PERHITUNGAN STRUKTUR
45
46
qx =5,084 kg/m
𝒍: 𝟑 𝟎𝟐𝟓𝒎
qy =28,829 kg/m
𝒍: 𝟑 𝟐𝟓 𝒎
( ) ( )
( ) ( )
𝒍: 𝟑 𝟐𝟓 𝒎
Py = 98,480 kg
𝒍: 𝟑 𝟐𝟓 𝒎
( ) ( )
( ) ( )
𝒍: 𝟑 𝟐𝟓 𝒎
𝒍: 𝟑 𝟐𝟓 𝒎
( ) ( )
( ) ( )
5. U = 0,9 D ± 1,3 W
Uy = 0,9 ( )+ 1,3 (0) = 34,256 kg m
= 0,9 ( )– 1,3 ( ) = 12,578 kg m
(pasal 6.2.2, SNI 03- 1729- 2002, hal 13)
4.1.6 Kontrol Pada Gording
Dari tabel baja didapat Sx = 2*37,4 cm3 = 74,8 (103) mm dan
Sy = 2*8,19 cm3 = 16,38 (103) mm dan Momen maksimal yang didapat dari
kombinasi pembebanan adalah MUx = 30,627 kg m = 30,627 (104) N.mm dan
MUy = 187,035 kg m = 187,035 (104) N.mm, faktor reduksi 0,6 menurut Tabel
6.4-2 SNI 03-1729-2002.
= = = 15,625
p= = = 32,275
√ √
r= = = 40,344
√ √
Mn = Mp = Zx x fy
52
Mn = Mp = Zy x fy
4. Lendutan kombinasi
fx total = 0,064 + 0,001 + 0 = 0,065 cm
fy total = 0,049 + 0,0005 + 0,016 = 0,0655 cm
Syarat lendutan
53
( )
( √ )
3. Combinasi
a. COMB 1 = 1,4 D
b. COMB 2 = 1,2 D + 0,5 La
c. COMB 3 = 1,2 D + 1,6 La + 0,8 W
d. COMB 4 = 1,2 D + 1,3 W + 0,5 La
4. Rekap beban
a. Beban mati
Akibat beban atap (BA)
BA = 49,53 kg 50 kg
Akibat beban gording (BG)
BG = 21,97 kg 25 kg
Akibat Berat Plafon (BP)
BP = 92,8 kg 93 kg
b. Beban hidup
P = 100 kg
c. Beban angin
WTH = 9,41 kg 10 kg
WHV = 106,82 kg 107 kg
b. Beban Gording
d. Beban Angin
Berdasarkan cek struktur dari SAP, profil baja tersebut dapat digunakan untuk
konstruksi kuda-kuda baja profil siku.
59
4.1.21. PERHITUNGAN PLAT DAN JUMLAH ALAT SAMBUNG
Kontrol Profil
Data-data
P 3,460 kg Bj. 33/37/41/44/50/52 ? 37
diameter alat sambung (d) 1.6 cm s (ijin) - Kg/cm2 1600
Perhitungan baut
Data-data
P 3,460 kg Bj. 33/37/41/44/50/52 ? 37
tebal plat sambung (d) 1.00 cm s (ijin) 1600
diameter alat sambung (d) 1.6 cm - sambungan iris ganda
Jumlah baut
Ngs = 2x0.25x3.14x1.6^2x928 = 3730 kg
Ntp = 1.6 x 1 x 2400 = 3840 kg
Nmax = 3840 kg
n = 3460 = 1.13 buah ~ 2 buah
3840
PERHITUNGAN SAMBUNGAN
1. DATA SAMBUNGAN
Gaya geser akibat beban terfaktor, Vu = 35 N
1.1. BAUT
Kontrol Profil
Data-data
P 27.1 kg Bj. 33/37/41/44/50/52 ? 37
diameter alat sambung (d) 1.6 cm s (ijin) - Kg/cm2 1600
Perhitungan baut
Data-data
P 27 kg Bj. 33/37/41/44/50/52 ? 37
tebal plat sambung (d) 1.00 cm s (ijin) 1600
diameter alat sambung (d) 1.6 cm - sambungan iris ganda
Jumlah baut
Ngs = 2x0.25x3.14x1.6^2x928 = 3730 kg
Ntp = 1.6 x 1 x 2400 = 3840 kg
Nmax = 3840 kg
n = 27.1 = 0.01 buah ~ 1 buah
3840
PERHITUNGAN SAMBUNGAN
1. DATA SAMBUNGAN
Gaya geser akibat beban terfaktor, Vu = 271 N
1.1. BAUT
Kontrol Profil
Data-data
P 15.30 kg Bj. 33/37/41/44/50/52 ? 37
diameter alat sambung (d) 1.2 cm s (ijin) - Kg/cm2 1600
Perhitungan baut
Data-data
P 15 kg Bj. 33/37/41/44/50/52 ? 37
tebal plat sambung (d) 1.00 cm s (ijin) 1600
diameter alat sambung (d) 1.2 cm - sambungan iris ganda
Jumlah baut
Ngs = 2x0.25x3.14x1.2^2x928 = 2098 kg
Ntp = 1.2 x 1 x 2400 = 2880 kg
Nmax = 2880 kg
n = 15.3 = 0.01 buah ~ 2 buah
2880 minimal 2 buah
PERHITUNGAN SAMBUNGAN
1. DATA SAMBUNGAN
Gaya geser akibat beban terfaktor, Vu = 153 N
1.1. BAUT
Kontrol Profil
Data-data
P 7.97 kg Bj. 33/37/41/44/50/52 ? 37
diameter alat sambung (d) 1.2 cm s (ijin) - Kg/cm2 1600
Perhitungan baut
Data-data
P 8 kg Bj. 33/37/41/44/50/52 ? 37
tebal plat sambung (d) 1.00 cm s (ijin) 1600
diameter alat sambung (d) 1.2 cm - sambungan iris ganda
Jumlah baut
Ngs = 2x0.25x3.14x1.2^2x928 = 2098 kg
Ntp = 1.2 x 1 x 2400 = 2880 kg
Nmax = 2880 kg
n = 7.97 = 0.00 buah ~ 2 buah
2880 minimal 2 buah
PERHITUNGAN SAMBUNGAN
1. DATA SAMBUNGAN
Gaya geser akibat beban terfaktor, Vu = 80 N
1.1. BAUT
( )
( )
9,90 cm
( Maka tebal plat lantai yang digunakan yaitu 12 cm )
(SNI -03 -2847 -2002, pasal 11.5(3(3), hal 66 )
4.2.6 Data beban yang bekerja pada pelat
4.2.6.1 Beban mati
Berat jenis beton bertulang = 2400 Kg/m3
Berat jenis Baja = 7850 Kg/m3
Berat jenis lapisan lantai = 1800 Kg/m3
Penutup lantai = 24 Kg/m2
Tebal lapisan lantai =3 cm
Dinding pas. Setengah bata = 250 Kg/m2 (tanpa lubang)
Berat plafond 11+7 = 18 Kg/cm
( PPPURG 1987, hal 5 dan 6 )
4.2.6.2 Beban hidup
Bangunan perkantoran = 250 Kg/m2
3. Momen Tumpuan Ty ( )
4. Momen Lapangan Ly ( )
83
=A ρ=a
=X Interpolasi
=B ρ=b
84
ρ =a+ × (b – a)
Sedangkan untuk mencari tulangan pada pelat lantai dibantu dengan tabel
13a, buku Gideon jilid 1 pada halaman 58.
Tabel 4.2.3. Diameter Batang dalam mm2 per meter lebar Pelat
Perhitungan pada pelat tipe A dengan dimensi 325 x 650 cm, lantai utama.
1. Penulangan Arah X
Momen Lapangan (Mlx) = KN.m
= 372,74 KN/m2
= 200 ρ = 0,0010
= 372,74 Interpolasi
= 300 ρ = 0,0016
= -785,92 KN/m2
= 500 ρ = 0,0026
= 785,92 Interpolasi
= 600 ρ = 0,0032
3. Penulangan Arah Y
Momen Lapangan (Mly) = KN.m
= 151,13 KN/m2
= 100 ρ = 0,0005
= 151,13 Interpolasi
= 200 ρ = 0,0010
4. Penulangan Arah Y
Momen Tumpuan (Mty) = KN.m
= - 473,57 KN/m2
= 400 ρ = 0,0021
= 473,57 Interpolasi
= 500 ρ = 0,0026
1. Angin tekan
Pada daerah tengah
Koefisien tekan 0,9 maka: 650 x 0,9 = 585 kg
Pada daerah tepi
Koefisien tekan 0,9 maka: 350 x 0,9 = 315 kg
2. Beban gempa
Beban gempa atau respons spectrum yang terjadi sesuai dengan data
pada peritungan gempa, mengacu pada SNI 03-1726-2012.
a. Menentukan Kategori Resiko Struktur Bangunan (I-IV) dan
faktor keutamaan (Ie)
Untuk berbagai kategori risiko struktur bangunan gedung dan
non gedung sesuai Tabel 4.3.1 pengaruh gempa rencana terhadapnya
harus dikalikan dengan suatu faktor keutamaan Ie menurut Tabel
4.3.2.
94
Tabel 4.3.1. Kategori Resiko Bangunan Gedung dan Non Gedung Untuk Beban
Gempa
Sumber : SNI 03-1726-2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan
Gedung dan Non Gedung.
Sumber : SNI 03-1726-2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan
Gedung dan Non Gedung.
95
Sumber : SNI 03-1726-2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan
Gedung dan Non Gedung.
Sumber : SNI 03-1726-2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan
Gedung dan Non Gedung.
Tabel 4.3.5. Koefisien Situs (Fv)
Sumber : SNI 03-1726-2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan
Gedung dan Non Gedung.
99
( )
2) Untuk perioda lebih besar dari atau sama dengan T0 dan lebih kecil
dari atau sama dengan Ts, spektrum respons percepatan desain, Sa,
sama dengan SDS.
3) Untuk perioda lebih besar dari Ts, spektrum respons percepatan
desain, Sa, diambil berdasarkan persamaan:
100
Keterangan :
SDS= parameter respons spektral percepatan desain pada perioda pendek
SD = parameter respons spektral percepatan desain pada perioda 1 detik
T = perioda getar fundamental struktur
Sumber : SNI 03-1726-2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan
Gedung dan Non Gedung.
Tabel 4.3.8. Kategori Desain Seismik Berdasarkan Parameter Respons
Percepatan Pada Perioda 1 detik
Sumber : SNI 03-1726-2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan
Gedung dan Non Gedung.
Harga,
SDS= 0.46 (0,33 < SDS <0,5) =>Kategori Resiko Tipe C
SD1= 0.36 (0,133 < SD1 < 0,2) =>Kategori Resiko Tipe D
Tabel 4.3.9. Faktor R, Cd dan T105o Untuk Sistem penahan Gaya Gempa
Sumber : SNI 03-1726-2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan
Gedung dan Non Gedung.
Untuk sistem penahan gaya gempa dengan rangka beton
bertulang pemikul momen khusus, didapat :
- Koefisien modifikasi respons (R) =8
- Faktor kuat lebih sistem (Ωo ) =3
- Faktor pembesaran defleksi (Cd) = 5,5
Faktor reduksi untuk perhitungan beban gempa
Scale factor = I/R x 9,81
= 1/8 x 9,81
= 1,22625
Keterangan:
SC = Scale Factor (dalam meter)
I = Faktor keutamaan Gempa
R = Faktor Reduksi Gempa
9,81 = Koefisien grafitasi
104
3. Lantai 3
Berat Balok
B1 (35 x 70) : (0,35 m x 0,7 m) x 195 m x 2400 kg/m3 : 114660 kg
B2 (30 x 60) : (0,30 m x 0,6 m) x 191 m x 2400 kg/m3 : 82512 kg
B4 (20 x 40) : (0,20 m x 0,4 m) x 137 m x 2400 kg/m3 : 26304 kg
B5 (20 x 30) : (0,20 m x 0,3 m) x 8,5 m x 2400 kg/m3 : 1224 kg
Beban Terpusat akibat beban mati dan beban hidup pada lantai gedung
WD : (913,52 m2 x 96 kg/m2) + (913,52 m2 x 0,12 x 2400 kg/m3) + 114660
kg + 82512 kg+ 26304 kg +1224 kg : 575491,68 kg
WL : 913,52 m2 x 250 kg/m2 : 228380 kg
Beban terpusat pada titik berat lantai gedung koef. Reduksi beban hidup 0,25
W : 215604 kg + (0,25) . 228380 kg : 632586,68 kg
Percepatan gravitasi : g = 9,8 m/detik2
Massa terpusat pada lantai gedung :
M : W / g : 632586,68 / 9,8 : 64549,66 ~64550 kg
4. Lantai 4
Berat Balok
B1 (35 x 70) : (0,35 m x 0,7 m) x 97,5 m x 2400 kg/m3 : 57330 kg
B2 (30 x 60) : (0,30 m x 0,6 m) x 65 m x 2400 kg/m3 : 28080 kg
3
B3 (25 x 50) : (0,25 m x 0,5 m) x 249 m x 2400 kg/m : 74700 kg
B5 (20 x 30) : (0,20 m x 0,3 m) x 46 m x 2400 kg/m3 : 6624 kg
Beban Terpusat akibat beban mati dan beban hidup pada lantai gedung
WD : (331,50 m2 x 96 kg/m2) + (331,5 m2 x 0,12 x 2400 kg/m3) + 57330
kg + 28080 kg + 74700 kg + 6624 kg : 294030 kg
2 2
WL : 331,5 m x 250 kg/m : 82875 kg
Beban Kuda-Kuda Baja dan Penutup Atap
WK : 285 kg x 12 buah : 3420 kg
Beban terpusat pada titik berat lantai gedung koef. Reduksi beban hidup 0,25
W : 294030 kg + (0,25) . 82875 kg + 3420 kg : 318168,75 kg
Percepatan gravitasi : g = 9,8 m/detik2
Massa terpusat pada lantai gedung :
M : W / g : 318168,75 / 9,8 : 32446,19 ~32447 kg
107
5. Lantai 5
Berat Balok
B1 (35 x 70) : (0,35 m x 0,7 m) x 97,5 m x 2400 kg/m3 : 57330 kg
B2 (30 x 60) : (0,30 m x 0,6 m) x 65 m x 2400 kg/m3 : 28080 kg
B5 (20 x 30) : (0,20 m x 0,3 m) x 46 m x 2400 kg/m3 : 6624 kg
Beban Terpusat akibat beban mati dan beban hidup pada lantai gedung
WD : (331,50 m2 x 96 kg/m2) + (331,5 m2 x 0,12 x 2400 kg/m3) + 57330
kg + 28080 kg + 6624 kg : 219330 kg
WL : 331,5 m2 x 250 kg/m2 : 82875 kg
Beban terpusat pada titik berat lantai gedung koef. Reduksi beban hidup 0,25
W : 219330 kg + (0,25) . 82875 kg : 240048,75 kg
Percepatan gravitasi : g = 9,8 m/detik2
Massa terpusat pada lantai gedung :
M : W / g : 240048,75 / 9,8 : 24494,77 ~24495 kg
6. Lantai Atap
Berat Balok
B1 (35 x 70) : (0,35 m x 0,7 m) x 97,5 m x 2400 kg/m3 : 57330 kg
3
B2 (30 x 60) : (0,30 m x 0,6 m) x 65 m x 2400 kg/m : 28080 kg
B5 (20 x 30) : (0,20 m x 0,3 m) x 44,75 m x 2400 kg/m3 : 6444 kg
Beban Terpusat akibat beban mati dan beban hidup pada lantai gedung
WD : (331,50 m2 x 96 kg/m2) + (331,5 m2 x 0,12 x 2400 kg/m3) + 57330
kg + 28080 kg + 6444 kg : 219150 kg
2 2
WL : 331,5 m x 250 kg/m : 82875 kg
Beban terpusat pada titik berat lantai gedung koef. Reduksi beban hidup 0,25
W : 219150 kg + (0,25) . 82875 kg : 239868,75 kg
Percepatan gravitasi : g = 9,8 m/detik2
Massa terpusat pada lantai gedung :
M : W / g : 239868,75 / 9,8 : 24476,40 ~24477 kg
108
Arah Y :
Tabel 4.3.11. Pemeriksaan Simpangan Antar Lantai Arah Y
Lantai Tinggi Simpangan Perpindahan Perpindahan Simpangan Rasio Memenuhi
X Tingkat Lantai (Δa) Elastik yg diperbesar (Δx) Simpangan syarat ?
(H) δ ex (cm) (Δx) cm Δx/Hx-1 Drift < 0,02
6 350 10 0,0038 0,0209 0,0017 0,000053 Ya
5 350 10 0,0021 0,01155 0,0007 0,00003 Ya
4 350 10 0,0014 0,0077 0,0007 0,00002 Ya
3 350 10 0,0007 0,0039 0,0005 0,000009 Ya
2 350 10 0,0002 0,0011 0,0002 0,000003 Ya
Keterangan :
Simpangan antar lantai yang diizinkan untuk kategori resiko I dan II Δa : 0,025*H ;
Kategori III : Δa : 0,020*H ; Kategori IV Δa : 0,025*H
Perpindahan elastik pada lantai didapat δ ex dari output SAP 2000
Perpindahan yang diperbesar pada lantai, Δx = (δex*Cd) / Ie
Simpangan antar lantai x dan lantai x-, Δx harus < Δa
Rasio Simpangan Antar Lantai Δx/ H (x-1) harus < 0,02.
110
1. Tulangan utama
Pada kolom diperkenankan menganggap faktor reduksi kekuatan Ø =
0,65
- Persyaratan eksentrisitas minimal kolom :
emin = (15 + 0,03 h) = 15 + 0,03 x 600 = 33 mm
- Eksentrisitas beban :
et = = = 0,014 m = 14 mm
x = 0,184 x = 0,0043
111
Dipilih = = 0,067
Menurut pada Gambar 9.9 (buku Gideon jilid 1 – grafik dan tabel
perencanaan beton bertulang)
- Dalam grafik didapat :
r = 0,022, untuk mutu beton 30 Mpa, didapat = 1,22
- Rasio tulangan pada penampang kolom :
=rx = 0,022 x 1,22
= 0,0268 ( > min )
- Luas tulangan yang diperlukan :
Ast = x Ag = 0,0268 x 360000
= 9684 mm2
Tulangan yang dipasang pada kolom 16 D 29 ( As = 10572 mm2 )
Tul. Pokok
16 D 29
2. Tulangan sengkang
Vu = 12119 kg
Vc = 1/6 . √ . bw . d
s =
= 135 mm
s =
= 115 mm
Maka dibutuhkan sengkang 12 - 125
2. Kolom 50 x 50 cm
Ukuran Kolom = 500 x 500 mm
Ø tul pokok (D) = 20 mm
Ø tul sengkang (Øs) = 12 mm
Selimut beton (p) = 40 mm
Mutu beton (F’c) = 30 Mpa
Mutu baja (Fy) = 400 Mpa
ρ min = 1,4/ fy
= 0,0035
d = h – p – Øs - ⁄ ØD
= 500 – 40 – 12 – 10
= 438 mm
Pu = 1100,13 KNm = 1100130 Nm
Mu1 = -15,88 KNm
Mu2 = 32,59 kNm
Agr = 500 x 500 = 250000 mm2
113
3. Tulangan utama
Pada kolom diperkenankan menganggap faktor reduksi kekuatan Ø =
0,65
- Persyaratan eksentrisitas minimal kolom :
emin = (15 + 0,03 h) = 15 + 0,03 x 500 = 30 mm
- Eksentrisitas beban :
et = = = 0,014 m = 14 mm
x = 0,265 x = 0,00742
Dipilih = = 0,080
Menurut pada Gambar 9.9 (buku Gideon jilid 1 – grafik dan tabel
perencanaan beton bertulang)
- Dalam grafik didapat :
r = 0,022, untuk mutu beton 30 Mpa, didapat = 1,22
- Rasio tulangan pada penampang kolom :
=rx = 0,022 x 1,22
= 0,0268 ( > min )
- Luas tulangan yang diperlukan :
Ast = x Ag = 0,0268 x 250000
= 6700 mm2
Tulangan yang dipasang pada kolom 14 D 25 ( As = 6868,75 mm2 )
114
Tul. Pokok
16 D 25
4. Tulangan sengkang
Vu = 12119 kg
Vc = 1/6 . √ . bw . d
s =
= 185 mm
s =
=
115
= 163 mm
Maka dibutuhkan sengkang 12 - 150
3. Kolom 30 x 30 cm
Ukuran Kolom = 300 x 300 mm
Ø tul pokok (D) = 20 mm
Ø tul sengkang (Øs) = 12 mm
Selimut beton (p) = 40 mm
Mutu beton (Fc) = 30 Mpa
Mutu baja (Fy) = 400 Mpa
ρ min = 1,4/ fy
= 0,0035
d = h – p – Øs - ⁄ ØD
= 300 – 40 – 12 – 10
= 238 mm
Pu = 103,05 KNm = 203053 N
Mu1 = -13,42 KNm
Mu2 = 34,48 kNm
Agr = 300 x 300 = 90000 mm2
1. Tulangan utama
Pada kolom diperkenankan menganggap faktor reduksi kekuatan Ø =
0,65
- Persyaratan eksentrisitas minimal kolom :
emin = (15 + 0,03 h) = 15 + 0,03 x 300 = 24 mm
- Eksentrisitas beban :
et = = = 0,130 m = 130 mm
x = 0,07 x = 0,03
Dipilih = = 0,13
Menurut pada Gambar 9.9 ( buku Gideon jilid 1 – grafik dan tabel
perencanaan beton bertulang )
- Dalam grafik didapat :
r = 0,012, untuk mutu beton 30 Mpa, didapat = 1,20
- Rasio tulangan pada penampang kolom :
=rx = 0,012 x 1,20
= 0,015 ( ˂ min )
Maka dipakai min = 0,0035
- Luas tulangan yang diperlukan :
Ast = x Ag = 0,035 x 90000
= 315 mm2
Tulangan yang dipasang pada kolom 4 Ø 12 ( As = 452 mm2 )
= Vs 22/7 . 52
= 78,57 mm2
Jarak yang dibutuhkan sengkang :
s =
= 186 mm
Syarat jarak minimal :
s =
= 153 mm
Maka dibutuhkan sengkang 10 - 150
Perencanaan Geser dan Torsi balok B1 ( 350 x 700 mm )
f'c = 30 Mpa
fy = 400 Mpa
fys = 240 Mpa
b = 350 mm 0.35 m
h = 700 mm
tul. utama = 19 ulir
tul. Sengkang = 10 polos
p (tebal penutup beton) = 40 mm
d = h-p-øsengkang - 0.5 ø tul. Utama
427 mm 0.427 m
Mu = 40.35 kNm (1 kgfm = 0,01 kNm)
Vu = 24.00 kN
Tu = 17.78 kNm
min = 0.0035
max = 0.0484
As = *b*d
1. Perencanaan lentur balok
= 632.32 kN/m2
(Menurut tabel 5.1.c Buku Gedeon Jilid 4)
= 600 = 0.0032
= 700 = 0.0037
dipakai = 0.0034
As = * b * d
= 502.388 mm² dipakai tulangan 3D16 ( As = 604 mm²)
= 7.83 kNm
Karena Tu = 17.78 > 7.83 maka torsi harus dihitung
5. Kuat geser penampang beton adalah :
1 √f'c b * d
Vc =
6
= 136429 N = 136 kN
Vc = 136 < Vn = 40
perlu tulangan geser
6. Check dimensi penampang terhadap persyaratan yang ditetapkan ( persamaan 14 ) :
²
√ { 350
24.00
* 427 } +
17.78 * 1,740 ²
{ 1.7 * 158600 } = 0.115
136 2 √ 30
0.6 { 350 * 427
+
3 }= 2.2
8. Luas tulangan sengkang tertutup total untuk geser dan torsi adalah :
dipakai = 0.0041
As = * b * d
= 510.207 mm² dipakai tulangan 3D16 ( As = 604 mm²)
= 4.93 kNm
Karena Tu = 17.78 > 4.93 maka torsi harus dihitung
5. Kuat geser penampang beton adalah :
1 √f'c b * d
Vc =
6
= 113863 N = 114 kN
Vc = 114 < Vn = 40
perlu tulangan geser
6. Check dimensi penampang terhadap persyaratan yang ditetapkan ( persamaan 14 ) :
²
√ { 300
24.00
* 415.769 } +
17.78 * 1,440 ²
{ 1.7 * 107100 } = 0.141
114 2 √ 30
0.6 { 300 * 415.769
+
3 }= 2.2
8. Luas tulangan sengkang tertutup total untuk geser dan torsi adalah :
dipakai = 0.0023
As = * b * d
= 229.638 mm² dipakai tulangan 3D13 ( As = 399 mm²)
= 2.85 kNm
Karena Tu = 0.61 > 2.85 maka torsi harus dihitung
5. Kuat geser penampang beton adalah :
1 √f'c b * d
Vc =
6
= 91390.8 N = 91 kN
Vc = 91 < Vn = 40
perlu tulangan geser
6. Check dimensi penampang terhadap persyaratan yang ditetapkan ( persamaan 14 ) :
²
√ {
250
24.00
* 400.4545 }+
0.61 * 1,140 ²
{
1.7 * 65600 }= 0.006
91 2 √ 30
0.6 { 250 * 400.4545
+
3 }= 2.2
8. Luas tulangan sengkang tertutup total untuk geser dan torsi adalah :
dipakai = 0.0032
As = * b * d
= 215.476 mm² dipakai tulangan 2D16 ( As = 402 mm²)
= 1.46 kNm
Karena Tu = 10.05 < 1.46 maka torsi tidak perlu dihitung
5. Kuat geser penampang beton adalah :
1 √f'c b * d
Vc =
6
= 62166.5 N = 62 kN
Vc = 62 < Vn = 40
perlu tulangan geser
6. Check dimensi penampang terhadap persyaratan yang ditetapkan ( persamaan 14 ) :
²
√ { 200
24.00
* 340.5 } +
10.05 * 840 ²
{ 1.7 * 34100 } = 0.146
62 2 √ 30
0.6 { 200 * 340.5
+
3 }= 2.2
8. Luas tulangan sengkang tertutup total untuk geser dan torsi adalah :
dipakai = 0.0071
As = * b * d
= 343.724 mm² dipakai tulangan 2D16 ( As = 402 mm²)
= 0.99 kNm
Karena Tu = 10.05 < 0.99 maka torsi tidak perlu dihitung
5. Kuat geser penampang beton adalah :
1 √f'c b * d
Vc =
6
= 43909.1 N = 44 kN
Vc = 44 < Vn = 40
perlu tulangan geser
6. Check dimensi penampang terhadap persyaratan yang ditetapkan ( persamaan 14 ) :
²
√ { 200
24.00
* 240.5 } +
10.05 * 640 ²
{ 1.7 * 23100 } = 0.164
44 2 √ 30
0.6 { 200 * 240.5
+
3 }= 2.2
8. Luas tulangan sengkang tertutup total untuk geser dan torsi adalah :
dipakai = 0.0152
As = * b * d
= 1720.467 mm² dipakai tulangan 5D19 ( As = 1418 mm²)
= 4.50 kNm
Karena Tu = 11.25 > 4.50 maka torsi harus dihitung
5. Kuat geser penampang beton adalah :
1 √f'c b * d
Vc =
6
= 94587.5 N = 95 kN
Vc = 95 < Vn = 145
perlu tulangan geser
6. Check dimensi penampang terhadap persyaratan yang ditetapkan ( persamaan 14 ) :
87.00 ²
√ {300 * 378.35 } +
11.25 * 1,440 ²
{ 1.7 * 107100 } = 0.089
95 2 √ 25
0.6 { 300 * 378.35
+
3 }= 2.0
8. Luas tulangan sengkang tertutup total untuk geser dan torsi adalah :
= 0.90 kNm
Karena Tu = 1.58 > 0.90 maka torsi harus dihitung
5. Kuat geser penampang beton adalah :
1 √f'c b * d
Vc =
6
= 44000 N = 44 kN
Vc = 44 < Vn = 43.36
perlu tulangan geser
6. Check dimensi penampang terhadap persyaratan yang ditetapkan ( persamaan 14 ) :
²
√
26.02
{200 * 264 } +
1.58 * 808 ²
{ 1.7 * 38304 } = 0.020
44 2 √ 25
0.6 { 200 * 264
+
3 }= 2.0
8. Luas tulangan sengkang tertutup total untuk geser dan torsi adalah :
Syarat kenyamanan:
Syarat kenyamanan yang digunakan menggunakan aturan acuan dimensi dan sudut
anak tangga. Untuk menghasilakan struktur tangga yang nyaman dilalui, maka
dimensi tangga yang digunakan pada konstruksi memakai perkiraan acuan angka
dibawah ini :
O = Optrede (langkah tegak ) = 15 cm – 20 cm
A = Antrede (langkah datar ) = 20 cm – 35 cm
Digunakan : o = 16,67 cm
a = 30 cm
2 x o + a = 61-65 ( ideal)
140
α = 29,03 º
Syarat kemiringan 25º < 29,03 º < 45º..... “OK”
16,67
29,03°
1,2 DL + 1,6 LL
Keterangan :
DL : dead load (beban mati)
LL : live load (beban hidup)
142
= 3200
( )
= 0,0175
min = 0,0058
max = 0,0404
Jadi dipakai = 0,0175
Astpx = .b.dx
= 0,0175.1000. 125 = 2187 mm2
( Dipilih tulangan tumpuan 12 –50 = 2262 mm2 > 2187,5mm2 )
b. Perhitungan Tulangan Tumpuan y (tx) :
Mty = 9,639 kN.m
Tinggi efektif arah sumbu y (dy) = h – – – ½.
= 150 – 20 – 10 – ½ . 10
= 115 mm
= = 728,85 kN/m2
= 800
( )
= 0,0038
min = 0,0058
145
max = 0,0404
Jadi dipakai min = 0,0058
Atpy = .b.d
= 0,0058.1000. 115 = 667 mm2
( Dipilih tulangan tumpuan 10 - 100 = 785 mm2 > 667 mm2 )
c. Perhitungan Tulangan Lapangan Mly:
Mlx = 21,251 kN.m
Tinggi efektif arah sumbu x (dx) = h – – ½.
= 150 – 20 – ½ . 10
= 125 mm = 0,125 m
= = 1360,06 kN/m2
= 1400
( )
= 0,0074
(Menurut tabel 7 & 8 Buku Gedeon Jilid 1)
min = 0,0058
max = 0,0404
Jadi dipakai = 0,0074
Alapy = .b.d
= 0,0074 .1000. 125 = 925 mm2
( Dipilih tulangan lapangan 12 - 50 = 2262 mm2 > 925 mm2 )
d. Perhitungan Tulangan Lapangan Mlx:
Mly= 4,251 kN.m
Tinggi efektif arah sumbu y (dy) = h – – – ½.
= 150 – 20 – 10 – ½ . 10
= 115 mm = 0,115 m
= = 321,44 kN/m2
= 300
= 400
( )
= 0,0017
(Menurut tabel 7 & 8 Buku Gedeon Jilid 1)
min = 0,0058
max = 0,0404
Jadi dipakai min = 0,0058
Alapy= .b.d
= 0,0058 .1000. 115 = 667 mm2
( Dipilih tulangan lapangan 10 - 100 = 785 mm2 > 667 mm2 )
2. Rekap Perhitungan Tulangan Pelat Tangga dan Bordes
Selanjutnya rekap tulangan dari hasil perhitungan pelat tangga
dan pelat bordes disajikan dalam bentuk tabel 4.4.2. di bawah ini :
A. DATA BAHAN
Jenis tiang pancang :
Diameter tiang pancang, D= 0.50 m
Panjang tiang pancang, L= 17.00 m
Bentuk tiang pancang, LINGKARAN
Berat beton bertulang, wc = 24 kN/m3
No Kedalaman qc qf L1 As Wp Pb Ps f * Pn f * Tn
z1 (m) kN/m2 kN/m2 (m) (m2) kN kN (kN) (kN) (kN)
1 0.00 0 0 0.00 0.000 0.0 0.00 0.00 0.00 0.00
2 0.20 0 0 0.20 0.314 0.9 0.00 0.00 -0.94 0.94
3 0.40 0 0 0.20 0.314 1.9 0.00 0.00 -1.88 1.88
4 0.60 245 196 0.20 0.314 2.8 33.67 61.58 92.42 41.62
5 0.80 637 882 0.20 0.314 3.8 87.55 277.09 360.87 178.34
6 1.00 784 2352 0.20 0.314 4.7 107.76 738.90 841.95 470.22
7 1.20 735 4704 0.20 0.314 5.7 101.02 1477.81 1573.17 936.67
8 1.40 980 7840 0.20 0.314 6.6 134.70 2463.01 2591.11 1558.29
9 1.60 1029 11956 0.20 0.314 7.5 141.43 3756.09 3889.98 2373.88
10 1.80 1715 17542 0.20 0.314 8.5 235.72 5510.98 5738.22 3480.40
11 2.00 2156 24892 0.20 0.314 9.4 296.33 7820.05 8106.96 4936.06
12 2.20 1911 33908 0.20 0.314 10.4 262.66 10652.51 10904.80 6721.45
13 2.40 1813 44492 0.20 0.314 11.3 249.19 13977.57 14215.45 8817.18
14 2.60 1960 56546 0.20 0.314 12.3 269.39 17764.45 18021.59 11203.86
15 2.80 1813 69678 0.20 0.314 13.2 249.19 21889.99 22125.98 13803.89
16 3.00 1960 84182 0.20 0.314 14.1 269.39 26446.56 26701.81 16675.47
17 3.20 1764 100058 0.20 0.314 15.1 242.45 31434.15 31661.52 19818.59
18 3.40 2303 117502 0.20 0.314 16.0 316.54 36914.34 37214.85 23272.06
19 3.60 2352 136612 0.20 0.314 17.0 323.27 42917.93 43224.23 27055.26
20 3.80 2597 157388 0.20 0.314 17.9 356.94 49444.90 49783.94 31168.19
21 4.00 2401 179732 0.20 0.314 18.8 330.00 56464.47 56775.63 35591.47
22 4.20 2303 203742 0.20 0.314 19.8 316.54 64007.44 64304.18 40344.48
23 4.40 3185 229516 0.20 0.314 20.7 437.76 72104.58 72521.60 45446.62
24 4.60 3920 257446 0.20 0.314 21.7 538.78 80879.05 81396.15 50975.48
25 4.80 3920 287532 0.20 0.314 22.6 538.78 90330.84 90847.01 56931.05
26 5.00 4165 320166 0.20 0.314 23.6 572.46 100583.12 101132.01 63390.92
27 5.20 4753 355544 0.20 0.314 24.5 653.27 111697.44 112326.21 70393.89
28 5.40 4410 393176 0.20 0.314 25.4 606.13 123519.88 124100.57 77842.97
29 5.60 4949 432964 0.20 0.314 26.4 680.21 136019.65 136673.48 85718.77
30 5.80 5341 474418 0.20 0.314 27.3 734.09 149042.81 149749.57 93924.30
31 6.00 5145 517440 0.20 0.314 28.3 707.15 162558.57 163237.45 102440.17
32 6.20 5243 562716 0.20 0.314 29.2 720.62 176782.45 177473.85 111402.16
33 6.40 5390 610148 0.20 0.314 30.2 740.83 191683.65 192394.31 120790.86
34 6.60 6125 660520 0.20 0.314 31.1 841.85 207508.48 208319.22 130761.44
35 6.80 5635 713440 0.20 0.314 32.0 774.50 224133.79 224876.24 141236.33
36 7.00 7105 769986 0.20 0.314 33.0 976.54 241898.24 242841.79 152428.88
37 7.20 6125 829962 0.20 0.314 33.9 841.85 260740.25 261548.17 164300.29
38 7.40 7105 893858 0.20 0.314 34.9 976.54 280813.77 281755.45 176947.55
39 7.60 7595 960694 0.20 0.314 35.8 1043.89 301810.92 302819.00 190176.69
40 7.80 6615 1031450 0.20 0.314 36.8 909.20 324039.57 324912.01 204181.69
41 8.00 6125 1105636 0.20 0.314 37.7 841.85 347345.79 348149.94 218865.55
42 8.20 4655 1183448 0.20 0.314 38.6 639.80 371791.15 372392.32 234267.07
43 8.40 4165 1264592 0.20 0.314 39.6 572.46 397283.29 397816.17 250328.06
44 8.60 4410 1349656 0.20 0.314 40.5 606.13 424006.94 424572.54 267164.90
45 8.80 5243 1439130 0.20 0.314 41.5 720.62 452116.02 452795.18 284874.56
46 9.00 6125 1532524 0.20 0.314 42.4 841.85 481456.61 482256.05 303360.08
47 9.20 6370 1629838 0.20 0.314 43.4 875.52 512028.71 512860.88 322621.44
48 9.40 5537 1730778 0.20 0.314 44.3 761.03 543739.94 544456.68 342600.46
49 9.60 6370 1835834 0.20 0.314 45.2 875.52 576744.26 577574.54 363394.12
50 9.80 6615 1944810 0.20 0.314 46.2 909.20 610980.08 611843.10 384963.63
51 10.00 5390 2057314 0.20 0.314 47.1 740.83 646324.25 647017.96 407231.40
52 10.20 5390 2173542 0.20 0.314 48.1 740.83 682838.36 683531.12 430236.23
53 10.40 5390 2293200 0.20 0.314 49.0 740.83 720430.03 721121.85 453919.93
54 10.60 5635 2416778 0.20 0.314 50.0 774.50 759253.20 759977.75 478379.47
55 10.80 5880 2544766 0.20 0.314 50.9 808.17 799461.82 800219.10 503711.84
56 11.00 6370 2677164 0.20 0.314 51.8 875.52 841055.88 841879.56 529917.04
57 11.20 7350 2813776 0.20 0.314 52.8 1010.22 883973.80 884931.24 556956.27
58 11.40 7105 2954308 0.20 0.314 53.7 976.54 928123.23 929046.05 584771.36
59 11.60 6615 3098760 0.20 0.314 54.7 909.20 973504.17 974358.70 613362.29
60 11.80 6615 3246152 0.20 0.314 55.6 909.20 1019808.73 1020662.32 642535.10
61 12.00 6615 3396484 0.20 0.314 56.5 909.20 1067036.92 1067889.57 672289.81
62 12.20 6860 3550540 0.20 0.314 57.5 942.87 1115435.04 1116320.42 702781.57
63 12.40 7595 3708222 0.20 0.314 58.4 1043.89 1164972.30 1165957.76 733990.98
64 12.60 7350 3869824 0.20 0.314 59.4 1010.22 1215741.06 1216691.91 765976.25
65 12.80 6860 4035346 0.20 0.314 60.3 942.87 1267741.33 1268623.89 798737.36
66 13.00 6860 4204298 0.20 0.314 61.3 942.87 1320819.17 1321700.78 832177.34
67 13.20 6860 4376190 0.20 0.314 62.2 942.87 1374820.64 1375701.30 866199.20
68 13.40 7105 4552002 0.20 0.314 63.1 976.54 1430053.60 1430967.00 900996.92
69 13.60 7105 4731244 0.20 0.314 64.1 976.54 1486364.14 1487276.60 936473.50
70 13.80 6370 4913916 0.20 0.314 65.0 875.52 1543752.24 1544562.73 972628.94
71 14.00 6517 5100018 0.20 0.314 66.0 895.73 1602217.91 1603047.66 1009463.26
72 14.20 6713 5289844 0.20 0.314 66.9 922.67 1661853.50 1662709.26 1047034.62
73 14.40 7840 5483590 0.20 0.314 67.9 1077.57 1722720.61 1723730.31 1085381.84
74 14.60 8330 5681256 0.20 0.314 68.8 1144.91 1784819.21 1785895.32 1124504.90
75 14.80 9065 5882842 0.20 0.314 69.7 1245.94 1848149.32 1849325.51 1164403.82
76 15.00 9555 6088348 0.20 0.314 70.7 1313.28 1912710.93 1913953.53 1205078.57
77 15.20 12495 6297774 0.20 0.314 71.6 1717.37 1978504.05 1980149.80 1246529.18
78 15.40 11760 6512100 0.20 0.314 72.6 1616.35 2045836.55 2047380.33 1288949.60
79 15.60 13475 6731326 0.20 0.314 73.5 1852.07 2114708.43 2116486.98 1332339.82
80 15.80 14945 6955452 0.20 0.314 74.5 2054.11 2185119.69 2187099.35 1376699.86
81 16.00 14700 7184968 0.20 0.314 75.4 2020.44 2257224.27 2259169.31 1422126.69
82 16.20 15484 7416493 0.20 0.314 76.3 2128.19 2329959.99 2332011.85 1467951.14
83 16.40 15974 7650468 0.20 0.314 77.3 2195.54 2403465.41 2405583.66 1514260.49
84 16.60 16464 7886403 0.20 0.314 78.2 2262.89 2477586.57 2479771.24 1560957.77
85 16.80 16513 8122387 0.20 0.314 79.2 2269.62 2551723.13 2553913.59 1607664.74
86 17.00 16513 8358371 0.20 0.314 80.1 2269.62 2625859.69 2628049.21 1654371.72
4.5.2. Perhitungan Kekuatan Tiang pancang
B. DATA BAHAN
Tahanan lateral tiang (H) kategori tiang panjang, dapat dihitung dengan persamaan :
H = yo * kh * D / [ 2 * b * ( e * b + 1 ) ]
0.25
dengan, b = [ kh * D / ( 4 * Ec * Ic ) ]
D = Diameter tiang pancang (m), D= 0.50 m
L = panjang tiang pancang (m), L= 17.00 m
3
kh = modulus subgrade horisontal (kN/m ), kh = 6370 kN/m3
Ec = 4700 * fc' * 10 =
2
Ec = modulus elastis tiang (kN/m ),
3
33167484 kN/m2
4
Ic = momen inersia penampang (m ), Ic = 0.003068 m4
e = Jarak beban lateral terhadap muka tanah (m), e= 0.20 m
yo = defleksi tiang maksimum (m). yo = 0.018 m
b = koefisien defleksi tiang, b = [ kh * D / ( 4 * Ec * Ic ) ]
0.25
= 0.297421083 m
b*L= 5.06 > 2.5 maka termasuk tiang panjang (OK)
Tahanan lateral nominal tiang pancang,
H = yo * kh * D / [ 2 * b * ( e * b + 1 ) ] = 90.97 kN
Faktor reduksi kekuatan, f= 0.70
Tahanan lateral tiang pancang, → f * Hn = 63.68 kN
Kuat lentur beton tiang pancang, fb = 0.40 * fc' * 103 = 19920 kN/m2
Tahanan momen, W = Ic / (D/2) = 0.01227 m3
Momen maksimum, My = f b * W = 244.46 kNm
Kohesi tanah rata-rata di sepanjang tiang
No Kedalaman L1 cu cu * L1
z1 (m) z2 (m) (m) (kN/m2)
1 0.00 0.20 0.20 0.00 0.00
2 0.20 0.40 0.20 0.00 0.00
3 0.40 0.60 0.20 245.00 49.00
4 0.60 0.80 0.20 637.00 127.40
5 0.80 1.00 0.20 784.00 156.80
6 1.00 1.20 0.20 735.00 147.00
7 1.20 1.40 0.20 980.00 196.00
8 1.40 1.60 0.20 1029.00 205.80
9 1.60 1.80 0.20 1715.00 343.00
10 1.80 2.00 0.20 2156.00 431.20
11 2.00 2.20 0.20 1911.00 382.20
12 2.20 2.40 0.20 1813.00 362.60
13 2.40 2.60 0.20 1960.00 392.00
14 2.60 2.80 0.20 1813.00 362.60
15 2.80 3.00 0.20 1960.00 392.00
16 3.00 3.20 0.20 1764.00 352.80
17 3.20 3.40 0.20 2303.00 460.60
18 3.40 3.60 0.20 2352.00 470.40
19 3.60 3.80 0.20 2597.00 519.40
20 3.80 4.00 0.20 2401.00 480.20
21 4.00 4.20 0.20 2303.00 460.60
22 4.20 4.40 0.20 3185.00 637.00
23 4.40 4.60 0.20 3920.00 784.00
24 4.60 4.80 0.20 3920.00 784.00
25 4.80 5.00 0.20 4165.00 833.00
26 5.00 5.20 0.20 4753.00 950.60
27 5.20 5.40 0.20 4410.00 882.00
28 5.40 5.60 0.20 4949.00 989.80
29 5.60 5.80 0.20 5341.00 1068.20
30 5.80 6.00 0.20 5145.00 1029.00
31 6.00 6.20 0.20 5243.00 1048.60
32 6.20 6.40 0.20 5390.00 1078.00
33 6.40 6.60 0.20 6125.00 1225.00
34 6.60 6.80 0.20 5635.00 1127.00
35 6.80 7.00 0.20 7105.00 1421.00
36 7.00 7.20 0.20 6125.00 1225.00
37 7.20 7.40 0.20 7105.00 1421.00
38 7.40 7.60 0.20 7595.00 1519.00
39 7.60 7.80 0.20 6615.00 1323.00
40 7.80 8.00 0.20 6125.00 1225.00
41 8.00 8.20 0.20 4655.00 931.00
42 8.20 8.40 0.20 4165.00 833.00
43 8.40 8.60 0.20 4410.00 882.00
44 8.60 8.80 0.20 5243.00 1048.60
45 8.80 9.00 0.20 6125.00 1225.00
46 9.00 9.20 0.20 6370.00 1274.00
47 9.20 9.40 0.20 5537.00 1107.40
48 9.40 9.60 0.20 6370.00 1274.00
49 9.60 9.80 0.20 6615.00 1323.00
50 9.80 10.00 0.20 5390.00 1078.00
51 10.00 10.20 0.20 5390.00 1078.00
52 10.20 10.40 0.20 5390.00 1078.00
53 10.40 10.60 0.20 5635.00 1127.00
54 10.60 10.80 0.20 5880.00 1176.00
55 10.80 11.00 0.20 6370.00 1274.00
56 11.00 11.20 0.20 7350.00 1470.00
57 11.20 11.40 0.20 7105.00 1421.00
58 11.40 11.60 0.20 6615.00 1323.00
59 11.60 11.80 0.20 6615.00 1323.00
60 11.80 12.00 0.20 6615.00 1323.00
61 12.00 12.20 0.20 6860.00 1372.00
62 12.20 12.40 0.20 7595.00 1519.00
63 12.40 12.60 0.20 7350.00 1470.00
64 12.60 12.80 0.20 6860.00 1372.00
65 12.80 13.00 0.20 6860.00 1372.00
66 13.00 13.20 0.20 6860.00 1372.00
67 13.20 13.40 0.20 7105.00 1421.00
68 13.40 13.60 0.20 7105.00 1421.00
69 13.60 13.80 0.20 6370.00 1274.00
70 13.80 14.00 0.20 6517.00 1303.40
71 14.00 14.20 0.20 6713.00 1342.60
72 14.20 14.40 0.20 7840.00 1568.00
73 14.40 14.60 0.20 8330.00 1666.00
74 14.60 14.80 0.20 9065.00 1813.00
75 14.80 15.00 0.20 9555.00 1911.00
76 15.00 15.20 0.20 12495.00 2499.00
77 15.20 15.40 0.20 11760.00 2352.00
78 15.40 15.60 0.20 13475.00 2695.00
79 15.60 15.80 0.20 14945.00 2989.00
80 15.80 16.00 0.20 14700.00 2940.00
81 16.00 16.20 0.20 15484.00 3096.80
82 16.20 16.40 0.20 15974.00 3194.80
83 16.40 16.60 0.20 16464.00 3292.80
84 16.60 16.80 0.20 16513.00 3302.60
85 16.80 17.00 0.20 16513.00 3302.60
S L1 = 16.8 Scu*L1 = 98989.80
Kohesi tanah rata-rata, ču = S [ cu * L1 ] / S L1 = 5892.25 kN/m2
f = Hn / [ 9 * ču * D ] pers.(1)
g = L - ( f + 1.5 * D ) pers.(2)
My = Hn * ( e + 1.5 * D + 0.5 * f ) pers.(3)
My = 9 / 4 * D * ču * g2 pers.(4)
Dari pers.(1) : f = 3.7714E-05 * Hn
Dari pers.(2) : g= 16.25 -3.77E-05 * Hn
2
g = 0.000000 * Hn2 -0.001226 * Hn + 264.06
9 / 4 * D * cu = 6628.781
Dari pers.(3) : My = Hn * ( 0.950 0.00002 * Hn )
My = 0.00002 * Hu2 0.95000 * Hn
Dari pers.(4) : My = 9.4286E-06 * Hu2 -8.1250 * Hn 1750412.549
Pers.kuadrat : 0= 0.00001 * Hu2 9.0750 * Hn -1750412.549
Dari pers. kuadrat, diperoleh tahanan lateral nominal, Hn = 164699.960 kN
f= 6.212 m
Mmax = Hn * ( e + 1.5 * D + 0.5 * f ) = 667985.781 kNm
Mmax > My → Termasuk tiang panjang (OK)
Dari pers.(3) : My = Hn * ( 0.950 0.00002 * Hn )
2
244.46 = 0.00002 * Hn 0.95000 * Hu
Pers.kuadrat : 0= 0.00002 * Hn2 + 0.95000 * Hn -244.46
Dari pers. kuadrat, diperoleh tahanan lateral nominal, Hn = 256.020 kN
Faktor reduksi kekuatan, f= 0.70
Tahanan lateral tiang pancang, → f * Hn = 179.21 kN
4.5.3. Perhitungan Pondasi P1
KODE FONDASI : P1
pumin ≤ f * Tn
-69.08 < 5211.00 → AMAN (OK)
3. TULANGAN SUSUT
5.00
10.00
qc1
qc2
15.00
qf1
qf2
20.00
25.00
0.00 500.00 1000.00 1500.00 2000.00 2500.00 3000.00
166
Ukuran sloof 30 x 50 cm
- g = 1,758 t/m3
Tanah tersebut didefinisikan sebagai tanah sangat lunak karena c < 18 kPa, sehingga
untuk menghitung qu digunakan rumus sebagai berikut:
qu =
c’ = t/m2
go = = = 17,246 t/m3
- Nq’ = 7,9
- Ng’ = 5,4
qu =
= 16,185 t/m2
- Perhitungan momen
= = 9,841 t
Penulangan TB1
a) Tulangan Lentur
= 500 – 40 – 10 – ½ . 22
= 439 mm
d’ = p + ø + ½ D
= 40 + 12 + ½ . 22
= 61 mm
168
f’c = 30 Mpa
fy = 400 Mpa
Tulangan Tumpuan
Mu = 131,22 kNm
= 2269,6 KN/m2
= 2200 ρ = 0,0122
= 2269,6 Interpolasi
= 2400 ρ = 0,0133
= 0,0126...
0,024
As1 = ρ.b.d.106
= 1659,42 mm2
As = As1 + As2
= 1659,42 + 760
= 2419,42 mm2
Tulangan Lapangan
Mu = 65,60 kNm
= 498,10 KN/m2
= 400 ρ = 0,0021
= 498,10 Interpolasi
= 500 ρ = 0,0026
= 0,00259...
0,024
As1 = ρ.b.d.106
= 460,95 mm2
As = As1 + As2
= 460,95 + 760
= 1220,95 mm2
b) Tulangan Geser
Vu = 16,402 t = 164020 N
170
Vn = = 273366,67 MPa
vu = = 1,245 MPa
vc = √ = √ = 0,913MPa
f’c = 30 MPa → fvs maks = 2,00 (Tabel nilai fvs maks, CUR 1 hal 129)
Perencanaan sengkang
= 1,163 mm2
s= = 194,33 mm
Vu = 9,841 t = 98410 N
171
Vn = = 164016,67 MPa
vu = vu = = 0,747 MPa
vc = √ = √ = 0,913MPa
f’c = 30 MPa → fvs maks = 2,00 (Tabel nilai fvs maks, CUR 1 hal 129)
Perencanaan sengkang
= 0,333 mm2
s= = 471,5 mm
PEKERJAAN : PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG LIMA LANTAI KANTOR BANK BRI KOTA SEMARANG
Tenaga 44,400.00
0.2 OH Tukang Kayu 85,000.00 17,000.00
0.4 OH Pekerja 60,000.00 24,000.00
0.02 OH Kepala Tukang 90,000.00 1,800.00
0.02 OH Mandor 80,000.00 1,600.00
Tenaga 15,800.00
0.1 OH Tukang Kayu 85,000.00 8,500.00
0.1 OH Pekerja 60,000.00 6,000.00
0.01 OH Kepala Tukang 90,000.00 900.00
0.005 OH Mandor 80,000.00 400.00
Tenaga 406,000.00
2 OH Tukang Kayu 85,000.00 170,000.00
1 OH Tukang Batu 85,000.00 85,000.00
2 OH Pekerja 60,000.00 120,000.00
0.3 OH Kepala Tukang 90,000.00 27,000.00
0.05 OH Mandor 80,000.00 4,000.00
Tenaga 252,000.00
2 OH Tukang Kayu 85,000.00 170,000.00
1 OH Pekerja 60,000.00 60,000.00
0.2 OH Kepala Tukang 90,000.00 18,000.00
0.05 OH Mandor 80,000.00 4,000.00
Tenaga 18,800.00
0.3 OH Pekerja 60,000.00 18,000.00
0.01 OH Mandor 80,000.00 800.00
8 1 m3 Membuat Lantai Kerja Beton mutu f'c=7,4 MPa (K100), slum (3-6)cm, w/c = 0,87 840,837.94
Bahan 749,657.94
230 Kg Portland Semen 1,400.00 322,000.00
893 kg Pasir Beton 221.43 197,735.71
1,027 kg Kerikil (maksimum 30 mm) 222.22 228,222.22
200 ltr Air 8.50 1,700.00
Tenaga 91,180.00
1.2 OH Pekerja 60,000.00 72,000.00
0.2 OH Tukang Batu 85,000.00 17,000.00
0.02 OH Kepala Tukang 85,000.00 1,700.00
0.006 OH Mandor 80,000.00 480.00
Tenaga 665,685.00
5.65 OH Pekerja 60,000.00 339,000.00
0.275 OH Tukang batu 85,000.00 23,375.00
1.56 OH Tukang Kayu 85,000.00 132,600.00
1.4 OH Tukang Besi 85,000.00 119,000.00
0.323 OH Kepala Tukang 90,000.00 29,070.00
0.283 OH Mandor 80,000.00 22,640.00
Tenaga 829,635.00
7.05 OH Pekerja 60,000.00 423,000.00
0.275 OH Tukang batu 85,000.00 23,375.00
1.65 OH Tukang Kayu 85,000.00 140,250.00
2.1 OH Tukang Besi 85,000.00 178,500.00
0.403 OH Kepala Tukang 90,000.00 36,270.00
0.353 OH Mandor 80,000.00 28,240.00
Tenaga 693,595.00
6.35 OH Pekerja 60,000.00 381,000.00
0.275 OH Tukang batu 85,000.00 23,375.00
1.65 OH Tukang Kayu 85,000.00 140,250.00
1.4 OH Tukang Besi 85,000.00 119,000.00
0.333 OH Kepala Tukang 90,000.00 29,970.00
Tenaga 665,685.00
5.65 OH Pekerja 60,000.00 339,000.00
0.275 OH Tukang batu 85,000.00 23,375.00
1.56 OH Tukang Kayu 85,000.00 132,600.00
1.4 OH Tukang Besi 85,000.00 119,000.00
0.323 OH Kepala Tukang 90,000.00 29,070.00
0.283 OH Mandor 80,000.00 22,640.00
Tenaga 13,320.00
0.12 OH Pekerja 60,000.00 7,200.00
0.06 OH Tukang Kayu 85,000.00 5,100.00
0.006 OH Kepala Tukang 90,000.00 540.00
0.006 OH Mandor 80,000.00 480.00
Tenaga 9,480.00
0.06 OH Pekerja 60,000.00 3,600.00
0.06 OH Tukang Besi 85,000.00 5,100.00
0.006 OH Kepala Tukang 90,000.00 540.00
0.003 OH Mandor 80,000.00 240.00
Tenaga 9,480.00
0.06 OH Pekerja 60,000.00 3,600.00
0.06 OH Tukang Besi 85,000.00 5,100.00
0.006 OH Kepala Tukang 90,000.00 540.00
0.003 OH Mandor 80,000.00 240.00
Tenaga 17,550.00
0.100 OH Pekerja 60,000.00 6,000.00
0.100 OH Tukang Besi 85,000.00 8,500.00
0.001 OH Kepala Tukang 90,000.00 90.00
0.005 OH Mandor 80,000.00 400.00
0.008 Jam Sewa Alat 320,000.00 2,560.00
Tenaga 14,150.00
0.1 OH Pekerja 55,000.00 5,500.00
0.1 OH Tukang Kayu 75,000.00 7,500.00
0.01 OH Kepala Tukang 80,000.00 800.00
0.005 OH Mandor 70,000.00 350.00
Tenaga 15,075.00
0.15 OH Pekerja 55,000.00 8,250.00
0.075 OH Tukang Kayu 75,000.00 5,625.00
0.008 OH Kepala Tukang 80,000.00 640.00
0.008 OH Mandor 70,000.00 560.00
BACK UP VOLUME
NAMA PEKERJAAN : PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG LIMA LANTAI KANTOR BANK BRI KOTA SEMARANG
TANGGAL :
Pekerjaan kolom K2
No. Panjang Lebar Tinggi N Vol Sat.
1 0.5 0.5 3.5 40 34.13 m3
Pekerjaan kolom K3
No. Panjang Lebar Tinggi N Vol Sat.
1 0.3 0.3 3.5 40 0.32 m3
Pekerjaan kolom K4
No. Panjang Lebar Tinggi N Vol Sat.
1 0.15 0.15 3 40 2.20 m3
Pekerjaan balok B1
No. Panjang Lebar Tinggi N Vol Sat.
1 0.35 0.7 0.6 1 214.99 m3
Pekerjaan balok B2
No. Panjang Lebar Tinggi N Vol Sat.
1 0.3 0.6 0.6 1 138.24 m3
Pekerjaan balok B3
No. Panjang Lebar Tinggi N Vol Sat.
1 0.25 0.5 0.5 1 51.44 m3
Pekerjaan balok B4
No. Panjang Lebar Tinggi N Vol Sat.
1 0.2 0.4 0.5 1 21.92 m3
Pekerjaan balok B5
No. Panjang Lebar Tinggi N Vol Sat.
1 0.2 0.3 0.5 1 9.45 m3
Pekerjaan balok B6
No. Panjang Lebar Tinggi N Vol Sat.
1 0.15 0.15 0.5 1 0.67 m3
Pekerjaan tangga
No. Panjang Lebar Tinggi N Vol Sat.
1 0.8 0.8 0.2 1 0.128 m3
0.2 0.2 0.8 1 0.032 m3
PEKERJAAN ATAP
Pekerjaan rangka 2L.60.50.6
No. Panjang Lebar BJ N Vol Sat.
1 8 2 56.8 9 8179.2 kg
sambungan dan acesories 5% 408.96 kg
8,022.92 kg
Pekerjaan erection
No. Panjang Lebar BJ N Vol Sat.
1 8022.924 kg
10431.5904 kg
18454.5144 kg
dibagi 100 184.545144 kg
PEKERJAAN LIFT
Pekerjaan galian plat lift
No. Panjang Lebar Tinggi N Vol Sat.
1 6 4 2.5 1 60 m3
PEKERJAAN : PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG LIMA LANTAI KANTOR BANK BRI KOTA SEMARANG
HARGA BAHAN
NO. J E N I S B A H A N SATUAN KETERANGAN
(Rp)
I BAHAN DASAR
1 BATU KALI Bulat Utuh m3 160,000.00
Bulat Belah m3 190,000.00
Pecah 10/15 m3 200,000.00
Pecah 5/7 m3 220,000.00
Pecah 3/5 m3 230,000.00
2 KERIKIL Timbun m3 130,000.00
Sawur / Koral m3 240,000.00
Beton 0,5/1 m3 250,000.00
Beton ,1/2 m3 270,000.00
Beton ,2/3 m3 260,000.00
Biasa m3 140,000.00
Tras Giling m3 240,000.00
3 BATU BATA ex lokal bh 600.00
6 ASBES PLAT
. 100cm X 100 cm X 3 mm bh 20,000.00
. 100cm X 100 cm X 4 mm bh 22,000.00
. 50 cm X 200 cm X 3 mm bh 16,000.00
. 40 cm X 200 cm X 3 mm bh 14,000.00
4 UBIN PORSELIN
Lokal 11 X 11 putih dos 43,000.00
11 X 11 warna dos 46,000.00
Lokal 15 X 15 putih dos 47,500.00
15 X 15 warna dos 49,000.00
5 MOZAIK PORSELIN
10 X 20 cm m2 52,000.00
15 X 15 cm m2 52,000.00
20 X 20 cm m2 55,000.00
20 X 25 cm m2 56,000.00
6 Keramik 30 X 30 cm m2 57,000.00
20 X 20 cm m2 56,000.00
40 x 40 cm m2 60,000.00
25 x 25 cm m2 55,000.00
15 x 20 cm m2 57,000.00
2,500.00
7 Parquet Jati m2 210,000.00
10 GRANITO 40 x 40 cm m2 410,000.00
40 x 40 cm m2 250,000.00
30 x 30 cm m2 480,000.00
11 Marmer m2 480,000.00
V.BAHAN CETAK
1 BUIS BETON Ø 10 cm - 100 cm bh 31,000.00
Ø 20 cm - 100 cm bh 38,500.00
Ø 30 cm - 100 cm bh 45,000.00
Ø 50 cm - 100 cm bh 85,000.00
Ø 60 cm - 100 cm bh 110,000.00
Ø 70 cm - 100 cm bh 145,000.00
U 10 cm - 100 cm bh 22,500.00
U 15 cm - 100 cm bh 30,500.00
U 20 cm - 100 cm bh 38,000.00
U 30 cm - 100 cm bh 44,000.00
U 50 cm - 100 cm bh
225,000.00
2 LUBANG ANGIN (ROSTER) PC + PASIR
10 X 20 cm bh 5,600.00
20 X 20 cm bh 6,400.00
25 X 25 cm bh 6,900.00
30 X 30 cm bh 7,500.00
15 X 25 cm bh 7,600.00
15 X 30 cm bh 7,900.00
VI . B A H A N B E S I
1 BESI BETON besi beton polos kg 11,000.00
besi beton prestress kg 17,200.00
besi beton ulir kg 13,000.00
VII . B A H A N P I P A
1 Pipa PVC SII SCJ , S - 12,5 (10 bar)
Pipa PVC DN 20 ( ½" ) AW JIS btg 26,000.00 panjang 4 m
Pipa PVC DN 25 ( ¾" ) AW JIS btg 33,000.00 panjang 4 m
Pipa PVC DN 32 ( 1" ) AW JIS btg 43,000.00 panjang 4 m
Pipa PVC DN 40 ( 1½" ) btg 72,000.00 panjang 6 m
Pipa PVC DN 63 ( 2" ) btg 101,000.00 panjang 6 m
Pipa PVC DN 90 ( 3" ) btg 198,000.00 panjang 6 m
Pipa PVC DN 110 ( 4" ) btg 300,000.00 panjang 6 m
Pipa PVC DN 160 ( 6" ) btg 585,000.00 panjang 6 m
Pipa PVC DN 200 ( 8" ) btg 960,000.00 panjang 6 m
Pipa PVC DN 250 ( 10" ) btg 1,500,000.00 panjang 6 m
Pipa PVC DN 315 ( 12" ) btg 2,100,000.00 panjang 6 m
VIII . B A H A N L A N G I T - L A N G I T
1 AKUSTIK-uk : 30 X 30 lbr 5,100.00
30 X 60 lbr 13,000.00
60 X 120 lbr 42,000.00
List Kayu Profil m' 5,000.00
2 SOFT BOARD-uk: 4'X 8'
Gypsum tebal 9 mm lbr 60,000.00
3 HARD BOARD-uk: 4'X 8' lbr 65,000.00
4 PLY WOOD
Teak wood
90 X 210 X 3 mm lbr 51,000.00
. 120 X 240 X 3 mm lbr 57,000.00
. 90 X 210 X 4 mm lbr 65,000.00
. 90 X 210 X 9 mm lbr 120,000.00
. 90 X 210 X 12 mm lbr 160,000.00
. 90 X 210 X 15 mm lbr 240,000.00
. 90 X 210 X 18 mm lbr 290,000.00
Tripleks
. 120 X 240 X 3 mm lbr 55,000.00
. 120 X 240 X 4 mm lbr 65,000.00
. 120 X 240 X 6 mm lbr 105,000.00
Multipleks
. 120 X 240 X 9 mm lbr 135,000.00
. 120 X 240 X 12 mm lbr 155,000.00
. 120 X 240 X 15 mm lbr 200,000.00
. 120 X 240 X 18 mm lbr 220,000.00
Formika ukuran pintu lbr 75,000.00
IX . B A H A N F I N I S H I N G
1 KAYU
Menie kg 21,000.00
Dempul plamur kg 25,000.00
Ambril/amplas lbr 3,500.00
Batu Apung kg 6,500.00
Cat dasar kg 36,500.00
. Emco kg 51,000.00
. Yunior 66 (nippon paint) kg 52,000.00
- Koas bh 9,500.00
. Deculux kg 55,000.00
. Siralax ons 15,000.00
. Spiritus ltr 11,000.00
. Plitur jadi ltr 35,000.00
2 TEMBOK
Kalkarium kg 4,000.00
Kapur sirih kg 4,500.00
Plamur kg 10,500.00
Cat Tembok kg 19,000.00
Coating kg 50,000.00
Clear / vernis lt 50,000.00
Sintex 5 kg 95,000.00
Danabride 5 kg 95,000.00
Catylac 5 kg 115,000.00
Mowilex 5 kg 250,000.00
3 BESI -
Menie kg 25,000.00
Cat mengkilat kg 55,000.00
Cat kg 36,000.00
Thinner A ltr 12,500.00
Minyak cat ltr 12,000.00
Thinner Super ltr 25,000.00
Residu (teer/aspal) drum 60,000.00
Fibre glass (tanki air)
kapasitas 550 liter. bh 950,000.00
kapasitas 1100 liter. bh 1,450,000.00
Lem Aica Aibon kg 40,000.00
X.BAHAN KACA
1 POLOS 3 mm m2 66,000.00
5 mm m2 78,000.00
8 mm m2 283,500.00
12 mm m2 492,750.00
2 ES KABUR 3 mm m2 80,000.00
5 mm m2 89,000.00
1 KABEL LISTRIK
NYA : . 1 X 1 1/2 mm2 m' 3,300.00
SPLN LMK 1 X 2 1/2 mm2 m' 3,900.00
. 1X4 mm2 m' 6,000.00
1X6 mm2 m' 8,900.00
NYY :. 2 X 1 1/2 mm2 m' 9,450.00
PRIMA 2 X 2 1/2 mm2 m' 15,500.00
. 2X4 mm2 m' 28,000.00
2X6 mm2 m' 37,000.00
3 X 1 1/2 mm2 m' 14,000.00
3 X 2 1/2 mm2 m' 21,000.00
3X4 mm2 m' 36,500.00
3X6 mm2 m' 53,000.00
NYM :. 2 X 1 1/2 mm2 m' 8,000.00
PRIMA 2 X 2 1/2 mm2 m' 11,500.00
. 2X4 mm2 m' 23,000.00
3 X 1 1/2 mm2 m' 14,000.00
3 X 2 1/2 mm2 m' 22,000.00
3X4 mm2 m' 35,000.00
3X6 mm2 m' 48,000.00
-
2 SKAKELAR -
Out bauw . Seri bh 21,000.00
. Engkel bh 15,000.00
In bauw . Seri bh 16,500.00
. Engkel bh 12,000.00
-
3 FUSE BOX (SEKERING KASA) -
1 group bh 135,000.00
2 group bh 245,000.00
3 group bh 360,000.00
-
4 STEKER - Biasa bh 12,000.00
Arde bh 16,000.00
T Biasa bh 13,000.00
T dengan Arde bh 17,500.00
-
5 FITING Flaon bh 9,000.00
Gantung bh 84,000.00
Kap bh 16,000.00
Kombinasi bh 14,500.00
-
6 STOP KONTAK - Arde Outbow putih bh 15,000.00
Arde Outbow hitam bh 6,000.00
Arde IB bh 15,000.00
Arde Putar bh 42,000.00
2 KLOSET JONGKOK
bh 150,000.00
3 WASTAFEL PEDESTAL
bh 1,250,000.00
XV . POMPA AIR.
1 POMPA AIR TANGAN
Dragon buatan Indonesia bh 310,000.00
2 POMPA AIR LISTRIK
Sanyo 100 watt bh 1,050,000.00
Fuji 250 watt bh 510,000.00
Shimizu . 100 watt bh 380,000.00
. 90 watt bh 400,000.00
Dab . 125 watt bh 450,000.00
. 175 watt bh 750,000.00
X VI . PAVING BLOCK
1 SQUARE Abu-abu m2 65,000.00
Merah/hitam m2 70,000.00
2 HOLLAND Abu-abu m2 65,000.00
Merah/hitam m2 70,000.00
3 UNIDECOR Abu-abu m2 49,000.00
Merah/hitam m2 70,000.00
4 UNI Abu-abu m2 65,000.00
Merah/hitam m2 70,000.00
5 TRIHEX Abu-abu m2 65,000.00
Merah/hitam m2 70,000.00
6 OLYMPIA HEXA Abu-abu m2 65,000.00
7 HEXAGONAL Abu-abu m2 70,000.00
Merah/hitam m2 65,000.00
8 CASTLE Abu-abu m2 70,000.00
9 TRAPEZ Abu-abu m2 65,000.00
10 TRAPEZ GRASS BLOCK 70,000.00
Abu-abu m2 65,000.00
11 STANDARD GRASS BLOCK ABU-ABU BH 9,000.00
12 BATACO BH 4,000.00
13 KANSTEEN m' 8,500.00
XVII. L A I N - L A I N
1 KREI 25 MM m2 50,000.00
2 Sliding Pintu J4 bh 225,000.00
3 Naco per Daun bh 12,500.00
4 Rolling door Besi m2 275,000.00
Rolling door Almunium m2 325,000.00
5 Awning Almunium m2 225,000.00
6 Kusen Almunium 4" Putih m' 105,000.00
7 WIDE FLANGE BEAM
150 X 75 X 5 X 7 X 12 btg 1,550,000.00
8 ASPAL.
Aspal Ex Pertamina isi Net 160 kg drum 1,800,000.00
PEKERJAAN : PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG LIMA LANTAI KANTOR BANK BRI KOTA
SEMARANG
LOKASI : JL. RADEN PATAH NO.12 KOTA SEMARANG
TAHUN ANGGARAN : 2016/2017
PEKERJAAN : PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG LIMA LANTAI KANTOR BANK BRI KOTA SEMARANG
Pasal 2
Pemberi Tugas Pekerjaan
Yang bertindak sebagai pemberi tugas adalah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
selaku Pemilik Proyek.
173
Pasal 3
Direksi/Pengelola Proyek
Yang bertindak sebagai Direksi adalah Tim Direksi dari Owner/Pemilik yang
diangkat oleh Pihak Owner (Pemerintah Provinsi Jawa Tengah) sendiri.
Pasal 4
Konsultan Perencana Teknis
1. Yang bertindak sebagai perencana (pembuat desain) adalah Perencana
Teknis yang berbadan hukum.
2. Perencana berkewajiban mengadakan pengawasan berkala dalam bidang
struktur dan pelaksanaan pekerjaan.
3. Tidak dibenarkan mengubah ketentuan-ketentuan pelaksanaan sebelum
mendapat ijin atau pengawasan dari Pemimpin Proyek.
Pasal 5
Pengawas Lapangan
Selaku pengawas untuk pekerjaan ini adalah tim pengawas yang ditunjuk oleh
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Pasal 6
Rekanan/Pemborong/Kontraktor
Kontraktor adalah perusahaan berstatus Badan Hukum yang usaha
pokoknya adalah melaksanakan pekerjaan pemborongan bangunan yang
memenuhi syarat-syarat bonafiditas dan kualitas menurut Panitia Pelelangan
yang ditunjuk oleh Pimpinan Proyek untuk melaksanakan pekerjaan
Pembangunan Struktur Gedung Lima Lantai Arsip Perkantoran dan
Perpustakaan Provinsi Jateng Kab. Semarangtersebutsetelah SKPP dan SPMK
diterbitkanolehPemimpinProyek.
Pasal 7
Pemberian Penjelasan (Aanwijzing)
1. Pemberian Penjelasan (Aanwijzing) akan diadakan pada :
a. Hari :
b. Tanggal :
c. Waktu/ Jam :
d. Tempat :
2. Bagi mereka yang tidak dapat mengikuti Aanwijzing tidak
diperkenankan/tidak diperbolehkan mengikuti pelelangan.
Pasal 8
Pelelangan
1. Pelelangan dilakukan secara terbatas dengan undangan tertulis, kepada
pemborong atau rekanan yang tercatat dalam Daftar Rekanan Mampu
menurut bidang usaha dan klasifikasinya. Para undangan mendapat gambar-
gambar Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) pada waktu yang telah
ditentukan.
Pemasukkan Surat Penawaran paling lambat pada :
a. Hari / tanggal :
b. Waktu :
c. Tempat :
2. Para pemborong/rekanan yang menerima undangan harus hadir pada waktu
dimulainya pemberian penjelasan.
3. Pada waktu pemberian penjelasan mengenai gambar, Rencana Kerja dan
Syarat-syarat (RKS) serta keterangan perubahan-perubahan lainnya yang
175
Pasal 9
Sampul Surat Penawaran
1. Sampul surat penawaran ukuran (25 x 40) cm warna putih dan tidak tembus
baca.
2. Sampul surat penawaran yang sudah berisi surat lengkap dengan lampiran-
lampiran dilem dan dilak di lima tempat, dan tidak diberi kode cap cincin
atau kop perusahaan dan kode lainnya.
3. Pada sampul surat penawaran di sebelah kiri atas dan disebelah kanan
bawah supaya dapat ditulis langsung tidak boleh dengan tempelan.
Contoh Sampul Penawaran
176
Tampak Depan
40
Tampak Belakang
25
40
Pasal 10
Persyaratan Penawaran
1. Penawaran yang diminta adalah penawaran yang lengkap menurut gambar,
ketentuan-ketentuan RKS serta berita Acara Aanwijzing.
2. Surat penawaran, Surat Pernyataan, Daftar RAB, Daftar Harga Satuan
Bahan dan Upah Kerja. Daftar Analisa Pekerjaan dan Daftar Harga Satuan
177
Pekerjaan halaman pertama dibuat di atas kertas kop nama perusahaan dan
harus ditandatangani oleh Direktur Pemborong yang bersangkutan dan di
bawah tanda tangan supaya disebutkan nama terang dan cap perusahaan.
3. Bilamana surat penawaran tidak ditandatangani oleh Direktur Pemborong
sendiri, maka harus dilampiri :
a. Surat Kuasa dari Direktur Pemborong yang bersangkutan dan diberi
materai Rp. 6.000,00.
b. Satu exemplar dari Statuten.
4. Surat penawaran dan lampiran-lampirannya lengkap supaya dibuat rangkap
lima dan surat penawaran yang asli diberi materai Rp. 6.000,00 lalu
dibubuhi tanda tangan dan cap perusahaan di atas materai tersebut.
5. Surat penawaran dan lampiran-lampirannya lengkap supaya dimasukkan ke
dalam satu amplop.
6. Lampiran-lampiran Surat Penawaran adalah :
a. Fotocopy Surat Undangan.
b. Surat Penawaran.
c. RAB dan Rekapitulasi.
d. Daftar Harga Satuan Bahan dan Upah Kerja.
e. Daftar Analisa Harga Satuan Pekerjaan.
f. Time Schedule/ Rencana Pelaksanaan Pekerjaan.
g. Fotocopy Akte Pendirian perusahaan + perubahannya.
h. Fotocopy SIUJK dari Kanwil Dep. PU Jateng.
i. Fotocopy Surat Keterangan Pengusaha Kena Pajak (PKP).
j. Fotocopy NPWP.
k. Fotocopy TDR yang masih berlaku sub Bidang Perumahan dan
Permukiman kualifikasi A yang dapat beroperasi di Propinsi Jawa
Tengah.
l. Fotocopy Tanda Anggota Gapensi dan Kadin yang berlaku.
m. Fotocopy Referensi Bank Khusus untuk pekerjaan tersebut.
n. Fotocopy Neraca Perusahaan yang dikeluarkan Akuntan Publik yang
terakhir.
o. Daftar Susunan Pemilikan Modal Perusahaan.
178
9. Bilamana pada saat bersamaan rekanan mengikuti tender pada instalasi lain,
surat-surat asli dapat ditunjukkan pada ketua/sekretaris panitia untuk
dimintakan pengesahannya.
10. Bagi Pemborong yang sudah memasukkan surat penawaran tidak dapat
mengundurkan diri dan terikat untuk melaksanakan dan menyelesaikan
pekerjaan tersebut bilamana pekerjaan diberikan kepadanya menurut
penawaran yang diajukan.
11. Bagi rekanan yang mengundurkan diri setelah ditunjuk dikenakan sanksi
ialah :
a. Tidak diikutsertakan dalam tender yang akan datang.
b. Dicatat dalam konduite.
c. Tender garansi dinyatakan hilang dan menjadi milikPemerintah Provinsi
Jawa Tengah
12. Bagi rekanan yang tidak mendapatkan pekerjaan, tender garansi dapat
diambil setelah ada pengumuman pemenang lelang.
13. Sistem Evaluasi menggunakan metode sistem gugur, dengan proses
penilaian adalah evaluasi administrasi, evaluasi teknik, evaluasi penawaran
harga.
Pasal 11
Jaminan Penawaran
Jaminan penawaran (tender garansi) berupa surat jaminan bank milik
pemerintah atau bank/lembaga keuangan lain yang ditetapkan oleh Menteri
Keuangan, tanggal 24 Februari 1988, No. 205/KMK.013/1988.
Bagi Pemborong yang telah ditunjuk, jaminan dapat diambil setelah SPK
diterbitkan.
Bagi Pemborong yang ditetapkan untuk melaksanakan pekerjaan, jaminan
penawaran diberikan kembali pada saat jaminan pelaksanaan diterima oleh
Pemimpin Proyek sekaligus menandatangani Surat Perjanjian Pemborongan.
180
Pasal 12
Surat Penawaran Yang Tidak Sah
Surat penawaran yang tidak sah dan dinyatakan gugur, bilamana :
1. Surat penawaran yang tidak dimasukkan ke dalam sampul surat penawaran.
2. Surat penawaran, surat pernyataan dan RAB yang seharusnya dibuat di atas
kertas kop perusahaan, ternyata tidak dibuat di atas kertas kop nama dari
pemborong yang bersangkutan.
3. Surat penawaran tidak ditandatangani oleh penawar.
4. Surat penawaran asli tidak bermaterai Rp. 6000,00 / tidak diberi tanggal dan
tidak terkena tanda tangan penawar / tidak ada cap perusahaan.
5. Harga penawaran yang tertulis dengan angka tidak sesuai dengan yang
tertulis dengan huruf.
6. Tidak jelas besarnya jumlah penawaran baik yang tertulis dengan angka
maupun huruf.
7. Surat penawaran dari pemborong yang tidak diundang / mendaftar.
8. Terdapat salah satu lampiran yang tidak ditandatangani oleh penawar dan
tidak diberi cap dari pemborong (kecuali fotocopy).
Pasal 13
Waktu Pekerjaan
1. Pekerjaan harus sudah dimulai dengan nyata paling lambat tiga puluh hari
sesudah penunjukan pemenang pelelangan.
2. Waktu adalah jumlah dari kalender yang diperlukan untuk menyelesaikan
seluruh pekerjaan dengan sempurna dan diterima baik oleh Pemberi Tugas.
3. Tanggal permulaan pekerjaan adalah tanggal yang dipastikan dalam
pemberitahuan untuk memulai pekerjaan. Bila tidak ada pemberitahuan
untuk memulai pekerjaan, maka berlaku tanggal yang ditetapkan dalam
Surat Perjanjian Pekerjaan.
4. Pemborong harus menyerahkan pekerjaan hingga memenuhi persyaratan
paling lambat empat ratus hari kalender sesudah penunjukan pemenang
pelelangan.
181
Pasal 14
Penetapan Calon Pemenang Pelelangan
1. Apabila dalam harga penawaran telah dianggap wajar dan dalam batas
ketentuan mengenai harga satuan (harga standar) yang telah ditetapkan serta
telah sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada, maka Panitia menetapkan
tiga peserta yang telah memasukkan penawaran yang paling menguntungkan
bagi Owner dalam artian :
a. Penawaran secara teknis dapat dipertanggungjawabkan.
b. Perhitungan harga dapat dipertanggungjawabkan.
c. Penawaran tersebut adalah terendah diantara penawar-penawar lainnya
yang memenuhi syarat-syarat tersebut dalam sub ayat 1a & sub ayat 1b.
2. Keputusan tersebut diambil oleh Panitia dalam suatu rapat yang dihadiri
oleh lebih dari 2/3 jumlah anggota. Apabila rapat pertama tidak dicapai
kuorum, maka rapat berikutnya dapat diambil keputusan apabila dihadiri
oleh lebih dari setengah jumlah anggota.
3. Berita Acara hasil pelelangan tersebut ditandatangani oleh Ketua dan semua
anggota Panitia.
4. Setelah Berita Acara hasil pelelangan selesai, Panitia membuat laporan
kepada pejabat berwenang untuk mengambil keputusan penetapan
pemenang pelelangan dengan disertai usul berikut penjelasan-penjelasan
tambahan yang didasari penetapan calon pemenang pelelangan dan
keterangan-keterangan lainnya yang dianggap perlu sebagai bahan
pertimbangan untuk mengambil keputusan.
Pasal 15
Penetapan Pemenang Pelelangan
1. Pejabat yang berwenang mengambil keputusan mengenai penetapan
pemenang pelelangan adalah Owner dalam hal ini adalahPemerintah
Provinsi Jawa Tengah
2. Pemerintah Provinsi Jawa Tengahberwenang menetapkan pemenang
pelelangan dan cadangan pemenang atau pemenang utama dan pemenang
kedua diantara calon-calon yang diusulkan oleh Panitia.
182
Pasal 16
Pengumuman Pemenang Lelang
1. Keputusan Pemerintah Provinsi Jawa Tengahtentang penetapan pelelangan
diumumkan kepada para peserta dalam suatu pertemuan yang diadakan
untuk keperluan tersebut. Penetapan pemenang pelelangan selanjutnya
diumumkan secara luas. Kepada para peserta yang keberatan atas penetapan
pemenang pelelangan diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan
secara tertulis kepada pejabat yang berwenang menetapkan pemenang
selambat-lambatnya dalam enam hari kerja, setelah diterimanya keputusan
tersebut dalam ayat 1 pasal ini.
2. Jawaban atas sanggahan diberikan secara tertulis selambat-lambatnya enam
hari kerja setelah sanggahan tersebut.
3. Penunjukan pemenang belum dapat dilakukan selama jawaban atas
sanggahan tersebut belum diterima oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Pasal 17
Penunjukan Pemenang Lelang
1. Penunjukan Pemenang Lelang hanya dapat dilakukan setelah tidak ada
sanggahan atau telah ada sanggahan yang sudah diterima oleh Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah
2. Berdasarkan penetapan pemutusan pemenang pelelangan, Pemimpin Proyek
menunjuk pemenang pelelangan tersebut sebagai pelaksanaan pekerjaan.
3. Apabila ternyata peserta yang menang mengundurkan diri, dalam hal ini
hanya dapat dilakukan dengan alasan yang dapat diterima oleh Pemimpin
Proyek. Dalam hal yang demikian jaminan penawaran yang bersangkutan
menjadi milik Owner.
4. Dalam hal pemenang pertama pelelangan mengundurkan diri sebagaimana
tersebut dalam ayat 3 di atas, maka pemenang urutan kedua ditunjuk sebagai
pelaksana pemborong, apabila pemenang yang bersangkutan menerima
pelelangan ulang.
183
Pasal 18
Pelelangan Ulang
Surat pelelangan mengalami kegagalan apabila :
1. Penawaran yang masuk kurang dari 5 (lima) pemborong dan yang sah
kurang.
2. Dilaluinya harga standar.
3. Harga-harga yang ditawarkan dianggap tidak wajar.
4. Apabila sanggahan dari rekanan ternyata tidak benar.
5. Berhubung dengan berbagai hal yang tidak memungkinkan mengadakan
pelelangan.
6. Dalam hal pelelangan gagal ataupun pemborong yang ditunjuk
mengundurkan diri atau pemenang urutan kedua tidak bersedia untuk
ditunjuk sebagai pelaksana, maka Panitia (Panitia Pelelangan yang baru)
atas permintaan Pemimpin Proyek yang bersangkutan mengadakan
Pelelangan baru/ulang.
184
Pasal 19
Penyelesaian Selanjutnya dengan Bea Materai
1. Surat keputusan penunjukan disertai Berita Acara pemberian penjelasan,
Berita Acara Pembukaan Surat Penawaran, Berita Acara Hasil Pelelangan,
Surat Keputusan Pemenang Lelang dan Surat Perjanjian Pemborong
disampaikan kepada :
a. Pemilik Proyek (Owner).
b. Pemborong / rekanan (Salinan autentik bermaterai)
c. Kantor Inspeksi Pajak
d. Instalasi lain yang bersangkutan dengan rekanan sebanding dengan
jumlah borongan masing-masing.
2. Bea materai tersebut dipungut oleh Bendaharawan pada saat pembayaran
uang muka atau pembayaran pertama.
Pasal 20
Pelaksanaan Pemborong
1. Bilamana akan mulai pelaksanaan pekerjaan di lapangan, pihak Pemborong
supaya memberitahukan secara tertulis kepada Pimpinan Proyek / PTP.
2. Pemborong supaya menempatkan seorang kepala pelaksana yang ahli dan
diberi kuasa penuh oleh Direktur Pemborong untuk bertindak atas namanya.
3. Kepala pelaksana yang diberi kuasa penuh harus selalu berada di tempat
pekerjaan agar pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan apa
yang ditugaskan Direksi.
4. Penunjukan kepala pelaksana dan pembantu-pembantu agar disertai
referensi pekerjaan dan diberitahukan kepada Pimpinan Proyek.
Pasal 21
Syarat-syarat Pelaksanaan
Kontraktor sebelum memulai melaksanakan pekerjaan diharuskan mengadakan
penelitian antara lain :
185
1. Lapangan atau lahan yang akan didirikan untuk bangunan yang akan
dikerjakan.
2. Gambar-gambar dan perubahannya secara menyeluruh berikut RKS dan
perubahannya.
3. Penjelasan-penjelasan yang tertuang dalam Berita Acara Aanwijzing.
Pekerjaan harus dilaksanakan menurut :
1. RKS dan gambar-gambar detail untuk keperluan ini.
2. RKS dan segala perubahan-perubahan yang tercantum dalam Berita Acara
Aanwijzing.
3. Petunjuk-petunjuk dari Pimpinan Proyek / PTP dan tim pengawas.
Pasal 22
Penetapan Ukuran-ukuran dan Perubahan-perubahan.
1. Pemborong harus bertanggung jawab atas tepatnya pekerjaan menurut
ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar dan perubahan-perubahan.
2. Bilamana dalam pelasanaan pekerjaan diadakan perubahan-perubahan, maka
perencana harus memuat gambar perubahan (revisi) dengan tanda garis
berwarna di atas gambar aslinya, kesemuanya atas biaya perencana. Gambar
perubahan tersebut harus disetujui oleh Pimpinan Proyek / PTP secara
tertulis.
3. Di dalam melaksanakan pekerjaan pemborongan tidak boleh menyimpang
dari ketentuan-ketentuan yang termuat dalam RKS dan ukuran-ukuran
gambar kecuali seijin dan sepengetahuan Pimpinan Proyek / PTP secara
tertulis.
Pasal 23
Penetapan Ukuran-ukuran dan Perubahan-perubahan.
1. Pemborong harus mengurus penjagaan di dalam dan di luar jam kerja (siang
dan malam) dalam kompleks pekerjaan termasuk bangunan yang sedang
dikerjakan, gudang dan lain-lain.
186
Pasal 24
Kesejahteraan dan Keselamatan Kerja
1. Bilamana terjadi kebakaran, pemborong harus segera mengambil tindakan
dan segera membuat laporan tertulis kepada Pimpinan Proyek.
2. Pemborong harus menyediakan obat-obatan yang tersusun menurut syarat-
syarat Palang Merah dan setiap kali habis digunakan harus dilengkapi lagi.
3. Pemborong diwajibkan menaati undang-undang ketenagakerjaan setelah
SPK diterima, ASKES segera diurus.
Pasal 25
Penggunaan Bahan-bahan Bangunan
1. Semua bahan-bahan untuk pekerjaan ini sebelum digunakan harus mendapat
persetujuan dari Tim Pengawas / Pimpinan Proyek dan harus berkualitas
baik.
2. Semua bahan-bahan bangunan yang telah dinyatakan oleh Pimpinan Proyek
tidak dapat dipakai dan harus segera disingkirkan jauh-jauh dari tempat
pekerjaan dalam tempo 24 jam dan hal ini menjadi tanggung jawab
pemborong.
3. Bilamana Pimpinan Proyek / PTP sanksi akan mutu dan kualitas bangunan
yang akan digunakan, Pimpinan Proyek / PTP berhak meminta pemborong
187
Pasal 26
Kenaikan Harga dan Force Mejeure
1. Semua kenaikan harga yang diakibatkan dan bersifat biasa, pemborong tidak
dapat mengajukan claim.
2. Semua kenaikan harga akiabat tindakan Pemerintah Republik Indonesia di
bidang moneter yang bersifat nasional, maka pemborong dapat mengajukan
claim sesuai dengan keputusan dan pedoman resmi Pemerintah Republik
Indonesia.
3. Semua kerugian akibat force mejeur berupa bencana alam (gempa bumi,
angin topan, hujan lebat, pemberontakan, perang dan lain-lain kejadian)
yang mana dapat dibenarkan oleh pemerintah bukan menjadi tanggung
jawab pemborong.
4. Apabila terjadi force mejeur, pihak pemborong harus segera
memberitahukan secara tertulis kepada Pimpinan Proyek paling lambat 24
jam sejak mulai, demikian pula bila force mejeurberakhir.
Pasal 27
Lain-lain
1. Hal-hal yang belum tercantum dalam RKS ini, akan dijelaskan
dalamAanwijzing dan atau akan diberikan petunjuk oleh Pimpinan Proyek,
bilamana terdapat pekerjaan yang sifatnya menunjang penjelasan fisik dan
belum dijelaskan dalam RKS maupun gambar serta penjelasan pekerjaan,
pemborong harus tetap melaksanakan atas biaya pemborong
2. Contoh RAB (Bill of Quantity) yang diberikan, volume tidak mengikat,
pemborong harus menghitung sendiri.
188
Pasal 2
Jaminan Pelaksanaan
1. Jaminan Pelaksanaan ditetapkan sebesar 5% (lima persen) dari nilai kontrak
2. Jaminan Pelaksanaan diterima oleh Pemimpin Proyek pada saat menerima
SPK.
3. Jaminan Pelaksanaan dapat dikembalikan apabila prestasi mencapai
penyelesaian 100% dan pekerjaan sudah diserahkan untuk yang pertama
189
kalinya dan diterima dengan baik oleh Proyek (disertai berita acara
Penyerahan ke I).
Jaminan Uang Muka :
1. Besarnya sesuai dengan peraturan yang masih berlaku sebesar 20% dari
kontrak.
2. Uang muka dibayarkan setelah Pemborong menyerahkan Jaminan Uang
Muka dan setelah Pemborong menandatangani kontrak.
3. Pengembalian uang muka secara berangsur-angsur diperhitungkan dalam
tahap pembayaran, yang akan diatur dalam kontrak.
4. Jaminan Uang Muka menjadi milik negara apabila terjadi pemutusan
perjanjian dan dapat dicairkan oleh Pemimpin Proyek secara langsung.
5. Jaminan Uang Muka harus dari Bank yang berdomisili di Semarang.
Pasal 3
Rencana Kerja (Time Schedule)
1. Pemborong harus membuat rencana kerja pelaksanaan pekerjaan yang
disetujui oleh Pemimpin Proyek selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah
SPK diterbitkan serta daftar nama pelaksanaan yang dikerahkan untuk
penyelesaian proyek ini.
2. Pemborong diwajibkan melaksanakan pekerjaan menurut rencana kerja
tersebut.
Pasal 4
Laporan Harian dan Mingguan
1. Konsultan pengawas tiap minggu diwajibkan mengirimkan laporan kepada
Pemimpin Proyek mengenai prestasi pekerjaan disertai laporan harian.
2. Penilaian persentase kerja atas dasar pekerjaan yang sudah dikerjakan, tidak
termasuk adanya bahan-bahan di tempat pekerjaan dan tidak atas dasar
besarnya pengeluaran uang oleh Pemborong.
3. Contoh blangko harian dan mingguan dapat berkonsultasi dengan Proyek.
4. Atas keterlambatan pembuatan laporan harian dan mingguan oleh Konsultan
pengawas akan diatur secara teratur oleh pihak proyek.
190
Pasal 5
Pembayaran (Pasal 50 dari A.V)
1. Pembayaran uang muka dapat dibayarkan setelah Surat Perjanjian
Pemborongan selesai ditandatangani oleh pihak pertama dan pihak kedua
telah menyerahkan jaminan uang muka dari Bank lainnya atau Lembaga
Keuangan lainnya sebagaimana diatur dalam Keppres 16/1994 Tentang
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara, Bab I Pedoman Pokok,
Bagian Ketiga Pengeluaran Anggaran Pasal 22 ayat (4a) yang berbunyi :
“Uang muka dapat diberikan sebesar 30% dari nilai surat perjanjian/kontrak
bagi golongan ekonomi lemah dan sebesar 20% dari nilai surat
perjanjian/kontrak bagi golongan bukan ekonomi lemah”. Dikarenakan
proyek diperuntukan bagi kontraktor yang bukan golongan ekonomi lemah
dan berdasar pada peraturan tersebut, maka uang muka diberikan sebesar
20% dari Nilai Kontrak serta dilakukan setelah selesainya penandatanganan
Surat Perjanjian Pemborongan ini oleh kedua belah pihak.
2. Pembayaran angsuran selanjutnya diatur sebagai berikut :
a. Angsuran pertama dibayarkan sebesar 30% dari nilai kontrak yang telah
dikurangi dengan 6% (30% dari uang muka) atau sebesar 24% dari Nilai
Kontrak, setelah pekerjaan mencapai prestasi 40% dan dinyatakan dalam
Berita Acara Pemeriksaan Kemajuan Prestasi Pekerjaan Pelaksanaan
yang diuat oleh pihak pertama dan diketahui pejabat yang berwenang.
b. Angsuran kedua dibayarkan sebesar 30% dari nilai kontrak yang telah
dikurangi dengan 6% (30% dari uang muka) atau sebesar 24% dari Nilai
Kontrak, setelah pekerjaan mencapai prestasi 70% dan dinyatakan daam
Berita Acara Pemeriksaan Kemajuan Prestasi Pekerjaaan Pelaksanaan
yang dibuat oleh pihak pertama dan diketahui pejabat yang berwenang.
c. Angsuran ketiga dibayarkan sebesar 30% dari nilai kontrak yang telah
dikurangi dengan 6% (30% dari uang muka) atau sebesar 24% dari Nilai
Kontrak, setelah pekerjaan mencapai prestasi 100% dan diserahkan
Pertama Kalinya (Serah Terima I) dinyatakan dengan Berita Acara yang
telah disetujui pihak pertama dan diketahui pejabat yang berwenang.
191
Pasal 6
Surat Perjanjian Pemborongan (Kontrak)
1. Surat Perjanjian Pemborongan/Kontrak seluruhnya dibubuhi materai Rp
6000,00 atas biaya pemborong.
2. Surat Perjanjian Pemborongan/Kontrak dibuat rangkap 15 (lima belas) atas
biaya pemborong.
3. Konsep Kontrak dibuat oleh Pemimpin Proyek, sedangkan lampiran-
lampiran dan seluruh Kontrak disiapkan oleh pemborong, antara lain:
a. Bestek dan Voorwaarden/ RKS yang disahkan.
b. Berita Acara Aanwijzing yang disahkan.
c. Berita Acara Pembukaan Surat Penawaran.
d. Berita Acara Evaluasi.
e. Usulan Penetapan Pemenang.
f. Penetapan dan Pengumuman Pemenang.
g. SPK (Gunning) dan Surat Penawaran besarta lampiran-lampirannya.
h. Foto copy Jaminan Pelaksanaan dan Gambar Pelaksanaan.
Pasal 7
192
Permulaaan Pekerjaan
1. Selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) minggu terhitung dari SPK
(Gunning) dikeluarkan oleh Pemimpin Proyek, pekerjaan harus sudah
dimulai.
2. Bilamana ketentuan seperti tersebut pasal 7 di atas tidak dipenuhi, maka
jaminan pelaksanaan dinyatakan hilang dan menjadi milik pemerintah.
3. Pemborong wajib memberitahukan kepada Pemimpin Proyek bila akan
memulai pekerjaan dan Pemborong wajib melakukan pemotretan dari 0%
sampai 100% dan dicetak menurut petunjuk konsultan pengawas.
Pasal 8
Penyerahan Pekerjaan
1. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 150 hari kalender, termasuk
hari besar dan hari raya.
2. Pekerjaan dapat diserahkan uang pertama kalinya bilamana pekerjaan sudah
selesai 100% dan dapat diteriam dengan baik oleh Pemimpin Proyek dengan
disertai Berita Acara dan dilampiri daftar kemajuan pekerjaan.
3. Untuk memudahkan dalam suatu penelitian sewaktu diadakan pemeriksaan
teknis dalam rangka penyerahan ke I, maka surat permohonan pemeriksaaan
teknis yang diajukan kepada Pemimpin Proyek supaya dilampiri:
a. Daftar kemajuan pekerjaan
b. Empat album berisi foto berwarna yang menyatakan prestasi pekerjaan
4. Surat permohonan pemeriksaan teknis yang dikirim kepada pemimpin
proyek harus sudah dikirimkan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum
batas waktu penyerahan pertama kalinya berakhir.
Pasal 9
Masa Pemeliharaan (Onderhoud Termijn)
1. Jangka waktu pemeliharaan adalah 30 (tiga puluh) hari kalender setelah
penyerahan pertama.
2. Bilamana dalam masa pemeliharaan (Onderhoud Termijn) terjadi kerusakan
akibat kurang sempurnanya dalam pelaksanaan atau kurang baiknya mutu
193
Pasal 10
Perpanjangan Waktu Penyerahan
1. Surat permohonan perpanjangan waktu penyerahan petama yang diajukan
kepada Pemimpin Proyek harus sudah diterima selambat-lambatnya 15
(lima belas) hari sebelum batas waktu penyerahan pertaam kali berakhir dan
surat tersebut supaya dilampiri :
a. Data-data yang lengkap.
b. Time schedule baru yang sudah disesuaikan dengan sisa pekerjaan.
2. Surat permohonan perpanjangan waktu penyerahan tanpa data yang lengkap
tidak akan dipertimbangkan.
3. Permintaan perpanjangan waktu penyerahan pekerjaan yang pertama kalinya
dapat diterima oleh Pemimpin Proyek bilamana :
a. Adanya pekerjaan tambahan atau pengurangan (meer of minderwork)
yang tidak dapat dielakkan lagi setelah atau sebelum kontrak yang
ditandatangani oleh kedua belah pihak.
b. Adanya surat perintah tertulis dari Pemimpin Proyek tentang pekerjaan
tambahan untuk sementara waktu dihentikan.
c. Adanya force majeure (bencana alam, gangguan keamanan,
pemogokkan, perang) kejadian mana harus diteguhkan oleh yang
berwenang.
d. Adanya gangguan curah hujan terus menerus di tempat pekerjaan dan
secara langsung mengganggu pekerjaan yang dilaporkan oleh Konsultan
Pengawas dilegalisir oleh Unsur Teknis yang bersangkutan.
e. Pekerjaan tidak dapat dimulai tepat pada waktu yang telah ditentukan
karena lahan yang dipakai untuk bangunan masih ada masalah.
194
Pasal 11
Sanksi / Denda
1. Bilamana batas waktu penyerahan yang pertama kalinya dilampui (tidak
dipenuhi), maka pemborong dikenakan denda / diwajibkan membayar denda
1‰ (satu permil) tiap hari, maksimal 5% (lima persen).
2. Menyimpang dari pasal 49 A.V. terhadap segala kelalaian mengenai
peraturan atau tugas yang tercantum dalam bestek ini, maka sepanjang tidak
aad ketetapan denda lainnya, pemborong dapat dikenakan denda sebesar 1‰
(satu permil) tiap kali terjadi kelalaian dengan tidak diperlukan
pengecualian.
3. Bilamana ada perintah untuk mengerjakan pekerjaan tambahan dan tidak
disebutkan jangka waktu pelaksanaannya, maka jangka waktu pelaksaan
tersebut tidak akan diperpanjang.
4. Bilamana jangka waktu penyerahan kedua yang telah ditetapkan dilampui,
maka pemborong dikenakan sama dengan sub 1.
Pasal 12
Pekerjaan Tambahan dan Pengurangan
1. Harga untuk pekerjaan tambahan yang diperintahkan secara tertulis oleh
Pemimpin Proyek , pemborong dapat mengajukan pembayaran tambahan.
2. Sebelum pekerjaan tambahan dikerjakan, pemborong agar mengajukan
kepada Pemimpin Proyek untuk diperhitungkan pembayarannya.
3. Didalam mengajukan daftar RAB pekerjaan tersebut ditambah 10%
keuntungan Pemborong dari Bouwsoom dan Pajak Jasa 10% dari jumlah
(Bouwsoom + keuntungan pemborong). Untuk memperhitungkan pekerjaan
tambahan dan pengurangan menggunakan harga satuan yang telah
dimasukkan dalam Penawaran (Kontrak).
4. Bilamana harga satuan pekerjaan belum tercantum dalam surat penawaran
yang diajukan, maka akan disesuaikan secara musyawarah.
195
Pasal 13
Dokumentasi
1. Sebelum pekerjaan dimulai, keadaan lapangan atau tempat pekerjaan masih
0% supaya diadakan pemotretan di tempat yang dianggap penting menurut
pertimbangan Direksi dengan ukuran 9 × 14 cm sebanyak 4 (empat) stel.
2. Setiap permintaan pembayaran termijn (angsuran) dan penyerahan pertama
harus diadakan pemotretan yang masing-masing menurut pengajuan termijn
dengan ukuran 9 × 14 cm sebanyak 4 (empat) stel.
3. Sedangkan ukuran foto berwarna untuk penyerahan pekerjaan yang pertama
kalinya 10R sebanyak 4 (empat) stel, foto tersebut harus dimasukkan pigura.
Pasal 14
Pendaftaran Gedung
Konsultan Pengawas wajib membantu Pemimpin Proyek menyelesaikan
pendaftaran gedung untu mendapatkan himpunan daftar nomor (legger kart)
dari Direktorat Tata Bangunan di Jakarta, yang terdiri dari:
1. Gambar situasi sesuai dengan pelaksanaan, skala 1 : 500, sebanyak 8
(delapan) exemplar.
2. Gambar denah sesuai dengan pelaksanaan, skala 1 : 200, sebanyak 8
(delapan) exemplar.
3. Daftar perhitungan luas bangunan bagian luar dan bagian dalam.
4. Foto copy ijin bangunan sebanyak 8 (delapan) exemplar.
5. Akte/keterangan tanah sebanyak 8 (delapan) exemplar.
6. Kartu/legger sebanyak 8 (delapan) exemplar.
7. Foto copy pemasangan instalasi listrik dan penangkal petir sebanyak 8
(delapan) exemplar.
8. Surat penawaran dari instalatur, baik listrik maupun penangkal petir
(Depnaker) yang telah disetujui masing-masing instansi yang berwenang
bahwa pemasangan sudah 100% selesai sebanyak 8 (delapan) exemplar.
196
Pasal 15
Pencabutan Pekerjaan
1. Sesuai dengan Pasal 62 A.V. Sub 3b, Pemimpin Proyek berhak
membatalkan atau mencabut pekerjaan dari tangan Pemborong apabila
ternyata pihak pemborong telah menyerahkan pekerjaan keseluruhan atau
sebagian pekerjaan kepada pemborong lain, semata-mata mencari
keuntungan dari pekerjaan tersebut.
2. Pada pencabutan pekerjaan, Pemborong dapat dibayar hanya pekerjaan yang
telah selesai dan telah diperiksa serta disetujui oleh Pemimpin Proyek,
sedangkan harga bangunan yang berada di tempat menjadi resiko
pemborong sendiri.
3. Penyerahan bagian-bagian seluruh pekerjaan kepada pemborong lain (order
aanemer) tanpa seijin tertulis dari Pemimpin Proyek tidak diijinkan.
4. Bilamana terjadi pihak kedua menyerahkan seluruhnya maupun sebagian
pekerjaan kepada pihak ketiga tanpa seijin pihak pertama, maka akan
diperingatkan oleh pihak pertama secara tertulis.
Pasal 2
Pekerjaan tanah
Umum
1. Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja, bahan perlengkapan, alat
pengangkut dan piranti lain yang diperlukan untuk pekerjaan tanah.
2. Semua penggalian dan cara pengurugan harus sesuai dengan ketentuan
spesifikasi dan disetujui Direksi pekerjaan.
3. Karena sifat tanah yang berbeda, ada kemungkinan terjadi perubahan
perancangan pada pelaksanaan pekerjaan untuk tanah dengan persetujuan
Direksi pekerjaan.
Pekerjaan Galian
1. Bahan galian daerah pembangunan dapat dipergunakan bila memadai untuk
urugan. Penggalian melebihi batas yang ditentukan harus diurug kembali
sehingga mencapai pile yang ditetapkan dengan bahan urugan yang
dipadatkan. Toleransi pelaksanaan yang dapat diterima untuk penggalian
adalah ± 50 mm terhadap keratakan pile yang ditentukan.
2. Galian tanah dimulai setelah pemasangan patok/ bouwplank disetujui oleh
Direksi Pekerjaan.
3. Galian tanah harus dilakukan menurut ukuran dalam, lebar yang sesuai
dengan pile-pile yang tercantum dalam gambar.
4. Kemiring pada galian harus pada sudut kemiringan (talud) yang aman.
5. Dasar galian harus bebas dari lumpur, humus dan air.
6. Apabila galian melebihi kedalaman yang ditentukan, kontraktor harus
mengisi/ mengurangi daerah tersebut dengan bahan-bahan yang sesuai
200
2. Jika pada dasar galian terdapat akar-akar kayu, kotoran-kotoran dan bagian-
bagian tanah yang berongga, maka bagian tersebut harus dikeluarkan
sepenuhnya dan lubang yang terjadi harus diisi dengan pasir. Khusus untuk
pondasi basement, lubang yang terjadi harus diisi dengan beton tumbuk 1Pc
: 3Ps : 5Kr.
3. Jika tanah galian longsor secara terus menerus, maka kontraktor harus
membuat turap penahan tanah atau sheet pile atas biaya kontraktor.
Penyangga penahan tanah
1. Kontraktor harus membuat untuk penyangga-penyangga penahan tanah yang
diperlukan selama pekerjaan dan galian tambahan atau bila urugan
diperlukan.
2. Kontraktor diharuskan untuk melaksanakan dan merawat semua tebing dan
galian yang termasuk dalam kontrak, memperbaiki longsoran-longsoran
tanah selama massa kontrak dan masa pemeliharaan.
Pekerjaan Dewatering
1. Penggalian tanah harus dikerjakan dalam keadaan kering.
2. Permukaan air tanah yang diturunkan harus dalam keadaan terkontrol penuh
setiap waktu untuk menghindari fluktuasi yang dapat mempengaruhi
kestabilan penggalian (longsor).
3. Untuk mencegah kehilangan butit-butir tanah akibat pemompaan maka
harus disediakan filter-filter secukupnya dan dipasang sekeliling sumur yang
dipompa.
4. Jumlah dan kapasitas pompa harus diadakan secukupnya.
5. Sistem pemompaan tidak boleh mengakibatkan penurunan dari jalan-jalan/
bangunanyang ada.
6. Setiap pipa-pipa dewatering yang tertinggal setelah pengecoran lantai harus
ditutup dari dalam dan luar untuk mencegah kebocoran plat.
202
Pasal 3
Pekerjaan Tiang Pancang
1. Pekerjaan tiang pancang meliputi penyediaan tenaga kerja dan bahan-bahan
material untuk pekerjaan tersebut dan perlengkapannya, serta mesin-mesin
yang diperlukan.
2. Sebelum dilaksanakan pekerjaan tiang pancang dilakukan pengukuran-
pengukuran untuk menentukan titik-titik dimana tiang akan dipancangkan
sesuai gambar yang telah disetujui oleh Direksi pekerjaan serta petunjuk
dari brosur-brosur peralatan yang akan ditempatkan pada pondasi tiang
pancang tersebut.
3. Metode pengangkatantiang pancang menggunakan dua macam yaitu:
a. Pengangkatan lurus dengan dua tumpuan yang setiap tumpuan berjarak
masing-masing 2.071 m dari kedua ujung tiang sehingga momen yang
terjadi pada tiang seimbang, metode ini digunakan untuk memindahkan
tiang pancang.
b. Pengangkatan membentuk sudut α dengan pengangkatan satu tumpuan
yang berjarak 2,929 dari pangkal tiang dan 17,071 dari ujung tiang
dengan metode pengangkatan ini momen lebih besar. Sehingga
perhitungan tulang dihitung dengan metode ini dan digunakan pada saat
pemancangan.
Pasal 4
Pekerjaan Pondasi
1. Pekerjaan pembuatan pondasi meliputi penyediaan tenaga kerja dan bahan-
bahan material untuk pekerjaan tersebut dan perlengkapannya, serta mesin-
mesin yang diperlukan.
2. Sebelum dilaksanakan pekerjaaan pondasi dilakukan pengukuran-
pengukuran untuk menentukan as-as pondasi dan lubang kedudukan serta
petunjuk dari brosur-brosur peralatan yang akan ditempatkan pada pondasi
tersebut.
203
3. Untuk menjaga kemungkinan adanya air dalam tanah galian baik pada saat
penggalian maupun pekerjaan pondasi dilakukan, pihak pemborong harus
menyediakan pompa yang dapat digunakan bila diperlukan.
4. Tanah asli sebagai dasar harus sudah padat dan selanjutnya diatasnya
dipadatkan lagi dengan pasir urug setalah itu dibuatkan lantai beton tumbuk
1Pc : 3Ps : 5Kr setebal sesuai gambar.
Pasal 5
Pekerjaan Lantai Kerja
1. Lantai kerja dengan bentuk dan tebal seperti gambar dibuat dengan
campuran 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr harus dibuat dibawah setiap kontruksi beton
bertulang yang langsung terletak diatas tanah.
Pasal 6
Pekerjaan Pasangan Batu
1. Pekerjaan pasang dilaksanakan pada bagaian kontruksi yang ditunjukkan
dalam gambar kontrrak dan tempat lainnya yang ditunujuk Direksi
pekerjaan.
2. Batu yang dipakai untuk pasangan tidak boleh berbentuk bulat melainkan
batu belah. Kotoran yang melekat pada permukaan batuan harus dibersihkan
bebas jenis tidak humus serta cacat-cacat lain. Batu tersebut harus
mempunyai berat jenis tidak kurang dari 2,5 t/m3 dan sebelum dipasang
batu-batu itu harus dibasahi ada rongga antar batu.
3. Pemasangan batu harus tersusun rapi, seluruhnya terselimuti oleh adukan
dan tidak boleh ada rongga antar batu.
4. Semua pasangan batu yang tampak dari luar, permukaannya harus rata,
susunan batu antara yang satu dengan yang lainnya harus diatur (dengan
jarak 1 – 1,5 cm).
5. Batu harus dipasang dengan tangan sedemikian rupa sehingga setiap batu
terbungkus seluruhnya oleh adukan. Perbandingan campuran untuk semua
pekerjaan pasangan batu menggunakan campuran 1Pc : 3Pp, dan campuran
1Pc : 2 Pp kecuali ditentukan oleh Direksi Pekerjaan.
204
6. Bila pekerjaan dihentikan karena hujan lebat, maka pasangan yang masih
baru harus dilindungi dengan baik.
Pasal 7
Pekerjaan Siar
1. Pekejaan siar dilaksanakan pada bagian-bagian konstruksi yang ditunjuk
dalam gambar atau yang ditunjuk Direksi.
2. Untuk memperkuat siar tersebut maka bidang mukanya diberi lapisan
dengan bahan 1 Pc : 2 Ps dan 1Pc : 3Pp bahan dengan tebal 1 cm.
3. Adukan pasangan pada sambungan-sambungan pasangan baru harus
dibuang dahulu sampai kedalaman 2 cm, kemudian sambungannya harus
dibersihkan dengan sikat kawat sampai bersih.
4. Dasar untuk siar terlebih dahulu harus dibersihkan dari semua adukan-
adukan pasangan dan dibuat kasar serta dibahasi dengan air.
5. Permukaan batu muka harus dibersihkan pada akhir penyelesaian pekerjaan-
pekerjaan.
6. Pekerjaan sia harus segera dilaksanakan setelah pasangan batu selesai
dikerjakan.
Pasal 8
Pekerjaan Dinding Batu Bata
1. Pasangan dinding harus dikerjakan secara sempurna, sehingga menghasilkan
pasangan dinding yang rata, tegak lurus, tidak bergelombang, kokoh dan
tidak menunjukkan adanya retak-retak.
2. Batu bata harus dipasang pada hamparan adukan yang penuh dan semua siar
vertikal dan siar-siar antara tembok dan struktur beton yang mengelilingi
harus berisi penuh. Tebal siar harus minimum 1 cm tali. Pelurus harus
dipasang pada pemasangan bata merah. Tembok harus terpasang vertikal
dan terletak dalam bidang struktur beton bertulang yang mengelilinginya.
3. Batu bata sebelum dipasang, terlebih dahulu harus direndam dalam air
hingga jenuh (rapat air).
205
Pasal 9
Pekerjaan Plesteran Dinding Bata
1. Permukaan dinding bata yang akan diplester, siar-siar sebelumnya (pada
saat pemasangan bata) harus dikorek sedalam 1 cm untuk memberikan
pegangan pada plesteran. Kemudian dinding disikat sampai bersih dan
disiram air, kemudian barulah plesteran dapat dilaksanakan.
2. Tebalnya plesteran dinding bata lebih dari 1,5 cm.
3. Plesteran dengan adukan kuat / trassram dilaksanakan pada dinding-dinding
atau pada bagian pekerjaan lainnya dari pasangan bata dengan adukan yang
sama.
4. Plesteran dengan adukan biasa 1Pc : 3Pp dilaksanakan pada dinding-dinding
bata atau bagian-bagian pekerjaan pasangan bata lainnya dengan adukan
yang sama.Dan 1Pc : 3Pp untuk plesteran kedap air
5. Seluruh pasangan bata harus diplester tanpa kecuali seperti pasangan bata
yang berada di dalam plafond.
6. Bidang pasangan bata yang tidak diplester halus adalah seluruh bidang yang
akan difinish dengan penutup/salut dinding.
206
Pasal 10
Pekerjaan Plesteran Beton
1. Semua permukaan beton yang akan diplester harus dibuat kasar dan
dibersihkan dari segala macam kotoran, kemudian pada tahap pertama
dibuat basah, selanjutnya dikamprot dengan adukan 1Pc : 3Ps yang tajam.
Kamprotan dibiarkan sampai mengering dahulu. Pada saat pelaksanaan
pekerjaan plesteran beton, permukaan bidang beton yang telah dikamprot
dibasahi terlebih dahulu dengan air untuk selanjutnya pekerjaan plesteran
dilaksanakan.
2. Adukan plesteran beton yang dipergunakan adalah campuran dari 1Pc : 3Ps
beton. Plesteran beton tidak boleh melebihi ketebalan 3 cm dan
penyimpangan dari ini akan menjadi resiko pemborong.
3. Semua bahan plesteran harus diaduk pakai mesin aduk dan bila mengaduk
dengan tangan harus ada persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan.
Pasal 11
Pekerjaan Pembesian
1. Baja tulangan harus memenuhi ketentuan fy = 400 MPa (Tegangan leleh
karakteristik 400 kg/cm2).
2. Semua baja tulangan yang digunakan harus memenuhi syarat bebas dari
kotoran, lapisan lemak, minyak, kasar dan tidak bercacat.
3. Sebelum besi dipasang, besi beton harus dalam keadaan bersih, dan
kebersihan ini harus tetap terjaga sampai proses pengecoran.
4. Pembengkokkan besi harus dilakukan tenaga ahli dengan menggunakan alat
sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan cacat, patah, retak-retak dan
sebagainya.
5. Sebelum penyetelan dan pemasangan kontraktor harus membuat rencana
kerja pemotongan dan pembengkokan baja tulangan yang sebelumnya
mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
6. Besi beton harus dibentuk dengan teliti hingga tercapai bentuk dan dimensi
sesuai gambar rencana. Besi tulangan dengan kondisi yang tidak lurus atau
207
Pasal 12
Pengujian Adukan Beton
1. Mutu beton yang dipakai sesuai dengan petunjuk yang ada pada gambar
rencana. Untuk memperoleh beton yang diinginkan kontraktor harus
membuat adukan percobaan (mix design).
2. Pemborong sekurang-kurangnya empat minggu sebelum memulai pekerjaan
beton harus membuat adukan percobaan (trial mixes) dengan menggunakan
contoh bahan-bahan beton yang akan digunakan nantinya.
3. Agar supaya kualitas beton yang diigunakan dapat dikontrol dengan baik
harus dilakukan test-test oleh laboratotium (Slump test and Compression
test) yang mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
4. Jumlah benda uji dibuat sesuai ketentuan dalam SNI dan mutu beton harus
diperiksa untuk umum 3 hari, 7 hari dan 28 hari untuk setiap macam adukan
yang diambil contohnya.
5. Cetakan bendauji berbentuk silinder dan memenuhi syarat SNI, adapun
ukuran kubus coba adalah diameter alas 15 cm2 x tinggi 30 cm2.
Pengambilan adukan beton harus dibawah pengawasan Direksi dan
prosedurnya harus memenuhi syarat-syarat dalm SNI.
6. Kubus coba harus diidentifikasi dengan suatu kode yang dapat menunjukkan
tanggal pengecoran pembuatan adukan dan lain-lain yang perlu dicatat.
7. Kontraktor diharuskan membuat percobaan pendahuluan (trial test) atas
kubus coba sejumlah 20 buah untuk setiap proporsi adukan yang
208
Pasal 13
Pekerjaan Bekisting
1. Acuan dibuat dari kayu dan multipleks / tripleks dengan tebal minimum 9
mm serta harus memenuhi syarat-syarat kekuatan, daya tahan dan
mempunyai permukaaan yang baik untuk pekerjaan finishing.
2. Acuan harus dipasang sesuai dengan ukuran-ukuran jadi yang ada di dalam
gambar dan menjamin bahwa ukuran-ukuran tersebut tidak akan berubah
sebelum dan selama pengecoran.
3. Acuan harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi
kebocoran atau hilangnya air selama pengecoran, tetap lurus dan tidak
goyang.
4. Acuan harus dibersihkan dari segala kotoran yang melekat, seperti
potongan-potongan kayu, paku, tahi geraji, tanah dan sebagainya yang akan
dapat merusak beton yang sudah jadi pada waktu pembongkaran acuan.
5. Cetakan harus menghasilkan konstruksi akhir yang mempunyai bentuk dan
ukuran dan batas-batas yang sesuai dengan gambar.
6. Cetakan harus kokoh dan cukup rapat sehingga dapat dicegah kebocoran,
cetakan harus diberi ikatan-ikatan atau penyangga / penyongkong
secukupnya sehingga terjamin kedudukan dan bentuknya yang tetap.
7. Cetakan dan acuan harus dibuat dari bahan yang baik, tidak meresap air,
mudah dibongkar tanpa merusak konstruksi beton. Oleh karena itu cetakan
diolesi dengan pelumas.
209
Pasal 14
Pekerjaan Adukan Beton
Adukan beton yang dibuat setempat harus memenuhi syarat :
1. Pelaksanaan penakaran semen dan agregat harus dengan kotak-kotak
takaran yang volumenya sama sesuai hasil trial mix dan disetujui oleh
Direksi Pekerjaan.
2. Banyaknya air untuk campuran beton harus sesuai dengan aturan yang
berlaku sehingga tercapai sifat workability sesuai dengan penggunaanya.
3. Adukan beton dibuat dengan menggunakan alat pengadaan mesin (batch
mixer), type dan kapasitasnya harus mendapat persetujuan Direksi
Pekerjaan.
4. Kecepatan pengadukan sesuai rekomendasi dari pembuat mesin tersebut.
5. Jumlah adukan beton tidak boleh melebihi kapasitas mesin pengaduk dari 2
menit.
6. Lama pengadukan tidak kurang dari 2 menit sesudah semua bahan berada
dalam mesin pengaduk.
7. Mesin pengaduk yang tidak dipakai lebih dari 30 menit harus dibersihkan
dahulu sebelum adukan beton yang baru dimulai.
Pasal 15
Pekerjaan Pengecoran Beton
1. Pengecoran tidak boleh dikerjakan sebelum pemasangan acuan telah benar-
benar sempurna.
2. Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, semua alat-alat, material dan
pekerjaan harus ada di tempat termasuk perlengkapan penerangan bilamana
pengecoran diperkirakan sampai malam.
3. Pengecoran dilakukan sebaiknya setelah pengadukan dan beton mulai
mengeras. Pekerjaan pengecoran beton harus diselesaikan dalam waktu
paling lama 20 menit sesudah keluar dari mixer.
4. Adukan beton tidak boleh dijatuhkan lebih tinggi 1,5 meter dan tidak
diperkenankan menimbun beton dalam jmlah yang banyak di satu tempat.
210
Pasal 16
Pembongkaran Acuan/Bekisting
1. Pembongkaran acuan dilakukan sesuai dengan SNI dan dilaporkan serta
disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
2. Cetakan dan acuan hanya boleh dibongkar apabila bagian konstruksi telah
mencapai kekuatan yang cukup untuk memikul berat sendiri dan beban
pelaksana yang bekerja padanya. Kekuatan ini harus ditunjukkan dengan
hasil pemeriksaan benda uji. Apabila untuk menentukan saat pembongkaran
tidak dibuat benda-benda uji seperti ditentukan di atas, maka cetakan baru
bisa dibongkar setelah berumur 2 minggu.
3. Untuk cetakan samping dari balok, kolom dan dinding dibongkar setelah 3
hari.
4. Apabila setelah pembongkaran ada bagian-bagian yang keropos, maka
kontraktor harus segera memberitahukan kepada Direksi, untuk meminta
persetujuan mengani cara pengisian atau penutupnya. Semua menjadi
tanggung jawab kontraktor.
Pasal 17
Perlindungan Atas Beton
1. Beton harus dilindungi selama berlangsungnya proses pengerasan terhadap
matahari, pengeringan oleh angin, hujan atau aliran air dan pengerasan
secara mekanis atau pengeriangan sebelum waktunya.
211
2. Semua permukaan beton yang terbuka harus dijaga tetap basah, selama 14
hari dengan menyemprotkan air atau menggenangi dengan air pada
permukaan beton.
3. Terutama pada pengecoran beton pada waktu cuaca panas, dan perlindungan
atas beton harus diperhatikan.
4. Pada pengangkatan tiang pancang untuk satu titik (membentuk sudut) dan
dua titik (pengangkatan lurus) harap diperhatikan agar tidak patahnya tiang
pancang.
TIME SCHEDULE
PEKERJAAN :PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG LIMA LANTAI KANTOR BANK BRI KOTA SEMARANG
LOKASI :JL. RADEN PATAH NO 12 KOTA SEMARANG
TAHUN ANGGARAN :2016/2017
JUMLAH HARGA PROSENTASE BULAN KE 1 BULAN KE 2 BULAN KE 3 BULAN KE 4 BULAN KE 5 BULAN KE 6 BULAN KE 7
NO. URAIAN PEKERJAAN
(Rp) (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
A PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pembersihan dan pengukuran lokasi 9,135,200.00 0.081% 0.040% 0.040%
2 Administrasi/laporan & dokumentasi 2,500,000.00 0.022% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001% 0.001%
3 Mobilisasi/Sewa alat kerja 25,000,000.00 0.221% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008% 0.008%
4 Listrik & air kerja 7,000,000.00 0.062% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002% 0.002%
5 Pembuatan Kantor Sementara dg Lantai Plesteran 24,925,200.00 0.220% 0.110% 0.110%
6 Pembuatan pagar seng keliling 70,303,200.00 0.621% 0.310% 0.310%
7 Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank 29,963,456.00 0.265% 0.132% 0.132%
H PEKERJAAN ATAP
1 Pekerjaan Kuda-Kuda Baja 201,535,850.88 1.780% 0.445% 0.445% 0.445% 0.445%
2 Pekerjaan gording stall 5/10 t=2 mm 277,688,936.45 2.452% 0.613% 0.613% 0.613% 0.613%
3 Pekerjaan erection 6,025,398.95 0.053% 0.013% 0.013% 0.013% 0.013%
4 Pekerjaan Rangka Atap 82,145,200.00 0.725% 0.145% 0.145% 0.145% 0.145% 0.145%
5 Pekerjaan Pemasangan Atap Galvalum 63,061,100.00 0.557% 0.139% 0.139% 0.139% 0.139%
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil akhir penyusunan laporan tugas akhir ini mengambil
beberapa kesimpulan antara lain :
1. Perhitungan tulangan pada struktur kolom, balok, plat lantai menggunakan
SAP 2000 versi 14.
2. Perhitungan beban gempa mengacu pada SNI Gempa 2012 dengan
menggunakan analisis desain respon spectrum gempa.
3. Perhitungan struktur pondasi mengunakan perhitungan manual dengan data
sonder, dan penyelidikan tanah dari Laboratorium Universitas Semarang,
akan tetapi untuk nilai momen, gaya aksial berdasarkan perhitungan SAP
2000 versi 10.
213