Anda di halaman 1dari 117

RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMAN


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII IPA/1
Alokasi Waktu : 5 x 45 menit ( 2 x pertemuan )
Tahun Pelajaran :

I. Standar Kompetensi
1. Menjelaskan sifat-sifat koligatif larutan nonelektrolit dan elektrolit
II. Kompetensi Dasar
Menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku larutan, dan tekanan osmosis
termasuk sifat koligatif larutan.
III. Indikator
 Menghitung konsentrasi suatu larutan (kemolalan dan fraksi mol) serta kegunaannya
(Kerja Keras,Mandiri,Jujur).
IV. Tujuan Pembelajaran
 Siswa dapat menghitung suatu larutan (kemolalan dan fraksi mol) serta kegunaannya
V. Materi Ajar
 Kemolalan
 Fraksi mol
1. Kemolalan
Kemolalan atau molakitas menyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam 1 kilogram zat pelarut,
kemolalan dinotasikan dengan m.
mol zat terlarut
m
Kg zat pelarut

Rumusan diatas dapat dijabarkan menjadi :


gram 1000
m  x
Mr p

Dengan g = massa zat terletak (gram)


Mr = massa molekul reltif zat terlarut
p = massa zat pelarut (gram)
Penggunaan molalitas adalah untuk perhitungan kenaikan titik didih dan penurunan sifat koligatif larutan.

Contoh :
1. Sebanyak 27 gram glokosa (Mr = 180) dilarutkan dalam 200 gram air. Tentukan
kemolalan larutan glukosa.
Jawab
gram 1000
m x
Mr P
27 1000
 x
180 200
 0,75m
Jadi, kemolalan larutan glokosa = 0,75m
2. Fraksi Mol
Fraksi mol suatu zat menunjukkan perbandingan mol zat terlarut terhadap jumlah mol total campurannya,
karena campuran merupakan larutan maka berarti jumlah mol zat terlarut ditambah mol zat pelarut.
np nt
Xp  dan Xt 
np  nt np  nt

np = mol zat pelarut ; Xp = fraksi mol zat pelarut


nt = mol zat pelarut ; Xt = fraksi mol zat terlarut

Contoh :

1. Sebanyak 85,5 gram gula (Mr = 342) dilarutkan dalam 180 gram air (Mr = 18). Tentukan fraksi
mol gula !
Jawab :
gram
mol gula (bt ) 
Mr
85,5

342
 0,25 mol
gram
mol air (np ) 
Mr
180

18
 10 mol
nt
Xt 
nt  np
0,25

0,25  10
0,25

10,25
 0,0244
Jadi, fraksi mol gula = 0,0244
VI. Metode Mengajar
 Ceramah
 Latihan
 Penugasan
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal (2x15 menit)
Apersepsi
- Menyapa siswa dan mengondisikan kelas
- Memeriksa kehadiran siswa
- Menyampaikan kompetensi yang akan di capai
Motivasi
- Menanyakan pada siswa apa yang dimaksud dengan konsentrasi
Kegiatan Inti
Tatap Muka (140 menit)
Eksplorasi
Guru:
- Menjelaskan pengertian molalitas serta satuannya dan pengertian fraksi mol.
- Menjelaskan dan memberikan contoh perhitungan mencari konsentrasi larutan
(molar, molal, fraksi mol)
Elaborasi
- Membuat soal dan menyuruh siswa untuk menyelesaikannya di papan tulis
Konfirmasi
Meminta siswa menjelaskan pengertian molalitas serta satuannya dan pengertian fraksi mol.
Siswa :
- Mendengar dan menuliskan pengertian molalitas serta satuannya dan pengertian
fraksi mol.
- Menyelesaikan soal

Kegiatan Akhir (2x10 menit)


- Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan pelajaran
- Mengingatkan siswa untuk membaca pelajaran selanjutnya
- Memberi salam
Tugas Terstruktur
- Mengerjakan soal
Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Siswa membuat larutan dengan konsentrasi tertentu yang dicobakan di rumah
VIII. Alat/Bahan/Sumber
 Alat/Bahan : white board, spidol dan penghapus

 Sumber : - Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta : Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira.

IX. Evaluasi/Penilaian

 Teknik Penilaian : Tugas/PR (tes tertulis)


 Bentuk Instrumen : Essay/Uraian
 Instrumen
1) Tentukanlah kemolalan 45 gram C6 H12 O6 yang dilarutkan
dalam 500 gram air !
2) Hitunglah fraksi mol urea dalam larutan urea 20% (Mr Urea =
60).
3) Tentukanlah fraksi mol 150 ml larutan H2 S04 10m, jika Mr H2
S04 = 98 dan Mr H2O = 18 serta massa jenis larutan 1,2 gr/ml

No Penyelesaian Skor
1. Dik : massa C6 H12 O6 = 45 gram
massa pelarut = 500 gram
Dit : m.........?
Dij :
gram 1000 10
M = x
Mr P
45 1000
= x
180 500
= 0,5 molal
2. Dik : Mr Urea 20% = 60
Dit : X urea
penyelesaian : 20
Dalam 100 gr larutan urea 20% terdapat 20 gram urea dan 80
gram air.
gram 80
N air =   4,44 mol
Mr 18
gram 20
N urea =   0,33 mol
Mr 60
n urea 0,33 mol
X urea =   0,069
n urea  n air (0,33  4,44) mol

3. Massa larutan = Volum x massa jenis


= 150 x 1,2
= 180 gram
Misalkan massa H2 SO4 = 26 gram
20
gram 1000
m  x
Mr P
gram 1000 26 1000
10  x    10  x
Mr (180  26) 98 (180  26)
180  26  1,02 26
180  2,02 26
x  89,1 gram
gram 89,1
mol H 2 SO4 ( nt )    0,909 mol
Mr 98
massa air  (180  89,1) gr  90,9 gram
gram 90,9
mol air ( np )    5,05 mol
Mr 18
nt 0,909 mol
Xt    0,153
nt  np (0,909  5,05) mol
jadi fraksi mol H 2 SO4  0,153
Total 60

Tugas Terstruktur

- Mengerjakan soal pada buku paket

Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur


- Membuat larutan dengan konsentrasi tertentu

Tabel Penilaian

Jenis Tagihan Bobot


Uraian 60
Tugas terstruktur 20
Tugas mandiri tidak terstruktur 20
Total 100

Skor yang diperoleh


Nilai  x 100
skor total

Mengetahui Tebing Tinggi,


Kepala SMA Guru Mata Pelajaran

RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Nama Sekolah : SMAN
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII IPA/1
Alokasi Waktu : 5 x 45 menit
Tahun Pelajaran :

I. Standar Kompetensi
1. Menjelaskan sifat-sifat koligatif larutan nonelektrolit dan elektrolit
II. Kompetensi Dasar
1.1. Menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku larutan, dan tekanan
osmosis termasuk sifat koligatif larutan.
III. Indikator
 Menjelaskan pengertian sifat koligatif larutan non elektrolit (hukum Roulth) dan larutan elektrolit
(Rasa ingin tahu,Jujur,Kerja keras,Mandiri).
IV. Tujuan Pembelajaran
 Siswa dapat memahami pengertian sifat koligatif larutan non elektrolit (hukum Roulth) dan larutan
elektrolit
V. Materi Ajar
 Sifat koligatif larutan
Sifat koligatif larutan merupakan sifat fisika larutan. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang
hanya tergantung pada jumlah partikel zat terlarut (konsentrasi larutan) dalam larutan, dan tidak tergantung
pada jenis zat terlarut.
Misalnya, ada tiga jenis larutan, yaitu larutan glukosa 0,1 molal, larutan urea 0,1 molal, dan larutan
garam dapur NaCl 0,05 molal. Ketiga larutan tersebut mempunyai titik didih yang sama. Larutan glukosa dan
urea adalah larutan nonelektrolit dengan konsentrasi yang sama, akan tetapi larutan NaCl adalah larutan
elektrolit. NaCl terionisasi sempurna menjadi ion Na+ dan Cl- dengan reaksi sebagai berikut.
NaCl  Na+ + Cl-
0,05 m 0,05 m 0,05 m
Pada larutan NaCl tidak ditemukan lagi molekul NaCl. Yang ada hanya ion Na + dan Cl- dengan kadar total
partikel ionnya 0,1 molal. Karena ketiga larutan tersebut mempunyai kadar partikel yang sama yaitu 0,1
mola, maka titik didihnya juga sama. Untuk larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit dengan konsentrasi
yang sama mempunyai jumlah partikel yang berbeda. Oleh karena itu rumus untuklarutan elektrolit dan
nonelektrolit berbeda.
Banyak fenomena alam yang sangat erat kaitannya dengan sifat koligatif larutan. Salah satunya sifat
koligatif larutan adalah tekanan osmotik. Contoh pengunaan tekanan osmotik dalam kehidupan sehari-hari
adalah cairan infus bagi pasien harus mempunyai tekanan osmotik yang sama dengan cairan dalam sel darah.
Sifat koligatif larutan mencakup tekanan uap, titik didih, titik beku dan tekanan osmosis.
VI. Metode Mengajar
 Ceramah
 Penugasan
 Diskusi
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal (2 x 15 menit)
Apersepsi
- Mengulang kembali pelajaran yang sudah lewat secara sekilas
- Menyampaikan kompetensi yang akan di capai
Motivasi
- Apa contoh sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari?

Kegiatan Inti
Tatap Muka (140 menit)
Eksplorasi
Guru:
- Menjelaskan pengertian sifat koligatif larutan non elektrolit (hukum Roulth) dan
larutan elektrolit.
- Memberikan contoh dari larutan yang bersifat koligatif
Elaborasi
-Meminta siswa menyebutkan contoh-contoh sifat koligatif dalam kehidupan sehari-hari
Konfirmasi
- Menugaskan siswa untuk mendiskusikan hubungan konsentrasi dengan sifat
koligatif larutan dan guru juga memperhatikan jalannya diskusi
Siswa :
- Mendengar dan memperhatikan pengertian sifat koligatif larutan non elektrolit dan
contohnya
- Mendiskusikan dengan teman sebangku hubungan antara konsentrasi (molal dan
fraksi mol) dengan sifat koligatif larutan.
- Memaparkan hasil diskusi (3 kelompok saja)
Kegiatan Akhir (2 x 10 menit)
- Guru bersama sama dengan siswa menyimpulkan pelajaran
- Menugaskan siswa untuk membaca pelajaran selanjutnya
- Memberi salam
Tugas Terstruktur
- Mengerjakan soal latihan
Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Siswa mengerjakan soal-soal latihan yang ada di buku pegangan siswa
VIII. Alat/Bahan/Sumber
 Alat/Bahan : white board, spidol dan penghapus

 Sumber : - Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta : Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
IX. Evaluasi/Penilaian
 Teknik Penilaian : Lisan
 Bentuk Instrumen : Essay
 Instrumen :
1) Apa saja yang termasuk sifat koligatif larutan?
Penyelesaian
1. Yang termasuk dalam sifat koligatif adalah: tekanan uap, titik didih, titik beku, dan tekanan osmosis.
Tugas Terstruktur
- Mengerjakan soal latihan
Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Siswa mengerjakan soal-soal latihan yang ada di buku pegangan siswa
Jenis Tagihan Bobot
Uraian 60
Tugas terstruktur 20
Tugas mandiri tidak terstruktur 20
Total 100
Skor yang diperoleh
Nilai  x 100
skor total

Mengetahui Tebing Tinggi,


Kepala SMA Guru Mata Pelajaran

RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Nama Sekolah : SMAN
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII IPA/1
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Tahun Pelajaran :

I. Standar Kompetensi
1. Menjelaskan sifat-sifat koligatif larutan nonelektrolit dan elektrolit
II. Kompetensi Dasar
1.1. Menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku larutan, dan tekanan
osmosis termasuk sifat koligatif larutan.
III. Indikator
 Menjelaskan pengaruh zat terlarut yang sukar menguap terhadap tekanan uap larutan(Rasa ingin
tahu,gemar membaca,mandiri,Kerja keras).
 Menjelaskan pengaruh suhu terhadap tekanan uap larutan (Rasa ingin tahu,gemar
membaca,mandiri,Kerja keras).
 Menghitung tekanan uap suatu larutan(Mandiri,Kerja keras,jujur).
 Menghitung penurunan tekanan uap suatu larutan (Mandiri,Kerja keras,jujur).
 Menganalisa dan menafsirkan ΔP melalui diagram PT(Jujur,Mandiri,Kerja keras).
IV. Tujuan Pembelajaran
 Siswa dapat memahami pengaruh zat terlarut yang sukar menguap terhadap tekanan uap larutan
 Siswa dapat menjelaskan pengaruh suhu terhadap tekanan uap larutan.
 Siswa dapat menghitung tekanan uap suatu larutan.
 Siswa dapat menghitung penurunan tekanan uap suatu larutan.
 Siswa dapat menganalisa dan menafsirkan ΔP melalui diagram PT
V. Materi Ajar
 Tekanan uap jenuh larutan
Tekanan uap jenuh suatu zat bergantung pada jenis zat dan suhu. Suatu zat cair yang molekul-molekulnya
mudah melepaskan diri dari cairannya, akan menghasilkan makin banyak molekul yang berada dalam bentuk
uap. Hal ini berarti tekanan uap jenuh makin besar. Jika partikel uap makin banyak, maka tekanan uap makin
besar.
Jika air sebagai pelarut murni diuapkan pada suhu tertentu dan tekanan tertentu maka uap air yang ada
akan menyebabkan tekanan uap pelarut pada pelarut murni. Tekanan uap pelarut mulai dinotasikan dengan
po.
Jika kedalam air tersebut ditambahkan zat terlarut yang tidak menguap, misalnya glukosa, urea, atau
garam dapur, maka akan membentuk larutan. Kemudian larutan tersebut dipanaskan pada suhu dan tekanan
yang sama seperti pada air murni, maka pelarut air dalam larutan akan menguap dan menyebabkan tekanan
uap pelarut pada larutan. Tekanan uap pelarut dinotasikan dengan P. Selisih antara tekanan uap jenuh pelarut
murni dan dengan tekanan uap jenuh larutan disebut penurunan tekanan uap jenuh (  P), jadi

P = Po - P

Harga P berbanding lurus dengan jumlah air yang ada dalam larutan. Makin banyak zat terlarut berarti makin
sedikit uap air, maka harga P makin kecil, dan begitulah sebaliknya.

P = Po Xp

P = tekanan uap pelarut pada larutan


Po = tekanan uap pelarut pada pelarut murni
Xp = fraksi mol zat pelarut ; O < Xp < I

 Penurunan Tekanan Uap


Harga tekanan pelarut pada larutan (P) akan selalu lebih kecil
po Δp dari tekanan uap pelarut pada pelarut murni (Po). Dapat juga
p cair dikatakan bahwa tekanan uap pelarut pada pelarut akan turun
padat harganya jika pelarut diubah menjadi larutan (pelarut
Tekanan ditambah zat terlarut)
(atm) gas
t (0C) Penurunan harga tekanan uap ini disebut penurunan tekanan
uap dan dinotasikan dengan ΔP.
= Diargam untuk pelarut
= Diagram P, T Tekanan untuk larutan
“Diagram P, T Tekanan Uap”
Menurut Raoult, untuk larutan-larutan encer dari zat yang tak atsiri, penurunan tekanan uap jenuh larutan
sama dengan hasil kaki tekanan uap jenuh pelarut murni dengan fraksi mol zat terlarut, sedangkan tekanan
uap jenuh larutan sma dengan hasil kali tekanan uap jenuh pelarut murni dengan fraksi mol pelarut :
ΔP = XB . Po ; P = XA . Po

Po = tekanan uap jenuh pelarut murni


P = tekanan uap jenuh larutan
ΔP = penurunan tekanan uap jenuh
XA = fraksi mol zat pelarut
XB = fraksi mol zat terlarut
Contoh

1. Tekanan uap jenuh air pada 100 oC adalah 760mmHg. Berapakah tekanan uap jenuh larutan
glukosa 10% pada 100 0C ? (H = 1 ; (H = 1 ; C = 12 ; 0 = 16)
Penyelesaian
Tekanan uap jenuh larutan sebanding dengan fraksi mol pelarut. Dalam 100 gram larutan terdapat :
90
Air 90%  90 gram  mol  5 mol
18
10
Glukosa 10%  10 gram  mol  0.056 mol
180
5
X air
5  0,056
P  X air . po
 0,99 . 760 mmHg
 752,4 mmHg

VI. Metode Mengajar


 Ceramah
 Latihan
 Penugasan
 Tanya Jawab

VII. Langkah-Langkah Pembelajaran


Kegiatan Awal (15 menit)
Apersepsi
- Menanyakan kembali pelajaran yang sudah selesai dan menghubungkannya
dengan materi yang akan diajarkan
- Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai
Motivasi
- Dengan belajar tekanan uap maka kita akan mampu membedakan tekanan uap yang paling besar antara
air dan alkohol pada suhu yang sama.

Kegiatan Inti
Tatap Muka (60 menit)
Eksplorasi
Guru:
- Menjelaskan pengertian tekanan uap jenuh dan penurunan tekanan uap
- Menjelaskan pengaruh zat terlarut yang sukar menguap terhadap tekanan uap
larutan
- Menjelaskan pengaruh suhu terhadap tekanan uap larutan
- Menjelaskan dan memberikan contoh cara menghitung penurunan tekanan uap
Elaborasi
- Meminta siswa Menuliskan pengertian tekanan uap jenuh dan penurunan tekanan
uap jenuh,
Menghitung tekanan uap suatu larutan,Menghitung penurunan tekanan uap larutan.
Konfirmasi
- Meminta siswa Menganalisa dan menafsirkan ΔP melalui diagram PT
- Mengerjakan latihan dan menuliskan di papan tulis
Siswa :
- Menuliskan pengertian tekanan uap jenuh dan penurunan tekanan uap jenuh
- Menghitung tekanan uap suatu larutan .
- Menghitung penurunan tekanan uap larutan.
- Menganalisa dan menafsirkan ΔP melalui diagram PT
- Mengerjakan latihan dan menuliskan di papan tulis
Kegiatan Akhir (10 menit)
- Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan pelajaran
- Mengingatkan siswa untuk membaca pelajaran selanjutnya
- Memberikan PR siswa
- Memberi salam
Tugas Terstruktur
- Mengerjakan soal
Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Siswa mencari contoh zat yang mudah menguap dan zat yang sukar menguap
VIII. Alat/Bahan/Sumber
 Alat/Bahan : white board, spidol, penghapus serta Media Peta Konsep

 Sumber : - Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta : Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
IX. Evaluasi/Penilaian
 Teknik Penilaian : Tertulis
 Bentuk Instrumen : Essay
 Instrumen :
1. Tekanan uap larutan urea pada suhu
500C = 42,5 mmHg. Tentukan fraksi mol urea jika tekanan uap air jenuh pada suhu 500C = 43,5 mmHg.
2. Jika 18 gram glukosa (Mr = 180)
dilarutkan dalam 90gram air (Mr = 18).
Jika tekanan uap air jenuh pada suhu 300C = 32 mmHg, maka :
a. Tentukan tekanan uap larutan .
b. Tentukan penurunan tekanan uap
Pembahasan

No. Penyelesaian Skor


1. Dik : P = 42,5 mmHg
Po = 43,5 mmHg
Dit : Xe 30
Pembahasan :
P = Po . Xp
42,5 = 43,5 Xp
Xp = 0, 977
Xt = 1 – Xp = 1-0,997 = 0,023
2. mol glokosa (nt ) 
gram

18
 0,1 mol
Mr 180
gram 90
mol air ( np )    5 mol
Mr 18 30
np
Xp 
np  nt
5
  0,9804
5  0,1
Xt  1  Xp
 1  0,9804
 0,0196
a ) P  P o . Xp
 32 . 0,9804
31,37 mmHg

b) P  P 0 .Xp
 31. 0,0196
0,63 mmHg

Total 60

Tugas Terstruktur

- Mengerjakan soal latihan 9-10

Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur

- Siswa mengerjakan soal-soal latihan yang ada di buku pegangan siswa

Jenis Tagihan Bobot


Uraian 60
Tugas terstruktur 20
Tugas mandiri tidak terstruktur 20
Total 100

skor yangdiperoleh
Nilai  x 100
skor total

Mengetahui Tebing Tinggi,


Kepala SMA Guru Mata Pelajaran
RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMAN


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII IPA/1
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Tahun Pelajaran :

I. Standar Kompetensi
1. Menjelaskan sifat-sifat koligatif larutan nonelektrolit dan elektrolit
II. Kompetensi Dasar
1.1. Menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku larutan, dan tekanan
osmosis termasuk sifat koligatif larutan.
III. Indikator
 Menjelaskan penurunan titik beku suatu zat cair akibat penambahan zat terlarut(Rasa Ingin
Tahu,Jujur,Gemar Membaca).
IV. Tujuan Pembelajaran
 Siswa dapat memahami penurunan titik beku suatu zat cair akibat penambahan zat terlarut.
V. Materi Ajar
 Penurunan titik beku
Jika air pelarut murni didinginkan maka pada suhu 00C air tersebut akan membeku. Tekanan uap jenuh
permukaan air sebesar 1 atm, kemudian jika ke dalam air ditambahkan zat terlarut, maka pada suhu 0 0C
ternyata belum membeku. Dan pada suhu tersebut tekanan uap jenuh permukaannya lebih kecil dati atm.
Agar larutan tersebut membeku, maka tekanan uap jenuh larutan harus mencapai 1 atm. Untuk mencapai ini
maka suhu larutan harus diturunkan. Setelah tercapai tekanan uap jenuh larutan/atm, maka larutan tersebut
membeku. Turunnya suhu beku larutan dari titik beku pelarutnya disebut penurunan titik beku larutan, dan
dinotasikan Δtp.
a. Titik dimana air membeku, yaitu pada suhu 00C tekanan uap
c a jenuh 1 atm.
1 atm
cair b. Titik pada suhu 00C untuk latihan dengan tekanan dibawah 1
Tekanan b atm dan pada suhu ini larutan belum membeku.
(atm) padat gas c. Titik dimana tekanan uap jenuh larutan mencapai 1 atm. Pada
titik ini larutkan membeku dan suhunya lebih rendah dari titik
0
ΔTf O C 0
Suhu ( C) beku pelarutnya.

“Diagram P. T penurunan titik beku”


= garis beku eplarut (air)
= garis beku larutan

Jika titik beku pelarut = tf1


titik beku larutan = tf2
Maka penurunan titik beku (Δtf) = tf1 – tf2

Δtf = kf . m Atau gram 1000


Δtf = kf . .
Mr P

Kf = konstanta penurunan titik beku molar

VI. Metode Mengajar


 Ceramah
 Penugasan
 Tanya Jawab
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal (15 menit)
Apersepsi
- Menyapa siswa dan mengondisikan kelas
- Menagih PR
- Menanyakan kembali pelajaran yang sudah selesai
- Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai
Motivasi
- Manakah yang mempunyai titik beku lebih tinggi, air murni atau air laut?
Kegiatan Inti
Tatap Muka (110 menit)
Guru:
Eksplorasi
- Menjelaskan pengertian titik beku
- Menjelaskan penurunan titik beku suatu zat cair akibat penambahan zat terlarut.
- Menjelaskan rumus menghitung mencari titik beku pelarut, titik beku larutan dan
juga penurunan titik beku.
Elaborasi
- Meminta siswa menuliskan pengertian titik beku, penurunan titik beku suatu zat
cair akibat penambahan zat terlarut.
Konfirmasi
- Meminta siswa mengerjakan latihan menghitung titik beku pelarut, titik beku
larutan dan juga penurunan titik beku.
Siswa :
- Mendengarkan dan menuliskan pengertian titik beku dan mengerjakan latihan soal
menghitung titik beku pelarut, titik beku larutan dan juga penurunan titik beku.
Kegiatan Akhir (10 menit)
- Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan pelajaran
- Quis
- Memberi salam
III. Alat/Bahan/Sumber
 Alat/Bahan : white board, spidol dan penghapus

 Sumber : - Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta : Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
- Internet
IX. Evaluasi/Penilaian
 Teknik Penilaian : Tertulis
 Bentuk Instrumen : Essay
 Instrumen :
1. Tuliskan pengertian titik beku!
2. Mengapa pada tekanan 1 atm, air membeku pada 00C?
3. Tuliskan rumus mencari penurunan titik beku!

Penyelesaian
1. Titik beku adalah suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap padatannya.
2. Karena pada tekanan 1 atm air membeku pada suhu 00C karena pada suhu itulah tekanan uap air
sama dengan tekanan uap es
3. Rumus mencari penurunan tekanan uap adalah :
titik beku pelarut = tf1
titik beku larutan = tf2
Maka penurunan titik beku (Δtf) = tf1 – tf2

Δtf = kf . m Atau gram 1000


Δtf = kf . .
Mr P

Kf = konstanta penurunan titik beku molar

Tugas Terstruktur
- Mengerjakan soal halaman 15

Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur

- Mencari informasi tentang pengaplikasian materi pelajaran dalam kehidupan


sehari-hari.Contoh: pengaruh garam terhadap titik beku es krim dll.

Jenis Tagihan Bobot


Uraian 60
Tugas terstruktur 20
Tugas mandiri tidak terstruktur 20
Total 100

Skor yang diperoleh


Nilai  x 100
skor total

Mengetahui Tebing Tinggi,


Kepala SMA Guru Mata Pelajaran

RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Nama Sekolah : SMAN


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII IPA/1
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Tahun Pelajaran :

I. Standar Kompetensi
1. Menjelaskan sifat-sifat koligatif larutan nonelektrolit dan elektrolit

II. Kompetensi Dasar


1.1. Menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku larutan, dan tekanan
osmosis termasuk sifat koligatif larutan.

III. Indikator
 Mengamati penurunan titik beku dan titik didih suatu zat cair akibat penambahan zat terlarut
berdasarkan percobaan(Rasa Ingin Tahu,Jujur,Mandiri,Bersahabat).
 Menghitung penurunan titik beku dan titik didih larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan data
percobaan(Jujur,Mandiri,Kerja Keras).
 Menafsirkan ΔTf dan ΔTb melalui diagram PT(Jujur,Mandiri,Kerja keras).

IV. Tujuan Pembelajaran


 Siswa dapat mengamati penurunan titik beku dan titik didih suatu zat cair akibat penambahan zat
terlarut berdasarkan percobaan.
 Menghitung penurunan titik beku dan titik didih larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan data
percobaan
 Siswa mampu untuk menafsirkan ΔTb dan ΔTf melalui diagram PT

V. Materi Ajar
 Titik beku dan penurunan titik beku
Jika air pelarut murni didinginkan maka pada suhu 00C air tersebut akan membeku. Tekanan uap jenuh
permukaan air sebesar 1 atm, kemudian jika ke dalam air ditambahkan zat terlarut, maka pada suhu 0 0C
ternyata belum membeku. Dan pada suhu tersebut tekanan uap jenuh permukaannya lebih kecil dati atm.
Agar larutan tersebut membeku, maka tekanan uap jenuh larutan harus mencapai 1 atm. Untuk mencapai ini
maka suhu larutan harus diturunkan. Setelah tercapai tekanan uap jenuh larutan/atm, maka larutan tersebut
membeku. Turunnya suhu beku larutan dari titik beku pelarutnya disebut penurunan titik beku larutan, dan
dinotasikan Δtp.
a. Titik dimana air membeku, yaitu pada suhu 00C tekanan uap
c a jenuh 1 atm.
1 atm
cair d. Titik pada suhu 00C untuk latihan dengan tekanan dibawah 1
Tekanan b atm dan pada suhu ini larutan belum membeku.
(atm) padat gas e. Titik dimana tekanan uap jenuh larutan mencapai 1 atm. Pada
titik ini larutkan membeku dan suhunya lebih rendah dari titik
ΔTf O C0 0
Suhu ( C) beku pelarutnya.

“Diagram P. T penurunan titik beku”


= garis beku eplarut (air)
= garis beku larutan

Jika titik beku pelarut = tf1


titik beku larutan = tf2
Maka penurunan titik beku (Δtf) = tf1 – tf2
gr 1000
Δtf = kf . m Δtf = kf . Mr .
Atau p

Kf = konstanta penurunan titik beku molar


 Titik didih dan kenaikan titik didih
Pelarut murni akan mendidih bila tekanan uap sama dengan tekanan uap jenuh pada permukaan cairan
sama dengan tekanan uap luar.Titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanana
uap cairan sama dengan tekanan di permukaan. Titik didih bergantung pada tekanan di permukaan caiaran.
Itulah sebabnya titik didih air di gunung berbeda dengan dipantai.
Pada saat tekanan uap sama dengan tekanan udara lua, gelembung-gelembung uap dalam cairan bergerak
ke permukaan dan masuk ke fase gas. Pada tekanan udara luar 1 atm, air mendidih pada suhu 100 0C. Pada
saat itu tekanan uaplarutan masih di bawah 1 atm.
Kenaikan titik didih ΔTb adalah selisih titik didih larutan dengan titik didih pelarut.

ΔTb = titik didih larutan – titik didih pelarut

Kenaikan titik didih juga dapat dirumuskan sebagai berikut

ΔTb =

Keterangan:
ΔTb = kenaikan titik didih larutan (boiling point elevation) 0C
kb = tetapan kenaikan titik didih molal dalam 0C/m

Contoh soal :
1. Sebanyak 9 gram glukosa (Mr = 180)
dilarutkan dalam 400 gram air. Jika kf air = 1,860C/m, maka :
a. Tentukan penurunan titik beku larutan glukosa
b. Tentukan titik beku larutan jika beku air = 00C
Jawab :
gram 1000
a.Δtf = kf . .
Mr P
9 1000
= 1,86 .  0,233 0 C
180 400
b. Tf larutan = tf air – Δtf
= (0-0,233)oC
= -0,233 oC
2. Sebanyak 6 gram urea (Mr = 60) dilarutkan dalam 500 gram air. Tentukan
titik didih larutan!
Pembahasan
gram 1000
ΔTb = kb . .
Mr P
6 1000
= 0,52 . .
60 500
= 0,104
Titik didih larutan = titik didih pelarut + ΔTb
= 100 + 0,104
= 100.1040C
VI. Metode Mengajar
 Praktikum
 Latihan
 Penugasan
 Tanya Jawab

VII. Langkah-Langkah Pembelajaran


Kegiatan Awal (15 menit)
Apersepsi
- Menyapa siswa dan mengondisikan kelas
- Menanyakan kembali pelajaran yang sudah selesai
- Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai
Motivasi
- Dalam membuat es krim memerlukan temperatur di bawah 00C. Oleh karena itu
perlu ditambahkan garam dapur ke dalam adonan sehingga titik beku es krim turun menjadi di bawah
00C. Mengapa ketika ditambahkan garam dapur titik bekunya berkurang?
Kegiatan Inti
Tatap Muka (110 menit)
Guru:
Eksplorasi
- Menjelaskan cara menghitung ΔTf dan ΔTb mengklarifikasi jawaban siswa yang
kurang tepat.
- Menjelaskan prosedur kerja
Elaborasi
- Menjelaskan bagaimana cara mengamati dan membimbing siswa melakukan
percobaan
- Menjelaskan cara menghitung titik beku dan penurunan titik beku berdasarkan data
percobaan dan titik didih serta kenaikan titik didih
- Menjelaskan cara menafsirkan ΔTf dan ΔTb melalui diagram PT
- Menjelaskan cara membuat laporan
Konfirmasi
-Meminta siswa membuat laporan hasil praktikum
Siswa :
- Melakukan percobaan secara kelompok di laboratorium kimia untuk menentukan
titik beku lar-elektrolit dan non elektrolit.
- Menyimpulkan pengaruh zat terlarut terhadap titik beku larutan.
- Berlatih menghitung ΔTf dan ΔTb larutan;
- Mengisi lembar pengamatan secara diskusi.
Kegiatan Akhir (10 menit)
- Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan pelajaran
- Mengingatkan siswa untuk membaca pelajaran selanjutnya
- Memberi salam
Tugas Terstruktur
- Mengerjakan laporan
Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Siswa mencari informasi tentang pengaplikasian materi pelajaran dalam kehidupan
sehari-hari Contoh: pengaruh garam terhadap titik beku es krim dll.
VIII. Alat/Bahan/Sumber
 Alat/Bahan : white board, spidol dan penghapus

 Sumber : - Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta : Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
IX. Evaluasi/Penilaian
 Teknik Penilaian : Tertulis
 Bentuk Instrumen : Essay dan laporan
 Instrumen :
1. Tentukanlah titik beku larutan 6,4 gram
naftalena dalam 100gram benzena. Titik beku benzena murni adalah 5,46 oC dan tetapan penurunan titik
beku molal benzena (kf) adalah 5,10C/m. (H = 1 ; C = 12).
2. Suatu senyawa organik sebanyak 12,42 gram dilarutkan dalam 300 gram pelarut benzena dan larutan ini
membeku pada suhu 4,8oC. Jika kf benzena = 2,62 oC/m dan titik beku pelarut benzena = 5,5oC, tentukan
Mr senyawa tersebut.
3. Titik didih larutan urea = 100,5 oC. Jika kb air = 0,513 oC/m dan kf air = 1,86 oC/m, tentukanlah titik beku
larutan tersebut.
4. Hitunglah titik beku larutan 100 gram glikoletilena () dalam 900 gram H 2O, jika kb air = 0,513 oC/m dan
kf air = 1,86 oC/m.
5. Sebanyak 18 gram glukosa (Mr = 180) dilarutkan dalam 510 gram air. Tentukanlah titik didih l;arutan itu.
Kb air = 0,52oC.
6. Suatu zat non elektrolit sebanyak 4
gram dilarutkan dalam 100 gram air. Jika titik didih larutan tersebut 100,12 oC dan kb air = 0,513oC/m.
Tentukan massa molekul relatif (Mr) senyawa tersebut.

Pembahasan

No Penyelesaian Skor
1. 6,49
mol C10 HB  maka
128 9 / mol
 0,05 mol Tflar  Tb pel  Tf
0,05 mol
m  (5,46  2,55) 0 C
0,1kg 5
 0,15 mol kg  1  12,91 C
0

Tf  m x kf
 0,5 x 5,10 C
 2,55 0 C
2. Tb  tb lar  tb air
 (100,12  100) 0 C
9 1000 10
Tb  kb . .
Mrg P

4 1000
0,12  0,513. .
Mr P

0,513.4.1000
Mr 
0,12.100
Mr  121
3. Tf  tf benzena  tb air
 (100,5  100) 0 C
 0,5 0 C
tb 0,5 10
m    0,975 molal
Kb 0,513
tf  kf . m
 1,86. 0,9750 C
 1,81350 C
tf laru tan  tf air  tf
 0  1,81350 C
  1,81350 C
4.
gram 1000 10
Tf  kf . .
Mr P

100 1000
 1,86. .
62 900
 3,33 C
0

maka titik beku laru tan  0 0 C  3,33 0 C


  3,33 0 C

5 10
189
mol glokosa  maka
1809 / mol
 0,1 mol tblar  Tb pel  Tb
0,1 mol
m   (100  0,104) 0 C
0,5kg
 0,2 mol kg  1  100,104 0 C
Tb  m x kb
 0,2 x 0,52 0 C
 0,104 0 C
6 Tb  tb lar  tb air 15
 (100,12  100) C 0

gram 1000
Tb  kb . .
Mr P
4 1000
0,12  0,513. .
Mr P
0,513.4.1000
Mr   121
0,12.100
Total 60

Tugas Terstruktur

- Mengerjakan laporan

Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur

- Mencari informasi tentang pengaplikasian materi pelajaran dalam kehidupan


sehari-hari Contoh: pengaruh garam terhadap titik beku es krim dll.

Mengetahui Tebing Tinggi,


Kepala SMA Guru Mata Pelajaran

LKPD 1.
Judul Percobaan : Titik Beku Larutan

A. Tujuan Kegiatan : Menyelidiki titik beku larutan serta faktor yang mempengaruhinya
B. Alat/ Bahan :

No Alat dan Bahan Ukuran / Satuan Jumlah


1. Gelas kimia plastik 400 ml 1
2. Tabung reaksi/rak Biasa 4/2
3. Termometer -10 – 100oC 1
4. Pengaduk kaca - 1
5. Sendok makan - 1
6. Pipet tetes - 1
7. Air suling - Secukupnya
8. Larutan urea 1m 250 ml
9. Larutan glukosa 1m 250 ml
10. Larutan NaCI 1m 250 ml
11. Larutan Na2CO3 1m 250 ml

C. Prosedur Kerja
1. Masukan butiran kecil es ke dalam gelas plastik sampai kira-kira ¾ nya. Tambahkan
8 sendok makan garam, lalu aduk. Inilah campuran pendingin.
2. Isi tabung reaksi dengan air kira-kira setinggi 2cm. Masukkan tabung itu ke dalam
tabung reaksi dan gerakkan secara turun-naik dalam air, hingga seluruhnya membeku.
3. Keluarkan tabung dan campuran pendingin dan biarkan es dalam tabung mencair
sebagian. Ganti pengaduk dengan termometer. Dengan hati-hati, aduklah campuran dalam tabung
dengan termometer secara turun-naik. Kemudian bacalah termometer dan catat suhu campuran es dan
air itu.
4. Ulangilah langkah 2 dan 3 dengan menggunakan larutan urca, buatlah lagi campuran
pendingin seperti cara di atas.
D. Hasil Percobaan
1. Titik beku air suling = ...
2. Titik beku camnpuran pendingin = ...
3. Titik beku larutan

No Larutan Kemolalan Titik beku Selisih titik beku air


dengan titik beku larutan
1. Urea Im ............... ...................................
2. Glukosa Im ............... ....................................
3. NaCI Im ............... ....................................
4. NA2CO3 Im ............... ....................................
E. Bahan Diskusi
1. Bagaimana titik beku larutan dibandingkan dengan titik beku pelarut murni (lebih tinggi, lebih
rendah, atau sama) ? jelaskan jawabannya !
2. Pada kemolalan sama, larutan manakah yang lebih cepat membeku ? berikan alasan !
3. Hitunglah berapa gram zat pelarut (urca, glukosa, NaCI dan Na2CO3) yang dibutuhkan dalam 250 ml
dan 100 ml pelarut air sehingga diperoleh konsentrasi masing-masing larutan adalah 1 molalitas !
4. Mengapa yang digunakan sebagai larutan pendingin adalah larutan es kecil (air dengan garam
dapur) ?

F. Kesimpulan : ........

Tabel Penilaian

Jenis Tagihan Bobot


Uraian 60
Tugas terstruktur 30
Tugas mandiri tidak terstruktur 10
Total 100

Mengetahui Tebing Tinggi,


Kepala SMA Guru Mata Pelajaran

RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Nama Sekolah : SMAN


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII IPA/1
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Tahun Pelajaran :
I. Standar Kompetensi
1. Menjelaskan sifat-sifat koligatif larutan nonelektrolit dan elektrolit
II. Kompetensi Dasar
1.2. Membandingkan antara sifat koligatif larutan non elektrolit dengan sifat koligatif larutan elektrolit
yang konsentrasinya sama berdasarkan data percobaan
III. Indikator
 Menjelaskan pengertian osmosis dan tekanan osmosis serta penerapannya(Rasa Ingin tahu,Gemar
membaca,Jujur).
 Menghitung tekanan osmosis larutan elektrolit dan non elektrolit( Jujur,Mandiri,Kerja keras).
IV. Tujuan Pembelajaran
 Siswa dapat menjelaskan pengertian osmosis dan tekanan osmosis serta penerapannya.
 Menghitung tekanan osmosis larutan elektrolit dan non elektrolit
V. Materi Ajar
 Osmosis dan tekanan osmosis
Osmosis. Apabila dua jenis larutan yang berbeda konsentrasinya dipiosahkan oleh suatu selaput
sempermeabel, akan terdapat aliran bersih (netro) pelarut dari larutan yang lebih encer ke larutan yang lebih
pekat. Hal ini terlihat dari bertambah tingginya larutan yang lebih pekat, sedangkan tinggi larutan yang lebih
encer akan berkurang. Perpindahan bersih molekul pelarut ini disebut osmosis.
A. Tekanan Osmosis
Tekanan osmosis larutan adalah tekanan yang diperlukan untuk menghentikan aliran pelarut dari pelarut
murni menuju larutan.
Menurut Van’t Hoof, tekanan osmosis larutan-larutan encer dapat dihitung dengan rumus yang serupa dengan
persamaan gas ideal, yaitu :

n   MRT
  RT atau
V

Atau   MRT
Dengan л = tekanan osmosis
V = volum larutan (l)
n = jumlah mol zat terlarut
T = suhu (k)
R = tetapan Gas (0,08205 L atau mol-1 k-1)
M = kemolaran larutan

Contoh

1 Berapakah tekanan osmosis larutan sukrosa 0,1010m pada 25oC?


Jawab :
Л = MRT
= 0,0010 mol L-1 x 0,08205 L atau mol-1 k-1 x 298k
= 0,024 atm (=18mmHg)
2 Berapakah tekanan osmotik dari 500 ml larutan yang mengandung 17,1 gram gula (Mr = 342)
pada 27 0 C (R= 0,082)?

Pembahasan
Л = MRT
gram 100
m  x x R. T
Mr p
171 1000
 x x 0,082 x 300
342 500
 2,46 atm
VI. Metode Mengajar
 Ceramah
 Penugasan
 Tanya Jawab
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal (15 menit)
 Apersepsi
- Menanyakan kembali pelajaran yang sudah selesai dan menanyakan apa tekanan osmosis
- Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai
 Motivasi
- Sebutkan contoh peristiwa osmosis yang paling dekat dengan keadaan sekitar kita?
Kegiatan Inti
 Tatap Muka (60 menit)
Guru:
Eksplorasi
- Menjelaskan pengertian osmosis dan pengertian tekanan osmosis
- Menjelaskan salah satu contoh peristiwa osmosis
- Menjelaskan cara menghitung tekanan osmosis
Elaborasi
Memberikan latihan
- Menghitung tekanan osmosis larutan elektrolit dan non elektrolit
Siswa :
- Mendengarkan dan menuliskan pengertian osmosis dan tekanan osmosis
Kegiatan Akhir (10 menit)
- Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan pelajaran
- Menugaskan siswa membaca pelajaran berikutnya
- Memberi salam
 Tugas Terstruktur
- Mengerjakan soal
 Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Siswa mencari informasi tentang pengaplikasian materi pelajaran dalam kehidupan
sehari-hari. Contoh: peristiwa osmosis.
VIII. Alat/Bahan/Sumber
 Alat/Bahan : white board, spidol dan penghapus

 Sumber :
- Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta : Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
- Internet
IX. Evaluasi/Penilaian
 Teknik Penilaian : Tertulis
 Bentuk Instrumen : Essay
 Instrumen :
1. 17,1 gram gula (Mr = 342) dilarutkan dalam air hingga volumenya 250 ml. Jika tetapan gas, R =
0,082 L atm/k mol dan suhu larutan 20oC, tentukan tekanan osmosis larutan tersebut.
2. Larutan 5 gram suatu zat dalam 510 ml larutan mempunyai tekanan osmosis sebesar 38 mmHg pada
27oC. Tentukanlah massa molekul relatif (Mr) zat itu.

Pembahasan
gram 1000
1. mol glukosa  x
Mr p
17 1000
 x
60 250
 0,05
  MRT
  0,05 x 0,082 L atm / mol.K . 2930 C
  4,92 atm
maka tekanan osmosis  4,92 atm (skor 40)
2.   MRT
38
atm  m x 0,08205 lanu mo 1 k 1 x 300 k
72
m  0,02 mol l 1
n m xl
 0,02 mol L1 . 0,5 L
 0,01 mol
gr gr
n     Mr 
Mr n
5 gram

0,01 mol
 500 gram / mol
Maka Mr-nya adalah 500 gram/mol.
Tugas Terstruktur
- Mengerjakan soal pada halaman 17, buku Erlangga
Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Siswa mencari informasi tentang pengaplikasian materi pelajaran dalam kehidupan
sehari-hari. Contoh: peristiwa osmosis.
Tabel Penilaian
Jenis Tagihan Bobot
Uraian 60
Tugas terstruktur 20
Tugas mandiri tidak terstruktur 20
Total 100

Skor yang diperoleh


Nilai  x 100
skor total

Mengetahui Tebing Tinggi,


Kepala SMA Guru Mata Pelajaran

RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Nama Sekolah : SMAN


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII IPA/1
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Tahun Pelajaran :

I. Standar Kompetensi
1. Menjelaskan sifat-sifat koligatif larutan nonelektrolit dan elektrolit
II. Kompetensi Dasar
1.2. Membandingkan antara sifat koligatif larutan non elektrolit dengan sifat koligatif larutan elektrolit
yang konsentrasinya sama berdasarkan data percobaan
III. Indikator
 Membandingkan Tb pelarut murni, larutan elektrolit, dan larutan non elektrolit(Jujur,Rasa Ingin
tahu,Kerja keras).
 Membandingkan ΔTf larutan elektrolit dan non elektrolit dengan molalitas (Jujur,Rasa Ingin
tahu,Kerja keras).
 Menghitung tekanan osmosis larutan elektrolit dan non elektrolit(Mandiri,Kerja keras dan Jujur).
IV. Tujuan Pembelajaran
 Siswa dapat membandingkan Tb pelarut murni, larutan elektrolit, dan larutan non elektrolit.
 Membandingkan ΔTf larutan elektrolit dan non elektrolit dengan molalitas
 Menghitung tekanan osmosis larutan elektrolit dan non elektrolit
V. Materi Ajar
 Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit memberi sifat koligatif yang lebih besar daripada sifat koligatif larutan non elektrolit
pada konsentrasi yang sama. Contoh, larutan NaCI 0,010m mempunyai penurunan titik beku sebesar
0,0359oC. Harga ini hampir dua kali lebih besar (tepatnya 1,93 kali lebih besar) daripada penurunan titik
beku larutan urca 0,010m. Perbandingan antara harga sifat koligatif yang terukur dari suatu lerutan elektrolit
dengan harga sifat koligatif yang diharapkan dari suatu larutan non elektrolit pada konsentrasi yang sama
disebut faktor Van’t Hoff dan dinyatakan dengan lambang i.

“Tabel Harga i (faktor Van’t Hoff) untuk ΔTf berbagai jenis elektrolit”
Elektrolit 0,100m 0,0100m 0,00500m Batas
teoritis
 Elektrolit tipe ion 1,87
NaCI 1,86 1,93 1,94 2
KCI 1,42 1,94 1,96 2
MgSO4 2,46 1,62 1,69 2
K2SO4 2,77 2,86 3

 Elektrolit tipe kovalen 1,91


HCI 1,01 1,57 1,99 2
CH3COOH 2,22 1,05 1,06 2
H2SO4 2,59 2,72 3

Sebagaimana telah kita ketahui, zat elektrolit sebagian atau seluruhnya terurai menjadi ion-ion. Jadi,
untuk konsentrasi yang sama larutan elektrolit mengandung jumlah partikel lebih banyak dari pada larutan
non elektrolit. Oleh karena itu, larutan elektrolit mempunyai sifat koligatif lebih besar daripada sifat koligatif
larutan non elektrolit.

 Perbedaan sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektrolit


Perbandingan antara harga sifat koligatif yang terukur dari suatu larutan elektrolit dengan harga sifat
koligatif yang diharapkan dari suatu larutan non elektrolit pada konsentrasi yang sama disebut faktor Van’t
Hoof dan dinyatakan dengan lambang i.
Harga i dari elektrolit tipe kovalen ternyata lebih bervariasi, bergantung pada kekuatan elektrolit itu.
Elektrolit lemah mempunyai harga i non elektrolit 1, sedangkan elektrolit kuat mempunyai harga i yang
mendekati harga teoritisnya. Hubungan harga i dengan persen ionisasi (derajat disosiasi) dapat diturunkan
sebagai berikut. Misal konsentrasi larutan M molar, dan derajat disosiasi , maka jumlah elektrolit yang
mengim adalah  .
jumlah yang mengion
 = jumlah mula  mula
Jumlah yang mengion = jumlah mula-mula X 
=M 
Misalkan pula I molekul elektrolit membentuk n ion . jadi, jika m  mol elektrolit mengion akan
menghasilkan n m  mol ion, sedangkan jumlah mol elektrolit yang tidak mengion adalah m – m 
A (elektrolit)  n B (ion)
Mula-mula : m -
Ionisasi :m  nm 
Seimbang : m - m  nm 
Konsentrasi partikel dalam larutan = konsentrasi partikel elektrolit (  ) + konsentrasi ion-ion (B)
= m–m  +nm 
= m ( 1 + (n-1)  ]
Dengan demikian pertambahan jumlah partikel dalam larutan elektrolit (i)
= [1 + (n-1)  ]
Maka rumus-rumus sifat koligatif untuk larutan elektrolit menjadi :
ΔTb = Kb x m x i
ΔTf = Kf x m x i
 = MRT x i

Contoh soal :
1. Satu gram MgCI2 dilarutkan dalam 500 gram air. Tentukanlah :
a) Titik didih
b) Titik beku
c) Tekanan osmotik larutan itu pada 25oC jika  = 0,9 . Kb air = 0,25oC
Kf air = 1,86oC. (Mg = 24 ; CI = 35,5).
Jawab :
1gr
Mol MgCl 2 
95 9 / mol
0,011
 mol
0,5kg
 0,022 mol kg 1
Untuk larutan encer, kemolalan dan kemolaran mempunyai harga yang hampir sama (m = 0,022 mol/L)
i = 1 + (n-1) 
= 1 + (3-1) 0,9
= 2,8
a) ΔTb = Kb x m x i
= 0,52 x 0,022 x 2,8
= 0,032oC
Titik didih larutan = (100 + 0,032)oC
= 100,032oC

b) ΔTf = Kf x m x i
= 1,86 x 0,022 x 2,8
= 0,115oC
Titik didih larutan = (0 + 0,155)oC
= -0,155oC

c)  = MRT x i
= 0,022 x 0,08205 x 298 x 2,8
= 0,51 atm
Titik didih larutan = (0 + 0,155)oC
= -0,155oC
VI. Metode Mengajar
 Ceramah
 Latihan
 Penugasan
 Diskusi
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal (15 menit)
 Apersepsi
- Menyapa siswa dan mengondisikan kelas
- Menagih PR dan menanyakan apakah ada yang tidak jelas dari materi pertemuan
sebelumnya
- Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai
 Motivasi
- Apakah yang menjadi perbedaan antara sifat koligatif elektrolit dan nonelektrolit?
Kegiatan Inti
 Tatap Muka (60 menit)
Guru:
Eksplorasi
-Menjelaskan perbedaan antara sifat koligatif larutan elektrolit dan nonelektrolit
- Menjelaskan cara menghitung titik beku dan penurunan titik beku
ELABORASI
- Membuat latihan menghitung titik beku dan penurunan titik beku
KONFIRMASI
- Menugaskan siswa berdiskusi dalam menyelesaikan soal-soal yang dibuat oleh
guru sendiri (5 orang/kelompok)
Siswa :
- Berlatih menghitung ΔTf dan ΔTb larutan
- Menuliskan perbedaan antara ngaruh jumlah partikel zat terhadap sifat koligatif larutan.
- Mengutarakan hasil diskusi yang diragukan dan guru mengklasifikasikan yang
kurang tepat.
- Mengerjakan soal yang diberikan guru sebagai hasil diskusi dan perwakilan dari
tiap kelompok menuliskannya di papan tulis
 Tugas Terstruktur
Kegiatan Akhir (10 menit)
- Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan pelajaran
- Menugaskan siswa untuk membaca pelajran berikutnya
- Memberi salam
 Tugas Terstruktur
- Mengerjakan soal
 Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Mengerjakan soal latihan yang ada pada buku panduan siswa
VIII. Alat/Bahan/Sumber
 Alat/Bahan : white board, spidol dan penghapus

 Sumber :
- Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta : Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
IX. Evaluasi/Penilaian
 Teknik Penilaian : Tertulis
 Bentuk Instrumen : Essay
 Instrumen :
Bahan Diskusi :
1. Manakah larutan berikut yang
mempunyai titik didih paling besar pada konsentrasi yang sama ?
a. C6H1206 d. BaCI2
b. NaCI e. CaCO3
c. CO (NH2)2

2. 11,7 gram NaCI dilarutkan dalam 500


gram air. Jika M1 NaCI = 58,5, Kf air = 1,86 dan Kb air = 0,52, maka :
a. Tentukan Tf larutan tersebut
b. Tentukan Tb larutan tersebut
3. 5,55 gram CaCI2 (Mr = 58,5) dilarutkan
dalam 2 L air. Jika R = 0,082 l atm/mol k, tentukan tekanan osmotik pada suhu 27oC
4. Garam NaCI (Mr = 58,5) sebanyak 29,25gr dilarutkan dalam 180 gr air = 715 mmHg, tentukan
penurunan tekanan uap larutan NaCI.
Tugas Terstruktur
- Mengerjakan soal halaman 21, Erlangga.
Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Mengerjakan soal latihan yang ada pada buku panduan siswa

Pembahasan

No Penyelesaian Skor
1. Titik didih paling besar, jika kenaikan titik didih paling besar
ΔTb = Kb . m . i 15
Karena Kb dan m sama, berarti ΔTb besar untuk harga i yang besar
a. C6H12O6 termasuk non elektrolit, dengan a = 0 berarti i = 1
b. NaCI termasuk elektrolit dengan i = 2.
c. CO (NH2)2 termasuk non elektrolit dengan i = 1.
d. Ba CL2 termasuk elektrolit dengan i = 3.
e. CaCO3 termasuk elektrolit dengan i = 2.
Jadi, titik didih paling besar untuk larutan dengan harga i besar
yaitu larutan BaCI2.

2. a. Tf  Kf .
9 1000
. .i
Mr p
11,7 1000 15
 1,52 . . .2
58,5 500
 0,416 0 C
Titik didih laru tan (Tf )  (0  1,488) 0 C  1,488 0 C
9 1000
b. Tb  Kb . . .i
Mr p
11,7 1000
 0,52 . . .2
58,5 5000
 0,416 0 C
Titik didih laru tan (Tb)  (100  0,416) 0 C  100,416 0 C
3. mol CaCl 2 
9
.
5,55
 0,05 mol
Mr 111
[CaCl 2 ]  m 
n

0,05
 0,025M 15
L 2
  MRT i
 0,025 . 0,082 . ( 273  27). 3
 1,845 atm

4. mol CaCl 2 
9
.
29,25
 0,5 mol
Mr 58,5
NaCl    Na   Cl 
0,5 mol 0,5 mol 0,5 mol 15
 
nt  mol Na  mol Cl
 0,5  mol Cl 
1
180
np  mol air   10
18
nt 1
Xt    0,091
np  nt 10  1
p  po xt
 715 x 0,091  65,07 mmHg
Total 60

Tabel Penilaian

Jenis Tagihan Bobot


Uraian 60
Tugas terstruktur 20
Tugas mandiri tidak terstruktur 20
Total 100

skor yang diperoleh


Nilai  x 100
skor total
Mengetahui Tebing Tinggi,
Kepala SMA Guru Mata Pelajaran
RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMAN


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII IPA/1
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit
Tahun Pelajaran :

I. Standar Kompetensi
1. Menjelaskan sifat-sifat koligatif larutan nonelektrolit dan elektrolit
II. Kompetensi Dasar
1.2. Membandingkan antara sifat koligatif larutan non elektrolit dengan sifat koligatif larutan elektrolit
yang konsentrasinya sama berdasarkan data percobaan
III. Indikator
 Menjelaskan penggunaan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari(Rasa Ingin
tahu,Jujur,gemar membaca).
IV. Tujuan Pembelajaran
 Siswa dapat Mengetahui kegunaan atau manfaat dari sifat koligatif larutan.
V. Materi Ajar
 Kegunaan sifat koligatif larutan
Sifat koligatif larutan dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, ilmu pengetahuan dan industri.
Beberapa contohnya antara lain :
1. Membuat campuran pendingin
Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh dari 0C. cairan ini digunakan pada
pabrik es, juga digunakan untuk membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai
jenis garam ke dalam air.
Pada pembuatan es putar, cairan pendingin di buat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan
es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu kemudian dimasukkan delam bejana lain yang terbuat dari
bahan stainnless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terus-
menerus diaduk sehingga campuran membeku.
2. Cairan anti beku
Anti beku adalah zat yang ditambahkan ke dalam suatu cairan yang digunakan sebagai pendingin
misalnya pada pesawat terbang dan juga kendaraan bermotor. Zat anti beku yang ideal adalah zat yang
dapat larut dalam cairan pendinginnya sendiri, mempunyai viskositas dan konduktifitas listrik yang
rendah, titik didih tinggi, tidak korosif, dan mempunyai daya hantar panas yang baik.
3. Pencairan salju di jalan raya
Lapisan salju di jalan raya dapat membuat kendaraan tergelincir sehingga perlu disingkirkan. Lapisan
salju tersebut sebagian besar dapat disingkarkan dengan buldozer, namun untuk membersihkannya
digunakan garam dapur atau uera. Prinsip dasar dari prosees ini adalah berdasarkan penurunan titik beku.
4. Menentukan massa molekul relatif
Pengukuran sifat koligatif dapat digunakan untuk menentukan massa zat terlarut. Hal itu dapat dilakukan
karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut.
5. Membuat cairan infus
Cairan infus dan berbagai cairan fisiologis lainnya, seperti obat tetes mata maka harus isotonik dengan
cairan cairan tubuh kita. Oleh karena, konsentrasi perlu disesuaikan. Anda tentu Mengetahui bahwa sakah
satu masalah yang dihadapi korban kecelakaan ditengah laut yang terpaksa harus terapung-apung berhari-
hari yaitu rasa haus. Air laut merupakan hipertonik terhadap cairan tubuh kita.
6. Desalinasi air laut (osmosis balik)
Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer.
Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya.
Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Penggunaan lain dari osmosis ini adalah
untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum di lepas ke lingkungan bebas.
VI. Metode Mengajar
 Penugasan
 Diskusi
 Tanya jawab
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal (5 menit)
 Apersepsi
- Menyapa siswa dan mengondisikan kelas
- Sebutkan contoh dari aplikasi sifat koligatif larutan
- Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai
 Motivasi
- Dengan mempelajari materi ini kalian akan tahu bahwa pembuatan es krim
merupakan salah satu contoh dari kegunaan sifat koligatif larutan?
Kegiatan Inti
 Tatap Muka (35 menit)

Guru
EKSPLORASI
- Menjelaskan kegunaan atau manfaat dari sifat koligatif larutan.
ELABORASI
- - Membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan Mendiskusikan kegunaan ataupun aplikasi dari
sifat koligatif larutan
KONFIRMASI
- Meminta siswa Tiap perwakilan kelompok memaparkan hasil diskusinya dan kelompok lain
menanggapi dan memberi pertanyaan
Siswa
- Mendiskusikan kegunaan ataupun aplikasi dari sifat koligatif larutan
- Tiap perwakilan kelompok memaparkan hasil diskusinya dan kelompok lain menanggapi dan
memberi pertanyaan
Kegiatan Akhir (10 menit)
- Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan pelajaran
- Memberikan tugas rumah
- Memberi salam
 Tugas Terstruktur

- mengerjakan soal
 Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur

- Mencari informasi tentang kegunaan sifat koligatif larutan selain yang sudah di
bahas
VIII. Alat/Bahan/Sumber
 Alat/Bahan : white board, spidol dan penghapus

 Sumber :
- Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta : Erlangga.
- Parling, Horale. 2-06. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
IX. Evaluasi/Penilaian
 Teknik Penilaian : Tertulis
 Bentuk Instrumen : Essay
 Instrumen :

1 Tuliskan beberapa contoh kegunaan dari sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari.
2 Apa yang dimaksud dengan larutan isotonis, hipotonik, dan hipertonik?
3 Salah satu penerapan sifat koligatif larutan adalah desalinasi air. Jelaskan proses yang terjadi pada
destilasi air.
4 Apa yang digunakan untuk mencair salju di jalan raya?

Pembahasan
1. Contoh kegunaan sifat koligatif larutan antara lain
 Membuat campuran pendingin
 Cairan antibeku
 Pencairan salju di jalan raya
 Menentukan massa molekul relatif
 Membuat cairan infus
 Desalinasi air laut
2. Larutan isotonis adalah larutan ataupun cairan yang konsentrasinya sesuai dengan cairan tubuh
manusia. Larutan hipotonik adalah cairan yang konsentrasinya lebih rendah daripada cairan tubuh kita.
Larutan hipertonik adalah cairan yang konsentrasinya lebih tinggi daripada cairan yang ada pada tubuh
kita.
3. Proses desalinasi air adalah dengan proses osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan yang
lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang
lebih besar dari tekanan osmotiknya. Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut.
4. Sifat koligatif larutan yang digunakan untuk mencairkan salju adalah dengan menaburkan garam dapur
atau urea.

Tugas Terstruktur
- mengerjakan soal
Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Mencari informasi tentang kegunaan sifat koligatif larutan selain yang sudah di
bahas

Tabel Penilaian

Jenis Tagihan Bobot


Uraian 60
Tugas terstruktur 20
Tugas mandiri tidak terstruktur 20
Total 100

skor yang diperoleh


Nilai  x 100
skor total

Mengetahui Tebing Tinggi,


Kepala SMA Guru Mata Pelajaran
RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMAN


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII IPA/1
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Tahun Pelajaran :

I. Standar Kompetensi
2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-oksidasi dan elektrolit dalam teknologi dan kehidupan sehari-
hari.
II. Kompetensi Dasar
1.1. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-oksidasi dalam sistem elektrokimia yang melibatkan
energi listrik dan keguncangannya dalam mencegah korosi dan dalam industri.
III. Indikator
 Menjelaskan konsep reaksi reduksi oksidasi(Rasa ingin tahu,Jujur dan Gemar membaca).
 Menyetarakan reaksi-reaksi dengan cara setengah reaksi (ion elektron).(Jujur,Mandiri,Kerja Keras).
 Menyetarakan reaksi-raksi dengan cara perubahan bilangan oksidasi (PBO). (Jujur,Mandiri,Kerja
Keras).
IV. Tujuan Pembelajaran
 Siswa Mengetahui dan memahami konsep reaksi reduksi oksidasi
 Siswa dapat menyetarakan reaksi-reaksi dengan cara setengah reaksi (ion elektron).
 Siswa dapat menyetarakan reaksi-reaksi dengan cara perubahan bilangan oksidasi.
V. Materi Ajar
 Reaksi redoks
1. Pengertian Reaksi Redoks
Pengertian Reaksi-redoks
 Oksidasi adalah pengikatan oksigen oleh suatu zat.
Contoh : 4Fe(s) + 3O2 (g)  2 Fe2O3 (s)
Reduksi adalah pelepasan atau pengurangan oksigen dari suatu zat.
Contoh : Fe3CO3 (s) + 3CO (g)  2FeO (s) + 3CO2 (g) .
 Oksidasi adalah pelepasan elektron
Contoh : Ca  Ca2+ + 2e
Reduksi adalah penyerapan elektron.
Contoh : Cu + 2e  Cu 2+
 Oksidasi adalah pertambahan bilangan oksidasi
Reduksi adalah penurunan bilangan oksidasi :
Contoh : CA + S  Ca2+ + S2-
0 oksidasi +2
O reduksi -2

Reaksi redoks adalah reaksi dimana didalamnya sekaligus terjadi reaksi reduksi dan oksidasi.
2. Pengertian Bilangan Oksidasi
Bilangan oksidasi suatu unsur dalam suatu senyawa adalah muatan yang diemban oleh atom unsur itu
juga elektron ikatan didistribusikan kepada unsur yang lebih elektronegatif.
3. Aturan Menentukan Bilangan Oksidasi
a. Unsur bebas mempunyai bilangan oksidasi = 0
Contoh : Biloks H, N, dan Fe berturut-turut dalam H2, N2 dan Fe = 0
b. Fluotin, unsur yang paling elektronegatif dan
membutuhkan tambahan elektron, mempunyai biloks -1 pada semua senyawanya.
c. Biloks unsur logam selalu bertanda positif.
Biloks beberapa unsur logam adalah sebagai berikut : Golongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs) = + 1
Golongan IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba) = + 2
Al = + 3 Fe = + 2 dan + 3
Zn = + 2 Hg = + 1 dan + 2
Ag = + 1 Cu = + 1 dan + 2
Bn = + 2 dan + 4 Au = + 1 dan + 3
Tb = + 2 dan + 4 Pt = + 2 dan + 4
d. Biloks suatu unsur dalam suatu ion tunggal sama
dengan muatannya.
Contoh : Biloks Fe dalam ion Fe3+ = + 3
Biloks S dalam ion S3+ = - 2
e. Biloks H umumnya + 1, kecuali dalam
senyawanya dengan logam maka biloks H = -1
Contoh : Biloks H dalam HCl, H2O, NH3 = + 1
Biloks H dalam NaH, BaH2 = - 1
f. Biloks O umumnya = - 2
Contoh : Biloks O dalam H2O, MgO = - 2
Kecuali :
 Dalam F2O, biloks O = + 2
 Dalam peroksida, seperti H2O2, biloks O = - 1
 Dalam seperoksida, seperti KO2, biloks O = - ½
g. Jumlah biloks unsur-unsur dalam suatu senyawa
=O
Contoh : dalam H2SO4  (2 x biloks H) + (4 x biloks O) = 0
h. Jumlah biloks unsur-unsur dalam suatu ion
pedioton sama dengan muatannya
Contoh : dalam S2O32-  (2 x biloks 3) + ( 3 x biloks O) = - 2

4. Penyetaraan Reaksi Redoks


a. Metode ½ Reaksi (Metode Ion Elektron)
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
 Menuliskan kerangka dasar dari setengah reaksi reduksi dan setengah reaksi oksidasi.
 Menyetarakan atom unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.
 Menyetarakan oksigen dan hidrogen (oksigen disertakan lebih dahulu, kemudian hidrogen).
 Apabila terdapat spesi lain, selain unsur yang mengalami perubahan biloks, oksigen dan hidrogen, maka
penyetaraan dilakukan dengan menambahkan spesi yang bersangkutan pada ruas yang lainnya.
 Menyetarakan muatan dengan menambahkan elektron pada tuas yang jumlah muatnya lebih besar.
 Menyamakan jumlah elektron yang diserap pada setengah reaksi reduksi dengan jumlah elektron yang
dibebaskan pada setengah reaksi oksidasi dengan cara memberi koefisica yang sesuai, kemudian
menjumlahkan kedua setengah reaksi tersebut

Contoh soal :

1. MnO4-(aq) + C2)42-(aq)  MnO2-(s) + CO2(g)


17 reduksi +4
+3 oksidasi +1

Red : MnO4- + 2H2O + 3e  MnO2 + 4OH- x2


Oks : C2O42- 2CO2 + 2e x2

Red : 2MnO2- + 4H2O 6e  2MnO2 + 80H-


Oks : 2C2O42-  6CO2 + 6e
Redoks : 2MnO4- (aq) + 3C2O42- (ag) + 4H2O (e)  2MnO2 (s) + 6CO2 (g) + 8 0H- (aq)

b. Metode Perubahan oksidasi (PBO)


 Periksalah biloks semua unsur yang terlibat dalam reaksi untuk Mengetahui unsur mana yang mengalami
perubahan biloks. Tuliskan biloks setiap unsur.Setarakan unsur yang mengalami perubahan biloks dengan
memberi koefisien yang tepat.
 Tentukanlah sejumlah penurunan biloks dari oksidator dan jumlah pertambahan biloks dari reduktor.
 Samakan jumlah perubahan biloks tersebut dengan memebri koefisien yang sesuai.
 Setarakan unsur-unsur lainnya dalam urutan kation, anion, hidrogen, dan terakhir oksigen (KAHO).
Contoh soal :

1. MnO4-(aq) + C2)42-(aq)  MnO2-(s) + CO2(g)


+7 PBO = 3 +4
+3 PBO = 1 x 2 = 2 +4

2MnO4- + 3C2O42-  2MnO2 + 6CO2


Jumlah atom O = 20 Jumlah atom O = 16
Karena jumlah atom O tidak sama maka ditambah H2O di ruas yang kekurang atom O
2MnO4- (aq)+ 3C2O42- (aq) + 4H2O (l) 2MnO2 (s) + 6CO2 (g) + 8OH-(aq)
Muatan = - 8 muatan = -8

VI.Metode Mengajar
- Ceramah
- Tanya jawab
- Penugasan

VII. Langkah-Langkah Pembelajaran


Kegiatan Awal (15 menit)
 Apersepsi
- Menyapa siswa dan mengondisikan kelas
- Menyampaikan kompetensi yang akan di capai
 Motivasi
- Sebutkan contoh reaksi redoks yang paling gampang kita temui di sekitar kita
Kegiatan Inti
 Tatap Muka (110 menit)
Guru
EKSPLORASI
- Menjelaskan pengertian oksidasi dan reduksi
- Menjelaskan pengertian biloks dan ketentuannya.
- Menjelaskan konsep oksidasi reduksi
- Memberikan contoh reaksi oksidasi dan reduksi
- Menjelaskan cara menyetarakan persamaan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi (ion
elektron) dan perubahan bilangan oksidasi (PBO)
ELABORASI
- Meminta siswa menjelaskan cara penyetaraan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi (ion
elektron) dan perubahan bilangan oksidasi (PBO)
KONFIRMASI
Memberikan latihan soal menyetarakan persamaan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi (ion
elektron) dan perubahan bilangan oksidasi (PBO)
Siswa :
- Mendengar dan menuliskan kembali pengertian reaksi redoks, biloks dan ketentuannya
- Memperhatikan dan menuliskan kembali konsep reaksi redoks dan juga contohnya
- Menyetarakan persamaan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi (ion elektron)
- Menyetarakan persamaan reaksi redoks dengan cara perubahan bilangan oksidasi (PBO)
Kegiatan Akhir (10 menit)
- Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan pelajaran
- Memberikan PR dan menugaskan siswa membaca materi berikutnya
- Memberi salam
 Tugas Terstruktur
Siswa : Mengerjakan soal latihan
 Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Siswa mengerjakan soal-soal latihan yang ada di buku pegangan siswa

VIII. Alat/Bahan/Sumber
 Alat/Bahan : white board, spidol dan penghapus
 Sumber : - Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta : Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
IX. Evaluasi/Penilaian
 Teknik Penilaian : Lisan
 Bentuk Instrumen : Essay
 Instrumen :
1. Tentukan bilangan oksidasi S pada :
a) H2S2O3 d) S2O72-
2-
b) SO4 e) H2S
2-
c) S2O3 f) H2SO3

2. Tulislah persamaan setara untuk reaksi dibawah ini :


a. Cu (s) + HNO3 (aq)  CuNO3 (aq) + NO (aq) (metode ½ reaksi)
b. KMnO4 + FeSO4 + H2SO4  K2SO4 + Fe2 (SO4)3 + MnSO4 + H2O (metode PBO)

No Penyelesaian Skor
1 Bilangan oksidasi dan pada
a). H2S2O3 = 0 c) S2O32-
Biloks H2S2O3 = 0 Biloks S2O32- = -2 30
2 (+1) + 2 x + 3 (-2) = 0 2x +3 (-2) = -2
2 x = -2 + 6 2 x = -2 + 6
2x=+4 2x=+4
x=+2 x=+4
b) SO42- d) S2O72-
Biloks SO42- = -2 Biloks S2O72- = -2
x + 4 (-2) = 2 2 x 17 (-2) = -2
x = -2 + 8 2 x = -2 + 14
x=+6 2 x = + 12
x = 16

e) H2S f) H2SO3
Biloks H2S = 0 Biloks H2S2O3 = 0
2 (+1) + x = 0 2 (+1) +x + 3 (-2) = 0
x = -2 x = -2 + 6
x=+4

2. a) Metode ½ Reaksi
0 +2
oksidasi
Cu(s) + HNO3 (aq) Cu(NO3)2 (aq) + NO (g) 30

reduksi
+5 +2

Red : NO3- (aq)  NO (g)


Oks : Cu(s)  Cu+2 (aq)
Redoks : NO3- (aq)  NO (g)

NO3- (aq)  NO (g) + 2H2O (l)


NO3-- (aq) + 4H+(aq)  NO (g) + 2H2O (l)
NO3-- (aq) + 4H+(aq) +3e  NO (g) + 2H2O (l) ]x2

Oks : Cu(s)  Cu2+ (aq)


Cu(s)  Cu2+ (aq) + 2e ] x3

Reduksi : 2NO3- (aq) + 8H+(aq) + 6e  2NO (g) +


4H2O(l)
Oksidasi : 3Cu(es) +3Cu2+(aq) + 6e
Redoks : 3Cu(s) +2NO3-(aq) + 8H+(aq)  3Cu2+(aq)
+ 2NO(g) H2O(l)
Maka, reaksi rumusnya :
3Cu(s) +8HNO3(aq)  3Cu(NO3)2 (aq) + 2NO(g) +
4H2O(l)
b) Metode PBO

+7 +2

PBO = 5
KMnO4 + FeSO4  K2SO4 + Fe2 (SO4)3 + MnSO4 +
H2O
+2 PBO = 1 x 2 = 2 +3

2KMnO4 + 10 FeSO4 + H2SO4  K2SO4 + 5Fe2 (SO4)3


+ MnSO4 + H2O
Lalu disetarakan unsur lainnya dalam urutan KAHO :
2KMnO4 + 10FeSO4 + 8H2SO4 K2SO4 + 5Fe2 (SO4)3
+ MnSO4 +8H2O

Total 60

 Tugas Terstruktur

Siswa : Mengerjakan soal latihan 36-37, Erlangga

 Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur


- Siswa mengerjakan soal-soal latihan yang ada di buku pegangan siswa
-
Tabel Penilaian

Jenis Tagihan Bobot


Uraian 60
Tugas terstruktur 20
Tugas mandiri tidak terstruktur 20
Total 100

skor yang diperoleh


Nilai  x 100
skor total

Mengetahui Tebing Tinggi,


Kepala SMA Guru Mata Pelajaran
RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMAN


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII IPA/1
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Tahun Pelajaran :

II. Standar Kompetensi


2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-oksidasi dan elektrolit dalam teknologi dan kehidupan sehari-
hari.
II. Kompetensi Dasar
2.1. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-oksidasi dalam sistem elektrokimia yang melibatkan
energi listrik dan keguncangannya dalam mencegah korusi dan dalam industri.
III. Indikator
 Menyetarakan reaksi-reaksi dengan cara setengah reaksi (ion elektron) (Kerja keras,mandiri)
 Menyeterakan reaksi-raksi dengan cara perubahan bilangan oksidasi (PBO)
(Kerja keras,mandiri).
IV. Tujuan Pembelajaran
 Siswa dapat menyetarakan reaksi-reaksi dengan cara setengah reaksi (ion elektron).
 Siswa dapat menyetarakan reaksi-reaksi dengan cara perubahan bilangan oksidasi.
V. Materi Ajar
 Penyetaraan Reaksi Redoks
1. Penyetaraan Reaksi Redoks
a. Metode ½ Reaksi (Metode Ion Elektron)
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
 Menuliskan kerangka dasar dari setengah reaksi reduksi dan setengah reaksi oksidasi.
 Menyetarakan atom unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.
 Menyetarakan oksigen dan hidrogen (oksigen disertakan lebih dahulu, kemudian hidrogen).
 Apabila terdapat spesi lain, selain unsur yang mengalami perubahan biloks, oksigen dan hidrogen,
maka penyetaraan dilakukan dengan menambahkan spesi yang bersangkutan pada ruas yang lainnya.
 Menyetarakan muatan dengan menambahkan elektron pada tuas yang jumlah muatnya lebih besar.
 Menyamakan jumlah elektron yang diserap pada setengah reaksi reduksi dengan jumlah elektron yang
dibebaskan pada setengah reaksi oksidasi dengan cara memberi koefisica yang sesuai, kemudian
menjumlahkan kedua setengah reaksi tersebut
Contoh soal :
1. MnO4-(aq) + C2O42-(aq)  MnO2-(s) + CO2(g)
+7 reduksi +4
+3 oksidasi +1

Red : MnO4- + 2H2O + 3e  MnO2 + 4OH- x2


Oks : C2O42- 2CO2 + 2e x2

Red : 2MnO2- + 4H2O 6e  2MnO2 + 80H-


Oks : 2C2O42-  6CO2 + 6e
Redoks : 2MnO4- (aq) + 3C2O42- (ag) + 4H2O (e)  2MnO2 (s) + 6CO2 (g) + 8 0H- (aq)
b. Metode Perubahan oksidasi (PBO)
 Periksalah biloks semua unsur yang terlibat dalam reaksi untuk Mengetahui unsur mana yang mengalami

perubahan biloks. Tuliskan biloks setiap unsur.Setarakan unsur yang mengalami perubahan biloks dengan
memberi koefisien yang tepat.
 Tentukanlah sejumlah penurunan biloks dari oksidator dan jumlah pertambahan biloks dari reduktor.

 Samakan jumlah perubahan biloks tersebut dengan memebri koefisien yang sesuai.

 Setarakan unsur-unsur lainnya dalam urutan kation, anion, hidrogen, dan terakhir oksigen (KAHO).
Contoh soal :
1. MnO4-(aq) + C2)42-(aq)  MnO2-(s) + CO2(g)
+7 PBO = 3 +4
+3 PBO = 1 x 2 = 2 +4

2MnO4- + 3C2O42-  2MnO2 + 6CO2


Jumlah atom O = 20 jumlah atom 0 = 16

2MnO4- (aq)+ 3C2O42- (aq) + 4H2OC (l)  2MnO2 (s) + 6CO2 (g) + 8OH-(aq)
Muatan = - 8 muatan = -8
VI. Metode Mengajar
- Latihan
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal (5 menit)
 Apersepsi

- Menyapa siswa dan mengondisikan kelas


- Menyampaikan kompetensi yang akan di capai
 Motivasi

- Penyetaraan reaksi redoks ini sangat sering muncul dalam Ujian Nasional jadi
kalian harus betul-betul mengerti dan memahaminya.
Kegiatan Inti
 Tatap Muka (35 menit)

Guru:
EKSPLORASI
- Memberikan soal-soal kepada siswa dan menuliskannya di papan tulis
ELABORASI
Membimbing siswa dalam menyelesaikan soal-soal
KONFIRMASI
- Memeriksa pekerjaan siswa dan menjelaskan jika memang diperlukan
Siswa : Menuliskan soal
Kegiatan Akhir (5 menit)
- Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan pelajaran
- Memberikan PR
- Memberi salam
 Tugas Terstruktur

Siswa : mengerjakan soal


 Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur

- Siswa mengerjakan soal-soal latihan yang ada di buku pegangan siswa


VIII. Alat/Bahan/Sumber
 Alat/Bahan : white board, spidol dan penghapus

 Sumber : - Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta : Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
IX. Evaluasi/Penilaian
 Teknik Penilaian : Lisan
 Bentuk Instrumen : Essay
 Instrumen :
1. Tulislah persamaan setara untuk reaksi dibawah ini :
a. Cu (s) + HNO3 (aq)  CuNO3 (aq) + NO (aq) (metode ½ reaksi)
b. KMnO4 + FeSO4 + H2SO4  K2SO4 + Fe2 (SO4)3 + MnSO4 + H2O (metode PBO)
Pembahasan
a) Metode ½ Reaksi
0 +2
oksidasi
Cu(s) + HNO3 (aq) Cu(NO3)2 (aq) + NO (g)
reduksi
+5 +2

Red : NO3- (aq)  NO (g)


Oks : Cu(s)  Cu+2 (aq)
Redoks : NO3- (aq)  NO (g)

NO3- (aq)  NO (g) + 2H2O (l)


NO3-- (aq) + 4H+(aq)  NO (g) + 2H2O (l)
NO3-- (aq) + 4H+(aq) +3e  NO (g) + 2H2O (l) ]x2

Oks : Cu(s)  Cu2+ (aq)


Cu(s)  Cu2+ (aq) + 2e ] x3

Reduksi : 2NO3- (aq) + 8H+(aq) + 6e  2NO (g) + 4H2O(l)


Oksidasi : 3Cu(es) +3Cu2+(aq) + 6e
Redoks : 3Cu(s) +2NO3-(aq) + 8H+(aq)  3Cu2+(aq) + 2NO(g) H2O(l)
Maka, reaksi rumusnya :
3Cu(s) +8HNO3(aq)  3Cu(NO3)2 (aq) + 2NO(g) + 4H2O(l)

b) Metode PBO
+7 +2

PBO = 5
KMnO4 + FeSO4  K2SO4 + Fe2 (SO4)3 + MnSO4 + H2O
+2 PBO = 1 x 2 = 2 +3

2KMnO4 + 10 FeSO4 + H2SO4  K2SO4 + 5Fe2 (SO4)3 + MnSO4 + H2O


Lalu disetarakan unsur lainnya dalam urutan KAHO :
2KMnO4 + 10FeSO4 + 8H2SO4 K2SO4 + 5Fe2 (SO4)3 + MnSO4 +8H2O

 Tugas Terstruktur
Mengerjakan soal halaman 38, Erlangga

 Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur


- Mengerjakan soal-soal latihan

Tabel Penilaian

Jenis Tagihan Bobot


Uraian 60
Tugas terstruktur 20
Tugas mandiri tidak terstruktur 20
Total 100

skor yang diperoleh


Nilai  x 100
skor total

Mengetahui Tebing Tinggi,


Kepala SMA Guru Mata Pelajaran
RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMA


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII IPA/1
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Tahun Pelajaran :

I. Standar Kompetensi
2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-oksidasi dan elektrolit dalam teknologi dan kehidupan sehari-
hari.
II. Kompetensi Dasar
3.1. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-oksidasi dalam sistem elektrokimia yang melibatkan
energi listrik dan keguncangannya dalam mencegah korosi dan dalam industri.
III. Indikator
 Menyimpulkan ciri-ciri reaksi redoks yang berlangsung secara spontan melalui
percobaan(Komunikatif,bersahabat,jujur dan kerja keras).
 Menggambarkan susunan sel Volta atau sel Galvani dan menjelaskan fungsi tiap bagiannya(Kerja
keras,Mandiri dan rasa ingin Tahu).
 Menjelaskan bagaimana energi listrik dihasilkan dari reaksi redoks dalam sel Volta(Kerja
keras,Mandiri dan rasa ingin Tahu).
 Menuliskan lambang sel dan reaksi-reaksi yang terjadi pada sel Volta(Mandiri dan Kerja Keras).
 Menghitung potensial sel berdasarkan data potensial standar(Mandiri dan Kerja Keras).
IV. Tujuan Pembelajaran
 Siswa mampu menyimpulkan ciri-ciri reaksi redoks yang berlangsung secara spontan melalui
percobaan
 Siswa dapat menggambarkan susunan sel Volta atau sel Galvani dan menjelaskan fungsi tiap
bagiannya
 Siswa dapat menjelaskan bagaimana energi listrik dihasilkan dari reaksi redoks dalam sel Volta
 Siswa dapat menuliskan lambang sel dan reaksi-reaksi yang terjadi pada sel Volta
 Siswa dapat menghitung potensial sel berdasarkan data potensial standar
V. Materi Ajar

 Reaksi redoks spontan

1. Reaksi Redoks spontan


Reaksi redoks spontan adalah reaksi redoks yang berlangsung serta merta. Contohnya adalah reaksi
antara logam zink dengan larutan lembaga (II) sulfat. Jika sepotong logam zink dimasukkan kedalam larutan
lembaga (II) sulfat, segera terjadi reaksi dimana logam zink sedikit demi sedikit melarut, sedangkan ion
lembaga (II) diungkapkan reaksi ini bersifat eksoterm yang ditandai dengan naiknya suhu larutan. Reaksi
yang terjadi dapat dituliskan sebagai berikut :
Cu(s) +  2n2+ (aq) + Cu(s)
Sementara itu, reaksi kebalikannya, yaitu reaksi antara logam tembaga dengan larutan zink sulfat (in 2n 2-)
tidak terjadi.
Cu(s) + 2n2+ (aq)  Cu2+ (aq) + 2n(s) (tidak ada reaksi)
Oleh karena itu, dapat dikarenakan bahwa kebalikan dari reaksi spontan adalah tidak spontan.
Reaksi redoks berlangsung spontan jika Red – Eoks >0

 Sel volta
2. Sel Volta

Sel volta adalah sel yang mempunyai dua elektroda dan senyawa-senyawa kimia yang bereaksi secara
redoks menghasilkan energi listrik.
Gambar Sel Volta

Saklar VVolt meter


Anoda Kotoda
Zn Jembatan ganam Cu

Zn2- SO42-

SO42- Cu2-

“sel volta”

a. Proses Sel volta


Proses pembentukan sel volta adalah sebagai berikut : logam tembaga dicelupkan dalam larutan CuSO 4
(IM) dan logam seng dicelupkan dalam larutan ZnSO4(IM). Kedua larutan dihubungkan dengan jembatan
garam, yaitu jembatan berbentuk tabung u yang diisi agar-agar dan garam KCL atau NaCI atau KNO 3.
Selanjutnya, kedua elektroda (Logam Cu dan Logam Zu) dihubungkan dengan alat penunjuk arus, yaitu
voltmeter.
Dalam rangkaian tersebut, logam Zn akan melepaskan elektron dan berubah menjadi ion Zn2+ kemudian
bergabung dalam larutan ZnSO4. Sementara itu, elektron mengalir dari elektroda Zn ke elektroda Cu.
Akibatnya ion Cu2+ dalam larutan CuSO4 menerima elektron dan membentuk endapan logam Cu.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Reaksi oksidasi : Zn  Zn2+ + 2e
Reaksi reduksi : Cu2+ + 2e  Cu
Reaksi redoks : Zn + Cu2+  Zn2+ + Cu
Susunan sel volta di atas dapat dinyatakan dalam notasi sel sebegai berikut :
Zn / Zn2+ // Cu2+ / Cu

b. Elektroda pada sel volta


Katoda : - Elektroda tempat terjadi reaksi reduksi, berarti logam Cu
- Dalam sel volta disebut sebagai elektroda positif
Anoda : - Elektroda tempat terjadi reaksi oksidasi, berarti logam Zn
- Dalam sel volta disebut sebagai elektroda negatif

3. Perkiraan Berlangsungnya Reaksi


Memperkirakan berlangsungnya suatu reaksi sudah dijelaskan, yaitu dengan melakukan tanda potensial
sel. Jika tanda potensial sel positif, reaksi berlangsung dan tanda potensial sel negatif, reaksi tidak berlansung
Deret volta
k-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Mn-Zn-Fe-Ni-Sn-Pb-H-Cu-Hg-AG-Ft-Au
makin reaktif kurang reaktif
(mudah teroksidasi) (sukar reroksodasi)
E0 sel < E0 sel >

Reaksi perkiraan :
L(s) + M+(aq)  L+(aq) + M(s)
Reaksi ini berlangsung dengan syarat logam L terletak disebelah kiri dari logam M. Reaksi ini disebut
juga reaksi pendesakan dalam deret volta dengan pengertian :
Logam L yang bebas (otomile) kini mendesak logam M yang terikat (bentuk ion/garam) disebelah
kanan. Dan logam L yang mendesak lebih aktif dibandingkan logam M yang didesak.
Contoh reaksi yang berlangsung :
Mg(s) + Zn2+(aq)  Mg2+(aq) + Zn(s)
Ni(s) + Pb (NO3)2(aq)  Ni (NO3)2(aq) + Pb(s)
Fe(s) + 2Ag+(aq)  Fe2+(aq) + 2Ag(s)
NiSO4(aq) + Zn(s)  Ni(s) + ZnSO4(aq)
Cu2+(aq) + Ca(s)  Cu(s) + Ca2+(aq)

VI. Metode Mengajar


- Ceramah
- Praktikum
- Latihan
- Tanya Jawab

VII. Langkah-Langkah Pembelajaran


Kegiatan Awal (15 menit)
 Apersepsi
- Menyapa siswa dan menagih PR
- Menanyakan pelajaran yang sudah lewat dan menghubungkannya dengan pelajaran hari ini.
- Sebutkan contoh sel volta yang banyak temui dalam kehidupan sehari-hari
 Motivasi
- Tahu tidak bahwa baterai itu merupakan salah satu contoh dari sel volta?
Kegiatan Inti
 Tatap Muka (105 menit)
Guru: Eksplorasi
- Menjelaskan sel volta
- Merancang alat percobaan sel volta di laboratorium
Elaborasi
- Mengawasi siswa dalam melakukan percobaan
- Menjelaskan apakah reaksi berlangsung spontan atau tidak berdasarkan harga E0sel
Konfirmasi
- Menjelaskan reaksi yang berlangsung di katoda dan anoda
- Menjelaskan cara menghitung E0 sel berdasarkan percobaan
Siswa
- Mendengarkan penjelasan guru
- Merancang alat sesuai dengan LKPD
- Melakukan percobaan secara berkelompok
- Menuliskan apakah reaksi berlangsung spontan atau tidak
- Menuliskan reaksi yang berlangsung pada katoda dan anoda
- Menghitung E0 sel
- Mengisi lembar kerja praktikum
Kegiatan Akhir (10 menit)
- Memberi PR
- Mengingatkan siswa untuk membaca pelajaran selanjutnya
- Memberi salam
 Tugas Terstruktur
- Mengerjakan laporan
 Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Menyebutkan contoh dan kegunaan sel volta yang terdapat dalam kehidupan
sehari-hari dan mencari informasi tentang sel volta dari sumber lain atau internet

VIII. Alat/Bahan/Sumber
 Alat/Bahan : white board, spidol dan penghapus

 Sumber :
- Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta : Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
- Sutrisna, Nana, 2000, Panduan Menguasai Kimia 3, Bandung : Geneca Exact.
- Internet

IX. Evaluasi/Penilaian
 Teknik Penilaian : Tertulis
 Bentuk Instrumen : Essay /LKPD
 Instrumen :
1 Diketahui : Ag2+ + e  Ag Eo = + 0,80V
Al3+ + 3e  Al Eo = + -1,66V
Tentukan Esel dari elektroda Ag dan Al !
Tentukan katoda dan anoda

2 Diketahui :
Cd2+ + 2e  Cd (s) Eo = + 0,40V
Ag+ + e  Ag (s) Eo = + 0,80V
Tentukanlah potensial sel reaksi : 2Ag+ + Cd (s)  2Ag(S) + Cd2+
Apakah reaksi tersebut berlangsung ?

3 Diketahui : EoPb2+ / Pb = -0,13V


EoAl2+ / Al = -1,66V
Tentukan potensial sel untuk reaksi sel : Al3+ / Al // Pb / Pb2+
Apakah reaksi tersebut dapt berlangsung ?

4 Tentukan apakah reaksi berikut dapat atau tidak dapat berlangsung pada kondisi standar.
a. Mn(s) + Ni2+(aq)  Mn2+(aq) + Ni(s)
b. Zn(s) + 2HCl(aq)  ZnCl2(aq) + H2(g)
c. Cu(s) + Ag2SO4(aq)  CuSO4(aq) + 2Ag(s)
d. Ni(s) + 2NaCl(aq)  NiCl2(aq) + 2Na(s)
e. 2Ag(s) + 2HCl(aq)  2AgCl(aq) + H2(g)
Susunlah unsur A,B,C, dan D berdasarkan daya pereduksinya, dimulai dari pereduksi paling kuat.
Tugas Terstruktur
- Mengerjakan laporan
Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Menyebutkan contoh dan kegunaan sel volta yang terdapat dalam kehidupan
sehari-hari dan mencari informasi tentang sel volta dari sumber lain atau internet

Pembahasan
No Penyelesaian Skor
1. Karena potensial elektroda Cu lebih negatif, maka Cu harus
melakukan oksidasi dan bertindak sebagai anoda.
Kotada : Ag+ + e  Ag Eo = + 0,80V 10
Anoda : Cu  Cu2+ + 2e Eo = + 0,34V
2Ag +Cu  2Ag + Cu2+ Eo = + 0,46V
Perhitungan E0 sel harus selalu positif dan tidak melibatkan koefisien

2. Esel = Eo reduksi – Eo oksidasi


= EoAg - Eo Al 10
= (+0,80) - (-1,66)
= + 2,46V
Kotada = elektroda positif, Eo lebih positif yaitu Ag
Anoda = elektroda negatif, Eo lebih negtif yaitu Al

3. Ag2 melakukan reaksi reduksi dan Cd(s) melakukan reaksi oksidasi


Esel = Eo reduksi – Eo oksidasi
= EoAg - Eo Cd 10
= (+0,80) - (-0,40)
= + 1,20V
Reaksi dapat berlangsung karena harga E0 sel positif

4. Al3+ berubah membentuk Al berarti reaksi oksidasi Pb berubah


menghasilkan ion Pb2+ berarti reaksi oksidasi 10

Esel = Eo reduksi – Eo oksidasi


= EoAl - Eo Pb
= (-1,66) - (-0,13)
= + 1,53V
Karena tanda esel negatif, maka reaksi tersebut tidak dapat
berlangsung.

5 Deret volta : 20
K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Mn-Zn-Fe-Nl-Sn-Pb-H-Cu-Hg-Ag-Pt-Au

Mudah teroksidasi Sukar teroksidasi


a) Mn(s) + Ni2+(aq)  Mn2+(aq) + Ni(s) (berlangsung)
b) Zn(s) + 2HCl(aq)  ZnCl2(aq) + H2(g) (berlangsung)
c) Cu(s) + Ag2SO4(aq)  CuSO4(aq) + 2Ag(s) (berlangsung)
d) Ni(s) + 2NaCl(aq)  NiCl2(aq) + 2Na(s) (tidak berlangsung)
e) 2Ag(s) +2HCl(aq)  2AgCl(aq) + H2(g) (tidak berlangsung)
Esel = Eored - Eooks
Susunan berdasarkan daya preduksinya (preduksi paling kuat) :
- Na >Mn > Zn > Ni > H > Ag

Total 60

Tabel Penilaian

Jenis Tagihan Bobot


Uraian 60
Tugas terstruktur 20
Tugas mandiri tidak terstruktur 20
Total 100

skor yang diperoleh


Nilai  x 100
skor total

Mengetahui Tebing Tinggi,


Kepala SMA Guru Mata Pelajaran
LKPD
Judul Percobaan : Menentukan Potensial Sel Dari Berbagai Sel

A. Tujuan Kegiatan : Mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi pada elektrolisis larutan garam
Natrium sulfat (Na2SO4) dan kalium todida (KI)
B. Alat/ Bahan :
No Alat dan Bahan Ukuran / Satuan Jumlah
1. Gelas kimia 100 ml 7
2. Elektrode karbon - 1
3. Kabel/ Jepit buaya 0,5 m 4/4
4. Jembatan garam - 1
5. Elektroda Zn,Cu, Mg,Pb, Fe 7 x 1 cm2 @1
6. Elektrode karbon - 3
7. Larutan CuSO4 0,1 M 75 ml
8. Larutan Zn SO4 0,1 M 75 ml
9. Larutan MgSO4 0,1 M 75 ml
10. Larutan timbel (II) asetat 0,1 M 75 ml
11. Larutan Fe SO4 0,1 M 75 ml
12. Larutan KI 0,1 M 75 ml

Catatan :
Jembatan garam dapat dibuat sebagai berikut

1 Panaskan air sebanyak 250 ml dalam gelas kimia. Masukkan 3 gram agar-agar dan aduk sampai
semua larut.
2 Tambahkan 15 ml larutan jenuh KNO3. tuangkan campuran itu ke dalam tabung U sampai penuh,
kemudian dinginkan sampai beku.
3 Basahi kertas saring 10 cm x 1 cm dengan larutan jenuh KNO3. setiap berganti sel, ganti dengan yang
baru.

C. Prosedur kerja

1 Masukkan 75 ml larutan ZnSO4 0,1 m ke dalam suatu gelas kimia dan celupkan sepotong lempeng sel
dalam gelas kima itu
2 Masukkan 75 ml larutan CuSO4 0,1 m ke dalam suatu gelas kimia lain dan celupkan sepotong
lempeng sel dalam gelas kima itu
3 Hubungkan kedua larutan dengan jembatan garam
4 Hubungkan kedua lempeng logam melalui voltmeter. Jika jarum voltmeter bergerak ke arah negatif
segera putuskan hubungan itu. Jika jarum bergerak ke arah positif biarkan dan baca beda
potensialnya.
5 Larutkan langkah 1 dan 3 dengan pasangan setengah sel seperti tercantum dalam tabel di bawah ini.

D. Hasil Pengamatan

No Anoda/katoda A B C D E F
Cu2+ Cu Zn2+ Zn Mg2+ Mg Pb2+ Pb Fe2+ Fe C I-
1 Cu/Cu2+
2 Zn/Zn2+
3 Mg/Mg2+
4 Pb/Pb2+
5 Fe/Fe2+
6 C/I-, I2
Potensial elektroda standar setengah sel diperoleh dengan membandingkan sel tertentu dengan
setengah sel hidrogen.

E. Pertanyaan

1 Tuliskan bagan sel srta pesamaan reaksi setengah sel dan reaksi sel untuk sel-sel 3-A, 3-B, dan 2-A.
2 Hitunglah potensial 2-A berdasarkan potensial 3-A dan potensial 3-B yang tercantum dalam tabel
pengamatan.
3 Bandingkan pula dengan hasikl hitungan itu dengan potensial sel menurut data yang ada di buku.

Mengetahui Tebing Tinggi,


Kepala SMA Guru Mata Pelajaran
RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMAN


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII IPA/1
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Tahun Pelajaran :
I. Standar Kompetensi
2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-oksidasi dan elektrolit dalam teknologi dan kehidupan sehari-
hari.
II. Kompetensi Dasar
4.1. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-oksidasi dalam sistem elektrokimia yang melibatkan
energi listrik dan keguncangannya dalam mencegah korosi dan dalam industri.
III. Indikator
 Menjelaskan prinsip kerja sel volta yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari (Rasa ingin
tahu,Jujur,Gemar membaca).
IV. Tujuan Pembelajaran
 Siswa mampu menjelaskan prinsip kerja sel volta yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-
hari.
V. Materi Ajar
 Contoh-contoh sel volta dalam kehidupan sehari-hari
Beberapa sel volta komersial yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
a. Sel Baterai kering
Baterai yang sering kita gunakan disebut juga sel kering atau sel lechanche. Dikatakan sel kering
karena jumlah air yang dipakai sedikit (dilosasi)
Baterai Biasa
Sel ini terdiri atas :
 Anoda : Logam seng (Zn) yang dipakai sebagai wadah.
 Katoda : Batang karbon (tidak aktif)
Elektrolit : Campuran berupa pasta yang terdiri dari : MnO2, NH4CI, dan sedikit air.
Reaksi
Anoda : Zn(s)  Zn2+(aq) + 2e
Katoda :2MnO2(s) + 2NH4+(aq) + 2e  Mn2O3(s) + 2NH3(aq) + H2O(e) +Zn2+
Zn(s) + 2NH4+ + 2MnO2  Zn2+(aq) +Mn2O3 + 2NH3(aq) + H2O(l)
b. Baterai Akaline
Pada baterai alkaline dapat dihasilkan energi dua kali lebih besar dibandingkan dengan baterai biasa.
Sel ini terdiri atas :
Anoda : Logam Zn yang sama, seperti baterai biasa digunakan sebagai wadah.
Kotada : Oksida mangan (MnO2)
Elektrolit : Kalium hidroksida (KOH)
Reaksi
Anoda : Zn(s)  2HO-(aq)  Zn(OH)2 (s) + 2e
Katoda : 2MnO2(s) + 2H2(e) + 2e  2MnO(CH)(s) + 2OH(aq) +
Zn(s) + 2MnO2(s) + H2O(e)  Zn(OH)2(s) + Mn2O3(s)
c. Sel Aki
Aki adalah garis jenis beterai yang banyak digunakan untuk kenderaan bermotor. Aki menjadi pilihan
yang praktis karena dapat menghasilkan listrik yang cukup besar dan dapat diisi ulang.
Sel ini terdiri atas :
Anoda : lempeng logam timbul (Pb)
Katoda : Lempeng timbel (v) oksida (PbO2)
Elektrolit : Larutan asam sulfat (H2SO4) encer

Reaksi Pengosongan Aki


Anoda : Pb(s) + HSO4-(aq)  PbSO4(s) + H+(aq) + 2e
Katoda: PbO2(s) + HSO2-(aq) + 3H+(aq)  PbSO4(s) + 2N2O(l) +
Pb(s) + PbO2(s) + 2HSO4(aq) + 2H+(aq)  2PbSO2(aq) + 2H2O(l)
Reaksi Pengisian Aki
Elektroda Pb (sebagai katode)
PbSO4(s) + H+  Pb (s) + HSO4-
Elektroda PbO2 (sebagai anode)
PbSO4(s) + H+(aq) + 2e  PbO2(s) + HSO4(aq) +3H+(aq) + 2e
2PbSO4(s) + 2H2O4(l)  Pb(s) + PbO2(s) + 2HSO4-(aq) + 2H+(aq)

d. Baterai Litium
Baterai litium mengalami berbagai penyempurnaan. Baterai litium yang kini banyak digunakan
adalah baterai litium yang kini banyak digunakan adlah baterai litium-ion. Baterai litium ion tidak
menggunakan logam litium, tetapi ion litium. Ketika digunakan ion litium berpindah dari satu
elektrode ke elektrode lainnyamelalui satu elektrolit. Ketika di charge arah aliran ion litium di balik.
Baterai litium iom diperdagangkan dalam bentuk kosong.
VI. Metode Mengajar
- Tanya jawab
- Ceramah
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran
 Kegiatan Awal (5 menit)

 Apersepsi
- Menyapa siswa dan mengondisikan kelas
- Menyampaikan kompetensi yang akan di capai
- Sebutkan contoh aplikasi sel volta yang anda ketahui
 Motivasi
- Belajar sel volta sangat menarik karena sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-
hari dan gampang untuk mengingatnya
 Kegiatan Inti

 Tatap Muka (35 menit)


Eksplorasi
Guru:
- Menanyakan pada siswa contoh-contoh dari sel volta dan kegunaanya
Elaborasi
- Menjelaskan prinsip kerja sel Volta yang banyak digunakan dalam kehidupan
(baterai, aki dll)
Konfirmasi
Siswa : Bertanya pada guru dan menjawab pertanyaan guru
 Penutup (5 menit)
- Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan pelajaran
- Memberikan PR
- Memberi salam
 Tugas Terstruktur
- Mengerjakan soal
 Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Mencari reaksi redoks yang terjadi pada baterai kalkulator, handphone, laptop.
VIII. Alat/Bahan/Sumber
 Alat/Bahan : white board, spidol dan penghapus

 Sumber :
- Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta : Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
- Sutrisna, Nana, 2000, Panduan Menguasai Kimia 3, Bandung : Geneca Exact.
- Internet
IX. Evaluasi/Penilaian
 Teknik Penilaian : Tertulis
 Bentuk Instrumen : Essay
 Instrumen :

1 Tuliskan contoh-contoh sel volta dan kegunaanya yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
2 Tuliskan reaksi pengosongan dan pengisian aki
Penyelasaian
1 Contoh-contoh sel volta dalamkehidupan sehari-hari antara lain :
a. Aki digunkan untuk kendaraan bermotor sebagai penggerak awal
b. Baterai kering digunakan pada alat-alat elektronik termasuk lampu senter
c. Alkaline digunakan untuk peralatan yang mneggunakan sumber arus listrik yang besar seperti pada
kamera, recorder, radio, kalkulator.
d. baterai litium
2 a. Reaksi pengosongan aki

Anode : Pb(s) + HSO4(aq)  PbSO4(s) + H+(aq) + 2e


Katode : PbO2(s) + HSO4-(aq) + 3H+(aq) + 2e  PbSO4(s) + 2H2O(l) +
Pb(s) + PbO2(s) + 2HSO2-(aq)  2PbSO4(s) + 2H2O(l)

b. Reaksi Pengisian AKI


Anode : PbSO4(s) H+(aq) + 2e  Pb(s) + HOS4(aq)
Katode : PbSO4(s) + 2H2O-(e)  PbO2(s) + HSO2(aq) + 3H+(aq) + 2e +
2PbSO4(s) + 2H2(s)  Pb(s) + PbO2(s) + 2HSO4-(aq) + 2H+ (aq)

Tugas Terstruktur
- Mengerjakan soal
Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Mencari reaksi redoks yang terjadi pada baterai kalkulator, handphone, laptop.

Tabel Penilaian

Jenis Tagihan Bobot


Uraian 60
Tugas terstruktur 20
Tugas mandiri tidak terstruktur 20
Total 100

Skor yang diperoleh


Nilai  x 100
skor total

Mengetahui Tebing Tinggi,


Kepala SMA Guru Mata Pelajaran
RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMAN


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII IPA/1
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Tahun Pelajaran :

I. Standar Kompetensi
2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-oksidasi dan elektrolit dalam teknologi dan kehidupan sehari-
hari.
II. Kompetensi Dasar
2.2. Menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis
III. Indikator
 Menuliskan pengertian sel-elektrolisis(Gemar membaca,Jujur).
 Menuliskan susunan sel-elektrolisis. (Gemar membaca,Jujur).
 Menuliskan reaksi yang terjadi di anode dan katoda pada larutan atau cairan dengan elektroda aktif
ataupun inert. (Gemar membaca,Jujur).
 Mengamati reaksi yang terja di katode, anode pada LKPD elektrolisis. (Gemar membaca,Jujur,Kerja
keras,Mandiri).
IV. Tujuan Pembelajaran
 Siswa dapat memahami apa sel elektrolisis.
 Siswa mampu membaut susunan elektrolisis
 Siswa dapat menuliskan reaksi yang terjadi di anode maupun katode pada larutan atau cairan dengan
elektroda aktif ataupun inert
 Siswa dapat mengamati reaksi yang terjadi di katode, anode pada elektrolisis
V. Materi Ajar
 Sel Elektrolisis
1. Pengertian dan Susunan Sel Elektolisa
Sel elektrolisa adalah salah satu elektrokimia dimana terjadi pencairan larutan elektrolit oleh arus listrik.
Peruraian elektrolit menjadi ion positif dan negatif yang akan mengalami reaksi redoks pada elektroda-
elektroda yang ada pda sel elektrolisa. Ion positif akan mengalami reaksi redoks pada katoda sedangkan ion
negatif akan mengalami reaksi oksidasi pada akoda (bila elektroda yang digunakan non aktif) sedangkan bila
anoda yang digunakan adalah aktif maka anoda yang mengalami oksidasi. Arus listrik yang digunakan pada
sel elektrolisa yang bersumber dari sumber arus serah (DC).
Elektroda yang digunakan ada dua berdasarkan muatannya yaitu katoda (elektroda negatif) dan anoda
(elektroda positif). Pada katoda terjadi reaksi reduksi sedang pada anoda terjadi reaksi oksidasi.
e e
Katode
Anode

Kation

Anion
Larutan elektolit

“Susunan Sel Elektrolisis”

2. Reaksi – reaksi Elektrolis


Apabila listrik dialirkan melalui lelehan senyawa ion maka senyawa ion itu akan diuraikan, kation
direduksi di katode sedangkan anion dioksidasi di anode.
Contoh :
Jika lelehan NaCl dialiri listrik, maka NaCl akan diuraikan menjadi Na dan Cl2.
2NaCl  2Na + Cl2
Dalam keadaan meleleh, NaU mterdapat sebagai ion-ion yang dapat bergerak bebas. Ion Na + akan bergerak
menuju katode, mengambil elektron dan mengalami reduksi. Ion Cl- akan bergerak menuju anode, melepas
elektron dan mengalami oksidasi. Reaksi keseluruhan merupakan penguraian NaCl menjadi Na dan Cl2.
NaCl  Na+ + Cl-
Katode : Na+ + e  Na (x2)
Anode : 2Cl-  Cl2 + 2e (x1) +
2Na+ + 2Cl-  2Na + Cl2

Jika yang dialiri listrik adalah larutan elektrolit, maka reaksi yang terjadi belum tentu kation atau
anionnya tetapi mungkin saja air atau elektrodenya. Hal ini bergantung pada potensial spesi-spesi dalam
larutan.
 Reaksi di katode bergantung pada jenis kation

Logam Aktif (golongan IA, IIA, IIIA, Al, Mn)


Air yang tereduksi :
2H2O (l)  H2(g)+ 2OH-(aq)

Kation
Kation lain : kation yang tereduksi
2H+(aq) = 2e  H2(g)
Lx+(aq) + xe  L(s)

 Reaksi di anode tergantung pada jenis anode dan anion

Sisa asam oksi: air tereduksi


Inert 2H2O(l)  2H+(aq) + O2(g) + 4e
A Sisa asam lain :
n Con: 2Br-(aq)  Br2(aq) + 2e 2
o H
d Tak Inert Anode teroksidasi : 2
e L(s)  Lx+(aq) + xe O
(
l
VI. Metode Mengajar )
- Ceramah
- Praktikum 
- Penugasan
2
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran H
+

Kegiatan Awal (15 menit) (


 Apersepsi
a
- Menyapa siswa dan mengondisikan kelas q
- Menagih PR )
- Menyampaikan kompetensi yang akan di capai
 Motivasi +
- Dengan belajar elektrolisis ini maka kalian akan tahu bahwa ternyata dalam
kehidupan sehari-hari elektrolisis ini sangat penting O
2
(
g
)

4
2
H
2
O
Kegiatan Inti (
 Tatap Muka (105 menit) l
Eksplorasi )
Guru:
- Menjelaskan pengertian elektrolisis 
- Menjelaskan reaksi elektrolisis dan memberikan contoh
Elaborasi 2
- Merancang alat percobaan sesuai dengan LKPD H
+
- Memberikan penjelasan tentang percobaan
Konfirmasi (
- Membimbing siswa menganalisis percobaan a
Siswa : q
- Menuliskan pengertian elektrolisis )
- Siswa memperhatikan penjelasan guru
- Merancang alat percobaan sesuai dengan LKPD +
- Melakukan percobaan untuk mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda
pada reaksi elektrolisis melalui kerja kelompok di laboratorium O
2
Kegiatan Akhir (15 menit) (
- Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan pelajaran g
- Memberi salam )
 Tugas Terstruktur

Siswa : Membuat laporan dari hasil pengamatan +


 Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur

- Mencari peristiwa lain yang berhubungan dengan elektrolisis dalam


4 kehidupan
sehari-hari dari internet atau sumber lain e

VIII. Alat/Bahan/Sumber
 Alat/Bahan : white board, spidol dan penghapus. Slide (PPT)

 Sumber : - Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta : Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
- Sutrisna, Nana, 2000, Panduan Menguasai Kimia 3, Bandung : Geneca Exact.
- Internet

IX. Evaluasi/Penilaian
 Teknik Penilaian : Tertulis
 Bentuk Instrumen : Laporan praktikum/ LKPD
 Instrumen : Terlampir

Mengetahui Tebing Tinggi,


Kepala SMA Guru Mata Pelajaran
LKPD
Judul Percobaan : Elektrolisis Larutan Na2SO4 dan Larutan KI

A. Tujuan Kegiatan : Mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi pada elektrolisis larutan garam Natrium
sulfat (Na2SO4) dan kalium todida (KI)
B. Alat/ Bahan :
No Alat dan Bahan Ukuran / Satuan Jumlah
Tabung U - 2
2. Elektrode karbon - 2
3. Kabel 0,5 m 2
4. Jupit buaya - 2
5. Baterai/catu daya 1,5 V 4/1
6. Statif/klem - 1/1
7. Tabung reaksi/ tak - 4/1
8. Pipet tetes - 2
9. Gelas kimia 100 ml 3
10. Larutan Na2 SO4 0,5 m 50 ml
11. Larutan KI 0,5 m 50 ml
12. Larutan fenolftalein - Secukupnya
13. Larutan indikasi universal - Secukupnya
14. Larutan amilum/kanji - Secukupnya

C. Prosedur Kerja
a. Elektrolisis larutan Na2SO4
1. Rangkailah alat elektrolisis, seperti terlihat pada gambar berikut.

karbo karbo
n n

Larutan yang
dielektrolisis
(+)
(-)

Catatan : japit tabung u pada starif


2. Tambahkan 10 tetes indikator universal kedalam kira-kira 50 ml larutan Na 2SO4 0,5m, kemudian
masukkan larutan itu ke dalam tabung u.
3. Elektrolisis larutan itu sampai terlihat suatu perubahan pada sekitar kedua elektrode.
4. Catalah pengamatan anda.

b. Elektrolisis larutan KI
1. Rangkailah alat elektrolisis seperti percobaan sebelumnya.
2. elektrolisislah larutan KI 0,5m sampai terlihat perubahan pada kedua elektrode.
3. Dengan menggunakan pipet tetes, pindahkan larutan dari ruang katode kedalam dua tabung reaksi kira-
kira 2ml. Kedalam tabung 2 tambahkan 2 tetes larutan amilum/kenji, lakukan hal yang sama terhadap
larutan dari ruang anode.
4. Catatlah pengamatan

D. Hasil Percobaan
a. Elektrolisis larutan Na2SO4
01. Warna larutan seblum dielektrolisis.....
02. Sesudah elektrolisis :
a) Perubahan pada ruang katode ...
b) Perubahan pada ruang anode ...
b. Elektrolisis larutan KI

Cairan dalam Perubahan Perubahan Perubahan setelah


ruang selama setelah ditambah ditambah amilum
elektrolisis fenolftalein
............... ............... ............... ...................................
............... ............... ............... ....................................

E. Bahan Diskusi
a. Elektrolisis Larutan Na2SO4
1. Dari perubahan warna indikator, apakah yang terbentuk (H+ atau OH-) pada :
a) Ruang katode
b) Ruang anode
2. Bila gas oksigen (O2), tulislah persamaan setengah reaksi yang terjadi pada kedua elektrode ini.

b. Elektrolisis larutan KI
1. Zat apakah yang terjadi diruang anade sebagai hasil elektrolisis ? Jelaskan.
2. Ion-ion apakah yang terdapat diruang katode setelah elektrolisis ? jelaskan.
3. Tulislah persamaan setengah reaksi yang terjadi pada :
a) Katode dan anode

F. Kesimpulan : ........

Tabel Penilaian

Jenis Tagihan Bobot


Tugas terstruktur 80
Tugas mandiri tidak terstruktur 20
Total 100

Mengetahui Tebing Tinggi,


Kepala SMA Guru Mata Pelajaran
RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMAN


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII IPA/1
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Tahun Pelajaran :

I. Standar Kompetensi
2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-oksidasi dan elektrolit dalam teknologi dan kehidupan sehari-
hari.

II. Kompetensi Dasar


2.2. Menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis

III. Indikator
 Menuliskan reaksi yang terjadi di anode dan katoda pada larutan atau cairan dengan elektroda aktif
ataupun inert. (Gemar membaca,Jujur).
 Menyatakan hubungan deret volta dengan sifat reduktor logam. (Gemar membaca,Jujur).
 Menyatakan hubungan deret volta dengan sifat oksidator logam(Gemar membaca,Jujur).

IV. Tujuan Pembelajaran


 Siswa dapat menuliskan reaksi yang terjadi di anode maupun katode pada larutan atau cairan dengan
elektroda aktif ataupun inert
 Siswa dapat menghubungkan deret volta dengan sifat reduktor logam
 Siswa dapat menghubungkan deret volta dengan sifat oksidator logam

V. Materi Ajar
 Sel Elektrolisis
1. Reaksi – reaksi Elektrolis
Apabila listrik dialirkan melalui lelehan senyawa ion maka senyawa ion itu akan diuraikan, kation
direduksi di katode sedangkan anion dioksidasi di anode.
Contoh :
Jika lelehan NaCl dialiri listrik, maka NaCl akan diuraikan menjadi Na dan Cl2.
2NaCl  2Na + Cl2
Dalam keadaan meleleh, NaU mterdapat sebagai ion-ion yang dapat bergerak bebas. Ion Na + akan bergerak
menuju katode, mengambil elektron dan mengalami reduksi. Ion Cl- akan bergerak menuju anode, melepas
elektron dan mengalami oksidasi. Reaksi keseluruhan merupakan penguraian NaCl menjadi Na dan Cl2.
NaCl  Na+ + Cl-
Katode : Na+ + e  Na (x2)
Anode : 2Cl-  Cl2 + 2e (x1) +
+ -
2Na + 2Cl  2Na + Cl2
Jika yang dialiri listrik adalah larutan elektrolit, maka reaksi yang terjadi belum tentu kation atau
anionnya tetapi mungkin saja air atau elektrodenya. Hal ini bergantung pada potensial spesi-spesi dalam
larutan.
 Reaksi di katode bergantung pada jenis kation

Logam aktif (golongan IA,IIA,AI dan Mn) : Air


yang tereduksi
2H2O (l) + 2e  H2(g)+ 2OH-(aq)
kation
Kation lain : kation tereduksi 2H+(aq) = 2e 
H2(g)
Lx+(aq) + xe  L(s)
 Reaksi di anode tergantung pada jenis anode dan anion
Sisa asam oksi : air teroksidasi
2H2O(e)  AH+(aq) + O2(g) + 4e
Inert  Anion
(Pt, Au, C) Sisa asam lain atau OH-
Contoh : 2Br-(aq)  Br2(aq) + 2e
Anode ACH-(aq)  2H2O(e) + O2(g) + 4e

Anode tak inert : anode teroksidasi


L(s)  Lx+(aq) + xe

VII. Metode Mengajar


- Latihan
- Tanya jawab

VII. Langkah-Langkah Pembelajaran


 Kegiatan Awal (5 menit)

 Apersepsi

- Menyapa siswa dan mengondisikan kelas


- Menyampaikan kompetensi yang akan di capai
 Motivasi

- Sel elektrolisis ini tidak jauh berbeda dengan sel volta, jadi bila telah mengerti
pada sel volta maka belajar elektrolisis akan sangat menyenangkan.
 Kegiatan Inti

 Tatap Muka (20 menit)

Eksplorasi
Guru:
- Menjelaskan reaksi-reaksi pada katoda dan anoda secara sekilas
Elaborasi
- Memberikan contoh soal
Konfirmasi
- Mengoreksi dan memperbaiki jawaban bila diperlukan jelaskan
Siswa :
- Memperhatikan guru
- Menuliskan soal latihan dan jawabannya
- Bertanya apabila ada soal yang tidak dimengerti
 Kegiatan Akhir (5 menit)

- Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan pelajaran


- Memberi salam
 Tugas Terstruktur

- Mengerjakan soal
 Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur

- Mengerjakan soal latihan yang ada pada buku panduan siswa

VIII. Alat/Bahan/Sumber
 Alat/Bahan : white board, spidol dan penghapus dan media peta konsep

 Sumber : - Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta : Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
- Sutrisna, Nana, 2000, Panduan Menguasai Kimia 3, Bandung : Geneca Exact.
IX. Evaluasi/Penilaian
 Teknik Penilaian : Tertulis
 Bentuk Instrumen : Essay
 Instrumen :
1. Tulislah reaksi elektrolisis larutan AgNO3 dengan elektroda C.
2. Tulislah reaksi elektrolisis lelehan MgCl2 dengan elektrode C
3. Tulislah reaksi elektrolisis larutan CuSO4 dengan katode dan anode C.
Pembahasan

No Penyelesaian Skor
1. Elektrolisis larutan AgNO3 dengan elektrode C
AgNO3(aq)  Ag+ (aq) + NO3-(aq) 20
Ag+ bukanlah dari logam aktif, jadi kation itu akan direduksi.
Karena anode bersifat inert (C) sedangkan anion adalah sisa
asam oks, maka air yang teroksidasi di anode.
Katode : Ag+(aq) + e  Ag(s) (x4)
Anode : 2H2O(e)  4H+(aq) + O2(g) + 4e +
4Ag+(aq) + 2H2O (e)  4Ag(s) + 4H+(aq) + O2(g)
2. Elektrolisis lelehan MgCl2 dengan elektrode grafik
MgCl2(e)  Mg2+(e) + 2Cl-(e) 20
Pada elektrolisis lelehan senyawa ion dengan elektrode inert,
maka kation direduksi di katode sedangkan anion dioksidasi di
anode.
Kotade : Mg2+(e) + 2e  Mg(s)
Anode : 2Cl-(e)  Cl2(g) + 2e +
2+ -
MG (e) + 2Cl (e)  Mg(s) + Cl2(g)
3. Elektrolitis larutan CuSO4 dengan katode C dan anode Cu
CuSO4(aq)  Cu2+(aq) + SO42-(aq)
Oleh karena potensial reduksi Cu2+ lebih besar maka reduksi 20
ion Cu2+ lebih mudah berlangsung.
Oleh karena potensial oksidasi Cu paling besar maka oksidase
Cu lebih mudah berlangsung.
Katode : Cu2+(aq) + 2e  Cu(s)
Anode : Cu(s)  Cu2+(aq) + 2e +
Cu(s)  Cu (s)
(anode) (katode)
Total 60

 Tugas Terstruktur
- Mengerjakan soal
 Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Mengerjakan soal latihan yang ada pada buku panduan siswa

Tabel Penilaian

Jenis Tagihan Bobot


Uraian 60
Tugas terstruktur 20
Tugas mandiri tidak terstruktur 20
Total 100

Skor yang diperoleh


Nilai  x 100
skor total

Mengetahui Tebing Tinggi,


Kepala SMA Guru Mata Pelajaran
RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMAN


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII IPA/1
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Tahun Pelajaran :

I. Standar Kompetensi
2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-oksidasi dan elektrolit dalam teknologi dan kehidupan sehari-
hari.
II. Kompetensi Dasar
2.2. Menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis
III. Indikator
 Melakukan percobaan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi
melalui kerja kelompok di laboratorium (Jujur,Bersahabat,Komunikatif,Rasa Ingin Tahu).
 Menuliskan reaksi perkaratan besi (Jujur dan kerja keras).
IV. Tujuan Pembelajaran
 Siswa dapat melakukan percobaan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya korosi melalui kerja kelompok di laboratorium
 Menuliskan reaksi perkaratan besi
V. Materi Ajar
 Korosi
1. Pengertian Korosi
Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat dilingkungannya yang
menghasilkan senyawa-senyawa yang tak dikehendaki dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan.
Pada peristiwa korosi logam mengalami oksidasi sedangkan oksigen (udara) mengalami reuksi. Karat
logam umumnya adalah berupa oksidasi atau karbohidrat.
2. Korosi Besi
Korosi besi memerlukan oksigen dan air. Faktor-faktor lain yang dapat mempercepat korosi besi antara
lain tingkat keasaman, kontak dengan elektrolik, adanya pengotor atau kontak dengan logam lain yang
kurang aktif, serta keadaan logam itu sendiri (karatan, atau kasar/halus permulaan).
Korosi besi merupakan prosa elektrokimia. Bagian tertentu dan besi itu berlaku sebagai anode, tempat
terjadinya oksidasi besi.
Fe(s)  Fe2+(aq) + 2e Eo = + 0,44 V
Elektron yang dibebaskan di anode itu diaktifkan pada bagian lain dari besi itu yang berlaku sebagai katode,
tempat oksigen tereduksi.
O2(g) + 2H2O(l) + 4e  4OH-(aq) Eo = + 0,40 V
atau
O2(g) + 4H+(aq) + 4e  2H2O(l) Eo = + 1,23 V
Ion besi (II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi (III) yang kemudian
membentuk senyawa oksida terhidrasi, Fe2O3 . xH2O, yaitu karat besi.
VI. Metode Mengajar
- Ceramah - Tanya jawab
- Praktikum - Penugasan
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran
 Kegiatan Awal (5 menit)

 Apersepsi

- Menyapa siswa dan mengondisikan kelas


- Menagih PR
- Menyampaikan kompetensi yang akan di capai

 Motivasi
- Kenapa besi yang terkena hujan cepat berkarat?
 Kegiatan Inti
 Tatap Muka (20 menit)

Eksplorasi
Guru:
- Menjelaskan pengertian korosi
- Menjelaskan reaksi perkaratan besi
Elaborasi
- Merancang alat percobaan sesuai dengan LKPD
Konfirmasi
- Memberikan penjelasan tentang percobaan dan membimbing siswa menganalisis
percobaan
Siswa :
- Menuliskan pengertian korosi
- Siswa memperhatikan penjelasan guru
- Merancang alat percobaan sesuai dengan LKPD
- Melakukan percobaan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya korosi
 Kegiatan Akhir (10 menit)

- Guru menugaskan siswa untuk membaca buku untuk pelajaran yang selanjutnya
- Memberi salam
 Tugas Terstruktur

- Membuat laporan
 Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur

- Mencari peristiwa lain yang berhubungan dengan korosi dalam kehidupan sehari-
hari dari internet atau sumber lain
VIII. Alat/Bahan/Sumber
 Alat/Bahan : white board, spidol dan penghapus

 Sumber : - Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta : Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
- Sutrisna, Nana, 2000, Panduan Menguasai Kimia 3, Bandung : Ganeca Exact.
- Internet
IX. Evaluasi/Penilaian
 Teknik Penilaian : Tertulis
 Bentuk Instrumen : Essay/
 Instrumen :
 Tugas Terstruktur

- Membuat laporan
 Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Mencari peristiwa lain yang berhubungan dengan korosi dalam kehidupan sehari-
hari dari internet atau sumber lain

Mengetahui Tebing Tinggi,


Kepala SMA Guru Mata Pelajaran
LKPD

Judul Percobaan : Korosi Besi

A. Tujuan Kegiatan : Mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi korosi besi

B. Alat/ Bahan :
No Alat dan Bahan Ukuran / Satuan Jumlah
1. Tabung reaksi dan rak - 7/1
2. Paku besi Panjang 5 cm 7
3. Amplas - 1 lembar
4. Prop kartt - 2
5. Kristal CaCl2 karbohidrat - + 2gram
6. Larutan NACl IM 5 ml
7. Larutan NhaCl IM 5 ml
8. Larutan Na2CO3 IM 5 ml
9. Minyak tanah (korosik) - 5 ml

C. Prosedur Kerja
1. Ambillah 7 tabung reaksi, kemudian :
a) Tambahan 5 ml air suling ke dal;am tabung 1
b) Tambahan 2 gram kristal CaCl2 kemudian kapas kering ke dalam tabung 2
c) Tambahan air yang sudah didihkan ke dalam tabung 3 hingga hampir penuh
d) Tambahkan kira-kira 5ml larutan NaCl IM kedalam tabung 4
e) Tambahkan kira-kira 5 ml larutan NH4Cl Im kedalam tabung 5
f) Tambahkan kira-kira 5 ml larutan Na2CO3 Im ke dalam tabung 6
g) Tambahkan kira-kira 10 ml korosin kedalam tabung 7
2. Amplaslah 7 batang paku besi hingga bersih, kemudian masukkan masing-masing satu ke dalam
tabung reaksi pada prosedur 1 di atas.
3. Tutup tabung 2 dan 4 dengan prop karet sampai tapak (lihat gambar)
4. Simpanlah tabung-tabung tersebut selama 2 hari kemudian amati apa yang terjadi.
5. Catatlah pengamatan anda

paku
udar
a Udara kering Air yg sudah dididihkan
paku
air Kapas Paku
CaCl2 arhidrat
Tabung 1 Tabung 3
Tabung 2

Paku Paku Paku Minyak tanah


Larutan NaCl Larutan NH4Cl Larutan Na2CO3 paku

Tabung 4 Tabung 5 Tabung 6 Tabung 7

D. Hasil Percobaan
1. Terbentuk karat pada tabung nomor .....
2. Tidak terbentuk karat pada tabung nomor .....
3. Karat terbanyak terbentuk pada tabung nomor
E. Bahan Diskusi Kelompok
1. Berdasarkan kegiatan di atas, faktor-faktor apakah yang mempengaruhi perkaratan besi ?
2. Jelaskanlah terbentuk atau tidak terbentuknya karat pada masing-masing tabung pada kegiatan di atas.

F. Kesimpulan: .....

Tabel Penilaian

Jenis Tagihan Bobot


Tugas terstruktur 80
Tugas mandiri tidak terstruktur 20
Total 100

Mengetahui Tebing Tinggi,


Kepala SMA Guru Mata Pelajaran
RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMAN


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII IPA/1
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Tahun Pelajaran :

I. Standar Kompetensi
2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-oksidasi dan elektrolit dalam teknologi dan kehidupan sehari-
hari.

II. Kompetensi Dasar


2.2. Menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis

III. Indikator
 Menyimpulkan beberapa gejala korosi dan cara mencegahnya(Jujur dan Kerja keras).

IV. Tujuan Pembelajaran


 Siswa memahami beberapa gejala korosi dan cara mencegahnya

V. Materi Ajar
 Korosi
1. Cara-cara mencegah korosi
Korosi menimbulkan banyak kerugian karena mengurangi umur berbagai barang atau banguna yang
menggunakan besi atau baja. Sebanarnya korosi dapat dicegah dengan mengubah besi menjadi baja tahan
karat. Akan tetapi proses ini terlalu mahal untuk kebanyakan kegunaan besi.
Cara-cara pencegahan korosi besi antara lain:
- Mengecet
Jembatan, pagar dan railing biasanya di cat. Cat menhindar kontak besi dengan udara dan air.
- Melumuri dengan oli atau gemuk
Cara ini diterapkan untuk berbagai perkakas dan mesin. Oli dan gemuk mencegah kontak besi dengan
air
- Dibalut dengan plastik
Berbagai macam barang plat piring dan kerancang sepeda dibalut dengan plastik. Plastik mencegah
kontak besi dengan air dan udara
- Tin plating
Atau pelapisan dengan timah. Kaleng-kaleng kemasan terbuat dari besi yang dilapisi dengan timah.
Pelapisan dilakukan secara elektrolisis yang disebut dengan elektroplating. Timah tergolong logam
yang tahan karat. Besi yang dilapisi timah tidak menglami korosi karena tidak ada kontak dengan
oksigen dan air, akan tetapi lapisan timah hanya melindungi besi selama lapisan itu utuh.
- Galvanisasi
Pelapisan dengan zink. Pipa besi, badan mobil, tiang telpon dan berbagai barang lain dilapisi dengan
zink. Berbeda dengan timah zink dapat melindungi besi dari korosi sekalipun lapisannya tidak utuh. Itu
terjadi karena suatu mekanisme yang disebut perlindungan katode. Oleh karena potensial reduksi besi
lebih positif daripada zink maka besi yang kontak dengan zink akan membentuk sel elktrokimia dengan
beasi sebagai katode. Dengan demikian besi terlindungi dan zink yang mengalami oksidasi.
- Cromium flaning.
Cromium plating atau pelapisan dengan kromium. Besi stau baja dapat dilapisi dengan kromium untuk
memberi lapisan pelindung yang mengkilap. Misalnya untuk bumper mobil. Kromium plating juga
dilakukan dengan elektrolisis sam seperti zink., kromium dapat memberi perlindungan sekalipun
lapisan kromium ada yang rusak.
- Sacriricial protection
Pengorbanan anode. Cara ini digunakan unutk melindungi pipa baja yang ditsnsm dalam tanah atau
badan kapal laut. Secara periodik, batang Mg harus di ganti
VI. Metode Mengajar
- Ceramah
- Tanya Jawab
- Latihan

VII. Langkah-Langkah Pembelajaran


Kegiatan Awal (5 menit)
 Apersepsi
- Apa usaha yang dilakukan untuk mencegah korosi?
 Motivasi
- Dengan belajar hari ini maka nanti kalian akan tahu cara sederhana untuk
mencegah korosi
Kegiatan Inti
 Tatap Muka (30 menit)
Eksplorasi
Guru:
- Menanyakan bagaimana cara yang paling sering dan sederhana untuk mencegah
korosi?
Elaborasi
-Menjelaskan cara pencegahan Korosi
Konfirmasi
- Menjelaskan dan melengkapi jawaban siswa
Siswa :
- Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
- Mendengarkan penjelasan guru

Kegiatan Akhir (15 menit)


- Menyimpulkan pelajaran
- Memberi salam
- Menugaskan siswa untuk membaca pelajaran selanjutnya
 Tugas Terstruktur
- Siswa : Mengerjakan soal
 Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Mencari informasi terbaru bagaimana cara untuk mengatasi korosi dari internet
maupun sumber lain
VIII. Alat/Bahan/Sumber
 Alat/Bahan : white board, spidol dan penghapus

 Sumber : - Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta : Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
- Sutrisna, Nana, 2000, Panduan Menguasai Kimia 3, Bandung : Geneca Exact.
- Internet
IX. Evaluasi/Penilaian
 Teknik Penilaian : Tertulis
 Bentuk Instrumen : Essay
 Instrumen :
1. Apakah yang dimaksud dengan korosi logam?
2. Tuliskan contoh peristiwa korosi?
3. Mengapa korosi logam dapat menimbulkan kerugian besar?
4. Apakah korosi besi termasuk perubahan kimia?
5. Bagaimana cara untuk mengatasi proses korosi?
6. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi korosi?
Pembahasan
1. Korosi logam adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungan yang
mneghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki.
2. Contoh peristiwa korosi adalah perkaratan besi, korosi aluminium
3. Korosi dapat menimbulkan kerugian besar karena mengurangi umur berbagai barang atau bangunan
yang menggunakan besi atau baja
4. Korosi besi merupakan reaksi elektrolisis dan menghasilkan zat baru dan tidak dapat dikembalikan ke
bentuk asalnya, dan perkaratan besi mengubah warna besi menjadi coklat merah, jadi perkaratan besi
ini merupakan perubahan kimia.

5. Cara-cara untuk mengatasi korosi antara lain :


 Mengecat
 Melumuri dengan oil atau gemuk
 Dibalut dengan plastik
 Tin plating atau pelapisan dengan timah
 Galvanisasi
 Cromium plating
 Sacrificial protection
 Menghindari kontak dengan air dan oksigen atau dengan perlindungan katode/ pengorbanan
anode
6. Faktor- faktor yang mempengaruhi korosi yaitu keasaman dan kontak dengan logam lain, atau kontak
dengan air.
7.
Tugas Terstruktur
- Siswa : Mengerjakan soal

Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur

- Mencari informasi terbaru bagaimana cara untuk mengatasi korosi dari internet maupun sumber lain
Tabel Penilaian

Jenis Tagihan Bobot


Uraian 60
Tugas terstruktur 20
Tugas mandiri tidak terstruktur 20
Total 100

Skor yang diperoleh


Nilai  x 100
skor total

Mengetahui Tebing Tinggi,


Kepala SMA Guru Mata Pelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMAN


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII IPA/1
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Tahun Pelajaran :

I. Standar Kompetensi
2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrolit dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari.

II. Kompetensi Dasar


2.3. Menerapkan hukum Faraday untuk elektrolisis larutan elektrolit

III. Indikator
 Menerapkan konsep hukum Faraday dalam perhitungan sel elektrolisis (Rasa Ingin tahu,Jujur dan
Kerja keras).

IV. Tujuan Pembelajaran


 Siswa dapat menerapkan konsep hukum Faraday dalam perhitungan sel elektrolisis

V. Materi Ajar
 Hukum Faraday

Hukum Faraday 1 : massa zat yang dihasilkan sebanding dengan jumlah muatan listrik (q) yang
melewati sel elektrolit tersebut.
M = Q  Q = it
Atau m = it
Keterangan
m = massa zat (gram)
i = arus listrik
t = waktu (detik)

Hukum Faraday II
Massa zat yang dihasilkan dengan massa ekuivalen (w) zat tersebut pada sel elektrolisis.
Ar Ar
M=w w = atau m =
e e
Keterangan
Ar = massa atom relatif suatu zat
e = ekuivalen suatu zat, yaitu jumlah elektron yang berperan tiap 1 mol zat.

Contoh
1. Reaksi pada katode adalah sebagai berikut : Mg2+ + 2e  Mg
Tiap pembentukan 1 mol Mg elektron yang berperan (yang diserap) sebanyak 2 mol maka equivalensi
(e) untuk logam Mg adalah 2.
2. Reaksi pada anode adalah sebagai berikut :
2 Cl- + Cl2  2 e-
Tiap pembentukan 1 mol Cl2, elektron yang berperan (yang dilepaskan) sebanyak 2 mol, maka
2 Ar Cl
ekuivalensi untuk gas Cl2 adalah 2. massa ekuivalensinya adalah . Jika hukum Faraday 1 dan
e
2 digabungkan maka diperoleh hubungan sebagai berikut. Reaksi reduksi (katode) : Ag + + e  Ag.
Pada pembentukan 1 mol Ag diperoleh jumlah elektron yang berperan e = 1. Jumlah listrik yang
dialirkan ke dalam sel elektrolisis untuk mendapatkan 1 mol elektron dinamakam 1 Faraday. Dari hasil
percobaan diperoleh bahwa 1 F setara dengan 96500 Coulumb.
Hukum Faraday 1 : m = Q atau m = F
Ar
Hukum Faraday 2 : m =
e
Dari kedua hukum Faraday tersebut hubugannya adalah :
Ar Ar i xt
m= x F atau m  x
e e 96500
dimana 1F = 96500 coulumb.
Contoh Soal
1. Tentukanlah masssa H2 yang terbentuk dari elektrolisis larutan HCl dengan elektrode C dan kuat arus
yang digunakan adalah 0,1 F.
Pembahasan
HCl (aq)  H+ (aq) + Cl- (aq)
Dimana H2 adalah hasil reduksi ion H+ (aq) pada katode yaitu :
2 H+ (aq) + 2e  H2
Ar
m= xF
e

2
m= x 0,1 gram
2
m = 0,1 gram
Massa H2 yang terbentuk adalah 0,1 gram.

VI. Metode Mengajar


- Ceramah
- Latihan
- Diskusi

VII. Langkah-Langkah Pembelajaran


 Kegiatan Awal (5 menit)

 Apersepsi

- Apa bunyi hukum Faraday 1 dan ke 2?


 Motivasi

- Dengan menerapkan hukum Faraday maka kita dapat menghitung massa zat yang
dibebaskan pada peristiwa elektrolisis sebanding dengan jumlah listrik yang digunakan.
 Kegiatan Inti

 Tatap Muka (30 menit)

Eksplorasi
Guru:
- Menjelaskan hukum Faraday 1 dan 2
Elaborasi
- Membimbing siswa dalam menerapkan hukum Faraday dalam perhitungan pada sel
elektrolisis
Konfirmasi
Meminta siswa melakukan diskusi dengan teman sebangku tentang penerapan hukum Faraday
dalam perhitungan sel elektrolisis
Siswa :
- Mendengarkan dan menuliskan hukum Faraday 1 dan 2
- Menerapkan hukum faraday dalam perhitungan pada sel elektrolisis melalui diskusi
dengan temannya sebangku
 Kegiatan Akhir (15 menit)
- Menyimpulkan pelajaran
- Memberi salam

 Tugas Terstruktur
- Mengerjakan soal latihan
 Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Mengerjakan soal latihan yang ada di buku panduan siswa

VIII. Alat/Bahan/Sumber
 Alat/Bahan : white board, spidol dan penghapus
 Sumber : - Purba, Michael. 2008. Kimia untuk SMA Kelas XII Semester I,
Jakarta : Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
- Endang Susilowati. 2009. theory and Application of Chemistry 3. Solo : Tiga
Serangkai
IX. Evaluasi/Penilaian
 Teknik Penilaian : Tertulis
 Bentuk Instrumen : Essay
 Instrumen :
1 Suatu elektrolisis larutan AgNO3 menghasilkan 54 gram Ag. Tentukanlah massa Cu yang dihasilkan
jika arus yang sama dialirkan ke dalam larutan CuSO4! (Ar Cu = 64, Ag= 108)
2 Berapa gram perak (Ar = 108) yang diendapkan jika dalam suatu elektrolisis digunakan muatan
listrik 5 Faraday?
3 Berapa massa Cu yang diendapkan di katode selama elektrolisis larutan CuSO4 jika arus sebesar 0,1
A dilewatkan pada laarutan selama 30 menit?
Pembahasan
No Pembahasan Skor
1 +
Ag + e  Ag 20
Cu2+  Cu + 2e
Ar Ag Ar Cu
:
m Ag: m Cu = e Ag e Cu

108 64
:
54 : m Cu = 1 2  m Cu = 16 gram

2 Muatan 5 F = 5 mol e- 20
Ag+ + e  Ag
Mol Ag = mol e-
= 5 mol
Massa Ag = 5 mol x 108 g/mol
= 540 gram
3 Reaksi pada katode adalah: Cu2+ + 2e  Cu(s) 20
Mol Cu = ½ mol e-
1 it 1 0,1 A x (30 x 60) det ik
= 2 x 96500  2 x 96500 C / mol
Massa Cu yang diendapkan = mol x Ar Cu
= 9,33 x 10-4
= 5,92 x 10 -2
Total 60

 Tugas Terstruktur
- Mengerjakan soal latihan

 Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur


- Mengerjakan soal latihan yang ada di buku panduan siswa

Tabel Penilaian
Jenis Tagihan Bobot
Uraian 60
Tugas terstruktur 20
Tugas mandiri tidak terstruktur 20
[[
Total 100

Skor yang diperoleh


Nilai  x 100
skor total
Mengetahui Tebing Tinggi,
Kepala SMA Guru Mata Pelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Nama Sekolah : SMAN
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII IPA/1
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Tahun Pelajaran :

I. Standar Kompetensi
2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrolit dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari.

II. Kompetensi Dasar


2.3. Menerapkan hukum Faraday untuk elektrolisis larutan elektrolit

III. Indikator
 Menjelaskan aplikasi dari elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari(Rasa ingin tahu,Gemar membaca).
 Menuliskan reaksi elektrolisis pada, produksi zat, penyepuhan dan pemurnian suatu
logam(Jujur,Mandiri dan Kerja keras).

IV. Tujuan Pembelajaran


 Siswa dapat Mengetahui kegunaan atau aplikasi dari elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari.
 Siswa menuliskan reaksi elektrolisis pada penyepuhan dan pemurnian suatu logam

V. Materi Ajar
 Aplikasi Elektrolisis
Elektrolisis banyak digunakan untuk memproduksi zat, pemurnian logam, dan penyepuhan.
1. Produksi Zat
Banyak zat dibuat dengan cara elektrolisis. Hal itu disebabkan banyak zat tidak dijumpai secara bebas
di alam. Contoh zat yang diproduksi dengan cara elektrolisis adalah logam alkali, aluminium, unsur halogen,
NaOH, dan H2O2. Gas klorin dan Natrium Hidroksida secara industri dibuat dengan cara elektrolisis NaCl
sehingga elektrolisis itu juga disebut Klor-Alkali. Persamaannya sebagai berikut :
NaCl (aq)  Na+ (aq) + Cl- (aq)
Anode : 2Cl- (aq)  Cl2 (g) + 2e-
Katode : 2 H2O (l) + 2e-  2 OH- (aq) + H2 (g)
2 H2O (l) + 2Cl (aq)  2 OH- (aq) + H2 (g) + Cl2 (g)
-

Secara lengkap, reaksi yang terjadi adalah :


2H2O ( l) + 2 NaCl (aq)  2 NaOH (aq) + H2 (g) + Cl2 (g)

Selama elektrolisis, gas klorin yang terbentuk di anode dijaga agar tidak bereaksi dengan NaOH yang
terbentuk di katode. Oleh karena itu, anmode dan katode harus dipisahkan. Pemisahan dapat dilakukan
dengan beberapa cara, antara lain pemisahan dengan sel diafragma, pemisahan dengan sel merkuri, dan
pemisahan dengan sel membran.
2. Pemurnian Logam
Banyak logam tersedia di alam dalam bentuk senyawa, maka harus dimurnikan sebelum digunakan.
Contoh logam penting adalah tembaga yang digunakan untuk membuat kabel listrik. Jika tembaga yang
digunakan untuk membuat kabel tidak murni, maka akan membahayakan penggunanya. Hal itu disebabkan
kabel tersebut dapat menimbulkan panas.
CuSO4 (aq)  Cu2+ (aq)+ SO42- (aq)
Anoda : Cu (s)  Cu2+ + 2 e-
Katoda : Cu2+(aq) + 2 e-  Cu (s)

Cu (s) Anode  Cu (s) Katode


3. Penyepuhan
Penyepuhan (electroplating) merupakan usaha untuk melindungi logam dari perkaratan dan
menambah daya tarik. Akibatnya, logam yang telah disepuh lebih awet dan berharga lebih mahal karena
kelihatan lebih menarik. Penyepuhan dilakukan dengan cara menjadikan logam yang digunakan untuk
menyepuh sebagai anode, sedangkan logam yang disepuh dijadikan sebagai katode. Adapun elektrolit yang
digunakan menyesuaikan dengan logam yang digunakan untuk meyepuh.
Katode (Fe) : Ag+(aq) + e  Ag (s)
Anode (Ag) : Ag+  Ag+(aq) + e
VI. Metode Mengajar
- Ceramah
- Tanya Jawab
- Penugasan
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran
 Kegiatan Awal ( 10 menit)

 Apersepsi

- Apa kegunaan dari sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari?


 Motivasi

- Aplikasi dari elektrolisis ini sangat penting dalam menunjang kehidupan kita, maka sangat rugi
kalau kalian tidak menguasai materi ini.
 Kegiatan Inti

 Tatap Muka (25 menit)

Eksplorasi
Guru:
- Menjelaskan kegunaan/ aplikasi dari elektrolisis
Elaborasi
- Menanyakan siswa reaksi- reaksi yang terjadi pada produksi zat, penyepuhan dan pemurnian zat
Konfirmasi
-Menjelaskan kembali apabila jawaban siswa kurang tepat
Siswa :
- Mendengarkan guru
- Menjawab pertanyaan guru
 Kegiatan Akhir (10 menit)
- Menyimpulkan pelajaran
- Memberi salam
 Tugas Terstruktur

Siswa : Mengerjakan soal latihan


 Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur

- Mencari informasi terbaru seputar aplikasi elektrolisis dari internet


VIII. Alat/Bahan/Sumber
 Alat/Bahan : white board, spidol dan penghapus

 Sumber : - Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA


Kelas XII Semester I, Jakarta : Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
- Endang Susilowati. 2009. theory and Application of Chemistry 3. Solo : Tiga
Serangkai
- Internet
IX. Evaluasi/Penilaian
 Teknik Penilaian : Tertulis
 Bentuk Instrumen : Essay

 Instrumen :
1 Tuliskan aplikasi dari elektrolisis di bidang industri?
2 Tuliskan reaksi elektrolisis dari aplikasi elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari?
3 Apa manfaat dari penyepuhan?
Penyelesaian
1.Aplikasi elektrolisis di bidang industri antara lain:
a.Produksi zat
b.Pemurnian logam
c.Penyepuhan (elektroplating)
2.Reaksi elektrolisis dari
a.Produksi zat
NaCl (aq)  Na+ (aq) + Cl- (aq)
Anode : 2Cl- (aq)  Cl2 (g) + 2e-
Katode : 2 H2O (l) + 2e -  2 OH- (aq) + H2 (g)

2 H2O (l) + 2Cl- (aq)  2 OH- (aq) + H2 (g) + Cl2 (g)


Secara lengkap, reaksi yang terjadi adalah :
2H2O ( l) + 2 NaCl (aq)  2 NaOH (aq) + H2 (g) + Cl2 (g)

a. Pemurnian logam
Reaksi elektrolisis dari salah satu pemurnian logam sebagai berikut:
CuSO4 (aq)  Cu2+ (aq)+ SO42- (aq)
Anoda : Cu (s)  Cu2+ + 2 e-
Katoda : Cu2+(aq) + 2 e-  Cu (s)

Cu (s) Anode  Cu (s) Katode


a. Penyepuhan
Reaksi yang terjadi pada katoda adalah
Katode (Fe) : Ag+(aq) + e  Ag (s)
Anode (Ag) : Ag+  Ag+(aq) + e
3.Fungsi dari penyepuhan atau elektroplating adalah untuk melindungi logam dari korosi atau untuk
mempebaiki penampilan.
 Tugas Terstruktur
- Mengerjakan soal latihan
 Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Mencari informasi terbaru seputar aplikasi elektrolisis dari internet
Table Penilaian
Jenis Tagihan Bobot
Uraian 60
Tugas terstruktur 20
Tugas mandiri tidak terstruktur 20
Total 100
Skor yang diperoleh
Nilai  x 100
skor total

Mengetahui Tebing Tinggi,


Kepala SMA Guru Mata Pelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Nama Sekolah : SMAN
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII IPA/1
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Tahun Pelajaran :

I. Standar Kompetensi
3. Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya, serta terdapatnya di alam

II. Kompetensi Dasar


3.1. Mengidentifikasi kelimpahan unsur-unsur utama dan transisi di alam, dan produk yang mengandung
unsur tersebut

III. Indikator
 Mengidentifikasi keberadaan unsur-unsur yang ada di alam, terutama di Indonesia (gas mulia,
halogen, alkali, alkali tanah, aluminum, karbon, silikon, belerang, kromium, tembaga, seng, besi,
oksigen, dan nitrogen) (Rasa ingin tahu,Jujur,gemar membaca,Kerja keras).
 Mengidentifikasi produk-produk yang mengandung unsur tersebut (Jujur dan rasa ingin tahu).

IV. Tujuan Pembelajaran


 Siswa dapat mengidentifikasi keberadaan unsur-unsur yang ada di alam terutama di Indonesia (gas
mulia, halogen, alkali, alkali tanah, aluminum, karbon, silikon, belerang, kromium, tembaga, seng, besi,
oksigen, dan nitrogen).
 Siswa dapat mengidentifikasi produk-produk yang mengandung unsur tersebut.

V. Materi Ajar
 Kelimpahan Unsur-Unsur Di Alam
 Keberadaan unsur di kulit bumi
Sekitar 90 jenis unsur terdapat di alam, sisanya merupakan unsur buatan, sebagian dari unsur tersebut
terdapat sebagai unsur bebas, tetapi lebih banyak yang berupa senyawa. Unsur-unsur gas mulia ( Helium
Neon satupun senyawa alami dari unsur gas mulia. Beberapa unsur logam, yaitu emas, platina, perak, dan
tembaga juga ditemukan dalam bentuk bebas, disamping sebagai senyawa. Begitu juga dengan beberapa
unsur nonlogam, yaitu oksigen, nitrogen, belerang, dan karbon.

 Kelimpahan unsur-unsur di kulit bumi


Unsur yang paling melimpah di kulit bumi adalah oksigen, kemudian silikon dan aluminium.
“Tabel Kelimpahan Unsur dalam Kulit Bumi”
Unsur % massa Unsur % massa
Oksigen 49,20 Klorin 0,19
Silikon 25,67 Posforus 0,11
Aluminium 7,50 Mangan 0,09
Besi 4,71 Karbon 0,08
Kalsium 3,39 Belerang 0,06
Natrium 2,63 Barium 0,04
Kalium 2,40 Nitrogen 0,03
Magnesium 1,93 Fluorin 0,03
Hidrogen 0,87 Stronsium 0,02
Titanium 0,58 Unsur lain 0,47

“Tabel Berbagai mineral dan terdapatnya di Indonesia”

No Unsur Mineral Terdapat di


1 Tembaga Kalkopirit, CuFeS2 Papua
Kalkosit, Cu2S
2 Besi Hematit, Fe2O3 Cilacap
Magnetit, Fe3O4
Siderit, FeCO3
3 Nikel NiS Soroako, Sulawesi Selatan
4 Emas Unsur Di berbagai tempat di seluruh
5 Aluminium Bauksit, Al2O3.nH2O Indonesia
6 Timah Kriolit, Na3AlF6 Pulau Bintan
Kasiterit, SnO2 Pulau Bangka

VI. Metode Mengajar


- Ceramah
- Diskusi
- Penugasan

VII. Langkah-Langkah Pembelajaran


Kegiatan Awal
- Apersepsi:
- Guru melakukan questionis tentang unsur-unsur golongan utama dan unsur-
unsur transisi.
- Guru memotivasi siswa
- Guru menjelaskan tujuan pencapaian belajar
 Kegiatan Inti
 Eksplorasi
 Tatap Muka

Guru : - Menjelaskan kelimpahan unsur-unsur di kulit bumi


Elaborasi
- Membimbing siswa berdiskusi
Konfirmasi
Meminta siswa mendiskusikan keberadaan unsure-unsur dan kelimpahannya di Indonesia dan
memaparkan hasil diskusinya.
Siswa : - Siswa menuliskan keberadaan unsur-unsur dan kelimpahan unsur-unsur di kulit bumi dan di
Indonesia
- Siswa mendiskusikan keberadaan unsur-unsur dan kelimpahan unsur- unsur yang ada di
Indonesia
- Memaparkan hasil diskusi
 Kegiatan Akhir (10 menit)
- Guru mengumpulkan hasil diskusi dan menyimpulkan pelajaran
- Memberikan PR
- Guru menginformasikan materi pertemuan selanjutnya
- Memberi salam
 Tugas Terstruktur

- Mengerjakan soal
 Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur

- Membuat daftar produk-produk yang mengandung unsur (gas mulia, halogen,


alkali, alkali tanah, aluminium, karbon, silikon, belerang, krom, tembaga, seng, besi, oksigen, dan
nitrogen) atau senyawanya.
VIII. Alat/Bahan/Sumber
 Alat/Bahan : white board, spidol dan penghapus dan slide (PPT)

 Sumber :
- Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta : Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
- Sutrisna, Nana, 2000, Panduan Menguasai Kimia 3, Bandung: Geneca Exact.
- Endang Susilowati. 2009. Theory and Application of Chemistry 3. Solo: Tiga
Serangkai
- Berbagai produk hasil pabrik
- Internet

IX. Evaluasi/Penilaian
 Teknik Penilaian : - Latihan/ Tugas (Tes tertulis)
- Hasil diskusi
 Bentuk Instrumen : Essay/ Uraian
 Instrumen :
Soal Latihan
1. Sebutkan daerah di Indonesia yang menghasilkan :
a. Aluminium d. Tembaga
b. Besi e. Nikel
c. Timah
2. Sebutkan nama dan rumus kimia mineral utama dari :
a. Aluminium d. Kromium
b. Besi e. Nikel
c. Tembaga
Jawaban:
No Penyelesaian Skor
1. Daerah di Indonesia yang menghasilkan : 30
a. Aluminium : Pulau Bintan
b. Besi : Cilacap
c. Timah : Pulau Bangka
d. Tembaga : Papua
e. Nikel : Soroako, Sulawesi Selatan
f. Emas : Di berbagai tempat di Indonesia

2. Nama dan rumus kimia mineral utama dari: 30


a. Aluminium : Bauksit (Al2O3.n H2O) ; Kriolit (Na3AlF6)
b. besi : Hematit (Fe3O3);Magnetit(Fe3O4); Pirit (FeCO3)
c. Tembaga : Kalkopirit (CuFeS2) ; Kalkosit (Cu2S)
d. Kromium : Frekromit ( FeOCr2O3)
e. Nikel : Pentlandite (FeS, NiS)
Total 60
 Tugas Terstruktur

- Mengerjakan soal
 Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur

- Membuat daftar produk-produk yang mengandung unsur (gas mulia, halogen,


alkali, alkali tanah, aluminium, karbon, silikon, belerang, krom, tembaga, seng, besi, oksigen, dan
nitrogen) atau senyawanya.
Tabel Penilaian
Jenis Tagihan Bobot
Uraian 60
Tugas terstruktur 20
Tugas mandiri tidak terstruktur 20
Total 100

Skor yang diperoleh


Nilai  x 100
skor total

Mengetahui Tebing Tinggi,


Kepala SMA Guru Mata Pelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Nama Sekolah : SMAN
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII IPA/1
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Tahun Pelajaran :

I. Standar Kompetensi
3. Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya, serta terdapatnya di alam

II. Kompetensi Dasar


3.2. Mendeskripsikan kecenderungan sifat fisik dan sifat kimia unsur utama dan unsur transisi (titik didih,
titik leleh, kekerasan, warna, kelarutan, kereaktifan dan sifat khusus lainnya)

III. Indikator
 Menerangkan kecenderungan sifat gas mulia dan reaksi-reaksi kimia yang terjadi (Gemar
membaca,Rasa ingin tahu,Jujur).
 Menerangkan kecenderungan sifat halogen dan reaksi-reaksi kimia yang terjadi(Gemar
membaca,Rasa ingin tahu,Jujur).

IV. Tujuan Pembelajaran


Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan mampu:
 Menerangkan kecenderungan sifat gas mulia dan reaksi-reaksi kimia yang terjadi
 Menerangkan kecenderungan sifat halogen dan reaksi-reaksi kimia yang terjadi.

V. Materi Ajar
 Sifat-Sifat Unsur
1. Gas mulia
Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIII A (18). Disebut gas mulia karena unsur-unsur ini sangat
stabil (sangat sukar bereaksi). Kestabilan gas mulia disebabkan konfigurasi elektronnya terisi penuh, yaitu
oktet (duplet untuk helium). Kestabilan gas mulia dicerminkan oleh energi ionisasinya yang sangat besar
sedangkan afinitas elektronnya sangat rendah.

a. Sifat Fisik Gas Mulia


Beberapa sifat fisik dari gas mulia diberikan pada tabel di bawah ini

Sifat Fisis He Ne Ar Kr Xe Rn
Nomor atom 2 10 18 36 54 86
Elektron valensi 2 8 8 8 8 8
Jari-jari atom (Ǻ) 0,50 0,65 0,95 1,10 1,30 1,45
Titik leleh (0C) -272,2 -248,6 -189, -157,2 -111,8 -71
Titik didih (0C) -268,9 -246,0 4 -153,4 -108,1 -62
Energi ionisasi 2640 2080 -185, 1350 1170 1040
(kj/mol) 9
A. Elektron (kj/mol) - -120 1520 -96 -77 -
Kerapatan (g/L) 48 0,900 1,78 5,89 9,73
0,178 -96
1,78

Titik leleh dan titik didih sangat rendah ini disebabakan karena gas mulia merupakan monoatomik,
sehingga gaya tarik-menarik antar molekulnya hanyalah gaya London (gaya dispersi) yang lemah. Oleh
karena itu gas mulia hanya akan mencair atau padat jika energi molekul-molekulnya sangat dilemahkan,
yaitu pada suhu yang sangt rendah.
b. Sifat fisik lain dan sifat kimia unsur golongan gas mulia

0
BILOKS SENYAWA PENAMPAKAN C STRUKTUR
XeF2 Kristal tak 129 Linier
berwarna
KrF2, 2SbF5 Padatan 50 Linier
+2
RnF2 - - Linier

XeF4 Kristal tak 117 Segiempat


+4 berwarna datar
KrF4 - - Segiempat
datar
XeF6 Kristal tak 49,6 Pentagonal
+6 berwarna bipiramidal
cacat
XeO4 Gas tak berwarna - Tetrahedral
+8
XeO6 Padatan tak - Oktahedral
berwarna

Makin besar nomor atom gas mulia makin besar jari-jari atom gas mulia sehingga kereaktifannya makin
besar. Karena jika jari-jari atom bertambah besar gaya tarik inti atom terhadap elektron terluar makin lemah
sehingga elektron terluarnya lebih mudah ditarik zat lain (lebih reaktif). Hal ini terbukti karena neon,helium
dan argon, tidak bersenyawa.

c. Reaksi-reaksi kimia
 Rn terdapat dalam rongga-rongga batuan uranium berasal dari peluruhan Ra
226
Ra  222 Rn + 4He
 Xe (s) + F2O2 (g)  XeF2 (g) + O2 (g)

 Xe (s) + 2 F2 (g) 


 XeF4 (g)
nikel

 Xe (s) + 3F2 (g)  XeF6 (g)


 SiO2 (s) + 2Xe2F6 (g)  SiF4 (g) + 2XeOF4(g)

2. Halogen (golongan VII A)


Halogen artinya pembentuk garam. Unsur-unsur halogen merupakan unsur yang bersifat elektronegatif
dan mudah bereaksi dengan unsur elektropositif untuk membentuk garam.
a. Sifat fisik unsur halogen
1. Tabel Data Fisis Unsur Halogen

Sifat Elektron Jari-jari Keeletro- Energi Afinitas Titik didih Titik leleh
unsur Valensi Atom(Å) negatifan Ionisasi (kJ Elektron (0C) (0C)
mol-1) (kJ mol-1)
Fluorin 2s2 2p5 0,64 3,98 1.681,0 -328,0 -188,14 -219.62

Klorin 3s2 3p5 0,99 3,16 1.251,1 -349,0 -34,6 -100,98

Bromin 4 s2 4p5 1,14 2,96 1.139,9 -324,7 58,78 -7,25

Iodin 5 s2 5p5 1,33 2,66 1.008,4 -295,2 184,35 113,5

Astatin 6 s2 6p5 1,40 2,20 930 -270 337 302

Titik leleh dan titik didih dari fluor sampai iodin bertambah besar disebabkan gaya Van Der Walls
antara molekul-molekul semakin besar. Hal ini disebabkan bertambahnya jumlah elektron, bertambah berat
dan ukuran fluorin sampai iodin.
2. Struktur Halogen. Halogen terdapat sebagai molekul diatomik (X2). Kestabilan molekul halogen (X2)
berkurang dari Cl2 ke I2.
3. Wujud dan Warna Unsur-unsur Halogen
Unsur Wujud Zat (suhu kamar) Warna Zat Warna Larutan
Fluorin Gas Kuning muda -
Clorin Gas Hijau muda Hijau muda
Bromin Cair (mudah menguap) Merah tua Coklat merah
Iodium Padat (mudah menyublim) Hitam, ungu (uap) Coklat, ungu (pelarut non O2

4. Kelarutan Halogen
Kelarutan dalam air berkurang dari fluorin ke iodin. Fluorin tidak sekedar larut dalam air, tetapi segera
bereaksi membentuk HF, dan O2. melarutnya klorin dan bromin juga diikuti sedikit reaksi. Iodin tidak reaktif
dengan air karena iodin sukar larut dalam air tetapi mudah larut dalam pelarut nonpolar.

b. Sifat Kimia Halogen


1. Kereaktifan halogen
Merupakan unsur nonlogam paling reaktif. Kereaktifan menurun dari fluorin ke iodin. Fluoein yang
paling reaktif sehingga dapat bereaksi dengan semua unsur termasuk sebagian dengan unsur gas mulia. Iodin
jauh kurang reaktif. Hal ini disebabkan karena keelektronegatifan dari fluorin ke iodin makin kecil.
2. Tabel sifat reduktor, polar, keasaman dan kestabilan asam halogen

HX HF HCl HBr HI Catatan :


® makin
besar/kuat
Sifat sesuai
reduktor dengan arah
panah
Keasaman

Kepolaran

Kestabilan
terhadap
panas

3. Reaksi-reaksi halogen
a. Halogen bereaksi dengan logam menghasilkan halida logam dengan biloks tertingi.
Contoh : 2Al + 3 Br  2AlBr3
2Fe + 3Cl2  2 FeCl3
b. Halogen bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrogen halida (HX). Fluorin dan klorin bereaksi
dengan hebat disertai ledakan, tetapi bromin dan iodin bereaksi lambat
c. Bereaksi dengan nonlogam dan metaloid tertentu.
Contoh : Si + 2X2  2 SiO4
Reaksi dengan fosforus, arsen, dan antimon menghasilkan trihalida jika halogennya terbatas, atau
pentahalida jika halogennya berlebih.
Contoh: P4 + 6 Cl2  4 PCl3
P4 + 1 0 Cl2  4 PCl5
d. Bereaksi dengan air
e. Bereaksi dengan basa
f. Bereaksi dengan sesama unsur halogen
g. Reaksi pendesakan halogen. Halogen yang dibagian atas dalam satu golongan dapat mengoksidasi
halida yang dibagian bawahnya.
Contoh: Cl2 + 2 NaBr(aq)  2 NaCl(aq) + Br2 (l)
At tidak terdapat di alam, telah berhasil dibuat 21 isotop. Di antara isotopnya yang paling stabil adalah:
210
At dengan waktu paruh 8,3 jam
211
At dengan waktu paruh 7,5 jam

VI. Metode Mengajar


- Ceramah
- Tanya Jawab
- Diskusi
- Penugasan
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran
 Kegiatan Awal
 Apersepsi
Guru menanyakan tentang sifat-sifat unsur-unsur golongan gas mulia dan halogen
 Motivasi: - Setelah mempelajari materi ini maka siswa akan Mengetahui bahwa unsur gas
mulia dan gas halogen itu banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki
peranan penting. Contohnya unsur fluor terdapat dalam pasta gigi.
 Guru menjelaskan tujuan pencapaian belajar

 Kegiatan Inti
 Tatap Muka
Eksplorasi
Guru: - Menerangkan sambil bertanya kecenderungan sifat gas mulia dan reaksi-reaksi kimia
Elaborasi
- Menerangkan sambil bertanya sifat-sifat unsur halogen dan reaksi-reaksi kimia
Konfirmasi
Meminta siswa mendiskusikan tugas sifat-sifat gas mulia dan unsur Halogen
- Mengoreksi dan mengklarifikasi jawaban siswa bila kurang tepat
Siswa : - Menyimak penjelasan guru
- Menjawab pertanyaan guru
- Secara berkelompok mendiskusikan tugas yang diberikan oleh guru dan menuliskan
jawabannya di papan tulis.

 Kegiatan Akhir
- Guru menyimpulkan pelajaran
- Guru menginformasikan materi pertemuan selanjutnya
- Memberi salam
 Tugas Terstruktur
- Mengerjakan soal latihan
 Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Mencari informasi atau artikel tentang gas mulia dan halogen dari internet atau sumber lain untuk
menambah wawasan siswa.

VIII. Alat/Bahan/Sumber
 Alat/Bahan : white board, spidol, penghapus, Laptop, (PPT , Slide)

 Sumber :
- Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta: Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
- Endang Susilowati. 2009. Theory and Application of Chemistry 3. Solo: Tiga
Serangkai
- Internet

IX. Evaluasi/Penilaian
 Teknik Penilaian : Tes Tertulis
 Bentuk Instrumen : Uraian
 Instrumen :
Soal Latihan!
1. Jelaskan sifat fisis khususnya titik didih dan titik leleh dari unsur gas mulia secara periodik.
2. Apa yang menyebabkan gas mulia sukar bereaksi atau bersifat inert?
3. Di antara unsur-unsur halogen (fluorin, klorin, bromin, dan iodin) manakah yang:
a. mempunyai jari-jari atom terbesar?
b. mempunyai energi pengionan terbesar?
c. berupa zat cair pada suhu dan tekanan kamar?
d. dalam bentuk uap berwarna ungu?
e. merupakan halogen yang paling reaktif?
f. merupakan pengoksidasi terkuat?
4. Jelaskan hubungan antara kereaktifan dan nomor atom (jari-jari atom yang bertambah besar) unsur
halogen dan tentukan unsur yang paling reaktif.
Jawaban:
1. Titik didih dan titik leleh gas mulia akan semakin tingi dengan besarnya nomor atom. Titik leleh dan
titik didih gas mulia sangt rendah. Dimana ini menunjukkan bahwa gaya tarik-menarik antar atom
(gaya Van Der Walls) sangat lemah.
2. Gas mulia sangat sukar bereaksi karena konfigurasi elektronnya yang stabil, sehingga gas mulia sukar
untuk melepaskan elektron dan mempunyai kecenderungan yang kecil untuk menangkap elektron.
3. Unsur-unsur halogen yang
a. mempunyai jari-jari atom terbesar adalah iodin
b. mempunyai energi pengionan terbesar adalah fluorin
c. berupa zat cair pada suhu dan tekanan kamar adalah bromin
d. dalam bentuk uap berwarna ungu adalah iodin
e. merupakan halogen yang paling reaktif adalah fluorin
f. merupakan pengoksidasi terkuat adalah fluorin
4. Kereaktifan halogen berkurang dengan bertambahnya nomor atom. Jadi kereaktifan halogen dari F 2 ke I2
makin berkurang karena keelektronegatifannya makin kecil. Fluorin adalah unsur yang paling reaktif
sehingga bereaksi dengan hampir semua unsur, termasuk gas mulia.
Tugas Terstruktur
- Mengerjakan soal latihan
Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Mencari informasi atau artikel tentang gas mulia dan halogen dari internet atau sumber lain untuk
menambah wawasan siswa.
Tabel Penilaian

Jenis Tagihan Bobot


Uraian 60
Tugas terstruktur 20
Tugas mandiri tidak terstruktur 20
Total 100

Skor yang diperoleh


Nilai  x 100
skor total

Mengetahui Tebing Tinggi,


Kepala SMA Guru Mata Pelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMAN


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII IPA/1
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Tahun Pelajaran :

I. Standar Kompetensi
3. Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya, serta terdapatnya di alam

II. Kompetensi Dasar


3.2. Mendeskripsikan kecenderungan sifat fisik dan sifat kimia unsur utama dan unsur transisi (titik didih,
titik leleh, kekerasan, warna, kelarutan, kereaktifan dan sifat khusus lainnya)

III. Indikator
 Menerangkan kecenderungan sifat daya pengoksidasi halogen (Gemar membaca,Rasa ingin
tahu,Jujur).

IV. Tujuan Pembelajaran


Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan mampu:
 Menerangkan kecenderungan sifat daya pengoksidasi halogen

V. Materi
Daya oksidasi halogen
Halogen merupakan pengoksidasi kuat. Daya pengoksidasi halogen menurun dari atas ke bawah pada
spu, yaitu dari floorin ke todia. Sebaliknya daya reduksi ion halida (x-) bertambah dari atas ke bawah. Daya
oksidasi halogen atau daya pereduksi ion halida dicerminkan oleh potensial elektrodenya.
F2(g) + 2e  2F- (aq) E0 = +2,87 v
Cl2(g) + 2e  2Cl- (aq) E0 = +1,36 v
Br2(l) + 2e  2Br- (aq) E0 = +1,06 v
I2(s) + 2e  2I- (aq) E0 = + 0,54 v
Semakin positif harga potensial elektrode, maka spesi itu semakin mudah mengalami reduksi, berarti
merupakan pengoksidasi kuat.
VI. Metode Mengajar
- Ceramah
- Praktikum
- Diskusi
- Penugasan

VII. Langkah-Langkah Pembelajaran


 Kegiatan Awal (10 menit)

 Apersepsi
- Menyapa siswa dan mengondisikan kelas
- Guru melakukan questionis tentang daya pengoksidasi unsur halogen
 Guru memotivasi siswa
 Guru menjelaskan tujuan pencapaian belajar

 Kegiatan Inti
 Tatap Muka (35 menit)
Eksplorasi
Guru
- Merancang percobaan untuk mengidentifikasi daya pengoksidasi halogen dan daya pereduksi halida
sesuai dengan LKPD
Elaborasi
- membimbing dan mengawasi siswa selama praktikum Siswa
Konfirmasi
-Meminta siswa melakukan praktikum untuk mengidentifikasi daya pengoksidasi halogen dan
pereduksi halida
Siswa
- melakukan praktikum untuk mengidentifikasi daya pengoksidasi halogen dan pereduksi halida
 Kegiatan Akhir (10 menit)
- Guru menyimpulkan pelajaran
- Guru menginformasikan materi pertemuan selanjutnya
- Memberi salam
 Tugas Terstruktur
- mengerjakan soal latihan
 Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Menuliskan produk-produk yang mengandung halogen

VIII. Alat/Bahan/Sumber
 Alat/Bahan : white board, spidol dan penghapus, SPU, dan Media

 Sumber :
- Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta: Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
- Endang Susilowati. 2009. Theory and Application of Chemistry 3. Solo: Tiga
Serangkai
- Berbagai produk hasil pabrik
- Internet

IX. Evaluasi/Penilaian
 Teknik Penilaian : Tes tertulis
 Bentuk Instrumen : Laporan
 Instrumen :

Tugas Terstruktur
- mengerjakan soal latihan
Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Menuliskan produk-produk yang mengandung halogen

Judul Percobaan : Perbedaan Daya Oksidasi Halogen


A. Tujuan Kegiatan : Dapat menuliskan daya oksidasi halogen terhadap ion besi
B. Alat/ Bahan :

No Alat dan Bahan Ukuran/Konsentrasi Jumlah


1 Tabung reaksi Kecil 8 buah
2 Rak tabung reaksi - 1 buah
3 Pipet tetes - 9 buah
4 Larutan klorin - 1 ml
5 Larutan bromin - 1 ml
6 Larutan iodin - 1 ml
7 Larutan besi (II) sulfat 0,1 M 2 ml
8 Larutan besi (III) sulfat 0,1 M 2 ml
9 Larutan NaCl 0,1 M 1 ml
10 Larutan NaBr 0,1 M 1 ml
11 Larutan KI 0,1 M 1 ml
12 Larutan kalium tiosinida 0,1 M 2 ml
(KSCN)
C. Prosedur Kerja

1. Membedakan ion Fe2+ dan Fe3+


Ambil 2 TR, masukkan kira-kira 10 tetes larutan FeSO4 0,1 M ke dalam TR1 dan kira-kira 10 tetes
larutan Fe2(SO4)3 0,1 M ke dalam TR 2. tambahkan 1 tetes larutan KSCN 0,1 M pada masing-masing
tabung. Catat pengamatan anda.

2. Membandingkan daya pengoksidasi halogen


Ambil 3 TR dan masukkan
a. 10 tetes larutan klorin ke dalam TR1
b. 10 tetes larutan bromin ke dalam TR 2
c. 10 tetes larutan iodin ke dalam TR 3
Tambahkan pada masing- masing TR itu. 10 tetes FeSO4 0,1 M larutan kemudian tambahkan 1 kres
larutan KSCN 0,1 M pada tiap-tiap tabung reaksi untuk menguji adanya ion Fe 3+ . Catat pengamatan
anda.

3. Membandingkan daya pereduksi ion halida


Masing-masing tabung ditambahkan :
a. 10 tetes larutan NaCl 0,1 M ke dalam TR1
b. 10 tetes larutan NaBr 0,1 M ke dalam TR 2
c. 10 tetes larutan KI 0,1 M ke dalam TR 3
Catat perubahan yang terjadi (perhatikan perubahan warna apakah terbentuk halogen atau tidak). Untuk
menunjukkan terbentuknya halogen tambahkan kira-kira 2 ml CH3Cu3.

D. Hasil Percobaan

1. Membedakan ion Fe2+ dan Fe3+

No Larutan senyawa Perubahan warna setelah


perubahan larutan KSCN
1 FeSO4 atau Fe2+ ………..
2 Fe(SO4 )3 atau Fe3+ ………..

2. Daya pengoksidasi halogen

1 Cl2
2 Br2
3 I2

3. Daya Reduksi Ion Halida

No Warna larutan Ditambah Setelah penambahan Warna


larutan larutan lapisan
1 ………. NaCl ……… ………
2 ………. NaBr ………. ……….
3 ………. KI ……….. ………

E. Bahan Diskusi

1. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi


2. Dengan menggunakan data forkusial elektroda di bawah ini, tentukan reaksi yang dapat terjadi
antara :
a. halogen dengan ion Fe
b. ion halida dengan ion Fe
Fe3+(aq) + e  Fe2+ (aq) Eo = + 0,77V
F2 (aq) + 2e  2 F (aq)-
Eo = + 2,87V
Cl2 (aq) + 2e  2 Cl- (aq) Eo = + 1,36V
Br2 (aq) + 2e  2 Br (aq)-
Eo = + 1,01V
I2 (aq) + 2e  2 I- (aq) Eo = + 0,54V
0
3. Ditinjau dari harga E unsur-unsur itu, bagaimanakah urutan:
a. daya pengoksidasi halogen?
b. daya pereduksi ion halida?

Tabel Penilaian

Jenis Tagihan Bobot


Tugas terstruktur 80
Tugas mandiri tidak terstruktur 20
Total 100

Mengetahui Tebing Tinggi,


Kepala SMA Guru Mata Pelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMAN


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII IPA/1
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Tahun Pelajaran :

I. Standar Kompetensi
3. Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya, serta terdapatnya di alam

II. Kompetensi Dasar


3.2. Mendeskripsikan kecenderungan sifat fisik dan sifat kimia unsur utama dan unsur transisi (titik didih,
titik leleh, kekerasan, warna, kelarutan, kereaktifan dan sifat khusus lainnya)

III. Indikator
 Menerangkan kecenderungan sifat alkali dan alkali tanah(Gemar membaca,Rasa ingin tahu,Jujur).
 Menuliskan reaksi-reaksi kimia yang terjadi(Gemar membaca,Rasa ingin tahu,Jujur).

IV. Tujuan Pembelajaran


Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan mampu:
 Menerangkan kecenderungan sifat alkali dan alkali tanah.
 Menuliskan reaksi-reaksi kimia yang terjadi.

V. Materi
Alkali (golongan 1A)
Yang termasuk golongan alkali adalah: Li,Na,K,Rb,Cs, dan Fr.
Golongan 1 disebut juga logam alkali. Logam alkali melimpah dalam mineral dan di air laut. Khususnya,
natrium, Na, di kerak bumi adalah keempat setelah Al, Fe, dan Ca. Walaupun keberadaan ion natrium dan
kalium telah dikenali sejak lama, sejumlah usaha untuk mengisolasi logam ini dari larutan air garamnya
gagal sebab kereaktifannya yang tinggi pada air. Kalium (1807) dan tidak lama setelahnya natrium diisolasi
dengan mengelektrolisis garam leleh KOH atau NaOH oleh H. Davy di abad ke-19. Litium Li ditemukan
sebagai unsur baru di tahun 1817, dan Davy segera setelah itu mengisolasinya dari Li 2O dengan elektrolisis.
Rubidium, Rb dan Cesium,Cs, ditemukan sebagai unsur baru dengan teknik spektroskopi tahun 1861.
Fransium, Fr,ditemukan dengan menggunakan teknik radiokimia tahun 1939, kelimpahan alaminya sangat
rendah.

Sifat-Sifat umum
1. mempunyai konfiguarsi elektron np6 (n + 1) s1
2. memiliki energi ionisasi kecil, karena itu sangat elektropositif. Semakin ke bawah dalam
satu golongan makin elektropositif
3. jika disinari cahaya dapat memancarkan elektron
4. mempunyai elektron valensi +1
5. sangat reaktif, dapat bereaksi dengan air
6. memiliki elektronegativitas kecil
7. tidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas.
8. dapat larut dalam cairan amoniak, larutannya berwarna biru
9. penghantar listrik yang lebih baik dari laurtan garam

1. Jari atom dipengaruhi oleh :


1. Jumlah kulit elektron di sekitar inti
2. Tarikan yang dialami elektron dari inti.
2. Kecenderungan Energi Ionisasi Pertama
• Energi ionisasi pertama adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron yang paling lemah
ikatannya dari masing-masing satu mol atom gas untuk menghasilkan satu mol ion gas yang
bermuatan tunggal
• Energi ionisasi pertama semakin ke bawah Golongan semakin berkurang
• Energi ionisasi dipengaruhi oleh muatan pada inti, jumlah screening/penyaringan oleh elektron
terdalam, dan jarak antara elektron terluar dengan inti

3. Kecenderungan Keelektronegatifan
Kelektronegatifan merupakan ukuran kecenderungan sebuah atom untuk menarik sepasang
elektron ikatan. Keelektronegatifan biasanya diukur dalam skala Pauling, dimana pada skala ini unsur
yang paling elektronegatif (fluorine) diberi nilai kelektronegatifan 4,0.
Semua unsur pada gambar di bawah memiliki kelektronegatifan yang sangat rendah

4. Kecenderungan Titik lebur dan Titik Didih


 Penurunan titik lebur dan titik didih berarti menunjukkan penurunan kekuatan ikatan logam.
Atom-atom dalam sebuah logam dipertahankan oleh gaya tarik inti terhadap elektron-elektron yang
terdelokalisasi. Ketika atom menjadi lebih besar, inti semakin menjauh dari elektron-elektron
terdelokalisasi tersebut, sehingga gaya tarik berkurang. Ini berarti bahwa atom-atom lebih mudah
terpisah untuk membentuk wujud cair dan pada akhirnya membentuk wujud gas.
 Dari gambar di bawah bisa melihat bahwa baik titik lebur maupun titik didih semakin ke bawah
Golongan, semakin berkurang.
5.Reaksi-Reaksi Logam Alkali
 Reaksi logam alkali dengan air membentuk larutan basa dan gas hidrogen
2L (s) + 2 H2O (l)  2 LOH (aq) + H2 (g)
Reaksi ini menimbulkan panas dan ledakan
 Reaksi dengan hidrogen membentuk hidrida (H yang biloksnya -1)
2L (s) + 2 H2 (g)  2 LH (s)
 Reaksi dengan oksigen menghasilkan oksida, peroksida dan superoksida
2Na (s) + O2 (g)  2 Na2O2 (s)
 K, Rb, Cs, dan oksigen membentuk superoksida (biloksnya -1/2)
K(s) +O2(g)  KO2 (s)
 Bereaksi dengan amonia suhu 4000 C, menghasilkan gas hidrogen
2M(s) +2NH3(l)  2 MNH3(aq) + H2
 Bereaksi dengan AlCl3
3M + AlCl3  3MCl + Al
 Bereaksi dengan halogen disertai pemanasan membentuk garam halida
2L(s) +X2(g)  2L + X- (aq)

6. Logam alkali selalu disimpan dalam larutan inert, misalnya minyak tanah atau dalam botol diisolasi.
Permukaan logam alkali bereaksi juga dengan air misalnya logam kalium yang disimpan lama akan
tertutupi dengan lapisan peroksida, jika lapisan dipotong dengan pisau akan menghasilkan ledakan karena
pisau yang masuk ke dalam lapisan kalium dan akan menimbulkan reaksi eksoterm. Maka kalor yang
dibebaskan dapat mendidihkan kalium yang segera bereaksi dengan oksigen dan uap air di udara
7. Warna Nyala Logam Alkali
 Litium : merah
 Natrium : kuning
 Kalium : ungu
 Rubidium : merah biru
 Sesium : biru

2. Alkali tanah (golongan II A)


Yang termasuk golongan alkali tanah adalah:Be, Mg, Ca,Sr,Ba, dan Ra.
Sifat-sifat umum:
1. memiliki elektron pada kulit terluar = 2
2. cenderung membentuk senyawa ion dengan valensi +2, kecuali Be yang cenderung berikatan kovalen.
3. Be tidak bereaksi dengan air, Mg bereaksi dengan air panas, Ca, Sr dan Ba bereaksi dengan air dingin
4. semuanya dapat bereaksi dengan asam encer, tapi Be bereaksi dengan lambat.
M + 2H+  M2+ +H2
M = logam alkali tanah
5. di alam umumnya terdapat sebagai ion M2+ dan banyak ditemukan dalam air laut sebagai garam
(MgCl2, CaO, dll)
Sifat fisik dan sifat kimia dari unsur-unsur golongan II
1. Jari-Jari Atom
Jari-jari atom dari atas ke bawah makin bertambah besar
Jari-jari atom diatur oleh:
1. Jumlah lapisan elektron di luar nukleus (inti atom).
2. Gaya tarik dari nukleus terhadap elektron luar.
2. Energi Ionisasi
• Semakin ke bawah dalam satu golongan semakin menurun

3. Keelektronegatifan
 Semua unsur dalam golongan II ini memiliki sifat keelektronegatifan yang kecil. Semakin kebawah
keelektronegatifan semakin menurun. Atom-atom menjadi kurang mampu menarik pasangan elektron.

4. Titik Leleh
Pada tabel di bawah bahwa (dengan perkecualian pada magnesium) semakin ke bawah titik didih semakin
menurun.
5. Titik Didih
 Untuk titik didih, tidak ada pola yang jelas dalam golongan II ini. Jadi, tidak ada pola yang
jelas pula untuk kekuatan ikatan logam.
 Untuk titik leleh magnesium yang rendah, anda mungkin menemukan penjelasan adalah
karena atom magnesium tersusun berbentuk kristal

6. Energi Ionisasi
• Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk menghasilkan 1 mol atom dalam keadaan gas dari
keadaan awalnya (yaitu keadaan dalam kondisi suhu dan tekanan ruang/ standar).

7. Energi aktivasi dalam reaksi


 Energi aktivasi adalah jumlah minimum energi yang diperlukan untuk menghasilkan sebuah reaksi.
Tidak peduli eksotermiknya suatu reaksi, jika ada halangan energi aktivasi, reaksi akan berlangsung
sangat lambat.
8. Reaksi-Reaksi Logam Alkali
 Reaksi dengan air
2Mg(s) + H2O(l)  2 MgO(aq) +H2 (g)
2Ca(s) + 2H2O(l) 2Ca(OH)2 (aq) + H2 (g)
berilium tidak bereaksi dengan air
 Reaksi dengan oksigen
2M(s) +O2 (g)  2 MO (s)
 Reaksi dengan halogen
M(s) +X2 (g)  2 MX2 (s)
semua logam alkali tanah bereaksi dengan halogen menghasilkan garam halida
 Reaksi dengan asam dan basa
M(s) + 2HCl (aq)  MCl2 (s) + H2 (g)
Be (s) +2 NaOH(aq) + 2H2O  2 Na2Be(OH)4 (aq) + H2 (g)

9. Kelarutan senyawa logam alkali tanah


 Senyawa alkali tanah sangat sukar larut dalam air, dan inilah salah satu yang membedakan alkali
dengan alkali tanah
 Kelarutan garam alkali tanah berupa sulfat, karbonat, kromat dan oksalat dari atas ke bawah dalam satu
golongan makin berkurang
 Makin kecil nilai Ksp maka makin kecil juga kelarutan garamnya.

10. Warna Nyala Logam Alkali Tanah


 magnesium : putih terang
 kalsium : jingga merah
 stronsium : merah tua
 barium : hijau

VI. Metode Mengajar


- Ceramah
- Diskusi
- Penugasan

VII. Langkah-Langkah Pembelajaran


 Kegiatan Awal

 Apersepsi
Guru melakukan questionis tentang unsur-unsur golongan alkali dan alkali tanah.
 Guru memotivasi siswa
 Guru menjelaskan tujuan pencapaian belajar

 Kegiatan Inti
 Tatap Muka
 Eksplorasi
Guru:
Menerangkan kecenderungan sifat-sifat alkali dan alkali tanah
Elaborasi
Membimbing siswamelakukan diskusi kelas mengidentifikasi sifat-sifat fisik dan sifat kimia unsur
logam alkali dan alkali tanah (titik didih, titik leleh, kekerasan, warna, kelarutan, kereaktifan, dan
sifat khusus lainnya)
Konfirmasi
Meminta siswa memaparkan hasil diskusi kelas
Siswa:
Melalui diskusi kelas mengidentifikasi sifat-sifat fisik dan sifat kimia unsur logam alkali dan
alkali tanah (titik didih, titik leleh, kekerasan, warna, kelarutan, kereaktifan, dan sifat khusus
lainnya) dan menyimak penjelasan guru

 Kegiatan Akhir
- Guru mengumpulkan hasil diskusi dan menyimpulkan pelajaran
- Menugaskan siswa
- Guru menginformasikan materi pertemuan selanjutnya
- Memberi salam
 Tugas Terstruktur
Memberikan soal latihan
 Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Diskusi lanjutan

VIII. Alat/Bahan/Sumber
 Alat/Bahan : white board, spidol dan penghapus serta slide

 Sumber :
- Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta: Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
- Sutrisna, Nana. 2000. Panduan Menguasai Kimia 3. Bandung : Geneca Exact.
- Endang Susilowati. 2009. Theory and Application of Chemistry 3. Solo: Tiga
Serangkai
- Internet

IX. Evaluasi/Penilaian
 Teknik Penilaian : - Tes tertulis
- Hasil diskusi
Bentuk Instrumen : Essay/ Uraian
Instrumen :
Soal Latihan!
1. Jelaskan secara singkat/ringkas sifat-sifat umum sifat logam alkali!
2. Mengapa logam alkali selalu disimpan dalam larutan yang inert?
3. Bagaimanakah kereaktifan logam alkali tanah? Jelaskan
4. Jelaskan kelarutan logan alkali tanah?
5. Tuliskan warna nyala pada logam alkali dan alkali tanah!

Penyelesaian

No Penyelesaian Skor
1 Sifat-sifat umum unsur alkali:

mempunyai konfiguarsi elektron np6 (n + 1) s1

memiliki energi ionisasi kecil, karena itu sangat elektropositif.
Semakin ke bawah dalam satu golongan makin elektropositif

jika disinari cahaya dapat memancarkan elektron

mempunyai elektron valensi +1 15

sangat reaktif, dapat bereaksi dengan air

memiliki elektronegativitas kecil

tidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas.

dapat larut dalam cairan amoniak, larutannya berwarna
biru

penghantar listrik yang lebih baik dari laurtan garam
2 Logam alkali selalu disimpan dalam larutan inert, misalnya minyak
tanah atau dalam botol diisolasi karena permukaan logam alkali
bereaksi dengan air. Misalnya logam kalium yang disimpan lama akan
tertutupi dengan lapisan peroksida, jika lapisan dipotong dengan pisau
akan menghasilkan ledakan karena pisau yang masuk ke dalam lapisan 15
kalium dan akan menimbulkan reaksi eksoterm. Maka kalor yang
dibebaskan dapat mendidihkan kalium yang segera bereaksi dengan
oksigen dan uap air di udara

3 Logam alkali tanah merupakan unsur-unsur yang reaktif dan semakin 15


reaktif seiring dengan bertambahnya nomor atom.
4 Kelarutan senyawa logam alkali tanah
 Senyawa alkali tanah sangat sukar larut dalam air, dan inilah salah
satu yang membedakan alkali dengan alkali tanah
 Kelarutan garam alkali tanah berupa sulfat, karbonat, kromat dan 15
oksalat dari atas ke bawah dalam satu golongan makin berkurang
 Makin kecil nilai Ksp maka makin kecil juga kelarutan garamnya.

5 Warna nyala logam alkali Warna nyala alkali tanah


 Litium : merah  magnesium : putih terang
 Natrium : kuning  kalsium : jingga merah
 Kalium : ungu  stronsium : merah tua 15
 Rubidium : merah biru  barium : hijau
 Sesium : biru
Total skor 60

 Tugas Terstruktur
Memberikan soal latihan
 Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Diskusi lanjutan

Tabel Penilaian

Jenis Tagihan Bobot


Uraian 60
Tugas terstruktur 20
Tugas mandiri tidak terstruktur 20
Total 100

Skor yang diperoleh


Nilai  x 100
skor total

Mengetahui Tebing Tinggi,


Kepala SMA Guru Mata Pelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMAN


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII IPA/1
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Tahun Pelajaran :

I. Standar Kompetensi
3. Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya, serta terdapatnya di alam

II. Kompetensi Dasar


3.2. Mendeskripsikan kecenderungan sifat fisik dan sifat kimia unsur utama dan unsur transisi (titik didih,
titik leleh, kekerasan, warna, kelarutan, kereaktifan dan sifat khusus lainnya)

III. Indikator
 Menuliskan sifat-sifat unsur periode ke-3(Gemar membaca,Rasa ingin tahu,Jujur).
 Menuliskan reaksi-reaksi yang terjadi (Gemar membaca,Rasa ingin tahu,Jujur).

IV. Tujuan Pembelajaran


Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan mampu:
 Menuliskan sifat-sifat unsur periode ke-3

 Menuliskan reaksi-reaksi yang terjadi

V. Materi Ajar
 Unsur-Unsur Periode Ketiga

Sifat-sifat unsur periode ke-3


1. Struktur dan Konfigurasi Elektron
Pada periode 3 dalam tabel periodik, orbital 3s dan 3p terisi oleh elektron.
Na [Ne] 3s1
Mg [Ne] 3s2
Al [Ne] 3s2 3px1
Si [Ne] 3s2 3px1 3py1
P [Ne] 3s2 3px1 3py1 3pz1
S [Ne] 3s2 3px2 3py1 3pz1
Cl [Ne] 3s2 3px2 3py2 3pz1
Ar [Ne] 3s2 3px2 3py2 3pz2

2. Energi Ionisasi
Energi ionisasi pertama adalah energi yang dibutuhkan untuk melepaskan satu elektron yang terikat
paling lemah dari satu mol atom dalam keadaan gas menjadi satu mol ion dalam keadaan gas dengan muatan
+1.

Dibutuhkan energi untuk tiap perubahan 1 mol X.


Pola perubahan energi ionisasi pertama unsur-unsur sepanjang periode
Perhatikan bahwa secara umum kecenderungannya meningkat kecuali antara magnesium dan alumunium
serta antara fosfor dan sulfur yang menurun. Energi ionisasi pertama dipengaruhi oleh:
 Muatan dalam inti

 Jarak elektron terluar dari inti

 Banyaknya pemerisaian oleh elektron yang lebih dalam

 Apakah elektron dalam orbital berpasangan atau tidak.

3. Jari-jari atom
Diagram di bawah ini menunjukkan bagaimana perubahan jari-jari atom pada unsur-unsur periode 3.

Gambaran yang digunakan untuk membuat diagram ini adalah berdasarkan pada: Jari-jari metalik/ ionik
untuk Na, Mg dan Al;
 Jari-jari kovalen untuk Si, P, S dan Cl

 Jari-jari van der Waals untuk Ar, karena Ar tidak dapat membentuk ikatan yang kuat.

4. Elektronegativitas / keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah ukuran kecenderungan atom untuk menarik pasangan elektron ikatan.
Kecenderungan sepanjang periode diperlihatkan grafik di bawah ini:

5. Titik Leleh dan Titik Didih


Grafik di bawah menunjukkan bagaimana titik leleh dan titik didih unsur-unsur periode 3 berubah
sepanjang periode. Gambar diplot dalam Kelvin bukannya °C untuk menghindari nilai yang negatif.

Titik didih dan titik leleh meningkat sepanjang tiga logam pertama karena meningkatnya kekuatan ikatan
metalik. Jumlah elektron pada masing-masing atom menyumbang untuk meningkatkan delokalisasi elektron.
Atom-atom juga menjadi lebih kecil dan memiliki jumlah proton yang lebih banyak dari natrium hingga
magnesium dan alumunium.
Tarikan dan titik leleh serta titik didih meningkat karena:
 Inti atom memiliki muatan positif yang semakin besar

 Lautan elektron makin bermuatan negatif

 Lautan elektron makin dekat ke inti dan tertarik makin kuat


Secara ringkas dapat dituliskan sebagai berikut:

UNSUR 11 Na 12 Mg 13 Al 14 Si 15 P 16 S 17 Cl

Konfigurasi [Ne] [Ne] 3s2, [Ne] 3s2, [Ne] 3s2, [Ne]


[Ne] 3s2 [Ne] 3s2,
electron 3s1 3p1 3p2 3p3 3s2,
3p5
3p4

Jari-jari atom <----------------------------


makin besar sesuai arah panah

----------------------------->
makin besar sesuai arah panah
Keelektronegatifan

Semi
Kelogaman Logam Bukan Logam
logam

Reduktor <----------------------------
Oksidator/reduktor (makin besar sesuai arah panah)
Oksidator

Konduktor/isolator Konduktor Isolator

Oksida (utama) Na2O MgO Al2O3 SiO2 P2O5 SO3 Cl2O7

Ikatan Ion Kovalen

Sifat oksida Basa Amfoter Asam

Hidroksida NaOH Mg(OH)2 Al(OH)3 H2SiO3 H3PO4 H2SO4 HClO4

Kekuatan Basa Basa Basa Asam Asam Asam Asam


basa/asam kuat lemah lemah lemah lemah kuat kuat

Klorida NaCl MgCl2 AlCl3 SiCl4 PCl5 SCl2 Cl2

Ikatan Ion Kovalen

Senyawa dengan
NaH MgH2 AlH3 SiH4 PH3 H2S HCl
hydrogen

Ikatan Ion Kovalen

Asam
Reaksi dengan air Asam
Menghasilkan bau dan gas H2 Tidak bersifat asam kuat
lemah

VI. Metode Mengajar


- Ceramah
- Latihan
- Penugasan

VII. Langkah-Langkah Pembelajaran


 Kegiatan Awal (5 menit)

 Apersepsi
- menyapa dan mengondisikan kelas
- Guru melakukan questionis tentang unsur-unsur periode ke- 3
 Guru memotivasi siswa
 Guru menjelaskan tujuan pencapaian belajar
 Kegiatan Inti

 Tatap Muka (35 menit)


Eksplorasi
Guru: Menjelaskan sifat-sifat fisik dan kimia unsur periode ketiga
Elaborasi
Memberikan latihan pada siswa tentang sifat-sifat unsur periode tiga
Konfirmasi
Membahas latihan siswa
Siswa:
Siswa menyimak penjelasan guru

 Kegiatan Akhir (10 menit)


- Guru menyimpulkan pelajaran
- Menugaskan siswa
- Guru menginformasikan materi pertemuan selanjutnya
- Memberi salam
 Tugas Terstruktur
- Mengerjakan soal latihan
 Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Menuliskan produk-produk yang mengandung unsur periode ke tiga.

VIII. Alat/Bahan/Sumber
 Alat/Bahan : white board, spidol dan penghapus, SPU, dan Media Peta Konsep

 Sumber :
- Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta: Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
- Endang Susilowati. 2009. Theory and Application of Chemistry 3. Solo: Tiga
Serangkai
- Berbagai produk hasil pabrik
- Internet

IX. Evaluasi/Penilaian
 Teknik Penilaian : - Latihan/ Tugas (Tes tertulis)
 Bentuk Instrumen : Essay/ Uraian

Instrumen :
Soal Latihan!
1. Bagaimanakah sifat pereduksi dan pengoksidasi undur periode ke-3.
2. Tuliskan sifat logam unsur periode ke-3.
3. Di antara unsur-unsur periode ketiga (Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl dan Ar) manakah yang:
1 mempunyai jari-jari atom terbesar?
2 mempunyai energi pengionan terbesar?
3 berupa zat gas pada suhu dan tekanan kamar?
4 Struktur atomnya kristal kovalen raksasa?
5 Merupakan unsur yang memiliki tingkat oksidasi paling tinggi?
6 Unsur yang paling tinggi titik didihnya?
4. Sebutkan unsur periode ke tiga yang bersifat amfoter!

Jawaban:
1. Sifat pereduksi dan pengoksidasi unsur periode ke-3.
 Dari kiri ke kanan daya pengoksidasi makin kuat
 Dari kanan ke kiri daya pereduksi makin kuat
 Pereduksi paling kuat Natrium
 Pengoksidasi paling kuat klorin
2. Sifat Logam periode ke-3 terbagi menjadi 3 yaitu:
 Logam (Na, Mg, Al)
 Metaloid/semilogam (silikon)
 Nonlogam (P,S, Cl)
Dimana sifat logam dalam satu periode dari kiri ke kanan makin berkurang
3.1. Unsur yang mempunyai jari-jari atom terbesar adalah Na
2. Unsur yang mempunyai energi pengionan terbesar adalah argon
3. Unsur yang berupa zat gas pada suhu dan tekanan kamar adalah klorin, argon
4. Unsur yang Struktur atomnya kristal kovalen raksasa adalah silikon
5. Unsur yang memiliki tingkat oksidasi paling tinggi: Cl (+5)
6. Unsur yang paling tinggi titik didihnya adalah Aluminium (2.467)
4. Unsur periode ketiga yang bersifat amfoter adalah aluminium

 Tugas Terstruktur
Mengerjakan soal latihan
-
 Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Menuliskan produk-produk yang mengandung unsur periode ke tiga.
Tabel Penilaian

Jenis Tagihan Bobot


Uraian 60
Tugas terstruktur 20
Tugas mandiri tidak terstruktur 20
Total 100

Skor yang diperoleh


Nilai  x 100
skor total

Mengetahui Tebing Tinggi,


Kepala SMA Guru Mata Pelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Nama Sekolah : SMAN
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII IPA/1
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Tahun Pelajaran :

I. Standar Kompetensi
3. Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya, serta terdapatnya di alam

II. Kompetensi Dasar


3.2. Mendeskripsikan kecenderungan sifat fisik dan sifat kimia unsur utama dan unsur transisi (titik didih,
titik leleh, kekerasan, warna, kelarutan, kereaktifan dan sifat khusus lainnya)

III. Indikator
 Menuliskan sifat-sifat unsur periode ke-4 . (Gemar membaca,Rasa ingin tahu,Jujur).
 Menjelaskan sifat-sifat karbon, oksigen dan nitrogen (Gemar membaca,Rasa ingin tahu,Jujur).
 Menuliskan nama-nama garam yang menyebabkan terjadinya kesadahan air (Gemar membaca,Rasa
ingin tahu,Jujur).
 Menuliskan bagaimana cara yang dilakukan untuk menghilangkan kesadahan air (Gemar
membaca,Rasa ingin tahu,Jujur).

IV. Tujuan Pembelajaran


Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan mampu:
 Menuliskan sifat-sifat unsur periode ke-4.
 Menjelaskan sifat-sifat karbon, oksigen dan nitrogen.
 Menuliskan nama-nama garam yang menyebabkan terjadinya kesadahan air.
 Menuliskan bagaimana cara yang dilakukan untuk menghilangkan kesadahan air.

V. Materi
1. Unsur transisi periode ke-4
Semua unsur transisi periode keempat tergolong logam, baik dalam sifat kimia maupun sifat fisis.
Definisi unsur periode ke empat : Unsur transisi adalah unsur yang dapat menggunakan elektron pada kulit
terluar dan kulit pertama terluar untuk berikatan dengan unsur-unsur yang lain.
Nomor Konfigurasi Orbital
Unsur
Atom Elektron 3d 4s

Skandium
21 (Ar) 3d1 4s2 
(Sc) 

Titanium
22 (Ar) 3d2 4s2  
(Ti) 

Vanadium
23 (Ar) 3d3 4s2   
(V) 

Krom (Cr) 24 (Ar) 3d5 4s1


     

Mangan
25 (Ar) 3d5 4s2     
(Mn) 

Besi (Fe) 26 (Ar) 3d6 4s2     




Kobalt
27 (Ar) 3d7 4s2     
(Co) 

Nikel (Ni) 28 (Ar) 3d8 4s2     




Tembaga
29 (Ar) 3d10 4s1     
(Cu) 
Seng (Zn) 30 (Ar) 3d10 4s2     


Konfigurasi elektron Cr bukan (Ar) 3d4 4s2 tetapi (Ar) 3d5 4s1. Demikian halnya dengan konfigurasi
elektron Cu bukan (Ar) 3d9 4s2 tetapi (Ar) 3d10 4s1. Hal ini berkenaan dengan kestabilan orbitalnya, yaitu
orbital-orbital d dan s stabil jika terisi penuh, bahkan 1/2 penuh pun lebih stabil daripada orbital lain.

Sifat Fisis Unsur transisi periode keempat

Sifat Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn
0 1,44 1,32 1,22 1,18 1,17 1,17 1,16 1,15 1,17 1,25
Jari-jari atp, ( A )
0 - 1,00 1,00 0,87 0,81 0,75 0,79 0,83 0,87 0,88
Jari-jari ion M2 ( A )
Titik leleh (0C) 1541 1660 1660 1857 1244 1535 1495 1453 1083 420
Titik didih (0C) 2831 3287 3287 2672 1962 2750 2870 2732 2567 907
Raparan (gram cm -3) 3,0 4,5 4,5 7,7 7,2 7,9 8,9 8,9 8,9 7,1
Kekerasan (skala mol) - - - 9,0 5,0 4,5 - - 3,0 2,5
Energi ionisasi 631 658 6580 652 7,7 795 758 737 745 906
Keelektronegatifan 1,3 1,5 1,5 1,6 1,5 1,8 1,8 1,8 1,9 1,6
- - - - - - - - -
E0 red M2+ 1,20 0,91 1,19 0,44 0,28 0,25 +0,34 0,76

Pada umumnya unsur-unsur transisi periode keempat membentuk senyawa berwarna, baik dalam
bentuk padatan maupun larutan.
Tabel tingkat oksidasi unsur transisi periode keempat
IIIB IV B VB VI B VII B VIII B IB II B
Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zu
+1 +
+2 +2 +2 +2* +2* +2 +2* +2* +2*
+3 +3 +3* +3* +3* +3* +3 +3
+3* +4* +4* +4* +4 +4+ +4
+5 +5 +5 +5
+6 +6 +6
+7

Pada umumnya unsur-unsur transisi periode keempat membentuk senyawa berwarna, baik dalam
bentuk padatan maupun larutan.

2. Karbon
Merupakan unsur periode ke-2 golongan IV A dalam SPU. Pada suhu kamar karbon berwujud padat
yang berupa kristal yaitu terdiri dari banyak sekali atom karbon yang berikatan kovalen. Titik leleh dan titik
didih sangat tinggi. Atom karbon sangat kecil . memiliki rapatan yang sangt tinggi sehingga ion-ionnya tidak
terdapat sebagai partikel berdiri sendiri dalam senyawanya, tetapi tertahan dengan ikatan kovalen. Karbon
adalah unsur yang sangat tidak reaktif. Atom karbon dapat bereaksi dengan halogen dan oksigen.

3. Nitrogen
Unsur nitrogen N2 berwujud gas.
Sifat fisika nitrogen

Warna pada suhu kamar Gas tak berwarna


0
Titik leleh ( C) -210
Titik didih (0C) -196
Energi ionosasi (kj/mol) 1.400
Jari-jari kovalen (A0) 0,75
3+ 0
Jari-jari ion (N ) (A ) 1,71
Jari-jari ion (N5+) (A0) 0,11
Keelektronegatifan 3,0
Sifat Kimia Nitrogen
Nitrogen merupakan oksidator dan reduktor. Sebagai pengoksidasi mempunyai bilangan oksidasi -1,-2,
dan -3. nitrogen kurang reaktif. Nitrogen dapat bereaksi dengan nonlogam, logam.
a. Reaksi dengan nonlogam
N2 + O2  2NO
2NO2 + H2O  HNO3 + HNO2
N2 + 3F3  2NF3
b. Raksi dengan logam
2Ca + N2  Ca3N2

4. Oksigen
Sifat Fisika Oksigen

Warna pada suhu kamar Gas tak berwarna


Rumus molekul biasa O2
Titik leleh (0C) -218,8
Titik didih (0C) -183,0
Energi ionosasi (kj/mol) 1.310
Jari-jari kovalen (A0) 0,73
Jari-jari ion (N3+) (A0) 1,4
Jari-jari ion (N5+) (A0) 3,5
Keelektronegatifan 2,6

Sifat Kimia Oksigen


Dalam reaksinya (kecuali dengan F3) oksigen bersifat sebagai pengoksidasi dengan biloks -2,-1, -1/2.
Oksigen bereaksi dengan semua unsur baik logam maupun nonlogam dan metaloid.

5. Air Sadah
Air sadah adalah air yang mengandung ion-ion yang menghasilkan sjumlah besar endapan. Air sadah
mengandung ion-ion Ca2+, Mg2+, Sr2+, Fe2+, Mn2+ dalam konsentrasi tinggi, sehngga mengakibatkan air
menjadi keruh dan dapr mengurangi daya kerja sabun (air sabun tidak berbuih), serta menimbulkan kerak
pada dasar periuk atau ketel
Air sadah terbagi dua yaitu air sadah sementara dan tetap. Air sadah sementara adalah air yang
mengandung garam asam bikarbonat misalnya Ca(CHO3)2 dan Mg(CHO3)2. Air sadah tetap adalah air yang
mengandung selain garam-garam asam bikarbon misalnya, CaCl2, CaSO4, MgCl2, MgSO4. Air sadah tetap
tidak dapat dihilangkan kesadahannya dengan penguapan (pemanasan), tetapi dapat dihilangkan dengan
penambahan soda kapur, Na2CO3. cara lain untuk melunakkan air adalah dengan penambahan zeolit atau
dengan menambahkan resin penukar ion

VI. Metode Mengajar


- Ceramah
- Latihan
- Penugasan
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran
 Kegiatan Awal

 Apersepsi
- menyapa dan mengondisikan kelas
- Guru melakukan questionis tentang unsur-unsur periode ke- 4
 Guru memotivasi siswa
 Guru menjelaskan tujuan pencapaian belajar

 Kegiatan Inti
 Tatap Muka
Eksplorasi
Guru: Menjelaskan sifat-sifat fisik dan kimia unsur periode ke-4
Menjelaskan sifat-sifat karbon, oksigen, dan nitrogen
Menjelaskan nama-nama garam yang menyebabkan terjadinya kesadahan air
Menjelaskan cara yang dilakukan untuk menghilangkan kesadahan air.
Elaborasi
Memberikan latihan soal pada siswa tentang sifat-sifat fisik dan kimia unsur periode ke-4
Konfirmasi
Meminta siswa menjelaskan sifat-sifat fisik dan kimia unsur periode ke-4 , sifat-sifat karbon, oksigen,
dan nitrogen.
Siswa: Siswa menyimak penjelasan guru
 Kegiatan Akhir
- Guru menyimpulkan pelajaran
- Menugaskan siswa
- Guru menginformasikan materi pertemuan selanjutnya
- Memberi salam
 Tugas Terstruktur
Mengerjakan soal latihan
 Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
Menuliskan garam-garam penyebab kesadahan air.

VIII. Alat/Bahan/Sumber
 Alat/Bahan : white board, spidol dan penghapus, SPU, dan slide (PPT)

 Sumber :
- Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta: Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
- Internet

IX. Evaluasi/Penilaian
 Teknik Penilaian : Tes tertulis
 Bentuk Instrumen : Uraian
 Instrumen :

1 Tuliskan sifat-sifat khas dari periode ke-4!


2 Sebutkan warna dari unsur-unsur periode keempat!
3 Tuliskan sifat fisis oksigen
4 Jelaskan kesadahan air sementara dan tetap
5 Bagaimana cara menghilangkan kesadahan air? Jelaskan

Pembahasan
1 Sifat-sifat khas dari periode keempat antara lain :
 Sifat logam, semua unsur transisi tergolong logam dengan titik didih dan titik cair yang
tinggi
 Bersifat paramagnetik (sedikit tertarik ke dalam medan magnet)
 Membentuk senyawa yang berwarna
 Mempunyai beberapa tingkat oksidasi
 Membentuk berbagai ion kompleks
 Berdaya katalitik, banyak unsur transisi atau senyawanya yang berfungsi sebagai katalis,
baik dalam proses industri maupun dalam metabolisme
2 Warna dari unsur-unsur periode ke empat antara lain:
 Senyawa Sc3+ dan Ti4+ tidak berwarna karena subkulit 3d-nya kosong
 Senyawa Zn2+ tidak berwarna karena subkulit 3d-nya belum penuh

3 Sifat fisis dari oksigen dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Warna pada suhu kamar Gas tak berwarna


Rumus molekul biasa O2
Titik leleh (0C) -218,8
Titik didih (0C) -183,0
Energi ionosasi (kj/mol) 1.310
Jari-jari kovalen (A0) 0,73
Jari-jari ion (N3+) (A0) 1,4
Jari-jari ion (N5+) (A0) 3,5
Keelektronegatifan 2,6

4. - Kesadahan sementara adalah air yang mengandung garam asam bikarbonat misalnya
Ca(CHO3)2 dan Mg(CHO3)2.
- Air sadah tetap adalah air yang mengandung selain garam-garam asam bikarbon misalnya, CaCl2, CaSO4,
MgCl2, MgSO4.
5. Cara menghilangkan kesadahan air yaitu:
 dengan penguapan (pemanasan)
 dengan penambahan soda kapur, Na2CO3.
 dengan penambahan zeolit atau dengan menambahkan resin penukar ion
Tugas Terstruktur
Mengerjakan soal latihan
Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
Menuliskan garam-garam penyebab kesadahan air.

Tabel penilaian

Jenis Tagihan Bobot


Uraian 60
Tugas terstruktur 20
Tugas mandiri tidak terstruktur 20
Total 100

Skor yang diperoleh


Nilai  x 100
skor total

Mengetahui Tebing Tinggi,


Kepala SMA Guru Mata Pelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMAN


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII IPA/1
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Tahun Pelajaran :

I. Standar Kompetensi
3. Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya, serta terdapatnya di alam

II. Kompetensi Dasar


3.3. Menjelaskan manfaat, dampak dan proses pembuatan unsur-unsur dan senyawanya dalam kehidupan
sehari-hari

III. Indikator
 Menuliskan manfaat dari unsur-unsur gas mulia, hologen, alkali, alkali tanah, Al, C, Si, S, Cr, Cu, Zn,
Fe, O dan N(Gemar membaca,Rasa ingin tahu,Jujur).
 Menuliskan dampak dari unsur-unsur diatas(Gemar membaca,Rasa ingin tahu,Jujur).
 Menjabarkan pembuatan unsur/senyawanya di laboratorium atau industri (Gemar membaca,Rasa
ingin tahu,Jujur).

IV. Tujuan Pembelajaran


Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan mampu:
 Menuliskan manfaat dari unsur-unsur gas mulia, hologen, alkali, alkali tanah, Al, C, Si, S, Cr, Cu, Zn,
Fe, O dan N.
 Menuliskan dampak dari unsur-unsur tersebut diatas.
 Menjabarkan pembuatan unsur/senyawanya di laboratorium atau industri.

V. Materi Ajar

Pembuatan beberapa unsur logam dan senyawanya


 Gas mulia dapat di peroleh dari pendingina udara cair secara bertahap (destilasi bertingkat). Sebab titik
didik komponennya bervariasi.
• Argon secara khusus dapat diperoleh dari reaksi udara dengan karbit :
CaC2 + N2  CaCN2 + C (bebas dari N2)
2CaC2 + O2  2CaO + 4C (bebas dari O2)
CaO + CO2  CaCO3 (bebas dari CO2)
Sebagai sisanya adalah Ar dan gas mulia lain.
• He dapat diperolah dengan jalan pemisahan dari gas alam, sebab pada sumber gas alam tertentu
terdapat He dalam jumlah tidak terlalu rendah
• Rn terdapat dalam rongga-rongga batuab uranium berasal dari peluruhan Ra
226
Ra  222 Rn + 4He
 Halogen di buat dalam laboratorium.
1. Klorin : Hasil reaksi kapur klor dengan asam sulfat, oksidasi Cr dengan suatu oksidator kuat.
2. Bromin : dibuat dengan reaksi suatu bromin dengan klorin
3. Iodin : dibuat dari suatu ioksida dengan gas klorin

 Logam- logam alkali semuanya dapat diperoleh dari elektrolisis lelehan garam-garamnya, biasanya
garam halida, sebab memiliki titik leleh yang relatif rendah dibandingkan dengan garam alkali yang lain.
Contoh : Natrium dibuat dari elektrolisis lelehan natrium klorida yang dicampur dengan kalsium klorida
(sel Downs).
 Logam alkali tanah. Pembuatan magnesium dilakukan melalaui elektrolisis lelehan garam kloridanya.
(kalsium, stronsium, dan barium) diperoleh dengan mengelektrolisis leburan garamnya

 Unsur periode ke-3.


 Aluminium
Dibuat dari bijih bauksit Al2O3.n H2O
a. Tahap pemurnian (didasarkan pada sifat amfoter oksida)
b. Tahap elektrolisis (mereduksi Al2O3)
 Silikon
Di buat dengan cara mereduksi pasir SiO2 dengan karbon dalam suatu tanur listrik pada suhu 3.000
0
C.
Reaksi : SiO3 + 2C  Si +2CO
 Fosforus
Memanaskan batuan fosfat yang mengandung Ca3(PO4)2 dengan campuran pasir, SiO2, dan kokas
pada suhu 1.300 0C
Reaksi: Ca3(PO4)2 (aq) + 3SiO2  3CaSi O3(s) +P2O5 (s)
2P2O5 (s) + 10 C(s)  P4 (g) + 10 CO(g)
 Belerang
Belerang diperoleh dari gunung berapi dengan cara menambang dengan cara penambangan Frash.
Belerang diperoleh dari hasil sampingan pada kilang minyak mentah yang mengandung belerang
 Unsur periode ke-4.
 Proses metalurgi
 Pemekatan biji
 Cara fisika
 Cara kimia
 Proses reduksi
 Proses pemurnian (refining)
 Besi diolah dari bijih besi dalam tungku (tanur tiup)
 Tembaga diolah dari bijihnya yaitu kalkopirit.
Tahap-tahap Pengolahan:
* flotasi
* pemanggangan
* peleburan
* elektrolisis
 Unsur nonlogam dan senyawanya
 karbon
 Intan : dibuat dari grafit melalui pemanasan pada suhu sekitar 3.300 0C dan tekanan sekitar
125.000 atm
 Grafit
 Karbon monooksida (CO)
 Karbondioksida (CO2) : hasil dari pembakaran hidrokarbon
 Nitrogen.
Dalam industri nitrogen diperoleh dari udara. Prosesnya berlangsung dalam dua tahap yaitu
- pencairan udara
- destilasi bertingkat
 Amonia dibuat gas nitrogen dan hidrogen menerut proses Haber-Bosch
 Oksigen.
Di laboratorium oksigen dibuat dengan:
- penguraian kalium klorat
- penguraian hidrogen peroksida
- elektrolisis air
Manfaat beberapa unsur logam dan senyawanya:
1.Gas mulia
He Pengisi balon udara, pencampur oksigen pada tabung
penyelam dan sebagai pendingin untuk suhu mendekati 0 K
Ne

Ar Pengisi bola lampu, lampu TL, lampu reklame, pendingin


pada reaktor nuklir
Kr
Xe Sebagai obat biaus pada pembedahan. Senyawa Xe dan
oksigen: XeO3, XeO4 merupakan oksdator yang sangat kuat
Rn Terapi kanker

2. Halogen
Fluorin : Membuat senyawa CFC(freon)
• cairan pendinginruangan AC, kulkas
• digunakan dalam teknologi nuklir
• Garam fluorin digunakan sebagai pasta gigi
• Hidrogen fluorida digunakan membuat lukisan di atas kaca, melarutkan kaca
Klorin : Klorinasi hidrokarbon untuk bahan baku industri plastik, serat sintesis,
• pembuatan CCl4, C2H5Cl dan desinfektan dalam air minum/kolam renang
• sebagai pemutih
Iodin : Digunakan dalam obat-obatan
• Iodoform (CHI3) sebagai antiseptik
• larutan iodin dalam alkohol digunakan sebagai antiseptik pada luka
• natrium iodat dan natrium iodida dicampur dalam garam dapur untuk kesehatan
Bromin : Membuat etilenbromida
• membuat AgBr

3. Logam Alkali (golongan IA)


 aliasi logam alkali
1.Na/K : cairan pendingin (reaktor nuklir)
2.Li/Pb : pembungkus kabel lunak
3.Li/Al : menambah daya tahan korosi aluminium
4.Rb/Ca dan Na/K : untuk sel fotolistrik
 Natrium
 Digunakan untuk lampu natrium pada penerangan jalan raya (lampu warna kuning)
 Reduktor untuk mereduksi titanium IV klorida menjadi logam titanium (pengolahan logam)
 untuk membuat TEL
NaCl :
 mencairkan salju
 pengawet berbagai jenis bahan makanan
 sebagai bumbu masak
 sumber klorin
 untuk larutan infus
Na2CO3 :
 menghilangkan kesadahan air
 pembuatan kaca, gelas, dan bejana
 pembuatan natrium silikat (untuk proteksi kertas, logam dan detergen)

NaOH
 membuat beberapa senyawa natrium
 untuk industri pulp dan kertas
 untuk rayon dan serat lainnya
 untuk industri sabun/ detergen nonsabun
 pemurnian bauksit
 untuk industri tekstil
 Kalium
 membuat kalium superoksida dalam pembuatan masker gas
 KO2 digunakan untuk menghasilkan gas untuk bernapas pada pesawat terbang
 KCl : pupuk, bahan pembuat logam kalium dan KOH
 KOH : bahan pembuat sabun mandi, elektrolit pada batu baterai alkali
 KNO3 : Bahan mesiu, bahan pembuat HNO
 KMnO4 : zat pengoksidasi, zat desinfektan
 KClO3 : bahan korek api, mercon, zat peledak
 KBr : obat penenang saraf, pembuat plat fotografi
4. Logam Alkali Tanah
Magnesium (Mg)
 Sebagai batu tahan api dan isolator untuk pipa-pipa uap (MgO)
 Susu magnesia untuk obat lambung (Mg(OH)2)
Kalsium
 CaCO3 digunakan dalam industri besi dan baja, industri gelas, dan pembuatan semen
 CaCl2 sebagai zat pengering
 Kalsium sulfat untuk pembalut tulang yang patah
Barium
 Untuk menguji adanya gas CO2
 Untuk bahan cat warna putih, bahan pengisi karet sehingga lebih kuat, dan bahan pengisi kertas agar
tinta tidak merembes
5. Unsur periode ke-3
Aluminium
 Untuk logam campuran.
- magnalium: campuran 90% Al dan10% Mg digunakan sebagai konstruksi pesawat terbang
- alnico: 50%Fe, 20%Ni,20% Al, 10% Co, sebagai magnet yang sangat kuat daya tariknya
 Kabel listrik dan alat masak di dapur (karena konduktor kuat)
Penggunaan aluminium didasarkan pada beberapa sifatnya yang khas, yaitu:
1. Ringan (massa jenis lehas 2,7 gr cm-3)
2.Tahan karat
3. Mudah dibentuk
4. Dapat di padata dengan logam lain
5. Tidak beracun
Silikon
 Silikon bersifat semikonduktor sehingga digunakan sebagai bahan baku teknologi canggih, seperti
kalkulator, transistor, komputer, dan baterai solar (sel surya)
 Belerang digunakan sebagi bahan baku asam sulfat.
Fosforus
 Fosforus putih: bahan baku pembuatan asam fosfat
 Fosforus merah : bahan bidang gesek korek api yang dicampur dengan pasir halus dan Sb2S3.

6. Unsur periode ke-4


Besi
 Untuk membuat baja (mainan anak-anak, perkakas dapur, industri kendaraan, konstruksi bangunan,
jembatan, rel kereta api)
Tembaga
 Untuk kabel listrik
Tabel Beberapa Jenis Baja dan kegunaannya
Nama Komposisi Sifat Khas Penggunaan
Baja mongan 10-18% Mn Keras ,kuat Rel kerata api, lapis baja
dan awet kendaraan perang, mesin
penghancur bata
Baja silikon 1-5% Si Keras, kuat, Magnet
sifat magnet
kuat
Durion 12-15 Si Tahan karat Pipa, ketel, kondensior,
dan asam dll.
Inuar 36 % Koefisien Alat pengukur (meteran)
mulai rendah
Baja 1-10 % Cr Kuat, tahan As kendaraan
kromium terhadap
tekanan/
beban
Vanadium 0,15 V Tahan karat Alat-alat
pemotong,perkakas
dapur, alat-alat main
Baja tahan 14-18 Cr
karat 7-9 % Ni
Timah
 Digunakan untuk membuat kaleng kemasan, seperti roti, susu, cat, dan buah.
Kromium
 Dalam dunia industri logam, kronomium terutama digunakan untuk membuat paduan (aliase) dengan
besi, tikel, dan kabolt.
7. Kegunaan beberapa unsur dan senyawa nonlogam
Karbon
Intan : digunakan untuk perhiasan
Grafit: Beberapa penggunaan grafik sebagai berikut/:
a. sebagai anode dalam batu baterai dan dalam berbagi proses industri yang
menggunakan elektrobolisis
b. membuat pensil dan bahan kosmetik
c. bahan pelumas
d. sebagai komponen dalam pembuatan komposit
Karbon monooksida (CO)
Berikut ini beberapa penggunaan CO
- sebagai reduktor pengolahan berbagai jenis logam
- sebagai bahan baku untuk membuat netamol
- merupakan komponen dari berbagai jenis bahan bakar gas
Nitrogen dan senyawa nitrogen
Nitrogen: Penggunaan nitrogen yaitu
- membuat amonia
- membuat atmosfir inert dalam berbagai proses yang terganggu oleh oksigen
- sebagai atmosfir inert dalam makanan kemasan
- sebagai pendingin
Amonia :
- Amonia berfungsi untuk membuat pupuk
- membuat senyawa nitrogen lain
- dalam pabrik es sebagai pendingin
- untuk membuat hidrogen
Asam : - membuat amonium nitrat, sebagai bahan peledak, plastik dan obat.

Oksigen
Berikut ini penggunaan komersial oksigen :
- untuk pernapasan para penyelam, angka, sewaan, atau penderita penyakit tertentu
- dengan gas asetilen digunakan untuk mengelap baja
- oksigen dengan hidrogen cair digunakan sebagai bahan bakar roket
VI. Metode Mengajar
- Ceramah
- Diskusi
- Penugasan

VII. Langkah-Langkah Pembelajaran


 Kegiatan Awal

 Apersepsi
- menyapa dan mengondisikan kelas
- Guru menanyakan salah satu contoh kegunaan dari halogen yang sering ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari.
 Guru memotivasi siswa
 Guru menjelaskan tujuan pencapaian belajar
 Kegiatan Inti

 Tatap Muka
Eksplorasi
Guru: Menjelaskan manfaat dan dampak unsur-unsur gas mulia, halogam, alkali, alkali tanah, Al. E, Si, S,
Cr, Cu, Zn, Fe, O2 dan N2.
Elaborasi
- Meminta siswa Menuliskan manfaat dan dampak unsur-unsur gas mulia, halogam,
alkali, alkali tanah, Al. E, Si, S, Cr, Cu, Zn, Fe, O2 dan N2.
- Menganalisa dan menentukan komposisi unsur dalam pupuk melalui diskusi
dengan teman sebangku

Konfirmasi
Meminta siswa memaparkan hasil diskusinya.
Siswa: - Siswa menyimak penjelasan guru
-Menuliskan manfaat dan dampak unsur-unsur gas mulia, halogam, alkali, alkali tanah, Al. E, Si, S,
Cr, Cu, Zn, Fe, O2 dan N2.
-Menganalisa dan menentukan komposisi unsur dalam pupuk melalui diskusi dengan teman
sebangku
- Menganalisa dan menentukan komposisi unsur dalam pupuk melalui diskusi dengan teman
sebangku.

 Kegiatan Akhir (10 menit)


- Guru menyimpulkan pelajaran
- Menugaskan siswa
- Guru menginformasikan materi pertemuan selanjutnya
- Memberi salam
 Tugas Terstruktur
- Mengerjakan soal latihan
 Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
Membuat tabel kegunaan dan pembuatan unsur-unsur di atas

VIII. Alat/Bahan/Sumber
 Alat/Bahan : white board, spidol dan penghapus, slide (PPT)

 Sumber :
- Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta: Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
- Internet

IX. Evaluasi/Penilaian
 Teknik Penilaian : Tes tertulis
 Bentuk Instrumen : Pilihan Berganda
 Instrumen :

1. Oksigen digunakan untuk hal berikut, kecuali ....


a. membantu pernapasan di rumah sakit
b. mengelas baja
c. membuat atmosfer inert
d. pembuatan baja
e. pemadam kebakaran
2. Berikut ini yang bukan penggunaan nitrogen adalah ....
a. sintesis amonia d. Membuat atmosfer inert
b. cairan pendingin e. Industri makanan kaleng
c. pemadam kebakaran

3. Senyawa nitrogen berikut ini digunakan sbagai pupuk kecuali:


a. NH4NO3 d. KNO3
b. CO(NH2) e. HNO3
c. (NH4)2SO4
4. Dalam intan, setiap atom karbon terikat pada ... atom karbon lainnya.
a. 1 d. 4
b. 2 e. 5
c. 3
5. Bentuk karbon yang dapat menghantar listrik adalah
a. intan d. Karbon black
b. grafit e. Karbon amorf
c. kokas
6. Karbondioksida digunakan sebagai pemadam kebakaran karena :
a. dapat mengurangi kadar oksigen
b. bereaksi dengan oksigen
c. lebih berat daripada udara
d. lebih ringan dari udara
e. tidak dapat terbakar
7. Gas karbon monooksida yang terdapat dalam asap kendaraan bermotor sangat berbahaya karena:
a. bereaksi dengan oksigen di udara
b. mudah berikatan dengan hemoglobin di dalam darah
c. mudah terbakar
d. meningkatkan suhu
e. menghambat fotosintesis
8. Pupuk superfosfat mengandung fosforus sebagai senyawa :
a. Ca3(PO4)2 d. CaSO4
b. CaHPO4 e. Ca3(PO4)2 dan CaSO4
c. Ca (H2PO4)2
9. Senyawa iodin yang ditambahkan ke dalam garam dapur adalah :
a. ICl d. HI
b. I2 e. NaCl
c. NaIO3
10. Fungsi tawas pada pengolahan air minum adalah untuk :
a. membunuh semua bakteri berbahaya
b. memberi rasa segar
c. menghilangkan zat-zat warna
d. menjernihkan air
e. menetralkan

JAWABAN

No Penyelesaian Skor
1 D 5
2 C 5
3 E 5
4 D 5
5 B 5
6 C 5
7 B 5
8 C 5
9 C 5
10 D 5
Total 50

Tugas Terstruktur

- Mengerjakan soal latihan


Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur

Membuat tabel kegunaan dan pembuatan unsur-unsur di atas

Tabel Penilaian

Jenis Tagihan Bobot


Pilihan Ganda 50
Tugas terstruktur 30
Tugas mandiri tidak terstruktur 20
Total 100

Skor yang diperoleh


Nilai  x 100
skor total
Mengetahui Tebing Tinggi,
Kepala SMA Guru Mata Pelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMAN


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII IPA/1
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Tahun Pelajaran :

I. Standar Kompetensi
3. Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya, serta terdapatnya di alam

II. Kompetensi Dasar


3.4. Mendeskripsikan unsur-unsur radioaktif dari segi sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimia, kegunaanya dan
bahayanya.

III. Indikator
 Mendeskripsikan penemuan sinar radioakti(Gemar membaca,Rasa ingin tahu,Jujur).
 Mengidentifikasi sifat-sifat radioaktif(Gemar membaca,Rasa ingin tahu,Jujur).
 Menentukan sifat kestabilan inti(Gemar membaca,Rasa ingin tahu,Jujur).

IV. Tujuan Pembelajaran


Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan mampu:
 Mendeskripsikan penemuan sinar radioaktif.

 Mengidentifikasi sifat-sifat radioaktif.

 Menentukan sifat kestabilan inti.

V. Materi Ajar
Unsur Radioaktif
Reaksi yanga menyangkut perubahan susunan inti atom disebut reaksi inti atau reaksi nuklir. Reaksi
inti ada yang terjadi secara spontan dan ada juga karena buatan. Reaksi inti spontan terjadi pada inti yang
tidak stabil. Zat yang mengandung inti tidak stabil disebut zat radioaktif. Reaksi ini berlangsung denga
disertai pembebasan energi berupa radiasi dan kalor. Dan energi yang menyertai reaksi inti jauh lebih besar
daripada reaksi kimia.

1. Penemuan Keradioaktifan
Tahun 1895 , Rontgen menemukan sinar X, suatu radiasi elektromagnetik berenergi tinggi yang dapat
menghitamkan pelat potret meski masih terbungkus kertas hitam. Pada tahun 1898 pasanagn suami-istri
Pierre dan Marie Curie menemukan dua unsur radioaktif lainnya, yaitu raidium dan polonium. Ternyata
banyak unsur yang secara alami bersifat radioaktif. Isotop yang bersifat radioaktif disebut isotop radioaktif
atau radioisotop.

2. Sinar-Sinar Radioaktif
a. Sinar Alfa (  )
Sinar alfa merupakan radiasi partikel bermuatan positif. Partikel sinar alfa sama dengan inti helium-4 (
4
2 He ), bermuatan +2e dan bermassa 4 sma. Sinar alfa dipancarkan oleh inti dengan kecepatan sekitar 1/10

kecepatan cahaya. Oleh karena memiliki massa yang besar, daya tembus isnar alfa paling lemah diantara
sinar radioaktif.
b. Sinar Beta (  )
Sinar beta adalah berkas elektron yang berasal dari inti atom. Partikel beta bermuatan -1e dan bermassa
1/1840 sma. Oleh karena sangat kecil, partikel beta dianggap tidak bermassa sehingga dinyatakan dengan
notasi - 1  atau 1 e . Energi sinar beta sangat bervariasi, mempunyai daya tembus lebih besar daripada
0 0

sinar alfa, tetapi daya pengionnya lebih lemah.

c. Sinar Gamma (  )
Sinar gamma adalah radisai elektromagnetik berenergi tinggi, tidak bermuatan dan tidak bermassa. Sinar
gamma dinyatakan dengan notasi 00  . Sinar gamma mempunyai daya tembus yang sangat besar, paling besar
diantara sinar radioaktif, tetapi daya pengionnya paling lemah. Sinar gamma dapat menembus beberapa cm
logam timbel (logam yang memiliki daya serap radiasi paling kuat)
Beberapa jenis partikel dan radiasi yang menyertai peluruhan radioaktif.
Jenis partikel Notasi Muatan (e) Massa (atm)
Proton 1 1
1 p atau 1 H
+1 1
Neutron 1
0 n 0 1
Elektron 0
1 e -1 0
Positron 0
1 e +1 0
Foton sinar gamma 0
0  0 0
Foto sinar X 0
0 X 0 0
Partikel sinar alfa 4
He He
2
+2 4
Selain sinar alfa, beta dan gamma, zat radioaktif buatan juga ada yang memancarkan sinar X dan sinar
positron. Sinar X adalah radiasi elektromagnetik menyerupai sinar gamma, tetapi energi sinar X lebih mahal.

3. Persamaan Sinar Inti


Pemancaran radiasi oleh unsur radioaktif disebut peluruhan (disintegrasi). Proses peluruhan dipaparkan
dengan suatu persamaan yang disebut persamaan inti (nuclear equation). Misalnya peluruhan uranium yang
disertai dengan partikel alfa dipaparkan dengan persamaan inti sebagai berikut:
238
92 U  234
90Th  24He
Persamaan inti juga mengikuti azas kesetaraan. Suatu persamaan setara jika muatan (nomor atom) dan
massa di ruas kiri sama dengan di ruas kanan. Untuk contoh diatas:
Jumlah muatan diruas kiri = 92; di ruas kanan = 90 +2 = 92
Nomor massa diruas kiri = 238; di ruas kanan = 234 + 4 =238

4. Transmutasi Buatan (Artificial transmutation)


Perubahan suatu nuklida menjadi nuklida lain disebut transmutasi. Transmutasi spontan terjadi pada
peluruhan radioaktif. Transmutasi juga terjadi pada inti stabil, yaitu jika ditembaki dengan atomer, seperti
partikel alfa, neutron atau suatu inti ringan. Transmuatasi yang dilakukan ini disebut transmutasi buatan.
Ketika gas nitrogen ditembaki dengan maka akan terbentuk proton sementara isotop N-14 berubah menjadi
isotop O-17.
Reaksi yang terjadi adalah
14
7 N  4
2 He 147 O  11H
Reaksi transmutasi biasanya diringkaskan dengan notasi sebagai berikut:
T (x,y)P
Dengan , T = inti sasaran/ target
x = partikel yang ditembakkan
y = partikel hasil
P = inti baru/ produk

5. Laju Perubahan Dan Waktu Paro (t1/2)


Laju perubahan dinyatakan dengan persamaan di bawah ini :
V= xN

Dengan v = laju perubahan (keaktifan) yaitu banyaknya peluruhan dalam satu satuan waktu
 = tetapan peluruhan (serupa dengan k dalam persamaan laju reaksi) nilainya bergantung pada
jenis radioisotp
N = jumlah nuklida radioaktif dalam contoh
Adapun rumus mencari waktu paro adalah :
n
At  1 
Dengan 
At= keaktifan
 pada waktu t
Ao Ao=2keaktifan
 awal

VI. Metode Mengajar


- Ceramah
- Latihan
- Penugasan
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal
 Apersepsi
- Menyapa dan mengondisikan kelas
- Guru menanyakan apa pengertian sinar radioaktif?
 Guru memotivasi siswa
 Guru menjelaskan tujuan pencapaian belajar
Kegiatan Inti
 Tatap Muka

Eksplorasi
Guru: Menerangkan materi yang kurang tepat dan mengklarifikasi bila ada miskonsepsi pada siswa.
Elaborasi
Membimbing siswa melakukan diskusi kelas tentang unsur radioaktif, sifat-sifatnya, kestabilan, reaksi
yang terjadi dan juga menghitung waktu paro
Konfirmasi
Meminta siswa memaparkan hasil diskusi tentang unsur radioaktif, sifat-sifatnya, kestabilan, reaksi yang
terjadi dan juga menghitung waktu paro
Siswa: Siswa mendiskusikan dan mempersentasikan unsur radioaktif, sifat-sifatnya, kestabilan, reaksi
yang terjadi dan juga menghitung waktu paro
Kegiatan Akhir
- Guru menyimpulkan pelajaran
- Menugaskan siswa
- Guru menginformasikan materi pertemuan selanjutnya
- Memberi salam
 Tugas Terstruktur

- mengerjakan soal latihan


 Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur

- Diskusi lanjutan

VIII. Alat/Bahan/Sumber
 Alat/Bahan : white board, spidol dan penghapus, dan slide (PPT)

 Sumber :
- Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta: Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
- Endang Susilowati. 2009. Theory and Application of Chemistry 3. Solo: Tiga
Serangkai
- Internet
IX. Evaluasi/Penilaian
 Teknik Penilaian : Tes tertulis
 Bentuk Instrumen : Essay/ Uraian

 Instrumen :
Soal Latihan!
1. Apakah yang dimaksud dengan zat radioaktif?
2. Sebutkan tiga jenis radiasi yang dapat dipancarkan oleh zat radioaktif alami?
3. Tuliskanlah notasi dari partikel berikut ini.
a. partikel alfa b. Partikel beta
c. partikel gamma d. Proton
e. neutron
4. Tuliskan persamaan inti yang setara dengan peluruhan uranium yang disertai dengan pemancaran partikel
alfa
5. Suatu zat radioaktif mempunyai waktu paro 20 tahun. 25 gram zat tersebut disimpan selama 60 tahun.
Berapa gram sisanya?

Pembahasan
1. Zat radioaktif adalah zat yang mengandung inti yang tidak stabil dan reaksi yang terjadi spontan.
2. Tiga jenis reaksi yang dapat dipancarkan oleh zat radioaktif alami:
a. partikel alfa
b. partikel beta
c. partikel gamma
3. Notasi sel dari partikel berikut ini :

Jenis partikel Notasi Muatan (e) Massa (atm)


Proton 1
1 p atau 11H +1 1
Neutron 1
0 n 0 1
Elektron 0
1 e -1 0
Positron 0
1e +1 0
0
Foton sinar gamma 0
0 0
Foto sinar X 0
0 X 0 0
Partikel sinar alfa 4
2 He He +2 4

4. Persamaan inti yang setara dengan peluruhan uranium yang memancarkan partikel alfa adalah
238
92U  234
90 Th  24He

5. hubungan fraksi zat yang tersisa dengan waktu paro dinyatakan dengan persamaan
n
At 1
 
Ao  2 
No diketahui = 25gram, sedangkan nilai n =60/20 = 3.maka niali Nt dapat dihitung sebagai berikut.
n 3
Nt  1  Nt 1
    
N0  2  25 gram  2 
25 gram
Nt   2,125 gram
8

Tugas Terstruktur

- mengerjakan soal latihan


Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur

- Diskusi lanjutan

Tabel Penilaian

Jenis Tagihan Bobot


Pilihan Ganda 50
Tugas terstruktur 30
Tugas mandiri tidak terstruktur 20
Total 100

Skor yang diperoleh


Nilai  x 100
skor total

Mengetahui Tebing Tinggi,


Kepala SMA Guru Mata Pelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMAN 4 Tebing Tinggi


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII IPA/1
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Tahun Pelajaran : 2013/2014

I. Standar Kompetensi
3. Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya, serta terdapatnya di alam
II. Kompetensi Dasar
3.4. Mendeskripsikan unsur-unsur radioaktif dari segi sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimia, kegunaanya dan
bahayanya.

III. Indikator
 Menuliskan kegunaan unsur-unsur radioaktif(Gemar membaca,Rasa ingin tahu,Jujur).
 Menuliskan bahaya unsur-unsur radioaktif(Gemar membaca,Rasa ingin tahu,Jujur).

IV. Tujuan Pembelajaran


Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan mampu:
 Menuliskan kegunaan unsur-unsur radioaktif.

 Menuliskan bahaya unsur-unsur radioaktif.

V. Materi Ajar
1. Kegunaan Radioisotop
Kegunaan radioisotop antara lain:
1. Radioisotop Sebagai Perunut
a. Bidang Kedokteran
1. Tc-99 yang disuntikkan ke dalam pembuluh darah akan diserap terutama oleh jaringan yang rusak
pada organ tertentu seperti jantung, hati, dan paru-paru.
2. Tl- 201 terutama kan diserap oleh jaringan yang sehat pada organ jantung sehingga dapat mendeteksi
kerusakan jantung
3. I-131 diserap terutama oleh kelenjar gondok, hati dan bagian-bafian tertentu dan otak. Digunakan
untuk mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, hati dan untuk mendeteksi tumor otak
4. Na-24 digunakan mendeteksi adanya gangguan peredaran darah
5. Xe-133, digunakan untuk mendeteksi penyakit paru-paru
6. P-32, digunakan untuk mendeteksi penyakit mata, tumor dan hati
7. Fe-59, digunakan untuk mempelajari pembentukan sel darah merah
b. Bidang kimia dan biologi
1. Mempelajari kesetimbangan dinamis
2. Mempelajari reaksi pergeseran
3. Mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis
2. Radioisotop Sebagai Sumber Radiasi
a. Bidang Kedokteran
1 Sterilisasi radiasi
2 Terapi tumor atau kanker
b. Bidang Pertanian
1. Pemuliaan tanaman
2. Penyimpanan makanan

c. Bidang Industri
1. pemeriksaan tanaman rusak
2. pengawetan bahan

2. Bahaya Radioaktif
Radiasi dapat menyebabkan penumpukan energi pada materi yang dikenanya. Akibatnya radiasi dapat
menimbulkan ionosasi, eksitasi dan pemutusan ikatan kimia. Suatu radiasi partikel menabrak elektron dari
suatu orbital atom atau molekul dapat membentuk ion positif karena elektronnya melepaskan diri dari
ikatannya. Elektron yang melepaskan itu mungkin memiliki energi yang cukup untuk menghasilkan ionisasi
pada atom atau molekul lain. Makin banyak pasangan ion makin kuat daya pengionnya sehingga daya
pengion partikel alfa> beta > gamma.
Energi radiasi zat radioaktif mungkin memiliki energi yang cukup besar untuk memutuskan ikatan-ikatan
kimia. Jika mengenai makhluk hidup radiasi zat radioaktif menyebabkan bahaya yang cukup serius karena
menimbulkan radikal bebas yang reaktif. Misalnya pemutusan ikatan pada struktur DNA dalam kromosom
sehingga dapt menyebabkan kelaian genetic dan kanker. Dosis radiasi yang cukup tingi dapat menyebabkan
kematian. Dosis 400 rem menyebabkan kematian separuh populasi sel yang menerimanya selam 60 hari.

VI. Metode Mengajar


- Ceramah
- Tanya Jawab
- Penugasan

VII. Langkah-Langkah Pembelajaran


Kegiatan Awal (5 menit)
 Apersepsi
- Menyapa dan mengondisikan kelas
- Guru menanyakan apa apa kegunaan dari radioaktif radioaktif?
 Guru memotivasi siswa
 Guru menjelaskan tujuan pencapaian belajar
Kegiatan Inti
 Tatap Muka

Eksplorasi
Guru: Menanyakan pada siswa apa kegunaan dan bahaya yang ditimbulkan oleh sinar radioaktif dan
menjelaskan materi jika siswa belum mengerti
Elaborasi
Meminta siswa menyebutkan kasus yang terjadi akibat bahaya yang ditimbulkan sinar radioaktif dalam
kehidupan
Konfirmasi
Memberikan penjelasan atas kasus yang dipaparkan siswa
Siswa: Bertanya dan menjawab pertanyaan guru
 Tugas Terstruktur

Siswa: Mengerjakan soal Quis


Kegiatan Akhir
- Guru menyimpulkan pelajaran
- Menugaskan siswa
- Guru menginformasikan materi pertemuan selanjutnya
- Memberi salam
 Tugas Terstruktur

Siswa: Mengerjakan soal Quis


 Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur

- Membuat daftar tabel kegunaan radioisotop lengkap dengan unsur radioaktif


tersebut

VIII. Alat/Bahan/Sumber
 Alat/Bahan : white board, spidol dan penghapus, dan slide (PPT)

 Sumber :
- Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta: Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
- Endang Susilowati. 2009. Theory and Application of Chemistry 3. Solo: Tiga
Serangkai
- Internet
IX. Evaluasi/Penilaian
 Teknik Penilaian : Tes tertulis
 Bentuk Instrumen : Essay
 Instrumen :
Soal Quis!
1. Tuliskan kegunaan dari radioisotop di bidang kedokteran.
2. Tuliskan bahaya yang ditimbulkan sinar radioaktif
Penyelesaian
1. Kegunaan dari radioisotop dibidang kedokteran
Bidang Kedokteran
1. Tc-99 yang disuntikkan ke dalam
pembuluh darah akan diserap terutama oleh jaringan yang rusak pada organ tertentu seperti jantung,
hati, dan paru-paru.
2. Tl- 201 terutama kan diserap oleh
jaringan yang sehat pada organ jantung sehingga dapat mendeteksi kerusakan jantung
3. I-131 diserap terutama oleh kelenjar
gondok, hati dan bagian-bafian tertentu dan otak. Digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada kelenjar
gondok, hati dan untuk mendeteksi tumor otak
4. Na-24 digunakan mendeteksi adanya
gangguan peredaran darah
5. Xe-133, digunakan untuk mendeteksi
penyakit paru-paru
6. P-32, digunakan untuk mendeteksi
penyakit mata, tumor dan hati
7. Fe-59, digunkan untuk mempelajari
pembentukan sel darah merah
2. Bahaya yang ditimbulkan oleh radioaktif
Sinar radioaktif jika mengenai makhluk hidup menyebabkan bahaya yang cukup serius karena
menimbulkan radikal bebas yang reaktif. Misalnya pemutusan ikatan pada struktur DNA dalam kromosom
sehingga dapt menyebabkan kelaian genetic dan kanker. Dosis radiasi yang cukup tingi dapat menyebabkan
kematian. Dosis 400 rem menyebabkan kematian separuh populasi sel yang menerimanya selam 60 hari.
 Tugas Terstruktur

Siswa: Mengerjakan soal Quis


 Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur

- Membuat daftar tabel kegunaan radioisotop lengkap dengan unsur radioaktif


tersebut
Tabel Penilaian

Jenis Tagihan Bobot


Pilihan Ganda 60
Tugas terstruktur 20
Tugas mandiri tidak terstruktur 20
Total 100

Skor yang diperoleh


Nilai  x 100
skor total

Mengetahui Tebing Tinggi, September 2013


Kepala SMA Negeri 4Tebing Tinggi Guru Mata Pelajaran

Gundur Pulungan Ermila, SSi


NIP :19670423 199512 1 001 NIP : 19750822 200804 2 001

Anda mungkin juga menyukai