Anda di halaman 1dari 111

1001 KISAH

KIAI MUZAKKI

1
RIWAYAT HIDUP
KH. Ach. Muzakki Syah, lahir di desa Kedawung, kecamatan
Patrang Kabupaten Jember lahir pada hari ahad Manis, tanggal
09 Agustus 1948,dari pasangan keluarga sakinah KH. Achmad
Syaha dengan Hj. Fatimatuzzahara binti KH. Syadali.
Sebagai anak yang bertugas menjaga adiknya (bernama Moh.
Mahsun, sebab kakaknya yang bernama mahalli wafat ketika
masih bayi), Muzakki kecil secara alamiah telah terdidik menjadi
seorang pemimpin, paling tidak dalam mengayomi, sabar,
mengalah dan menyayangi adiknya yang lebih kecil, mak tidak
heran bila dalam diri Muzakki telah tertanam karakter
kepemimpinan yang kelak dapat menjadi modal dasar untuk
memimpin umat.
Kisah pertemuan KH. Achmad Syaha dengan Nyai Hj.
Fatimatuzzahra terjadi ketika beliau masih nyantri di pesantren
al-Wafa Tempurejo. Saat itu beliau sering ikut temannya yang
bernama Moh. Mu'rob ke Kedawung. Di sana beliau sempat
berkenalan dengan KH. Syadali (satu-satunya Kyai yang saat itu
mengasuh musholla tempat beberapa orang belajar agama dan
membaca al-Qur'an).
Kebetulan Posisi rumah Moh Mu'rab tidak jauh dari Musholla
itu, maka setiap kali masuk waktu sholat, bindarah Syaha
(sebutan untuk orang yang nyantri di pesantren) numpang sholat
di musholla tersebut. Setiap kali selesai menunaikan sholat
beliau tidak langsung pulang ke rumah Mu'rob, melainkan
wiridan dan membaca al-Qur'an terlebih dahulu, serta bertamu
untuk silaturrahim dan bertukar fikiran dengan KH. Syadali, hal
tersebut terjadi berulang kali.
Di lain pihak, KH. Syadali sangat kagum dan simpati terhadap
akhlak, dan kecerdasan tamunya itu, diam-diam di dalam hati

2
KH Syadali berdoa, Yaa Allah, andai anak ini mau menjadi
menantuku, tentu perjuanganku mencerdaskan masyarakat dan
mengembangkan ajaran Islam di sini akan semakin mudah.
Singkat cerita, doa beliau dipenuhi Allah, maka dalam usia 33
tahun Achmad Syaha dinikahkan dengan putri sulung beliau
yang bernama Jum'ati (Hj. Siti Fatimatuz Zahara), yang waktu
itu masih berusia 13 tahun. Kira-kira satu tahun setelah
pernikahan itu, KH. Syadali wafat dipanggil Allah swt., dengan
meninggalkan seorang istri (Ma'ani / Hj. Nyai Syadali) dan tiga
orang anak, Jum'ati umur 14 tahun (istri KH. Achmad Syaha),
Nadifa umur 11 tahun, dan Yazid umur 9 tahun, sejak itu posisi
KH. Syadali mengasuh Musholla digantikan oleh KH. Achmad
Syaha.
KH. Achmad Syaha sendiri diakui banyak orang sebagai seorang
ulama' yang wara', tawadhu', 'allamah, dan zuhud di zamannya.
Beliau pernah nyantri dan berguru pada waliyullah KH. Ali
Wafa, di pondok pesantren Al-Wafa, Tempurejo, Jember selam
23 tahun, selain sangat dekat dengan sang guru, beliau juga
dipercaya sebagai kelora'an (santri yang diberi kewenangan
mewakili KH. Ali Wafa mengajar kitab kuning) di pesantren
tersebut.
Kendati KH. Achmad Syaha termasuk tokoh warrosihuna fil
ilmi, punya banyak kedigjayaan, dan telah mencapai maqom
spiritual tingkat tinggi, namun beliau memilih mengubur
eksistensi dirinya di dalam 'khumul' (ketidak terkenalan), konon
semua kebesarannya sengaja dirahasiakan demi kemuliaan putra-
putranya dimasa yang akan datang.
Menurut keterangan KH. Ainul Yaqin, ketika usia perkawinan
KH. Achmad Syaha dengan Nyai Hj. Fatimatuzzahara memasuki
bulan ketiga, satt itu beliau sedang sholat malam dan membaca

3
nurul Burhan (kitab manaqib Syaikh Abdul Qodir Jailani), KH.
Achmad Syaha seakan bermimpi. Dalam mimpinya itu, beliau
buang air kecil saat hendak berwudlu', tiba-tiba yang keluar
bukan air kencing, malainkan dua ekor Macan yang sangat besar,
dan mimpi tersebut terus mengiang dalam ingatan
kesehariannya.
Karena itu KH. Achmad Syaha sangat serius mempersiapkan
putra-putranya agar kelak menjadi orang mulia dan berguna,
sebagaimana nabiyullah Ibrahim as, beliau selalu melibatkan
putra-putranya dalam setiap doanya, bahkan sejak dua bulan
istrinya mengandung calon putra keduanya (kelak diberi nama
Muzakki), KH. Achmad Syaha tidak pernah telat menghatamkan
Nurul Burhan tiap subuh, dan khusus tiap malam Jum'at beliau
menyembelih ayam untuk dzikiran manaqib bersama para
tetangganya, padahal saat itu ekonomi beliau saat
memprihatinkan.
Atas keistiqomahannya mengamalkan dzikir manaqib Syaikh
Abdul Qodir Jailani, KH. Achmad Syaha, menurut Cerita Ust.
Abdullah Jailani, pernah didatangi oleh Rijalul Ghaib, yang
merupakan salah seorang guru spiritualnya. Sang guru berujar,
"Syaha... say melihat dari Madura ada sinar yang sangat terang
dan menyilaukan di sini, setelah say cari, ternyata sinar itu
berasal dari majelis dzikir manaqib yang kamu baca bersama
tetanggamu untuk calon putramu Muzakki yang masih dalam
kandungan". (Dalam lagenda madura, nama asli dari Rijalul
Ghoib itu adalah Sulthon Abdurrahman, cucu dari bindarah saut
yan sejak kecil menghilang, sedangkan bindarah Saut sendiri
adalah Raja Sumenep yang bergelar Tumenggung Tirto Negoro,
yang berkuasa pada tahun 1750 an).

4
Ketika Muzakki masih berumur satu tahun, konon abah dan
umminya sering bermimpi yang aneh-aneh, seperti di tuturkan
oleh Drs. H. Rifa'i Ikhsan (sekarang beliau adalah ketua
koordinator Manaqib Al-Qodiri dan sebagai Kepala Sekolah
SMK A-Qodiri), suatu waktu KH. Achmad Syaha sekitar jam
dua dini hari teriak-teriak (ngelindur/menggigau). Dalam
teriakannya beliau berucap "Muzakki, Muzakki... turun, turun...
nanti kamu jatuh, ada apa kamu disitu ....?" saking kerasnya
teriakan itu, banyak tetangga yang terbangun dan mendatangi
kediaman KH. Achmad Syaha, setelah ditanya kenapa teriak-
teriak tengah malam, beliau menjawab, saya melihat Muzakki
bertengger di langit ke-4 dan tidak mau turun, katanya dia
sedang membetulkan pintu gerbang para waliyullah yang roboh.
Selang tiga hari dari peristiwa itu, gnti nyai Fatimah zahra yang
mimpi melihat Muzakki kecil berpidato di sebuah terminal dan
dikerubuti banyak orang, ketika disuruh pulang, dia tidak mau,
malah Muzakki kecil membuka mulutnya (mangap) dan dalam
mulutnya terlihat ada kereta api, ada kapal terbang, kapal laut
dan semua isi dunia.
KH. Achmad Syaha faham betul bahwa masa kanak-kanak
merupakan babak awal dari episode kehidupan seorang manusia
yang terus bersambung kepda masa berikutnya, nuansa
kehidupan di masa kanak-kanak hampir bisa dipastikan akan
mewarnai dn berpengaruh besar terhadap jalan cerita seseroang
pada episode berikutnya.
Masa kanak-kanak adalah potret masa lalu yang dapat dijadikan
sebagai bahan perbandingan untuk melihat potret sesorang
setelah dewasa kelak, karena itu, masa kanak-kanak adalah titik
basic strategis dalam proses pembentukan karakter dan

5
kepribadian seseorang di masa selanjutnya, di sinilah peran
kedua orang tua menjadi sangat dominan.
Rasulullah sawa bersabda "Setiap anak dilahirkan dalam keadaan
fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan anak
tersebut Yahudi, Nasrani atau Majusi" (HR. Bukhari Muslim)
Spektrum inilah yang menjadikan KH. Achmad Syaha sangat
akrab dengan putra-putranya, ketika Muzakki dan Mahsun
sedang makan atau hendak tidur beliau selalu menemaninya
sambil bercerita tentang hal-hal ghaib, seperti kehebatan mu'jizat
para nabi, kehebatan karomah para wali, tentang lailaul qodar
dan hal-hal ghaib lainnya, semua cerita itu tentu membuat
Muzakki kecil sangat senang dan merekamnya dalam-dalam di
hatinya.
Menurut keterangan KH. Achmad Muzakki Syah, pernah dalam
suatu kesempatan, waktu itu dirinya sudah kelas II SD,abahnya
memanggilnya secara khusus, setelah duduk bersamanya, beliau
berkata, anakku, jika kelak kau ingin menjadi orang yang
berguna bagi agama dan masyarakat, mulai sekarang
persiapkanlah dirimu untuk mendapatkan "lailatul qodar" sebab
keistimewaan mendapat lailatul qodar itu menjadikan orang yang
menerimanya itu "Masaqih". Apa Masaqih itu? selidik Muzakki
kecil pada abahnya, KH. Achmad Syaha melanjutkan masaqih
itu adalah keisitimewaan komplit, artinya di samping ia keramat
banyak tamu yang membutuhkannya, ia juga diikuti ribuan
jamaah dan santri, termasuk juga tidak berhenti diundang orang
dari semua lapisan untuk berceramah atau berdoa serta hidupnya
kaya raya.
Semasa hidupnya, KH. Achmad Syaha adalah seorang yang
gemar bersedekah, meskipun beliau sendiri hidup dalam
kekurangan. Beliau juga seorang yang sabar dan sangat

6
penyayang pada siapapun, terutama pada para tamu dan
tetangga, dalam hati beliau tidak pernah punya rasa benci pada
siapapun, konon karena kegemarannya dalam bersedekah itulah,
putra beliau diberi nama Muzakki, dengan harapan, agar kelak si
anak menjadi seorang yang dermawan dan gemar bersedekah.
Lingkungan keluarga KH. Syadali menurut keterangan Pak Mus,
sejak awal memang sangat taat dalam menjalankan perintah
agama, ketika mereka semua berkumpul dan bercengkerama,
yang menjadi tema pembicaraan adalah tidak pernah keluar dari
soal kisah-kisah Kyai sepuh, kedigjayaan, kewalian dan hal-hal
ghaib lainnya. Maka suatu yang niscaya jika kemudian di
lingkungan keluarga ini berbentuk "persaingan" berlomba, kuat-
kuatan mujahadah untuk taqarrub ilallah, hampir setiap malam
Muzakki, Mahsun dan Moh. Yazid (adik dari Nyai H.
Fatimatuzzahra) lomba melek untuk tirakat.

Latar belakang inilah yang kelak membuat Muzakki lebih senang


mendalami ilmu-ilmu ghaib daripada ilmu biasa, konon menurut
cerita teman-temannya, ketika di pesantren, Muzakki memang
sering melakukan atraksi ilmu-ilmu kedigjayaan, bahkan pernah
suatu ketika pulang sekolah, hati Muzakki krentek terhadap
sesuatu, maka tidak disangka yang dikrenteki terjadi dengan
nyata.

7
KAROMAH-KAROMAH
KH ACHMAD MUZAKKI SYAH

8
24 TAHUN BERSAMA KIAI MUZAKKI
Saya sudah 24 tahun menjadi Driver Pribadi Kiai Muzakki
(tahun 1992-hingga sekarang), sudah banyak sekali
kekaromahan yang beliau nampakkan pada saya dan juga
mutiara-mutiara hikmah yang mungkin tak saya dapatkan di
bangku kuliah. Semua itu saya dapatkan ketika saya berada
dalam satu mobil bersama kiai atau pun juga di tempat acara
berlangsung.
Salah satunya adalah cerita berikut ini:
Pada tahun 1996/1997 (saya agak lupa), saya diajak kiai
untuk pengajian di Probolinggo. Waktu itu pengajian sangat
penuh sekali, hingga seluruh lapangan terisi penuh, berjubel
semua jamaah manaqib Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani. Cerita
ini nyata, sayalah saksi hidupnya. Ceritanya begini,
ketika pulang dari pengajian tersebut, diperjalanan, kami
melihat sebuah mobil Pick up / colt pick up Jama‘ah Manaqib
berhenti di pinggir jalan. Beberapa orang jamaah laki-laki dan
perempuan, dan ada juga beberapa anak-anak kecil menunggu di
luar di dekat mobil tersebut.
―Leee….ada apa itu, coba berhenti sebentar,tanyakan pada
mereka ada apa, sepertinya mereka jamaah manaqib‖ kata kiai.

―Enggih Kiai‖ kata saya.


Lalu saya memberhentikan mobil dan keluar mendatangi
mobil pick up tersebut. Lalu saya Tanya,
―Ada apa pak mobilnya‖
―Ini mas, bensinnya habis.‖
Lalu saya matur ke kiai,
―Kiai, mobilnya kehabisan bensin. Untuk membeli bensin
masih jauh dari sini,Kyai‖.

9
Setelah mendengar penjelasan saya, lalu Kiai mengambil
Air Aqua dua gelas yang sudah tersediah dalam mobil yang
didapat beliau dari pengajian tadi, dilobangilah Air Aqua
tersebut dengan Jari beliau hingga berlobang, dan setelah itu
ditiup. Setelah itu diberikannya Air Aqua dua gelas tersebut pada
saya.
―Iki lee, berikan kepada pak sopirnya tadi, suruh masukkan
ke tangki Oli-nya‖. Saya sempat tercengang, saya gak habis
piker, kok bisa-bisanya Kiai menyuruh saya memasukkan air ke
dalam tangki Olie. Ada-ada saya Kiai, namun semua itu hanya
saya pendam di dalam hati. Tak mungkin berani saya
mengatakannya. Karena saya seorang santri, santri itu kan harus
SENDIKO DAWUH APAPUN KATA KIAI. Pad waktu itu
Saya hanya bisa menjawab, ―Inggih kiai‖, itu saja.
Saya gak berani protes, namun dalam hati saya menolak,
gimana sih, kok disuruh masukkan Air Aqua dalam tangki Oli.
Tapi ya sudahlah, yang penting saya berikan ke sopirnya.
―Ini pak sopir, oleh Kiai suruh masukkan Air Aqua ini ke
dalam tangki oli.‖
Dengan raut muka agak keheranan seraya tak percaya, pak
sopir tersebut memasukkan Air Aqua dua gelas tersebut kedalam
tangki, setelah dimasukkan, sopir tersebut masuk ke dalam mobil
dan mencoba menghidupkan mobilnya, dan ternyata…,apa yang
terjadi para hadirin?
TETAP MATI. Namanya juga air. Batin saya. Dari kejauhan
kiai memanggil pak sopir,
―Pak sopir……, ayo di hidupkan mobilnya. Kok dibiarkan
saja.‖
Bahkan orang-orang yang diluar disuruh masuk. Mereka
melihat heran dengan perintah kiai, gimana sih kiai, mobilnya

10
dimasuki air sebagai ganti bensin, apa bisa hidup. Namun para
jamaah tak satupun yang berani bicara. Akhirnya semuanya
masuk ke dalam mobil.
Kiai dari kejauhan berkata lagi,
―loooh,,, ayo…. Semuanya masuk. Jangan diluar. Ayo
masuk kedalam . setelah ini mobilnya berangat‖.
Dan ternyata…………. Setelah dihidupakan ke tiga kalinya,
dengan aneh bin ajaib, mobil tersebut hidup. Orang-orang yang
berada di dalam mobil geger semua. ―Lohhhh, kok bisa ya….kok
bisa ya….,‖
Setelah hidup , kiai bilang ke sopir tersebut,
―Nanti kalau sudah menemukan pom bensin, segera belikan
bensin.‖
Inggih Kiai,‖ jawab Pak sopir.
Dan akhirnya kita pulang.
Cerita tidak berhenti sampai disitu, keesokan harinya saya
bertemu dengan sopir tersebut, dan dia mengatakan, tadi malam
saya tidak langsung beli bensin, tapi saya buat jalan-jalan terus,
sambil saya ingin membuktikan karomahnya kiai muzakki
dengan dua aqua gelas tersebut, saya ingin tahu seberapa jauh
habisnya bensin dua gelas tersebut, dan ternyata mobil saya
dengan bensin aqua dua gelas tersebut berhenti setelah
perjalanan kurang lebih 45 kilometer.
Cerita ini tidak hanya di tempat ini saja, ada juga cerita yang
dibondowoso. Dan juga cerita sepeda motor milik banser
pasuruan yang kehabisan bensin. Obatnya sama, yaitu dua gelas
Aqua gelas dimasukkan dalam tangi.
Cerita ini di diperoleh dari Ustad Abdul Rohim,S.Ag, beliau
adalah Guru di MTs Al-Qodiri dan hingga kini masih Menjadi

11
Driver Pribadi Kiai kemanapun Kiai mengisi pengajian, terutama
Ke Bali dan Probolinggo)

12
TERKENAL KARENA KEHILANGAN
Saya dulu selesai belajar di pesantren Al-Qodiri 1 Jember
tahun 1996. Namun hingga tahun 1999 masih tetap mengajar di
pesantren Al-Qodiri.
Tahun 1998, suatu hari saya didatangi KH Abdullah Jailani
(pak Ustad), pada waktu itu beliau mampir setelah menjenguk
putrinya yang dipondokkan di pesantren assuniyah kencong. Pak
ustad mengatakan ke saya bahwa saya dapat dalam dari kiai
muzakki untuk mengadakan manaqib syaikh abdul qodir jailani
meski hanya dua atau tiga orang yang ikut.
Tanpa berfikir panjang, saya pun mengadakan manaqib.
Pada waktu itu saya niatkan untuk mengadakan manaqib sebulan
dua kali. Dan pada waktu malam pertama saya mengadakan
manaqib ini saya mendapatkan ujian. Pada waktu itu saya punya
enam kambing. Dan menurut saya, enam kambing tersebut
sangat berarti bagi saya. Dan ternyata pada malam pembukaan
manaqib tersebut, semua kambing tersebut diambil orang alias
saya kemalingan.
Saya sudah pusing kehilangan itu. Sudah tidak punya apa-
apa malah enam kambing hilang semuanya. Dan kemudian pada
waktu manaqib yang selanjutnya sapi saya hilang juga. Saya
benar-benar bingung pada waktu itu. Saya harus bagaimana.
Akhirnya ada yang menyarankan ke saya agar saya sowan /
nyabis ke kiai muzakki. Dan pada saat saya sudah sampai depan
pesantren, ternyata kiai sudah siapa di ndalem sambil menemui
para tamu. Ketika melihat saya dari kejauhan, ternyata kiai
langsung tersenyum ke saya.
―waduh, ada apa kiai kok senyum ke saya?‖ kata saya.
Lalu saya masuk, saya cium tangan kiai dan bersimpuh di
hadapan beliau, dan beliau langsung mengatakan ke saya,

13
―Piye lee manaqibannya? Masih kuat?‖ bagaimana anakku,
apa masih manaqiban?)dawuh beliau.
―Inggih kiai, kulo tasek manaqiban‖ (Ia kiai, saya masih
manaqiban). Jawab saya.
―hmmm, yo lanang tenan lek ngono‖ (laki-laki sungguhan
kalo gitu).
Dari mana kiai tahu kalo saya kemalingan. Padahal saya
tidak menceritakan itu ke orang-orang luar. Dan pada waktu itu
jarang sekali orang punya hape. Kalo sekarang kan sudah
banyak.
Lalu beliau meneruskan dawuhnya,
―Kanggo mbalekne sapi karo wedhus mungguhe Allah kuwi
gampang banget. Sampean kuwi bakal terkenal sebab kelangan
sapi karo wedhus iki‖ (untuk mengembalikan sapid an kambing
itu, bagi Allah itu sangat mudah. Kamu akan terkenal disebabkan
kehilangan sapi dan kambing ini‖
Dan ternyata benar, disebabkan saya kehilangan sapi dan
kambing itu, saya jadi terkenal. Banyak kabar dari orang satu ke
yang lain mengatakan ada seorang ustad yang kehilangan sapi
dan kambing. Akhirnya banyak yang datang ke saya untuk minta
diobati, minta doa dan lain-lain.
Singkat kata tidak lebih dari satu bulan, saya sudah bisa
membeli sapi lagi dan bisa beli sepeda motor dan hingga hari ini
motor tersebut masih ada. Saya buat kenang-kenangan.
Akhirnya ada beberapa santri yang modok disini. Sedikit-
sedikit dan akhirnya sudah banyak seperti sekarang ini. Dan
semoga akan terus bertambah.
Kiai muzakki itu sangat peduli ke santri. Dan yang membuat
bangga kiai itu adalah seorang santri itu mau mengamalkan
ilmunya. Kalau ada santri kaya itu biasa. Senang ya senang tapi

14
tidak seberapa senang. Tapi jika ada santri yang punya langgar/
mushalla, punya santri dua atau tiga itu kiai senang. Senang
sekali. (fifa)
*** cerita ini diperoleh dari wawancara eksklusif, dari
beliau, KH Khumsun, Pengasuh Pesantren Barakatul Qodiri / Al-
Qodiri 2 Gumukmas Jember.

15
LEPTOP MATI HIDUP LAGI
Anda percaya silahkan, tidak percaya, ya silahkan. Tapi
inilah kenyataannya. Saya punya pengalaman,
Laptop saya rusak. Saya nyalakan berkali kali, tetap saja
mati dan mati. Saya nyalakan lagi, ternyata kena virus. Jadi
nyala, tapi ketika akan terbuka candela windows-nya, layar
langsung mati lagi. Hingga sampai berkali kali. Hampir satu jam.
Saya utek utek laptop saya.tapi hasilnya nihil
Saya bingung, karena data penting saya tentang bahasa
inggris untuk pengembangan santri Al-Qodiri, semua ada di
laptop saya ini. saya udah ngetik berhari-hari demi
menyempurnakan buku ini. Namun sayang data gak bisa
diambil.
Akhirnya, dengan sedih, saya berniat. YAA ALLAH,
DENGAN BARAKAHNY KH ACH MUZAKKI SYAH,
DENGAN BARAKAHNYA SYAIKH ABDUL QODIR
DENGAN SYAFAAT NABI MUHAMMAD DAN IZIN DAN
RIDHOMU, SEMOGA LAPTOP SAYA BISA MENYALA
LAGI DAN BISA AMBIL DATA SAYA.
Itu doanya yang saya ucapkan .lalu saya bernadzar,jika
sampai laptop saya bisa hidup lagi, saya akan menceritakan kisah
saya ini di sebuah blog. Agar semua orang tahu.
Dan ternyata. Alhamdulillah, saya nyalakan lagi, laptop
saya, langsung nyala. Dan datanya bisa saya buka lagi.
Subhanallah.
Ini adalah kisah nyata.bukan hanya dongeng belaka.
oleh: santri Al-Qodiri 1 Jember.

16
TRUK KEHABISAN SOLAR
Suatu malam, jamaah Manakib dari Situbondo terganggu
perjalanannya. Truknya mogok kehabisan solar. Kebetulan Kyai
Muzakki melewati jalan itu. Dia menghampiri sopir truk sambil
memberikan sebotol air. Kyai menyuruh supir truk menuangkan
air ke dalam tangki solar. Meski dengan perasaan masygul, supir
truk melakukan perintah kyai. Ajaib, mesin hidup kembali
dengan bahan bakar air, perjalanan pun dilanjutkan.

17
MENGHENTIKAN MOBIL DARI JARAK JAUH
Pernah juga terjadi, saat Kyai Muzakki makan bersama
keluarga. Tiba-tiba melihat bayangan sahabatnya, Nasihin, persis
di sebelah kiri dekat ruang makan. Saat itu Nasihin mengendarai
mobil dan nyaris serempetan dan melaju ke arah tembok pagar
rumah.
Kyai Muzakki saat itu sedang makan siang, terkejut melihat
bayangan seperti melihat televisi itu. Refleks tangan kirinya
bergerak menghentikan mobil Nasihin agar jangan menabrak
tembok tadi.
Sore harinya Kyai Muzakki kedatangan tamu yang
mengabarkan mobil Nasihin nyaris menabrak tembok pembatas
jalan, tapi beruntung selamat. Mendengar cerita itu, Kyai
Muzakki terkejut. Ceritanya persis sama dengan yang dilihatnya
saat makan siang.

18
BAYI MATI HIDUP KEMBALI
kejadian aneh terjadi tahun 2004, di Desa Besuki,
Kabupaten Situbondo. Ketika itu seorang wanita jamaah
Manakib melahirkan. Namun malang tak dapat ditolak, bayi
yang dilahirkan meninggal dunia.
Melihat kenyataan itu, keluarga sepakat untuk tidak
memberitahukan kepada ibu yang malang itu. Mereka khawatir,
ibunya akan shock dan malah dapat menimbulkan hal yang tidak
diinginkan. Rupanya, sang ibu melihat sesuatu yang tidak beres.
Itulah sebabnya dia bertanya seputar anak yang baru dilahirkan
itu. Karena keluarga sudah sepakat untuk tidak
memberitahukannya, maka dibiarkannya ibu itu menangis.
Sementara itu, segala macam keperluan pemakaman disiapkan.
Jenazah sudah dimandikan dan segera dikafani.
Tetapi ibu itu terus menangis. Dia sudah merasakan anaknya
meninggal, itulah sebabnya dia memohon dapat melihat jenazah
anaknya, meski hanya sebentar.
―Mana anakku?…. saya mau gendong sebentar saja. Saya
mau lihat wajahnya,‖kata ibu itu sambil menangis. Pihak
keluarga merasa iba, lalu jasad bayi itupun dibawa kepada
ibunya. Serta merta, sang ibu mendekap jasad anaknya.
Sambil menangis, sang ibu berkata, ― Ya Allah, andaikan
saja Engkau memberikan kehidupan kepada anak ini, saya akan
mengajaknya mengikuti Zikir Manaqib Syekh Abdul Qodir
Jaelani.‖
Subhanallah! Tiba-tiba saja mayat bayi itu bergerak dan
menangis. Seketika para pelayat yang memenuhi rumah
bertakbir memuji kebesaran Tuhan.

19
BEKAS AIR WUDHU JADI SUMBER MATA AIR
Tepatnya di Desa Jemberan. Di desa itu tidak ada sumber
air. Untuk mendapatkan air, penduduk biasanya mengambil
terlebih dahulu ke sumber mata air yang berjarak 2 km.
Suatu ketika, Kyai Muzakki hendak mengisi pengajian di
desa tersebut. Saat hendak mengambil air wudhu, beliau tidak
mendapatkannya. Kebetulan pula tuan rumah sedang tidak ada
persediaan air.
Kyai lalu meminta diambilkan air dalam kendi berisi sekitar
1 liter. Dengan air kendi tersebut, kyai menggunakannya untuk
berwudhu. Beberapa waktu kemudian, tumpahan air bekas
wudhu itu menjadi mata air. Kemudian penduduk setempat
menggalinya untuk dibuatkan sebuah sumur. Sumur itu diberi
nama sumur Barokah.

20
SAPI MATI HIDUP KEMBALI
Seorang petani yang bersedih karena sapi miliknya mati.
Padahal petani tersebut merawat hewan itu sejak kecil dan hanya
hewan peliharaan itulah yang dimilikinya. Maklumlah, dia hanya
seorang petani miskin.
Petani itu biasa mengikuti Zikir Manakib bersama anak dan
istrinya. Saat itu, kebetulan istrinya masih menyimpan sebotol
air barokah. Maka dengan perasaan penuh keyakinan, petani itu
menyiramkan air barokah ke bangkai sapi. Sebagian ada juga
yang dituangkan kedalam mulut hewan naas itu. Atas kekuasaan
Allah Yang Maha Besar, sapi itu hidup lagi.

21
KERBAU SAKIT
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra,
K.H. Achmad Muzakki Syah bercerita, ―Seorang nenek datang
menemui saya sambil membawa seekor ayam yang masih kecil.
Kemudian nenek ini bercerita bahwa dia memiliki seekor kerbau.
Rencananya kerbau ini akan dijual untuk biaya pernikahan
anaknya. Namun sayang kerbau ini sakit perutnya membesar
sehingga tidak bisa dijual. Akhirnya nenek ini bernadzar, ―Ya
ALLAH jika ENGKAU menyembuhkan penyakit kerbauku ini
sehingga laku terjual untuk biaya pernikahan anak saya, maka
saya akan tasyakuran ke kiai Muzakki menyembelih ayam dan
akan ikut Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra‖. Dan
alhamdulillah setelah selesai nenek ini bernadzar, tiba2 kerbau
tersebut langsung kentut terus menerus selama satu jam sampai
perutnya mengecil kembali normal‖ (Al-Qodiri)

22
SELAMAT DARI BUTA
Di Majelis Dzikir Manaqib Syeikh Abdul Qodir Jailani ra,
KH Achmad Muzakki Syah bercerita, "Seorang ibu membawa
anaknya yg masih berumur 5 tahun menemui saya, anaknya yg
bernama Rara ini bibirnya kebiruan (sianosis) karena jantungnya
bocor. ibu ini sudah berobat ke dokter tapi tidak ada hasilnya
sehingga meminta saya untuk menyembuhkan anaknya. Saya
bilang ke ibu ini kalau saya tidak bisa menyembuhkan anaknya,
kalau dokter saja tidak bisa menyembuhkan, apalagi saya yg
bukan dokter. Lalu saya salami tangan ibu ini, dan memintanya
untuk mengikuti kata2 saya, "Ya ALLAH saya bernadzar, jika
Engkau menyembuhkan penyakit anak saya, maka saya akan
tasyakuran menyembelih kambing di Al-Qodiri dan ikut dzikir
manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani ra". Beberapa hari setelah
nadzar ibu ini datang lagi membawa anaknya, tapi anaknya ini
sudah cantik tidak ada lagi warna biru2 di mulutnya dan sudah
sembuh penyakit jantungnya.
Ada lagi cerita yg sama bapak2 menderita penyakit
kebutaan dan lumpuh selama 2 tahun, setelah nadzar akan
tasyakuran jika penyakitnya disembuhkan, dan alhamdulillah
ALLAH pun mengabulkan nadzarnya dan sembuh matanya bisa
melihat dan sudah bisa jalan lagi.
Cerita lain lagi seorang bapak sudah menderita kebutaan
selama 8 tahun, sudah periksa kemana2 tapi tidak ada hasilnya,
ketika bapak ini mengikuti dzikir manakib Syaikh Abdul Qodir
Jailani ra, dan berdoa memohon kepada ALLAH agar
disembuhkan kebutaannya. dan alhamdulillah tidak lama
kemudian matanya sembuh bisa melihat lagi. ini semua karomah
Syaikh Abdul Qodir Jailani ra" (Al-Qodiri)

23
INGIN WABUB MALAH JADI BUPATI
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra,
K.H. Achmad Muzakki Syah bercerita, ―Ada seorang bapak yg
sedang mencalonkan diri sebagai wakil bupati suatu daerah
mengunjungi saya utk mengikuti majelis dzikir sekaligus
meminta bantuan doa. Dalam majelis dzikir yg dihadiri lebih dari
250 ribu orang tersebut, saya mendoakan bapak cawabup (calon
wakil bupati) tsb utk terpilih menjadi bupati yg diamini dan
dibacakan Al-Fatihah oleh seluruh jamaah majelis dzikir.
Selesai majelis dzikir bapak cawabup ini mendatangi saya
dg sedikit protes.
Cawabup : kyai tadi salah ucap waktu berdoa, saya
mencalonkan diri sebagai wabup bukan bupati
kyai : memangnya tadi saya berdoa bagaimana?
Cawabup : kyai td berdoa kalau saya bakal terpilih menjadi
bupati. Terus bagaimana ini kyai, saya kan mencalonkan diri jd
wabup?
kyai : saya tidak bisa mencabut kembali doa yg sudah
diucapkan apalagi sudah diamini dan dibacakan Al-Fatihah oleh
lebih dari 250 ribu jamaah. Tapi jangan kawatir, bapak harus
yakin sama ALLAH bahwa ALLAH kuasa mengabulkan doa
tersebut dan bapak jadi bupati.
Cawabup : baiklah kyai.
Setelah pemilihan selesai, bapak cawabup ini menang dan
bersama dg rekannya, bapak ini dilantik menjadi wakil bupati.
Tapi setelah menjabat selama 6 bulan, tiba2 bupati daerah
tersebut meninggal dunia, alhasil bapak ini akhirnya diangkat
menjadi bupati. Subhanallah inilah kuasa ALLAH. (Al-Qodiri)

24
PENYAKIT JANIN HILANG
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra,
K.H. Achmad Muzakki Syah bercerita, "Seorang bapak datang
bertamu dg tujuan menyerahkan nadzarnya yg telah dikabulkan
ALLAH. Bapak ini kemudian bercerita bahwa ketika istrinya
sedang mengandung 7 bulan kehamilan, oleh dokter divonis
menderita toxoplasma karena ketika di USG terdapat cairan di
perut janin. Dan oleh dokter disuruh pasrah bila terjadi
keguguran. Setelah periksa ke dokter lain hasilnya sama saja,
bahkan cairannya sudah menyebar ke jantung janin. Karena
sudah tidak ada harapan lagi untuk selamat, bapak ini bernadzar,
"Ya ALLAH jika anak dalam kandungan istri saya sembuh dari
penyakitnya dan lahir dengan selamat, maka saya akan
menyembelih kambing untuk tasyakuran di Kiai Muzakki".
Alhamdulillah setelah periksa ke dokter yg sama, ketika di usg
cairan di perut janin sudah hilang, dan alhamdulillah lahir dg
selamat tidak jadi keguguran" (Al-Qodiri)

25
MOBIL HILANG KEMBALI LAGI
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra,
K.H. Achmad Muzakki Syah bercerita, "Seorang bapak datang
bertamu kemudian bercerita kalau mobilnya hilang dicuri. Lalu
saya berkata kepada bapak tersebut bahwa dalam 9 hari
mobilnya akan ditemukan kembali. Kemudian bapak ini
menunggu selama 9 hari ternyata mobilnya belum juga
diketemukan, dan pada hari ke 9 bapak ini keluar rumah, dan
sesampainya di jalan, bapak ini melihat mobilnya yg dicuri lewat
di jalan sehingga bapak ini pun mengejar mobilnya yg dicuri
tersebut dan berhasil mendapatkannya kembali tepat di hari ke 9.
Inilah kuasa ALLAH, inilah berkah karomah Syaikh Abdul
Qodir Jailani ra" (Al-Qodiri)

26
JADI BUPATI TANPA BIAYA
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra,
K.H. Achmad Muzakki Syah bercerita, ―Dimalam hari raya
seorang kepala polisi berkunjung ke pondok pesantren Al-
Qodiri.
Polisi : Assalamualaikum Kyai, sesuai janji saya berkunjung
ke pesantren
Kyai : Waalaikumsalam, bapak ini siapa ya.
Polisi : ah masak kyai lupa, yang nelpon kemarin itu lho
kyai, temennya murid kyai yg jadi bupati.
kyai : oh iya. Ya. saya ingat
Polisi : pada waktu itu saya bener2 kaget juga kyai. Masak
sih jadi bupati tanpa keluar uang sepeser pun.
kyai : Tidak ada yg gak mungkin bagi ALLAH
Polisi : bener kyai. Waktu itu saya berkunjung pada pak
bupati murid kyai itu. Lalu dia cerita kalau dia menjadi bupati
tanpa keluar biaya sepeser pun. Dia hanya dicalonkan oleh
partainya. Padahal saingannya sudah keluar biaya sampai 37M
untuk membeli suara dukungan pada partai2 lain tapi malah
gagal.
Yang membuat saya heran itu penjelasan dari pak bupati
tersebut. Bahwa beliau sangat yakin menjadi bupati meskipun
tidak mempunyai dukungan partai2 lain.
Ketika saya tanya ‗kok bisa yakin‘. Beliau hanya menjawab,
―Saya mempunyai seorang guru yg memimpin majelis dzikir
manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra. Di majelis dzikir
tersebut, guru saya memegang kepala saya, lalu beliau bilang
―JADI‖. Nah dari situ saya yakin akan terpilih di pemilihan
bupati. Karena saya yakin ALLAH mencintai guru saya dan akan
mengabulkan doa guru saya"

27
Nah saat saya tanyakan siapa guru beliau, saya diberitahu
kalau kyai ternyata ada didaerah kelahiran saya. Jadinya waktu
itu saya langsung telepon ke kyai untuk janjian berkunjung ke
pesantren‖
kyai : Kita harus yakin bahwa ALLAH kuasa dan mampu
mengabulkan doa kita. mari kita bersama2 berdzikir dan berdoa
kepada ALLAH
Polisi : iya kyai, saya juga jadi ingin ikut majelis dzikir .
(Al-Qodiri)

28
LOLOS TES PESTISIDA
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra,
K.H. Achmad Muzakki Syah bercerita, ―Beberapa pengusaha
tembakau datang menemui saya, mereka mengatakan kalau saat
ini tembakau mereka yg di ekspor ke jepang, besok akan di tes
kandungan pestisida. Nah celakanya pengusaha tembakau ini
telah ikut menge-tes juga dan diketahui ternyata tembakaunya
mengandung pestisida.
―Kiai, doakan kami kiai, supaya tembakau kami lolos tes
pestisida besok, soalnya kiai kalau besok dalam tes nya
terkandung pestisida, semua tembakau bakal dikembalikan,
perusahaan kami bakal gulung tikar kiai, langsung bangkrut‖
pengusaha tembakau menceritakan
―Ya sudah, kalian tasyakuran dulu menyembelih kambing,
agar ALLAH meloloskan tes nya besok‖
Dan alhamdulillah setelah di tes di jepang, tidak terkandung
pestisida, padahal dites sebelumnya terkandung pestisida,
sehingga perusahaannya tidak jadi bangkrut. Semua berkah
karomah Syaikh Abdul Qodir Jailani ra‖ (Al-Qodiri)

29
SOUND SYSTEMNYA MATI
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir al-Jaelani
ra, K.H. Achmad Muzakki Syah bercerita, "Di kota banyuwangi
akan diadakan dzikir manakib, tapi ada kendala yaitu sound
systemnya mati tidak mau hidup, akhirnya panitia menelepon
saya
"Kiai sound systemnya mati tidak mau hidup" panitia
melapor
"Apanya yg rusak" tanya saya
"Mesin getset nya mati tidak mau hidup"
"Sudah diperbaiki?"
"Sudah kiai, dari tadi diperbaiki, tapi tetep mati tidak bisa
dihidupin"
"Kamu cari tasbih dulu"
"Ini saya bawa tasbih kiai"
"bilang ke mesin getset nya, 'Dapat salam dari Kiai
Muzakki" terus pukulkan tasbihmu ke mesinnya"
"Baik kiai"
Akhirnya panitia ini menutu mesin getset terus berkata,
"Mesin, dapat salam dari kiai Muzakki" lalu memukulkan
tasbihnya ke mesin tsb. Dan alhamdulillah, mesin tsb langsung
hidup dg sendirinya, padahal tidak ada yg menghidupin
mesinnya" (Al-Qodiri)

30
TULANG JARI TANGAN YANG HANCUR
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh abdul Qodir al-jailani Ra,
K.H. Achmad muzakki Syah bercerita, ―Ada seorang pemuda
mengalami kecelakaan sehingga dia koma di rumah sakit dan
tulang jari2 tangannya hancur. Sedangkan 5 orang yg
bersamanya ketika kecelakaan meninggal dunia semua. Selama
koma di rumah sakit, ibu anak ini selalu menangis ketika
mengikuti dzikir manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra.
Setelah 26 hari koma, akhirnya pemuda ini sadar dari koma, dan
yang aneh adalah, tulang jari2 tangannya yg hancur tiba2 utuh
kembali, sampai2 dokter pun tidak percaya terhadap keajaiban
ini. Kemudian pemuda ini bercerita kepada ibunya bahwa selama
koma, saya selalu datang menjenguknya dan memijiti badannya.
―Tidak nak, kiai Muzakki tidak pernah datang kesini
menjengukmu‖ ibunya menjelaskan
―Lho kiai Muzakki tiap hari datang menjenguk bu, setiap
hari seluruh tubuhku dipijitin terutama jari2 tanganku‖ jawab
pemuda itu (Al-Qodiri)

31
MENUNDA KEMATIAN
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra,
K.H. Achmad Muzakki Syah bercerita, ―Seorang ustad akan
menjadi tim hadrah di dzikir manakib yg saya imami. Nah disaat
peralatan dan tim hadrah akan berangkat, tiba2 ustad ini
diberitahu tetangganya bahwa neneknya telah meninggal dunia,
sehingga ustad ini gagal berangkat. Dalam perjalanan ke
rumahnya ustad ini berdoa, ―Ya ALLAH, saya yakin Syaikh
Abdul Qodir Jailani ra bersama kiai Muzakki, dan saya yakin
ENGKAU akan mengabulkan semua doa Syaikh Abdul Qodir
jailani ra. Ya ALLAH, saya kasihan kalau dzikir manakibnya
kiai Muzakki tidak ada hadrahnya, karena itu ya ALLAH,
tundalah kematian nenek saya, sehingga saya dan tim hadrah
dapat menghadiri dzikir manakibnya kiai Muzakki‖
Ketika sampai di rumah, saat itu sudah banyak orang yg
membacakan ayat Al-Quran untuk si nenek. Ustad ini langsung
memegang kepala neneknya lalu berkata, ―Nek bangun nek‖.
Nenek tersebut langsung bangun, ―Lho nak ada apa?‖. ―Saya
mau pergi ke dzikir manakibnya kiai Muzakki nek‖. ―Ya sudah
cepet berangkat‖ jawab nenek.
Akhirnya setelah 2 hari nenek ini kembali meninggal dunia‖
(Al-Qodiri)

32
BANTUAN DARI KUBUR
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra,
K.H. Achmad Muzakki Syah bercerita, ―Suatu hari seseorang
datang ke pesantren menemui saya. Dia bilang pada saya kalau
tanah disekitar pesantren mau dijual seharga Rp 5,5 jt (pada saat
itu nilainya besar). Batas waktunya besok, karena akan dibeli
orang cina. Dalam hati saya berkata sungguh sayang kalau tanah
itu sampai dibeli cina. Tapi apa boleh dikata saya hanya punya
uang
Rp 500rb. Malam itu saya berdzikir terus sampai subuh
sambil berdoa, ―Ya ALLAH Engkau Maha Mengetahui‖. Setelah
sholat subuh saya mengajar dipesantren terus tidur.
Setelah bangun tidur sekitar jam 10 pagi saya menemui para
tamu di pesantren karena setiap hari memang banyak yg
berkunjung. Diantara tamu yg kebanyakan laki2, ada seorang
wanita paruh baya yg memaksa utk segera bertemu saya sambil
berkata, ―Kyai saya dulu.. saya dulu‖. Sambil menyalami tamu
yg laki2 saya berkata, ―Iya bu, tunggu dulu saya menyalami
tamu dulu‖. wanita itu pun memegangi saya sambil memaksa,
―Saya dulu kyai.. saya dulu..‖. sehingga akhirnya saya pun
mendahulukannya.
wanita : ―kyai ingin membeli tanah‖
kyai : ―Darimana ibu tahu, padahal saya tak memberi tahu
siapapun kalau saya ingin beli tanah‖
wanita : ―Dalam mimpi saya bertemu ayah saya, beliau
bilang kalau kyai mau beli tanah, trus ayah berpesan utk menjual
sawah dan hasilnya dihadiahkan ke kyai. Ini kyai hasil menjual
sawah, saya hadiahkan sesuai perintah ayah saya‖
kyai : ‖Subhanallah. Inilah kuasa ALLAH.

33
Dan ternyata uang hadiah tersebut Rp 5jt. Sehingga hanya
tinggal menambah Rp 500rb
Kyai : ―Memangnya ayah sampean sekarang dimana, kok
bisa tahu kalau saya ingin membeli tanah‖
Wanita : ―Ayah saya sudah meninggal 30 tahun yg lalu pak
kyai‖
Kyai : ―Subhanallah‖ (Al-Qodiri)

34
SEMBUH SEBELUM OPERASI
Didalam majelis Dzikir Manaqib Syehk Abdul Qodir Jaelani
"Al-Qodiri", K.H Achmad Muzakki Syah bercerita bahwa ada
seorang bapak yang menderita penyakit tidak bisa kencing dan
akan segera dioperasi, dalam perjalanan ke rumah sakit untuk
operasi, anaknya berkata, "Bapak bagaimana kalau bapak nadzar
saja?"
bapak : "Nadzar gimana?"
anak : "Jika penyakit bapak sembuh tanpa operasi maka
bapak akan tasyakuran di ponpes al-Qodiri menyembelih
kambing dan ikut majelis Dzikir Manaqib Syehk Abdul Qodir
Jaelani
bapak : "Ya ALLAH saya bernadzar jika penyakit tidak bisa
kencing saya sembuh tanpa operasi maka saya akan ikut majelis
Dzikir Manaqib Syehk Abdul Qodir Jaelani dan akan tasyakuran
di al-Qodiri menyembelih kambing"

kemudian K.H Achmad Muzakki Syah melanjutkan


ceritanya, "akhirnya bapak tersebut sembuh sehingga setelah
diperiksa, dokter tidak jadi mengoperasinya. dan sudah datang ke
al-Qodiri untuk tasyakuran kambing. Alhamdulillah" (al-Qodiri)

35
SANTRI KECELAKAAN GAK JADI OPERASI
Ada salah satu santri yang kecelakaan, yang menurut dokter,
santri tersebut harus segera dioperasi karena ada darah beku
yang masuk di otak.
Teman santri yang kecelakaan ini bingung, sebab operasi itu
tidak gratis. Operasi tersebut memerlukan biaya 30 juta. Lalu
teman santri ini menelpon orangtunya santri yang kecelakaan
tersebut dan orang tua santri meng-iakan. ―ia leee, yang penting
selamat anakku.‖
Namun salah seorang ustad dari pesantren, matur
[menghadap] ke kiai muzakki menyampaikan bahwa ada seorang
santri yang akan di operasi. Dan setelah mendengar pernyataan
ustad ini, kiai dawuh ―ojo, ojo… santriku ora oleh dioperasi‖.

Dan ternyata, di rumah sakit, yang pada waktu itu sudah


siap melakukan operasi, dokter yang akan meng-operasi ini ragu,
lalu mengecek lagi kondisi si pasien, dan ternyata dokter
mengatakan, ―pasien ini tidak perlu di operasi‖. Dan hingga kini
santri tersebut masih hidup. Santri tersebut berasal dari bali.

36
SEMBUH DARI KEBUTAAN
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra,
K.H. Achmad Muzakki Syah bercerita, ―Seorang nenek datang
menemui saya dengan membawa seekor kambing untuk
tasyakuran. Nenek ini mengaku sebelumnya tidak pernah kenal
sama saya.
Nenek ini bercerita, ―Sebelumnya saya ini mengalami sakit
kebutaan kiai, mata sebelah kanan Cuma bisa melihat samar2
sedangkan mata kira buta total kiai, saya sudah berobat ke rumah
sakit tapi gak ada hasilnya. Dalam keadaan pasrah, tiba2 temen
saya bilang agar saya bernadzar nyembelih kambing ke kiai
Muzakki, padahal saat itu saya tidak tahu siapa kiai Muzakki.
Mengikuti nasehat teman akhirnya saya nadzar, ya ALLAH
kalau mata saya yg buta ini sembuh bisa melihat lagi, maka saya
akan tasyakuran menyembelih kambing ke kiai Muzakki dan ikut
Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra di Al-Qodiri.
Dan alhamdulillah kiai mata saya yg buta sembuh dan bisa
melihat lagi‖ (Al-Qodiri)

37
INGIN SEGERA KEMBALI KE SURGA
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra,
K.H. Achmad Muzakki Syah bercerita, ―Seorang kiai imam
manakib temen saya meninggal dunia, ayat Al-Quran pun sudah
dibacakan. Untuk penguburannya menunggu kedatangan saya yg
saat itu dalam perjalanan pulang dari mingimami dzikir manakib
di suatu daerah. Saat saya datang, kiai yg sudah mati ini hidup
lagi, lalu bercerita kepada saya, ―Kiai tadi saya ada disuatu
tempat yg sangat indah. Nah disitu saya melihat banyak sekali
jamaah Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra. Dan untuk para
imam manakib ada di tempat yg lebih indah lagi kiai‖.
Kemudian kiai ini berkata kepada istrinya, ―Bu, relakan saya ya
bu, ikhlaskan saya, saya ingin segera kembali ke tempat yg indah
tadi‖ akhinya kiai ini kembali meninggal dunia. Jadi kiai ini
hidup lagi hanya untuk menceritakan kepada saya tentang surga
yg dilihatnya‖ (Al-Qodiri)SEMBUH

38
JANTUNG BOCOR
Di Majelis Dzikir Manaqib Syeikh Abdul Qodir Jailani ra,
KH Achmad Muzakki Syah bercerita, "Seorang ibu membawa
anaknya yg masih berumur 5 tahun menemui saya, anaknya yg
bernama Rara ini bibirnya kebiruan (sianosis) karena jantungnya
bocor. ibu ini sudah berobat ke dokter tapi tidak ada hasilnya
sehingga meminta saya untuk menyembuhkan anaknya. Saya
bilang ke ibu ini kalau saya tidak bisa menyembuhkan anaknya,
kalau dokter saja tidak bisa menyembuhkan, apalagi saya yg
bukan dokter. Lalu saya salami tangan ibu ini, dan memintanya
untuk mengikuti kata2 saya, "Ya ALLAH saya bernadzar, jika
Engkau menyembuhkan penyakit anak saya, maka saya akan
tasyakuran menyembelih kambing di Al-Qodiri dan ikut dzikir
manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani ra". Beberapa hari setelah
nadzar ibu ini datang lagi membawa anaknya, tapi anaknya ini
sudah cantik tidak ada lagi warna biru2 di mulutnya dan sudah
sembuh penyakit jantungnya.

39
POHON JERUK HIDUP LAGI
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani ra,
KH Achmad Muzakky Syah bercerita, ―Ada seorang ibu datang
menemui saya, ibu itu bercerita bahwa dia mempunyai kebun
jeruk sebagai penghasilan, sayangnya beberapa pohon jeruknya
tiba2 mati. Dalam keadaan sedih lalu ibu itu bernadzar kepada
ALLAH sambill memukul pohon jeruk tsb dg sebuah ranting
kayu, ―Hai jeruk, jika kamu hidup lagi, saya janji kepada
ALLAH akan ikut majelis dzikir manakib Syaikh Abdul Qodir
Jailani ra dan memberi hadiah kepada Kiai Muzakki‖. Dan
alhamdulillah ternyata jeruk yg sudah mati tersebut hidup lagi.
Inilah karomah Syaikh Abdul Qodir Jailani ra (Al-Qodiri)

40
LUBANG ANUS PADA BAYI
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra,
K.H. Achmad Muzakki Syah bercerita, ―Seorang bapak datang
menemui saya dan bercerita kalau besok pagi anaknya yg masih
bayi akan dioperasi, dikarenakan anak ini ketika lahir tidak
memiliki lubang anus. Bapak ini meminta saya berdoa kepada
ALLAH agar operasi anaknya diberi kelancaran dan
keselamatan.
―Bapak yakin gak kalau ALLAH kuasa menyembuhkan
semua penyakit?‖
―Yakin kiai‖
―Ya sudah. Sembuh‖
Kemudian bapak ini menyodorkan air botol minuman
kepada saya, lalu saya masukkan jari kelingking saya 3x ke
dalam botol tersebut sambil bilang, ―Lubang.. lubang.. lubang‖
Besok paginya bapak ini datang menemui saya
―Bagaimana pak, lancar operasinya?‖
―Gak jadi operasi kiai‖ jawab bapak itu
―Lho kok bisa?‖
―Begini kiai, sesampai di rumah sakit, air minum yg sudah
didoakan kiai itu, saya oleskan keseluruh tubuh anak saya. Dan
alhamdulillah kiai ketika pagi, tiba-tiba di pantat anak saya
muncul anus nya‖ bapak tersebut menceritakan
Ada juga kejadian yg sama seorang bapak dari jawa barat,
mengeluh anaknya akan dioperasi karena tidak punya anus.
Dengan cara yg sama saya celupkan jari kelingking saya 3x
sambil bilang, ―Lubang.. lubang.. lubang‖.
Nah kemudian bapak ini pulang ke jabar. Nah masih dalam
perjalanan pulang, bapak ini sudah ditelepon oleh keluarganya,
anaknya tidak jadi operasi karena tiba2 di pantat anaknya sudah

41
muncul anus. Padahal air botol minumnya masih belum
diberikan ke anaknya‖ (Al-Qodiri)

42
TIDAK BISA BERAK HAMPIR 3 BULAN
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani ra,
KH Achmad Muzakky Syah bercerita, ―Ada seorang kepala
dokter se-bandung (Jabar) bersama istrinya datang bertamu ke
pesantren, karena saya akan menghadiri Majelis Dzikir Manakib
Syaikh Abdul Qodir Jailani ra di banyuwangi maka saya
menyuruh bapak dan ibu itu datang lagi jam 3.00 pagi. Setelah
pulang dari banyuwangi dokter ini bercerita kalau istrinya
menderita penyakit tidak bisa berak hampir 3 bulan sehingga
perutnya buncit, sewaktu dibawa ke rumah sakit si ibu ini tidak
boleh dioperasi karena kondisinya lemah. Dokter ini juga telah
membawa istrinya menemui paranormal tapi tidak ada hasilnya.

Kemudian saya berkata ke dokter ini, ―Dokter aja yg


mengerti ilmu pengobatan tidak bisa menyembuhkan penyakit
itu, apalagi saya jelas gak bisa menyembuhkannya‖
―Dokter yakin gak, kalau ALLAH mampu menyembuhkan
penyakit itu‖
―saya yakin ALLAH bisa menyembuhkan kiai‖ jawab
dokter
―Beneran yakin?‖
―Yakin kiai‖ jawab dokter
Kemudian kiai diberi segelas air putih, lalu kiai berdoa
kepada ALLAH. Setelah selesai berdoa kiai memberikan gelas
itu untuk diminumkan ke istri dokter yg sedang sakit tersebut.
Tidak lama kemudian setelah minum air putih itu, istri dokter ini
tiba-tiba berdiri langsung lari ke WC untuk berak sampai
perutnya kembali normal. Inilah karomah Syaikh Abdul Qodir
Jailani ra‖ (Al-Qodiri)

43
DUA ORANG TAMU MINTA DIDOAKAN
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra,
K.H. Achmad Muzakki Syah bercerita, ―Ada dua orang tamu
dari papua menemui saya, yang satu mengatakan bahwa dia
adalah wakil bupati terpilih tapi sedang digugat di MK oleh
lawannya di jakarta. Kemudian dia memperkenalkan kakaknya
yang akan mencalonkan diri menjadi gubernur papua. Nah kedua
orang ini datang ke Al-Qodiri meminta saya untuk mendoakan
mereka agar menang atas gugatan di MK dan satunya terpilih
menjadi gubernur papua.

―Lho kalian dari papua, berarti kan agama kalian kristen‖


―Iya, kiai. Kami beragama kristen. Tapi kami yakin dg doa
kiai akan dikabulkan Tuhan‖ jawab mereka
―Baiklah, sebentar lagi akan dzikir manakib. Kalian pulang
dulu ke hotel. Nanti setelah dzikir manakib selesai jam 2 pagi
kalian kembali lagi ke sini‖
―Baik kiai‖ jawab mereka
Setelah dzikir manakib selesai mereka datang lagi, lalu
mereka saya suruh untuk tasyakuran menyembelih kambing.
Mereka bersama saya sampai pagi hari.
Nah alhamdulillah, yang satu memenangkan gugatan di MK
dan yg satu memenangkan pemilihan gubernur papua. Dan
mereka berdua sudah dilantik. Semua berkah karomah Syaikh
Abdul Qodir Jailani ra‖ (Al-Qodiri)

44
SEORANG KIAI SEMBUH SEBAB AIR DOA
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra,
KH Achmad Muzakki Syah bercerita, ―Kemarin saya diundang
manakib di tulang bawang lampung, yang juga dihadir gubernur
dan bupati, tapi anehnya kok kiai tuan rumahnya gak kelihatan.
Ternyata baru diberitahu kalau kiai tuan rumahnya sakit lambung
dan empedu sehingga jika bergerak sedikit saja dari posisi
tidurnya maka akan terasa sakit sekali. Kemudian bapak bupati
ini memberi saya botol minuman untuk didoakan untuk
kesembuhan kiai tuan rumah dan kemudian air tersebut
dioles2kan di perutnya kiai tsb.
Kemudian bapak bupati ini ceramah di depan jamaah :
―Saya ini sangat yakin dengan doa kiai Muzakki akan
dikabulkan ALLAH. Kenapa kok saya bisa sangat yakin sekali?
Kisahnya seperti ini : dulu saya ikut pilihan bupati di tulang
bawang dan saya memenangkan pemilihan tersebut, akan tetapi
lawan saya dalam pemilihan tsb mengajukan gugatan ke
Mahkamah Konstitusi dan sayangnya MK memenangkan lawan
saya tsb. Akhirnya lawan saya tsb dilantik jadi bupati tulang
bawang, sehingga saya stress berat karena saya sudah habis uang
Rp 30 Miliar untuk dana pemilihan tsb.
Akhirnya saya diajak si fulanah untuk menemui kiai
Muzakki, setelah saya menceritakan kejadian yg menimpa saya,
kiai Muzakki tiba2 bilang ke saya : ―Kamu akan dilantik jadi
bupati‖
―Lho kiai, saya sudah kalah di MK bahkan lawan saya sudah
dilantik jadi bupati‖
―Kamu akan dilantik jadi bupati, meskipun Cuma menjabat
selama 2 tahun‖ kiai menjelaskan

45
Meskipun saat itu apa yg kiai Muzakki katakan sangat tidak
masuk akal, tapi akhirnya saya mengamininya saja. Kemudian
setelah saya pulang ke tulang bawang, ternyata terjadi
pemekaran wilayah menjadi dua barat dan timur dan
Alhamdulillah saya dilantik menjadi bupati/pejabat sementara di
tulang bawang barat selama dua tahun. Persis seperti yg
dikatakan kiai Muzakki. Dan setelah pemilihan bupati
berikutnya, alhamdulillah saya juga memenangkannya. Karena
itu saya juga sangat yakin sekali bahwa kiai tuan rumah yg
sedang sakit saat ini, setelah didoakan kiai Muzakki, pasti akan
sembuh‖
Kiai Muzakki melanjutkan ceritanya : Nah alhamdulillah
setelah bupati berceramah tsb, tiba2 kiai tuan rumah keluar dari
kamarnya dan bersalaman dg tamu undangan dg keadaan sehat.
Inilah Kuasa ALLAH. Inilah karomah Syaikh Abdul Qodir
jailani Ra‖ (Al-Qodiri).

46
TIDAK JADI MANDUL
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra,
K.H. Achmad Muzakki Syah bercerita, ―Seorang suami istri yg
sudah menikah selama 4 tahun tidak dikaruniai anak. Setelah
periksa ke dokter. Si bapak dinyatakan mandul oleh dokter.
Akhirnya bapak ini bernadzar, ―Ya ALLAH jika ENGKAU
memberi kami anak, saya akan tasyakuran menyembelih
kambing ke kiai muzakki dan ikut dzikir Manakib Syaikh Abdul
Qodir Jailani Ra‖. Alhamdulillah tidak lama kemudian istrinya
hamil‖ (Al-Qodiri)

47
TERBANG SEPERTI ANGKLING DHARMA
Dalam majelis dzikir manaqib Syaikh Abdul Qodir Jailani
ra, kiai Muzakki bercerita :
Ada kejadian aneh beberapa waktu yg lalu. Saya
mempunyai teman namanya kiai Ghofur dari Pasuruan. Biasanya
setiap tahun kiai ghofur ini mengundang saya memimpin
pengajian di pesantrennya dan ini sudah berlangsung selama 5
tahun. Tapi tahun ini, setelah diadakan rapat, kiai ghofur dan
temannya sepakat tidak mengundang saya tetapi mengundang
kiai fulan adik dari guru saya dan guru kiai ghofur. Agar bisa
bergantian yg memimpin pengajian. Setelah rapat diputuskan,
kiai ghofur ini tidak bisa tidur sampai pagi, setelah mengajar di
madrasah di pagi harinya kira2 jam 10 pagi tiba2 kiai ghofur ini
tidur pulas. Didalam mimpi kiai ghofur bermimpi ditemui
almarhum kiai fulan guru kami, dan ditanya ―Siapa yg diundang
mimpin pengajian tahun ini‖
―Saya mengundang kiai fulan adik kiai‖ jawab kiai ghofur
―kiai Muzakki tidak diundang‖ tanya kiai guru kami
―tidak kiai, biar gantian aja‖ jawab kiai ghofur
―Jangan, kiai Muzakki tetep diundang, adik saya juga
diundang‖ perintah almarhum kiai guru kami
Seketika itu juga kiai ghofur bangun, dan segera mengambil
sepeda motor untuk mengajak temen2nya berkunjung ke rumah
kiai muzakki untuk mengundang beliau. Ketika kiai ghofur ini
akan menghidupkan sepeda motornya tiba adzan sholat dhuhur
sehingga oleh istri beliau disuruh untuk mengimami para santri
dulu baru pergi.
Akhirnya kiai ghofur mengimami santrinya di pasuruan dan
disaat yg bersamaan saya (kiai Muzakki) juga mengimami sholat
dhuhur santri saya di jember. Setelah saya mengimami sholat

48
dhuhur, saya kembali ke rumah dan meletakkan tasbih dan
surban kemudian duduk di depan rumah untuk menemui para
tamu. Pada saat itu saya melihat di depan rumah ada kiai ghofur
sedang terburu2 dan seluruh baju ditubuhnya basah kuyup dan
bertelanjang kaki tidak memakai sandal. Karena merasa heran
saya bertanya kepada beliau, ―kiai ghofur???‖
―iya kiai‖ kiai ghofur menjawab
―kiai dari mana?‖ tanya kiai Muzakki
―tidak dari mana-mana kiai‖ jawab kiai ghofur
―naik apa ke sini‖ tanya kiai muzakki
―tidak naik apa-apa kiai, sebentar kiai jangan tanya dulu
saya sedang bingung‖jawab kiai ghofur
―ya sudah mari makan dulu‖ ajak kiai muzakki
Setelah selesai makan kiai ghofur bercerita kejadian rapat
tadi malam, mimpi bertemu almarhum kiai guru fulan, dan
mengimami sholat duhur para santrinya.
Kemudian kiai ghofur menceritakan kejadian aneh tersebut,
―Nah kiai setelah saya mengimami santri saya sholat dhuhur,
disebelah kanan saya ada seorang habib (keturunan Nabi
Muhammad saw). Nah beliau mengucapkan salam kepada saya
lalu mengajak salaman. Nah ketika saya bersalaman dg habib itu,
tiba2 saya terjatuh di kolam kamar mandi‖
Dalam keadaan sangat bingung dan gaduh di bak kamar
mandi, ada santri datang, kemudian saya bertanya, ―Dimana
ini?‖
―di ponpes al-Qodiri‖ santri tersebut menjawab
―al-Qodiri mana?‖ saya agak bingung
―al-Qodiri jember?‖ jawab santri
―kiai Muzakki nya ada?‖ tanya saya
―Ada‖ jawab santri

49
―Setelah itu saya menemui kiai dalam keadaan basah kuyup
tidak pakai sandal‖ kiai ghofur meneritakan kepada kiai Muzakki
kisah anehnya
Kemudian kiai Muzakki menceritakan kejadian tersebut
kepada Nyai Halimah. Nyai Halimah pun menemui kiai ghofur
sambil berkata agak bergurau, ―Hebat kamu kiai, bisa terbang
seperti angling dharmo‖
―ha..ha..ha.. terbangnya enak nyai tapi jatuhnya (dikamar
mandi) tidak enak‖ kiai ghofur menjawab sambil tertawa

Kemudian kiai ghofur pamit dan pulang ke pasuruan naik


angkot. Setelah beberapa menit kiai muzakki baru tersadar
bahwa kiai ghofur tidak membawa bekal uang, karena kiai
ghofur tadi ke jembernya terbang. Tapi kiai ghofur sudah jauh,
akhirnya kiai muzakki menelepon temannya bernama Yadi di
pasuruan dan menceritakan kejadiannya. Yadi pun pergi ke
rumah kiai ghofur untuk memberitahu keluarganya, alangkah
kagetnya dan dengan terheran2 ternyata kiai ghofur sudah
sampai di rumahnya.
Yadi pun menelepon kiai Muzakki, ―kiai, kiai ghofur udah
sampai di rumahnya‖
―lho iya ta, padahal baru aja pulang dari jember beberapa
menit lalu, kok udah nyampe pasuruan‖ jawab kiai Muzakki
Akhirnya kiai ghofur menceritakan kisah perjalanannya
pulang dari jember ke pasuruan yg ditempuh dalam beberapa
menit (jarak tempuh dg mobil antara 3-4 jam).
―ketika saya pulang dari ponpes al-Qodiri di jember, saya
naik angkot yg kebetulan lewat depan ponpes. Sebelum naik,
saya bilang ke supir angkotnya, ―saya mau pulang ke pasuruan,
tapi saya tidak bawa uang‖

50
―baiklah gak apa-apa, naik aja‖ jawab supir angkot

Saya pun naik angkot seperti biasa tidak ada kejadian yg


aneh, lalu kemudian di depan ada belokan jalan. Nah ketika
angkot yg saya naiki ini berbelok di tikungan. Sungguh aneh
ternyata setelah berbelok langsung sampai didepan rumah saya
di pasuruan. Saya pun masuk ke rumah untuk mengambil uang,
dan setelah keluar rumah ternyata angkot tersebut sudah hilang‖
cerita kiai ghofur
Kiai Muzakki kemudian berkatadi depan jamaah majelis
dzikir manaqib Syaikh Abdul Qodir jailani ra:
―Inilah tanda kekuasaan ALLAH. Inilah karomah Syaikh
Abdul Qodir jailani ra.‖ (Al-Qodiri)

51
SEMBUH SETELAH KOMA 4 HARI
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra,
K.H. Achmad Muzakki Syah bercerita, "Seorang bapak datang
bertamu menemui saya, kemudian bapak ini bercerita kalau
anaknya baru saja mengalami kecelakaan dan mengalami koma
selama 4 hari di rumah sakit. Bapak ini meminta saya untuk
menyembuhkan anaknya. Kemudian saya bilang ke bapak itu
kalau saya ini tidak bisa menyembuhkan, kalau dokter saja tidak
bisa menyembuhkan apalagi saya yg tidak mengerti ilmu
kedokteran. Lalu saya pegang tangan bapak tersebut dan
meminta bapak tersebut untuk mengikuti apa yg akan saya
katakan, "Ya ALLAH saya bernadzar, jika Engkau
menyembuhkan anak saya kembali sadar dari koma dan sembuh,
maka saya akan tasyakuran menyembelih kambing dan ikut
dzikir manakib di AL-Qodiri". Dan alhamdulillah, ALLAH pun
mengabulkan nadzar bapak tersebut sehingga anaknya sembuh.

52
JADI KEPALA KEBUN
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra,
K.H. Achmad Muzakki Syah bercerita, ―Seorang kepala
perkebunan milik pemerintah, sebelum ikut manakib, satu
hektarnya Cuma menghasilkan 2 ton. Kemudian setelah
mengikuti Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra,
kepala perkebunan ini mengaku hasil panennya melimpah dari 2
ton per hektar menjadi 4 ton per hektar, kemudian meningkat
lagi menjadi 6 ton, sekarang menjadi 9 ton per hektar. Sehingga
bapak ini sekarang menjadi rebutan perkebunan seluruh
indonesia untuk diangkat menjadi kepala perkebunan‖ (Al-
Qodiri)

53
SEMBUH DARI GILA
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra,
K.H. Achmad Muzakki Syah bercerita, ―Ada seorang bapak
membawa anaknya yg gila datang ke Al-Qodiri. Bapaknya ini
bercerita kalau anaknya sudah lama gila dan sudah dibawa ke
rumah sakit gila tapi gak sembuh-sembuh. Ketika bapak ini
sedang bicara dg saya, anaknya yg gila ini membuat keributan
dihalaman pesantren. Sehingga saya menyuruh mereka segera
pulang. Sebelum pulang bapak ini bernadzar, ―Ya ALLAH jika
ENGKAU menyembuhkan anak saya kembali normal, saya akan
tasyakuran menyembelih kambing dan mengajak anak saya ikut
Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra. Kemudian
bapak ini dan anaknya masuk mobil untuk pulang. Nah setelah
masuk mobil, sang anak langsung tertidur dan kembali bangun
setelah sampai di rumah. Dan Alhamdulillah setelah bangun dari
tidurnya si anak yg gila ini langsung sembuh dari penyakitnya.
Sekarang si anak ini sudah dipondokkan di Al-Qodiri‖ (Al-
Qodiri)

54
TUMOR TIBA-TIBA HILANG
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra,
K.H. Achmad Muzakki Syah bercerita, ―Seorang bapak naik
sepeda motor datang menemui saya sambil membawa tempe 50
lembar.
―Pak kiai saya buru-buru, ini saya mengantarkan 50 lembar
tempe untuk tasyakuran‖ bapak tersebut menjelaskan
―Tasyakuran apa ini?‖
―Tasyakuran nadzar saya yg sudah terkabul kiai‖jawab
bapak tersebut
―Nadzar apa?‖
―Sebelumnya saya ini menderita sakit benjolan tumor di
perut saya kiai, setelah periksa ke RS kata dokter harus operasi.
Kemudian saya nadzar kiai. Ya ALLAH jika penyakit tumor
saya ini sembuh tanpa operasi, maka saya akan tasyakuran
dengan 50 lembar tempe ke kiai Muzakki dan ikut Dzikir
Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra di Al-Qodiri. Dan
alhamdulillah kiai tumor saya tiba2 hilang sehingga gak jadi
operasi‖ (Al-Qodiri)

55
INGIN UMROH,
PENYAKIT GINJAL LANGSUNG SEMBUH
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra,
K.H. Achmad Muzakki Syah bercerita, ―Ada seorang bapak
ingin sekali ikut umrah bersama saya, tapi sayangnya ia
menderita penyakit gagal ginjal yg harus cuci darah setiap
seminggu. Akhirnya dia meminta saya untuk mendoakannya
agar kuat ikut umrah. Setelah saya doakan, alhamdulillah
akhirnya penyakitnya sembuh dan ikut umrah bersama saya.
Setelah selesai umrah dan masih di masjidil haram, saya
menemuinya dan berkata, ―Alhamdulillah bapak sekarang
kelihatan sehat segar bugar, tidak terlihat kalau bapak kemarin
menderita penyakit‖. Setelah mendengar kata saya, bapak ini
teringat akan penyakitnya dan langsung jatuh pingsan kemudian
dilarikan ke rumah sakit untuk cuci darah‖. Inilah berkah
karomah Syaikh Abdul Qodir Jailani ra sehingga keinginannya
untuk umrah dikabulkan ALLAH‖ (Al-Qodiri)

56
DIKUNJUNGI SYAIKH ABDUL QODIR
Di bulan Ramadhan bersamaan dg hari lahir kiai Muzakki,
saat dilakukan buka bersama dg seluruh pegawai dan santri Al-
Qodiri, K.H Achmad Muzakki Syah bercerita, ―Saya hanya
pernah berziarah ke beberapa makam Walisongo jadi tidak
semua walisongo pernah saya dziarahi. Tapi saya kenal dg
semua Wali songo. Saya tahu mana yg sunan kalijogo, sunan
ampel dll. Ceritanya begini. Dulu saya pernah menderita sakit
setelah selesai melakukan tirakat yg berat. Nah dalam keadaan
sadar dan tidak para Walisongo ini datang menjenguk saya. Dan
ini bukan melalui mimpi.
Dari dulu, setiap malam jumat, kiai Kholil Bangkalan
waliyullah selalu datang dan menghalang-halangi saya agar tidak
meninggalkan pesantren. (alhasil setiap malam jumat selalu
diadakan Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra di Al-
Qodiri)

57
BISA MELIHAT LAGI
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani ra,
KH Achmad Muzakky Syah bercerita, ―Ketika itu di rumah saya
sedang banyak tamu baik laki-laki dan perempuan. Tamu laki-
laki berada di teras rumah dan tamu perempuan ada di dalam
rumah. Ada seorang nenek yg berada di tempat tamu laki-laki di
teras rumah sehingga saya suruh nenek tersebut masuk kedalam
rumah, ―nek, masuk nek ke dalam‖
―Tidak bisa melihat kiai‖ jawab nenek tersebut
―iya nek masuk aja kedalam, tamu perempuan di dalam‖
―saya gak bisa melihat kiai‖ jawab nenek
―Ya sudah, sembuh, sembuh‖
Akhirnya nenek tersebut diantar masuk ke dalam rumah.
Beberapa hari kemudian nenek ini bertamu ke kiai ingin
tasyakuran menyembelih kambing.
―Tasyakuran untuk apa nek‖
―Sebenarnya saya ini sudah 8 bulanan tidak bisa melihat
kiai, kemarin waktu kiai menyuruh saya masuk rumah kiai
bilang ‗sembuh, sembuh‘. Nah alhamdulillah kiai tidak lama
setelah itu dirumah tiba-tiba mata saya bisa melihat lagi kiai‖
(Al-Qodiri)

58
MENDENGAR BACAAN QUR’AN SAAT KOMA
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra,
K.H. Achmad Muzakki Syah bercerita, ―Seorang nenek datang
menemui saya dan bercerita, ―kiai, saya ini sudah 7 bulan koma
di rumah saya, dan tidak makan dan minum. Setiap kali disuapin
makan, saya memuntahkannya‖
―Lho perasaannya waktu koma itu bagaimana?‖
―Begini kiai, waktu saya koma, kata keluarga saya banyak
yg mengunjungi saya, mereka bicara dan menangisi saya, tapi
saya gak bisa mendengar tangisan mereka kiai. Tapi ketika
mereka membacakan AL-Quran, saya bisa mendengar suara AL-
Quran itu kiai dan saya juga bisa tahu siapa yg membacakan AL-
Quran itu. Padahal waktu mereka datang, menangis, dan ngajak
bicara saya sama sekali tidak mendengar, tapi waktu bacaan AL-
Quran saya bisa mendengar dg jelas kiai‖ cerita nenek itu
―Ini salah satu bukti kalau membaca al-Quran ke mayit,
maka bacaan itu tembus alam gaib dan bisa didengar si mayit.
Trus kok selama 7 bulan gak makan itu gimana?‖
―Lho saya makan kiai, sebenarnya selama 7 bulan saya itu
ada di sini kiai, di pesantren al-Qodiri. Ketika kiai sholat, nah
saya juga ikut sholat jadi makmum. Trus ketika kiai makan, saya
juga ikut makan. Bahkan kadang nyai halimah sendiri yg
menyuapi saya. Ini berjalan selama 7 bulan, sampai kiai
menyuruh saya pulang. Ketika saya pulang saya langsung sadar
dari koma dan langsung silaturahmi ke kiai‖ (Al-Qodiri)

59
DIBANGUNKAN MALAIKAT
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir al-Jaelani
ra, K.H. Achmad Muzakki Syah bercerita, "Pagi hari saya
sedang tidur2an nyantai di kamar, lalu tiba2 nyai Halimah masuk
kamar bilang ke saya kalau di depan sudah banyak tamu
menunggu. Akhirnya saya mandi kemudian pergi menemui para
tamu. Tak lama setelah itu Nyai Halimah bersama rombongan
turun dari mobil menuju ke rumah. Lalu saya bertanya "Dari
mana nyai?" "Ini baru pulang dari undangan jamuan makan dari
rumah habib fulan" Jawab nyai. "Lho kalau nyai tadi makan di
rumah Habib, lalu siapa yg membangunkan saya tadi di kamar?".
Berarti ini ada malaikat yg menyerupai wajah nyai yg menyuruh
saya menemui para tamu"
Sepulang dari ibadah Haji, Gus Taufik (putra kiai Muzakki)
bercerita, "Ketika di Mekkah, ada yg melapor ke saya kalau
salah seorang rombongan haji KBIH Al-Qodiri ada yg hilang.
Setelah berdoa kepada ALLAH, kami pergi mencarinya.
Kemudian dalam beberapa lama, seorang jemaah haji yg hilang
tersebut tiba-tiba datang menemui kami. Lalu saya bertanya,
"dari mana saja?". Kemudian dia menceritakan bahwa dia salah
melihat bendera jamaah Al-Qodiri. Yg dia ikuti ternyata bendera
jamaah dari bandung sehingga terpencar dari rombongan.
Setelah saya tanya bagaimana dia kok bisa menemukan kami?
Lalu dia menjawab kalau tadi dia diantar langsung oleh kiai
Muzakki menuju tempat rombongan jamaah Al-Qodiri. Saya jadi
merinding mendengar jawabannya, karena tahun ini ayahanda
kiai Muzakki tidak berangkat haji. Mungkin mengantar tadi
adalah Malaikat yg menyerupai wajah kiai Muzakki" (AL-
Qodiri)"

60
LUMPUH 4 TAHUN SEMBUH
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra,
KH Achmad Muzakki Syah bercerita, ―Seorang bapak datang
bertamu kepada saya menceritakan kalau dia memiliki seorang
istri yang menderita kelumpuhan selama 4 tahun. ―Bagaimana
kalau saya membawa istri saya ke sini kiai‖ permintaan bapak
tersebut. ―Jangan.. jangan, saya ini tidak bisa menyembuhkan
orang lumpuh‖. ―Baiklah kiai, tapi setidaknya, doakan air ini
supaya ALLAH menyembuhkan kelumpuhan istri saya‖
permintaan bapak tersebut. ―Baiklah, sembuh‖ saya sambil
menyentuh air tersebut. Dan alhamdulillah, besok paginya, saya
mendapat kabar kalau istri bapak ini sudah bisa jalan kembali.
Inilah kuasa ALLAH. Inilah karomah Syaikh Abdul Qodir
Jailani Ra‖ (al-qodiri)

61
BERTEMU KIAI BERBAJU PUTIH
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra, K.H.
Achmad Muzakki Syah bercerita, ―Seorang pemuda tiba2 datang
ke pesantren menemui saya dg mengendarai sepeda motor.
Setelah saya tanya ―apa sudah tahu sebelumnya sama ponpes Al-
Qodiri?‖. Dia bilang ―tidak tahu sebelumnya‖. Lalu saya tanya
―apa sebelumnya mengenal saya?‖. Dia bilang ―tidak kenal‖.
Kemudian saya tanya lagi, ―kalau tidak tahu sebelumnya
bagaimana kamu bisa sampai disini?‖ Lalu pemuda itu
menjawab, ―Waktu itu saya sedang berziarah ke makam Sunan
Kali jogo, antara sadar dan tidak, tiba2 ada seorang kiai berbaju
putih berkata kepada saya untuk datang ke ponpes Al-Qodiri.
Karena itu saya datang ke sini‖

Beberapa hari kemudian ada pemuda lain datang ke ponpes


Al-Qodiri, dia juga mengaku datang menemui saya setelah
mendengar ada suara yg menyuruhnya untuk datang ke ponpes
Al-Qodiri‖

Tidak lama dari itu ada lagi yg datang dg alasan yg sama,


sepasang suami istri ini dulu adalah jamaah manaqib, kemudian
menjadi kaya dan tidak ikut manakib lagi. Setelah kaya malah
bercerai, dan masing2 menikah lagi. Setelah menikah dg
pasangan baru, mereka malah jatuh miskin dan akhirnya bercerai
lagi. Sama-sama miskin akhirnya mereka kembali rujuk dg
pasangan sebelumnya. Nah dalam keadaan serba kekurangan,
suami istri ini mendengar sebuah suara untuk kembali datang ke
al-qodiri ikut dzikir manakib.

62
Inilah berkah karomah Syaikh Abdul Qodir Jailani ra.
Mereka dibimbing untuk datang mengikuti dzikri manakib‖ (Al-
Qodiri)

63
KEMBALINYA KALUNG MAS YANG DIJAMBRET
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani ra,
KH Achmad Muzakky Syah bercerita, ―Santri saya datang
kemudian dia menceritakan kalau dia mempunyai seorang ibu,
nah ibunya ini pergi dengan memakai kalung emas seberat 1,5
ons (150 gr) karena akan mengikuti resepsi pernikahan. Apes
nya di sekitar pasar kalung ibunya ini dijambret pencuri sehingga
langsung pingsan. Setelah sadar ibunya sambil menangis
langsung menelepon anaknya (santri) dan menceritakan kalau
kalung emasnya di jambret pencuri, ibunya ini mengaku
memakai kalung emas hanya saat menghadiri resepsi pernikahan.
Kasihan kepada ibunya, santri ini kemudian bernadzar, ―Ya
ALLAH saya mempunyai seorang guru dan saya yakin dia
seorang ―....‖ karena itu saya bernadzar ya ALLAH, jika kalung
ibu saya yg dijambret kembali ke ibu saya, maka saya akan
bertamu ke kiai Muzakky dan ikut tasyakuran disana
menyembelih kambing serta ikut Majelis Dzikir Manakib Syaikh
Abdul Qodir Jailani ra‖. Tidak lama kemudian ibunya
menelepon lagi dan berkata, ―Alhamdulillah
nak, waktu ibu pulang ke rumah, ternyata kalung ibu yg
dijambret sudah ada di depan pintu rumah‖.

Subhanallah. Tetapi santri ini agak bingung juga kok bisa ya


kalung tersebut sudah ada di depan rumah, sehingga santri ini
bertanya kepada saya, ―kiai, kok kalungnya tiba2 ada di depan
rumah ya, apakah penjambret itu mengembalikannya?‖
―Kalau penjambret ya gak mungkin di kembalikan, pastinya
langsung di jual. Semua ini karena berkah karomah Syaikh
Abdul Qodir Jailani ra sehingga ALLAH mengembalikan kalung
itu‖ (Al-Qodiri)

64
[kata ―....‖ diatas arti sebenarnya adalah kata ―wali‖. Tapi
kiai menggantinya dg kata ―titik‖ karena tidak ingin menyebut
dirinya sendiri ―wali‖]
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra,
K.H. Achmad Muzakki Syah bercerita, ―Dulu ketika saya sedang
naik haji, ada salah seorang rombongan yg kehilangan semua
uangnya karena kecopetan. Bapak ini minta petunjuk kepada
saya apa yg harus dilakukan mengingat dia sudah tidak punya
uang lagi.
―Bapak yakin tidak kalau ALLAH Maha Kaya?‖
―Yakin kiai‖ jawab bapak tersebut
―Bapak yakin tidak kalau ALLAH mampu dan kuasa
mengembalikan Uang bapak yg kecopetan?‖
―Saya yakin ALLAH Maha Kuasa kiai‖ jawab bapak
tersebut.
―Ya sudah ambil air zam-zam dan bawa ke sini‖
Bapak ini pun pergi mengambil air zam-zam, kemudian
setelah saya doakan, dia meminumnya lalu bapak ini kembali ke
hotel.
Sesampai di hotel, bapak ini melihat tasnya dan tidak ada
uangnya disana. Kemudian masuk kamar mandi. Setelah keluar
kamar mandi bapak ini kaget ternyata uangnya yg dicuri sudah
ada di dalam tasnya dan jumlahnya lengkap.
Kemudian bapak ini kembali ke masjidil haram untuk
menceritakan kjadiannya kepada saya.
―Kiai, kok uangnya bisa kembali lagi ya kiai‖ bapak tersebut
keheranan
―Lho, ALLAH kan Maha Kuasa‖ (Al-Qodiri)

65
SEMBUH DARI LUMPUH
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra,
K.H. Achmad Muzakki Syah bercerita, ―Saya diundang menjadi
imam manakib di kota luar jawa, ketika saya sampai di hotel,
disana sudah berjejer para jamaah untuk sekedar salaman. Nah
ada bapak yg memegang tangan saya erat sekali ketika salaman.
Kemudian bapak ini bercerita, kalau dia dulu menderita penyakit
lumpuh karena stroke, sudah dibawa ke rumah sakit tapi tidak
sembuh. Suatu malam ia bermimpi bertemu dg seorang kiai
berbaju putih, kemudian kiai ini menyemburnya dg air. Dan
alhamdulillah ketika bangun tidur, penyakit lumpuhnya sudah
sembuh. Tapi pada waktu itu ia tidak mengenal dg kiai dalam
mimpinya tsb. Suatu hari didalam rumah, bapak ini mendengar
suara ceramah, merasa kenal dg suara kiai yg ceramah tersebut
akhirnya bapak ini mencari sumber suara, ternyata suara tersebut
dari rekaman vcd yg di putar anaknya. Lalu bapak ini bertanya
pada anaknya, ―Nak, siapa kiai yg ceramah ini?‖
―itu kiai Muzakki pak, rekaman waktu dzikir manakib di
jember‖ jawab anaknya
―lho, nak. Kiai ini yg ada di mimpi saya. Kiai ini yg
menyembur saya dg air. Sehingga waktu bangun tidur penyakit
lumpuh saya sembuh‖ (Al-Qodiri)

66
TEMBAKAU MATI HIDUP LAGI
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra,
K.H. Achmad Muzakki Syah bercerita, ―Seorang petani
tembakau datang menemui saya dan bercerita kalau dia sedang
menanam tembakau di sawah, nah waktu akan menyemprot
pestisida, ternyata salah yg disemprot malah recun pembunuh
rumput. Sehingga tanaman tembakaunya mati. Akhirnya bapak
ini bernadzar, ―Ya ALLAH jika tanaman tembakau saya ini
hidup lagi dan panennya menghasilkan, maka saya akan
tasyakuran menyembelih kambing dan ikut Dzikir Manakib
Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra. Dan alhamdulillah tembakaunya
menguntungkan waktu panen, padahal saat itu banyak petani yg
lain sedang mengalami kerugian‖ (Al-Qodiri)

67
JADI DPR TANPA KAMPANYE
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra,
K.H. Achmad Muzakki Syah bercerita, ―Anak saya gus Fadil
adalah calon DPR RI dari partai PKB di dapil 3 daerah di jawa
timur. Tapi saya melihat anak saya ini gak pernah terjun ke
lokasi untuk kampanye. Ketika saya tanya kenapa kok gak
kampanye?
―Aku daftar DPR, nanti gak jadi DPR malah jadi melarat
(miskin)‖ jawab gus fadil
Akhirnya saya menyuruh orang untuk bikin selebaran 600
lembar dan saya suruh di tempelkan di 3 daerah masing-masing
200 lembar tiap daerah. Tapi setiap malam jumat legi/manis saya
tasyakuran menyembelih kambing di dzikir manakib selama
setahun sampai nyembelih 13 kambing. Dan alhamdulillah anak
saya ini yg tidak pernah kampanye malah kepilih jadi DPR
Pusat, teman anak saya ini yg no urut diatasnya padahal sudah
habis 3M untuk kampanye malah gak kepilih‖ (Al-Qodiri)

68
SEMBUH DARI KANKER OTAK
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra,
K.H. Achmad Muzakki Syah bercerita, "Seorang bapak datang
bertamu dg membawa anaknya yg berumur 6 tahun. Kemudian
bapak ini bercerita kalau anaknya sejak lahir sampai berumur 6
tahun menderita kanker otak sehingga bila anaknya ini membuka
mata, maka dia langsung pusing jatuh kebelakang dan muntah.
Jadi sejak kecil anaknya ini tidak bisa membuka matanya.
Kemudian setelah periksa ke dokter, disarankan untuk operasi
dan disuruh menyiapkan dana sebesar 125 jt.
Kemudian saya melihat anak yg ikut dibawa bapak tsb,
ternyata anak tersebut sudah bisa melihat dg normal tidak jatuh
kebelakang. Kemudian saya tanya kepada bapak tsb, anaknya ini
sudah sembuh diberi obat apa? Nah bapak ini menjawab kalau
anaknya sembuh tanpa diobati apapun. Kemudian bapak ini
melanjutkan ceritanya bahwa bapak ini setiap kali ikut dzikir
manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani ra, bapak ini selalu
membawa dua botol air minum, nah setelah air tsb didoakan
bersama di dzikir manakib, bapak ini kemudian
menyiramkannya di kepala anaknya tsb sekaligus diminumkan.
Dan ini dilakukan terus-menerus selama beberapa lama. Dan
alhamdulillah kanker otak anaknya sembuh tanpa harus operasi.
Cerita yg sama dialami bapak dari banyuwangi, bapak ini
mempunyai anak perempuan berusia 9 tahun yg menderita tumor
otak. Dan oleh dokter disarankan untuk operasi dg biaya 100 jt.
Tapi oleh dokter disuruh nunggu selama 6 bulan untuk
memulihkan keadaan anaknya agar siap untuk operasi. Dalam
masa itu, bapak ini selalu mengikuti dzikir manakib di
banyuwangi dan selalu membawa 2 botol air minum untuk
didoakan bersama, kemudian setelah pulang bapak ini

69
menyiramkan air tersebut dikepala anaknya sekaligus untuk
diminumkan. Dan alhamdulillah tumor otaknya bisa sembuh
tanpa operasi. Inilah kuasa ALLAH" (Al-Qodiri)

70
MENCARI SAPI YANG HILANG
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani ra,
KH Achmad Muzakky Syah bercerita, ―Seorang bapak
mempunyai seekor sapi yg dikandangkan di belakang rumahnya.
Ketika waktu shubuh bapak ini berwudhu dan melihat sapinya
masih ada, kemudian setelah sholat shubuh ia sangat kaget
karena sapi peliharaannya hilang dicuri. Dengan pikiran tidak
karuan ia berusaha mengejar pencuri sapi tanpa mengetahui arah
mana yg dituju. Berjam-jam bapak ini terus berjalan tanpa arah
yang jelas sambil bergumam ―Ya ALLAH saya ini jamaah
Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani ra‖ secara
terus-menerus diucapkan kalimat tersebut. Setelah berjalan
sekitar 10 jam bapak ini ternyata sampai disebuah hutan dan ia
sangat kaget sekaligus senang ternyata sapinya yg dicuri ada
didepannya dihutan tersebut. Ia sangat yakin bahwa ALLAH
menuntunnya menuju hutan tersebut. Inilah berkah karomah
Syaikh Abdul Qodir Jailani ra (Al-Qodiri)

71
COPET JADI KAYA
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra,
K.H. Achmad Muzakki Syah bercerita, ―Ada seorang pemuda yg
sulit cari pekerjaan, mengamen pun sulit, lalu dia mengajak
temannya untuk mencopet di majelis dzikir manakib Syaikh
Abdul Qodir jailani ra. Pada waktu saya memimpin doa di
manakib itu,‖Ya ALLAH siapapun yg datang ke manakib ini, ....
yg pencopet semoga segera tobat ... ― nah si pencopet ini tiba2
ikut mengamini doa itu, akhirnya dia tidak jadi mencopet.
Kemudian dia bekerja sebagai pemulung plastik sambil tetep
rajin mengikuti manakib. Sekarang dia sudah jadi bos
pengumpul plastik, sudah kaya, punya mobil, dan sudah haji‖
(Al-Qodiri)

72
SOPIR JADI JURAGAN TRUK
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani ra,
KH Achmad Muzakky Syah bercerita, ―Seorang supir truk
datang menemui saya mengeluh kalau keadaan ekonominya
sedang sulit, dia meminta kepada saya untuk mendoakannya agar
ALLAH memberi kelancaran rejeki. Akhirnya saya suruh dia
menginap 1 hari di pesantren untuk mengikuti Dzikir Manakib
Syaikh Abdul Qodir Jailani ra bersama santri yg lain. Beberapa
hari kemudian dia menelepon saya, ―Kiai ada yg menjual 2 truk
ditawarkan kepada saya‖. ―Ambil saja‖.
―Tapi ini hutang kiai‖ dia melanjutkan
―Gak apa-apa ambil saja‖
Setelah beberapa waktu sopir truk ini mengabari saya kalau
dia sudah membeli truk lagi. Sekarang truknya 6 buah. Dalam
beberapa waktu kemudian ketika mengikuti Majelis Dzikir
Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani ra dia memberitahu kalau
dia sudah punya 12 truk. Sekarang dalam jangka waktu sekitar 7
tahunan dia sudah punya 27 truk yang diberi nama ―Roda Al-
Qodiri‖. Inilah berkah karomah Syaikh Abdul Qodir Jailani ra
sehingga ALLAH melancarkan rejekinya (Al-Qodiri)

73
MANDUL 18 TAHUN
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani ra,
KH Achmad Muzakky Syah bercerita, ―Ada sepasang suami istri
yang sudah menikah selama 18 tahun tetapi tidak dikaruniai
anak. setelah periksa ke dokter, didiagnosa bahwa si suami
mandul sehingga tidak mungkin memiliki anak. akhirnya si
suami ini bernadzar, "Ya ALLAH jika engkau memberi kami
anak, saya akan tasyakuran menyembelih kambing di Al-Qodiri
dan akan mengikuti Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir
Jailani ra". Dan Alhamdulillah nadzarnya benar terkabul
sehingga mereka mempunyai anak" (Al-Qodiri)

74
MENANG PILGUB
Di majelis dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani ra,
KH Achmad Muzakki Syah bercerita, ―Seorang gubernur
(sebuah propinsi di luar jawa) datang ke Al-Qodiri meminta
petunjuk kepada saya sekaligus meminta saya untuk
mendoakannya agar bapak gubernur ini memenangkan pemilihan
cagub yang akan segera diselenggarakan.

Saya berkata kepadanya, ―Nanti bapak akan memenangkan


pemilihan cagub sekali putaran dg jumlah suara 53%‖
―Baik kiai. Terima kasih‖ jawab bapak gubernur tsb
Kemudian sebulan sebelum pilkada, bapak gubernur tsb
telpon saya untuk menanyakan tentang pilkada, waktu itu saya
jawab menang dg angka 53%. Seminggu sebelum pilkada telpon
lagi, tetep saya jawab 53%. Sehari sebelum pilkada kembali
telpon dan tetep saya jawab 53%.
Dan akhirnya setelah pilkada dg perhitungan cepat, bapak
gubernur ini menelepon saya dan berkata, ―Alhamdulillah Kiai,
jumlah suaranya bener 53%‖

―Seseorang yg berkata sesuatu ―Jadi‖ dan yakin bahwa


ALLAH akan mengabulkannya, maka ―Jadilah‖ (Al-QOdiri)

75
PUNYA ANAK SETELAH 22 TAHUN
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra,
K.H. Achmad Muzakki Syah bercerita, ―Sepasang suami istri
sudah menikah selama 22 tahun tapi tidak dikaruniai seorang
anak. Di majelis dzikir manakib, dalam keadaan pasrah bapak ini
bernadzar, ―Ya ALLAH jika ENGKAU memberi kami seorang
anak, maka kami akan tasyakuran menyembelih kambing ke kiai
Muzakki dan ikut Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani
Ra‖. Alhamdulillah tidak lama setelah itu, istrinya dinyatakan
hamil, dan melahirkan dg selamat, dan meminta saya untuk
memberikan nama kepada anak tersebut‖ (Al-Qodiri)

76
KANKER MATA SEMBUH SETELAH MIMPI
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra,
K.H. Achmad Muzakki Syah bercerita, ―Seorang kiai bercerita
kepada saya bahwa dia mempunyai seorang keponakan seorang
gadis, sayangnya ia mederita penyakit kanker mata, dan hampir2
salah satu matanya ini menonjol keluar mau copot. Ia sudah
dibawa ke rumah sakit dr.soetomo surabaya dan dianjurkan
untuk operasi dg biaya Rp 40jt. Karena miskin dan tidak punya
biaya, akhirnya tidak dioperasi dan hanya dilakukan penyinaran
radioterapi selama 2x tapi tidak membawa hasil. Akhirnya gadis
ini pasrah.
Nah kebetulan saya diundang untuk Dzikir Manakib Syaikh
Abdul Qodir Jailani Ra didekat rumahnya. Karena gadis ini malu
karena takut jamaah lainnya jijik kepadanya, maka gadis ini
Cuma mengikuti dzikir di rumahnya sambil melihat melalui
celah2 anyaman bambu rumahnya. Kemudian di malam harinya
gadis ini bermimpi, bahwa saya datang menemuinya lalu
menyembur matanya‖. Alhamdulillah ketika gadis ini bangun
ternyata matanya sudah sembuh seperti mata normal. Kemudian
gadis ini menemui kiai pamannya tersebut. Pamannya ini pun
kaget, ―Lho, sekarang kamu kok udah jadi cantik. Apa yg terjadi
dg matamu?‖
Gadis ini pun menceritakan tentang mimpinya
―Memangnya kamu sebelumnya pernah bertemu dg kiai
Muzakki?‖ tanya pamannya
―Gak pernah‖ jawab gadis itu.
Sekarang gadis ini mondok di pesantren Al-Qodiri‖ (Al-
Qodiri)

77
BUTA SEMBUH SETELAH MEMBASUH MUKA
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani ra,
KH Achmad Muzakky Syah bercerita, ―Ada seorang kepala TNI
datang ke pesantren bersama istrinya. Setelah ngobrol sebentar
datang waktu untuk berdzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir
Jailani ra bersama santri. Tapi bapak TNI ini menolak ikut dzikir
dan ingin segera kembali ke hotel karena istrinya sedang sakit.
Kemudian bapak ini menyodorkan air botol minuman ke kiai dg
harapan kiai mau mendoakannya. Karena agak kesal tidak mau
diajak dzikir, spontan kiai menepuk tutup botol air minum yg
masih tertutup itu sambil berkata, ―Ya udah sembuh, sembuh‖
Setelah Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani
ra selesai, bapak TNi dan istrinya kembali lagi menemui kiai.
Kemudian istrinya bercerita, ―kiai sebenarnya saya ini sudah 2
tahun tidak bisa melihat‖
―Lho jadi tadi ibu disini sebenarnya tidak bisa melihat?‖
―Benar kiai, tadi setelah dari Al-Qodiri lalu masuk ke mobil,
saya mengambil air botol minuman itu lalu saya basuhkan ke
muka. Setelah itu tiba-tiba seluruh badan saya keluar keringat
semua kiai, nah waktu saya mengusap keringat di wajah saya,
alhamdulillah tiba-tiba saya bisa melihat lagi kiai‖ si istri
melanjutkan ceritanya
―SubhanALLAH, Inilah karomah Syaikh Abdul Qodir
Jailani ra. Kalau begitu nanti bapak harus ikut Dzikir manakib!‖
―Siap kiai‖ jawab bapak TNI tersebut sambil hormat (Al-
Qodiri)

78
MINTA AIR SAKTI
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra, K.H.
Achmad Muzakki Syah bercerita, ―Di bali ada seorang bapak
beragama hindu, sudah lama dia menderita stroke sampai
lumpuh. Sudah berobat kemana saja tapi tidak sembuh. Suatu
hari santri saya masih mempunyai sisa air barokah (air botol
yang sudah di doakan bersama-sama di dzikir manakib)
kemudian air barokah ini diberikan ke bapak tersebut.
―Air barokah ini maksudnya air apa?‖ tanya bapak hindu ini
―hmm.. kalau dalam agama hindu, air ini disebut air sakti‖
kata santri
Akhrinya bapak ini meminum air yg dianggap sakti ini dan
alhamdulillah penyakitnya sembuh. Kemudian bapak ini cerita
ke temennya yg beragama kristen yg juga menderita penyakit.
Setelah diberi sisa air barokah, dan alhamdulillah penyakitnya
juga sembuh.
Akhirnya bapak2 ini memberi santri saya banyak botol air
minum agar didoakan di dzikir manakib. Semua berkah karomah
Syaikh Abdul Qodir Jailani ra‖ (Al-Qodiri)

79
PANEN LOMBOK MELIMPAH
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra,
K.H. Achmad Muzakki Syah bercerita, ―Seorang pemuda datang
menemui saya, dia bercerita, kalau dia bernadzar jika bisa pergi
haji sekaligus menghajikan ke dua orang tuanya dia akan
tasyakuran menyembelih kambing dan ikut Dzikir Manakib
Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra. Nah si pemuda ini waktu
mengikuti dzikir manakib, air botol minuman yg telah didoakan
bersama di dzikir manakib, air doa tersebut dia semprotkan ke
tanaman cabe miliknya, dan alhamdulillah tanaman cabe nya
hasilnya melimpah sampai panen 34 kali dan langsung
mendaftarkan kedua orang tuanya daftar haji‖ (Al-Qodiri)

80
AMPUTASI KAKI
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra,
K.H. Achmad Muzakki Syah bercerita,‖Setelah selesai
memimpin majelis dzikir disuatu daerah, saya diundang seorang
dokter untuk berkunjung ke rumahnya. Setelah mengobrol
beberapa waktu, saya diajak dokter untuk masuk ke sebuah
kamar menemui ibunya yg sedang sakit. Dokter tersebut
menjelaskan kalau ibunya menderita penyakit diabetes sampai
salah satu kakinya terluka tidak bisa sembuh. Kemudian dokter
mengatakan cara mengobati ibunya yaitu dengan operasi
amputasi kaki yg akan segera dilaksanakan.
― maaf, amputasi itu apa ya?‖
Dokter : ―amputasi itu memotong kaki yg luka tersebut‖
"oh, jangan. Jangan dipotong. Nanti gak punya kaki".
Dokter : "tapi itu cara terakhir utk menyembuhkan ibu saya"
"Bapak yg seorang dokter tidak bisa menyembuhkan kaki
ibunya, apalagi saya yg tidak mengerti tentang penyakit,
tentunya gak bisa nyembuhkan juga. Tapi menurut pak dokter,
ALLAH sanggup tidak untuk menyembuhkan kaki ibu?
Dokter : "ALLAH pasti kuasa untuk menyembuhkan kaki
ibu saya".
"dokter yakin?"
Dokter : "saya yakin pak kiai"
"kalau pak dokter yakin, mari berdoa kepada ALLAH,
barusan saya habis mengikuti majelis dzikir manakib, jadi masih
dalam suasana dzikir yg bagus untuk berdoa"
Setelah berdoa, kemudian saya meludah ke kaki ibunya
dokter yg luka, kemudian menyuruh dokter tersebut untuk
meratakannya keseluruh kaki yg luka

81
Setelah beberapa minggu, dokter tersebut berkunjung ke
pesantren menemui saya sekaligus mengikuti majelis dzikir
"Bagaimana keadaan ibunya? Apakah operasinya berjalan
lancar?"
Dokter : ibu saya tidak jadi dioperasi amputasi karena
kakinya sudah sembuh
"Subhanallah. Inilah kuasa ALLAH. Mari kita berdzikir dan
berdoa bersama untuk keberkahan dan keselamatan dunia
akhirat". (Al-Qodiri)

82
TUMOR JADI BAYI
Di Majelis Dzikir Manakib Syaikh Abdul Qodir Jailani Ra,
K.H. Achmad Muzakki Syah bercerita, ―Sepasang suami istri
sudah menikah selama 11 tahun tapi masih belum dikaruniai
seorang anak. Lalu suatu hari sang istri merasa aja benjolan di
perutnya, sehingga suami istri ini sangat senang sekali karena
mereka berpikir telah dikaruniai anak. Tapi setelah diperiksa
ternyata adalah tumor. Lalu bapak ini datang menemui saya
menceritakan keadaannya. Pada saat itu saya bilang agar tidak
kawatir karena yg ada diperut istrinya adalah seorang bayi. Dan
setelah diperiksa ternyata benar seorang bayi. Beberapa waktu
kemudian setelah di-USG kandungan istrinya, bapak ini kembali
datang menemui saya dg keadaan cemas. ―Kiai, saya bener2 gak
tega kalau sampai bayi dikandungan istri saya lahir, karena
setelah di USG, bayi ini tidak ada kepalanya. Ini kiai foto USG
nya‖ bapak tersebut menjelaskan
―Gini aja pak, kamu menyembelih ayam untuk tasyakuran
agar bayi di kandungan istrimu lahir normal dan sempurna‖
Akhirnya bapak ini tasyakuran menyembelih ayam. Ketika
saatnya melahirkan bapak ini menelepon saya, ―Kiai maaf saya
gak bisa ikut dzikir manakib, soalnya istri saya sekarang sedang
melahirkan‖
―Ya sudah tidak apa-apa‖
Setelah dzikir manakib selesai, bapak ini kembali
menelepon saya, ―Alhamdulillah kiai, anak saya lahir sempurna
tanpa cacat‖ (Al-Qodiri)

83
SEJAK MUDA JARANG TIDUR MALAM
Berapa lama Kiai Achmad Muzakki Syah beristirahat (tidur)
dalam sehari-semalam? Memang tak banyak yang tahu. Namun
sejumlah santri dan koleganya memastikan ulama ―fenomental‖
yang dekat dengan umat ini jarang tidur malam. Bagaimana
menjaga kesehatannya?
Padatnya kegiatan ritual (pengajian) yang harus dijalani Kiai
Muzakki -panggilan akrabnya- memang menyita waktu istirahat.
Dan itu disadari benar oleh tiga bersaudara pasangan Kiai
Achmad Syaha-Hj Fatimatuz Zahro ini. Namun itu semua
dianggap sudah ―risiko‖ perjuangan untuk mengembangkan
dakwah di tengah umat.
―Mungkin saya tidur satu dua jam saja. Itu pun pagi hari
kalau sudah tidak ada tamu,‖ ujarnya kepada Jawa Pos Radar
Jember, di sela-sela menemui para tamunya, Jumat pekan lalu.
Biasanya, usai salat subuh berjamaah dengan para santri, Kiai
Muzakki membaca amalan rutin. Jika tidak terlalu lelah,
disempatkan keliling area pondok melihat dan mengontrol
kondisi fasilitas pesantren.
Setelah itu, sambil minta dipijati satu dua santrinya, barulah
bisa tidur. Tapi sekitar jam 09.00 atau jam 10.00, sudah
terbangun lagi untuk beraktivitas. Semua itu dilakukan atas dasar
cinta kepada profesi dan umat. ―Kalau bekerja atas dasar cinta
dan ikhlas, insya Allah tak mengenal lelah. Saya juga tak
memakai obat-obatan atau jamu khusus. Biasa saja. Yang
penting tidak lupa minum air putih yang banyak,‖ imbuhnya.
Kebiasaan jarang tidur malam itu, kata kawan-kawannya
sudah dijalani sejak remaja. Ketika nyantri di Ponpes Al-Fatah,
Talangsari, Kiai Muzakki dikenal suka wiridan hingga dinihari,
bahkan pagi. Mondoknya pun tak pernah lama. Selain di Al-

84
Fatah, Kiai Muzakki juga pernah nyantri di Ponpes Darul Ulum,
Peterongan, Jombang, dan Gontor Ponorogo. ―Istilahnya hanya
tabarrukan (mencari berkah pondok, Red),‖ tutur Akhmad Rifai,
salah seorang asisten pribadinya.
Seperti yang diceritakan dalam buku ―Mutiara dalam
Samudera‖, karya Dr Hefni Zen dan Moch. Holili MPdI (2007),
sejak balita Kiai Muzakki memang telah memiliki banyak
kelebihan. Dan itu juga telah ―disinyalkan‖ oleh ayahandanya
KH Achmad Syaha bahwa kelak anaknya akan menjadi orang
yang bermanfaat untuk umat. Selain senang menimba ilmu dari
berbagai ulama besar, Muzakki (kecil) juga sempat mendalami
ilmu gaib.
Di bidang pendidikan, Kiai Muzakki sempat kuliah tingkat
dua di IAIN Jember. Setelah itu dia banyak mengelana sambil
menimba ilmu secara khusus pada sejumlah ulama. Termasuk
belajar secara otodidak, berkat kelebihan yang dimiliki.
Ketertarikannya pada ritual tarikat, ketika sedang nyantri di
Darul Ulum, Peterongan, Jombang. Saat itu dia menyaksikan
zikir ribuan jamaah Thariqat Nasyabandiah, pimpinan KH
Mustain Romly. Sayang, ketika minta izin kepada abahnya (Kiai
Syaha), untuk mengikuti tarikat tersebut, sang ayah tidak
mengizinkan. Alasannya, terlalu lama dan memakan waktu. Sang
ayah, justru menyuruhnya meniru tarikat para ulama dan auliya
Madura.
Ponpes Al-Qodiri baru didirikan oleh Kiai Muzakki tahun
1976, di atas lahan 5.000 meter persegi. Dibantu sahabatnya
sesama alumni Al-Fatah, Talangsari, Jember, Abdul Jaelani.
Dipilihnya nama Al-Qodiri karena terispirasi oleh thariqat dan
nama besar Syeh Abdul Qodiq al-Djaelani. Selain juga hasil salat
istikharah Kiai Muzakki sendiri. Jika awal berdirinya Ponpes Al-

85
Qodiri hanya 9 orang santri, kini jumlahnya sudah mencapai
4.000-santri pria-wanita.

Demikian pula pengembangan lembaga pendidikannya. Kini


telah mencapai 350-an unit pendidikan di bawah naungan
ataupun fillial Al-Qodiri. Bahkan, sejak beberapa tahun lalu,
pesantren yang tergolong muda (dibanding sejumlah pesantren
yang berusia ratusan tahun), kini telah membuka sekolah umum
dan perguruan tinggi bernama Sekolah Tinggi Agama Islam Al-
Qodiri (Staiqod). Lahanya pun yang semula hanya 5.000 meter,
kini telah berkembang lebih dari 25 hektare.
Sebagai ulama sangat berpengaruh hingga mancanegara,
tentu saja Kiai Muzakki telah menyiapkan pengganti penerus
dakwahnya kelak. Salah satunya adalah Gus Taufiqur Rahman,
yang konon menjadi ―pewaris tahta‖ pesantren. Alasannya, sang
putra sulung ini memiliki kesamaan dengan ayahandanya,
terutama keistikamahannya dalam berzikir, kedermawanan, dan
kedigdayaannya.
Selain Gus Taufiq, pasangan Kiai Muzakki-Hj Halimah ini
juga memiliki tiga putra, yakni Ilmi Mufidah, Achmad Fadhil,
dan Hilmi, yang semuanya siap meneruskan perjuangan sang
ayah. Bahkan, Hj Halimah, sang istri, sudah lama menjadi
penceramah unggulan, yang setiap saat siap menggantikan Kiai
Muzakki dalam mengisi pengajian.

86
ULAMA ELITE
YANG LEBIH DEKAT DENGAN WONG ALIT

Di usianya yang mendekati 70 tahun, kesibukan KH


Achmad Muzakki Syah, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes
Al-Qodiri), Gebang, Patrang, bukan kian ringan. Sebaliknya,
berbagai undangan ceramah terus mengalir. Bahkan bertambah
banyak, sehingga tembus ke luar negeri. Bagaimana menjaga
kesehatan dan membagi waktunya?
Ratusan santri dan tamu berjajar rapi usai salat Jumatan di
Masjid Al-Qodiri, pekan lalu. Mereka rela antre hanya sekadar
untuk ingin bersalaman dengan ulama kharismatik yang diyakini
memiliki banyak kelebihan itu.
Bahkan usai bersalaman, sebagian dari mereka masih sabar
menunggu di serambi tamu yang cukup luas, untuk berkonsultasi
berbagai hal. Di antaranya banyak yang membawa air mineral
dalam botol berukuran sedang, untuk minta didoakan.
Menariknya lagi, sepanjang perjalanan dari pengimaman
masjid hingga kediamannya, sepanjang seratus meteran, sambil
menyalami para tamu, Kiai Muzakki—panggilan akrabnya—
juga membagi-bagikan uang pada para tamu. Jumlahnya mulai
yang angka lima ribu, sepuluh ribu, dua puluh ribu, lima puluh
ribu, hingga seratus ribuan. Tak heran, jika di kedua kantung
jubahnya tersedia jutaan rupiah yang sudah disiapkan dari
rumah.
Menurut Ustaz Akhmad Rifai, salah seorang asisten
pribadinya, kebiasaan Kiai Muzakki membagi-bagi uang
tersebut, dilakukan setiap usai salat berjamaah di masjid.
Namun yang paling banyak antrenya adalah usai salah
Jumat. Itu dilakukan Kiai Muzakki sebagai wujud berbagai

87
rezeki bagi sesama hamba Allah. ―Jangan ditanya jumlahnya.
Pak kiai yakin semua akan diganti berlipat ganda oleh Yang di
Atas,‖ tutur Ustaz Rifai.

Hampir sepanjang hari, ruang tamu kediaman Kiai Muzakki


tak pernah sepi dari para tamu yang ingin sowan, baik untuk
sekadar minta nasihat, hingga yang ingin berkonsultasi berbagai
hal menyangkut rumah tangga dan kehidupannya. Tidak hanya
dari warga Jember dan sekitarnya, bahkan dari luar daerah dan
luar Jawa pun juga hampir tak pernah absen.
Tak jarang di antara para tamu juga sengaja datang ingin
didoakan agar keluarganya sembuh dari berbagai penyakit yang
dideritanya. Umumnya, tamu yang demikian ini dari kalangan
ibu-ibu, sambil membawa air mineral dalam botol yang dibawa
dari rumah.
Ratusan botol air mineral tersebut diletakkan di depan kiai,
lalu didoakan bersama-sama. Tak heran, saat melayani
konsultasi tersebut, Kiai Muzakki juga menyiapkan buku dan
bolpoin, untuk mencatat nama-nama ―pasien‖ yang minta
didoakan. Doanya pun campuran antara Bahas Arab (Alquran)
dengan bahasa Indonesia (daerah) yang mudah dimengerti.
Intinya, semua doa tersebut ditujukan kepada Sang Khaliq, Allah
SWT.
Kepada Jawa Pos Radar Jember, Kiai Muzakki mengakui
kegiatan yang dilakukan itu demi kecintaannya terhadap umat.
Jika di banyak tempat banyak ulama yang suka bergaul dengan
para elite, maka dirinya selalu ingin dekat wong alit (orang
kecil). Bukan berarti Kiai Muzakki tak mau menerima tamu
elite seperti umumnya kiai lain. Hampir setiap malam Jumat

88
manis ada saja para tokoh nasional yang datang untuk bergabung
manaqiban bersama ratusan ribu jamaah yang dipimpinnya.
Dari dokumen foto-foto yang terpampang di ruang tamu,
banyak tokoh nasional pernah sowan ke Ponpes Al-Qodiri,
Gebang, tersebut. Termasuk tiga presiden RI, yakni Gus Dur,
Susilo Bambang Yudoyono (SBY), dan terakhir Presiden
Jokowi.
―Bahkan Presiden SBY dua kali datang ke sini,‖ ujarnya.
Belum terhitung para menteri maupun jenderal, serta para
pejabat tinggi lainnya yang silih berganti bertamu. Maklum,
ayah empat anak (tiga putra, satu putri) ini memiliki hubungan
dekat dengan hampir semua pimpinan parpol.
Meski demikian, ulama kelahiran 9 Agustus 1948 ini tak
pernah jauh dari umat (jamaah) yang ikut membesarkannya. Ini
terlihat hampir setiap malam waktunya habis untuk nyambangi
jamaah yang tergabung dalam Dzikir Manaqib Syeh Abdul
Qodir al-Djaelani, yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan
―manaqiban Al-Qodiri‖. Dalam manaqiban yang tersebar di
berbagai wilayah hingga luar daerah itu, biasanya berkumpul
ribuan, bahkan puluhan ribu jamaah.
Khusus malam Jumat Manis (malam Jumat Legi),
manaqiban ditempatkan di masjid kompleks Ponpes Al-Qodiri,
Gebang. Tak heran, jika mendekati malam Jumat Legi, ratusan
ribu jamaah berbondong-bondong datang ke tempat itu, beberapa
di antaranya dari luar Jawa, terutama Lampung. Kiai Muzakki
sendiri sudah menyiapkan areal jamaah, beserta lahan parkirnya
sekitar 8 hektare (dari luas seluruhnya 25 ha). Mereka mengikuti
ritual manaqiban yang dipimpin sendiri oleh sang kiai.
Menurut Ustaz Rifai, jadwal Kiai Muzakki setiap malam
cukup padat. Bahkan, karena kekurangan waktu, semalam bisa

89
dua hingga tempat untuk didatangi. Sebab, jamaah sudah
menunggu jauh-jauh hari sebelumnya, guna mendapat tausiah
dan diajak berzikir bersama kiai. Bukan hanya di wilayah
Jember, namun kiai harus keliling ke kota-kota tetangga, seperti
Lumajang, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, dan
Probolinggo. ―Itu yang rutin. Belum yang insidental,‖ jelas Ustaz
Rifai, sembari menunjukkan jadwal rinciannya.
Bagaimana yang di luar daerah? Kata Ustaz Rifai, juga
sudah dijadwal jauh-jauh sebelumnya. Bulan ini saja, kata dia,
Kiai Muzakki akan menghadiri undangan manaqiban di Sulawesi
Selatan, atas undangan Gubernur Yasin Limpo. Kemudian pada
minggu ketiga Oktober, dilanjutkan menghadiri undangan serupa
di Lampung selama tiga hari. ―Kalau di Lampung sudah
langganan,‖ imbuhnya.
Malah Kiai Muzakki juga masih menyempatkan memenuhi
undangan dari luar negeri, terutama Malaysia, Brunei, dan
Singapura, acara yang sama.
[Disarikan dari Radar Jember 2017]

90
PUASA 4 TAHUN, KHALWAT,
DIBIMBING RIJALUL GHAIB
Dia sosok yang fenomenal. Semua pejabat mulai dari
Presiden, hingga Bupati dan Camat datang ke kediamannya
Ponpes Al Qodiri, yang berdiri di atas lahan 8 hektar dengan
3000 santriwan / santriwati itu.
Dakwahnya, manakib pengamal dzikir Syeikh Abdul Qodir
Jaelani, tiap malam Jumat Legi. Petunjuk langitnya sering diikuti
para pejabat, politisi, pengusaha, dan intelektual di Jakarta,
hingga seluruh dunia.
Siapa dia sebenarnya ?. Kenapa dia menjadi Magnet special
bagi pejabat, politisi, dan pengusaha. Presiden SBY, Menteri,
KSAD, Pangdam, Panglima, Kapolri, Kapolda, hingga beberapa
anggota DPR RI, berkiblat kepadanya. Buku seri biografinya
akan dibedah di Mingguan ini. Silahkan menyimak.
KH Achmad Muzakki Syah, lahir di Jember, tepatnya Ahad
Manis, 9 Agustus 1948 lalu. Kini genap berusia 60 tahun.
Muzakki kecil tumbuh di Desa Kedawung, Kecamatan Patrang,
di lingkungan keluarga KH Achmad Syaha – Nyai Hj
Fatimatuzzahra Binti KH Syadali.
Di rumah, dan mushollah KH Syadali inilah, Muzakki kecil
dilahirkan. KH Syadali adalah kakeknya. Ayahnya, KH Achmad
Syaha- dikenal sebagai seorang warosikhuna fil ilmi, dia juga
keloraan saat nyantri bertahun-tahun di Ponpes Tempurejo, di
KH Ali Wafa yang dikenal sebagai waliyullah tersebut.
―Beliau mewakili KH Ali wafa untuk mengajar kitab
kuning,‖ ujar KH Muzakki, mengenang ayahnya.
Tapi, keilmuan dan keimanan ayahnya itu tidak pernah
dinampakkan keluar. Wal hasil ternyata keimanan, dan
kedigdayaan ayahnya itu dimuliakan kepada putra – putranya.

91
Ulama zuhud yang satu ini, sangat serius menyambut kelahiran
putranya, Muzakki kelak.
Dari ceritanya, KH Achmad Syaha, saat sholat malam
mendapat mimpi saat hendak wudhu buang air kecil tapi
mengeluarkan 2 ekor harimau besar. Seingga beliau terilhami
untuk menjalankan wiridan secara istiqomah menyambut
kelahiran putranya.
Membaca Nur Burhan (Kitab Manakib Syekh Abdul Qodir
Jaelani), puasa, dan hataman Al Quran tiap 3 hari sekali, serta
menyembelih ayam tiap malam Jumat untuk manakib dengan
tetangganya.
Kesaksian KH Ainul Yaqin, mengenang perjalanan hidup
KH Syaha kepada Ustad Abdul Jaelani yang mengaku pernah
didatangi Rijalul Ghaib guru spriritualnya.
..‖Syaha, saya melihat dari Madura ada sinar terang dan
menyilaukan karena manakib yang kamu baca dengan tetangg
untuk kelahiran putramu Muzakki‖.
Guru KH Syaha, Rijalul Ghaib itu adalah Sulthan Abdur
Rahman, cucu bindere Saut yang sejak kecil menghilang,
sedangkan bindere SAUT sendiri adalah raja Sumenep yang
bergelar Tumenggung Tirto Negoro, berkuasa tahun 1750 an.
Usai dilahirkan sekalipun banyak kejadian anek terjadi.
Menurut kesaksian Drs Rifai Ikhas, suatu waktu KH Achmad
Syaha jam dua dinihari teriak– teriak (ngelindur) dan berkata
―…Muzakki –muzakki turun ..turun…nanti kamu jatuh, ada
apa kamu di situ ?,‖.
Saking kerasnya teriakan banyak tetangga yang terbangun
dan mendatangi kediaman KH Achmad Syaha.
Setelah dibangunkan beliau menjawab dia melihat Muzakki
yang berumur 1 tahun itu berdiri di langit ke-empat dan tidak

92
mau turun katanya dia sedang membetulkan pintu gerbang para
waliyullah yang roboh.
Selang tiga hari, nyai Fatimah Zahra ibu kandung Muzakki,
bermimpi. Dia melihat Muzakki kecil berpidato di Terminal,
dikerubuti banyak orang.
Saat disuruh pulang tak mau malah membuka mulut
(mangap, red Jawa) dan dari mulutnya keluar Kereta Api, Kapal
Terbang, Kapal Laut dan semua isi dunia.
Menginjak usia 7 tahun ia daftar di SDN Kademangan,
tamat SD dikirim ke Gontor dan saat lulus daftar di Madrasah
Tsanawiyah 2 Jember, gedungnya masih numpang di PGAN
Jember.

93
KESAKSIAN PARA TOKOH

1.KH. Abd. Muchid Muzadi (mantan Syuriah PBNU)


Ulama menjadi sangat penting keberadaannya dalam
kehidupan masyarakat, bukan saja karena telah mendapat
mengakuan nash sebagai kelompok eksklusif yang paling takut
kepada AIlah dan pewaris para nabi, tetapi juga karena perannya
yang demikian sentral di masyarakat sebagai pusat rujukan
dalam berbagai persoalan (centre of problem solving), maka
tidak mengherankan kalau seorang ulama sebagai opinion leader
dan sesepuh masyarakat yang multi peran dimintai pertolongan
untuk sejumlah persoalan seperti : rejeki tidak lancar, dagangan
tidak laris, keluarga kurang harmonis, mengobati berbagai
penyakit, dan sebagainya. Namun demikian ketika ledakan
globalisasi kultural dan revolusi IPTEK melanda peradaban
masyarakat, terjadilah perubahan yang melahirkan berbagai
spesifikasi dan spesialisasi sehingga tiap bidang mesti ditangani
sendiri-sendiri secara khusus, di sinilah terjadi pergeseran atau
lebih tepatnya penyempitan sebagian besar peran ulama dari
multi peran ke arah mono peran, akibatnya tidak sedikit dari
mereka yang kemudian mengalami keterdesakan pada posisi
marginal dan hanya berperan sebagai tukang doa . Kyai Muzakki
bagi saya adalah salah seorang dari sedikit ulama yang mampu
bertahan dalam gelombang tersebut, sehingga eksistensi beliau
sejak dulu hingga sekarang tetap all round dan tetap pada posisi
multi peran. Hal tersebut disebabkan karena beliau istiqomah
dalam jalur dzikir yang sampai kapanpun tetap merupakan
kebutuhan dasar (al-Hajah al-Asasiyah) bagi mayoritas
masyarakat. Apalagi ditengah krisis psikologis dan kegersangan
spiritual yang dialami sebagian besar manusia, maka jalur dzikir

94
kian menemukan momentumnya sebagai terapi atas berbagai
kegelisahan jiwa yang mereka derita. Disebutkan dalam al-
Qur'an "ingatlah, hanya dengan berdzikir kepada Allah hati men-
jadi tenteram" (Qs. 13 : 28). Juga dalam sebuah hadits,
Rasululloh bersabda "Sesungguhnya berdzikir kepada Allah
adalah penyembuhan yang paling efektif " (Hr. Baihaqi).

2. Drs. H. Muhaimin Iskandar, M.Si. (Ketua Partai


Kebangkitab Bangsa)
Kyai Muzakki bagi saya adalah sosok yang memiliki
kemampuan dan kedalaman spiritual keagamaan yang tinggi
sekaligus mampu mengadaptasikan dengan dunia rasional dan
empiris, sehingga suara spiritual dan realitas hidup nyata
nyambung secara baik, karena itu tatkala tidak sedikit para tokoh
yang kehilangan pijakan akibat gelombang globalisasi disemua
aspek kehidupan, beliau tetap ajek dijalurnya, selain itu beliau
juga merupakan figur ulama yang sejak lama mampu
mensinergikan secara apik tiga kecerdasan sekaligus, yakni
kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ) dan
kecerdasan spiritual (SQ). Apa yang ditemukan oleh teori baru
yang menjadi trend masyarakat Barat saat ini sesungguhnya jauh
sebelumnya telah dipraktekkan di sini oleh Kiai Muzakki. Yang
membedakan beliau dengan tokoh lainnya adalah pola dakwah
yang dilakukannya fidak elitis, melainkan populis, massif dan
massal. Itu artinya Kiai Muzakki telah menginjeksi masyarakat
sasaran dakwah dengan antibodi yang membuat mereka kebal
terhadap pelbagai macam kesulitan hidup yang menimpanya, di
bawah bimbingan pola dakwah yang demikian masyarakat jauh
lebih mampu hidup survive dalam setiap episode kehidupan yang
terus berubah tanpa mengalami kejutan sedikitpun.

95
Model dakwah yang seperti itu sangat mirip dan seirama dengan
apa yang dikembangkan oleh wali songo atau Gus Dur, bagi saya
yang demikian itu merupakan model yang tepat dan akan terus
menjadi oase dan fatsoen moral bagi kebutuhan masyarakat
sampai kapanpun, sebab model ini berlandaskan cinta sejati
sehingga tidak pilih kasih dalam melihat segmen dan background
masyarakat. Saya kira sudah saatnya semua belajar dari beliau
utamanya tentang tipologi dakwah yang dikembangkannya.
Indonesia adalah bangsa yang besar dan menghadapi masalah
yang besar pula, saat ini bangsa kita tidak hanya menghadapi
krisis multidimensional tetapi juga menghadapi musibah
multidimensional, salah satu penyebabnya karena kita terlalu
tergantung kepada manajemen modern yang berbingkai
kecerdasan intelektual semata dan cenderung mengabaikan aspek
kecerdasan spiritual. Fakta historis mestinya menjadi cermin
besar bahwa orde baru yang dikelola oleh pakar-pakar
profesional dan hebat secara intelektual ternyata tidak mampu
keluar dari berbagai krisis yang menimpanya, malah trendnya
justru masalah baru kian bertumpuk, di Barat sendiri sebagai
pusat pembiakan manajemen modern yang berlandaskan
teleskop akal semata faktanya sama sekali tidak berdaya di
hadapan hukum alam, yang terjadi pada mereka justru
pendangkalan gerak dan capaian hidup dalam maknanya yang
luas, kenapa?, karena mereka kehilangan kecerdasan spiritual.
Maka problem bangsa ini sesungguhnya tidak dapat diselesaikan
dengan pola intelektual mainded, melainkan harus dengan cara
sebagaimana dicontohkan para auliya' sejak zaman nabi hingga
saat ini.
Menurut saya tidak banyak kiai yang mempunyai skill seperti
Kiai Muzakki yang mampu mengembangkan pola dakwah yang

96
dapat menjawab problem kemasyarakatan secara, massif, saya
kira kalau fenomena beliau terpublikasi secara luas maka akan
lebih banyak Iagi tokoh nasional yang tersedot ke sini untuk
merasakan hangat sentuhan kesehajaannya.
Terus terang sejak saya berguru kepada kiai Muzakki dan abah
Junaidi Baghdadi dan setelah saya tergabung dalam bahtera
dzikir mereka, saya menemukan minimal dua fakta, pertama
bahwa dzikir ini sangat efektif menyelesaikan pelbagai persoalan
kemasyarakatan dan kebangsaan, dan kedua saya menyadari
sepenuhnya betapa kita tidak pernah punya kekuatan apapun
tanpa di back up oleh karomah para auliya. Walhasil, saya sangat
yakin dan bersaksi bahwa andai seluruh anak bangsa di negeri
tercinta ini mengamalkan secara istiqomah dzikir manaqib
sebagaimana dikembangkan Kiai Muzakki,maka seluruh krisis
multidimensi yang menimpa bangsa ini akan segera berlalu.
Yang terakhir saya yakin suatu saat nanti dari al-Qodiri ini akan
lahir kekuatan nusantara yang menasional yang menjadi
penyejuk dan penerang kehidupan, pemberi kedamaian dan
kesejahteraan bagi seluruh warga Indonesia, sebab apa yang
dilakukan Kyai Muzakki tidak saja berdimensi spiritual tetapi
juga kultural, sosial ekonomi dan politik. InsyaAllah bila banyak
elit bangsa berkesempatan mencicipi samudera zam-zam
penyelamat ala aI-Qodiri niscaya akan segera terwujud baldatun
tayyibatun wa rabbun ghafur di negara tercinta ini, mudah-
mudahan saya diberi kekuatan untuk terus istiqomah dalam
dzikir di bawah bimbingan beliau.
Saya sepakat bila dikatakan bahwa KH. Ahmad Muzakki Syah
adalah figur yang telah "Jadi". Tokoh yang istiqomah
mewakafkan seluruh hidupnya hanya untuk umat,
keistiqomahannya ditandai oleh konsistensi beliau yang tidak

97
pernah tergiur oleh pesona gemerlap apapun yang selain Allah,
pembelaannya terhadap kaum lemah telah menjadi prinsipnya
yang tidak bisa ditukar dengan apapun atau dibeli dengan harga
berapapun.

3. Tuan Guru Ibrahim Bafadhal (Jamaah Manaqib &


Seorang Wartawan Malaysia)
Saya banyak sekali kenangan dengan beliau (KH. Achmad
Muzakki Syah) tetapi yang paling berkesan adalah pertemuan
awal saya dengan beliau sekitar Februari 2000, sebelumnya saya
banyak mendapat kabar dari beberapa kawan wartawan asal
Indonesia yang kuliah di Malaysia, tentang KH. Ach. Muzakki
Syah tetapi saya menganggapnya sebagai biasa-biasa saja, maka
ketika pertama kali saya mendapat kepastian bertemu beliau dari
sahabat saya Cholid Ikhsan yang notabene merupakan santri
kesayangan KH. Ach. Muzakki Syah, dalam hati saya bergumam
inilah kesempatan saya untuk mengukur kualitas tokoh ini secara
langsung, saya akan mengkritisinya dengan pemeriksaan cermat
lewat kepekaan dan kecerdasan saya. Setelah beberapa lama saya
dan tamu-tamu yang lain menunggu di ruang tamu, kemudian
pintu terbuka untuknya, dan dari balik pintu dengan style yang
anggun bersahaja, muncullah beliau menyapa dan memandangi
kami satu persatu dengan akrab. Tiba-tiba tanpa saya duga, saya
mengalami badai energi yang bergelombang lewat wajahnya
yang teduh berwibawa, dari sorot matanya yang sendu, beliau
seakan mengendalikan setiap molekul di ruangan itu, seluruh
konsep yang sejak awal telah banting tulang saya susun di kepala
serta merta sirna tak tersisa, kewibawannya menghancurkan
seluruh citra yang coba saya bayangkan untuk menilainya.
Begitu dominannya dia dalam kediriannya sehingga saya

98
menemukan diri saya ditata oleh sesuatu yang berada jauh di luar
konsep dan cara saya dalam memproses pengalaman. Kekuatan,
keanggunan, kharisma dan dominasi absolut KH Ach. Muzakki
Syah telah menghancur leburkan seluruh image sebelumnya
yang pernah saya bayangkan tentangnya, beliau adalah manusia
yang ikhlas dan punya maqom spiritual tinggi, keberadaannnya
membuat semua tokoh besar yang pernah saya temui menjadi
amat biasa-biasa saja, jika boleh menggunakan bahasa
bombastis, bagi saya beliau adalah makro cosmos kebenaran
yang datang melalui Pesantren al-Qodiri Jember Indonesia.

4. H. Ali Mudhari, M.Ag.,(mantan Anggota DPR/MPR RI.)


Saya ini sejak kecil berguru dan berbapak kepada kyai Muzakki
dan beliaulah yang menjadikan saya seperti sekarang ini, tidak
hanya bagi saya, beliau adalah guru dan bapak bagi siapa saja,
kesan saya, Kyai Muzakki adalah figur yang mampu
menggabungkan tradisonalitas, modernitas dan naturalitas, ciri
tradisionalnya sangat tampak dalam kesahajaan, keikhlasan,
ketawadlu'an, pemeliharaan tradisi dan penghormatannya
terhadap kiai senior. Sedangkan ciri modernnya ditampakkan
dalam bentuk respeknya terhadap keilmuan dan pendidikan
tinggi, interaksi sosialnya yang sangat adaptatif sehingga mampu
bergaul dan diterima oleh semua kalangan, kendati beliau
mampu hening di tengah bising dan mampu menangis di tengah
tawa tetapi beliau tidak meninggalkan aspek kewajaran yang
berlaku di masyarakat. Sementara ciri naturalnya ditampakkan
dengan performennya yang wajar dan tidak aneh-aneh,
menjalankan sesuatu secara alami, menghormati sunnatullah, dan
pola hidupnya banyak bertolak dari kekuatan alam (Taichi),
maka wajar semakin kuat diancam, ancaman itu akan kembali

99
(bahasa madura: mental) pada pengancamnya dengan kekuatan
ganda. Ketika saya pamitan berangkat ke Jakarta sebagai salah
seorang anggota DPR R.1., beliau sempat memberikan tausiah
pada saya, nak... untuk mewujudkan bangsa yang toto tentrem
gemah ripah Ioh jinawi sangat dibutuhkan figur-figur yang siap.
mewakafkan seluruh hidupnya untuk bangsa dan umat, bukan
orang-orang yang memasuki gelanggang hanya dengan
keindahan retorika yang mengharapkan tepuk tangan publik,
bukan juga intelektual-intelektual tukang atau calo yang
suaranya lebih keras dari teriakannya, bukan pula pembela islam
dengan cara yang tidak islami, kita tidak butuh figur yang
mengejar gelar pahlawan apalagi mengharapkan nama dan
gambarnya dipajang di surat kabar, yang kita butuhkan adalah
figur yang dapat mengangkat derajat umat islam, meng-islah-kan
semua perbedaan, figur yang tanpa make up dan ritus kebesaran,
figur yang inklusif yang dapat memberikan artikulasi terhadap
nilai pengorbanan ketika ancaman yang datang justru dari dalam
dirinya sendiri, figur yang mampu memenangkan pertarungan
melawan dirinya sendiri. Jika ingin mengukur kebesaran
sesorang dengan pengaruh, kyai Muzakki adalah seorang yang
memiliki magnet yang sangat dahsyat, Jika ingin mengukur
kebesaran sesorang dengan tawadlu', beliau lebih rendah dari
"talpak tana atau pohon kencur", beliau seperti rumput
bergoyong yang siap dinjak, diludahi atau diapakan saja, beliau
berhasil secara cemerlang` meningkatkan tahap ruhaniyah dan
moral suatu komunitas, masyarakat yang tenggelam dalam
kebiadaban menjadi komunitas beradab yang penuh cahaya,
belum pernah ada orang yang segila beliau dalam mencintai
Allah. Beliau datang seperti sepercik sinar dari langit, jatuh ke
padang pasir yang tandus, kemudian meledakkan butir-butir

100
debu menjadi mesiu yang membakar angkasa sejak Gebang
Poreng hingga Brunei Darus salam. Kyai Muzakki bagi saya,
seperti kelapa yang semakin tua semakin kental santannya,
seperti mata air dikala kehausan mulai datang, seperti samudera
yang tak bertepi, seperti akar yang kukuh dan rantingnya
menjulang ke langit. Beliau adalah profil ulama yang berilmu
amaliyah dan beramal ilmiyah, sosok moderat dan berpendirian
tegas, sosok ulama tradisional, natural dan kontemporer.
Prinsipnya kokoh sekokoh karang di tengah ganasnya
gelombang, sikapnya lentur selentur ilalang yang tidak patah
oleh beban dadakan seberat apa-pun, fikirannya bening sebening
senyumnya, dadanya "nyega-rah" dan terbuka untuk siapa saja,
hatinya selalu damai sedamai wajahnya.

5.Kyai Junaidi Al-Baghdadi (Imam Besar Dzikir Manaqib


Jabotabek)
Sangat sulit bagi saya merangkai dan memilih kata yang tepat
untuk mendeskripsikan kesan saya mengenai Abah kyai
Muzakki, sebab semua yang ada pada beliau adalah berkesan
bagi saya, beliau adalah kesan itu sendiri dan kesan itu adalah
beliau sendiri, antara beliau dan kesan adalah satu. Jika "tidak
boleh tidak" saya harus mengabstraksikan gemuruh hati saya
tentang beliau, maka dari lidah ini hanya muncul tiga kata,
pertama, saya mencintai beliau, kedua, beliau adalah segalanya
bagi saya, dan ketiga, selama beliau ada, maka Junaidi Baghdadi
pasti juga ada.

101
6. Prof. Dr. Kusmayanto Kadiman, Ph.D. ( Mantan
Menristek R.I.)
Walaupun hanya beberapa kali saya bertemu dengan Kyai
Muzakki di pesantren al-Qodiri Jember dan di Bandung, tetapi
saya langsung sangat akrab dengan beliau, dalam pandangan
saya, beliau adalah sosok yang memancarkan kepribadian
seorang ulama yang mantap dan istiqomah, sosok ulama tipikal
masa depan yang mampu memberikan solusi dan penyelesaian
kongkrit atas sejumlah derita yang dialami sebagian besar
manusia modern. Beliau adalah dokter spiritual yang berperan
mengobati sejumlah penyakit hati dan menampung segala
tumpahan keluh kesah masyarakat serta siap memberikan
keteduhan pada mereka semua. Bagi orang yang lain Kyai
Muzakki mungkin biasa saja, tapi bagi saya keberadaan beliau
laksana air telaga yang tenang serta menenangkan, laksana awan
yang menaungi semua benda di bawahnya, laksana air hujan
yang membasahi semuanya, baik atau pun jahat.

7. Brigjen H. Mudjiono (Kasdam V Brawijaya)


Kyai Muzakki dalam pandangan saya merupakan sosok ulama
yang berpendirian, tutur katanya lembut dan melankolis, isi
pembicaraannya mendalam bahkan menukik dan keberadaannya
membawa banyak manfaat bagi lingkungan sekitarnya, bila
disanjung beliau tertunduk sedih, bila dicela beliau tersenyum.
Fatwa-fatwa beliau memukau bagaikan sihir, banyak, ulasan
aktual beliau yang menyentuh dan menyayat relung batin yang
tak jarang membuat pendengarnya tersedu, menjerit dan
menyadari apa sebenarnya makna hidup ini, fikiran-fikiran
beliau visioner, tajam dan menukik, bukan saja karena
membongkar mainstream yang oleh banyak orang diyakini benar

102
tetapi juga "berani" mengungkap sesuatu yang oleh sebagian
orang dianggap tabu, statemennya kadang juga keras "menjewer"
banyak pihak tetapi tentu dengan hujjah yang tak terbantahkan,
bahasannya sederhana, mudah difahami, merakyat dan renyah
serenyah tipologi orangnya.

8. Prof. Dr. H. Qodri Azizi, M.A.


Saya termasuk salah seorang yang cukup sering sowan kepada
Kyai Muzakki, kesan saya, beliau adalah salah seorang ulama
yang telah sempurna menguasai ilrnu hati, beliau mampu
memberikan maaf kepada orang lain ketika hatinya sedang
bergejolak, mampu bersikap dermawan kendati dirinya dalam
keadaan sangat butuh, mampu menjaga hukum agama kendati
dalam keadaan sepi dan mampu berkata benar dan jujur kendati
di hadapan siapapun dan berisiko apapun. Selain itu beliau juga
merupakan sosok yang mempunyai integritas, kejujuran,
keberanian dan ketulusan hati dalam melakukan perbaikan
moralitas masyarakat, fatwa-fatwanya merupakan shock therapy
dalam membangkitkan kesadaran umat islam untuk lebih maju
dan berprestasi menjadi umat terbaik.

9. Prof. Dr. KH. Said Agil Sirdj, M.A. (Ketua Umum PBNU)
Bagi saya Kiai Muzakki adalah figur yang istiqomah menjadikan
hatinya sebagai qolbul khosi' li dzikrillah, sehingga
basyariahnya, dlomirya dan fuadnya berfungsi dengan baik
dalam kehidupan keseharian beliau. Saat ini Kyai Muzakki
merupakan sedikit ulama yang dengan kekuatan dzikirnya
mampu membangun secara menakjubkan "hati" masyarakat
menjadi "qolbun salim". Dzikir yang dikembangkan dan
dimasyarakatkan beliau selain mengandung spirit pembebasan

103
manusia dari segala bentuk peminggiran, ketertindasan dan
diskriminasi, juga merupakan antibodi yang menyebabkan
sebagian masyarakat mempunyai daya tahan terhadap berbagai
macam kesulitan hidup yang menimpanya.

104
MENELISIK SILSILAH
KIAI MUZAKKI

Ali bin Abi Tholib karromallahu wajah menyebutkan


"pemuda yang handal adalah mereka yang berani mengatakan
inilah aku, bukan yang mengatakan aku anak fulan cucu si
fulan".
Pandangan tersebut relevan dengan tuntunan al-Qur'an yang
menegaskan bahwa sesungguhnya posisi yang paling mulia di
antara manusia di sisi Allah adalah yang paling taqwa di antara
mereka. Karena itu kepada anak cucunya, para santrinya dan
para jamaahnya, Kyai Muzakki sering memberikan tausiah atau
qoul hikmah bahwa :
‫الشرف ال باانسب ولكن بالتعب‬
Artinya :
"Kemuliaan seseorang itu bukan karena nasabnya, tetapi
karena jerih payah usahanya sendiri", maka jangan andalkan
nasab dan silsilah tapi andalkanlah dirinya sendiri.
Bagi Kyai Muzakki kemuliaan dan eksistensi seseorang
bukan ditentukan oleh orang lain, juga bukan karena faktor
keturunan, genetik, jabatan, kekayaan atau pelbagai simbol
dhahiriyah lainnya, melainkan lebih ditentukan oleh prestasi,
kompetensi, track record (rekam jejak) dan kredibilitas serta
ketaqwaan dirinya sendiri kepada Allah swt, dalam konteks
inilah kiranya difahami pernyataan yang sering disampaikan
Kyai Muzakki "kalah wirid kalah, menang wirid menang".
Namun demikian, bagaimanapun silsilah tetap memiliki
makna penting bukan pada pengertiannya yang menunjuk pada
"aku anak siapa", melainkan pada esensi dari "aku" yang
memancarkan sebuah peran dan manfaat dalam kehidupan nyata,

105
maka istilah "buah itu tidak akan jatuh jauh dari pohonnya" atu
"liyakun waladul asadi syiblan laa hirratan" (anak singa
seharusnya sanga bukan kucing) harus difahami sebagai motivasi
yang dapat memacu dirinya untuk berprestasi lebih baik dari
nenek moyang mereka sebelumnya.
Penulisan silsilah Kyai Muzakki di sini dimaksudkan untuk
melihat bagaimana beliau sejak dalam kandungan, masa kanak-
kanak, masa remaja hinga pada masa dewasa, termasuk juga
untuk melihat berbagai i'tibar positif yang dapat diteladani oleh
generasi berikutnya.
Setiap orang tua pasti mendambakan dzurriyahnya hidup
sukses, karena itu berbagai hal dilakukan oleh orang tua untuk
mendesain agar para dzurriyahnya kelak dapat mencapai
kesuksesan hidup yang gmilang, dalam Islam atensi terhadap
nasib anak tidak hanya dimulai pasca kelahiran anak, tetapi jauh
sebelumnya, ketika kedua orang tuanya akan menikah orientasi
ke arah tersebut sesungguhnya telah dimulai.
Teks-teks suci yang mengajarkan -misalnya- agar orang
berhati-hati memilih pasangan, karena anak yang lahir darinya
akan mewarisi watak, juga ajaran tentang tata cara, akhlaq dan
doa-doa yang harus dilakukan suami istri sebelum dan sesudah
melakukan hubungan intim, ketika istri hamil, bahkan saat sang
bayi lahir, adalah seperangkat bukti betapa orang tua sangat
menentukan hitam-putih atau sukses tidaknya sang anak
dikemudian hari.
Terdapat beberapa kiat yang dilakukan leluhur Kyai
Muzakki untuk tujuan diatas, antar lain :
Pertama, memberikan keteladanan yang baik. Ke-dua,
melihbatkan anak cucu mereka dalam doa-doa yang spiritual dan

106
inspirasional, seperti halnya nabi Ibrahim as, yang
mengikutsertakan keturunannya dalam pelbagai doa-doanya
Yaa Tuhanku, Jadikan aku dan anak cucuku orang-orang
yang tetap mendirikan Shalat" (Qs. 14 : 40). Yaa Tuhanku,
Jadikanlah Negeri ini Negeri yang aman dan sentosa dan jauhkan
aku beserta anak cucuku dari menyembah berhala. (Qs. 14 : 35).
Sesungguhnya Aku (Allah) akan menjadikanmu (Ibrahim) Imam
bagi seluruh manusia. Ibrahim berkata (dan aku mohon juga)
dari keturunanku. (Qs. 2 : 124).
Ke-tiga, menceritakan kisah-kisah agung pada anak cucu,
sebab hakekat manusia adalah mahluk yang gemar bercerita dan
hidup berdasarkan cerita yang dipercayainya, para nabi mengajar
ummatnya dengan berbagai cerita dan perumpamaan, Al-Qur'an
sendiri sebagian isinya berbentuk cerita dan kisah.
Para sufi seperti al-Attar, Rumi dan Sa'di mengajarkan
kearifan perennial dengan cerita, pra kyai sepuh dulu senang
berdiskusi dengan putra-putrinya atau santrinya dengan
pendekatan cerita, tidak saja dari kisah Islam, tapi juga kisah-
kisah dalam injil, kisah dari China, India, motologi Yunani,
kisah pewayangan, sampai cerita Crayon Sinchan.
Ke-empat, mendiskusikan berbagai persoalan dan
penderitaan dengan perspektif ruhaniyah, yakni memberikan
makna terhadap semua kejadian dengan merujuk pada rencana
agung ilahi (The Divine Grand Design), bahwa setiap kejadian
yang menimpa manusia adalah implementasi dari kehendak
Tuhan, dan setiap kehendak Tuhan pasti yang terbaik, sebab
Tuhan sumber kebaikan.
Ke-lima, membawa anak cucu menikmati keindahan alam,
dan ke-enam membawa anak cucu berkunjung ke tempat orang-
orang menderita dengan maksud melatih kepekaan emosi

107
spiritual. Serta yang ke-tujuh, melibatkan anak cucu dalam
membaca kitab suci dan kegiatan ritual keagamaan lainnya
sebagai cara praktis untuk "tune in" anak dari pengalaman fisikal
material ke pengalaman spiritual.
Maka sekali lagi penulisan, silsilah Kyai Muzakki ini hanya
dimaksudkan untuk melihat dimensi-dimensi seperti di atas,
bahwa kemudian dalam penelusuran sisilah Kyai Muzakki
ditemukan memiliki titik ordinat dengan masyayikh dan habaib
yang terus bersambung pada Rasulullah Saw, sesungguhnya
hanyalah sebuah kebetulan belaka, yang pasti, Kyai Muzakki
terbukti nyata memiliki talenta spiritual yang dapat dijadikan
acuan oleh banyak orang untuk berkaca diri.
Dari berbagai data, ditemukan bahwa Kyai Muzakki
mempunyai silsilah yang bersambung hingga kepada Rasulullah
Saw, rinciannya adalah sebagai berikut :
Achmad Muzakki Syah adalah putra Nyai Juma'ati (Hj.
Fatimatuzzahra) binti KH. Syadali bin KH. Moh. Arief bin K.
Durrin bin K. Moh. Toyyib bin K. Abd. Latief bin KH. Asy'ary
bin KH. Moh. Adzro'i bin KH. Yusuf bin Sayyid Abd. Rahman
(Mbah Sambu) bin Sayyid Moh. Hasyim bin Sayyid Abd.
Rahman Basaiban bin Sayyid Abdullah bin Sayyid Umar bin
Sayyid Muhammad bin Sayyid Ahmad bin Sayyid Abu Bakar
Basyaiban bin Sayyid Moh. Asadullah bin Sayyid Hasan at-
Turabi bin Sayyid Ali bin Sayyid Moh. al-Faqih al-Muqaddam
bin Sayyid Ali bin Sayyid Moh. Sahibul Marbat bin Sayyid Ali
Qoli Qosam bin Sayyid Alwi bin Sayyid Muhammad bin Sayyid
Alwi bin Sayyid Ubaidillah bin Sayyid Ahmad al-Muhajir bin
Sayyid Isa an-Naqib bin Sayyid Moh. an-Naqib bin Sayyid Ali
al-Uraidi bin Sayyid Ja'far Shodiq bin Sayyid Moh. al-Baqir bin
Sayyid Zainal Abidin bin Husien asy-Syahid, putra Syayyidah

108
Fatimah az-Zahra al-Batul binti Baginda nabi besar Muhammad
Saw.

109
Daftar pustaka
http://alqodirijember.blogspot.co.id
http://alqodirijember.blogspot.co.id/2013/12/80-karomah-kh-
achmad-muzakki-syah.html
http://gus7.wordpress.com
http://kiaimuzakki.blogspot.co.id/
Mutiara ditengah samudra
Napak tilas kepemimpinan Kh achmad muzakki syah
Wawancara dari Para Alumni PP. Al-Qodiri

110
Anda bisa mendownload tulisan-tulisan yang lain tentang KH
Achmad Muzakki Syah di kiaimuzakki.blogspot.co.id

111

Anda mungkin juga menyukai