Anda di halaman 1dari 1

Mayanda Utami

Tingkat 1B

1. Apakah kalian percaya dengan adanya penyakit virus Corona ini di Indonesia dan
bahkan di dunia ? Apabila percaya alasannya apa dan apabila tidak percaya alasannya
apa ?
Jawaban : Saya pribadi percaya dengan adanya virus Covid-19 ini karena dengan
bukti yang dikemukakan oleh para peneliti dan banyaknya korban yang terkena.
Tetapi ada sedikit kecurigaan saya kepada oknum oknum tertentu yang memanipulasi
jumlah korban yang terkena sehingga menimbulkan ketidakpercayaan bagi sebagian
masyarakat akan adanya COVID-19 ini.

2. Sebagai Agent of kesehatan harus mengetahui perbedaan penyakit dalam covid 19


dengan penyakit dalam jantung dan paru paru karena ini merupakan suatu penyakit
yang hampir persamaan yang di derita oleh pasien
Jawaban :

Pasien sesak napas yang dialami oleh penderita COVID-19 didahului dan disertai
demam atau panas dan keluhan pada saluran pernapasan atas, seperti batuk, pilek, dan
lainnya. Selain itu si penderita sesak napas tersebut disusul dengan hilangnya fungsi
indra penciuman dan lidah yang tidak bisa membedakan rasa.

Sedangkan sesak napas yang dialami pada pasien serangan jantung berasal dari
saluran saluran bagian bawah tubuh. Hal itu dipicu saat cairan di jantung berkumpul
semua di paru-paru.Jika melakukan aktivitas malah akan bertambah berat sesaknya.
Hal ini membutuhkan segera penanganan dan perawatan dokter.
3. Menurut pendapat kalian sebagai generasi muda atau Agent of change di Indonesia
seberapa siap pemerintah di Indonesia menghadapi dan menangani hadirnya virus dan
menangani penyakit covid 19 ?
Jawaban :

saya akui pemerintah kita kurang tegas dan terkesan lambat sekali dalam pandemi
COVID-19 ini.Tapi jika dibandingkan dengan negara yang jumlah penduduknya
kurang lebih mirip dan wilayahnya yang juga luas macam AS, justru Indonesia jauh
lebih baik dalam menangani pandemi COVID-19 ini loh. Secara kasaran kasus positif
COVID-19 di Indonesia angkanya lebih rendah dari AS dan beberapa negara lainnya.
Masalahnya menurut saya bukan dari soal ketidaktegasan pemerintah, tapi lebih
tepatnya mereka kewalahan dan tidak siap dalam menghadapi pandemi COVID-19
ini. Walaupun sudah berupaya keras atau berusaha tegas, pastinya tidak akan jauh
berbeda mengingat masyarakatnya sendiri harus bercermin kepada diri sendiri masing
- masing. banyak juga yang percaya bahwa COVID-19 hanyalah konspirasi, ulah elite
global, atau bahkan tidak ada.Akhirnya orang - orang banyak yang tidak disiplin,
tidak patuh, dan tidak peduli, membuat banyak kalangan di masyarakat menjadi yakin
bahwa sebenarnya aman - aman saja beraktivitas layaknya sewaktu normal dulu.

Anda mungkin juga menyukai