Oleh :
Nurhasanah
D042192003
1
DAFTAR PUSTAKA
A. PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
1. Deskripsi Model............................................................................................................ 1
i
DAFTAR GAMBAR
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Material.............................................................................................................. 3
Tabel 2. Schedule............................................................................................................. 4
iii
A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi Model
Idealnya, sebuah bangunan mempunyai nilai estetis dan berfungsi sebagaimana
tujuan bangunan tersebut dirancang, yaitu memberi rasa aman (dari gangguan alam
dan manusia/makhluk lain), serta memberikan kenyamanan, salah satunya
kenyamanan termal. Berada dalam bangunan, kita berharap tidak merasa kepanasan,
sehingga setiap bangunan diharapkan dapat memberikan kenyamanan termal.
Dalam menganalisis suatu objek, dapat dilakukan dengan berbagai macam
program, salah satunya adalah program Ecotech Analysis. Dalam hal ini, program
ecotech akan digunakan untuk menganalisis kondisi termal pada model rumah sangat
sederhana tipe 18 m2.
2. Parameter Setting
a. Lokasi
Sebelum menganalisis suatu objek pada program Ecotech, perlu dilakukan
setting lokasi dengan memasukkan data cuaca lokasi, dalam hal ini adalah data
cuaca pada Kota Makassar, berikut garis horizontal dan garis lintangnya. Letak
objek berada pada suatu daerah perumahan yang terletak dipinggiran kota. Maka
pada tool local terrain dipilih Suburban. Orientasi bangunan menghadap ke arah
utara.
1
b. Konstruksi
Objek yang akan di analisis adalah model rumah sangat sederhana tipe 18
m2. Terdiri dari ruang tamu, kamar tidur dan KM/WC. Berbentuk persegi dengan
model atap perisai.
Letak bukaan berada sisi selatan rumah, yakni pada ruang tamu dan kamar
tidur. Jendela dengan luas 1.4 m x 0.6 m, ventilasi 0.3 x 0.2 m, beserta pintu 2.1 x
0.8 m. Disisi utara bangunan terdapat ventilasi 0.3 x 0.2 pada KM/WC.
2
c. Material
Berikut material yang digunakan pada bangunan rumah sangat sederhana
tipe 18 m2.
Tabel 1 : Material
N
Elemen Bangunan Keterangan
o
1 Dinding
- 110 mm external brick
- 75 mm timber frame
- 10 mm plasterboard
2 Lantai
- 100 mm thick concrete
- Ceramic tiles
3 Plafon
- Acoustic tiles
4 Pintu
- 40 mm thick solid core pine
timber door
5 Jendela
- Single painof glass
- Timber frame
6 Atap
- Concrete roof asphalt
3
d. Scheduling
Ruang yang akan di analisis adalah ruang tamu dan kamar tidur. Berikut
adalah schedule pada ruang tersebut.
Tabel 2 : Schedules
Mean
Gambar 4 : Mean radiant temperature
Radiant Temperature adalah pancaran
Sumber panas
: Analisis, 2020 yang memasuki permukaan dalam
bangunan atau yang menembus material. Rata-rata temperature pancaran memberi
4
pengaruh pada temperature udara sekitar. Dihasilkan dari temperature permukaan
benda yang ada di dalam ruang.
Berdasarkan parameter warna, suhu pada kamar tidur berada di kisaran 28 – 32
˚C. Sementara ruang tamu 38 – 40 ˚C. Adanya perbedaan suhu antara kedua ruang
dikarenakan pada ruang tamu memiliki ventilasi yang lebih banyak dibandingkan
dengan ventilasi pada kamar tidur.
2. Distribution Temperature
a. Ruang tamu
Mengacu pada schedule, ruang tamu digunakan pada pukul 16.00 – 20.00. Pada
waktu tersebut suhu berada pada tingkatan 33 – 32.6 ˚C. Sementara suhu di luar 30 –
28 ˚C, atau selisih 3 – 4.5 ˚C. Berdasarkan hasil analisis, temperatur di dalam ruang
tamu lebih tinggi daripada temperature di luar ruangan.
5
Gambar 5 : Distribusi temperature ruang tamu
Sumber : Analisis, 2020
b. Kamar tidur
Mengacu pada schedule, kamar tidur digunakan pada pukul 20.00 – 06.00
Pada waktu tersebut suhu berada pada tingkatan 25 – 28.1 ˚C. Sementara suhu di
luar 24 – 28 ˚C, atau selisih -3.0 – 4.1 ˚C. Berdasarkan hasil analisis, temperatur
di dalam kamar tidur lebih tinggi daripada temperature di luar ruangan.
6
Gambar 6 : Distribusi temperature kamar tidur
Sumber : Analisis, 2020
3. Internal Gains
a. Ruang tamu
Dari hasil analisis imternal gains, perolehan panas pada ruang tamu pada
pukul 16.00 – 20.00 adalah 288 – 256 Wh.
7
Gambar 7 : Internal gains ruang tamu
Sumber : Analisis, 2020
b. Kamar tidur
Dari hasil analisis imternal gains, perolehan panas pada ruang tamu pada
pukul 20.00 – 06.00 adalah 170 Wh.
8
Gambar 9 : Direct solar gains ruang tamu
Sumber : Analisis, 2020
b. Kamar tidur
Dari hasil analisis direct solar gains, perolehan panas radiasi matahari
pada kamar tidur berdasarkan grafik dan parameter warna adalah 0 – 80 Wh. Dan
perolehan panas radiasi yang tinggi terjadi pada bulan mei – juli sekitar pukul
08.00 – 15.00.
9
Gambar 11 : Arah bangunan
Sumber : Analisis, 2020
D. DESIGN INPROVEMENT
1. Perubahan Orientasi Bangunan
Berikut orientasi bangunan menghadap ke selatan. Pada bidang dinding yang
memilki bukaan, tidak lagi menerima perolehan panas radiasi dari sudut datangnya
matahari.
10
Gambar 12 : Arah bangunan
Sumber : Analisis, 2020
SEBELUM SESUDAH
11
SEBELUM SESUDAH
b. Atap
Pada rumah sangat sederhana, sebelumnya menggunakan atap bermaterial
Concrete roof asphalt. Kemudian material palfon diubah dengan Metal Deck
Insulated. Dari hasil distribusi temperature sebelumnya, suhu ruang tamu berada
pada tingkatan 33 – 32.6 ˚C, menjadi 32.8 – 32.5 ˚C. Sedangkan pada kamar
terjeadi peningkatan suhu pada pukul 00.00 – 06.00.
12
SEBELUM SESUDAH
SEBELUM SESUDAH
13
14