Anda di halaman 1dari 5

KEGIATAN BELAJAR 2

KD 21 Analisa proses kerja pembangkit SSB (Singgle Side Band)


Bacaan 2
Blokdiagram SSB

A. Tujuan
Setelah selesai pelajaran siswa diharapkan dapat :
1. Menjelaskan bagian-bagian Blok diagram SSB Generator
2. Meunjukkn contoh gambar rangkaian SSB dg IC TA7320
3. Menjelaskan Perakitan dan penataan alat
4. Menggambarkan rangkaian kristall oscilltor

B. Uraian Materi.
Single Side Band Generator – Bagian II

Pada kesempatan ini akan diterangkan bagian-bagian dari single side band dari blok
diagram yang telah dibahas pada artikel Single Side Band – I termasuk juga dengan
pembangkitan sinyal SSB sebagai berikut.

1. Mic Amp
Adalah sebuah penguat sinyal mikrofon, agar output mic cukup kuat diumpankan ke
balanced modulator. Digunakan transistor bipolar sebagai penguat yang bekerja pada
kelas A, resistor variabel dipakai untuk mengatur besarnya penguatan agar modulasi
yang dihasilkan tidak cacat.

2. AF Amp
Berfungsi sebagai penguat sinyal audio hasil demodulator. Penguat yang digunakan
adalah LM386 sehingga output audio yang dikeluarkan cukup untuk mendorong
sebuah speaker kecil.

3. Carrier Osc
Oscilator ini berfungsi untuk membangkitkan sinyal carrier. Rangkaian oscilator ini
sudah terkemas menjadi satu dengan rangkaian modulator dan demodulator sehingga
hanya dibutuhkan sedikit tambahan komponen untuk membentuk rangkaian ini.
Osilator ini membangkitkan frekuensi 15,0015 MHz, mengingat kristal yang digunakan
frekuensinya adalah 15MHz (untuk menambah yang 1,5KHz frekuensi kristal tersebut
dinaikkan dengan cara menyeri kristal tersebut dengan sebuah kapasitor variabel
sebesar 50pF).

4. Balanced Modulator
Rangkaian ini berfungsi smemodulasikan sinyal audio ke sinyal carrier, output dari
balanced modulator adalah sinyal Double Side Band Suppressed Carrier (DSBSC).
Banyak cara untuk membuat Balanced Modulator akan tetapi dalam rangkaian ini
dipilih IC TA7320, demi ringkasnya rangkaian.
5. Demodulator
Bagian ini bertugas untuk menguraikan kembali sinyal SSB yang diterima menjadi
sinyal AF, menggunakan IC yang sama dengan bagian modulator, karena IC TA7320
dapat digunakan sebagai modulator dan juga sebagai demodulator.

Gambar 1
Komposisi kaki dan rangkaian dalam IC TA7320

6. IF Amplifier
Bagian ini bertugas sebagai penguat frekuensi antara pada bagian output modulator
dan input demodulator. Pada bagian output modulator penguat IFnya menggunakan
sebuah FET sebagai penguat. Pemilihan FET pada bagian ini karena FET mempunyai
impedansi input sasngat tinggi, sehingga FET tidak akan membebani kerja dari
modulator. FET 2SK241 dipilih karena memiliki gain yang tinggi (24dB) dan noise dari
FET ini cukup rendah (1.4dB), sehingga memudahkan penerimaan inyal yang lemah.
Sedangkan pada bagian penguat antara kristal filter dengan demodulator penguat
IFnya menggunakan dua buah FET, sehingga diperoleh penguatan yang lebih tinggi
karena apa bila sinyal melewati kristal filter akan terjadi pelemahan terhadap sinyal
tersebut (Attenuasi) jadi supaya sinyalnya cukup untuk di demodulasi maka sinyalnya
harus diperkuat terlebih dahulu.

7. Kristal Filter
Bagian ini adalah bagian yang paling vital dari sebuah generator SSB dan paling sulit
dibuat, karena itu membutuhkan ketelitian ekstra supaya hasil yang di peroleh sesuai
dengan yang diinginkan. Pada bagian ini dibentuk sinyal SSB dengan cara membuang
salah satu sisi (side band) dari sinyal DSBSC yang dibangkitkan pada modulator.
Kristal filter yang digunakan pada bagian ini adalah tipe ladder filter atau dikenal
dengan nama Cohn Filter. Cara cara yang dapat ditempuh dalam pembuatannya
seperti langkah-langkah berikut ini:
a. Pilih kristal yang karakteristiknya kira-kira identik, beda frekuensi yang masih
dapat ditoleransi antar kristal harus kurang dari 10% dari bandwidth yang
diinginkan. Misalkan ingin membuat filter dengan bandwidth 2,5KHz maka beda
frekuensinya harus kurang dari 250Hz.
b. Ambil nilai kapasitansi yang akan digunakan, nilai kapasitansi ini mempengaruhi
bandwidth yang didapat. Semakin besar nilai kapasitornya maka bandwidthnya
akan semakin sempit dan akan terjadi pelemahan (insertion loss) yang makin
besar pula.
c. Buat nilai terminasi yang bervariasi untuk memperoleh bentuk yang bebas dari
ripple sementara tetap mempertahankan stopband attenuation yang cukup.

Pada rangkaian ini digunakan Cohn filter yang terdiri dari 8 buah kristal dengan
bandwidth sekitar 2,5KHz dan frekuensi centernya pada 15 MHz.

Gambar 2
Rangkaian Kristal Filter

8. Perakitan dan penalaan alat


Apabila rangkaian diatas sudah di-pcb-kan, maka bisa mulai merakit generator ini,
berikut ini adalah langkah langkah perakitannya:
a. Pertama-tama rakit bagian AF Amplifier dan bagian penguat mic, apabila sudah
selesai bagian AF amplifiernya dicoba dengan cara memberi sinyal AF pada
inputnya, apa bila terdengar suara pada speaker maka perakitan bagian AF
amplifier sudah selesai. Untuk mencoba bagian penguat mic dapat
menghubungkan sementara output dari penguat mic dengan AF amplifier, apa bila
rangkain mic amplifiernya sudah bekerja lepaskan lagi hubungan antara output mic
amplifier dengan AF amplifier.
b. Setelah itu baru rakit bagian oscilator carrier dengan bantuan frekuensi counter
dapat diketahui berapa frekuensi yang dibangkitkan oleh kristal pada saat itu, pada
bagian ini dibutuhkan frekuensi sebesar 15,0015 MHz, untuk memperoleh frekuensi
itu dapat dilakukan dengan memutar trimer kapasitor sampai diperoleh frekuensi
yang diinginkan.
c. Untuk bagian balanced modulator dapat menggunakan osiloskop untuk melihat
gelombang yang terbentuk, diatur sedemikian rupa sehingga diperoleh bentuk
gelombang yang bagus, penguatan dari mic amplifier diatur supaya supaya
modulasi yang dihasilkan tidak cacat.
d. Setelah itu dilanjutkan dengan merakit bagian IF amplifier, setelah selesai pakai
osiloskop untuk melihat besarnya gelombang yang terjadi, untuk memperbesar
penguatannya diatur bagian trafo IF-nya dengan cara memutar inti feritnya sampai
diperoleh penguatan yang paling besar, hal ini juga berlaku untuk IF bagian
penerima, inti feritnya diputar sampai diperoleh suara yang paling keras dan paling
jernih.
e. Untuk bagian kristal filter ini bagian yang paling susah sebab membutuhkan
spectrum analizer untuk melihat kurva dari filter yang dibuat, akan tetapi karena
harga alat ini sangat mahal bisa menggantinya dengan menggunakan sweep
generator buatan sendiri dan sebuah osiloskop untuk melihat kurva yang dihasilkan
oleh filter tersebut.
f. Kumparan yang digunakan dalam rangkaian ini ada dua macam : buatan pabrik
dan buatan sendiri untuk kumparan 220uH dan 1mH adalah buatan pabrik
sedangkan yang lain adalah gulungan sendiri, berikut ini adalah cara pembuatan
masing masing kumparan :
a. · Untuk L1 dibuat dari 12 lilit kawat email dengan diameter 0.2mm di gulung pada
koker dengan diameter 5 mm.
b. · Untuk T1 sampai T4 bagian primernya terdiri dari 12 lilit dan sekundernya terdiri
dari 4 lilit dengan menggunakan email dengan diameter 0.2mm dan digulung pada
koker dengan diameter 5mm.
c. · Untuk T5 bagian primernya terdiri dari 12 lilit dan ditap pada lilitan ketiga dari
ground (jadi terdiri dari 3 lilit dan 9 lilit) untuk bagian sekundernya terdiri dari 4lilit
menggunakan email dengan diameter 0.2mm dan menggunakan koker dengan
diameter 5mm. Koker yang dimaksud adalah koker yang bias a digunakan untuk
menggulung kumparan dimana koker ini mempunyai lima buah kaki pada bagian
dasarnya.
g. Besarnya penguatan pada bagian penerima bisa diatur lewat bagian AGC, yaitu
dengan cara memutar variabel resistor 47 KOhm sehingga diperoleh besarnya
penguatan yang inginkan.
h. Penunjukan meter di-set melalui potensiometer 1 Kohm, untuk mengatur meter ini
digunakan transceiver lain untuk menerima sinyal, lalu dibandingkan dengan
penunjukan meter alat yang dibuat, jadi apabila transceiver lain yang dipakai
sebagai patokan menunjukkan sinyal S-9 maka meter alat yang dibuat di-set
supaya penunjukannya sama .
i. Bagian transmit dari modul ini dicoba dengan cara menghubungkan bagian PTT
dengan ground untuk mengaktifkan relay dan menghidupkan bagian transmitnya,
setelah itu T1, T2 dan T5 diatur supaya dihasilkan sinyal output yang paling kuat
tetapi tidak cacat, hal ini dapat dilihat dari penunjukan sinyal meter dari transceiver
yang digunakan untuk uji coba alat ini.

Pengetesan akhir penulis menggunakan sebuah transceiver HF ICOM IC-720A yang


ditala pada frekuensi 15MHz, untuk memonitor sinyal SSB yang dihasilkan oleh
generator ini apakah sudah bekerja pada side band yang benar dan juga untuk
mencoba bagian penerimanya apakah sudah berjalan dengan sempurna.

Karena baian ini hanyalah sebuah generatornya saja maka anda dapat menambahkan
sendiri mixer pada bagian outputnya untuk memperoleh frekuensi kerja yang diinginkan
akan tetapi harus diingat bahwa mixer yang digunakan harus bertipe balanced mixer
atau double balanced mixer, apabila tidak maka modulasi yang dihasilkan akan cacat.
Hal ini juga berlaku untuk mixer bagian penerima untuk meningkatkan kualitas
penerimaan gunakan mixer seperti pada bagian pemancar.
Untuk heterodin oscilatornya yang diumpankan pada bagian mixer penerima dan
pemancar anda dapat menggunakan oscilator macam apa saja tergantung kreativitas
anda asal level outputnya sesuai dengan permintaan mixer anda.

Oleh Hendra Suhartono

Sumber : http://elektronika-elektronika.blogspot.com/
C.

D.

E.

Anda mungkin juga menyukai