Anda di halaman 1dari 10

Persamaan Akuntansi, Konsep Debit Kredit,

Jurnal, Buku Besar, Saldo Normal dan


Laporan Keuangan
DEFINISI UMUM
Berdasarkan Ketentuan PP RI No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah :
a. Aset adalah suber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki pemerintah daerah sebagai
peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan
dapat diperoleh, baik oleh pemerintah daerah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam
satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyedia jasa bagi
masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.
b. Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya megakibatkan
aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah daerah.
c. Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban
pemerintah pada tanggal laporan. Saldo ekuitas di neraca berasal dari saldo akhir pada laporan
peruahan ekuitas.
d. Pendapatan adalah hak pemerintah yang diakui sebagai penambahan ekuitas dalam periode
tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
e. Beban adalah kewajiban pemerintah yang diakui sebagai pengurangan nilai kekayaan bersih.
f. Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan rekening kas umum daerah yang menambah saldo
anggaran lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah
daerah dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah daerah.
g. Pendapatan-LO adalah hak pemerintah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih.
h. Penerimaan kas adalah semua lairan kas yang masuk ke bendahara umum negara/daerah.
i. Pengeluaran kas adalah semua aliran kas yang keluar dari bendahara umum negara/daerah.

PERSAMAAN AKUNTANSI
- Persamaan akuntansi merupakan gambaran dari posisi keuangan entitas (Neraca) dimana sisi kiri
menggambarkan harta yang dimiliki entitas, sedangkan sisi kanan menggambarkan hak atau klaim
atas harta tersebut berasal.
- Konsep Persamaan Dasar Akuntansi Pemerintah :
KEKAYAAN DAERAH = SUMBER-SUMBERNYA
Aset + Beban = Kewajiban + Ekuitas + Pendapatan
Sisi Kiri = Sisi Kanan
Sisi Debit = Sisi Kredit

 Beban = Belanja = Pengeluaran Pembayaran


 Pendapatan = Pendapatan LO + Pendapatan LRA + Penerimaan Pembayaran

- Konversi Persamaan Dasar Akuntansi Pemerintah


KEKAYAAN DAERAH = SUMBER-SUMBERNYA
Aset + Beban = Kewajiban + Ekuitas + Pendapatan

 Beban = Beban LO + Belanja LRA + Pengeluaran Pembiayaan


 Pendapatan = Pendapatan LO + Pendapatan LRA + Penerimaan Pembiayaan

EKUITAS DANA PEMERINTAH


Pengelompokan ekuitas dana pemerintah :
1. Ekuitas Dana Lancar (EDL)
Ekuitas dana lancar adalah selisih antara aset lancar dan kewajiban jangka pendek. Ekuitas dana
lancar meliputi :
a. Kas di bendahara penerimaan : saldo kas pemerintah daerah yang berada di rekening kas di
bendahara penerimaan SKPD yang belum disetorkan ke kas daerah atau bendahara umum
daerah.
b. Kas di bendara pengeluaran : kas dalam pengelolaan pemegang kas di SKPD yang masih
harus dipertanggungjawabkan ke bagian kas daerah atau bendahara umum daerah. Kas di
bendahara pengeluaran biasanya digunakan untuk keperluan pemberian biaya yang dibayar
dimuka untuk kegiatan, belanja operasi dan belanja modal langsung.
c. Piutang pajak daerah/retribusi daerah : piutang yang diakui atas penerimaan pajak hotel,
restoran dan pajak lainnya serta retribusi yang sudah ada surat ketetapannya.
d. Bagian lancar piutang jangka panjang dan piutang lainnya : reklasifikasi piutang jangka panjang
yang akan jatuh tempo pada tahun berikutnya yang meliputi bagian lancar tagihan penjualan
angsuran, bagian lancar tuntutan ganti rugi dan piutang lainnya.
e. Persediaan : aset berwujud yang meliputi perlengkapan yang digunakan dalam rangka
kegiatan operasional pemerintah, perlengkapan yang digunakan dalam proses produksi,
barang untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat, dan barang yang disimpan untuk
dijual atau diserahkan kepada masyarakat dalam rangka kegiatan pemerintah.
2. Ekuitas Dana Investasi (EDI)
Ekuitas dana investasi adalah kekayaan bersih pemerinta daerah yang tertanam dalam kekayaan
jangka panjang, yang terdiri dari jumlah investasi jangka panjang, aset tetap, dan aset lainnya
dikurangi dengan dana dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka panjang.
3. Ekuitas Dana Cadangan (EDC)
Ekuitas dana cadangan adalah kekayaan pemerintah yang dicadangkan untuk tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya sesuai peraturan perundang-undangan.
Dalam akuntansi pemerintah Indonesia, akan mengubah struktur persamaan akuntansi menjadi :
Aset = Kewajiban + EDL + EDI + EDC
ED = Investasi Jangka Panjang + Aset Lainnya – Kewajiban Jangka Panjang

- Contoh Sederhana :
1. BEBAN
Membeli makanan untuk konsumsi rapat sebesar Rp100.000 secara tunai.
ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS
Kas Beban
(-) Rp100.000 (-) Rp100.000

2. PENDAPATAN
Menerima pendapatan pajak sebesar Rp100.000.000
ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS
Kas Pendapatan
(+) Rp100.000.000 (+) Rp100.000.000

3. ASET TETAP
Membeli alat komunikasi seharga Rp10.000.000 secara tunai.
ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS
Kas
(-) Rp10.000.000
Aset Tetap
(+) Rp10.000.000
4. ASET TETAP
Membeli kendaraan bermotor seharga Rp20.000.000. Telah dibayar Rp10.000.000 dan
sisanya akan dibayar seminggu kemudian.
ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS
Kas Kewajiban Jk. Pendek
(-) Rp10.000.000 (+) Rp10.000.000
Aset Tetap
(+) Rp20.000.000

Contoh Studi Kasus :


Kabupaten Subur Makmur pada tahun 2017 pertama kali mengadakan investarisasi dengan data
sebagai beriku :
Kas di kas daerah Rp437.500.000
Persediaan Rp175.000.000
Aset tetap Rp262.500.000
Dana cadangan Rp87.500.000
Utang jangka pendek Rp105.000.000
Utang jangka panjang Rp218.750.000
Berdasarkan data tersebut persamaan akuntansi Kabupaten Subur Makmur adalah sebagai
berikut:
(dalam ribuan rupiah)
Debit Kredit
Kas di Utang Utang Ekuitas Ekuitas Ekuitas
Aset Dana
Kas Persediaan Jangka Jangka Dana Dana Dana
Tetap Cadangan
Daerah Pendek Panjang Lancar Investasi Cadangan
437.500 175.000 262.50 87.500 105.000 218.750 507.500 43.750 87.500
0

Kabupaten Subur Makmur


Neraca Awal
Per 1 Desember 2017
Aset Liabilitas
Aset Lancar Utang Jangka Pendek Rp105.000.000
Kas di Kas Daerah Rp437.500.000 Utang Jangka Panjang Rp218.750.000
Persediaan Rp175.000.000 Total Kewajiban Rp323.750.000
Total Aset Lancar Rp612.500.000 Ekuitas Dana
Aset Tetap dan Lainnya Ekuitas Dana Lancar Rp507.500.000
Aset Tetap Rp262.500.000 Ekuitas Dana Investasi Rp 43.750.000
Dana Cadangan Rp 87.500.000 Ekuitas Dana Cadangan Rp 87.500.000
Total Aset Tetap dan Lainnya Rp350.000.000 Total Ekuitas Dana Rp638.750.000
Jumlah Aset Rp962.500.000 Jumlah Liabilitas&Ekuitas Rp926.500.000

 Ekuitas Dana Lancar (EDL) = Aset Lancar – Utang Jangka Pendek


= Rp612.500.000 - Rp105.000.000
= Rp507.500.000
 Ekuitas Dana Investasi (EDI) = Aset Tetap - Utang Jangka Panjang
= Rp350.000.000 - Rp218.750.000
= Rp 43.750.000
 Ekuitas Dana Cadangan (EDC) = Dana Cadangan
= Rp 43.750.000
KONSEP DEBIT KREDIT & SALDO NORMAL
- Konsep Debit Kredit
a. Debit berarti sisi kiri dan yang berada pada sisi kiri persamaan akuntansi adalah kelompok
Aset.
b. Kredit berarti sisi kanan dan yang berada pada sisi kanan persamaan akuntansi adalah
kelompok Kewajiban dan Ekuitas.
- Saldo Normal
Saldo normal akun ditunjukan sebagai berikut :
N
Akun Bertambah Berkurang Saldo Normal
o
1 Aset Debit Kredit Debit
2 Kewajiban/Utang Kredit Debit Kredit
3 Ekuitas Dana Kredit Debit Kredit
4 Pendapatan LO Kredit Debit Kredit
5 Pendapatan LRA Kredit Debit Kredit
6 Belanja Debit Kredit Debit
7 Penerimaan Pembiayaan Kredit Debit Kredit
8 Pengeluaran Pembiayaan Debit Kredit Debit

Saldo normal akun adalah sisi dimana kenaikan akun tersebut dicatat. Saldo normal akun-akun
yang merupakan unsur laporan keuangan pemda menurut Standar Akuntansi Pemerintah sebagai
berikut :
N
Akun Bertambah Berkurang Saldo Normal
o
1 Aset Debit Kredit Debit
2 Kewajiban Kredit Debit Kredit
3 Ekuitas Kredit Debit Kredit
4 Pendapatan LO Kredit Debit Kredit
5 Beban Debit Kredit Debit
6 Perubahan SAL Menyesuaiakan
7 Pendapatan LRA Kredit Debit Kredit
8 Penerimaan Pembiayaan Kredit Debit Kredit
9 Belanja Debit Kredit Debit
10 Pengeluaran Pembiayaan Debit Kredit Debit
11 Estimasi Pendapatan Debit Kredit Debit
12 Estimasi Penerimaan Pembiayaan Debit Kredit Debit
13 Apropriasi Belanja Kredit Debit Kredit
14 Apropriasi Pengeluaran Pembiayaan Kredit Debit Kredit
15 Estimasi Perubahan SAL Menyesuaiakan

Jenis transaksi
a. Pendapatan Daerah
Meliputi semua penerimaan uang melalui rekening kas umum daerah yang menambah ekuitas
dana dan tidak perlu dibayar kembali oleh daerah.
b. Belanja Daerah
Merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran yang meliputi semua pengeluaran dari
rekening kas umum daerah yang mengurangi ekuitas dana.
- Belanja langsung : Belanja yang terkait langsung dengan pelaksanaan program.
- Belanja tidak langsung : Belanja tugas pokok dan fungsi yang tidak dikaitkan dengan
pelaksanaan program.

c. Pembiayaan Daerah
Meliputi semua transaksi keuangan baik penerimaan maupun pengeluaran yang perlu dibayar
atau akan diterima kembali yang digunakan untuk menutupi defisit atau untuk memanfaatkan
surplus anggaran.
- Penerimaan pembiayaan : Semua penerimaan kas daerah yang berasal dari sisa lebih
anggaran tahun anggaran sebelumnya, pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan
daerah yang dipisahkan, penerimaan pijaman daerah, penjualan obligasi pemerintah,
penerimaan kembali pemberiaan pinjaman dan penerimaan piutang daerah yang digunakan
untuk mengatasi defisit anggaran.
- Pengeluaran pembiayaan : Semua pengeluaran kas daerah yang digunakan untuk
pembentukan dana cadangan, penyertaan modal (investasi) pemda, pembayaran pokok utang,
dan pemberian pinjaman daerah.
d. Koreksi Kesalahan dan Penyesuaian
- Koreksi kesalahan : Koreksi terhadap kesalahan dalam membuat jurnal yang telah diposting ke
buku besar.
- Penyesuaian : Transaksi penyesuaian pada akhir periode untuk mengakui pos-pos seprti
persediaan, piutang, utang, pendapatam, dan beban berkaitan dengan adanya perbedaan
waktu pencatatan dan yang belum dicatat pada transaksi berjalan pda periode yang berjalan.
e. Pengakuan Aset Tetap
Pengakuan aset tetap ditandai dengan telah diterimannya atau diserahkannya hak kepemilikan
atas aset tetap dan/ atau saat penguasaannya berpindah.
f. Depresiasi
Dilakukan untuk menyusutkan nilai aset yang dimiliki oleh satker.
g. Transaksi yang Bersifat Accrual dan Prepayment
Transaksi ini muncul karena adanya transaksi yang sudah dilakukan satker, tetapi pengeluaran
kas belum dilakukan (accrual) atau terjadi pengeluaran kas untuk belanja di masa yang akan
datang (prepayment).

BAGAN AKUN STANDAR (BAS)


- Bagan Akun Standar (BAS) adalah daftar kodefikasi dan klasifikasi terkait transaksi keuangan
yang disusun secara sistematis sebagai pedoman dalam pelaksanaan anggaran dan pelaporan
keuangan satker.
- BAS digunakan dalam pencatatan transaksi pada buku jurnal, pengklasifikasian pada buku besar,
pengikhtisaran pada neraca saldo dan penyajian pada laporan keuangan.
- Struktur Bagan Akun Standar
X X X XX XX

Level 1 (satu) : Kode akun


Level 2 (dua) : Kode kelompok
Level 3 (tiga) : Kode jenis
Level 4 (empat) : Kode objek
Level 5 (lima) : Kode rincian objek

KODE AKUN (ada 9 jenis)


1. Aset 6. Transfer
2. Kewajiban 7. Pembiayaan
3. Ekuitas 8. Pendapatan LO
4. Pendapatan LRA 9. Beban
5. Belanja
NOTE : Rincian dari kode rekening bisa dilihat di file excel Bagan Akun Standar (BAS) sesuai
Permendagri No 64 Tahun 2013.
Jurnal
Jurnal-jurnal yang diperlukan dalam pencatatan akuntansi daerah antara lain:
1. Jurnal finansial
Merupakan pencatatan basis akrual pada laporan operasional dan neraca yang digunakan untuk
mencatat transaksi keuangan terkait aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan LO dan beban.
2. Jurnal pelaksanaan anggaran
Merupakan pencatatan berdasarkan basis kas pada laporan realisasi anggaran sehingga selama
transaksi tersebut tidak melibatkan kas dan tidak perlu melakukan pencatatan di jurnal
pelaksanaan anggaran.
Contoh :
- 13 Februari 2018 Dinas Pendapatan mengeluarkan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT)
sebagai ketetapan atas PBB tahun 2018 sebesar Rp2.500.000,00.
Jurnal Finansial

Jurnal Realisasi Anggaran


Tidak ada pencatatan karena transaksi tersebut tidak menyebabkan kas pemerintah berubah.

- 13 Juli 2018 Wajib pajak melakukan pembayaran PBB melalui Bank. Berdasarkan SSP/nota
kredit yang diterima bendahara penerimaan Dinas Pendapatan.
Jurnal Finansial

Jurnal Realisasi Angaran

- 14 Juli 2018 Bendahara penerimaan menyetorkan pendapatan PBB ke Kas Daerah


menggunakan Surat Tanda Setoran (STS).
Jurnal Finansial

Jurnal Realisasi Anggaran


Tidak ada pencatatan karena transaksi tersebut tidak menyebabkan kas pemerintah berubah.

- Jika wajib pajak membayar langsung ke rekening Kas Daerah, menggunakan nota kredit dari
Bank.
Jurnal Finansial
Jurnal Realisasi Anggaran

BUKU BESar
- Buku besar merupakan kumpulan catatan transaksi per akun.
- PPK-SKPD (Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD) memposting atau memindahkan setiap
akun beserta jumlahnya dari buku jurnal ke buku besar masing-masing akun.
- Format buku besar yang digunakan :

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA …
BUKU BESAR
SKPD : …………………….
KODE REKENING : …………………….
NAMA REKENING : …………………….
PAGU APBD : …………………….
PAGU PERUBAHAN APBD : …………………….

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit Saldo


1 2 3 4 5 6

…………., Tanggal ………….


PPK SKPD

(tanda tangan)

NAMA LENGKAP
NIP.

- Cara pengisian
a. SKPD diisi dengan nama Dinas/Badan/Kantor yang bersangkutan.
b. Kode Rekening diisi dengan kode rekening yang sesuai.
c. Nama Rekening diisi dengan nama/urian kode rekening sesuai dengan kode rekening.
d. Pagu APBD diisi dengan pagu pendapatan/belanja sesuai dengan jumlah yang terdapat dalam
Dinas/Badan/Kantor.
e. Pagu Perubahan APBD diisi dengan pendapatan/belanja sesuai dengan jumlah yang terdapat
dalam DPA pPerubahan Dinas/Badan/Kantor.
f. Kolom 1 : Tanggal transaksi atau tanggal yang terdapat dalam jurnal yang bersangkutan
g. Kolom 2 : Penjelasasn seperlunya terkait dengan jurnal yang diposting.
h. Kolom 3 : Refrensi, atau dari buku jurnal halaman berapa junal yang diposting tersebut.
i. Kolom 4 : Jumlah rupiah sesuai dengan yang ada di jurnal kolom debit.
j. Kolom 5 : Jumlah rupiah sesuai dengan yang ada di jurnal kolom kredit.
k. Kolom 6 : Saldo Akumulasi
Laporan keuangan
Laporan keuangan SKPD terbagi atas :
Kategori Laporan Jenis Laporan
A. Laporan Penganggaran 1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
B. Laporan Keuangan 3. Laporan Operasional (LO)
4. Neraca
5. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
6. Laporan Arus Kas
7. Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK)
NOTE :
Laporan Arus Kas hanya ada dalam Laporan Keuangan di tingkat Pemerintah Daerah yaitu laporan
keuangan hasil konsolidasi dari Laporan Keuangan seluruh SKPD.

1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)


Merupakan salah satu komponen laporan keuangan pemerintah yang menyajikan ikhtisar sumber,
alokasi dan pemakaian sumber daya keuangan yang dikelola pemerintah pusat/daerah yang
menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam satu periode laporan.
Struktur dan isi LRA SKPD :
a. Pendapatan-LRA
Semua penerimaan rekening kas umum daerah yang menambah saldo anggaran lebih dalam
periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah daerah dan tidak
perlu dibayar kembali oleh pemerintah daerah.
b. Belanja
Semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah (BUD) yang mengurangi ekuitas dana
lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan di peroleh
pembayarannya kembali.
c. Transfer
Penerimaan/pengeluaran uang dari suatu entitas pelaporan dari/kepada entitas pelaporan lain,
termasuk dana perimbangan dan dana bagi hasil.
d. Pembiayaan
Meliputi semua transaksi keuangan baik penerimaan maupun pengeluaran yang perlu dibayar
atau akan diterima kembali yang digunakan untuk menutupi defisit atau untuk memanfaatkan
surplus anggaran.
e. Surplus/Defisit LRA
Selisih lebih/kurang antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan.
f. Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SILPA/SIKPA)
Selisih lebih.kurang antara realisasi penerimaan dan pengeluaran APBN/APBD selama satu
periode atau selisih lebih/kurang antara realisasi Pendapatan-LRA dan Belanja serta
penerimaan dan pengeluaran pembiayaan dalam APBN/APBD selama satu periode.
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
Menyajikan informasi kenaikan atau penurunan Saldo Anggaran Lebih tahun pelaporan
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Laporan Perubahan SAL hanya bisa disusun setelah
Laporan LRA selesai disusun.
Pos-pos yang disajikan secara komperatif yaitu :
a. Saldo Anggaran Lebih Awal
b. Penggunaan Saldo Anggaran Lebih
c. Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran tahun berjalan
d. Koreksi kesalahan pembukuan tahun sebelumnya
e. Lain-lain
f. Saldo Anggaran Lebih Akhir
3. Laporan Operasional (LO)
- LO adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional
keuangan entitas pelaporan yang tercermin dalam pendapatan –LO, beban, dan surplus/defisit
operasional dari suatu entitas pelaporan yang penyajiannya disandingkan dengan periode
sebelumnya.
- Disusun untuk melengkapi pelaporan dari siklus akuntansi berbasis akrual (full accrual
accoiunting cycle) sehingga penyusunan laporan operasional, laporan perubahan ekuitas, dan
neraca mempunyai keterkaitan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Unsur yang dicakup secara langsung dalam Laporan Operasional meliputi :
a. Pendapatan-LO
Hak pemerintah yang diakui sebagai penambahan nilai kekayaan bersih dari kegiatan
operasional.
b. Beban
Kewajiban pemerintah dari kegiatan operasional yang diakui sebagai pengurangan nilai
kekayaan bersih
c. Pos-pos luar biasa
Pendapatan luar biasa atau beban luar biasa yang terjadi karena kejadian atau transakksi yang
bukan merupakan operasi biasa, tidak diharapkan sering atau rutin terjadi, dan berada diluar
kendali atau pengaruh entitas bersangkutan.
d. Surplus/Defisit LO
4. Neraca
Merupakan laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan
mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pda tanggal tertentu.
Struktur dan isi Neraca
a. Kas setara kas
b. Investasi jangka pendek
c. Piutang pajak dan bukan pajak
d. Persediaan
e. Investasi jangka panjang
f. Aset tetap
g. Kewajiban jangka pendek
h. Kewajiban jangka panjang
i. Ekuitas
5. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
- Menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan
tahun sebelumnya.
Struktur dan Isi LPE
a. Ekuitas awal
b. Surplus/Defisit LO pada periode bersangkutan
c. Koreksi yang langsung menambah/mengurangi ekuitas
d. Ekuitas akhir
- LPE merupakan salah satu jenis laporan baru yang harus disusun berdasarkan basis akrual
untuk melengkapi pelaporan siklus akuntansi berbasis akrual (full accrual accounting cycle).
6. Laporan Arus Kas
Merupakan bagian dari laporan finansial yang menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran
kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi,
pendanaan dan transitoris.

7. Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK)


Merupakan laporan yang menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terperinci atau
analisis atau nilai suatu pos yang disajikan dalam LRA, LO, LPSAL, LO, LPE, Neraca dan LAK
dalam rangka pengungkapan yang memadai.
Struktur dan Isi CaLK
a. Pendahuluan
b. Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan SKPD
c. Penjelasan pos-pos laporan keuangan SKPD
d. Penjelasan atas informasi-informasi nonkeuangan SKPD
e. Penutup

Siklus akuntansi pemerintah

Sumber :
Irasan Lubis dan Suryani. 2018. Akuntansi Instansi Pemerintah (Praktik Siklus Akuntansi dan Pajak
Staker). Tanggerang: STAPI INDONESIA
Kusmayadi dan Dwi Hartati. 2019. Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah Kelas XI.
Semarang: Erlangga
Winartuti, Wahyu. 2019. Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah Kelas XI. Jakarta :
Grasindo
Mardiyanti. 2019. Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah Kelas XII. Jakarta : Grasindo

Anda mungkin juga menyukai