Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Ruas jalan Nasional III (Probolinggo-Lumajang-Turen), Jawa Timur
merupakan jalan yang mempunyai peranan penting dalam perkembangan
ekonomi regional maupun nasional. Mengingat pentingnya hal itu, maka
perkembangan arus lalu lintas pada daerah tersebut harus diikuti dengan tingkat
pelayanan jalan yang sesuai agar tidak mengganggu kenyamanan dan
keselamatan pengguna jalan.
Sehubungan dengan banyaknya kendaraan yang melintasi daerah
tersebut baik mobil, sepeda motor, truck, dan mobil pengangkut barang,
sehingga membuat daerah tersebut rawan kemacetan. Untuk mengatasi
masalah tersebut Pemerintah Indonesia memiliki program pelebaran ruas jalan
guna mempermudah arus kelancaran lalu lintas. Tahun 2019 terdapat anggaran
sebesar 78 Milyar, untuk pelebaran ruas jalan Probolinggo – Lumajang - Turen.
Di Kabupaten Lumajang, disediakan anggaran sebesar kurang lebih 40 Milyar,
untuk pelebaran ruas jalan sepanjang 2 Km dan Overlay 3,5 Km. Selain itu
untuk meminimalisasi anggaran yang akan digunakan dalam perencanaan
pelebaran ruas jalan tersebut maka harus dibuat Rencana Anggaran Biaya
(RAB), RAB yang digunakan berdasarkan Permen PU tahun 2013.
Berdasarkan latar belakang diatas untuk menyusun laporan akhir untuk
memenuhi syarat kelulusan dengan judul “ANALISIS ANGGARAN BIAYA
PERENCANAAN PELEBARAN RUAS JALAN NASIONAL III
(PROBOLINGGO-LUMAJANG-TUREN)”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, diperoleh rumusan masalah
sebagai berikut :
1.2.1 Bagaimana perencanaan pelebaran ruas Jalan Nasional III (Probolinggo-
Lumajang-Turen)?
1.2.2 Berapa besar anggaran biaya perencanaan pelebaran ruas Jalan Nasional III
(Probolinggo-Lumajang-Turen)?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai sebagai
berikut :
1.3.1 Untuk dapat menentukan perencanaan pelebaran ruas Jalan Nasional III
(Probolinggo-Lumajang-Turen)
1.3.2 Untuk dapat menghitung anggaran biaya perencanaan pelebaran ruas Jalan
Nasional III (Probolinggo-Lumajang-Turen)

1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut :
1.4.1 Bagi penulis :
Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan mengenai besar anggaran
biaya perencanaan untuk pelebaran ruas Jalan Nasional III (Probolinggo-
Lumajang-Turen)
1.4.2 Bagi Lembaga :
Sebagai sarana untuk menambah teori mengenai besar anggaran biaya
perencanaan untuk pelebaran ruas Jalan Nasional III (Probolinggo-
Lumajang-Turen)
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Jalan
Jalan adalah suatu tempat atau area yang berbentuk jalur yang digunakan
sebagai prasarana transportasi, baik menggunakan kendaraan maupun pejalan
kaki. Karena jalan sebagai prasarana transportasi, maka harus memenuhi syarat
sesuai dengan fungsinya yaitu memindahkan barang atau orang lain dari satu
tempat ke tempat lain dengan cara aman, nyaman, lancar, dan ekonomis.
(Olgesby dan Hicks, 1996 : 4)

2.2 Langkah-Langkah Dalam Pekerjaan Perencanaan Pelebaran Ruas Jalan


Adapun langkah – langkah dalam perencanaan jalan yaitu sebagai berikut :
2.2.1 Menentukan kelas jalan.
2.2.2 Menghitung perencanaan geometrik yang terdiri dari alinyemen horizontal,
alinyemen vertikal, dan pelebaran tikungan.
2.2.3 Menghitung tebal perkerasan.
Sebelum merencanakan geometrik suatu jalan maka diperlukan
data-data pendukung yang diperoleh dari hasil penelitian. Adapun data-
data yang diperlukan antara lain :
2.2.3.1 Peta topografi dari hasil pengukuran di lapangan.
2.2.3.2 Profil memanjang as jalan rencana (Long Section).
2.2.3.3 Profil melintang (Cross Section).
2.2.3.4 Jumlah komposisi lalu lintas (LHR).
2.2.3.5 Data CBR (California Bearing Ratio).

2.3 Biaya
Pada tahap awal dipergunakan untuk mengetahui berapa besar biaya
yang dibutuhkan untuk membangun suatu proyek. Perkiraan biaya dibedakan
dari anggaran dalam hal perkiraan biaya terbatas pada tabulasi biaya yang
diperlukan untuk suatu kegiatan tertentu proyek ataupun proyek secara
keseluruhan. Sedangkan anggaran merupakan perencanaan terinci perkiraan
biaya dari bagian atau keseluruhan kegiatan proyek yang dikaitkan dengan
waktu. “Perkiraan biaya adalah seni memperkirakan kemungkinan jumlah
biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan atas informasi
yang tersedia pada saat itu“.(Sastraadmadja. A Soedrajat, 1998 : 10)
Perkiraan biaya di atas erat hubungannya dengan analisis biaya, yaitu
pekerjaan yang menyangkut pengkajian biaya kegiatankegiatan terdahulu yang
akan dipakai sebagai bahan untuk menyusun perkiraan biaya. Dengan kata lain,
menyusun perkiraan biaya berarti melihat masa depan, memperhitungkan, dan
mengadakan prakiraan atas hal-hal yang akan dan mungkin terjadi. Sedangkan
analisis biaya menitik beratkan pada pengkajian dan pembahasan biaya
kegiatan masa lalu yang akan dipakai sebagai masukan.

2.3.1 Biaya Langsung


“Biaya Langsung adalah biaya yang seutuhnya akan menjadi biaya
segala komponen dari hasil akhir proyek.” (Sastraadmadja. A Soedrajat, 1998
: 10) Biaya langsung meliputi :
2.3.1.1 Penyiapan lahan : perkerjaan lahan terdiri dari perkerjaan
clearing,menimbun dan menggali tanah.
2.3.1.2 Biaya merakit dan memasang peralatan terdiri dari pekerjaan pondasi
struktur penyangga, isolasi, dan pengecetan.
2.3.1.3 Alat-alat listrik dan instrument (terdiri dari generator dan gardu listrik).
2.3.1.4 Pembangunan gedung kantor, gudang, dan ruang pusat pengendalian
operasi.
2.3.1.5 Pembebasan tanah untuk menyediakan fasilitas proyek seperti kantor, dan
gudang.

2.3.2 Biaya Tidak Langsung


“Biaya tidak langsung adalah biaya yang pengeluarannya untuk
pembayaran material serta jasa untuk pengadaan pada bagian semua proyek
yang bersifat tidak permanen namun di perlukan dalam proses pembangunan
proyek.” (Sastraadmadja. A Soedrajat, 1998 : 10).
Biaya tidak langsung meliputi :
2.3.2.1 Gaji dan tunjangan bagi tim manejemen, tenaga ahli, inspector, dan
pelaksana konstruksi di lapangan
2.3.2.2 Kendaraan operasiaonal dalam proyek dan peralatan konstruksi termasuk
juga biaya pemeliharaan, biaya bahan bakar, biaya pelumas, dan suku
cadang.
2.3.2.3 Biaya overhead.
1) Biaya Overhead kantor untuk menjalankan aktifitas proyek seperti
biaya fasilitas kantor, gaji pegawai, ijin usaha, dan computer.
2) Biaya Overhead lapangan personil di lapangan terdiri dari biaya
fasilitas di lapangan.

2.4 Perhitungan Rencana Angaran Biaya


Pada tahapan ini secara umum berujuan untuk menghitung volume
pekerjaan dan analisa harga satuan pekerjaan. Berikut untuk penjelasannya :
2.4.1 Perhitungan Volume
Berikut cara untuk menghitung volume pekerjaan pelebaran ruas jalan:
2.4.1.1 Perhitungan timbunan agregat klas S
Volume galian dihitung dengan cara mengalikan antara panjang (P), lebar
(L), serta tinggi (T) timbunan yang diinginkan dalam satuan m³.
Volume = P x L x T = m³
2.4.1.2 Perhitungan volume urugan pilihan
Volume urugan dihitung dengan cara mengalikan antara panjang (P) dan
lebar (L), serta tinggi (T) urugan yang diinginkan dalam satuan m³.
Volume = P x L x T = m³
2.4.1.4 Perhitungan timbunan agregat klas A
Volume timbunan dihitung dengan cara mengalikan antara panjang (P)
dengan lebar (L) timbunan dalam satuan m².
Volume = P x L = m²
2.4.1.5 Perhitungan volume CTB (Cement Treated Base)
Volume CTB dihitung dengan cara mengalikan antara panjang (P) dan
lebar (L), serta tinggi (T) urugan yang diinginkan dalam satuan m³.
Volume = P x L x T = m³
2.4.1.6 Perhitungan volume AC-WC/L
Volume AC-WC/L dihitung dengan cara mengalikan antara panjang (P)
dan lebar (L), serta tinggi (T) dalam satuan m³.
Volume = P x L x T = m³
2.4.1.7 Perhitungan volume AC-BC
Volume AC-BC dihitung dengan cara mengalikan antara panjang (P) dan
lebar (L), serta tinggi (T) dalam satuan m³.
Volume = P x L x T = m³
2.4.1.8 Perhitungan volume AC-WC
Volume AC-WC dihitung dengan cara mengalikan antara panjang (P) dan
lebar (L), serta tinggi (T) dalam satuan m³.
Volume = P x L x T = m³
2.4.1.9 Perhitungan volume marka jalan
Volume marka dihitung dengan cara mengalikan antara panjang (P) dan
lebar (L), dalam satuan m².
Volume = P x L = m²

2.4.2 Produktifitas Tenaga Kerja


“Produktivitas tenaga kerja akan berpengaruh besar terhadap total
biaya proyek.” (Sastraadmadja. A Soedrajat, 1998 : 14) Maka terdapat
faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja yaitu :
2.4.2.1 Kondisi cuaca, misalnya dalam kondisi hujan lebat maka produktivitas
tenaga kerja akan menurun karena tidak dapat melakukan aktivitas
pekerjaan.
2.4.2.2 Sarana bantu, kurangnya peralatan bantu konstruksi dapat mengakibatkan
dalam penyelesaian suatu pekerjaan akan lebih lama.Sarana bantu harus
tersedia sebelum jam kerja di mulai.
BAB III
METODOLOGI

3.1 Pengumpulan Data


Pengumpulan data merupakan hal yang dilakukan pada tahapan awal
dalam penyusunan suatu masalah secara ilmiah. Hal ini dilakukan agar
penyusunan dapat terorganisir serta terarah dengan baik. Adapun hal-hal yang
perlu diketahui dalam pengumpulan data :
1.3.1 Jenis – jenis data.
1.3.2 Kelengkapan data yang akan dikumpulkan.
1.3.3 Asal data tersebut.
Dalam penulisan Laporan Akhir ini,penulis mendapatkan seluruh data
yang dibutuhkan dari Kontraktor Pelaksana Proyek Pelebaran Jalan
Nasioanl III (Probolinggo-Lumajang-Turen). Data – data yang diperoleh
yaitu :
1.3.3.1 Shop Drawing.
1.3.3.2 Spesifikasi Teknis.
1.3.3.3 Data Teknis Proyek.
1.3.3.4 Volume Pekerjaan (Bill of Quality).
1.3.3.5 Daftar Harga Material.
1.3.3.6 Daftar Upah Pekerja.
1.3.3.7 Spesifikasi Pekerjaan.
1.3.3.8 Data Koefisien Pekerjaan.

3.2 Analisa Pengolahan Data


Analisa pengolahan data dilakukan berdasarkan masalah yang akan
dikerjakan. Tujuannya yaitu diperoleh hasil analisa yang efektif dan efisien.
Adapun masalah yang dikerjakan yaitu :
3.2.1 Menghitung Kuantitas Pekerjaan.
Perhitungan kuantitas pekerjaan untuk mengetahui jumlah oekerjaan
yang akan diselesaikan.
3.2.2 Menyusun Rencana Anggaran Biaya.
Penyusunan laporan akhir ini akan menggunakan beberapa tahapan
dalam menyelesaikan Rencana Anggaran Biaya dan Penjadwalan dari
proyek tersebut.
Langkah – langkah pembahasan permasalahan yang ada :
3.2.2.1 Mempersiapkan semua data yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
penyusunan Rencana Angaran Biaya pada pelelebaran ruas Jalan Nasional
III (Probolinggo-Lumajang-Turen).
3.2.2.2 Mengidentifikasi jenis pekerjaan proyek.
3.2.2.3 Melakukan perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
3.2.2.4 Melakukan analisa harga satuan diperoleh, maka analisa Harga Satuan tiap
item pekerjaan dikalikan dengan volume pekerjaan dari tiap – tiap item
pekerjaan tersebut.
3.2.2.5 Melakukan penjadwalan proyek
3.2.2.6 Membuat kurva S dengan sumbu x berdasarkan durasi dari hasil
penjadwalan dan sumbu y berdasarkan bobot pekerjaan dari hasil Rencana
Anggaran Biaya. Kurva S akan digunakan untuk mengetahui jadwal
pekerjaan pada pelebaran ruas Jalan Nasional III (Probolinggo-Lumajang-
Turen).

3.3 Alat Bantu Perhitungan


Pada perencanaan ini digunakan alat bantu komputer dengan beberapa
paket program, untuk mempercepat proses perhitungan.
Program yang digunakan adalah :
3.3.1 Microsoft Office Excel 2016
3.3.2 Microsoft Office Project 2007
3.4 Bagan Alur Pengerjaaan

Mulai

Studi Literatur

Data Lapangan :
- Gambar Situasi
- Spesifikasi

Menghitung Volume Pekerjaan

Menyusun Metode Pelaksanaan

Menghitung AHSP

Menghitung RAB

Menyusun Penjadwalan

Membuat Kurva S

Selesai
Daftar Pustaka

Oglesby, H Clarkson. & Hicks, R Gary. 1996. Teknik Jalan Raya. Jakarta :
Erlangga.
Sastraadmadja, A Soedradjat. 1998. Analisa Anggaran Biaya Perencanaan.
Bandung : NOVA.
Hoobs, F.D. 1995. Perencanaan dan teknik lalu lintas. Yogyakarta : Universitas
Atma Jaya.
Sukirman, S. 1999. Dasar – Dasar Perencanaan Geometrik Jalan. Bandung :
NOVA.

Anda mungkin juga menyukai