Anda di halaman 1dari 14

1.

    BAND PASS FILTER (BPF)

Salah satu  fungsi BPF adalah meloloskan frekuensi pada band/pita tertentu. Pembuatan BPF ini
menentukan keberhasilan dalam merakit BITX DUAL SPECTRA . Seringkali saya jumpai rekan
bertanya pada saya bagaimana untuk membuat BPF yang mudah dan hasil yang memuaskan.
Pada skema yang dilampirkan pada PCB Spectra DUAL BAND     ada cara yang mudah, yaitu
dengan memanfaatkan kumparan PRIMER pada Trafo IF Biru 10,7 MHz atau lilitan primer
beserta capasitornya tetap orsinilnya atau aslinya , hanya bagian sekunder yang digulung lagi
,nah ini yang akan saya bahas hingga detailnya ,karena dengan cara ini adalah yang termudah
khususnya bagi pemula yang baru mengenal lilitan BPF. Mengapa lilitan dan capasitornya pada
bagian primer tetap dipakai , jawabnya kita lilhat ,capasitor internal pada trafo IF Biru 10,7 Mhz
terukur sebesar 80pF ,jika diparalel dengan capasitor external yang ada di PCB sebesar 100pF
maka terhitung 80pF + 100pF =180pF dan jika kita resonansikan dengan lilitan pada lilitan
primer sudah cukup untuk beresonansi pada 7 MHz ,perlu diketahui lilitan pada bagian primer
Trafo IF Biru 10,7Mhz nilai induktansinya sebesar 1,95 – 3,06 uH . Padahal untuk beresonansi
katakanlah 7 MHz memerlukan Cuma 2,9uH dengan nilai capasitor paralelnya sebesar 180pF
yang tentu saja cukup atau menjangkau dari range lilitan asli pada trafo IF 10,7MHz. Yang perlu
dilepas adalah lilitan sekundernya , bisa dilihat pada gambar. Gulung ulang pada bagian
Sekundernya sebesar 4 Lilitan menumpuk diatas lilitan Primernya ,dengan kawat email 0,15mm.
Dan anda cukup merubah 2 lilitan saja yaitu L1 dan L2 . Untuk band 80m pada L3 dan L4
dengan membongkar trafo IF 10,7 MHz  dan menggulung ulang sebanyak 19 lilitan PRIMER
dan 4 Lilitan untuk SEKUNDER dengan kawat email 0,15mm.  Detail gambar silahkan di lihat .

LILITAN BAND PASS FILTER (BPF) PADA 40m BAND (7 MHz)


LILITAN BAND PASS FILTER (BPF) DI 80m BAND (3,8 MHz)
KHUSUS BPF 80m MAKA LILITAN ASLI NYA IF FM 10,7 MHz BERIKUT
CAPASITOR YANG BERADA DI BAWAH HARUS DI LEPAS DAN GULUNG ULANG
SESUAI CONTOH DI ATAS

L5 : LILITAN PADA BFO ( BEAT FREQUENCY OSCILATOR ) 


2. LILITAN DBM ( DOUBLE BALANCE MIXER) DAN SBM (SINGLE BALANCE
MIXER )

Untuk lilitan TRIFILAR untuk DBM yaitu  T1 , T1A dan T2 lihat pada arsib blog sebelumnya
yaitu cara membuat lilitan sama seperti pada BITX SPECTRA 40 , Begitu pula dengan Lilitan 
BIFILAR pada T3  lihat cara nya pada arsip blog cara membuat lilitan trifilar dan bifilar untuk
DBM dan SBM , cukup menggunakan kabel UTP pada tautan link berikut
http://yc3lvx.blogspot.com/2018/01/membuat-lilitan-trifilar-untuk-double.html. atau
menggunakan kabel UTP pada arsip lama pada tautan berikut
http://yc3lvx.blogspot.com/2020/06/serba-serbi-lilitan-dan-alternatif.html SELAMAT
MENCOBA 73 DE YB3LVX

  SERBA – SERBI LILITAN DAN KOMPONEN LAIN PADA BITX SPECTRA 40


Ada pepatah mengatakan “Tak ada rotan ,akar pun jadi” nah pepatah ini mengisyaratkan tentang
alternative atau pengganti dari suatu alat/komponen yang digunakan. Pada kali ini saya akan
mengulas secara tuntas ,bagaimana agar kita mudah untuk membuat lilitan pada BITX
SPECTRA 40 dengan komponen yang mudah dicari. Akan kita mulai dari pembuatan BPF
(Band Pass Filter) hingga lilitan Trifilar dan Bifilar dengan bahan yang mudah dicari
1.    BAND PASS FILTER (BPF)
Salah satu  fungsi BPF adalah meloloskan frekuensi pada band/pita tertentu. Pembuatan BPF ini
menentukan keberhasilan dalam merakit BITX SPECTRA 40. Seringkali saya jumpai rekan
bertanya pada saya bagaimana untuk membuat BPF yang mudah dan hasil yang memuaskan.
Pada skema yang dilampirkan pada PCB Spectra40 ada 2 macam alternative cara membuat BPF
tipe A yaitu digulung ulang sesuai tabel ,dan yang tipe B yaitu dengan memanfaatkan kumparan
Primer  pada Trafo IF Biru 10,7 MHz atau lilitan primer beserta capasitornya tetap orsinilnya
atau aslinya , hanya bagian sekunder yang digulung lagi ,nah ini yang akan saya bahas hingga
detailnya ,karena dengan cara B adalah yang termudah khususnya bagi pemula yang baru
mengenal lilitan BPF. Mengapa lilitan dan capasitornya pada bagian primer tetap dipakai ,
jawabnya kita lilhat ,capasitor internal pada trafo IF Biru 10,7 Mhz terukur sebesar 80pF ,jika
diparalel dengan capasitor external yang ada di PCB sebesar 100pF maka terhitung 80pF +
100pF =180pF dan jika kita resonansikan dengan lilitan pada lilitan primer sudah cukup untuk
beresonansi pada 7 MHz ,perlu diketahui lilitan pada bagian primer Trafo IF Biru 10,7Mhz nilai
induktansinya sebesar 1,95 – 3,06 uH . Padahal untuk beresonansi katakanlah 7 MHz
memerlukan Cuma 2,9uH dengan nilai capasitor paralelnya sebesar 180pF yang tentu saja cukup
atau menjangkau dari range lilitan asli pada trafo IF 10,7MHz. Yang perlu dilepas adalah lilitan
sekundernya , bisa dilihat pada gambar. Gulung ulang pada bagian Sekundernya sebesar 4 Lilitan
menumpuk diatas lilitan Primernya ,dengan kawat email 0,15mm. Dan anda cukup merubah 2
lilitan saja yaitu L1 dan L3 , kenapa kok Cuma 2 ,sedang L2 kok tidak, L2 cukup trafo IF Biru
10,7Mhz asli nya tanpa dirubah sama sekali, karena yang dibutuhkan Cuma kumparan bagian
Primernya ,sedang Sekundernya tidak terhubung apapun, nah mudah bukan . Detail gambar
silahkan di lihat .SELAMAT MENCOBA
LILITAN L4 PADA BFO

2.    Lilitan BIFILAR DAN TRIFILAR  dengan memanfaatkan Kabel UTP


Pada postingan sebelumnya pernah saya muat bagaimana membua lilitan Trifilar untuk DBM
(Double balance Mixer)  atau SBM (Single Balance Mixer) serta membuat trafo/lilitan Bifilar.
Pada kali ini akan saya bahas membuat lilitan Trifilar dan Bifilar dengan memanfaatkan kabel
UTP (Unshielded Twisted Pair) yaitu kabel ini sering digunakan untuk Jaringan Komputer atau
LAN (Local Area Network) . Kabel ini cukup bagus digunakan untuk lilitan trifilar atau bifilar
pada BITX Spectra 40 sebagai pengganti kawat tembaga email. Perlu diketahui Toroid cincin
bekas lampu LHE (Lampu hemat energy) itu kalau diukur dengan Ohm meter pada AVO maka
terdapat hambatan tertentu ,nah ini jika kita menggunakan kawat email tidak hati-hati maka bisa
terhubung dengan badan toroid LHE yang berakibat Mixer tidak normal,sehingga perlu dicek
dengan AVO meter saat kita melilit dengan kawat email . nah keuntungan menggunakan kabel
UTP ,pelindung kabel tidak perlu dibuang , langsung digulung begitu saja . kabel UTP saat kita
bedah maka terdapat 8 helai kabel inti tunggal , nah kita cukup ambil 3 helai kabel untuk lilitan
Trifilar dan 2 kabel untuk lilitan Bifilar. Kelebihan lain ,warna kabel dapat kita identifikasi untuk
menyambung pada bagian lilitan lain. Kabel UTP mudah sekali didapatkan , tetapi hati-hati ada
beberapa jenis dan merk kabel UTP dengan bahan full tembaga dan ada yang alumunium
berlapis tembaga , jika memungkinkan cari kabel UTP yang full tembaga ,biasanya merk
“BELDEN” , tetapi jika menemukan yang alumunium berlapis tembaga perlu hati-hati dalam
mengupas kabel atau melilit karena jenis alumunium mudah patah , keduanya dapat digunakan
untuk lilitan bifilar atau trifilar baik yang full tembaga atau yang alumunium berlapis tembaga.
Gulung 6 lilit secara Trifilar atau Bifilar sesuai petunjuk gambar dibawah ini. SELAMAT
MENCOBA
LILITAN BIFILAR :
LILITAN TRIFILAR :
3.    RESISTOR 56 OHM SEBAGAI PENGGANTI TRIMPOT 100 OHM
Seringkali kita terbentur dengan beberapa komponen yang cukup sulit dicari, salah satu contoh
adalah Trimpot 100 Ohm. Mungkin sulit dicari , jangan khawatir sesuai pepatah diatas “Tidak
ada Rotan, Akar pun jadi” maka dapat kita buat dengan 2 buah resistor 56 Ohm sebanyak 2 buah
yang kita pasang pada trimpot 100 Ohm ,hanya kelemahan nya tidak dapat diatur atau disetel,
tetapi ini sudah lumayan cukup digunakan pada BITX SPECTRA40 jika rekan-rekan kesulitan
menemukan trimpot 100 Ohm, untuk detail gambar pemasangan dapat dilihat pada gambar
,SELAMAT MENCOBA.
  

4. MEMILIH VARCO ( VARIABLE CONDENSATOR)


Untuk menentukan atau menggeser frekuensi pada rangkaian VFO maka Peran VARCO
sangatlah penting. Varco merupakan capasitor yang dapat diubah- nilainya dan tergantung jenis
dan ukurannya .Ada 2 jenis varco yaitu varco logam (besi) dan varco plastic.Secara umum Varco
plastic lebih mudah kita jumpai di toko-toko elektronik. Bentuk dan ukurannya juga bermacam-
macam. Pada kali ini yang saya bahas adalah Varco untuk Radio AM dan FM. Umumnya terdiri
dari 2 sisi , bagian sisi kiri dan kanan yang masing-masing memiliki 3 pin kaki. Jika kita amati
sering bingung untuk menentukan mana yang untuk AM atau untuk FM. Jika kita ukur dengan
capasitansi meter maka jelas akan terukur . Saya pernah ukur untuk AM sebesar 0 – 150pF
sedang untuk FM 0 – 30pF , nah ini seringkali rekan bertanya , kok rangenya VFO BITX
SPECTRA sempit ya , nah ternyata yang dipasang varco untuk radio FM yaitu sebesar 0 – 30Pf,
sehingga tidak lebar range nya. Sekarang bagaimana menentukan mana yang AM dan mana yang
FM , lihat gambar di bawah , ternyata ada tanda semacam lingkarang atau katakanlah TITIK
pada bagian Varco AM , nah dari sini kita bisa menyimpulkan mana yang harus kita gunakan
untuk BITX SPECTRA40 , yaitu yang varco AM. Tidak hanya ini , setiap varco pasti parallel
dengan Trimmer capasitor yang letaknya di balik rotor varco /dibawah, lihat susunan Varco
.Pada varco AM/FM ada 4 trimmer , 2 untuk AM dan 2 untuk FM yang tujuannya untuk
membatasi range dari radio AM dan FM . Nah jika pada BITX SPECTRA 40 menentukan batas
atas dan bawah dari VFO , maka ini wajib diputar untuk menentukan lebar dari VFO itu
sendiri ,atau katakanlah batas atas dan bawah dari VFO BITX SPECTRA40 yaitu pada C2 dan
C4. Jika anda menemui varco yang khusus untuk radio AM biasanya terdapat hanya 2 trimmer .
Sekali lagi jangan sampai salah pasang VARCO AM/FM nya . SELAMAT BEREKSPERIMEN

 Pasang semua komponen dengan benar, diawali memasang jumper pada PCB BITX Spectra ,
pasang semua jumper , lalu pasang komponen dengan ukuran pendek agar rapi , diode
dipasang ,resistor, capasitor , transistor, trimpot dan lilitan. Pastikan sesuai petunjuk pada skema
untuk pembuatan Lilitan BPF ( Band Pass Filter ) ,juga lilitan Trifilar dan Bifilar pastikan juga
sesuai. Potensio bisa   dipasang langsung pada PCB. Langkah pertama untuk menguji bagian
Receiver ini yang pertama kita coba . Pasang Port tegangan atau Power Control yaitu terdapat
tulisan R – T – V – O yang mengandung makna R = Tegangan RX (receiver) sebesar 12 Volt ,T
= Tegangan TX (Transmitter) sebesar 12V. V = Tegangan Kontinyu sebesar 12 Volt , dan O
adalah Nol  atau Negatif dari tegangan. RTVO tersebut harus terhubung dengan Relay pada
Linear Amplifier , tetapi untuk mencoba receiver (RX) saja , anda bisa menyambungkan antara
V dengan R yang diberi tegangan 12 Volt dengan Negatifnya pada O.  Untuk langkah pertama ,
siapkan alat berupa Obeng logam dan RF Probe yang dapat dibuat sendiri untuk mengetahui
bahwa terdapat sinyal RF dari BFO dan VXO itu sendiri. Rangkaian RF Probe dapat dilihat pada
Gambar. Hubungkan RTVO tadi pada Tegangan Catu daya 12 Volt , minimal dengan arus 2
Ampere, lalu cek pada Test Point seperti pada Gambar . Test Point 1 dan 2 gunakan obeng logam
, sentuh di titik tersebut dan amati pada Loud Speaker BITX Spectra harus terdapat suara yang
cukup keras ,jika di sentuh obeng logam tadi. Test Point 2 harus lebih besar suaranya saat
disentuh obeng dibanding Test Point 1.Test Point 1 pada kaki resistor 4K7 Ohm di samping
kanan Kaki potensio Volume, Sedang Test Point 2 terletak di samping kanan Transistor Q3 atau
sebelah kiri dari Xtal Filter.   Jika ini normal maka bagian IF Amplifier 2 dan Product Detektor
,serta bagian Audio Amplifier   sudah Normal atau bekerja dengan baik. Jika tidak maka perlu di
cek apakan ada komponen yang salah pasang nilainya atau salah penempatan , atau mungkin
juga solderan ada yang kurang menempel . Berikutnya Gunakan RF PROBE untuk mendeteksi
sinyal RF pada bagian BFO dan sinyal RF pada bangian Oscilator (VXO) . Hubungkan RF
PROBE pada Test Point 3, letak Test Point 3 terletak dekat trimpot (VR1) pada kaki Diode
Product Detector pada sisi kaki Anode nya, jika terdapat simpangan sinyal pada VU meter maka
bagian BFO ini normal, jika tidak ada RF yang timbul pada bagian ini maka dicek dahulu bagian
BFOnya , mungkin trimmer capasitor kurang besar atau transistor tidak dapat membangkitkan
sinyal RF ,cek dulu dengan RF Probe. Lanjut pada bagian Oscilator , tempelkan RF Probe pada
Test point 4 yaitu pada bagian Diode yang berfungsi sebagai Mixer  , jika ada sinyal RF maka
RF Probe akan menunjukkan simpangan sinyal pada VU meter. Jika normal maka rangkaian
Oscilator (VXO) sudah bekerja. Setelah semua dirasa normal, hubungkan port RX ANT. Pada
antenna yang sesuai, atau minimal anda gunakan kabel panjang sekitar 5 – 10 meter pada input
antenna. Putar varco dan amati suara yang diterima .Jika bekerja dengan baik, maka sudah dapat
menerima rekan QSO di 40m band.Putar Fine Tune untuk mempermudah penerimaan. Putar
trimmer capasitor pada BFO hingga suara diterima jelas, dan stel pula lilitan L1, L2 dan L3 pada
Band Pass Filter (BPF) hingga suara yang Keras dan Jelas. Atur pula penyetelan AGC pada VR3
hingga didapatkan suara yang bagus dan tidak pecah saat menerima sinyal yang kuat. Untuk
mengatur level pada S- Meter maka putar VR4 hingga VU meter bergerak sesuai dengan
penerimaan sinyal.  Sampai disini dulu penyetelan tingkat penerimaan dari BITX SPECTRA
.Untuk bagian pemancar akan dilanjutkan bahasan di bagian ke 2 . SELAMAT MENCOBA

Anda mungkin juga menyukai