Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN HASIL ANALISIS

PERANCANGAN DAN SIMULASI TERMAL DENGAN PROGRAM ECOTECT

Oleh :

Nurhasanah
D042192003

PROGRAM PASCASARJANA ARSITEKTUR


DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020

1
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ i

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL ............................................................................................................... iii

A. PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

1. Deskripsi Model............................................................................................................ 1

2. Parameter Setting ......................................................................................................... 1

B. ANALISIS HASIL SIMULASI ..................................................................................... 4

1. MRT (Mean Radiant Temperature) ............................................................................. 4

2. Distribution Temperature ............................................................................................. 5

3. Internal Gains ............................................................................................................... 7

4. Direct Solar Gains ........................................................................................................ 8

5. Orientasi Bangunan ...................................................................................................... 9

C. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................................10

D. DESIGN IMPROVEMENT .......................................................................................... 10

1. Perubahan Orientasi Bangunan .................................................................................... 10

2. Perubahan Material Bangunan ..................................................................................... 11

i
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Setting lokasi.................................................................................................. 1

Gambar 2. Model denah................................................................................................... 2

Gambar 3. Tampilan bangunan........................................................................................ 2

Gambar 4. Mean radiant temperature............................................................................. 4

Gambar 5. Distribusi temperature ruang tamu................................................................. 6

Gambar 6. Distribusi temperature kamar tidur................................................................ 7

Gambar 7. Internal gains ruang tamu.............................................................................. 7

Gambar 8. Internal gains kamar tidur.............................................................................. 8

Gambar 9. Direct Gains ruang tamu................................................................................ 8

Gambar 10. Direct Gainskamar tidur.............................................................................. 9

Gambar 11. Orientasi bangunan...................................................................................... 9

Gambar 12. Arah bangunan............................................................................................. 10

Gambar 13. Distribusi temperature setelah mengubah material plafon........................... 12

Gambar 14. Distribusi temperature setelah mengubah material atap.............................. 13

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Material.............................................................................................................. 3

Tabel 2. Schedule............................................................................................................. 4

iii
A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi Model
Idealnya, sebuah bangunan mempunyai nilai estetis dan berfungsi sebagaimana
tujuan bangunan tersebut dirancang, yaitu memberi rasa aman (dari gangguan alam
dan manusia/makhluk lain), serta memberikan kenyamanan, salah satunya
kenyamanan termal. Berada dalam bangunan, kita berharap tidak merasa kepanasan,
sehingga setiap bangunan diharapkan dapat memberikan kenyamanan termal.
Dalam menganalisis suatu objek, dapat dilakukan dengan berbagai macam
program, salah satunya adalah program Ecotech Analysis. Dalam hal ini, program
ecotech akan digunakan untuk menganalisis kondisi termal pada model rumah sangat
sederhana tipe 18 m2.
2. Parameter Setting
a. Lokasi
Sebelum menganalisis suatu objek pada program Ecotech, perlu dilakukan
setting lokasi dengan memasukkan data cuaca lokasi, dalam hal ini adalah data
cuaca pada Kota Makassar, berikut garis horizontal dan garis lintangnya. Letak
objek berada pada suatu daerah perumahan yang terletak dipinggiran kota. Maka
pada tool local terrain dipilih Suburban. Orientasi bangunan menghadap ke arah
utara.

Gambar 1 : Setting lokasi


Sumber : Analisis, 2020

1
b. Konstruksi
Objek yang akan di analisis adalah model rumah sangat sederhana tipe 18
m2. Terdiri dari ruang tamu, kamar tidur dan KM/WC. Berbentuk persegi dengan
model atap perisai.

Gambar 2 : Model denah


Sumber : Analisis, 2020

Letak bukaan berada sisi selatan rumah, yakni pada ruang tamu dan kamar
tidur. Jendela dengan luas 1.4 m x 0.6 m, ventilasi 0.3 x 0.2 m, beserta pintu 2.1 x
0.8 m. Disisi utara bangunan terdapat ventilasi 0.3 x 0.2 pada KM/WC.

Gambar 3 : Tampilan bangunan


Sumber : Analisis, 2020

2
c. Material
Berikut material yang digunakan pada bangunan rumah sangat sederhana
tipe 18 m2.
Tabel 1 : Material

N
Elemen Bangunan Keterangan
o
1 Dinding
- 110 mm external brick
- 75 mm timber frame
- 10 mm plasterboard

2 Lantai
- 100 mm thick concrete
- Ceramic tiles

3 Plafon
- Acoustic tiles

4 Pintu
- 40 mm thick solid core pine
timber door

5 Jendela
- Single painof glass
- Timber frame

6 Atap
- Concrete roof asphalt

Sumber : Analisis, 2020

3
d. Scheduling
Ruang yang akan di analisis adalah ruang tamu dan kamar tidur. Berikut
adalah schedule pada ruang tersebut.

Tabel 2 : Schedules

Ruang Tamu Ruang Tidur


Sistem Kontrol Natural Ventilation Cooling Only
Udara
Kisaran Suhu 20,5˚ – 27,2 ˚ 20˚ – 25 ˚
Aktivitas Sedentary (70W) Resting (45 W)
Well Sealed (0.5 ach) Well Sealed (0.5 ach)
Infiltrasi Reasonably Protected (0.25 Reasonably Protected (0.25
ach) ach)
Jenis Pakaian Trouser & Shirt (0.6 clo) Shorts & Shirt (0.4 clo)
Tingkat Pencahayaan 250 lux 250 lux
Schedule Weekdays. 16 – 20 Weekdays. 20 – 06
Sumber : Analisa, 2020

B. ANALISIS HASIL SIMULASI


1. MRT (Mean Radiant Temperature)

Mean
Gambar 4 : Mean radiant temperature
Radiant Temperature adalah pancaran
Sumber panas
: Analisis, 2020 yang memasuki permukaan dalam
bangunan atau yang menembus material. Rata-rata temperature pancaran memberi

4
pengaruh pada temperature udara sekitar. Dihasilkan dari temperature permukaan
benda yang ada di dalam ruang.
Berdasarkan parameter warna, suhu pada kamar tidur berada di kisaran 28 – 32
˚C. Sementara ruang tamu 38 – 40 ˚C. Adanya perbedaan suhu antara kedua ruang
dikarenakan pada ruang tamu memiliki ventilasi yang lebih banyak dibandingkan
dengan ventilasi pada kamar tidur.
2. Distribution Temperature
a. Ruang tamu
Mengacu pada schedule, ruang tamu digunakan pada pukul 16.00 – 20.00. Pada
waktu tersebut suhu berada pada tingkatan 33 – 32.6 ˚C. Sementara suhu di luar 30 –
28 ˚C, atau selisih 3 – 4.5 ˚C. Berdasarkan hasil analisis, temperatur di dalam ruang
tamu lebih tinggi daripada temperature di luar ruangan.

5
Gambar 5 : Distribusi temperature ruang tamu
Sumber : Analisis, 2020

b. Kamar tidur
Mengacu pada schedule, kamar tidur digunakan pada pukul 20.00 – 06.00
Pada waktu tersebut suhu berada pada tingkatan 25 – 28.1 ˚C. Sementara suhu di
luar 24 – 28 ˚C, atau selisih -3.0 – 4.1 ˚C. Berdasarkan hasil analisis, temperatur
di dalam kamar tidur lebih tinggi daripada temperature di luar ruangan.

6
Gambar 6 : Distribusi temperature kamar tidur
Sumber : Analisis, 2020

3. Internal Gains
a. Ruang tamu
Dari hasil analisis imternal gains, perolehan panas pada ruang tamu pada
pukul 16.00 – 20.00 adalah 288 – 256 Wh.

7
Gambar 7 : Internal gains ruang tamu
Sumber : Analisis, 2020

b. Kamar tidur
Dari hasil analisis imternal gains, perolehan panas pada ruang tamu pada
pukul 20.00 – 06.00 adalah 170 Wh.

Gambar 8 : Internal gains kamar tidur


Sumber : Analisis, 2020

4. Direct Solar Gains


a. Ruang tamu
Dari hasil analisis direct solar gains, perolehan panas radiasi matahari
pada ruang tamu berdasarkan grafik dan parameter warna adalah 0 – 60 Wh. Dan
perolehan panas radiasi yang tinggi terjadi pada bulan bulan mei – juli sekitar
pukul 08.00 – 15.00

8
Gambar 9 : Direct solar gains ruang tamu
Sumber : Analisis, 2020

b. Kamar tidur
Dari hasil analisis direct solar gains, perolehan panas radiasi matahari
pada kamar tidur berdasarkan grafik dan parameter warna adalah 0 – 80 Wh. Dan
perolehan panas radiasi yang tinggi terjadi pada bulan mei – juli sekitar pukul
08.00 – 15.00.

Gambar 10 : Direct solar gains kamar tidur


Sumber : Analisis, 2020
5. Orientasi Bangunan
Bangunan rumah sangat sederhana menghadap kearah utara. Berikut simulasi
jalur matahari terhadap arah bangunan. Meskipun bukaan tidak mengarah langsung
ke arah jalur matahari, tetapi bukaan masih menerima perolehan panas radiasi,
khususnya ketika posisi matahari berada pada pukul 8.00 dan 15.00.

9
Gambar 11 : Arah bangunan
Sumber : Analisis, 2020

C. KESIMPULAN DAN SARAN


Pancaran panas yang memasuki permukaan dalam bangunan pada ruang tamu dan
kamar tidur memiliki perbedaan suhu antara kedua ruang dikarenakan pada ruang
tamu memiliki ventilasi yang lebih banyak dibandingkan dengan ventilasi pada kamar
tidur. Berdasarkan hasil analisis, temperatur di dalam bangunan lebih tinggi daripada
temperature di luar bangunan. Perolehan panas radiasi di tiap ruang pun berbeda,
tergantung pada bidang diding yang menerima perolehan cahaya serta banyaknya
radiasi yang menembus bangunan. Selain karena jumlah dan luas bukaan, penyebab
lainnya adalah jenis material yang digunakan. Karena setiap material memiliki daya
serap dan U-Value atau tingkat perpindahan panas melalui masing-masing.
Perlunya memperhatikan orientasi bangunan dan material yang akan digunakan
pada sebuah bangunan, sehingga mampu meminimalkan ketikdanyamanan akibat
suhu dan kondisi alam lainnya.

D. DESIGN INPROVEMENT
1. Perubahan Orientasi Bangunan
Berikut orientasi bangunan menghadap ke selatan. Pada bidang dinding yang
memilki bukaan, tidak lagi menerima perolehan panas radiasi dari sudut datangnya
matahari.

10
Gambar 12 : Arah bangunan
Sumber : Analisis, 2020

2. Perubahan Material Bangunan


a. Plafon
Pada rumah sangat sederhana, sebelumnya menggunakan plafon jenis
Acoustic Tiles. Kemudian material palfon diubah dengan Plaster Insulation
Suspended. Dari hasil distribusi temperature sebelumnya, pada waktu schedule
ruang tamu, suhu berada pada tingkatan 33 – 32.6 ˚C. Sementara suhu di luar
bangunan 30 – 28 ˚C. Menjadi 31.9 – 31.1 ˚C pada ruang tamu dan 30.0 – 26.7 di
luar bangunan. Sedangkan pada kamar tidur terjadi penurunan suhu pada pukul
00.00 – 06.00.

SEBELUM SESUDAH

11
SEBELUM SESUDAH

Gambar 13 : Distribusi temperature setelah mengubah material plafon


Sumber : Analisis, 2020

b. Atap
Pada rumah sangat sederhana, sebelumnya menggunakan atap bermaterial
Concrete roof asphalt. Kemudian material palfon diubah dengan Metal Deck
Insulated. Dari hasil distribusi temperature sebelumnya, suhu ruang tamu berada
pada tingkatan 33 – 32.6 ˚C, menjadi 32.8 – 32.5 ˚C. Sedangkan pada kamar
terjeadi peningkatan suhu pada pukul 00.00 – 06.00.

12
SEBELUM SESUDAH

SEBELUM SESUDAH

Gambar 14 : Distribusi temperature setelah mengubah material atap


Sumber : Analisis, 2020

13
14

Anda mungkin juga menyukai