 350 10 0,0002 0,0011 0,0002 0,000003 Ya

Keterangan :
Simpangan antar lantai yang diizinkan untuk kategori resiko I dan II Δa : 0,025*H ;
Kategori III : Δa : 0,020*H ; Kategori IV Δa : 0,025*H
Perpindahan elastik pada lantai didapat δ ex dari output SAP 2000
Perpindahan yang diperbesar pada lantai, Δx = (δex*Cd) / Ie
Simpangan antar lantai x dan lantai x-, Δx harus < Δa
Rasio Simpangan Antar Lantai Δx/ H (x-1) harus < 0,02.
110

4.4.0 Menghitung Tulangan Kolom


1. Kolom 60 x 60 cm
Ukuran Kolom = 600 x 600 mm
Ø tul pokok (D) = 20 mm
Ø tul sengkang (Øs) = 12 mm
Selimut beton (p) = 40 mm
Mutu beton (F’c) = 30 Mpa
Mutu baja (Fy) = 400 Mpa
ρ min = 1,4/ fy
= 0,0035
d = h – p – Øs - ⁄ ØD
= 600 – 40 – 12 – 10
= 538 mm
Pu = 1100,13 KNm = 1100130 Nm
Mu1 = -15,88 KNm
Mu2 = 32,59 kNm
Agr = 600 x 600 = 360000 mm2

1. Tulangan utama
Pada kolom diperkenankan menganggap faktor reduksi kekuatan Ø =
0,65
- Persyaratan eksentrisitas minimal kolom :
emin = (15 + 0,03 h) = 15 + 0,03 x 600 = 33 mm
- Eksentrisitas beban :

et = = = 0,014 m = 14 mm

- Koefisien untuk sumbu vertikal :

= = 0,184 < 0,1

- Koefisien untuk sumbu horisontal :

x = 0,184 x = 0,0043
111

( Tulangan simetris 4 sisi )

Dipilih = = 0,067

Menurut pada Gambar 9.9 (buku Gideon jilid 1 – grafik dan tabel
perencanaan beton bertulang)
- Dalam grafik didapat :
r = 0,022, untuk mutu beton 30 Mpa, didapat  = 1,22
- Rasio tulangan pada penampang kolom :
=rx = 0,022 x 1,22
= 0,0268 (  >  min )
- Luas tulangan yang diperlukan :
Ast =  x Ag = 0,0268 x 360000
= 9684 mm2
Tulangan yang dipasang pada kolom 16 D 29 ( As = 10572 mm2 )

Tul. Pokok
16 D 29

Gb.4.3.13. Susunan penulangan kolom

2. Tulangan sengkang
Vu = 12119 kg
Vc = 1/6 . √ . bw . d

= 0,6 . 1/6 . √ . 60 . 53,8 = 5103,9 kg


Vs = Vu - Vc
= 12119 – 5103,9
= 7015,1 kg
112

Menggunakan tulangan sengkang polos ( 12 mm ), maka :


Av = π r2
= Vs 22/7 . 62
= 113 mm2
Jarak yang dibutuhkan sengkang :

s =

= 135 mm

Syarat jarak minimal :

s =

= 115 mm
Maka dibutuhkan sengkang 12 - 125
2. Kolom 50 x 50 cm
Ukuran Kolom = 500 x 500 mm
Ø tul pokok (D) = 20 mm
Ø tul sengkang (Øs) = 12 mm
Selimut beton (p) = 40 mm
Mutu beton (F’c) = 30 Mpa
Mutu baja (Fy) = 400 Mpa
ρ min = 1,4/ fy
= 0,0035
d = h – p – Øs - ⁄ ØD
= 500 – 40 – 12 – 10
= 438 mm
Pu = 1100,13 KNm = 1100130 Nm
Mu1 = -15,88 KNm
Mu2 = 32,59 kNm
Agr = 500 x 500 = 250000 mm2
113

3. Tulangan utama
Pada kolom diperkenankan menganggap faktor reduksi kekuatan Ø =
0,65
- Persyaratan eksentrisitas minimal kolom :
emin = (15 + 0,03 h) = 15 + 0,03 x 500 = 30 mm
- Eksentrisitas beban :

et = = = 0,014 m = 14 mm

- Koefisien untuk sumbu vertikal :

= = 0,265 < 0,1

- Koefisien untuk sumbu horisontal :

x = 0,265 x = 0,00742

( Tulangan simetris 4 sisi )

Dipilih = = 0,080

Menurut pada Gambar 9.9 (buku Gideon jilid 1 – grafik dan tabel
perencanaan beton bertulang)
- Dalam grafik didapat :
r = 0,022, untuk mutu beton 30 Mpa, didapat  = 1,22
- Rasio tulangan pada penampang kolom :
=rx = 0,022 x 1,22
= 0,0268 (  >  min )
- Luas tulangan yang diperlukan :
Ast =  x Ag = 0,0268 x 250000
= 6700 mm2
Tulangan yang dipasang pada kolom 14 D 25 ( As = 6868,75 mm2 )
114
Tul. Pokok
16 D 25

Gb.4.3.13. Susunan penulangan kolom

4. Tulangan sengkang
Vu = 12119 kg
Vc = 1/6 . √ . bw . d

= 0,6 . 1/6 . √ . 50 . 53,8 = 4253,26 kg


Vs = Vu - Vc
= 12119 – 4253,26
= 7866 kg
Menggunakan tulangan sengkang polos ( 12 mm ), maka :
Av = π r2
= Vs 22/7 . 62
= 113 mm2
Jarak yang dibutuhkan sengkang :

s =

= 185 mm

Syarat jarak minimal :

s =

=
115

= 163 mm
Maka dibutuhkan sengkang 12 - 150
3. Kolom 30 x 30 cm
Ukuran Kolom = 300 x 300 mm
Ø tul pokok (D) = 20 mm
Ø tul sengkang (Øs) = 12 mm
Selimut beton (p) = 40 mm
Mutu beton (Fc) = 30 Mpa
Mutu baja (Fy) = 400 Mpa
ρ min = 1,4/ fy
= 0,0035
d = h – p – Øs - ⁄ ØD
= 300 – 40 – 12 – 10
= 238 mm
Pu = 103,05 KNm = 203053 N
Mu1 = -13,42 KNm
Mu2 = 34,48 kNm
Agr = 300 x 300 = 90000 mm2

1. Tulangan utama
Pada kolom diperkenankan menganggap faktor reduksi kekuatan Ø =
0,65
- Persyaratan eksentrisitas minimal kolom :
emin = (15 + 0,03 h) = 15 + 0,03 x 300 = 24 mm
- Eksentrisitas beban :

et = = = 0,130 m = 130 mm

- Koefisien untuk sumbu vertikal :

= = 0,07 < 0,1

- Koefisien untuk sumbu horisontal :

x = 0,07 x = 0,03

( Tulangan simetris 4 sisi )


116

Dipilih = = 0,13

Menurut pada Gambar 9.9 ( buku Gideon jilid 1 – grafik dan tabel
perencanaan beton bertulang )
- Dalam grafik didapat :
r = 0,012, untuk mutu beton 30 Mpa, didapat  = 1,20
- Rasio tulangan pada penampang kolom :
=rx = 0,012 x 1,20
= 0,015 (  ˂  min )
Maka dipakai  min = 0,0035
- Luas tulangan yang diperlukan :
Ast =  x Ag = 0,035 x 90000
= 315 mm2
Tulangan yang dipasang pada kolom 4 Ø 12 ( As = 452 mm2 )

Gb.4.3.14. Susunan penulangan kolom


2. Tulangan sengkang
3. Tulangan sengkang
Vu = 3204 kg
Vc = 1/6 . √ . bw . d

= 0,6 . 1/6 . √ . 30 . 23,8 = 5103,9 kg


Vs = Vu - Vc
= 3204 – 1128,9
= 2075,1 kg
Menggunakan tulangan sengkang polos ( 10 mm ), maka :
Av = π r2
117

= Vs 22/7 . 52
= 78,57 mm2
Jarak yang dibutuhkan sengkang :

s =

= 186 mm
Syarat jarak minimal :

s =

= 153 mm
Maka dibutuhkan sengkang 10 - 150
Perencanaan Geser dan Torsi balok B1 ( 350 x 700 mm )
f'c = 30 Mpa
fy = 400 Mpa
fys = 240 Mpa
b = 350 mm 0.35 m
h = 700 mm
tul. utama = 19 ulir
tul. Sengkang = 10 polos
p (tebal penutup beton) = 40 mm
d = h-p-øsengkang - 0.5 ø tul. Utama
427 mm 0.427 m
Mu = 40.35 kNm (1 kgfm = 0,01 kNm)
Vu = 24.00 kN
Tu = 17.78 kNm
min = 0.0035
max = 0.0484
As = *b*d
1. Perencanaan lentur balok
= 632.32 kN/m2
(Menurut tabel 5.1.c Buku Gedeon Jilid 4)
= 600 = 0.0032
= 700 = 0.0037

= 0.0032 + 632.32 - 600 *( 0.0037 - 0.0032 )


700 - 600

= 0.0032 + 32.32 * 0.0005


100
= 0.0034

dipakai = 0.0034
As = * b * d
= 502.388 mm² dipakai tulangan 3D16 ( As = 604 mm²)

2. Gaya geser dan torsi nominal


Vn = Vu / ø = 24.00 / 0.6 = 40 kN
Tn = Tu / ø = 17.78 / 0.6 = 29.63 kNm

3. Hitung konstanta torsi : Acp dan Pcp


Acp = 350 * 700 = 245000 mm²
Pcp = 2 ( 350 + 700 ) = 2100 mm
x1 = 350 - 2 ( 40 + 10 )= 260 mm
2
y1 = 700 - 2 ( 40 + 10 )= 610 mm
2
Aoh = 260 * 610 = 158600 mm²
Ph = 2 ( 260 + 610 ) = 1740 mm
4. Mencari momen torsi batas, dimana torsi dapat diabaikan dalam perencanaan
Tu batas = ø √f'c Acp²
12 { Pcp
=} 7827868.218 Nmm

= 7.83 kNm
Karena Tu = 17.78 > 7.83 maka torsi harus dihitung
5. Kuat geser penampang beton adalah :
1 √f'c b * d
Vc =
6
= 136429 N = 136 kN
Vc = 136 < Vn = 40
perlu tulangan geser
6. Check dimensi penampang terhadap persyaratan yang ditetapkan ( persamaan 14 ) :
²
√ { 350
24.00
* 427 } +
17.78 * 1,740 ²
{ 1.7 * 158600 } = 0.115

136 2 √ 30
0.6 { 350 * 427
+
3 }= 2.2

0.11 ≤ 2.2 dimensi OK

7. Tulangan sengkang tertutup untuk menahan torsi


At Tn
=
s 2 A0 fyv cot 0
29.63
=
2*0.85* 158600 * 400 * cot 45
mm²
= 1.8E-07
mm

8. Luas tulangan sengkang tertutup total untuk geser dan torsi adalah :

Av+2At = 0.00 + 2 * 1.8E-07


mm² bw mm²
= 3.5E-07 ≥ = 0.292
mm 3fyv mm
sengkang tertutup menggunakan tulangan diameter 10 mm ( As = 314 mm²
maka spasi sengkang yang diperlukan
s= 2 * ( 314 / 3.5E-07 )
= 1.8E+09

9. Gaya geser maksimum sengkang


Vs maks = 2/3 √f'c bw d
= 2 * √ 30 * 350 * 427
3
= 545.714 kN

10. Gaya geser sengkang sebenarnya adalah


Vs perlu = Vn-Vc
= 40 - 136
= -96.43 kN < Vs maks
11. Cek spasi maksimum terhadap persyaratan yang diperbolehkan :
* Syarat penulangan geser dimana
Vs = -96.43 kN maka s maks = 1/2 d 1
= * 427
2
= 213.5 mm
* Syarat penulangan momen torsi untuk sengkang tertutup
s maks = 200 mm
maka digunakan sengkang ø 10 - 200
12. Tulangan memanjang torsi yang diperlukan adalah
Al = At ph fyv cot ² 0
s fyl
= 1.8E-07 1740 400 cot ² 45°
400
= 0.00074
tetapi nilainnya tidak boleh lebih kecil dari (rumus 23)
Al = 5 √ 30 * 245000
12 * 400
= 6709601
4800
= 1397.83 mm²
dipakai Al = 1397.83 mm²
tulangan memanjang total = 604 + 1397.83 = 2001.83 mm²
sudah ada 4D16 sisi atas, sisanya perlu 6D16 As = 850 mm²
Perencanaan Geser dan Torsi balok B2 ( 300 x 600 mm )
f'c = 30 Mpa
fy = 400 Mpa
fys = 240 Mpa
b = 300 mm 0.3 m
h = 600 mm
tul. utama = 19 ulir
tul. Sengkang = 10 polos
p (tebal penutup beton) = 40 mm
d = h-p-øsengkang - 0.5 ø tul. Utama
415.769 mm 0.41577 m
Mu = 40.35 kNm (1 kgfm = 0,01 kNm)
Vu = 24.00 kN
Tu = 17.78 kNm
min = 0.0035
max = 0.0484
As = *b*d
1. Perencanaan lentur balok
= 778.09 kN/m2
(Menurut tabel 5.1.c Buku Gedeon Jilid 4)
= 600 = 0.0032
= 700 = 0.0037

= 0.0032 + 778.09 - 600 *( 0.0037 - 0.0032 )


700 - 600

= 0.0032 + 178.09 * 0.0005


100
= 0.0041

dipakai = 0.0041
As = * b * d
= 510.207 mm² dipakai tulangan 3D16 ( As = 604 mm²)

2. Gaya geser dan torsi nominal


Vn = Vu / ø = 24.00 / 0.6 = 40 kN
Tn = Tu / ø = 17.78 / 0.6 = 29.63 kNm

3. Hitung konstanta torsi : Acp dan Pcp


Acp = 300 * 600 = 180000 mm²
Pcp = 2 ( 300 + 600 ) = 1800 mm
x1 = 300 - 2 ( 40 + 10 )= 210 mm
2
y1 = 600 - 2 ( 40 + 10 )= 510 mm
2
Aoh = 210 * 510 = 107100 mm²
Ph = 2 ( 210 + 510 ) = 1440 mm
4. Mencari momen torsi batas, dimana torsi dapat diabaikan dalam perencanaan
Tu batas = ø √f'c Acp²
12 { Pcp
=} 4929503.018 Nmm

= 4.93 kNm
Karena Tu = 17.78 > 4.93 maka torsi harus dihitung
5. Kuat geser penampang beton adalah :
1 √f'c b * d
Vc =
6
= 113863 N = 114 kN
Vc = 114 < Vn = 40
perlu tulangan geser
6. Check dimensi penampang terhadap persyaratan yang ditetapkan ( persamaan 14 ) :
²
√ { 300
24.00
* 415.769 } +
17.78 * 1,440 ²
{ 1.7 * 107100 } = 0.141

114 2 √ 30
0.6 { 300 * 415.769
+
3 }= 2.2

0.14 ≤ 2.2 dimensi OK

7. Tulangan sengkang tertutup untuk menahan torsi


At Tn
=
s 2 A0 fyv cot 0
29.63
=
2*0.85* 107100 * 400 * cot 45
mm²
= 2.6E-07
mm

8. Luas tulangan sengkang tertutup total untuk geser dan torsi adalah :

Av+2At = 0.00 + 2 * 2.6E-07


mm² bw mm²
= 5.3E-07 ≥ = 0.250
mm 3fyv mm
sengkang tertutup menggunakan tulangan diameter 10 mm ( As = 314 mm²
maka spasi sengkang yang diperlukan
s= 2 * ( 314 / 5.3E-07 )
= 1.2E+09

9. Gaya geser maksimum sengkang


Vs maks = 2/3 √f'c bw d
= 2 * √ 30 * 300 * 415.77
3
= 455.452 kN

10. Gaya geser sengkang sebenarnya adalah


Vs perlu = Vn-Vc
= 40 - 114
= -73.86 kN < Vs maks
11. Cek spasi maksimum terhadap persyaratan yang diperbolehkan :
* Syarat penulangan geser dimana
Vs = -73.86 kN maka s maks = 1/2 d 1
= * 415.77
2
= 207.885 mm
* Syarat penulangan momen torsi untuk sengkang tertutup
s maks = 200 mm
maka digunakan sengkang ø 10 - 200
12. Tulangan memanjang torsi yang diperlukan adalah
Al = At ph fyv cot ² 0
s fyl
= 2.6E-07 1440 400 cot ² 45°
400
= 0.00091
tetapi nilainnya tidak boleh lebih kecil dari (rumus 23)
Al = 5 √ 30 * 180000
12 * 400
= 4929503
4800
= 1026.98 mm²
dipakai Al = 1026.98 mm²
tulangan memanjang total = 604 + 1026.98 = 1630.98 mm²
sudah ada 3D16 sisi atas, sisanya perlu 6D16 As = 750 mm²
Perencanaan Geser dan Torsi balok B3 ( 250 x 500 mm )
f'c = 30 Mpa
fy = 400 Mpa
fys = 240 Mpa
b = 250 mm 0.25 m
h = 500 mm
tul. utama = 19 ulir
tul. Sengkang = 10 polos
p (tebal penutup beton) = 40 mm
d = h-p-øsengkang - 0.5 ø tul. Utama
400.455 mm 0.400455 m
Mu = 9.57 kNm (1 kgfm = 0,01 kNm)
Vu = 24.00 kN
Tu = 0.61 kNm
min = 0.0035
max = 0.0484
As = *b*d
1. Perencanaan lentur balok
= 238.75 kN/m2
(Menurut tabel 5.1.c Buku Gedeon Jilid 4)
= 1300 = 0.0076
= 1400 = 0.0081

= 0.0076 + 238.75 - 1300 *( 0.0081 - 0.0076 )


1400 - 1300

= 0.0076 + -1061.25 * 0.0005


100
= 0.0023

dipakai = 0.0023
As = * b * d
= 229.638 mm² dipakai tulangan 3D13 ( As = 399 mm²)

2. Gaya geser dan torsi nominal


Vn = Vu / ø = 24.00 / 0.6 = 40 kN
Tn = Tu / ø = 0.61 / 0.6 = 1.02 kNm

3. Hitung konstanta torsi : Acp dan Pcp


Acp = 250 * 500 = 125000 mm²
Pcp = 2 ( 250 + 500 ) = 1500 mm
x1 = 250 - 2 ( 40 + 10 )= 160 mm
2
y1 = 500 - 2 ( 40 + 10 )= 410 mm
2
Aoh = 160 * 410 = 65600 mm²
Ph = 2 ( 160 + 410 ) = 1140 mm
4. Mencari momen torsi batas, dimana torsi dapat diabaikan dalam perencanaan
Tu batas = ø √f'c Acp²
12 { Pcp
=} 2852721.654 Nmm

= 2.85 kNm
Karena Tu = 0.61 > 2.85 maka torsi harus dihitung
5. Kuat geser penampang beton adalah :
1 √f'c b * d
Vc =
6
= 91390.8 N = 91 kN
Vc = 91 < Vn = 40
perlu tulangan geser
6. Check dimensi penampang terhadap persyaratan yang ditetapkan ( persamaan 14 ) :
²
√ {
250
24.00
* 400.4545 }+
0.61 * 1,140 ²
{
1.7 * 65600 }= 0.006

91 2 √ 30
0.6 { 250 * 400.4545
+
3 }= 2.2

0.01 ≤ 2.2 dimensi OK

7. Tulangan sengkang tertutup untuk menahan torsi


At Tn
=
s 2 A0 fyv cot 0
1.02
=
2*0.85* 65600 * 400 * cot 45
mm²
= 1.5E-08
mm

8. Luas tulangan sengkang tertutup total untuk geser dan torsi adalah :

Av+2At = 0.00 + 2 * 1.5E-08


mm² bw mm²
= 2.9E-08 ≥ = 0.208
mm 3fyv mm
sengkang tertutup menggunakan tulangan diameter 10 mm ( As = 314 mm²
maka spasi sengkang yang diperlukan
s= 2 * ( 314 / 2.9E-08 )
= 2.1E+10

9. Gaya geser maksimum sengkang


Vs maks = 2/3 √f'c bw d
= 2 * √ 30 * 250 * 400.45
3
= 365.563 kN

10. Gaya geser sengkang sebenarnya adalah


Vs perlu = Vn-Vc
= 40 - 91
= -51.39 kN < Vs maks
11. Cek spasi maksimum terhadap persyaratan yang diperbolehkan :
* Syarat penulangan geser dimana
Vs = -51.39 kN maka s maks = 1/2 d 1
= * 400.45
2
= 200.227 mm
* Syarat penulangan momen torsi untuk sengkang tertutup
s maks = 200 mm
maka digunakan sengkang ø 10 - 200

12. Tulangan memanjang torsi yang diperlukan adalah


Al = At ph fyv cot ² 0
s fyl
= 1.5E-08 1140 400 cot ² 45°
400
= 4E-05
tetapi nilainnya tidak boleh lebih kecil dari (rumus 23)
Al = 5 √ 30 * 125000
12 * 400
= 3423266
4800
= 713.18 mm²
dipakai Al = 713.18 mm²
tulangan memanjang total = 399 + 713.18 = 1112.18 mm²
sudah ada 2D16 sisi atas, sisanya perlu 4D16 As = 799 mm²
Perencanaan Geser dan Torsi balok B4 ( 200 x 400 mm )
f'c = 30 Mpa
fy = 400 Mpa
fys = 240 Mpa
b = 200 mm 0.2 m
h = 400 mm
tul. utama = 19 ulir
tul. Sengkang = 10 polos
p (tebal penutup beton) = 40 mm
d = h-p-øsengkang - 0.5 ø tul. Utama
340.5 mm 0.3405 m
Mu = 15.32 kNm (1 kgfm = 0,01 kNm)
Vu = 24.00 kN
Tu = 10.05 kNm
min = 0.0035
max = 0.0484
As = *b*d
1. Perencanaan lentur balok
= 660.69 kN/m2
(Menurut tabel 5.1.c Buku Gedeon Jilid 4)
= 1300 = 0.007
= 1400 = 0.0076

= 0.007 + 660.69 - 1300 *( 0.0076 - 0.007 )


1400 - 1300

= 0.007 + -639.31 * 0.0006


100
= 0.0032

dipakai = 0.0032
As = * b * d
= 215.476 mm² dipakai tulangan 2D16 ( As = 402 mm²)

2. Gaya geser dan torsi nominal


Vn = Vu / ø = 24.00 / 0.6 = 40 kN
Tn = Tu / ø = 10.05 / 0.6 = 16.75 kNm

3. Hitung konstanta torsi : Acp dan Pcp


Acp = 200 * 400 = 80000 mm²
Pcp = 2 ( 200 + 400 ) = 1200 mm
x1 = 200 - 2 ( 40 + 10 )= 110 mm
2
y1 = 400 - 2 ( 40 + 10 )= 310 mm
2
Aoh = 110 * 310 = 34100 mm²
Ph = 2 ( 110 + 310 ) = 840 mm
4. Mencari momen torsi batas, dimana torsi dapat diabaikan dalam perencanaan
Tu batas = ø √f'c Acp²
12 {Pcp
= } 1460593.487 Nmm

= 1.46 kNm
Karena Tu = 10.05 < 1.46 maka torsi tidak perlu dihitung
5. Kuat geser penampang beton adalah :
1 √f'c b * d
Vc =
6
= 62166.5 N = 62 kN
Vc = 62 < Vn = 40
perlu tulangan geser
6. Check dimensi penampang terhadap persyaratan yang ditetapkan ( persamaan 14 ) :
²
√ { 200
24.00
* 340.5 } +
10.05 * 840 ²
{ 1.7 * 34100 } = 0.146

62 2 √ 30
0.6 { 200 * 340.5
+
3 }= 2.2

0.15 ≤ 2.2 dimensi OK

7. Tulangan sengkang tertutup untuk menahan torsi


At Tn
=
s 2 A0 fyv cot 0
16.75
=
2*0.85* 34100 * 400 * cot 45
mm²
= 4.7E-07
mm

8. Luas tulangan sengkang tertutup total untuk geser dan torsi adalah :

Av+2At = 0.00 + 2 * 4.7E-07


mm² bw mm²
= 9.3E-07 ≥ = 0.167
mm 3fyv mm
sengkang tertutup menggunakan tulangan diameter 10 mm ( As = 314 mm²
maka spasi sengkang yang diperlukan
s= 2 * ( 314 / 9.3E-07 )
= 6.7E+08

9. Gaya geser maksimum sengkang


Vs maks = 2/3 √f'c bw d
= 2 * √ 30 * 200 * 340.5
3
= 248.666 kN

10. Gaya geser sengkang sebenarnya adalah


Vs perlu = Vn-Vc
= 40 - 62
= -22.17 kN < Vs maks
11. Cek spasi maksimum terhadap persyaratan yang diperbolehkan :
* Syarat penulangan geser dimana
Vs = -22.17 kN maka s maks = 1/2 d 1
= * 340.5
2
= 170.25 mm
* Syarat penulangan momen torsi untuk sengkang tertutup
s maks = 200 mm
maka digunakan sengkang ø 10 - 200
12. Tulangan memanjang torsi yang diperlukan adalah
Al = At ph fyv cot ² 0
s fyl
= 4.7E-07 840 400 cot ² 45°
400
= 0.00094
tetapi nilainnya tidak boleh lebih kecil dari (rumus 23)
Al = 5 √ 30 * 80000
12 * 400
= 2190890
4800
= 456.44 mm²
dipakai Al = 456.44 mm²
tulangan memanjang total = 402 + 456.44 = 858.44 mm²
sudah ada 2D13 sisi atas, sisanya perlu 5D13 As = 620 mm²
Perencanaan Geser dan Torsi balok B5 ( 200 x 300 mm )
f'c = 30 Mpa
fy = 400 Mpa
fys = 240 Mpa
b = 200 mm 0.2 m
h = 300 mm
tul. utama = 19 ulir
tul. Sengkang = 10 polos
p (tebal penutup beton) = 40 mm
d = h-p-øsengkang - 0.5 ø tul. Utama
240.5 mm 0.2405 m
Mu = 15.32 kNm (1 kgfm = 0,01 kNm)
Vu = 24.00 kN
Tu = 10.05 kNm
min = 0.0035
max = 0.0484
As = *b*d
1. Perencanaan lentur balok
= 1324.34 kN/m2
(Menurut tabel 5.1.c Buku Gedeon Jilid 4)
= 1300 = 0.007
= 1400 = 0.0076

= 0.007 + 1324.34 - 1300 *( 0.0076 - 0.007 )


1400 - 1300

= 0.007 + 24.34 * 0.0006


100
= 0.0071

dipakai = 0.0071
As = * b * d
= 343.724 mm² dipakai tulangan 2D16 ( As = 402 mm²)

2. Gaya geser dan torsi nominal


Vn = Vu / ø = 24.00 / 0.6 = 40 kN
Tn = Tu / ø = 10.05 / 0.6 = 16.75 kNm

3. Hitung konstanta torsi : Acp dan Pcp


Acp = 200 * 300 = 60000 mm²
Pcp = 2 ( 200 + 300 ) = 1000 mm
x1 = 200 - 2 ( 40 + 10 )= 110 mm
2
y1 = 300 - 2 ( 40 + 10 )= 210 mm
2
Aoh = 110 * 210 = 23100 mm²
Ph = 2 ( 110 + 210 ) = 640 mm
4. Mencari momen torsi batas, dimana torsi dapat diabaikan dalam perencanaan
Tu batas = ø √f'c Acp²
12 {Pcp
= } 985900.6035 Nmm

= 0.99 kNm
Karena Tu = 10.05 < 0.99 maka torsi tidak perlu dihitung
5. Kuat geser penampang beton adalah :
1 √f'c b * d
Vc =
6
= 43909.1 N = 44 kN
Vc = 44 < Vn = 40
perlu tulangan geser
6. Check dimensi penampang terhadap persyaratan yang ditetapkan ( persamaan 14 ) :
²
√ { 200
24.00
* 240.5 } +
10.05 * 640 ²
{ 1.7 * 23100 } = 0.164

44 2 √ 30
0.6 { 200 * 240.5
+
3 }= 2.2

0.16 ≤ 2.2 dimensi OK

7. Tulangan sengkang tertutup untuk menahan torsi


At Tn
=
s 2 A0 fyv cot 0
16.75
=
2*0.85* 23100 * 400 * cot 45
mm²
= 6.9E-07
mm

8. Luas tulangan sengkang tertutup total untuk geser dan torsi adalah :

Av+2At = 0.00 + 2 * 6.9E-07


mm² bw mm²
= 1.4E-06 ≥ = 0.167
mm 3fyv mm
sengkang tertutup menggunakan tulangan diameter 10 mm ( As = 314 mm²
maka spasi sengkang yang diperlukan
s= 2 * ( 314 / 1.4E-06 )
= 4.6E+08

9. Gaya geser maksimum sengkang


Vs maks = 2/3 √f'c bw d
= 2 * √ 30 * 200 * 240.5
3
= 175.636 kN

10. Gaya geser sengkang sebenarnya adalah


Vs perlu = Vn-Vc
= 40 - 44
= -3.91 kN < Vs maks
11. Cek spasi maksimum terhadap persyaratan yang diperbolehkan :
* Syarat penulangan geser dimana
Vs = -3.91 kN maka s maks = 1/2 d 1
= * 240.5
2
= 120.25 mm
* Syarat penulangan momen torsi untuk sengkang tertutup
s maks = 200 mm
maka digunakan sengkang ø 10 - 125
12. Tulangan memanjang torsi yang diperlukan adalah
Al = At ph fyv cot ² 0
s fyl
= 6.9E-07 640 400 cot ² 45°
400
= 0.00106
tetapi nilainnya tidak boleh lebih kecil dari (rumus 23)
Al = 5 √ 30 * 60000
12 * 400
= 1643168
4800
= 342.33 mm²
dipakai Al = 342.33 mm²
tulangan memanjang total = 402 + 342.33 = 744.33 mm²
sudah ada 2 D13 sisi atas, sisanya perlu 4D13 As = 402 mm²
Perencanaan Geser dan Torsi Balok Katrol Lift (300 x 600 mm)
f'c = 25 Mpa
fy = 400 Mpa
fys = 240 Mpa
b = 300 mm 0.3 m
h = 600 mm
tul. utama = 19 ulir
tul. Sengkang = 10 polos
p (tebal penutup beton) = 40 mm
d = h-p-øsengkang - 0.5 ø tul. Utama
378.35 mm 0.37835 m
Mu = 113.50 kNm
Vu = 87.00 kN
Tu = 11.25 kNm
min = 0.0035
max = 0.0404
As = *b*d
1. Perencanaan lentur balok
= 2642.94 kN/m2
(Menurut tabel 5.1.c Buku Gedeon Jilid 4)
= 1200 = 0.0065
= 1300 = 0.0071

= 0.0065 + 2642.94 - 1200 *( 0.0071 - 0.0065 )


1300 - 1200

= 0.0065 + 1442.94 * 0.0006


100
= 0.0152

dipakai = 0.0152
As = * b * d
= 1720.467 mm² dipakai tulangan 5D19 ( As = 1418 mm²)

2. Gaya geser dan torsi nominal


Vn = Vu / ø = 87.00 / 0.6 = 145 kN
Tn = Tu / ø = 11.25 / 0.6 = 18.74 kNm

3. Hitung konstanta torsi : Acp dan Pcp


Acp = 300 * 600 = 180000 mm²
Pcp = 2 ( 300 + 600 ) = 1800 mm
x1 = 300 - 2 ( 40 + 10 ) = 210 mm
2
y1 = 600 - 2 ( 40 + 10 ) = 510 mm
2
Aoh = 210 * 510 = 107100 mm²
Ph = 2 ( 210 + 510 ) = 1440 mm
4. Mencari momen torsi batas, dimana torsi dapat diabaikan dalam perencanaan
Tu batas = ø √f'c Acp²
12 {
Pcp }
= 4500000 Nmm

= 4.50 kNm
Karena Tu = 11.25 > 4.50 maka torsi harus dihitung
5. Kuat geser penampang beton adalah :
1 √f'c b * d
Vc =
6
= 94587.5 N = 95 kN
Vc = 95 < Vn = 145
perlu tulangan geser
6. Check dimensi penampang terhadap persyaratan yang ditetapkan ( persamaan 14 ) :
87.00 ²
√ {300 * 378.35 } +
11.25 * 1,440 ²
{ 1.7 * 107100 } = 0.089

95 2 √ 25
0.6 { 300 * 378.35
+
3 }= 2.0

0.09 ≤ 2.0 dimensi OK

7. Tulangan sengkang tertutup untuk menahan torsi


At Tn
=
s 2 A0 fyv cot 0
18.74
=
2*0.85* 107100 * 400 * cot 45
mm²
= 1.66E-07
mm

8. Luas tulangan sengkang tertutup total untuk geser dan torsi adalah :

Av+2At = 0.00 + 2 * 1.7E-07


mm² bw mm²
= 3.3E-07 ≥ = 0.250
mm 3fyv mm
sengkang tertutup menggunakan tulangan diameter 10 mm ( As = 314 mm²
maka spasi sengkang yang diperlukan
s= 2 * ( 314 / 3.3E-07 )
= 1.9E+09

9. Gaya geser maksimum sengkang


Vs maks = 2/3 √f'c bw d
= 2 * √ 25 * 300 * 378.35
3
= 378.35 kN

10. Gaya geser sengkang sebenarnya adalah


Vs perlu = Vn-Vc
= 145 - 95
= 50.41 kN < Vs maks
11. Cek spasi maksimum terhadap persyaratan yang diperbolehkan :
* Syarat penulangan geser dimana
Vs = 50.41 kN maka s maks = 1/2 d 1
= * 378.35
2
= 189.175 mm
* Syarat penulangan momen torsi untuk sengkang tertutup
s maks = 300 mm
maka digunakan sengkang ø 10 - 200

12. Tulangan memanjang torsi yang diperlukan adalah


Al = At ph fyv cot ² 0
s fyl
= 1.66E-07 1440 400 cot ² 45°
400
= 0.000574
tetapi nilainnya tidak boleh lebih kecil dari (rumus 23)
Al = 5 √ 25 * 180000
12 * 400
= 4500000
4800
= 937.50 mm²
dipakai Al = 937.50 mm²
tulangan memanjang total = 1418 + 937.50 = 2355.50 mm²
sudah ada 4D19 sisi atas, sisanya perlu 6D19 As = 450 mm²
Perencanaan Geser dan Torsi Balok Tangga (200 x 300 mm)
f'c = 25 Mpa
fy = 240 Mpa
b = 200 mm 0.2 m
h = 300 mm
tul. utama = 16 polos
tul. Sengkang = 8 polos
p (tebal penutup beton) = 20 mm
d = h-p-øsengkang - 0.5 ø tul. Utama
264 mm 0.264 m
Mu = 3.81 kNm
Vu = 26.02 kN
Tu = 1.58 kNm
min = 0.0035
max = 0.0404
As = *b*d
1. Perencanaan lentur balok
= 273.62 kN/m2
(Menurut tabel 5.1.c Buku Gedeon Jilid 4)
= 300 = 0.0016
= 400 = 0.0021

= 0.0016 + 273.62 - 300 * ( 0.0021 - 0.0016 )


400 - 300

= 0.0016 + -26.38 * 0.0005


100
= 0.00147 ≤ min

dipakai min = 0.0035


As = *b*d
= 184.8 mm² dipakai tulangan 2ø16 ( As = 406 mm²)

2. Gaya geser dan torsi nominal


Vn = Vu / ø = 26.02 / 0.6 = 43.36 kN
Tn = Tu / ø = 1.58 / 0.6 = 2.63 kNm

3. Hitung konstanta torsi : Acp dan Pcp


Acp = 200 * 300 = 60000 mm²
Pcp = 2 ( 200 + 300 ) = 1000 mm
x1 = 200 - 2 ( 20 + 8 )= 152 mm
2
y1 = 300 - 2 ( 20 + 8 )= 252 mm
2
Aoh = 152 * 252 = 38304 mm²
Ph = 2 ( 152 + 252 ) = 808 mm
4. Mencari momen torsi batas, dimana torsi dapat diabaikan dalam perencanaan
Tu batas = ø √f'c Acp²
12 {
Pcp
= } 900000 Nmm

= 0.90 kNm
Karena Tu = 1.58 > 0.90 maka torsi harus dihitung
5. Kuat geser penampang beton adalah :
1 √f'c b * d
Vc =
6
= 44000 N = 44 kN
Vc = 44 < Vn = 43.36
perlu tulangan geser
6. Check dimensi penampang terhadap persyaratan yang ditetapkan ( persamaan 14 ) :
²

26.02
{200 * 264 } +
1.58 * 808 ²
{ 1.7 * 38304 } = 0.020

44 2 √ 25
0.6 { 200 * 264
+
3 }= 2.0

0.02 ≤ 2.0 dimensi OK

7. Tulangan sengkang tertutup untuk menahan torsi


At Tn
=
s 2 A0 fyv cot 0
2.63
=
2*0.85* 38304 * 240 * cot 45
mm²
= 1.1E-07
mm

8. Luas tulangan sengkang tertutup total untuk geser dan torsi adalah :

Av+2At = 0.00 + 2 * 1.1E-07


mm² bw mm²
= 2.2E-07 ≥ = 0.278
mm 3fyv mm
sengkang tertutup menggunakan tulangan diameter 8 mm ( As = 200.96 mm²
maka spasi sengkang yang diperlukan
s= 2 * ( 200.96 / 2.2E-07 )
= 1.9E+09

9. Gaya geser maksimum sengkang


Vs maks = 2/3 √f'c bw d
= 2 * √ 25 * 200 * 264
3
= 176 kN

10. Gaya geser sengkang sebenarnya adalah


Vs perlu = Vn-Vc
= 43.36 - 44
= -0.64 kN < Vs maks
11. Cek spasi maksimum terhadap persyaratan yang diperbolehkan :
* Syarat penulangan geser dimana
Vs = -0.64 kN maka s maks = 1/2 d 1
= * 264
2
= 132 mm
* Syarat penulangan momen torsi untuk sengkang tertutup
s maks = 150 mm
maka digunakan sengkang ø 10 - 125
12. Tulangan memanjang torsi yang diperlukan adalah
Al = At ph fyv cot ² 0
s fyl
= 1.1E-07 808 240 cot ² 45°
240
= 0.00021
tetapi nilainnya tidak boleh lebih kecil dari (rumus 23)
Al = 5 √ 25 * 60000
12 * 240
= 1500000
2880
= 520.83 mm²
dipakai Al = 520.83 mm²
tulangan memanjang total = 406 + 520.83 = 926.83 mm²
sudah ada 2 ø16 sisi atas, sisanya perlu 4 ø16 As = 455 mm²
139

4.4 Perhitungan Tangga


Tangga adalah bagian dari struktur yang berfungsi untuk menghubungkan
struktur bawah dengan struktur atas sehingga mempermudah orang untuk dapat
mengakses atau mobilisasi orang keatas dan kebawah struktur lantai.
4.4.1 Perencanaan Dimensi Tangga

Gambar 4.4.1. Detail Tangga

Syarat kenyamanan:
Syarat kenyamanan yang digunakan menggunakan aturan acuan dimensi dan sudut
anak tangga. Untuk menghasilakan struktur tangga yang nyaman dilalui, maka
dimensi tangga yang digunakan pada konstruksi memakai perkiraan acuan angka
dibawah ini :
O = Optrede (langkah tegak ) = 15 cm – 20 cm
A = Antrede (langkah datar ) = 20 cm – 35 cm
Digunakan : o = 16,67 cm
a = 30 cm
2 x o + a = 61-65 ( ideal)
140

2 x 16,67 + 30 = 63,34 “OK”


Pengecekan kemiringan :
Tg α = = 0,555

α = 29,03 º
Syarat kemiringan 25º < 29,03 º < 45º..... “OK”

16,67

29,03°

Gambar 4.4.2. Dimensi Tangga


Sumber : dokumentasi pribadi (program Autocad)

Ditetapkan : Tinggi antar lantai = 350 cm


Lebar tangga (l) = 240cm
Lebar bordes = 120 cm
Panjang bordes = 240 cm
Tebal pelat tangga (ht) = 15 cm
Tebal pelat bordes = 15 cm
Mutubeton (fc) = 30 Mpa
Mutubaja (fy) = 240 Mpa
Optrade(o) = 16,67 cm
Antrede(a) = 30 cm
Kemiringan (α) = 29,03 º
Berat jenis beton = 2400 kg/m3
141

4.4.2 Perhitungan Pembebanan Tangga


1. Pelat tangga( h = 0,15 m )
a. Beban Mati ( WD )
Berat anak tangga = 0,15 x 2400 = 360 kg/m2
Penutup lantai = 1 x 24 = 24 kg/m2
Spesi (t = 2 cm) =2 x 21 = 42 kg/m2
Handrill = taksiran = 15 kg/m2
441 kg/m2
b. Beban Hidup ( WL )
WL= 400 kg/m2
2. Pelat Bordes ( h = 0,15 m)
a. Beban Mati ( WD )
Penutup Lantai = 1 x 24 = 24 kg/m2
Spesi (t = 2 cm) = 2 x 21 = 42 kg/m2
66 kg/m2
b. Beban Hidup ( WL )
WL= 400 kg/m2
4.4.3 Analisa Perhitungan Struktur Tangga
Perhitungan analisa struktur dilakukan menggunakan bantuan progam
SAP 2000. Beban yang dimasukkan sebagai beban merata (Uniform Shell)
dalam progam SAP2000, sedangkan tebal pelat akan dihitung otomatis oleh
progam dengan memasuk kan angka 1 untuk self weightmultipler pada saat
pembebanan (load case). Kombinasi pembebanan yang digunakan adalah :

1,2 DL + 1,6 LL
Keterangan :
DL : dead load (beban mati)
LL : live load (beban hidup)
142

Gambar 4.4.3. Pemodelan Analisa Struktur Tangga


Sumber : dokumentasi pribadi (program SAP)

Gambar 4.4.4. Diagram Momen Pelat Hasil Analisa (M11)


Sumber : dokumentasi pribadi (program SAP)
143

Gambar 4.4.4. Diagram Momen Pelat Hasil Analisa (M22)


Sumber : dokumentasi pribadi (program SAP)

Berdasarkan hasil dari analisa progam SAP2000 didapat :

Tabel 4.4.1. Momen Pelat Tangga Dan Bordes


Mmax M11 (Arah y) Mmax M22 (Arah x)
Jenis Pelat Areas Mtump. Areas Mlap. Areas Mtump. Areas Mlap.
(Text) (kN.m) (Text) (kN.m) (Text) (kN.m) (Text) (kN.m)
P. Tangga 48,208 21,251 9,639 4,251
P. Bordes 16,136 9,667 14,992 2,673

1. Perhitungan Tulangan Pelat Bordes


Tebal pelat : h = 150 mm
Tebal penutup beton : = 20 mm
Diperkirakan diameter tulangan utama : = 10 mm
144

a. Perhitungan Tulangan Tumpuan x (ty) :


Mtx= 48,208 kN.m
Tinggi efektif arah sumbu x (dx) = h – –½.
= 150 – 20 – ½ . 10
= 125 mm = 0,125 m
= = 3085,31 kN/m2

(Menurut tabel 5.1.c Buku Gedeon Jilid 4)


= 3000

= 3200

( )

= 0,0175
min = 0,0058
max = 0,0404
Jadi dipakai = 0,0175
Astpx = .b.dx
= 0,0175.1000. 125 = 2187 mm2
( Dipilih tulangan tumpuan 12 –50 = 2262 mm2 > 2187,5mm2 )
b. Perhitungan Tulangan Tumpuan y (tx) :
Mty = 9,639 kN.m
Tinggi efektif arah sumbu y (dy) = h – – – ½.
= 150 – 20 – 10 – ½ . 10
= 115 mm
= = 728,85 kN/m2

(Menurut tabel 5.1.c Buku Gedeon Jilid 4)


= 700

= 800

( )

= 0,0038
min = 0,0058
145

max = 0,0404
Jadi dipakai min = 0,0058
Atpy = .b.d
= 0,0058.1000. 115 = 667 mm2
( Dipilih tulangan tumpuan 10 - 100 = 785 mm2 > 667 mm2 )
c. Perhitungan Tulangan Lapangan Mly:
Mlx = 21,251 kN.m
Tinggi efektif arah sumbu x (dx) = h – – ½.
= 150 – 20 – ½ . 10
= 125 mm = 0,125 m

= = 1360,06 kN/m2

(Menurut tabel 5.1.c Buku Gedeon Jilid 4)


= 1300

= 1400

( )

= 0,0074
(Menurut tabel 7 & 8 Buku Gedeon Jilid 1)
min = 0,0058
max = 0,0404
Jadi dipakai = 0,0074
Alapy = .b.d
= 0,0074 .1000. 125 = 925 mm2
( Dipilih tulangan lapangan 12 - 50 = 2262 mm2 > 925 mm2 )
d. Perhitungan Tulangan Lapangan Mlx:
Mly= 4,251 kN.m
Tinggi efektif arah sumbu y (dy) = h – – – ½.
= 150 – 20 – 10 – ½ . 10
= 115 mm = 0,115 m

= = 321,44 kN/m2

(Menurut tabel 5.1.c Buku Gedeon Jilid 4)


146

= 300

= 400

( )

= 0,0017
(Menurut tabel 7 & 8 Buku Gedeon Jilid 1)
min = 0,0058
max = 0,0404
Jadi dipakai min = 0,0058
Alapy= .b.d
= 0,0058 .1000. 115 = 667 mm2
( Dipilih tulangan lapangan 10 - 100 = 785 mm2 > 667 mm2 )
2. Rekap Perhitungan Tulangan Pelat Tangga dan Bordes
Selanjutnya rekap tulangan dari hasil perhitungan pelat tangga
dan pelat bordes disajikan dalam bentuk tabel 4.4.2. di bawah ini :

Tabel 4.4.2. Daftar Tulangan Pelat Tangga dan Bordes


Jenis Pelat Posisi As Hitungan As Tulangan
Tulangan
Tangga Tulangan (mm2) (mm2)
Pelat Tangga ty 2187 12 –50 2262
tx 667 10 –100 785
ly 925 12 –50 2262
lx 667 10 –100 785
Pelat Bodes ty 729 10 –100 785
tx 698 10 –100 785
ly 729 10 –100 785
lx 670 10 –100 785
4.5. Perhitungan Pondasi

4.5.1. Perhitungan Kekuatan Tiang Pancang

A. DATA BAHAN
Jenis tiang pancang :
Diameter tiang pancang, D= 0.50 m
Panjang tiang pancang, L= 17.00 m
Bentuk tiang pancang, LINGKARAN
Berat beton bertulang, wc = 24 kN/m3

B. TAHANAN AKSIAL TIANG PANCANG


4. BERDASARKAN DATA TANAH
2 2
Ab = luas ujung bawah tiang (m ), Ab = 0.1963 m
2
As = luas selimut tiang (m )
Faktor reduksi kekuatan, fb = 0.70
fs = 0.80

Kapasitas nominal tiang pancang, Pb = fb * Ab * qc


Ps = fs [ ad * cu * As ]

Tahanan aksial tiang pancang, → Pn = Pb + Ps


REKAP TAHANAN TARIK TIANG
Faktor reduksi kekuatan, f= 0.90
Berat tiang pancang, W p = A * L * wc
Tahanan tarik tiang pancang, → f * Tn = ((qf*O*0,7)*f)+W p

No Kedalaman qc qf L1 As Wp Pb Ps f * Pn f * Tn
z1 (m) kN/m2 kN/m2 (m) (m2) kN kN (kN) (kN) (kN)
1 0.00 0 0 0.00 0.000 0.0 0.00 0.00 0.00 0.00
2 0.20 0 0 0.20 0.314 0.9 0.00 0.00 -0.94 0.94
3 0.40 0 0 0.20 0.314 1.9 0.00 0.00 -1.88 1.88
4 0.60 245 196 0.20 0.314 2.8 33.67 61.58 92.42 41.62
5 0.80 637 882 0.20 0.314 3.8 87.55 277.09 360.87 178.34
6 1.00 784 2352 0.20 0.314 4.7 107.76 738.90 841.95 470.22
7 1.20 735 4704 0.20 0.314 5.7 101.02 1477.81 1573.17 936.67
8 1.40 980 7840 0.20 0.314 6.6 134.70 2463.01 2591.11 1558.29
9 1.60 1029 11956 0.20 0.314 7.5 141.43 3756.09 3889.98 2373.88
10 1.80 1715 17542 0.20 0.314 8.5 235.72 5510.98 5738.22 3480.40
11 2.00 2156 24892 0.20 0.314 9.4 296.33 7820.05 8106.96 4936.06
12 2.20 1911 33908 0.20 0.314 10.4 262.66 10652.51 10904.80 6721.45
13 2.40 1813 44492 0.20 0.314 11.3 249.19 13977.57 14215.45 8817.18
14 2.60 1960 56546 0.20 0.314 12.3 269.39 17764.45 18021.59 11203.86
15 2.80 1813 69678 0.20 0.314 13.2 249.19 21889.99 22125.98 13803.89
16 3.00 1960 84182 0.20 0.314 14.1 269.39 26446.56 26701.81 16675.47
17 3.20 1764 100058 0.20 0.314 15.1 242.45 31434.15 31661.52 19818.59
18 3.40 2303 117502 0.20 0.314 16.0 316.54 36914.34 37214.85 23272.06
19 3.60 2352 136612 0.20 0.314 17.0 323.27 42917.93 43224.23 27055.26
20 3.80 2597 157388 0.20 0.314 17.9 356.94 49444.90 49783.94 31168.19
21 4.00 2401 179732 0.20 0.314 18.8 330.00 56464.47 56775.63 35591.47
22 4.20 2303 203742 0.20 0.314 19.8 316.54 64007.44 64304.18 40344.48
23 4.40 3185 229516 0.20 0.314 20.7 437.76 72104.58 72521.60 45446.62
24 4.60 3920 257446 0.20 0.314 21.7 538.78 80879.05 81396.15 50975.48
25 4.80 3920 287532 0.20 0.314 22.6 538.78 90330.84 90847.01 56931.05
26 5.00 4165 320166 0.20 0.314 23.6 572.46 100583.12 101132.01 63390.92
27 5.20 4753 355544 0.20 0.314 24.5 653.27 111697.44 112326.21 70393.89
28 5.40 4410 393176 0.20 0.314 25.4 606.13 123519.88 124100.57 77842.97
29 5.60 4949 432964 0.20 0.314 26.4 680.21 136019.65 136673.48 85718.77
30 5.80 5341 474418 0.20 0.314 27.3 734.09 149042.81 149749.57 93924.30
31 6.00 5145 517440 0.20 0.314 28.3 707.15 162558.57 163237.45 102440.17
32 6.20 5243 562716 0.20 0.314 29.2 720.62 176782.45 177473.85 111402.16
33 6.40 5390 610148 0.20 0.314 30.2 740.83 191683.65 192394.31 120790.86
34 6.60 6125 660520 0.20 0.314 31.1 841.85 207508.48 208319.22 130761.44
35 6.80 5635 713440 0.20 0.314 32.0 774.50 224133.79 224876.24 141236.33
36 7.00 7105 769986 0.20 0.314 33.0 976.54 241898.24 242841.79 152428.88
37 7.20 6125 829962 0.20 0.314 33.9 841.85 260740.25 261548.17 164300.29
38 7.40 7105 893858 0.20 0.314 34.9 976.54 280813.77 281755.45 176947.55
39 7.60 7595 960694 0.20 0.314 35.8 1043.89 301810.92 302819.00 190176.69
40 7.80 6615 1031450 0.20 0.314 36.8 909.20 324039.57 324912.01 204181.69
41 8.00 6125 1105636 0.20 0.314 37.7 841.85 347345.79 348149.94 218865.55
42 8.20 4655 1183448 0.20 0.314 38.6 639.80 371791.15 372392.32 234267.07
43 8.40 4165 1264592 0.20 0.314 39.6 572.46 397283.29 397816.17 250328.06
44 8.60 4410 1349656 0.20 0.314 40.5 606.13 424006.94 424572.54 267164.90
45 8.80 5243 1439130 0.20 0.314 41.5 720.62 452116.02 452795.18 284874.56
46 9.00 6125 1532524 0.20 0.314 42.4 841.85 481456.61 482256.05 303360.08
47 9.20 6370 1629838 0.20 0.314 43.4 875.52 512028.71 512860.88 322621.44
48 9.40 5537 1730778 0.20 0.314 44.3 761.03 543739.94 544456.68 342600.46
49 9.60 6370 1835834 0.20 0.314 45.2 875.52 576744.26 577574.54 363394.12
50 9.80 6615 1944810 0.20 0.314 46.2 909.20 610980.08 611843.10 384963.63
51 10.00 5390 2057314 0.20 0.314 47.1 740.83 646324.25 647017.96 407231.40
52 10.20 5390 2173542 0.20 0.314 48.1 740.83 682838.36 683531.12 430236.23
53 10.40 5390 2293200 0.20 0.314 49.0 740.83 720430.03 721121.85 453919.93
54 10.60 5635 2416778 0.20 0.314 50.0 774.50 759253.20 759977.75 478379.47
55 10.80 5880 2544766 0.20 0.314 50.9 808.17 799461.82 800219.10 503711.84
56 11.00 6370 2677164 0.20 0.314 51.8 875.52 841055.88 841879.56 529917.04
57 11.20 7350 2813776 0.20 0.314 52.8 1010.22 883973.80 884931.24 556956.27
58 11.40 7105 2954308 0.20 0.314 53.7 976.54 928123.23 929046.05 584771.36
59 11.60 6615 3098760 0.20 0.314 54.7 909.20 973504.17 974358.70 613362.29
60 11.80 6615 3246152 0.20 0.314 55.6 909.20 1019808.73 1020662.32 642535.10
61 12.00 6615 3396484 0.20 0.314 56.5 909.20 1067036.92 1067889.57 672289.81
62 12.20 6860 3550540 0.20 0.314 57.5 942.87 1115435.04 1116320.42 702781.57
63 12.40 7595 3708222 0.20 0.314 58.4 1043.89 1164972.30 1165957.76 733990.98
64 12.60 7350 3869824 0.20 0.314 59.4 1010.22 1215741.06 1216691.91 765976.25
65 12.80 6860 4035346 0.20 0.314 60.3 942.87 1267741.33 1268623.89 798737.36
66 13.00 6860 4204298 0.20 0.314 61.3 942.87 1320819.17 1321700.78 832177.34
67 13.20 6860 4376190 0.20 0.314 62.2 942.87 1374820.64 1375701.30 866199.20
68 13.40 7105 4552002 0.20 0.314 63.1 976.54 1430053.60 1430967.00 900996.92
69 13.60 7105 4731244 0.20 0.314 64.1 976.54 1486364.14 1487276.60 936473.50
70 13.80 6370 4913916 0.20 0.314 65.0 875.52 1543752.24 1544562.73 972628.94
71 14.00 6517 5100018 0.20 0.314 66.0 895.73 1602217.91 1603047.66 1009463.26
72 14.20 6713 5289844 0.20 0.314 66.9 922.67 1661853.50 1662709.26 1047034.62
73 14.40 7840 5483590 0.20 0.314 67.9 1077.57 1722720.61 1723730.31 1085381.84
74 14.60 8330 5681256 0.20 0.314 68.8 1144.91 1784819.21 1785895.32 1124504.90
75 14.80 9065 5882842 0.20 0.314 69.7 1245.94 1848149.32 1849325.51 1164403.82
76 15.00 9555 6088348 0.20 0.314 70.7 1313.28 1912710.93 1913953.53 1205078.57
77 15.20 12495 6297774 0.20 0.314 71.6 1717.37 1978504.05 1980149.80 1246529.18
78 15.40 11760 6512100 0.20 0.314 72.6 1616.35 2045836.55 2047380.33 1288949.60
79 15.60 13475 6731326 0.20 0.314 73.5 1852.07 2114708.43 2116486.98 1332339.82
80 15.80 14945 6955452 0.20 0.314 74.5 2054.11 2185119.69 2187099.35 1376699.86
81 16.00 14700 7184968 0.20 0.314 75.4 2020.44 2257224.27 2259169.31 1422126.69
82 16.20 15484 7416493 0.20 0.314 76.3 2128.19 2329959.99 2332011.85 1467951.14
83 16.40 15974 7650468 0.20 0.314 77.3 2195.54 2403465.41 2405583.66 1514260.49
84 16.60 16464 7886403 0.20 0.314 78.2 2262.89 2477586.57 2479771.24 1560957.77
85 16.80 16513 8122387 0.20 0.314 79.2 2269.62 2551723.13 2553913.59 1607664.74
86 17.00 16513 8358371 0.20 0.314 80.1 2269.62 2625859.69 2628049.21 1654371.72
4.5.2. Perhitungan Kekuatan Tiang pancang

B. DATA BAHAN

Jenis tiang pancang : Beton bertulang tampang lingkaran


Diameter tiang pancang, D= 0.50 m
Panjang tiang pancang, L= 17.00 m
Kuat tekan beton tiang pancang, fc' = 50 MPa
Berat beton bertulang, wc = 24 kN/m3

D. TAHANAN LATERAL TIANG PANCANG

1. BERDASARKAN DEFLEKSI TIANG MAKSIMUM (BROMS)

Tahanan lateral tiang (H) kategori tiang panjang, dapat dihitung dengan persamaan :
H = yo * kh * D / [ 2 * b * ( e * b + 1 ) ]
0.25
dengan, b = [ kh * D / ( 4 * Ec * Ic ) ]
D = Diameter tiang pancang (m), D= 0.50 m
L = panjang tiang pancang (m), L= 17.00 m
3
kh = modulus subgrade horisontal (kN/m ), kh = 6370 kN/m3
Ec = 4700 *  fc' * 10 =
2
Ec = modulus elastis tiang (kN/m ),
3
33167484 kN/m2
4
Ic = momen inersia penampang (m ), Ic = 0.003068 m4
e = Jarak beban lateral terhadap muka tanah (m), e= 0.20 m
yo = defleksi tiang maksimum (m). yo = 0.018 m
b = koefisien defleksi tiang, b = [ kh * D / ( 4 * Ec * Ic ) ]
0.25
= 0.297421083 m
b*L= 5.06 > 2.5 maka termasuk tiang panjang (OK)
Tahanan lateral nominal tiang pancang,
H = yo * kh * D / [ 2 * b * ( e * b + 1 ) ] = 90.97 kN
Faktor reduksi kekuatan, f= 0.70
Tahanan lateral tiang pancang, → f * Hn = 63.68 kN

2. BERDASARKAN MOMEN MAKSIMUM (BRINCH HANSEN)

Kuat lentur beton tiang pancang, fb = 0.40 * fc' * 103 = 19920 kN/m2
Tahanan momen, W = Ic / (D/2) = 0.01227 m3
Momen maksimum, My = f b * W = 244.46 kNm
Kohesi tanah rata-rata di sepanjang tiang
No Kedalaman L1 cu cu * L1
z1 (m) z2 (m) (m) (kN/m2)
1 0.00 0.20 0.20 0.00 0.00
2 0.20 0.40 0.20 0.00 0.00
3 0.40 0.60 0.20 245.00 49.00
4 0.60 0.80 0.20 637.00 127.40
5 0.80 1.00 0.20 784.00 156.80
6 1.00 1.20 0.20 735.00 147.00
7 1.20 1.40 0.20 980.00 196.00
8 1.40 1.60 0.20 1029.00 205.80
9 1.60 1.80 0.20 1715.00 343.00
10 1.80 2.00 0.20 2156.00 431.20
11 2.00 2.20 0.20 1911.00 382.20
12 2.20 2.40 0.20 1813.00 362.60
13 2.40 2.60 0.20 1960.00 392.00
14 2.60 2.80 0.20 1813.00 362.60
15 2.80 3.00 0.20 1960.00 392.00
16 3.00 3.20 0.20 1764.00 352.80
17 3.20 3.40 0.20 2303.00 460.60
18 3.40 3.60 0.20 2352.00 470.40
19 3.60 3.80 0.20 2597.00 519.40
20 3.80 4.00 0.20 2401.00 480.20
21 4.00 4.20 0.20 2303.00 460.60
22 4.20 4.40 0.20 3185.00 637.00
23 4.40 4.60 0.20 3920.00 784.00
24 4.60 4.80 0.20 3920.00 784.00
25 4.80 5.00 0.20 4165.00 833.00
26 5.00 5.20 0.20 4753.00 950.60
27 5.20 5.40 0.20 4410.00 882.00
28 5.40 5.60 0.20 4949.00 989.80
29 5.60 5.80 0.20 5341.00 1068.20
30 5.80 6.00 0.20 5145.00 1029.00
31 6.00 6.20 0.20 5243.00 1048.60
32 6.20 6.40 0.20 5390.00 1078.00
33 6.40 6.60 0.20 6125.00 1225.00
34 6.60 6.80 0.20 5635.00 1127.00
35 6.80 7.00 0.20 7105.00 1421.00
36 7.00 7.20 0.20 6125.00 1225.00
37 7.20 7.40 0.20 7105.00 1421.00
38 7.40 7.60 0.20 7595.00 1519.00
39 7.60 7.80 0.20 6615.00 1323.00
40 7.80 8.00 0.20 6125.00 1225.00
41 8.00 8.20 0.20 4655.00 931.00
42 8.20 8.40 0.20 4165.00 833.00
43 8.40 8.60 0.20 4410.00 882.00
44 8.60 8.80 0.20 5243.00 1048.60
45 8.80 9.00 0.20 6125.00 1225.00
46 9.00 9.20 0.20 6370.00 1274.00
47 9.20 9.40 0.20 5537.00 1107.40
48 9.40 9.60 0.20 6370.00 1274.00
49 9.60 9.80 0.20 6615.00 1323.00
50 9.80 10.00 0.20 5390.00 1078.00
51 10.00 10.20 0.20 5390.00 1078.00
52 10.20 10.40 0.20 5390.00 1078.00
53 10.40 10.60 0.20 5635.00 1127.00
54 10.60 10.80 0.20 5880.00 1176.00
55 10.80 11.00 0.20 6370.00 1274.00
56 11.00 11.20 0.20 7350.00 1470.00
57 11.20 11.40 0.20 7105.00 1421.00
58 11.40 11.60 0.20 6615.00 1323.00
59 11.60 11.80 0.20 6615.00 1323.00
60 11.80 12.00 0.20 6615.00 1323.00
61 12.00 12.20 0.20 6860.00 1372.00
62 12.20 12.40 0.20 7595.00 1519.00
63 12.40 12.60 0.20 7350.00 1470.00
64 12.60 12.80 0.20 6860.00 1372.00
65 12.80 13.00 0.20 6860.00 1372.00
66 13.00 13.20 0.20 6860.00 1372.00
67 13.20 13.40 0.20 7105.00 1421.00
68 13.40 13.60 0.20 7105.00 1421.00
69 13.60 13.80 0.20 6370.00 1274.00
70 13.80 14.00 0.20 6517.00 1303.40
71 14.00 14.20 0.20 6713.00 1342.60
72 14.20 14.40 0.20 7840.00 1568.00
73 14.40 14.60 0.20 8330.00 1666.00
74 14.60 14.80 0.20 9065.00 1813.00
75 14.80 15.00 0.20 9555.00 1911.00
76 15.00 15.20 0.20 12495.00 2499.00
77 15.20 15.40 0.20 11760.00 2352.00
78 15.40 15.60 0.20 13475.00 2695.00
79 15.60 15.80 0.20 14945.00 2989.00
80 15.80 16.00 0.20 14700.00 2940.00
81 16.00 16.20 0.20 15484.00 3096.80
82 16.20 16.40 0.20 15974.00 3194.80
83 16.40 16.60 0.20 16464.00 3292.80
84 16.60 16.80 0.20 16513.00 3302.60
85 16.80 17.00 0.20 16513.00 3302.60
S L1 = 16.8 Scu*L1 = 98989.80
Kohesi tanah rata-rata, ču = S [ cu * L1 ] / S L1 = 5892.25 kN/m2
f = Hn / [ 9 * ču * D ] pers.(1)
g = L - ( f + 1.5 * D ) pers.(2)
My = Hn * ( e + 1.5 * D + 0.5 * f ) pers.(3)
My = 9 / 4 * D * ču * g2 pers.(4)
Dari pers.(1) : f = 3.7714E-05 * Hn
Dari pers.(2) : g= 16.25 -3.77E-05 * Hn
2
g = 0.000000 * Hn2 -0.001226 * Hn + 264.06
9 / 4 * D * cu = 6628.781
Dari pers.(3) : My = Hn * ( 0.950 0.00002 * Hn )
My = 0.00002 * Hu2 0.95000 * Hn
Dari pers.(4) : My = 9.4286E-06 * Hu2 -8.1250 * Hn 1750412.549
Pers.kuadrat : 0= 0.00001 * Hu2 9.0750 * Hn -1750412.549
Dari pers. kuadrat, diperoleh tahanan lateral nominal, Hn = 164699.960 kN
f= 6.212 m
Mmax = Hn * ( e + 1.5 * D + 0.5 * f ) = 667985.781 kNm
Mmax > My → Termasuk tiang panjang (OK)
Dari pers.(3) : My = Hn * ( 0.950 0.00002 * Hn )
2
244.46 = 0.00002 * Hn 0.95000 * Hu
Pers.kuadrat : 0= 0.00002 * Hn2 + 0.95000 * Hn -244.46
Dari pers. kuadrat, diperoleh tahanan lateral nominal, Hn = 256.020 kN
Faktor reduksi kekuatan, f= 0.70
Tahanan lateral tiang pancang, → f * Hn = 179.21 kN
4.5.3. Perhitungan Pondasi P1

KODE FONDASI : P1

DATA BAHAN PILECAP


Kuat tekan beton, f c' = 30 MPa
Kuat leleh baja tulangan deform (  > 12 mm ), fy = 400 MPa
Kuat leleh baja tulangan polos (  ≤ 12 mm ), fy = 240 MPa
Berat beton bertulang, wc = 24 kN/m3
DATA DIMENSI FONDASI
Lebar kolom arah x, bx = 0.60 m
Lebar kolom arah y, by = 0.60 m
Jarak tiang pancang tepi terhadap sisi luar beton, a= 0.50 m
Tebal pilecap, h= 0.60 m
Tebal tanah di atas pilecap, z= 0.50 m
Berat volume tanah di atas pilecap, ws = 17.50 kN/m3
Posisi kolom (dalam = 40, tepi = 30, sudut = 20) as = 40

DATA BEBAN FONDASI


Gaya aksial kolom akibat beban terfaktor, Puk = 1204.50 kN
Momen arah x akibat beban terfaktor. Mux = 441.48 kNm
Momen arah y akibat beban terfaktor. Muy = 527.68 kNm
Gaya lateral arah x akibat beban terfaktor, Hux = 90.20 kN
Gaya lateral arah y akibat beban terfaktor, Huy = 85.79 kN
Tahanan aksial tiang pancang, f * Pn = 1106.40 kN
Tahanan lateral tiang pancang, f * Hn = 37.80 kN
DATA SUSUNAN TIANG PANCANG
Susunan tiang pancang arah x : Susunan tiang pancang arah y :
2
No. Jumlah x n*x No. Jumlah y n * y2
n (m) (m2) n (m) (m2)
1 2 0.60 0.72 1 2 0.60 0.72
2 2 -0.60 0.72 2 2 -0.60 0.72

n= 4 Sx2 = 1.44 n= 4 Sy2 = 1.44


Lebar pilecap arah x, Lx = 2.20 m
Lebar pilecap arah y, Ly = 2.20 m

1. GAYA AKSIAL PADA TIANG PANCANG

Berat tanah di atas pilecap, W s = Lx * Ly * z * ws = 42.35 kN


Berat pilecap, W c = Lx * Ly * h * wc = 69.70 kN
Total gaya aksial terfaktor, Pu = Puk + 1.2 * W s + 1.2 * W c = 1338.96 kN
Lengan maksimum tiang pancang arah x thd. pusat, xmax = 0.60 m
Lengan maksimum tiang pancang arah y thd. pusat, ymax = 0.60 m
Lengan minimum tiang pancang arah x thd. pusat, xmin = -0.60 m
Lengan minimum tiang pancang arah y thd. pusat, ymin = -0.60 m
Gaya aksial maksimum dan minimum pada tiang pancang,
pumax = Pu / n + Mux* xmax / Sx2 + Muy* ymax / Sy2 = 738.56 kN
pumin = Pu / n + Mux* xmin / Sx 2
+ Muy* ymin / Sy =
2
-69.08 kN
Syarat : pumax ≤ f * Pn
738.56 < 1106.40 → AMAN (OK)

pumin ≤ f * Tn
-69.08 < 5211.00 → AMAN (OK)

2. GAYA LATERAL PADA TIANG PANCANG

Gaya lateral arah x pada tiang, hux = Hux / n = 22.55 kN


Gaya lateral arah y pada tiang, huy = Huy / n = 21.45 kN

Gaya lateral kombinasi dua arah, humax =  ( hux2 + huy2 ) = 31.12 kN


Syarat : humax ≤ f * Hn
31.12 < 37.80 → AMAN (OK)
3. TINJAUAN GESER ARAH X

Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 0.100 m


Tebal efektif pilecap, d = h - d' = 0.500 m
Jarak bid. kritis terhadap sisi luar, cx = ( Lx - bx - d ) / 2 = 0.550 m
Berat beton, W 1 = cx * Ly * h * wc = 17.424 kN
Berat tanah, W 2 = cx * Ly * z * ws = 10.588 kN
Gaya geser arah x, Vux = 2 * pumax - W 1 - W 2 = 1449.103 kN
Lebar bidang geser untuk tinjauan arah x, b = Ly = 2200 mm
Tebal efektif pilecap, d= 500 mm
Rasio sisi panjang thd. sisi pendek kolom, b c = b x / by = 1.0000
Kuat geser pilecap arah x, diambil nilai terkecil dari Vc yang diperoleh dari pers.sbb. :
Vc = [ 1 + 2 / bc ] * √ fc' * b * d / 6 * 10-3 = 3012.474 kN
Vc = [ as * d / b + 2 ] * √ fc' * b * d / 12 * 10 = -3
5568.513 kN
-3
Vc = 1 / 3 * √ fc' * b * d * 10 = 2008.316 kN
Diambil, kuat geser pilecap,  Vc = 2008.316 kN
Faktor reduksi kekuatan geser, f = 0.75
Kuat geser pilecap, f*Vc = 1506.237 kN
Syarat yang harus dipenuhi,
f*Vc ≥ Vux
1506.237 > 1449.103  AMAN (OK)
4. TINJAUAN GESER ARAH Y

Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 0.100 m


Tebal efektif pilecap, d = h - d' = 0.500 m
Jarak bid. kritis terhadap sisi luar, cy = ( Ly - by - d ) / 2 = 0.550 m
Berat beton, W 1 = cy * Lx * h * wc = 17.424 kN
Berat tanah, W 2 = cy * Lx * z * ws = 10.588 kN
Gaya geser arah y, Vuy = 2 * pumax - W 1 - W 2 = 1449.103 kN
Lebar bidang geser untuk tinjauan arah y, b = Lx = 2200 mm
Tebal efektif pilecap, d= 500 mm
Rasio sisi panjang thd. sisi pendek kolom, b c = b x / by = 1.0000
Kuat geser pilecap arah y, diambil nilai terkecil dari Vc yang diperoleh dari pers.sbb. :
Vc = [ 1 + 2 / bc ] * √ fc' * b * d / 6 * 10-3 = 3012.474 kN
Vc = [ as * d / b + 2 ] * √ fc' * b * d / 12 * 10 = -3
5568.513 kN
-3
Vc = 1 / 3 * √ fc' * b * d * 10 = 2008.316 kN
Diambil, kuat geser pilecap,  Vc = 2008.316 kN
Faktor reduksi kekuatan geser, f = 0.75
Kuat geser pilecap, f*Vc = 1506.237 kN
Syarat yang harus dipenuhi,
f*Vc ≥ Vux
1506.237 > 1449.103  AMAN (OK)
5. TINJAUAN GESER DUA ARAH (PONS)

Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 0.100 m


Tebal efektif pilecap, d = h - d' = 0.500 m
Lebar bidang geser pons arah x, Bx = bx + d = 1.100 m
Lebar bidang geser pons arah y, By = by + d = 1.100 m
Gaya geser pons akibat beban terfaktor pada kolom, Puk = 1204.504 kN
Luas bidang geser pons, Ap = 2 * ( Bx + B y ) * d = 2.200 m2
Lebar bidang geser pons, bp = 2 * ( B x + B y ) = 4.400 m
Rasio sisi panjang thd. sisi pendek kolom, b c = b x / by = 1.0000
Tegangan geser pons, diambil nilai terkecil dari fp yang diperoleh dari pers.sbb. :
f p = [ 1 + 2 / b c ] * √ f c' / 6 = 2.739 MPa
fp = [ as * d / bp + 2 ] * √ fc' / 12 = 2.988 MPa
f p = 1 / 3 * √ f c' = 1.826 MPa
Tegangan geser pons yang disyaratkan, fp = 1.826 MPa
Faktor reduksi kekuatan geser pons, f = 0.75
Kuat geser pons, f* Vnp =f * Ap * fp * 10 = 3012.47 kN
3

Syarat : f * Vnp ≥ Puk


3012.474 > 1204.504  AMAN (OK)
6. PEMBESIAN PILECAP

6.1. TULANGAN LENTUR ARAH X

Jarak tepi kolom terhadap sisi luar pilecap, cx = ( Lx - bx ) / 2 = 0.800 m


Jarak tiang thd. sisi kolom, ex = c x - a = 0.300 m
Berat beton, W 1 = cx * Ly * h * wc = 25.344 kN
Berat tanah, W 2 = cx * Ly * z * ws = 15.400 kN
Momen yang terjadi pada pilecap,
Mux = 2 * pumax * ex - W 1 * cx / 2 - W 2 * cx / 2 = 426.837 kNm
Lebar pilecap yang ditinjau, b = Ly = 2200 mm
Tebal pilecap, h= 600 mm
Jarak pusat tulangan thd. sisi luar beton, d' = 100 mm
Tebal efektif plat, d = h - d' = 500 mm
Kuat tekan beton, f c' = 30 MPa
Kuat leleh baja tulangan, fy = 240 MPa
Modulus elastis baja, Es = 2.00E+05 MPa
Faktor distribusi teg. beton, b1 = 0.85
rb = b 1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.06450893
Faktor reduksi kekuatan lentur, f = 0.80
Rmax = 0.75 * rb * fy * [1-½*0.75* rb * fy / ( 0.85 * fc’ ) ] = 8.968
Mn = Mux / f = 533.546 kNm
Rn = Mn * 106 / ( b * d2 ) = 0.97008
Rn < Rmax  (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan,
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 -  {1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) } ] = 0.0041
Rasio tulangan minimum, rmin = 0.0025
Rasio tulangan yang digunakan,  r= 0.0041
Luas tulangan yang diperlukan, As = r* b * d = 4534.17 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 22 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s = p / 4 * D * b / As =
2
184 mm
Jarak tulangan maksimum, smax = 200 mm
Jarak tulangan yang digunakan,  s= 184 mm
Digunakan tulangan, D 22 - 180
Luas tulangan terpakai, As = p / 4 * D * b / s = 4646.07
2
mm2

6.2. TULANGAN LENTUR ARAH Y

Jarak tepi kolom terhadap sisi luar pilecap, cy = ( Ly - by ) / 2 = 0.800 m


Jarak tiang thd. sisi kolom, ey = c y - a = 0.300 m
Berat beton, W 1 = cy * Lx * h * wc = 25.344 kN
Berat tanah, W 2 = cy * Lx * z * ws = 15.400 kN
Momen yang terjadi pada pilecap,
Muy = 2 * pumax * ey - W 1 * cy / 2 - W 2 * cy / 2 = 426.837 kNm
Lebar pilecap yang ditinjau, b = Ly = 2200 mm
Tebal pilecap, h= 600 mm
Jarak pusat tulangan thd. sisi luar beton, d' = 100 mm
Tebal efektif plat, d = h - d' = 500 mm
Kuat tekan beton, f c' = 30 MPa
Kuat leleh baja tulangan, fy = 400 MPa
Modulus elastis baja, Es = 2.00E+05 MPa
Faktor distribusi teg. beton, b1 = 0.85
rb = b 1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.0325125
Faktor reduksi kekuatan lentur, f = 0.80
Rmax = 0.75 * rb * fy * [1-½*0.75* rb * fy / ( 0.85 * fc’ ) ] = 7.888
Mn = Muy / f = 533.546 kNm
Rn = Mn * 106 / ( b * d2 ) = 0.97008
Rn < Rmax  (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan,
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 -  {1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) } ] = 0.0025
Rasio tulangan minimum, rmin = 0.0025
Rasio tulangan yang digunakan,  r= 0.0025
Luas tulangan yang diperlukan, As = r* b * d = 2750.00 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 22 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s = p / 4 * D * b / As =
2
304 mm
Jarak tulangan maksimum, smax = 200 mm
Jarak tulangan yang digunakan,  s= 200 mm
Digunakan tulangan, D 22 - 200
Luas tulangan terpakai, As = p / 4 * D * b / s = 4181.46
2
mm2

3. TULANGAN SUSUT

Rasio tulangan susut minimum, rsmin = 0.0014


Luas tulangan susut arah x, Asx = rsmin* b * d = 1540 mm2
Luas tulangan susut arah y, Asy = rsmin* b * d = 1540 mm2
Diameter tulangan yang digunakan,  12 mm
Jarak tulangan susut arah x, sx = p / 4 *  * b / Asx =
2
162 mm
Jarak tulangan susut maksimum arah x, sx,max = 200 mm
Jarak tulangan susut arah x yang digunakan,  sx = 162 mm
Jarak tulangan susut arah y, sy = p / 4 *  * b / Asy =
2
162 mm
Jarak tulangan susut maksimum arah y, sy,max = 200 mm
Jarak tulangan susut arah y yang digunakan,  sy = 162 mm
Digunakan tulangan susut arah x,  12 - 160
Digunakan tulangan susut arah y,  12 - 160
No Kedalaman qc1 qc2 qf1 qf2 qc1 qc2 qc2 qf1 qf2 qf S qf2
2
z1 (m) kg/cm kg/cm2 kg/cm2 kg/cm2 kN/m2 kN/m2 kN/m2 kN/m2 kN/m2 kN/m2 kN/m2
1 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0 0 0 0 0 0 0
2 0.20 0.00 0.00 0.00 0.00 0 0 0 0 0 0 0
3 0.40 0.00 0.00 0.00 0.00 0 0 0 0 0 0 0
4 0.60 0.00 5.00 0.00 4.00 0 490 245 0 392 196 196
5 0.80 8.00 5.00 6.00 8.00 784 490 637 588 784 686 882
6 1.00 10.00 6.00 16.00 14.00 980 588 784 1568 1372 1470 2352
7 1.20 5.00 10.00 22.00 26.00 490 980 735 2156 2548 2352 4704
8 1.40 12.00 8.00 32.00 32.00 1176 784 980 3136 3136 3136 7840
9 1.60 16.00 5.00 46.00 38.00 1568 490 1029 4508 3724 4116 11956
10 1.80 25.00 10.00 66.00 48.00 2450 980 1715 6468 4704 5586 17542
11 2.00 34.00 10.00 88.00 62.00 3332 980 2156 8624 6076 7350 24892
12 2.20 30.00 9.00 112.00 72.00 2940 882 1911 10976 7056 9016 33908
13 2.40 25.00 12.00 132.00 84.00 2450 1176 1813 12936 8232 10584 44492
14 2.60 30.00 10.00 150.00 96.00 2940 980 1960 14700 9408 12054 56546
15 2.80 30.00 7.00 166.00 102.00 2940 686 1813 16268 9996 13132 69678
16 3.00 32.00 8.00 184.00 112.00 3136 784 1960 18032 10976 14504 84182
17 3.20 29.00 7.00 202.00 122.00 2842 686 1764 19796 11956 15876 100058
18 3.40 33.00 14.00 220.00 136.00 3234 1372 2303 21560 13328 17444 117502
19 3.60 35.00 13.00 244.00 146.00 3430 1274 2352 23912 14308 19110 136612
20 3.80 38.00 15.00 268.00 156.00 3724 1470 2597 26264 15288 20776 157388
21 4.00 31.00 18.00 288.00 168.00 3038 1764 2401 28224 16464 22344 179732
22 4.20 25.00 22.00 306.00 184.00 2450 2156 2303 29988 18032 24010 203742
23 4.40 40.00 25.00 330.00 196.00 3920 2450 3185 32340 19208 25774 229516
24 4.60 45.00 35.00 360.00 210.00 4410 3430 3920 35280 20580 27930 257446
25 4.80 50.00 30.00 384.00 230.00 4900 2940 3920 37632 22540 30086 287532
26 5.00 55.00 30.00 410.00 256.00 5390 2940 4165 40180 25088 32634 320166
27 5.20 70.00 27.00 440.00 282.00 6860 2646 4753 43120 27636 35378 355544
28 5.40 65.00 25.00 470.00 298.00 6370 2450 4410 46060 29204 37632 393176
29 5.60 75.00 26.00 500.00 312.00 7350 2548 4949 49000 30576 39788 432964
30 5.80 80.00 29.00 520.00 326.00 7840 2842 5341 50960 31948 41454 474418
31 6.00 70.00 35.00 540.00 338.00 6860 3430 5145 52920 33124 43022 517440
32 6.20 75.00 32.00 570.00 354.00 7350 3136 5243 55860 34692 45276 562716
33 6.40 70.00 40.00 590.00 378.00 6860 3920 5390 57820 37044 47432 610148
34 6.60 80.00 45.00 620.00 408.00 7840 4410 6125 60760 39984 50372 660520
35 6.80 85.00 30.00 650.00 430.00 8330 2940 5635 63700 42140 52920 713440
36 7.00 100.00 45.00 690.00 464.00 9800 4410 7105 67620 45472 56546 769986
37 7.20 85.00 40.00 720.00 504.00 8330 3920 6125 70560 49392 59976 829962
38 7.40 100.00 45.00 750.00 554.00 9800 4410 7105 73500 54292 63896 893858
39 7.60 85.00 70.00 770.00 594.00 8330 6860 7595 75460 58212 66836 960694
40 7.80 80.00 55.00 800.00 644.00 7840 5390 6615 78400 63112 70756 1031450
41 8.00 70.00 55.00 830.00 684.00 6860 5390 6125 81340 67032 74186 1105636
42 8.20 50.00 45.00 850.00 738.00 4900 4410 4655 83300 72324 77812 1183448
43 8.40 45.00 40.00 876.00 780.00 4410 3920 4165 85848 76440 81144 1264592
44 8.60 40.00 50.00 906.00 830.00 3920 4900 4410 88788 81340 85064 1349656
45 8.80 52.00 55.00 946.00 880.00 5096 5390 5243 92708 86240 89474 1439130
46 9.00 65.00 60.00 976.00 930.00 6370 5880 6125 95648 91140 93394 1532524
47 9.20 75.00 55.00 1006.00 980.00 7350 5390 6370 98588 96040 97314 1629838
48 9.40 60.00 53.00 1036.00 1024.00 5880 5194 5537 101528 100352 100940 1730778
49 9.60 70.00 60.00 1066.00 1078.00 6860 5880 6370 104468 105644 105056 1835834
50 9.80 80.00 55.00 1086.00 1138.00 7840 5390 6615 106428 111524 108976 1944810
51 10.00 60.00 50.00 1108.00 1188.00 5880 4900 5390 108584 116424 112504 2057314
52 10.20 50.00 60.00 1138.00 1234.00 4900 5880 5390 111524 120932 116228 2173542
53 10.40 45.00 65.00 1168.00 1274.00 4410 6370 5390 114464 124852 119658 2293200
54 10.60 55.00 60.00 1198.00 1324.00 5390 5880 5635 117404 129752 123578 2416778
55 10.80 65.00 55.00 1228.00 1384.00 6370 5390 5880 120344 135632 127988 2544766
56 11.00 80.00 50.00 1268.00 1434.00 7840 4900 6370 124264 140532 132398 2677164
57 11.20 90.00 60.00 1308.00 1480.00 8820 5880 7350 128184 145040 136612 2813776
58 11.40 75.00 70.00 1338.00 1530.00 7350 6860 7105 131124 149940 140532 2954308
59 11.60 70.00 65.00 1368.00 1580.00 6860 6370 6615 134064 154840 144452 3098760
60 11.80 60.00 75.00 1388.00 1620.00 5880 7350 6615 136024 158760 147392 3246152
61 12.00 65.00 70.00 1408.00 1660.00 6370 6860 6615 137984 162680 150332 3396484
62 12.20 70.00 70.00 1438.00 1706.00 6860 6860 6860 140924 167188 154056 3550540
63 12.40 90.00 65.00 1468.00 1750.00 8820 6370 7595 143864 171500 157682 3708222
64 12.60 80.00 70.00 1498.00 1800.00 7840 6860 7350 146804 176400 161602 3869824
65 12.80 75.00 65.00 1528.00 1850.00 7350 6370 6860 149744 181300 165522 4035346
66 13.00 80.00 60.00 1548.00 1900.00 7840 5880 6860 151704 186200 168952 4204298
67 13.20 75.00 65.00 1568.00 1940.00 7350 6370 6860 153664 190120 171892 4376190
68 13.40 85.00 60.00 1598.00 1990.00 8330 5880 7105 156604 195020 175812 4552002
69 13.60 80.00 65.00 1618.00 2040.00 7840 6370 7105 158564 199920 179242 4731244
70 13.80 70.00 60.00 1638.00 2090.00 6860 5880 6370 160524 204820 182672 4913916
71 14.00 75.00 58.00 1668.00 2130.00 7350 5684 6517 163464 208740 186102 5100018
72 14.20 75.00 62.00 1698.00 2176.00 7350 6076 6713 166404 213248 189826 5289844
73 14.40 80.00 80.00 1728.00 2226.00 7840 7840 7840 169344 218148 193746 5483590
74 14.60 80.00 90.00 1758.00 2276.00 7840 8820 8330 172284 223048 197666 5681256
75 14.80 85.00 100.00 1788.00 2326.00 8330 9800 9065 175224 227948 201586 5882842
76 15.00 85.00 110.00 1818.00 2376.00 8330 10780 9555 178164 232848 205506 6088348
77 15.20 140.00 115.00 1848.00 2426.00 13720 11270 12495 181104 237748 209426 6297774
78 15.40 130.00 110.00 1888.00 2486.00 12740 10780 11760 185024 243628 214326 6512100
79 15.60 150.00 125.00 1938.00 2536.00 14700 12250 13475 189924 248528 219226 6731326
80 15.80 165.00 140.00 1988.00 2586.00 16170 13720 14945 194824 253428 224126 6955452
81 16.00 170.00 130.00 2048.00 2636.00 16660 12740 14700 200704 258328 229516 7184968
82 16.20 171.00 145.00 2049.00 2676.00 16758 14210 15484 200802 262248 231525 7416493
83 16.40 171.00 155.00 2049.00 2726.00 16758 15190 15974 200802 267148 233975 7650468
84 16.60 171.00 165.00 2049.00 2766.00 16758 16170 16464 200802 271068 235935 7886403
85 16.80 171.00 166.00 2049.00 2767.00 16758 16268 16513 200802 271166 235984 8122387
86 17.00 171.00 166.00 2049.00 2767.00 16758 16268 16513 200802 271166 235984 8358371
0.00 50.00 100.00 150.00 200.00
0.00

5.00

10.00
qc1
qc2

15.00

qf1
qf2

20.00

25.00
0.00 500.00 1000.00 1500.00 2000.00 2500.00 3000.00
166

4.6. Perhitungan Tie Beam

Ukuran sloof 30 x 50 cm

Data tanah: – f = 29,326o

- c = 0,115 kg/cm2 = 1,15 t/m2 = 11,5 kPa

- g = 1,758 t/m3

Tanah tersebut didefinisikan sebagai tanah sangat lunak karena c < 18 kPa, sehingga
untuk menghitung qu digunakan rumus sebagai berikut:

qu =

c’ = t/m2

go = = = 17,246 t/m3

Dari tabel faktor kapasitas dukung tanah (Terzaghi), diperoleh:

f = 29,326o ® – Nc’ = 18,4

- Nq’ = 7,9

- Ng’ = 5,4

qu =

= 16,185 t/m2

Berat sendiri = 0,3 x 0,5 x 2,4 = 0,36 t/m

q = (16,185 x 0,4) + 0,36 = 6,834 t/m


167

Perhitungan Gaya Dalam

Perhitungan gaya dalam untuk TB1

- Perhitungan momen

Mtump = = 1/12 x 6,834 x 4,82 = 13,122 tm

Mlap = = 1/24 x 6,834 x 4,82 = 6,560 tm

- Perhitungan gaya lintang

Dtump = = 1/2 x 6,834 x 4,8 = 16,402 t

Dlap = D berjarak 1/5L dari ujung balok

= = 9,841 t

Penulangan TB1

a) Tulangan Lentur

M tump = 13,122 kgm = 131,22 kNm

M lap = 6,560 kgm = 65,60 kNm

Tinggi tie-beam (h) = 500 mm

Lebar tie-beam (b) = 300 mm

Penutup beton (p) = 40 mm

Diameter tulangan (D) = 22 mm

Diameter sengkang (ø) = 10 mm

Tinggi efektif (d) = h – p – ø – ½ D

= 500 – 40 – 10 – ½ . 22

= 439 mm

d’ = p + ø + ½ D

= 40 + 12 + ½ . 22

= 61 mm
168

f’c = 30 Mpa

fy = 400 Mpa

Tulangan Tumpuan

Mu = 131,22 kNm

= 2269,6 KN/m2

= 2200  ρ = 0,0122

= 2269,6  Interpolasi

= 2400  ρ = 0,0133

ρ = 0,0122 + × (0,0133 – 0,0122)

= 0,0126... 

Pemeriksaan syarat rasio penulangan (ρmin < ρ < ρmax)

0,024

karena ρmin < ρ < ρmax maka dipakai ρ

Dipakai tulangan tekan 2D22 (As terpasang = As2 = 760 mm2)

As1 = ρ.b.d.106

= 0,0126 . 0,30 . 0,439 . 106

= 1659,42 mm2

As = As1 + As2

= 1659,42 + 760

= 2419,42 mm2

Digunakan tulangan tarik 7D22 (As = 2661 mm2)


169

Tulangan Lapangan

Mu = 65,60 kNm

= 498,10 KN/m2

= 400  ρ = 0,0021

= 498,10  Interpolasi

= 500  ρ = 0,0026

ρ = 0,0021 + × (0,0026 – 0,0021)

= 0,00259... 

Pemeriksaan syarat rasio penulangan (ρmin > ρ)

0,024

karena ρmin > ρ maka dipakai ρmin

Dipakai tulangan tekan 2D22 (As terpasang = As2 = 760 mm2)

As1 = ρ.b.d.106

= 0,0035 . 0,30 . 0,439 . 106

= 460,95 mm2

As = As1 + As2

= 460,95 + 760

= 1220,95 mm2

Digunakan tulangan tarik 4D22 (As = 1521 mm2)

b) Tulangan Geser

Tulangan Geser Tumpuan

Vu = 16,402 t = 164020 N
170

Vn = = 273366,67 MPa

Vc = 1/6 √f’c x b x d = 1/6 √30 x 300 x 439 = 120225,10MPa

Vs = Vn – Vc = 273366,67 – 120225,10 = 153141,57 N

Periksa vu > fvc:

vu = = 1,245 MPa

vc = √ = √ = 0,913MPa

fvc = 0,6 x 0,913 = 0,55

vu < fvc Þ perlu tulangan geser

Periksa fvs > fvs mak:

fvs = vu – fvc = 1,245 – 0,55 = 0,695 Mpa

f’c = 30 MPa → fvs maks = 2,00 (Tabel nilai fvs maks, CUR 1 hal 129)

fvs < fvs mak Þ OK

Perencanaan sengkang

= 1,163 mm2

Digunakan tulangan sengkang ø = 10 mm, luas dua kaki As = 557 mm2

s= = 194,33 mm

smax = ½ x d = ½ x 439 = 219,5 mm

Digunakan tulangan sengkang ø 10 – 150.

Sengkang minimum perlu = = 37,5 mm2

Luas sengkang terpasang 194,33 mm2 > 37,5 mm2

Tulangan sengkang ø10 – 150 boleh dipakai.

Tulangan Geser Lapangan

Vu = 9,841 t = 98410 N
171

Vn = = 164016,67 MPa

Vc = 1/6 √f’c x b x d = 1/6 √30 x 300 x 439 = 120225,10MPa

Vs = Vn – Vc = 164016,67 – 120225,10 = 43791,6 N

Periksa vu > fvc:

vu = vu = = 0,747 MPa

vc = √ = √ = 0,913MPa

fvc = 0,6 x 0,913 = 0,55

vu < fvc Þ perlu tulangan geser

Periksa fvs > fvs mak:

fvs = vu – fvc = 0,747 – 0,55 = 0,197 Mpa

f’c = 30 MPa → fvs maks = 2,00 (Tabel nilai fvs maks, CUR 1 hal 129)

fvs < fvs mak Þ OK

Perencanaan sengkang

= 0,333 mm2

Digunakan tulangan sengkang ø = 10 mm, luas dua kaki As = 157 mm2

s= = 471,5 mm

smax = ½ x d = ½ x 439 = 219,5 mm

Digunakan tulangan sengkang ø 10 – 250.

Sengkang minimum perlu = = 37,5 mm2

Luas sengkang terpasang 471,5 mm2 > 37,5 mm2

Tulangan sengkang ø10 – 250 boleh dipakai.


DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

PEKERJAAN : PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG LIMA LANTAI KANTOR BANK BRI KOTA SEMARANG

LOKASI : JL. RADEN PATAH NO.12 KOTA SEMARANG


TAHUN ANGGARAN : 2016/2017

HARGA BAHAN/UPAH JUMLAH


No. SNI KODE KOEF SAT. URAIAN PAKERJAAN
Rp Rp
1 1 m' Pagar Sementara dari Seng Gelombang Tinggi 2,00 m 585,860.00
Bahan 541,460.00
1.25 Btg Kayu Dolken diameter 8 - 10 / 400 cm 20,000.00 25,000.00
2.5 Kg Portalnd Semen 1,400.00 3,500.00
1.2 Lbr Seng Gelombang 3" - 5" 67,000.00 80,400.00
0.005 m3 Pasir Beton 310,000.00 1,550.00
0.009 m3 Koral Beton 140,000.00 1,260.00
0.072 m3 Kayu 5/7X4m Kayu Kruing 5,800,000.00 417,600.00
0.06 Kg Paku Biasa 2" - 5" 15,000.00 900.00
0.45 Kg Meni Besi 25,000.00 11,250.00

Tenaga 44,400.00
0.2 OH Tukang Kayu 85,000.00 17,000.00
0.4 OH Pekerja 60,000.00 24,000.00
0.02 OH Kepala Tukang 90,000.00 1,800.00
0.02 OH Mandor 80,000.00 1,600.00

2 1 m' Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank 131,200.00


Bahan 115,400.00
0.012 m3 Kayu 5/7x 4m Kayu Kruing 5,800,000.00 69,600.00
0.02 Kg Paku Biasa 2" - 5" 15,000.00 300.00
0.007 m3 Kayu Papan 3/20 Kruing 6,500,000.00 45,500.00

Tenaga 15,800.00
0.1 OH Tukang Kayu 85,000.00 8,500.00
0.1 OH Pekerja 60,000.00 6,000.00
0.01 OH Kepala Tukang 90,000.00 900.00
0.005 OH Mandor 80,000.00 400.00

3 1 m2 Pembuatan Kantor Sementara dg Lantai Plesteran 1,038,550.00


Bahan 632,550.00
1.25 Btg Kayu Dolken Ø 8 - 10 / 4 m 20,000.00 25,000.00
0.18 m3 Kayu 2,100,000.00 378,000.00
0.85 Kg Paku Biasa 2" - 5" 15,000.00 12,750.00
1.1 Kg Besi Strip 13,500.00 14,850.00
35 Kg Portland Sement 1,400.00 49,000.00
0.15 m3 Pasir pasang 225,000.00 33,750.00
0.1 m3 Pasir Beton 310,000.00 31,000.00
0.15 m3 Koral Beton 140,000.00 21,000.00
30 buah Batu bata Merah 560.00 16,800.00
0.25 Lbr Seng Plat 25,000.00 6,250.00
2 buah Jendela Naco 12,500.00 25,000.00
0.08 m2 Kaca Polos 65,000.00 5,200.00
0.15 buah Kunci Tanam 60,000.00 9,000.00
0.3 buah Engsel 2,500.00 750.00
0.06 Lbr Plywood 4 mm 70,000.00 4,200.00

Tenaga 406,000.00
2 OH Tukang Kayu 85,000.00 170,000.00
1 OH Tukang Batu 85,000.00 85,000.00
2 OH Pekerja 60,000.00 120,000.00
0.3 OH Kepala Tukang 90,000.00 27,000.00
0.05 OH Mandor 80,000.00 4,000.00

4 1 m2 Pembuatan Gudang Semen dan Alat-alat 860,450.00


Bahan 608,450.00
1.7 Btg Kayu Dolken diameter 8 - 10 / 400 cm 20,000.00 34,000.00
0.21 m3 Kayu 2,100,000.00 441,000.00
0.3 Kg Paku Biasa 2" - 5" 15,000.00 4,500.00
10.5 Kg Portland Semen 1,400.00 14,700.00
0.03 m3 Pasir Beton 225,000.00 6,750.00
0.05 m3 Koral Beton 140,000.00 7,000.00
1.5 Lbr Seng Gelombang BJLS 32 67,000.00 100,500.00

Tenaga 252,000.00
2 OH Tukang Kayu 85,000.00 170,000.00
1 OH Pekerja 60,000.00 60,000.00
0.2 OH Kepala Tukang 90,000.00 18,000.00
0.05 OH Mandor 80,000.00 4,000.00

5 1 m2 Membersihkan Lapangan dan Perataan 10,000.00


Tenaga 10,000.00
0.1 OH Pekerja 60,000.00 6,000.00
0.05 OH Mandor 80,000.00 4,000.00

6 1 m3 Menggali Tanah Biasa Sedalam 1 m 47,000.00


Tenaga 47,000.00
0.75 OH Pekerja 60,000.00 45,000.00
0.025 OH Mandor 80,000.00 2,000.00

7 1 m3 Urugan Pasir 198,800.00


Bahan 180,000.00
1.2 m3 Pasir Urug 150,000.00 180,000.00

Tenaga 18,800.00
0.3 OH Pekerja 60,000.00 18,000.00
0.01 OH Mandor 80,000.00 800.00

8 1 m3 Membuat Lantai Kerja Beton mutu f'c=7,4 MPa (K100), slum (3-6)cm, w/c = 0,87 840,837.94
Bahan 749,657.94
230 Kg Portland Semen 1,400.00 322,000.00
893 kg Pasir Beton 221.43 197,735.71
1,027 kg Kerikil (maksimum 30 mm) 222.22 228,222.22
200 ltr Air 8.50 1,700.00

Tenaga 91,180.00
1.2 OH Pekerja 60,000.00 72,000.00
0.2 OH Tukang Batu 85,000.00 17,000.00
0.02 OH Kepala Tukang 85,000.00 1,700.00
0.006 OH Mandor 80,000.00 480.00

9 1 m3 Membuat Pondasi Beton Bertulang (150 kg Besi + Bekisting) 3,622,955.00


Bahan 3,037,050.00
0.2 m3 Kayu Klas III (Terentang) 2,200,000.00 440,000.00
1.5 Kg Paku Biasa 2" - 5" 15,000.00 22,500.00
0.4 Ltr Minyak Bekisting 10,000.00 4,000.00
157.5 Kg Besi Beton Polos 10,500.00 1,653,750.00
2.25 Kg Kawat Beton 16,000.00 36,000.00
336 Kg Portland Semen 1,400.00 470,400.00
0.54 m3 Pasir Beton 310,000.00 167,400.00
0.81 m3 Kerikil Beton 300,000.00 243,000.00
Tenaga 585,905.00
5.3 OH Pekerja 60,000.00 318,000.00
0.275 OH Tukang batu 85,000.00 23,375.00
1.30 OH Tukang Kayu 85,000.00 110,500.00
1.05 OH Tukang Besi 85,000.00 89,250.00
0.262 OH Kepala Tukang 90,000.00 23,580.00
0.265 OH Mandor 80,000.00 21,200.00

10 1 m3 Membuat Sloof Beton Bertulang (200 kg Besi + Bekisting) 4,429,485.00


Bahan 3,763,800.00
0.27 m3 Kayu Klas III (Terentang) 2,200,000.00 594,000.00
2 Kg Paku Biasa 2" - 5" 15,000.00 30,000.00
0.6 Ltr Minyak Bekisting 10,000.00 6,000.00
210 Kg Besi Beton Polos 10,500.00 2,205,000.00
3 Kg Kawat Beton 16,000.00 48,000.00
336 Kg Portland Semen 1,400.00 470,400.00
0.54 m3 Pasir Beton 310,000.00 167,400.00
0.81 m3 Kerikil Beton 300,000.00 243,000.00

Tenaga 665,685.00
5.65 OH Pekerja 60,000.00 339,000.00
0.275 OH Tukang batu 85,000.00 23,375.00
1.56 OH Tukang Kayu 85,000.00 132,600.00
1.4 OH Tukang Besi 85,000.00 119,000.00
0.323 OH Kepala Tukang 90,000.00 29,070.00
0.283 OH Mandor 80,000.00 22,640.00

11 1 m3 Membuat Kolom Beton Bertulang (300 kg Besi + Bekisting) 7,862,435.00


Bahan 7,032,800.00
0.4 m3 Kayu Klas III (Terentang) 2,200,000.00 880,000.00
4 Kg Paku Biasa 2" - 5" 15,000.00 60,000.00
2 Ltr Minyak Bekisting 10,000.00 20,000.00
315 kg Besi Beton Polos 10,500.00 3,307,500.00
4.5 kg Kawat Beton 16,000.00 72,000.00
336 Kg Portland Semen 1,400.00 470,400.00
0.54 m3 Pasir Beton 310,000.00 167,400.00
0.81 m3 Kerikil Beton 300,000.00 243,000.00
0.15 m3 Kayu Klas II Balok 6,500,000.00 975,000.00
3.5 Lbr Plywood 9 mm 125,000.00 437,500.00
20 Btg Dolken diameter 8 / 4rm 20,000.00 400,000.00

Tenaga 829,635.00
7.05 OH Pekerja 60,000.00 423,000.00
0.275 OH Tukang batu 85,000.00 23,375.00
1.65 OH Tukang Kayu 85,000.00 140,250.00
2.1 OH Tukang Besi 85,000.00 178,500.00
0.403 OH Kepala Tukang 90,000.00 36,270.00
0.353 OH Mandor 80,000.00 28,240.00

12 1 m3 Membuat Balok Beton Bertulang (200 kg Besi + Bekisting) 6,175,395.00


Bahan 5,481,800.00
0.32 m3 Kayu Klas III (Terentang) 2,200,000.00 704,000.00
3.2 Kg Paku Biasa 2" - 5" 15,000.00 48,000.00
1.6 Ltr Minyak Bekisting 10,000.00 16,000.00
210 Kg Besi Beton Polos 10,500.00 2,205,000.00
3 Kg Kawat Beton 16,000.00 48,000.00
336 Kg Portland Semen 1,400.00 470,400.00
0.54 m3 Pasir Beton 310,000.00 167,400.00
0.81 m3 Kerikil Beton 300,000.00 243,000.00
0.14 m3 Kayu Klas II Balok 6,500,000.00 910,000.00
2.8 Lbr Plywood 9 mm 125,000.00 350,000.00
16 Btg Dolken diameter 8 / 4rm 20,000.00 320,000.00

Tenaga 693,595.00
6.35 OH Pekerja 60,000.00 381,000.00
0.275 OH Tukang batu 85,000.00 23,375.00
1.65 OH Tukang Kayu 85,000.00 140,250.00
1.4 OH Tukang Besi 85,000.00 119,000.00
0.333 OH Kepala Tukang 90,000.00 29,970.00

13 1 m3 Membuat Tangga Beton Bertulang (200 kg Besi + Bekisting) 5,681,485.00


Bahan 5,015,800.00
0.25 m3 Kayu Klas III (Terentang) 2,200,000.00 550,000.00
3 Kg Paku Biasa 2" - 5" 15,000.00 45,000.00
1.2 Ltr Minyak Bekisting 10,000.00 12,000.00
210 Kg Besi Beton Polos 10,500.00 2,205,000.00
3 Kg Kawat Beton 16,000.00 48,000.00
336 Kg Portland Semen 1,400.00 470,400.00
0.54 m3 Pasir Beton 310,000.00 167,400.00
0.81 m3 Kerikil Beton 300,000.00 243,000.00
0.105 m3 Kayu Klas II Balok 6,500,000.00 682,500.00
2.5 Lbr Plywood 9 mm 125,000.00 312,500.00
14 Btg Dolken diameter 8 / 4rm 20,000.00 280,000.00

Tenaga 665,685.00
5.65 OH Pekerja 60,000.00 339,000.00
0.275 OH Tukang batu 85,000.00 23,375.00
1.56 OH Tukang Kayu 85,000.00 132,600.00
1.4 OH Tukang Besi 85,000.00 119,000.00
0.323 OH Kepala Tukang 90,000.00 29,070.00
0.283 OH Mandor 80,000.00 22,640.00

14 1 m2 Pasang Atap galvalum 81,520.00


Bahan 68,200.00
0.7 Lbr galvalum 1mm 97,000.00 67,900.00
0.02 Kg Paku Biasa 1/2" - 1" 15,000.00 300.00

Tenaga 13,320.00
0.12 OH Pekerja 60,000.00 7,200.00
0.06 OH Tukang Kayu 85,000.00 5,100.00
0.006 OH Kepala Tukang 90,000.00 540.00
0.006 OH Mandor 80,000.00 480.00

15 1 Kg Memasang Besi Profil 26,620.00


Bahan 17,140.00
1.15 Kg Besi Profil 13,600.00 15,640.00
0.06 Kg Meni Besi 25,000.00 1,500.00

Tenaga 9,480.00
0.06 OH Pekerja 60,000.00 3,600.00
0.06 OH Tukang Besi 85,000.00 5,100.00
0.006 OH Kepala Tukang 90,000.00 540.00
0.003 OH Mandor 80,000.00 240.00

16 1 kg Memasang Rangka Kuda-kuda Baja 25,120.00


Bahan 15,640.00
1.15 kg Besi Baja 13,600.00 15,640.00

Tenaga 9,480.00
0.06 OH Pekerja 60,000.00 3,600.00
0.06 OH Tukang Besi 85,000.00 5,100.00
0.006 OH Kepala Tukang 90,000.00 540.00
0.003 OH Mandor 80,000.00 240.00

17 100 kg Mengerjakan Pekerjaan Perakitan (Kuda-kuda Baja) 32,650.00


Bahan 15,100.00
1 ltr Solar 11,300.00 11,300.00
0.1 ltr Minyak Pelumas 38,000.00 3,800.00

Tenaga 17,550.00
0.100 OH Pekerja 60,000.00 6,000.00
0.100 OH Tukang Besi 85,000.00 8,500.00
0.001 OH Kepala Tukang 90,000.00 90.00
0.005 OH Mandor 80,000.00 400.00
0.008 Jam Sewa Alat 320,000.00 2,560.00

18 1 m2 Memasang Rangka Atap Genteng Keramik, Kayu Klas II 149,900.00


Bahan 135,750.00
0.014 m3 Kayu Klas II (Kamfer), Kaso-kaso (5x7) cm 7,500,000.00 105,000.00
0.0036 m3 Reng (2x3) cm 7,500,000.00 27,000.00
0.25 Kg Paku Biasa 2" - 5" 15,000.00 3,750.00

Tenaga 14,150.00
0.1 OH Pekerja 55,000.00 5,500.00
0.1 OH Tukang Kayu 75,000.00 7,500.00
0.01 OH Kepala Tukang 80,000.00 800.00
0.005 OH Mandor 70,000.00 350.00

19 1 m2 Pasang Atap Genteng Kodok / Glasur 115,075.00


Bahan 100,000.00
25 Buah Genteng Kodok / Glasur 4,000.00 100,000.00

Tenaga 15,075.00
0.15 OH Pekerja 55,000.00 8,250.00
0.075 OH Tukang Kayu 75,000.00 5,625.00
0.008 OH Kepala Tukang 80,000.00 640.00
0.008 OH Mandor 70,000.00 560.00
BACK UP VOLUME
NAMA PEKERJAAN : PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG LIMA LANTAI KANTOR BANK BRI KOTA SEMARANG
TANGGAL :

PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI


Pekerjaan galian pile cap dan tie beam
No. Panjang Lebar Tinggi N Vol Sat.
PILE CAP P1
1 2.4 2.4 1.2 22 152.064 m3
TIE BEAM
0.3 0.5 32 4 19.2 m3
0.3 0.5 15 6 13.5 m3
0.3 0.5 12 3 5.4 m3
0.3 0.5 4 1 0.6 m3
m3
total 710.86 m3

Pekerjaan urugan kembali 236.954667 m3

Pekerjaan tiang pancang


No. Panjang Lebar Tinggi N Vol Sat.
1 17 4 1 22 1496 m'
17 6 1 18 1836 m'
9,264.00 m'

Pekerjaan lantai kerja t = 5cm


No. Panjang Lebar Tinggi N Vol Sat.
1 2.4 2.4 0.05 22 6.336 m3
2.4 3.2 0.05 18 6.912 m3
11.98 m3

Pekerjaan pasir urug bawah pile cap


No. Panjang Lebar Tinggi N Vol Sat.
1 2.4 2.4 0.1 22 12.672 m3
2.4 3.2 0.1 18 13.824 m3
23.96 m3

Pekerjaan cor pile cap


No. Panjang Lebar Tinggi N Vol Sat.
1 2.4 2.4 1.2 22 152.064 m3
2 2.4 3.2 1.2 18 165.888 m3
287.52 m3

Pekerjaan tie beam TB1


No. Panjang Lebar Tinggi N Vol Sat.
0.4 0.6 128 1 30.72 m3
0.4 0.6 108 1 25.92 m3
0.4 0.6 4 1 0.96 m3
0.4 0.6 21 1 5.04 m3
total 82.28 m3
Pekerjaan kolom K1
No. Panjang Lebar Tinggi N Vol Sat.
1 0.6 0.6 3.5 40 246.96 m3

Pekerjaan kolom K2
No. Panjang Lebar Tinggi N Vol Sat.
1 0.5 0.5 3.5 40 34.13 m3

Pekerjaan kolom K3
No. Panjang Lebar Tinggi N Vol Sat.
1 0.3 0.3 3.5 40 0.32 m3

Pekerjaan kolom K4
No. Panjang Lebar Tinggi N Vol Sat.
1 0.15 0.15 3 40 2.20 m3

Pekerjaan balok B1
No. Panjang Lebar Tinggi N Vol Sat.
1 0.35 0.7 0.6 1 214.99 m3

Pekerjaan balok B2
No. Panjang Lebar Tinggi N Vol Sat.
1 0.3 0.6 0.6 1 138.24 m3

Pekerjaan balok B3
No. Panjang Lebar Tinggi N Vol Sat.
1 0.25 0.5 0.5 1 51.44 m3

Pekerjaan balok B4
No. Panjang Lebar Tinggi N Vol Sat.
1 0.2 0.4 0.5 1 21.92 m3
Pekerjaan balok B5
No. Panjang Lebar Tinggi N Vol Sat.
1 0.2 0.3 0.5 1 9.45 m3

Pekerjaan balok B6
No. Panjang Lebar Tinggi N Vol Sat.
1 0.15 0.15 0.5 1 0.67 m3

Pekerjaan pelat lantai t=12 cm


No. Panjang Lebar Tinggi N Vol Sat.
1 35 15 0.15 1 78.75 m3
4 3 0.15 3 5.4 m3
total 449.51 m3

Pekerjaan tangga
No. Panjang Lebar Tinggi N Vol Sat.
1 0.8 0.8 0.2 1 0.128 m3
0.2 0.2 0.8 1 0.032 m3

0.2 0.3 1.5 20 1.8 m3


1.2 3 0.15 1 0.54 m3
1.5 1.7 0.15 2 0.765 m3
0.15 0.3 3 1 0.135 m3
16.00 m3

PEKERJAAN ATAP
Pekerjaan rangka 2L.60.50.6
No. Panjang Lebar BJ N Vol Sat.
1 8 2 56.8 9 8179.2 kg
sambungan dan acesories 5% 408.96 kg
8,022.92 kg

Pekerjaan gording Stall 5/10 t=2mm


No. Panjang Lebar BJ N Vol Sat.
1 33.2 1 5.14 18 3071.664 kg
sambungan dan acesories 5% 153.5832 kg
10,431.59 kg

Pekerjaan atap galvalum 1,0.1219.2438


No. Panjang Lebar BJ N Vol Sat.
1 33.2 2 1 8 548.00 m2

Pekerjaan erection
No. Panjang Lebar BJ N Vol Sat.
1 8022.924 kg
10431.5904 kg
18454.5144 kg
dibagi 100 184.545144 kg

PEKERJAAN LIFT
Pekerjaan galian plat lift
No. Panjang Lebar Tinggi N Vol Sat.
1 6 4 2.5 1 60 m3

Pekerjaan lantai kerja t = 5cm


No. Panjang Lebar Tinggi N Vol Sat.
1 6 4 0.05 1 1.2 m3

Pekerjaan cor plat lift


No. Panjang Lebar Tinggi N Vol Sat.
1 6 4 0.15 1 3.6 m3
6 0.15 2.5 2 4.5 m3
4 0.15 2.5 2 3 m3
11.1 m3

Pekerjaan balok LIFT


No. Panjang Lebar Tinggi N Vol Sat.
1 0.3 0.6 1 84 15.12 m3
DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN BANGUNAN

PEKERJAAN : PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG LIMA LANTAI KANTOR BANK BRI KOTA SEMARANG

LOKASI : JL. RADEN PATAH NO.12 KOTA SEMARANG


TAHUN ANGGARAN : 2016/2017

HARGA BAHAN
NO. J E N I S B A H A N SATUAN KETERANGAN
(Rp)

I BAHAN DASAR
1 BATU KALI Bulat Utuh m3 160,000.00
Bulat Belah m3 190,000.00
Pecah 10/15 m3 200,000.00
Pecah 5/7 m3 220,000.00
Pecah 3/5 m3 230,000.00
2 KERIKIL Timbun m3 130,000.00
Sawur / Koral m3 240,000.00
Beton 0,5/1 m3 250,000.00
Beton ,1/2 m3 270,000.00
Beton ,2/3 m3 260,000.00
Biasa m3 140,000.00
Tras Giling m3 240,000.00
3 BATU BATA ex lokal bh 600.00

4 PASIR Urug m3 130,000.00


Pasang m3 210,000.00
Beton m3 240,000.00
5 TANAH Padas m3 65,000.00
Liat m3 65,000.00
6 KAPUR Pasang m3 250,000.00
Semen Merah m3 185,000.00
7 PORTLAND CEMENT
Holcim 40 kg zak 53,000.00
Holcim 50 kg zak 62,000.00
Cibinong 40 kg zak 53,500.00
Cibinong 50 kg zak 62,500.00
Semen Putih 40 kg zak 70,000.00
Semen Putih 50 kg zak 90,000.00
Semen warna kg 15,000.00

II BAHAN PENUTUP ATAP

1 SIRAP (100 lbr) pak 185,000.00

2 GENTENG BETON Genteng Beton Warna standard bh 6,000.00


Genteng Beton Warna Special bh 9,500.00
Genteng Beton Warna Khusus bh 14,000.00
Kerpus Beton Warna Standard bh 5,500.00
Kerpus Beton Warna Special bh 7,500.00
Kerpus Beton Warna Khusus bh 10,000.00
3 GENTENG TANAH LIAT
Vlaam bh 2,050.00
Kodok bh 2,800.00
Kodok Glasur bh 4,000.00
Nok kerpus Kodok bh 6,500.00
Nok kerpus Kodok Glasur bh 8,200.00
Plentong super besar 18 bh/m2 bh 5,100.00
Nok kerpus plentong super bh 9,000.00
4 GENTENG KACA
Vlaam tebal 2 mm bh 11,000.00
Vlaam tebal 3 mm bh 12,700.00
Kodok tebal 2 mm bh 14,000.00
Kodok tebal 3 mm bh 15,000.00

5 ASBES GELOMBANG BESAR


. 200 cm X 102 cm X 5 mm bh 90,000.00
. 225 cm X 102 cm X 5 mm bh 95,000.00
. 250 cm X 102 cm X 5 mm bh 105,000.00
. 200 cm X 102 cm X 6 mm bh 95,000.00
. 225 cm X 102 cm X 6 mm bh 97,500.00
. 250 cm X 102 cm X 6 mm bh 110,000.00
Asbes Gelombang Kecil
. 150 cm X 105 cm X 4 mm bh 52,000.00
. 180 cm X 105 cm X 4 mm bh 55,000.00
. 210 cm X 105 cm X 4 mm bh 70,000.00
. 240 cm X 105 cm X 4 mm bh 75,000.00
. 270 cm X 105 cm X 4 mm bh 90,000.00
. 300 cm X 105 cm X 4 mm bh 95,000.00

NOK . Jabes nok


. Kerpus Genteng bh 35,000.00
. Stel Besar bh 50,000.00
. Paten Besar bh 47,000.00
. Nokstel gelombang harflex
. Stel Besar bh 48,000.00
. Patent Besar bh 30,500.00
. Plat besar bh 55,000.00

6 ASBES PLAT
. 100cm X 100 cm X 3 mm bh 20,000.00
. 100cm X 100 cm X 4 mm bh 22,000.00
. 50 cm X 200 cm X 3 mm bh 16,000.00
. 40 cm X 200 cm X 3 mm bh 14,000.00

7 FIBRE GLASS (JABES)


180 X 92 cm bh 65,000.00
200 X 92 cm bh 70,000.00
250 X 92 cm bh 100,000.00
180 X 105 cm bh 85,000.00
210 X 105 cm bh 85,000.00
250 X 105 cm bh 100,000.00
8 SENG PLAT
BJLS 0,18 lebar 55 cm m' 25,000.00
BJLS 0,20 lebar 55 cm m' 28,000.00
BJLS 0,28 lebar 55 cm m' 36,000.00
BJLS 0,30 lebar 55 cm m' 42,000.00
9 SENG GELOMBANG
BJLS 0,18 panjang 180 cm lbr 57,000.00
BJLS 0,20 panjang 180 cm lbr 60,000.00
BJLS 0,30 panjang 180 cm lbr 75,000.00
BJLS 0,40 panjang 180 cm lbr 82,000.00
III . B A H A N K A Y U
1 JATI Papan m3 23,000,000.00
Balok/pesagen m3 20,500,000.00

2 KAMPER Papan m3 7,800,000.00


Balok/pesagen m3 7,500,000.00

3 KRUING Papan m3 6,200,000.00


Balok/pesagen m3 5,200,000.00

4 MERANTI Papan m3 5,100,000.00


Balok/pesagen m3 4,600,000.00

5 LANAN Papan m3 2,100,000.00


Balok/pesagen m3 1,900,000.00

6 BENGKIRAI Papan m3 10,500,000.00


Balok/pesagen m3 9,600,000.00

7 DOLKEN Sedang 8 x 10 x 400 cm bt 20,500.00


Kecil 6 x 7 x 400 cm bt 18,000.00
Besar 10 x 12 x 400 cm bt 29,000.00
Kayu cetakan m3 1,250,000.00
Kayu bakar m3 170,000.00
Bambu bt 15,000.00

IV . BAHAN PENUTUP DINDING / LANTAI


1 UBIN (TEGEL BIASA)
PC polos 30 X 30 cm m2 40,000.00
20 X 20 cm m2 38,000.00
PC warna 30 X 30 cm m2 46,000.00
20 X 20 cm m2 42,000.00
Teraso 30 X 30 cm m2 55,000.00
2 TEGEL PLINT
PC warna 10 X 20 cm bh 5,500.00
PC abu-abu 15 x 20 bh 6,000.00

3 POLIS UBIN Lantai/badan m'


Plint m'
Trap m'

4 UBIN PORSELIN
Lokal 11 X 11 putih dos 43,000.00
11 X 11 warna dos 46,000.00
Lokal 15 X 15 putih dos 47,500.00
15 X 15 warna dos 49,000.00
5 MOZAIK PORSELIN
10 X 20 cm m2 52,000.00
15 X 15 cm m2 52,000.00
20 X 20 cm m2 55,000.00
20 X 25 cm m2 56,000.00

6 Keramik 30 X 30 cm m2 57,000.00
20 X 20 cm m2 56,000.00
40 x 40 cm m2 60,000.00
25 x 25 cm m2 55,000.00
15 x 20 cm m2 57,000.00
2,500.00
7 Parquet Jati m2 210,000.00

8 Batu Paros m2 95,000.00

9 Batu Tempel Hitam m2 91,000.00

10 GRANITO 40 x 40 cm m2 410,000.00
40 x 40 cm m2 250,000.00
30 x 30 cm m2 480,000.00
11 Marmer m2 480,000.00
V.BAHAN CETAK
1 BUIS BETON Ø 10 cm - 100 cm bh 31,000.00
Ø 20 cm - 100 cm bh 38,500.00
Ø 30 cm - 100 cm bh 45,000.00
Ø 50 cm - 100 cm bh 85,000.00
Ø 60 cm - 100 cm bh 110,000.00
Ø 70 cm - 100 cm bh 145,000.00
U 10 cm - 100 cm bh 22,500.00
U 15 cm - 100 cm bh 30,500.00
U 20 cm - 100 cm bh 38,000.00
U 30 cm - 100 cm bh 44,000.00
U 50 cm - 100 cm bh
225,000.00
2 LUBANG ANGIN (ROSTER) PC + PASIR
10 X 20 cm bh 5,600.00
20 X 20 cm bh 6,400.00
25 X 25 cm bh 6,900.00
30 X 30 cm bh 7,500.00
15 X 25 cm bh 7,600.00
15 X 30 cm bh 7,900.00

VI . B A H A N B E S I
1 BESI BETON besi beton polos kg 11,000.00
besi beton prestress kg 17,200.00
besi beton ulir kg 13,000.00

2 BESI PLAT Besi Strip kg 14,200.00

3 BESI PROFIL Besi Profil kg 14,250.00

4 JARING - JARING BAJA


Diameter 4 - 15 kg 15,500.00
Diameter 6 - 15 kg 15,500.00
Kawat Bronjong kg 10,000.00
5 BESI SIKU L 40 X 40 X 4 btg 145,000.00
L 50 X 50 X 5 btg 225,000.00
L 60 X 60 X 6 btg 325,000.00

6 KAWAT - Ikat beton/bendrat kg 16,000.00


- Harmonika 12 X 45 mm m2 25,000.00
- Harmonika 12 X 24 mm m2 27,000.00
- Harmonika 14 X 30 mm m2 26,000.00
- Harmonika 14 X 35 mm m2 26,000.00
- Kawat Nyamuk Nylon m2 10,000.00
- Kawat Kasa m2 17,000.00
- Saringan pasir m2 17,500.00
- Kawat loket m2 17,500.00
- Kawat duri rol 135,000.00
- Kawat bronjong kg 21,000.00
7 holo btg 24,000.00

VII . B A H A N P I P A
1 Pipa PVC SII SCJ , S - 12,5 (10 bar)
Pipa PVC DN 20 ( ½" ) AW JIS btg 26,000.00 panjang 4 m
Pipa PVC DN 25 ( ¾" ) AW JIS btg 33,000.00 panjang 4 m
Pipa PVC DN 32 ( 1" ) AW JIS btg 43,000.00 panjang 4 m
Pipa PVC DN 40 ( 1½" ) btg 72,000.00 panjang 6 m
Pipa PVC DN 63 ( 2" ) btg 101,000.00 panjang 6 m
Pipa PVC DN 90 ( 3" ) btg 198,000.00 panjang 6 m
Pipa PVC DN 110 ( 4" ) btg 300,000.00 panjang 6 m
Pipa PVC DN 160 ( 6" ) btg 585,000.00 panjang 6 m
Pipa PVC DN 200 ( 8" ) btg 960,000.00 panjang 6 m
Pipa PVC DN 250 ( 10" ) btg 1,500,000.00 panjang 6 m
Pipa PVC DN 315 ( 12" ) btg 2,100,000.00 panjang 6 m

3 Pipa Medium B Galvanis - SII


Pipa Medium B Galvanis DN ½" btg 125,000.00 panjang 6 m
Pipa Medium B Galvanis DN 25 ( ¾" ) btg 160,000.00 panjang 6 m
Pipa Medium B Galvanis DN 32 ( 1" ) btg 250,000.00 panjang 6 m
Pipa Medium B Galvanis DN 50 ( 1½" ) btg 360,000.00 panjang 6 m
Pipa Medium B Galvanis DN 63 ( 2" ) btg 480,000.00 panjang 6 m
Pipa Medium B Galvanis DN 2½" btg 840,000.00 panjang 6 m
Pipa Medium B Galvanis DN 90 ( 3" ) btg 1,100,000.00 panjang 6 m
Pipa Medium B Galvanis DN 110 ( 4" ) btg 1,850,000.00 panjang 6 m
Pipa Medium B Galvanis DN 160 ( 6" ) btg - panjang 6 m
Pipa Medium B Galvanis DN 200 ( 8" ) btg - panjang 6 m
Pipa Medium B Galvanis DN 250 ( 10") btg - panjang 6 m

VIII . B A H A N L A N G I T - L A N G I T
1 AKUSTIK-uk : 30 X 30 lbr 5,100.00
30 X 60 lbr 13,000.00
60 X 120 lbr 42,000.00
List Kayu Profil m' 5,000.00
2 SOFT BOARD-uk: 4'X 8'
Gypsum tebal 9 mm lbr 60,000.00
3 HARD BOARD-uk: 4'X 8' lbr 65,000.00

4 PLY WOOD
Teak wood
90 X 210 X 3 mm lbr 51,000.00
. 120 X 240 X 3 mm lbr 57,000.00
. 90 X 210 X 4 mm lbr 65,000.00
. 90 X 210 X 9 mm lbr 120,000.00
. 90 X 210 X 12 mm lbr 160,000.00
. 90 X 210 X 15 mm lbr 240,000.00
. 90 X 210 X 18 mm lbr 290,000.00
Tripleks
. 120 X 240 X 3 mm lbr 55,000.00
. 120 X 240 X 4 mm lbr 65,000.00
. 120 X 240 X 6 mm lbr 105,000.00
Multipleks
. 120 X 240 X 9 mm lbr 135,000.00
. 120 X 240 X 12 mm lbr 155,000.00
. 120 X 240 X 15 mm lbr 200,000.00
. 120 X 240 X 18 mm lbr 220,000.00
Formika ukuran pintu lbr 75,000.00

IX . B A H A N F I N I S H I N G
1 KAYU
Menie kg 21,000.00
Dempul plamur kg 25,000.00
Ambril/amplas lbr 3,500.00
Batu Apung kg 6,500.00
Cat dasar kg 36,500.00
. Emco kg 51,000.00
. Yunior 66 (nippon paint) kg 52,000.00
- Koas bh 9,500.00
. Deculux kg 55,000.00
. Siralax ons 15,000.00
. Spiritus ltr 11,000.00
. Plitur jadi ltr 35,000.00

2 TEMBOK
Kalkarium kg 4,000.00
Kapur sirih kg 4,500.00
Plamur kg 10,500.00
Cat Tembok kg 19,000.00
Coating kg 50,000.00
Clear / vernis lt 50,000.00
Sintex 5 kg 95,000.00
Danabride 5 kg 95,000.00
Catylac 5 kg 115,000.00
Mowilex 5 kg 250,000.00
3 BESI -
Menie kg 25,000.00
Cat mengkilat kg 55,000.00
Cat kg 36,000.00
Thinner A ltr 12,500.00
Minyak cat ltr 12,000.00
Thinner Super ltr 25,000.00
Residu (teer/aspal) drum 60,000.00
Fibre glass (tanki air)
kapasitas 550 liter. bh 950,000.00
kapasitas 1100 liter. bh 1,450,000.00
Lem Aica Aibon kg 40,000.00

X.BAHAN KACA
1 POLOS 3 mm m2 66,000.00
5 mm m2 78,000.00
8 mm m2 283,500.00
12 mm m2 492,750.00

2 ES KABUR 3 mm m2 80,000.00
5 mm m2 89,000.00

3 RAY BAND 3 mm m2 68,000.00


5 mm m2 78,000.00

XI . BAHAN INSTALASI LISTRIK

1 KABEL LISTRIK
NYA : . 1 X 1 1/2 mm2 m' 3,300.00
SPLN LMK 1 X 2 1/2 mm2 m' 3,900.00
. 1X4 mm2 m' 6,000.00
1X6 mm2 m' 8,900.00
NYY :. 2 X 1 1/2 mm2 m' 9,450.00
PRIMA 2 X 2 1/2 mm2 m' 15,500.00
. 2X4 mm2 m' 28,000.00
2X6 mm2 m' 37,000.00
3 X 1 1/2 mm2 m' 14,000.00
3 X 2 1/2 mm2 m' 21,000.00
3X4 mm2 m' 36,500.00
3X6 mm2 m' 53,000.00
NYM :. 2 X 1 1/2 mm2 m' 8,000.00
PRIMA 2 X 2 1/2 mm2 m' 11,500.00
. 2X4 mm2 m' 23,000.00
3 X 1 1/2 mm2 m' 14,000.00
3 X 2 1/2 mm2 m' 22,000.00
3X4 mm2 m' 35,000.00
3X6 mm2 m' 48,000.00
-
2 SKAKELAR -
Out bauw . Seri bh 21,000.00
. Engkel bh 15,000.00
In bauw . Seri bh 16,500.00
. Engkel bh 12,000.00
-
3 FUSE BOX (SEKERING KASA) -
1 group bh 135,000.00
2 group bh 245,000.00
3 group bh 360,000.00
-
4 STEKER - Biasa bh 12,000.00
Arde bh 16,000.00
T Biasa bh 13,000.00
T dengan Arde bh 17,500.00
-
5 FITING Flaon bh 9,000.00
Gantung bh 84,000.00
Kap bh 16,000.00
Kombinasi bh 14,500.00
-
6 STOP KONTAK - Arde Outbow putih bh 15,000.00
Arde Outbow hitam bh 6,000.00
Arde IB bh 15,000.00
Arde Putar bh 42,000.00

XII . ALAT - ALAT PENGUNCI & PENGGANTUNG


1 KUNCI TANAM Union : 1 X slag bh 60,000.00
2 X slag bh 70,000.00
Yale : 1 X slag bh 95,000.00
2 X slag bh 155,000.00
Kuda : 1 X slag bh 60,000.00
2 X slag bh 75,000.00
-
2 ENGSEL DAN GERENDEL
Engsel Angin bh 16,000.00
Kupu-kupu biasa bh 4,500.00
Nylon kupu-kupu bh 9,000.00
Espagnoled - dalam negeri bh 50,000.00
Grendel Tanam luar negeri bh 11,000.00
Grendel biasa bh 20,000.00
Kait Angin bh 17,500.00
Door Stop bh 350,000.00

XIII . BAHAN SANITAIR


1 KLOSET DUDUK bh 1,500,000.00

2 KLOSET JONGKOK
bh 150,000.00

3 WASTAFEL PEDESTAL
bh 1,250,000.00

4 WASTAFEL MEJA OVAL


bh 950,000.00

5 WASTAFEL GANTUNG BULAT


bh 450,000.00
-
6 WASTAFEL GANTUNG SUDUT -
bh 310,000.00
-
7 WASTAFEL GANTUNG SUDUT KECIL -
bh 275,000.00
8 WASTAFEL BAK CUCI
bh 170,000.00
9 TEMPAT SABUN GANTUNG -
bh -
35,000.00
10 TEMPAT SABUN TANAM -
bh -
-
25,000.00
11 SEPTIC TANK (ETERNIT GRESIK)
5 Pemakai 500 liter unit
10 Pemakai 1.000 liter unit -
12 LAIN - LAIN
Kran Air bh 35,000.00
Seal tape bh 3,000.00
Floor drain bh 25,000.00

XIV . ALAT PENGIKAT KAYU


1 PAKU - ukuran 1" s/d 4" kg 16,000.00
2 PAKU - payung kg 20,000.00
3 PAKU - sekrup kg 13,500.00
4 PAKU - beton kg 18,000.00
5 MUR BAUT (kuda-kuda) kg 14,000.00
6 ANGKUR BAUT bh 13,000.00
7 LEM KAYU bh 20,000.00
8 Tali Ijuk kg 20,000.00

XV . POMPA AIR.
1 POMPA AIR TANGAN
Dragon buatan Indonesia bh 310,000.00
2 POMPA AIR LISTRIK
Sanyo 100 watt bh 1,050,000.00
Fuji 250 watt bh 510,000.00
Shimizu . 100 watt bh 380,000.00
. 90 watt bh 400,000.00
Dab . 125 watt bh 450,000.00
. 175 watt bh 750,000.00

X VI . PAVING BLOCK
1 SQUARE Abu-abu m2 65,000.00
Merah/hitam m2 70,000.00
2 HOLLAND Abu-abu m2 65,000.00
Merah/hitam m2 70,000.00
3 UNIDECOR Abu-abu m2 49,000.00
Merah/hitam m2 70,000.00
4 UNI Abu-abu m2 65,000.00
Merah/hitam m2 70,000.00
5 TRIHEX Abu-abu m2 65,000.00
Merah/hitam m2 70,000.00
6 OLYMPIA HEXA Abu-abu m2 65,000.00
7 HEXAGONAL Abu-abu m2 70,000.00
Merah/hitam m2 65,000.00
8 CASTLE Abu-abu m2 70,000.00
9 TRAPEZ Abu-abu m2 65,000.00
10 TRAPEZ GRASS BLOCK 70,000.00
Abu-abu m2 65,000.00
11 STANDARD GRASS BLOCK ABU-ABU BH 9,000.00
12 BATACO BH 4,000.00
13 KANSTEEN m' 8,500.00
XVII. L A I N - L A I N
1 KREI 25 MM m2 50,000.00
2 Sliding Pintu J4 bh 225,000.00
3 Naco per Daun bh 12,500.00
4 Rolling door Besi m2 275,000.00
Rolling door Almunium m2 325,000.00
5 Awning Almunium m2 225,000.00
6 Kusen Almunium 4" Putih m' 105,000.00
7 WIDE FLANGE BEAM
150 X 75 X 5 X 7 X 12 btg 1,550,000.00

8 ASPAL.
Aspal Ex Pertamina isi Net 160 kg drum 1,800,000.00

Hotmix Tebal = 4 Cm m2 70,000.00


Hotmix Tebal = 5 Cm m2 85,000.00
Hotmix Tebal = 6 Cm m2 100,000.00
Hotmix Tebal = 7 Cm m2 120,000.00
Binder Course ton 1,350,000.00
Wearing Course ton 1,450,000.00
Hot Roller Sheet ton 1,300,000.00
Sand Sheet ton 1,250,000.00
Sand Sheet Emulsi ton 1,600,000.00
Cold Mix ton 1,850,000.00
Prime / Tack Coard RC liter 8,700.00
Prime Coat MC liter 8,700.00
Prime / Tack Coat Emulsi liter 8,700.00
10 K A C A
Cermin tebal 5 mm m2 275,000.00

11 PAGAR BRC. Pagar BRC 90 A2 /lb 550,000.00


Pagar BRC 120 A2 /lb 650,000.00
12 LAIN-LAIN
Minyak Beton & bekisting ltr 10,000.00
Pintu Lipat Besi m2 425,000.00
Sunscreen Allumunim m2 350,000.00
Allumunium Foil m2 8,000.00
Soda api kg 5,000.00
Sabun kg 13,000.00
Air m3 10,000.00
Koas Alang-alang ikat 2,000.00
Solar (Industri) ltr 11,300.00
Premium (Industri) ltr 11,000.00
Pelumas ltr 38,000.00
Compound kg 2,000.00
Wall Paper m2 50,000.00
DAFTAR UPAH PEKERJA

PEKERJAAN : PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG LIMA LANTAI KANTOR BANK BRI KOTA
SEMARANG
LOKASI : JL. RADEN PATAH NO.12 KOTA SEMARANG
TAHUN ANGGARAN : 2016/2017

NO. JENIS BAHAN SATUAN HARGA KET.


(Rp)
1 Pekerja Hr 60,000.00
2 Mandor Hr 80,000.00
3 Tukang listrik Hr 85,000.00
4 Tukang kayu Hr 85,000.00
5 Kep. tk. kayu Hr 90,000.00
6 Tukang batu Hr 85,000.00
7 Kep. tk. batu Hr 90,000.00
8 Tukang besi Hr 85,000.00
9 Kep. tk. besi Hr 90,000.00
10 Tukang cat Hr 85,000.00
11 Kep. tk. cat Hr 90,000.00
12 Tukang plitur Hr 85,000.00
13 Tukang jalan Hr 65,000.00
14 Tukang gali Hr 65,000.00
15 Tukang masak aspal Hr 65,000.00
16 Tk. leideng Hr 85,000.00
17 Masinis Hr 175,000.00
18 Pemb. Masinis Hr 110,000.00
19 Penjaga api Hr 65,000.00
20 Penjaga malam Hr 65,000.00
21 Sopir Hr 165,000.00
22 Pembantu Sopir Hr 110,000.00
DAFTAR HARGA SATUAN PEKERJAAN

PEKERJAAN : PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG LIMA LANTAI KANTOR BANK BRI KOTA SEMARANG

LOKASI : JL. RADEN PATAH NO.12 KOTA SEMARANG


TAHUN ANGGARAN : 2016/2017

NO. KODE URAIAN PEKERJAAN SAT HARGA SAT PEKERJAAN


(Rp)
1 Pagar Sementara dari Seng Gelombang Tinggi 2,00 m m' 585,860.00
2 Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank m' 131,200.00
3 Pembuatan Kantor Sementara dg Lantai Plesteran m2 1,038,550.00
4 Pembuatan Gudang Semen dan Alat-alat m2 860,450.00
5 Membersihkan Lapangan dan Perataan m2 10,000.00
6 Menggali Tanah Biasa Sedalam 1 m m3 47,000.00
7 Urugan Pasir m3 198,800.00
8 Membuat Lantai Kerja Beton mutu f'c=7,4 MPa (K100), slum (3-6)cm, w/c = 0,87 m3 840,837.94
9 Membuat Pondasi Beton Bertulang (150 kg Besi + Bekisting) m3 3,622,955.00
10 Membuat Sloof Beton Bertulang (200 kg Besi + Bekisting) m3 4,429,485.00
11 Membuat Kolom Beton Bertulang (300 kg Besi + Bekisting) m3 7,862,435.00
12 Membuat Balok Beton Bertulang (200 kg Besi + Bekisting) m3 6,175,395.00
13 Membuat Tangga Beton Bertulang (200 kg Besi + Bekisting) m3 5,681,485.00
14 Pasang Atap galvalum m2 81,520.00
15 Memasang Besi Profil kg 26,620.00
16 Memasang Rangka Kuda-kuda Baja kg 25,120.00
17 Mengerjakan Pekerjaan Perakitan (Kuda-kuda Baja) 100kg 32,650.00
18 Memasang Rangka Atap Genteng Keramik, Kayu Klas II m2 149,900.00
19 Pasang Atap Genteng Kodok / Glasur m2 115,075.00
RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB)
PEKERJAAN :PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG LIMA LANTAI KANTOR BANK BRI KOTA SEMARANG

LOKASI :JL. RADEN PATAH NO 12 KOTA SEMARANG


TAHUN ANGGARAN :2016/2017

HARGA SAT PEKERJAAN JUMLAH HARGA


NO. URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME
(Rp) (Rp)
A PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pembersihan dan pengukuran lokasi m2 913.52 10,000.00 9,135,200.00
2 Administrasi/laporan & dokumentasi ls 1.00 2,500,000.00 2,500,000.00
3 Mobilisasi/Sewa alat kerja ls 1.00 25,000,000.00 25,000,000.00
4 Listrik & air kerja bln 7.00 1,000,000.00 7,000,000.00
5 Pembuatan Kantor Sementara dg Lantai Plesteran m2 24.00 1,038,550.00 24,925,200.00
6 Pembuatan pagar seng keliling m' 120.00 585,860.00 70,303,200.00
7 Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank m' 228.38 131,200.00 29,963,456.00
Sub Total 168,827,056.00
B PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
1 Pekerjaan galian pile cap dan tie beam m3 710.86 47,000.00 33,410,608.00
2 Pekerjaan urugan kembali m3 236.95 15,666.67 3,712,289.78
3 Pekerjaan tiang pancang m' 3,264.00 450,000.00 1,468,800,000.00
4 Pekerjaan lantai kerja t = 5cm m3 11.98 840,837.94 10,073,238.48
5 Pekerjaan pasir urug bawah pile cap m3 23.96 198,800.00 4,763,248.00
6 Pekerjaan cor pile cap P1 dan P2 m3 287.52 3,622,955.00 1,041,672,021.60
7 Pekerjaan tie beam TB1 m3 82.28 4,429,485.00 364,435,878.38
Sub Total 2,926,867,284.23
C PEKERJAAN STRUKTUR BASEMENT
1
2 Pekerjaan kolom K2K1 m3 61.74 7,862,435.00 485,426,736.90
-
2 Pekerjaan balok B1 m3 47.78 6,175,395.00 295,029,496.13
3 Pekerjaan balok B2 m3 34.38 6,175,395.00 212,310,080.10
4 Pekerjaan balok B3 m3 20.31 6,175,395.00 125,437,710.94
5 Pekerjaan balok B5 m3 0.39 6,175,395.00 2,408,404.05
6 Pekerjaan pelat lantai t=12 cm m3 106.86 5,681,485.00 607,109,851.54
7 Pekerjaan cor tangga m3 2.67 5,681,485.00 15,153,202.27
Sub Total 1,742,875,481.92
D PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 1
1 Pekerjaan kolom K1 m3 61.74 7,862,435.00 485,426,736.90
2 Pekerjaan kolom K2 m3 0.88 7,862,435.00 6,879,630.63
3 Pekerjaan kolom K3 m3 0.32 7,862,435.00 2,476,667.03
4 Pekerjaan balok B1 m3 47.78 6,175,395.00 295,029,496.13
5 Pekerjaan balok B2 m3 34.38 6,175,395.00 212,310,080.10
6 Pekerjaan balok B4 m3 10.96 6,175,395.00 67,682,329.20
7 Pekerjaan balok B5 m3 0.39 6,175,395.00 2,408,404.05
8 Pekerjaan pelat lantai t=12 cm m3 116.46 5,681,485.00 661,652,107.54
9 Pekerjaan cor tangga m3 2.67 5,681,485.00 15,153,202.27
Sub Total 1,749,018,653.83
E PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 2
1 Pekerjaan kolom K1 m3 61.74 7,862,435.00 485,426,736.90
2 Pekerjaan balok B1 m3 47.78 6,175,395.00 295,029,496.13
3 Pekerjaan balok B2 m3 34.38 6,175,395.00 212,310,080.10
4 Pekerjaan balok B4 m3 10.96 6,175,395.00 67,682,329.20
4 Pekerjaan balok B5 m3 0.39 6,175,395.00 2,408,404.05
5 Pekerjaan pelat lantai t=12 cm m3 106.86 5,681,485.00 607,109,851.54
6 Pekerjaan cor tangga m3 2.67 5,681,485.00 15,153,202.27
Sub Total 1,685,120,100.18
F PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 3
1 Pekerjaan kolom K1 m3 61.74 7,862,435.00 485,426,736.90
2 Pekerjaan balok B1 m3 23.89 6,175,395.00 147,514,748.06
3 Pekerjaan balok B2 m3 11.70 6,175,395.00 72,252,121.50
4 Pekerjaan balok B3 m3 31.13 6,175,395.00 192,209,169.38
4 Pekerjaan balok B5 m3 2.76 6,175,395.00 17,044,090.20
5 Pekerjaan pelat lantai t=12 cm m3 39.78 5,681,485.00 226,009,473.30
6 Pekerjaan cor tangga m3 2.67 5,681,485.00 15,153,202.27
Sub Total 1,155,609,541.61
G PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 4
1 Pekerjaan kolom K2 m3 16.63 7,862,435.00 130,712,981.88
2 Pekerjaan kolom K4 m3 1.42 7,862,435.00 11,145,001.61
3 Pekerjaan balok B1 m3 23.89 6,175,395.00 147,514,748.06
4 Pekerjaan balok B2 m3 11.70 6,175,395.00 72,252,121.50
5 Pekerjaan balok B5 m3 2.76 6,175,395.00 17,044,090.20
6 Pekerjaan pelat lantai t=12 cm m3 39.78 5,681,485.00 226,009,473.30
7 Pekerjaan cor tangga m3 2.67 5,681,485.00 15,153,202.27
Sub Total 619,831,618.82
H PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 5
1 Pekerjaan kolom K2 m3 16.63 7,862,435.00 130,712,981.88
2 Pekerjaan balok B1 m3 23.89 6,175,395.00 147,514,748.06
3 Pekerjaan balok B2 m3 11.70 6,175,395.00 72,252,121.50
4 Pekerjaan balok B5 m3 2.76 6,175,395.00 17,044,090.20
5 Pekerjaan pelat lantai atap t=12 cm m3 39.78 6,175,395.00 245,657,213.10
6 Pekerjaan cor tangga m3 2.67 5,681,485.00 15,153,202.27
Sub Total 628,334,357.01
I PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI ATAP
1 Pekerjaan kolom K4 m3 0.78 7,862,435.00 6,156,286.61
2 Pekerjaan balok B6 m3 0.67 6,175,395.00 4,112,813.07
5 Pekerjaan pelat atap t=10 cm m3 1.20 6,175,395.00 7,410,474.00
Sub Total 17,679,573.68
J PEKERJAAN ATAP
1 Pekerjaan Kuda-Kuda Baja kg 8,022.92 25,120.00 201,535,850.88
2 Pekerjaan gording stall 5/10 t=2 mm kg 10,431.59 26,620.00 277,688,936.45
3 Pekerjaan erection 100 kg 184.55 32,650.00 6,025,398.95
4 Pekerjaan Rangka Atap m2 548.00 149,900.00 82,145,200.00
5 Pekerjaan Pemasangan Atap Galvalum m2 548.00 115,075.00 63,061,100.00
Sub Total 630,456,486.28
REKAPITULASI
PEKERJAAN :PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG LIMA LANTAI KANTOR BANK BRI KOTA SEMARANG
LOKASI :JL. RADEN PATAH NO 12 KOTA SEMARANG
TAHUN ANGGARAN :2016/2017

HARGA PEKERJAAN TOTAL HARGA


NO. URAIAN PEKERJAAN
(Rp) (Rp)
A PEKERJAAN PERSIAPAN 168,827,056.00
B PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI 2,926,867,284.23
C PEKERJAAN STRUKTUR BASEMENT 1,742,875,481.92
D PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 1 1,749,018,653.83
E PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 2 1,685,120,100.18
F PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 3 1,155,609,541.61
G PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 4 619,831,618.82
H PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 5 628,334,357.01
I PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI ATAP 17,679,573.68
J PEKERJAAN ATAP 630,456,486.28

JUMLAH HARGA SEBELUM PPn 11,324,620,153.57


PPn 10% 1,132,462,015.36
JUMLAH HARGA SETELAH PPn 12,457,082,168.93
JUMLAH TOTAL PAGU ANGGARAN : 12,457,082,168.93
PEMBULATAN : 12,457,082,000.00
TERBILANG : Dua Belas Milyar Empat Ratus Lima Puluh Empat Juta Enam Ratus Sembilan Puluh Tujuh Ribu Rupiah
172

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

PEKERJAAN : PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG LIMA LANTAI


KANTOR BANK BRI PROVINSI JATENG KOTA
SEMARANG.
LOKASI : Jalan Raden Patah No. 12 Semarang, Jawa Tengah.
TH. ANGGARAN : 2016/2017

1.1. SYARAT – SYARAT UMUM


Pasal 1
Peraturan Umum
Tata laksana dalam penyelenggaraan bangunan ini dilaksanakan berdasarkan
peraturan-peraturan sebagai berikut :
1. UU RI No. 18 Tahun 1998 tentang Jasa Kontruksi.
2. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 80 Tahun 2003 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah.
3. Kepmen Kimpraswil No. 332/KPTS/M/2002 tanggal 21 Agustus 2002
tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
4. Kepmen Kimpraswil No. 339/KPTS/M/2003 tanggal 31 Desember 2003
tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Jasa Kontruksi oleh Instansi
Pemerintah.

Pasal 2
Pemberi Tugas Pekerjaan
Yang bertindak sebagai pemberi tugas adalah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
selaku Pemilik Proyek.
173

Pasal 3
Direksi/Pengelola Proyek
Yang bertindak sebagai Direksi adalah Tim Direksi dari Owner/Pemilik yang
diangkat oleh Pihak Owner (Pemerintah Provinsi Jawa Tengah) sendiri.

Pasal 4
Konsultan Perencana Teknis
1. Yang bertindak sebagai perencana (pembuat desain) adalah Perencana
Teknis yang berbadan hukum.
2. Perencana berkewajiban mengadakan pengawasan berkala dalam bidang
struktur dan pelaksanaan pekerjaan.
3. Tidak dibenarkan mengubah ketentuan-ketentuan pelaksanaan sebelum
mendapat ijin atau pengawasan dari Pemimpin Proyek.

Pasal 5
Pengawas Lapangan
Selaku pengawas untuk pekerjaan ini adalah tim pengawas yang ditunjuk oleh
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Pasal 6
Rekanan/Pemborong/Kontraktor
Kontraktor adalah perusahaan berstatus Badan Hukum yang usaha
pokoknya adalah melaksanakan pekerjaan pemborongan bangunan yang
memenuhi syarat-syarat bonafiditas dan kualitas menurut Panitia Pelelangan
yang ditunjuk oleh Pimpinan Proyek untuk melaksanakan pekerjaan
Pembangunan Struktur Gedung Lima Lantai Arsip Perkantoran dan
Perpustakaan Provinsi Jateng Kab. Semarangtersebutsetelah SKPP dan SPMK
diterbitkanolehPemimpinProyek.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi :


1. Perusahaan yang berstatus Badan Hukum yang usaha pokoknya adalah
melaksanakan pekerjaan pemborongan bangunan yang memenuhi syarat-
syarat bonafiditas dan kualitas menurut Panitia yang ditunjuk oleh
174

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk melaksanakan pekerjaan


pembangunan gedung tersebut setelah memenangkan pelelangan ini.
2. Tercatat dalam Daftar Rekanan Mampu (DRM) yakni yang lulus dalam
prakualifikasi yang diadakan oleh Panitia Prakualifikasi tingkat Daerah
dengan klasifikasi A.

Pasal 7
Pemberian Penjelasan (Aanwijzing)
1. Pemberian Penjelasan (Aanwijzing) akan diadakan pada :
a. Hari :
b. Tanggal :
c. Waktu/ Jam :
d. Tempat :
2. Bagi mereka yang tidak dapat mengikuti Aanwijzing tidak
diperkenankan/tidak diperbolehkan mengikuti pelelangan.

Pasal 8
Pelelangan
1. Pelelangan dilakukan secara terbatas dengan undangan tertulis, kepada
pemborong atau rekanan yang tercatat dalam Daftar Rekanan Mampu
menurut bidang usaha dan klasifikasinya. Para undangan mendapat gambar-
gambar Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) pada waktu yang telah
ditentukan.
Pemasukkan Surat Penawaran paling lambat pada :
a. Hari / tanggal :
b. Waktu :
c. Tempat :
2. Para pemborong/rekanan yang menerima undangan harus hadir pada waktu
dimulainya pemberian penjelasan.
3. Pada waktu pemberian penjelasan mengenai gambar, Rencana Kerja dan
Syarat-syarat (RKS) serta keterangan perubahan-perubahan lainnya yang
175

menjadi dasar pelaksanaan pekerjaan, dibuat berita Acara yang


ditandatangani oleh Panitia dan sekurang-kurangnya 2 orang wakil dari
peserta.
4. Berita Acara Penjelasan merupakan bagian dari dokumen pelelangan
ditetapkan satu minggu setelah hari pemberian penjelasan pada :
a. Hari / tanggal :
b. Waktu :
c. Tempat :
5. Bagi pemborong/rekanan yang berhalangan hadir sendiri dalam mengikuti
pelelangan dapat mewakilkan orang lain dengan menyerahkan Surat Kuasa
di atas maerai Rp. 6000,00 dan ditandangani kedua belah pihak.

Pasal 9
Sampul Surat Penawaran
1. Sampul surat penawaran ukuran (25 x 40) cm warna putih dan tidak tembus
baca.
2. Sampul surat penawaran yang sudah berisi surat lengkap dengan lampiran-
lampiran dilem dan dilak di lima tempat, dan tidak diberi kode cap cincin
atau kop perusahaan dan kode lainnya.
3. Pada sampul surat penawaran di sebelah kiri atas dan disebelah kanan
bawah supaya dapat ditulis langsung tidak boleh dengan tempelan.
Contoh Sampul Penawaran
176

Tampak Depan

SURAT PENAWARAN PEKERJAAN:


PEMBANGUNAN STRUKTUR GEDUNG LIMA LANTAI KANTOR BANK BRI
PROVINSI JATENG KOTA SEMARANG
Hari / Tanggal : Senin, 2 Februari 2017
Waktu : 09.00 WIB
Tempat : Ruang Rapat Gedung Paviliun Garuda
25
KEPADA
PANITIA LELANG
PROYEK PEMBANGUNAN STRUKTUR GEDUNG
LIMA LANTAI KANTOR BANK BRI PROVONSI
JATENG KOTA SEMARANG.
Jalan Teuku Umar No. 24, Semarang, Jawa Tengah

40

Tampak Belakang

25

40

Pasal 10
Persyaratan Penawaran
1. Penawaran yang diminta adalah penawaran yang lengkap menurut gambar,
ketentuan-ketentuan RKS serta berita Acara Aanwijzing.
2. Surat penawaran, Surat Pernyataan, Daftar RAB, Daftar Harga Satuan
Bahan dan Upah Kerja. Daftar Analisa Pekerjaan dan Daftar Harga Satuan
177

Pekerjaan halaman pertama dibuat di atas kertas kop nama perusahaan dan
harus ditandatangani oleh Direktur Pemborong yang bersangkutan dan di
bawah tanda tangan supaya disebutkan nama terang dan cap perusahaan.
3. Bilamana surat penawaran tidak ditandatangani oleh Direktur Pemborong
sendiri, maka harus dilampiri :
a. Surat Kuasa dari Direktur Pemborong yang bersangkutan dan diberi
materai Rp. 6.000,00.
b. Satu exemplar dari Statuten.
4. Surat penawaran dan lampiran-lampirannya lengkap supaya dibuat rangkap
lima dan surat penawaran yang asli diberi materai Rp. 6.000,00 lalu
dibubuhi tanda tangan dan cap perusahaan di atas materai tersebut.
5. Surat penawaran dan lampiran-lampirannya lengkap supaya dimasukkan ke
dalam satu amplop.
6. Lampiran-lampiran Surat Penawaran adalah :
a. Fotocopy Surat Undangan.
b. Surat Penawaran.
c. RAB dan Rekapitulasi.
d. Daftar Harga Satuan Bahan dan Upah Kerja.
e. Daftar Analisa Harga Satuan Pekerjaan.
f. Time Schedule/ Rencana Pelaksanaan Pekerjaan.
g. Fotocopy Akte Pendirian perusahaan + perubahannya.
h. Fotocopy SIUJK dari Kanwil Dep. PU Jateng.
i. Fotocopy Surat Keterangan Pengusaha Kena Pajak (PKP).
j. Fotocopy NPWP.
k. Fotocopy TDR yang masih berlaku sub Bidang Perumahan dan
Permukiman kualifikasi A yang dapat beroperasi di Propinsi Jawa
Tengah.
l. Fotocopy Tanda Anggota Gapensi dan Kadin yang berlaku.
m. Fotocopy Referensi Bank Khusus untuk pekerjaan tersebut.
n. Fotocopy Neraca Perusahaan yang dikeluarkan Akuntan Publik yang
terakhir.
o. Daftar Susunan Pemilikan Modal Perusahaan.
178

p. Daftar Pengurus Perusahaan.


q. Daftar personil yang digunakan untuk proyek ini.
r. Daftar peralatan yang digunakan untuk proyek ini.
s. Fotocopy Jaminan Tender dari Bank Pemerintah Lembaga Keuangan
lain yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan berlaku tiga bulan.
t. Daftar referensi Pekerjaan disertai Fotocopy SPK-nya tiga tahun
terakhir.
u. Surat Kesanggupan bermaterai Rp. 6.000,00 untuk :
- Mengadakan voorfinanclering (bagi yang tidak mengambil uang
muka)
- Mengasuransikan tenaga kerja ke Perum Astek
- Tunduk dan taat pada Peraturan Pemerintah Daerah setempat
- Jaminan Penawaran 1 – 3 %
- Jaminan Pelaksanaan 1 – 5 %
- Kerja sama dengan Koperasi
7. Surat-surat yang memakai Kop Surat Asli Perusahaan, adalah :
a. Surat Penawaran.
b. Halaman pertama RAB + Rekapitulasi.
c. Halaman pertama daftar harga satuan bahan + upah.
d. Halaman pertama daftar analisa.
e. Halaman pertama daftar harga satuan pekerjaan.
f. Daftar susunan pemilik modal perusahaan.
g. Surat kesanggupan.
8. Surat-surat asli yang ditujukan pada saat pemasukan penawaran :
a. Akte pendirian perusahaan dan perubahan.
b. Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK).
c. NPWP dan PKP.
d. Tanda Daftar Rekanan (TDR) yang masih berlaku.
e. Tanda Anggota Gepensi yang masih berlaku.
f. Surat jaminan tender (yang asli diserahkan).
179

9. Bilamana pada saat bersamaan rekanan mengikuti tender pada instalasi lain,
surat-surat asli dapat ditunjukkan pada ketua/sekretaris panitia untuk
dimintakan pengesahannya.
10. Bagi Pemborong yang sudah memasukkan surat penawaran tidak dapat
mengundurkan diri dan terikat untuk melaksanakan dan menyelesaikan
pekerjaan tersebut bilamana pekerjaan diberikan kepadanya menurut
penawaran yang diajukan.
11. Bagi rekanan yang mengundurkan diri setelah ditunjuk dikenakan sanksi
ialah :
a. Tidak diikutsertakan dalam tender yang akan datang.
b. Dicatat dalam konduite.
c. Tender garansi dinyatakan hilang dan menjadi milikPemerintah Provinsi
Jawa Tengah
12. Bagi rekanan yang tidak mendapatkan pekerjaan, tender garansi dapat
diambil setelah ada pengumuman pemenang lelang.
13. Sistem Evaluasi menggunakan metode sistem gugur, dengan proses
penilaian adalah evaluasi administrasi, evaluasi teknik, evaluasi penawaran
harga.

Pasal 11
Jaminan Penawaran
Jaminan penawaran (tender garansi) berupa surat jaminan bank milik
pemerintah atau bank/lembaga keuangan lain yang ditetapkan oleh Menteri
Keuangan, tanggal 24 Februari 1988, No. 205/KMK.013/1988.
Bagi Pemborong yang telah ditunjuk, jaminan dapat diambil setelah SPK
diterbitkan.
Bagi Pemborong yang ditetapkan untuk melaksanakan pekerjaan, jaminan
penawaran diberikan kembali pada saat jaminan pelaksanaan diterima oleh
Pemimpin Proyek sekaligus menandatangani Surat Perjanjian Pemborongan.
180

Pasal 12
Surat Penawaran Yang Tidak Sah
Surat penawaran yang tidak sah dan dinyatakan gugur, bilamana :
1. Surat penawaran yang tidak dimasukkan ke dalam sampul surat penawaran.
2. Surat penawaran, surat pernyataan dan RAB yang seharusnya dibuat di atas
kertas kop perusahaan, ternyata tidak dibuat di atas kertas kop nama dari
pemborong yang bersangkutan.
3. Surat penawaran tidak ditandatangani oleh penawar.
4. Surat penawaran asli tidak bermaterai Rp. 6000,00 / tidak diberi tanggal dan
tidak terkena tanda tangan penawar / tidak ada cap perusahaan.
5. Harga penawaran yang tertulis dengan angka tidak sesuai dengan yang
tertulis dengan huruf.
6. Tidak jelas besarnya jumlah penawaran baik yang tertulis dengan angka
maupun huruf.
7. Surat penawaran dari pemborong yang tidak diundang / mendaftar.
8. Terdapat salah satu lampiran yang tidak ditandatangani oleh penawar dan
tidak diberi cap dari pemborong (kecuali fotocopy).
Pasal 13
Waktu Pekerjaan
1. Pekerjaan harus sudah dimulai dengan nyata paling lambat tiga puluh hari
sesudah penunjukan pemenang pelelangan.
2. Waktu adalah jumlah dari kalender yang diperlukan untuk menyelesaikan
seluruh pekerjaan dengan sempurna dan diterima baik oleh Pemberi Tugas.
3. Tanggal permulaan pekerjaan adalah tanggal yang dipastikan dalam
pemberitahuan untuk memulai pekerjaan. Bila tidak ada pemberitahuan
untuk memulai pekerjaan, maka berlaku tanggal yang ditetapkan dalam
Surat Perjanjian Pekerjaan.
4. Pemborong harus menyerahkan pekerjaan hingga memenuhi persyaratan
paling lambat empat ratus hari kalender sesudah penunjukan pemenang
pelelangan.
181

Pasal 14
Penetapan Calon Pemenang Pelelangan
1. Apabila dalam harga penawaran telah dianggap wajar dan dalam batas
ketentuan mengenai harga satuan (harga standar) yang telah ditetapkan serta
telah sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada, maka Panitia menetapkan
tiga peserta yang telah memasukkan penawaran yang paling menguntungkan
bagi Owner dalam artian :
a. Penawaran secara teknis dapat dipertanggungjawabkan.
b. Perhitungan harga dapat dipertanggungjawabkan.
c. Penawaran tersebut adalah terendah diantara penawar-penawar lainnya
yang memenuhi syarat-syarat tersebut dalam sub ayat 1a & sub ayat 1b.
2. Keputusan tersebut diambil oleh Panitia dalam suatu rapat yang dihadiri
oleh lebih dari 2/3 jumlah anggota. Apabila rapat pertama tidak dicapai
kuorum, maka rapat berikutnya dapat diambil keputusan apabila dihadiri
oleh lebih dari setengah jumlah anggota.
3. Berita Acara hasil pelelangan tersebut ditandatangani oleh Ketua dan semua
anggota Panitia.
4. Setelah Berita Acara hasil pelelangan selesai, Panitia membuat laporan
kepada pejabat berwenang untuk mengambil keputusan penetapan
pemenang pelelangan dengan disertai usul berikut penjelasan-penjelasan
tambahan yang didasari penetapan calon pemenang pelelangan dan
keterangan-keterangan lainnya yang dianggap perlu sebagai bahan
pertimbangan untuk mengambil keputusan.

Pasal 15
Penetapan Pemenang Pelelangan
1. Pejabat yang berwenang mengambil keputusan mengenai penetapan
pemenang pelelangan adalah Owner dalam hal ini adalahPemerintah
Provinsi Jawa Tengah
2. Pemerintah Provinsi Jawa Tengahberwenang menetapkan pemenang
pelelangan dan cadangan pemenang atau pemenang utama dan pemenang
kedua diantara calon-calon yang diusulkan oleh Panitia.
182

Pasal 16
Pengumuman Pemenang Lelang
1. Keputusan Pemerintah Provinsi Jawa Tengahtentang penetapan pelelangan
diumumkan kepada para peserta dalam suatu pertemuan yang diadakan
untuk keperluan tersebut. Penetapan pemenang pelelangan selanjutnya
diumumkan secara luas. Kepada para peserta yang keberatan atas penetapan
pemenang pelelangan diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan
secara tertulis kepada pejabat yang berwenang menetapkan pemenang
selambat-lambatnya dalam enam hari kerja, setelah diterimanya keputusan
tersebut dalam ayat 1 pasal ini.
2. Jawaban atas sanggahan diberikan secara tertulis selambat-lambatnya enam
hari kerja setelah sanggahan tersebut.
3. Penunjukan pemenang belum dapat dilakukan selama jawaban atas
sanggahan tersebut belum diterima oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Pasal 17
Penunjukan Pemenang Lelang
1. Penunjukan Pemenang Lelang hanya dapat dilakukan setelah tidak ada
sanggahan atau telah ada sanggahan yang sudah diterima oleh Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah
2. Berdasarkan penetapan pemutusan pemenang pelelangan, Pemimpin Proyek
menunjuk pemenang pelelangan tersebut sebagai pelaksanaan pekerjaan.
3. Apabila ternyata peserta yang menang mengundurkan diri, dalam hal ini
hanya dapat dilakukan dengan alasan yang dapat diterima oleh Pemimpin
Proyek. Dalam hal yang demikian jaminan penawaran yang bersangkutan
menjadi milik Owner.
4. Dalam hal pemenang pertama pelelangan mengundurkan diri sebagaimana
tersebut dalam ayat 3 di atas, maka pemenang urutan kedua ditunjuk sebagai
pelaksana pemborong, apabila pemenang yang bersangkutan menerima
pelelangan ulang.
183

5. Apabila pemenang urutan kedua tidak bersedia menerima persyaratan


tersebut maka harus diadakan pelelangan ulang sesuai dengan pasal 14
peraturan ini.
6. Surat Keputusan untuk penunjukan harus dibuat paling cepat delapan hari
kerja selambat-lambatnya sepuluh hari kerja setelah habisnya masa sanggah.
Surat Keputusan penunjukan tersebut harus segera disampaikan kepada
Pemborong/rekanan.
7. Penunjukan hanya berlaku untuk satu kali, ialah untuk melaksanakan
pekerjaan yang telah ditentukan atau yang menjadi pelelangan. Untuk
melaksankan pekerjaan yang tidak termaktub dalam ayat-ayat atau tujuan
pelelangan semula sekalipun untuk pekerjaan yang sejenis harus diadakan
pelelangan sendiri.
8. Surat keputusan tersebut pada ayat 6 pasal ini berikut keputusan penetapan
pemenang, Berita Acara Hasil Pelelangan, Berita Acara Pembukaan Surat
Penawaran, Berita Acara Penjelasan serta Dokumen Pelelangan lainnya
merupakan dasar dari borongan yang akan diadakan.

Pasal 18
Pelelangan Ulang
Surat pelelangan mengalami kegagalan apabila :
1. Penawaran yang masuk kurang dari 5 (lima) pemborong dan yang sah
kurang.
2. Dilaluinya harga standar.
3. Harga-harga yang ditawarkan dianggap tidak wajar.
4. Apabila sanggahan dari rekanan ternyata tidak benar.
5. Berhubung dengan berbagai hal yang tidak memungkinkan mengadakan
pelelangan.
6. Dalam hal pelelangan gagal ataupun pemborong yang ditunjuk
mengundurkan diri atau pemenang urutan kedua tidak bersedia untuk
ditunjuk sebagai pelaksana, maka Panitia (Panitia Pelelangan yang baru)
atas permintaan Pemimpin Proyek yang bersangkutan mengadakan
Pelelangan baru/ulang.
184

Pasal 19
Penyelesaian Selanjutnya dengan Bea Materai
1. Surat keputusan penunjukan disertai Berita Acara pemberian penjelasan,
Berita Acara Pembukaan Surat Penawaran, Berita Acara Hasil Pelelangan,
Surat Keputusan Pemenang Lelang dan Surat Perjanjian Pemborong
disampaikan kepada :
a. Pemilik Proyek (Owner).
b. Pemborong / rekanan (Salinan autentik bermaterai)
c. Kantor Inspeksi Pajak
d. Instalasi lain yang bersangkutan dengan rekanan sebanding dengan
jumlah borongan masing-masing.
2. Bea materai tersebut dipungut oleh Bendaharawan pada saat pembayaran
uang muka atau pembayaran pertama.

Pasal 20
Pelaksanaan Pemborong
1. Bilamana akan mulai pelaksanaan pekerjaan di lapangan, pihak Pemborong
supaya memberitahukan secara tertulis kepada Pimpinan Proyek / PTP.
2. Pemborong supaya menempatkan seorang kepala pelaksana yang ahli dan
diberi kuasa penuh oleh Direktur Pemborong untuk bertindak atas namanya.
3. Kepala pelaksana yang diberi kuasa penuh harus selalu berada di tempat
pekerjaan agar pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan apa
yang ditugaskan Direksi.
4. Penunjukan kepala pelaksana dan pembantu-pembantu agar disertai
referensi pekerjaan dan diberitahukan kepada Pimpinan Proyek.

Pasal 21
Syarat-syarat Pelaksanaan
Kontraktor sebelum memulai melaksanakan pekerjaan diharuskan mengadakan
penelitian antara lain :
185

1. Lapangan atau lahan yang akan didirikan untuk bangunan yang akan
dikerjakan.
2. Gambar-gambar dan perubahannya secara menyeluruh berikut RKS dan
perubahannya.
3. Penjelasan-penjelasan yang tertuang dalam Berita Acara Aanwijzing.
Pekerjaan harus dilaksanakan menurut :
1. RKS dan gambar-gambar detail untuk keperluan ini.
2. RKS dan segala perubahan-perubahan yang tercantum dalam Berita Acara
Aanwijzing.
3. Petunjuk-petunjuk dari Pimpinan Proyek / PTP dan tim pengawas.

Pasal 22
Penetapan Ukuran-ukuran dan Perubahan-perubahan.
1. Pemborong harus bertanggung jawab atas tepatnya pekerjaan menurut
ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar dan perubahan-perubahan.
2. Bilamana dalam pelasanaan pekerjaan diadakan perubahan-perubahan, maka
perencana harus memuat gambar perubahan (revisi) dengan tanda garis
berwarna di atas gambar aslinya, kesemuanya atas biaya perencana. Gambar
perubahan tersebut harus disetujui oleh Pimpinan Proyek / PTP secara
tertulis.
3. Di dalam melaksanakan pekerjaan pemborongan tidak boleh menyimpang
dari ketentuan-ketentuan yang termuat dalam RKS dan ukuran-ukuran
gambar kecuali seijin dan sepengetahuan Pimpinan Proyek / PTP secara
tertulis.

Pasal 23
Penetapan Ukuran-ukuran dan Perubahan-perubahan.
1. Pemborong harus mengurus penjagaan di dalam dan di luar jam kerja (siang
dan malam) dalam kompleks pekerjaan termasuk bangunan yang sedang
dikerjakan, gudang dan lain-lain.
186

2. Untuk kepentingan keaman dan penjagaan perlu diadakan penerangan


lampu-lampu pada tempat-tempat tertentu satu dan lain hal, atas kehendak
proyek.
3. Pemborong harus menjaga jangan sampai terjadi kebakaran atau sabotase si
tempat pekerjaan, alat-alat pemadam kebakaran atau alat-alat bantu yang
lain untuk keperluan yang sama harus selalu berada di tempat pekerjaan dan
masih berfungsi.
4. Segala resiko dan kemungkinan kebakaran yang menimbulkan kerugian di
dalam pelaksanaan pekerjaan dan bahan-bahan material judge gudang dan
lain-lain, sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemborong.

Pasal 24
Kesejahteraan dan Keselamatan Kerja
1. Bilamana terjadi kebakaran, pemborong harus segera mengambil tindakan
dan segera membuat laporan tertulis kepada Pimpinan Proyek.
2. Pemborong harus menyediakan obat-obatan yang tersusun menurut syarat-
syarat Palang Merah dan setiap kali habis digunakan harus dilengkapi lagi.
3. Pemborong diwajibkan menaati undang-undang ketenagakerjaan setelah
SPK diterima, ASKES segera diurus.

Pasal 25
Penggunaan Bahan-bahan Bangunan
1. Semua bahan-bahan untuk pekerjaan ini sebelum digunakan harus mendapat
persetujuan dari Tim Pengawas / Pimpinan Proyek dan harus berkualitas
baik.
2. Semua bahan-bahan bangunan yang telah dinyatakan oleh Pimpinan Proyek
tidak dapat dipakai dan harus segera disingkirkan jauh-jauh dari tempat
pekerjaan dalam tempo 24 jam dan hal ini menjadi tanggung jawab
pemborong.
3. Bilamana Pimpinan Proyek / PTP sanksi akan mutu dan kualitas bangunan
yang akan digunakan, Pimpinan Proyek / PTP berhak meminta pemborong
187

untuk memeriksakan bahan-bahan bangunan tersebut di laboratorium bahan-


bahan bangunan yang akan ditentukan atas biaya pemborong.
4. Diutamakan penggunaan bahan produksi dalam negeri.

Pasal 26
Kenaikan Harga dan Force Mejeure
1. Semua kenaikan harga yang diakibatkan dan bersifat biasa, pemborong tidak
dapat mengajukan claim.
2. Semua kenaikan harga akiabat tindakan Pemerintah Republik Indonesia di
bidang moneter yang bersifat nasional, maka pemborong dapat mengajukan
claim sesuai dengan keputusan dan pedoman resmi Pemerintah Republik
Indonesia.
3. Semua kerugian akibat force mejeur berupa bencana alam (gempa bumi,
angin topan, hujan lebat, pemberontakan, perang dan lain-lain kejadian)
yang mana dapat dibenarkan oleh pemerintah bukan menjadi tanggung
jawab pemborong.
4. Apabila terjadi force mejeur, pihak pemborong harus segera
memberitahukan secara tertulis kepada Pimpinan Proyek paling lambat 24
jam sejak mulai, demikian pula bila force mejeurberakhir.

Pasal 27
Lain-lain
1. Hal-hal yang belum tercantum dalam RKS ini, akan dijelaskan
dalamAanwijzing dan atau akan diberikan petunjuk oleh Pimpinan Proyek,
bilamana terdapat pekerjaan yang sifatnya menunjang penjelasan fisik dan
belum dijelaskan dalam RKS maupun gambar serta penjelasan pekerjaan,
pemborong harus tetap melaksanakan atas biaya pemborong
2. Contoh RAB (Bill of Quantity) yang diberikan, volume tidak mengikat,
pemborong harus menghitung sendiri.
188

3. Pemborong dalam pekerjaan ini diwajibkan mengurus dan membayar ijin


Mendirikan Bangunan. Surat Permohonan Ijin Mendirikan Bangunan dari
Pimpinan Poroyek sedangkan seluruh pengurusannya menjadi tanggung
jawab pemborong.
4. Besarnya biaya ijin mendirikan bangunan ini, pemborong harus
menanyakannya. pada Pemda setempat.
5. Apabila pengurus ijin tersebut harus dapat menyelesaikan, maka pemborong
harus dapat menunjukkan bukti pembayaran besarnya IBM dari Pemda
setempat kepada Pimpinan Proyek dan kesanggupan membayar apabila
masih ada kekurangan.

11.2. SYARAT – SYARAT ADMINISTRASI


Pasal 1
Jaminan Lelang
1. Jaminan lelang (tender garansi) berupa Surat Jaminan Bank milik
Pemerintah atau Bank Umum/Lembaga Keuangan lain yang ditetapkan oleh
Menteri Keuangan tanggal 24 Februari 1988 Nomor : 205/KMK/013/1988.
2. Bagi Pemborong yang tidak ditetapkan sebagai pemenang pelelangan,
jaminan lelang dapat diambil setelah Panitia mengumumkan pengumuman
pemenang pelelangan.
3. Bagi Pemborong yang ditetapkan menjadi pemenang pelelangan, diberikan
kembali pada saat jaminan pelaksanaan diterima oleh Pemimpin Proyek
sekaligus menerima SPK.

Pasal 2
Jaminan Pelaksanaan
1. Jaminan Pelaksanaan ditetapkan sebesar 5% (lima persen) dari nilai kontrak
2. Jaminan Pelaksanaan diterima oleh Pemimpin Proyek pada saat menerima
SPK.
3. Jaminan Pelaksanaan dapat dikembalikan apabila prestasi mencapai
penyelesaian 100% dan pekerjaan sudah diserahkan untuk yang pertama
189

kalinya dan diterima dengan baik oleh Proyek (disertai berita acara
Penyerahan ke I).
Jaminan Uang Muka :
1. Besarnya sesuai dengan peraturan yang masih berlaku sebesar 20% dari
kontrak.
2. Uang muka dibayarkan setelah Pemborong menyerahkan Jaminan Uang
Muka dan setelah Pemborong menandatangani kontrak.
3. Pengembalian uang muka secara berangsur-angsur diperhitungkan dalam
tahap pembayaran, yang akan diatur dalam kontrak.
4. Jaminan Uang Muka menjadi milik negara apabila terjadi pemutusan
perjanjian dan dapat dicairkan oleh Pemimpin Proyek secara langsung.
5. Jaminan Uang Muka harus dari Bank yang berdomisili di Semarang.

Pasal 3
Rencana Kerja (Time Schedule)
1. Pemborong harus membuat rencana kerja pelaksanaan pekerjaan yang
disetujui oleh Pemimpin Proyek selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah
SPK diterbitkan serta daftar nama pelaksanaan yang dikerahkan untuk
penyelesaian proyek ini.
2. Pemborong diwajibkan melaksanakan pekerjaan menurut rencana kerja
tersebut.

Pasal 4
Laporan Harian dan Mingguan
1. Konsultan pengawas tiap minggu diwajibkan mengirimkan laporan kepada
Pemimpin Proyek mengenai prestasi pekerjaan disertai laporan harian.
2. Penilaian persentase kerja atas dasar pekerjaan yang sudah dikerjakan, tidak
termasuk adanya bahan-bahan di tempat pekerjaan dan tidak atas dasar
besarnya pengeluaran uang oleh Pemborong.
3. Contoh blangko harian dan mingguan dapat berkonsultasi dengan Proyek.
4. Atas keterlambatan pembuatan laporan harian dan mingguan oleh Konsultan
pengawas akan diatur secara teratur oleh pihak proyek.
190

Pasal 5
Pembayaran (Pasal 50 dari A.V)
1. Pembayaran uang muka dapat dibayarkan setelah Surat Perjanjian
Pemborongan selesai ditandatangani oleh pihak pertama dan pihak kedua
telah menyerahkan jaminan uang muka dari Bank lainnya atau Lembaga
Keuangan lainnya sebagaimana diatur dalam Keppres 16/1994 Tentang
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara, Bab I Pedoman Pokok,
Bagian Ketiga Pengeluaran Anggaran Pasal 22 ayat (4a) yang berbunyi :
“Uang muka dapat diberikan sebesar 30% dari nilai surat perjanjian/kontrak
bagi golongan ekonomi lemah dan sebesar 20% dari nilai surat
perjanjian/kontrak bagi golongan bukan ekonomi lemah”. Dikarenakan
proyek diperuntukan bagi kontraktor yang bukan golongan ekonomi lemah
dan berdasar pada peraturan tersebut, maka uang muka diberikan sebesar
20% dari Nilai Kontrak serta dilakukan setelah selesainya penandatanganan
Surat Perjanjian Pemborongan ini oleh kedua belah pihak.
2. Pembayaran angsuran selanjutnya diatur sebagai berikut :
a. Angsuran pertama dibayarkan sebesar 30% dari nilai kontrak yang telah
dikurangi dengan 6% (30% dari uang muka) atau sebesar 24% dari Nilai
Kontrak, setelah pekerjaan mencapai prestasi 40% dan dinyatakan dalam
Berita Acara Pemeriksaan Kemajuan Prestasi Pekerjaan Pelaksanaan
yang diuat oleh pihak pertama dan diketahui pejabat yang berwenang.
b. Angsuran kedua dibayarkan sebesar 30% dari nilai kontrak yang telah
dikurangi dengan 6% (30% dari uang muka) atau sebesar 24% dari Nilai
Kontrak, setelah pekerjaan mencapai prestasi 70% dan dinyatakan daam
Berita Acara Pemeriksaan Kemajuan Prestasi Pekerjaaan Pelaksanaan
yang dibuat oleh pihak pertama dan diketahui pejabat yang berwenang.
c. Angsuran ketiga dibayarkan sebesar 30% dari nilai kontrak yang telah
dikurangi dengan 6% (30% dari uang muka) atau sebesar 24% dari Nilai
Kontrak, setelah pekerjaan mencapai prestasi 100% dan diserahkan
Pertama Kalinya (Serah Terima I) dinyatakan dengan Berita Acara yang
telah disetujui pihak pertama dan diketahui pejabat yang berwenang.
191

d. Angsuran keempat (terakhir) dibayarkan sebesar 10% dari nilai kontrak


yang telah dikurangi dengan 2% (10% dari uang muka) atau sebesar 8%
dari Nilai Kontrak, setelah pihak kedua menyelesaikan perbaikan-
perbaikan selama masa pemeliharaan dan pekerjaan diserahkan untuk
yang kedua kalinya (Serah Terima II) dinyatakan dengan Berita Acara
Serah Terima Kedua yangdisetujui pihak pertama dan diketahui pejabat
yang berwenang.
3. Tiap mengajukan pembayaran angsuran (termijn) harus disertai Berita Acara
Pemeriksaan, dilampiri daftar hasil kemajuan pekerjaan dan foto berwarna.
4. Pada penyerahan pekerjaan baik pada penyerahan pertama maupun
penyerahan kedua harus disertai Berita Acara Pemeriksaan, dilampiri daftar
hasil kemajuan pekerjaaan dan foto berwarna. Khusus untuk penyerahan
kedua ditambah dengan As Built Drawing.

Pasal 6
Surat Perjanjian Pemborongan (Kontrak)
1. Surat Perjanjian Pemborongan/Kontrak seluruhnya dibubuhi materai Rp
6000,00 atas biaya pemborong.
2. Surat Perjanjian Pemborongan/Kontrak dibuat rangkap 15 (lima belas) atas
biaya pemborong.
3. Konsep Kontrak dibuat oleh Pemimpin Proyek, sedangkan lampiran-
lampiran dan seluruh Kontrak disiapkan oleh pemborong, antara lain:
a. Bestek dan Voorwaarden/ RKS yang disahkan.
b. Berita Acara Aanwijzing yang disahkan.
c. Berita Acara Pembukaan Surat Penawaran.
d. Berita Acara Evaluasi.
e. Usulan Penetapan Pemenang.
f. Penetapan dan Pengumuman Pemenang.
g. SPK (Gunning) dan Surat Penawaran besarta lampiran-lampirannya.
h. Foto copy Jaminan Pelaksanaan dan Gambar Pelaksanaan.

Pasal 7
192

Permulaaan Pekerjaan
1. Selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) minggu terhitung dari SPK
(Gunning) dikeluarkan oleh Pemimpin Proyek, pekerjaan harus sudah
dimulai.
2. Bilamana ketentuan seperti tersebut pasal 7 di atas tidak dipenuhi, maka
jaminan pelaksanaan dinyatakan hilang dan menjadi milik pemerintah.
3. Pemborong wajib memberitahukan kepada Pemimpin Proyek bila akan
memulai pekerjaan dan Pemborong wajib melakukan pemotretan dari 0%
sampai 100% dan dicetak menurut petunjuk konsultan pengawas.

Pasal 8
Penyerahan Pekerjaan
1. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 150 hari kalender, termasuk
hari besar dan hari raya.
2. Pekerjaan dapat diserahkan uang pertama kalinya bilamana pekerjaan sudah
selesai 100% dan dapat diteriam dengan baik oleh Pemimpin Proyek dengan
disertai Berita Acara dan dilampiri daftar kemajuan pekerjaan.
3. Untuk memudahkan dalam suatu penelitian sewaktu diadakan pemeriksaan
teknis dalam rangka penyerahan ke I, maka surat permohonan pemeriksaaan
teknis yang diajukan kepada Pemimpin Proyek supaya dilampiri:
a. Daftar kemajuan pekerjaan
b. Empat album berisi foto berwarna yang menyatakan prestasi pekerjaan
4. Surat permohonan pemeriksaan teknis yang dikirim kepada pemimpin
proyek harus sudah dikirimkan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum
batas waktu penyerahan pertama kalinya berakhir.

Pasal 9
Masa Pemeliharaan (Onderhoud Termijn)
1. Jangka waktu pemeliharaan adalah 30 (tiga puluh) hari kalender setelah
penyerahan pertama.
2. Bilamana dalam masa pemeliharaan (Onderhoud Termijn) terjadi kerusakan
akibat kurang sempurnanya dalam pelaksanaan atau kurang baiknya mutu
193

bahan-bahan yang dipergunakan, maka Pemborong harus segera


memperbaiki dan menyempurnakan.
3. Meskipun pekerjaan telah diserahkan yang kedua kalinya namun
Pemborong masih terikat pada pasal 9.

Pasal 10
Perpanjangan Waktu Penyerahan
1. Surat permohonan perpanjangan waktu penyerahan petama yang diajukan
kepada Pemimpin Proyek harus sudah diterima selambat-lambatnya 15
(lima belas) hari sebelum batas waktu penyerahan pertaam kali berakhir dan
surat tersebut supaya dilampiri :
a. Data-data yang lengkap.
b. Time schedule baru yang sudah disesuaikan dengan sisa pekerjaan.
2. Surat permohonan perpanjangan waktu penyerahan tanpa data yang lengkap
tidak akan dipertimbangkan.
3. Permintaan perpanjangan waktu penyerahan pekerjaan yang pertama kalinya
dapat diterima oleh Pemimpin Proyek bilamana :
a. Adanya pekerjaan tambahan atau pengurangan (meer of minderwork)
yang tidak dapat dielakkan lagi setelah atau sebelum kontrak yang
ditandatangani oleh kedua belah pihak.
b. Adanya surat perintah tertulis dari Pemimpin Proyek tentang pekerjaan
tambahan untuk sementara waktu dihentikan.
c. Adanya force majeure (bencana alam, gangguan keamanan,
pemogokkan, perang) kejadian mana harus diteguhkan oleh yang
berwenang.
d. Adanya gangguan curah hujan terus menerus di tempat pekerjaan dan
secara langsung mengganggu pekerjaan yang dilaporkan oleh Konsultan
Pengawas dilegalisir oleh Unsur Teknis yang bersangkutan.
e. Pekerjaan tidak dapat dimulai tepat pada waktu yang telah ditentukan
karena lahan yang dipakai untuk bangunan masih ada masalah.
194

Pasal 11
Sanksi / Denda
1. Bilamana batas waktu penyerahan yang pertama kalinya dilampui (tidak
dipenuhi), maka pemborong dikenakan denda / diwajibkan membayar denda
1‰ (satu permil) tiap hari, maksimal 5% (lima persen).
2. Menyimpang dari pasal 49 A.V. terhadap segala kelalaian mengenai
peraturan atau tugas yang tercantum dalam bestek ini, maka sepanjang tidak
aad ketetapan denda lainnya, pemborong dapat dikenakan denda sebesar 1‰
(satu permil) tiap kali terjadi kelalaian dengan tidak diperlukan
pengecualian.
3. Bilamana ada perintah untuk mengerjakan pekerjaan tambahan dan tidak
disebutkan jangka waktu pelaksanaannya, maka jangka waktu pelaksaan
tersebut tidak akan diperpanjang.
4. Bilamana jangka waktu penyerahan kedua yang telah ditetapkan dilampui,
maka pemborong dikenakan sama dengan sub 1.

Pasal 12
Pekerjaan Tambahan dan Pengurangan
1. Harga untuk pekerjaan tambahan yang diperintahkan secara tertulis oleh
Pemimpin Proyek , pemborong dapat mengajukan pembayaran tambahan.
2. Sebelum pekerjaan tambahan dikerjakan, pemborong agar mengajukan
kepada Pemimpin Proyek untuk diperhitungkan pembayarannya.
3. Didalam mengajukan daftar RAB pekerjaan tersebut ditambah 10%
keuntungan Pemborong dari Bouwsoom dan Pajak Jasa 10% dari jumlah
(Bouwsoom + keuntungan pemborong). Untuk memperhitungkan pekerjaan
tambahan dan pengurangan menggunakan harga satuan yang telah
dimasukkan dalam Penawaran (Kontrak).
4. Bilamana harga satuan pekerjaan belum tercantum dalam surat penawaran
yang diajukan, maka akan disesuaikan secara musyawarah.
195

Pasal 13
Dokumentasi
1. Sebelum pekerjaan dimulai, keadaan lapangan atau tempat pekerjaan masih
0% supaya diadakan pemotretan di tempat yang dianggap penting menurut
pertimbangan Direksi dengan ukuran 9 × 14 cm sebanyak 4 (empat) stel.
2. Setiap permintaan pembayaran termijn (angsuran) dan penyerahan pertama
harus diadakan pemotretan yang masing-masing menurut pengajuan termijn
dengan ukuran 9 × 14 cm sebanyak 4 (empat) stel.
3. Sedangkan ukuran foto berwarna untuk penyerahan pekerjaan yang pertama
kalinya 10R sebanyak 4 (empat) stel, foto tersebut harus dimasukkan pigura.

Pasal 14
Pendaftaran Gedung
Konsultan Pengawas wajib membantu Pemimpin Proyek menyelesaikan
pendaftaran gedung untu mendapatkan himpunan daftar nomor (legger kart)
dari Direktorat Tata Bangunan di Jakarta, yang terdiri dari:
1. Gambar situasi sesuai dengan pelaksanaan, skala 1 : 500, sebanyak 8
(delapan) exemplar.
2. Gambar denah sesuai dengan pelaksanaan, skala 1 : 200, sebanyak 8
(delapan) exemplar.
3. Daftar perhitungan luas bangunan bagian luar dan bagian dalam.
4. Foto copy ijin bangunan sebanyak 8 (delapan) exemplar.
5. Akte/keterangan tanah sebanyak 8 (delapan) exemplar.
6. Kartu/legger sebanyak 8 (delapan) exemplar.
7. Foto copy pemasangan instalasi listrik dan penangkal petir sebanyak 8
(delapan) exemplar.
8. Surat penawaran dari instalatur, baik listrik maupun penangkal petir
(Depnaker) yang telah disetujui masing-masing instansi yang berwenang
bahwa pemasangan sudah 100% selesai sebanyak 8 (delapan) exemplar.
196

Pasal 15
Pencabutan Pekerjaan
1. Sesuai dengan Pasal 62 A.V. Sub 3b, Pemimpin Proyek berhak
membatalkan atau mencabut pekerjaan dari tangan Pemborong apabila
ternyata pihak pemborong telah menyerahkan pekerjaan keseluruhan atau
sebagian pekerjaan kepada pemborong lain, semata-mata mencari
keuntungan dari pekerjaan tersebut.
2. Pada pencabutan pekerjaan, Pemborong dapat dibayar hanya pekerjaan yang
telah selesai dan telah diperiksa serta disetujui oleh Pemimpin Proyek,
sedangkan harga bangunan yang berada di tempat menjadi resiko
pemborong sendiri.
3. Penyerahan bagian-bagian seluruh pekerjaan kepada pemborong lain (order
aanemer) tanpa seijin tertulis dari Pemimpin Proyek tidak diijinkan.
4. Bilamana terjadi pihak kedua menyerahkan seluruhnya maupun sebagian
pekerjaan kepada pihak ketiga tanpa seijin pihak pertama, maka akan
diperingatkan oleh pihak pertama secara tertulis.

11.3. SYARAT – SYARAT TEKNIS


Pasal 1
Pekerjaan Persiapan
Sarana Pekerjaan
1. Sebelum kegiatan pelaksanaan dimulai, Kontraktor harus mengajukan
rencana mobilisasi kepada Direksi pekerjaan untuk disetujui.
2. Untuk perncanaan pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus menyediakan
peralatan, material, tenaga kerja/tenaga ahli.
Daerah Kerja (Situasi)
1. Areal untuk daerah kerja disediakan oleh pemeri tugas.
2. Yang dimaksud daerah kerja adalah lokasi pekerjaan yang akan dikerjakan
atau diselesaikan oleh kontraktor.
3. Kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan harus mempergunakan metode
kerja yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan sehingga tidak
mengganggu stabilitas maupun kekuatan bangunan yang telah terpasang.
197

4. Apabila terjadi kerusakan ataupun ketidakstabilan kekuatan bangunan yang


telah terpasang, kontraktor wajib memulihkan seperti kondisi semula dengan
biaya kontraktor.
Ruang Direksi dan Ruang Gudang
1. Kontraktor diwajibkan membuat gudang yang cukup luas di tempat
pekerjaan lengkap dengan kunci dan perabotan yang diperlukan sesuai
dengan persetujuan Direksi Pekerjaan.
2. Gudang harus dibuat kontraktor dengan konstruksi memenuhi syarat-syarat
teknis bangunan.
3. Penempatan material / peralatan kerja di luar gudang tidak boleh
mengganggu operasional dan penempatannya harus disetujui oleh Direksi
Pekerjaan
4. Kantor lapangan ini akan dipakai oleh manajer pelaksanan yang diberikan
kekuasaan untuk menerima instruksi dan lain-lain dari Direksi Pekerjaan.
Peralatan dan Sarana Kerja
1. Kontraktor harus menyediakan peralatan kerja yang baik dan siap pakai
yang diperlukan sesuai dengan macam dan volume pekerjaan.
2. Jika dipandang perlu selama pelaksanaan; kontraktor harus menambah
pekerja, kapasitas / kuantitas serta kualitas peralatan yang dipergunakan
bilamana ternyata terdapat kerusakan peralatan yang mengakibatkan
pelaksanaan pekerjaan terlambat dan kemajuan pekerjaan tidak seperti yang
diharapkan dalam time schedule.
3. Untuk pelaksanaan pekerjaan ini pemberi tugas / Direksi Pekerjaan tidak
menyediakan / meminjamkan peralatan kerja.
4. Selama pelaksanaan pekerjaan apabila kontraktor akan memindahkan /
mengangkut peralatan ke luar dari daerah pekerjaan, harus seijin tertulis dari
Direksi Pekerjaan.
5. Sarana kerja (air dan listrik) harus disediakan oleh kontraktor. Air yang
tersedia di lokasi tidak boleh digunakan untuk pekerjaan konstruksi.
Pembersihan Lapangan
1. Sebelum kontraktor memulai dengan pekejaan penggalian, penempatan
bahan urugan atau penimbunan bahan, semua bagian lapangan yang
198

dikerjakan atau ditempati, harus dibersihkan dari semua tumbuhan dan


sampah yang kemudian dibuang ke luar lokasi pekerjaan. Semua
pembiayaan dan tanggung jawab ditanggung kontraktor.
Pekerjaan Pengukuran dan Bouwplank
1. Sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor harus melakukan pengukuran serta
pendistribusian titik-titik kontrol sesuai ketelitian yang diperluakan. Hal ini
berguna untuk penentuan, antara lain: letak dan kedudukan bangunan,
elevasi galian, batas daerah kerja, elevasi titk pembantu dan elevasi titik
ikat. Masing-masing pengukuran harus disesuaikan dengan gambar rencana
dan dilaporkan pada Direksi Pekerjaan guna mendapatkan persetujuan.
2. Titik tetap (ikat). Sebelum pekerjaan dimulai kontraktor harus membuat BM
yang baru dari titik utama/BM yang terdekat. Pada tiap lokasi bangunan
ditempatkan sebuah titik kontrol yang diikatkan dengan titik tetap. Bahan
dari kedua titik tersebut dibuat dari beton masing-masing berukuran
(30×30×80)cm dan (20×20×80)cm yang ditanamkan cukup kuat menurut
petunjuk Direksi Pekerjaan.
3. Bouwplank dibuat dan dipasang di tempat yang tidak terganggu dan
kedudukanny harus selalu terkontrol atau tidak berubah. Bahan Bouwplank
ditentukan dari papan, dari kayu sekualitas kayu kamper.
Dasar Ukuran Tinggi dan Pengukuran
1. Kontraktor harus membuat peil pokok / patok utama untuk setiap unit
pekerjaan yang memerlukan bouwplank.
2. Peil pokok tersebut harus diikatkan ketinggiannya dengan peil yang sudah
ada atau terhadap tinggi peil setempat yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan
atas biaya kontraktor.
3. Kontraktor harus memberitahukan kepada Dewan Pekerjaan dalam waktu
tidak kurang dari 48 jam sebelum dimulai pemasangan patok-patok
bouwplank.
4. Jika pemasangan bouwplanksalah maka kotraktor harus membetulkan
sampai disetujui oleh Direksi Pekerjaan atas biaya kontraktor
Keamanan dan Ketertiban
199

1. Kontraktor harus dapat menangulangi keamanan dan ketertiban dalam


lingkungan proyek.bial terjadi kehilangan barang, peralatan dan bahan-
bahan material adalah tanggung jawab kontraktor.
Gambar Spesifikasi Teknik
1. Bila dalam gambar-gambar pelaksanaan terdapat kekurangan atau kurang
jelas, maka spesifikasi teknik digunakan dengan maksud tersebut selain
maksud-maksud penjelasan lainnya.

Pasal 2
Pekerjaan tanah
Umum
1. Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja, bahan perlengkapan, alat
pengangkut dan piranti lain yang diperlukan untuk pekerjaan tanah.
2. Semua penggalian dan cara pengurugan harus sesuai dengan ketentuan
spesifikasi dan disetujui Direksi pekerjaan.
3. Karena sifat tanah yang berbeda, ada kemungkinan terjadi perubahan
perancangan pada pelaksanaan pekerjaan untuk tanah dengan persetujuan
Direksi pekerjaan.
Pekerjaan Galian
1. Bahan galian daerah pembangunan dapat dipergunakan bila memadai untuk
urugan. Penggalian melebihi batas yang ditentukan harus diurug kembali
sehingga mencapai pile yang ditetapkan dengan bahan urugan yang
dipadatkan. Toleransi pelaksanaan yang dapat diterima untuk penggalian
adalah ± 50 mm terhadap keratakan pile yang ditentukan.
2. Galian tanah dimulai setelah pemasangan patok/ bouwplank disetujui oleh
Direksi Pekerjaan.
3. Galian tanah harus dilakukan menurut ukuran dalam, lebar yang sesuai
dengan pile-pile yang tercantum dalam gambar.
4. Kemiring pada galian harus pada sudut kemiringan (talud) yang aman.
5. Dasar galian harus bebas dari lumpur, humus dan air.
6. Apabila galian melebihi kedalaman yang ditentukan, kontraktor harus
mengisi/ mengurangi daerah tersebut dengan bahan-bahan yang sesuai
200

dengan syarat-syarat pengisian bahan pondasi yang sesuai dengan


spesifikasi pondasi.
7. Kontraktor harus menjaga agar lubang-lubang galian pondasi tersebut bebas
dari longsor tanah, bila perlu dilindungi oleh alat-alat penahan tanah dan
bebas dari genangan air sehingga pekerjaan pondasi dapat dilakukan dengan
baik sesuai dengan sepesifikasi.
8. Kontraktor hendaknya menyiapkan tempat yang disetujui oleh Direksi
Pekerjaan untuk menampung tanah hasil galian oleh kontraktor.
Pekerjaan Urugan
1. Bahan urugan harus dipadatkan sekurang-kurangnya mencapai kepadatan
95% AASHTO.
2. Urugan pasir dilakukan dibawah semua lantai dengan tebal sesuai gambar
termasuk lantai rabat.
3. Pada bekas galian pondasi sebelah dalam bangunan diurug dengan pasir.
4. Urugan pasir harus disiram air kemudian ditumbuk hingga padat dengan
ketebalan 10 cm.
5. Bahan urugan untuk pelaksanaan pengerasan harus disebarkan dalam
lapisan-lapisan yang rata dengan ketebalan tidak melebihi 30 cm pada
keadaan gembur.
6. Gumpalan-gumpalan tanah harus digemburkan dan bahan tersebut harus
dicampur dengan cara menggaruk atau cara sejenisnya hingga diperoleh
lapisan yang kepadatannya sama.
7. Setiap lapisan harus diarahkan pada kepadatan yang dibutuhkan dan
diperiksa melalui pengujian lapangan sebelum dimulai dengan lapisan
berikutnya. Bila bahan tersebut tidak mencapai kepadatan yang dikehendaki,
lapisan tersebut diulang kerjakan untuk mendapatkan kepadatan yang
dibutuhkan.
Penggalian tanah untuk pondasi dan basement
1. Penggalian harus dilakukan sesuai dengan lebar lantai kerja pondasi dan
penampang lereng sebelah kiri kanan galian dimiringkan keluar arah
pondasi dengan sudut kemiringan yang aman.
201

2. Jika pada dasar galian terdapat akar-akar kayu, kotoran-kotoran dan bagian-
bagian tanah yang berongga, maka bagian tersebut harus dikeluarkan
sepenuhnya dan lubang yang terjadi harus diisi dengan pasir. Khusus untuk
pondasi basement, lubang yang terjadi harus diisi dengan beton tumbuk 1Pc
: 3Ps : 5Kr.
3. Jika tanah galian longsor secara terus menerus, maka kontraktor harus
membuat turap penahan tanah atau sheet pile atas biaya kontraktor.
Penyangga penahan tanah
1. Kontraktor harus membuat untuk penyangga-penyangga penahan tanah yang
diperlukan selama pekerjaan dan galian tambahan atau bila urugan
diperlukan.
2. Kontraktor diharuskan untuk melaksanakan dan merawat semua tebing dan
galian yang termasuk dalam kontrak, memperbaiki longsoran-longsoran
tanah selama massa kontrak dan masa pemeliharaan.
Pekerjaan Dewatering
1. Penggalian tanah harus dikerjakan dalam keadaan kering.
2. Permukaan air tanah yang diturunkan harus dalam keadaan terkontrol penuh
setiap waktu untuk menghindari fluktuasi yang dapat mempengaruhi
kestabilan penggalian (longsor).
3. Untuk mencegah kehilangan butit-butir tanah akibat pemompaan maka
harus disediakan filter-filter secukupnya dan dipasang sekeliling sumur yang
dipompa.
4. Jumlah dan kapasitas pompa harus diadakan secukupnya.
5. Sistem pemompaan tidak boleh mengakibatkan penurunan dari jalan-jalan/
bangunanyang ada.
6. Setiap pipa-pipa dewatering yang tertinggal setelah pengecoran lantai harus
ditutup dari dalam dan luar untuk mencegah kebocoran plat.
202

Pasal 3
Pekerjaan Tiang Pancang
1. Pekerjaan tiang pancang meliputi penyediaan tenaga kerja dan bahan-bahan
material untuk pekerjaan tersebut dan perlengkapannya, serta mesin-mesin
yang diperlukan.
2. Sebelum dilaksanakan pekerjaan tiang pancang dilakukan pengukuran-
pengukuran untuk menentukan titik-titik dimana tiang akan dipancangkan
sesuai gambar yang telah disetujui oleh Direksi pekerjaan serta petunjuk
dari brosur-brosur peralatan yang akan ditempatkan pada pondasi tiang
pancang tersebut.
3. Metode pengangkatantiang pancang menggunakan dua macam yaitu:
a. Pengangkatan lurus dengan dua tumpuan yang setiap tumpuan berjarak
masing-masing 2.071 m dari kedua ujung tiang sehingga momen yang
terjadi pada tiang seimbang, metode ini digunakan untuk memindahkan
tiang pancang.
b. Pengangkatan membentuk sudut α dengan pengangkatan satu tumpuan
yang berjarak 2,929 dari pangkal tiang dan 17,071 dari ujung tiang
dengan metode pengangkatan ini momen lebih besar. Sehingga
perhitungan tulang dihitung dengan metode ini dan digunakan pada saat
pemancangan.

Pasal 4
Pekerjaan Pondasi
1. Pekerjaan pembuatan pondasi meliputi penyediaan tenaga kerja dan bahan-
bahan material untuk pekerjaan tersebut dan perlengkapannya, serta mesin-
mesin yang diperlukan.
2. Sebelum dilaksanakan pekerjaaan pondasi dilakukan pengukuran-
pengukuran untuk menentukan as-as pondasi dan lubang kedudukan serta
petunjuk dari brosur-brosur peralatan yang akan ditempatkan pada pondasi
tersebut.
203

3. Untuk menjaga kemungkinan adanya air dalam tanah galian baik pada saat
penggalian maupun pekerjaan pondasi dilakukan, pihak pemborong harus
menyediakan pompa yang dapat digunakan bila diperlukan.
4. Tanah asli sebagai dasar harus sudah padat dan selanjutnya diatasnya
dipadatkan lagi dengan pasir urug setalah itu dibuatkan lantai beton tumbuk
1Pc : 3Ps : 5Kr setebal sesuai gambar.

Pasal 5
Pekerjaan Lantai Kerja
1. Lantai kerja dengan bentuk dan tebal seperti gambar dibuat dengan
campuran 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr harus dibuat dibawah setiap kontruksi beton
bertulang yang langsung terletak diatas tanah.

Pasal 6
Pekerjaan Pasangan Batu
1. Pekerjaan pasang dilaksanakan pada bagaian kontruksi yang ditunjukkan
dalam gambar kontrrak dan tempat lainnya yang ditunujuk Direksi
pekerjaan.
2. Batu yang dipakai untuk pasangan tidak boleh berbentuk bulat melainkan
batu belah. Kotoran yang melekat pada permukaan batuan harus dibersihkan
bebas jenis tidak humus serta cacat-cacat lain. Batu tersebut harus
mempunyai berat jenis tidak kurang dari 2,5 t/m3 dan sebelum dipasang
batu-batu itu harus dibasahi ada rongga antar batu.
3. Pemasangan batu harus tersusun rapi, seluruhnya terselimuti oleh adukan
dan tidak boleh ada rongga antar batu.
4. Semua pasangan batu yang tampak dari luar, permukaannya harus rata,
susunan batu antara yang satu dengan yang lainnya harus diatur (dengan
jarak 1 – 1,5 cm).
5. Batu harus dipasang dengan tangan sedemikian rupa sehingga setiap batu
terbungkus seluruhnya oleh adukan. Perbandingan campuran untuk semua
pekerjaan pasangan batu menggunakan campuran 1Pc : 3Pp, dan campuran
1Pc : 2 Pp kecuali ditentukan oleh Direksi Pekerjaan.
204

6. Bila pekerjaan dihentikan karena hujan lebat, maka pasangan yang masih
baru harus dilindungi dengan baik.

Pasal 7
Pekerjaan Siar
1. Pekejaan siar dilaksanakan pada bagian-bagian konstruksi yang ditunjuk
dalam gambar atau yang ditunjuk Direksi.
2. Untuk memperkuat siar tersebut maka bidang mukanya diberi lapisan
dengan bahan 1 Pc : 2 Ps dan 1Pc : 3Pp bahan dengan tebal 1 cm.
3. Adukan pasangan pada sambungan-sambungan pasangan baru harus
dibuang dahulu sampai kedalaman 2 cm, kemudian sambungannya harus
dibersihkan dengan sikat kawat sampai bersih.
4. Dasar untuk siar terlebih dahulu harus dibersihkan dari semua adukan-
adukan pasangan dan dibuat kasar serta dibahasi dengan air.
5. Permukaan batu muka harus dibersihkan pada akhir penyelesaian pekerjaan-
pekerjaan.
6. Pekerjaan sia harus segera dilaksanakan setelah pasangan batu selesai
dikerjakan.

Pasal 8
Pekerjaan Dinding Batu Bata
1. Pasangan dinding harus dikerjakan secara sempurna, sehingga menghasilkan
pasangan dinding yang rata, tegak lurus, tidak bergelombang, kokoh dan
tidak menunjukkan adanya retak-retak.
2. Batu bata harus dipasang pada hamparan adukan yang penuh dan semua siar
vertikal dan siar-siar antara tembok dan struktur beton yang mengelilingi
harus berisi penuh. Tebal siar harus minimum 1 cm tali. Pelurus harus
dipasang pada pemasangan bata merah. Tembok harus terpasang vertikal
dan terletak dalam bidang struktur beton bertulang yang mengelilinginya.
3. Batu bata sebelum dipasang, terlebih dahulu harus direndam dalam air
hingga jenuh (rapat air).
205

4. Sebagai penguat pasangan dinding dipasang kolom praktis beton bertulang


dengan memperhatikan Buku Pedoman Perencanaan untuk Struktur Tembok
Bertulang untuk Gedung 1991.
5. Pada saat pekerjaan pasangan dinding, pelaksanaan semua siar harus
dikorek dalam 1 cm agar pekerjaan plesteran adukan dapat dapat melekat
denagn baik dan kuat. Untuk pasangan batu bata dipergunakan adukan 1Pc :
3Ps. Pasir yang digunakan harus pasir pasang dan memenuhi ketentuan.
6. Pertemuan antara kolom praktis dengan dinding bata, kolom lurus dipasang
stek-stek besi beton 12 mm dengan jarak 50 cm.
7. Pasangan dinding dengan adukan kuat 1Pc : 3Pp dilaksanakan untuk semua
dinding tidak kedap air dan 1Pc : 2Pp untuk dinding kedap air.

Pasal 9
Pekerjaan Plesteran Dinding Bata
1. Permukaan dinding bata yang akan diplester, siar-siar sebelumnya (pada
saat pemasangan bata) harus dikorek sedalam 1 cm untuk memberikan
pegangan pada plesteran. Kemudian dinding disikat sampai bersih dan
disiram air, kemudian barulah plesteran dapat dilaksanakan.
2. Tebalnya plesteran dinding bata lebih dari 1,5 cm.
3. Plesteran dengan adukan kuat / trassram dilaksanakan pada dinding-dinding
atau pada bagian pekerjaan lainnya dari pasangan bata dengan adukan yang
sama.
4. Plesteran dengan adukan biasa 1Pc : 3Pp dilaksanakan pada dinding-dinding
bata atau bagian-bagian pekerjaan pasangan bata lainnya dengan adukan
yang sama.Dan 1Pc : 3Pp untuk plesteran kedap air
5. Seluruh pasangan bata harus diplester tanpa kecuali seperti pasangan bata
yang berada di dalam plafond.
6. Bidang pasangan bata yang tidak diplester halus adalah seluruh bidang yang
akan difinish dengan penutup/salut dinding.
206

Pasal 10
Pekerjaan Plesteran Beton
1. Semua permukaan beton yang akan diplester harus dibuat kasar dan
dibersihkan dari segala macam kotoran, kemudian pada tahap pertama
dibuat basah, selanjutnya dikamprot dengan adukan 1Pc : 3Ps yang tajam.
Kamprotan dibiarkan sampai mengering dahulu. Pada saat pelaksanaan
pekerjaan plesteran beton, permukaan bidang beton yang telah dikamprot
dibasahi terlebih dahulu dengan air untuk selanjutnya pekerjaan plesteran
dilaksanakan.
2. Adukan plesteran beton yang dipergunakan adalah campuran dari 1Pc : 3Ps
beton. Plesteran beton tidak boleh melebihi ketebalan 3 cm dan
penyimpangan dari ini akan menjadi resiko pemborong.
3. Semua bahan plesteran harus diaduk pakai mesin aduk dan bila mengaduk
dengan tangan harus ada persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan.

Pasal 11
Pekerjaan Pembesian
1. Baja tulangan harus memenuhi ketentuan fy = 400 MPa (Tegangan leleh
karakteristik 400 kg/cm2).
2. Semua baja tulangan yang digunakan harus memenuhi syarat bebas dari
kotoran, lapisan lemak, minyak, kasar dan tidak bercacat.
3. Sebelum besi dipasang, besi beton harus dalam keadaan bersih, dan
kebersihan ini harus tetap terjaga sampai proses pengecoran.
4. Pembengkokkan besi harus dilakukan tenaga ahli dengan menggunakan alat
sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan cacat, patah, retak-retak dan
sebagainya.
5. Sebelum penyetelan dan pemasangan kontraktor harus membuat rencana
kerja pemotongan dan pembengkokan baja tulangan yang sebelumnya
mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
6. Besi beton harus dibentuk dengan teliti hingga tercapai bentuk dan dimensi
sesuai gambar rencana. Besi tulangan dengan kondisi yang tidak lurus atau
207

dibengkok dengan tidak sesuai dengan gambar tidak diperkenankan


dipasang.
7. Bila besi tulangan telah siap didudukan pada balok beton kecil yang
berfungsi sebagai selimut beton. Dalam segala selimut beton tidak boleh
kurang dari 3 cm.
8. Pada tulangan rangkap, tulangan atas harus ditunjang pada tulangan bawah
oleh batang-batang penunjang atau ditunjang lansung pada cetakan bawah
atau lantai oleh blok-blok beton yang tinggi.

Pasal 12
Pengujian Adukan Beton
1. Mutu beton yang dipakai sesuai dengan petunjuk yang ada pada gambar
rencana. Untuk memperoleh beton yang diinginkan kontraktor harus
membuat adukan percobaan (mix design).
2. Pemborong sekurang-kurangnya empat minggu sebelum memulai pekerjaan
beton harus membuat adukan percobaan (trial mixes) dengan menggunakan
contoh bahan-bahan beton yang akan digunakan nantinya.
3. Agar supaya kualitas beton yang diigunakan dapat dikontrol dengan baik
harus dilakukan test-test oleh laboratotium (Slump test and Compression
test) yang mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
4. Jumlah benda uji dibuat sesuai ketentuan dalam SNI dan mutu beton harus
diperiksa untuk umum 3 hari, 7 hari dan 28 hari untuk setiap macam adukan
yang diambil contohnya.
5. Cetakan bendauji berbentuk silinder dan memenuhi syarat SNI, adapun
ukuran kubus coba adalah diameter alas 15 cm2 x tinggi 30 cm2.
Pengambilan adukan beton harus dibawah pengawasan Direksi dan
prosedurnya harus memenuhi syarat-syarat dalm SNI.
6. Kubus coba harus diidentifikasi dengan suatu kode yang dapat menunjukkan
tanggal pengecoran pembuatan adukan dan lain-lain yang perlu dicatat.
7. Kontraktor diharuskan membuat percobaan pendahuluan (trial test) atas
kubus coba sejumlah 20 buah untuk setiap proporsi adukan yang
208

dikehendaki dan untuk masing-masing percobaan pada umur 3,7 dan 28


hari.
8. Laporan hasil percobaan harus segera diserahkan kepada Direksi utnuk
diperiksa dan disetujui dimana harus dicantumkan harga karakteristik,
deviasi, slump, tanggal pengecoran dan pengetesan yang dilakukan.
9. Tidak boleh lebih dari satu diantara 20 nilai hasil percobaan kubus coba
berturut-turut terjadi kurang dari kuat tekan karaktertistik rencana.
10. Semua biaya diatas mejadi tanggung jawab kontraktor.

Pasal 13
Pekerjaan Bekisting
1. Acuan dibuat dari kayu dan multipleks / tripleks dengan tebal minimum 9
mm serta harus memenuhi syarat-syarat kekuatan, daya tahan dan
mempunyai permukaaan yang baik untuk pekerjaan finishing.
2. Acuan harus dipasang sesuai dengan ukuran-ukuran jadi yang ada di dalam
gambar dan menjamin bahwa ukuran-ukuran tersebut tidak akan berubah
sebelum dan selama pengecoran.
3. Acuan harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi
kebocoran atau hilangnya air selama pengecoran, tetap lurus dan tidak
goyang.
4. Acuan harus dibersihkan dari segala kotoran yang melekat, seperti
potongan-potongan kayu, paku, tahi geraji, tanah dan sebagainya yang akan
dapat merusak beton yang sudah jadi pada waktu pembongkaran acuan.
5. Cetakan harus menghasilkan konstruksi akhir yang mempunyai bentuk dan
ukuran dan batas-batas yang sesuai dengan gambar.
6. Cetakan harus kokoh dan cukup rapat sehingga dapat dicegah kebocoran,
cetakan harus diberi ikatan-ikatan atau penyangga / penyongkong
secukupnya sehingga terjamin kedudukan dan bentuknya yang tetap.
7. Cetakan dan acuan harus dibuat dari bahan yang baik, tidak meresap air,
mudah dibongkar tanpa merusak konstruksi beton. Oleh karena itu cetakan
diolesi dengan pelumas.
209

Pasal 14
Pekerjaan Adukan Beton
Adukan beton yang dibuat setempat harus memenuhi syarat :
1. Pelaksanaan penakaran semen dan agregat harus dengan kotak-kotak
takaran yang volumenya sama sesuai hasil trial mix dan disetujui oleh
Direksi Pekerjaan.
2. Banyaknya air untuk campuran beton harus sesuai dengan aturan yang
berlaku sehingga tercapai sifat workability sesuai dengan penggunaanya.
3. Adukan beton dibuat dengan menggunakan alat pengadaan mesin (batch
mixer), type dan kapasitasnya harus mendapat persetujuan Direksi
Pekerjaan.
4. Kecepatan pengadukan sesuai rekomendasi dari pembuat mesin tersebut.
5. Jumlah adukan beton tidak boleh melebihi kapasitas mesin pengaduk dari 2
menit.
6. Lama pengadukan tidak kurang dari 2 menit sesudah semua bahan berada
dalam mesin pengaduk.
7. Mesin pengaduk yang tidak dipakai lebih dari 30 menit harus dibersihkan
dahulu sebelum adukan beton yang baru dimulai.

Pasal 15
Pekerjaan Pengecoran Beton
1. Pengecoran tidak boleh dikerjakan sebelum pemasangan acuan telah benar-
benar sempurna.
2. Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, semua alat-alat, material dan
pekerjaan harus ada di tempat termasuk perlengkapan penerangan bilamana
pengecoran diperkirakan sampai malam.
3. Pengecoran dilakukan sebaiknya setelah pengadukan dan beton mulai
mengeras. Pekerjaan pengecoran beton harus diselesaikan dalam waktu
paling lama 20 menit sesudah keluar dari mixer.
4. Adukan beton tidak boleh dijatuhkan lebih tinggi 1,5 meter dan tidak
diperkenankan menimbun beton dalam jmlah yang banyak di satu tempat.
210

5. Untuk dinding beton, pengecoran dilakukan lapis demi lapis horisontal


setebal kurang dari 30 cm menurun.
6. Slump test harus dilakukan selama pelaksanaan pengecorn untuk menjamin
agar nilai air semen sesuai yang disyaratkan.
7. Beton dipadatkan dengan menggunakan vibrator selama pengecoran
berlangsung dan dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak merusak acuan
maupun posisi tulangan.

Pasal 16
Pembongkaran Acuan/Bekisting
1. Pembongkaran acuan dilakukan sesuai dengan SNI dan dilaporkan serta
disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
2. Cetakan dan acuan hanya boleh dibongkar apabila bagian konstruksi telah
mencapai kekuatan yang cukup untuk memikul berat sendiri dan beban
pelaksana yang bekerja padanya. Kekuatan ini harus ditunjukkan dengan
hasil pemeriksaan benda uji. Apabila untuk menentukan saat pembongkaran
tidak dibuat benda-benda uji seperti ditentukan di atas, maka cetakan baru
bisa dibongkar setelah berumur 2 minggu.
3. Untuk cetakan samping dari balok, kolom dan dinding dibongkar setelah 3
hari.
4. Apabila setelah pembongkaran ada bagian-bagian yang keropos, maka
kontraktor harus segera memberitahukan kepada Direksi, untuk meminta
persetujuan mengani cara pengisian atau penutupnya. Semua menjadi
tanggung jawab kontraktor.

Pasal 17
Perlindungan Atas Beton
1. Beton harus dilindungi selama berlangsungnya proses pengerasan terhadap
matahari, pengeringan oleh angin, hujan atau aliran air dan pengerasan
secara mekanis atau pengeriangan sebelum waktunya.
211

2. Semua permukaan beton yang terbuka harus dijaga tetap basah, selama 14
hari dengan menyemprotkan air atau menggenangi dengan air pada
permukaan beton.
3. Terutama pada pengecoran beton pada waktu cuaca panas, dan perlindungan
atas beton harus diperhatikan.
4. Pada pengangkatan tiang pancang untuk satu titik (membentuk sudut) dan
dua titik (pengangkatan lurus) harap diperhatikan agar tidak patahnya tiang
pancang.
TIME SCHEDULE
PEKERJAAN :PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG LIMA LANTAI KANTOR BANK BRI KOTA SEMARANG
LOKASI :JL. RADEN PATAH NO 12 KOTA SEMARANG
TAHUN ANGGARAN :2016/2017

JUMLAH HARGA PROSENTASE BULAN KE 1 BULAN KE 2 BULAN KE 3 BULAN KE 4 BULAN KE 5 BULAN KE 6 BULAN KE 7
NO. URAIAN PEKERJAAN
(Rp) (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
A PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pembersihan dan pengukuran lokasi 9,135,200.00 0.081% 0.040% 0.040%
2 Administrasi/laporan & dokumentasi 2,500,000.00 0.022% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001%
3 Mobilisasi/Sewa alat kerja 25,000,000.00 0.221% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008%
4 Listrik & air kerja 7,000,000.00 0.062% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002%
5 Pembuatan Kantor Sementara dg Lantai Plesteran 24,925,200.00 0.220% 0.110% 0.110%
6 Pembuatan pagar seng keliling 70,303,200.00 0.621% 0.310% 0.310%
7 Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank 29,963,456.00 0.265% 0.132% 0.132%

B PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI


1 Pekerjaan galian pile cap dan tie beam 33,410,608.00 0.295% 0.098% 0.098% 0.098%
2 Pekerjaan urugan kembali 3,712,289.78 0.033% 0.033%
3 Pekerjaan tiang pancang 1,468,800,000.00 12.970% 3.242% 3.242% 3.242% 3.242%
4 Pekerjaan lantai kerja t = 5cm 10,073,238.48 0.089% 0.030% 0.030% 0.030%
5 Pekerjaan pasir urug bawah pile cap 4,763,248.00 0.042% 0.014% 0.014% 0.014%
6 Pekerjaan cor pile cap P1 dan P2 1,041,672,021.60 9.198% 2.300% 2.300% 2.300% 2.300%
7 Pekerjaan tie beam TB1 364,435,878.38 3.218% 0.805% 0.805% 0.805% 0.805%

C PEKERJAAN STRUKTUR BASEMENT


1 Pekerjaan kolom K1 485,426,736.90 4.286% 1.072% 1.072% 1.072% 1.072%
2 Pekerjaan balok B1 295,029,496.13 2.605% 0.651% 0.651% 0.651% 0.651%
3 Pekerjaan balok B2 212,310,080.10 1.875% 0.469% 0.469% 0.469% 0.469%
4 Pekerjaan balok B3 125,437,710.94 1.108% 0.369% 0.369% 0.369%
6 Pekerjaan balok B5 2,408,404.05 0.021% 0.007% 0.007% 0.007%
7 Pekerjaan pelat lantai t=12 cm 607,109,851.54 5.361% 1.340% 1.340% 1.340% 1.340%
8 Pekerjaan cor tangga 15,153,202.27 0.134% 0.045% 0.045% 0.045%

D PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 1


1 Pekerjaan kolom K1 485,426,736.90 4.286% 1.072% 1.072% 1.072% 1.072%
2 Pekerjaan kolom K2 6,879,630.63 0.061% 0.030% 0.030%
3 Pekerjaan kolom K3 2,476,667.03 0.022% 0.005% 0.005% 0.005% 0.005%
4 Pekerjaan balok B1 295,029,496.13 2.605% 0.651% 0.651% 0.651% 0.651%
5 Pekerjaan balok B2 212,310,080.10 1.875% 0.469% 0.469% 0.469% 0.469%
6 Pekerjaan balok B4 67,682,329.20 0.598% 0.199% 0.199% 0.199%
7 Pekerjaan balok B5 2,408,404.05 0.021% 0.007% 0.007% 0.007%
8 Pekerjaan pelat lantai t=12 cm 661,652,107.54 5.843% 1.461% 1.461% 1.461% 1.461%
9 Pekerjaan cor tangga 15,153,202.27 0.134% 0.045% 0.045% 0.045%

E PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 2


1 Pekerjaan kolom K1 485,426,736.90 4.286% 1.072% 1.072% 1.072% 1.072%
2 Pekerjaan balok B1 295,029,496.13 2.605% 0.651% 0.651% 0.651% 0.651%
3 Pekerjaan balok B2 212,310,080.10 1.875% 0.469% 0.469% 0.469% 0.469%
4 Pekerjaan balok B4 67,682,329.20 0.598% 0.199% 0.199% 0.199%
5 Pekerjaan balok B5 2,408,404.05 0.021% 0.007% 0.007% 0.007%
6 Pekerjaan pelat lantai t=12 cm 607,109,851.54 5.361% 1.340% 1.340% 1.340% 1.340%
7 Pekerjaan cor tangga 15,153,202.27 0.134% 0.045% 0.045% 0.045%

F PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 3


1 Pekerjaan kolom K1 485,426,736.90 4.286% 1.072% 1.072% 1.072% 1.072%
2 Pekerjaan balok B1 147,514,748.06 1.303% 0.326% 0.326% 0.326% 0.326%
3 Pekerjaan balok B2 72,252,121.50 0.638% 0.160% 0.160% 0.160% 0.160%
4 Pekerjaan balok B3 192,209,169.38 1.697% 0.566% 0.566% 0.566%
5 Pekerjaan balok B5 17,044,090.20 0.151% 0.050% 0.050% 0.050%
6 Pekerjaan pelat lantai t=12 cm 226,009,473.30 1.996% 0.499% 0.499% 0.499% 0.499%
7 Pekerjaan cor tangga 15,153,202.27 0.134% 0.045% 0.045% 0.045%

G PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 4


1 Pekerjaan kolom K2 130,712,981.88 1.154% 0.289% 0.289% 0.289% 0.289%
2 Pekerjaan kolom K4 11,145,001.61 0.098% 0.025% 0.025% 0.025% 0.025%
3 Pekerjaan balok B1 147,514,748.06 1.303% 0.326% 0.326% 0.326% 0.326%
4 Pekerjaan balok B2 72,252,121.50 0.638% 0.160% 0.160% 0.160% 0.160%
5 Pekerjaan balok B5 17,044,090.20 0.151% 0.038% 0.038% 0.038% 0.038%
6 Pekerjaan pelat lantai t=12 cm 226,009,473.30 1.996% 0.499% 0.499% 0.499% 0.499%
7 Pekerjaan cor tangga 15,153,202.27 0.134% 0.033% 0.033% 0.033% 0.033%

G PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 5


1 Pekerjaan kolom K2 130,712,981.88 1.154% 0.289% 0.289% 0.289% 0.289%
2 Pekerjaan balok B1 147,514,748.06 1.303% 0.326% 0.326% 0.326% 0.326%
3 Pekerjaan balok B2 72,252,121.50 0.638% 0.160% 0.160% 0.160% 0.160%
4 Pekerjaan balok B5 17,044,090.20 0.151% 0.038% 0.038% 0.038% 0.038%
5 Pekerjaan pelat lantai atap t=12 cm 245,657,213.10 2.169% 0.542% 0.542% 0.542% 0.542%
6 Pekerjaan cor tangga 15,153,202.27 0.134% 0.033% 0.033% 0.033% 0.033%

G PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI ATAP


1 Pekerjaan kolom K4 6,156,286.61 0.054% 0.011% 0.011% 0.011% 0.011% 0.011%
2 Pekerjaan balok B6 4,112,813.07 0.036% 0.007% 0.007% 0.007% 0.007% 0.007%
3 Pekerjaan pelat atap t=10 cm 7,410,474.00 0.065% 0.016% 0.016% 0.016% 0.016%

H PEKERJAAN ATAP
1 Pekerjaan Kuda-Kuda Baja 201,535,850.88 1.780% 0.445% 0.445% 0.445% 0.445%
2 Pekerjaan gording stall 5/10 t=2 mm 277,688,936.45 2.452% 0.613% 0.613% 0.613% 0.613%
3 Pekerjaan erection 6,025,398.95 0.053% 0.013% 0.013% 0.013% 0.013%
4 Pekerjaan Rangka Atap 82,145,200.00 0.725% 0.145% 0.145% 0.145% 0.145% 0.145%
5 Pekerjaan Pemasangan Atap Galvalum 63,061,100.00 0.557% 0.139% 0.139% 0.139% 0.139%

TOTAL 11,324,620,153.57 100.000%


RENCANA PROGRESS MINGGUAN 0.604% 0.702% 0.109% 3.384% 3.297% 5.597% 6.401% 4.187% 5.307% 4.724% 5.071% 5.119% 5.260% 4.991% 5.034% 5.254% 4.865% 4.279% 4.067% 3.040% 4.411% 3.328% 3.404% 3.704% 1.401% 1.401% 0.908% 0.150%
RENCANA PROGRESS KUMULATIF 0.604% 1.306% 1.415% 4.800% 8.097% 13.694% 20.095% 24.281% 29.588% 34.312% 39.383% 44.502% 49.762% 54.753% 59.787% 65.041% 69.907% 74.185% 78.253% 81.293% 85.704% 89.032% 92.436% 96.140% 97.541% 98.942% 99.850% 100.000%
BAB V
PENUTUP

Dalam menyelesaikan penyusunan laporan Tugas Akhir tentang Perencanaan


Struktur Gedung Lima Lantai Kantor Bank BRI Kota Semarang ini masih banyak
kekurangan. Hal ini terjadi karena keterbatasan pengalaman serta pengetahuan dalam
bidang perencanaan struktur. Sehingga perlu adanya kritik saran untuk meningkatkan
kualitas laporan tugas akhir ini pada tahun selanjutnya.
Penyusun telah berusaha untuk menyelesaikan laporan ini dengan
menyesuaikan kriteria-kriteria perencanaan struktur gedung sesuai dengan pedoman
peraturan perencanaan struktur yang berlaku. Untuk menambah referensi penyusun
mengenai dasar perencanaan struktur penyusun selalu mengadakan kegiatan
bimbingan tugas akhir pada dosen. Untuk dapat mengetahui, serta mengkoreksi dari
hasil laporan tugas akhir ini.
Dengan penyusunan laporan tugas akhir ini, penyusun dapat mengaplikasikan
ilmu teknik sipil yang diperoleh selama kuliah dari semester awal sampai akhir. Serta
sebagai modal awal penyusun untuk terjun dalam dunia kerja bidang teknik sipil.
Dalam bagian akhir, penyusun memberikan beberapa kesimpulan dan saran
mengenai tugas akhir Perencanaan Struktur Gedung Lima Lantai Arsip Perkantoran
dan Perpustakaan Kabupaten Semarang.

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil akhir penyusunan laporan tugas akhir ini mengambil
beberapa kesimpulan antara lain :
1. Perhitungan tulangan pada struktur kolom, balok, plat lantai menggunakan
SAP 2000 versi 14.
2. Perhitungan beban gempa mengacu pada SNI Gempa 2012 dengan
menggunakan analisis desain respon spectrum gempa.
3. Perhitungan struktur pondasi mengunakan perhitungan manual dengan data
sonder, dan penyelidikan tanah dari Laboratorium Universitas Semarang,
akan tetapi untuk nilai momen, gaya aksial berdasarkan perhitungan SAP
2000 versi 10.

213

Anda mungkin juga menyukai