Anda di halaman 1dari 57

DIKLAT AHSP

ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

MS6: ANALISIS KOEFISIEN


(PerMen PUPR NO.28/PRT/M/2016 Tentang Pedoman AHSP Bidang PU)
Tujuan Pembelajaran

Hasil Belajar:
Setelah mengikuti semua kegiatan
pembelajaran dalam mata pelatihan ini,
peserta diharapkan mampu mengetahui
tentang Analisa Koefisien, sehingga
dapat meningkatkan pelaksanaan
Estimasi Biaya Konstruksi.
Tujuan Pembelajaran

Indikator Hasil Belajar:


Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta
pelatihan diharapkan mampu:
• Mengetahui tentang Analisis Koefisien Umum;
• Mengetahui tentang Analisis Koefisien bidang Sumber Daya
Air;
• Mengetahui tentang Analisis Koefisien bidang Bina Marga;
• Mengetahui tentang Analisis Koefisien bidang Cipta Karta
dan Perumahan Rakyat
• Analisis Koefisien Umum
atau Komponen Dasar
• Analisis Koefisien Bidang SDA
• Analisis Koefisien Bidang BM
• Analisis Koefisien Bidang CK
II. ANALISIS KOEFISIEN SECARA UMUM
Di dalam perhitungan prakiraan biaya (Cost estimate), analisis koefisien
merupakan kunci ketepatan di dalam memperkiraan biaya konstruksi. Koefisien
yang akurat dihasilkan dari suatu proses perhitungan berdasarkan berbagai
asumsi dan input data yang mendeskripsikan: kondisi lapangan, kompetensi
tenaga kerja, pemenuhan spesifikasi bahan atau material serta kinerja peralatan
berdasarkan data utama seperti: Jenis alat, kapasitas produksi, faktor efisiensi
dan waktu siklus.
Koefisien adalah angka atau jumlah kebutuhan tenaga kerja, bahan dan mungkin
juga beserta alat yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan per satu
satuan tertentu. Koefisien yang paling penting adalah produktivitas tenaga kerja
dan alat, sedangkan bahan/material lebih pada pemenuhan kualitas & volume
bahan.
Ada 2 jenis koefisien yaitu yang sifatnya Normatif dan Informatif. Semua
ketentuan normatif pada pedoman ini harus diikuti sepenuhnya, sedangkan yang
bersifat informatif hanya untuk memberikan contoh cara perhitungan dari AHSP
terkait.
Ada tiga cara pelaksanaan pekerjaan konstruksi yaitu: secara Manual, Semi-
Mekanis dan Mekanis. Cara manual pelaksanaan pekerjaan itu seluruhnya
dilakukan oleh tenaga manusia dengan menggunakan alat bantu seperti cangkul,
garpu dan gergaji, sedangkan untuk cara semi-mekanis hanya sebagian
pekerjaannya dibantu oleh alat misalnya Beton Molen, Vibrator dan Jack-
Hammer. Berbeda dengan cara-cara tersebut, cara mekanis sebagian besar
pekerjaan dilakukan menggunakan alat berat seperti Excavator dan Dump Truck,
hanya sebagian lecil saja tenaga kerja manusia yaitu hanya operator dan
beberapa pekerja yang membantu finishing pekerjaannya.
Secara lengkap ada tiga koefisien yaitu: Tenaga kerja, Bahan/material dan Alat.
Maka untuk galian tanah cara manual hanya ada koefisien tenaga kerja saja,
sedangkan untuk semi-mekanis dan mekanis terdapat koefisien alat dan tenaga
kerja. Lain halnya pekerjaan yang membutuhkan bahan/material baru ada
koefisien bahan/material seperti pasangan batu belah, beton, dll.
Untuk mudahnya pengelompokan, maka cara Manual digabungkan dengan semi-
mekanis dan cara Mekanis secara terpisah. Disini koefisien untuk cara Manual
dan Semi-mekanis dibahas detail, sedangkan cara Mekanisnya hanya secara
a) Koefisien Tenaga Kerja
Jumlah kebutuhan tenaga kerja untuk menyelesaikan satu unit satuan tertentu
pekerjaan, misal untuk 1 m3 pekerja gali untuk cara manual ataupun pekerja
yang membantu perapihan pekerjaan secara mekanis.
Untuk cara semi-mekanis, ada pekerjaan yang cukup sulit dikerjakan oleh
manusia, maka dibantu oleh tenaga mesin daya rendah seperti Beton Molen,
Vibrator dan Jack-Hammer. Sehingga disini hanya sebagian saja yang dalam
cara manual dikerjakan oleh manusia namun disini sudah dibantu dengan
mesin sebagai contoh pekerjaan pengecoran beton dibantu oleh Beton Molen
dapat mengurangi jumlah tenaga kerja secara keseluruhan.
(1) Cara Manual dan Semi-Mekanis
Tenaga kerja untuk pekerjaan galian tanah hanya pekerja gali dan mandor
saja, sedangkan untuk pekerjaan beton tenaga kerjanya adalah pekerja
(P), tukang (T), kepala tukang (KT) dan mandor (M). Berbagai jenis
pekerjaan kebutuhan tenaga kerjanya berbeda-beda untuk menyelesaikan
satu unit satuan pengukuran, maka untuk ini perlu dikaji komposisi untuk
masing-masing jenis pekerjaannya.
Komposisi tenaga kerja akan berpengaruh secara signifikan untuk perbandingan
antara T : P. Disini perlu mengetahui ekivalensi kemampuan T : P = 1 : (0,5 – 0,8),
pada umumnya secara rata-rata 0,65; sehingga jika 1 tukang dibantu 1 pekerja
maka nilai ekuivalennya menjadi 1,65 tukang dan untuk 1 tukang dibantu 3 pekerja
nilai ekuivalennya 2,95 tukang. Selanjutnya dicoba untuk masing-masing jenis
pekerjaan dengan perbandingan 1 T : 1 P; berikutnya 1 T : 2 P......s.d....... 1 T : 7
P.
Kemudian dibuatkan grafik pengaruh komposisi SDM terhadap produktivitas yaitu:
absisnya “komposisi SDM sebagai perbandingan tukang:pekerja” dan ordinatnya
“produktivitas yang dihitung dari kinerja dibagi nilai SDM ekuivalen {m3/hari)/(SDM-
ekuivalen)}”, Grafik tersebut seperti terlihat pada Gambar 2.1.
Sedangkan untuk mandor pada umumnya disepakati mampu mengawasi antara 10
– 20 pekerja, yang demikian juga kepala tukang mampu menggerakan sekitar 10 –
20 tukang. Perbandingan ini disesuaikan dengan aspek aksesibilitas, kompleksitas
jenis pekerjaannya dan jumlah pekerjaannya.
Gambar 2.1 – Pengaruh Komposisi SDM terhadap Produktivitas
Setelah diketahui perbandingan optimalnya, berikutnya untuk masing-masing
jenis pekerjaannya dicoba oleh minimum 3 grup. Setiap grup masing-masing
beranggotakan sama jumlahnya misal untuk pas. batu belah yaitu 1 tukang + 3
pekerja atau jika untuk pekerjaan beton yaitu 1 tukang + 6 pekerja.
(2) Cara Mekanis
Untuk mendapatkan koefisien tenaga kerja dalam satuan orang-jam atau
orang-hari per satuan pengukuran (m¹, m², m³, ton, dan lain-lain).
Berikut ini rumus yang umum digunakan untuk menentukan koefisien
tenaga kerja.

Produksi / hari, Qt= Tk x Q1; m³

Koefisien tenaga/m³:
(L.01) Pekerja = (Tk x P) /Qt; Jam atau hari
(L.02) Tukang = (Tk x Tb) /Qt; Jam atau hari
(L.03) Kepala tukang = (Tk x Tb) /Qt; Jam atau hari
(L.04) Mandor = (Tk x M) /Qt; Jam atau hari
Keterangan:
Q1 adalah besaran kapasitas produksi alat; m³/jam,
P adalah jumlah pekerja yang diperlukan; orang,
Tb adalah jumlah tukang batu yang diperlukan; orang,
Tk adalah jumlah jam kerja per hari (7 jam); jam,
M adalah jumlah mandor yang diperlukan; orang.
b) Koefisien Bahan/material.
Koefisien bahan/material adalah kebutuhan bahan/material yang memenuhi
persyaratan mutu bahannya sendiri seperti yang tercantum dalam spesifikasi
teknis, baik mengenai jenis, kuantitas maupun komposisinya bila merupakan
suatu produk campuran ataupun hasil akhir campuran bahan sebagai komponen
infrastruktur yang sesuai fungsinya. Kebutuhan bahan/material seyogianya
mempertimbangkan antara lain:
a. Faktor kembang, susut dan kehilangan (akibat ceceran);
b. Faktor buckling bahan (akibat bahan yang berbeda gradasinya saling mengisi);
d. Kuantitas bahan;
Faktor kembang susut dan faktor kehilangan bahan pada dasarnya ditetapkan
berdasarkan pengalaman, pengamatan dan percobaan. Kuantitas bahan yang
diperlukan dalam analisis adalah merupakan koefisien bahan dalam satuan
pengukuran (m¹, m², m³, ton, kg, Liter, dan lain-lain). Faktor-faktor ini dapat
berpengaruh terhadap analisis koefisien bahan/material. Berbagai jenis tanah
dalam keadaan asli (sebelum digali), terlepas setelah penggalian atau
pemadatan, volumenya akan berubah akibat dari faktor pengembangan dan
penyusutan bahan serta buckling untuk bahan yang bergradasi signifikan.
Perhitungan Koefisien Bahan/Material
a) Koefisien bahan dengan proporsi persen dalam satuan m³ :
%Bahan x (BiP x 1 m³ x Fh) / BiL
b) Koefisien bahan dengan komposisi persen, dalam satuan kg :
%Bahan x (BiP x 1 m³ x Fh) x 1.000
c) Koefisien bahan lepas atau padat per m³ :
1 m³ x Fk x Fh
Keterangan:
%bahan adalah % bahan (agregat, tanah, dan lain-lain) yg digunakan dalam suatu campuran.
BiP adalah berat isi padat bahan (agregat, tanah, dan lain-lain) atau campuran beraspal
yang digunakan. Simbol ini dapat diganti dengan simbol Dn
BiL adalah berat isi lepas bahan (agregat, tanah, dan lain-lain) atau campuran beraspal
yang digunakan. Simbol ini dapat diganti dengan simbol Dn
1 m³ adalah (salah satu) satuan pengukuran bahan atau campuran
Fh adalah faktor kehilangan bahan berbentuk curah atau kemasan, yang besarnya
bervariasi
Fk adalah faktor pengembangan
1.000 adalah perkalian dari satuan ton ke kg
n adalah bilangan tetap yang ditulis sub script
Koefisien ini akan sama baik untuk cara manual ataupun cara mekanis.
Kebutuhan ini disesuaikan dengan hasil job mixed dari rencana quarry yang
akan digunakan materialnya untuk pelaksanaan pembangunan.
Ada tiga bentuk bahan/material yaitu :
1) Bahan baku, misal: batu, pasir, semen, baja tulangan, dll.
2) Bahan olahan, misal: agregat kasar dan agregat halus, campuran beton
semen, campuran beraspal, dan lain-lain.
3) Bahan jadi, misal tiang pancang beton pracetak, panel pracetak,
geosintetik, dll.
Analisis koefisien secara khusus untuk berbagai campuran yang mempunyai
spesifikasi tertentu (seperti beton dan mortar), koefisien bahan atau material
yang ada dalam AHSP adalah berdasarkan kondisi ideal untuk bahan atau
material yang harus memenuhi spesifikasi teknis kualitas tinggi, sementara
kondisi sekarang sudah sulit menemukan bahan atau material yang
memenuhi persyaratan bahan tersebut. Misal semen banyak tipe semen yang
beredar, pasir dan agregat banyak yang sintetis namun tren ke arah negatif
seperti pasir oplosan dengan gilingan batu cadas juga agregat terbuat
dari batu karang yang dicelup semen, termasuk kualitas air yang telah tercemar
atau juga terkontaminasi air laut. Maka untuk ini sebaiknya pada saat pelelangan,
Pengguna sudah memberikan data hasil job mixed untuk berbagai quary
sekitarnya, dan berikutnya semua koefisien bahan termasuk kualitas air harus
disesuaikan dengan hasil job mixed-nya.

c) Koefisien Peralatan;
Koefisien alat adalah waktu yang diperlukan (biasanya dalam satuan jam) oleh suatu
alat untuk menyelesaikan atau menghasilkan produksi sebesar satu unit satuan
jenis pekerjaan. Data utama yang diperlukan untuk perhitungan efisiensi alat ini
adalah:
- Jenis alat;
- Faktor efisiensi alat;
- Waktu siklus; dan
- Kapasitas produksi alat.
Satuan kapasitas produksi alat adalah satu satuan pengukuran per jam. Koefisien
alat adalah berbanding terbalik dengan kapasitas produksi.
Koefisien alat /m³= 1 / Q, jam.
Tabel 3.5 Analisis Produktivitas Excavator dan Dump Truck
ANALISIS PRODUKT IVIT AS ALAT BERAT PENGGALIAN T ANAH DI SUNGAI
MENGGUNAKAN EXCAVAT OR (DI DARAT ) YANG DIANGKUT DUM PT RUCK

JENIS PEKERJAAN : GALIAN TANAH / PENGERUKAN LUMPUR SUNGAI


JARAK ANGKUT : 1,4 Km
SATUAN PEMBAYARAN : M3
No. U r a i a n Kode Koefisien Satuan Keterangan

I. ASUMSI
1. Jam kerja efektif per hari Tk 7,00 jam
2. Faktor pengembangan tanah Fk 1,20
3. Faktor tanah lepas Fk1 1,00
4. Jarak angkut L 1,40 km
5. Tahapan kerja.
a. Posisi Excavator didarat/diatas tanggul
b. Excavator mengeruk / menggali tanah kemudian
dimuat kedalam dump truck
c. Dump truck megangkut tanah hasil galian ke lokasi
pembuangan.
d. Bulldozer menghampar, meratakan dan merapihkan
tanah hasil galian di lokasi pembuangan.

II. ALAT
a. Excavator Standard E.11.c
3 Daya 120 HP, Berat Operasi 13 ton
Kapasitas Bucket V 0,80 m
Faktor Bucket (Tabel 9) Fb 1,00 Kondisi Operasi sedang, tanah biasa
Faktor Efisiensi Alat (Tabel 4) Fa 0,75 Pemeliharaan mesin baik

Waktu Siklus Ts1 menit


Menggali 0 - 2 m, swing dan memuat ke DT (Tabel II.3) T. 1 0,48 menit Agak sulit +swing isi penuh (7s)+buang (7s)
Swing kembali dan Lain - lain T. 2 0,22 menit Tabel II.4, swing 900 (5s)+ dan lain-lain (8s)
Ts.1 0,70 menit

Kap. Produksi/jam = ( V x Fb x Fa x 60 ) / ( Ts.1 x Fk ) Q.1 42,86 m3/jam


3
Kap. Produksi/jam terkoreksi * Q.1' 35,29 m /jam Kombinasi optimal adalah: 1 Excavator
Koefisien Alat/m3 = 1 / Q.1 0,0283 jam dengan 4 DT

b. Dump Truck E.08.b


Kapasitas Bak V 4,00 m3
Faktor Efisiensi Alat (Tabel 7) Fa 0,80 Kondisi kerja sedang
Kecepatan rata-rata bermuatan (Lihat Tabel 8) v.1 20,00 km/jam
Kecepatan rata-rata kosong (Lihat Tabel 8) v.2 30,00 km/jam (kondisi menanjak jalan rusak)

Waktu Siklus : Ts.3 menit


Waktu tempuh isi = ( L : v.1 ) x 60 T.1 4,20 menit
Waktu tempuh kosong = ( L : v.2 ) x 60 T.2 2,80 menit
Muat = ( V : Q.1 ) x 60 T.3 5,60 menit
Lain-lain T.4 1,00 menit
Ts.3 13,60 menit

Kap. Produksi/jam = ( V x Fa x 60 ) / ( Ts.2 x Fk ) Q.3 11,76 m3/jam


3
Q.3' 11,76 m /jam Kombinasi optimal adalah: 1 excavator
Koefisien Alat/m3 = 1 / Q.3 0,0850 jam dengan 3 DT

III. Tenaga
Membantu pemuatan tanah oleh Excavator
Produksi yang menentukan : Excavator Q.1 35,29 m3/jam
Produksi / hari = Tk x Q.1 Q.1' 247,06 m3/hari
Kebutuhan tenaga
- Pekerja P 3,00 orang Bantu muat: 60 -100 m3/OH
- Mandor M 0,30 orang Angkut 50m': 2 - 3 m3/OH; (Lihat T.15a.5)

Koefisien Tenaga / m3
- Pekerja : ( Tk x P ) : Q.1' 0,0850 jam
- Mandor : ( Tk x M ) : Q.1' 0,0085 jam

*) Kom binas i optim al berdas arkan biaya m inim um galian tanah per m 3 antara kom binas i: (1 Exca dengan 3 DT) atau (1 Exca dengan 4 DT)
didapat harga galian tanah minimum yang menggunakan kombinasi (1 Exca dengan 3 DT), maka Kapasitas produksi yang terkoreksi untuk
1 Exca = 3 x Kapasitas produksi DT.
Biaya operasi 1 Exca + 3 DT = Rp 1.215.104; produktivitas 35,29 m3/jam maka harga galian tanah Rp 34,428 per m3 (harga minimum)
Biaya operasi 1 Exca + 4 DT = Rp 1.489.495; produktivitas 42,86 m3/jam maka harga galian tanah Rp. 34,755 per m3
CONTOH PERALATAN UNTUK PEKERJAAN SDA/CK
1). Manual Alat Pribadi
a). Meteran Pekerja/Tukang
Tidak
b). Sendok tembok
boleh
c). Palu/pahat/gergaji,dll. masuk
dalam
AHSP

1
Alat Bantu yang wajib disediakan oleh Penyedia

Tidak
boleh
masuk
dalam
AHSP

1
2). Alat Semi-mekanis

Jack
Hammer

Stamper
Molen

Vibrator
1
3). Mekanis (SDA/BM)
- Volume pekerjaan besar
- Waktu terbatas
- Alat berat
a). Alat utama/pokok
1) Excavator,
2) Dump Truck,
3) Sheep foot Roller
Mini Excavator
4) Roller Vibro
5) dll.

b). Alat bantu


6) Stamper,
7) Jack Hammer,
8) dll

Motor Grader
1
CONTOH ALAT BERAT UNTUK PEKERJAAN SDA/BM

Dump Truck

Track Dozer 1
CONTOH ALAT BERAT UNTUK PEKERJAAN SDA/BM

Excavator

Wheel Loader

Pekerjaan Pengeboran menggunakan Crawler Rock Drill pada Pembangunan Terowongan


Bendungan Jatibarang

Track Loader Rock Drill Breaker 1


CONTOH ALAT BERAT UNTUK PEKERJAAN SDA/BM
Tandem Roller

Three Wheel Roller

Tirel Roller 1
RANCANGAN Acuan untuk
PENELITIAN
?
Ketentuan dan
Persyaratan
Apa itu Koefisien Pedoman AHSP
Adalah besaran kebutuhan:
• Tenaga kerja, Bahan, Alat untuk menyelesaikan satu
satuan atau unit pekerjaan (misal: buah atau unit,
m’, m2, m3 dan kg).
• Bahan ditentukan oleh hasil penelitian atau Job-
mixed
• Tenaga kerja dan/atau alat yang dihitung
berdasarkan hasil pengamatan untuk menyelesaikan
satu unit produktivitas tenaga kerja dan/atau alatnya. 3
1) Komposisi Tenaga Kerja vs Mutu/Ketelitian Produk

a. Tingkat Mutu/Ketelitian Produk


- Tinggi Additional Effort
Pekerja+Tukang+Kp.Tukang+Mandor - Bahan aditif
- Sedang - Peralatan
Pekerja+Tukang+Mandor - Teknologi
- Rendah
Pekerja+Mandor
Rasio
b. Kondisi Lapangan P/M = 10 - 20
- Jarak P/T ditetapkan
- Kemiringan medan sendiri2 3
2) Faktor yg mempengaruhi Kinerja
Produktivitas vs Komposisi SDM

Produktivitas
a. Komposisi SDM optimal 15

b. Metode Kerja 12

c. Teknologi 6

d. Peralatan 0
1:10 1
1:2 2
1:3 31:4 4 1:55 6
1:6 71:7 8 9

e. Bahan aditif Komposisi SDM

Komposisi optimal
f. Lingkungan kerja: 1: 2 Pas. Bata merah
1: 3 Pas. Batu
- ruang bebas 1: 6 Beton

- Kondisi lapangan (elevasi, pengaruh cuaca)

3
3) Spesifikasi Teknis Pekerjaan yang Lebih Detail

Pasangan Batu 1pc : 5 pp


Semi-mekanis
*Pekerja ………. 1,80
SDA Mollen………… 0,076

Manual
*Pekerja ………. 2,70

* Termasuk tenaga kerja memasang esteger dan sulitnya


mengangkat bahan/material

CK Pekerja ………. 1,5


4) Perhitungan Koefisien

?
- Tentukan jenis pekerjaan apa (kasar/halus)
- Tentukan Tingkat Mutu Produk (rendah/tinggi)
- Kondisi lapangan yg seperti apa (datar/curam; kelompok/nyebar)

Berdasarkan Tingkat mutu/ketelitian produk, contoh:

a) Galian tanah, angkutan Pekerja dan Mandor

b) Pasangan bata merah, batu belah Pekerja, Tukang dan Mandor


Pekerja, Tukang, Kepala
c) Plesteran, acian
tukang dan Mandor

3
(1) Biaya gali
Contoh analisis (2) Biaya angkut sekitar lokasi
Komponen Galian tanah (3) Biaya angkat s.d. datum
(Manual)

datum

No. Komponen Pekerjaan Keterangan


1. Biaya Gali Sama setiap kedalaman
Kecuali u/ ruang bebas/gerak < 2 m’
2. Biaya angkut sekitar lokasi <25m’ Sama setiap kedalaman
3. Biaya angkat -Berdasarkan kedalaman
-Berdasarkan berat isi lepas
material
-Kemudahan pelaksanaan 3
5) Penetapan Koefisien AHSP – SDA
Acuan/rerferensi yang digunakan:
- SNI - ABK
- Penelitian di SDA
- Pedoman/Manual yg ada SDA dan di PU lainnya
- Rata-rata dari kontrak (1985 – 1999)
- Pembandingan dg referensi lain: a. BOW...................(1921)
b. Studi Ditjen SDA (1995)
c. Bappenas (2000)
Contoh:
Pekerjaan Galian tanah biasa kedalaman 1 m’
Koefisien 0,5630 Pekerja
0,0563 Mandor Diambil acuan dari Ditjen SDA

Dibuatkan lampiran Acuan Kinerja


Tenaga Kerja (terampil/semi-terampil) =1/koef. = 1,78 m3/hari
3
Contoh:
1) Galian Tanah
10 orang pekerja terampil menggali tanah biasa kedalaman 0 - 1m’. Selama 1 hari
(7 jam) mampu menggali sebanyak 17,76 m3.
Maka koefisien Pekerja = 10/17,76 = 0,563/m3

2) Pasangan Bata Merah


5 Group @ ( 2 pekerja + 1 tukang) memasang pas. bata merah, selama 1 hari
mampu menghasilkan 4,167 m3.
Maka koefisien Pekerja = 10/4,167 = 2,40/m3
Tukang = 5/4,167 = 1,20/m
3

3) Pasangan Batu Belah


3 Group @ ( 3 pekerja + 1 tukang) memasang pas. batu belah, selama 1 hari mampu
menghasilkan 3,333 m3.
Maka koefisien Pekerja = 9/3,333 = 2,70/m3
Tukang = 3/3,333 = 0,90/m
3

3
III. ANALISIS KOEFISIEN BIDANG SUMBER DAYA AIR
(Normatif dan Informatif)
a) Contoh Koefisien secara Manual dan Semi-mekanis (Normatif)
P.01a.2) Menggunakan Molen
Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7

uh
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 1,800 50.000,00 90.000,00
r
2 Tukang batu L.02 OH 0,900 70.000,00 63.000,00
e lu
s a
3 Mandor L.04 OH 0,180 100.000,00 18.000,00

B Bahan
Jumlah Harga Tenaga Kerja
i
171.000,00
d e si
1 Batu belah M.06.a m3 1,200 183.050,00
ku n
219.660,00

la ndo
3
2 Pasir Pasang M.14.b m 0,440 193.200,00 85.008,00
r
Be I
3 Portland Cement M.15 kg 252 1.225,00 308.700,00
Jumlah Harga Bahan 613.368,00
C Peralatan
1 Molen kapasitas 0,3 m3 E.29.b Sewa-hari 0,076 400.000,00 30.400,00
Jumlah Harga Peralatan 30.400,00
D Jumlah Harga Tenaga Kerja, Bahan dan Peralatan (A+B+C) 814.768,00
E Keuntungan dan Biaya Umum (Contoh 15%) 15% x D (maksimum) 122.215,20
F Harga Satuan Pekerjaan per - m3 (D+E) 936.983,20

Koefisien Tenaga Kerja: Pekerja 1,80 OH 0,556 m3/hari


Tukang 0,90 OH 1,111 m3/hari *) 1 m3 pas. batu
Mandor 0,18 OH 5,556 m3/hari belah dg 38% mortar.
Bahan/Material: Batu belah 1,20 m3 Produktivitas molen
Pasir Pasang 0,44 m3 5 m3/hari mortar,
Portland_C 252 kg maka koef molen =
Alat Molen 0,076 sewa-hari *) 0,38 x 0,2 = 0,076
b) Contoh Koefisien secara Mekanis (Informatif)
ANALISIS PRODUKT IVIT AS ALAT BERAT PENGGALIAN T ANAH DI SUNGAI
MENGGUNAKAN EXCAVAT OR (DI DARAT ) YANG DIANGKUT DUM PT RUCK

JENIS PEKERJAAN : GALIAN TANAH / PENGERUKAN LUMPUR SUNGAI


JARAK ANGKUT : 1,4 Km
SATUAN PEMBAYARAN : M3
No. U r a i a n Kode Koefisien Satuan Keterangan

I. ASUMSI Produktivitas:
1. Jam kerja efektif per hari Tk 7,00 jam
2. Faktor pengembangan tanah Fk 1,20 a. Excavator standar 42,86
3. Faktor tanah lepas Fk1 1,00
4. Jarak angkut L 1,40 km m3/jam
5. Tahapan kerja.
a. Posisi Excavator didarat/diatas tanggul b. Dump Truck, 11,76
b. Excavator mengeruk / menggali tanah kemudian
dimuat kedalam dump truck m3/jam
c. Dump truck megangkut tanah hasil galian ke lokasi
pembuangan. (jrk angkut 1,4 Km)
d. Bulldozer menghampar, meratakan dan merapihkan
tanah hasil galian di lokasi pembuangan.

II. ALAT Konfigurasi optimal:


a. Excavator Standard E.11.c
Kapasitas Bucket V 0,80 m
3 Daya 120 HP, Berat Operasi 13 ton Excavator vs 3 Dump Truck, sehingga
Faktor Bucket (Tabel 9) Fb 1,00 Kondisi Operasi sedang, tanah biasa
Faktor Efisiensi Alat (Tabel 4) Fa 0,75 Pemeliharaan mesin baik produktivitas Excavator terkoreksi
Waktu Siklus
Menggali 0 - 2 m, swing dan memuat ke DT (Tabel II.3)
Ts1
T. 1 0,48
menit
menit Agak sulit +swing isi penuh (7s)+buang (7s)
menjadi Q= 3 x 11,76=35,29 m3/jam
Swing kembali dan Lain - lain T. 2 0,22 menit Tabel II.4, swing 90 0 (5s)+ dan lain-lain (8s)
Ts.1 0,70 menit
Maka Koefisien: 1/Q = 0,02834
Kap. Produksi/jam = ( V x Fb x Fa x 60 ) / ( Ts.1 x Fk ) Q.1 42,86 m3/jam
3
Kap. Produksi/jam terkoreksi * Q.1' 35,29 m /jam Kombinasi optimal adalah: 1 Excavator
Koefisien Alat/m3 = 1 / Q.1 0,0283 jam dengan 4 DT

b. Dump Truck E.08.b


Kapasitas Bak V 4,00 m3
Faktor Efisiensi Alat (Tabel 7) Fa 0,80 Kondisi kerja sedang
Kecepatan rata-rata bermuatan (Lihat Tabel 8) v.1 20,00 km/jam
Kecepatan rata-rata kosong (Lihat Tabel 8) v.2 30,00 km/jam (kondisi menanjak jalan rusak)

Waktu Siklus : Ts.3 menit


Waktu tempuh isi = ( L : v.1 ) x 60 T.1 4,20 menit
Waktu tempuh kosong = ( L : v.2 ) x 60 T.2 2,80 menit
Muat = ( V : Q.1 ) x 60 T.3 5,60 menit
Lain-lain T.4 1,00 menit
Ts.3 13,60 menit

Kap. Produksi/jam = ( V x Fa x 60 ) / ( Ts.2 x Fk ) Q.3 11,76 m3/jam


3
Q.3' 11,76 m /jam Kombinasi optimal adalah: 1 excavator
Koefisien Alat/m3 = 1 / Q.3 0,0850 jam dengan 3 DT

III. Tenaga
Membantu pemuatan tanah oleh Excavator
Produksi yang menentukan : Excavator Q.1 35,29 m3/jam
Produksi / hari = Tk x Q.1 Q.1' 247,06 m3/hari
Kebutuhan tenaga
- Pekerja P 3,00 orang Bantu muat: 60 -100 m3/OH
- Mandor M 0,30 orang Angkut 50m': 2 - 3 m3/OH; (Lihat T.15a.5)

Koefisien Tenaga / m3
- Pekerja : ( Tk x P ) : Q.1' 0,0850 jam
- Mandor : ( Tk x M ) : Q.1' 0,0085 jam

*) Kom binas i optim al berdas arkan biaya m inim um galian tanah per m 3 antara kom binas i: (1 Exca dengan 3 DT) atau (1 Exca dengan 4 DT)
didapat harga galian tanah minimum y ang menggunakan kombinasi (1 Exca dengan 3 DT), maka Kapasitas produksi y ang terkoreksi untuk
1 Exca = 3 x Kapasitas produksi DT.
Biaya operasi 1 Exca + 3 DT = Rp 1.215.104; produktivitas 35,29 m 3/jam maka harga galian tanah Rp 34,428 per m 3 (harga minimum)
Biaya operasi 1 Exca + 4 DT = Rp 1.489.495; produktivitas 42,86 m 3/jam maka harga galian tanah Rp. 34,755 per m 3
c) Analisis Produktivitas Peralatan

Kedalaman.............0 - < 2m
Kondisi lapangan....Agak sulit
Waktu gali............. .15 s

Kondisi operasi...............baik
Pemeliharaan mesin.......baik
Efisiensi Alat...... ............0,75
Waktu putar 900:
Isi ................ 7 s
Kondisi operasi .....sedang Kosong ........ 5 s
Kondisi lapangan...tanah biasa
Faktor Bucket....... 1,0
Waktu buang .. 7 s
Ke dumptruck

2
Contoh Analisis Produktivitas Alat (Informatif)
JENIS PEKERJAAN : GALIAN TANAH / PENGERUKAN LUMPUR SUNGAI
JARAK ANGKUT : 3 Km
SATUAN PEMBAYARAN : M3

No. U r a i a n Kode Koefisien Satuan Keterangan

I. ASUMSI
1. Jam kerja efektif per hari Tk 7,00 jam
2. Faktor pengembangan tanah Fk 1,38
3. Faktor tanah lepas Fk1 1,00
4. Jarak angkut L 3,00 km
5. Tahapan kerja.
a. Posisi Excavator didarat/diatas tanggul
b. Excavator mengeruk / menggali tanah kemudian
dimuat kedalam dump truck
c. Dump truck megangkut tanah hasil galian ke lokasi
pembuangan.
d. Bulldozer menghampar, meratakan dan merapihkan
tanah hasil galian di lokasi pembuangan.

II. ALAT
a. Excavator Long Arm E.11.c
(15+7+7)/60
3
Kapasitas Bucket V 0,60 m Daya 120 HP, Berat Operasi 13 ton
Faktor Bucket (Tabel 9) Fb 1,00 Kondisi Operasi sedang, tanah biasa
Faktor Efisiensi Alat (Tabel 4) Fa 0,75 Pemeliharaan mesin baik

Waktu Siklus Ts1 menit


Menggali 0 - 2 m, swing dan memuat ke DT (Tabel II.3) T. 1 0,48 menit Agak sulit +swing isi penuh (7s)+buang (7s)
Swing kembali dan Lain - lain T. 2 0,22 menit Tabel II.4, swing 900 (5s)+ dan lain-lain (8s)
Ts.1 0,70 menit

Kap. Produksi/jam = ( V x Fb x Fa x 60 ) / ( Ts.1 x Fk ) Q.1 28,05 m3/jam


3
Kap. Produksi/jam terkoreksi * Q.1' 28,05 m /jam Kombinasi optimal adalah: 1 Excavator
Koefisien Alat/m3 = 1 / Q.1 0,0356 jam dengan 5 DT

(5+8)/60
*) Kombinasi optimal berdasarkan biaya minimum galian tanah/pengerukan situ per m 3 antara kombinasi: (1 Exca dengan 4 DT) atau (1 Exca dengan 5 DT)
didapat harga galian tanah minimum yang menggunakan kombinasi (1 Exca dengan 4 DT), maka Kapasitas produksi yang terkoreksi untuk
1 Exca = 4 x Kapasitas produksi DT.
Biaya operasi 1 Exca + 4 DT = Rp 1.532.187; produktivitas 22,76 m3/jam maka harga galian tanah Rp 67.360 per m3
Biaya operasi 1 Exca + 5 DT = Rp 1.806.579; produktivitas 28,05 m3/jam maka harga galian tanah Rp. 64.401 per m3 (harga minimum)
2
Contoh AHSP Cara Mekanis
Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien
(Rp) (Rp)
1 Material hasil galian dimuat ke DT TM.02.a m3 1,00 23.379,10 23.379,10
2 DT angkut material hasil galian sejauh 3 km TM.02.c m3 1,00 50.657,20 50.657,20
3 Tanah dihampar, diratakan dan dirapihkan TM.02.d m3 1,00 13.253,90 13.253,90
Jumlah Harga Satuan Pekerjaan 87.290,20

TM.02.a Menggali dengan Excavator dan material atau hasil galian dimuat ke DT

Harga Satuan Jumlah Harga


No Uraian Kode Satuan Koefisien
(Rp) (Rp)

1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 jam 0,1426 7.142,86 1.018,52
2 Mandor L.04 jam 0,01426 14.285,71 203,70
Jumlah Harga Tenaga Kerja 1.222,22
B Bahan
Jumlah Harga Bahan -
C Peralatan
1 Exacavator (long arm) E.11.c jam 0,04396 434.621,11 19.107,42
Jumlah Harga Peralatan 19.107,42
D Jumlah Harga tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) 20.329,64
E Keuntungan dan Biaya Umum (Contoh 15%) 15% x D 3.049,45
F Harga Satuan Pekerjaan per - m3 (D+E) 23.379,10

TM.02.b Menggali dengan Excavator-Standar dan material atau hasil galian dimuat ke DT
Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 jam 0,08020 7.142,86 572,86
2 Mandor L.04 jam 0,00802 14.285,71 114,57
Jumlah Harga Tenaga Kerja 687,43
B Bahan
Jumlah Harga Bahan -
C Peralatan
1 Exacavator (Standard) E.11.d jam 0,02674 434.621,11 11.620,08
Jumlah Harga Peralatan 11.620,08
D Jumlah Harga tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) 12.307,51
E Keuntungan dan Biaya Umum (Contoh 15%) 15% x D 1.846,13
F Harga Satuan Pekerjaan per - m3 (D+E) 14.153,60
2
TM.02.c DT angkut material atau hasil galian sejauh 3 km

Harga Satuan Jumlah Harga


No Uraian Kode Satuan Koefisien
(Rp) (Rp)

1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B Bahan
Jumlah Harga Bahan -
C Peralatan
1 Dump truck E.08.b jam 0,1605 274.391,53 44.049,73
Jumlah Harga Peralatan 44.049,73
D Jumlah Harga tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) 44.049,73
E Keuntungan dan Biaya Umum (Contoh 15%) 15% x D 6.607,46
F Harga Satuan Pekerjaan per - m3 (D+E) 50.657,20
Mekanis

TM.02.d Timbunan: Tanah dihampar, diratakan dan dirapihkan

Harga Satuan Jumlah Harga


No Uraian Kode Satuan Koefisien
(Rp) (Rp)

1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 jam 0,0900 7.142,86 642,63
2 Mandor L.04 jam 0,00900 14.285,71 128,53
Jumlah Harga Tenaga Kerja 771,15
B Bahan
Jumlah Harga Bahan -
C Peralatan
1 Bulldozer E.05.b jam 0,01799 597.655,40 10.753,94
Jumlah Harga Peralatan 10.753,94
D Jumlah Harga tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) 11.525,09
E Keuntungan dan Biaya Umum (Contoh 15%) 15% x D 1.728,76
F Harga Satuan Pekerjaan per - m3 (D+E) 13.253,90

2
A.1.2 CONTOH PERHITUNGAN CARA MEKANIS
(informatif)

TM.02 Contoh Pekerjaan Galian Tanah di Sungai/Saluran dengan Excavator (di Darat)

Excavator Long Arm


2,5 menaikan hasil galian
untuk badan tangggul
Bekisting
baadan
4,0 tanggul
Arah kerja
pembuatan
badan tanggul

1,0

TM.02.a Menggali dengan Excavator dengan hasil galian dicetak dg bekisting untuk badan tanggul
Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien
(Rp) (Rp)

1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 jam 0,43040 7.142,86 3.074,29
2 Mandor L.04 jam 0,04303 14.285,71 614,75
Jumlah Harga Tenaga Kerja 3.689,03
B Bahan
Jumlah Harga Bahan -
C Peralatan
1 Exacavator (long arm) E.11.c jam 0,0861 434.621,11 37.405,59
Jumlah Harga Peralatan 37.405,59
D Jumlah Harga tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) 41.094,62
E Keuntungan dan Biaya Umum (Contoh 15%) 15% x D 6.164,19
F Harga Satuan Pekerjaan per - m3 (D+E) 47.258,80
2
d). Contoh AHSP Angkutan Material/hasil galian
Lintas Pulau
(Informatif)
TM.03 Contoh Pekerjaan Angkutan Material Atau Hasil Galian
Lintas Pulau
B

2
Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
1 Material hasil galian dari BA dimuat ke DT TM.03.a m3 1,00 15.343,90 15.343,90
2 DT angkut material dari A ke B, jarak 3 km TM.03.b m3 1,00 35.937,70 35.937,70
3 Di B material dimuatkan ke Tongkang TM.03.c m3 1,00 14.847,50 14.847,50
4* Tongkang angkut material ke C, jarak 20 km TM.03.d m3 * 1,10 111.910,60 123.101,66
5 Di C material dimuatkan ke perahu TM.03.e m3 1,00 11.506,80 11.506,80
6 Perahu angkut material dari C ke D, jarak 2 km TM.03.f m3 1,00 53.441,70 53.441,70
3
Jumlah Harga Satuan Pekerjaan - m 254.179,26
** Penjelasan khusus koefisien pada kolom 5 yang perhitungannya harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
- Koefisien ini dipengaruhi oleh pengurangan volume atau jumlah materialnya, sementara perubahan konsentrasi dari
kondisi padat ke lepas dan/atau penambahan waktu siklus sudah diperhitungkan pada rumus-rumus yang ada saat ini.
Mekanis

- Koefisien = 1; jika kondisi akhir volume di lokasi pengiriman sama dengan seperti kondisi saat berangkat, sedangkan
jika berkurang akibat ceceran-ceceran selama perjalanan ataupun saat bongkar dan muat perlu diperhitungkan.
Secara umum pengurangan volume atau jumlah untuk material yang prosesnya dengan curah, akibat bongkar/muat
pada kisaran 2% sampai dengan 8% yang tergantung jenis materialnya. Namun secara rata-rata untuk batu belah
yaitu 2-5% sedangkan koral 3-6% dan untuk pasir 4 - 8%, namun praktisnya diperhitungkan yaitu 0 - 5%.
Sehingga koefisien ini akan mempengaruhi harga satuannya, contoh untuk setiap perpindahan moda transportasi ada
kehilangan volume sebesar 5%, untuk kasus ini volume akhirnya menjadi 0,95*0,95*0,95*0,95*0,95*0,95 = 0,735.
Namun untuk contoh ini diambil saja ada kehilangan sebesar 10% untuk angkutan Tongkang dan lainnya 0%.
- Untuk ini ada hal lain yang perlu dipertimbangkan yaitu mengenai kendala waktu: malam hari yang mungkin saja kurang
efektif ataupun waktu surut, padahal memerlukan kondisi pasang agar dapat merapat ke dermaga sehingga harus
menunggu datangnya pasang yang berarti menambah waktu siklusnya.
- Pada perhitungan Ts4 diasumsikan bahwa waktu merapat, muat dan bongkar pada jam produktif bekerja (yaitu dari jam
06-18). Dalam perhitungan Ts4 = 4,15 hari, namun jika masih diperlukan tambahan waktu untuk menunggu datangnya
pasang yaitu dengan menambahkan waktu T.4 pada II.d yang secara otomatis akan mengubah nilai Q.4. Ini berarti
akan berdampak bertambahnya waktu siklus dan akan menurunkan kinerja/ produktivitas penggunaan tongkang.
- Koefisien pada kolom 5 dapat tetap = 1 dengan harga satuan baru pada kolom 6, dan dimungkinkan juga harga satuan
pada kolom 6 tetap tapi koefisien pada kolom 5 yaitu sebesar harga satuan baru dibagi harga satuan lama.
2
TM.03.a Material atau hasil galian dari BA dimuat ke DT
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Jumlah
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 jam 0,1470 7.142,86 1.050,00
2 Mandor L.04 jam 0,0147 14.285,71 210,00
Jumlah Harga Tenaga Kerja 1.260,00
B Bahan
Jumlah Harga Bahan -
C Peralatan
1 Exavator (Standard) E.11.b jam 0,0285 423.948,16 12.082,52
Jumlah Harga Peralatan 12.082,52
D Jumlah Harga tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) 13.342,52
Mekanis

E Keuntungan dan Biaya Umum (Contoh 15%) 15% x D 2.001,38


3
F Harga Satuan Pekerjaan per - m (D+E) 15.343,90

TM.03.b
DT angkut material atau hasil galian dari A ke B, jarak angkut 3 km
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Jumlah
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B Bahan
Jumlah Harga Bahan -
C Peralatan
1 Dump truck E.08.a jam 0,1139 274.391,53 31.250,15
Jumlah Harga Peralatan 31.250,15
D Jumlah Harga tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) 31.250,15
E Keuntungan dan Biaya Umum (Contoh 15%) 15% x D 4.687,52
3
F Harga Satuan Pekerjaan per - m (D+E) 35.937,70
2
TM.03.c Di B material atau hasil galian dimuatkan ke Tongkang
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Jumlah
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 jam 0,1630 7.142,86 1.163,96
2 Mandor L.04 jam 0,0163 14.285,71 232,79
Jumlah Harga Tenaga Kerja 1.396,76
B Bahan
Jumlah Harga Bahan -
C Peralatan
1 Exavator (Standard) E.11.b jam 0,0272 423.948,16 11.514,07
Jumlah Harga Peralatan 11.514,07
D Jumlah Harga tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) 12.910,83
E Keuntungan dan Biaya Umum (Contoh 15%) 15% x D 1.936,62
Mekanis

3
F Harga Satuan Pekerjaan per - m (D+E) 14.847,50

TM.03.d
Tongkang angkut material atau hasil galian ke C, jarak angkut 20 km
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Jumlah
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B Bahan
Jumlah Harga Bahan -
C Peralatan
1 Tongkang (Besar) 2000 ton E.43c jam 0,0311 3.133.496,67 97.313,56
Jumlah Harga Peralatan 97.313,56
D Jumlah Harga tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) 97.313,56
E Keuntungan dan Biaya Umum (Contoh 15%) 15% x D 14.597,03
F Harga Satuan Pekerjaan per - m3 (D+E) 111.910,60
2
TM.03.e Di C material atau hasil galian dimuatkan ke perahu
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Jumlah
(Rp) (Rp)

1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 jam 0,1435 7.142,86 1.025,13
2 Mandor L.04 jam 0,0144 14.285,71 205,03
Jumlah Harga Tenaga Kerja 1.230,16
B Bahan
Jumlah Harga Bahan -
C Peralatan
1 Exavator (Standard) E.11.b jam 0,0207 423.948,16 8.775,73
Jumlah Harga Peralatan 8.775,73
D Jumlah Harga tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) 10.005,89
Mekanis

E Keuntungan dan Biaya Umum (Contoh 15%) 15% x D 1.500,88


F Harga Satuan Pekerjaan per - m3 (D+E) 11.506,80

TM.03.f Perahu angkut material atau hasil galian dari C ke D, jarak angkut 2 km
Harga Satuan Jumlah
No Uraian Kode Satuan Koefisien
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 jam 4,0185 7.142,86 28.703,70
2 Mandor L.04 jam 0,4019 14.285,71 5.740,74
Jumlah Harga Tenaga Kerja 34.444,44
B Bahan
Jumlah Harga Bahan -
C Peralatan
1 Perahu E.36.a jam 0,2870 41.899,23 12.026,63
Jumlah Harga Peralatan 12.026,63
D Jumlah Harga tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) 46.471,08
E Keuntungan dan Biaya Umum (Contoh 15%) 15% x D 6.970,66
3
F Harga Satuan Pekerjaan per - m (D+E) 53.441,70 2
(Informatif)
AHSP Pengerukan Muara Suction Dredger
Contoh perhitungan produktivitas kapal keruk ANALISIS BIAYA OPERASI KAPAL KERUK
Sebuah suction dredger beroperasi dengan data-data sebagai berikut:
- Panjang pipa hisap pada ladder = 6 m
- Panjang pipa seluruhnya = 600 m(minus pipa pada ladder) JENIS ALAT : KAPAL KERUK (SUCTION DRADGER )
Pipa hisap = 20 m SATUAN PEMBAYARAN : JAM URAIAN ANALISA HARGA SATUAN
Pipa apung = 300 m
Pipa darat = 280 m
- Diameter seluruh pipa 14’’ = 0,3556 m No. U R AI AN KODE KOEF. SATUAN KET.
- Tanah lumpur lunak 20% = 1,20(lumpur 20%, air 80%)
- Berat lumpur 1400 kg/m3

Untuk menghitung kapasitas kapal keruk per jam, perlu menghitung total head loss dan A. URAIAN PERALATAN
diasumsikan kecepatan (V) aliran lumpur dalam pipa konstan 3 m/s
1. Jenis Peralatan KAPAL KERUK ( SUCTION DREDGER )
2. Tenaga Pw 380,0 HP 200 HP K.Keruk
3. Kapasitas Cp 250,0 M3 180 HP Pompa
4. Umur Ekonomis A 5,0 Tahun
5. Jam Operasi dalam 1 Tahun W 2.000 Jam
6. Harga Alat B 15.000.000.000 Rupiah Tahun 2012

B. BIAYA PASTI PER JAM KERJA


Mekanis

1. Nilai Sisa Alat = 10 % x Harga Alat Baru C 1.500.000.000 Rupiah

2. Faktor Angsuran Modal


= D 0,26380 - Tingkat suku bunga
i = 10%
3. Biaya Pasti per Jam :
a. Biaya Pengembalian Modal = E 1.780.633,00 Rupiah

Total Head = Hi = 24,525 m’



b. Asuransi, dll. =’ š F 15.000,00 Rupiah Biaya asuransi

p = 0,2%

Kapasitas pengerukan : Q = A.V = 0,2978 m3/s = 1072,08 m3/jam suspensi Biaya Pasti per Jam =( E + F ) G 1.795.633,00 Rupiah

= 0,2 x 1072,08 = 214,416 m3/jam lumpur C. BIAYA OPERASI PER JAM KERJA

1. Bahan Bakar = (12%-15%) x Pw x Ms H 570.000,00 Rupiah 15,00%


Harga Satuan Jumlah
No Uraian Kode Satuan Koefisien 2. Pelumas = (2.5%-3%) x Pw x Mp I 285.000,00 Rupiah 2,50%
(Rp) (Rp)

Biaya bengkel = (6.25% dan 8.75%) x J 468.750 Rupiah 6,25%

1 2 3 4 5 6 7
A Tenaga Kerja ஻
3. Perawatan dan = (12,5 % - 17,5 %) x K 937.500,00 Rupiah 12,50%
1 Pekerja L.01 jam 0,1159 7.142,86 827,76 perbaikan

2 Mandor L.04 jam 0,0116 10.714,29 124,16
Jumlah Harga Tenaga Kerja 951,93 4. Sopir = ( 1 Orang / Jam ) x U1 L 14.285,71 Rupiah
5. Pembantu Sopir = ( 1 Orang / Jam ) x U2 M 7.142,86 Rupiah
B Bahan
Jumlah Harga Bahan - Biaya Operasi per Jam (H+I+K+L+M)
= P 2.282.678,57 Rupiah
C Peralatan *
D. TOTAL BIAYA OPERASI ALAT / JAM = ( G + P ) S 4.078.311,57 Rupiah
1 Biaya operasi kapal keruk jam 0,0046 4.078.311,57 18.904,89
Jumlah Harga Peralatan 18.904,89 E. LAIN - LAIN
D Jumlah Harga tenaga, Bahan dan Peralatan (A+B+C) 19.856,81
1. Bahan Bakar Bensin (non subsidi) Mb 10.000,00 Liter non-subsidi
E Overhead + Profit (Contoh 15%) 15% x D 2.978,52 2. Bahan Bakar Solar (non subsidi) Ms 10.000,00 Liter non-subsidi
3
F Harga Satuan Pekerjaan per - m (D+E) 22.835,30 3. Minyak Pelumas Mp 30.000,00 Liter
2
IV. ANALISIS KOEFISIEN BIDANG BINA MARGA
(Informatif)
a) Koefisien Bahan
Tetapkan koefisien bahan yang digunakan dengan menggunakan rumus berikut ini.
Koefisien bahan dengan proporsi persen dalam satuan m³ :
%Bahan x (BiP x 1 m³ x Fh) / BiL
Koefisien bahan dengan komposisi persen, dalam satuan kg :
%Bahan x (BiP x 1 m³ x Fh) x 1.000
Koefisien bahan lepas atau padat per m³ :
1 m³ x Fk x Fh

b) Koefisien Alat
1) Tetapkan jenis alat, kapasitas alat atau volume yang mampu diproduksi alat (Cp atau
V), dan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi (mis. faktor bucket, faktor efisiensi
alat, dan faktor lainnya),
2) Hitung waktu siklus (Ts) sesuai dengan Rumus 15.
3) Hitung kapasitas produksi alat per jam (Qi), menggunakan rumus - rumus yang
sesuai dengan jenis alat yang digunakan. Lihat Rumus 20 sampai dengan Rumus 58.
4) Hitung koefisien alat (dalam satuan jam/ satuan pengukuran), dengan Rumus 19.
5) Bila diperlukan alat bantu, cantumkan jenis dan jumlahnya. Perhitungan alat bantu
adalah LS dan harganya relatif kecil sehingga tidak diperhitungkan koefisien alatnya.
c) Koefisien Tenaga Kerja
1) Tetapkan kapasitas produksi alat per jam (Qi), sebagai alat produksi
yang paling menentukan kesinambungan pekerjaan.
2) Hitung produksi alat per hari (Qt), menggunakan Rumus 59.
3) Tetapkan kebutuhan jenis tenaga kerja (Li) dan jumlah tenaga kerja
(satuan orang) untuk pekerjaan tersebut.
4) Hitung koefisien tenaga kerja setiap jenis tenaga kerja (dalam satuan
jam/satuan pengukuran), menggunakan Rumus 60, Rumus 61
dan/atau Rumus 62.
Catatan:
Analisis pekerjaan menggunakan beberapa jenis peralatan, misal Excavator vs DT
(Untuk Bina Marga), tidak perlu dihitung optimasi Komposisi alat beratnya.
Jadi cukup dengan menjumlahkan hasil nilai harganya saja

Sedangkan dalam analisis koefisien untuk bidang SDA jika ada alat berat yang
saling bergantungan sebaiknya dilakukan optimasi komposisi alat beratnya, misal
satu Excavator dilayani 3 DT atau 4 DT, berikutnya ditetapkan komposisi
optimumnya yaitu harga produksi terkecil.
b) Contoh Koefisien secara Mekanis
(informatif)

Produktivitas (Q):
a. Excavator standar 39,14
m3/jam
b. Dump Truck, 2,99
m3/jam
(jrk angkut 5,0 Km)

Perhitungan Koefisien: 1/Q


Koef. Excavator 0,02555
Koef. Dump Truck0,33444

Setelah dikalikan HSD Alat, maka biaya gali


dan angkut tanah tinggal dijumlahkan.
V. ANALISIS KOEFISIEN BIDANG CIPTA KARYA
(Normatif)

1) Semua koefisien bersifat NORMATIF berarti secara mutlak tidak dapat


diubah dengan alasan apapun
2) Hampir semua pekerjaan diasumsikan dilaksanakan dengan cara
manual, berarti tidak menggunakan alat berat, jika ada (misal
menggunakan Beton Molen, atau menggunakan Crane Tower) dapat
menggunakan koefisien produktivitas dari Bidang SDA atau Bina
Marga
3) Koefisien berlaku di seluruh Indonesia karena telah diujicobakan di
beberapa Kota yang mewakili wilayahnya.
4) Jika terjadi kondisi yang berbeda, misal ukuran kayu di daerah-daerah
tertentu berbeda dengan di P. Jawa dapat disesuaikan satuannya
menjadi jumlah batang atau m’.
5.2 Contoh Koefisien secara Manual (Normatif)
Tabel 5.7 Pemasangan1 m 3 pondasi batu belah campuran 1SP:3PP
       
No Uraian Kode Satuan Koefisien

A TENAGA      
  Pekerja L.01 OH 1,500
  Tukang L.03 OH 0,750
  Kepala tukang L.03 OH 0,075
  Mandor L.04 OH 0,075
B BAHAN      
  Batu belah   m 1,200
  Semen Portland   kg 202
  Pasir pasang   m3 0,485

Tabel 5.23 Pemasangan 1 m’ talang datar/ jurai seng bjls 28 lebar 90 cm


       
No Uraian Kode Satuan Koefisien

A TENAGA      
  Pekerja L.01 OH 0,200
  Tukang L.03 OH 0,200
  Kepala tukang L.03 OH 0,020
  Mandor L.04 OH 0,001
B BAHAN      
  Seng plat   m 1,050
  Paku 1 cm - 2,5 cm   kg 0,015
  Papan kayu kelas IIatau III   m 3
0,019
Latihan
1) Apa yang dimaksud Koefisien dalam analisis harga satuan
pekerjaan (AHSP) ?
2) Sebutkan langkah-langkah untuk menentukan koefisien tenaga
kerja secara manual !
3) Sebutkan langkah-langkah untuk menentukan koefisien alat
secara mekanis !
4) Bagaimana cara menentukan kebutuhan tenaga kerja,
bahan/material dan alat untuk pekerjaan swakelola dengan
menggunakan koefisien AHSP ?
Rangkuman
Analisis koefisien merupakan kunci ketepatan di dalam memperkiraan
biaya konstruksi. Koefisien yang akurat dihasilkan dari suatu proses
perhitungan berdasarkan berbagai asumsi dan input data yang
mendeskripsikan: kondisi lapangan, kompetensi tenaga kerja,
pemenuhan spesifikasi bahan atau material serta kinerja peralatan
berdasarkan data utama seperti: Jenis alat, kapasitas produksi, faktor
efisiensi dan waktu siklus.
Koefisien adalah angka atau jumlah kebutuhan tenaga kerja, bahan
dan mungkin juga beserta alat yang diperlukan untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan per satu satuan tertentu. Koefisien yang paling
penting adalah produktivitas tenaga kerja dan alat, sedangkan
bahan/material lebih pada pemenuhan kualitas & volume bahan.
Ada 2 jenis koefisien yaitu yang sifatnya Normatif dan Informatif.
Semua ketentuan normatif pada pedoman ini harus diikuti
sepenuhnya, sedangkan yang bersifat informatif hanya untuk
memberikan contoh cara perhitungan dari AHSP terkait.
VI. PENUTUP
6.1 Simpulan
Di dalam perhitungan prakiraan biaya (Cost estimate), analisis koefisien
merupakan kunci ketepatan di dalam memperkiraan biaya konstruksi. Koefisien
yang akurat dihasilkan dari suatu proses perhitungan berdasarkan berbagai
asumsi dan input data yang mendeskripsikan: kondisi lapangan, kompetensi
tenaga kerja, pemenuhan spesifikasi bahan atau material serta kinerja peralatan
berdasarkan data utama seperti: Jenis alat, kapasitas produksi, faktor efisiensi
dan waktu siklus.
Koefisien adalah angka atau jumlah kebutuhan tenaga kerja, bahan dan mungkin
juga beserta alat yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan per satu
satuan tertentu. Koefisien yang paling penting adalah produktivitas tenaga kerja
dan alat, sedangkan bahan/material lebih pada pemenuhan kualitas & volume
bahan.
Ada 2 jenis koefisien yaitu yang sifatnya Normatif dan Informatif. Semua
ketentuan normatif pada pedoman ini harus diikuti sepenuhnya, sedangkan yang
bersifat informatif hanya untuk memberikan contoh cara perhitungan dari AHSP
terkait.
a) Koefisien Tenaga Kerja
Jumlah kebutuhan tenaga kerja untuk menyelesaikan satu unit satuan tertentu
pekerjaan, misal untuk 1 m3 pekerja gali untuk cara manual ataupun pekerja
yang membantu perapihan pekerjaan secara mekanis.
Untuk cara semi-mekanis, ada pekerjaan yang cukup sulit dikerjakan oleh
manusia, maka dibantu oleh tenaga mesin daya rendah seperti Beton Molen,
Vibrator dan Jack-Hammer. Sehingga disini hanya sebagian saja yang dalam
cara manual dikerjakan oleh manusia namun disini sudah dibantu dengan
mesin sebagai contoh pekerjaan pengecoran beton dibantu oleh Beton Molen
dapat mengurangi jumlah tenaga kerja secara keseluruhan.
(1) Cara Manual dan Semi-Mekanis
Tenaga kerja untuk pekerjaan galian tanah hanya pekerja gali dan mandor
saja, sedangkan untuk pekerjaan beton tenaga kerjanya adalah pekerja
(P), tukang (T), kepala tukang (KT) dan mandor (M). Berbagai jenis
pekerjaan kebutuhan tenaga kerjanya berbeda-beda untuk menyelesaikan
satu unit satuan pengukuran, maka untuk ini perlu dikaji komposisi untuk
masing-masing jenis pekerjaannya.
(2) Cara Mekanis
Untuk mendapatkan koefisien tenaga kerja dalam satuan orang-jam atau
orang-hari per satuan pengukuran (m¹, m², m³, ton, dan lain-lain).
Berikut ini rumus yang umum digunakan untuk menentukan koefisien
tenaga kerja.

Produksi / hari, Qt= Tk x Q1; m³

Koefisien tenaga/m³:
(L.01) Pekerja = (Tk x P) /Qt; Jam atau hari
(L.02) Tukang = (Tk x Tb) /Qt; Jam atau hari
(L.03) Kepala tukang = (Tk x Tb) /Qt; Jam atau hari
(L.04) Mandor = (Tk x M) /Qt; Jam atau hari
Keterangan:
Q1 adalah besaran kapasitas produksi alat; m³/jam,
P adalah jumlah pekerja yang diperlukan; orang,
Tb adalah jumlah tukang batu yang diperlukan; orang,
Tk adalah jumlah jam kerja per hari (7 jam); jam,
M adalah jumlah mandor yang diperlukan; orang.
b) Koefisien Bahan/material.
Koefisien bahan/material adalah kebutuhan bahan/material yang memenuhi
persyaratan mutu bahannya sendiri seperti yang tercantum dalam spesifikasi
teknis, baik mengenai jenis, kuantitas maupun komposisinya bila merupakan
suatu produk campuran ataupun hasil akhir campuran bahan sebagai komponen
infrastruktur yang sesuai fungsinya. Kebutuhan bahan/material seyogianya
mempertimbangkan antara lain:
a. Faktor kembang, susut dan kehilangan (akibat ceceran);
b. Faktor buckling bahan (akibat bahan yang berbeda gradasinya saling mengisi);
d. Kuantitas bahan;
Faktor kembang susut dan faktor kehilangan bahan pada dasarnya ditetapkan
berdasarkan pengalaman, pengamatan dan percobaan. Kuantitas bahan yang
diperlukan dalam analisis adalah merupakan koefisien bahan dalam satuan
pengukuran (m¹, m², m³, ton, kg, Liter, dan lain-lain). Faktor-faktor ini dapat
berpengaruh terhadap analisis koefisien bahan/material. Berbagai jenis tanah
dalam keadaan asli (sebelum digali), terlepas setelah penggalian atau
pemadatan, volumenya akan berubah akibat dari faktor pengembangan dan
penyusutan bahan serta buckling untuk bahan yang bergradasi signifikan.
Penentuan koefisien bahan, seyogianya diteliti pada saat perencanaan. Maka
untuk ini sebaiknya pada saat pelelangan, Pengguna sudah memberikan data
hasil job mixed untuk berbagai quary sekitarnya, dan berikutnya semua koefisien
bahan termasuk kualitas air harus disesuaikan dengan hasil job mixed-nya.
c) Koefisien Peralatan;
Koefisien alat adalah waktu yang diperlukan (biasanya dalam satuan jam) oleh suatu
alat untuk menyelesaikan atau menghasilkan produksi sebesar satu unit satuan
jenis pekerjaan. Data utama yang diperlukan untuk perhitungan efisiensi alat ini
adalah:
- Jenis alat;
- Faktor efisiensi alat;
- Waktu siklus; dan
- Kapasitas produksi alat.
Satuan kapasitas produksi alat adalah satu satuan pengukuran per jam. Koefisien
alat adalah berbanding terbalik dengan kapasitas produksi.
Koefisien alat /m³= 1 / Q, jam.
PENUTUP
 

4.2 Tindak Lanjut


Dengan dipahaminya modul MS6: Analisis Koefisien, para peserta diklat:
a) Dapat mengikuti diklat Cost Estimating untuk modul 7, MS7: Analisis Harga
Satuan Pekerjaan (AHSP) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
b) Untuk meningkatkan pemahaman tentang AHSP dan RAB di dalam PerMen
PUPR No. 28/PRT/M/2017 Tentang Pedoman AHSP Bidang PU, peserta diklat
dapat mengulang baca masing-masing modulnya atau mempelajari E-Learning
video secara off-line dan terus berlatih analisis produktivitas untuk menghitung
koefisien dengan bantuan file Pengolah Angka PAHSP-SDA_ver_2.1a_2017.xls
(Bidang SDA) atau PAHS versi 3.2 (Bidang BM).
c) Para peserta diklat yang telah mengikuti pelatihan Cost Estimating agar dapat
melaporkan ilmu pengetahuan ini kepada atasan atau mengajarkan dan dapat
juga mempelajari bersama dengan rekan kerja sebagai pengetahuan
utama/penunjang yang diharapkan dapat mendukung kinerja atau karir para
pegawai pada umumnya di lingkungan kerja bidang ke-PU-an.
Pertajam Strategi, Ciptakan Inovasi

Hasil Litbang yang Lebih Cepat, Lebih Mudah dan Lebih Murah

Motto:
Meningkatkan Keandalan Mutu Infrastruktur SDA

http//: www.pusair-pu.go.id
E-mail: pusat@pusair-pu.go.id
sptsda@gmail.com
PUSAT LITBANG SUMBER DAYA AIR
Jl. Ir. H. Juanda no. 193 Bandung
E-mail: pusair@pusair-pu.go.id

Anda mungkin juga menyukai