Anda di halaman 1dari 112

Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:

1. menjelaskan penyebab adanya fenomena sifat koligatif larutan pada penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan
titik beku, dan tekanan osmotik;
2. membedakan sifat koligatif larutan elektorlit dan larutan nonelektrolit;
3. terampil menyajikan hasil analisis beradasarkan data percobaan terkait penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan
titik beku dan tekanan osmosis;
4. terampil mengolah dan menganalisis data percobaan untuk membandingkan sifat koligatif larutan elektrolit dengan sifat
koligatif larutan nonelektrolit yang konsentrasinya sama.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, siswa:
1. menghargai dan mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa yang berupa sifat koligatif larutan dan manfaatnya dalam
mempermudah kebutuhan sehari-hari;
2. berperilaku kerja sama dan kreatif dalam menyelesaikan tugas serta hemat dalam menggunakan bahan kimia.

Koligatif Larutan

Sifat Koligatif Larutan dan Satuan Konsentrasi Sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit dan Elektrolit

• Mengamati perbedaan titik didih antara akuades • Mengamati perbedaan titik didih larutan yang berbeda
dengan larutan garam serta perubahan titik beku es. konsentrasi dari video.
• Mencari informasi tentang penggunaan garam untuk • Mendiskusikan sifat koligatif larutan nonelektrolit.
mencairkan salju. • Mengamati perbedaan kenaikan titik didih larutan
• Mendiskusikan jenis-jenis sifat koligatif larutan. nonelektrolit dan larutan elektrolit melalui percobaan.
• Mendiskusikan konsentrasi larutan yang meliputi fraksi • Mendiskusikan sifat koligatif larutan elektrolit yang
mol, molalitas, dan molaritas. dipengaruhi oleh faktor Van’t Hoff.
• Membuat rancangan percobaan pengaruh zat terlarut • Mendiskusikan penerapan sifat koligatif dalam
terhadap penurunan titik beku larutan. kehidupan sehari-hari.
• Mengamati pengaruh zat terlarut terhadap penurunan • Menerapkan sifat koligatif penurunan titik beku
titik beku larutan melalui percobaan. membuat es puter dalam tugas proyek.

• Mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa berupa sifat koligatif yang bermanfaat dalam mempermudah kegiatan pemenuhan
kebutuhan sehari-hari.
• Mampu menerapkan sikap kerja sama dan kreatif dalam melaksanakan tugas kelompok.
• Bersikap hemat dalam menggunakan bahan-bahan kimia demi menjaga lingkungan.
• Bersikap teliti dalam pengamatan praktikum maupun mengerjakan soal.
• Menjelaskan penyebab sifat koligatif larutan.
• Menjelaskan pengaruh konsentrasi terhadap sifat koligatif larutan.
• Mampu menyelesaikan perhitungan terkait sifat koligatif larutan.
• Menjelaskan perbedaan sifat koligatif larutan nonelektrolit dan larutan elektrolit.
• Menentukan sifat koligatif larutan elektrolit menggunakan faktor Van’t Hoff.
• Menyajikan rancangan percobaan penurunan titik beku.
• Menyajikan diagram P-T untuk menunjukkan sifat koligatif larutan.
• Menyajikan laporan percobaan penurunan titik beku dan percobaan kenaikan titik didih.

Kimia Kelas XII 1


A. Pilihan Ganda m 15 gram
nCH3COOH = Mr = = 0,25 mol
1. Jawaban: d 60
Sifat koligatif larutan merupakan sifat yang hanya m 90 gram
bergantung pada banyaknya zat yang terlarut dalam nH2O = Mr = 18
= 5 mol
pelarut. Jumlah zat terlarut akan memengaruhi sifat
koligatif larutan, yaitu titik didih, titik beku, tekanan nCH3COOH 0,25
XCH3COOH = nCH3COOH + nH2O = = 0,05
uap, dan tekanan osmotik larutan. Jenis zat terlarut 0,25 + 5
tidak memengaruhi sifat koligatif larutan. Begitu Jadi, fraksi mol cuka dalam larutan sebesar 0,05.
juga dengan jenis dan jumlah pelarut.
7. Jawaban: c
2. Jawaban: e
nme tan ol
Diagram P–T tersebut menunjukkan tekanan dan Xmetanol = nmetanol + nair
suhu pada saat air dan larutannya berubah wujud.
Tekanan dan suhu yang menggambarkan nm
perubahan wujud air menjadi uap ditunjukkan oleh 0,5 = nm + na
garis E–F. Garis E–F membatasi bentuk larutan
0,5(nm + na) = nm
dari cair ke gas.
0,5 nm + 0,5 na = nm
3. Jawaban: d 0,5 na = 0,5 nm
Tekanan uap akan semakin turun jika jumlah zat
na = nm
terlarut semakin banyak. Jumlah zat terlarut
misal na = nm = 1
dengan jumlah pelarut sama secara berurutan dari
larutan I hingga ke V yaitu 6, 5, 7, 9, dan 8. Dengan nm × Mr
% massa = (nm × Mr ) + (na × Mr )
demikian, jumlah zat terlarut paling banyak terdapat
pada gambar IV (larutan D) sehingga tekanan 1× Mr
uapnya paling kecil. % massa = (1 × M r ) + (1 × M r )

4. Jawaban: c 32
% massa = 32 + 18
× 100%
Konsentrasi 1 molal artinya terdapat 1 mol zat
terlarut dalam 1.000 gram pelarut. = 0,64 × 100%
= 64%
5. Jawaban: c Jadi, persen metanol dalam larutan sebesar 64%.
Mol NaOH = V × M
= 0,2 L × 2 mol/L 8. Jawaban: e
= 0,4 mol m 1.000
Massa NaOH = (n × Mr)NaOH m= Mr × p
= 0,4 × 40
0,6 1.000
= 16 gram = 60 × 100
Massa larutan = V × ρ = 0,1 m
= 200 × 1,20 g/mL Jadi, larutan tersebut mempunyai konsentrasi 0,1
= 240 gram molal.
1.000
m=n× p 9. Fraksi mol NaOH = 0,05
1.000 Fraksi mol H2O = 1 – 0,05 = 0,95
=n× (240 − 16) Mr air = 18
1.000 mol NaOH
= 0,4 × 224 XNaOH = mol NaOH + mol H2O

= 1,78 ≈ 1,8 mol NaOH


0,5 = mol NaOH + mol H2O
Jadi, kemolalan larutan NaOH sebesar 1,8 m.
0,05 mol NaOH + 0,5 mol H2O = mol NaOH
6. Jawaban: b
0,95 mol NaOH = 0,05 mol H2O
Mr Cuka (CH3COOH) = 60 g/mol
0,05
Mr H2O = 18 g/mol mol naOH = 0,95
× mol H2O

2 Koligatif Larutan
100 Mr air = 18 g/mol
Molalitas (m) = mol NaOH × p Mr urea = 60 g/mol
0,05 1.000 80 g
= ( 0,95 × mol H2O) × Jumlah mol air = = 4,44 mol
mol H2O × Mr H2O 18 g mol−1

0,05 × 1.000 20 g
Molalitas (m) = Jumlah mol urea = = 0,33 mol
0,95 × 18 60 g mol−1

= 2,92 0,33 mol


Xurea = = 0,069
(4,44 + 0,33) mol
Jadi, kemolalan larutan NaOH sebesar 2,92 m.
Jadi, fraksi mol urea dalam larutan sebesar 0,069.
10. 46% massa etanol berarti 46 gram etanol dan
4. Dimisalkan massa larutan 100 gram.
54 gram air.
Dalam 100 gram larutan glukosa 12% terdapat:
m 1.000 46 1.000
m= Mr × = 46 × 54 = 18,52 molal
p
12
glukosa 12% = 100 × 100 g = 12 gram
Jadi, molalitas larutan C2H5OH sebesar 18,52 m.
air (pelarut) = 100 – 12 = 88 gram
12 g
B. Uraian Jumlah mol glukosa = = 0,067 mol
180 g mol−1
1. Air laut mengandung banyak zat terlarut. Adanya Massa pelarut = 88 gram = 0,088 kg
zat terlarut memengaruhi tekanan uapnya. Zat n 0,067 mol
terlarut volatil (mudah menguap) meningkatkan m= p
= 0,088 kg
= 0,76
tekanan uap air laut, sedangkan zat terlarut
Jadi, kemolalan larutan glukosa sebesar 0,76 m.
nonvolatil (tidak mudah menguap) menurunkan
tekanan uap air laut. Adanya garam yang terlarut 5. Mr HCl = 36,5 g/mol
dalam air laut, tekanan uap jenuh air laut menjadi Massa larutan = 1.000 mL × 1,1 gram/mL
lebih rendah mengakibatkan dibandingkan air = 1.100 gram
murni. 18,25
Massa HCl = 100 × 1.100 gram
2. Larutan 6 gram urea dalam 200 gram air.
= 200,75 gram
Mr urea = 60 g/mol
Massa H2O = (1.100 – 200,75) gram
6g = 899,25 gram
Jumlah mol urea = = 0,1 mol
60 g mol−1
200,75
Massa pelarut = 200 gram = 0,2 kg nHCl = = 5,50 mol
36,5
n 0,1mol
m= = = 0,5 mol kg–1 899,25
p 0,2 kg nH = = 49,96 mol
2O 18
Jadi, larutan urea tersebut mempunyai memolalan
5,50
0,5 m. XHCl = = 0,1
5,50 + 49,96
3. Misal massa larutan 100 gram. XH O = 1 – 0,1 = 0,9
2
Dalam 100 gram larutan urea 20% terdapat 20 gram Jadi, fraksi mol larutan asam klorida sebesar 0,1
urea dan 80 gram air. dan fraksi mol air sebesar 0,9.

A. Pilihan Ganda massa sukrosa 1.000


ΔTb = × × Kb
1. Jawaban: c Mr sukrosa p
ρair = 1 gram/mL 3,42 1.000
Jika volume air = 150 mL, berarti massa air = 342 × 150 × 0,52
= 150 gram = 0,035°C
p = 150 gram Jadi, larutan mengalami kenaikan titik didih 0,035°C.
Kb air = 0,52°C/m
ΔTb = m · Kb

Kimia Kelas XII 3


2. Jawaban: d mol 1.000
Larutan 5; volume = 0,2 × 500 = 0,4
massa 1.000
ΔTf = × × Kf × {1 + (n – 1)α} Jadi, tekanan osmotik paling besar dimiliki oleh
Mr NaCl p
117 1.000 larutan 4).
= × 1.500 × 1,86 × {1 + (2 – 1)1}
58,5 6. Jawaban: e
= 4,96°C Besarnya kenaikan titik didih larutan sebanding
Jadi, besarnya penurunan titik beku larutan NaCl dengan konsentrasi molal (m) sehingga dalam
adalah 4,96°C. pelarut yang sama, semakin tinggi konsentrasi
3. Jawaban: c molalnya, titik didih larutan itu juga semakin tinggi.
ΔTb = m · Kb Dengan demikian, larutan sukrosa 0,5 m mem-
massa zat terlarut (g)
punyai titik didih paling tinggi.
Mr zat terlarut (g mol−1 )
ΔTb = × Kb 7. Jawaban: b
kg pelarut
Adanya zat terlarut pada suatu larutan memengaruhi
3,8 g titik didih larutan, yaitu mengakibatkan titik didih
152 g mol−1
0,48°C = 0,2 kg × Kb larutan lebih tinggi dari titik didih pelarut murninya.
Pelarut murni
0,48°C × 0,2 kg × 152 g mol−1
Kb = I H
3,8 g 1 atm
E F
= 3,84 °C kg mol–1
Cair
Tekanan (atm)
Jadi, tetapan titik didih molal kloroform K b = Larutan
3,84°C kg mol–1.
Padat L
4. Jawaban: b
massa zat X = 5 gram
Gas
Mr zat X = 492 K
Vlarutan = 500 mL = 0,5 L ΔT 1 ΔT 2
T = 27°C = 300 K 0°C
Suhu
100°C (°C)
R = 0,082 L atm mol–1K–1 Titik beku Titik beku Titik Titik didih
π =M·R·T larutan air didih air larutan
massa 1
= × V ×R·T 8. Jawaban: c
Mr
massa sampel 1.000
5 1 ΔTb = × × Kb benzena
= 492 × 0,5 × 0,082 × 300 Mr sampel p
4,5 1.000
= 0,5 atm 1,25 = 135 × × 2,53
p
Jadi, tekanan osmotik larutan sebesar 0,5 atm. 4,5 1
p = 135 × 1.000 × 2,53 × 1,25
atau
5. Jawaban: d
π=M·R·T 2,53 1
= 4,5 × 103 × 135 × 1,25
mol
π = volume · R · T Jadi, massa sampel yang dilarutkan sebanyak
2,53 1
Larutan yang memiliki tekanan osmotik paling 4,5 × 103 × 135 × 1,25
.
mol
besar yaitu larutan yang perbandingan volume 9. Jawaban: b
paling besar. 200 mL = 0,2 liter dan 27°C = 300 K
m 3,6
mol 1.000 π= ×R×T= × (0,082)(300)
Larutan 1; volume = 0,1 × 200 = 0,5 Mr V 180 × 0,2
= 2,46 atm
mol 1.000
Larutan 2; volume = 0,1 × 400 = 0,25 Jadi, tekanan osmotik larutan glukosa sebesar
2,46 atm.
mol 1.000
Larutan 3; volume = 0,2 × 300 = 0,67 10. Jawaban: c
mol 1.000 m (massa zat terlarut) = 24 gram
Larutan 4; volume = 0,2 × 250 = 0,8 V (volume air) = 250 mL = 0,25 L
T = 27 + 273 = 300 K

4 Koligatif Larutan
π = 32,8 atm Tf = 0 – 3,88 = –3,88°C
R = 0,082 L atm/mol K Jadi, larutan NaOH 4% akan membeku pada suhu
π= M · R · T –3,88°C.
m 1 14. Jawaban: a
32,8 = × V ×R×T
Mr
Isotonik ⇒ πdarah = πNaCl
24 1
32,8 = × 0,25
× 0,082 × 300 mol NaCl
Mr 7,626 = 1
× 0,082 × 310 × {1 + (2 – 1)1}
Mr = 72
Jadi, Mr zat nonelektrolit adalah 72 gram/mol. mol NaCl = 0,15
Massa NaCl = mol NaCl × Mr NaCl
11. Jawaban: d = 0,15 × 58,5
K2SO4(aq) → 2K+(aq) + SO42–(aq) = 8,775 gram
n=3 Jadi, massa NaCl yang harus dilarutkan sebesar
K2SO4 terionisasi sempurna, berarti α = 1. 8,775 g.
ΔTb = (m · Kb) i 15. Jawaban: b
= (m · Kb) {1 + (n – 1)α} Elektrolit biner → n = 2
= 0,1 m × 0,52°C m–1 × {1 + (3 – 1)1} ΔTb = 100,75 – 100 = 0,75°C
= 0,156°C m 1.000
ΔTb = {1 + (n – 1)α} · · · Kb
Mr p
Titik didih larutan = (100 + 0,156)°C = 100,156°C
6 1.000
Jadi, larutan mendidih pada suhu 100,156°C. 0,75 = {1 + (2 – 1)0,5} × M × × 0,5
r 100
12. Jawaban: c 30
Larutan isotonik adalah larutan yang memiliki 0,75 = 1,5 ×
Mr
tekanan osmotik sama. Larutan NaCl = larutan 45
elektrolit kuat, α = 1. Tekanan osmotiknya sebagai 0,75 =
Mr
berikut. 45
π= M·R·T·i Mr = 0,75
= 60
= 0,3 · RT(1 + (2 – 1) · 1) Jadi, massa molekul realtif zat nonelektrolit
= 0,6RT tersebut sebesar 60 gram/mol.
1) Larutan 0,1 M urea (nonelektrolit)
π = 0,1RT 16. Jawaban: c
2) Larutan KNO3, n = 2 NaCl → Na+ + Cl–
π = 0,2 · RT · 0,2 = 0,4RT n=2
3) Larutan 0,6 M glukosa (nonelektrolit) α = 80% = 0,8
π = 0,6RT m = 12 gram
4) Larutan asam sulfat Mr NaCl = 23 + 35,5 = 58,5
H2SO4 → n = 3 V = 600 mL = 0,6 L
T = 27°C = 300 K
π = 0,4 · RT · 3 = 1,2RT
5) Larutan 0,3 M natrium sulfat m 1
π = {1 + (n – 1)α} × × V ×R×T
Mr
Na2SO4 → n = 3
12 1
π = 0,3 · RT · 3 = 0,9RT = {1 + (2 – 1)0,8} × × × 0,082 × 300
58,5 0,6
Jadi, larutan yang isotonik dengan NaCl 0,3 M = 15,14 atm
adalah larutan glukosa 0,6 M. Jadi, tekanan osmotik larutan NaCl sebesar 15,14
13. Jawaban: d atm.
Untuk 100 gram larutan: 17. Jawaban: d
4 17,4 gram K2SO4 dilarutkan ke dalam 250 gram
a. Massa NaOH = 100 × 100 = 4 gram
air (Kb air = 0,52°C/molal)
b. Massa air = 100 – 4 = 96 gram Untuk larutan elektrolit berlaku rumus:
NaOH → n = 2 ΔTb = m · Kb · i
m 1.000 i = {1 + (n – 1)α)
ΔTf = × × Kf × {1 + (n – 1)α}
Mr p m = konsentrasi molal
4 1.000 α = derajat disosiasi
= 40 × 96 × 1,86 × {1 + (2 – 1)1}
i = faktor Van’t Hoff
= 3,88°C

Kimia Kelas XII 5


K 2 SO 4 termasuk elektrolit kuat (terionisasi Larutan dalam benzena
sempurna, α = 1), jadi: π =19 cmHg = 190 mmHg = 0,25 atm
K2SO4 → 2K+ + SO4+2, jadi n = 3 π=M·R·T
i = {1 + (3 – 1)1} 4 1.000
0,25 = × 5.000 × 0,082 × 365,85
i=3 Mr X
ΔTb = m · Kb · i Mr zat X = 95,9 ≈ 96
1.000 17,4
Jadi, Mr zat X adalah 96 gram/mol.
= ( 250 × 174 ) × 0,52 × 3
B. Uraian
= 0,624°C
Jadi, larutan mempunyai kenaikan titik didih 990
1. nair = np = 18 = 55
sebesar 0,624°C dibandingkan air.
P = Xp · P°
18. Jawaban: e np
Untuk larutan NaCl (elektrolit) akan terurai menurut = · P°
np + nt
reaksi:
NaCl Na+ + Cl– (n = 2) 55
17,37 = 55 + nt
× 18
Penurunan titik beku:
n = 2, valensi 1, m = 0,4 m 955,35 + 17,37 nt = 990
ΔTf = m · Kf {1 + (n – 1) α} 17,37 nt = 34,65
1,488 = 0,4 · 1,86 {1 + (2 – 1) α} nt = 2
1,488= 0,744 (1 + α) nt = nzat X
α=1 2=
120
Jadi, derajat ionisasi NaCl dalam larutan sebesar 1. Mr
Mr = 60
19. Jawaban: e Jadi, massa molekul relatif zat X sebesar 60 g/mol.
Tekanan osmotik sama jika jumlah zat terlarut
sama. 2. ΔTb = (100,65 – 100)°C = 0,65°C
NaCl → Na+ + Cl– Misal kadar gula dalam larutan = a% dalam
Jumlah ion 0,1 mol NaCl 500 mL : 2 100 gram larutan:
1 a
[ion] = 2 × 0,1 × = 0,4 mol/L a. massa gula = 100 × 100 gram = a gram
0,5
Konsentrasi larutan yang lain sebagai berikut. b. massa air = (100 – a) gram
1 m 1.000
a. [ion KCl] = 2 × 0,2 × =4 ΔTb = × p
× Kb
0,1 Mr
a 1.000
1 0,65 = 342 × × 0,52
b. [molekul glukosa] = 0,1 × 0,5
= 0,2 (100 − a)
a
1 0,4275 =
c. [molekul sukrosa] = 0,3 × 0,5
= 0,6 (100 − a)

1 42,75 – 0,4275a = a
d. [ion KCl] = 2 × 0,1 × 1 = 0,2 1,4275a = 42,75
1 a = 29,95
e. [molekul urea] = 0,4 × 1 = 0,4 = 30
Jadi, larutan yang isotonik dengan NaCl tersebut Jadi, kadar gula dalam larutan 30%.
adalah larutan urea 0,4 mol dalam 1.000 mL air. 3. ΔTb = 101,3 – 100 = 1,3°C
20. Jawaban: e m 1.000
ΔTb = × × Kb
Larutan tersebut diukur pada keadaan yang sama Mr p
saat 6 gram zat X dilarutkan dalam 12 liter gas 90 1.000
etana pada tekanan 38 cmHg. 1,3 = × 200 × 0,52
Mr
Larutan dalam etana Mr = 180
π = 38 cmHg = 380 mmHg = 0,5 atm Rumus molekul = (CH2O)n
π=M·R·T Mr = (12 + (2 × 1) + 16) × n
6 1 180 = 30 × n
0,5 = 30 × 12 × 0,082 × T
n=6
T = 365,85 K
Jadi, rumus molekul senyawa tersebut C6H12O6.

6 Koligatif Larutan
4. K2SO4 → 2K+(aq) + SO42–(aq) n = 3 5. NaCl → Na+ + Cl–; n = 2
K2SO4 terionisasi sempurna, berarti α = 1. m 1
π = {1 + (n – 1)α} × × V ×R×T
Mr
ΔTb = (m · Kb) i
m 1
= (m · Kb) {1 + (n – 1) α} 17,28 = {1 + (2 – 1)0,8} × × × 0,082 × 300
58,5 0,5
= 0,1 m × 0,52°Cm–1 × {1 + (3 – 1)1}
m
= 0,156°C 17,28 = (1,8) × × 2 × 24,6
58,5
Titik didih larutan = (100 + 0,156)°C = 100,156°C
17,28 × 58,5
m = 1,8 × 2 × 24,6
= 11,4 gram
Jadi, massa NaCl yang dilarutkan sebanyak
11,4 gram.

A. Pilihan Ganda Semakin besar konsentrasi zat terlarut nonvolatil


yang ditambahkan, semakin besar penurunan
1. Jawaban: c
tekanan uap jenuh yang teramati atau semakin
Untuk 100 gram larutan NaCl, massa NaCl
kecil tekanan uap jenuh. Jadi, urutan larutan yang
10
= 100 × 100 gram = 10 gram. mempunyai tekanan uap dari yang paling kecil
hingga paling besar yaitu R, Q, T, P, dan S.
m 1.000
m = × p 5. Jawaban: a
Mr
10 1.000 Besar penurunan titik beku sebanding dengan
= 58,5
× 90 konsentrasi molal (m). Semakin kecil penurunan
= 1,89 titik beku larutan, maka titik beku larutan tersebut
= 1,90 m semakin tinggi sehingga titik beku tertinggi dimiliki
Jadi, molalitas larutan NaCl sebesar 1,90 m. larutan dengan konsentrasi molal (m) terkecil, yaitu
pada glukosa 0,05 m.
2. Jawaban: b
Untuk 100 gram larutan etanol, massa etanol 6. Jawaban: a
ρair = 1 g/mL
20
(C2H5OH) = 100 × 100 g Jika volume air = 1 L, massa air = 1.000 gram
= 20 g. massa sukrosa 1.000
ΔTb = × × Kb
Massa pelarut = (100 – 20) g Mr sukrosa p
= 80 g 228 1.000
0,15 = 342 × 1.000 × Kb
m 1.000
m= × p
Mr Kb = 0,22°C/m
20 1.000 Jadi, besarnya Kb sukrosa 0,22°C/m.
= 46 × 80
7. Jawaban: b
= 5,43 ΔTb = Tb – Tb°
Jadi, molalitas larutan etanol 20% massa adalah
5,43 molal. = 100,65 – 100
= 0,65
3. Jawaban: c
m 1.000
Sifat koligatif larutan merupakan sifat fisik larutan ΔTb = × × Kb
Mr p
yang bergantung dari banyaknya zat terlarut yang
m
ada dalam larutan (molalitasnya), tetapi tidak 0,65 = 180 × 1.000 × 0,52
2.000
bergantung pada jenis zat yang dilarutkan.
m = 450 gram
4. Jawaban: d Jadi, massa glukosa yang dilarutkan sebanyak 450
Adanya zat terlarut nonvolatil dalam suatu pelarut gram.
cair mengakibatkan penurunan tekanan uap jenuh.

Kimia Kelas XII 7


8. Jawaban: b Proses desalinasi air laut merupakan proses
iKCl = {1 + (2 – 1)1} = 2 mengubah air laut menjadi air tawar dengan cara
memisahkan garamnya. Proses desalinasi dapat
iCaCl = {1 + (3 – 1)1} = 3
2 dilakukan dengan teknik osmosis balik dengan
ρair = 1 g/ml → massa air = 500 gram tekanan tinggi. Proses ini menggunakan membran
massa KCl 1.000 berskala molekul untuk memisahkan air dari
ΔTb = { × p
× Kb × i KCl } pengotornya.
Mr KCl
massa CaCl2 1.000
+{ × × Kb × iCaCl } 13. Jawaban: b
Mr CaCl2 p 2
M = 0,1 M
= {(mol KCl × iKCl) + (mol CaCl2 × iCaCl )}
2
CdSO4 → Cd2+ + SO42–
1.000 n=1+1=2
× p
× Kb α = 0,75
⎧⎛ 37,25 ⎛ 55,5⎞ ⎞ 1.000 ⎫ T = 27°C = (27 + 273) = 300 K
ΔTb = ⎨⎜ 74,5 × 2 ⎟ + ⎜⎝ 111 × 3 ⎟⎠ ⎬ × 500 × 0,5
⎩⎝ ⎠ ⎭ R = 0,082
= 2,5°C π = . . .?
Jadi, titik didih larutan = 100°C + 2,5°C = 102,5°C. π = M · R · T{1 + (n – 1)α}
= 0,1 · 0,082 · 300 · {1 + (2 – 1)0,75}
9. Jawaban: e
= 4,3 atm
ΔTf = 0 – (–3,1) = 3,1°C
Jadi, tekanan osmotik larutan CdSO4 sebesar
m 1.000
ΔTf = · · Kf 4,3 atm.
Mr p
40 14. Jawaban: b
3,1 = · 1.000 · 1,86 1) K – L: perubahan titik beku larutan
Mr 300
2) K – R: proses mencair larutan
Mr = 80
3) T – M: proses menguap pelarut
Jadi, Mr zat X sebesar 80 gram/mol. 4) M – N: perubahan titik uap larutan
10. Jawaban: b 5) T – R: perubahan titik tripel larutan
Isotonik → π1 = π2 15. Jawaban: e
C1 · R1 · T1 = C2 · R2 · T2 αH SO = 1
2 4
Jika T1 = T2 maka C1 = C2. p = 250 g
n1 n2 Kb = 0,52°C
V1 = V2 m = 24,5 g
V2 Mr = 98
n2 = × n1
V1 ΔTb = . . .?
500 3 1 H2SO4 → 2H2+ + SO42–
= 250 × 180 mol = 30 mol
n=2+1=3
4,6 g ΔTb = m × Kb × {1 + (n – 1)α}
Mr X = 1 = 138
30
mol
24,5 1.000
Jadi, massa molekul relatif (Mr) zat X adalah 138. = 98 × 250 × 0,52 × {1 + (3 – 1) 1}
11. Jawaban: b
= 1,56°C
ΔTf = 0 – (–0,28) = 0,28° Jadi, kenaikan titik didih larutan sebesar 1,56°C.
m 1.000
ΔTf = × × Kf 16. Jawaban: b
Mr p
ΔTb = Tb larutan – Tb pelarut
m 1.000 = 102,08°C – 100°C
0,28 = 200 × 100 × 1,86
= 2,08°C
m = 3 gram
m 1.000
Jadi, massa zat nonelektrolit tersebut sebanyak ΔTb = × × Kb
Mr p
3 gram.
540 1.000
12. Jawaban: e 2,08 = × × 0,52
180 p
Penambahan etilen glikol ke dalam radiator mobil
p = 750 gram
untuk menurunkan titik beku air dalam radiator.

8 Koligatif Larutan
Pelarut ditambah 250 gram mol urea
p = (750 + 250) gram Xurea = mol urea + mol air
= 1.000 gram 0,5
= 0,5 + 4,5
540 1.000
ΔTb = × × 0,52 = 0,10
180 p
= 1,56°C Jadi, fraksi mol urea dalam larutan sebesar 0,1.
Tb larutan = Tb larutan + ΔTb 20. Jawaban: d
= 100 + 1,56°C P° = 31,8 mmHg
= 101,56°C X = 0,056 mol
Jadi, setelah ditambah pelarut (air), titik didih Tekanan uap jenuh larutan = tekanan uap pelarut
larutan mengalami penurunan menjadi 101,56°C. ΔP = X · P°
ΔP = 0,056 × 31,8 = 1,7808
17. Jawaban: b Tekanan uap larutan = 31,8 – 1,78
ΔTb = (102,6 – 100)°C = 2,6°C = 30,02 mmHg
Mr Ca(OH)2 = 74 Jadi, tekanan uap larutan sebesar 30,02 mmHg.
m 1.000
ΔTb = × × Kb × {1 + (n – 1)α} 21. Jawaban: b
Mr p
m 1.000
37 1.000 ΔTf = · · Kf
2,6 = 74 × 250 × 0,52 × {1 + (3 – 1)α} Mr p
18 1.000
2,6 = 1,04 × {1 + 2α} ΔTf = 180 · · 1,8
500
2,6 = 1,04 + 2,08α ΔTf = 0,36°C
1,56 ΔTf = titik beku pelarut – titik beku larutan
α= 2,08
= 0,75
0,36 = 0° – titik beku larutan
%α = 0,75 × 100% = 75% titik beku larutan = –0,36°C
Jadi, derajat ionisasi basa (Ca(OH)2) sebesar 75%. Jadi, larutan akan membeku pada suhu –0,36°C.
18. Jawaban: a 22. Jawaban: d
Untuk larutan gula dalam air: Tekanan osmotik (π) dihitung dengan rumus:
ΔTb = 105,2 – 100 = 5,2°C 1
π=M· ·R·T
1.000 V
mgula = 1 · = 10 m
100 Jika volume semua larutan sama, misal dianggap
ΔTb = mgula · Kb 1 liter dan suhu perhitungan adalah tetap, tekanan
5,2 = 10 · Kb osmotik berbanding lurus dengan jumlah mol zat
Kb = 0,52 (pelarut air) terlarut. Semakin besar mol zat terlarut, tekanan
Untuk larutan alkohol dalam air, pelarutnya adalah osmotik semakin besar. Jadi, tekanan osmotik dari
air, Kb = 0,52. yang paling rendah hingga paling besar yaitu larutan
Kenaikan titik didih = ΔTb = 5,2. S, P, T, Q, dan R. Larutan S mempunyai tekanan
Misalkan alkohol yang dilarutkan dalam 100 gram osmotik paling rendah karena mempunyai zat
air = x mol, maka: terlarut paling sedikit.
ΔTb = malkohol · Kb 23. Jawaban: d
1.000 Jika ke dalam suatu pelarut dilarutkan suatu zat
5,2 = x · · 0,52 terlarut, titik didih larutan yang terbentuk akan lebih
100
x = 1 mol tinggi daripada titik didih pelarut murni. Hal ini
Jadi, alkohol yang dilarutkan dalam air sebanyak disebut kenaikan titik didih (ΔTb). Untuk zat terlarut
1 mol. elektrolit besar, kenaikan titik didih dapat dihitung
sebagai berikut.
19. Jawaban: a
m 1.000
30 ΔTb = m × Kb × i = × p
× Kb × i
mol urea = = 0,5 mol Mr
60 di mana: i = {1 + (n – 1)α}
81 n = jumlah ion
mol air = 18
= 4,5 mol
α = derajat ionisasi

Kimia Kelas XII 9


Untuk Fe2(SO4)3: 0,2
n = 5, Mr = 400, dan α diketahui = 0,8 4) π= 0,1
= 2 atm
1.000 40 0,1
ΔTb = 500 × 400 × 0,52 × {1 + (5 – 1)0,8} 5) π= 0,25
= 0,4 atm
= 0,437°C Jadi, tekanan osmotik terbesar terdapat pada
Jadi, kenaikan titik didih larutan sebesar 0,437°C. larutan 4), yaitu sebesar 2 atm.
24. Jawaban: b 27. Jawaban: d
ΔTf = Tf° – Tf Tekanan uap larutan diperoleh dari rumus
Larutan urea termasuk nonelektrolit ΔTf = Kf · m. P = P° – ΔP. Semakin besar jumlah partikel zat
Larutan KOH, BaCl 2 , dan NaNO 2 termasuk terlarut dalam jumlah mol pelarut yang sama,
elektrolit, Tf = kf · m · i untuk larutan encer, harga tekanan uap larutannya semakin kecil. Di antara
M dianggap sama dengan m. pilihan jawaban tersebut larutan yang memiliki
1) KOH 1 M → Tf = Tf° – Kf (1)(2) = Tf° – 2 Kf jumlah partikel zat terlarut terbanyak adalah gambar
2) BaCl2 1 M → Tf = Tf° – Kf (1)(3) = Tf° – 3 Kf 1) sehingga tekanan uap larutan terkecil terdapat
3) Urea 2 M → Tf = Tf° – Kf (2) = Tf° – 2 Kf pada larutan nomor 1). Urutan tekanan uap larutan
4) NaNO2 2 M → Tf = Tf° – Kf (2)(2) = Tf° – 4 Kf dari yang kecil ke yang besar yaitu 1) < 3) < 2)
Jadi, larutan yang mempunyai titik beku sama yaitu < 5) < 4). Jadi, tekanan uap larutan terbesar
larutan KOH (1) dan larutan urea (3). terdapat pada larutan nomor 4).

25. Jawaban: b 28. Jawaban: a


Massa = ρ × volume ΔTb = m · Kb
= 2,53 g/L × 0,2 L Jadi, kenaikan titik didih larutan (ΔTb) = Kb apabila
= 0,506 gram m (molalitas larutan) = 1 molal.
π = 720 mmHg = 0,947 atm 29. Jawaban: a
T = 55°C + 273 = 328 K i = 1 + (n – 1) α
π= M · R · T 3 = 1 + (n – 1) 1
massa 1.000 n–1=2
π= Mr alkana × ×R×T
volume larutan n=3
0,506 1.000 ΔTb = (101,5 – 100)°C = 1,5°C
0,947 = × 200 × 0,082 × 328
Mr alkana
m 1.000
Mr alkana = 71,8 = 72 ΔTb = · · Kb · i
Mr p
Rumus alkana: CnH2n + 2 18,8 1.000
1,5 = · · 0,52 · 3
CnH2n + 2 = 72 Mr 200
n(Ar C) + {(2n + 2)(Ar H)} = 72 Mr = 97,76 ≈ 98
12n + {(2n + 2)(1)} = 72 Jadi, senyawa tersebut mempunyai n = 3 dan
12n + 2n + 2 = 72 Mr = 98.
14n = 70 H2SO4; n = 3 dan Mr = 98
n=5 HNO3; n = 2 dan Mr = 63
Jadi, rumus molekul gas alkana tersebut C5H12. NaOH; n = 2 dan Mr = 40
CaCl2; n = 3 dan Mr = 111
26. Jawaban: d
Ba(OH)2; n = 3 dan Mr = 171
Tekanan osmotik dirumuskan dengan π = M · R · T,
gram 1.000 mol
Jadi, senyawa tersebut H2SO4.
di mana M = Mr· mL atau M = V , V dalam
30. Jawaban: e
liter. Jika R = 0,082 L · atm · mol–1 K–1 dan T = Meskipun kedua larutan mempunyai molalitas
mol yang sama, tetapi penurunan titik beku dan
tetap maka π = Volume . kenaikan titik didih larutan garam lebih besar
0,1 daripada larutan gula. Hal ini karena larutan garam
1) π= 0,2
= 0,5 atm merupakan larutan elektrolit kuat yang dapat
0,1 terionisasi menjadi ion Na+ dan ion Cl–.
2) π= 0,1
= 1 atm NaCl(s) → Na+(aq) + Cl–(aq)
0,2 Dengan demikian, dalam larutan garam terdapat
3) π= 0,3
= 0,67 atm 1 mol ion Na+ dan 1 mol ion Cl– atau 2 mol garam.

10 Koligatif Larutan
Adapun dalam larutan gula (nonelektrolit) tidak nt
Xt =
dapat terionisasi. nt + np
C12H22O11(s) → C12H22O11(aq) Untuk larutan encer, harga n t sangat kecil
Dengan demikian, dalam larutan gula hanya dibandingkan np. Oleh karena itu, harga nt + np
terdapat 1 mol gula. dapat dianggap sama dengan np saja sehingga
nt
Xt = .
B. Uraian np
5,00
mol
m 1.000 M r formamid
1. ΔTb = Kb × × 1,9 × 10–2 =
Mr p 5,56 mol
36 1.000 5,00 5,00
= 0,52 × 180 × 250 Mr formamid = (5,56)(1,9 × 10 −2 )
= 0,11
= 45,45
= 0,42°C Jadi, berat molekul formamid 45,45 g mol–1.
Tb larutan glukosa = Tb air + ΔTb 4. P° = 18 mmHg
= (100 + 0,42)°C np = 0,75 mol
= 100,42°C nt = 0,25 mol
Jadi, larutan mendidih pada suhu 100,42°C. ΔP = Xt · P°
1g np
2. Jumlah mol MgCl2 = = 0,011 mol = · P°
95 g mol−1 np + nt

0,011mol 0,25
Molalitas larutan = = 0,022 mol kg–1 = 0,25 + 0,75
· 18 mmHg
0,5 kg
Molaritas larutan juga dapat dianggap = 0,022 = 4,5 mmHg
mol/liter karena ρair = 1 kg/L. Jadi, penurunan tekanan uap jenuh larutan pada
i = 1 + (n – 1) α suhu 20°C tersebut sebesar 4,5 mmHg.
= 1 + (3 – 1) 0,9 5. pH = 13
= 2,8 pOH = 14 – 13 =1
a. ΔTb = Kb · m · i [OH–] = 0,1 M
= 0,52 · 0,022 · 2,8 Hasil pengujian daya hantar listrik larutan
= 0,032°C menunjukkan adanya banyak gelembung gas pada
Titik didih larutan = 100 + 0,032°C kedua elektrode dan nyala lampu yang terang →
= 100,032°C larutan elektrolit kuat → larutan basa kuat.
b. ΔTf = Kf · m · i Rumus basa kuat
= 1,86 · 0,022 · 2,8 [OH–] = M · b, b = valensi basa
0,1 = M · b
= 0,115°C
0,1
Titik beku larutan = 0 – 0,115°C M=
b
= –0,115°C
Larutan elektrolit kuat : α = 1 sehingga i = n,
c. Molaritas larutan juga dapat dianggap n = jumlah partikel (ion).
= 0,022 mol/liter. untuk larutan basa kuat i = n = 1+b
π =M·R·T·i Rumus kenaikan titik didih larutan elektrolit kuat:
= 0,022 · 0,08205 · 298 · 2,8 ΔTb = Kb · m · i
= 1,51 atm
Tb Tb° = Kb · m · i
1,00 × 102 g
3. np (mol pelarut, H2O) = = 5,56 mol Titik didih pelarut (air) = 100°C, kemolaran larutan
18,0 g mol−1
encer dianggap sama dengan kemolalannya
5,00 g
nt (mol terlarut formamid) = sehingga:
M r formamid (g mol−1)
0,1
5,00 100,078 100 = 0,52 × × (1 + b)
= M formamid mol b
r
0,078 b = 0,052 + 0,052 b
ΔP = P° – P = Xt × P° 0,026 b = 0,052
P° − P b=2
X = P°
0,1 0,1
31,82 mmHg − 31,20 mmHg M= = = 0,05 M
b 2
= 31,82 mmHg Volume larutan = 400 mL = 0,4 L
= 1,9 × 10–2

Kimia Kelas XII 11


n=M·V
7,03 = 4,133 (1+ α)
n = 0,05 × 0,4
n = 0,02 mol 7,03
Basa dari logam X dengan valensi basa = 2, α= 4,133
–1
mempunyai rumus molekul X(OH)2. = 0,7 = 70%
Massa X(OH)2 = 3,42 gram Jadi, derajat ionisasi asam asetat sebesar 70%.
massa X(OH)2 = n × Mr X(OH)2
9. ΔTb = (100,416 – 100)°C = 0,416°C
3,42 = 0,02 × Mr X(OH)2 Misal: massa glukosa = x gram
Mr X(OH)2 = 171 massa urea = (27 – x) gram
Ar X + 2(ArO + Ar H) =171 massa glukosa 1.000
ΔTb = { × p
× Kb}
Ar X + 2( 16 + 1) = 171 Mr glukosa
Ar X = 171 – 34 massa urea 1.000
+{ Mr urea
× p
× Kb}
Ar X = 137 (merupakan Ar Ba)
Jadi, rumus molekul basa dari logam X tersebut x 27 − x 1.000
0,416 = {( 180 ) + ( 60 )} × 250 × 0,52
adalah Ba(OH)2.
x + 81 − 3x
6. massa sukrosa = 6,84 gram 0,416 = × 2,08
180
Mr sukrosa = 342 74,88 = –4,16x + 168,48
R = 0,082 L atm mol–1K–1 4,16x = 93,6
Vlarutan = 2 L x = 22,5 gram
Tlarutan = 25 + 273 = 298 K Massa glukosa = x = 22,5 gram
Massa urea = (27 – x) = 27 – 22,5 = 4,5 gram
π =M×R×T
Massa glukosa : urea = 22,5 : 9,5 = 5 : 1
m 1 Jadi, perbandingan antara massa glukosa dan urea
= × ×R×T
Mr V
adalah 5 : 1.
1
= 6,84 × × 0,082 × 298 10. Larutan hipotonik merupakan larutan yang memiliki
342 2
= 0,24 atm tekanan osmotik lebih rendah.
Jadi, tekanan osmotik larutan sukrosa sebesar Larutan H2SO4 0,3 M
0,24 atm. π = 0,3 · R · T · i
7. ΔTb = m · Kb = 0,3 · R · T · {1 + (3 – 1)1}
m 1.000
= 0,9 · R · T
= · · Kb Larutan hipotonik berarti larutan yang memiliki
Mr p
3 1.000
tekanan osmotik kurang dari 0,9 RT.
(100,26 – 100) = Mr
· · 0,52 a. Glukosa 0,9 M → nonelektrolit
100
3 · 5,2 π = 0,9R · T (isotonik)
0,26 = Mr b. KNO3 0,6 M → n = 2
3 · 5,2 π = 0,6 · R · T · {1 + (2 – 1)1}
Mr = 0,26 = 1,2R · T (hipertonik)
= 60 c. urea 0,3 M → nonelektrolit
Jadi, massa molekul relatif zat 60. π = 0,3R · T (hipotonik)
8. p = 300 ml × 1 g/ml = 300 gram d. Na2SO4 0,2 M → n = 3
CH3COOH → n = 2 π = 0,2 · R · T · {1 + (3 – 1)1}
Mr CH3COOH = 12 + (3 × 1) + 12 + (2 × 16) + 1 = 0,6R · T (hipotonik)
= 60 Jadi, larutan yang bersifat hipotonik terhadap
g 1.000 larutan H2SO4 0,3 M yaitu urea 0,3 M dan Na2SO4
ΔTf = Mr
· · Kf {1 + (2 – 1) α} 0,2 M.
p
40 1.000
0 – (–7,03) = 60 · 300 · 1,86 · {1 + (2 – 1) α}

12 Koligatif Larutan
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:
1. menyetarakan persamaan reaksi redoks dengan cara bilangan oksidasi dan setengah reaksi (ion elektron);
2. menyimpulkan ciri reaksi redoks yang berlangsung spontan berdasarkan hasil pengamatan;
3. menjelaskan susunan, fungsi setiap bagian, serta penerapan sel Volta dalam kehidupan sehari-hari;
4. menghitung potensial sel berdasarkan data potensial standar;
5. menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya korosi dan cara pencegahannya;
6. menerapkan konsep hukum Faraday dalam perhitungan sel elektrolisis;
7. menuliskan reaksi elektrolisis pada penyepuhan dan pemurnian suatu logam.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik mampu:
1. menghargai dan mensyukuri reaksi redoks sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa dengan menerapkannya untuk
mempermudah pemenuhan kebutuhan sehari-hari;
2. berperilaku disiplin, tanggung jawab, teliti, jujur, kerja sama, saling menghargai, dan santun.

Reaksi Redoks dan Elektrokimia

Persamaan Reaksi Redoks Sel Elektrokimia Korosi

• Mendiskusikan perubahan • Mengamati dan mendiskusikan • Mendiskusikan faktor-faktor


warna akibat reaksi reduksi video mengenai penyepuhan yang memengaruhi korosi
oksidasi. logam. berdasarkan gambar.
• Mendiskusikan penyetaraan • Merancang percobaan mengenai • Mengidentifikasi faktor-faktor
reaksi redoks dengan metode reaksi spontan. yang memengaruhi terjadinya
setengah reaksi dan bilangan • Mengamati reaksi redoks spontan korosi melalui kegiatan praktikum.
oksidasi. berdasarkan percobaan. • Menyajikan artikel mengenai
• Menentukan E°sel berdasarkan korosi dan penyepuhan logam.
data.
• Merancang percobaan mengenai
elektrolisis.
• Mengamati perubahan-perubahan
yang terjadi pada elektrolisis
melalui kegiatan praktikum.

• Mensyukuri terjadinya reaksi redoks dan elektrokimia di alam sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa dan memanfaatkannya
dengan bijaksana.
• Berperilaku disiplin, tanggung jawab, teliti, jujur, kerja sama, saling menghargai, dan santun saat mengerjakan tugas, berdiskusi,
dan melakukan pengamatan.
• Mampu menjelaskan penyetaraan persamaan reaksi redoks dengan cara bilangan oksidasi dan setengah reaksi (ion elektron).
• Mampu menjelaskan ciri reaksi redoks yang berlangsung spontan.
• Mampu menjelaskan susunan, fungsi setiap bagian, serta penerapan sel Volta dalam kehidupan sehari-hari.
• Mampu menghitung potensial sel berdasarkan data potensial sel standar.
• Mampu menerapkan hukum Faraday dalam perhitungan sel elektrolisis.
• Mampu menuliskan reaksi elektrolisis pada penyepuhan dan pemurnian logam.
• Mampu menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi korosi dan cara pencegahannya.
• Mampu menyajikan artikel mengenai korosi dan penyepuhan logam.
• Mampu menyajikan hasil rancangan percobaan dan laporan praktikum mengenai reaksi redoks spontan.
• Mampu menyajikan hasil rancangan percobaan dan laporan praktikum mengenai elektrolisis.
• Mampu menyajikan laporan hasil praktikum mengenai faktor-faktor yang memengaruhi korosi.

Kimia Kelas XII 13


A. Pilihan Ganda 4. Jawaban: d
1) H2 + Cl2 → 2HCl
1. Jawaban: b 0 0 +1–1
1) SO42– → S2–
oksidasi
Reaksi di atas merupakan reaksi reduksi
karena melepaskan oksigen. reduksi
2) 2Cr2O72– → 2CrO42– Reaksi di atas merupakan reaksi redoks.
+6 –2 +6 –2
2) CuO + C → Cu + CO
+2 –2 0 0 +2–2
Reaksi tersebut bukan reaksi oksidasi karena reduksi
biloks Cr tidak mengalami perubahan (tetap).
oksidasi
3) Mg → Mg2+ + 2e–
Reaksi di atas merupakan reaksi oksidasi Reaksi di atas merupakan reaksi redoks.
karena reaksi tersebut melepaskan elektron. 3) CuO + 2HCl → CuCl2 + H2O
4) S2O32– → S4O62– +2–2 +1–1 +2 –1 +1 –2
+2 –2 +2,5–2 Reaksi di atas bukan reaksi redoks karena
tidak ada unsur yang mengalami perubahan
Reaksi tersebut merupakan reaksi oksidasi bilangan oksidasi.
karena terjadi kenaikan bilangan oksidasi pada 4) SnCl2 + I2 + 2HCl → SnCl4 + 2HI
+2 0 +4 –1
atom S.
oksidasi
2. Jawaban: b
reduksi
Cl2 + 2NaOH → NaCl + NaClO + H2O
0 –1 +1
Reaksi di atas merupakan reaksi redoks.
reduksi
5) MnO2 + 4HCl → MnCl2 + 2H2O + Cl2
oksidasi +4 –1 +2 0
reduksi
Zat yang mengalami reaksi disproporsionasi
(autoredoks) adalah klor (Cl). Bilangan oksidasi klor oksidasi
(Cl) semula 0 berubah menjadi –1 dan +1.
Reaksi di atas merupakan reaksi redoks.
3. Jawaban: e
5. Jawaban: e
Unsur klor dalam senyawa tidak dapat mengalami
1) Senyawa NO
reaksi disproporsionasi apabila memiliki bilangan
biloks NO = (1 × biloks N) + (1 × biloks O)
oksidasi –1 atau +7.
0 = (1 × biloks N) + (1 × (–2))
Pada ion ClO–
0 = biloks N + (–2)
biloks ClO– = (1 × biloks Cl) + (1 × biloks O)
biloks N = +2
–1 = (1 × biloks Cl) + (1 × (–2))
2) Senyawa KNO3
–1 = biloks Cl + (–2)
biloks KNO3 = (1 × biloks K) + (1 × biloks N)
biloks Cl = +1
+ (3 × biloks O)
Pada ion ClO4–
0 = (1 × (+1)) + (1 × biloks N) +
biloks ClO4– = (1 × biloks Cl) + (4 × biloks O)
(3 × (–2))
–1 = (1 × biloks Cl) + (4 × (–2))
0 = 1 + biloks N + (–6)
–1 = biloks Cl + (–8)
biloks N = +5
biloks Cl = +7
3) Senyawa NH4Cl
Biloks Cl pada ion Cl– adalah –1.
biloks NH4Cl = (1 × biloks N) + (4 × biloks H)
Unsur Cl yang tidak dapat mengalami reaksi
+ (1 × biloks Cl)
disproporsionasi (autoredoks) adalah pada ion ClO4–
0 = (1 × biloks N) + (4 × (+1)) +
dan Cl–.
(1 × (–1))
0 = biloks N + 4 + (–1)
biloks N = –3

14 Reaksi Redoks dan Elektrokimia


4) Senyawa N2O3 3) Na2CO3 + H2SO4 → Na2SO4 + H2 + CO2
biloks N2O3 = (2 × biloks N) + (3 × biloks O) +1 +4–2 +1+6–2 +1+6–2 0 +4–2
0 = (2 × biloks N) + (3 × (–2)) reduksi
0 = (2 × biloks N) + (–6) Reaksi di atas bukan reaksi redoks karena
2 × biloks N = +6 pada reaksi tersebut hanya terdapat penurunan
+6 bilangan oksidasi (reaksi reduksi).
biloks N = 2 = +3
4) Fe2O3 + 2Al → Al2O3 + 2Fe
5) Senyawa N2H4 +3 –2 0 +3 –2 0
biloks N2H4 = (2 × biloks N) + (4 × biloks H) oksidasi
0 = (2 × biloks N) + (4 × (+1)) reduksi
0 = (2 × biloks N) + 4
2 × biloks N = –4 Reaksi di atas merupakan reaksi redoks.
−4 5) Pb(NO3)2 + 2KI → PbI2 + 2KNO3
biloks N = 2
= –2 +2 +5–2 +1–1 +2–1 +1+5–2
Reaksi di atas bukan reaksi redoks karena
6. Jawaban: e
pada reaksi tersebut tidak terdapat unsur yang
1) Ion MnO4–
mengalami perubahan bilangan oksidasi.
biloks MnO4– = (1 × biloks Mn) + (4 × biloks O)
–1 = (1 × biloks Mn) + 4 × (–2)) 8. Jawaban: c
–1 = biloks Mn + (–8) 2NaCl(aq) + H2O(A) → Cl2(g) + H2(g) + NaOH(aq)
biloks Mn = +7 –1 × (2) +1 × (2) 0 × (2) 0 × (2)
2) Ion SbO33– = –2 = +2 =0 =0
biloks SbO33– = (1 × biloks Sb) + (3 × biloks O) +2
–3 = (1 × biloks Sb) + (3 × (–2))
–2
–3 = biloks Sb + (–6)
biloks Sb = +3 Sehingga menjadi:
3) Ion Fe(CN)63– 2NaCl(aq) + 2H2O(A) → Cl2(g) + H2(g) + 2NaOH(aq)
biloks Fe(CN)63– = (1 × biloks Fe) + (6 × biloks Menyamakan unsur lain.
CN)
2NaCl(aq) + 2H2O(A) → Cl2(g) + H2(g) + 2NaOH(aq)
–3 = (1 × biloks Fe) + (6 × (–1))
–3 = biloks Fe + (–6) Jadi, koefisien a = 2, b = 1, dan c = 1.
biloks Fe = +3 9. Jawaban: c
4) Ion Cr2O72– Cr2O72– + H+ + 2Cl– → 2Cr3+ + H2O + Cl2
biloks Cr2O72– = (2 × biloks Cr) + (7 × biloks O) +6 × (2) –1 × (2) +3 × (2) 0 × (2)
–2 = (2 × biloks Cr) + (7 × (–2)) = +12 = –2 = +6 =0
–2 = (2 × biloks Cr) + (–14) –6 (× 1)
2 × biloks Cr = +12
+2 (× 3)
+12
biloks Cr = 2
= +6 sehingga menjadi:
5) Ion SbO43– Cr2O72– + H+ + 6Cl– → 2Cr3+ + H2O + 3Cl2
biloks SbO43– = (1 × biloks Sb) + (4 × biloks O) Menyamakan unsur yang lain.
–3 = (1 × biloks Sb) + (4 × (–2)) Cr2O72– + 14H+ + 6Cl– → 2Cr3+ + 7H2O + 3Cl2
–3 = biloks Sb + (–8) Jadi, koefisien a = 1, b = 14, c = 6, dan d = 2,
biloks Sb = +5 e = 7, dan f = 3.
7. Jawaban: d 10. Jawaban: a
1) NaOH + HCl → NaCl + H2O Cr2O72–(aq) + AsO33–(aq) → 2Cr3+(aq) + AsO43–(aq)
+1–2+1 +1–1 +1–1 +1–2 +6 × (2) +3 +3 × (2) +5
= +12 = +6
Reaksi di atas bukan reaksi redoks karena
pada reaksi tersebut tidak terdapat unsur yang –6 (× 1)
mengalami perubahan bilangan oksidasi. +2 (× 3)
2) AgNO3 + NaCl → AgCl + NaNO3 sehingga menjadi
+1 +5–2 +1 –1 +1 –1 +1 +5–2
Cr2O72–(aq) + 3AsO33–(aq) → 2Cr3+(aq) + 3AsO43–(aq)
Reaksi di atas bukan reaksi redoks karena
pada reaksi tersebut tidak terdapat unsur yang
mengalami perubahan bilangan oksidasi.

Kimia Kelas XII 15


Disetarakan dengan menambah H+ dan H2O. sehingga menjadi:
Cr2O72–(aq) + 3AsO33–(aq) + 8H+(aq) → 2Cr3+(aq) + Oksidasi: 6Fe2+(aq) → 6Fe3+(aq) + 6e–
3AsO43–(aq) + 4H2O(A) Reduksi : Cr 2 O 72– (aq) + 14H + (aq) + 6e – →
2Cr3+(aq) + 7H2O(A)
Jadi, perbandingan banyaknya mol antara ion
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Cr2O72– dengan AsO43– setelah disetarakan adalah
Redoks : 6Fe2+(aq) + Cr2O72–(aq) + 14H+(aq) →
1 : 3.
6Fe3+(aq) + 2Cr3+(aq) + 7H2O(A)
Berdasarkan reaksi di atas dapat diketahui bahwa
B. Uraian
perbandingan antara koefisien Fe2+ dan Cr2O72–
1. a. CuO + H2 → Cu + H2O adalah 6 : 1 sehingga setiap 1 mol Cr2O72– dapat
+2 0 0 +2 mengoksidasi 6 mol Fe2+.
Bilangan oksidasi Cu berubah dari +2 menjadi 0.
Bilangan oksidasi H2 berubah dari 0 menjadi +2. 4. P(s) + NO3–(aq) → PO43–(aq) + NO(g)
b. Zat yang bertindak sebagai reduktor adalah (suasana asam)
zat mengalami oksidasi atau kenaikan Oksidasi: P(s) + 4H2O(A) → PO43–(aq) + 8H+(aq) + 5e–
bilangan oksidasi. Pada reaksi tersebut zat (× 3)
yang bertindak sebagai reduktor adalah H2. Reduksi : NO–3(aq) + 4H+(aq) + 3e– → NO(g) + 2H2O(A)
Zat yang bertindak sebagai oksidator adalah
(× 5)
zat yang mengalami reduksi atau penurunan
bilangan oksidasi. Pada reaksi tersebut, zat sehingga menjadi:
yang berfungsi sebagai oksidator adalah CuO. Oksidasi: 3P(s) + 12H2O(A) → 3PO43–(aq) + 24H+(aq)
Hasil reduksi adalah Cu dan hasil oksidasi + 15e–
adalah H2O. Reduksi : 5NO3–(aq) + 20H+(aq) + 15e– → 5NO(g) +
2. Reaksi: 10H2O(A)
MnO4–(aq) + H+(aq) + H2C2O4(aq) → Mn2+(aq) + –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
H2O(A) + CO2(g) Redoks : 3P(s) + 2H2O(A) + 5NO3–(aq) → 3PO43–(aq)
+ 4H+(aq) + 5NO(g)
Oksidasi: H2C2O4(aq) → 2CO2(g) + 2H+(aq) + 2e–
(× 5) 5. a. Metode setengah reaksi
Reduksi : MnO4 (aq) + 8H (aq) + 5e → Mn (aq)
– + – 2+ Oksidasi : Fe2+(aq) → Fe3+(aq) + e– (× 5)
+ 4H2O(A) (× 2) Reduksi : MnO 4– (aq) + 8H + (aq) + 5e – →
sehingga menjadi: Mn2+(aq) + 4H2O(A) (× 1)
Sehingga menjadi:
Oksidasi: 5H2C2O4(aq) → 10CO2(g) + 10H+(aq) +
10e– Oksidasi : 5Fe2+(aq) → 5Fe3+(aq) + 5e–
Reduksi : 2MnO 4– (aq) + 16H + (aq) + 10e – → Reduksi : MnO 4– (aq) + 8H + (aq) + 5e – →
2Mn2+(aq) + 8H2O(A) Mn2+(aq) + 4H2O(A)
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– –––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Redoks : 2MnO4–(aq) + 6H+(aq) + 5H2C2O4(aq) → Redoks : 5Fe2+(aq) + MnO4–(aq) + 8H+(aq) →
2Mn2+(aq) + 8H2O(A) + 10CO2(g) 5Fe3+(aq) + Mn2+(aq) + 4H2O(A)
Jadi, nilai a, c, e, dan f secara berturut-turut adalah b. Metode bilangan oksidasi
2, 5, 8, dan 10. MnO4–(aq) + Fe2+(aq) → Mn2+(aq) + Fe3+(aq)
+7 +2 +2 +3
3. Reaksi:
–5 (× 1)
Fe2+(aq) + Cr2O72–(aq) → Fe3+(aq) + 2Cr3+(aq)
+1 (× 5)
Oksidasi: Fe2+(aq) → Fe3+(aq) + e– (× 6)
Reduksi : Cr2O7 (aq) + 14H (aq) + 6e → 2Cr (aq)
2– + – 3+ Sehingga menjadi:
+ 7H2O(A) (× 1) MnO4–(aq) + 5Fe2+(aq) → Mn2+(aq) + 5Fe3+(aq)
Disetarakan dengan menambah H+ dan H2O.
MnO4–(aq) + 5Fe2+(aq) + 8H+(aq) → Mn2+(aq)
+ 5Fe3+(aq) + 4H2O(A)

16 Reaksi Redoks dan Elektrokimia


A. Pilihan Ganda Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh
harga E° bernilai negatif (–) sehingga reaksi
1. Jawaban: b
berlangsung tidak spontan.
Pada sel Galvani (sel Volta) terjadi perubahan
energi kimia menjadi energi listrik. Sebaliknya, 3. Jawaban: b
perubahan energi listrik menjadi energi kimia terjadi Mencari potensial standar P | P2+ || S2+ | S
pada sel elektrolisis. P | P2+ || Q2+ | Q E°sel = +2,46 volt (tetap)
2+ 2+
R | R || Q | Q E°sel = +1,56 volt (dibalik)
2. Jawaban: e
1) Mn | Mn2+ || Ag+ | Ag R | R2+ || S2+ | S E°sel = +1,10 volt (tetap)
Oksidasi : Mn → Mn2+ + 2e– E° = +1,20 volt (× 1) sehingga menjadi:
Reduksi : Ag+ + e– → Ag E° = +0,80 volt (× 2) P | P2+ || Q2+ | Q E°sel = +2,46 V
––––––––––––––––––––––––––––––––––––– Q | Q2+ || R2+ | R E°sel = –1,56 V
Redoks : Mn + 2Ag+ → Mn2+ + 2Ag
R | R2+ || S2+ | S E°sel = +1,10 V
E°sel = +2,00 volt
–––––––––––––––––––––––––––––
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh P | P2+ || S2+ | S E°sel = +2,00 V
harga E° bernilai positif (+) sehingga reaksi
berlangsung spontan. 4. Jawaban: b
2) Zn | Zn2+ || Ag+ | Ag Reaksi:
Oksidasi : Zn → Zn2+ + 2e– E° = +0,76 volt (× 1) Katode (reduksi) : Ag+ + e– → Ag E° = +0,80 V
Reduksi : Ag+ + e– → Ag E° = +0,80 volt (× 2) (× 2)
––––––––––––––––––––––––––––––––––––– Anode (oksidasi): Zn → Zn2+ + 2e– E° = +0,76 V
Redoks : Zn + 2Ag+ → Zn2+ + 2Ag (× 1)
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– +
E°sel = +1,56 volt Reaksi sel (redoks) : 2Ag+ + Zn → 2Ag + Zn2+
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh E°sel = +1,56 V
harga E° bernilai positif (+) sehingga reaksi Diagram sel: Zn | Zn2+ || Ag+ | Ag
berlangsung spontan. 5. Jawaban: c
3) Mn | Mn2+ || Zn2+ | Zn Diketahui notasi sel Al | Al 3+ || Pb 2+ | Pb.
Oksidasi : Mn → Mn2+ + 2e– E° = +1,20 volt Berdasarkan notasi sel tersebut dapat kita ketahui
Reduksi : Zn2+ + 2e– → Zn E° = –0,76 volt bahwa aluminium (Al) mengalami oksidasi,
––––––––––––––––––––––––––––––––––––– sedangkan timbal (Pb) mengalami reduksi.
Redoks : Mn + Zn2+ → Mn2+ + Zn E°sel = E°katode – E°anode = E°Pb – E°Al
E°sel = +0,44 volt 1,53 = E°Al – (–1,66)
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh
E°Al = 1,53 – 1,66 = –0,13 V
harga E° bernilai positif (+) sehingga reaksi
berlangsung spontan. 6. Jawaban: c
4) Zn | Zn2+ || In3+ | In a. AgNO3(aq)
Oksidasi : 3Zn → 3Zn2+ + 6e– E° = +0,76 volt Reaksi elektrolisis larutan AgNO3
Reduksi : 2In3+ + 6e– → 2In E° = –0,34 volt AgNO3(aq) → Ag+(aq) + NO3–(aq)
––––––––––––––––––––––––––––––––––––– Katode : Ag+(aq) + e– → Ag(s)
Redoks : 3Zn + 2In3+ → 3Zn2+ + 2In Anode : 2H2O(A) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e–
E°sel = +0,42 volt
Elektrolisis di atas menghasilkan endapan
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh perak (Ag) di katode dan gas oksigen di anode.
harga E° bernilai positif (+) sehingga reaksi
b. Na2SO4(aq)
berlangsung spontan.
Reaksi elektrolisis larutan Na2SO4
5) In | In3+ || Mn2+ | Mn
Na2SO4(aq) → 2Na+(aq) + SO42–(aq)
Oksidasi : 2In → 2In3+ + 6e– E° = +0,34 volt
Reduksi : 3Mn2+ + 6e– → 3Mn E° = –1,20 volt Katode : 2H2O(A) + 2e– → H2(g) + 2OH–(aq)
––––––––––––––––––––––––––––––––––––– Anode : 2H2O(A) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e–
Redoks : 2In + 3Mn2+ → 2In3+ + 3Mn Elektrolisis di atas menghasilkan gas hidrogen
E°sel = –0,86 volt di katode dan gas oksigen di anode.

Kimia Kelas XII 17


c. NaH(aq) Katode : Al3+(A) + 3e– → Al(s)
Reaksi elektrolisis larutan NaH Anode : 2O2–(A) → O2(g) + 4e–
NaH(aq) → Na+(aq) + H–(aq) X merupakan anode (kutub positif) sehingga reaksi
Katode : 2H2O(A) + 2e– → H2(g) + 2OH–(aq) yang terjadi berupa 2O2–(A) → O2(g) + 4e–
Anode : 2H+(aq) → H2(g) + 2e– 9. Jawaban: e
Elektrolisis di atas menghasilkan gas hidrogen Elektrolisis larutan NaCl dengan elektrode Pt.
di katode dan anode. NaCl(aq) → Na+(aq) + Cl–(aq)
d. MgCl2(aq) Katode : 2H2O(A) + 2e– → H2(g) + 2OH–(aq)
Reaksi elektrolisis larutan MgCl2 Anode : 2Cl–(aq) → Cl2(g) + 2e–
MgCl2(aq) → Mg2+(aq) + NO3–(aq)
10. Jawaban: a
Katode : 2H2O(A) + 2e– → H2(g) + 2OH–(aq) a. Larutan K2SO4 dengan elektrode Pt
Anode : 2Cl–(aq) → Cl2(g) + 2e– K2SO4(aq) → 2K+(aq) + SO42–(aq)
Elektrolisis di atas menghasilkan gas hidrogen Katode : 2H2O(A) + 2e– → H2(g) + 2OH–(aq)
di katode dan gas klorin di anode. Anode : 2H2O(A) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e–
e. KI(aq) Elektrolisis larutan K2SO4 dengan elektrode
Reaksi elektrolisis larutan KI Pt menghasilkan gas hidrogen di katode dan
KI(aq) → K+(aq) + I–(aq) gas oksigen di anode.
Katode : 2H2O(A) + 2e– → H2(g) + 2OH–(aq) b. Larutan AgNO3 dengan elektrode Pt
Anode : 2I–(aq) → I2(s) + 2e– AgNO3(aq) → Ag+(aq) + NO3–(aq)
Elektrolisis di atas menghasilkan gas hidrogen Katode : Ag+(aq) + e– → Ag(s)
di katode dan endapan I2 di anode. Anode : 2H2O(A) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e–
Elektrolisis larutan AgNO3 dengan elektrode
7. Jawaban: b Pt menghasilkan endapan perak di katode dan
1) Elektrolisis larutan NaCl dengan elektrode C gas oksigen di anode.
NaCl(aq) → Na+(aq) + Cl–(aq) c. Larutan CuSO4 dengan elektrode Pt
Katode : 2H2O(A) + 2e– → 2OH–(aq) + H2(g) CuSO4(aq) → Cu2+(aq) + SO42–(aq)
Anode : 2Cl–(aq) → Cl2(g) + 2e–
Katode : Cu2+(aq) + 2e– → Cu(s)
Gas hidrogen terbentuk di katode.
Anode : 2H2O(A) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e–
2) Elektrolisis larutan CuSO4 dengan elektrode Cu Elektrolisis larutan CuSO4 dengan elektrode
CuSO4(aq) → Cu2+(aq) + SO42–(aq) Pt menghasilkan endapan Cu di katode dan
Katode : Cu2+(aq) + 2e– → Cu(s) gas oksigen di anode.
Anode : Cu(s) → Cu2+(aq) + 2e– d. Larutan KBr dengan elektrode Pt
Gas hidrogen tidak terbentuk. KBr(aq) → K+(aq) + Br–(aq)
3) Elektrolisis larutan BaCl2 dengan elektrode Pt Katode : 2H2O(A) + 2e– → H2(g) + 2OH–(aq)
BaCl2(aq) → Ba2+(aq) + 2Cl–(aq) Anode : 2Br–(aq) → Br2(A) + 2e–
Elektrolisis larutan KBr dengan elektrode Pt
Katode : 2H2O(A) + 2e– → 2OH–(aq) + H2(g)
menghasilkan gas hidrogen di katode dan
Anode : 2Cl–(aq) → Cl2(g) + 2e–
larutan bromin di anode.
Gas hidrogen terbentuk di katode. e. Larutan NaI dengan elektrode Pt
4) Elektrolisis larutan AgNO3 dengan elektrode Ag NaI(aq) → Na+(aq) + I–(aq)
AgNO3(aq) → Ag+(aq) + NO3–(aq) Katode : 2H2O(A) + 2e– → H2(g) + 2OH–(aq)
Katode : Ag+(aq) + e– → Ag(s) Anode : 2I–(aq) → I2(s) + 2e–
Anode : Ag(s) → Ag+(aq) + e– Elektrolisis larutan NaI dengan elektrode Pt
Gas hidrogen tidak terbentuk. menghasilkan gas hidrogen di katode dan
Jadi, gas hidrogen dapat terbentuk pada sel elektro- endapan iodin di anode.
lisis 1) dan 3). 11. Jawaban: d
8. Jawaban: a Arus listrik yang dialirkan sama maka:
Al2O3(A) → 2Al3+(A) + 3O2–(A) wAg : wCu : wAu = eAg : eCu : eAu
Pada elektrolisis lelehan senyawa ion dengan (nAg × Ar Ag) : (nCu × Ar Cu) : (nAu : Ar Au)
elektrode inert (C), Al 3+ direduksi di katode Ar Ag A Cu
r A Au
r
= : Valensi : Valensi
sedangkan O2– dioksidasi di anode. Valensi Ag Cu Au

18 Reaksi Redoks dan Elektrokimia


(nAg × Ar Ag) : (nCu × Ar Cu) Katode : M2+(aq) + 2e– → M(s)
Ar Ag r A Cu Anode : 2H2O(A) → O2(g) + 4H+(aq) + 4e–
= Valensi Ag
: Valensi Cu Disamakan jumlah elektron sehingga menjadi
nAg × Ar Ag
Ar Ag Katode : 2M2+(aq) + 4e– → 2M(s)
Valensi Ag
nCu × Ar Cu
= Ar Cu Anode : 2H2O(A) → O2(g) + 4H+(aq) + 4e–
Valensi Cu
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
nAg Valensi Cu Reaksi sel : 2M2+(aq) + 2H2O(A) → 2M(s) + O2(g)
nCu = Valensi Ag + 4H+(aq)
nAg 2 Pada proses penetralan:
= 1
0,10 mol nH+ = nOH–
mol Ag = 0,20 mol nH+ = MOH– · VOH– = 0,2 · 0,05 = 0,01 mol
nAu Valensi Cu 1 1
nCu = Valensi Au nM = 2 nH+ = 2 · 0,01 = 0,005 mol
nAu 2 mM
= 3 nM = A rM
0,10 mol
nAu = 0,067 mol mM 0,12
Ar M = nM = 0,005
= 24
Jadi, mol Ag = 0,20 mol dan mol Au = 0,067 mol.
12. Jawaban: b 15. Jawaban: b
VF = 2,24 liter mX : mY = 1 : 4
2 Reaksi elektrolisis XSO4 dan Y2SO4 di katode
1 F = 96.500 C sebagai berikut.
VF2 2,24 XSO4 → X2+ + SO42–
nF = = = 0,1 mol
2 22,4 22,4 Katode : X2+ + 2e– → X
nelektron = 2 × nF = 2 × 0,1 = 0,2 mol Y2SO4 → 2Y+ + SO42–
2
muatan listrik = 0,2 × 96.500 = 19.300 C Katode : Y+ + e → Y
Jadi, muatan listrik yang diperlukan sebesar 19.300 C. Misal: Mr X = x mX = 1 gram
Mr Y = y mY = 4 gram
13. Jawaban: e mX 1 1
wNi = 1,18 gram nX = Ar X
= = x mol
x
Ar Cu = 64 2 2 1 2
Ar Ni = 59 ne– = 1 × nX = 1 × x = x mol
r A Cu 64 1
eCu = Valensi Cu
= = 32 nY = 1 × ne–
2
r A Ni 59 mY 1 2
eNi = Valensi Ni
= = 29,5 = 1 × x
2 Ar Y
wCu WNi
= 4 2
eCu eNi
y
= x
wCu 1,18
= x 2 1
32 29,5
y
= 4 = 2
32 × 1,18
wCu = 29,5
= 1,28 gram Jadi, perbandingan massa atom relatif antara X
Jadi, logam tembaga (Cu) yang mengendap dan Y adalah 1 : 2.
sebanyak 1,28 gram.
B. Uraian
14. Jawaban: a
mM = 0,12 gram 1. Reaksi yang dapat berlangsung spontan adalah
V reaksi yang memiliki harga E°sel positif (+). Reaksi
NaOH = 50 mL = 0,05 L
MNaOH = 0,2 M yang memiliki harga E°sel negatif (–) berlangsung
tidak spontan.
MSO4(aq) → M2+(aq) + SO42–(aq)
a. 2Fe3+(aq) + Cu(s) → 2Fe2+(aq) + Cu2+(aq)
M2+ bukan logam aktif, sehingga kation direduksi Oksidasi : Cu(s) → Cu2+(aq) + 2e– E° = –0,34 V (× 1)
di katode. Anode bersifat inert (C), sedangkan Reduksi : Fe3+(aq) + e– → Fe2+(aq) E° = +0,77 V (× 2)
anion dari sisa asam oksi sehingga air yang akan –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– +
teroksidasi di anode. Redoks : 2Fe3+(aq) + Cu(s) → 2Fe2+(aq) + Cu2+(aq)
E°sel = +0,43 V
Reaksi di atas dapat berlangsung spontan
karena E°sel bernilai positif (+).

Kimia Kelas XII 19


b. Fe2+(aq) + Cu(s) → Cu2+(aq) + Fe(s) Menyamakan jumlah elektron terlebih dahulu
Oksidasi : Cu(s) → Cu2+(aq) + 2e– E° = –0,34 V Katode : 4Ag+(aq) + 4e– → 4Ag(s)
Reduksi : Fe2+(aq) + 2e– → Fe(s) E° = –0,44 V
–––––––––––––––––––––––––––––––––––– + Anode : 2H2O(A) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e–
Redoks : Fe2+(aq) + Cu(s) → Fe(s) + Cu2+(aq) ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– +
E°sel = –0,78 V 4Ag+(aq) + 2H2O(A) → 4Ag(s) + 4H+(aq) + O2(g)
V 0,35
Reaksi di atas tidak dapat berlangsung nO = =
2 22,4 22,4
spontan karena E°sel bernilai negatif (–). mO2
2. a. Li | Li+ || Zn2+ | Zn E°sel = +2,24 V nO = M O
2 r 2
Zn | Zn2+ || Cu2+ | Cu E°sel = +1,10 V 0,35
mO = nO × Mr O2 = 22,4
× 32 = 0,5 gram
––––––––––––––––––––––––––––––––– + 2 2

Li | Li+ || Cu2+ | Cu E°sel = +3,34 V r A 16


e = Valensi = 2 =8
b. 2+ 2+
Mg | Mg || Zn | Zn E°sel = +1,61 V
e×i× t
Zn | Zn2+ || Cu2+ | Cu E°sel = +1,10 V w =
96.500
––––––––––––––––––––––––––––––––– +
8 × i × 1.200
Mg | Mg2+ || Cu2+ | Cu E°sel = +2,71 V 0,5 = 96.500
c. Mg | Mg2+ || Cu2+ | Cu E°sel = +2,71 V
i = 5,03 ampere
Cu | Cu2+ || Fe2+ | Fe E°sel = –0,78 V
––––––––––––––––––––––––––––––––– + Jumlah endapan di katode:
Mg | Mg2+ || Fe2+ | Fe E°sel = +1,93 V r A Ag 108
eAg = Valensi = 1 = 108
3. Elektrode Pt merupakan elektrode inert.
e×i× t 108 × 5,03 × 1.200
CuSO4(aq) → Cu2+(aq) + SO42–(aq) w= = = 6,75 gram
96.500 96.500
Pada katode akan terjadi reduksi ion Cu2+ (bukan Jadi, kuat arus yang diperlukan adalah 5,03
logam aktif), sedangkan pada anode terjadi oksidasi ampere dan endapan perak yang terdapat di katode
H2O (SO42– merupakan sisa asam oksi). adalah 6,75 gram.
Reaksi yang terjadi dalam sel tersebut adalah:
Anode : 2H2O(A) → O2(g) + 4H+(aq) + 4e– 5. Volume Al2O3 yang dihasilkan
= luas permukaan × tebal
Katode : Cu2+(aq) + 2e– → Cu(s) = 5,0 × 102 × 1,0 × 10–3 cm3
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– = 0,5 cm3
2H2O(A) + 2Cu2+(aq) → O2(g) + 4H+(aq) + Cu(s) mAl O = ρ × V = 4,0 × 0,5 = 2 gram
2 3
4. VO = 350 mL = 0,35 L 4Al(s) + 3O2(g) → 2Al2O3(s)
2
t = 20 menit = 1.200 detik
3 3 mAl2 O3
Elektrolisis larutan AgNO3 menggunakan elektrode Pt nO = 2 × nAl O = 2 × M Al O
2 2 3 r 2 3
AgNO3(aq) → Ag+(aq) + NO3–(aq)
3 2
Ag+ bukan logam aktif, sehingga kation direduksi = 2 × 102 = 0,03 mol
di katode. Anode (Pt) bersifat inert, sedangkan
anion dari sisa asam oksi sehingga air yang akan 4 4
ne– = 1 × nO = 1 × 0,03 = 0,12 mol = 0,12 F
teroksidasi di anode. 2

Katode : Ag+(aq) + e– → Ag(s) Arus listrik = F × 96.500


Anode : 2H2O(A) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e– = 0,12 × 96.500 C
= 11.580 C
Jadi, arus listrik yang dibutuhkan untuk meningkat-
kan ketebalan lapisan oksida 1,0 × 10–3 cm adalah
11.580 C.

20 Reaksi Redoks dan Elektrokimia


A. Pilihan Ganda 5. Jawaban: b
Korosi besi dipengaruhi oleh uap air atau air dan
1. Jawaban: a
oksigen. Larutan elektrolit serta zat terlarut yang
Logam yang direndam dalam air atau dicelupkan
dapat membentuk asam dapat mempercepat
pada larutan asam cepat mengalami korosi.
terjadinya korosi. Pada percobaan pertama dan
Dihubungkan dengan lempeng magnesium (Mg)
kedua terbentuk karat karena ada oksigen dan air.
merupakan cara mencegah korosi dengan
Pada percobaan kedua, karat dapat lebih cepat
perlindungan katodik, caranya dengan meng-
terbentuk daripada percobaan pertama karena
hubungkan logam besi dengan logam pelindung
adanya asam sulfat. Pada percobaan ketiga tidak
yang memiliki E° lebih kecil. Logam pelindung
terbentuk karat karena kalsium klorida anhidrat
ditanam di dalam tanah atau air yang berada di
dapat mengikat uap air di udara sehingga udara
dekat logam yang akan dilindungi. Sel Volta
menjadi kering (udara tidak mengandung uap air
raksasa akan terbentuk dengan logam pelindung
yang memicu korosi). Pada percobaan keempat
sebagai anode. Perlindungan katodik biasanya
tidak terbentuk karat karena air yang sudah
digunakan untuk mencegah korosi pada pipa air,
dididihkan akan kehilangan oksigen terlarut (tidak
menara raksasa, dan baling-baling kapal laut.
ada oksigen).
2. Jawaban: d
6. Jawaban: b
SO2 dan NO2 merupakan oksida nonlogam yang
Besi akan berkarat jika teroksidasi. Agar besi tidak
dapat mengakibatkan korosi. Kedua oksida teroksidasi, besi dapat dilapisi dengan bahan yang
nonlogam ini apabila terkena uap air di udara akan lebih mudah teroksidasi daripada besi. Bahan yang
membentuk asam sulfat (H2SO4) dan asam nitrat dimaksud adalah Mg karena Mg memiliki potensial
(HNO3). Ion-ion H+ dari kedua asam ini bersifat reduksi standar yang paling negatif sehingga
korosif sehingga mampu merusak benda dari paling mudah teroksidasi.
logam.
7. Jawaban: a
3. Jawaban: b Prinsip pencegahan korosi dengan perlindungan
Pada proses perkaratan besi, salah satu bagian katodik sebagai berikut.
permukaan besi akan bertindak sebagai anode atau 1) Bahan yang dilindungi harus diletakkan di katode.
mengalami oksidasi menurut reaksi: 2) Logam di katode harus memiliki potensial
Fe(s) → Fe2+(aq) + 2e– reduksi lebih besar daripada logam di anode.
Elektron akan mengalir ke bagian permukaan besi 3) Logam katode harus mudah direduksi.
yang bertindak sebagai katode. 4) Logam anode harus mudah dioksidasi.
O2 akan mengalami reduksi menurut reaksi: 8. Jawaban: b
O2(g) + 4H+(aq) + 4e– → 2H2O(A) Logam yang dapat mencegah terjadinya korosi
O2(g) + 2H2O(A) + 4e– → 4OH–(aq) pada besi adalah logam yang harga E0 < E0 besi,
karena logam tersebut potensial elektrodenya lebih
Dengan demikian, H+ (asam) atau H2O diperlukan
negatif. Logam tersebut adalah Al dan Zn. Jadi,
dalam perkaratan untuk mereduksi O2 pada katode.
besi tetap terlindungi karena dijadikan katode.
4. Jawaban: c
9. Jawaban: a
Pada proses pelapisan besi dengan seng, besi (Fe)
Metode yang paling tepat untuk mencegah korosi
bertindak sebagai katode, sedangkan seng (Zn)
pada pagar rumah yang terbuat dari besi adalah
bertindak sebagai anode. Zn akan mengalami
dengan pengecatan. Melumuri dengan oli dapat
oksidasi terlebih dahulu karena harga E°-nya lebih
digunakan untuk mencegah korosi pada mesin dan
kecil daripada Fe. Hal ini dapat mencegah
rantai pada kendaraan. Pembalutan dengan plastik
terjadinya korosi . Jika larutan elektrolitnya berupa
dapat mencegah kontak langsung antara logam
ZnCl2, reaksinya sebagai berikut.
dengan udara dan air. Pembalutan dengan plastik
Anode (–) = Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e–
dapat dilakukan untuk mencegah korosi pada rak
Katode (+) = Zn2+(aq) + 2e– → Zn(s)
piring dan keranjang. Perlindungan katodik dapat
Dengan demikian, Fe tidak mengalami oksidasi
digunakan untuk mencegah korosi pada pipa air,
karena terlindungi oleh Zn.
menara raksasa, dan baling-baling kapal laut.

Kimia Kelas XII 21


Pelapisan dengan timah dapat mencegah korosi 3. Logam yang melindungi besi dari korosi mempunyai
pada besi. Perlindungan dengan timah ini tidak harga potensial reduksi lebih kecil daripada harga
terlalu menguntungkan, tetapi besi yang dilapisi potensial reduksi besi, yaitu logam Mg dan Zn.
dengan timah tampak lebih indah daripada besi Oleh karena harga potensial reduksi kedua logam
yang dilapisi dengan zink (Zn). lebih kecil dari harga potensial reduksi besi, kedua
logam akan teroksidasi terlebih dahulu sehingga
10. Jawaban: a
besi terhindar dari korosi.
Korosi pada pipa pengalir minyak bumi yang
ditanam dalam tanah dapat dicegah menggunakan 4. Aluminium merupakan bahan yang sangat baik
perlindungan katodik. Caranya dengan meng- untuk kemasan makanan karena aluminium tahan
hubungkan pipa dengan logam pelindung yang korosi. Aluminium dapat terhindar dari proses
mempunyai E° lebih kecil dari E° pipa (besi). korosi lebih lanjut karena saat terjadi korosi dapat
Pengecatan dilakukan untuk mencegah karat pada segera membentuk lapisan oksida di permukaan-
besi yang berada di udara terbuka, misalnya nya.
jembatan. Plastik digunakan untuk mencegah 5. Stainless steel lebih tahan karat dibandingkan
karat pada rak piring. Oli digunakan untuk logam penyusunnya (besi) karena stainless steel
mencegah karat pada mesin. memiliki daya tahan terhadap oksidasi yang tinggi
pada suhu lingkungan. Hal ini dikarenakan pada
B. Uraian stainless steel terdapat campuran logam krom (Cr).
Apabila logam krom bereaksi dengan oksigen akan
1. Reaksi anodik : Fe(s) → Fe2+(aq) + 2e– membentuk sebuah lapisan tidak aktif kromium(III)
Reaksi katodik : Cu2+(aq) + 2e– → Cu(s) oksida (Cr2O3) yang melindungi besi. Lapisan ini
Reaksi sel : Fe(s) + Cu2+(aq) → Fe2+(aq) + Cu(s) tidak terlihat karena lapisan ini sangat tipis,
2. Aluminium yang berkarat akan membentuk sehingga stainless steel akan tetap berkilau.
aluminium oksida (Al2O3) dengan cepat. Setelah
terbentuk lapisan oksida yang tipis, perkaratan
akan segera terhenti. Lapisan tersebut melekat
kuat pada permukaan logam sehingga melindungi
logam di bawahnya dari perkaratan lebih lanjut.

A. Pilihan Ganda 2. Jawaban: d


Reaksi autoredoks adalah reaksi yang melibatkan
1. Jawaban: c
suatu zat yang mengalami reaksi oksidasi
1) S4O62– + 2e– → 2S2O32– sekaligus reduksi.
Reaksi di atas merupakan reaksi reduksi 3Cl2(g) + 6OH–(aq) → 5Cl–(aq) + ClO3–(aq) + 3H2O(A)
karena reaksi tersebut menangkap elektron. 0 –1 +5
2) Mg → Mg2+ + 2e– reduksi
Reaksi di atas merupakan reaksi oksidasi oksidasi
karena reaksi tersebut melepas elektron.
3) MnO2 → MnO4– Zat yang mengalami reaksi disprosporsionasi
+4 –2 +7 –2 (autoredoks) adalah Cl2. Bilangan oksidasi Cl2
semula 0 berubah menjadi –1 dan +5.
Oksidasi
3. Jawaban: e
4) 2CO2 + 2e– → C2O42–
KMnO4(aq) + 2HCl(aq) → MnCl2(aq) + Cl2(g) + H2O(A) + KCl(aq)
Reaksi di atas merupakan reaksi reduksi +7 –1 × (2) +2 0 × (2)
karena reaksi tersebut menangkap elektron. = –2 =0

–5 (× 2)
+2 (× 5)

22 Reaksi Redoks dan Elektrokimia


Sehingga menjadi: 6. Jawaban: e
2KMnO4(aq) + 16HCl(aq) → 2MnCl2(aq) + 5Cl2(g) KClO3(s) + S(s) + H+(aq) → KCl(s) + SO2(g) + H2O(A)
+ H2O(A) + KCl(aq) +5 0 –1 +4

Menyetarakan unsur lain reduksi

2KMnO4(aq) + 16HCl(aq) → 2MnCl2(aq) + 5Cl2(g) oksidasi


+ 8H2O(A) + 2KCl(aq)
Oksidator adalah zat yang mengalami reduksi.
Jadi, koefisien b = 16, c = 2, dan d = 5.
Pada reaksi di atas, zat yang berperan sebagai
4. Jawaban: d oksidator adalah KClO3.
C2O42–(aq) + Cr2O72– + H+(aq) → 2CO2(g) + 2Cr3+(aq) + H2O(A)
+3 × (2) +4 × (2)
7. Jawaban: d
= +6 +12 = +8 +6 biloks H2P2O72– = (2 × biloks H) + (2 × biloks P) +
+2 (× 3) (7 × biloks O)
–6 (× 1) –2 = (2 × (+1)) + (2 × biloks P) + (7
× (–2))
Sehingga menjadi:
–2 = 2 + (2 × biloks P) + (–14)
3C2O42–(aq) + Cr2O72– + H +(aq) → 6CO2(g) + –2 – 2 + 14 = 2 × biloks P
2Cr3+(aq) + H2O(A)
+10
Disetarakan dengan menambah H+ dan H2O. biloks P = 2 = +5
3C2O42–(aq) + Cr2O72– + 14H+(aq) → 6CO2(g) +
2Cr3+(aq) + 7H2O(A) 8. Jawaban: a
Jadi, koefisien a = 3, b = 14, dan d = 2. H2SO4 + 2HI → H2S + I2 + H2O
+6 –2 –2 0
5. Jawaban: b –8 (× 1)
a. Zn + H2SO4 → ZnSO4 + H2 +2 (× 4)
0 +1 +2 0
Oksidasi Sehingga menjadi:
Reduksi H2SO4 + 8HI → H2S + 4I2 + H2O
Reaksi di atas merupakan reaksi redoks. Menyamakan unsur lain.
b. SO3 + H2O → H2SO4 H2SO4 + 8HI → H2S + 4I2 + 4H2O
+6–2 +1–2 +1+6–2
nHI = 8 × nH SO = 8 × 1,5 = 12 mol
Reaksi di atas bukan reaksi redoks karena 2 4
Jadi, 1,5 mol asam sulfat dapat mengoksidasi
pada reaksi tersebut tidak terdapat unsur yang
hidrogen iodida sebanyak 12 mol.
mengalami perubahan bilangan oksidasi.
c. Cl2 + 2NaOH → NaCl + NaClO + H2O 9. Jawaban: b
0 +1 +1 +2 –1 +1 –2 Reaksi: Fe2+ + MnO4– → Fe3+ + Mn2+
Reduksi (suasana asam)
Oksidasi Menggunakan metode setengah reaksi.
Reaksi di atas merupakan reaksi redoks. Oksidasi: Fe2+(aq) → Fe3+(aq) + e– (× 5)
Reduksi : MnO4 (aq) + 8H (aq) + 5e → Mn (aq)
– + – 2+
d. Cu + CuCl2 → 2CuCl + 4H2O(A) (× 1)
0 +2 +1
sehingga menjadi:
Oksidasi
Oksidasi: 5Fe2+(aq) → 5Fe3+(aq) + 5e–
Reduksi
Reduksi : MnO4–(aq) + 8H+(aq) + 5e– → Mn2+(aq)
Reaksi di atas merupakan reaksi redoks. + 4H2O(A)
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
e. Cl2 + 2KBr → 2KCl + Br2 Redoks : 5Fe2+(aq) + MnO4–(aq) + 8H+(aq) →
0 +1 –1 –1 –1 0
Reduksi 5Fe3+(aq) + Mn2+(aq) + 4H2O(A)
Oksidasi
Perbandingan mol = perbandingan koefisien
Jadi, 5 mol Fe2+ ~ 1 mol MnO4– ~ 8 mol H+ ~ 5 mol
Reaksi di atas merupakan reaksi redoks. Fe3+ ~ 2 mol Mn2+ ~ 4 mol H2O.

Kimia Kelas XII 23


10. Jawaban: d 12. Jawaban: a
1) Mg | Mg2+ || Ca2+ | Ca Oksidasi: 2I–(aq) → I2(s) + 2e– E° = –0,54 V
Oksidasi : Mg → Mg2+ + 2e– E° = +2,37 V Reduksi : F2(g) + 2e– → 2F–(aq) E° = +2,87 V
Reduksi : Ca2+ + 2e– → Ca E° = –2,87 V ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– +
–––––––––––––––––––––––––––––––––––– + Redoks : F2(g) + 2I–(aq) → 2F–(aq) + I2(s)
Redoks : Mg + Ca2+ → Mg2+ + Ca E°sel = +2,33 V
E°sel = –0,50 V
13. Jawaban: d
Berdasarkan perhitungan di atas didapatkan
Oksidasi : Zn → Zn2+ + 2e– E° = +0,76 V
harga E° bernilai negatif (–) sehingga reaksi
Reduksi : Fe2+ + 2e– → Fe E° = –0,44 V
tidak berlangsung spontan.
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– +
2) Pb | Pb2+ || Mg2+ | Mg Redoks : Zn + Fe2+ → Zn2+ + Fe E° = +0,32 V
Oksidasi : Pb → Pb2+ + 2e– E° = +0,13 V Zn | Zn2+ || Fe2+ | Fe E° = +0,32 V
Reduksi : Mg2+ + 2e– → Mg E° = –2,37 V
–––––––––––––––––––––––––––––––––––– + 14. Jawaban: b
Redoks : Pb + Mg2+ → Pb2+ + Mg 1) Katode berupa Ag2O dan anode berupa Zn
E°sel = –2,24 V digunakan pada sel perak oksida.
Berdasarkan perhitungan di atas didapatkan 2) Katode berupa PbO2 dan anode berupa Pb
harga E° bernilai negatif (–) sehingga reaksi digunakan pada sel aki timbal asam.
tidak berlangsung spontan. 3) Katode berupa MnO 2 dan NH 4 Cl serta
3) Au | Au3+ || Pb2+ | Pb anode berupa Zn digunakan pada sel kering
Oksidasi : Au → Au3+ + 3e– E° = –1,50 V (× 2) karbon seng.
Reduksi : Pb2+ + 2e– → Pb E° = –0,13 V (× 3) 4) Katode berupa NiO2 dan anode berupa Cd di-
–––––––––––––––––––––––––––––––––––– + gunakan pada sel nikel basa atau baterai nikad.
Redoks : 2Au + 3Pb2+ → 2Au3+ + 3Pb 5) Katode berupa O2 dan anode berupa H2 di-
E°sel = –1,63 V gunakan pada sel bahan bakar.
Berdasarkan perhitungan di atas didapatkan
harga E° bernilai negatif (–) sehingga reaksi 15. Jawaban: e
tidak berlangsung spontan. a. Ag | Ag+ || Fe2+ | Fe
4) Ca | Ca2+ || Mg2+ | Mg Oksidasi : Ag → Ag+ + e– E° = –0,8 V (× 2)
Oksidasi : Ca → Ca2+ + 2e– E° = +2,87 V Reduksi : Fe2+ + 2e– → Fe E° = –0,44 V(× 1)
–––––––––––––––––––––––––––––––––––– +
Reduksi : Mg2+ + 2e– → Mg E° = –2,37 V Redoks : 2Ag + Fe2+ → 2Ag+ + Fe
–––––––––––––––––––––––––––––––––––– +
Redoks : Ca + Mg2+ → Ca2+ + Mg E°sel = –1,24 V
E°sel = +0,50 V Berdasarkan perhitungan di atas didapatkan
Berdasarkan perhitungan di atas didapatkan harga E° bernilai negatif (–) sehingga reaksi
harga E° bernilai positif (+) sehingga reaksi tidak berlangsung spontan.
berlangsung spontan. b. Ni | Ni2+ || Fe2+ | Fe
5) Au | Au3+ || Ca2+ | Ca Oksidasi : Ni → Ni2+ + 2e– E° = +0,25 V
Oksidasi : Au → Au3+ + 3e– E° = –1,50 V (× 2) Reduksi : Fe2+ + 2e– → Fe E° = –0,44 V
–––––––––––––––––––––––––––––––––––– +
Reduksi : Ca2+ + 2e– → Ca E° = –2,87 V (× 3) Redoks : Ni + Fe2+ → Ni2+ + Fe
–––––––––––––––––––––––––––––––––––– +
Redoks : 2Au + 3Ca2+ → 2Au3+ + 3Ca E°sel = –0,19 V
E°sel = –4,37 V Berdasarkan perhitungan di atas didapatkan
Berdasarkan perhitungan di atas didapatkan harga E° bernilai negatif (–) sehingga reaksi
harga E° bernilai negatif (–) sehingga reaksi tidak berlangsung spontan.
tidak berlangsung spontan. c. Ag | Ag+ || Pb2+ | Pb
Jadi, reaksi yang berlangsung spontan adalah Oksidasi : Ag → Ag+ + e– E° = –0,8 V (× 2)
Ca + Mg2+ → Ca2+ + Mg atau Ca | Ca2+ || Mg2+ | Mg. Reduksi : Pb2+ + 2e– → Pb E° = –0,14 V(× 1)
–––––––––––––––––––––––––––––––––––– +
11. Jawaban: d Redoks : 2Ag + Pb2+ → 2Ag+ + Pb
Anode (–) : Mg(s) → Mg2+(aq) + 2e– E°sel = –0,94 V
Katode (+) : Cu2+(aq) + 2e– → Cu(s) Berdasarkan perhitungan tersebut didapatkan
Mg(s) + Cu2+(aq) → Mg2+(aq) + Cu(s) harga E° bernilai negatif (–) sehingga reaksi
Diagram sel: tidak berlangsung spontan.
Mg | Mg2+ || Cu2+ | Cu

24 Reaksi Redoks dan Elektrokimia


d. Ag | Ag+ || Ni2+ | Ni Sel 3
Oksidasi : Ag → Ag+ + e– E° = –0,8 V (× 2) NiSO4(aq) → Ni2+(aq) + SO42–(aq)
Reduksi : Ni2+ + 2e– → Ni E° = –0,25 V(× 1) Katode (F) : Ni2+(aq) + 2e– → Ni(s)
–––––––––––––––––––––––––––––––––––– +
Anode (E) : 2H2O(A) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e–
Redoks : 2Ag + Ni2+ → 2Ag+ + Ni
E°sel = –1,05 V Jadi, elektrode logam inert yang menghasilkan gas
adalah A, C, dan E.
Berdasarkan perhitungan di atas didapatkan
harga E° bernilai negatif (–) sehingga reaksi 19. Jawaban: c
tidak berlangsung spontan. 1) Larutan NaCl dengan elektrode platina
e. Ni | Ni2+ || Pb2+ | Pb NaCl(aq) → Na+(aq) + Cl–(aq)
Oksidasi : Ni → Ni2+ + 2e– E° = +0,25 V Katode : 2H2O(A) + 2e– → H2(g) + 2OH–(aq)
Reduksi : Pb2+ + 2e– → Pb E° = –0,14 V Anode : 2Cl–(aq) → Cl2(g) + 2e–
–––––––––––––––––––––––––––––––––––– + Elektrolisis tersebut menghasilkan gas
Redoks : Ni + Pb2+ → Ni2+ + Pb hidrogen (H2) dan gas klor (Cl2).
E°sel = +0,11 V 2) Larutan KBr dengan elektrode karbon
Berdasarkan perhitungan di atas didapatkan KBr(aq) → K+(aq) + Br–(aq)
harga E° bernilai positif (+) sehingga reaksi Katode : 2H2O(A) + 2e– → H2(g) + 2OH–(aq)
berlangsung spontan. Anode : 2Br–(aq) → Br2(A) + 2e–
Jadi, reaksi yang berlangsung spontan adalah Elektrolisis tersebut menghasilkan Br2 dan H2.
Ni + Pb2+ → Ni2+ + Pb atau Ni | Ni2+ || Pb2+ | Pb. 3) Lelehan KCl dengan elektrode platina
16. Jawaban: d KCl(A) → K+(A) + Cl–(A)
Elektrolisis leburan PbI2 Katode : K+(A) + e– → K(s)
PbI2(A) → Pb2+(A) + 2I–(A) Anode : 2Cl–(A) → Cl2(g) + 2e–
Oleh karena elektrolisis lelehan senyawa ion Elektrolisis tersebut menghasilkan gas Cl2 dan
dengan elektrode inert (karbon), kation direduksi K (logam alkali).
di katode dan anion dioksidasi di anode. 4) Lelehan CaCl2 dengan elektrode karbon
Katode : Pb2+(A) + 2e– → Pb(s) CaCl2(A) → Ca2+(A) + 2Cl–(A)
Anode : 2I–(A) → I2(s) + 2e– Katode : Ca2+(A) + 2e– → Ca(s)
17. Jawaban: b Anode : 2Cl–(A) → Cl2(g) + 2e–
Elektrolisis larutan KCl dengan elektrode karbon Elektrolisis tersebut menghasilkan Ca (logam
(C). alkali tanah) dan gas klorin (Cl2).
KCl(aq) → K+(aq) + Cl–(aq) 5) larutan KCl dengan elektrode emas
K+ merupakan logam aktif sehingga yang tereduksi KCl(aq) → K+(aq) + Cl–(aq)
di katode adalah air. Pada anion terdapat elektrode Katode : 2H2O(A) + 2e– → H2(g) + 2OH–(aq)
karbon (C) yang bersifat inert dan Cl bukan sisa Anode : Au(s) → Au3+(aq) + 3e–
asam oksi, sehingga anion teroksidasi di anode. Elektrolisis tersebut menghasilkan gas H2 dan
Katode : 2H2O + 2e– → H2 + 2OH– larutan Au3+.
Anode : 2Cl– → Cl2 + 2e– 20. Jawaban: b
Berdasarkan reaksi di atas, pada katode dihasilkan Reaksi elektrolisis larutan MgCl2 dengan elektrode
gas hidrogen (H2) dan pada anode dihasilkan gas Pt sebagai berikut.
klor (Cl2). MgCl2(aq) → Mg2+(aq) + 2Cl–(aq)
18. Jawaban: b Mg2+ merupakan logam aktif sehingga air yang
Sel 1 direduksi di katode. Elektrode (Pt) bersifat inert
AgNO3(aq) → Ag+(aq) + NO3–(aq) sedangkan anion bukan sisa asam oksi sehingga
Katode (B) : Ag+(aq) + e– → Ag(s) Cl yang akan teroksidasi di katode.
Anode (A) : 2H2O(A) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e– Katode : 2H2O(A) + 2e– → 2OH–(aq) + H2(g)
Anode : 2Cl–(aq) → Cl2(g) + 2e–
Sel 2
Jadi, di katode dihasilkan ion hidroksida dan gas
CuSO4(aq) → Cu2+(aq) + SO42–(aq)
hidrogen, sedangkan di anode dihasilkan gas klorin.
Katode (D) : Cu2+(aq) + 2e– → Cu(s)
Anode (C) : 2H2O(A) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e–

Kimia Kelas XII 25


21. Jawaban: a 23. Jawaban: e
1) Reaksi elektrolisis larutan KBr dengan Korosi pada pipa pengalir minyak bumi yang
elektrode Pt ditanam dalam tanah dapat dicegah menggunakan
KBr(aq) → K+(aq) + Br–(aq) perlindungan katodik. Caranya dengan meng-
Katode : 2H2O(A) + 2e– → H2(g) + 2OH–(aq) hubungkan pipa dengan logam pelindung yang
Anode : 2Br–(aq) → Br2(aq) + 2e– mempunyai E° lebih kecil dari E° pipa (besi).
Elektrolisis tersebut menghasilkan gas H2 di Pengecatan dilakukan untuk mencegah karat pada
katode dan gas Br2 di anode besi yang berada di udara terbuka, misal jembatan.
2) Reaksi elektrolisis larutan CuCl 2 dengan Plastik digunakan untuk mencegah karat pada rak
elektrode Pt piring. Oli digunakan untuk mencegah karat pada
Katode : Cu2+(aq) + 2e– → Cu(s) mesin.
Anode : 2Cl–(aq) + 2e– → Cl2(g)
24. Jawaban: b
Elektrolisis tersebut menghasilkan gas Cl2 di
Korosi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu air
anode.
atau uap air dan oksigen. Larutan elektrolit (asam
3) Reaksi elektrolisis larutan K2SO4 dengan
dan garam), permukaan logam yang tidak rata,
elektrode Pt
kontak dengan logam lain yang kurang aktif
Katode : 2H2O(A) + 2e– → H2(g) + 2OH–(aq)
merupakan faktor-faktor yang mempercepat
Anode : H2O(A) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e–
terjadinya korosi. Pada gambar nomor I, pemberian
Elektrolisis tersebut menghasilkan gas H2 di
minyak dapat mencegah terjadinya korosi pada
katode dan gas O2 di anode.
paku. Hal ini dikarenakan minyak dapat
4) Reaksi elektrolisis larutan AgNO3 dengan
menghambat paku terkena uap air dan oksigen.
elektrode Pt
Pada gambar nomor II, pemberian zat
Katode : Ag+(aq) + e– → Ag(s)
pengelantang dapat mempercepat terjadinya
Anode : 2H2O(A) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e–
korosi. Hal ini dikarenakan zat pengelantang
Elektrolisis tersebut menghasilkan endapan
mengoksidasi besi. Pada gambar nomor III,
perak (Ag) di katode dan gas O2 di anode.
pemberian air yang sudah dididihkan dapat
5) Reaksi elektrolisis larutan CuSO4 dengan
memperlama proses korosi pada paku. Hal ini
elektrolisis Pt
dikarenakan kandungan oksigen pada air yang
Katode : Cu2+(aq) + 2e– → Cu(s)
dididihkan menjadi sedikit. Pada gambar nomor
Anode : 2H2O(A) + 2e– → H2(g) + 2OH–(aq)
IV, pemberian air dapat mempercepat proses korosi
Elektrolisis tersebut menghasilkan endapan
pada paku, namun lebih lambat dibandingkan
tembaga (Cu) di katode dan gas O2 di anode.
penambahan zat pengelantang pada paku. Pada
22. Jawaban: d gambar nomor V, paku yang terkena udara dapat
Korosi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu air menyebabkan korosi karena paku dapat bereaksi
atau uap air dan oksigen. Larutan elektrolit (asam dengan uap air dan oksigen, namun lebih lambat
dan garam), permukaan logam yang tidak rata, dan dibandingkan penambahan zat pengelantang pada
kontak dengan logam lain yang kurang aktif paku.
merupakan faktor-faktor yang mempercepat
25. Jawaban: d
terjadinya korosi. Pada gambar nomor 1) pemberian
Korosi besi dapat dicegah dengan menghubung-
air dapat mempercepat korosi. Pada gambar nomor
kannya dengan logam yang lebih mudah
2), pemberian minyak tanah pada paku dapat
teroksidasi, yaitu logam yang mempunyai E° lebih
menghambat proses korosi karena dapat
kecil daripada E° besi. Logam yang mempunyai
mencegah paku terkena uap air dan oksigen. Pada
E° lebih kecil daripada E° besi adalah Mg dan Zn.
gambar nomor 3), pemberian CaCl2 anhidrat dapat
menghambat proses korosi karena CaCl2 anhidrat 26. Jawaban: a
dapat menyerap uap air. Pada gambar nomor 4), i=2A
pemberian air garam pada paku dapat memper- t = 30 menit
cepat proses korosi. Air garam (larutan elektrolit) = 30 × 60 detik
menyebabkan korosi lebih cepat terjadi daripada
air. Pada gambar 5), pemberian air yang sudah A Cu
r 63,5
eCu = valensi = 2
dididihkan dapat memperlambat proses korosi
karena kandungan oksigen pada air yang dididihkan 63,5
× 2 × 30 × 60
e×i× t 2 63,5 × 30 × 60
menjadi lebih sedikit. w = 96.500 = 96.500
= gram
96.500

26 Reaksi Redoks dan Elektrokimia


27. Jawaban: a Reaksi elektrolisis leburan CaCl2 dengan elektrode
Elektrolisis larutan CdSO 4 dengan elektrode karbon
karbon (C). CaCl2(A) → Ca2+(A) + 2Cl–(A)
CdSO4(aq) → Cd2+(aq) + SO42–(aq) Pada elektrolisis leburan senyawa ion dengan
Cd2+ bukan logam aktif sehingga kation direduksi elektrode inert (C), kation direduksi di katode
di katode. Elektrode (C) bersifat inert dan anion sedangkan anion dioksidasi di anode.
berasal dari sisa asam oksi maka air teroksidasi Katode : Ca2+(aq) + 2e– → Ca(s)
di anode. Anode : 2Cl–(aq) → Cl2(g) + 2e–
Katode : Cd2+(aq) + 2e– → Cd(s) mN2 1,4
Anode : 2H2O(A) → O2(g) + 4H+(aq) + 4e– nN = A N = 28 = 0,05 mol
2 r 2
mCd 2 1
nCd = = 112 = 56 mol ne– = 0,02 mol
Mr Cd
1
1 1 nCl = 2 × ne–
ne– = 2 × nCd = 2 × 56 = 28 mol (lihat reaksi di 2

katode) 1
= 2 × 0,02
1 1 1 1
nO = 2 × ne– = 4 × 28 = 112 mol (lihat reaksi di = 0,01 mol
2
Diukur pada suhu dan tekanan yang sama sehingga
anode)
VCl2 nCl2
V =
nO = 22,4 VN2 nN2
2

1 V VCl2 0,01
= =
112 22,4 1 0,05
22,4 0,01
V = 112 = 0,2 L VCl = = 0,2 L = 200 mL
2 0,05
Jadi, volume oksigen yang dihasilkan di anode Jadi, volume gas klorin yang dihasilkan di anode
sebanyak 0,2 L. sebanyak 200 mL.
28. Jawaban: b 30. Jawaban: d
Ni2+ + 2e → Ni . . . (1) mL = 0,295 gram
Cr3+ + 3e → Cr . . . (2)
VKOH = 50 mL = 0,05 L
mNi 17,7
nNi = = 59 = 0,3 mol MKOH = 0,2 M
A rNi
Elektrolisis larutan LSO4 dengan elektrode platina.
ne– = 2 × nNi
= 2 × 0,3 mol LSO4(aq) → L2+(aq) + SO42–(aq)
= 0,6 mol (lihat pers. 1) Katode : L2+(aq) + 2e– → L(s)
1
Anode : 2H2O(A) → O2(g) + 4H+ + 4e–
nCr = 3 × ne– nKOH = MKOH · VKOH
= 0,2 · 0,05
1 = 0,01 mol
= 3 × 0,6
KOH(aq) → K+(aq) + OH–(aq)
= 0,2 mol (lihat pers. 2) 0,01 mol 0,01 mol
mCr nOH– = 0,01 mol
nCr = Ar Cr Larutan KOH dapat menetralkan larutan hasil
mCr = nCr × Ar Cr elektrolisis, sehingga
= 0,2 × 52 nOH– = nH+
= 10,4 gram 0,01 mol = nH+
Jadi, endapan krom (Cr) yang diperoleh adalah Pada reaksi di anode
10,4 gram. 1
nL = 2 ne–
29. Jawaban: b
ne = 0,02 mol 1
= 2 · 0,01
VN = 1 L
2
mN = 1,4 gram = 0,005 L
2
Mr N2 = 28

Kimia Kelas XII 27


mL 3. a. 2Cr3+(aq) + 3Pt(s) → 2Cr(s) + 3Pt2+(aq)
nL = A rL Oksidasi : Pt(s) → Pt2+(aq) + 2e– E° = –1,50 V
(× 3)
0,295 Reduksi : Cr3+(aq) + 3e– → Cr(s) E° = –0,71 V
0,005 = A rL (× 2)
–––––––––––––––––––––––––––––––––––– +
0,295 Redoks : 2Cr3+(aq) + 3Pt(s) → 2Cr(s) + 3Pt2+(aq)
Ar L = 0,005
= 59
E°sel = –2,21 V
Jadi, massa atom relatif (Ar) logam L adalah 59. Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan
harga E°sel bernilai negatif (–) sehingga reaksi
B. Uraian tidak berlangsung spontan.
1. Reaksi: b. Al3+(aq) + Cr(s) → Al(s) + Cr3+(aq)
Oksidasi : Cr(s) → Cr3+(aq) + 3e– E° = +0,71 V
H2O(A) + Cl–(aq) + MnO4–(aq) → Cl2(g) + MnO2(A) Reduksi : Al3+(aq) + 3e– → Al(s) E° = –1,66 V
+ OH–(aq) –––––––––––––––––––––––––––––––––––– +
H2O(A) + 2Cl–(aq) + MnO4–(aq) → Cl2(g) + MnO2(A) + OH–(aq) Redoks : Al3+(aq) + Cr(s) → Al(s) + Cr3+(AQ)
–1 × (2) +7 0 × (2) +4 E°sel = –0,95 V
= –2 =0
Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan
+2 (× 3) harga E°sel bernilai negatif (–) sehingga reaksi
–3 (× 2) tidak berlangsung spontan.
Sehingga menjadi: c. Pt(s) + 2Ag+(aq) → Pt2+(aq) + 2Ag(s)
H2O(A) + 6Cl–(aq) + 2MnO4–(aq) → 3Cl2(g) + Oksidasi : Pt(s) → Pt2+(aq) + 2e– E° = –1,50 V
(× 1)
2MnO2(A) + OH–(aq)
Reduksi : 2Ag+(aq) + e– → Ag(s) E° = +0,80 V
Disetarakan dengan menambah OH– dan H2O. (× 2)
4H2O(A) + 6Cl–(aq) + 2MnO4–(aq) → 3Cl2(g) + –––––––––––––––––––––––––––––––––––– +
2MnO2(A) + 8OH–(aq) Redoks : Pt(s) + 2Ag+(aq) → Pt2+(aq) + 2Ag(s)
E°sel = –0,70 V
Jadi, koefisien a = 4, b = 6, c = 3, dan d = 8.
Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan
2. a. Metode perubahan bilangan oksidasi harga E°sel bernilai negatif (–) sehingga reaksi
MnO4–(aq) + 2Cl–(aq) → Mn2+(aq) + Cl2(g) tidak berlangsung spontan.
+7 –1 × (2) +2 0 × (2)
d. 3Ag+(aq) + Al(s) → 3Ag(s) + Al3+(aq)
= –2 =0
Oksidasi : Al(s) → Al3+(s) + 3e– E° = +1,66 V (× 1)
–5 (× 2) Reduksi : Ag+(aq) + e– → Ag(s) E° = +0,80 V (× 3)
+2 (× 5) –––––––––––––––––––––––––––––––––––– +
Redoks : 3Ag+(aq) + Al(s) → 3Ag(s) + Al3+(aq)
Sehingga menjadi: E°sel = +2,46 V
2MnO4–(aq) + 10Cl–(aq) → 2Mn2+(aq) + 5Cl2(g) Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan
Disetarakan dengan menambah H+ dan H2O. harga E°sel bernilai positif (+) sehingga reaksi
berlangsung spontan.
2MnO 4– (aq) + 10Cl – (aq) + 16H + (aq) →
Jadi, reaksi yang berlangsung spontan adalah
2Mn2+(aq) + 5Cl2(g) + 8H2O(A)
3Ag+(aq) + Al(s) → 3Ag(s) + Al3+(aq).
b. Metode setengah reaksi
Oksidasi : 2Cl–(aq) → Cl2(g) + 2e– (× 5) 4. a. Mg | Mg2+ || Ag+ | Ag E°sel = +3,17 V
Reduksi : MnO 4– (aq) + 8H + (aq) + 5e – → Ag | Ag+ || Pb2+ | Pb E°sel = –0,94 V
Mn2+(aq) + 4H2O(A) (× 2) ––––––––––––––––––––––––––––––––– +
sehingga menjadi: Mg | Mg2+ || Pb2+ | Pb E°sel = +2,23 V
Oksidasi : 10Cl–(aq) → 5Cl2(g) + 10e– b. Zn | Zn2+ || Pb2+ | Pb E°sel = +0,63 V
Reduksi : 2MnO4–(aq) + 16H+(aq) + 10e– → Pb | Pb2+ || Ag+ | Ag E°sel = +0,94 V
2Mn2+(aq) + 8H2O(A) ––––––––––––––––––––––––––––––––– +
––––––––––––––––––––––––––––––––––––– Zn | Zn2+ || Ag+ | Ag E°sel = +1,57 V
Redoks : 10Cl–(aq) + 2MnO4–(aq) + 16H+(aq) c. 2+ +
Mg | Mg || Pb | Pb E°sel = +2,23 V
→ 5Cl2(g) + 2Mn2+(aq) + 8H2O(A) Pb | Pb2+ || Zn2+ | Zn E°sel = –0,63 V
––––––––––––––––––––––––––––––––– +
Mg | Mg2+ || Zn2+ | Zn E°sel = +1,60 V

28 Reaksi Redoks dan Elektrokimia


5. Perbedaan sel elektrolisis dengan sel Volta adalah mengalami reduksi berupa air bukan ion Mg2+.
pada sel elektrolisis, komponen voltmeter diganti Sementara itu, ion SO42– merupakan ion sisa asam
dengan sumber arus (umumnya baterai). Larutan oksi sehingga yang mengalami oksidasi berupa
atau lelehan yang ingin dielektrolisis ditempatkan air (H2O). Oleh karena itu, reaksi elektrolisis air
dalam suatu wadah. Selanjutnya, elektrode dan larutan MgSO4 menghasilkan zat yang sama.
dicelupkan ke dalam larutan maupun lelehan
7. wAg = 0,54 gram
elektrolit yang ingin dielektrolisis. Elektrode yang
digunakan umumnya merupakan elektrode inert Ar Ag = 108
seperti grafit (C), platina (Pt), dan emas (Au). wx = 0,1 gram
Elektrode berperan sebagai tempat berlangsung- w Ag e Ag
nya reaksi. wX =
eX
Reaksi reduksi berlangsung di katode, sedangkan
Ar Ag
reaksi oksidasi berlangsung di anode. Kutub negatif w Ag Valensi Ag
sumber arus mengarah pada katode (sebab wX = Ar X
Valensi X
memerlukan elektron) dan kutub positif sumber arus
tentunya mengarah pada anode. Akibatnya, katode 0,54
108
1
bermuatan negatif dan menarik kation-kation yang 0,1
= Ar X

akan tereduksi menjadi endapan logam. Sebaliknya, 2

anode bermuatan positif dan menarik anion-anion 0,54 108 × 2


yang akan teroksidasi menjadi gas. Terlihat jelas 0,1
= Ar X
bahwa tujuan elektrolisis untuk mendapatkan
0,1× 108 × 2
endapan logam di katode dan gas di anode. Ar X = 0,54
6. Elektrolisis air = 40
H2O(A) → H+(aq) + OH–(aq) Jadi, Ar X = 40.
Kation berupa H+ sehingga kation direduksi di Jadi, massa atom relatif (Ar) logam X adalah 40.
katode. Anion berupa OH – sehingga anion
teroksidasi di anode. 8. i = 10 A
Katode : 2H+(aq) + 2e–→ H2(g) t = 16 menit = 960 detik
Anode : 4OH–(aq) → 2H2O(A) + O2(g) + 4e– Reaksi elektrolisis larutan CuSO 4 dengan
elektrode karbon
Disetarakan elektronnya terlebih dahulu
CuSO4(aq) → Cu2+(aq) + SO42–(aq)
Katode : 4H+(aq) + 4e– → 2H2(g)
Cu2+ bukan merupakan logam aktif sehingga kation
Anode : 4OH–(aq) → 2H2O(A) + O2(g) + 4e–
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– + direduksi di katode.
Reaksi sel : 4H +(aq) + 4OH –(aq) → 2H 2(g) + Katode: Cu2+(aq) + 2e– → Cu(s)
2H2O(A) + O2(g) Ar Cu 63,5
Perbandingan H2 : O2 = 2 : 1 e= = 2
Valensi Cu
Elektrolisis larutan MgSO4 63,5
× 10 × 960
e×i× t
Mg2+ adalah logam aktif sehingga air direduksi di w= = 2
= 3,16 gram
96.500 96.500
katode. SO42– merupakan sisa asam oksi sehingga
Jadi, massa tembaga yang dapat diendapkan
air teroksidasi di anode.
adalah 3,16 gram.
MgSO4(aq) → Mg2+(aq) + SO42–(aq)
Katode : 2H2O(A) + 2e– → 2OH–(aq) + H2(g) 9. i = 2,50 A
t = 20 menit = 1.200 detik
Anode : 2H2O(A) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e–
Ar O = 16
Disetarakan terlebih dahulu elektronnya
i× t 2,50 × 1.200
Katode : 4H2O(A) + 4e– → 4OH–(aq) + 2H2(g) F = 96.500 =
96.500
Anode : 2H2O(A) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e– = 0,03 F
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– + ne– = F = 0,03 mol
Reaksi sel : 6H2O(A) → 4OH–(aq) + 2H2(g) +
4H+(aq) + O2(g) Reaksi elektrolisis NaNO3 dengan elektrode grafit.
Perbandingan H2 : O2 = 2 : 1 NaNO3(aq) → Na+(aq) + NO3–(aq)
Kedua elektrolisis tersebut menghasilkan zat yang Na+ merupakan logam aktif sehingga air direduksi
sama. Hal ini karena pada elektrolisis MgSO4 yang di katode. Elektrode (C) bersifat inert dan anion
dielektrolisis berupa larutannya sehingga yang berasal dari sisa asam oksi sehingga air
teroksidasi di anode.

Kimia Kelas XII 29


Katode : 2H2O(A) + 2e– → 2OH–(aq) + H2(g) Ar Sm 150
Anode : 2H2O(A) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e– eSm = muatan Sm
= n
1 1 eSm × 2,4 × 24.125
nO = 4 × ne– = 4 × 0,03 mol = 0,0075 mol wsm =
2 96.500
mO2 155
× 2,4 × 24.125
nO = M O 30 = n
2 r 2 96.500
mO = nO × Mr O2 = 0,0075 × 32 = 0,24 gram
96.500 = 5 × 2,4 × 24.125
2 2

Jadi, massa gas O2 yang terbentuk di anode adalah n


0,24 gram. 289.500
n = 96.500 = 3
10. wsm = 30 gram
i = 2,4 ampere Jadi, muatan Sm = +3 dan simbol Sm adalah
t = 24.125 detik Sm3+.

30 Reaksi Redoks dan Elektrokimia


A. Pilihan Ganda 3) Larutan NaCl 15%
Dimisalkan massa larutan = 100 gram
1. Jawaban: b
15
Massa CH3COOH = 24% massa larutan cuka. Massa NaCl = 100 · 100 gram
Dimisalkan massa larutan = 100 gram
= 15 gram
24 Massa air = 100 gram – 15 gram
Massa CH3COOH = 100 · 100 gram
= 85 gram
= 24 gram nNaCl
Massa pelarut (air) = 100 gram – 24 gram XNaCl =
nNaCl + nair
= 76 gram
Mr CH3COOH = 60 15 60 60
58,5 234
= 15 85 = 60 1.105 = 234
1.165
= 0,052
m 1.000 + 18 + 234
m= Mr · p
58,5 234 234

4) Larutan MgSO4 20%


24 1.000 Dimisalkan massa larutan = 100 gram
= 60 · 76
20
= 5,26 Massa MgSO4 = 100 · 100 gram
Jadi, molalitas larutan sebesar 5,26 m. = 20 gram
2. Jawaban: e Massa air = 100 gram – 20 gram
1) Larutan urea 20% = 80 gram
Dimisalkan massa larutan = 100 gram nMgSO4
XMgSO =
20 4 nMgSO4 + nair
Massa urea = 100 · 100 gram
= 20 gram 20 60
360
60

Massa air = 100 gram – 20 gram = 20


120
80 = 60 1.600 = 360
1.660
= 0,036
+ 360
+ 360
120 18 360
= 80 gram
nurea 5) Larutan CH3COOH 25%
Xurea =
nurea + nair Dimisalkan massa larutan = 100 gram
25
20 60 60 Massa CH3COOH = 100 · 100 gram
180
= 60
= = 180
= 0,069
20
60
+
80
18
60
180
+
800
180
860
= 25 gram
180
Massa air = 100 gram – 25 gram
2) Larutan glukosa 30% (Mr glukosa = 180)
= 75 gram
Dimisalkan massa larutan = 100 gram
nCH3 COOH
30 XCH COOH =
Massa glukosa = 100 · 100 gram 3 nCH3 COOH + nair
25
= 30 gram
= 60
Massa air = 100 gram – 30 gram 25
+
75
60 18
= 70 gram
75 75
nglukosa 180
Xglukosa = = 75 750 = 180
825
= 0,091
nglukosa + nair +
180 180 180

30 30 30 Jadi, faksi mol terbesar dimiliki oleh larutan


= 30
180
70 = 30
180
700 = 180
730
= 0,041 CH3COOH 25%.
+ 180
+ 180
180 18 180

Kimia Kelas XII 31


90
3. Jawaban: d
Dimisalkan massa larutan = 100 gram 0,98 = 90
18
x
18
+ 180
18
Massa glukosa = · 100 gram = 18 gram 900
100
0,98 = 180
Massa air = 100 gram – 18 gram = 82 gram 900
180
+
x
180
Mr glukosa = 180 900
0,98 =
nair 900 + x
Xpel =
nair + nglukosa 0,98(900 + x) = 900
882 + 0,98x = 900
82 820 820
180 820 0,98x = 900 – 882
= 18
= 820 18 = 180
= 838
82
18
+
18
180 180
+ 180
838
180
0,98x = 18
x = 18,37 ≈ 18 gram
P = Xpel · P°
Jadi, massa glukosa yang dilarutkan sebesar 18 gram.
820
= 838 · 760 mmHg 6. Jawaban: d
P° = 105 mmHg
= 743,67 mmHg ≈ 743,7 mmHg
Dimisalkan massa larutan = 100 gram
Jadi, tekanan uap larutan glukosa 18% pada suhu
100°C sebesar 743,7 mmHg. 10
Massa NaOH = · 100 gram
100
4. Jawaban: d = 10 gram
mA = 15 gram Massa air = 100 gram – 10 gram
mair = 90 gram = 90 gram
P = 29,268 mmHg NaOH merupakan elektrolit kuat sehingga i = n = 2.
P° = 30 mmHg Mr NaOH = 40
P = Xpel · P° Mr air = 18
29,268
Xpel = P = 30 = 0,9756 nNaOH =
mNaOH 10
= 40 = 0,25 mol
P° Mr NaOH
nair
Xpel = mair 90
nair + nA nair = Mr air
= 18 = 5 mol
90

0,9756 = 90
18
15  n ×i 
+
18 x ∆P = P° ·  n NaOH 
 NaOH × i + nair 
5
0,9756 = 15
5+  0,25 × 2 
x
= 105  0,25 × 2 + 5 
5x  
0,9756 =
5x + 15
0,5
5x = 0,9756(5x + 15) = 105 × 5,5
5x = 4,878x + 14,634 = 9,5 mmHg
5x – 4,878x = 14,634 P = P° – ∆P
0,122x = 14,634 = 105 mmHg – 9,5 mmHg
x = 119,951 ≈ 120 = 95,5 mmHg
Jadi, massa molekul relatif zat A adalah 120. Jadi, tekanan uap larutan NaOH 10% sebesar
5. Jawaban: c 95,5 mmHg.
P = 29,41 mmHg
7. Jawaban: d
P° = 30 mmHg
Zat terlarut dalam larutan dapat memengaruhi sifat
mair = 90 gram
koligatif larutan tersebut. Misalnya tekanan uap
mglukosa = 180 jenuh larutan. Semakin banyak zat terlarut yang
mair = 18 ditambahkan, semakin besar penurunan tekanan
P = Xpel · P° uap jenuh larutan. Dengan demikian, tekanan uap
jenuh larutan yang paling kecil dimiliki oleh larutan
29,41 = Xpel · 30
dengan zat terlarut paling banyak. Larutan yang
29,41 memiliki tekanan uap jenuh larutan paling kecil
Xpel = 30
= 0,98
adalah gambar II.
nair
Xpel =
nair + nglukosa

32 Ulangan Tengah Semester 1


8. Jawaban: b Mr H2C2O4 · XH2O = (2 · Ar H) + (2 · Ar C)
m = 12 gram + (4 · Ar O) + (X · Mr H2O)
p = 500 gram 126 = (2 · 1) + (2 · 12) + (4 · 16)
Mr MgSO4 = 120 + (X((2 · 1) + 16))
Kb = 0,52°C m–1 126 = 2 + 24 + 64 + 18X
Larutan MgSO4 merupakan elektrolit kuat sehingga 126 = 90 + 18X
i=n=2
18X = 36
m 1.000
m= · X=2
Mr p
Jadi, rumus kristal asam oksalat adalah
12 1.000
= 120 · 500 H2C2O4 · 2H2O.
= 0,2 m 11. Jawaban: c
∆Tf = Kb · m · i m = 75 gram
= 0,52 · 0,2 · 2 p = 500 gram
= 0,208°C
Kb = 0,52°C m–1
Jadi, penurunan titik didih larutan MgSO4 adalah
∆Tb = Kb · m
0,208°C.
0,52 = 0,52 · m
9. Jawaban: a m=1
m = 15,5 gram m 1.000
m= Mr · p
p = 500 gram
75 1.000
Kf = 1,86°C m–1 1= · 500
Mr
Mr etilen glikol = 62
m 1.000 15,5 1.000 Mr = 150
m= Mr · p
= 62 · 500 = 0,5 m
Mr (CH2O)n = n · Mr CH2O
∆Tf = Kf · m = 1,86 · 0,5 = 0,93°C 150 = n((1 · Ar C) + (2 · Ar H) + (1 · Ar O))
Titik beku larutan etilen glikol 150 = n((1 · 12) + (2 · 1) + (1 · 16))
= 0°C – 0,93°C 150 = n(12 + 2 + 16)
= –0,93°C 150 = 30n
Jadi, titik beku larutan etilen glikol adalah –0,93°C.
n=5
10. Jawaban: b Jadi, rumus molekul zat tersebut adalah (CH2O)5
m = 75,6 gram = C5H10O5 (pentosa).
p = 800 gram
12. Jawaban: d
Tf = –2,43°C Mr gula = 342
Kf = 1,8°C m–1 p = 500 gram
α = 0,4 Tb = 100,1°C
∆Tf = 0 – (–2,43°C) = 2,43°C
Kb = 0,52°C m–1
Asam oksalat merupakan elektrolit lemah sehingga
∆Tb = 100,1°C – 100°C = 0,1°C
i = 1 + α(n – 1)
∆Tb = Kb · m
= 1 + 0,4(3 – 1) m 1.000
= 1 + 0,4(2) ∆Tb = Kb · Mr · p
= 1 + 0,8 m 1.000
= 1,8 0,1 = 0,52 · 342 · 500
∆Tf = Kf · m · i m = 32,88 gram
2,43 = 1,8 · m · 1,8 Jadi, massa gula yang dilarutkan adalah
2,43 = m · 3,24 32,88 gram.
m = 0,75 m
m 1.000
13. Jawaban: a
m= Mr · p murea = 0,4 m
75,6 1.000 mKCl = 0,2 m
0,75 = Mr
· 800
Tf urea = –0,37°C
Mr = 126 ∆Tf urea = 0°C – (–0,37°C) = 0,37°C

Kimia Kelas XII 33


KCl merupakan elektrolit kuat sehingga i = n = 2. ∆Tf = 0 – (–5,58°C)
Kf urea = Kf KCl = 5,58°C
∆Tf urea ∆Tf KCl m 1.000
= m = Mr
·
murea mKCl · i p
1.000
0,37 ∆Tf KCl = 12 · 100
= 60
0,4 0,2 · 2
∆Tf KCl = 0,37°C =2m
∆Tf = 0°C – 0,37°C ∆Tf = Kf · m · i
= –0,37°C 5,58 = 1,86 · 2 · i
5,58 = 3,72i
14. Jawaban: b
i = 1,5
∆Tf larutan 1 = 1,5
i = 1 + α(n – 1)
1 1 1,5 = 1 + α(2 – 1)
∆Tf larutan 2 = 2 ∆Tf larutan 1 = 2 × 1,5 = 0,75
1,5 = 1 + α
Kf larutan 1 = Kf larutan 2 α = 0,5
∆Tf larutan 1 ∆Tf larutan 2 Jadi, derajat ionisasi elektrolit tersebut adalah 0,5.
m1 = m2
∆Tf larutan 1 ∆Tf larutan 2
17. Jawaban: b
m 1.000 = m 1.000 m = 2,7 gram
Mr
· p Mr
· p
p = 150 gram
1,5 0,75
20 1.000 = x 1.000 n=2
60
· 800 60
· 1.200
Tb = 100,2°C
54
3,6 = x α = 80% = 0,8
54
Kb = 0,52°C m–1
x = 3,6 = 15 gram ∆Tb = 100,2°C – 100°C = 0,2°C
Jadi, massa zat nonelektrolit yang dilarutkan dalam i = 1 + α(n – 1)
1,2 kg air sebesar 15 gram. = 1 + 0,8(2 – 1)
15. Jawaban: d = 1 + 0,8
Penyerapan air oleh akar tanaman terjadi karena = 1,8
air bergerak berdasarkan perbedaan tekanan antara ∆Tb = Kb · m · i
lingkungan koloid dalam tanah dan sekitar akar m 1.000
tanaman. Konsentrasi koloid dalam tanah lebih ∆Tb = Kb · M · ·i
r p
tinggi daripada konsentrasi di daerah sekitar akar 2,7 1.000
sehingga air mineral mengalir ke daerah sekitar 0,2 = 0,52 · Mr
· 150 · 1,8
akar. Air akan masuk ke dalam akar akibat adanya Mr = 84,24
daya tarik ke atas sebagai hasil proses transpirasi. Mr M(OH)2 = (1 · Ar M) + (2 · Ar O) + (2 · Ar H)
Garam yang ditaburkan pada lintah akan
84,24 = (1 · Ar M) + (2 · 16) + (2 · 1)
menyebabkan air dalam tubuh lintah keluar karena
perbedaan konsentrasi garam (konsentrasi garam 84,24 = Ar M + 32 + 2
di luar lebih tinggi). Kedua peristiwa tersebut 84,24 = Ar M + 34
merupakan contoh peristiwa akibat tekanan Ar M = 50,24
osmotik. Penambahan garam dalam pembuatan Jadi, massa atom relatif logam pembentuk basa
es puter dan penambahan etilen glikol ke dalam tersebut adalah 50,24.
radiator mobil merupakan contoh peristiwa
penurunan titik beku larutan. 18. Jawaban: b
ρ = 1,04 gram/mL
16. Jawaban: c
V = 100 mL
m = 12 gram
Tf = –3,44°C
p = 100 gram
Mr = 60
n=2
K f = 1,86°C kg/mol
Tf = –5,58°C
m
Kf = 1,86°C m–1 ρ = V

34 Ulangan Tengah Semester 1


m 21. Jawaban: d
1,04 gram/mL = 100 mL
Pada senyawa MnO2
m = 104 gram Biloks MnO2 = (1 × biloks Mn) + (2 × biloks O)
Massa larutan urea = 104 gram 0 = (1 × biloks Mn) + (2 × (–2))
Dimisalkan massa urea = a gram 0 = biloks Mn + (–4)
Massa air = 104 gram – a gram = (104 – a) gram Biloks Mn = +4
∆Tf = 0°C – (–3,44°C) = 3,44°C Pada senyawa K2MnO4
∆Tb = Kf · m Biloks K2MnO4 = (2 × biloks K) + (1 × biloks Mn)
m 1.000
∆Tf = Kf · · + (4 × biloks O)
Mr p
0 = (2 × (+1)) + (1 × biloks Mn)
1.000
3,44 = 1,86 · a · + (4 × (–2))
60 104 − a
0 = 2 + biloks Mn + (–8)
1.860a = 21.465,6 – 206,4a
0 = biloks Mn + (–6)
2.066,4a = 21.465,6
Biloks Mn = +6
a = 10,4 gram
Biloks Mn semula +4 berubah menjadi +6 sehingga
murea
% massa urea = × 100% biloks Mn bertambah 2.
mtotal
10,4 gram 22. Jawaban: b
= × 100% Reaksi:
104 gram
= 10% HNO3(aq) + H2S(g) → S(s) + NO(g) + H2O(A)
Jadi, persen massa urea adalah 10%. Langkah 1:
Biloks N = +5 menjadi +2
19. Jawaban: e
Biloks S = –2 menjadi 0
V = 200 mL Langkah 2:
MMgCl = 0,2 M HNO3(aq) + H2S(g) → S(s) + NO(g) + H2O(A)
2
Mr urea = 60 +5 –2 0 +2
+2
Murea · R · T = MMgCl · R · T · i (suhu dan tekanan sama)
2 –3
Murea = MMgCl · i
2
m 1.000 Langkah 3:
Mr · V
= MMgCl · i HNO3(aq) + H2S(g) → S(s) + NO(g) + H2O(A)
2
+5 –2 0 +2
m 1.000
60
· 200 = 0,2 · 3 +2(×3)
–3(×2)
m = 7,2 gram
Jadi, massa urea yang diperlukan sebesar Dengan demikian, menjadi:
7,2 gram. 2HNO3(aq) + 3H2S(g) → 3S(s) + 2NO(g) + H2O(A)
20. Jawaban: b Langkah 4:
πurea : πglukosa 2HNO3(aq) + 3H2S(g) → 3S(s) + 2NO(g) + 4H2O(A)
nhidrogen sulfida : nasam nitrat = 3 : 2
= Murea · R · T : Mglukosa · R · T (R dan T sama)
= Murea : Mglukosa Banyak hidrogen sulfida yang dapat dioksidasi oleh
mglukosa
1 mol asam nitrat
murea 1.000 1.000
= Mr urea
· Vurea : M glukosa · V 3
r glukosa = 2 × nasam nitrat
2 1.000 9 1.000
= · : · 250 3
= 2 × 1 mol
60 500 180
4
= 60 : 180
36 = 1,5 mol
Jadi, 1 mol asam nitrat dapat mengoksidasi
1 1 1,5 mol hidrogen sulfida.
= 15 : 5
=1:3 23. Jawaban: d
Jadi, perbandingan tekanan osmotik antara larutan Reaksi:
A dan larutan B adalah 1 : 3. Cr2O72–(aq) + H+(aq) + Cl–(aq) → Cr3+(aq) + H2O(A)
+ Cl2(g)

Kimia Kelas XII 35


Langkah 1: 5) SbO43–
Biloks Cl = –1 menjadi 0 Biloks SbO43– = –3
Biloks Cr = +6 menjadi +3 Biloks SbO43– = (1 × biloks Sb) + (4 × biloks O)
Langkah 2: –3 = (1 × biloks Sb) + (4 × (–2))
Cr2O72–(aq) + H+(aq) + 2Cl–(aq) → 2Cr3+(aq) + H2O(A) –3 = biloks Sb + (–8)
+ Cl2(g) Biloks Sb = +5
Langkah 3: 25. Jawaban: d
Cr2O72–(aq) + H+(aq) + 2Cl–(aq) → 2Cr3+(aq) + H2O(A) + Cl2(g) Reaksi redoks adalah reaksi yang disertai dengan
2 × (+6) 2 × (–1) 2 × (+3) 2×0 perubahan bilangan oksidasi. Perubahan bilangan
= +12 = –2 = +6 =0
–6 oksidasi ini meliputi penurunan bilangan oksidasi
+2 (reaksi reduksi) dan kenaikan bilangan oksidasi
Langkah 4: (reaksi oksidasi).
Cr2O72–(aq) + H+(aq) + 2Cl–(aq) → 2Cr3+(aq) + H2O(A) + Cl2(g) 1) NaO H + H C l → N a C l + H 2 O
+12 –2 +6 0 +1 –2 +1 +1 –1 +1 –1 +1 –2
–6(×1) Reaksi di atas bukan reaksi redoks.
+2(×3)
2) AgNO3 + NaCl → AgCl + NaNO3
Sehingga menjadi +1 +5 –2 +1 –1 +1 –1 +1 +5 –2
Cr2O72–(aq) + H+(aq) + 6Cl–(aq) → 2Cr3+(aq) Reaksi di atas bukan reaksi redoks.
+ H2O(A) + 3Cl2(g) 3) Na2CO3 + H2SO4 → Na2SO4 + H2 + CO2
Langkah 5: +1 +4 –2 +1 +6 –2 +1 +6 –2 0 +4 –2
Cr2O72–(aq) + 14H+(aq) + 6Cl–(aq) → 2Cr3+(aq) Reduksi
+ 7H2O(A) + 3Cl2(g)
Reaksi di atas merupakan reaksi reduksi.
Jadi, koefisien a = 1, b = 14, dan c = 6.
4) Fe2O3 + 2Al → Al2O3 + 2Fe
24. Jawaban: e +3 –2 0 +3 –2 0
1) CrO42– Oksidasi
Biloks CrO42– = –2
Reduksi
Biloks CrO42– = (1 × biloks Cr) + (4 × biloks O)
–2 = (1 × biloks Cr) + (4 × (–2)) Reaksi di atas merupakan reaksi redoks.
–2 = (biloks Cr) + (–8) 5) Pb(NO3)2 + 2Kl → PbI2 + 2KNO3
Biloks Cr = +6
+2 +5 –2 +1 –1 +2 –1 +1 +5 –2
2) Fe(CN)63– Reaksi di atas bukan reaksi redoks.
Biloks Fe(CN)63– = –3
26. Jawaban: a
Biloks CN– = –1 Dalam deret Volta, logam Zn berada di sebelah
Biloks Fe(CN)63– = (1 × biloks Fe) + (6 × biloks CN) kiri logam Ag. Oleh karena itu, Zn bertindak sebagai
–3 = (1 × biloks Fe) + (6 × (–1)) reduktor sehingga mengalami okidasi di anode.
–3 = biloks Fe + (–6) Sementara itu, Ag berada di sebelah kanan Zn dan
bertindak sebagai oksidator sehingga mengalami
Biloks Fe = +3 reduksi di katode. Reaksi yang terjadi di elektrode
3) MnO4– sebagai berikut.
Biloks MnO4– = –1 Reduksi: 2Ag+(aq) + 2e– → 2Ag(s) E° = +0,80 V (×2)
Biloks MnO4– = (1 × biloks Mn) + (4 × biloks O) Oksidasi: Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e– E° = +0,76 V (×1)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
–1 = (1 × biloks Mn) + (4 × (–2))
Zn(s) + 2Ag+(aq) → Zn2+(aq) + 2Ag(s) E°sel = +1,56 V
–1 = biloks Mn + (–8)
Biloks Mn = +7 27. Jawaban: b
Oksidasi: Ca(s) → Ca2+(aq) + 2e– E° = +2,84 V
4) Cr2O72– Reduksi: Zn2+(aq) + 2e– → Zn(s) E° = –0,76 V
Biloks Cr2O72– = –2 –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Redoks: Ca(s) + Zn2+(aq) → Ca2+(aq) + Zn(s) E°sel = +2,08 V
Biloks Cr2O72– = (2 × biloks Cr) + (7 × biloks O)
–2 = (2 × biloks Cr) + (7 × (–2))
–2 = biloks Cr + (–14)
+12
Biloks Cr = 2 = +6

36 Ulangan Tengah Semester 1


28. Jawaban: c Berdasarkan perhitungan di atas didapatkan
1 harga E°sel bernilai positif (+) sehingga reaksi
a. Fe3+(aq) + Cl–(aq) → Fe2+(aq) + 2
Cl2(g) berlangsung spontan.
1
Oksidasi: Cl–(aq) → Cl (g) + e– E° = –1,36 V
2 2 3) Fe | Fe2+ || Cu2+ | Cu
Reduksi: Fe3+(aq) + e– → Fe2+(aq) E° = +0,77V
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Oksidasi: Fe(s) → Fe2+(aq) + 2e– E° = +0,41 V
1 Reduksi: Cu2+(aq) + 2e– → Cu(s) E° = +0,34 V
Redoks: Fe3+(aq) + Cl–(aq) → Fe2+(aq) + Cl2(g) E°sel = –0,59 V –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– +
2
Reaksi di atas tidak dapat berlangsung karena Redoks: Fe(s) + Cu2+(aq) → Fe2+(aq) + Cu(s) E°sel = +0,75 V
E°sel bernilai negatif (–). Berdasarkan perhitungan di atas didapatkan
b. Fe3+(aq) + F–(aq) → Fe2+(aq) +
1
F2(g) harga E°sel bernilai positif (+) sehingga reaksi
2 berlangsung spontan.
1
Oksidasi: F–(aq) → F2(g) + e– E° = –2,87 V
2 4) Cu | Cu2+ || Ag+ | Ag
Reduksi: Fe3+(aq) + e– → Fe2+(aq) E° = +0,77V Oksidasi: Cu(s) → Cu2+(aq) + 2e– E° = –0,34 V (×1)
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
1 Reduksi: Ag+(aq) + e– → Ag(s) E° = +0,80 V (×2)
Redoks: Fe3+(aq) + F–(aq) → Fe2+(aq) + F2(g) E°sel = –2,10 V –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– +
2
Redoks: Cu(s) + 2Ag+(aq) → Cu2+(aq) + 2Ag(s) E°sel = +0,46 V
Reaksi di atas tidak dapat berlangsung karena
E°sel bernilai negatif (–). Berdasarkan perhitungan di atas didapatkan
harga E°sel bernilai positif (+) sehingga reaksi
1
c. Fe3+(aq) + l–(aq) → Fe2+(aq) + 2 l2(s) berlangsung spontan.
Oksidasi: I–(aq) →
1
I (s) + e– E° = –0,54 V
5) Fe | Fe2+ || Ag+ | Ag
2 2 Oksidasi: Fe(s) → Fe2+(aq) + 2e– E° = +0,41 V (×1)
Reduksi: Fe3+(aq) + e– → Fe2+(aq) E° = +0,77V Reduksi: Ag+(aq) + e– → Ag(s) E° = +0,80 V (×2)
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
1 –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– +
Redoks: Fe3+(aq) + I–(aq) → Fe2+(aq) + I2(s) E°sel = +0,23 V Redoks: Fe(s) + 2Ag+(aq) → Fe2+(aq) + 2Ag(s) E°sel = +1,21 V
2
Reaksi di atas dapat berlangsung karena E°sel Berdasarkan perhitungan di atas didapatkan
bernilai positif (+). harga E°sel bernilai positif (+) sehingga reaksi
1 berlangsung spontan.
d. Fe3+(aq) + Br–(aq) → Fe2+(aq) + 2 Br2(A)
30. Jawaban: d
1
Oksidasi: Br–(aq) → 2
Br2(A) + e– E° = –1,07 V Berdasarkan gambar rangkaian tersebut maka
Reduksi: Fe3+(aq) + e– → Fe2+(aq) E°
= +0,77V
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– elektron mengalir dari Mg (anode) ke Cu (katode).
1
Redoks: Fe3+(aq) + Br–(aq) → Fe2+(aq) + 2 Br2(A) E°sel = –0,30 V Penulisan diagram sel dengan cara sebagai berikut.
Reaksi di atas tidak dapat berlangsung karena anode | ion || ion | katode
E°sel bernilai negatif (–).
Jadi, diagram sel yang tepat untuk rangkaian
1 1 tersebut: Mg | Mg2+ || Cu2+ | Cu.
e. Br–(aq) + 2 I2(s) → 2 Br2(A) + I–(aq)
Oksidasi: Br–(aq) →
1
Br2(A) + e– E° = –1,07 V 31. Jawaban: b
2
1
Elektrolisis air garam (larutan garam dapur)
Reduksi: 2 l2(s) + e– → I–(aq) E° = +0,54V
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
sebagai berikut.
Redoks: Br–(aq) +
1
l (s) →
1
Br2(A) + I–(aq) E°sel = –0,53 V
NaCl(aq) → Na+(aq) + Cl–(aq)
2 2
Katode : 2H2O(A) + 2e– → 2OH–(aq) + H2(g)
2

Reaksi di atas tidak dapat berlangsung karena


Anode : 2Cl–(aq) → Cl2(g) + 2e–
E°sel bernilai negatif (–).
Jadi, gas yang dihasilkan di katode adalah H2
29. Jawaban: a (hidrogen), sedangkan di anode adalah Cl2 (klorin).
1) Fe | Fe2+ || Zn2+ | Zn
32. Jawaban: b
Oksidasi: Fe(s) → Fe2+(aq) + 2e– E° = +0,41 V
Elektrolisis larutan tembaga(II) sulfat dengan
Reduksi: Zn2+(aq) + 2e– → Zn(s) E° = –0,76 V
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– elektrode karbon sebagai berikut.
Redoks: Fe(s) + Zn2+(aq) → Fe2+(aq) + Zn(s) E°sel = –0,35 V CuSO4(aq) → Cu2+(aq) + SO42–(aq)
Berdasarkan perhitungan di atas didapatkan Katode : Cu2+(aq) + 2e– → Cu(s)
harga E°sel bernilai negatif (–) sehingga reaksi Anode : 2H2O(A) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e–
tidak dapat berlangsung spontan. Endapan berwarna kemerahan yang terbentuk
2) Zn | Zn2+ || Cu2+ | Cu pada salah satu elektrode (katode) adalah
tembaga(I) oksida (Cu2O). Tembaga(I) oksida
Oksidasi: Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e– E° = +0,76 V
terbentuk jika endapan tembaga telah teroksidasi.
Reduksi: Cu2+(aq) + 2e– → Cu(s) E° = +0,34 V
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– +
Redoks: Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s) E°sel = +1,10 V

Kimia Kelas XII 37


33. Jawaban: e 36. Jawaban: c
Reaksi elektrolisis leburan ZnCl2 sebagai berikut. 108
e = 1 = 108
ZnCl2(A) → Zn2+(A) + 2Cl–(A)
Katode (y) : Zn2+(A) + 2e– → Zn(s) t = 5 jam = 18.000 detik
Anode (x) : 2Cl–(A) → Cl2(g) + 2e– e×i× t
W = 96.500
Kation (ion positif) berupa Zn2+ akan mengalami
108 × 2 × 18.000
reaksi reduksi di katode (elektrode negatif) dengan = 96.500
menangkap elektron, sedangkan anion (ion negatif)
berupa Cl– akan mengalami reaksi oksidasi di = 40,29 gram
anode (elektrode positif) dengan melepaskan Jadi, massa logam perak sebesar 40,29 gram.
elektron. Kation akan bergerak menuju ke katode 37. Jawaban: b
dan anion akan bergerak menuju ke anode. Besi akan berkarat jika teroksidasi. Agar tidak
34. Jawaban: d teroksidasi, besi dapat dilapisi dengan bahan yang
WAg = 3,156 gram lebih mudah teroksidasi daripada besi. Bahan yang
Elektrolisis larutan AgNO3 dan CuSO4 disusun dimaksud adalah Mg. Mg memiliki potensial
secara seri sehingga: reduksi standar yang paling negatif sehingga
Ar Ag
paling mudah teroksidasi.
WAg valensi Ag
= Ar Cu 38. Jawaban: a
WCu
valensi Cu Logam yang dapat mencegah korosi pipa besi
3,156
108 yang ditanam di dalam tanah adalah logam
= 1
63,5 magnesium. Magnesium merupakan logam yang
WCu
2
jauh lebih reaktif daripada besi. Jika logam mag-
3,156 108 × 2
= nesium dikontakkan dengan besi, magnesium
WCu 63,5
tersebut akan berkarat, tetapi besi tidak berkarat.
3,156 × 63,5
WCu = 39. Jawaban: b
108 × 2
200,406 63,5
= = 0,93 gram e= 2
= 31,75
216
i = 5 ampere
Jadi, massa endapan Cu pada katode adalah
t = 30 menit = 30 × 60 = 1.800 detik
0,93 gram.
e×i× t
35. Jawaban: e W = 96.500
Muatan listrik = 965 coulomb 31,75 × 5 × 1.800
= 96.500
= 2,96 gram
muatan listrik 965
ne– = = 96.500 = 0,01 mol Jadi, massa logam Cu di katode sebanyak
96.500
2,96 gram.
Reaksi elektrolisis larutan NaOH.
NaOH(aq) → Na+(aq) + OH–(aq) 40. Jawaban: d
Na+ merupakan logam aktif, sehingga air yang WZn = 3,05 gram
direduksi di katode. Anion yang berupa OH – i =5A
teroksidasi di anode. rA Zn 65,4
Katode: 2H2O(A) + 2e– → 2OH–(aq) + H2(g) e = valensi Zn
= 2
= 32,7
Anode: 4OH–(aq) → 2H2O(A) + O2(g) + 4e–
e×i× t
nOH– = ne– = 0,01 mol WZn = 96.500
nOH− 0,01mol 32,7 × 5 × t
[OH–] = = = 0,005 M = 5 · 10–3 M 3,05 = 96.500
V 2L
pOH = –log [OH–] t = 96.500 × 3,05
= –log 5 · 10–3 3,27 × 5
= 3 – log 5 = 18.002 detik = 300 menit 2 detik
pH = 14 – pOH Jadi, waktu yang diperlukan untuk elektrolisis
= 14 – (3 – log 5) logam besi adalah 300 menit 2 detik.
= 11 + log 5
Jadi, pH larutan menjadi 11 + log 5.

38 Ulangan Tengah Semester 1


B. Uraian 4. ∆Tf = Tf – Tf
pelarut larutan
1. m = 2,3 gram Tf = –0,9°C = (5,51 – 2,81)°C
p = 50 gram Kf = 1,86°C mol–1 = 2,7°C
∆Tf = m × Kf ∆Tf = m · Kf
m 1.000 2,7 = m · 5,12
0 – Tf = Mr × p
× Kf
m = 0,527 molal
2,3 1.000 Molalitas larutan merupakan penjumlahan
0 – (–0,9) = Mr × × 1,86
50 molalitas tiap-tiap penyusunnya sehingga
4.278 diperoleh:
0,9 = 50 Mr m = mnaftalena + mantrasena
45 Mr = 4.278
Misal: massa naftalena = x gram
Mr = 95
Jadi, berat molekul zat nonelektrolit X adalah 95. massa antrasena = (1,6 – x) gram
Mr naftalena = 128
2. m = 3 gram
Mr = 60 Mr antrasena = 178
p = ρ · V = 1 g/mL · 100 mL = 100 gram m = mnaftalena + mantrasena
Kb = 0,52°C mol–1 mnaftalena 1.000 mantrasena 1.000
= (M · ) + (M · )
∆Tb = m · Kb r naftalena p r antrasena p

m 1.000  1,6 − x 1.000 


m =  
x 1.000
= · · Kb · +  ·
Mr p  128 20   178 20 
3 1.000 0,527 = 0,391x + (0,281(1,6 – x))
= 60 · 100 · 0,52
0,527 = 0,391x + 0,4496 – 0,281x
= 0,26 0,11x = 0,0774
∆Tb = (Tb + 100)°C x = 0,704 gram
Tb = 100 + ∆Tb Massa naftalena = x = 0,704 gram
= 100 + 0,26 Massa antrasena = 1,6 – 0,704 = 0,896 gram
= 100,26°C 0,704
Jadi, larutan urea mendidih pada suhu 100,26°C. % naptalena = 1,6 × 100% = 44%
% antrasena = (100 – 44)% = 56%
3. m = 9,5 gram Jadi, komposisi naftalena adalah 44% dan
V = 500 mL komposisi antrasena adalah 56%.
Mr = 95
α = 0,9 5. Langkah 1
T = 25°C = 298 K Oksidasi: SO2 → HSO4–
Asam oksalat merupakan elektrolit lemah sehingga Reduksi: Cr2O72– → Cr3+
i = 1 + (n – 1)α Langkah 2
= 1 + (3 – 1)0,9 Oksidasi: SO2 + 2H2O → HSO4– + 3H+
= 1 + 2 · 0,9 Reduksi: Cr2O72– + 14H+ → 2Cr3+ + 7H2O
= 1 + 1,8
Langkah 3
= 2,8
Oksidasi: SO2 + 2H2O → HSO4– + 3H+ + 2e– (×3)
m 1.000
M= · V Reduksi: Cr2O72– + 14H+ + 6e– → 2Cr3+ + 7H2O (× 1)
Mr
9,5 1.000 sehingga menjadi:
= ·
95 500 Oksidasi: 3SO2 + 6H2O → 3HSO4– + 9H+ + 6e–
= 0,2 Reduksi: Cr2O72– + 14H+ + 6e– → 2Cr3+ + 7H2O
π =M·R·T·i –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
= 0,2 · 0,082 · 298 · 2,8 3SO2 + Cr2O72– + 5H+ → 3HSO4– + 2Cr3+ + H2O
= 13,68 atm Perbandingan mol ion SO2 dan Cr2O72– adalah 3 : 1
Jadi, tekanan osmotik 9,5 gram MgCl 2 yang sehingga 1 mol Cr2O72– dapat mengoksidasi 3 mol
dilarutkan dalam air sehingga volumenya menjadi SO2.
500 mL pada suhu 25°C adalah 13,68 atm.

Kimia Kelas XII 39


Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:
1. menjelaskan kelimpahan, sifat-sifat, pembuatan, kegunaan, dan dampak penggunaan unsur-unsur golongan utama;
2. menjelaskan kelimpahan, sifat-sifat, pembuatan, kegunaan, dan dampak penggunaan unsur-unsur periode tiga;
3. menjelaskan kelimpahan, sifat-sifat, pembuatan, kegunaan, dan dampak penggunaan unsur-unsur transisi periode empat.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik:
1. menyadari dan mensyukuri adanya keragaman unsur-unsur kimia di alam dan dalam kehidupan sehari-hari sebagai bukti
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa;
2. menunjukkan perilaku ilmiah, jujur, bertanggung jawab, dan menghargai pendapat orang lain dalam kegiatan sehari-hari.

Kimia Unsur

Unsur-Unsur Unsur-Unsur Unsur-Unsur Golongan Transisi


Golongan Utama Periode Tiga Periode Empat

• Mendiskusikan mengenai • Mendiskusikan unsur-unsur • Mengidentifikasi sifat logam besi


golongan, sifat, dan kegunaan periode tiga yang menyusun melalui kegiatan demonstrasi.
unsur timah setelah mengamati pengembang kue dan obat mag.
video. • Melakukan studi literatur mengenai
• Melakukan studi literatur mengenai cara memperoleh unsur magnesium
kelimpahan unsur-unsur di Indonesia. murni dari bahan bakunya.
• Mengamati nyala api unsur-unsur
alkali dan alkali tanah melalui
kegiatan praktikum.
• Mengamati reaksi pengendapan
senyawa logam alkali tanah melalui
kegiatan praktikum.
• Mengamati daya oksidasi unsur-
unsur halogen dan daya reduksi
ion halida melalui kegiatan
praktikum.
• Melakukan studi literatur mengenai
sifat fisik dan sifat kimia unsur-
unsur gas mulia.

• Menyadari dan mensyukuri keragaman unsur-unsur kimia yang dijumpai di alam dan kehidupan sehari-hari sebagai bukti
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
• Berperilaku cermat, teliti, objektif, kritis, dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dalam menyelesaikan permasalahan dan
praktikum.
• Bersikap menghargai pendapat orang lain, bekerja sama, dan bertanggung jawab ketika berdiskusi.
• Mampu menjelaskan kelimpahan, sifat-sifat, pembuatan, kegunaan, dan dampak penggunaan unsur-unsur golongan utama.
• Mampu menjelaskan kelimpahan, sifat-sifat, pembuatan, kegunaan, dan dampak penggunaan unsur-unsur periode tiga.
• Mampu menjelaskan kelimpahan, sifat-sifat, pembuatan, kegunaan, dan dampak penggunaan unsur-unsur transisi periode
empat.
• Mampu menyajikan laporan praktikum reaksi nyala api unsur alkali dan alkali tanah, reaksi pengendapan senyawa logam
alkali tanah, daya oksidasi halogen, dan daya reduksi ion halida.

40 Kimia Unsur
A. Pilihan Ganda (CaSO4·2H2O). Senyawa ini mengandung unsur
kalsium. Ion yang dapat mengakibatkan air bersifat
1. Jawaban: c
sadah berupa ion Ca2+ dan Mg2+. Jadi, unsur yang
Sifat-sifat logam alkali dalam satu golongan dari
dimaksud berupa kalsium yang terdapat pula dalam
litium ke sesium sebagai berikut.
CaSO4 (kalsium fosfat).
1) Titik didih menurun.
2) Kereaktifan bertambah. 7. Jawaban: b
3) Jari-jari atom bertambah. Pengolahan unsur natrium dari reaksi elektrolisis
4) Energi ionisasi berkurang. lelehan garamnya dinamakan proses Down. Proses
5) Keelektronegatifan berkurang. Dow digunakan untuk mengolah unsur magnesium.
Proses Frasch digunakan untuk mengolah unsur
2. Jawaban: c
belerang. Proses Goldschmidt digunakan untuk
Unsur halogen terletak pada golongan VIIA dalam
mengolah unsur krom. Proses Deacon digunakan
sistem periodik yang mempunyai elektron valensi 7
untuk mengolah unsur klorin.
pada orbital s2 p5. Jadi, sifat halogen sesuai dengan
pernyataan 2), 3), dan 4). 8. Jawaban: c
1) Magnesium membentuk magnesium oksida
3. Jawaban: a
ketika dibakar di udara. Reaksinya sebagai
Beberapa hal yang berhubungan dengan gas mulia.
berikut.
1) Harga energi ionisasi tinggi menunjukkan
kestabilan gas mulia. 2Mg(s) + O2(g) → 2MgO(s)

2) Unsur gas mulia mempunyai elektron valensi 2) Magnesium tampak bercahaya ketika dibakar
8, kecuali He = 2. di udara.
3) Titik didih unsur rendah, hanya beberapa 3) Magnesium membentuk paduan logam
derajat di atas titik cairnya. dengan aluminium yang berguna sebagai
4) Kr dan Xe sudah dapat disintesis dalam bahan konstruksi pesawat terbang dan mobil.
bentuk senyawa. 4) Magnesium membentuk ion positif Mg 2+
5) Argon merupakan gas mulia terbanyak di karena kehilangan dua elektron.
atmosfer. 5) Magnesium menempati posisi golongan IIA
4. Jawaban: c (bukan IA) pada tabel periodik unsur.
Karbon mempunyai dua alotrop utama, yaitu grafit 9. Jawaban: c
dan intan. Intan merupakan senyawa yang sangat Natrium sulfat (Na2SO4) digunakan untuk pembuatan
keras (skala Mohs 10) dan tidak diketahui bahan detergen dan pulp kertas (proses kraft). Natrium
lain yang mempunyai kekerasan melebihi intan. karbonat (Na2CO3) digunakan untuk pembuatan kaca
Talk merupakan mineral yang sangat lunak dan dan sabun. Stronsium sulfat (SrSO4) digunakan untuk
memiliki skala Mohs 1. Gipsum mudah tergores membuat kembang api karena menghasilkan warna
oleh kuku jari dan memiliki skala Mohs 2. Feldspar merah yang indah saat dibakar. Kalsium sulfat
sama kerasnya dengan baja dan memiliki skala (CaSO4) yang mengandung dua molekul air kristal
Mohs 6. dinamakan gips dan digunakan untuk membuat
5. Jawaban: e cetakan gigi dan pembalut patah tulang. Kalium nitrat
Dolomit (CaCO3·MgCO3) merupakan mineral yang (KNO3) digunakan sebagai bahan peledak. Kalium
mengandung magnesium dan kalsium. Celestit hidroksida (KOH) digunakan untuk mengendalikan
(SrSO4) merupakan mineral yang mengandung nilai pH zat asam serta bahan membuat sabun
stronsium. Bauksit (Al 2 O 3 ·H 2 O) merupakan cair dan detergen.
mineral yang mengandung aluminium. Kriolit
(NaF·AlF3) merupakan mineral yang mengandung 10. Jawaban: d
aluminium, fluor, dan natrium. Fluoro apatit CFC (Chloro Fluoro Carbon) secara kimia tidak
(Ca 5 (PO 4 ) 3 F) merupakan mineral yang reaktif, lembam, serta dapat naik ke stratosfer lalu
mengandung unsur kalsium, fosfor, dan fluor. melapuk dan melepaskan atom klorin. Atom klorin
bereaksi dengan ozon menghasilkan sebuah
6. Jawaban: d molekul oksigen dan ion hipoklorit. Ion hipoklorit
Senyawa yang digunakan untuk membuat cetakan bereaksi dengan atom oksigen dan menghasilkan
gigi dan pembalut patah tulang berupa gips klorin bebas yang dapat bereaksi dan merusak
molekul ozon lainnya.

Kimia Kelas XII 41


B. Uraian a. Karbon tetraklorida (CCl4) mempunyai dampak
1. Oksigen terdapat di alam dalam keadaan bebas beracun apabila tertelan, terisap, atau terserap
dan dalam bentuk senyawa. Dalam keadaan bebas kulit. CCl4 juga memicu timbulnya kanker.
di alam, oksigen mempunyai dua alotrop, yaitu gas b. Karbon disulfida (CS2) mempunyai dampak
oksigen (O2) dan gas ozon (O3). Kelimpahan beracun apabila terserap kulit serta mudah ter-
oksigen di alam ± 20% dan dalam air ± 5%. bakar dan meledak, terutama jika mengalami
Oksigen termasuk unsur paling banyak di bumi gesekan.
dan merupakan elemen paling penting dalam 5. a. Reaksi elektrolisis pembuatan logam natrium:
kehidupan. Semua makhluk hidup membutuhkan
NaCl(A) → Na+(A) + Cl–(A)
oksigen untuk proses respirasi (pernapasan).
Katode : Na+(A) + e– → Na(s)
2. Molekul halogen bersifat nonpolar. Dengan demikian,
gaya tarik-menarik antarmolekul halogen Anode : 2Cl–(A) → Cl2(g) + 2e–
merupakan gaya dispersi (gaya London). Gaya b. Reaksi di katode:
dispersi bertambah besar sesuai dengan A Na
r
pertambahan massa molekul. Dengan demikian, eNa = Valensi
titik cair dan titik didih halogen meningkat dari atas
23
ke bawah. = 1
3. Pertambahan jari-jari atom mengakibatkan daya = 23
tarik inti terhadap elektron kulit terluar berkurang
9.650
sehingga elektronnya semakin mudah ditarik oleh F = 96.500
atom lain. Unsur gas mulia hanya dapat berikatan
= 0,1 faraday
dengan unsur yang sangat elektronegatif seperti
w =e·f
fluorin dan oksigen.
= 23 × 0,1
4. Dampak negatif unsur karbon yaitu mudah terbakar = 2,3 gram
serta beracun jika terisap dalam bentuk debu atau Jadi, logam Na yang terbentuk adalah 2,3 g.
serbuk halus. Dampak negatif senyawa karbon
sebagai berikut.

A. Pilihan Ganda molekulnya dari data tersebut adalah Na, Mg, dan
1. Jawaban: c Al. Sifat lain yang harus dimiliki oleh unsur-unsur
Unsur-unsur periode tiga dikelompokkan menjadi tersebut adalah bahwa jari-jari atomnya dari kiri ke
tiga sebagai berikut. kanan semakin besar (Na < Mg < Al) dan energi
1) Kelompok unsur logam, yaitu natrium (Na), ionisasinya Na < Al < Mg. Atom Mg memiliki
magnesium (Mg), dan aluminium (Al). orbital 3s yang terisi penuh sehingga lebih stabil
2) Kelompok unsur semilogam, yaitu silikon (Si). daripada atom Al. Akibatnya, energi ionisasi mg
3) Kelompok unsur nonlogam, yaitu fosfor (P), lebih besar daripada Al. Oleh karena itu, urutan
belerang (S), klor (Cl), dan argon (Ar). yang benar dari unsur-unsur tersebut adalah P, R,
Jadi, jawaban yang tepat adalah pilihan c. dan Q.
2. Jawaban: e 4. Jawaban: b
Sifat-sifat unsur periode tiga dari argon ke natrium Mineral kriolit mempunyai rumus kimia Na3AlF6.
(kanan ke kiri) sebagai berikut. FeS merupakan rumus kimia pirit. Al2O3·2H2O
1) Energi ionisasi semakin kecil. merupakan rumus kimia bauksit. CaCO3·MgCO3
2) Jari-jari atom semakin besar. merupakan rumus kimia dolomit. Al2O3·2SiO2·2H2O
3) Keelektronegatifan semakin kecil.
merupakan rumus kimia kaolin.
4) Sifat basa semakin bertambah.
5) Sifat reduktor semakin kuat. 5. Jawaban: e
Unsur yang terdapat bebas di alam adalah argon
3. Jawaban: b
(Ar) dan belerang (S8). Silikon (Si) terdapat dalam
Ketiga unsur tersebut (P, Q, dan R) sama-sama
bentuk mineral. Klor (Cl) ditemukan dalam bentuk
memiliki fase padat dan struktur molekul berbentuk
senyawa ion dengan logam-logam. Fosfor (P)
kristal logam. Oleh karena itu, unsur-unsur yang
ditemukan dalam bentuk senyawa atau mineral.
paling mungkin berdasarkan sifat fase dan struktur

42 Kimia Unsur
6. Jawaban: b yang kukuh. Untuk memutuskan ikatan ini diperlukan
Pengolahan aluminium menggunakan katode Al energi yang cukup besar sehingga titik didih atau
dengan cara mengelektrolisis leburan aluminium seperti titik lebur mulai dari Na naik terus sampai Si. Unsur-
pada reaksi di atas dinamakan proses Hall-Heroult. unsur fosfor, belerang, dan klor merupakan unsur-
Proses ini ditemukan oleh Charles Martin Hall. unsur nonlogam yang sangat mudah menangkap
7. Jawaban: b elektron membentuk ion negatif sehingga titik didih
Unsur Al dapat dipadukan dengan unsur Mg dan titik leburnya rendah.
membentuk paduan logam magnalium, yaitu 3. Wohler mengenalkan metode untuk memperoleh
paduan logam yang terdiri atas 90% Al dan 10% fosfor putih, yaitu dengan cara mereduksi kalsium
Mg. Kegunaan paduan logam tersebut untuk fosfat, pasir, dan batang karbon pada suhu
membuat badan pesawat terbang karena bersifat 1.300°C dalam tungku listrik. Fosfor yang diperoleh
kuat, keras, dan tahan karat. dari proses ini kemudian didistilasi dan diembunkan
8. Jawaban: c dalam air agar terbentuk molekul P4. Kristal fosfor
SiO2 bersifat asam sehingga dapat bereaksi dengan putih murni dapat diperoleh jika uap molekul P4
basa. Dengan demikian, SiO2 dapat larut dalam hasil distilasi dikondensasikan kembali.
larutan NaOH membentuk larutan tidak berwarna. 4. Kegunaan senyawa-senyawa silikon sebagai
Sementara itu, SiO2 tidak dapat larut dalam HNO3 berikut.
karena HNO3 juga bersifat asam. a. SiO2
9. Jawaban: d Silikon dioksida (SiO2) dalam pasir dapat
Massa logam aluminium dalam zamrut (Al2F2SiO4) digunakan untuk membuat gelas dan kaca
2 × Ar Al dengan cara memanaskannya bersama
= × 460 gram
Mr Al2F2SiO 4 campuran Na2CO3 dan CaCO3 pada suhu
=
2 × 27
× 460 gram 1.500°C. Proses tersebut menghasilkan
((2 × 27) + (2 × 19) + 28 + (4 × 16)) campuran natrium silikat dan kalsium silikat.
= 135 gram Campuran tersebut merupakan jenis gelas
Jadi, massa aluminium 135 gram. yang digunakan untuk membuat botol dan
10. Jawaban: e peralatan kaca.
Hujan asam dapat terjadi karena adanya molekul- b. Al2O3·2SiO2·2H2O
molekul oksida belerang (SO 3 ) atau oksida Senyawa Al 2 O 3·2SiO 2·2H 2 O merupakan
nitrogen (NO2) di udara yang bertemu dengan air campuran tanah liat yang dapat digunakan
hujan. Molekul-molekul tersebut akan bergabung untuk membuat semen dengan cara
dengan air hujan membentuk senyawa asam berupa memanaskannya bersama batuan yang
H2SO4 dan HNO3 sebagai penyebab hujan asam. mengandung batu kapur (CaCO3). Proses
pemanasan tersebut berlangsung pada suhu
B. Uraian 1.500°C dengan perbandingan tertentu
1. Pengambilan belerang dari dalam bumi dilakukan menghasilkan semen (Ca(AlO2)2 + CaSiO3).
dengan cara Frasch yaitu dengan menyemprotkan 5. Produk rumah tangga yang mengandung klorin
air panas (suhu ±170°C) melalui pipa bor di bawah antara lain pelarut berupa thinner, antiseptik berupa
permukaan bumi. Embusan uap air panas ini akan pembersih kamar mandi, dan plastik berupa pipa
menekan belerang cair ke atas melalui pipa paralon. Klorin berbahaya jika terkontaminasi
pengeboran tersebut. bersama makanan atau minuman, terhirup, atau
2. Titik didih dan titik lebur mulai dari Na naik terus kontak langsung dengan kulit atau mata. Jika
sampai Si, kemudian turun secara drastis pada fosfor termakan atau terminum, klorin dapat meningkatkan
dan belerang karena perbedaan struktur kristal zat- risiko kanker. Jika terhirup, klorin dapat meng-
zat tersebut. Pada unsur natrium, magnesium, dan ganggu pernapasan sehingga menimbulkan batuk,
aluminium, atom-atom saling berikatan dengan ikatan nyeri dada, serta gangguan paru-paru. Jika
logam yang semakin kuat dengan bertambahnya langsung kontak dengan kulit dapat mengakibatkan
jumlah elektron valensi. Unsur silikon tidak tersusun hilangnya kelembapan kulit dan rambut sehingga
oleh ikatan logam, tetapi atom-atom silikon ini saling terlihat keriput dan kering. Kontak langsung dengan
berikatan dengan menggunakan empat buah ikatan mata dapat mengakibatkan mata terasa terbakar.
kovalen tunggal sehingga membentuk suatu struktur

Kimia Kelas XII 43


magnet). Hal ini karena seluruh elektron pada orbital
A. Pilihan Ganda
unsur Zn telah berpasangan.
1. Jawaban: d
Unsur mangan dapat ditemukan dalam mineral 5. Jawaban: c
pirolusit (MnO 2), spat mangan (MnO 3), dan Senyawa kompleks [Co(NH3)4Cl2] Cl
manganit (Mn2O3 ·H2O). Malasit (Cu2(OH)2CO3) 1) Kompleks bermuatan positif sehingga atom
merupakan mineral yang mengandung unsur Cu. pusat bernama kobalt.
Kalkosit (Cu 2 S) merupakan mineral yang 2) Ligan-ligannya adalah amin sebanyak 4 (tetra)
mengandung unsur Cu. Smaltit (CoAs2) merupakan dan kloro sebanyak 2 (di).
mineral yang mengandung unsur Co. Sphalerit 3) Biloks atom pusat dapat dihitung sebagai
(ZnS) merupakan mineral yang mengandung unsur berikut.
Zn. Co + 4NH3 + 2Cl– + Cl– = 0 ⇒ Co + 4(0) + 2(–1)
+ (–1) = 0 ⇒ Co = +3
2. Jawaban: c
Jadi, nama senyawa kompleks tersebut
Sifat paramagnetik dimiliki oleh atom yang
mempunyai elektron yang tidak berpasangan pada adalah tetraamin dikloro kobalt(III) klorida.
orbitalnya. Jadi, sifat paramagnetik ditentukan oleh 6. Jawaban: c
jumlah elektron yang tidak berpasangan (elektron Mineral yang mengandung besi adalah hematit,
tunggal). Pada unsur transisi jumlah elektron magnetit, kalkopirit, limonit, siderit, dan pirit.
tunggalnya dapat dilihat pada orbital d-nya. Vanadit mengandung unsur vanadium. Kalkopirit
dan kalkosit mengandung unsur tembaga. Kalkopirit
3. Jawaban: c
dan pirit mengandung unsur belerang.
Kromium [Ar] 4s1 3d 5 → nomor atomnya: 18 + 1 +
5 = 24. Dilihat dari grafik untuk nomor atom 24, 7. Jawaban: d
bilangan oksidasinya = +2, +3, dan +6. Proses pengolahan krom dengan mereduksi Cr2O3
dengan aluminium dinamakan proses Goldschmidt.
4. Jawaban: c
Proses Frasch digunakan untuk memperoleh
27Co : [Ar] 4s2 3d7 hj hj hj h h h belerang. Proses kontak digunakan untuk
Terdapatnya 3 elektron tidak berpasangan pada memperoleh asam sulfat. Proses Wohler
orbital 3d mengakibatkan unsur Co bersifat digunakan untuk memperoleh fosfor. Proses
feromagnetik (dapat ditarik oleh medan magnet Hall-Heroult digunakan untuk memperoleh logam
dengan sangat kuat). Sementara itu, unsur yang aluminium.
lain hanya memiliki sedikit elektron tidak 8. Jawaban: e
berpasangan dibanding unsur Co. Oleh karena itu, Titanium(IV) klorida (TiCl4) direduksi dengan logam
sifat unsur yang lain bukan feromagnetik. magnesium (Mg) pada suhu tinggi yang bebas
: [Ar] 4s2 3d1 oksigen menghasilkan persamaan reaksi:
21Sc hj h
TiCl4(s) + 2Mg(s) → Ti(s) + 2MgCl2(s)
Sc hanya memiliki satu elektron tidak berpasang-
an pada orbital 3d sehingga bersifat paramagnetik 9. Jawaban: b
(sedikit ditarik medan magnet). Nikrom (stainless steel) merupakan perpaduan dari
18% krom (Cr), 8% nikel (Ni), dan 74% besi (Fe).
22Ti : [Ar] 4s2 3d2 hj h h
10. Jawaban: a
Ti hanya memiliki dua elektron tidak berpasangan Serbuk logam titanium berbahaya karena dapat
pada orbital 3d sehingga bersifat paramagnetik. menimbulkan kebakaran. Jika terpapar di udara
: [Ar] 4s1 3d10 bebas, titanium membentuk semacam awan. Jika
29Cu h hj hj hj hj hj
terkena api, titanium akan mudah meledak.
Cu hanya memiliki satu elektron tidak berpasang-
an pada orbital 4s sehingga bersifat paramagnetik. B. Uraian
1. Jumlah scandium di alam sangat terbatas, hanya
30Zn: [Ar] 4s2 3d10 hj hj hj hj hj hj terdapat sedikit bersama dengan unsur-unsur
Zn merupakan satu-satunya unsur transisi periode lantanida. Kandungan scandium dalam mineral
empat yang bersifat diamagnetik (menolak medan hanya berkisar 5 hingga 30 ppm dan sangat sulit
dipisahkan dari mineralnya. Mineral scandium

44 Kimia Unsur
berupa thortveitite (Sc2Si2O). Produksi scandium 4. Proses pengolahan tembaga dimulai dari
sangat sedikit, hanya dalam satuan gram atau pemanggangan kalkopirit (CuFeS2) atau bijih
kilogram sehingga harganya sangat mahal. tembaga lainnya yang kemudian dioksidasi lebih
lanjut dalam oksigen. Reaksinya:
2. Warna pada beberapa senyawa unsur transisi
periode empat disebabkan ion-ion unsur transisi a. 4CuFeS2(s) + 9O2(g) → 2Cu2S(s) + 2Fe2O3(s)
periode empat mampu menimbulkan warna. Hal + 6SO2(g)
ini disebabkan tingkat energi elektron pada unsur- b. 2Cu2S(s) + 3O2(g) → 2Cu2O(s) + 2SO2(g)
unsur tersebut hampir sama sehingga elektron- c. 2Cu2O(s) + Cu2Sg) → 6Cu(s) + SO2(g)
elektron dapat bergerak ke tingkat energi yang lebih
Proses pemurnian tembaga dilakukan dengan cara
tinggi dengan mengabsorpsi sinar tampak. Sc3+
elektrolisis secara flotasi. Proses elektrolisis
dan Ti4+ tidak berwarna karena orbital d-nya kosong
tembaga sebagai berikut.
atau terisi penuh.
3. Proses pembentukan besi dari bijih besi: Anode (+) Katode (–)
3Fe2O3 + CO → 2Fe3O4 + CO2 . . . (1)
Fe3O4 + CO → 3FeO + CO2 . . . (2)
Tembaga murni
FeO + CO → Fe + CO2 . . . (3) Tembaga belum
murni
80
Besi cair yang dihasilkan = 80 g = 56 = 1,43 kmol
1 CuSO 4
FeO yang dibutuhkan = 1 × 1,43
Proses elektrolisis dilakukan dengan jalan
= 1,43 kmol (reaksi 3)
menempatkan tembaga yang akan dimurnikan di
1
Fe3O4 yang dibutuhkan = 3 × 1,43 anode serta menggunakan larutan elektrode
= 0,48 kmol (reaksi 2) CuSO4.
3 Tembaga murni akan diperoleh di katode menurut
Fe2O3 yang dibutuhkan = 2
× 0,48 reaksi:
= 0,72 kmol (reaksi 1) CuSO4(aq) → Cu2+(aq) + SO42–(aq)
Berat Fe2O3 yang dibutuhkan
= 0,72 × ((2 × 56) + (3 × 16)) Katode : Cu2+(aq) +2e– → Cu(s)
= 115,2 kg Anode : Cu(s) → Cu2+(aq) +2e–
Bijih besi yang dibutuhkan 5. Senyawa mangan(IV) oksida (MnO2) digunakan
=
100
× 115,2 kg sebagai komponen baterai sel kering sehingga
90 disebut sel Lechlanche atau baterai seng-karbon.
= 128 kg Selain itu, MnO2 juga digunakan sebagai pigmen
anorganik dalam keramik dan pembuatan kaca.
Jadi, bijih besi yang dibutuhkan sebesar 128 kg.

A. Pilihan Ganda 2. Jawaban: c


1. Jawaban: a Bismut dihasilkan dari bijih bismutinit (Bi2S3) dan
Na(s) + H2O(A) → NaOH(aq) + H2(g) bismit (Bi2O3). Kedua jenis bijih tersebut banyak
Pada reaksi tersebut: terdapat di Peru, Jepang, Bolivia, dan Kanada.
1) Menghasilkan larutan NaOH dan gas H2. 3. Jawaban: d
2) Adanya nyala dan letupan disebabkan logam Nitrogen berwujud gas, sedangkan bismut,
Na bersifat reaktif. antimoni, arsenik, dan fosfor berwujud padat.
3) Tidak menghasilkan endapan.
4. Jawaban: d
4) Perubahan warna air menjadi merah
Kripton mempunyai konfigurasi elektron
disebabkan tetesan fenolftalein yang berfungsi
[Ar] 3d10 4s2 4p6
sebagai indikator basa karena air berubah
menjadi NaOH setelah bereaksi dengan Na.

Kimia Kelas XII 45


Subkulit 4s 4p menunjukkan kripton memiliki empat 10. Jawaban: c
kulit elektron. Warna gas unsur-unsur gas mulia Warna nyala biru menunjukkan adanya kandungan
yaitu He tidak berwarna, Ne merah, Ar merah muda kation cesium. Warna nyala merah oranye
(pada tekanan rendah) dan biru (pada tekanan menunjukkan adanya kandungan kation kalsium.
tinggi), Kr putih kebiruan, Xe biru, dan Rn Natrium memberikan warna kuning. Kalium memberi-
merupakan sinar radioaktif. kan warna lembayung. Barium memberikan warna
5. Jawaban: b hijau. Stronsium memberikan warna merah tua.
Sifat halogen sebagai berikut. 11. Jawaban: e
1) Daya oksidasi : F2 > Cl2 > Br2 > I2. Sifat konduktor listrik unsur-unsur periode tiga
– – –
2) Daya reduksi : I– > Br > Cl > F . dipengaruhi oleh sifatnya yang berupa logam atau
3) I– = reduktor terkuat. nonlogam. Unsur Na, Mg, dan Al dapat
4) F2 = oksidator paling kuat. menghantarkan arus listrik dalam bentuk padatan
5) F2 dapat mengoksidasi Cl– menjadi Cl2. maupun lelehannya karena bersifat logam. Unsur
P, S, Cl, dan Ar tidak dapat menghantarkan arus
6. Jawaban: b
listrik karena bersifat nonlogam.
Unsur golongan IVA yang bersifat toksik yaitu
karbon (C), germanium (Ge), dan timbal (Pb). Di 12. Jawaban: e
antara unsur tersebut yang akan mengendap dalam Proses di atas dikenal dengan sebutan proses Hall-
mesin kendaraan bermotor sebagai sisa Heroult, karena proses pengolahan logam alu-
pembakaran yaitu timbal. Timbal ini berasal dari minium tersebut ditemukan oleh Hall–Heroult.
TEL (tetra ethyl lead) atau Pb(C 2H 5) 4 yang Proses kamar timbal dan proses kontak adalah
ditambahkan pada bensin. nama proses pembuatan asam sulfat. Haber-
7. Jawaban: b Bosch adalah nama proses pembuatan amonia.
Pembuatan logam alkali secara elektrolisis: Proses tanur tinggi adalah proses pembuatan atau
pengolahan logam besi.
MCl(A) → M+(A) + Cl–(A)
Katoda : M+(A) + e– → M(A) 13. Jawaban: a
Berdasarkan data terlihat bahwa potensial reduksi
Anoda : 2Cl–(A) → Cl2(g) + 2e– dari Na ke Al semakin besar. Hal ini berarti bahwa
Jadi, pernyataan yang tepat sebagai berikut. unsur tersebut dari Na ke Al semakin mudah
1) Logam alkali dibuat dari elektrolisis lelehan direduksi (daya pengoksidasinya makin kuat). Hal
atau leburan garam kloridanya. ini berarti pula bahwa daya pereduksinya semakin
2) Terjadi reaksi reduksi pada ion logam alkali lemah.
di katode.
3) Logam alkali padat terbentuk di katode. 14. Jawaban: b
Unsur klor merupakan unsur periode tiga yang
8. Jawaban: a berwujud gas (klorin) dan bersifat sangat reaktif
Senyawa boraks mempunyai rumus kimia sehingga jarang terdapat dalam keadaan bebas di
Na 2 B 4 O 7 ·10H 2 O. Unsur golongan IIIA yang alam. Klor umumnya terdapat dalam bentuk
terkandung dalam senyawa boraks adalah senyawa ion (anion) dengan logam, misal natrium
B (boron). klorida (NaCl). Gas klorin berbentuk molekul
9. Jawaban: b diatomik (Cl2). Unsur periode tiga yang bersifat
Berdasarkan pengetahuan tentang sifat-sifat unsur amfoter adalah aluminium (Al).
halogen dapat diramalkan bahwa astatin bersifat 15. Jawaban: b
sebagai berikut. 1) Cara Sisilia dilakukan untuk memperoleh
1) Berwujud padat (At2) seperti I2, sedangkan F2 belerang yang ada di permukaan tanah.
dan Cl2 berwujud gas, dan Br2 berwujud cair. 2) Cara Frasch dilakukan untuk memperoleh
2) Berbentuk molekul beratom dua. belerang yang ada di dalam bumi.
3) At mempunyai keelektronegatifan terkecil 3) Cara reduksi digunakan untuk memperoleh Si
dibanding unsur-unsur halogen lainnya. dan SiO2.
4) At mempunyai jari-jari atom paling besar 4) Proses Wohler dilakukan untuk membuat
dibanding unsur-unsur halogen lainnya. fosforus.
5) At diperkirakan dapat membentuk ikatan ion 5) Proses Hall-Heroult dilakukan untuk
dengan logam seperti natrium (NaAt), tetapi memperoleh aluminium.
dapat diekstraksi dari garam tersebut dengan
lebih mudah.

46 Kimia Unsur
16. Jawaban: e Bilangan oksidasi Co = +3 → CoCl3 berwarna
Energi ionisasi sebanding dengan keelektro- biru
negatifan. Meskipun terdapat penyimpangan urutan
2) K2Cr2O7
harga energi ionisasi dan keelektronegatifan unsur
(2 × bilangan oksidasi K) + (2 × bilangan
paling kanan tidak ada, harga ionisasi terbesar
dimiliki oleh unsur paling kanan dalam tabel periodik oksidasi Cr) + (7 × bilangan oksidasi O) = 0
unsur. Unsur yang tidak memiliki harga (2(+1)) + (2 × bilangan oksidasi Cr) + (7(–2))
keelektronegatifan berupa unsur argon karena =0
argon merupakan gas mulia dan struktur +2 + (2 × bilangan oksidasi Cr) – 14 = 0
elektronnya sudah stabil. 2 × bilangan oksidasi Cr = +12
17. Jawaban: b Bilangan oksidasi Cr = +6 → K2Cr2O7 berwarna
1) Unsur A dengan air bereaksi menghasilkan jingga
gas hidrogen. Jadi, kemungkinan unsur A 3) K2MnO4
adalah Na atau Mg. (2 × bilangan oksidasi K) + (bilangan oksidasi
2) Oksida unsur B dalam air mempunyai pH lebih Mn) + (4 × bilangan oksidasi O) = 0
kecil dari 7 atau bersifat asam sehingga
(2(+1)) + bilangan oksidasi Mn + (4(–2)) = 0
kemungkinan unsur B adalah Si, P, S, atau Cl.
Bilangan oksidasi Mn = –2 + 8 = +6 → K2MnO4
3) Unsur C dapat bereaksi dengan asam maupun
basa sehingga kemungkinan unsur C adalah Al. berwarna hijau
Jadi, susunan unsur-unsur tersebut dalam 4) Fe2(SO4)3
sistem periodik unsur dari kiri ke kanan adalah (2 × bilangan oksidasi Fe) + (3 × bilangan
A, C, dan B. oksidasi (SO4)) = 0
18. Jawaban: e (2 × bilangan oksidasi Fe) + (3(–2)) = 0
No. Mineral Kandungan Unsur
2 bilangan oksidasi Fe = +6
Bilangan oksidasi Fe = +3 → Fe2(SO4)3 ber-
1) Ortoklase Silikon
2) Karnalit Magnesium warna kuning
3) Kriolit Aluminium
22. Jawaban: b
4) Apatit Fosfor
5) Pirit Belerang
Konfigurasi elektron unsur Sc dan Fe sebagai
berikut.
19. Jawaban: d
Magnesium sulfat banyak dipakai dalam bidang 21Sc: [Ar] 4s2 3d1 = hj h
farmasi, misal sebagai obat pencuci perut yang 4s2 3d1
dikenal dengan nama garam inggris (MgSO4 · 7H2O). Terdapat satu elektron Sc yang tidak berpasangan
KCl digunakan untuk pupuk. NaHSO4 digunakan pada orbital d sehingga Sc bersifat paramagnetik
sebagai pembersih kamar mandi untuk melarutkan (sedikit tertarik medan magnet).
endapan dari air sadah. Na2CO3 digunakan untuk
membuat NaOH, kaca, sabun, pulp, dan kertas. 26Fe: [Ar] 4s2 3d6 = hj hj h h h h
CaSO4 · 2H2O (gips) digunakan untuk membuat 4s2 3d6
cetakan gigi dan pembalut patah tulang.
Terdapat empat elektron Fe yang tidak ber-
20. Jawaban: b pasangan pada orbital d mengakibatkan Fe bersifat
Fosfor merah lebih dipilih digunakan untuk membuat feromagnetik. Semakin banyak elektron dari unsur
korek api dibandingkan fosfor putih karena fosfor transisi yang tidak berpasangan pada orbitalnya
putih sangat beracun. Fosfor putih atau fosfor merah mengakibatkan unsur tersebut bersifat
sangat mudah terbakar. Fosfor merah tidak reaktif, feromagnetik (sangat kuat tertarik medan magnet).
sedangkan fosfor putih sangat reaktif. Fosfor merah
tidak bersinar dalam gelap, sedangkan fosfor putih 23. Jawaban: d
bersinar dalam gelap. Fosfor merah stabil terhadap Na2CrO4 mengandung ion CrO42– yang memiliki
setiap suhu, sedangkan fosfor putih tidak stabil pada konfigurasi 4s 0 3d 0 dan berwarna kuning.
suhu tertentu. Sementara itu, MnO 42– dan VO 2+ memiliki
konfigurasi 4s 0 3d1, sedangkan Ti 4+ memiliki
21. Jawaban: a konfigurasi 4s0 3d0 tetapi tidak berwarna. Zn2+
1) CoCl3 mempunyai konfigurasi 4s0 3d10 sehingga tidak
Bilangan oksidasi Co + (3 × bilangan oksidasi berwarna.
Cl) = 0
Bilangan oksidasi Co + (3(–1)) = 0

Kimia Kelas XII 47


24. Jawaban: e 29. Jawaban: d
Unsur transisi periode empat tersebut memiliki kulit Persamaan reaksi aluminothermi untuk pembuatan
valensi 3d dan 4s. Jumlah elektron valensinya logam mangan murni sebagai berikut.
5 + 2 = 7. Jumlah elektron valensi tersebut Tahap 1: 3MnO2(s) → Mn3O4(g) + O2(g)
menunjukkan tingkat oksidasi tertinggi. Tahap 2: 3Mn3O4(s) + 8Al(s) → 9Mn(s) + 4Al2O3(s)
25. Jawaban: a massa Mn 5,5
Senyawa seng memiliki subkulit 3d yang terisi Mol Mn = Ar Mn = 55 = 0,1 mol
elektron penuh. Dengan demikian, ion-ionnya tidak 3
berwarna. Elektron-elektron pada subkulit 3d tidak Pada tahap 2, mol Mn3O4 = 9 × mol Mn
dapat menyerap energi cahaya. Elektron-elektron 3
yang telah terisi penuh tidak dapat mengalami = 9 × 0,1 mol = 0,033 mol
eksitasi sehingga tidak memancarkan energi sesuai 3
dengan panjang gelombang cahayanya. Pada tahap 1, mol MnO2 = 1 × mol Mn3O4
26. Jawaban: c 3
= 1 × 0,033 = 0,1 mol
Penyebab unsur transisi dalam bijihnya berbentuk
oksida atau sulfida adalah besarnya afinitas logam Massa MnO2 = mol MnO2 × Mr MnO2
transisi terhadap oksigen dan belerang. Selain itu, = 0,1 mol × (55 + (2 × 16)) kg/mol
kereaktifan oksigen dan belerang terhadap logam = 0,1 mol × 87 kg/mol = 8,7 kg
transisi sangat besar serta unsur-unsur transisi Jadi, massa mangan(IV) oksida yang dibutuhkan
mudah teroksidasi. sebanyak 8,70 gram.
27. Jawaban: d 30. Jawaban: a
Muatan ion kompleks = biloks atom pusat + Seng (Zn) merupakan logam yang cukup keras,
Σ muatan ligan. berwarna putih kebiruan, dan lebih tahan terhadap
1) [Cr(H2O)4(CN)2]– udara lembap dibanding besi. Di atas permukaan
seng terbentuk lapisan karbonat basa
(1 × biloks Cr) + (4 × biloks H2O) + (2 × biloks CN) = –1 (Zn2(OH)2CO3) yang dapat menghambat oksidasi
Biloks Cr + (4 × 0) + (2 × (–1)) = –1 lebih lanjut sehingga seng digunakan untuk melapisi
Biloks Cr = +1 logam besi. Titanium (Ti) digunakan dalam industri
2) [Cr(H2O)3(CN)3]+ pesawat terbang. Tembaga (Cu) digunakan dalam
(1 × biloks Cr) + (3 × biloks H2O) + (3 × biloks CN) = +1 paduan logam. Mangan (Mn) juga digunakan untuk
Biloks Cr + (3 × 0) + (3 × (–1)) = +1 paduan logam. Scandium (Sc) digunakan sebagai
komponen pada lampu berintensitas tinggi.
Biloks Cr = +4
3) [Cr(H2O)2(CN)4]+ B. Uraian
(1 × biloks Cr) + (2 × biloks H2O) + (4 × biloks CN) = +1
1. Kegunaan unsur-unsur gas mulia sebagai berikut.
Biloks Cr + (2 × 0) + (4 × (–1)) = +1 a. Helium (He), digunakan sebagai pengisi balon
meteorologi atau kapal balon.
Biloks Cr = +5
b. Neon (Ne), digunakan untuk membuat lampu
4) [Cr(H2O)2(CN)4]– reklame yang memberi warna merah.
(1 × biloks Cr) + (2 × biloks H2O) + (4 × biloks CN) = –1 c. Argon (Ar), digunakan untuk pengisi lampu pijar.
Biloks Cr + (2 × 0) + (4 × (–1)) = –1 d. Kripton (Kr), digunakan bersama-sama dengan
Biloks Cr = +3 argon untuk pengisi lampu fluoresensi (lampu
tabung).
5) [Cr(H2O)(CN)5]+
e. Xenon (Xe), digunakan dalam pembuatan
(1 × biloks Cr) + (1 × biloks H2O) + (5 × biloks tabung elektron.
CN) = +1 f. Radon (Rn), termasuk radioaktif dan
Biloks Cr + (1 × 0) + (5 × (–1)) = +1 digunakan dalam radioterapi.
Biloks Cr = +6
2. Unsur logam dapat bersifat konduktor atau dapat
Jadi, ion kompleks yang mungkin adalah
menghantarkan arus listrik karena elektronnya
[Cr(H2O)2(CN)4]–. terdelokalisasi sehingga bebas bergerak di seluruh
28. Jawaban: c bagian struktur atom. Unsur nonlogam tidak
Proses elektrolisis pada pembuatan tembaga bersifat konduktor, tetapi bersifat isolator karena
dilakukan dengan menempatkan tembaga kokas di seluruh lintasan elektronnya memiliki ikatan yang
anode dan menggunakan CuSO4 sebagai larutan kuat dengan intinya atau tidak mempunyai elektron
elektrolit sehingga diperoleh tembaga murni di katode. bebas sehingga meskipun diberi tegangan listrik
Jadi, proses elektrolisis tersebut bertujuan untuk tidak akan membuat elektron-elektronnya bergerak.
menghasilkan tembaga yang lebih murni.
48 Kimia Unsur
3. a. NaHCO 3 dibuat melalui proses Solvay. Penyimpangan besarnya energi ionisasi unsur-
Selain itu, NaHCO3 dapat dibuat dengan unsur periode tiga dapat dijelaskan berdasarkan
mereaksikan larutan Na2CO3, H2O, dan CO2 konfigurasi elektron valensi yang dimiliki oleh tiap-
sehingga menghasilkan NaHCO3. tiap unsur. Unsur yang memiliki elektron valensi
Reaksinya: Na2CO3 + H2O + CO2 → 2NaHCO3 yang mengisi orbital secara penuh atau setengah
b. NaOH dibuat secara besar-besaran dalam penuh akan bersifat lebih stabil (elektronnya lebih
industri dengan cara elektrolisis larutan garam sukar dilepas) sehingga memiliki energi ionisasi
dapur dengan diafragma. Katode yang yang lebih tinggi daripada unsur yang elektron
digunakan berupa baja yang berlubang-lubang. valensinya mengisi orbital belum secara penuh
Anode yang digunakan berupa grafit. atau setengah penuh.
Reaksinya: 6. Klorin dapat dibuat dengan dua cara berikut.
2NaCl ← → 2Na+ + 2Cl–
a. Elektrolisis larutan garam dapur
K (–) : 2H2O + 2e– → H2 + 2OH– Klorin diproduksi secara besar-besaran dalam
A (+) : 2Cl– → Cl2 + 2e– perdagangan dengan proses elektrolisis
––––––––––––––––––––––––––––––––– larutan garam dapur. Proses ini menggunakan
2NaCl + 2H2O → 2NaOH + H2 + Cl2 elektrode berupa grafit (anode) dan raksa
NaOH yang terbentuk berada di sekitar katode, (katode).
sedangkan gas klorin berada di sekitar anode. b. Mereaksikan klorida dengan MnO2 dalam
Diafragma berfungsi untuk memisahkan gas H 2 SO 4 pekat. Pada proses ini, MnO 2
klorin yang terbentuk agar tidak berfungsi sebagai oksidator.
bersinggungan dengan NaOH. Di dalam
7. a. Al2(SO4)3 dikenal dengan nama tawas yang
laboratorium, NaOH dapat dibuat dengan
digunakan untuk menjernihkan air.
mereaksikan natrium karbonat dan kalsium
hidroksida. Reaksinya: b. (NH 4 ) 2 SO 4 dikenal sebagai pupuk ZA
Na2CO3(aq) + Ca(OH)2(aq) → 2NaOH(aq) + (zwavelzuur amonium) digunakan sebagai
CaCO3(s) pupuk tanaman.
c. CaSO 4 yang disebut dengan gips untuk
4. a. Magnesium: magnesit (MgCO3), dolomit menyambung tulang yang patah.
(CaCO3.MgCO3), epsomit (MgSO4.7H2O),
silikat, air laut, dan air asin. 8. Keanekaragaman bilangan oksidasi unsur-unsur
b. Kalsium: dolomit (CaCO3.MgCO3), arogonit transisi disebabkan tingkat energi elektron pada
marbel, batu kapur (CaCO3), dan silikat. subkulit 4s dan 3d hanya berbeda sedikit sehingga
dapat digunakan bersama-sama.
5. Grafik hubungan antara nomor atom unsur periode
tiga dengan energi ionisasinya sebagai berikut. 9. Konfigurasi elektron unsur kromium (Cr) dan
tembaga (Cu) menyimpang dari asas Aufbau.
Unsur kromium mempunyai konfigurasi elektron
Ar
3d 5 4s 1 (bukan 3d 4 4s 2) dan unsur tembaga
mempunyai konfigurasi elektron 3d10 4s1 (bukan
Cl 3d9 4s2). Hal ini terjadi karena elektron-elektron
Energi Ionisasi

dalam orbital-orbital cenderung untuk berada dalam


P
keadaan yang penuh atau setengah penuh. Orbital
Mg S penuh atau setengah penuh bersifat lebih stabil.
Si
Namun, aturan ini hanya berlaku untuk unsur
golongan transisi, sedangkan unsur-unsur golongan
Al
utama tidak berlaku.
Na
10. Paparan tinggi kobalt di udara sangat berbahaya
11 12 13 14 15 16 17 18
jika terhirup. Kobalt konsentrasi tinggi yang terhirup
Nomor Atom
dapat mengakibatkan asma dan pneumonia. Kobalt
yang merupakan isotop radioaktif dapat mengalami
radiasi dan memicu kemandulan, rambut rontok,
muntah, perdarahan, diare, koma, bahkan
kematian.

Kimia Kelas XII 49


4. Jawaban: c
A. Pilihan Ganda
π = M × R × T
1. Jawaban: b n
π = V× R × T
Larutan elektrolit mempunyai kenaikan titik didih
lebih besar daripada larutan nonelektrolit. CO(NH2)2, m ⋅R ⋅ T m ⋅R ⋅ T
π = Mr ⋅ V → Mr =
C2H5OH, dan C12H22O11 mempunyai titik didih π⋅V
rendah karena termasuk larutan nonelektrolit. 24 × 0,082 × 300
= = 72
Sementara itu, NaCl dan MgCl2 tergolong larutan 32,8 × 0,25
elektrolit. Jadi, massa molekul relatif zat tersebut 72 gram/mol.
1) NaCl → Na+ + Cl–, n = 2
5. Jawaban: b
2) MgCl2 → Mg2+ + 2Cl–, n = 3
m 1.000
Kenaikan titik didih larutan elektrolit dipengaruhi ∆Tb = Mr
· p
· Kf
oleh nilai n. Larutan MgCl2 mempunyai kenaikan m 1.000
titik didih paling tinggi karena nilai n paling besar. 0 – (–5) = · 20
· 1,86
223
2. Jawaban: b m 1.000
5= · 20
· 1,86
223
m 1.000
∆Tb = Mr
· p
· Kb
m = 11,9 ≈ 12
342 1.000
∆Tb = · 200
· 0,52°C Jadi, massa zat yang dilarutkan sebanyak 12 gram.
342
6. Jawaban: e
∆Tb = 0,026°C
MgCl2; n = 3
Jadi, larutan mengalami kenaikan titik didih ∆Tf = (0 – (–0,558))°C
sebesar 0,026°C. = 0,558°C
3. Jawaban: c m 1.000
∆Tf = Mr
× p
× Kf × i
nglukosa
Xglukosa =
nair + nglukosa 9,5 1.000
0,558 = 95 × × 1,86 × {1 + (3 – 1)α}
m  400
 
 Mr


glukosa 1 + 2α = 1,2
= 2α = 0,2
m  m
  +  M

 Mr



air

 r
glukosa
α = 0,1
Jadi, derajat ionisasi garam MgCl2 sebesar 0,1.
=
( ) 18
180
7. Jawaban: c
( )+( )
90
18
18
180
∆Tb = 100,13°C – 100°C
0,1 0,1 = 0,13°C
= 5 + 0,1 =
5,1 ∆Tb = m · Kb
0,1
∆P = Xt · P° = × 30,6 = 0,6 0,13 = m × 0,52
5,1
0,13
Plarutan = P° – ∆P = 30,6 – 0,6 = 30 mmHg m = 0,52 = 0,25 m

Jadi, tekanan uap larutan glukosa tersebut adalah ∆Tf = m · Kf = 0,25 × 1,86 = 0,46
30 mmHg. Jadi, larutan tersebut membeku pada suhu
= (0 – 0,46)°C = –0,46°C.

50 Ulangan Akhir Semester 1


8. Jawaban: b 14. Jawaban: c
Ketika seng dioksidasi, seng akan melepaskan dua Reaksi elektrolisis larutan KNO3 dengan elektrode
elektron. Seng yang dioksidasi akan mengalami karbon sebagai berikut.
kenaikan bilangan oksidasi dari 0 menjadi +2. KNO3(aq) → K+(aq) + NO3–(aq)
9. Jawaban: d Katode : 2H2O(A) + 2e– → 2OH–(aq) + H2(g)
Reduksi terjadi pada Zn2+(aq) → Zn(s). Zn2+ Anode : 2H2O(A ) → 4H+(aq) + 4e– + O2(g)
mengalami penurunan bilangan oksidasi dari +2
Jadi, pada katode terbentuk gas hidrogen dan pada
menjadi 0. Jadi, Zn2+ mengalami reduksi dengan
anode terbentuk gas oksigen.
menangkap dua elektron.
10. Jawaban: d 15. Jawaban: b
Ketika gas klorin dimasukkan ke dalam larutan KI Misal rumus garam: MnxZy
akan dihasilkan endapan kuning kecokelatan, Reaksi elektrolisis MnxZy menghasilkan mangan
iodium pada KI mengalami oksidasi dan klorin di katode sehingga ion mangan tidak mungkin
mengalami reduksi sehingga bertindak sebagai Mn2+. Hal ini karena reaksi elektrolisis larutan yang
oksidator. Reaksi yang terjadi sebagai berikut. mengandung Mn2+ yang mengalami reduksi pada
2KI(aq) + Cl2(g) → 2KCl(aq) + I2(s) katode adalah air.
+1–1 0 +1–1 0
2H2O + 2e– → 2OH– + H2
oksidasi Jadi, garam mangan tidak mungkin MnCl2 atau
reduksi MnO.
11. Jawaban: b Mn×Zy(aq) → xMny+(aq) + yZx–(aq)
Reaksi tersebut terbentuk dari persamaan redoks Katode: Mny+(aq) + ye– → Mn(s)
berikut. 0,06 mol 0,02 mol
Mg → Mg2+ + 2e–
Perbandingan mol e– : mol Mn = 0,06 : 0,02
2H+ + 2e– → H2
––––––––––––––––––– + = 3 : 1
Mg + 2H+ → Mg2+ + H2
Jadi, y = 3 → Mn3+
Berdasarkan persamaan reaksi tersebut, Mg Garam yang mengandung Mn3+ adalah MnCl3.
mengalami oksidasi karena melepaskan dua
Garam MnO2 mengandung ion Mn4+, sedangkan
elektron.
KMnO4 mengandung ion Mn7+.
12. Jawaban: e
16. Jawaban: b
Reaksi dapat berlangsung jika Esel berharga + .
Reduksi : MnO–4 + 8H+ + 5e– → Mn2+ + 4H2O × 1
Fe(s) + Ag+(aq) → Fe2+(aq) + Ag(s) Oksidasi : Fe2+ → Fe 3+ + e– × 5
E°sel = E°katode – E°anode –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
MnO4 + 8H + 5Fe → Mn + 4H2O + 5Fe3+
– + 2+ 2+
= E°Ag+/Ag – E°Fe2+/Fe
Jadi, perbandingan mol yang benar adalah
= 0,80 – (–0,44) 5Fe2+ ~ 4H2O.
= +1,24 volt
Jadi, reaksi yang dapat berlangsung adalah reaksi 17. Jawaban: c
Fe(s) + Ag+(aq) → Fe2+(aq) + Ag(s). AgNO3 → Ag+ + NO–3
13. Jawaban: c Katode : Ag+ + e– → Ag
Dalam sel kering terjadi peristiwa berikut. Anode : 2H2O → 4H+ + O2 + 4e–
1) Zn di katode mengalami oksidasi menjadi ion
18. Jawaban: d
Zn2+ dengan melepas 2 elektron. Reaksinya:
Jumlah mol elektron yang mengalir dalam larutan
Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e–
(e–):
2) Amonium klorida tereduksi menjadi amonia
coulomb 9.650
dan air di katode. Reaksi yang terjadi: e– = 96.500 = 96.500 = 0,1 mol
2MnO2(s) + 2NH4+(aq) + 2e– → Mn2O3(s) +
Reaksi elektrolisis:
2NH3(aq) + H2O(A)
AgNO3 → Ag+ + NO–3
Katode : Ag+ + e– → Ag
Anode : 2H2O → 4H+ + 4e– + O2

Kimia Kelas XII 51


4 24. Jawaban: d
H+ = 4 × 0,1 mol = 0,1 mol
MgSO4.7H2O digunakan sebagai obat pencahar
0,1mol yang dikenal dengan nama garam epsom atau
[H+] = 1L
= 0,1 M
garam inggris. CaSO4·2H2O adalah kalsium sulfat
pH = –log [H+] dihidrat, CaCO 3 adalah kalsium karbonat,
= –log 10–1 Mg(OH)2 adalah magnesium hidroksida, dan
= 1 Ca(OCl)2 adalah kalsium hipoklorit.
Jadi, pH larutan setelah elektrolisis adalah 1.
25. Jawaban: d
19. Jawaban: c Unsur-unsur gas mulia sangat sukar bereaksi
eAg = 108 karena golongan ini mempunyai konfigurasi
e⋅i⋅ t 108 × 10 × 965 elektron yang stabil (dengan elektron valensi 8,
w = 96.500 = 96.500
= 10,8 gram kecuali He).
Jadi, massa perak pada katode sebanyak 26. Jawaban: e
10,8 gram. Bilangan oksidasi (x) halogen dalam senyawa-
20. Jawaban: e senyawa berikut.
Agar besi tidak cepat berkarat (mengalami korosi), HClO4 → (+1) + (x) + 4(–2) = 0 → x = +7
perlu dijaga agar besi tidak mudah mengalami HBrO3 → (+1) + (x) + 3(–2) = 0 → x = +5
oksidasi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara HClO2 → (+1) + (x) + 2(–2) = 0 → x = +3
menghubungkan besi dengan logam yang lebih Jadi, bilangan oksidasi unsur halogen berturut-
mudah mengalami oksidasi (E°-nya lebih negatif turut yaitu +7, +5, dan +3.
daripada besi). Dari logam-logam di atas yang
paling mudah mengalami oksidasi adalah logam 27. Jawaban: b
Mg (E° paling negatif). Pembuatan logam alkali secara elektrolisis:
MCl(A) → M+(A) + Cl–(A)
21. Jawaban: d
CuSO4 → Cu2+ + SO42– Katode : M+(A) + e– → M(A)
Katode (–) : Cu2+ + 2e– → Cu Anode : 2Cl–(A) → Cl2(g) + 2e–
Anode (+) : Cu → Cu2+ + 2e– Jadi, pernyataan yang tepat sebagai berikut.
Jadi, pada elektrolisis garam tembaga(II) sulfat 1) Logam alkali dibuat dari elektrolisis lelehan
diperoleh ion tembaga pada anode. atau leburan garam kloridanya.
2) Terjadi reaksi reduksi pada ion logam alkali
22. Jawaban: c di katode.
Dalam sel Volta: 3) Logam alkali padat terbentuk di katode.
1) Logam yang memiliki E° lebih kecil (lebih
negatif) berfungsi sebagai anode → Zn 28. Jawaban: b
sebagai anode dan Ag sebagai katode. Urutan logam berdasarkan kenaikan nomor atom
2) E° sel = E° katode – E° anode adalah K–M–L. Unsur-unsur logam dari kiri ke
= +0,80 – (–0,74) kanan semakin naik nomor atomnya tetapi
= 1,54 volt sifat logam berkurang, sifat basa berkurang, sifat
3) Reaksinya: asam bertambah, serta potensial reduksi dan
2Ag+(aq) + Zn(s) → Zn2+(aq) + 2Ag(s) keelektronegatifan juga bertambah.
Logam Ag mengendap di katode. 29. Jawaban: d
23. Jawaban: d Unsur transisi adalah unsur yang pengisian
Reaksi logam Na dengan air sebagai berikut. elektronnya berakhir pada subkulit d. Subkulit 4s
diisi lebih dahulu daripada subkulit 3d. Pada unsur
Na(s) + H2O(A) → NaOH(aq) + 2H2(g)
1), 3), dan 5) pengisian elektron berakhir pada
Reaksi di atas menghasilkan larutan NaOH. subkulit 3d (unsur transisi), sedangkan unsur 2)
1) Gas yang ditimbulkan adalah gas H2. dan 4) pengisian elektron berakhir pada subkulit
2) Adanya nyala dan letupan disebabkan logam 4p (unsur utama).
Na bersifat reaktif.
3) Perubahan warna air menjadi merah disebab-
kan tetesan fenolftalein yang berfungsi
sebagai indikator.

52 Ulangan Akhir Semester 1


30. Jawaban: c Na3[Cr(NO2)6] → 3Na+ + [Cr(NO2)6]3–
Sifat-sifat unsur dalam golongan halogen sebagai Jadi, ion-ion yang dihasilkan dalam air yaitu Na+
berikut. dan [Cr(NO2)6]3–.
1) Semua senyawa garamnya larut dalam air.
2) Klorida dan fluorin pada suhu kamar berwujud 37. Jawaban: e
gas, sedangkan bromin berwujud cair dan io- Jumlah proton menunjukkan nomor atom. Unsur-
din berwujud padat. unsur F, G, H menggambarkan unsur-unsur dalam
3) Dari atas ke bawah titik leleh dan titik didihnya periode 3, karena nomor atomnya 11, 13, dan 16.
semakin besar. Unsur-unsur dalam periode mempunyai sifat-sifat
4) Bereaksi dengan hidrogen menghasilkan sebagai berikut.
larutan bersifat asam atau pH < 7. 1) Jari-jari atom menurun dari F, G, ke H.
5) Reaksi klorin dengan serat besi menghasil- 2) Keelektronegatifan meningkat dari F, G, ke H.
kan besi(II) klorida 3) Massa jenis meningkat dari F ke G, kemudian
ke H menurun.
Cl2 + Fe → FeCl2
4) Titik didih G > F > H.
6) Dari atas ke bawah sifat oksidator semakin 5) Oksida H bersifat asam, oksida G bersifat
lemah. amfoter, dan oksida F bersifat basa.
31. Jawaban: e 38. Jawaban: d
Urutan kekuatan basa dari logam alkali tanah dapat
28Ni = [Ar]3d 4s → golongan VIIIB
8 2
dilihat dari kelarutannya dalam air. Semakin mudah
larut dalam air, berarti senyawa hidroksida tersebut hj hj hj h h → Jumlah elektron yang tidak
semakin kuat sifat basanya. Senyawa hidroksida berpasangan = 2.
3d8
dari logam alkali yang memiliki sifat basa yang
paling lemah bersifat amfoter. Jadi, urutan 39. Jawaban: d
kekuatan basa logam alkali tanah tersebut dari Sifat-sifat unsur-unsur periode tiga dari natrium ke
yang paling kuat yaitu 4), 2), 1), 5), dan 3). klorin sebagai berikut.
1) Sifat logam berkurang dan sifat bukan logam
32. Jawaban: b bertambah.
Alotrop adalah perubahan bentuk kristal terhadap 2) Sifat basa berkurang dan sifat asam
suhu atau tekanan. bertambah.
33. Jawaban: d 3) Sifat reduktor berkurang dan sifat oksidator
Sifat unsur periode ketiga dari kiri ke kanan yaitu bertambah.
jari-jari atom semakin kecil, energi ionisasi 4) Keelektronegatifan bertambah dan titik lebur
semakin besar, elektronegativitas semakin besar, cenderung bertambah sampai Si kemudian
titik leleh dan titik didih tidak menunjukkan turun.
keteraturan. 5) Jari-jari atom berkurang dan energi ionisasi
bertambah dengan sedikit pengecualian pada
34. Jawaban: c Al dan S.
Sifat paramagnetik dimiliki oleh atom yang
mempunyai elektron yang tidak berpasangan pada 40. Jawaban: b
orbitalnya. Jadi, sifat paramagnetik ditentukan Warna ion-ion logam transisi sebagai berikut.
oleh jumlah elektron yang tidak berpasangan Fe2+ : hijau
(elektron tunggal). Pada unsur transisi jumlah 2–
Cr2O7 : jingga
elektron tunggalnya dapat dilihat pada orbital MnO4– : ungu
d-nya.
Co2+ : merah muda
35. Jawaban: b
Senyawa kompleks dengan nama diamin tetrakloro B. Uraian
kobaltat(III) adalah [Co(NH3)2Cl4]–. 0,300 g
Muatan ion = muatan Co + (2 × muatan NH3) + 1. a. 0,300 g urea = 60 g mol−1
(4 × muatan Cl) = –1 = 5 · 10–3 mol
= (+3) + (2 × 0) + (4 × (–1))
5 · 10−3 mol
= (–1) (sesuai) Molalitas larutan = 1,00 · 10−2 kg
36. Jawaban: e = 0,5 mol kg–1
Senyawa kompleks jika dilarutkan dalam air, ion
kompleks akan tetap berupa satu spesi ion.

Kimia Kelas XII 53


∆Tb = m · Kb 3) Oksidasi:
H 2 C 2 O 4 → 2CO 2 + 2H + + 2e – (muatan
= 0,5 mol kg–1 · 0,512°C kg mol–1
disamakan)
= 0,256°C Reduksi:
Titik didih larutan MnO4– + 8H+ + 5e– → Mn2+ + 4H2O
= titik didih pelarut murni (H2O) + ∆Tb
4) Oksidasi:
= 100,00°C + 0,256°C
5H2C2O4 → 10CO2 + 10H+ + 10e– (elektron
= 100,256°C
disamakan)
Jadi, titik didih larutan sebesar 100,256°C. Reduksi:
b. ∆Tf = m · Kf 2MnO4– + 16H+ + 10e– → 2Mn2+ + 8H2O
= 0,5 mol kg–1 · 1,86°C kg mol–1 –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Redoks:
= 0,93°C 2MnO4– + 6H+ + 5H2C2O4 → 2Mn2+ + 8H2O + 10CO2
Titik beku larutan
Jadi, nilai a, b, c, d, e, dan f berturut-turut yaitu 2, 6,
= titik beku pelarut murni (H2O) – ∆Tf
5, 2, 8, dan 10.
= 0,00°C – 0,93°C
= –0,93°C 5. Cu2+ + 2e– → Cu
Jadi, larutan membeku pada suhu –0,93°C. Ag+ + 1e– → Ag
64
2. m = 2 gram Berat ekivalen Cu = 2 = 32
p = 100 gram
108
Tb = 100,312°C Berat ekivalen Ag = = 108
1
Kb = 0,52°C mol–1 Oleh karena kondisi percobaan sama, berlaku:
asam berbasa dua = H2X w1 w2
H2X R 2H+ + X2– n = 3 e1 = e2
∆Tb = {1 + (n – 1)α} × m × Kb w = berat zat yang diendapakan
2 1.000 e = berat ekuivalen
(Tb – 100) = {1 + (3 – 1) × 1} × Mr × 100 × 0,52 sehingga:
wCu wAg
2 eCu = e
(100,312 – 100) = 3 × Mr × 10 × 0,52 Ag

2,5 wAg
0,312 Mr = 31,2 32
= → wAg = 8,4 gram
108
Mr = 100 Jadi, perak yang diendapkan sebesar 8,4 gram.
Jadi, berat molekul asam tersebut adalah 100.
6. Reaksi I : Al + Ni2+ → Al3+ + Ni
3. Cr3+ + 3e– → Cr E° = –0,6 V Katode (reduksi) : Ni2+ + 2e– → Ni E° = x V ×3
Cu2+ + 2e– → Cu E° = +0,34V Anode (oksidasi) : Al → Al3+ + 3e– E° = y V ×2
Reaksi redoks yang terjadi dalam sel: ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– +
Reaksi sel : 3Ni2+ + 2Al → 3Ni + 2Al 3+ E° = +1,41 V
2Cr → 2Cr3+ + 6e– E° = +0,6 V
3Cu2+ + 6e– → 3Cu E° = +0,34 V Persamaan I = x + y
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––– = 1,41
2Cr + 3Cu2+ → 2Cr3+ + 3Cu E° = +0,94 V
Reaksi II : Ni + Br2 → Ni2+ + Br–
4. Penyetaraan redoks dengan metode setengah Katode (reduksi) : Br2 + 2e– → 2Br– E° = z V
reaksi. Anode (oksidasi) : Ni → Ni2+ + 2e– E° = –x V
1) Oksidasi: ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– +
H2C2O4 → CO2 (jumlah atom C disamakan) Reaksi sel : Br2 + Ni → 2Br– + Ni2+ E° = +1,32 V

H2C2O4 → 2CO2 Persamaan II = z – x = 1,32


Reduksi: Reaksi III : Al + Br2 → Al3+ + Br
MnO4– → Mn2+ (kanan kurang 4 atom O) Katode (reduksi) : Br2 + 2e– → 2Br– E° = z V ×3
Anode (oksidasi) : Al → Al3+ + 3e– E° = y V ×2
2) Oksidasi: ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– +
H2C2O4 → 2CO2 + 2H+ (kanan ditambah 2H+) Reaksi sel : 3Br2 + 2Al → 6Br– + 2Al3+ E° = (z + y) V
Reduksi: Persamaan I
MnO4– + 8H+ → Mn2+ + 4H2O (kanan ditambah x + y = 1,41
4H2O, kiri ditambah 8H+) y = 1,41 – x

54 Ulangan Akhir Semester 1


Persamaan II b. Wujud halogen
z – x = 1,32 Molekul halogen bersifat nonpolar. Pada suhu
z = 1,32 + x kamar, fluorin dan klorin berupa gas, bromin
z + y = (1, 32 + x) + (1,41 – x) berupa zat cair yang mudah menguap, dan
iodin berupa zat padat yang mudah menyublim.
= 1,32 + 1,41
c. Kelarutan
= 2,73 volt
Kelarutan halogen dalam air berkurang dari
Jadi, potensial elektrode untuk rangkaian fluorin ke iodin. Halogen lebih mudah larut
Al | Al3+ || Br2 | Br sebesar 2,73 volt. dalam pelarut nonpolar, seperti CCl4 dan
7. a. aluminat(III) : atom pusat Al3+ CHCl3.
d. Warna dan bau
diakuo : 2 ligan H2O muatan 0
Fluorin berwarna kuning muda, klorin
tetrahidrokso : 4 ligan OH muatan 4(–1)
berwarna hijau, bromin berwarna merah tua,
muatan ion kompleks = 3 + 0 + 4(–1) = –1
iodin padat berwarna hitam, dan uap iodin
Rumus kimia: [Al(H2O)2(OH)4]– berwarna ungu. Semua halogen berbau
b. platinum(IV) : atom pusat Pt4+ menyengat.
tetraamin : 4 ligan NH3 muatan 0 9. Sifat-sifat keperiodikan unsur periode tiga sebagai
dikloro : 2 ligan Cl muatan 2(–1) berikut.
muatan ion kompleks = 4 + 0 + 2(–1) a. Jari-jari atom, dari kiri ke kanan semakin kecil,
= +2 meskipun kulit elektron sama-sama tiga.
Rumus kimia: [Pt(NH3)4Cl2]2+ b. Energi ionisasi, dari kiri ke kanan semakin
c. ferrat(III) : atom pusat Fe3+ besar.
heksasiano : 6 ligan CN muatan 6(–1) c. Keelektronegatifan, dari kiri ke kanan semakin
besar.
muatan ion kompleks = 3 + 6(–1)
d. Titik didih dan titik leleh silikon paling tinggi di
= –3
antara unsur-unsur pada periode tiga karena
Rumus kimia: [Fe(CN)6]3– atom-atom Si mampu membentuk jaringan
d. aurum(III) : atom pusat Au3+ tiga dimensi menggunakan empat buah ikatan
tetrapiridin : 4 ligan py muatan 0 kovalen. Titik leleh fosfor paling rendah karena
muatan ion kompleks = 3 + 0 atom-atom P tersusun secara molekular.
= +3 10. Unsur-unsur golongan halogen mudah bereaksi
Rumus kimia: [Au(py)4]3+ dengan unsur golongan alkali tanah karena unsur-
8. Sifat-sifat fisika halogen sebagai berikut. unsur halogen mudah menangkap satu elektron
a. Struktur halogen di kulit terluarnya sehingga unsur-unsur halogen
Halogen terdapat sebagai molekul diatomik. berubah menjadi ion negatif satu. Sementara itu,
Kestabilan molekul akan berkurang dari F2 unsur-unsur alkali tanah mudah melepas dua
ke I2. Pada pemanasan, molekul halogen elektron di kulit terluarnya sehingga unsur-unsur
akan mengalami disosiasi menjadi atom- alkali tanah berubah menjadi ion positif dua.
atomnya. Elektron dari unsur-unsur alkali tanah ditangkap
oleh dua ion halogen sehingga terbentuk senyawa
ionik dengan rumus molekul AX2.
A = alkali tanah
X = halogen

Kimia Kelas XII 55


Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:
1. menjelaskan tata nama, isomer, sifat-sifat, pembuatan, dan kegunaan haloalkana;
2. menjelaskan tata nama, penggolongan, isomer, sifat-sifat, pembuatan, serta kegunaan alkohol dan eter;
3. menjelaskan tata nama, isomer, sifat-sifat, pembuatan, kegunaan, serta identifikasi aldehid dan keton;
4. menjelaskan tata nama, isomer, sifat-sifat, pembuatan, kegunaan, serta identifikasi asam karboksilat dan ester.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik:
1. menyadari dan mensyukuri adanya keragaman senyawa karbon yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari sebagai bukti
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa;
2. menunjukkan perilaku ilmiah, bijaksana, bertanggung jawab, dan menghargai orang lain dalam aktivitas sehari-hari.

Gugus Fungsi Senyawa Karbon

Haloalkana Alkohol dan Eter Aldehid dan Keton Asam Karboksilat dan Ester

• Mengidentifikasi • Melakukan studi literatur menge- • Mengidentifikasi senyawa • Mengidentifikasi se-


senyawa haloal- nai alkohol dan eter. aldehid dan keton. nyawa asam karbok-
kana melalui ke- • Mendiskusikan tata nama, isomer, • Mendiskusikan tata nama, silat dan ester yang
giatan demons- sifat-sifat, pembuatan, kegunaan, isomer, sifat-sifat, pem- terdapat dalam suatu
trasi. serta identifikasi alkohol dan eter. buatan, kegunaan, serta produk.
• Mendiskusikan • Merancang percobaan untuk identifikasi aldehid dan • Mendiskusikan tata
tata nama, isomer, mengidentifikasi alkohol primer, keton. nama, isomer, sifat-
sifat-sifat, pem- sekunder, dan tersier. • Melakukan studi literatur sifat, pembuatan, serta
buatan, dan kegu- • Mengidentifikasi alkohol primer, mengenai kegunaan dan kegunaan asam kar-
naan haloalkana. sekunder, dan tersier melalui ke- bahaya formalin. boksilat dan ester.
• Melakukan studi giatan praktikum. • Merancang percobaan • Merancang percobaan
literatur mengenai • Melakukan studi literatur menge- untuk membedakan alde- untuk membuat suatu
senyawa freon nai alkohol sebagai bahan bakar hid dan keton. ester.
atau haloalkana alternatif. • Mengidentifikasi aldehid • Membuat senyawa
yang merusak • Merancang percobaan untuk dan keton melalui kegiatan ester melalui kegiatan
ozon. membedakan alkohol dan eter. praktikum. praktikum.
• Mengidentifikasi alkohol dan eter • Melakukan studi lite-
melalui kegiatan praktikum. ratur mengenai kegu-
naan senyawa ester
dalam industri makanan
dan minuman.

• Menyadari dan mensyukuri keragaman senyawa karbon yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari sebagai bukti
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
• Berperilaku teliti, objektif, memiliki rasa ingin tahu, serta kritis dalam menyelesaikan permasalahan dan praktikum.
• Mampu menghargai pendapat orang lain serta bertanggung jawab ketika berdiskusi.
• Mampu menjelaskan tata nama, isomer, sifat-sifat, pembuatan, dan kegunaan haloalkana.
• Mampu menjelaskan tata nama, penggolongan, isomer, sifat-sifat, pembuatan, serta kegunaan alkohol dan eter.
• Mampu menjelaskan tata nama, isomer, sifat-sifat, pembuatan, kegunaan, serta identifikasi aldehid dan keton.
• Mampu menjelaskan tata nama, isomer, sifat-sifat, pembuatan, kegunaan, serta identifikasi asam karboksilat dan ester.
• Mampu menyajikan rancangan percobaan mengenai identifikasi alkohol primer, sekunder, dan tersier, identifikasi alkohol
dan eter, identifikasi aldehid dan keton, serta pembuatan ester.
• Mampu menyajikan laporan praktikum mengenai identifikasi alkohol primer, sekunder, dan tersier, identifikasi alkohol dan
eter, identifikasi aldehid dan keton, serta reaksi esterifikasi.

56 Gugus Fungsi Senyawa Karbon


A. Pilihan Ganda memiliki rantai induk paling panjang (6 atom C)
1. Jawaban: e dan tidak bercabang.
1 2 3 4 5. Jawaban: b
H3C –– CH –– CH2 –– CH –– CH3
Pasangan senyawa di atas merupakan isomer
| |
5 6 posisi karena mempunyai rumus molekul dan
Br C2H5
kerangka sama, tetapi letak gugus fungsi berbeda.
Pada senyawa H3C – CH – CH2 – CH2 – CH3 gugus
Struktur di atas mempunyai rantai induk heksana.
|
Penomoran dimulai dari rantai yang dekat dengan
Br
atom halogen yaitu dari sebelah kiri. Pada senyawa
bromo (–Br) terletak pada atom C nomor 2, sedang-
tersebut terdapat dua cabang yaitu bromo di C
kan pada senyawa H3C – CH2 – CH – CH2 – CH3
nomor 2 dan metil di C nomor 4. Dengan demikian,
|
nama struktur tersebut adalah 2-bromo-4-
Br
metilheksana.
gugus bromo (–Br) terletak pada atom C nomor 3.
2. Jawaban: a Isomer optis terjadi pada senyawa-senyawa yang
Senyawa 3-bromo-3-kloro-4,4-dietilheptana mempunyai atom C asimetris. Isomer fungsi terjadi
mempunyai rantai induk heksana (6 atom C), pada senyawa-senyawa yang mempunyai rumus
cabang bromo(–Br) dan kloro(–Cl) di C nomor 3 molekul sama, tetapi mempunyai gugus fungsi
serta etil (–C2H5) di C nomor 4. Struktur molekulnya berbeda. Isomer kerangka terjadi pada senyawa-
sebagai berikut. senyawa yang mempunyai rumus molekul dan
C2H5 Br gugus fungsi sama, tetapi mempunyai kerangka
| | rantai induk berbeda. Isomer geometri terjadi pada
H3C –– CH2 –– CH2 –– C –– C –– CH2 –– CH3 senyawa-senyawa yang mempunyai rumus
| | molekul sama, tetapi struktur ruangnya berbeda.
C2H5 Cl
6. Jawaban: c
Struktur b mempunyai nama 4-bromo-4-kloro-3,3- Reaksi antara 2-pentena dengan gas klorin meng-
dietilheptana. Struktur c mempunyai nama hasilkan 2,3-dikloropentana. Adapun persamaan
4-bromo-4-kloro-2,3-dietilheptana. Struktur d mem- reaksi lengkapnya sebagai berikut.
punyai nama 3-bromo-3-kloro-4,4-dimetilheptana.
H3C – CH = CH – CH2 – CH3 + Cl2 →
Struktur e mempunyai nama 4-bromo-4-kloro-3,3-
dimetilheptana. H3C – CH – CH – CH2 – CH3
| |
3. Jawaban: e Cl Cl
Isomer kerangka terjadi pada senyawa-senyawa
yang memiliki rumus molekul dan gugus fungsi 7. Jawaban: d
sama, tetapi kerangka rantai induknya berbeda. 1 2 3 4 5 6
H3C – CH – CH2 – CH2 – CH – CH3
Isomer kerangka ditunjukkan oleh pasangan
| |
senyawa 2,2-dikloropentana dan 2,2-dikloro-3-
Cl Br
metilbutana. Kerangka rantai induk pada senyawa
Senyawa di atas memiliki rantai induk heksana
2,2-dikloropentana berupa rantai lurus. Kerangka
(6 atom C). Penomoran dimulai dari sebelah kiri
rantai induk pada senyawa 2,2-dikloro-3-metilbutana
karena atom Cl lebih reaktif daripada atom Br.
berupa rantai bercabang. Adapun senyawa 3-
Dengan demikian, cabang kloro (–Cl) terletak pada
fluoropentana dan 1-fluoropentana, 1-kloropropana
atom C nomor 2 dan cabang bromo (–Br) terletak
dan 2-kloropropana, 3,3-diiodoheksana dan
pada atom C nomor 5. Setelah diurutkan abjad,
2,3-diiodoheksana, serta 2,2-dibromobutana dan
penamaan senyawa di atas yang benar adalah
2,3-dibromobutana berisomer posisi.
5-bromo-2-kloroheksana. Jadi, nama senyawa di
4. Jawaban: a atas sesuai aturan IUPAC adalah 5-bromo-2-
Semakin panjang rantai karbon, semakin tinggi titik kloroheksana.
didihnya. Dengan jumlah atom C yang sama, se-
8. Jawaban: d
makin banyak cabang, semakin rendah titik didih-
Senyawa freon (CCl 2F 2) terdapat pada alat
nya. Dengan demikian, senyawa yang memiliki titik
pendingin ruangan (AC), kulkas, dan hair spray.
didih tertinggi adalah 2-fluoroheksana karena
Panci teflon mengandung senyawa tetrafluoroetena.

Kimia Kelas XII 57


Obat bius mengandung senyawa kloroform. Obat Cl
luka mengandung senyawa iodoform. Alat pemadam |
kebakaran mengandung senyawa karbon tetra- HC – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH – CH3
klorida. | |
Cl CH3
9. Jawaban: e
Reaksi antara 1-bromoetana dengan logam Na b. 2,4-dikloro-3-etil-5-metilheksana
menghasilkan garam natrium dan butana. Senyawa 2,4-dikloro-3-etil-5-metilheksana
Persamaan reaksi secara lengkap dituliskan memiliki rantai induk heksana (6 atom C),
sebagai berikut. cabang kloro (–Cl) terletak pada atom C
2CH3 – CH2 – Br + 2Na → CH3 – CH2 – CH2 – CH3 + 2NaBr nomor 2 dan 4, cabang metil (–CH3) terletak
butana natrium pada atom C nomor 5, serta cabang etil
bromida (–C2H5) terletak pada atom C nomor 3.
10. Jawaban: d H3C –– CH –– CH –– CH –– CH –– CH3
Senyawa Kegunaan | | | |
a. Freon Pendingin ruangan.
Cl C2H5 Cl CH3
b. Fosgen Bahan pembuat pupuk. 3. Isomer C5H11Cl sebagai berikut.
c. Iodoform Obat luka.
d. Kloroform Obat bius. a. H2C –– CH2 –– CH2 –– CH2 –– CH3
e. Karbon tetraklorida Pemadam kebakaran. |
f. Tetrafluoroetena Pelapis panci antilengket.
Cl
1-kloropentana
B. Uraian b. H3C –– CH –– CH2 –– CH2 –– CH3
5
1. 4C2H5
|
| Cl
1 2 3 2-kloropentana
a. H3C –– CH –– CH –– CH3
| c. H3C –– CH2 –– CH –– CH2 –– CH3
Br |
Senyawa di atas memiliki rantai induk pentana Cl
(5 atom C). Penomoran dimulai dari sebelah 3-kloropentana
kiri. Cabang bromo (–Br) terletak pada atom d. H2C –– CH –– CH2 –– CH3
C nomor 2 dan metil (–CH3) terletak pada | |
atom C nomor 3. Jadi, nama senyawa di atas Cl CH3
adalah 2-bromo-3-metilpentana. 1-kloro-2-metilbutana

C2H5 e. H2C –– CH2 –– CH –– CH3


| | |
1 2 3 4
b. H3C –– CH –– CH –– CH –– CH3 Cl CH3
| | 1-kloro-3-metilbutana
5
Cl 6 2H5
C CH3
|
Senyawa di atas memiliki rantai induk f. H2C –– C –– CH3
heksana (6 atom C). Penomoran dimulai dari | |
sebelah kiri. Cabang kloro (–Cl) terletak pada Cl CH3
atom C nomor 2, cabang etil (–C2H5) terletak 1-kloro-2,2,-dimetilpropana
pada atom C nomor 3, serta cabang metil g. H3C –– CH –– CH –– CH3
(–CH3) terletak pada atom C nomor 4. Jadi, | |
nama senyawa di atas adalah 2-kloro-3-etil- Cl CH3
4-metilheksana. 2-kloro-3-metilbutana

2. a. 1,1-dikloro-6-metilheptana CH3
Senyawa 1,1-dikloro-6-metilheptana memiliki |
rantai induk heptana (7 atom C), dua cabang h. H3C –– C –– CH2 –– CH3
kloro terletak pada atom C nomor 1, serta |
cabang metil terletak pada atom C nomor 6. Cl
2-kloro-2-metilbutana

58 Gugus Fungsi Senyawa Karbon


4. a. Fosgen digunakan sebagai bahan pembuatan 5. Semakin banyak jumlah atom C (rantai semakin
pupuk. panjang), semakin tinggi titik didihnya. Dengan
b. Teflon digunakan sebagai pelapis panci demikian urutan senyawa berdasarkan kenaikan
antilengket. titik didihnya adalah a, c, dan b.
c. Kloroform digunakan sebagai obat bius.
d. Karbon tetraklorida digunakan untuk meng-
hilangkan noda-noda minyak atau lemak pada
pakaian, bahan pemadam kebakaran
(extinguisher), serta pelarut lemak, lilin,
damar, dan protein.

A. Pilihan Ganda 2) Alkohol bereaksi dengan logam natrium


1. Jawaban: b menghasilkan natrium alkanolat dan gas H2.
C2H5 3) Alkohol mudah larut dalam air dalam semua
perbandingan.
|
1 2 3 4 5 6 4) Alkohol bereaksi dengan hidrogen halida,
H3C – CH –– CH –– CH2 –– CH –– CH3
seperti HBr dan menghasilkan senyawa
| |
haloalkana (mengandung halogen, misal
OH CH3
brom) dan air.
Senyawa tersebut merupakan senyawa alkohol 5) Pada reaksi oksidasi alkohol primer akan
yang memiliki rantai induk heksanol (6 atom C). terbentuk aldehid dan oksidasi selanjutnya
Penomoran dimulai dari sebelah kiri ( paling dekat terbentuk asam karboksilat.
dengan gugus –OH). Gugus –OH terletak pada
4. Jawaban: d
atom C nomor 2. Cabang etil (–C2H5) terletak pada
Senyawa 2-etoksipropana termasuk senyawa eter
atom C nomor 3 dan cabang metil (–CH3) terletak
dan memiliki gugus fungsi –O–. Senyawa tersebut
pada atom C nomor 5. Dengan demikian, nama
memiliki rantai induk propana (3 atom C) dan
senyawa tersebut adalah 3-etil-5-metil-2-heksanol.
cabang etoksi (–OCH2CH3). Struktur senyawa
2. Jawaban: c tersebut ditunjukkan oleh gambar d. Gambar a
Alkohol tersier adalah alkohol yang gugus hidroksi adalah metoksietana, gambar b adalah
atau –OH-nya terikat pada atom C tersier (atom C 2-metoksipropana, gambar c adalah etoksietana,
yang mengikat 3 atom C lainnya). Contoh senyawa dan gambar e adalah 1-etoksipropana.
alkohol tersier adalah 2-metil-2-butanol. Senyawa 5. Jawaban: c
1-butanol termasuk alkohol primer. Senyawa Isomer gugus fungsi terjadi pada senyawa-
2-pentanol, 3-metil-2-pentanol, dan 2,2-dimetil-3- senyawa yang memiliki rumus molekul sama,
pentanol termasuk alkohol sekunder. tetapi gugus fungsinya berbeda seperti pasangan
OH senyawa c. Pasangan senyawa a merupakan iso-
| mer posisi, sedangkan pasangan senyawa b, d,
H3C –– C –– CH2 –– CH3 dan e merupakan isomer kerangka. Jadi, isomer
| → gugus fungsi ditunjukkan oleh pasangan senyawa c.

CH3 ⎯
⎯ atom C tersier 6. Jawaban: e
2-metil-2-butanol Etilen glikol digunakan sebagai zat antibeku pada
3. Jawaban: b radiator mobil, sedangkan MTBE digunakan
Berdasarkan sifat-sifat yang disajikan pada soal, sebagai zat aditif pada bensin untuk menambah
senyawa tersebut merupakan alkohol yang bilangan oktan bensin. Obat bius merupakan
mempunyai gugus fungsi –OH. Sifat-sifat alkohol kegunaan kloroform dan siklopropana. Dalam dunia
sebagai berikut. kosmetik, gliserol banyak digunakan sebagai
1) Alkohol mempunyai titik didih relatif tinggi dan pelembap dan pelembut pada losion. Zat antiseptik
lebih tinggi daripada eter karena adanya ikatan merupakan kegunaan etanol. Jadi, kegunaan etilen
hidrogen. glikol dan MTBE ditunjukkan secara berturut-turut
oleh nomor 4) dan 5).

Kimia Kelas XII 59


7. Jawaban: a C2H5
Bereaksi dengan asam menghasilkan ester, dapat |
1 2 3 4 5 6
mengalami reaksi dehidrasi dengan asam kuat, b. H3C –– CH –– CH –– CH –– CH2 –– CH3
serta bereaksi dengan logam Na menghasilkan gas | |
hidrogen merupakan sifat senyawa alkohol. Semen- CH3 OH
tara itu, tidak bereaksi dengan basa merupakan Senyawa tersebut termasuk alkohol yang
sifat eter. Eter memiliki titik didih lebih rendah memiliki rantai induk heksanol (6 atom C).
daripada alkohol dengan massa molekul relatif yang Penomoran dimulai dari sebelah kiri sehingga
sama karena alkohol memiliki ikatan hidrogen. gugus –OH terletak pada atom C nomor 3,
8. Jawaban: a cabang metil (–CH3) terletak pada atom C
3 4 5 6
nomor 2, serta cabang etil (–C2H5) terletak
H3C – CH2 – O – CH – CH2 – CH2 – CH3 pada atom C nomor 4. Dengan demikian,
| nama senyawa tersebut adalah 4-etil-2-metil-
2
1 2H5
C 3-heksanol.
1
CH3
Struktur senyawa tersebut termasuk senyawa eter |
dan memiliki rantai induk heksana (6 atom C). 2
c. H3C –– O –– C –– CH3
Penomoran dimulai dari bawah. Cabang etoksi |
(–OCH2CH3) terletak pada atom C nomor 3. Jadi, 3
CH3
nama senyawa tersebut adalah 3-etoksiheksana.
Senyawa tersebut termasuk eter yang
9. Jawaban: d
memiliki rantai induk propana (3 atom C).
Kloroform digunakan sebagai obat bius pada
Penomoran dapat dimulai dari atas atau bawah
pembedahan. Oleh karena dapat mengakibatkan
sehingga cabang metil (–CH3) terletak pada
rasa mual pascapembiusan, penggunaan kloroform
atom C nomor 2 dan cabang metoksi (–OCH3)
sebagai obat bius telah dilarang. MTBE digunakan
terletak pada atom C nomor 2. Dengan
sebagai zat aditif pada bensin. Etanol digunakan
demikian, nama senyawa tersebut adalah 2-
sebagai pembersih luka dan antiseptik. Gliserol
metil-2-metoksipropana.
digunakan sebagai pelembap dan pelembut pada
losion. Etilen glikol digunakan sebagai zat antibeku 3 2 1
d. H3C –– CH2 –– CH2 –– O –– CH2 ––– CH3
pada radiator mobil.
Senyawa tersebut termasuk eter yang
10. Jawaban: e
memiliki rantai induk propana (3 atom C).
Reaksi fermentasi dituliskan sebagai berikut.
Penomoran dimulai dari sebelah kanan
C6H12O6(aq) ⎯⎯⎯
ragi
→ 2C2H5OH(aq) + 2CO2(g) sehingga gugus etoksi (–OCH2CH3) terletak
Glukosa Etanol pada atom C nomor 1. Dengan demikian,
Jadi, reaksi fermentasi menghasilkan etanol dan nama senyawa tersebut adalah 1-etoksipropana.
gas CO2. 2. Sifat-sifat eter sebagai berikut.
a. Merupakan cairan yang mudah menguap dan
B. Uraian mudah terbakar.
1. CH3 b. Titik didih rendah, lebih rendah daripada
| alkohol dengan massa molekul relatif (Mr)
1 2 3 4
a. H2C –– CH –– CH2 –– CH3 yang sama.
| c. Sedikit larut dalam air.
OH d. Melarutkan senyawa-senyawa kovalen.
Senyawa tersebut termasuk alkohol yang e. Bersifat anestetik.
memiliki rantai induk butanol (4 atom C). f. Tidak reaktif serta tidak dapat dioksidasi,
Penomoran dimulai dari sebelah kiri sehingga direduksi, dieliminasi, atau direaksikan dengan
gugus –OH terletak pada atom C nomor 1 dan basa, tetapi dapat disubstitusikan dengan
cabang metil (–CH3) terletak pada atom C asam kuat.
CH3CH2 – O – CH2CH3 + Br ⎯⎯ → CH3CH2Br + CH3CH2OH
nomor 2. Dengan demikian, nama senyawa Δ
Dietil eter Etil bromida Etanol
tersebut adalah 2-metil-1-butanol.

60 Gugus Fungsi Senyawa Karbon


3. Senyawa 1-butanol memiliki struktur sebagai b. Etilen glikol digunakan sebagai zat antibeku
berikut. pada radiator mobil, bahan baku serat sintetis
H2C –– CH2 –– CH2 –– CH3 seperti dakron, dan bahan pelunak/pelembut.
| c. Kloroform digunakan sebagai obat bius.
OH 5. Titik didih alkohol lebih tinggi dibandingkan
Adapun isomer kerangka 1-butanol adalah 2-metil- alkana dengan jumlah atom karbon yang sama.
1-propanol Hal ini dikarenakan alkohol mempunyai ikatan
H2C –– CH –– CH3 hidrogen. Ikatan hidrogen yang terjadi antarmolekul
| | alkohol mengakibatkan pemutusan ikatan pada
OH CH3 molekul-molekul alkohol memerlukan suhu/energi
lebih tinggi. Sementara itu, alkana tidak mempunyai
4. a. Gliserol digunakan sebagai pelembap dan ikatan hidrogen.
pelembut pada losion dan berbagai kosmetik,
pelembut pada tembakau dan obat-obatan,
serta sebagai bahan pembuat nitrogliserin
yang digunakan sebagai bahan peledak.

A. Pilihlan Ganda 3. Jawaban: d


1. Jawaban: a Senyawa pada soal di atas termasuk senyawa
Senyawa yang memiliki rumus molekul CnH2nO keton. Keton dapat dibuat dengan mengoksidasi
adalah aldehid dan kelon. Senyawa yang dapat alkohol sekunder. Alkohol sekunder ditunjukkan
membentuk endapan merah bata jika direaksikan oleh senyawa d. Senyawa a termasuk aldehid,
dengan Fehling adalah senyawa aldehid. senyawa b termasuk eter, senyawa c termasuk
O alkohol primer, dan senyawa e termasuk asam
|| karboksilat.
Senyawa aldehid memiliki gugus fungsi –C–H. 4. Jawaban: b
Sementara itu, keton bereaksi negatif dengan Aldehid dan keton dapat dibedakan dengan uji
Fehling yang ditandai dengan tidak terbentuknya pereaksi Tollens, Fehling, dan Benedict. Aldehid
endapan merah bata. bereaksi positif dengan Fehling dan Benedict
2. Jawaban: e membentuk endapan merah bata (Cu2O) serta
4 3 2
bereaksi positif dengan pereaksi Tollens mem-
CH3 –– CH –– CH –– CH3 bentuk cermin perak. Sementara itu, keton bereaksi
| | negatif dengan ketiga pereaksi tersebut.
1
CH3 C = O
5. Jawaban: a
|
Senyawa 3,4-dimetil-2-heksanon memiliki rantai
H
induk heksanon (6 atom C), cabang metil (–CH3)
Senyawa di atas termasuk aldehid dan memiliki terletak pada atom C nomor 3 dan 4, serta gugus
rantai induk butanal (4 atom C). Cabang metil O
(–CH3) terletak pada atom C nomor 2 dan 3. ||
Dengan demikian, nama senyawa tersebut adalah – C – terletak pada nomor 2. Senyawa ini di-
2,3-dimetilbutanal. Heksanal mempunyai rumus tunjukkan oleh struktur a. Struktur b adalah 3-metil-
O 2-pentanon, struktur c adalah 3,4-dimetil-2-pentanon,
B
struktur CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – C . struktur d adalah 3-metil-2-heksanon, dan struktur
V
H e adalah 4-metil-2-heksanon.
2-butanal dan 3-metil-2-butanal merupakan
6. Jawaban: d
penamaan yang tidak tepat karena gugus fungsi
Isomer fungsi terjadi pada senyawa-senyawa yang
aldehid selalu terdapat di ujung rantai induk. 2-metil
memiliki rumus molekul sama, tetapi gugus fungsi-
pentanal mempunyai rumus struktur
nya berbeda. Isomer fungsi ditunjukkan oleh
O pasangan senyawa 3) dan 4). Senyawa 3) merupa-
B
CH3 – CH2 – CH2 – CH – C . kan senyawa aldehid, sedangkan senyawa 4)
V
| H merupakan senyawa keton. Keduanya memiliki
CH3 rumus kimia C6H12O. Pasangan senyawa 1) dan

Kimia Kelas XII 61


2), 1) dan 3), 2) dan 3), serta 4) dan 5) termasuk O
isomer kerangka karena bentuk kerangka rantai ||
induk atau cabangnya berbeda meskipun rumus terletak pada atom C nomor 4 dan gugus – C –
molekulnya sama. terletak pada nomor 2. Dengan demikian, nama
senyawa tersebut adalah 4-metil-2-pentanon.
7. Jawaban: d
Senyawa dengan rumus molekul C 5 H 10 O 10. Jawaban: c
menghasilkan endapan merah bata dengan Aseton digunakan sebagai pelarut senyawa-
pereaksi Fehling adalah senyawa aldehid. Isomer senyawa organik, terutama untuk melarutkan
senyawa C5H10O golongan aldehid dituliskan beberapa macam plastik dan gas etuna. Aseton
sebagai berikut. juga digunakan sebagai tinner untuk membersihkan
O cat kuku/kuteks.
||
H3C –– CH2 –– CH2 –– CH2 –– CH Pentanal B. Uraian
O 1. a. Senyawa 2-kloro-6,6-dimetilheptanal
|| merupakan senyawa aldehid. Senyawa ini
H3C –– CH2 –– CH –– CH 2-metilbutanal memiliki rantai induk heptanal (7 atom C),
| cabang kloro (–Cl) terletak pada atom C
CH3 nomor 2, dan dua cabang metil (–CH3) terletak
O pada atom C nomor 6. Struktur senyawanya
|| sebagai berikut.
H3C –– CH –– CH2 –– CH 3-metilbutanal CH3
| | O
CH3 B
H3C – C – CH2 – CH2 – CH2 – CH – C
V
CH3 O | | H
| || CH3 Cl
H3C –– C –– CH 2,2-dimetilpropanal b. Senyawa 3,5-dimetil-2-oktanon merupakan
| senyawa keton. Senyawa ini memiliki rantai
CH3 induk oktanon (8 atom C), dua cabang metil
Jadi, kemungkinan rumus struktur senyawa (–CH3) pada atom C nomor 3 dan 5, serta
tersebut sebanyak 4. O
8. Jawaban: b ||
Keton memiliki sifat sebagai berikut. gugus – C – terletak pada nomor 2. Struktur
1) Bereaksi negatif dengan pereaksi Fehling, senyawanya sebagai berikut.
Benedict, dan Tollens. O
B
2) Dibuat dengan mengoksidasi alkohol sekunder. H3C – CH2 – CH2 – CH – CH2 – CH – C – CH3
3) Suku terendahnya memiliki nama IUPAC | |
propanon. CH3 CH3
Bereaksi positif dengan pereaksi Tollens, dibuat 2. CH3 O CH3
dengan mengoksidasi alkohol primer, suku | || |
terendahnya memiliki nama IUPAC metanal, serta a.
1 2 3 4 5 6 7
H3C – CH – CH2 – C – CH2 – CH – CH3
salah satu senyawanya digunakan sebagai
pengawet mayat adalah senyawa aldehid. Senyawa di atas merupakan senyawa keton
yang memiliki rantai induk heptanon (7 atom
9. Jawaban: d C). Penomoran dimulai dari sebelah kiri atau
5 CH O
3 kanan sehingga cabang metil (–CH3) terletak
4
| 3 2
|| 1 pada atom C nomor 2 dan 6, serta gugus
HC –– CH2 –– C –– CH3 O
| ||
CH3 – C – terletak pada nomor 4. Dengan demikian,
Senyawa tersebut merupakan senyawa keton dengan nama senyawa tersebut adalah 2,6-dimetil-4-
rantai induk pentanon (5 atom C). Penomoran heptanon.
dimulai dari sebelah kanan sehingga cabang metil

62 Gugus Fungsi Senyawa Karbon


O O
CH3 Br || ||
| | O CH3 – C – CH3 + 3Cl2 + 4NaOH → CH3 – C – ONa
B
b. H3C –– C –– CH2 –– CH –– C H2–– C Aseton
V
| H
CH3 + CHCl3 + 3NaCl + 3H2O
Kloroform
Senyawa di atas merupakan senyawa aldehid
4. OH
yang memiliki rantai induk heksanal (6 atom
|
C). Penomoran dimulai dari sebelah kanan KMnO 4
H3C –– CH –– CH2 –– CH3 ⎯⎯⎯⎯ →
sehingga cabang bromo (–Br) terletak pada H2SO 4
2-butanol
atom C nomor 3 dan cabang metil (–CH3) O
terletak pada atom C nomor 5. Dengan B
H3C ––– C ––– CH2 ––– CH3
demikian, nama senyawa tersebut adalah 2-butanon
3-bromo-5,5-dimetilheksanal. 5. Propanon dan propanal dapat dibedakan meng-
3. Aseton digunakan sebagai pelarut senyawa- gunakan pereaksi Fehling, Benedict, dan Tollens.
senyawa organik, terutama untuk melarutkan Propanon akan bereaksi negatif dengan pereaksi
beberapa macam plastik dan gas etuna. Aseton Fehling, Benedict, dan Tollens. Propanal akan
juga digunakan sebagai tinner untuk membersihkan bereaksi positif dengan pereaksi Tollens mem-
cat kuku/kuteks. Selain itu, aseton juga digunakan bentuk cermin perak dan bereaksi positif dengan
untuk membuat kloroform (obat bius), dengan pereaksi Fehling serta Benedict membentuk
reaksi: endapan merah bata (Cu2O).

A. Pilihan Ganda O
1. Jawaban: d ||
Senyawa ester memiliki gugus fungsi –COO–. CH3 – CH2 – C – OH + CH3 – CH2 – OH ⎯→
Asam propionat Etanol
–O– merupakan gugus fungsi eter, –OH merupakan
O
gugus fungsi alkohol, –CHO merupakan gugus
||
fungsi aldehid, dan –COOH merupakan gugus
CH3 – CH2 – C – O – CH2 – CH3 + H2O
fungsi asam karboksilat.
etil propanoat
2. Jawaban: a 4. Jawaban: b
Rumus struktur asam 2,3-dimetilbutanoat Asam pentanoat termasuk senyawa asam
O karboksilat dan berisomer fungsi dengan ester.
||
O
H3C –– CH –– CH –– C –– OH ||
| | Senyawa ester memiliki gugus – C – O – dan
CH3 CH3 ditunjukkan oleh senyawa b. Senyawa a termasuk
atau dapat dituliskan CH(CH3)2CH(CH3)COOH. eter, senyawa c termasuk keton, senyawa d
Struktur CH(CH3)2CH2COOH memiliki nama asam termasuk asam karboksilat, dan senyawa e
3-metilbutanoat, struktur (CH3)2C(CH3)COOH termasuk aldehid.
memiliki nama asam 2,2-dimetilpropanoat, struktur 5. Jawaban: d
CH3(CH2)2COOH memiliki nama asam butanoat, Senyawa pada soal merupakan senyawa asam
dan struktur C2H5CH2CH3 memiliki nama butana. pentanoat dan termasuk golongan senyawa asam
3. Jawaban: c karboksilat. Salah satu isomernya adalah
Asam propionat merupakan asam karboksilat, 2-metilbutanoat. 2-metilbutanoat berisomer
sedangkan etanol merupakan senyawa alkohol. kerangka dengan asam pentanoat.
Reaksi antara senyawa alkanoat dengan senyawa 6. Jawaban: d
alkanol akan menghasilkan senyawa ester atau Senyawa C2H5 – CH(CH3) – COO – C2H5 termasuk
alkil alkanoat. Persamaan reaksinya dapat ditulis senyawa ester. Hidrolisis ester menghasilkan
sebagai berikut. asam karboksilat dan alkohol. Reaksinya dituliskan
sebagai berikut.

Kimia Kelas XII 63


O Hidrolisis merupakan reaksi penguraian suatu
|| senyawa oleh air. Esterifikasi merupakan reaksi
H3C – CH2 – CH – C – OCH2 – CH3 + H2O ⎯→ antara asam karboksilat dan alkohol menghasilkan
| ester.
CH3
10. Jawaban: e
Etil 2-metilbutanoat
Senyawa yang memiliki rumus empiris CH2O2 dan
O dapat bereaksi dengan alkohol membentuk ester
|| adalah asam karboksilat. Asam karboksilat me-
H3C – CH2 – CH – C – OH + C2H5OH
O
| ||
CH3 miliki gugus fungsi – C – OH. Gugus –OH
Asam 2-metilbutanoat Etanol
merupakan gugus fungsi alkohol, gugus –O–
Jadi, reaksi hidrolisis C2H5 – CH(CH3) – COO – C2H5 O
menghasilkan asam 2-metilbutanoat dan etanol. ||
7. Jawaban: e merupakan gugus fungsi eter, gugus – C –
O
Nama Ester Aroma ||
a. etil butirat nanas merupakan gugus fungsi keton, dan gugus – C – H
b. metil butirat apel merupakan gugus fungsi aldehid.
c. etil formiat rum
B. Uraian
d. propil asetat pir
1. O
e. amil asetat pisang
||
3
8. Jawaban: a a. H3C –– CH ––2 CH2 ––1 C –– OH
Kegunaan beberapa senyawa sebagai berikut. |
4 CH
1) Asam oksalat digunakan sebagai penghilang 2
karat dan pereaksi (reaktan) pada pembuatan |
5
zat warna. CH3
2) Etil butirat digunakan sebagai esens dengan
Senyawa tersebut termasuk asam karboksilat
aroma nanas.
dengan rantai induk asam pentanoat (5 atom
3) Asam asetat diguanakan sebagai pelarut,
C). Penomoran dimulai dari sebelah kanan.
bahan baku industri serat dan plastik, serta
Dengan demikian, cabang metil (–CH3) terletak
penyedap makanan.
pada atom C nomor 3. Jadi, nama senyawa
4) Asam tartrat digunakan untuk penyamakan,
tersebut adalah asam 3-metilpentanoat.
fotografi dan keramik, serta untuk mengasam-
kan minuman dan permen. CH3 O
5) Amil asetat digunakan sebagai esens dengan | ||
3 2
aroma pisang. b. H3C –– C ––1C –– OC2H5
6) Metil formiat digunakan sebagai esens dengan |
aroma rum. CH3
Jadi, senyawa digunakan untuk menghilangkan
karat dan esens dengan aroma nanas berturut-turut Senyawa tersebut termasuk ester dengan
ditunjukkan oleh nomor 1) dan 2). nama etil 2,2-dimetilpropanoat.

9. Jawaban: e 2. a. Asam 4-etil-2,3-dimetilheksanoat


Persamaan reaksi pada soal merupakan reaksi CH3 O
saponifikasi atau reaksi penyabunan. Reaksi | ||
saponifikasi merupakan reaksi antara ester dengan H3C –– CH2 –– CH –– CH –– CH –– C –– OH
basa menghasilkan garam dan alkohol. Hasil | |
reaksi pada soal berupa natrium etanoat dan etanol. C2H5 CH3
Oksidasi merupakan reaksi suatu senyawa dengan b. Etil butirat
oksigen menghasilkan gas CO 2 dan uap air. O
Eliminasi merupakan reaksi penghilangan suatu ||
atom menghasilkan senyawa berikatan rangkap. H3C –– CH2 –– CH2 –– C –– OC2H5

64 Gugus Fungsi Senyawa Karbon


3. Reaksi esterifikasi merupakan reaksi antara asam No. Ester Aroma
karboksilat dengan alkohol menghasilkan ester.
Persamaan reaksi umumnya sebagai berikut. 1. Etil butirat Nanas
2. Metil butirat Apel
O H+
O 3. Etil formiat Rum
B ⎯⎯→ B
R–C + R′OH ←⎯⎯ R – C + H2O 4. Propil asetat Pir
V V 5. Isopentil Pisang
OH OR′
6. n-oktil asetat Jeruk manis
4. Senyawa-senyawa ester banyak digunakan 7. Metil salisilat Sarsaparila
sebagai esens karena mempunyai aroma khas.
Senyawa-senyawa ester yang biasa digunakan 5. O O
sebagai esens sebagai berikut. B B
CH3 – C + NaOH → CH3 – C + C2H5OH
V V
OC2H5 ONa
Etil etanoat Garam Etanol
Na-asetat

A. Pilihan Ganda 4. Jawaban: d


1. Jawaban: a Senyawa yang memiliki isomer optis adalah
Perbedaan titik senyawa CH 3–CH 2–OH dan H
CH3–O–CH3 disebabkan oleh perbedaan ikatan |
antarmolekulnya. Senyawa CH3–CH2–OH memiliki H3C – C – COOH→
ikatan hidrogen antarmolekulnya, sedangkan | ⎯

senyawa CH 3 –O–CH 3 tidak memiliki ikatan OH atom C asimetris
hidrogen. Akibatnya, senyawa CH 3–CH 2–OH karena memiliki atom C asimetris. Atom C asimetris
memiliki titik didih lebih tinggi daripada senyawa merupakan atom C yang mengikat empat gugus
CH3–O–CH3. yang berbeda.
2. Jawaban: a 5. Jawaban: b
Senyawa dengan rumus C5H12O dapat berupa Kemungkinan senyawa yang memiliki rumus
alkohol dan eter. Berdasarkan hasil reaksinya molekul C3H8O adalah 1-propanol, 2-propanol, dan
dengan suatu asam karboksilat (asam cuka) yang metoksietana. Berdasarkan data hasil reaksi
menghasilkan senyawa beraroma buah pisang dengan logam Na dan PCl3 yang memberikan hasil
ambon serta jika direaksikan dengan larutan KMnO4 negatif, maka senyawa tersebut adalah metoksi
yang diasamkan menghasilkan senyawa yang etana. Metoksi etana termasuk senyawa eter
memerahkan kertas lakmus biru, dapat disimpul- dengan gugus fungsi –O–.
kan bahwa kemungkinan senyawa tersebut adalah
6. Jawaban: c
alkohol primer yaitu 1-pentanol. Struktur senyawa
Rumus umum senyawa alkanon (keton) adalah
1-pentanol ditunjukkan oleh gambar a. Struktur b
O
dan d termasuk alkohol sekunder. Struktur e
||
termasuk alkohol primer, tetapi memiliki rumus
R – C – R, sedangkan rumus umum alkanal (aldehid)
molekul C4H10O. Struktur c termasuk eter.
O
3. Jawaban: b ||
Aseton termasuk golongan keton. Aseton diperoleh adalah R – C – H. R–O–R merupakan rumus umum
dari oksidasi 2-propanol (alkohol sekunder). O
Oksidasi 1-propanol menghasilkan propanal dan ||
oksidasi lebih lanjut menghasilkan asam propanoat. eter, R – C – OR merupakan rumus umum ester,
Oksidasi 1-butanol menghasilkan butanal dan O
oksidasi lebih lanjut menghasilkan asam butanoat. ||
Oksidasi 2-metil-1-propanol menghasilkan dan R – C – OH merupakan rumus umum asam
2-metilpropanal dan oksidasi lebih lanjut meng- karboksilat. Jadi, rumus umum alkanon dan alkanal
hasilkan asam 2-metilpropanoat. Oksidasi ditunjukkan oleh nomor 2) dan 4).
2-butanol menghasilkan 2-butanon.

Kimia Kelas XII 65


7. Jawaban: c 12. Jawaban: b
Butanal termasuk golongan aldehid. Aldehid Reaksi pada soal merupakan reaksi esterifikasi.
berisomer fungsi dengan keton. Dengan demikian, Ester yang dihasilkan pada reaksi antara
butanal berisomer fungsi dengan butanon. CH3CH2CH2COOH dengan CH3CH2OH dalam
H2SO4 pekat adalah etil butanoat atau etil butirat.
8. Jawaban: b
Persamaan reaksinya dituliskan sebagai berikut.
Teflon digunakan sebagai lapisan antilengket pada
peralatan rumah tangga terutama panci. Freon O
B
digunakan sebagai pelarut lemak, minyak, dan H3C – CH2 – CH2 – C – OH + H3C – CH2 – OH ⎯→
damar, pendingin pada AC, serta sebagi aerosol O
pada hair spray. Iodoform digunakan sebagai zat B
H3C – CH2 – CH2 – C – OC2H5 + H2O
antiseptik. Kloroform digunakan sebagai obat bius.
Karbon tetra klorida digunakan untuk menghilang- 13. Jawaban: b
kan noda minyak pada pakaian, bahan pemadam Isomer fungsi terjadi pada senyawa-senyawa yang
kebakaran, dan pelarut. memiliki rumus molekul sama, tetapi gugus
fungsinya berbeda, misalnya pasangan senyawa
9. Jawaban: d 1) dan 3). Senyawa 1) termasuk eter dan senyawa
Gugus fungsi aldehid dapat diidentifikasi meng- 3) termasuk alkohol. Keduanya memiliki rumus
gunakan pereaksi Fehling, Benedict, dan Tollens. molekul C4H10O. Senyawa 2) termasuk asam
Ketika aldehid direaksikan dengan pereaksi Fehling karboksilat, senyawa 4) termasuk aldehid, dan
atau Benedict akan terbentuk endapan merah bata, senyawa 5) termasuk keton. Asam karboksilat
sedangkan jika aldehid direaksikan dengan berisomer fungsi dengan ester, sedangkan aldehid
pereaksi Tollens akan terbentuk cermin perak. berisomer fungsi dengan keton. Meskipun demikian,
Larutan kanji digunakan untuk mengetahui adanya 4) dan 5) tidak berisomer fungsi karena rumus
iodin (I 2 ). Xanthoproteat digunakan untuk molekulnya berbeda.
mengetahui adanya cincin benzena pada protein.
Pereaksi biuret digunakan untuk mengetahui 14. Jawaban: e
adanya ikatan peptida pada protein. Kertas timbal Aseton atau propanon termasuk senyawa keton
asetat digunakan untuk mengetahui adanya dengan rumus molekul C3H6O. Senyawa yang
belerang pada protein. mungkin berisomer dengan aseton adalah
propionaldehid karena memiliki rumus molekul
10. Jawaban: d sama yaitu C3H6O. Keduanya berisomer fungsi.
Isomer senyawa dengan rumus molekul C3H6Cl2 Asetaldehid memiliki rumus molekul C 2H4O,
sebagai berikut. sedangkan metil etil eter dan propil alkohol memiliki
Cl rumus molekul C3H8O.
|
15. Jawaban: b
H2C –– CH –– CH3 HC –– CH2 –– CH3
Senyawa 2-metoksibutana termasuk senyawa eter
| | |
yang memiliki gugus fungsi – O –. – OH merupakan
Cl Cl Cl
1,2-dikloropropana 1,1-dikloropropana O
B
gugus fungsi senyawa alkohol, – C – H merupa-
Cl
O
| B
H3C –– C –– CH3 H2C –– CH2 –– CH2 kan gugus fungsi senyawa aldehid, – C – merupa-
| | | O
B
Cl Cl Cl kan gugus fungsi senyawa keton, dan – C – OH
2,2-dikloropropana 1,3-dikloropropana merupakan gugus fungsi senyawa asam
Dengan demikian, jumlah isomernya adalah 4. karboksilat.

11. Jawaban: d 16. Jawaban: c


Asam asetat digunakan sebagai penyedap rasa,
No. Nama Senyawa Kegunaan sedangkan ester digunakan sebagai pemberi aroma
1) Aseton Pelarut. pada makanan dan minuman. Pengawet mayat
2) Asam formiat Menggumpalkan lateks. dan preparat biologi serta bahan dasar pembuatan
3) Formalin Pengawet mayat. plastik tahan panas merupakan kegunaan formal-
4) Eter Pelarut.
dehid. Obat bius merupakan kegunaan kloroform
5) Alkohol Antiseptik.
atau senyawa eter.

66 Gugus Fungsi Senyawa Karbon


17. Jawaban: b Berdasarkan hasil reaksinya dengan etanol yang
Alkohol yang tidak dapat dioksidasi oleh larutan menghasilkan zat yang berbau harum, kemungkinan
KMnO4 atau K2Cr2O7 dalam suasana asam adalah senyawa tersebut adalah asam karboksilat. Asam
alkohol tersier, misalnya 2-metil-2-butanol. O
Senyawa a, c, d, dan e termasuk alkohol sekunder. B
karboksilat memiliki gugus fungsi – C .
V
18. Jawaban: c OH
Senyawa hasil reaksi di atas memiliki rantai induk 23. Jawaban: d
butana (4 atom C). Penomoran dimulai dari sebelah Bahan makanan yang mengandung glukosa jika
kiri. Dengan demikian, cabang bromo (–Br) dan direaksikan dengan pereaksi Fehling akan
cabang metil (–CH3) sama-sama terletak pada menghasilkan endapan merah bata karena glukosa
atom C nomor 2. Jadi, nama senyawa tersebut O
B
adalah 2-bromo-2-metilbutana. mengandung gugus – C yang dapat mere-
V
H
19. Jawaban: c
reduksi Fehling menjadi Cu2O (endapan merah
Hidrolisis senyawa etil 2-metilpropanoat meng-
bata).
hasilkan senyawa asam 2-metilpropanoat dan
etanol. Persamaan reaksinya sebagai berikut. 24. Jawaban: d
O Kemungkinan senyawa yang memiliki rumus
B molekul C3H6O adalah propanal dan propanon atau
CH3 –– CH –– C –– OC2H5 + H2O ⎯→
| aseton. Propanal termasuk senyawa golongan
CH3 aldehid, sedangkan propanon termasuk senyawa
golongan keton. Oleh karena kedua senyawa
O tersebut memiliki rumus molekul sama, tetapi
B
CH3 –– CH –– C –– OH + H3C –– CH2 –– OH gugus fungsinya berbeda, kedua senyawa tersebut
| merupakan pasangan isomer fungsi.
CH3
25. Jawaban: c
20. Jawaban: c Reaksi gliserida dengan NaOH menghasilkan
Aseton termasuk golongan keton. Aseton diperoleh gilserol dan sabun. Reaksi tersebut termasuk
dengan mengoksidasi alkohol sekunder reaksi penyabunan atau saponifikasi.
(2-propanol). Aseton bereaksi negatif dengan O
pereaski Fehling, Benedict, dan Tollens. Aseton ||
banyak digunakan sebagai pelarut senyawa H2C –– O –– C –– R
organik. | O
21. Jawaban: d | ||
Persamaan reaksi adisi 2-metil-2-butena dengan HC –– O –– C –– R + 3NaOH ⎯→
HCl dituliskan sebagai berikut. | O
| ||
H3C –– C == CH –– CH3 + HCl ⎯→
| H2C –– O –– C –– R
Trigliserida
CH3
O H2C –– OH
Cl || |
| 3R –– C – ONa + HC –– OH
H3C –– C –– CH2 –– CH3 |
| H2C –– OH
CH3 Sabun Gliserol
Reaksi tersebut mengikuti aturan Markovnikov 26. Jawaban: d
yaitu atom H akan terikat pada atom C ikatan Senyawa haloalkana yang digunakan sebagai
rangkap yang mengikat atom H lebih banyak, pelarut adalah karbon tetra klorida yang ditunjuk-
sedangkan atom Cl akan terikat pada atom C kan oleh senyawa 3), sedangkan senyawa yang
ikatan rangkap yang mengikat atom H lebih sedikit. digunakan sebagai obat antiseptik adalah iodoform
Dengan demikian, nama senyawa hasil reaksi yang ditunjukkan oleh senyawa 1). Senyawa 2)
adalah 2-kloro-2-metilbutana. merupakan kloroform yang digunakan sebagai obat
22. Jawaban: b bius. Senyawa 4) merupakan teflon yang digunakan
Kemungkinan senyawa yang memiliki rumus umum sebagai lapisan antilengket pada panci. Senyawa
CnH2nO2 adalah asam karboksilat dan ester. 5) merupakan freon yang digunakan sebagai
pendingin pada AC.

Kimia Kelas XII 67


27. Jawaban: a O
||
Senyawa pada soal memiliki nama 2-pentanol dan Gugus fungsi ester (– C – O –)
termasuk golongan alkohol. Kemungkinan senyawa
O
yang berisomer dengan senyawa tersebut adalah ||
3-pentanol. Keduanya merupakan pasangan c. CH3 – C – OH
isomer posisi. Pentanal termasuk golongan aldehid, O
sedangkan pentanon termasuk golongan keton. ||
Senyawa 2-metil-3-butanol memiliki nama yang Gugus fungsi asam karboksilat (– C – OH)
tidak tepat. Nama yang tepat adalah 3-metil-2- d. (CH3)2CH – O – C2H5
butanol. Rumus strukturnya sebagai berikut. Gugus fungsi eter (– O –)
CH3 – CH – CH – CH3
| | e. CH3 – CH2 – CH2 – CHO
OH CH3 Gugus fungsi aldehid (– CHO)

Senyawa tersebut juga dapat berisomer kerangka 2. Reaksi basa kuat NaOH dengan asam pentanoat
dengan senyawa 2-pentanol. menghasilkan garam natrium pentanoat. Per-
samaan reaksinya sebagai berikut.
28. Jawaban: e
5 4 3 2 1 O
H3C –– CH2 –– CH –– CH –– CH2 –– Cl B
H3C – CH2 – CH2 – CH2 – C – OH + NaOH ⎯→
| |
CH2 CH3 O
B
| H3C – CH2 – CH2 – CH2 – C – ONa + H2O
CH3 Na-pentanoat

Senyawa di atas memiliki rantai utama pentana 3. CH3 OH


(5 atom C). Penomoran dimulai dari sebelah kanan. | |
Dengan demikian, cabang kloro (–Cl) terletak pada a. H3C –– C –– CH –– CH2 –– CH3
atom C nomor 1, cabang metil (–CH3) terletak pada |
atom C nomor 2, dan cabang etil (–C2H5) terletak CH3
pada atom C nomor 3. Jadi, nama senyawa O –– CH2 –– CH3
tersebut adalah 1-kloro-3-etil-2-metilpentana. |
29. Jawaban: c b. H3C –– CH2 –– CH –– CH3
Senyawa 1) termasuk senyawa alkohol dan CH3 CH3
memiliki nama 2-butanol, sedangkan senyawa | | O
B
2) termasuk senyawa keton dan memiliki nama c. H3C –– CH –– C H–– C H
2-butanon.
C2H5
30. Jawaban: d | O
Gas CFC bersifat sangat stabil sehingga CFC tidak B
d. H3C –– CH2 –– CH –– C –– CH3
dapat bereaksi dengan lapisan troposfer. Ketika
CH3
sampai di lapisan stratosfer, senyawa CFC bereaksi O
|
dengan radiasi sinar matahari menghasilkan radikal B
e. H3C –– CH –– C –– OH
bebas klor dan fluor. Radikal-radikal bebas inilah
yang akan memutuskan ikatan gas-gas lain di O
B
atmosfer, termasuk ozon. Molekul-molekul ozon f. H3C –– CH –– CH2 –– C –– O –– CH3
akan terurai menjadi gas oksigen dan radikal bebas |
oksigen. Dengan adanya reaksi ini, lapisan ozon CH3
di atmosfer semakin tipis. 4. Massa RCOOH = 4,4 gram
B. Uraian Volume KOH = 100 mL = 0,1 L
1. a. CH3 – CH2 – CO – CH2 – CH3 MKOH = 0,5 M
Gugus fungsi keton (– CO –) RCOOH + KOH ⎯→ RCOOK + H2O
O nKOH = MKOH x volume KOH
|| = 0,5 M x 0,1 L
b. CH3 – O – C – CH3 = 0,05 mol
nRCOOH = nKOH
= 0,05 mol

68 Gugus Fungsi Senyawa Karbon


massa RCOOH 4,4 lakmus biru. Dengan demikian, hasil reaksi
Mr RCOOH = mol RCOOH
= 0,05
= 88 etanol dengan PCl5 dapat memerahkan kertas
Asam organik tersebut merupakan asam lakmus biru, sedangkan hasil reaksi metoksi-
karboksilat dengan rumus umum CnH2nO2. metana dengan PCl5 tidak mengubah warna
Mr CnH2nO2 = 88 kertas lakmus biru. Selain itu, kelarutan etanol
(12n + 2n + 32) = 88 dalam air lebih besar daripada metoksimetana.
14n + 32 = 88 6. Kegunaan aseton sebagai berikut.
14n = 56 a. Pelarut senyawa-senyawa organik.
n=4 b. Bahan baku pembuatan senyawa organik lain.
Dengan demikian, asam karboksilat tersebut c. Bahan antiledakan pada penyimpanan gas
memiliki rumus molekul C4H8O2. Isomer-isomernya asetilen.
sebagai berikut.
7.
O O
B H+ B
H3C –– CH2 –– CH2 –– C –– OH asam butanoat a. CH3 – CH2 – OH ⎯⎯⎯⎯ → CH3 – C
KMnO4
O V
B H
H3C –– CH –– C –– OH asam 2-metilpropanoat Etanol Etanal
|
CH3 O O
B H+ B
CH3 – C ⎯⎯⎯⎯ → CH – C
O V KMnO4 3
V
|| H OH
CH3 – CH2 – C – O – CH3 metil propanoat Etanol Asam etanoat
O O
|| B
CH3 – C – O – CH2 – CH3 etil etanoat b. CO2 + CH3 – MgCl ⎯→ CH3 – C – OMgCl
O O O
|| B B
CH3 – C – OMgCl + H2O → CH3 – C
H – C – O – CH2 – CH3 propil etanoat V
OH
O + MgOHCl
|| Asam etanoat
H – C – CH – CH3 isopropil metanoat
8. O
| B
CH3 a. CH3 – CH2 – C + 2H2 ⎯→
V
OCH3
5. Etanol (alkohol) dan metoksimetana (eter) mem- Metil propanoat
punyai rumus molekul yang sama, yaitu C2H6O. CH3 – CH2 – CH2 – OH + CH3OH
Cara membedakannya yaitu dengan mereaksi- Propanol Metanol
kannya dengan logam natrium dan fosfor penta- O
klorida (PCl5). B H2SO4
b. CH3 – C + H2O ⎯⎯⎯⎯ →
a. Reaksi dengan logam natrium V
OCH2 – CH3
CH3 – CH2 – OH + Na ⎯→ CH3 – CH2 – ONa + H2(g) Etil etanoat
CH3 – O – CH3 + Na ⎯/→
O
Jadi, reaksi dengan logam natrium dapat B
CH3 – C + CH3 – CH2 – OH
membedakan etanol dengan metoksimetana. V
OH
Pada etanol terbentuk gelembung gas, Asam asetat Etanol
sedangkan pada eter tidak terjadi perubahan.
O
b. Reaksi dengan PCl5 B
c. CH3 – CH3 – C + NaOH ⎯→
CH3 – CH2 – OH + PCl5 ⎯→ menghasilkan HCl V
OCH2 – CH3
CH3 – O – CH3 + PCl5 ⎯→ tidak menghasilkan HCl
Etil propanoat
Jadi, reaksi dengan fosfor pentaklorida dapat
O
membedakan etanol dengan metoksimetana. B
CH3 – CH2 – C + CH3 – CH2 – OH
Pada etanol terbentuk HCl, sedangkan pada V
ONa
eter tidak terbentuk HCl. Keberadaan HCl Natrium propanoat Etanol
dapat diidentifikasi menggunakan kertas

Kimia Kelas XII 69


9. a. Reaksi adisi propanon dengan H2 H
O H |
|| | CH3 – CH2 – C – CH2 – CH3
CH3 – C – CH3 + H2 ⎯→ CH3 – C – CH3 |
| OH
OH 3-pentanol
2-propanol
10. Reaksi : 2C2H5OH + 2Na ⎯→ 2C2H5ONa + H2
b. Reaksi adisi butanon dengan H2 0,112
Mol H2 = = 5 × 10–3 mol
O H 22,4
|| |
2
CH3 – C – CH2 – CH3 + H2 ⎯→ CH3 – C – CH2 – CH3 Mol C2H5OH = 1 · 5 × 10–3 mol = 0,01 mol
|
OH Massa C2H5OH = 0,01 mol × 46 gram/mol
2-butanol = 0,46 gram
c. Reaksi adisi 3-pentanon dengan H2 Jadi, etana yang bereaksi sebanyak 0,46 gram.
O
||
CH3 – CH2 – C – CH2 – CH3 + H2 ⎯→

70 Gugus Fungsi Senyawa Karbon


Setelah mempelajari bab ini, pesera didik mampu:
1. menjelaskan struktur benzena;
2. menjelaskan tata nama, sifat, dan pembuatan benzena;
3. menjelaskan kegunaan benzena beserta senyawa turunannya.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik:
1. mensyukuri dan mengagumi keteraturan struktur benzena dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai salah
satu bukti kebesaran Tuhan Yang Maha Esa;
2. menunjukkan perilaku ilmiah, bijaksana, bertanggung jawab, dan menghargai orang lain dalam aktivitas sehari-hari.

Benzena dan Senyawa Turunannya

Karakteristik Benzena

• Mendiskusikan struktur, pembuatan, dan sifat benzena.


• Mendiskusikan reaksi-reaksi pada benzena.
• Mendiskusikan tata nama senyawa benzena.
• Mendiskusikan kegunaan benzena dan senyawa turunannya.
• Mengidentifikasi senyawa benzena dan turunannya yang terdapat dalam beberapa produk kimia.
• Mendiskusikan senyawa benzena dan turunannya yang terdapat dalam beberapa produk kimia.

• Mensyukuri keteraturan struktur benzena dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai
wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
• Mengagumi kebesaran Tuhan yang telah menciptakan senyawa benzena beserta kegunaannya.
• Berperilaku teliti, cermat, objektif, memiliki rasa ingin tahu, jujur, dan kritis dalam menyelesaikan
permasalahan.
• Menghargai kerja individu dan kelompok serta bertanggung jawab dalam aktivitas sehari-hari.
• Mampu menjelaskan struktur benzena.
• Mampu menjelaskan tata nama, sifat, dan pembuatan benzena.
• Mampu menjelaskan kegunaan benzena beserta senyawa turunannya.
• Mampu menyebutkan produk-produk yang mengandung senyawa benzena dan turunannya.
• Mampu menyajikan portofolio tugas mengenai pemanfaatan benzena dan turunannya dalam produk
sehari-hari.

Kimia Kelas XII 71


A. Pilihan Ganda 8. Jawaban: d
Toluena digunakan untuk bahan peledak. Asam
1. Jawaban: b salisilat digunakan untuk obat antijamur pada
Kestabilan struktur cincin benzena disebabkan oleh bedak dan salep untuk mengobati penyakit kulit.
delokalisasi pasangan-pasangan elektron pada Natrium benzoat digunakan sebagai bahan peng-
ikatan rangkap. awet pada makanan. Anilina digunakan untuk
2. Jawaban: c pewarna zat diazo.
Sifat fisik benzena sebagai berikut. 9. Jawaban: e
1) Benzena merupakan senyawa nonpolar, Trinitro toluena (TNT) dibuat dari toluena dengan
berbau khas, dan mudah menguap. mengganti H pada inti benzena dengan gugus nitro
2) Larut dalam pelarut organik, seperti CCl4 dan secara bertahap dan digunakan sebagai bahan
dietil eter. peledak.
3) Titik leleh benzena 5,5°C, sedangkan titik
CH3
didihnya 80,1°C.
Sifat kimia benzena sebagai berikut. NO2 NO2
1) Uap benzena bersifat toksik.
2) Benzena tidak dapat dioksidasi dengan
KMnO4. NO2
3. Jawaban: a Bahan pembuatan zat warna merupakan fungsi
Reaksi benzena dengan Cl 2 menghasilkan fenol dan asam tereftalat. Bahan pembuatan karbol
halobenzena. Reaksi tersebut merupakan reaksi merupakan fungsi fenol. Bahan antijamur
halogenasi. merupakan fungsi asam salisilat. Bahan pengawet
makanan merupakan fungsi asam benzoat.

FeCl2
10. Jawaban: a
+ Cl2 ⎯⎯⎯ ⎯
→ + HCl O
C --- OH
adalah asam benzoat, digunakan
4. Jawaban: b
Rumus struktur di atas merupakan asam benzoat sebagai pengawet makanan. Sementara itu,
bukan nitrobenzena karena gugus –COOH lebih desinfektan menggunakan fenol, antioksidan
prioritas daripada gugus –NH2. Posisi berseberang- menggunakan vitamin C, obat-obatan meng-
an antargugus disebut p (para). Jadi, penamaannya gunakan asam salisilat, dan minyak wangi meng-
asam p-nitrobenzoat. gunakan senyawa ester.
5. Jawaban: b
Toluena merupakan nama trivial dari metilbenzena. B. Uraian
Toluena terbentuk ketika gugus metil mengganti-
1. Sifat-sifat kimia benzena sebagai berikut.
kan satu atom H pada benzena. Dengan demikian,
a. Mudah terbakar di udara menghasilkan gas
rumus struktur toluena adalah – CH3. CO2 dan H2O.
b. Tidak dapat dioksidasi oleh Br2, H2O, dan
KMnO4.
6. Jawaban: d
c. Dapat diadisi oleh H2 dan Cl2 dengan katalis
Senyawa turunan benzena dengan satu substituen
Ni atau sinar matahari.
–NH2 mempunyai nama anilin yang digunakan
d. Mudah disubstitusi dengan atom lain.
sebagai zat warna diazo.
2. a. Asilasi
7. Jawaban: d
Reaksi tersebut disebut reaksi nitrasi. + CH3CH2COCl
H2SO 4
+ HNO3 ⎯⎯⎯⎯ → + H2O

nitrobenzena AlCl
⎯⎯⎯→
3 + HCl

72 Benzena dan Senyawa Turunannya


b. Sulfonasi
OH
HO O b. Asam salisilat: O
S
+ H2SO4 ⎯→ O + H2O C
OH
1) Dengan metanol menghasilkan metil
3. Rumus molekul benzena: C6H6 salisilat untuk bahan minyak gandapura.
Rumus struktur benzena: 2) Dengan asam asetat menghasilkan asetil
salisilat (aspirin atau asetosal) untuk obat
atau bius.
3) Larutan asam salisilat dalam alkohol
disebut salisil spiritus untuk obat panu.
Senyawa ini cukup stabil karena adanya
delokalisasi dari muatan elektron pada ikatan O
rangkapnya. Delokalisasi yang dimaksud adalah
C --- H
resonansi yang terus-menerus. c. Benzaldehid:
e e
e
e Benzaldehid digunakan sebagai pengawet dan
e bahan baku pembuatan parfum karena
e
memiliki bau khas.
O
C 5. a. Toluena d. Stirena
OH b. Anilina e. Naftalena
c. Asam benzoat
4. a. Asam benzoat:

Asam benzoat digunakan sebagai pengawet


makanan dan minuman ringan.

A. Pilihan Ganda berantai induk fenol. Fenol mengikat dua gugus


–CH3 pada atom C nomor 3 dan 5, serta gugus –Cl
1. Jawaban: a
pada atom C nomor 4. Oleh karena itu, senyawa
Persamaan reaksi antara benzena dengan asam
turunan benzena ini dinamakan 4-kloro-3,5-dimetil
sulfat dinamakan reaksi sulfonasi. Persamaan
fenol.
reaksinya sebagai berikut.
4. Jawaban: b
Benzena bersifat toksik (beracun) dan dapat
+ HOSO3H ⎯→ + H2O
memicu kanker (karsinogenik) sehingga peng-
gunaannya dibatasi.
Reaksi tersebut menghasilkan senyawa asam
benzenasulfonat. 5. Jawaban: d
2. Jawaban: d
Asam benzoat digunakan untuk pengawet makan-
Senyawa turunan benzena berantai induk
an. Fenol digunakan untuk desinfektan/pembasmi
kuman. Anilina digunakan untuk zat pewarna diazo.
Toluena digunakan sebagai bahan peledak.
fenol karena gugus –OH lebih prioritas dibanding-
3. Jawaban: c kan –CH3. Fenol mengikat 1 gugus –CH3 pada atom
OH C nomor 4 atau pada posisi para (p). Oleh karena
itu, turunan benzena ini dinamakan p-metil fenol.
Senyawa turunan benzena
H3C CH3
Cl

Kimia Kelas XII 73


6. Jawaban: b 10. Jawaban: b
Asam benzoat dengan monosubstituen –COOH Ikatan rangkap pada benzena selalu berputar
COOH NH2 sehingga benzena sukar mengalami reaksi adisi.
Reaksi-reaksi pada benzena umumnya berupa
mempunyai rumus struktur . me- substitusi terhadap atom-atom H tanpa meng-
ganggu cincin aromatik. Substitusi atom H pada
OH
benzena oleh gugus alkil disebut sebagai reaksi
rupakan rumus struktur anilin. merupakan alkilasi.
11. Jawaban: c
CH3 Para nitro toluena adalah senyawa turunan benzena
rumus struktur fenol. merupakan rumus dengan gugus utama berupa toluena (benzena
dengan gugus alkil –CH3) dan gugus nitro pada
OH posisi para.
struktur toluena. O merupakan rumus
C
OH
struktur asam salisilat.
7. Jawaban: e
Senyawa trinitrotoluena (TNT) adalah senyawa
turunan benzena dengan satu substituen –CH3 dan 12. Jawaban: e
tiga substituen –NO 2. Ketiga substituen nitro Dalam molekul benzena letak ikatan rangkap tidak
terletak pada nomor 2, 4, dan 6 (posisi nomor 1 tetap atau selalu berpindah-pindah. Perubahan ini
ditempati oleh substituen metil). TNT digunakan disebut resonansi. Resonansi mengakibatkan
sebagai bahan peledak dinamit. ikatan rangkap dalam benzena menjadi stabil
8. Jawaban: e sehingga lebih mudah mengalami reaksi substitusi
OH daripada reaksi adisi.
13. Jawaban: e
Fenol apabila mengikat dua atom nitro
Turunan asam benzoat yaitu natrium benzoat

dengan kedudukan maka atom NO2 memiliki struktur atau C6H5COONa.

Natrium benzoat banyak digunakan sebagai


diberi nomor lebih tinggi daripada gugus –OH. pengawet makanan.
Gugus –OH diberi nomor 1 sehingga penamaan- 14. Jawaban: b
nya 3,5-dinitro fenol. OH

9. Jawaban: d Senyawa dengan rumus adalah fenol. Fenol

Senyawa merupakan toluena yang banyak digunakan dalam pembuatan pewarna,


resin, dan bahan antiseptik, terutama sebagai
digunakan sebagai bahan peledak. Senyawa desinfektan.
15. Jawaban: d
merupakan anilina yang digunakan
O
sebagai bahan dasar zat warna diazo, obat-obatan, C --- O --- CH3

OH adalah metil salisilat. Metil salisilat


dan bahan peledak. Senyawa merupakan

fenol yang digunakan sebagai desinfektan. merupakan senyawa turunan asam salisilat.
Senyawa ini berfungsi sebagai analgesik, yaitu
penghilang atau pereda rasa sakit.
Senyawa merupakan natrium benzoat

yang digunakan sebagai pengawet makanan.

74 Benzena dan Senyawa Turunannya


16. Jawaban: b
Senyawa benzena yang bersifat asam adalah
OH merupakan struktur fenantrena, dan
fenol, dengan rumus molekul dan fenol
merupakan asam lemah. Rumus struktur a
merupakan rumus struktur toluena, c merupakan merupakan struktur dari antrasena.
rumus struktur nitro benzena, d merupakan rumus
struktur anilin, dan e merupakan rumus struktur 23. Jawaban: a
benzaldehid. H
17. Jawaban: a + 3H2 merupakan reaksi adisi.
Asam benzoat sebagai pengawet makanan. Anilina
Adisi merupakan reaksi pemutusan ikatan
sebagai pewarna zat diazo. Fenol sebagai des-
rangkap.
infektan. Stirena sebagai bahan baku pembuatan
plastik. H Ni
+ 3H2 ⎯⎯⎯⎯
150°C

18. Jawaban: b
Senyawa yang mempunyai ciri-ciri tersebut adalah Benzena Sikloheksana
fenol. Fenol adalah nama lain dari fenil alkohol. 24. Jawaban: d
19. Jawaban: d Senyawa nitrobenzena digunakan sebagai bahan
Asam nitrobenzoat adalah senyawa turunan pembuatan semir sepatu dan bahan baku peledak.
benzena dengan dua gugus substituen. Jika Bahan pembuat anilina merupakan kegunaan nitro-
benzena dengan dua gugus substituen tersebut benzena. Bahan pengawet kayu merupakan keguna-
disubstitusi akan mempunyai 3 isomer yaitu an fenol. Bahan pengawet makanan merupakan
orto (o), meta (m), dan para (p). kegunaan asam benzoat dan natrium benzoat.
25. Jawaban: e
Aspirin mempunyai rumus molekul C9H8O4. Nama
yang sesuai IUPAC adalah asam 2-asetil benzoat.
Jadi, rumus strukturnya sebagai berikut.

Asam para nitrobenzoat

20. Jawaban: a
Senyawa nitro fenol adalah senyawa turunan
benzena dengan dua substituen, yaitu –OH dan 26. Jawaban: c
–NO 2. Senyawa para-nitro fenol merupakan Senyawa benzaldehid mempunyai rumus
senyawa nitro fenol dengan letak substituen –OH
dan –NO2 berselang dua atom karbon. struktur . Rumus struktur a merupakan
21. Jawaban: d
toluena. Rumus struktur b merupakan metoksi
Ciri khas senyawa aromatik atau benzena, di
benzena. Rumus struktur d merupakan asam
antaranya sebagai berikut.
benzoat. Rumus struktur e merupakan
1) Memiliki ikatan rangkap yang sulit untuk diadisi.
nitrobenzena.
2) Sudut antar-C-nya sebesar 120°C.
3) Atom H yang menempel pada rantai karbon 27. Jawaban: c
dapat disubstitusi dengan gugus lain. Turunan benzena yang dapat bereaksi dengan
Dari pilihan senyawa-senyawa di atas, siklo- basa membentuk garam adalah fenol. Reaksi yang
heksana tidak memiliki ciri khas senyawa aromatik. terjadi sebagai berikut.
22. Jawaban: c
+ Na OH ⎯⎯→ + H2O
Naftalena berstruktur , sedangkan OH ONa
(fenol) (garam)
stirena berstruktur . Sementara itu, Fenol terbentuk saat atom H pada inti benzena
tersubstitusi oleh gugus –OH. Oleh karena itu, fenol
disebut juga fenil alkohol.

Kimia Kelas XII 75


28. Jawaban: a c. Alkilasi pada benzena:
Zat yang dapat mengawetkan makanan yaitu asam
CH3
AlCl
COOH + CH3Cl ⎯⎯⎯→ 3
panas + HCl
benzoat, . Asam benzoat diperoleh
Toluena
dengan cara mengoksidasi toluena dengan
oksidator KMnO4 dalam suasana asam. 3. a.
COOH
CH3
+ 2MnO4– + 6H+ ⎯→ + 2Mn2+ + 4H2O
toluena Asam benzoat 2-fenil butana
29. Jawaban: b
Nitrobenzena mempunyai bau harum buah-buahan b.
sehingga digunakan sebagai pengharum sabun.
30. Jawaban: e 1-bromo-1,2-difenil etana
Alkena jika direaksikan dengan bromin akan
mengalami reaksi adisi membentuk alkana. OH
c.
CH2 CH2 O
Misal: CH2 CH2 + Br2 ⎯→ C
OCH3
Br Br
Etena Dibromo etana metil salisilat
Sementara itu, benzena jika direaksikan dengan 4. Senyawa benzena tidak dapat diadisi oleh larutan
bromin akan tersubstitusi. bromin karena bersifat stabil. Kestabilan tersebut
Br karena adanya delokalisasi dari muatan elektron
+ Br2 ⎯→ + HBr pada ikatan rangkapnya. Ikatan rangkap selalu
berpindah tempat sehingga tidak dapat diadisi oleh
larutan bromin.
B. Uraian
1. Apabila inti benzena mengikat dua substituen, 5. a. Naftalena
akan terbentuk tiga macam isomer atau tiga posisi
substituen. Ketiga substituen tersebut sebagai
b. Antrasena
berikut.

x x x
x c. Pirena

x
x
6. a.
orto (1, 2) meta (1, 3) para (1, 4)
2. a. Nitrasi pada benzena: Fenol digunakan sebagai antiseptik karena
dapat membunuh bakteri.
NO2
+ HNO3 ⎯→ b.

Nitrobenzena
Toluena digunakan sebagai pelarut dan
sebagai bahan dasar untuk membuat trinitro
b. Sulfonasi pada benzena: toluena.
HO O
S
+ H2SO4 ⎯→ O +H O
2

Asam benzenasulfonat

76 Benzena dan Senyawa Turunannya


(basa). Jika tidak terjadi reaksi berarti larutan
CH3
NO2
tersebut adalah alkohol. Namun, jika terjadi reaksi
NO2
c. maka larutan tersebut adalah fenol karena fenol
bersifat
Cl asam.
Cl Cl Cl
Cl Cl
NO2 9. Jika ikatan-ikatan terdelokalisasi akan terjadi
Trinitro toluena digunakan sebagai bahan empat isomer, tetapi isomer
Cl yang sebenarnya

peledak (dinamit). hanya ada tiga. Cl


a b c d
COOH
d.

Asam benzoat atau garam natriumnya


digunakan sebagai pengawet pada berbagai
makanan olahan. Isomer a dan b adalah identik.
7. a. o-kloro toluena 10. Indikator fenolftalein dibuat dari senyawa turunan
b. p-bromo benzaldehid benzena berupa asam tereftalat. Asam tereftalat
c. Asam benzenasulfonat dibuat dengan cara oksidasi orto-xilena. Reaksinya
d. Asam asetil salisilat seperti di bawah ini.
O
8. Fenol dan alkohol sama-sama mengandung gugus CH3 C
–OH dalam strukturnya. Bagaimana cara mem- K2Cr2O7
⎯⎯⎯⎯ → OH
H2SO4 O
bedakan kedua senyawa tersebut? CH3 C
Jawaban: OH
Cara membedakan fenol dengan alkohol adalah o-xilena Asam tereftalat
dengan mereaksikan keduanya dengan NaOH

Kimia Kelas XII 77


A. Pilihan Ganda O
||
1. Jawaban: e 1) CH3 – CH2 – C – CH2 – CH3
Gugus fungsi eter : – O –
dietil keton
Gugus fungsi keton : – CO –
Gugus fungsi ester : – COO – O
Jadi senyawa I mengandung gugus eter, senyawa ||
II mengandung gugus keton, dan senyawa III 2) CH3 – CH2 – C – CH2 – CH2 – CH3
mengandung gugus ester. etil propil keton
O
2. Jawaban: b ||
Senyawa tersebut memiliki gugus fungsi aldehid 3) CH3 – CH – C – CH2 – CH3
(CHO). Penamaan yang tepat menurut IUPAC |
sebagai berikut. CH3
5
H3C etil isopropil keton
\4 3 2 1 4) CH3 – O – CH – CH3
CH – CH2 – CH2 – C – H |
/ ||
CH3
H3C O
4-metil pentanal
metil isopropil eter

3. Jawaban: d 5. Jawaban: c
Penamaan yang sesuai kaidah IUPAC adalah etil Jumlah isomer C5H10O2 ada 4 yaitu:
propanoat. Rumus strukturnya yaitu: O
O //
// a. CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – C
CH3 – CH2 – C \
\ OH
OC2H5 Asam pentanoat
2-butanal merupakan penamaan yang tidak tepat O
karena gugus aldehid selalu berada di ujung rantai //
(seharusnya butanal). 4-butanon merupakan b. CH3 – CH2 – CH – C
penamaan yang tidak tepat karena gugus keton | \
tidak mungkin berada di ujung rantai (seharusnya CH3 OH
3-butanon). Metil etil eter merupakan penamaan Asam-2-metil butanoat
yang tidak tepat karena nama cabang harus O
diurutkan jumlah atom karbon yang paling sedikit //
(seharusnya etil metil eter). 3-metil-4-heksanol c. CH3 – CH2 – CH2 – C
merupakan penamaan yang tidak tepat karena | \
penomoran lebih diprioritaskan dekat gugus CH3 OH
alkohol (seharusnya 4-metil-3-heksanol). Asam-3-metil butanoat
4. Jawaban: d CH3 O
Dietil eter mengandung 4 atom C dan mengandung | //
gugus – O –. Jadi, rumus struktur dietil eter yaitu d. CH3 – C – C
tepat di tengah rantai CH3 – CH2 – O – CH2 – | \
CH3. CH3 OH
Asam -2,2-dimetil propanoat

78 Ulangan Tengah Semester 2


6. Jawaban: a 11. Jawaban: e
Kloroform (CHCl3) sebagai zat anestesi meng- Rumus C5H12O merupakan rumus alkohol dan
akibatkan kerusakan hati dan jantung sehingga eter. Senyawa yang menghasilkan keton jika
tidak lagi digunakan. Iodoform (CHI3) digunakan dioksidasi adalah alkohol sekunder. Alkohol
sebagai obat luka untuk infeksi atau peradangan. sekunder memiliki gugus – OH yang terikat pada
Tetrakoro metana (CCl 4) digunakan sebagai atom karbon yang berikatan dengan dua atom
pemadam kebakaran, tetapi dilarang karena karbon lainnya (CH).
bersifat karsinogenik. CFC digunakan sebagai zat Alkohol sekunder ⎯⎯⎯⎯⎯
Oksidator
→ alkanon + H2O
pendingin pada lemari es dan AC. DDT digunakan OH O
sebagai insektisida, namun penggunaannya | ||
dibatasi. CH3CH2CH2CHCH3 ⎯→ CH3 – CH2 – C – CH2 – CH3
2-pentanol 2-pentanon
7. Jawaban: d
a. Penomoran halogen didasarkan pada tingkat Senyawa 2,2-dimetil-1-propanol, 3-metil-1
kereaktifannya. Urutan kereaktifan atom -butanol, dan 1-pentanol adalah alkohol primer,
halogen F > Cl > Br > I. karena gugus –OH terikat pada CH2. Sementara
b. Penamaan disusun berdasarkan abjad. itu, 2-metil-2-butanol adalah alkohol tersier karena
6 5 4 3 2 1
gugus –OH terikat pada atom C.
H3C – CH – CH – CH2 – CH2 – CH – F
12. Jawaban: b
| | |
Senyawa alkohol yang tidak dapat dioksidasi
Cl Cl Br
adalah alkohol tersier. Senyawa 2-metil-2-
1-bromo-4,5-dikloro-1-fluoro heksana
propanol adalah alkohol tersier karena gugus
8. Jawaban: c – OH terikat pada atom C. Senyawa 4-metil-1-
Isomer fungsional gugus eter adalah alkohol. Metil pentanol adalah alkohol primer, gugus – OH
propil eter (metoksi propana) memiliki rumus terikat pada CH2. Senyawa 3-metil-2-butanol; 3,3-
molekul C4H10O memiliki isomer: dimetil-2-butanol; 3,3-dimetil-2-pentanol adalah
Eter: etoksi etana, dan 2-metoksi propana alkohol sekunder, gugus – OH terikat pada CH.
Alkohol : 1-butanol, 2-butanol, 2-metil-1-propanol,
dan 2-metil-2-propanol 13. Jawaban: e
Mol NaOH = M x V
9. Jawaban: b = 0,5 × 0,1
Isomer optik terjadi apabila senyawa tersebut = 0,05 mol
memiliki atom C kiral. Atom C kiral adalah atom RCOOH + NaOH → RCOONa + H2O
C yang mengikat empat gugus yang berbeda. mol NaOH = mol RCOOH
Senyawa b ( asam 2-hidrokso propanoat memiliki massa 4,4
1 atom C kiral) Mr RCOOH = = 0,05 = 88
mol
H RM = (RE)n
| 88 = (CnH2nO2)
CH3 –*C – COOH 88 = 12n + 2n + 32
| 14n = 54
OH n=4
atom C kiral Jadi, rumus senyawa yang dimaksud adalah
Senyawa a, c, d, dan e tidak mempunyai atom C C4H8O2.
kiral. 14. Jawaban: c
10. Jawaban: b Senyawa yang bereaksi dengan Ag 2 O dan
O O menghasilkan endapan cermin perak adalah
|| ||
Oksidator
R – CH2 – OH ⎯⎯⎯⎯⎯ Oksidator aldehid.
→ R – CH ⎯⎯⎯⎯⎯ → R – C – OH
O O
Alkohol (1°) Aldehid Asam karboksilat
|| ||
Apabila alkohol primer teroksidasi maka akan R – C – H + Ag2O(aq) ⎯→ R – C – OH + 2Ag(s)
membentuk aldehid dan apabila teroksidasi lebih Aldehid Asam Cermin
lanjut maka akan membentuk asam akboksilat. karboksilat perak
Senyawa yang ditambahkan pada makanan Senyawa yang mengandung gugus – CHO
adalam asam cuka (CH3COOH). Zat ini merupa- merupakan aldehid (CH3CH2CHO). Opsi a adalah
kan turunan asam karboksilat yang mengandung asam karboksilat (– COOH), sedangkan opsi b,
gugus – COOH. c,dan e adalah alkohol (– OH).

Kimia Kelas XII 79


15. Jawaban: c 20. Jawaban: c
Reaksi esterifikasi: Hasil reaksi hidrolisis senyawa ester adalah
O alkohol dan asam karboksilat.
// Reaksi hidrolisis:
C2H5 – OH + C3H7 – C ⎯→ RCOOR′ + H2O ⎯→ RCOOH + R′OH
\ O O
OH
// //
O H3C – C + H2O ⎯→ CH3 – C + CH3 – CH2 – OH
// \ \
CH3 – CH2 – CH2 – C + H2O O – CH2 – CH3 OH
\ Etil etanoat jika dihidrolisis menghasilkan etanol
O – CH2 – CH3
dan asam asetat.
Nama senyawa yang dihasilkan adalah etil butanoat.
21. Jawaban: d
16. Jawaban: b Kegunaan asam benzoat:
Rumus C4H8O adalah rumus aldehid dan keton. 1) Asam format, untuk penggumpalan lateks
Aldehid + pereaksi Fehling → endapan merah dan penyamakan kulit.
bata 2) Asam asetat, untuk penyedap rasa pada
Keton + pereaksi Fehling → tidak bereaksi makanan.
Reduksi keton oleh hidrogen akan menghasilkan
Kegunaan aldehid:
alkohol sekunder:
Formaldehid untuk membuat formalin yang
O OH
digunakan sebagai pengawet mayat dan bahan
|| |
baku membuat plastik tahan panas.
R – C – R′ + H – H ⎯→ R – C – R′
| Kegunaan eter:
H 1) Sebagai pelarut dan obat bius
Alkohol sekunder 2) Menaikkan angka oktan pada bensin (MTBE)
CH3COCH2CH3 + H2 → CH3CH(OH)CH2CH3 Kegunaan ester sebagai pemberi aroma pada
Jadi senyawa yang dimaksud adalah butanon makanan.
(CH3COC2H5). 22. Jawaban: c
17. Jawaban: d Rumus struktur butil etanoat sebagai berikut.
O
Perbedaan titik didih antara alkohol dan eter
//
adalah adanya ikatan hidrogen pada alkohol. CH3 – C
Ikatan hidrogen dapat terjadi bila unsur H bertemu \
dengan atom yang memiliki keelektronegatifan OC4H9
tinggi seperti F,O,N.
1) Etanol (CH3CH 2OH) mengandung ikatan Mr CH3COOC4H9
hidrogen. = (6 × Ar C) + (12 × Ar H) + (2 × Ar O)
2) Metoksi metana ( H3COCH3) tidak mengandung = (6 × 12) + (12 × 1) + (2 × 16)
ikatan hidrogen. = 72 + 12 + 32
= 116 g/mol
18. Jawaban: c I. Massa butil etanoat
1) Gugus –OH pada alkohol dapat disubstitusi = mol butil etanoat × Mr butil etanoat
oleh atom halogen bila direaksikan dengan = 0,05 mol × 116 g/mol
PCl5 = 5,8 gram
C2H5OH + PCl5 ⎯→ C2H5Cl + POCl3 + HCl II. Rumus molekul = C6H12O2
2) Reaksi alkohol dengan logam aktif: Rumus empiris (dibagi 2) menjadi C3H6O.
C2H5 – OH + 2Na ⎯→ 2C2H5 – ONa + H2 III. Butil etanoat merupakan ester. Ester dapat
Natrium etoksida diperoleh melalui reaksi antara asam
Jadi, senyawa A adalah alkohol. karboksilat dan alkohol.
O O
19. Jawaban: d // //
Reaksi dehidrasi alkohol dengan H2SO4 pada CH3 – C + C4H9OH R CH3 – C
suhu 130°C menghasilkan eter. \ \
130 OH OC4H9
2C2H5OH ⎯⎯⎯⎯⎯⎯
H2SO 4 pekat
→ H5C2 – O – C2H5 + H2O
Butil etanoat dibuat dari reaksi antara asam
Etanol Dietil eter
etanoat dengan butanol.

80 Ulangan Tengah Semester 2


IV. Jumlah molekul butil etanoat 28. Jawaban: d
= mol butil etanoat × L Rumus struktur glukosa:
massa butil etanoat CHO
= Mr butil etanoat ×L
H –––––– OH
2,32 g HO –––––– H
= × 6 × 1023 mol–1
116 g / mol H –––––– OH
= 1,2 × 1022 H –––––– OH
Jadi, pernyataan yang benar adalah I, II, dan IV CH2OH
saja.
Glukosa mengandung gugus aldehid (–CHO)
23. Jawaban: c sehingga dapat mereduksi Fehling.
Alkohol yang menghasilkan keton (alkanon) jika
29. Jawaban: c
dioksidasi adalah alkohol sekunder.
Pada reaksi nomor 1) adalah reaksi substitusi
3-pentanol dan 3-metil-2-butanol adalah alkohol
karena terjadi penggantian atom H dengan atom
sekunder karena gugus – OH terletak pada CH.
Na.
1-propanol merupakan alkohol primer, sedangkan
2-metil-2-propanol adalah alkohol tersier. 2C2H5OH + 2Na → 2C2H5ONa + H2

24. Jawaban: c Pada reaksi nomor 2) senyawa 2-pentanol


Jumlah isomer dikloro yang dapat dihasilkan jika berubah menjadi senyawa 3-pentanon. Reaksi ini
n-propana diklorinasi ada 4 yaitu 1,2-dikloro disebut reaksi oksidasi.
propana; 1,3-dikloro propana; 1,1-dikloro propana; OH OH
2,2-dikloro propana. || ||
[O]
R – C – R′ ⎯⎯⎯ → R – C – R′
25. Jawaban: d Alkohol sekunder Keton
Pereaksi Lucas merupakan larutan ZnCl2 dalam
HCl pekat. Tes ini berdasarkan reaksi alkohol 30. Jawaban: a
dengan HCl membentuk alkil halida dengan katalis p-hidrokso benzoat memiliki rumus struktur
ZnCl2. Pada suhu kamar alkohol tersier bereaksi HO O
dengan cepat membentuk alkil klorida, sedangkan C
alkohol sekunder bereaksi setelah beberapa
menit. Sementara itu, alkohol primer bereaksi
dengan bantuan pemanasan.
OH
26. Jawaban: e
HO O adalah rumus struktur asam
(CH2O)n = 60
C o-hidrokso benzoat
(12 + 2 + 16)n = 60
OH
30n = 60
n=2
Rumus molekulnya: C2H4O2 O
HO adalah rumus struktur asam
Rumus umum C nH 2n O kemungkinan adalah m-hidrokso benzoat
C
golongan asam karboksilat atau ester. Oleh
karena senyawa tersebut dapat dioksidasi
membentuk ester maka senyawa tersebut adalah OH
asam karboksilat. O O adalah rumus struktur metil
27. Jawaban: b H3C C benzoat
Reaksi esterifikasi:
CH3CH2CH2COOH + CH3CH2OH →
CH3CH2CH2COOCH2CH3 + H2O
HO O adalah rumus struktur asam 2,5-
Senyawa ester yang dihasilkan adalah etil butirat dihidrokso benzoat
C
yang memiliki aroma buah nanas.
OH

HO

Kimia Kelas XII 81


31. Jawaban: c
Reaksi asilasi adalah reaksi kimia yang terjadi
antara benzena dengan asil halida serta = pirena
menggunakan bantuan katalis aluminium halida.
O
|| 36. Jawaban: d
AlCl3 C – CH3 + HCl Kegunaan beberapa senyawa turunan benzena.
+ CH3COCl ⎯⎯→
Asetofenon No. Nama Senyawa Kegunaan

32. Jawaban: e 1) Toluena Sebagai bahan dasar pem-


buatan peledak
Ciri-ciri fenol antara lain bersifat asam, merupakan 2) Stirena Bahan baku pembuatan plastik
kristal putih yang larut dalam air karena 3) Asam salisilat Obat antijamur pada bedak,
mempunyai ikatan hidrogen, bahan baku untuk dan salep untuk mengobati
membuat aspirin, dan digunakan sebagai penyakit kulit
4) Asam benzoat Bahan pengawet makanan
desinfekan. 5) Fenol Desinfektan
33. Jawaban: c
37. Jawaban: b
Rumus struktrur kresol OH
Gugus atom anilina yaitu – NH2 (amina). – OH
CH3
adalah gugus atom fenol, – CH3 adalah gugus
atom toluena, – NO 2 adalah gugus atom
o-kresol nitrobenzena, dan – CH = CH2 adalah adalah
Inti benzena yang mengikat dua substituen gugus atom stirena.
memiliki tiga isomer yaitu orto, meta, dan para. 38. Jawaban: e
OH OH OH Alkena jika direaksikan dengan bromin akan
CH3 mengalami reaksi adisi membentuk alkana.
Misal: CH2 = CH2 + Br2 → CH2 – CH2
CH3
o-kresol | |
m-kresol CH3
Br Br
p-kresol
Etena 1,2-Dibromo etana
34. Jawaban: c Sementara itu, benzena jika direaksikan dengan
Asam benzoat dibuat dengan cara mengoksidasi bromin akan tersubstitusi.
Br
toluena atau CH3 dengan oksidator KMnO4
+ Br2 ⎯→ + HBr

dalam suasana asam.


39. Jawaban: b
CH3 + 2MnO4– + 6H+ ⎯→ NO2

toluena
O Nama senyawa tersebut bukan benzaldehid tetapi
C + 2Mn2+ + 4H2O nitrobenzena.
OH
40. Jawaban: e
asam benzoat Toluena dapat dioksidasi dengan oksidator kuat
menghasilkan asam benzoat.
35. Jawaban: a Reaksinya:
O
= naftalena
//
KMnO4 H2O H+
CH3 ⎯⎯⎯⎯⎯→ C – OH
= antrasena
Toluena Asam benzoat

= fenantrena

82 Ulangan Tengah Semester 2


B. Uraian b.CH3 – CH2 – CH2 – CH2 + O – CH3 + HBr →
1. CH3 O CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – OH + CH3Br
| // O
a. H3C – CH – CH – CH2 – C //
| \ c. CH3 – OH + CH3 – CH – C →
CH3 OH | \
CH3 OH
Asam-3,4-dimetil pentanoat
O
CH3 //
| CH3 – CH – C + H2O
CH2 | \
| CH3 OCH3
b. CH3 – CH2 – C – CH2 – CH3 O O
| // //
CHO d. CH3 – C + NaOH → CH3 – C + CH3OH
2,2-dietil butanal \ \
CH3 OCH3 ONa
| 4. a. (RE)n = RM
c. CH3 – O – CH – CH2 – CH3 (C2H4O)n = 88
2-metoksi butana (24 + 4 + 16)n = 88
2. CH3 OH 44n = 88
| | n=2
a. H3C – CH – C – CH – CH3 Rumus molekul: (C2H4O)2 = C4H8O2
| | b. Senyawa tersebut merupakan senyawa es-
CH3 C2H5 ter. Isomernya sebagai berikut:
3-etil-3,4-dimetil-2-pentanol 1) etil etanoat;
CH3 2) metil propanoat;
| 3) propil metanoat;
b. CH3 – C – O – CH3 4) isopropil metanoat.
| 5. Jumlah isomer monoklorinasi butana ada 3.
CH3 CH3 – CH – CH2 – CH3
Metil tersier butil eter
|
O Cl
// 2-kloro butana
c. CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – C
\ CH2 – CH2 – CH2 – CH3
O C2H5 |
Etil heksanoat Cl
O 1-kloro butana
// CH3
d. CH3 – CH – CH – CH – C |
| | | \ CH3 – C – CH3
CH3 CH3 C2H5 OH |
Asam-2-etil-3,4-dimetil pentanoat Cl
2-kloro-2-metil propana
3. O
// 6.
[O] Alkohol Eter
a. CH3 – CH2 – CH – C ⎯⎯⎯ →
| \ a. Alkohol dapat beraksi a. Eter tidak dapat beraksi
dengan logam Na dengan logam Na
CH3 H R – OH + Na → R – OR+ Na ⎯→
O 1
R – ONa + H2
// 2

CH3 – CH2 – CH – C b. Titik didih alkohol tinggi b. Titik didih eter relatif
rendah
| \ c. Bereaksi dengan PCl3 c. Tidak Bereaksi dengan
CH3 OH 3R – OH + PCl3 → PCl3
3R – Cl + H3PO3
d. Digunakan sebagai d. Digunakan sebagai obat
antiseptik bius

Kimia Kelas XII 83


7. a. HO O O O NO2

C H3C C 9. a. + HNO3 → + H2O

CH3 CH3

HO b. + H2SO4 → + H2O
b. HO O HO O
SO3H
C C
OH OH O
OH // COOH
O O
HO
c. // +CH3 – C → // + H2O
c. HO O C \ OC
\ OH \
C OH CH3

10. Pada reaksi pembakaran sempurna senyawa


OH organik akan menghasilkan CO2 dan H2O.
d. OH CxHyOZ + O2 → CO2 + H2O
1
2
Dengan menghitung berat C pada CO2 dan berat
3
H pada H2O dapat diketahui massa masing-masing
4 unsur C dan H pada senyawa organik tersebut.
NO2 12
4-nitrofenol Massa C pada CO2 = . 0,505 = 0,1377 gram.
44

8. a. Sifat-sifat toluena sebagai berikut. 2


Massa H pada H2O = . 0,0892 = 0,0099 gram.
18
1) Berupa zat cair yang tidak larut dalam
Massa O pada zat organik = 0,2 – (0,1377 + 0,0099)
air, tetapi larut dalam alkohol dan eter.
= 0,0524 gram.
2) Dapat dioksidasi sempurna menghasil-
kan asam benzoat. 0,1377 0,0099 0,0524
perbandingan C : H : O = : :
12 1 16
3) Mengalami reaksi substitusi.
= 0,011 : 0,0099 : 0,0033 = 7 : 6 : 2.
Reaksi pembuatan toluena sebagai berikut.
Jadi, rumus empirisnya C7H6O2.
1) Sintesis Wurtz-Fittig Senyawa organik tersebut adalah asam berbasa
Cl CH3
satu artinya hanya satu atom H yang bersifat asam
+ Na + CH3Cl → + NaCl (asam monoprotik) sehingga pada reaksi dengan
KOH berlaku:
toluena
mol zat organik = mol KOH
2) Sintesis Friedel-Crafts 0,366
H CH3
Mr
= 0,1 . 0,03 L
AlCl3
+ Na + CH3Cl ⎯⎯→ + NaCl Mr = 122
toluena Mr (C7H6O2)n = ((7.12) + (6.1) + (2.16))n
122 = (84 + 6 + 32)n
122 = 122n
n=1
Jadi, rumus molekul senyawa organik itu sama
dengan rumus empirisnya yaitu C7H6O2.

84 Ulangan Tengah Semester 2


Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:
1. menjelaskan tata nama polimer;
2. menjelaskan penggolongan polimer;
3. menjelaskan pembentukan polimer berdasarkan asal dan jenis polimer pembentukannya melalui reaksi polimerisasi;
4. menjelaskan kegunaan polimer;
5. menjelaskan dampak penggunaan polimer.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik:
1. menghargai dan mensyukuri polimer sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa dengan menerapkannya untuk mempermudah
pemenuhan kebutuhan sehari-hari;
2. berperilaku kreatif, inovatif, peduli lingkungan, kritis, bertanggung jawab, teliti, saling menghargai, dan santun.

Polimer

Tata nama, penggolongan, sifat, reaksi, kegunaan, dan


dampak penggunaan polimer

• Mendiskusikan pengertian polimer dan penggolongan


polimer berdasarkan asal dan jenis monomer.
• Mendiskusikan nama, penggunaan, dampak, dan usaha
penanggulangan polimer dari benda-benda di sekitar.
• Membuat produk pemanfaatan limbah polimer.

• Mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa berupa


polimer dan memanfaatkannya untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
• Mengembangkan sikap kreatif, inovatif, peduli lingkungan,
tanggung jawab, kritis, teliti, saling menghargai, dan
santun saat berdiskusi.
• Mampu menjelaskan tata nama polimer.
• Mampu menjelaskan penggolongan polimer.
• Mampu menjelaskan sifat-sifat polimer.
• Mampu menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi
sifat polimer.
• Mampu menjelaskan reaksi polimerisasi.
• Mampu menjelaskan kegunaan dan dampak penggunaan
polimer.

Kimia Kelas XII 85


A. Pilihan Ganda 3) Struktur polimetakrilat
1. Jawaban: e H CH3
Data polimer yang benar sebagai berikut. | |
–C–C–
No. Polimer Monomer Polimerisasi | |
H COOCH3 n
1) Karet alam Isoprena Adisi
2) Protein Asam amino Kondensasi 4) Struktur polimer polipropilena
3) PVC Vinil klorida Adisi H H
4) Selulosa Glukosa Kondensasi
| |
5) Polistirena Stirena Adisi
–C–C–
| |
2. Jawaban: d n
Karet alam merupakan polimer yang terbentuk dari H CH 3
monomer isoprena atau 2-metil-1,3-butadiena. 5) Struktur polimer polistirena
CH3 CH3 H H
| | | |
–C–C–
nH2C = C – CH = CH2 → (– H2C – C – CH – CH2 –)n | |
Isoprena Poliisoprena
(2-metil-1,3-butadiena) (karet alam)
H n

3. Jawaban: d 6. Jawaban: d
Polimer yang terbentuk dari polimerisasi adisi 1) Polistirena merupakan polimerisasi adisi dari
sintetis di antaranya polifenil etena dari stirena. stirena.
Sementara itu, selulosa dan amilum dari glukosa
2) Dakron merupakan hasil polimerisasi
serta protein dari asam amino terbentuk melalui
kondensasi dari asam tereftalat dengan etilen
polimerisasi kondensasi alami. Bakelit terbentuk
glikol. Reaksinya sebagai berikut.
dari fenol dan metanal (formaldehid) melalui
O O
polimerisasi kondensasi sintetis. || ||
4. Jawaban: c nHO – CH2 – CH2 – OH + nHO – C – – C – OH →
Etilenglikol Asam tereftalat
Polimer alam yaitu polimer yang tersedia secara
alami di alam dan berasal dari makhluk hidup. O O
|| ||
Selulosa dan poliisoprena merupakan polimer –C– – C – O – CH2 – CH2O – + nH2O
alam. Polivinil klorida, polietena, dan polivinil n
Dakron Air
asetat merupakan polimer sintetis.
3) Teflon merupakan polimerisasi adisi dari
5. Jawaban: b tetrafluoroetilena.
1) Struktur polivinil alkohol (PVA) 4) Nilon merupakan polimerisasi kondensasi dari
H H heksametilendiamin (1,6-diamino heksana)
| | dengan asam adipat (asam 1,6-heksandioat).
–C=C– Reaksinya sebagai berikut.
| |
H H O O
H OH n | | || ||
2) Struktur polimer poliakrilonitril (orlon) H – N – (CH2)6 – N – H + H – O – C – (CH2)2 C – OH →
H H Heksametilendiamin Asam adipat
| | H H O O
–C–C– | | || ||
| | – N – (CH2)6 – N – C – (CH2)4 – C – + H2O
n
H C≡N n Nilon Air
5) Orlon merupakan polimerisasi adisi dari
akrilonitril.

86 Polimer
7. Jawaban: a O O O O
Polimer dengan rumus kimia tersebut dinamakan ll ll ll ll
akrilat. Akrilat merupakan suatu polimer adisi, –C– –C–N– –N–C– –C–N– – N – + H2O
monomernya mirip dengan satuan ulangan tetapi l l l l
H H H H n
mempunyai suatu ikatan rangkap. Struktur
monomernya yaitu CH2 = C – CH3 11. Jawaban: c
| Teflon adalah plastik yang bersifat tahan panas,
COOCH3 tahan bahan kimia, dan antilengket sehingga
8. Jawaban: e biasa digunakan pada produk panci antilengket.
Sifat kimia polimer meliputi tahan terhadap korosi 12. Jawaban: c
(tidak mudah teroksidasi) dan tahan terhadap Vinil klorida adalah monomer dari polivinil klorida
kerusakan akibat kondisi lingkungan yang ekstrem. (PVC). Isoprena adalah monomer dari karet alam.
Ikatan silang antarrantai polimer mengakibatkan Etena adalah monomer dari polietena. Propena
terbentuknya bahan yang keras, polimer yang adalah monomer dari polipropena. Asam adipat
mempunyai struktur tidak teratur mempunyai adalah monomer dari nilon.
kristalinitas rendah, semakin panjang rantai polimer
maka semakin tinggi titik lelehnya, dan rantai 13. Jawaban: c
polimer yang bercabang banyak mempunyai daya Reaksi polimerisasi dakron adalah
tegang rendah merupakan sifat fisik polimer. O O
|| ||
9. Jawaban: a
nHO – C – – C – OH + nHOCH2 – CH2OH →
Proses Asam tereftalat Etilen glikol
No. Polimer Monomer Pembuatan Kegunaan
O O
1) Teflon Tetrafluoro- Adisi Pelapis panci || ||
etilena –C– – C – O – CH2 – CH2O – n + nH2O
2) Amilum Glukosa Konsendasi Adonan kue
3) PVC Vinil klorida Adisi Plastik Dakron Air
4) Karet alam Isoprena Adisi Ban
5) Protein Asam amino Konsendasi Serat sintetis
14. Jawaban: d
Penggunaan polimer sintetis memberikan dampak
10. Jawaban: d kurang menguntungkan bagi lingkungan. Polimer-
Polimerisasi kondensasi terbentuk jika dua atau polimer buatan seperti plastik dan sejenisnya
lebih monomer sejenis atau berbeda jenis merupakan bahan yang kurang ramah lingkungan.
bergabung membentuk molekul besar dengan Hal ini disebabkan struktur molekul yang panjang
melepaskan air. Berdasarkan reaksi kondensasi dengan ikatan kuat sukar dipecah dan diuraikan oleh
amida maka reaksi pembentukan poliamida terjadi bakteri pengurai (nonbiodegradable). Pembuangan
dari dua monomer yang berbeda dengan polimer sintetik secara sembarangan akan merusak
melepaskan air (H2O). Dengan demikian, kedua kualitas tanah karena akan tercemar bahan-bahan
monomer yang dapat membentuk poliamida seperti yang sangat sukar terurai oleh mikroorganisme
gambar tersebut yaitu: tanah. Penanggulangan pencemaran tanah oleh
O O H H plastik dan sejenisnya biasa dilakukan dengan cara
\\ // \ / membakarnya. Cara ini cukup efektif, tetapi
C– –C dan N– –N menghasilkan gas-gas hasil pembakaran
/ \ / \ menimbulkan polusi udara. Misalnya plastik PVC.
H–O O–H H H Oleh karena mengandung atom-atom Cl dalam
O molekulnya, pembakaran PVC akan menghasilkan
// senyawa-senyawa klor yang beracun.
Gugus –OH dari – C berikatan dengan 1 atom H
15. Jawaban: a
\
O–H O O
|| ||
dari gugus amino –NH2 membentuk 1 molekul air,
HOC – C6H4 – COH + HO – CH2 – CH2 – OH →
(H2O) sehingga terjadi reaksi polimerisasi sebagai
Asam tereftalat Etilen glikol
berikut.
O O
|| ||
– C – C6H4 – C – O – CH2 – CH2 – O – n

Kimia Kelas XII 87


B. Uraian b. Percabangan rantai polimer
1. Polimer adalah senyawa besar yang terbentuk Rantai polimer dengan banyak cabang lebih
dari hasil penggabungan sejumlah unit molekul mudah meleleh karena daya tegangnya
kecil (monomer). rendah.
a. Polimer alam adalah polimer yang terdapat c. Sifat kristalinitas rantai polimer
di alam dan berasal dari makhluk hidup, Polimer dengan struktur tidak teratur akan
contoh pati, selulosa, protein, karet alam, dan memiliki kristalinitas rendah dan bersifat
asam nukleat. amorf.
b. Polimer sintetis atau polimer buatan adalah d. Ikatan silang antarrantai polimer
polimer yang tidak terdapat di alam dan harus Adanya ikatan silang antarrantai polimer
dibuat manusia, contoh pipa PVC, teflon, dan mengakibatkan terbentuknya jaringan yang
nilon. kaku dan membentuk bahan yang keras.

2. a. Reaksi polimerisasi kondensasi pembentuk- 4. Pada polimer adisi, polimer dibentuk melalui
an dakron. reaksi adisi pada ikatan rangkap monomer-
monomernya sehingga banyak atom yang terikat
O O
|| || tidak berkurang. Jadi, rumus molekul monomer
sama dengan rumus empiris molekul tersebut.
nHO – C – – C – OH + nHOCH2 – CH2OH →
Pada polimer kondensasi, monomer bergabung
Asam tereftalat Etilen glikol membentuk suatu polimer dan melepaskan
O O molekul sederhana, misalnya air. Jadi, banyak
|| || atom yang terikat berkurang. Oleh karena itu,
–C– – C – O – CH2 – CH2O – n + nH2O rumus molekul monomer tidak sama dengan
Dakron Air rumus empiris molekul polimer.
b. Reaksi polimerisasi kondensasi pembentuk- 5. (CH2 = CH – CH3)n → – CH2 – CH –
an nilon. |
O O H H CH3 n
|| || | |
nHO – C – (CH2)4 – C – OH + nH – N – (CH2)6 – N – H → Rangkaian molekul polipropilena:
Asam adipat Heksametilendiamin
– CH2 – CH – CH2 – CH – CH2 – CH –
O O H H
|| || | | | | |
– C – (CH2)4 – C – N – (CH2)6 – N – + nH2O CH3 C3 CH3
n
Nilon Air

3. Sifat-sifat fisik polimer ditentukan oleh hal-hal


berikut.
a. Panjang rantai polimer
Semakin panjang rantai polimer, titik leleh
semakin tinggi.

A. Pilihan Ganda 2. Jawaban: b


1. Jawaban: a Polimer alam adalah polimer yang tersedia secara
Reaksi kondensasi adalah reaksi yang terjadi jika alami di alam dan berasal dari makhluk hidup.
dua atau lebih monomer sejenis atau berbeda Contoh polimer alam adalah polisakarida,
jenis bergabung membentuk molekul besar poliisoprena (karet alam), protein, amilum,
sambil melepaskan molekul-molekul kecil, seperti selulosa, dan asam nukleat. Polivinil asetat,
H 2 O, NH 3 , dan HCl. Contoh polimerisasi polivinil klorida, dan polietena merupakan polimer
kondensasi di antaranya pembentukan nilon dan sintetis.
dakron (poliester/polietilena tereftatlat). PVC,
karet, polietena, dan polistirena merupakan
contoh polimerisasi adisi.

88 Polimer
3. Jawaban: c 3) Rumus struktur polivinil klorida (PVC)
H
|
– CH2 – C –
|
merupakan struktur polimer linear Cl n
Kegunaan polivinil klorida (PVC) adalah
untuk membuat pipa, pelapis lantai, dan
slang.
4) Rumus struktur nilon
H H O O
| | || ||
– N – (CH2)6 – N – C – (CH2)4 – C – n
merupakan struktur polimer bercabang
Kegunaan nilon adalah untuk membuat tali,
jala, parasut, jas hujan, dan tenda.
5) Rumus struktur dakron
O O
|| ||
merupakan struktur polimer berikatan silang –C– – C – OCH2 – CH2O – n
4. Jawaban: d Kegunaan dakron adalah untuk serat sintetis.
Polimer sintetis merupakan polimer yang disintesis
atau dibuat dari monomer-monomernya dalam 8. Jawaban: a
reaktor di industri kimia dan tidak terdapat di alam, Kopolimer adalah polimer yang tersusun dari
contoh polistirena, PVC, nilon, dan poliester. DNA, monomer-monomer berlainan jenis. Contoh
amilum, dan selulosa merupakan polimer alam. polimer jenis kopolimer yaitu tetoron, nilon, bakelit,
urea metanal, dan polietilena tereftalat. Sementara
5. Jawaban: a itu, karet alam, selulosa, PVC, dan protein
Monomer dari karet alam adalah isoprena, termasuk polimer jenis homopolimer.
sedangkan monomer dari selulosa adalah
glukosa. Sementara itu, asam amino merupakan 9. Jawaban: c
monomer dari protein. Polimerisasi adisi terjadi pada senyawa yang
monomernya mempunyai ikatan rangkap pada
6. Jawaban: a atom C rantai induk, seperti pada struktur pilihan
Polimerisasi adisi yaitu reaksi pembentukan jawaban c. Sementara itu, pada pilihan jawaban a
polimer dari monomer-monomer yang berikatan dan e ikatan rangkap terjadi pada gugus – C = O
rangkap menjadi ikatan tunggal. sehingga tidak mengalami polimerisasi adisi. Pilihan
[ =  ] → [−  −  − ]  jawaban b dan d tidak mempunyai ikatan rangkap
etena polietena sehingga tidak mengalami reaksi adisi.
7. Jawaban: b 10. Jawaban: c
1) Rumus struktur orlon 1) Rumus struktur nilon-66
– CH2 – CH – H H O O
| | | || ||
CN n – N – (CH2)6 – N – C – (CH2)4 – C – n
Kegunaan orlon adalah untuk baju wol, kaus Kegunaan nilon-66 untuk membuat tali, jala,
kaki, dan karpet. parasut, jas hujan, dan tenda.
2) Rumus struktur bakelit 2) Rumus struktur orlon
OH – CH2 – CH –
|
– H2C CH2 –
CN n
Kegunaan orlon untuk baju wol, kaos kaki,
n dan karpet.
Kegunaan bakelit adalah untuk peralatan
listrik, kotak isolator, serta dudukan lampu,
radio, dan kamera.

Kimia Kelas XII 89


3) Rumus struktur dakron C6H5 H C6H5 H C6H5 H
O O l l l l l l
|| || ––– C ––– C ––– C ––– C ––– C ––– C –––
–C– – C – OCH2 – CH2O – l l l l l l
n n
H H H H H H
Kegunaan dakron untuk serat sintetis.
melalui reaksi polimerisasi adisi adalah
4) Rumus struktur bakelit
C6H5 H
OH \ /
– H2C CH2 – C = C . Monomer ini mengalami polimerisasi
/ \
n H H
Kegunaan bakelit untuk peralatan listrik, adisi sehingga ikatan rangkap pada GC = CH
kotak isolator, serta dudukan lampu, radio,
berubah menjadi ikatan tunggal dengan mengikat
dan kamera.
monomer yang lain.
5) Rumus struktur protein
15. Jawaban: d
H H O H H O
| | || | | || Karet alam terbentuk dari isoprena melalui proses
–N–C–C–N–C–C– adisi, protein terbentuk dari asam amino melalui
| | proses kondensasi, PVC terbentuk dari vinil
(CH2)2 CH2 klorida melalui proses adisi, polistirena terbentuk
n
| | dari stirena melalui proses adisi, dan selulosa
S terbentuk dari glukosa melalui proses kondensasi.
| 16. Jawaban: c
CH3
PVC (polivinil klorida) merupakan polimer yang
Kegunaan protein untuk tekstil. terbentuk dari monomer vinil klorida (H2C = CHCl).
11. Jawaban: b 17. Jawaban: d
Protein merupakan polimer yang tersusun dari Polimer dengan gugus ulang:
monomer asam amino, sedangkan pati/amilum, (– CH2 – CHCl – CH2 – CH = CH – CH2 –)
selulosa, dan glikogen tersusun dari monomer dapat terbentuk dari monomer CH2 = CHCl dan
glukosa. CH2 = CH – CH = CH2.
12. Jawaban: d 18. Jawaban: d
Polimer yang dapat menjadi lunak jika dikenai 1) Pada polimerisasi adisi monomer-monomernya
panas dan menjadi keras kembali jika didinginkan harus mempunyai ikatan rangkap. Contoh
merupakan polimer jenis termoplastik. Elastomer polimer adisi sebagai berikut.
merupakan polimer yang elastik atau dapat mulur a) PVC dengan monomernya vinil klorida
jika ditarik, tetapi kembali ke awal jika gaya tarik (kloro etena).
ditiadakan. Termosetting yaitu polimer yang bersifat b) Karet alam dengan monomernya isoprena
kenyal atau liat jika dipanaskan dan dapat dibentuk (2-metil-1,3-butadiena).
menurut pola yang diinginkan. Kopolimer yaitu c) Teflon dengan monomernya tetrafluoro-
polimer yang tersusun dari monomer-monomer etena.
yang berlainan jenis. Homopolimer adalah polimer d) Polietena dengan monomernya etena.
yang tersusun dari monomer-monomer yang sama 2) Pada polimerisasi kondensasi monomer-
atau sejenis. monomernya harus mempunyai gugus
13. Jawaban: b fungsi, misalnya –COOH, –NH2, atau –OH.
Polimer termosetting adalah polimer yang tidak Contoh polimer kondensasi antara lain
melunak jika dipanaskan. Polimer jenis ini tidak selulosa, asam amino, nilon, dan tetoron.
dapat dibentuk ulang, contoh bakelit. 19. Jawaban: e
14. Jawaban: b Etilen glikol dapat berpolimerisasi kondensasi
dengan asam tereftalat membentuk polietilena
Monomer yang membentuk polistirena dengan
tereftalat.
rumus:

90 Polimer
HO – CH2CH2 – OH + HOOCC6H4COOH → 23. Jawaban: d
Etilen glikol Asam tereftalat
No. Polimer Monomer Proses Pembentukan
O O
|| || 1) Protein Asam amino Kondensasi
2) Karet alam Isoprena Adisi
(– C – – C – OCH2CH2 – O –)n + H2O
3) Selulosa Glukosa Kondensasi
Polietilena tereftalat 4) PVC Vinil klorida Adisi
5) Nilon Asam adipat Kondensasi
20. Jawaban: a dan heksa-
O O H H metilen diamin
|| || | |
HO – C – (CH2)4 – C – OH + H – N – (CH2)6 – N – H → 24. Jawaban: b
Asam adipat Heksametilen diamin Polimerisasi adisi terjadi pada monomer yang
O O H H mempunyai ikatan rangkap, seperti CH3CH = CH2.
|| || | |
25. Jawaban: b
– C – (CH2)4 – C – N – (CH2)6 – N – + nH2O
Nilon-66
n
Air
F F
| |
21. Jawaban: e C = C merupakan monomer dari teflon. Rumus
Nilon merupakan polimer. Jika rumus struktur nilon | |
F F
O O O O
H H
ll ll ll ll
\ /
–C– –C–N– –N–C– –C–N– –N–
struktur monomer dari PVC adalah C = C. Rumus
l l l l
/ \
H H H H H Cl
maka rumus struktur sederhana (monomer) nilon
H H
adalah
| |
O O
struktur monomer dari orlon adalah C = C.
ll ll
| |
–N– –N–C– –C–
H C≡N
l l
H H Rumus struktur monomer dari polietilena adalah
H H
22. Jawaban: c | |
Monomer berikatan tunggal dapat membentuk C = C. Rumus struktur monomer dari polistirena
polimer melalui reaksi polimerisasi kondensasi. | |
Pada proses ini, akan dihasilkan senyawa- H H
senyawa kecil seperti H 2O. Oleh karena itu, adalah H – C = C – H
1 atom H dari monomer akan berikatan dengan | |
1 gugus –OH dari monomer lain sehingga pada H
rumus struktur polimernya tidak lagi mengandung
gugus –OH. Sementara itu, monomer berikatan 26. =Jawaban: d
rangkap dapat membentuk polimer melalui reaksi Apabila struktur suatu polimer tidak teratur,
adisi sehingga struktur polimernya tidak lagi kemampuannya untuk bergabung rendah sehingga
mengandung ikatan rangkap. Jadi, pasangan tidak kuat dan tidak tahan terhadap bahan-bahan
monomer dengan polimer yang tepat adalah kimia serta memiliki kristalinitas rendah.
H H H H H H H
l l l l l l l 27. Jawaban: c
C=C dan – C – C – C – C – C – Nilon, polistirena, polietilena, dan PVC termasuk
l l l l l l l polimer sintetis. Karet, DNA, protein, selulosa, dan
Cl H Cl H Cl H Cl amilum termasuk polimer alam.
28. Jawaban: c
Styrofoam atau plastik busa bersifat tahan
terhadap tekanan tinggi sehingga biasa digunakan
sebagai pengemas makanan. Styrofoam terbuat
dari polimer polistirena atau polifenil etena.

Kimia Kelas XII 91


29. Jawaban: e d. Proses pembentukan polivinil klorida (PVC)
Rayon viskosa dihasilkan dengan melarutkan adalah polimerisasi adisi.
selulosa ke dalam natrium hidroksida (NaOH).
4. a. Dampak negatif penggunaan polimer adalah
30. Jawaban: d timbulnya masalah pencemaran lingkungan
Contoh polimer dan kegunaannya yang ber- dan gangguan kesehatan. Kebanyakan jenis
hubungan dengan tepat sebagai berikut. polimer tidak dapat diuraikan oleh mikro-
organisme tanah sehingga dapat mencemari
No. Contoh Polimer Kegunaan pada Industri
lingkungan. Selain itu, sebagian gugus atom
1) Protein Sutra, wol pada polimer yang terlarut dalam makanan
2) Selulosa Kayu bersifat karsinogen sehingga ketika masuk
3) Polietilena Kantong plastik
Pipa plastik
ke dalam tubuh manusia dapat memicu
4) Polivinil klorida
5) Polistirena Styrofoam timbulnya kanker.
6) Karet Ban mobil b. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi
dampak negatif penggunaan polimer sebagai
B. Uraian berikut.
1. Macam-macam polimer berdasarkan bentuk 1) Mengurangi pemakaian polimer plastik.
susunan rantainya sebagai berikut. 2) Tidak membuang plastik di sembarang
a. Polimer linear tempat.
Polimer linear yaitu polimer yang tersusun 3) Mencari alternatif pemakaian alat-alat
dari unit ulang yang berikatan satu sama yang lebih mudah diuraikan.
lainnya membentuk rantai polimer. 4) Mengumpulkan plastik-plastik bekas
b. Polimer bercabang untuk didaur ulang.
Polimer bercabang yaitu polimer yang
5. Protein terbentuk dari asam amino melalui reaksi
terbentuk jika beberapa unit ulang mem-
polimerisasi. Pada reaksi pembentukan protein
bentuk cabang pada rantai utama.
ini dibebaskan molekul H 2O. Rumus struktur
c. Polimer berikatan silang molekul protein sebagai berikut.
Polimer berikatan silang yaitu polimer yang
NH2 – CH – COH
terbentuk karena beberapa rantai polimer
| ||
saling berikatan satu sama lain pada rantai
R O
utamanya.
Setelah mengalami reaksi polimerisasi terbentuk
2. Nilon-66 terbentuk melalui reaksi kondensasi dari suatu protein dengan struktur sebagai berikut.
dua jenis monomer, yaitu asam adipat (asam
H H
1,6-heksanadioat) dan heksametilen diamin
| |
(1,6-diamino heksana). Kondensasi terjadi dengan
– N – CH – C – N – CH – C – + (n – 1) H2O
melepas molekul air yang berasal dari atom H dari
| || | ||
gugus amino dan gugus –OH karboksilat. n
R O R O
O O H H
|| || | | 6. a. Teflon merupakan polimer dari tetrafluoro-
nHO – C – (CH2)4 – C – OH + nH – N – (CH2)6 – N – H etilena. Struktur tetrafluoro etilena adalah
asam adipat heksametilen diamin F F
| |
O O H H C=C
|| || | | | |
→ (– C – (CH2)4 – C – N – (CH2)6 – N –) n + nH2O F F
nilon-66
Kegunaan teflon adalah untuk pelapis tangki
3. a. Nama polimer polivinil klorida (PVC). di pabrik kimia, gasket, dan pelapis panci
b. Struktur monomer antilengket.
H H b. Polivinil klorida (PVC) merupakan polimer
| | dari vinil klorida. Struktur vinil klorida adalah
C=C
| | H H
| |
H Cl C=C
c. Nama monomer kloro etilen atau vinil klorida. | |
H Cl

92 Polimer
Kegunaan PVC adalah untuk membuat pipa, 8. Reaksi pembuatan tetoron adalah reaksi poli-
pelapis lantai, dan slang. merisasi dari asam tereftalat dan 1,2-etanadiol.
c. Polipropilena merupakan polimer dari O O
|| ||
propilena. Struktur propilena adalah n HO – C – – C – OH + n[HO – CH2 – CH2 – OH] →
H H H Asam tereftalat 1,2-etanadiol
| | | O O
H–C=C–C–H || ||
| –O–C– – C – O – CH2 – CH2 – n + nH2O
H Tetoron

Kegunaan polipropilena adalah untuk Tetoron digunakan untuk bahan tekstil.


membuat karung, tali, dan botol.
9. Rayon dibedakan menjadi dua, yaitu rayon
d. Orlon merupakan polimer dari akrilonitril. viskosa dan rayon kupromonium.
Struktur akrilonitril adalah Rayon viskosa dihasilkan dengan penambahan
H H alkali seperti NaOH dan karbon disulfida pada
| | selulosa. Rayon kupromonium dihasilkan dengan
C=C–C≡N cara melarutkan selulosa ke dalam larutan
| senyawa kompleks Cu(NH3)4(OH)2.
H 10. a. Reaksi pembuatan nilon
Orlon banyak dipakai untuk baju wol, kaus O O H H
kaki, dan karpet. || || | |
nHO – C – (CH2)4 – C – OH + nH – N – (CH2)6 – N – H →
e. Polistirena merupakan polimer dari stirena.
Asam adipat Heksametilen diamin
Struktur stirena adalah
O O H H
CH – CH2 || || | |
– C – (CH2)4 – C – N – (CH2)6 – N – + nH2O
n
Nilon Air

Polistirena digunakan untuk membuat bahan Reaksi pembuatan dakron


pesawat terbang, genting, cangkir, mangkuk,
O O
dan mainan. || ||
7. a. Polimer semikristal yaitu polimer yang mem- nHO – C – – C – OH + nHOCH2 – CH2OH →
punyai sifat kristal dan amorf, misalnya kaca. Asam tereftalat Etilen glikol
b. Polimer amorf yaitu polimer yang tidak mem- O O
punyai bentuk tertentu, misalnya polipropilena, || ||
karbohidrat, PVC, protein, dan polietena. –C– – C – O – CH2 – CH2O – n + nH2O
c. Polimer kristalin yaitu polimer yang mem-
Dakron Air
punyai bentuk kristal tertentu, misalnya teflon.
b. Kegunaan nilon untuk membuat tali, jala,
parasut, jas hujan, dan tenda.
Kegunaan dakron sebagai serat tekstil.

Kimia Kelas XII 93


Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:
1. menjelaskan jenis-jenis karbohidrat beserta struktur, tata nama, dan sifatnya;
2. menjelaskan struktur, tata nama, serta sifat protein dan lipid;
3. mengidentifikasi kandungan karbohidrat, protein, dan lemak dalam bahan makanan;
4. menjelaskan kegunaan karbohidrat, protein, dan lipid bagi tubuh;
5. terampil melakukan uji terhadap karbohidrat dan protein serta menyajikan laporannya;
6. terampil menyajikan makalah mengenai pengaruh lemak terhadap tubuh.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik:
1. menghargai dan mensyukuri keberadaan karbohidrat, protein, dan lemak sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa yang
sangat bermanfaat bagi tubuh;
2. berperilaku kritis, objektif, terbuka, bertanggung jawab dalam pengamatan serta santun dalam berdiskusi.

Makromolekul Karbohidrat, Protein, dan Lemak

Karbohidrat Protein Lipid

• Mengamati struktur, sifat, dan ke- • Mengumpulkan berbagai informasi • Mengumpulkan informasi mengenai
gunaan karbohidrat melalui video. mengenai struktur, sifat, dan keguna- struktur, sifat, dan kegunaan lipid dari
• Mendiskusikan struktur dan peng- an protein. berbagai sumber.
golongan karbohidrat yang meliputi • Mendiskusikan struktur asam amino • Mendiskusikan asam lemak jenuh
monosakarida, disakarida, dan poli- sebagai penyusun protein dan sifat- dan asam lemak tidak jenuh.
sakarida beserta tata namanya. sifatnya. • Menganalisis hubungan struktur
• Mendiskusikan hubungan karbo- • Mendiskusikan perbedaan asam asam lemak dengan kesehatan.
hidrat dalam tubuh dengan penyakit amino esensial dan asam amino • Mendiskusikan perbedaan minyak
diabetes (gula darah tinggi). nonesensial beserta contohnya. dengan lemak dan reaksi hidrogenasi.
• Merancang percobaan untuk menguji • Mendiskusikan penamaan protein ber- • Mendiskusikan contoh-contoh se-
kandungan karbohidrat dalam dasarkan aturan IUPAC dan trivial. nyawa lipid lainnya.
sampel/bahan makanan. • Membuat rancangan percobaan • Membuat leaflet/brosur mengenai sifat
• Melakukan percobaan untuk menguji untuk menguji kandungan protein dan kegunaan lemak atau obesitas/
kandungan karbohidrat dalam sampel. dalam bahan makanan. kolesterol.
• Mendiskusikan kegunaan karbo- • Melakukan percobaan untuk menguji • Membuat sereal sederhana dari
hidrat dalam kehidupan. kandungan protein dalam sampel. bahan sekitar sebagai tugas proyek.
• Membuat peta konsep mengenai • Membuat peta konsep mengenai
karbohidrat. protein.

• Menghargai dan mensyukuri keberadaan karbohidrat, protein, dan lipid sebagai karunia Tuhan Yang maha Esa yang
sangat bermanfaat bagi tubuh.
• Bersikap kritis dan objektif dalam mengumpulkan informasi mengenai karbohidrat, protein, dan lipid.
• Bersikap terbuka dan santun dalam berdiskusi.
• Bersikap tanggung jawab dalam mengerjakan tugas dan praktikum.
• Menjelaskan struktur, sifat, dan kegunaan karbohidrat sesuai penggolongannya.
• Menjelaskan dan melakukan identifikasi kandungan karbohidrat dalam bahan makanan.
• Menjelaskan struktur, sifat, dan kegunaan asam amino dan protein.
• Menjelaskan dan melakukan identifikasi kandungan protein dalam bahan makanan.
• Menjelaskan struktur, sifat, dan kegunaan lemak serta jenis lipid lainnya.
• Menjelaskan sifat dan pengaruh lemak terhadap kesehatan tubuh.
• Menyajikan rancangan percobaan dan laporan hasil percobaan uji identifikasi karbohidrat dan protein dalam makanan.
• Menyajikan peta konsep karbohidrat dan protein.
• Menyajikan leaflet/brosur mengenai sifat dan kegunaan lemak terhadap tubuh.
• Menyajikan laporan tugas proyek pembuatan sereal sederhana.

94 Makromolekul Karbohidrat, Protein, dan Lemak


A. Pilihan Ganda 8. Jawaban: a
1. Jawaban: e Jenis Jenis
Hasil Identifikasi
Jenis monosakarida meliputi glukosa, fruktosa, Makanan Karbohidrat

galaktosa, dan pentosa. Sementara itu, maltosa,


a. Galaktosa Hasil uji Fehling menghasilkan
laktosa, dan sukrosa tergolong oligosakarida. Cu2O
Selulosa termasuk polisakarida. b. Laktosa Hasil uji Molisch menghasilkan
warna merah–ungu
2. Jawaban: c c. Glukosa Hasil uji Molisch menghasilkan
Suatu karbohidrat akan mengalami dehidrasi atau warna merah–ungu

kehilangan air jika dipirolisis dengan panas atau d. Sukrosa Tidak terjadi perubahan saat diuji
dengan pereaksi Fehling
asam sehingga terbentuk arang atau karbon dan e. Amilum Terjadi perubahan warna biru saat
uap air. direaksikan dengan iodin

3. Jawaban: d 9. Jawaban: e
Hidrolisis sempurna maltosa menghasilkan Dari kelima pilihan karbohidrat, yang memberikan
glukosa dan glukosa (2 molekul glukosa). endapan merah bata dengan pereaksi Fehling
Gabungan molekul glukosa dengan fruktosa meng- adalah maltosa (glukosa–glukosa) dan laktosa
hasilkan sukrosa. Gabungan glukosa dengan (glukosa–galaktosa). Di antara keduanya apabila
galaktosa menghasilkan laktosa. dihidrolisis akan menghasilkan karbohidrat
4. Jawaban: e (monosakarida) yang berlainan adalah laktosa
Pereaksi Seliwanoff merupakan campuran antara karena terbentuk dari glukosa dan galaktosa.
1,3-dihidroksi benzena (resorsinol) dengan HCl 10. Jawaban: d
encer. Uji ini memberikan hasil positif jika warna Dalam tubuh, karbohidrat akan dihidrolisis menjadi
campuran berubah menjadi merah. Uji ini digunakan glukosa. Kelebihan glukosa dalam tubuh diubah
untuk mengidentifikasi adanya fruktosa. menjadi glikogen. Hormon insulin sangat diperlukan
5. Jawaban: b untuk mengubah kelebihan glukosa dalam tubuh
Glukosa merupakan suatu aldoheksosa dan sering menjadi glikogen. Pada penderita penyakit diabe-
disebut dekstrosa karena mempunyai sifat tes, jumlah hormon insulin sangatlah kurang
memutar cahaya terpolarisasi ke kanan. Glukosa sehingga kadar glukosa dalam darah akan
merupakan gula pereduksi. berlebihan karena tidak diubah menjadi glikogen.
Glukosa berlebih ini akan dibuang bersama urine.
6. Jawaban: b
Menurut rumus Haworth, struktur karbohidrat B. Uraian
dituliskan dalam bentuk cincin furan atau piran. 1. Aldosa yaitu suatu monosakarida yang mempunyai
Jika senyawa berbentuk α, posisi gugus –OH pada gugus fungsi aldehid, misalnya glukosa dan
atom C nomor 1 mengarah ke bawah. Dengan demikian, galaktosa. Adapun ketosa yaitu suatu mono-
penulisan struktur α-D-glukosa sebagai berikut. sakarida yang mempunyai gugus fungsi keton,
CH2OH misalnya fruktosa.
H O 2. a. Reaksi hidrolisis amilum
H
H enzim
2(C6H10O5)n + nH2O ⎯⎯⎯⎯
amilase
→ nC12H22O11
OH H maltosa
OH ← mengarah ke bawah
HO Reaksi ini berlanjut ke reaksi berikutnya,
H OH sebagai berikut.
7. Jawaban: c C12H22O11 + H2O ⎯⎯⎯⎯
enzim
→ 2C6H12O6
maltase
Polisakarida digolongkan menjadi dua jenis, yaitu glukosa
homopolisakarida dan heteropolisakarida.
b. Reaksi hidrolisis sukrosa
Homopolisakarida mengandung satu jenis
Reaksi ini berlangsung dalam suasana asam
monomer, contohnya adalah pati (amilum),
encer.
glikogen, dan selulosa. Adapun heteropolisakarida
enzim
mengandung dua jenis atau lebih monomer, contoh- C12H22O11 + H2O ⎯⎯⎯⎯
maltase
→ C6H12O6
nya kitin. Laktosa dan maltosa termasuk disakarida, glukosa
sedangkan fruktosa termasuk monosakarida. + C6H12O6
fruktosa

Kimia Kelas XII 95


3. CHO Reaksi antara glukosa dengan fenilhidrazin akan
membentuk D-glukosa fenilhidrazon dan berlanjut
C O membentuk D-glukosazon.
HO C H HCO HC = NNHC6H6
H C OH HCOH HCOH

H C OH HOCH + C6H5NHNH2 → HOCH +

CH2OH HCOH HCOH


D-fruktosa HCOH HCOH
D-fruktosa dalam struktur Haworth diperoleh dengan CH2OH CH2OH
bentuk cincin segi lima yang disebut furan. D-glukosa D-glukosafenilhidrazon
Karbohidrat yang membentuk struktur cincin segi
lima disebut furanosa. HC = NNHC6H5

HOH2C
5 O 5
HOH2C C = NNHC6H5
OH OH O
C
4
H HO
C
1
CH2OH
4
C
H HO
C
1
CH2OH
HOCH
H ⎯⎯
←⎯→

H
C
3 2
C C
3 2
C 2C6H5NHNH2 + H2O ⎯→HCOH
OH H OH H
HCOH
β-D-fruktofuranosa rantai terbuka
(posisi –OH ke atas) (D-fruktosa) CH2OH
HOH2C
5 O
CH2OH
+ C6H5NH2 + NH3 + 2H2O
4
C
H HO
C
1
OH
5. Uji Molisch merupakan cara paling umum untuk
⎯⎯
←⎯→

H
C C
menunjukkan adanya senyawa karbohidrat dalam
suatu sampel. Cincin berwarna ungu menunjukkan
3 2

OH H
bahwa sampel larutan mengandung karbohidrat.
α-D-fruktofuranosa
(posisi –OH ke bawah)
Pereaksi Fehling digunakan untuk menguji sifat
karbohidrat sebagai gula pereduksi. Uji ini positif
4. Pembentukan osazon digunakan untuk meng- jika terbentuk endapan merah bata. Oleh karena
identifikasi karbohidrat karena gugus aldehid atau itu, kemungkinan sampel larutan mengandung
keton pada karbohidrat akan membentuk osazon monosakarida (glukosa, fruktosa, atau galaktosa),
jika dipanaskan bersama fenilhidrazin terlebih maltosa, dan laktosa. Pereaksi Seliwanoff
dahulu. Selain itu, pembentukan osazon juga merupakan uji khusus fruktosa. Pengujian yang
digunakan untuk membedakan beberapa dilakukan terhadap sampel larutan menghasilkan
monosakarida. Misal, glukosa dan galaktosa yang warna merah. Hal ini menunjukkan bahwa sampel
terdapat dalam urine wanita yang sedang menyusui. tersebut mengandung karbohidrat jenis fruktosa.

A. Pilihan Ganda Serin:


1. Jawaban: b H
Asam amino dapat membentuk ion bermuatan
HO CH2 C COOH
ganda karena terjadi pelepasan proton pada gugus
asam amino yang sekaligus ditangkap oleh molekul NH2
bebas pada gugus amina. Ion bermuatan ganda Glisin:
tersebut dikenal dengan ion zwitter. H
2. Jawaban: d H C COOH
Rumus struktur asam amino treonin adalah:
O NH2
CH3 CH CH C
OH
OH NH2

96 Makromolekul Karbohidrat, Protein, dan Lemak


Alanin: kontraktil adalah protein yang berfungsi meng-
H gerakkan otot. Protein transpor adalah protein yang
berfungsi mengangkut O2 ke sel. Protein struktural
CH3 C COOH adalah protein yang berfungsi melindungi jaringan
di bawahnya.
NH2
9. Jawaban: d
Sistein: Sampel makanan positif mengandung protein jika
H diuji dengan reaksi Biuret menghasilkan warna
ungu. Uji xantoprotein adalah uji terhadap protein
HS CH2 C COOH
yang mengandung gugus fenil (cincin benzena).
NH2 Apabila protein yang mengandung cincin benzena
3. Jawaban: d dipanaskan dengan asam nitrat pekat akan
Asam amino yang merupakan asam amino terbentuk warna kuning. Warna kuning berubah
nonesensial yaitu alanin, asparagin, asam menjadi jingga apabila sampel dibuat alkalis (basa)
aspartat, sistein, asam glutamat, glutamin, glisin, dengan ditetesi larutan NaOH. Bahan yang me-
prolin, serin, dan tirosin. Asam amino yang ngandung inti benzena adalah ikan dan putih telur.
merupakan asam amino esensial di antaranya Uji Pb-asetat digunakan untuk menguji adanya
arginin, histidin, isoleusin, metionin, fenilalanin, kandungan belerang dalam sampel protein. Uji
treonin, triptofan, lisin, dan valin. positif ditandai dengan terbentuknya endapan hitam
PbS.
4. Jawaban: c
10. Jawaban: e
H H
Kegunaan protein sebagai berikut.
CH2 C COOH HO CH2 C COOH
1) Biokatalis (enzim).
NH2 NH2
2) Mengangkut oksigen ke sel (protein transpor).
Fenilalanin Tirosin 3) Cadangan makanan (protein cadangan).
Kedua asam amino tersebut mengandung rantai 4) Menggerakkan otot (protein kontraktil).
benzena. 5) Melindungi jaringan di bawahnya (protein
struktural).
5. Jawaban: a
6) Pelindung terhadap mikroorganisme patogen
Lisin merupakan asam amino yang bersifat basa.
(protein pelindung).
Contoh asam amino yang bersifat asam adalah
7) Mengatur reaksi dalam tubuh (hormon).
asam glutamat. Contoh asam amino yang bersifat
netral karena tidak bermuatan adalah sistein dan Sumber energi utama bagi tubuh berupa karbohidrat.
serin. Contoh asam amino yang bersifat hidrofob Cadangan energi bagi tubuh berasal dari lemak.
adalah glisin dan alanin. Asam amino asimetris Antibodi terhadap racun yang masuk ke dalam tubuh
terdapat pada asam amino optis aktif yaitu asam berasal dari antioksidan seperti vitamin.
amino yang mempunyai atom C-α.
B. Uraian
6. Jawaban: a
Ikatan peptida adalah ikatan yang mengaitkan dua 1. Sifat-sifat asam amino sebagai berikut.
molekul asam amino. Ikatan ini terjadi dengan a. Asam amino bersifat amfoter yaitu dapat
melepaskan molekul air (H – OH). bersifat asam dan basa. Hal ini karena asam
amino mempunyai gugus karboksil yang
7. Jawaban: d bersifat asam dan juga gugus amina yang
Sifat-sifat protein: bersifat basa.
1) ada yang larut dan ada yang tidak larut dalam b. Asam amino dapat membentuk zwitter ion
air; yaitu ion yang bermuatan ganda. Hal ini karena
2) mengalami kerusakan struktur pada suhu tinggi; pada asam amino terjadi pelepasan H+ yang
3) memiliki viskositas yang lebih besar daripada sekaligus ditangkap oleh molekul bebas pada
air sebagai pelarutnya; gugus amina. Adanya zwitter ion mengakibat-
4) mengkristal jika ditambah amonium sulfat; kan asam amino memiliki kepolaran yang
5) pengocokan dapat mengakibatkan denaturasi tinggi, dapat larut dengan baik dalam air, dan
protein. tidak mudah menguap.
8. Jawaban: d c. Asam amino bersifat optis aktif karena mem-
Protein yang berfungsi sebagai pengatur reaksi punyai atom C asimetris atau atom C kiral, yaitu
dalam tubuh adalah hormon. Enzim merupakan atom C yang mengikat empat buah gugus
protein yang berfungsi sebagai biokatalis. Protein yang berbeda (–H, –COOH, –NH2, dan –R),
kecuali glisin.

Kimia Kelas XII 97


2. Reaksi-reaksi yang memperlihatkan sifat amfoter 4. a. Adanya ikatan peptida dapat diketahui dengan
asam amino sebagai berikut. melakukan uji Biuret yaitu dengan menetesi
a. Sifat amfoter dapat membentuk ester apabila sampel dengan larutan NaOH, kemudian
direaksikan dengan alkohol. larutan tembaga(II) sulfat encer sehingga ter-
O O bentuk warna ungu.
R CH C + R′OH ⎯→ R CH C + H2O
OH OR′ b. Adanya cincin benzena dapat diketahui
NH 2 NH 2 dengan menggunakan uji Xantoprotein yaitu
dengan memanaskan sampel dengan asam
b. Asam amino dengan air melepaskan OH–
nitrat pekat sehingga terbentuk warna kuning
O O
+ H2O ⎯→ R + OH–
kemudian menjadi jingga.
R CH C CH C
O– O– c. Adanya belerang dapat diketahui dengan
NH 2 NH3+ memanaskan larutan protein dengan larutan
3. Para ahli biokimia menggunakan singkatan untuk NaOH pekat dan diberi beberapa tetes larutan
timbal asetat sehingga terbentuk endapan
menuliskan struktur polipeptida. Setiap asam
hitam.
amino diberi lambang dengan tiga huruf. Contoh
polipeptida yang terdiri atas 10 asam amino 5. Berdasarkan fungsinya, protein dibedakan menjadi
dituliskan sebagai berikut. tujuh sebagai berikut.
Gly – Phe – Cys – Ser – Ala – Gly – Asp – Ala – a. Enzim yang berfungsi sebagai biokatalis,
Lys – Asp misal tripsin.
Keterangan: b. Protein transpor berfungsi untuk mengangkut
Gly = glisin O2 ke sel, contoh hemoglobin.
Phe = fenilalanin c. Protein cadangan berfungsi sebagai makanan
Cys = sistein cadangan, contoh ovalbumin.
Ser = serin d. Protein kontraktil berfungsi untuk menggerak-
Ala = alanin kan otot, contoh aktin.
Asp = asam aspartat e. Protein struktural berfungsi untuk melindungi
Lys = lisin jaringan di bawahnya, contoh keratin.
Dalam penulisan rangkaian asam amino tersebut, f. Protein pelindung berfungsi sebagai pelindung
ujung amino (asam amino dengan gugus amino terhadap mikroorganisme patogen, contoh
bebas) ditempatkan di sebelah kiri. Sementara itu, antibodi dan trombin.
ujung karboksil di sebelah kanan. Glisin mempunyai g. Protein pengatur berfungsi mengatur reaksi
gugus –NH2 bebas, sedangkan asam aspartat dalam tubuh, contoh insulin.
(Asp) mempunyai gugus –COOH bebas.

A. Pilihan Ganda CH3 – (CH2)28 – CH2 – OH ⎯→


1. Jawaban: e Mirisil alkohol
Berdasarkan kemiripan struktur kimia yang CH3 – (CH2)14 – C – OCH2 – (CH2)28 – CH3
dimilikinya, lipid digolongkan menjadi trigliserida,
fosfolipid, steroid, dan lipoprotein. Nukleat tersusun O
dari asam amino dan sakarida. Mirisil palmitat

2. Jawaban: a 3. Jawaban: d
Lilin merupakan gabungan ester asam lemak NH2
dengan alkohol. Kedua bagian tersebut memiliki |
rantai panjang. Misal, mirisil palmitat terbentuk dari CH3(CH2)12 – CH = CH – CH – CH – CH2OH
ester asam palmitat dengan mirisil alkohol. |
OH
CH3 – (CH2)14 – C – O – R + Sfingosin

O
Ester dari asam palmitat

98 Makromolekul Karbohidrat, Protein, dan Lemak


O 7. Jawaban: b
R C NH Titik lebur asam stearat lebih tinggi daripada titik
lebur asam oleat. Hal ini terjadi karena asam stearat
CH3(CH2)12 CH CH CH CH CH2OH termasuk asam lemak jenuh, sedangkan asam
OH oleat termasuk asam lemak tidak jenuh. Meskipun
jumlah rantai karbon kedua senyawa sama (18),
Seramida
tetapi ikatan rangkap dua pada asam lemak tidak
CH3(CH2)14 C O CH2 (CH2)14 CH3 jenuh mengakibatkan titik lebur menjadi lebih rendah.
O 8. Jawaban: c
Setilpalmitat Titik lebur paling tinggi dimiliki oleh asam lemak
jenuh dengan jumlah karbon paling banyak. Jumlah
CH3 CH3 CH3 karbon paling banyak dimiliki oleh asam arakidat
dengan jumlah 20. Asam arakidat juga termasuk
CH CH CH CH CH CH3
CH3 asam lemak jenuh. Oleh karena itu, asam arakidat
memiliki titik lebur paling tinggi dibanding beberapa
asam lemak lain dalam tabel di atas.
CH3
9. Jawaban: a
Hormon kelamin perempuan yang tergolong ste-
HO
roid adalah estrogen dan progesteron. Testosteron
dan andosteron merupakan hormon kelamin laki-
Ergosterol
laki. Ergosterol berfungsi sebagai provitamin D.
Kolesterol merupakan komponen utama empedu.
O 10. Jawaban: b
H2C O C (CH2)14CH3 Hidrolisis fosfatidil kolin akan menghasilkan asam
lemak, gliserol, fosfat, dan kolin.
O
HC O C (CH2)7CH CH(CH2)5CH3 B. Uraian
O CH3 1. Asam linoleat memiliki dua ikatan rangkap dua
H2C O P O (CH2)2N+ CH3 sedangkan asam linolenat memiliki tiga ikatan
rangkap dua. Dengan demikian, titik lebur asam
CH3
OH linolenat lebih rendah daripada asam linoleat.
Fosfatidil kolin (lesitin) CH3(CH2)3(CH2CH = CH)2(CH2)7COOH
asam linoleat
4. Jawaban: c CH3(CH2CH = CH)3(CH2)7COOH
Lilin yang berasal dari kepala paus atau lumba- asam linolenat
lumba adalah setilpalmitat dengan rumus struktur
sebagai berikut. 2. a. Trigliserida adalah ester yang terbentuk dari
O gliserol dan asam lemak. Trigliserida biasa
|| disebut dengan lemak atau minyak.
CH3(CH2)14 – C – O – CH2 – (CH2)14 – CH3 b. Fosfolipid adalah trigliserida yang satu asam
lemaknya digantikan oleh gugus fosfat. Gugus
Rumus struktur a adalah seramida.
fosfat tersebut mengikat gugus alkohol
Rumus struktur b adalah sfingosin.
nitrogen. Rumus umumnya sebagai berikut.
Rumus struktur d adalah mirisil palmitat.
O
Rumus struktur e adalah isoprena.
||
5. Jawaban: a H2C – O – C – R1
Fitol merupakan hasil hidrolisis klorofil dan || O
termasuk senyawa terpen. ||
HC – O – C – R2
6. Jawaban: e O
||
Proses hidrogenasi yang digunakan untuk ||
pembuatan margarin dapat terjadi dengan bantuan H2C – O – P – O – H ← dapat disubstitusi oleh
katalis Ni dan gas hidrogen. gas tertentu
|
OH

Kimia Kelas XII 99


c. Steroid adalah lipid yang bukan turunan ester Rumus struktur ergosterol:
dan tidak memiliki gugus asam lemak. Steroid
merupakan molekul organik kompleks yang CH3 CH3 CH3

larut dalam lemak dan merupakan komponen CH CH CH CH CH CH3


utama jaringan sel. CH3

d. Lipoprotein adalah lipid yang terbentuk dari


lipid dan asam amino. CH3

3. Sifat-sifat lilin:
a. termasuk ester dari asam lemak; HO
b. larut dalam pelarut organik tetapi tidak larut
dalam air;
Berdasarkan rumus struktur tersebut terlihat bahwa
c. berfungsi sebagai pelindung atau penahan air;
ergosterol memiliki ikatan rangkap C=C antara
d. sulit terhidrolisis;
atom C nomor 7 dan 8 serta ikatan rangkap C=C
e. tidak dapat diuraikan oleh enzim.
antara atom C nomor 19 dan 20. Selain itu, ergos-
4. Lipid berfungsi sebagai sumber energi (bahan terol juga memiliki gugus metil pada atom C nomor
bakar), merupakan komponen struktural penyusun 21. Sementara itu, pada kolesterol tidak terdapat
membran, dan sebagai lapisan pelindung vitamin dua buah ikatan rangkap dua dan gugus metil pada
serta hormon. atom C nomor tersebut.
5. Rumus struktur kolesterol:
CH3 CH3

CH CH2 CH2 CH2 CH CH3


CH3

CH3

HO

A. Pilihan Ganda 4. Jawaban: a


1. Jawaban: b Laktosa merupakan disakarida yang terbentuk dari
Ketosa adalah monosakarida yang mempunyai glukosa dan galaktosa. Dengan demikian, apabila
gugus fungsi keton, contoh fruktosa. mengalami hidrolisis akan membentuk kembali
monosakarida-monosakarida pembentuknya.
2. Jawaban: a
Sifat-sifat fisik karbohidrat sebagai berikut. 5. Jawaban: a
1) Pada suhu kamar, karbohidrat dapat berupa Pada atom C asimetris nomor 2, gugus –OH
zat padat, hablur tidak berwarna (misal berada di posisi kanan dan gugus –H berada di
sukrosa dan glukosa), zat padat amorf (misal posisi kiri. Dengan demikian, senyawa tersebut
pati), dan basa serat (misal selulosa). berbentuk D dengan nama D-gliseraldehid.
2) Sebagian besar karbohidrat bersifat dapat CHO
memutar bidang polarisasi cahaya.
3. Jawaban: b
HO C H = L-gliseraldehid
Disakarida yang terbentuk dari glukosa dan CH2OH
fruktosa yaitu sukrosa. Jika dihidrolisis, sukrosa
akan terpecah dan menghasilkan glukosa dan
fruktosa. Laktosa terbentuk dari galaktosa dan CHO
glukosa. Selulosa merupakan polisakarida. H C OH
Maltosa terbentuk dari dua molekul glukosa. = D-eritrosa
Galaktosa merupakan monosakarida. H C OH
CH2OH

100 Makromolekul Karbohidrat, Protein, dan Lemak


CHO Rumus struktur asam amino tersebut sebagai berikut.

H C OH H

HO C H = L-eritrosa serin = HO CH2 C COOH

CH2OH NH2

CHO
H
HO C H
glisin = H C COOH
H C OH = D-treosa
NH2
CH2OH
6. Jawaban: b prolin = HC CH2
2
Sifat-sifat glikogen sebagai berikut.
1) Dalam larutannya dapat mereduksi Fehling. H2C CH COOH
2) Pada hidrolisis dengan asam encer, glikogen N
membentuk glukosa. H
3) Mudah larut dalam air panas.
H
7. Jawaban: c
Amilum mengandung dua senyawa yang sistein = HS CH2 C COOH
merupakan polimer dari glukosa, yaitu amilosa dan NH2
amilopektin. Amilosa dapat larut dalam air panas,
sedangkan amilopektin tidak larut dalam air panas. H
Oleh karenanya, tepung yang dicampur dengan air tirosin = HO CH2 C COOH
panas akan membentuk koloid.
NH2
8. Jawaban: b
Struktur galaktosa mirip dengan glukosa. Jadi, asam amino yang mengandung cincin aromatik
Perbedaan keduanya terdapat pada letak gugus adalah tirosin. Tirosin mengandung cincin benzena.
–OH pada atom karbon nomor 4. Gugus –OH 12. Jawaban: a
senyawa galaktosa terletak di sebelah kiri, Rumus struktur yang merupakan gugus ulang dari
sedangkan gugus –OH senyawa glukosa terletak suatu protein adalah:
di sebelah kanan. R H R
9. Jawaban: d
Glukosa tergolong gula yang mengandung gugus C C N C C N
O O H O H H
B
aldehid (–C ). Adanya gugus aldehid ini, meng- 13. Jawaban: d
\ Denaturasi protein adalah hilangnya sifat-sifat
H
alamiah protein karena rusaknya struktur-struktur
akibatkan glukosa dapat mereduksi dan meng-
protein selain struktur utama. Proses denaturasi
hasilkan warna merah bata dari Cu2O
protein dapat terjadi akibat penambahan alkohol
O O
B B dan larutan garam, serta pemanasan.
–C + 2CuO ⎯→ –C + Cu2O
\ \ 14. Jawaban: b
H OH Protein yang pertama kali berhasil ditentukan
struktur primernya adalah insulin. Insulin merupakan
10. Jawaban: e
hormon yang berfungsi mengatur kadar gula darah.
Suatu senyawa membentuk endapan cermin perak
Insulin digunakan untuk terapi bagi orang yang
saat bereaksi dengan pereaksi Tollens, artinya
menderita kekurangan insulin (diabetes melitus).
senyawa tersebut mungkin monosakarida
Miosin berperan dalam sistem kontraksi otot
(glukosa, fruktosa, dan galaktosa), maltosa, dan
kerangka. Fibroin merupakan komponen utama
laktosa. Jika dihidrolisis, senyawa tersebut
dalam serat sutra dan jaring laba-laba. Trombin
menghasilkan dua macam karbohidrat yang
merupakan protein penggumpal darah jika sistem
berlainan. Jadi, senyawa tersebut merupakan
pembuluh terluka. Ribonuklease merupakan protein
disakarida yaitu laktosa.
yang berfungsi sebagai biokatalisator (enzim).
11. Jawaban: d

Kimia Kelas XII 101


15. Jawaban: e 23. Jawaban: b
H Asam laurat merupakan salah satu asam lemak
jenuh. Asam lemak ini tidak mengandung ikatan
CH3 CH COOH CH3 CH2 CH C COOH
rangkap dua pada rantai karbonnya. Sementara
NH2 CH3 NH2 itu, asam palmitoleat, asam linolenat, asam oleat,
alanin isoleusin dan asam linoleat merupakan asam lemak yang
Keduanya mengandung gugus R berupa rantai mengandung ikatan rangkap dua pada rantai
karbon alifatik. karbonnya.
16. Jawaban: d 24. Jawaban: e
Uji keberadaan protein (ikatan peptida) dilakukan Fungsi lipid sebagai berikut.
dengan cara mereaksikannya dengan pereaksi 1) Sebagai sumber energi.
Biuret. Hasil positif jika memberikan warna ungu. 2) Sebagai unsur pembangun membran sel.
Pada tabel tersebut, bahan makanan yang 3) Sebagai pelindung organ-organ penting.
mengandung protein adalah K, M, dan O. 4) Untuk menjaga tubuh dari pengaruh luar.
17. Jawaban: d 5) Sebagai insulator listrik.
Kelebihan asam amino di dalam tubuh akan diubah 6) Membantu melarutkan vitamin dalam darah.
menjadi asam piruvat dan digunakan sebagai Biokatalis reaksi senyawa organik di dalam sel
sumber energi. Enzim merupakan protein. Arginin merupakan fungsi enzim.
dan asam aspartat merupakan asam amino. 25. Rumus struktur kolesterol ditunjukkan oleh . . . .
18. Jawaban: e CH3 CH3

Sistein merupakan asam amino nonesensial. CH CH2 CH2 CH2 CH CH3


CH3
Sementara itu, isoleusin, metionin, triptofan, dan
histidin merupakan asam amino esensial. CH3
19. Jawaban: a a.
Fungsi protein adalah nomor 1) dan 3). Sementara
HO
itu, nomor 2) merupakan fungsi karbohidrat. Nomor O
4) merupakan fungsi lemak. Nomor 5) merupakan CH3

fungsi DNA.
20. Jawaban: d b.
Adanya protein dalam sampel makanan dapat diuji
dengan uji Biuret. Uji positif jika memberikan warna HO
CH3 CH3
ungu. Adanya belerang dalam protein, dapat diuji
CH CH2 CH2 CH2 CH CH3
dengan reaksi Pb(II) asetat. Uji positif jika mem- CH3
berikan warna hitam. Jadi, protein yang
mengandung belerang adalah susu dan putih telur. CH3
c.
21. Jawaban: d
Sifat fisika asam lemak di antaranya memiliki HO

kelarutan dalam air yang semakin berkurang CH3 CH3 CH3


seiring dengan bertambahnya rantai karbon. Asam CH CH CH CH CH CH3
lemak dengan rantai karbon sangat panjang tidak CH3

larut dalam air. Asam lemak tidak jenuh dengan


jumlah ikatan rangkap dua yang semakin banyak d. CH3

memiliki titik lebur yang semakin rendah. Asam


lemak jenuh dengan rantai karbon pendek HO

mempunyai titik lebur rendah. Salah satu sifat CH3

kimia asam lemak yaitu dalam air akan terionisasi OH CH CH2 CH2 COOH
sebagian dan melepaskan ion H+. CH3

22. Jawaban: e CH3


e.
Reaksi oksidasi asam lemak tidak jenuh meng-
akibatkan terbentuknya gugus –COOH dan
HO
terputusnya ikatan rangkap dua C = C.

102 Makromolekul Karbohidrat, Protein, dan Lemak


26. Jawaban: d Reaksi positif terhadap Tollens dan Fehling
Lipopolisakarida merupakan gabungan antara lipid O O
dengan polisakarida (karbohidrat). Berbeda dengan C C
lipoprotein yang terdapat dalam plasma darah H OH
manusia, lipopolisakarida terdapat dalam dinding H C OH ⎯⎯⎯
AgO/Tollens

→ Ag(s) H C OH
sel beberapa bakteri. Manusia dan hewan tidak H C OH
endapan perak
+ H C OH
memiliki dinding sel. Sementara itu, dinding sel
tumbuhan tersusun dari selulosa dan dinding sel H C OH H C OH
jamur tersusun dari kitin. CuO/Fehling
→ Cu2O(s)
⎯⎯⎯⎯ CH2OH
CH2OH
endapan merah
27. Jawaban: c bata
Rumus struktur tersebut memiliki nama skualen. Struktur lingkar 6 dari pentosa
Senyawa tersebut diperoleh dari minyak ikan hiu. O
28. Jawaban: b C
H H
Testosteron merupakan hormon kelamin laki-laki. H C OH H O OH
Estrogen adalah steroid yang terdapat pada hormon
kelamin wanita. Dehidrokolesterol dan ergosterol H C OH ZZZ
X
YZZ
Z H H
berfungsi sebagai provitamin D. Kolesterol H
H C OH HO
merupakan komponen utama empedu. OH OH
CH2OH
29. Jawaban: e
Terpen adalah salah satu jenis lipid, sama halnya
2. Perbedaan amilosa dan amilopektin sebagai
dengan steroid.
berikut.
Beberapa jenis steroid sebagai berikut.
1) kolesterol; No. Amilosa Amilopektin
2) 7-dehidrokolesterol;
1. Kurang larut dalam Larut dalam alkohol
3) ergosterol; alkohol
4) hormon kelamin; 2. Larut dalam air panas Tidak larut dalam air
5) asam-asam empedu. panas

30. Jawaban: d 3. Dengan iodin berwarna Dengan iodin berwarna


biru ungu atau merah lem-
Gliserol termasuk alkohol. Gliserol memiliki gugus bayung
trihidroksi alkohol pada ketiga atom karbonnya. 4. Terdiri atas 250–300 unit Terdiri atas lebih dari
Rumus strukturnya: glukosa 1.000 unit glukosa
5. Antarglukosa terikat Antarglukosa terikat
CH2 OH
dengan ikatan α–1,4- dengan ikatan α–1,4
glikosidik → rantai lurus glikosidik dan sebagian
CH OH ikatan α–1,6 glikosidik
→ rantai bercabang
CH2 OH

B. Uraian 3. Apabila dalam urine terdapat asam urat atau


kreatinin, kedua senyawa ini dapat mereduksi
1. Struktur pentosa
pereaksi Fehling, tetapi tidak dapat mereduksi
O O pereaksi Benedict. Apabila urine seseorang
C C membentuk endapan merah bata setelah ditetesi
OH OH
H C OH H C OH pereaksi Benedict, disimpulkan bahwa dalam urine
tersebut terkandung glukosa. Hal ini mengindikasi-
H C OH dan H C OH kan bahwa orang tersebut mengidap penyakit
H C OH H OH diabetes melitus.
C
4. Kegunaan selulosa sebagai berikut.
CH2OH CH2OH
a. Pembuatan kain katun.
b. Pembuatan kertas saring.
c. Pembuatan kertas pembungkus rokok.

Kimia Kelas XII 103


5. Asam amino esensial tidak disintesis dalam tubuh. 9. Dalam reaksi hidrogenasi pada lemak terjadi
Sebaliknya, asam amino nonesensial dapat pemecahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal.
disintesis dalam tubuh. Contoh asam amino Reaksi ini memiliki arti penting karena mengubah
esensial yaitu arginin, histidin, isoleusin, leusin, asam lemak cair menjadi asam lemak padat,
lisin, metionin, dan fenilalanin. Sementara itu, contoh hidrogenasi asam oleat menjadi asam
contoh asam amino nonesensial yaitu alanin, stearat. Reaksi hidrogenasi melibatkan gas
asparagin, sistein, serin, dan glisin. hidrogen atau Ni sebagai katalis.
6. Protein yang ditambahkan enzim protease akan O
mengalami hidrolisis menjadi beberapa asam
H2COC(CH2)7CH == CH(CH2)7CH3
aminonya. Enzim protease terdiri atas enzim
proteinase dan enzim peptidase. Enzim proteinase O
3H (katalis)
akan memecah protein menjadi molekul yang lebih HCOC(CH2)7CH == CH(CH2)7CH3 ⎯⎯⎯⎯⎯⎯
2
T dan P

kecil. Pemecahan protein ini dibantu enzim O tidak berlebih
peptidase yang memecahkan polipeptida-
H2COC(CH2)7CH == CH(CH2)7CH3
polipeptida.
7. Uji ninhidrin adalah uji umum untuk protein dan O
asam amino. Ninhidrin dapat mengubah asam
amino menjadi suatu aldehid. Uji ini dilakukan H2COC(CH2)16CH3
dengan menambahkan beberapa tetes larutan O
ninhidrin yang tidak berwarna ke dalam sampel, HCOC(CH2)16CH3
kemudian dipanaskan beberapa menit. Adanya O
protein atau asam amino ditunjukkan oleh
terbentuknya warna ungu. Uji Biuret adalah uji H2COC(CH2)16CH3
umum untuk protein (ikatan peptida), tetapi tidak 10. Makanan yang mengandung terlalu banyak lemak
dapat menunjukkan asam amino bebas. Zat yang jenuh akan mengakibatkan timbunan asam lemak
akan diselidiki mula-mula ditetesi larutan NaOH, pada dinding saluran darah sehingga terjadi
kemudian ditambah larutan tembaga(II) sulfat yang penyumbatan pembuluh darah. Akibat selanjutnya
encer. Jika terbentuk warna ungu berarti zat yaitu memicu tekanan darah tinggi, serangan
tersebut mengandung protein. jantung, dan strok.
8. Proses penyabunan terjadi apabila lemak direaksi-
kan dengan NaOH atau KOH sehingga terbentuk
gliserol dan sabun. Reaksinya sebagai berikut.
O
H2C O C R H2C OH
O
HC O C R + 3NaOH → HC OH + 3RCOONa
O
H2C O C R H2C OH

Lemak Natrium Gliserol Sabun


hidroksida
(basa kuat)

104 Makromolekul Karbohidrat, Protein, dan Lemak


A. Pilihlah jawaban yang tepat! Bilangan kuantum elektron terakhir ion tersebut
sebagai berikut.
1. Jawaban: a n =3
27 80 A =2
Konfigurasi elektron unsur 13 M dan 35 X sebagai
berikut. m = –1
27 1
13 M = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1 s =–2
(jumlah elektron valensi = 3)
Jadi, harga keempat bilangan kuantum elektron ter-
80
35 X = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5 1
akhir ion X2+ yaitu n = 3, A = 2, m = –1, dan s = – 2
(jumlah elektron valensi = 7)
Unsur M mencapai kondisi stabil seperti gas mulia 3. Jawaban: a
(struktur oktet) dengan cara melepaskan 3 elektron Senyawa I mempunyai titik didih rendah dan tidak
sehingga terbentuk ion M3+. Sementara itu, unsur dapat menghantarkan arus listrik dalam bentuk
X mencapai kondisi stabil seperti gas mulia larutannya sehingga senyawa I merupakan
(struktur oktet) dengan menangkap 1 elektron senyawa yang memiliki ikatan kovalen nonpolar.
sehingga membentuk ion X–. Jika unsur M dan X senyawa II mempunyai titik didih tinggi dan dapat
bergabung akan membentuk senyawa MX3 melalui menghantarkan arus listrik dalam bentuk larutannya
ikatan ion. Ikatan ion terbentuk antara unsur logam sehingga senyawa II merupakan senyawa yang
dengan unsur nonlogam berdasarkan serah terima memiliki ikatan ion. Senyawa III mempunyai titik
elektron atau antara ion positif dengan ion negatif. didih rendah dan dapat menghantarkan arus listrik
Adapun ikatan kovalen terjadi antara unsur dalam bentuk larutannya sehingga senyawa III
nonlogam dengan unsur nonlogam berdasarkan merupakan senyawa yang memiliki ikatan kovalen
pemakaian bersama pasangan elektron. polar.

2. Jawaban: d 4. Jawaban: b
Ikatan hidrogen adalah ikatan yang terjadi antara
Unsur 59
27 X memiliki konfigurasi elektron sebagai atom H dalam suatu molekul dengan atom F, O,
berikut. atau N dari molekul lain. Ikatan hidrogen
59
= 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d7 merupakan ikatan yang terjadi antarmolekul.
27 X
Berdasarkan ilustrasi tersebut, ikatan hidrogen
Unsur X dapat membentuk ion X 2+ dengan ditunjukkan oleh nomor 2). Nomor 1), 3), 4), dan 5)
melepaskan 2 elektron pada kulit terluarnya yaitu merupakan ikatan kovalen tunggal.
pada subkulit 4s. Dengan demikian konfigurasi
elektron ion X2+ sebagai berikut. 5. Jawaban: d
X2+ = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s0 3d7 Menurut hukum kekekalan massa, massa zat
atau sebelum bereaksi = massa zat sesudah bereaksi.
X2+ = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d7 Dengan demikian penentuan perbandingan massa
Fe dan massa S dapat menggunakan data
Elektron terakhir terletak pada subkulit 3d. percobaan 3). Berdasarkan data percobaan 3),
hj hj h h h perbandingan massa Fe : massa S = 14,0 : 8,0 =
–2 –1 0 +1 +2 7 : 4.
Berdasarkan harga massa atom relatifnya,
perbandingan mol Fe : mol S dalam senyawa FeS
sebagai berikut.

Kimia Kelas XII 105

heru
Mol Fe : mol S = (1 × Ar Fe) : (1 × Ar S) CaCO3(s) + HCl(aq) → CaCl2(aq) + H2O(A) + CO2(g)
= (1 × 56) : (1 × 32) Jika dimisalkan, persamaan reaksi menjadi:
= 56 : 32 aCaCO3(s) + bHCl(aq) → cCaCl2(aq) + dH2O(A) +
=7:4 eCO2(g)
Jadi, pada beberapa percobaan dalam tabel
Misal: a = 1
tersebut akan menghasilkan sisa sebagai berikut.
Ca: a = c
Massa Fe Massa S Massa FeS Massa FeS 1=c
(gram) (gram) (gram) (gram) c=1
5,6 4,0 8,8 0,8 gram S
C: a = e
11,0 6,0 16,5 0,5 gram Fe 1=e
14,0 8,0 22,0 - e=1
18,2 10,0 27,5 0,7 gram Fe Cl: b = 2c
b = 2(1)
6. Jawaban: b b=2
Volume gas CO2 = 20 L H: b = 2d
Volume campuran gas = 8 L 2 = 2d
Misal: 2d = 2
volume CH4 = x L d=1
volume C3H8 = (8 – x)L O: 3a = d + 2e
Perbandingan mol = perbandingan koefisien = 3(1) = 1 + 2(1)
perbandingan volume. 3 =1+2
Reaksi I 3 =3
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g) Jadi, persamaan reaksi setaranya sebagai berikut.
xL 2x L xL 2x L CaCO3(s) + 2HCl(aq) → CaCl2(aq) + H2O(A) +
Reaksi II CO2(g)
C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(g) 8. Jawaban: e
(8 – x) L 5(8 – x) L 3(8 – x) L 4(8 – x) L Larutan elektrolit kuat menghasilkan nyala lampu
terang, terdapat banyak atau sedikit gelembung
Volume gas CO2 = 20 L
gas, serta memiliki α = 1 seperti larutan 3) dan 4).
x L + 3(8 – x) L = 20 L
Larutan 1) dan 5) termasuk larutan elektrolit lemah.
x + 24 – 3x = 20
Larutan 1) menghasilkan nyala lampu redup, meng-
24 – 2x = 20
hasilkan sedikit gelembung gas, serta memiliki
2x = 4
0 < α < 1 (α = 0,05), sedangkan larutan 5) tidak
x =2
menyalakan lampu, memiliki 0 < α < 1
Dengan demikian:
(α = 0,02), serta menghasilkan sedikit gelembung
Volume CH4 = 2 L
gas. Larutan 2) termasuk larutan nonelektrolit
Volume CH4 karena tidak menyalakan lampu, tidak menghasil-
% CH4 = × 100%
Volume campuran kan gelembung gas, dan memiliki α = 0.
2L
= 8 L × 100% = 25% 9. Jawaban: c
ρHCl = 1,08 g/mL
Volume C3H8 = (8 – x) % berat HCl = 17%
= 8 – 2 = 6L
Mr HCl = 36,5
Volume C3H8 V1 = 1 mL
% C3H8 = × 100%
Volume campuran
V2 = 1000 mL
6L
= 8 L × 100% = 75% Sebelum diencerkan:
ρ × %HCl × 10
Jadi, persentase gas metana dan propana berturut- M1 = Mr HCl
turut adalah 25% dan 75%.
1,08 × 17 × 10
7. Jawaban: c = = 5,03 M = 5 M
36,5
Padatan kalsium karbonat (CaCO3) direaksikan Setelah diencerkan:
dengan larutan asam klorida (HCl) menghasilkan M1 × V1 = M2 × V2
larutan kalsium klorida (CaCl2), air (H2O), dan gas
5 × 1 = M2 × 1000
karbon dioksida (CO2). Persamaan reaksi belum
setaranya sebagai berikut.

106 Latihan Ujian Nasional


5 ×1 membentuk larutan penyangga.
M2 = = 0,005 M 3) Campuran NH4OH dan NH4Cl merupakan
1.000
[HCl] = 0,005 M campuran basa lemah dengan garamnya.
Campuran ini dapat membentuk larutan
HCl(aq) → H+(aq) + Cl–(aq) penyangga (penyangga basa).
0,005M 0,005M 0,005M
4) Campuran KOH dengan HCOOK merupakan
pH = –log [H+] campuran basa kuat dengan garamnya.
= –log (0,005) Dengan demikian, campuran ini tidak dapat
= –log (5 × 10–3) membentuk larutan penyangga.
= 3 – log 5 5) Campuran NaOH dengan CH3COOH merupa-
10. Jawaban: a kan campuran basa kuat dengan asam lemah.
Titrasi CH3COOH dengan NaOH merupakan titrasi Reaksi antara NaOH dengan CH 3COOH
asam lemah dengan basa kuat. dituliskan sebagai berikut.
1) pH larutan sebelum dititrasi ditentukan oleh CH3COOH(aq) + NaOH(aq) → CH3COONa(aq) +
konsentrasi H+ dalam CH3COOH. H2O(A)
MCH COOH = 0,1 M
3 VNaOH = 50 mL
Ka = 10–5
MNaOH = 0,1 M
[H+] = K a × MCH3COOH nNaOH = MNaOH × VNaOH
= 10−5 × 0,1 = 0,1 × 50 = 5 mmol
VCH COOH = 50 mL
= 10−6 = 10–3 M 3
MCH COOH = 0,1 M
3
pH = –log [H+]
= –log (10–3) = 3 nCH = MCH × VHCl = 0,1 × 50 = 5 mmol
3COOH 3COOH

pH sebelum dititrasi sebesar 3. CH3COOH(aq) + NaOH(aq) → CH3COONa(aq) + H2O(A)


2) Sebelum mencapai titik ekuivalen, pH larutan m : 5 mmol 5 mmol - -
r : 5 mmol 5 mmol 5 mmol 5 mmol
cenderung tetap karena penambahan sedikit ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– +
basa NaOH mengakibatkan terbentuknya s : - - 5 mmol 5 mmol
penyangga asam. Oleh karena setelah direaksikan asam lemah habis
3) Titik ekuivalen terjadi saat penambahan 25 mL bereaksi, maka campuran 50 mL NaOH 0,1 M dan
NaOH. Larutan yang terjadi bersifat basa 50 mL CH3COOH 0,1 M tidak dapat membentuk
(pH > 7) karena mengandung garam larutan penyangga.
CH3COONa yang bersifat basa.
12. Jawaban: e
4) Setelah melewati titik ekuivalen, pH larutan Garam yang dapat membirukan kertas lakmus
ditentukan oleh konsentrasi NaOH dan merah adalah garam yang bersifat basa. Garam
mengalami kenaikan. yang bersifat basa terbentuk dari asam lemah dan
Jadi, kurva titrasi CH3COOH 0,1 M dengan NaOH basa kuat.
0,1 M ditunjukkan oleh kurva a. 1) KI terbentuk dari basa kuat (KOH) dan asam
11. Jawaban: c kuat (HI) sehingga garam tersebut bersifat
Larutan penyangga adalah campuran dari: netral.
1) asam lemah dengan garamnya; 2) NH4Br terbentuk dari basa lemah (NH4OH)
2) basa lemah dengan garamnya; dan asam kuat (HBr) sehingga garam tersebut
3) asam lemah dengan basa kuat dan jika bersifat asam.
direaksikan sisa asam lemah; 3) NaF terbentuk dari basa kuat (NaOH) dan asam
4) basa lemah dengan asam kuat dan jika lemah (HF) sehingga garam tersebut bersifat
direaksikan sisa basa lemah. basa.
Adapun penjelasan untuk tiap-tiap campuran 4) (NH4)2CO3 terbentuk dari basa lemah (NH4OH)
sebagai berikut. dan asam lemah (H2CO3) sehingga garam
1) Campuran NH 4Cl dengan HI tidak dapat tersebut dapat bersifat asam atau basa
membentuk larutan penyangga karena tergantung harga Ka dan Kb.
merupakan campuran garam dan asam kuat. 5) (HCOO) 2 Ca terbentuk dari basa kuat
2) Campuran KOH dengan HCl merupakan (Ca(OH) 2 ) dan asam lemah (HCOOH)
campuran basa kuat dengan asam kuat. sehingga garam tersebut bersifat basa.
Dengan demikian, campuran ini tidak dapat

Kimia Kelas XII 107

heru
Jadi, garam yang dapat membirukan kertas lakmus 17. Jawaban: e
merah ditunjukkan oleh nomor 3) dan 5). Senyawa organik adalah senyawa mengandung
unsur C, H, dan O. Adapun sifat-sifat senyawa
13. Jawaban: b
organik sebagai berikut.
pH = 10
1) Kebanyakan berasal dari makhluk hidup dan
pOH = 14 – pH = 14 – 10 = 4
beberapa dari hasil sintesis.
pOH = –log [OH–]
2) Reaksi berlangsung lambat.
4 = –log [OH–]
3) Memiliki titik didih dan titik leleh rendah.
[OH ] = 10–4 M

4) Pada umumnya tidak dapat menghantarkan
Mg(OH)2(s) R Mg2+(aq) + 2OH–(aq) arus listrik.
1 5) Gas hasil pembakaran dapat mengeruhkan air
2
× 10–4 M 10–4 M
kapur.
Ksp = [Mg2+] [OH–]2 18. Jawaban: e
1 Pereaksi Fehling, Benedict, dan Tollens digunakan
= ( 2 × 10–4)(10–4)2
untuk menguji adanya gula pereduksi (karbohidrat
= 5 × 10–13
kecuali sukrosa, amilum, dan selulosa). Sukrosa
Jadi, harga hasil kali kelarutan Mg(OH)2 adalah
dan amilum tidak termasuk gula pereduksi
5 × 10–13.
sehingga tidak menghasilkan endapan merah bata
14. Jawaban: d saat diuji dengan pereaksi Fehling atau Benedict
Tekanan uap larutan dipengaruhi oleh jumlah mol serta tidak menghasilkan cermin perak saat diuji
zat terlarut nonvolatil. Semakin banyak mol zat dengan pereaksi Tollens. Sementara itu, maltosa
terlarut nonvolatil, tekanan uap larutan semakin bereaksi positif dengan pereaksi Benedict
kecil. Berdasarkan diagram batang tersebut, larutan menghasilkan endapan merah bata. Uji Seliwanoff
yang mempunyai tekanan uap larutan paling besar digunakan untuk membedakan glukosa dan
adalah larutan N. Sementara itu, larutan yang fruktosa. Fruktosa bereaksi positif dengan pereaksi
mempunyai tekanan uap larutan paling kecil adalah Seliwanoff menghasilkan warna merah, sedangkan
larutan O. glukosa tidak memberikan warna merah. Iodin
digunakan untuk uji polisakarida (amilum, glikogen,
15. Jawaban: b
dan dekstrin). Ketika diuji dengan iodin, amilum
Sifat Koloid Contoh Penerapan menghasilkan warna biru, glikogen menghasilkan
a. Adsorpsi Penggunaan tanah diatome warna merah kecokelatan, dan dekstrin meng-
pada proses pemutihan gula hasilkan warna merah anggur.
pasir.
19. Di antara senyawa-senyawa berikut yang memiliki
b. Efek Tyndall Terjadinya warna biru di langit
pada siang hari. titik didih paling tinggi adalah . . . .
c. Koagulasi Pembentukan delta di daerah a. pentana
muara. b. 3-etilpentana
d. Efek Tyndall Sorot lampu proyektor di c. 2-metilpentana
gedung bioskop. d. 3-metilpentana
e. Elektroforesis Identifikasi jenazah melalui e. 2,2-dimetil-3-etilpentana
tes DNA. Jawaban: e
f. Dialisis Proses cuci darah bagi pen- Semakin panjang rantai karbon (atom C semakin
derita gagal ginjal.
banyak) maka titik didihnya semakin tinggi. Jumlah
atom C dalam tiap-tiap senyawa hidrokarbon pada
16. Jawaban: c
soal sebagai berikut.
Senyawa yang digunakan sebagai bahan pem-
1) pentana → memiliki 5 atom C
buatan zat warna diazo adalah anilina, sedangkan
2) 3-etilpentana → memiliki 7 atom C
senyawa yang digunakan sebagai parfum sabun
3) 2-metilpentana → memiliki 6 atom C
adalah nitrobenzena. Fenol digunakan sebagai
4) 3-metilpentana → memiliki 6 atom C
antiseptik. Asam salisilat digunakan sebagai zat
5) 2,2-dimetil-3-etilpentana → memiliki 9 atom C
antijamur dalam bentuk salep. Asam benzena
Jadi, senyawa yang memiliki titik didih paling tinggi
sulfonat digunakan sebagai bahan pembuatan
adalah 2,2-dimetil-3-etilpentana.
sakarin dan obat-obat sulfat.

108 Latihan Ujian Nasional


20. Jawaban: b Rumus Struktur Kegunaan
O dan Nama Senyawa

H3C –5CH –4C –3CH2 –2CH – CH3 Bahan baku pembuatan asam
benzoat dalam industri, bahan
6
C2H5 1
CH3 baku pembuatan peledak TNT,
7
Toluena dan sebagai pelarut senyawa
organik.
Senyawa di atas termasuk alkanon dengan rantai
induk heptanon (7 atom C). Penomoran dimulai Bahan dasar pembuatan zat
dari sebelah kanan bawah sehingga cabang metil warna diazo, obat-obatan, bahan
(–CH3) terletak pada atom C nomor 2 dan 5 serta bakar roket, dan bahan peledak.
Anilina
O
Parfum sabun, bahan semir
gugus – C – pada nomor 4. Dengan demikian, sepatu, insulator listrik, serta
nama senyawa tersebut adalah 2,5-dimetil-4- bahan pembuatan anilina.
heptanon. Nitrobenzena

21. Jawaban: e 24. Jawaban: d


Reaksi pada soal merupakan reaksi esterifikasi Senyawa karbon yang memiliki rumus umum
yang terjadi antara asam butanoat dengan CnH2nO adalah aldehid dan keton. Berdasarkan
2-propanol. Persamaan reaksinya dapat dituliskan hasil percobaan dengan pereaksi Tollens yang
sebagai berikut. menghasilkan endapan perak, maka kemungkinan
O senyawa tersebut adalah aldehid. Senyawa aldehid
memiliki gugus fungsi –CHO. Sementara itu,
H3C – CH2 – CH2 – C – OH + H3C – CH – CH3 senyawa keton bereaksi negatif dengan pereaksi
OH Tollens dan memiliki gugus fungsi –CO–.
O 25. Jawaban: d
Kegunaan lemak sebagai berikut.
→ H3C – CH2 – CH2 – C – O – CH – CH3 + H2O
1) Sumber energi cadangan.
CH3 2) Komponen struktural penyusun membran.
3) Pelarut vitamin atau hormon.
Senyawa hasil reaksi merupakan senyawa ester 4) Melindungi organ tubuh.
yang memiliki nama IUPAC isopropil butanoat. 5) Menjaga suhu tubuh.

22. Jawaban: a 26. Jawaban: c


Struktur polimer pada soal merupakan struktur
Polimer Monomer Jenis Polimerisasi bakelit. Bakelit banyak digunakan sebagai peralatan
1) Protein Asam amino Kondensasi listrik seperti sakelar listrik. Pipa air biasanya terbuat
2) Polietilena Etena Adisi dari polivinil klorida (PVC), serat tekstil biasanya
3) Karet alam Isoprena Adisi terbuat dari dakron, pelapis panci antilengket
4) PVC Vinil klorida Adisi biasanya terbuat dari teflon, dan plastik kemasan
5) Amilum Glukosa Kondensasi makanan biasanya menggunakan polistirena.

23. Jawaban: b 27. Jawaban: c


Senyawa turunan benzena yang berfungsi sebagai Reaksi eksoterm adalah reaksi yang disertai
bahan baku pembuatan plastik adalah stirena. dengan pelepasan kalor. Reaksi ini ditandai dengan
Rumus struktur stirena ditunjukkan oleh struktur adanya kenaikkan suhu, seperti yang ditunjukkan
b. Adapun kegunaan senyawa turunan benzena oleh gambar 2) dan 3). Adapun gambar 1) dan 4)
lainnya sebagai berikut. menunjukkan reaksi endoterm yaitu reaksi yang
membutuhkan kalor dan ditandai dengan pe-
Rumus Struktur Kegunaan nurunan suhu.
dan Nama Senyawa
28. Jawaban: b
Desinfektan dalam karbol, peng- Persamaan reaksi setara pembakaran sempurna
awet kayu, serta bahan baku
obat-obatan dan zat warna. gas C2H2 sebagai berikut.
Fenol 5
C2H2(g) + 2 O2(g) → 2CO2(g) + H2O(A)

Kimia Kelas XII 109

heru
Entalpi pembakaran 1 mol gas C2H2: 32. Jawaban: e
ΔH°c C2H2 = ΣΔH°f produk – ΣΔH°f reaktan Volume = 0,5 L
Mol SO3 mula-mula = 5 mol
= {(2 × ΔH f°CO 2 ) + (ΔH f°H 2 O)} –
Mol SO3 setimbang = 2 mol
5
{(ΔHf°C2H2) + ( 2 × ΔHf°O2)} Mol SO3 reaksi
5 = mol SO3 mula-mula – mol SO3 setimbang
= {((2 × (–393)) + (–285)} – {(227) + ( 2 × 0)}
=5–2
= (–786 – 285) – 227
= –1.298 kJ/mol = 3 mol
Entalpi pembakaran 0,13 gram gas C2H2 2SO3(g) R 2SO2(g) + O 2(g)
= mol C2H2 × ΔH°c C2H2 mula-mula : 5 mol - -
0,13 reaksi : 3 mol 3 mol 1,5 mol
= 26 × (–1.298) ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
setimbang : 2 mol 3 mol 1,5 mol
= 0,005 × (–1298) = –6,49 kJ 2
⎛ 3 ⎞ ⎛ 1,5 ⎞
Jadi, entalpi pembakaran sempurna 0,13 gram gas [SO 2 ]2 [O 2 ] ⎜ 0,5 ⎟ ⎜ 0,5 ⎟ (6)2 (3) 108 27
Kc = = ⎝ ⎠ ⎝ ⎠
= = 16 = 4
C2H2 sebesar –6,49 kJ. [SO 3 ]2 ⎛ 2 ⎞
⎜ 0,5 ⎟ (4)2
⎝ ⎠
29. Jawaban: c 27
Laju reaksi pembentukan gas hidrogen pada suhu Jadi, tetapan kesetimbangan reaksi 4 .
27°C.
33. Jawaban: b
ΔVH2 36 − 12
vH = = = 1,2 mL/detik MnO2 + 4HCl → MnCl2 + 2H2O + Cl2
2 Δt 30 − 10 +4 –2 +1–1 +2 –1 +1 –2 0
Jadi, laju reaksi pembentukan gas hidrogen
sebesar 1,2 mL/detik. reduksi oksidasi

30. Jawaban: c
2H2S(g) + 3O2(g) R 2H2O(g) + 2SO2(g) Oksidator adalah spesi yang mengalami reaksi


reduksi, sedangkan reduktor adalah spesi yang
jumlah koefisien jumlah koefisien mengalami reaksi oksidasi. Pada reaksi tersebut,
pereaksi = 5 hasil reaksi = 4 MnO2 bertindak sebagai oksidator, HCl bertindak
sebagai reduktor, MnCl2 sebagai hasil reduksi, dan
Jika volume diperbesar, kesetimbangan akan Cl2 sebagai hasil oksidasi.
bergeser ke arah zat yang koefisiennya lebih besar.
Pada reaksi kesetimbangan di atas, kesetimbang- 34. Jawaban: e
an bergeser ke arah pereaksi atau ke kiri (jumlah Zn + Cu2+ → Zn2+ + Cu E° = 1,10 volt (tetap)
koefisien pereaksi > jumlah koefisien hasil reaksi). Sn2+ + 2e– → Sn E° = –0,14 volt (tetap)
Dengan demikian, jumlah partikel pereaksi (H2S Cu2+ + 2e– → Cu E° = 0,34 volt (dibalik)
dan O2) bertambah dan jumlah partikel hasil reaksi
sehingga menjadi:
(H2O dan SO2) berkurang.
Zn + Cu2+ → Zn2+ + Cu E° = 1,10 volt
31. Jawaban: d Sn2+ + 2e– → Sn E° = –0,14 volt
Laju reaksi 1) terhadap 2) dipengaruhi oleh Cu → Cu + 2e
2+ – E° = –0,34 volt
konsentrasi dan luas permukaan karena suhunya ––––––––––––––––––––––––––––––––––– +
sama, tetapi bentuk padatan seng dan konsentrasi Zn + Sn2+ → Zn2+ + Sn Esel = 0,62 volt
larutan HCl berbeda. Laju reaksi 1) terhadap 3) Jadi, harga potensial standar reaksi:
dipengaruhi oleh suhu karena bentuk padatan logam Zn + Sn2+ → Zn2+ + Sn sebesar 0,62 volt.
seng dan konsentrasi larutan HCl sama, tetapi
suhunya berbeda. Laju reaksi 2) terhadap 3) 35. Jawaban: a
dipengaruhi oleh suhu, luas permukaan, dan wAg = 1,08 gram
konsentrasi larutan HCl karena suhu, bentuk valensi Ag = 1
padatan seng, dan konsentrasi larutan HCl valensi Cu = 2
berbeda. Laju reaksi 3) terhadap 5) dipengaruhi oleh w Ag e Ag
luas permukaan karena konsentrasi larutan HCl =
wCu eCu
dan suhunya sama, tetapi bentuk padatan seng Ar Ag
berbeda. Laju reaksi 4) terhadap 5) dipengaruhi oleh w Ag
= valensi Ag
Ar Cu
luas permukaan dan konsentrasi larutan HCl karena wCu
valensi Cu
suhunya sama, tetapi bentuk padatan seng dan
konsentrasi larutan HCl berbeda.

110 Latihan Ujian Nasional


108 38. Jawaban: a
1,08
= 1
63,5 No. Mineral Kandungan Unsur
w Cu
2
1) Ortoklase Silikon
1,08 108
= 2) Karnalit Aluminium
w Cu 31,75
3) Kriolit Fosfor
31,75
wCu = 108 × 1,08 gram 4) Apatit Magnesium
5) Pirit Belerang
wCu = 0,3175 gram
39. Jawaban: e
Jadi, massa tembaga yang diendapkan sebanyak
Proses pengolahan unsur krom (Cr) dinamakan
0,3175 gram.
Goldschmidt. Solvay merupakan proses pem-
36. Jawaban: e buatan senyawa natrium karbonat (Na2CO 3).
Korosi pada pipa besi yang ditanam dalam tanah Ostwald merupakan proses pembuatan asam nitrat
dapat dicegah dengan pengorbanan anode. Pipa (HNO3). Tanur tiup merupakan proses pengolahan
besi dihubungkan dengan logam yang lebih aktif besi. Bilik timbal merupakan proses pembuatan
(memiliki E°red Fe lebih kecil) daripada besi. Ketika asam sulfat (H2SO4) menggunakan katalis gas NO
logam tersebut dikontakkan dengan pipa besi, dan NO2.
logam tersebut akan berkarat tetapi pipa besi tidak
40. Jawaban: b
berkarat. Berdasarkan data di atas, logam yang
paling efektif untuk mencegah korosi pada pipa besi Senyawa Kegunaan
yang ditanam dalam tanah adalah logam T karena
a. Mg(OH) 2 Menetralkan asam lambung
memiliki harga E°red Fe paling kecil (–2,37 volt).
b. CaSO 4 Gips (patah tulang)
37. Jawaban: a c. MgSO4 Pencahar
Sifat-sifat unsur pada soal merupakan sifat d. Ba(NO3) 2 Kembang api
golongan halogen (VII A). Unsur halogen meliputi e. Ca(ClO) 2 Pemutih
F, Cl, Br, I, dan At. Kalium merupakan unsur
golongan IA, oksigen merupakan unsur golongan
VI A, nitrogen merupakan unsur golongan V A,
dan magnesium merupakan unsur golongan II A.

Kimia Kelas XII 111

heru

Anda mungkin juga menyukai