Tugas Kelompok Agenda 3 Putri
Tugas Kelompok Agenda 3 Putri
Pemerintah
Pusat dan
Daerah
membuat kebijakan
yang berpihak pada
siswa
Masyarakat Guru
sekitar meningkatkan
membantu pembelajaran yang
mendukung program efektif
LPMP dan
widyaiswara Sekolah
memberikan
pelatihan kepada
Guru
Siswa memfasilitasi KBM
yang tepat
Dinas
Kesehatan Orangtua
sekitar
ikut aktif
memberikan layanan mendampingi anak
kesehatan dan
edukasi ke sekolah Pengawas
Sekolah
mengawasi dan
mengevaluasi
program
Jika dilihat antara keterkaitan berbagai pihak pelaksaan WoG terlihat dari koordinasi antara
beberapa sector. Sektor awal yang menjadi penentu adalah kebijakan pemerintah pusat ataupun daerah.
Pemerintah pusat dan daerah harus mengeluarkan peraturan yang dapat mengakomodir masalah yang
terjadi. Kemudian dari pihak Guru sebaiknya terus melakukan inovasi pembelajaran agar siswa tidak
bosan dan terciptanya pembelajaran jarak jauh yang efektif. Pihak sekolah harus memfasilitasi
stakeholder nya untuk melaksanakan pembelajaran, seperti penggunaan dana BOS diprioritaskan dalam
pembelajaran Jarak Jauh dan pencegahan Covid 19 di sekolah. Pihak orangtua juga wajib berkoordinasi
melaporkan keadaan anaknya terkait kegiatan belajar di rumah serta mengawasi anaknya selama di
rumah, jangan hanya menuntut tetapi tidak ikut terlibat. Pengawas sekolah sudah semestinya ikut
mengawasi jalannya PJJ bahkan juga membantu guru guru memberikan contoh ide metode yang tepat
selama PJJ bukan hanya mengkritik tanpa memberi solusi. Dinas Kesehatan setempat juga dapat terlibat
dalam mengedukasi terkait covid atau bahkan memberikan vaksinansi kepada semua warga sekolah dan
melakukan pendataan. Pihak LPMP dan widyaiswara dapat membantu guru-guru memberikan pelatihan
terkait penggunaan TIK dan media yang menarik untuk sarana pembelajaran. Terakhir masyarakat ikut
serta mendukung program yang dilakukan sekolah.
Perubahan pola pikir / mindset untuk mau berubah dan mau belajar
Komitmen pimpinan melaksanakan program dan membuat kebijakan
Partisipasi semua pihak dalam koordinasi antara satu dengan yang lain
Kepercayaan satu dengan yang lain atas tugasnya masing-masing, tidak perlu saling curiga antara
satu dengan yang lain
Saling percaya akan menghasilkan komunikasi dan interaksi yang positif dan lebih
bermakna dalam penyelenggaraan dan pelaksanaan
Keterbukaan atas masalah yang timbul
Keterbukaan dalam hal ini adalah kesediaan untuk menerima pengaduan atau keluhan dan
sekaligus kesiapan untuk melakukan tindakan nyata perbaikan. Keterbukaan juga dapat
diartikan sebagai kemauan untuk berkomunikasi dengan pihak lain secara efektif.
Ketersediaan anggaran
Gunakan anggaran sebaik mungkin jangan sampai ada pemborosan anggaran dan pelaporannya
harus sesuai dengan kondisi nyata
Umpan balik yang cepat dari pihak yang satu dengan yang lain
suatu keharusan sesegera mungkin memberi balikan (umpan-balik) atas setiap hal yang
diterima apalagi diminta dari setiap pihak. Jika masyarakat diminta untuk memberi
pendapat (memberi suara) dengan menjadikan mereka sebagai responden, maka jangan
pernah menunggu terlalu lama untuk memberikan respon
perubahan
pola pikir
Keberhasilan
Whole of
Governmoent
partisipasi
anggaran
semua pihak
keterbukaan kepercayaan