Silabus
Silabus
(RPP)
I. Standar Kompetensi
1. Menjelaskan sifat-sifat koligatif larutan nonelektrolit dan elektrolit
II. Kompetensi Dasar
Menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku larutan, dan tekanan osmosis
termasuk sifat koligatif larutan.
III. Indikator
Menghitung konsentrasi suatu larutan (kemolalan dan fraksi mol) serta kegunaannya
(Kerja Keras,Mandiri,Jujur).
IV. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menghitung suatu larutan (kemolalan dan fraksi mol) serta kegunaannya
V. Materi Ajar
Kemolalan
Fraksi mol
1. Kemolalan
Kemolalan atau molakitas menyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam 1 kilogram zat pelarut,
kemolalan dinotasikan dengan m.
mol zat terlarut
m
Kg zat pelarut
Contoh :
1. Sebanyak 27 gram glokosa (Mr = 180) dilarutkan dalam 200 gram air. Tentukan
kemolalan larutan glukosa.
Jawab
gram 1000
m x
Mr P
27 1000
x
180 200
0,75m
Jadi, kemolalan larutan glokosa = 0,75m
2. Fraksi Mol
Fraksi mol suatu zat menunjukkan perbandingan mol zat terlarut terhadap jumlah mol total campurannya,
karena campuran merupakan larutan maka berarti jumlah mol zat terlarut ditambah mol zat pelarut.
np nt
Xp dan Xt
np nt np nt
Contoh :
1. Sebanyak 85,5 gram gula (Mr = 342) dilarutkan dalam 180 gram air (Mr = 18). Tentukan fraksi
mol gula !
Jawab :
gram
mol gula (bt )
Mr
85,5
342
0,25 mol
gram
mol air (np )
Mr
180
18
10 mol
nt
Xt
nt np
0,25
0,25 10
0,25
10,25
0,0244
Jadi, fraksi mol gula = 0,0244
VI. Metode Mengajar
Ceramah
Latihan
Penugasan
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal (2x15 menit)
Apersepsi
- Menyapa siswa dan mengondisikan kelas
- Memeriksa kehadiran siswa
- Menyampaikan kompetensi yang akan di capai
Motivasi
- Menanyakan pada siswa apa yang dimaksud dengan konsentrasi
Kegiatan Inti
Tatap Muka (140 menit)
Eksplorasi
Guru:
- Menjelaskan pengertian molalitas serta satuannya dan pengertian fraksi mol.
- Menjelaskan dan memberikan contoh perhitungan mencari konsentrasi larutan
(molar, molal, fraksi mol)
Elaborasi
- Membuat soal dan menyuruh siswa untuk menyelesaikannya di papan tulis
Konfirmasi
Meminta siswa menjelaskan pengertian molalitas serta satuannya dan pengertian fraksi mol.
Siswa :
- Mendengar dan menuliskan pengertian molalitas serta satuannya dan pengertian
fraksi mol.
- Menyelesaikan soal
Sumber : - Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta : Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira.
IX. Evaluasi/Penilaian
No Penyelesaian Skor
1. Dik : massa C6 H12 O6 = 45 gram
massa pelarut = 500 gram
Dit : m.........?
Dij :
gram 1000 10
M = x
Mr P
45 1000
= x
180 500
= 0,5 molal
2. Dik : Mr Urea 20% = 60
Dit : X urea
penyelesaian : 20
Dalam 100 gr larutan urea 20% terdapat 20 gram urea dan 80
gram air.
gram 80
N air = 4,44 mol
Mr 18
gram 20
N urea = 0,33 mol
Mr 60
n urea 0,33 mol
X urea = 0,069
n urea n air (0,33 4,44) mol
Tugas Terstruktur
Tabel Penilaian
I. Standar Kompetensi
1. Menjelaskan sifat-sifat koligatif larutan nonelektrolit dan elektrolit
II. Kompetensi Dasar
1.1. Menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku larutan, dan tekanan
osmosis termasuk sifat koligatif larutan.
III. Indikator
Menjelaskan pengertian sifat koligatif larutan non elektrolit (hukum Roulth) dan larutan elektrolit
(Rasa ingin tahu,Jujur,Kerja keras,Mandiri).
IV. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat memahami pengertian sifat koligatif larutan non elektrolit (hukum Roulth) dan larutan
elektrolit
V. Materi Ajar
Sifat koligatif larutan
Sifat koligatif larutan merupakan sifat fisika larutan. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang
hanya tergantung pada jumlah partikel zat terlarut (konsentrasi larutan) dalam larutan, dan tidak tergantung
pada jenis zat terlarut.
Misalnya, ada tiga jenis larutan, yaitu larutan glukosa 0,1 molal, larutan urea 0,1 molal, dan larutan
garam dapur NaCl 0,05 molal. Ketiga larutan tersebut mempunyai titik didih yang sama. Larutan glukosa dan
urea adalah larutan nonelektrolit dengan konsentrasi yang sama, akan tetapi larutan NaCl adalah larutan
elektrolit. NaCl terionisasi sempurna menjadi ion Na+ dan Cl- dengan reaksi sebagai berikut.
NaCl Na+ + Cl-
0,05 m 0,05 m 0,05 m
Pada larutan NaCl tidak ditemukan lagi molekul NaCl. Yang ada hanya ion Na + dan Cl- dengan kadar total
partikel ionnya 0,1 molal. Karena ketiga larutan tersebut mempunyai kadar partikel yang sama yaitu 0,1
mola, maka titik didihnya juga sama. Untuk larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit dengan konsentrasi
yang sama mempunyai jumlah partikel yang berbeda. Oleh karena itu rumus untuklarutan elektrolit dan
nonelektrolit berbeda.
Banyak fenomena alam yang sangat erat kaitannya dengan sifat koligatif larutan. Salah satunya sifat
koligatif larutan adalah tekanan osmotik. Contoh pengunaan tekanan osmotik dalam kehidupan sehari-hari
adalah cairan infus bagi pasien harus mempunyai tekanan osmotik yang sama dengan cairan dalam sel darah.
Sifat koligatif larutan mencakup tekanan uap, titik didih, titik beku dan tekanan osmosis.
VI. Metode Mengajar
Ceramah
Penugasan
Diskusi
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal (2 x 15 menit)
Apersepsi
- Mengulang kembali pelajaran yang sudah lewat secara sekilas
- Menyampaikan kompetensi yang akan di capai
Motivasi
- Apa contoh sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari?
Kegiatan Inti
Tatap Muka (140 menit)
Eksplorasi
Guru:
- Menjelaskan pengertian sifat koligatif larutan non elektrolit (hukum Roulth) dan
larutan elektrolit.
- Memberikan contoh dari larutan yang bersifat koligatif
Elaborasi
-Meminta siswa menyebutkan contoh-contoh sifat koligatif dalam kehidupan sehari-hari
Konfirmasi
- Menugaskan siswa untuk mendiskusikan hubungan konsentrasi dengan sifat
koligatif larutan dan guru juga memperhatikan jalannya diskusi
Siswa :
- Mendengar dan memperhatikan pengertian sifat koligatif larutan non elektrolit dan
contohnya
- Mendiskusikan dengan teman sebangku hubungan antara konsentrasi (molal dan
fraksi mol) dengan sifat koligatif larutan.
- Memaparkan hasil diskusi (3 kelompok saja)
Kegiatan Akhir (2 x 10 menit)
- Guru bersama sama dengan siswa menyimpulkan pelajaran
- Menugaskan siswa untuk membaca pelajaran selanjutnya
- Memberi salam
Tugas Terstruktur
- Mengerjakan soal latihan
Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Siswa mengerjakan soal-soal latihan yang ada di buku pegangan siswa
VIII. Alat/Bahan/Sumber
Alat/Bahan : white board, spidol dan penghapus
Sumber : - Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta : Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
IX. Evaluasi/Penilaian
Teknik Penilaian : Lisan
Bentuk Instrumen : Essay
Instrumen :
1) Apa saja yang termasuk sifat koligatif larutan?
Penyelesaian
1. Yang termasuk dalam sifat koligatif adalah: tekanan uap, titik didih, titik beku, dan tekanan osmosis.
Tugas Terstruktur
- Mengerjakan soal latihan
Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Siswa mengerjakan soal-soal latihan yang ada di buku pegangan siswa
Jenis Tagihan Bobot
Uraian 60
Tugas terstruktur 20
Tugas mandiri tidak terstruktur 20
Total 100
Skor yang diperoleh
Nilai x 100
skor total
I. Standar Kompetensi
1. Menjelaskan sifat-sifat koligatif larutan nonelektrolit dan elektrolit
II. Kompetensi Dasar
1.1. Menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku larutan, dan tekanan
osmosis termasuk sifat koligatif larutan.
III. Indikator
Menjelaskan pengaruh zat terlarut yang sukar menguap terhadap tekanan uap larutan(Rasa ingin
tahu,gemar membaca,mandiri,Kerja keras).
Menjelaskan pengaruh suhu terhadap tekanan uap larutan (Rasa ingin tahu,gemar
membaca,mandiri,Kerja keras).
Menghitung tekanan uap suatu larutan(Mandiri,Kerja keras,jujur).
Menghitung penurunan tekanan uap suatu larutan (Mandiri,Kerja keras,jujur).
Menganalisa dan menafsirkan ΔP melalui diagram PT(Jujur,Mandiri,Kerja keras).
IV. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat memahami pengaruh zat terlarut yang sukar menguap terhadap tekanan uap larutan
Siswa dapat menjelaskan pengaruh suhu terhadap tekanan uap larutan.
Siswa dapat menghitung tekanan uap suatu larutan.
Siswa dapat menghitung penurunan tekanan uap suatu larutan.
Siswa dapat menganalisa dan menafsirkan ΔP melalui diagram PT
V. Materi Ajar
Tekanan uap jenuh larutan
Tekanan uap jenuh suatu zat bergantung pada jenis zat dan suhu. Suatu zat cair yang molekul-molekulnya
mudah melepaskan diri dari cairannya, akan menghasilkan makin banyak molekul yang berada dalam bentuk
uap. Hal ini berarti tekanan uap jenuh makin besar. Jika partikel uap makin banyak, maka tekanan uap makin
besar.
Jika air sebagai pelarut murni diuapkan pada suhu tertentu dan tekanan tertentu maka uap air yang ada
akan menyebabkan tekanan uap pelarut pada pelarut murni. Tekanan uap pelarut mulai dinotasikan dengan
po.
Jika kedalam air tersebut ditambahkan zat terlarut yang tidak menguap, misalnya glukosa, urea, atau
garam dapur, maka akan membentuk larutan. Kemudian larutan tersebut dipanaskan pada suhu dan tekanan
yang sama seperti pada air murni, maka pelarut air dalam larutan akan menguap dan menyebabkan tekanan
uap pelarut pada larutan. Tekanan uap pelarut dinotasikan dengan P. Selisih antara tekanan uap jenuh pelarut
murni dan dengan tekanan uap jenuh larutan disebut penurunan tekanan uap jenuh ( P), jadi
P = Po - P
Harga P berbanding lurus dengan jumlah air yang ada dalam larutan. Makin banyak zat terlarut berarti makin
sedikit uap air, maka harga P makin kecil, dan begitulah sebaliknya.
P = Po Xp
1. Tekanan uap jenuh air pada 100 oC adalah 760mmHg. Berapakah tekanan uap jenuh larutan
glukosa 10% pada 100 0C ? (H = 1 ; (H = 1 ; C = 12 ; 0 = 16)
Penyelesaian
Tekanan uap jenuh larutan sebanding dengan fraksi mol pelarut. Dalam 100 gram larutan terdapat :
90
Air 90% 90 gram mol 5 mol
18
10
Glukosa 10% 10 gram mol 0.056 mol
180
5
X air
5 0,056
P X air . po
0,99 . 760 mmHg
752,4 mmHg
Kegiatan Inti
Tatap Muka (60 menit)
Eksplorasi
Guru:
- Menjelaskan pengertian tekanan uap jenuh dan penurunan tekanan uap
- Menjelaskan pengaruh zat terlarut yang sukar menguap terhadap tekanan uap
larutan
- Menjelaskan pengaruh suhu terhadap tekanan uap larutan
- Menjelaskan dan memberikan contoh cara menghitung penurunan tekanan uap
Elaborasi
- Meminta siswa Menuliskan pengertian tekanan uap jenuh dan penurunan tekanan
uap jenuh,
Menghitung tekanan uap suatu larutan,Menghitung penurunan tekanan uap larutan.
Konfirmasi
- Meminta siswa Menganalisa dan menafsirkan ΔP melalui diagram PT
- Mengerjakan latihan dan menuliskan di papan tulis
Siswa :
- Menuliskan pengertian tekanan uap jenuh dan penurunan tekanan uap jenuh
- Menghitung tekanan uap suatu larutan .
- Menghitung penurunan tekanan uap larutan.
- Menganalisa dan menafsirkan ΔP melalui diagram PT
- Mengerjakan latihan dan menuliskan di papan tulis
Kegiatan Akhir (10 menit)
- Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan pelajaran
- Mengingatkan siswa untuk membaca pelajaran selanjutnya
- Memberikan PR siswa
- Memberi salam
Tugas Terstruktur
- Mengerjakan soal
Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Siswa mencari contoh zat yang mudah menguap dan zat yang sukar menguap
VIII. Alat/Bahan/Sumber
Alat/Bahan : white board, spidol, penghapus serta Media Peta Konsep
Sumber : - Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta : Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
IX. Evaluasi/Penilaian
Teknik Penilaian : Tertulis
Bentuk Instrumen : Essay
Instrumen :
1. Tekanan uap larutan urea pada suhu
500C = 42,5 mmHg. Tentukan fraksi mol urea jika tekanan uap air jenuh pada suhu 500C = 43,5 mmHg.
2. Jika 18 gram glukosa (Mr = 180)
dilarutkan dalam 90gram air (Mr = 18).
Jika tekanan uap air jenuh pada suhu 300C = 32 mmHg, maka :
a. Tentukan tekanan uap larutan .
b. Tentukan penurunan tekanan uap
Pembahasan
b) P P 0 .Xp
31. 0,0196
0,63 mmHg
Total 60
Tugas Terstruktur
skor yangdiperoleh
Nilai x 100
skor total
I. Standar Kompetensi
1. Menjelaskan sifat-sifat koligatif larutan nonelektrolit dan elektrolit
II. Kompetensi Dasar
1.1. Menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku larutan, dan tekanan
osmosis termasuk sifat koligatif larutan.
III. Indikator
Menjelaskan penurunan titik beku suatu zat cair akibat penambahan zat terlarut(Rasa Ingin
Tahu,Jujur,Gemar Membaca).
IV. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat memahami penurunan titik beku suatu zat cair akibat penambahan zat terlarut.
V. Materi Ajar
Penurunan titik beku
Jika air pelarut murni didinginkan maka pada suhu 00C air tersebut akan membeku. Tekanan uap jenuh
permukaan air sebesar 1 atm, kemudian jika ke dalam air ditambahkan zat terlarut, maka pada suhu 0 0C
ternyata belum membeku. Dan pada suhu tersebut tekanan uap jenuh permukaannya lebih kecil dati atm.
Agar larutan tersebut membeku, maka tekanan uap jenuh larutan harus mencapai 1 atm. Untuk mencapai ini
maka suhu larutan harus diturunkan. Setelah tercapai tekanan uap jenuh larutan/atm, maka larutan tersebut
membeku. Turunnya suhu beku larutan dari titik beku pelarutnya disebut penurunan titik beku larutan, dan
dinotasikan Δtp.
a. Titik dimana air membeku, yaitu pada suhu 00C tekanan uap
c a jenuh 1 atm.
1 atm
cair b. Titik pada suhu 00C untuk latihan dengan tekanan dibawah 1
Tekanan b atm dan pada suhu ini larutan belum membeku.
(atm) padat gas c. Titik dimana tekanan uap jenuh larutan mencapai 1 atm. Pada
titik ini larutkan membeku dan suhunya lebih rendah dari titik
0
ΔTf O C 0
Suhu ( C) beku pelarutnya.
Sumber : - Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta : Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
- Internet
IX. Evaluasi/Penilaian
Teknik Penilaian : Tertulis
Bentuk Instrumen : Essay
Instrumen :
1. Tuliskan pengertian titik beku!
2. Mengapa pada tekanan 1 atm, air membeku pada 00C?
3. Tuliskan rumus mencari penurunan titik beku!
Penyelesaian
1. Titik beku adalah suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap padatannya.
2. Karena pada tekanan 1 atm air membeku pada suhu 00C karena pada suhu itulah tekanan uap air
sama dengan tekanan uap es
3. Rumus mencari penurunan tekanan uap adalah :
titik beku pelarut = tf1
titik beku larutan = tf2
Maka penurunan titik beku (Δtf) = tf1 – tf2
Tugas Terstruktur
- Mengerjakan soal halaman 15
I. Standar Kompetensi
1. Menjelaskan sifat-sifat koligatif larutan nonelektrolit dan elektrolit
III. Indikator
Mengamati penurunan titik beku dan titik didih suatu zat cair akibat penambahan zat terlarut
berdasarkan percobaan(Rasa Ingin Tahu,Jujur,Mandiri,Bersahabat).
Menghitung penurunan titik beku dan titik didih larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan data
percobaan(Jujur,Mandiri,Kerja Keras).
Menafsirkan ΔTf dan ΔTb melalui diagram PT(Jujur,Mandiri,Kerja keras).
V. Materi Ajar
Titik beku dan penurunan titik beku
Jika air pelarut murni didinginkan maka pada suhu 00C air tersebut akan membeku. Tekanan uap jenuh
permukaan air sebesar 1 atm, kemudian jika ke dalam air ditambahkan zat terlarut, maka pada suhu 0 0C
ternyata belum membeku. Dan pada suhu tersebut tekanan uap jenuh permukaannya lebih kecil dati atm.
Agar larutan tersebut membeku, maka tekanan uap jenuh larutan harus mencapai 1 atm. Untuk mencapai ini
maka suhu larutan harus diturunkan. Setelah tercapai tekanan uap jenuh larutan/atm, maka larutan tersebut
membeku. Turunnya suhu beku larutan dari titik beku pelarutnya disebut penurunan titik beku larutan, dan
dinotasikan Δtp.
a. Titik dimana air membeku, yaitu pada suhu 00C tekanan uap
c a jenuh 1 atm.
1 atm
cair d. Titik pada suhu 00C untuk latihan dengan tekanan dibawah 1
Tekanan b atm dan pada suhu ini larutan belum membeku.
(atm) padat gas e. Titik dimana tekanan uap jenuh larutan mencapai 1 atm. Pada
titik ini larutkan membeku dan suhunya lebih rendah dari titik
ΔTf O C0 0
Suhu ( C) beku pelarutnya.
ΔTb =
Keterangan:
ΔTb = kenaikan titik didih larutan (boiling point elevation) 0C
kb = tetapan kenaikan titik didih molal dalam 0C/m
Contoh soal :
1. Sebanyak 9 gram glukosa (Mr = 180)
dilarutkan dalam 400 gram air. Jika kf air = 1,860C/m, maka :
a. Tentukan penurunan titik beku larutan glukosa
b. Tentukan titik beku larutan jika beku air = 00C
Jawab :
gram 1000
a.Δtf = kf . .
Mr P
9 1000
= 1,86 . 0,233 0 C
180 400
b. Tf larutan = tf air – Δtf
= (0-0,233)oC
= -0,233 oC
2. Sebanyak 6 gram urea (Mr = 60) dilarutkan dalam 500 gram air. Tentukan
titik didih larutan!
Pembahasan
gram 1000
ΔTb = kb . .
Mr P
6 1000
= 0,52 . .
60 500
= 0,104
Titik didih larutan = titik didih pelarut + ΔTb
= 100 + 0,104
= 100.1040C
VI. Metode Mengajar
Praktikum
Latihan
Penugasan
Tanya Jawab
Sumber : - Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta : Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
IX. Evaluasi/Penilaian
Teknik Penilaian : Tertulis
Bentuk Instrumen : Essay dan laporan
Instrumen :
1. Tentukanlah titik beku larutan 6,4 gram
naftalena dalam 100gram benzena. Titik beku benzena murni adalah 5,46 oC dan tetapan penurunan titik
beku molal benzena (kf) adalah 5,10C/m. (H = 1 ; C = 12).
2. Suatu senyawa organik sebanyak 12,42 gram dilarutkan dalam 300 gram pelarut benzena dan larutan ini
membeku pada suhu 4,8oC. Jika kf benzena = 2,62 oC/m dan titik beku pelarut benzena = 5,5oC, tentukan
Mr senyawa tersebut.
3. Titik didih larutan urea = 100,5 oC. Jika kb air = 0,513 oC/m dan kf air = 1,86 oC/m, tentukanlah titik beku
larutan tersebut.
4. Hitunglah titik beku larutan 100 gram glikoletilena () dalam 900 gram H 2O, jika kb air = 0,513 oC/m dan
kf air = 1,86 oC/m.
5. Sebanyak 18 gram glukosa (Mr = 180) dilarutkan dalam 510 gram air. Tentukanlah titik didih l;arutan itu.
Kb air = 0,52oC.
6. Suatu zat non elektrolit sebanyak 4
gram dilarutkan dalam 100 gram air. Jika titik didih larutan tersebut 100,12 oC dan kb air = 0,513oC/m.
Tentukan massa molekul relatif (Mr) senyawa tersebut.
Pembahasan
No Penyelesaian Skor
1. 6,49
mol C10 HB maka
128 9 / mol
0,05 mol Tflar Tb pel Tf
0,05 mol
m (5,46 2,55) 0 C
0,1kg 5
0,15 mol kg 1 12,91 C
0
Tf m x kf
0,5 x 5,10 C
2,55 0 C
2. Tb tb lar tb air
(100,12 100) 0 C
9 1000 10
Tb kb . .
Mrg P
4 1000
0,12 0,513. .
Mr P
0,513.4.1000
Mr
0,12.100
Mr 121
3. Tf tf benzena tb air
(100,5 100) 0 C
0,5 0 C
tb 0,5 10
m 0,975 molal
Kb 0,513
tf kf . m
1,86. 0,9750 C
1,81350 C
tf laru tan tf air tf
0 1,81350 C
1,81350 C
4.
gram 1000 10
Tf kf . .
Mr P
100 1000
1,86. .
62 900
3,33 C
0
5 10
189
mol glokosa maka
1809 / mol
0,1 mol tblar Tb pel Tb
0,1 mol
m (100 0,104) 0 C
0,5kg
0,2 mol kg 1 100,104 0 C
Tb m x kb
0,2 x 0,52 0 C
0,104 0 C
6 Tb tb lar tb air 15
(100,12 100) C 0
gram 1000
Tb kb . .
Mr P
4 1000
0,12 0,513. .
Mr P
0,513.4.1000
Mr 121
0,12.100
Total 60
Tugas Terstruktur
- Mengerjakan laporan
LKPD 1.
Judul Percobaan : Titik Beku Larutan
A. Tujuan Kegiatan : Menyelidiki titik beku larutan serta faktor yang mempengaruhinya
B. Alat/ Bahan :
C. Prosedur Kerja
1. Masukan butiran kecil es ke dalam gelas plastik sampai kira-kira ¾ nya. Tambahkan
8 sendok makan garam, lalu aduk. Inilah campuran pendingin.
2. Isi tabung reaksi dengan air kira-kira setinggi 2cm. Masukkan tabung itu ke dalam
tabung reaksi dan gerakkan secara turun-naik dalam air, hingga seluruhnya membeku.
3. Keluarkan tabung dan campuran pendingin dan biarkan es dalam tabung mencair
sebagian. Ganti pengaduk dengan termometer. Dengan hati-hati, aduklah campuran dalam tabung
dengan termometer secara turun-naik. Kemudian bacalah termometer dan catat suhu campuran es dan
air itu.
4. Ulangilah langkah 2 dan 3 dengan menggunakan larutan urca, buatlah lagi campuran
pendingin seperti cara di atas.
D. Hasil Percobaan
1. Titik beku air suling = ...
2. Titik beku camnpuran pendingin = ...
3. Titik beku larutan
F. Kesimpulan : ........
Tabel Penilaian
n MRT
RT atau
V
Atau MRT
Dengan л = tekanan osmosis
V = volum larutan (l)
n = jumlah mol zat terlarut
T = suhu (k)
R = tetapan Gas (0,08205 L atau mol-1 k-1)
M = kemolaran larutan
Contoh
Pembahasan
Л = MRT
gram 100
m x x R. T
Mr p
171 1000
x x 0,082 x 300
342 500
2,46 atm
VI. Metode Mengajar
Ceramah
Penugasan
Tanya Jawab
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal (15 menit)
Apersepsi
- Menanyakan kembali pelajaran yang sudah selesai dan menanyakan apa tekanan osmosis
- Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai
Motivasi
- Sebutkan contoh peristiwa osmosis yang paling dekat dengan keadaan sekitar kita?
Kegiatan Inti
Tatap Muka (60 menit)
Guru:
Eksplorasi
- Menjelaskan pengertian osmosis dan pengertian tekanan osmosis
- Menjelaskan salah satu contoh peristiwa osmosis
- Menjelaskan cara menghitung tekanan osmosis
Elaborasi
Memberikan latihan
- Menghitung tekanan osmosis larutan elektrolit dan non elektrolit
Siswa :
- Mendengarkan dan menuliskan pengertian osmosis dan tekanan osmosis
Kegiatan Akhir (10 menit)
- Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan pelajaran
- Menugaskan siswa membaca pelajaran berikutnya
- Memberi salam
Tugas Terstruktur
- Mengerjakan soal
Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Siswa mencari informasi tentang pengaplikasian materi pelajaran dalam kehidupan
sehari-hari. Contoh: peristiwa osmosis.
VIII. Alat/Bahan/Sumber
Alat/Bahan : white board, spidol dan penghapus
Sumber :
- Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta : Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
- Internet
IX. Evaluasi/Penilaian
Teknik Penilaian : Tertulis
Bentuk Instrumen : Essay
Instrumen :
1. 17,1 gram gula (Mr = 342) dilarutkan dalam air hingga volumenya 250 ml. Jika tetapan gas, R =
0,082 L atm/k mol dan suhu larutan 20oC, tentukan tekanan osmosis larutan tersebut.
2. Larutan 5 gram suatu zat dalam 510 ml larutan mempunyai tekanan osmosis sebesar 38 mmHg pada
27oC. Tentukanlah massa molekul relatif (Mr) zat itu.
Pembahasan
gram 1000
1. mol glukosa x
Mr p
17 1000
x
60 250
0,05
MRT
0,05 x 0,082 L atm / mol.K . 2930 C
4,92 atm
maka tekanan osmosis 4,92 atm (skor 40)
2. MRT
38
atm m x 0,08205 lanu mo 1 k 1 x 300 k
72
m 0,02 mol l 1
n m xl
0,02 mol L1 . 0,5 L
0,01 mol
gr gr
n Mr
Mr n
5 gram
0,01 mol
500 gram / mol
Maka Mr-nya adalah 500 gram/mol.
Tugas Terstruktur
- Mengerjakan soal pada halaman 17, buku Erlangga
Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Siswa mencari informasi tentang pengaplikasian materi pelajaran dalam kehidupan
sehari-hari. Contoh: peristiwa osmosis.
Tabel Penilaian
Jenis Tagihan Bobot
Uraian 60
Tugas terstruktur 20
Tugas mandiri tidak terstruktur 20
Total 100
I. Standar Kompetensi
1. Menjelaskan sifat-sifat koligatif larutan nonelektrolit dan elektrolit
II. Kompetensi Dasar
1.2. Membandingkan antara sifat koligatif larutan non elektrolit dengan sifat koligatif larutan elektrolit
yang konsentrasinya sama berdasarkan data percobaan
III. Indikator
Membandingkan Tb pelarut murni, larutan elektrolit, dan larutan non elektrolit(Jujur,Rasa Ingin
tahu,Kerja keras).
Membandingkan ΔTf larutan elektrolit dan non elektrolit dengan molalitas (Jujur,Rasa Ingin
tahu,Kerja keras).
Menghitung tekanan osmosis larutan elektrolit dan non elektrolit(Mandiri,Kerja keras dan Jujur).
IV. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat membandingkan Tb pelarut murni, larutan elektrolit, dan larutan non elektrolit.
Membandingkan ΔTf larutan elektrolit dan non elektrolit dengan molalitas
Menghitung tekanan osmosis larutan elektrolit dan non elektrolit
V. Materi Ajar
Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit memberi sifat koligatif yang lebih besar daripada sifat koligatif larutan non elektrolit
pada konsentrasi yang sama. Contoh, larutan NaCI 0,010m mempunyai penurunan titik beku sebesar
0,0359oC. Harga ini hampir dua kali lebih besar (tepatnya 1,93 kali lebih besar) daripada penurunan titik
beku larutan urca 0,010m. Perbandingan antara harga sifat koligatif yang terukur dari suatu lerutan elektrolit
dengan harga sifat koligatif yang diharapkan dari suatu larutan non elektrolit pada konsentrasi yang sama
disebut faktor Van’t Hoff dan dinyatakan dengan lambang i.
“Tabel Harga i (faktor Van’t Hoff) untuk ΔTf berbagai jenis elektrolit”
Elektrolit 0,100m 0,0100m 0,00500m Batas
teoritis
Elektrolit tipe ion 1,87
NaCI 1,86 1,93 1,94 2
KCI 1,42 1,94 1,96 2
MgSO4 2,46 1,62 1,69 2
K2SO4 2,77 2,86 3
Sebagaimana telah kita ketahui, zat elektrolit sebagian atau seluruhnya terurai menjadi ion-ion. Jadi,
untuk konsentrasi yang sama larutan elektrolit mengandung jumlah partikel lebih banyak dari pada larutan
non elektrolit. Oleh karena itu, larutan elektrolit mempunyai sifat koligatif lebih besar daripada sifat koligatif
larutan non elektrolit.
Contoh soal :
1. Satu gram MgCI2 dilarutkan dalam 500 gram air. Tentukanlah :
a) Titik didih
b) Titik beku
c) Tekanan osmotik larutan itu pada 25oC jika = 0,9 . Kb air = 0,25oC
Kf air = 1,86oC. (Mg = 24 ; CI = 35,5).
Jawab :
1gr
Mol MgCl 2
95 9 / mol
0,011
mol
0,5kg
0,022 mol kg 1
Untuk larutan encer, kemolalan dan kemolaran mempunyai harga yang hampir sama (m = 0,022 mol/L)
i = 1 + (n-1)
= 1 + (3-1) 0,9
= 2,8
a) ΔTb = Kb x m x i
= 0,52 x 0,022 x 2,8
= 0,032oC
Titik didih larutan = (100 + 0,032)oC
= 100,032oC
b) ΔTf = Kf x m x i
= 1,86 x 0,022 x 2,8
= 0,115oC
Titik didih larutan = (0 + 0,155)oC
= -0,155oC
c) = MRT x i
= 0,022 x 0,08205 x 298 x 2,8
= 0,51 atm
Titik didih larutan = (0 + 0,155)oC
= -0,155oC
VI. Metode Mengajar
Ceramah
Latihan
Penugasan
Diskusi
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal (15 menit)
Apersepsi
- Menyapa siswa dan mengondisikan kelas
- Menagih PR dan menanyakan apakah ada yang tidak jelas dari materi pertemuan
sebelumnya
- Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai
Motivasi
- Apakah yang menjadi perbedaan antara sifat koligatif elektrolit dan nonelektrolit?
Kegiatan Inti
Tatap Muka (60 menit)
Guru:
Eksplorasi
-Menjelaskan perbedaan antara sifat koligatif larutan elektrolit dan nonelektrolit
- Menjelaskan cara menghitung titik beku dan penurunan titik beku
ELABORASI
- Membuat latihan menghitung titik beku dan penurunan titik beku
KONFIRMASI
- Menugaskan siswa berdiskusi dalam menyelesaikan soal-soal yang dibuat oleh
guru sendiri (5 orang/kelompok)
Siswa :
- Berlatih menghitung ΔTf dan ΔTb larutan
- Menuliskan perbedaan antara ngaruh jumlah partikel zat terhadap sifat koligatif larutan.
- Mengutarakan hasil diskusi yang diragukan dan guru mengklasifikasikan yang
kurang tepat.
- Mengerjakan soal yang diberikan guru sebagai hasil diskusi dan perwakilan dari
tiap kelompok menuliskannya di papan tulis
Tugas Terstruktur
Kegiatan Akhir (10 menit)
- Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan pelajaran
- Menugaskan siswa untuk membaca pelajran berikutnya
- Memberi salam
Tugas Terstruktur
- Mengerjakan soal
Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Mengerjakan soal latihan yang ada pada buku panduan siswa
VIII. Alat/Bahan/Sumber
Alat/Bahan : white board, spidol dan penghapus
Sumber :
- Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta : Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
IX. Evaluasi/Penilaian
Teknik Penilaian : Tertulis
Bentuk Instrumen : Essay
Instrumen :
Bahan Diskusi :
1. Manakah larutan berikut yang
mempunyai titik didih paling besar pada konsentrasi yang sama ?
a. C6H1206 d. BaCI2
b. NaCI e. CaCO3
c. CO (NH2)2
Pembahasan
No Penyelesaian Skor
1. Titik didih paling besar, jika kenaikan titik didih paling besar
ΔTb = Kb . m . i 15
Karena Kb dan m sama, berarti ΔTb besar untuk harga i yang besar
a. C6H12O6 termasuk non elektrolit, dengan a = 0 berarti i = 1
b. NaCI termasuk elektrolit dengan i = 2.
c. CO (NH2)2 termasuk non elektrolit dengan i = 1.
d. Ba CL2 termasuk elektrolit dengan i = 3.
e. CaCO3 termasuk elektrolit dengan i = 2.
Jadi, titik didih paling besar untuk larutan dengan harga i besar
yaitu larutan BaCI2.
2. a. Tf Kf .
9 1000
. .i
Mr p
11,7 1000 15
1,52 . . .2
58,5 500
0,416 0 C
Titik didih laru tan (Tf ) (0 1,488) 0 C 1,488 0 C
9 1000
b. Tb Kb . . .i
Mr p
11,7 1000
0,52 . . .2
58,5 5000
0,416 0 C
Titik didih laru tan (Tb) (100 0,416) 0 C 100,416 0 C
3. mol CaCl 2
9
.
5,55
0,05 mol
Mr 111
[CaCl 2 ] m
n
0,05
0,025M 15
L 2
MRT i
0,025 . 0,082 . ( 273 27). 3
1,845 atm
4. mol CaCl 2
9
.
29,25
0,5 mol
Mr 58,5
NaCl Na Cl
0,5 mol 0,5 mol 0,5 mol 15
nt mol Na mol Cl
0,5 mol Cl
1
180
np mol air 10
18
nt 1
Xt 0,091
np nt 10 1
p po xt
715 x 0,091 65,07 mmHg
Total 60
Tabel Penilaian
I. Standar Kompetensi
1. Menjelaskan sifat-sifat koligatif larutan nonelektrolit dan elektrolit
II. Kompetensi Dasar
1.2. Membandingkan antara sifat koligatif larutan non elektrolit dengan sifat koligatif larutan elektrolit
yang konsentrasinya sama berdasarkan data percobaan
III. Indikator
Menjelaskan penggunaan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari(Rasa Ingin
tahu,Jujur,gemar membaca).
IV. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat Mengetahui kegunaan atau manfaat dari sifat koligatif larutan.
V. Materi Ajar
Kegunaan sifat koligatif larutan
Sifat koligatif larutan dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, ilmu pengetahuan dan industri.
Beberapa contohnya antara lain :
1. Membuat campuran pendingin
Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh dari 0C. cairan ini digunakan pada
pabrik es, juga digunakan untuk membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai
jenis garam ke dalam air.
Pada pembuatan es putar, cairan pendingin di buat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan
es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu kemudian dimasukkan delam bejana lain yang terbuat dari
bahan stainnless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terus-
menerus diaduk sehingga campuran membeku.
2. Cairan anti beku
Anti beku adalah zat yang ditambahkan ke dalam suatu cairan yang digunakan sebagai pendingin
misalnya pada pesawat terbang dan juga kendaraan bermotor. Zat anti beku yang ideal adalah zat yang
dapat larut dalam cairan pendinginnya sendiri, mempunyai viskositas dan konduktifitas listrik yang
rendah, titik didih tinggi, tidak korosif, dan mempunyai daya hantar panas yang baik.
3. Pencairan salju di jalan raya
Lapisan salju di jalan raya dapat membuat kendaraan tergelincir sehingga perlu disingkirkan. Lapisan
salju tersebut sebagian besar dapat disingkarkan dengan buldozer, namun untuk membersihkannya
digunakan garam dapur atau uera. Prinsip dasar dari prosees ini adalah berdasarkan penurunan titik beku.
4. Menentukan massa molekul relatif
Pengukuran sifat koligatif dapat digunakan untuk menentukan massa zat terlarut. Hal itu dapat dilakukan
karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut.
5. Membuat cairan infus
Cairan infus dan berbagai cairan fisiologis lainnya, seperti obat tetes mata maka harus isotonik dengan
cairan cairan tubuh kita. Oleh karena, konsentrasi perlu disesuaikan. Anda tentu Mengetahui bahwa sakah
satu masalah yang dihadapi korban kecelakaan ditengah laut yang terpaksa harus terapung-apung berhari-
hari yaitu rasa haus. Air laut merupakan hipertonik terhadap cairan tubuh kita.
6. Desalinasi air laut (osmosis balik)
Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer.
Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya.
Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Penggunaan lain dari osmosis ini adalah
untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum di lepas ke lingkungan bebas.
VI. Metode Mengajar
Penugasan
Diskusi
Tanya jawab
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal (5 menit)
Apersepsi
- Menyapa siswa dan mengondisikan kelas
- Sebutkan contoh dari aplikasi sifat koligatif larutan
- Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai
Motivasi
- Dengan mempelajari materi ini kalian akan tahu bahwa pembuatan es krim
merupakan salah satu contoh dari kegunaan sifat koligatif larutan?
Kegiatan Inti
Tatap Muka (35 menit)
Guru
EKSPLORASI
- Menjelaskan kegunaan atau manfaat dari sifat koligatif larutan.
ELABORASI
- - Membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan Mendiskusikan kegunaan ataupun aplikasi dari
sifat koligatif larutan
KONFIRMASI
- Meminta siswa Tiap perwakilan kelompok memaparkan hasil diskusinya dan kelompok lain
menanggapi dan memberi pertanyaan
Siswa
- Mendiskusikan kegunaan ataupun aplikasi dari sifat koligatif larutan
- Tiap perwakilan kelompok memaparkan hasil diskusinya dan kelompok lain menanggapi dan
memberi pertanyaan
Kegiatan Akhir (10 menit)
- Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan pelajaran
- Memberikan tugas rumah
- Memberi salam
Tugas Terstruktur
- mengerjakan soal
Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Mencari informasi tentang kegunaan sifat koligatif larutan selain yang sudah di
bahas
VIII. Alat/Bahan/Sumber
Alat/Bahan : white board, spidol dan penghapus
Sumber :
- Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta : Erlangga.
- Parling, Horale. 2-06. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
IX. Evaluasi/Penilaian
Teknik Penilaian : Tertulis
Bentuk Instrumen : Essay
Instrumen :
1 Tuliskan beberapa contoh kegunaan dari sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari.
2 Apa yang dimaksud dengan larutan isotonis, hipotonik, dan hipertonik?
3 Salah satu penerapan sifat koligatif larutan adalah desalinasi air. Jelaskan proses yang terjadi pada
destilasi air.
4 Apa yang digunakan untuk mencair salju di jalan raya?
Pembahasan
1. Contoh kegunaan sifat koligatif larutan antara lain
Membuat campuran pendingin
Cairan antibeku
Pencairan salju di jalan raya
Menentukan massa molekul relatif
Membuat cairan infus
Desalinasi air laut
2. Larutan isotonis adalah larutan ataupun cairan yang konsentrasinya sesuai dengan cairan tubuh
manusia. Larutan hipotonik adalah cairan yang konsentrasinya lebih rendah daripada cairan tubuh kita.
Larutan hipertonik adalah cairan yang konsentrasinya lebih tinggi daripada cairan yang ada pada tubuh
kita.
3. Proses desalinasi air adalah dengan proses osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan yang
lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang
lebih besar dari tekanan osmotiknya. Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut.
4. Sifat koligatif larutan yang digunakan untuk mencairkan salju adalah dengan menaburkan garam dapur
atau urea.
Tugas Terstruktur
- mengerjakan soal
Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Mencari informasi tentang kegunaan sifat koligatif larutan selain yang sudah di
bahas
Tabel Penilaian
I. Standar Kompetensi
2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-oksidasi dan elektrolit dalam teknologi dan kehidupan sehari-
hari.
II. Kompetensi Dasar
1.1. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-oksidasi dalam sistem elektrokimia yang melibatkan
energi listrik dan keguncangannya dalam mencegah korosi dan dalam industri.
III. Indikator
Menjelaskan konsep reaksi reduksi oksidasi(Rasa ingin tahu,Jujur dan Gemar membaca).
Menyetarakan reaksi-reaksi dengan cara setengah reaksi (ion elektron).(Jujur,Mandiri,Kerja Keras).
Menyetarakan reaksi-raksi dengan cara perubahan bilangan oksidasi (PBO). (Jujur,Mandiri,Kerja
Keras).
IV. Tujuan Pembelajaran
Siswa Mengetahui dan memahami konsep reaksi reduksi oksidasi
Siswa dapat menyetarakan reaksi-reaksi dengan cara setengah reaksi (ion elektron).
Siswa dapat menyetarakan reaksi-reaksi dengan cara perubahan bilangan oksidasi.
V. Materi Ajar
Reaksi redoks
1. Pengertian Reaksi Redoks
Pengertian Reaksi-redoks
Oksidasi adalah pengikatan oksigen oleh suatu zat.
Contoh : 4Fe(s) + 3O2 (g) 2 Fe2O3 (s)
Reduksi adalah pelepasan atau pengurangan oksigen dari suatu zat.
Contoh : Fe3CO3 (s) + 3CO (g) 2FeO (s) + 3CO2 (g) .
Oksidasi adalah pelepasan elektron
Contoh : Ca Ca2+ + 2e
Reduksi adalah penyerapan elektron.
Contoh : Cu + 2e Cu 2+
Oksidasi adalah pertambahan bilangan oksidasi
Reduksi adalah penurunan bilangan oksidasi :
Contoh : CA + S Ca2+ + S2-
0 oksidasi +2
O reduksi -2
Reaksi redoks adalah reaksi dimana didalamnya sekaligus terjadi reaksi reduksi dan oksidasi.
2. Pengertian Bilangan Oksidasi
Bilangan oksidasi suatu unsur dalam suatu senyawa adalah muatan yang diemban oleh atom unsur itu
juga elektron ikatan didistribusikan kepada unsur yang lebih elektronegatif.
3. Aturan Menentukan Bilangan Oksidasi
a. Unsur bebas mempunyai bilangan oksidasi = 0
Contoh : Biloks H, N, dan Fe berturut-turut dalam H2, N2 dan Fe = 0
b. Fluotin, unsur yang paling elektronegatif dan
membutuhkan tambahan elektron, mempunyai biloks -1 pada semua senyawanya.
c. Biloks unsur logam selalu bertanda positif.
Biloks beberapa unsur logam adalah sebagai berikut : Golongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs) = + 1
Golongan IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba) = + 2
Al = + 3 Fe = + 2 dan + 3
Zn = + 2 Hg = + 1 dan + 2
Ag = + 1 Cu = + 1 dan + 2
Bn = + 2 dan + 4 Au = + 1 dan + 3
Tb = + 2 dan + 4 Pt = + 2 dan + 4
d. Biloks suatu unsur dalam suatu ion tunggal sama
dengan muatannya.
Contoh : Biloks Fe dalam ion Fe3+ = + 3
Biloks S dalam ion S3+ = - 2
e. Biloks H umumnya + 1, kecuali dalam
senyawanya dengan logam maka biloks H = -1
Contoh : Biloks H dalam HCl, H2O, NH3 = + 1
Biloks H dalam NaH, BaH2 = - 1
f. Biloks O umumnya = - 2
Contoh : Biloks O dalam H2O, MgO = - 2
Kecuali :
Dalam F2O, biloks O = + 2
Dalam peroksida, seperti H2O2, biloks O = - 1
Dalam seperoksida, seperti KO2, biloks O = - ½
g. Jumlah biloks unsur-unsur dalam suatu senyawa
=O
Contoh : dalam H2SO4 (2 x biloks H) + (4 x biloks O) = 0
h. Jumlah biloks unsur-unsur dalam suatu ion
pedioton sama dengan muatannya
Contoh : dalam S2O32- (2 x biloks 3) + ( 3 x biloks O) = - 2
Contoh soal :
VI.Metode Mengajar
- Ceramah
- Tanya jawab
- Penugasan
VIII. Alat/Bahan/Sumber
Alat/Bahan : white board, spidol dan penghapus
Sumber : - Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta : Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
IX. Evaluasi/Penilaian
Teknik Penilaian : Lisan
Bentuk Instrumen : Essay
Instrumen :
1. Tentukan bilangan oksidasi S pada :
a) H2S2O3 d) S2O72-
2-
b) SO4 e) H2S
2-
c) S2O3 f) H2SO3
No Penyelesaian Skor
1 Bilangan oksidasi dan pada
a). H2S2O3 = 0 c) S2O32-
Biloks H2S2O3 = 0 Biloks S2O32- = -2 30
2 (+1) + 2 x + 3 (-2) = 0 2x +3 (-2) = -2
2 x = -2 + 6 2 x = -2 + 6
2x=+4 2x=+4
x=+2 x=+4
b) SO42- d) S2O72-
Biloks SO42- = -2 Biloks S2O72- = -2
x + 4 (-2) = 2 2 x 17 (-2) = -2
x = -2 + 8 2 x = -2 + 14
x=+6 2 x = + 12
x = 16
e) H2S f) H2SO3
Biloks H2S = 0 Biloks H2S2O3 = 0
2 (+1) + x = 0 2 (+1) +x + 3 (-2) = 0
x = -2 x = -2 + 6
x=+4
2. a) Metode ½ Reaksi
0 +2
oksidasi
Cu(s) + HNO3 (aq) Cu(NO3)2 (aq) + NO (g) 30
reduksi
+5 +2
+7 +2
PBO = 5
KMnO4 + FeSO4 K2SO4 + Fe2 (SO4)3 + MnSO4 +
H2O
+2 PBO = 1 x 2 = 2 +3
Total 60
Tugas Terstruktur
perubahan biloks. Tuliskan biloks setiap unsur.Setarakan unsur yang mengalami perubahan biloks dengan
memberi koefisien yang tepat.
Tentukanlah sejumlah penurunan biloks dari oksidator dan jumlah pertambahan biloks dari reduktor.
Samakan jumlah perubahan biloks tersebut dengan memebri koefisien yang sesuai.
Setarakan unsur-unsur lainnya dalam urutan kation, anion, hidrogen, dan terakhir oksigen (KAHO).
Contoh soal :
1. MnO4-(aq) + C2)42-(aq) MnO2-(s) + CO2(g)
+7 PBO = 3 +4
+3 PBO = 1 x 2 = 2 +4
2MnO4- (aq)+ 3C2O42- (aq) + 4H2OC (l) 2MnO2 (s) + 6CO2 (g) + 8OH-(aq)
Muatan = - 8 muatan = -8
VI. Metode Mengajar
- Latihan
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal (5 menit)
Apersepsi
- Penyetaraan reaksi redoks ini sangat sering muncul dalam Ujian Nasional jadi
kalian harus betul-betul mengerti dan memahaminya.
Kegiatan Inti
Tatap Muka (35 menit)
Guru:
EKSPLORASI
- Memberikan soal-soal kepada siswa dan menuliskannya di papan tulis
ELABORASI
Membimbing siswa dalam menyelesaikan soal-soal
KONFIRMASI
- Memeriksa pekerjaan siswa dan menjelaskan jika memang diperlukan
Siswa : Menuliskan soal
Kegiatan Akhir (5 menit)
- Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan pelajaran
- Memberikan PR
- Memberi salam
Tugas Terstruktur
Sumber : - Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta : Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
IX. Evaluasi/Penilaian
Teknik Penilaian : Lisan
Bentuk Instrumen : Essay
Instrumen :
1. Tulislah persamaan setara untuk reaksi dibawah ini :
a. Cu (s) + HNO3 (aq) CuNO3 (aq) + NO (aq) (metode ½ reaksi)
b. KMnO4 + FeSO4 + H2SO4 K2SO4 + Fe2 (SO4)3 + MnSO4 + H2O (metode PBO)
Pembahasan
a) Metode ½ Reaksi
0 +2
oksidasi
Cu(s) + HNO3 (aq) Cu(NO3)2 (aq) + NO (g)
reduksi
+5 +2
b) Metode PBO
+7 +2
PBO = 5
KMnO4 + FeSO4 K2SO4 + Fe2 (SO4)3 + MnSO4 + H2O
+2 PBO = 1 x 2 = 2 +3
Tugas Terstruktur
Mengerjakan soal halaman 38, Erlangga
Tabel Penilaian
I. Standar Kompetensi
2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-oksidasi dan elektrolit dalam teknologi dan kehidupan sehari-
hari.
II. Kompetensi Dasar
3.1. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-oksidasi dalam sistem elektrokimia yang melibatkan
energi listrik dan keguncangannya dalam mencegah korosi dan dalam industri.
III. Indikator
Menyimpulkan ciri-ciri reaksi redoks yang berlangsung secara spontan melalui
percobaan(Komunikatif,bersahabat,jujur dan kerja keras).
Menggambarkan susunan sel Volta atau sel Galvani dan menjelaskan fungsi tiap bagiannya(Kerja
keras,Mandiri dan rasa ingin Tahu).
Menjelaskan bagaimana energi listrik dihasilkan dari reaksi redoks dalam sel Volta(Kerja
keras,Mandiri dan rasa ingin Tahu).
Menuliskan lambang sel dan reaksi-reaksi yang terjadi pada sel Volta(Mandiri dan Kerja Keras).
Menghitung potensial sel berdasarkan data potensial standar(Mandiri dan Kerja Keras).
IV. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu menyimpulkan ciri-ciri reaksi redoks yang berlangsung secara spontan melalui
percobaan
Siswa dapat menggambarkan susunan sel Volta atau sel Galvani dan menjelaskan fungsi tiap
bagiannya
Siswa dapat menjelaskan bagaimana energi listrik dihasilkan dari reaksi redoks dalam sel Volta
Siswa dapat menuliskan lambang sel dan reaksi-reaksi yang terjadi pada sel Volta
Siswa dapat menghitung potensial sel berdasarkan data potensial standar
V. Materi Ajar
Sel volta
2. Sel Volta
Sel volta adalah sel yang mempunyai dua elektroda dan senyawa-senyawa kimia yang bereaksi secara
redoks menghasilkan energi listrik.
Gambar Sel Volta
Zn2- SO42-
SO42- Cu2-
“sel volta”
Reaksi perkiraan :
L(s) + M+(aq) L+(aq) + M(s)
Reaksi ini berlangsung dengan syarat logam L terletak disebelah kiri dari logam M. Reaksi ini disebut
juga reaksi pendesakan dalam deret volta dengan pengertian :
Logam L yang bebas (otomile) kini mendesak logam M yang terikat (bentuk ion/garam) disebelah
kanan. Dan logam L yang mendesak lebih aktif dibandingkan logam M yang didesak.
Contoh reaksi yang berlangsung :
Mg(s) + Zn2+(aq) Mg2+(aq) + Zn(s)
Ni(s) + Pb (NO3)2(aq) Ni (NO3)2(aq) + Pb(s)
Fe(s) + 2Ag+(aq) Fe2+(aq) + 2Ag(s)
NiSO4(aq) + Zn(s) Ni(s) + ZnSO4(aq)
Cu2+(aq) + Ca(s) Cu(s) + Ca2+(aq)
VIII. Alat/Bahan/Sumber
Alat/Bahan : white board, spidol dan penghapus
Sumber :
- Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta : Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
- Sutrisna, Nana, 2000, Panduan Menguasai Kimia 3, Bandung : Geneca Exact.
- Internet
IX. Evaluasi/Penilaian
Teknik Penilaian : Tertulis
Bentuk Instrumen : Essay /LKPD
Instrumen :
1 Diketahui : Ag2+ + e Ag Eo = + 0,80V
Al3+ + 3e Al Eo = + -1,66V
Tentukan Esel dari elektroda Ag dan Al !
Tentukan katoda dan anoda
2 Diketahui :
Cd2+ + 2e Cd (s) Eo = + 0,40V
Ag+ + e Ag (s) Eo = + 0,80V
Tentukanlah potensial sel reaksi : 2Ag+ + Cd (s) 2Ag(S) + Cd2+
Apakah reaksi tersebut berlangsung ?
4 Tentukan apakah reaksi berikut dapat atau tidak dapat berlangsung pada kondisi standar.
a. Mn(s) + Ni2+(aq) Mn2+(aq) + Ni(s)
b. Zn(s) + 2HCl(aq) ZnCl2(aq) + H2(g)
c. Cu(s) + Ag2SO4(aq) CuSO4(aq) + 2Ag(s)
d. Ni(s) + 2NaCl(aq) NiCl2(aq) + 2Na(s)
e. 2Ag(s) + 2HCl(aq) 2AgCl(aq) + H2(g)
Susunlah unsur A,B,C, dan D berdasarkan daya pereduksinya, dimulai dari pereduksi paling kuat.
Tugas Terstruktur
- Mengerjakan laporan
Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Menyebutkan contoh dan kegunaan sel volta yang terdapat dalam kehidupan
sehari-hari dan mencari informasi tentang sel volta dari sumber lain atau internet
Pembahasan
No Penyelesaian Skor
1. Karena potensial elektroda Cu lebih negatif, maka Cu harus
melakukan oksidasi dan bertindak sebagai anoda.
Kotada : Ag+ + e Ag Eo = + 0,80V 10
Anoda : Cu Cu2+ + 2e Eo = + 0,34V
2Ag +Cu 2Ag + Cu2+ Eo = + 0,46V
Perhitungan E0 sel harus selalu positif dan tidak melibatkan koefisien
5 Deret volta : 20
K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Mn-Zn-Fe-Nl-Sn-Pb-H-Cu-Hg-Ag-Pt-Au
Total 60
Tabel Penilaian
A. Tujuan Kegiatan : Mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi pada elektrolisis larutan garam
Natrium sulfat (Na2SO4) dan kalium todida (KI)
B. Alat/ Bahan :
No Alat dan Bahan Ukuran / Satuan Jumlah
1. Gelas kimia 100 ml 7
2. Elektrode karbon - 1
3. Kabel/ Jepit buaya 0,5 m 4/4
4. Jembatan garam - 1
5. Elektroda Zn,Cu, Mg,Pb, Fe 7 x 1 cm2 @1
6. Elektrode karbon - 3
7. Larutan CuSO4 0,1 M 75 ml
8. Larutan Zn SO4 0,1 M 75 ml
9. Larutan MgSO4 0,1 M 75 ml
10. Larutan timbel (II) asetat 0,1 M 75 ml
11. Larutan Fe SO4 0,1 M 75 ml
12. Larutan KI 0,1 M 75 ml
Catatan :
Jembatan garam dapat dibuat sebagai berikut
1 Panaskan air sebanyak 250 ml dalam gelas kimia. Masukkan 3 gram agar-agar dan aduk sampai
semua larut.
2 Tambahkan 15 ml larutan jenuh KNO3. tuangkan campuran itu ke dalam tabung U sampai penuh,
kemudian dinginkan sampai beku.
3 Basahi kertas saring 10 cm x 1 cm dengan larutan jenuh KNO3. setiap berganti sel, ganti dengan yang
baru.
C. Prosedur kerja
1 Masukkan 75 ml larutan ZnSO4 0,1 m ke dalam suatu gelas kimia dan celupkan sepotong lempeng sel
dalam gelas kima itu
2 Masukkan 75 ml larutan CuSO4 0,1 m ke dalam suatu gelas kimia lain dan celupkan sepotong
lempeng sel dalam gelas kima itu
3 Hubungkan kedua larutan dengan jembatan garam
4 Hubungkan kedua lempeng logam melalui voltmeter. Jika jarum voltmeter bergerak ke arah negatif
segera putuskan hubungan itu. Jika jarum bergerak ke arah positif biarkan dan baca beda
potensialnya.
5 Larutkan langkah 1 dan 3 dengan pasangan setengah sel seperti tercantum dalam tabel di bawah ini.
D. Hasil Pengamatan
No Anoda/katoda A B C D E F
Cu2+ Cu Zn2+ Zn Mg2+ Mg Pb2+ Pb Fe2+ Fe C I-
1 Cu/Cu2+
2 Zn/Zn2+
3 Mg/Mg2+
4 Pb/Pb2+
5 Fe/Fe2+
6 C/I-, I2
Potensial elektroda standar setengah sel diperoleh dengan membandingkan sel tertentu dengan
setengah sel hidrogen.
E. Pertanyaan
1 Tuliskan bagan sel srta pesamaan reaksi setengah sel dan reaksi sel untuk sel-sel 3-A, 3-B, dan 2-A.
2 Hitunglah potensial 2-A berdasarkan potensial 3-A dan potensial 3-B yang tercantum dalam tabel
pengamatan.
3 Bandingkan pula dengan hasikl hitungan itu dengan potensial sel menurut data yang ada di buku.
d. Baterai Litium
Baterai litium mengalami berbagai penyempurnaan. Baterai litium yang kini banyak digunakan
adalah baterai litium yang kini banyak digunakan adlah baterai litium-ion. Baterai litium ion tidak
menggunakan logam litium, tetapi ion litium. Ketika digunakan ion litium berpindah dari satu
elektrode ke elektrode lainnyamelalui satu elektrolit. Ketika di charge arah aliran ion litium di balik.
Baterai litium iom diperdagangkan dalam bentuk kosong.
VI. Metode Mengajar
- Tanya jawab
- Ceramah
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal (5 menit)
Apersepsi
- Menyapa siswa dan mengondisikan kelas
- Menyampaikan kompetensi yang akan di capai
- Sebutkan contoh aplikasi sel volta yang anda ketahui
Motivasi
- Belajar sel volta sangat menarik karena sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-
hari dan gampang untuk mengingatnya
Kegiatan Inti
Sumber :
- Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta : Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
- Sutrisna, Nana, 2000, Panduan Menguasai Kimia 3, Bandung : Geneca Exact.
- Internet
IX. Evaluasi/Penilaian
Teknik Penilaian : Tertulis
Bentuk Instrumen : Essay
Instrumen :
1 Tuliskan contoh-contoh sel volta dan kegunaanya yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
2 Tuliskan reaksi pengosongan dan pengisian aki
Penyelasaian
1 Contoh-contoh sel volta dalamkehidupan sehari-hari antara lain :
a. Aki digunkan untuk kendaraan bermotor sebagai penggerak awal
b. Baterai kering digunakan pada alat-alat elektronik termasuk lampu senter
c. Alkaline digunakan untuk peralatan yang mneggunakan sumber arus listrik yang besar seperti pada
kamera, recorder, radio, kalkulator.
d. baterai litium
2 a. Reaksi pengosongan aki
Tugas Terstruktur
- Mengerjakan soal
Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Mencari reaksi redoks yang terjadi pada baterai kalkulator, handphone, laptop.
Tabel Penilaian
I. Standar Kompetensi
2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-oksidasi dan elektrolit dalam teknologi dan kehidupan sehari-
hari.
II. Kompetensi Dasar
2.2. Menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis
III. Indikator
Menuliskan pengertian sel-elektrolisis(Gemar membaca,Jujur).
Menuliskan susunan sel-elektrolisis. (Gemar membaca,Jujur).
Menuliskan reaksi yang terjadi di anode dan katoda pada larutan atau cairan dengan elektroda aktif
ataupun inert. (Gemar membaca,Jujur).
Mengamati reaksi yang terja di katode, anode pada LKPD elektrolisis. (Gemar membaca,Jujur,Kerja
keras,Mandiri).
IV. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat memahami apa sel elektrolisis.
Siswa mampu membaut susunan elektrolisis
Siswa dapat menuliskan reaksi yang terjadi di anode maupun katode pada larutan atau cairan dengan
elektroda aktif ataupun inert
Siswa dapat mengamati reaksi yang terjadi di katode, anode pada elektrolisis
V. Materi Ajar
Sel Elektrolisis
1. Pengertian dan Susunan Sel Elektolisa
Sel elektrolisa adalah salah satu elektrokimia dimana terjadi pencairan larutan elektrolit oleh arus listrik.
Peruraian elektrolit menjadi ion positif dan negatif yang akan mengalami reaksi redoks pada elektroda-
elektroda yang ada pda sel elektrolisa. Ion positif akan mengalami reaksi redoks pada katoda sedangkan ion
negatif akan mengalami reaksi oksidasi pada akoda (bila elektroda yang digunakan non aktif) sedangkan bila
anoda yang digunakan adalah aktif maka anoda yang mengalami oksidasi. Arus listrik yang digunakan pada
sel elektrolisa yang bersumber dari sumber arus serah (DC).
Elektroda yang digunakan ada dua berdasarkan muatannya yaitu katoda (elektroda negatif) dan anoda
(elektroda positif). Pada katoda terjadi reaksi reduksi sedang pada anoda terjadi reaksi oksidasi.
e e
Katode
Anode
Kation
Anion
Larutan elektolit
Jika yang dialiri listrik adalah larutan elektrolit, maka reaksi yang terjadi belum tentu kation atau
anionnya tetapi mungkin saja air atau elektrodenya. Hal ini bergantung pada potensial spesi-spesi dalam
larutan.
Reaksi di katode bergantung pada jenis kation
Kation
Kation lain : kation yang tereduksi
2H+(aq) = 2e H2(g)
Lx+(aq) + xe L(s)
4
2
H
2
O
Kegiatan Inti (
Tatap Muka (105 menit) l
Eksplorasi )
Guru:
- Menjelaskan pengertian elektrolisis
- Menjelaskan reaksi elektrolisis dan memberikan contoh
Elaborasi 2
- Merancang alat percobaan sesuai dengan LKPD H
+
- Memberikan penjelasan tentang percobaan
Konfirmasi (
- Membimbing siswa menganalisis percobaan a
Siswa : q
- Menuliskan pengertian elektrolisis )
- Siswa memperhatikan penjelasan guru
- Merancang alat percobaan sesuai dengan LKPD +
- Melakukan percobaan untuk mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda
pada reaksi elektrolisis melalui kerja kelompok di laboratorium O
2
Kegiatan Akhir (15 menit) (
- Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan pelajaran g
- Memberi salam )
Tugas Terstruktur
VIII. Alat/Bahan/Sumber
Alat/Bahan : white board, spidol dan penghapus. Slide (PPT)
Sumber : - Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta : Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
- Sutrisna, Nana, 2000, Panduan Menguasai Kimia 3, Bandung : Geneca Exact.
- Internet
IX. Evaluasi/Penilaian
Teknik Penilaian : Tertulis
Bentuk Instrumen : Laporan praktikum/ LKPD
Instrumen : Terlampir
A. Tujuan Kegiatan : Mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi pada elektrolisis larutan garam Natrium
sulfat (Na2SO4) dan kalium todida (KI)
B. Alat/ Bahan :
No Alat dan Bahan Ukuran / Satuan Jumlah
Tabung U - 2
2. Elektrode karbon - 2
3. Kabel 0,5 m 2
4. Jupit buaya - 2
5. Baterai/catu daya 1,5 V 4/1
6. Statif/klem - 1/1
7. Tabung reaksi/ tak - 4/1
8. Pipet tetes - 2
9. Gelas kimia 100 ml 3
10. Larutan Na2 SO4 0,5 m 50 ml
11. Larutan KI 0,5 m 50 ml
12. Larutan fenolftalein - Secukupnya
13. Larutan indikasi universal - Secukupnya
14. Larutan amilum/kanji - Secukupnya
C. Prosedur Kerja
a. Elektrolisis larutan Na2SO4
1. Rangkailah alat elektrolisis, seperti terlihat pada gambar berikut.
karbo karbo
n n
Larutan yang
dielektrolisis
(+)
(-)
b. Elektrolisis larutan KI
1. Rangkailah alat elektrolisis seperti percobaan sebelumnya.
2. elektrolisislah larutan KI 0,5m sampai terlihat perubahan pada kedua elektrode.
3. Dengan menggunakan pipet tetes, pindahkan larutan dari ruang katode kedalam dua tabung reaksi kira-
kira 2ml. Kedalam tabung 2 tambahkan 2 tetes larutan amilum/kenji, lakukan hal yang sama terhadap
larutan dari ruang anode.
4. Catatlah pengamatan
D. Hasil Percobaan
a. Elektrolisis larutan Na2SO4
01. Warna larutan seblum dielektrolisis.....
02. Sesudah elektrolisis :
a) Perubahan pada ruang katode ...
b) Perubahan pada ruang anode ...
b. Elektrolisis larutan KI
E. Bahan Diskusi
a. Elektrolisis Larutan Na2SO4
1. Dari perubahan warna indikator, apakah yang terbentuk (H+ atau OH-) pada :
a) Ruang katode
b) Ruang anode
2. Bila gas oksigen (O2), tulislah persamaan setengah reaksi yang terjadi pada kedua elektrode ini.
b. Elektrolisis larutan KI
1. Zat apakah yang terjadi diruang anade sebagai hasil elektrolisis ? Jelaskan.
2. Ion-ion apakah yang terdapat diruang katode setelah elektrolisis ? jelaskan.
3. Tulislah persamaan setengah reaksi yang terjadi pada :
a) Katode dan anode
F. Kesimpulan : ........
Tabel Penilaian
I. Standar Kompetensi
2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-oksidasi dan elektrolit dalam teknologi dan kehidupan sehari-
hari.
III. Indikator
Menuliskan reaksi yang terjadi di anode dan katoda pada larutan atau cairan dengan elektroda aktif
ataupun inert. (Gemar membaca,Jujur).
Menyatakan hubungan deret volta dengan sifat reduktor logam. (Gemar membaca,Jujur).
Menyatakan hubungan deret volta dengan sifat oksidator logam(Gemar membaca,Jujur).
V. Materi Ajar
Sel Elektrolisis
1. Reaksi – reaksi Elektrolis
Apabila listrik dialirkan melalui lelehan senyawa ion maka senyawa ion itu akan diuraikan, kation
direduksi di katode sedangkan anion dioksidasi di anode.
Contoh :
Jika lelehan NaCl dialiri listrik, maka NaCl akan diuraikan menjadi Na dan Cl2.
2NaCl 2Na + Cl2
Dalam keadaan meleleh, NaU mterdapat sebagai ion-ion yang dapat bergerak bebas. Ion Na + akan bergerak
menuju katode, mengambil elektron dan mengalami reduksi. Ion Cl- akan bergerak menuju anode, melepas
elektron dan mengalami oksidasi. Reaksi keseluruhan merupakan penguraian NaCl menjadi Na dan Cl2.
NaCl Na+ + Cl-
Katode : Na+ + e Na (x2)
Anode : 2Cl- Cl2 + 2e (x1) +
+ -
2Na + 2Cl 2Na + Cl2
Jika yang dialiri listrik adalah larutan elektrolit, maka reaksi yang terjadi belum tentu kation atau
anionnya tetapi mungkin saja air atau elektrodenya. Hal ini bergantung pada potensial spesi-spesi dalam
larutan.
Reaksi di katode bergantung pada jenis kation
Apersepsi
- Sel elektrolisis ini tidak jauh berbeda dengan sel volta, jadi bila telah mengerti
pada sel volta maka belajar elektrolisis akan sangat menyenangkan.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Guru:
- Menjelaskan reaksi-reaksi pada katoda dan anoda secara sekilas
Elaborasi
- Memberikan contoh soal
Konfirmasi
- Mengoreksi dan memperbaiki jawaban bila diperlukan jelaskan
Siswa :
- Memperhatikan guru
- Menuliskan soal latihan dan jawabannya
- Bertanya apabila ada soal yang tidak dimengerti
Kegiatan Akhir (5 menit)
- Mengerjakan soal
Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
VIII. Alat/Bahan/Sumber
Alat/Bahan : white board, spidol dan penghapus dan media peta konsep
Sumber : - Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta : Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
- Sutrisna, Nana, 2000, Panduan Menguasai Kimia 3, Bandung : Geneca Exact.
IX. Evaluasi/Penilaian
Teknik Penilaian : Tertulis
Bentuk Instrumen : Essay
Instrumen :
1. Tulislah reaksi elektrolisis larutan AgNO3 dengan elektroda C.
2. Tulislah reaksi elektrolisis lelehan MgCl2 dengan elektrode C
3. Tulislah reaksi elektrolisis larutan CuSO4 dengan katode dan anode C.
Pembahasan
No Penyelesaian Skor
1. Elektrolisis larutan AgNO3 dengan elektrode C
AgNO3(aq) Ag+ (aq) + NO3-(aq) 20
Ag+ bukanlah dari logam aktif, jadi kation itu akan direduksi.
Karena anode bersifat inert (C) sedangkan anion adalah sisa
asam oks, maka air yang teroksidasi di anode.
Katode : Ag+(aq) + e Ag(s) (x4)
Anode : 2H2O(e) 4H+(aq) + O2(g) + 4e +
4Ag+(aq) + 2H2O (e) 4Ag(s) + 4H+(aq) + O2(g)
2. Elektrolisis lelehan MgCl2 dengan elektrode grafik
MgCl2(e) Mg2+(e) + 2Cl-(e) 20
Pada elektrolisis lelehan senyawa ion dengan elektrode inert,
maka kation direduksi di katode sedangkan anion dioksidasi di
anode.
Kotade : Mg2+(e) + 2e Mg(s)
Anode : 2Cl-(e) Cl2(g) + 2e +
2+ -
MG (e) + 2Cl (e) Mg(s) + Cl2(g)
3. Elektrolitis larutan CuSO4 dengan katode C dan anode Cu
CuSO4(aq) Cu2+(aq) + SO42-(aq)
Oleh karena potensial reduksi Cu2+ lebih besar maka reduksi 20
ion Cu2+ lebih mudah berlangsung.
Oleh karena potensial oksidasi Cu paling besar maka oksidase
Cu lebih mudah berlangsung.
Katode : Cu2+(aq) + 2e Cu(s)
Anode : Cu(s) Cu2+(aq) + 2e +
Cu(s) Cu (s)
(anode) (katode)
Total 60
Tugas Terstruktur
- Mengerjakan soal
Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Mengerjakan soal latihan yang ada pada buku panduan siswa
Tabel Penilaian
I. Standar Kompetensi
2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-oksidasi dan elektrolit dalam teknologi dan kehidupan sehari-
hari.
II. Kompetensi Dasar
2.2. Menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis
III. Indikator
Melakukan percobaan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi
melalui kerja kelompok di laboratorium (Jujur,Bersahabat,Komunikatif,Rasa Ingin Tahu).
Menuliskan reaksi perkaratan besi (Jujur dan kerja keras).
IV. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat melakukan percobaan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya korosi melalui kerja kelompok di laboratorium
Menuliskan reaksi perkaratan besi
V. Materi Ajar
Korosi
1. Pengertian Korosi
Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat dilingkungannya yang
menghasilkan senyawa-senyawa yang tak dikehendaki dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan.
Pada peristiwa korosi logam mengalami oksidasi sedangkan oksigen (udara) mengalami reuksi. Karat
logam umumnya adalah berupa oksidasi atau karbohidrat.
2. Korosi Besi
Korosi besi memerlukan oksigen dan air. Faktor-faktor lain yang dapat mempercepat korosi besi antara
lain tingkat keasaman, kontak dengan elektrolik, adanya pengotor atau kontak dengan logam lain yang
kurang aktif, serta keadaan logam itu sendiri (karatan, atau kasar/halus permulaan).
Korosi besi merupakan prosa elektrokimia. Bagian tertentu dan besi itu berlaku sebagai anode, tempat
terjadinya oksidasi besi.
Fe(s) Fe2+(aq) + 2e Eo = + 0,44 V
Elektron yang dibebaskan di anode itu diaktifkan pada bagian lain dari besi itu yang berlaku sebagai katode,
tempat oksigen tereduksi.
O2(g) + 2H2O(l) + 4e 4OH-(aq) Eo = + 0,40 V
atau
O2(g) + 4H+(aq) + 4e 2H2O(l) Eo = + 1,23 V
Ion besi (II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi (III) yang kemudian
membentuk senyawa oksida terhidrasi, Fe2O3 . xH2O, yaitu karat besi.
VI. Metode Mengajar
- Ceramah - Tanya jawab
- Praktikum - Penugasan
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal (5 menit)
Apersepsi
Motivasi
- Kenapa besi yang terkena hujan cepat berkarat?
Kegiatan Inti
Tatap Muka (20 menit)
Eksplorasi
Guru:
- Menjelaskan pengertian korosi
- Menjelaskan reaksi perkaratan besi
Elaborasi
- Merancang alat percobaan sesuai dengan LKPD
Konfirmasi
- Memberikan penjelasan tentang percobaan dan membimbing siswa menganalisis
percobaan
Siswa :
- Menuliskan pengertian korosi
- Siswa memperhatikan penjelasan guru
- Merancang alat percobaan sesuai dengan LKPD
- Melakukan percobaan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya korosi
Kegiatan Akhir (10 menit)
- Guru menugaskan siswa untuk membaca buku untuk pelajaran yang selanjutnya
- Memberi salam
Tugas Terstruktur
- Membuat laporan
Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Mencari peristiwa lain yang berhubungan dengan korosi dalam kehidupan sehari-
hari dari internet atau sumber lain
VIII. Alat/Bahan/Sumber
Alat/Bahan : white board, spidol dan penghapus
Sumber : - Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta : Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
- Sutrisna, Nana, 2000, Panduan Menguasai Kimia 3, Bandung : Ganeca Exact.
- Internet
IX. Evaluasi/Penilaian
Teknik Penilaian : Tertulis
Bentuk Instrumen : Essay/
Instrumen :
Tugas Terstruktur
- Membuat laporan
Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Mencari peristiwa lain yang berhubungan dengan korosi dalam kehidupan sehari-
hari dari internet atau sumber lain
B. Alat/ Bahan :
No Alat dan Bahan Ukuran / Satuan Jumlah
1. Tabung reaksi dan rak - 7/1
2. Paku besi Panjang 5 cm 7
3. Amplas - 1 lembar
4. Prop kartt - 2
5. Kristal CaCl2 karbohidrat - + 2gram
6. Larutan NACl IM 5 ml
7. Larutan NhaCl IM 5 ml
8. Larutan Na2CO3 IM 5 ml
9. Minyak tanah (korosik) - 5 ml
C. Prosedur Kerja
1. Ambillah 7 tabung reaksi, kemudian :
a) Tambahan 5 ml air suling ke dal;am tabung 1
b) Tambahan 2 gram kristal CaCl2 kemudian kapas kering ke dalam tabung 2
c) Tambahan air yang sudah didihkan ke dalam tabung 3 hingga hampir penuh
d) Tambahkan kira-kira 5ml larutan NaCl IM kedalam tabung 4
e) Tambahkan kira-kira 5 ml larutan NH4Cl Im kedalam tabung 5
f) Tambahkan kira-kira 5 ml larutan Na2CO3 Im ke dalam tabung 6
g) Tambahkan kira-kira 10 ml korosin kedalam tabung 7
2. Amplaslah 7 batang paku besi hingga bersih, kemudian masukkan masing-masing satu ke dalam
tabung reaksi pada prosedur 1 di atas.
3. Tutup tabung 2 dan 4 dengan prop karet sampai tapak (lihat gambar)
4. Simpanlah tabung-tabung tersebut selama 2 hari kemudian amati apa yang terjadi.
5. Catatlah pengamatan anda
paku
udar
a Udara kering Air yg sudah dididihkan
paku
air Kapas Paku
CaCl2 arhidrat
Tabung 1 Tabung 3
Tabung 2
D. Hasil Percobaan
1. Terbentuk karat pada tabung nomor .....
2. Tidak terbentuk karat pada tabung nomor .....
3. Karat terbanyak terbentuk pada tabung nomor
E. Bahan Diskusi Kelompok
1. Berdasarkan kegiatan di atas, faktor-faktor apakah yang mempengaruhi perkaratan besi ?
2. Jelaskanlah terbentuk atau tidak terbentuknya karat pada masing-masing tabung pada kegiatan di atas.
F. Kesimpulan: .....
Tabel Penilaian
I. Standar Kompetensi
2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-oksidasi dan elektrolit dalam teknologi dan kehidupan sehari-
hari.
III. Indikator
Menyimpulkan beberapa gejala korosi dan cara mencegahnya(Jujur dan Kerja keras).
V. Materi Ajar
Korosi
1. Cara-cara mencegah korosi
Korosi menimbulkan banyak kerugian karena mengurangi umur berbagai barang atau banguna yang
menggunakan besi atau baja. Sebanarnya korosi dapat dicegah dengan mengubah besi menjadi baja tahan
karat. Akan tetapi proses ini terlalu mahal untuk kebanyakan kegunaan besi.
Cara-cara pencegahan korosi besi antara lain:
- Mengecet
Jembatan, pagar dan railing biasanya di cat. Cat menhindar kontak besi dengan udara dan air.
- Melumuri dengan oli atau gemuk
Cara ini diterapkan untuk berbagai perkakas dan mesin. Oli dan gemuk mencegah kontak besi dengan
air
- Dibalut dengan plastik
Berbagai macam barang plat piring dan kerancang sepeda dibalut dengan plastik. Plastik mencegah
kontak besi dengan air dan udara
- Tin plating
Atau pelapisan dengan timah. Kaleng-kaleng kemasan terbuat dari besi yang dilapisi dengan timah.
Pelapisan dilakukan secara elektrolisis yang disebut dengan elektroplating. Timah tergolong logam
yang tahan karat. Besi yang dilapisi timah tidak menglami korosi karena tidak ada kontak dengan
oksigen dan air, akan tetapi lapisan timah hanya melindungi besi selama lapisan itu utuh.
- Galvanisasi
Pelapisan dengan zink. Pipa besi, badan mobil, tiang telpon dan berbagai barang lain dilapisi dengan
zink. Berbeda dengan timah zink dapat melindungi besi dari korosi sekalipun lapisannya tidak utuh. Itu
terjadi karena suatu mekanisme yang disebut perlindungan katode. Oleh karena potensial reduksi besi
lebih positif daripada zink maka besi yang kontak dengan zink akan membentuk sel elktrokimia dengan
beasi sebagai katode. Dengan demikian besi terlindungi dan zink yang mengalami oksidasi.
- Cromium flaning.
Cromium plating atau pelapisan dengan kromium. Besi stau baja dapat dilapisi dengan kromium untuk
memberi lapisan pelindung yang mengkilap. Misalnya untuk bumper mobil. Kromium plating juga
dilakukan dengan elektrolisis sam seperti zink., kromium dapat memberi perlindungan sekalipun
lapisan kromium ada yang rusak.
- Sacriricial protection
Pengorbanan anode. Cara ini digunakan unutk melindungi pipa baja yang ditsnsm dalam tanah atau
badan kapal laut. Secara periodik, batang Mg harus di ganti
VI. Metode Mengajar
- Ceramah
- Tanya Jawab
- Latihan
Sumber : - Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta : Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
- Sutrisna, Nana, 2000, Panduan Menguasai Kimia 3, Bandung : Geneca Exact.
- Internet
IX. Evaluasi/Penilaian
Teknik Penilaian : Tertulis
Bentuk Instrumen : Essay
Instrumen :
1. Apakah yang dimaksud dengan korosi logam?
2. Tuliskan contoh peristiwa korosi?
3. Mengapa korosi logam dapat menimbulkan kerugian besar?
4. Apakah korosi besi termasuk perubahan kimia?
5. Bagaimana cara untuk mengatasi proses korosi?
6. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi korosi?
Pembahasan
1. Korosi logam adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungan yang
mneghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki.
2. Contoh peristiwa korosi adalah perkaratan besi, korosi aluminium
3. Korosi dapat menimbulkan kerugian besar karena mengurangi umur berbagai barang atau bangunan
yang menggunakan besi atau baja
4. Korosi besi merupakan reaksi elektrolisis dan menghasilkan zat baru dan tidak dapat dikembalikan ke
bentuk asalnya, dan perkaratan besi mengubah warna besi menjadi coklat merah, jadi perkaratan besi
ini merupakan perubahan kimia.
- Mencari informasi terbaru bagaimana cara untuk mengatasi korosi dari internet maupun sumber lain
Tabel Penilaian
I. Standar Kompetensi
2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrolit dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari.
III. Indikator
Menerapkan konsep hukum Faraday dalam perhitungan sel elektrolisis (Rasa Ingin tahu,Jujur dan
Kerja keras).
V. Materi Ajar
Hukum Faraday
Hukum Faraday 1 : massa zat yang dihasilkan sebanding dengan jumlah muatan listrik (q) yang
melewati sel elektrolit tersebut.
M = Q Q = it
Atau m = it
Keterangan
m = massa zat (gram)
i = arus listrik
t = waktu (detik)
Hukum Faraday II
Massa zat yang dihasilkan dengan massa ekuivalen (w) zat tersebut pada sel elektrolisis.
Ar Ar
M=w w = atau m =
e e
Keterangan
Ar = massa atom relatif suatu zat
e = ekuivalen suatu zat, yaitu jumlah elektron yang berperan tiap 1 mol zat.
Contoh
1. Reaksi pada katode adalah sebagai berikut : Mg2+ + 2e Mg
Tiap pembentukan 1 mol Mg elektron yang berperan (yang diserap) sebanyak 2 mol maka equivalensi
(e) untuk logam Mg adalah 2.
2. Reaksi pada anode adalah sebagai berikut :
2 Cl- + Cl2 2 e-
Tiap pembentukan 1 mol Cl2, elektron yang berperan (yang dilepaskan) sebanyak 2 mol, maka
2 Ar Cl
ekuivalensi untuk gas Cl2 adalah 2. massa ekuivalensinya adalah . Jika hukum Faraday 1 dan
e
2 digabungkan maka diperoleh hubungan sebagai berikut. Reaksi reduksi (katode) : Ag + + e Ag.
Pada pembentukan 1 mol Ag diperoleh jumlah elektron yang berperan e = 1. Jumlah listrik yang
dialirkan ke dalam sel elektrolisis untuk mendapatkan 1 mol elektron dinamakam 1 Faraday. Dari hasil
percobaan diperoleh bahwa 1 F setara dengan 96500 Coulumb.
Hukum Faraday 1 : m = Q atau m = F
Ar
Hukum Faraday 2 : m =
e
Dari kedua hukum Faraday tersebut hubugannya adalah :
Ar Ar i xt
m= x F atau m x
e e 96500
dimana 1F = 96500 coulumb.
Contoh Soal
1. Tentukanlah masssa H2 yang terbentuk dari elektrolisis larutan HCl dengan elektrode C dan kuat arus
yang digunakan adalah 0,1 F.
Pembahasan
HCl (aq) H+ (aq) + Cl- (aq)
Dimana H2 adalah hasil reduksi ion H+ (aq) pada katode yaitu :
2 H+ (aq) + 2e H2
Ar
m= xF
e
2
m= x 0,1 gram
2
m = 0,1 gram
Massa H2 yang terbentuk adalah 0,1 gram.
Apersepsi
- Dengan menerapkan hukum Faraday maka kita dapat menghitung massa zat yang
dibebaskan pada peristiwa elektrolisis sebanding dengan jumlah listrik yang digunakan.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Guru:
- Menjelaskan hukum Faraday 1 dan 2
Elaborasi
- Membimbing siswa dalam menerapkan hukum Faraday dalam perhitungan pada sel
elektrolisis
Konfirmasi
Meminta siswa melakukan diskusi dengan teman sebangku tentang penerapan hukum Faraday
dalam perhitungan sel elektrolisis
Siswa :
- Mendengarkan dan menuliskan hukum Faraday 1 dan 2
- Menerapkan hukum faraday dalam perhitungan pada sel elektrolisis melalui diskusi
dengan temannya sebangku
Kegiatan Akhir (15 menit)
- Menyimpulkan pelajaran
- Memberi salam
Tugas Terstruktur
- Mengerjakan soal latihan
Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Mengerjakan soal latihan yang ada di buku panduan siswa
VIII. Alat/Bahan/Sumber
Alat/Bahan : white board, spidol dan penghapus
Sumber : - Purba, Michael. 2008. Kimia untuk SMA Kelas XII Semester I,
Jakarta : Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
- Endang Susilowati. 2009. theory and Application of Chemistry 3. Solo : Tiga
Serangkai
IX. Evaluasi/Penilaian
Teknik Penilaian : Tertulis
Bentuk Instrumen : Essay
Instrumen :
1 Suatu elektrolisis larutan AgNO3 menghasilkan 54 gram Ag. Tentukanlah massa Cu yang dihasilkan
jika arus yang sama dialirkan ke dalam larutan CuSO4! (Ar Cu = 64, Ag= 108)
2 Berapa gram perak (Ar = 108) yang diendapkan jika dalam suatu elektrolisis digunakan muatan
listrik 5 Faraday?
3 Berapa massa Cu yang diendapkan di katode selama elektrolisis larutan CuSO4 jika arus sebesar 0,1
A dilewatkan pada laarutan selama 30 menit?
Pembahasan
No Pembahasan Skor
1 +
Ag + e Ag 20
Cu2+ Cu + 2e
Ar Ag Ar Cu
:
m Ag: m Cu = e Ag e Cu
108 64
:
54 : m Cu = 1 2 m Cu = 16 gram
2 Muatan 5 F = 5 mol e- 20
Ag+ + e Ag
Mol Ag = mol e-
= 5 mol
Massa Ag = 5 mol x 108 g/mol
= 540 gram
3 Reaksi pada katode adalah: Cu2+ + 2e Cu(s) 20
Mol Cu = ½ mol e-
1 it 1 0,1 A x (30 x 60) det ik
= 2 x 96500 2 x 96500 C / mol
Massa Cu yang diendapkan = mol x Ar Cu
= 9,33 x 10-4
= 5,92 x 10 -2
Total 60
Tugas Terstruktur
- Mengerjakan soal latihan
Tabel Penilaian
Jenis Tagihan Bobot
Uraian 60
Tugas terstruktur 20
Tugas mandiri tidak terstruktur 20
[[
Total 100
I. Standar Kompetensi
2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrolit dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari.
III. Indikator
Menjelaskan aplikasi dari elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari(Rasa ingin tahu,Gemar membaca).
Menuliskan reaksi elektrolisis pada, produksi zat, penyepuhan dan pemurnian suatu
logam(Jujur,Mandiri dan Kerja keras).
V. Materi Ajar
Aplikasi Elektrolisis
Elektrolisis banyak digunakan untuk memproduksi zat, pemurnian logam, dan penyepuhan.
1. Produksi Zat
Banyak zat dibuat dengan cara elektrolisis. Hal itu disebabkan banyak zat tidak dijumpai secara bebas
di alam. Contoh zat yang diproduksi dengan cara elektrolisis adalah logam alkali, aluminium, unsur halogen,
NaOH, dan H2O2. Gas klorin dan Natrium Hidroksida secara industri dibuat dengan cara elektrolisis NaCl
sehingga elektrolisis itu juga disebut Klor-Alkali. Persamaannya sebagai berikut :
NaCl (aq) Na+ (aq) + Cl- (aq)
Anode : 2Cl- (aq) Cl2 (g) + 2e-
Katode : 2 H2O (l) + 2e- 2 OH- (aq) + H2 (g)
2 H2O (l) + 2Cl (aq) 2 OH- (aq) + H2 (g) + Cl2 (g)
-
Selama elektrolisis, gas klorin yang terbentuk di anode dijaga agar tidak bereaksi dengan NaOH yang
terbentuk di katode. Oleh karena itu, anmode dan katode harus dipisahkan. Pemisahan dapat dilakukan
dengan beberapa cara, antara lain pemisahan dengan sel diafragma, pemisahan dengan sel merkuri, dan
pemisahan dengan sel membran.
2. Pemurnian Logam
Banyak logam tersedia di alam dalam bentuk senyawa, maka harus dimurnikan sebelum digunakan.
Contoh logam penting adalah tembaga yang digunakan untuk membuat kabel listrik. Jika tembaga yang
digunakan untuk membuat kabel tidak murni, maka akan membahayakan penggunanya. Hal itu disebabkan
kabel tersebut dapat menimbulkan panas.
CuSO4 (aq) Cu2+ (aq)+ SO42- (aq)
Anoda : Cu (s) Cu2+ + 2 e-
Katoda : Cu2+(aq) + 2 e- Cu (s)
Apersepsi
- Aplikasi dari elektrolisis ini sangat penting dalam menunjang kehidupan kita, maka sangat rugi
kalau kalian tidak menguasai materi ini.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Guru:
- Menjelaskan kegunaan/ aplikasi dari elektrolisis
Elaborasi
- Menanyakan siswa reaksi- reaksi yang terjadi pada produksi zat, penyepuhan dan pemurnian zat
Konfirmasi
-Menjelaskan kembali apabila jawaban siswa kurang tepat
Siswa :
- Mendengarkan guru
- Menjawab pertanyaan guru
Kegiatan Akhir (10 menit)
- Menyimpulkan pelajaran
- Memberi salam
Tugas Terstruktur
Instrumen :
1 Tuliskan aplikasi dari elektrolisis di bidang industri?
2 Tuliskan reaksi elektrolisis dari aplikasi elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari?
3 Apa manfaat dari penyepuhan?
Penyelesaian
1.Aplikasi elektrolisis di bidang industri antara lain:
a.Produksi zat
b.Pemurnian logam
c.Penyepuhan (elektroplating)
2.Reaksi elektrolisis dari
a.Produksi zat
NaCl (aq) Na+ (aq) + Cl- (aq)
Anode : 2Cl- (aq) Cl2 (g) + 2e-
Katode : 2 H2O (l) + 2e - 2 OH- (aq) + H2 (g)
a. Pemurnian logam
Reaksi elektrolisis dari salah satu pemurnian logam sebagai berikut:
CuSO4 (aq) Cu2+ (aq)+ SO42- (aq)
Anoda : Cu (s) Cu2+ + 2 e-
Katoda : Cu2+(aq) + 2 e- Cu (s)
I. Standar Kompetensi
3. Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya, serta terdapatnya di alam
III. Indikator
Mengidentifikasi keberadaan unsur-unsur yang ada di alam, terutama di Indonesia (gas mulia,
halogen, alkali, alkali tanah, aluminum, karbon, silikon, belerang, kromium, tembaga, seng, besi,
oksigen, dan nitrogen) (Rasa ingin tahu,Jujur,gemar membaca,Kerja keras).
Mengidentifikasi produk-produk yang mengandung unsur tersebut (Jujur dan rasa ingin tahu).
V. Materi Ajar
Kelimpahan Unsur-Unsur Di Alam
Keberadaan unsur di kulit bumi
Sekitar 90 jenis unsur terdapat di alam, sisanya merupakan unsur buatan, sebagian dari unsur tersebut
terdapat sebagai unsur bebas, tetapi lebih banyak yang berupa senyawa. Unsur-unsur gas mulia ( Helium
Neon satupun senyawa alami dari unsur gas mulia. Beberapa unsur logam, yaitu emas, platina, perak, dan
tembaga juga ditemukan dalam bentuk bebas, disamping sebagai senyawa. Begitu juga dengan beberapa
unsur nonlogam, yaitu oksigen, nitrogen, belerang, dan karbon.
- Mengerjakan soal
Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
Sumber :
- Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta : Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
- Sutrisna, Nana, 2000, Panduan Menguasai Kimia 3, Bandung: Geneca Exact.
- Endang Susilowati. 2009. Theory and Application of Chemistry 3. Solo: Tiga
Serangkai
- Berbagai produk hasil pabrik
- Internet
IX. Evaluasi/Penilaian
Teknik Penilaian : - Latihan/ Tugas (Tes tertulis)
- Hasil diskusi
Bentuk Instrumen : Essay/ Uraian
Instrumen :
Soal Latihan
1. Sebutkan daerah di Indonesia yang menghasilkan :
a. Aluminium d. Tembaga
b. Besi e. Nikel
c. Timah
2. Sebutkan nama dan rumus kimia mineral utama dari :
a. Aluminium d. Kromium
b. Besi e. Nikel
c. Tembaga
Jawaban:
No Penyelesaian Skor
1. Daerah di Indonesia yang menghasilkan : 30
a. Aluminium : Pulau Bintan
b. Besi : Cilacap
c. Timah : Pulau Bangka
d. Tembaga : Papua
e. Nikel : Soroako, Sulawesi Selatan
f. Emas : Di berbagai tempat di Indonesia
- Mengerjakan soal
Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
I. Standar Kompetensi
3. Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya, serta terdapatnya di alam
III. Indikator
Menerangkan kecenderungan sifat gas mulia dan reaksi-reaksi kimia yang terjadi (Gemar
membaca,Rasa ingin tahu,Jujur).
Menerangkan kecenderungan sifat halogen dan reaksi-reaksi kimia yang terjadi(Gemar
membaca,Rasa ingin tahu,Jujur).
V. Materi Ajar
Sifat-Sifat Unsur
1. Gas mulia
Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIII A (18). Disebut gas mulia karena unsur-unsur ini sangat
stabil (sangat sukar bereaksi). Kestabilan gas mulia disebabkan konfigurasi elektronnya terisi penuh, yaitu
oktet (duplet untuk helium). Kestabilan gas mulia dicerminkan oleh energi ionisasinya yang sangat besar
sedangkan afinitas elektronnya sangat rendah.
Sifat Fisis He Ne Ar Kr Xe Rn
Nomor atom 2 10 18 36 54 86
Elektron valensi 2 8 8 8 8 8
Jari-jari atom (Ǻ) 0,50 0,65 0,95 1,10 1,30 1,45
Titik leleh (0C) -272,2 -248,6 -189, -157,2 -111,8 -71
Titik didih (0C) -268,9 -246,0 4 -153,4 -108,1 -62
Energi ionisasi 2640 2080 -185, 1350 1170 1040
(kj/mol) 9
A. Elektron (kj/mol) - -120 1520 -96 -77 -
Kerapatan (g/L) 48 0,900 1,78 5,89 9,73
0,178 -96
1,78
Titik leleh dan titik didih sangat rendah ini disebabakan karena gas mulia merupakan monoatomik,
sehingga gaya tarik-menarik antar molekulnya hanyalah gaya London (gaya dispersi) yang lemah. Oleh
karena itu gas mulia hanya akan mencair atau padat jika energi molekul-molekulnya sangat dilemahkan,
yaitu pada suhu yang sangt rendah.
b. Sifat fisik lain dan sifat kimia unsur golongan gas mulia
0
BILOKS SENYAWA PENAMPAKAN C STRUKTUR
XeF2 Kristal tak 129 Linier
berwarna
KrF2, 2SbF5 Padatan 50 Linier
+2
RnF2 - - Linier
Makin besar nomor atom gas mulia makin besar jari-jari atom gas mulia sehingga kereaktifannya makin
besar. Karena jika jari-jari atom bertambah besar gaya tarik inti atom terhadap elektron terluar makin lemah
sehingga elektron terluarnya lebih mudah ditarik zat lain (lebih reaktif). Hal ini terbukti karena neon,helium
dan argon, tidak bersenyawa.
c. Reaksi-reaksi kimia
Rn terdapat dalam rongga-rongga batuan uranium berasal dari peluruhan Ra
226
Ra 222 Rn + 4He
Xe (s) + F2O2 (g) XeF2 (g) + O2 (g)
Sifat Elektron Jari-jari Keeletro- Energi Afinitas Titik didih Titik leleh
unsur Valensi Atom(Å) negatifan Ionisasi (kJ Elektron (0C) (0C)
mol-1) (kJ mol-1)
Fluorin 2s2 2p5 0,64 3,98 1.681,0 -328,0 -188,14 -219.62
Titik leleh dan titik didih dari fluor sampai iodin bertambah besar disebabkan gaya Van Der Walls
antara molekul-molekul semakin besar. Hal ini disebabkan bertambahnya jumlah elektron, bertambah berat
dan ukuran fluorin sampai iodin.
2. Struktur Halogen. Halogen terdapat sebagai molekul diatomik (X2). Kestabilan molekul halogen (X2)
berkurang dari Cl2 ke I2.
3. Wujud dan Warna Unsur-unsur Halogen
Unsur Wujud Zat (suhu kamar) Warna Zat Warna Larutan
Fluorin Gas Kuning muda -
Clorin Gas Hijau muda Hijau muda
Bromin Cair (mudah menguap) Merah tua Coklat merah
Iodium Padat (mudah menyublim) Hitam, ungu (uap) Coklat, ungu (pelarut non O2
4. Kelarutan Halogen
Kelarutan dalam air berkurang dari fluorin ke iodin. Fluorin tidak sekedar larut dalam air, tetapi segera
bereaksi membentuk HF, dan O2. melarutnya klorin dan bromin juga diikuti sedikit reaksi. Iodin tidak reaktif
dengan air karena iodin sukar larut dalam air tetapi mudah larut dalam pelarut nonpolar.
Kepolaran
Kestabilan
terhadap
panas
3. Reaksi-reaksi halogen
a. Halogen bereaksi dengan logam menghasilkan halida logam dengan biloks tertingi.
Contoh : 2Al + 3 Br 2AlBr3
2Fe + 3Cl2 2 FeCl3
b. Halogen bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrogen halida (HX). Fluorin dan klorin bereaksi
dengan hebat disertai ledakan, tetapi bromin dan iodin bereaksi lambat
c. Bereaksi dengan nonlogam dan metaloid tertentu.
Contoh : Si + 2X2 2 SiO4
Reaksi dengan fosforus, arsen, dan antimon menghasilkan trihalida jika halogennya terbatas, atau
pentahalida jika halogennya berlebih.
Contoh: P4 + 6 Cl2 4 PCl3
P4 + 1 0 Cl2 4 PCl5
d. Bereaksi dengan air
e. Bereaksi dengan basa
f. Bereaksi dengan sesama unsur halogen
g. Reaksi pendesakan halogen. Halogen yang dibagian atas dalam satu golongan dapat mengoksidasi
halida yang dibagian bawahnya.
Contoh: Cl2 + 2 NaBr(aq) 2 NaCl(aq) + Br2 (l)
At tidak terdapat di alam, telah berhasil dibuat 21 isotop. Di antara isotopnya yang paling stabil adalah:
210
At dengan waktu paruh 8,3 jam
211
At dengan waktu paruh 7,5 jam
Kegiatan Inti
Tatap Muka
Eksplorasi
Guru: - Menerangkan sambil bertanya kecenderungan sifat gas mulia dan reaksi-reaksi kimia
Elaborasi
- Menerangkan sambil bertanya sifat-sifat unsur halogen dan reaksi-reaksi kimia
Konfirmasi
Meminta siswa mendiskusikan tugas sifat-sifat gas mulia dan unsur Halogen
- Mengoreksi dan mengklarifikasi jawaban siswa bila kurang tepat
Siswa : - Menyimak penjelasan guru
- Menjawab pertanyaan guru
- Secara berkelompok mendiskusikan tugas yang diberikan oleh guru dan menuliskan
jawabannya di papan tulis.
Kegiatan Akhir
- Guru menyimpulkan pelajaran
- Guru menginformasikan materi pertemuan selanjutnya
- Memberi salam
Tugas Terstruktur
- Mengerjakan soal latihan
Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Mencari informasi atau artikel tentang gas mulia dan halogen dari internet atau sumber lain untuk
menambah wawasan siswa.
VIII. Alat/Bahan/Sumber
Alat/Bahan : white board, spidol, penghapus, Laptop, (PPT , Slide)
Sumber :
- Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta: Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
- Endang Susilowati. 2009. Theory and Application of Chemistry 3. Solo: Tiga
Serangkai
- Internet
IX. Evaluasi/Penilaian
Teknik Penilaian : Tes Tertulis
Bentuk Instrumen : Uraian
Instrumen :
Soal Latihan!
1. Jelaskan sifat fisis khususnya titik didih dan titik leleh dari unsur gas mulia secara periodik.
2. Apa yang menyebabkan gas mulia sukar bereaksi atau bersifat inert?
3. Di antara unsur-unsur halogen (fluorin, klorin, bromin, dan iodin) manakah yang:
a. mempunyai jari-jari atom terbesar?
b. mempunyai energi pengionan terbesar?
c. berupa zat cair pada suhu dan tekanan kamar?
d. dalam bentuk uap berwarna ungu?
e. merupakan halogen yang paling reaktif?
f. merupakan pengoksidasi terkuat?
4. Jelaskan hubungan antara kereaktifan dan nomor atom (jari-jari atom yang bertambah besar) unsur
halogen dan tentukan unsur yang paling reaktif.
Jawaban:
1. Titik didih dan titik leleh gas mulia akan semakin tingi dengan besarnya nomor atom. Titik leleh dan
titik didih gas mulia sangt rendah. Dimana ini menunjukkan bahwa gaya tarik-menarik antar atom
(gaya Van Der Walls) sangat lemah.
2. Gas mulia sangat sukar bereaksi karena konfigurasi elektronnya yang stabil, sehingga gas mulia sukar
untuk melepaskan elektron dan mempunyai kecenderungan yang kecil untuk menangkap elektron.
3. Unsur-unsur halogen yang
a. mempunyai jari-jari atom terbesar adalah iodin
b. mempunyai energi pengionan terbesar adalah fluorin
c. berupa zat cair pada suhu dan tekanan kamar adalah bromin
d. dalam bentuk uap berwarna ungu adalah iodin
e. merupakan halogen yang paling reaktif adalah fluorin
f. merupakan pengoksidasi terkuat adalah fluorin
4. Kereaktifan halogen berkurang dengan bertambahnya nomor atom. Jadi kereaktifan halogen dari F 2 ke I2
makin berkurang karena keelektronegatifannya makin kecil. Fluorin adalah unsur yang paling reaktif
sehingga bereaksi dengan hampir semua unsur, termasuk gas mulia.
Tugas Terstruktur
- Mengerjakan soal latihan
Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Mencari informasi atau artikel tentang gas mulia dan halogen dari internet atau sumber lain untuk
menambah wawasan siswa.
Tabel Penilaian
I. Standar Kompetensi
3. Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya, serta terdapatnya di alam
III. Indikator
Menerangkan kecenderungan sifat daya pengoksidasi halogen (Gemar membaca,Rasa ingin
tahu,Jujur).
V. Materi
Daya oksidasi halogen
Halogen merupakan pengoksidasi kuat. Daya pengoksidasi halogen menurun dari atas ke bawah pada
spu, yaitu dari floorin ke todia. Sebaliknya daya reduksi ion halida (x-) bertambah dari atas ke bawah. Daya
oksidasi halogen atau daya pereduksi ion halida dicerminkan oleh potensial elektrodenya.
F2(g) + 2e 2F- (aq) E0 = +2,87 v
Cl2(g) + 2e 2Cl- (aq) E0 = +1,36 v
Br2(l) + 2e 2Br- (aq) E0 = +1,06 v
I2(s) + 2e 2I- (aq) E0 = + 0,54 v
Semakin positif harga potensial elektrode, maka spesi itu semakin mudah mengalami reduksi, berarti
merupakan pengoksidasi kuat.
VI. Metode Mengajar
- Ceramah
- Praktikum
- Diskusi
- Penugasan
Apersepsi
- Menyapa siswa dan mengondisikan kelas
- Guru melakukan questionis tentang daya pengoksidasi unsur halogen
Guru memotivasi siswa
Guru menjelaskan tujuan pencapaian belajar
Kegiatan Inti
Tatap Muka (35 menit)
Eksplorasi
Guru
- Merancang percobaan untuk mengidentifikasi daya pengoksidasi halogen dan daya pereduksi halida
sesuai dengan LKPD
Elaborasi
- membimbing dan mengawasi siswa selama praktikum Siswa
Konfirmasi
-Meminta siswa melakukan praktikum untuk mengidentifikasi daya pengoksidasi halogen dan
pereduksi halida
Siswa
- melakukan praktikum untuk mengidentifikasi daya pengoksidasi halogen dan pereduksi halida
Kegiatan Akhir (10 menit)
- Guru menyimpulkan pelajaran
- Guru menginformasikan materi pertemuan selanjutnya
- Memberi salam
Tugas Terstruktur
- mengerjakan soal latihan
Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Menuliskan produk-produk yang mengandung halogen
VIII. Alat/Bahan/Sumber
Alat/Bahan : white board, spidol dan penghapus, SPU, dan Media
Sumber :
- Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta: Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
- Endang Susilowati. 2009. Theory and Application of Chemistry 3. Solo: Tiga
Serangkai
- Berbagai produk hasil pabrik
- Internet
IX. Evaluasi/Penilaian
Teknik Penilaian : Tes tertulis
Bentuk Instrumen : Laporan
Instrumen :
Tugas Terstruktur
- mengerjakan soal latihan
Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Menuliskan produk-produk yang mengandung halogen
D. Hasil Percobaan
1 Cl2
2 Br2
3 I2
E. Bahan Diskusi
Tabel Penilaian
I. Standar Kompetensi
3. Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya, serta terdapatnya di alam
III. Indikator
Menerangkan kecenderungan sifat alkali dan alkali tanah(Gemar membaca,Rasa ingin tahu,Jujur).
Menuliskan reaksi-reaksi kimia yang terjadi(Gemar membaca,Rasa ingin tahu,Jujur).
V. Materi
Alkali (golongan 1A)
Yang termasuk golongan alkali adalah: Li,Na,K,Rb,Cs, dan Fr.
Golongan 1 disebut juga logam alkali. Logam alkali melimpah dalam mineral dan di air laut. Khususnya,
natrium, Na, di kerak bumi adalah keempat setelah Al, Fe, dan Ca. Walaupun keberadaan ion natrium dan
kalium telah dikenali sejak lama, sejumlah usaha untuk mengisolasi logam ini dari larutan air garamnya
gagal sebab kereaktifannya yang tinggi pada air. Kalium (1807) dan tidak lama setelahnya natrium diisolasi
dengan mengelektrolisis garam leleh KOH atau NaOH oleh H. Davy di abad ke-19. Litium Li ditemukan
sebagai unsur baru di tahun 1817, dan Davy segera setelah itu mengisolasinya dari Li 2O dengan elektrolisis.
Rubidium, Rb dan Cesium,Cs, ditemukan sebagai unsur baru dengan teknik spektroskopi tahun 1861.
Fransium, Fr,ditemukan dengan menggunakan teknik radiokimia tahun 1939, kelimpahan alaminya sangat
rendah.
Sifat-Sifat umum
1. mempunyai konfiguarsi elektron np6 (n + 1) s1
2. memiliki energi ionisasi kecil, karena itu sangat elektropositif. Semakin ke bawah dalam
satu golongan makin elektropositif
3. jika disinari cahaya dapat memancarkan elektron
4. mempunyai elektron valensi +1
5. sangat reaktif, dapat bereaksi dengan air
6. memiliki elektronegativitas kecil
7. tidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas.
8. dapat larut dalam cairan amoniak, larutannya berwarna biru
9. penghantar listrik yang lebih baik dari laurtan garam
3. Kecenderungan Keelektronegatifan
Kelektronegatifan merupakan ukuran kecenderungan sebuah atom untuk menarik sepasang
elektron ikatan. Keelektronegatifan biasanya diukur dalam skala Pauling, dimana pada skala ini unsur
yang paling elektronegatif (fluorine) diberi nilai kelektronegatifan 4,0.
Semua unsur pada gambar di bawah memiliki kelektronegatifan yang sangat rendah
6. Logam alkali selalu disimpan dalam larutan inert, misalnya minyak tanah atau dalam botol diisolasi.
Permukaan logam alkali bereaksi juga dengan air misalnya logam kalium yang disimpan lama akan
tertutupi dengan lapisan peroksida, jika lapisan dipotong dengan pisau akan menghasilkan ledakan karena
pisau yang masuk ke dalam lapisan kalium dan akan menimbulkan reaksi eksoterm. Maka kalor yang
dibebaskan dapat mendidihkan kalium yang segera bereaksi dengan oksigen dan uap air di udara
7. Warna Nyala Logam Alkali
Litium : merah
Natrium : kuning
Kalium : ungu
Rubidium : merah biru
Sesium : biru
3. Keelektronegatifan
Semua unsur dalam golongan II ini memiliki sifat keelektronegatifan yang kecil. Semakin kebawah
keelektronegatifan semakin menurun. Atom-atom menjadi kurang mampu menarik pasangan elektron.
4. Titik Leleh
Pada tabel di bawah bahwa (dengan perkecualian pada magnesium) semakin ke bawah titik didih semakin
menurun.
5. Titik Didih
Untuk titik didih, tidak ada pola yang jelas dalam golongan II ini. Jadi, tidak ada pola yang
jelas pula untuk kekuatan ikatan logam.
Untuk titik leleh magnesium yang rendah, anda mungkin menemukan penjelasan adalah
karena atom magnesium tersusun berbentuk kristal
6. Energi Ionisasi
• Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk menghasilkan 1 mol atom dalam keadaan gas dari
keadaan awalnya (yaitu keadaan dalam kondisi suhu dan tekanan ruang/ standar).
Apersepsi
Guru melakukan questionis tentang unsur-unsur golongan alkali dan alkali tanah.
Guru memotivasi siswa
Guru menjelaskan tujuan pencapaian belajar
Kegiatan Inti
Tatap Muka
Eksplorasi
Guru:
Menerangkan kecenderungan sifat-sifat alkali dan alkali tanah
Elaborasi
Membimbing siswamelakukan diskusi kelas mengidentifikasi sifat-sifat fisik dan sifat kimia unsur
logam alkali dan alkali tanah (titik didih, titik leleh, kekerasan, warna, kelarutan, kereaktifan, dan
sifat khusus lainnya)
Konfirmasi
Meminta siswa memaparkan hasil diskusi kelas
Siswa:
Melalui diskusi kelas mengidentifikasi sifat-sifat fisik dan sifat kimia unsur logam alkali dan
alkali tanah (titik didih, titik leleh, kekerasan, warna, kelarutan, kereaktifan, dan sifat khusus
lainnya) dan menyimak penjelasan guru
Kegiatan Akhir
- Guru mengumpulkan hasil diskusi dan menyimpulkan pelajaran
- Menugaskan siswa
- Guru menginformasikan materi pertemuan selanjutnya
- Memberi salam
Tugas Terstruktur
Memberikan soal latihan
Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Diskusi lanjutan
VIII. Alat/Bahan/Sumber
Alat/Bahan : white board, spidol dan penghapus serta slide
Sumber :
- Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta: Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
- Sutrisna, Nana. 2000. Panduan Menguasai Kimia 3. Bandung : Geneca Exact.
- Endang Susilowati. 2009. Theory and Application of Chemistry 3. Solo: Tiga
Serangkai
- Internet
IX. Evaluasi/Penilaian
Teknik Penilaian : - Tes tertulis
- Hasil diskusi
Bentuk Instrumen : Essay/ Uraian
Instrumen :
Soal Latihan!
1. Jelaskan secara singkat/ringkas sifat-sifat umum sifat logam alkali!
2. Mengapa logam alkali selalu disimpan dalam larutan yang inert?
3. Bagaimanakah kereaktifan logam alkali tanah? Jelaskan
4. Jelaskan kelarutan logan alkali tanah?
5. Tuliskan warna nyala pada logam alkali dan alkali tanah!
Penyelesaian
No Penyelesaian Skor
1 Sifat-sifat umum unsur alkali:
mempunyai konfiguarsi elektron np6 (n + 1) s1
memiliki energi ionisasi kecil, karena itu sangat elektropositif.
Semakin ke bawah dalam satu golongan makin elektropositif
jika disinari cahaya dapat memancarkan elektron
mempunyai elektron valensi +1 15
sangat reaktif, dapat bereaksi dengan air
memiliki elektronegativitas kecil
tidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas.
dapat larut dalam cairan amoniak, larutannya berwarna
biru
penghantar listrik yang lebih baik dari laurtan garam
2 Logam alkali selalu disimpan dalam larutan inert, misalnya minyak
tanah atau dalam botol diisolasi karena permukaan logam alkali
bereaksi dengan air. Misalnya logam kalium yang disimpan lama akan
tertutupi dengan lapisan peroksida, jika lapisan dipotong dengan pisau
akan menghasilkan ledakan karena pisau yang masuk ke dalam lapisan 15
kalium dan akan menimbulkan reaksi eksoterm. Maka kalor yang
dibebaskan dapat mendidihkan kalium yang segera bereaksi dengan
oksigen dan uap air di udara
Tugas Terstruktur
Memberikan soal latihan
Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Diskusi lanjutan
Tabel Penilaian
I. Standar Kompetensi
3. Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya, serta terdapatnya di alam
III. Indikator
Menuliskan sifat-sifat unsur periode ke-3(Gemar membaca,Rasa ingin tahu,Jujur).
Menuliskan reaksi-reaksi yang terjadi (Gemar membaca,Rasa ingin tahu,Jujur).
V. Materi Ajar
Unsur-Unsur Periode Ketiga
2. Energi Ionisasi
Energi ionisasi pertama adalah energi yang dibutuhkan untuk melepaskan satu elektron yang terikat
paling lemah dari satu mol atom dalam keadaan gas menjadi satu mol ion dalam keadaan gas dengan muatan
+1.
3. Jari-jari atom
Diagram di bawah ini menunjukkan bagaimana perubahan jari-jari atom pada unsur-unsur periode 3.
Gambaran yang digunakan untuk membuat diagram ini adalah berdasarkan pada: Jari-jari metalik/ ionik
untuk Na, Mg dan Al;
Jari-jari kovalen untuk Si, P, S dan Cl
Jari-jari van der Waals untuk Ar, karena Ar tidak dapat membentuk ikatan yang kuat.
4. Elektronegativitas / keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah ukuran kecenderungan atom untuk menarik pasangan elektron ikatan.
Kecenderungan sepanjang periode diperlihatkan grafik di bawah ini:
Titik didih dan titik leleh meningkat sepanjang tiga logam pertama karena meningkatnya kekuatan ikatan
metalik. Jumlah elektron pada masing-masing atom menyumbang untuk meningkatkan delokalisasi elektron.
Atom-atom juga menjadi lebih kecil dan memiliki jumlah proton yang lebih banyak dari natrium hingga
magnesium dan alumunium.
Tarikan dan titik leleh serta titik didih meningkat karena:
Inti atom memiliki muatan positif yang semakin besar
UNSUR 11 Na 12 Mg 13 Al 14 Si 15 P 16 S 17 Cl
----------------------------->
makin besar sesuai arah panah
Keelektronegatifan
Semi
Kelogaman Logam Bukan Logam
logam
Reduktor <----------------------------
Oksidator/reduktor (makin besar sesuai arah panah)
Oksidator
Senyawa dengan
NaH MgH2 AlH3 SiH4 PH3 H2S HCl
hydrogen
Asam
Reaksi dengan air Asam
Menghasilkan bau dan gas H2 Tidak bersifat asam kuat
lemah
Apersepsi
- menyapa dan mengondisikan kelas
- Guru melakukan questionis tentang unsur-unsur periode ke- 3
Guru memotivasi siswa
Guru menjelaskan tujuan pencapaian belajar
Kegiatan Inti
VIII. Alat/Bahan/Sumber
Alat/Bahan : white board, spidol dan penghapus, SPU, dan Media Peta Konsep
Sumber :
- Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta: Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
- Endang Susilowati. 2009. Theory and Application of Chemistry 3. Solo: Tiga
Serangkai
- Berbagai produk hasil pabrik
- Internet
IX. Evaluasi/Penilaian
Teknik Penilaian : - Latihan/ Tugas (Tes tertulis)
Bentuk Instrumen : Essay/ Uraian
Instrumen :
Soal Latihan!
1. Bagaimanakah sifat pereduksi dan pengoksidasi undur periode ke-3.
2. Tuliskan sifat logam unsur periode ke-3.
3. Di antara unsur-unsur periode ketiga (Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl dan Ar) manakah yang:
1 mempunyai jari-jari atom terbesar?
2 mempunyai energi pengionan terbesar?
3 berupa zat gas pada suhu dan tekanan kamar?
4 Struktur atomnya kristal kovalen raksasa?
5 Merupakan unsur yang memiliki tingkat oksidasi paling tinggi?
6 Unsur yang paling tinggi titik didihnya?
4. Sebutkan unsur periode ke tiga yang bersifat amfoter!
Jawaban:
1. Sifat pereduksi dan pengoksidasi unsur periode ke-3.
Dari kiri ke kanan daya pengoksidasi makin kuat
Dari kanan ke kiri daya pereduksi makin kuat
Pereduksi paling kuat Natrium
Pengoksidasi paling kuat klorin
2. Sifat Logam periode ke-3 terbagi menjadi 3 yaitu:
Logam (Na, Mg, Al)
Metaloid/semilogam (silikon)
Nonlogam (P,S, Cl)
Dimana sifat logam dalam satu periode dari kiri ke kanan makin berkurang
3.1. Unsur yang mempunyai jari-jari atom terbesar adalah Na
2. Unsur yang mempunyai energi pengionan terbesar adalah argon
3. Unsur yang berupa zat gas pada suhu dan tekanan kamar adalah klorin, argon
4. Unsur yang Struktur atomnya kristal kovalen raksasa adalah silikon
5. Unsur yang memiliki tingkat oksidasi paling tinggi: Cl (+5)
6. Unsur yang paling tinggi titik didihnya adalah Aluminium (2.467)
4. Unsur periode ketiga yang bersifat amfoter adalah aluminium
Tugas Terstruktur
Mengerjakan soal latihan
-
Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
- Menuliskan produk-produk yang mengandung unsur periode ke tiga.
Tabel Penilaian
I. Standar Kompetensi
3. Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya, serta terdapatnya di alam
III. Indikator
Menuliskan sifat-sifat unsur periode ke-4 . (Gemar membaca,Rasa ingin tahu,Jujur).
Menjelaskan sifat-sifat karbon, oksigen dan nitrogen (Gemar membaca,Rasa ingin tahu,Jujur).
Menuliskan nama-nama garam yang menyebabkan terjadinya kesadahan air (Gemar membaca,Rasa
ingin tahu,Jujur).
Menuliskan bagaimana cara yang dilakukan untuk menghilangkan kesadahan air (Gemar
membaca,Rasa ingin tahu,Jujur).
V. Materi
1. Unsur transisi periode ke-4
Semua unsur transisi periode keempat tergolong logam, baik dalam sifat kimia maupun sifat fisis.
Definisi unsur periode ke empat : Unsur transisi adalah unsur yang dapat menggunakan elektron pada kulit
terluar dan kulit pertama terluar untuk berikatan dengan unsur-unsur yang lain.
Nomor Konfigurasi Orbital
Unsur
Atom Elektron 3d 4s
Skandium
21 (Ar) 3d1 4s2
(Sc)
Titanium
22 (Ar) 3d2 4s2
(Ti)
Vanadium
23 (Ar) 3d3 4s2
(V)
Mangan
25 (Ar) 3d5 4s2
(Mn)
Kobalt
27 (Ar) 3d7 4s2
(Co)
Tembaga
29 (Ar) 3d10 4s1
(Cu)
Seng (Zn) 30 (Ar) 3d10 4s2
Konfigurasi elektron Cr bukan (Ar) 3d4 4s2 tetapi (Ar) 3d5 4s1. Demikian halnya dengan konfigurasi
elektron Cu bukan (Ar) 3d9 4s2 tetapi (Ar) 3d10 4s1. Hal ini berkenaan dengan kestabilan orbitalnya, yaitu
orbital-orbital d dan s stabil jika terisi penuh, bahkan 1/2 penuh pun lebih stabil daripada orbital lain.
Sifat Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn
0 1,44 1,32 1,22 1,18 1,17 1,17 1,16 1,15 1,17 1,25
Jari-jari atp, ( A )
0 - 1,00 1,00 0,87 0,81 0,75 0,79 0,83 0,87 0,88
Jari-jari ion M2 ( A )
Titik leleh (0C) 1541 1660 1660 1857 1244 1535 1495 1453 1083 420
Titik didih (0C) 2831 3287 3287 2672 1962 2750 2870 2732 2567 907
Raparan (gram cm -3) 3,0 4,5 4,5 7,7 7,2 7,9 8,9 8,9 8,9 7,1
Kekerasan (skala mol) - - - 9,0 5,0 4,5 - - 3,0 2,5
Energi ionisasi 631 658 6580 652 7,7 795 758 737 745 906
Keelektronegatifan 1,3 1,5 1,5 1,6 1,5 1,8 1,8 1,8 1,9 1,6
- - - - - - - - -
E0 red M2+ 1,20 0,91 1,19 0,44 0,28 0,25 +0,34 0,76
Pada umumnya unsur-unsur transisi periode keempat membentuk senyawa berwarna, baik dalam
bentuk padatan maupun larutan.
Tabel tingkat oksidasi unsur transisi periode keempat
IIIB IV B VB VI B VII B VIII B IB II B
Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zu
+1 +
+2 +2 +2 +2* +2* +2 +2* +2* +2*
+3 +3 +3* +3* +3* +3* +3 +3
+3* +4* +4* +4* +4 +4+ +4
+5 +5 +5 +5
+6 +6 +6
+7
Pada umumnya unsur-unsur transisi periode keempat membentuk senyawa berwarna, baik dalam
bentuk padatan maupun larutan.
2. Karbon
Merupakan unsur periode ke-2 golongan IV A dalam SPU. Pada suhu kamar karbon berwujud padat
yang berupa kristal yaitu terdiri dari banyak sekali atom karbon yang berikatan kovalen. Titik leleh dan titik
didih sangat tinggi. Atom karbon sangat kecil . memiliki rapatan yang sangt tinggi sehingga ion-ionnya tidak
terdapat sebagai partikel berdiri sendiri dalam senyawanya, tetapi tertahan dengan ikatan kovalen. Karbon
adalah unsur yang sangat tidak reaktif. Atom karbon dapat bereaksi dengan halogen dan oksigen.
3. Nitrogen
Unsur nitrogen N2 berwujud gas.
Sifat fisika nitrogen
4. Oksigen
Sifat Fisika Oksigen
5. Air Sadah
Air sadah adalah air yang mengandung ion-ion yang menghasilkan sjumlah besar endapan. Air sadah
mengandung ion-ion Ca2+, Mg2+, Sr2+, Fe2+, Mn2+ dalam konsentrasi tinggi, sehngga mengakibatkan air
menjadi keruh dan dapr mengurangi daya kerja sabun (air sabun tidak berbuih), serta menimbulkan kerak
pada dasar periuk atau ketel
Air sadah terbagi dua yaitu air sadah sementara dan tetap. Air sadah sementara adalah air yang
mengandung garam asam bikarbonat misalnya Ca(CHO3)2 dan Mg(CHO3)2. Air sadah tetap adalah air yang
mengandung selain garam-garam asam bikarbon misalnya, CaCl2, CaSO4, MgCl2, MgSO4. Air sadah tetap
tidak dapat dihilangkan kesadahannya dengan penguapan (pemanasan), tetapi dapat dihilangkan dengan
penambahan soda kapur, Na2CO3. cara lain untuk melunakkan air adalah dengan penambahan zeolit atau
dengan menambahkan resin penukar ion
Apersepsi
- menyapa dan mengondisikan kelas
- Guru melakukan questionis tentang unsur-unsur periode ke- 4
Guru memotivasi siswa
Guru menjelaskan tujuan pencapaian belajar
Kegiatan Inti
Tatap Muka
Eksplorasi
Guru: Menjelaskan sifat-sifat fisik dan kimia unsur periode ke-4
Menjelaskan sifat-sifat karbon, oksigen, dan nitrogen
Menjelaskan nama-nama garam yang menyebabkan terjadinya kesadahan air
Menjelaskan cara yang dilakukan untuk menghilangkan kesadahan air.
Elaborasi
Memberikan latihan soal pada siswa tentang sifat-sifat fisik dan kimia unsur periode ke-4
Konfirmasi
Meminta siswa menjelaskan sifat-sifat fisik dan kimia unsur periode ke-4 , sifat-sifat karbon, oksigen,
dan nitrogen.
Siswa: Siswa menyimak penjelasan guru
Kegiatan Akhir
- Guru menyimpulkan pelajaran
- Menugaskan siswa
- Guru menginformasikan materi pertemuan selanjutnya
- Memberi salam
Tugas Terstruktur
Mengerjakan soal latihan
Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
Menuliskan garam-garam penyebab kesadahan air.
VIII. Alat/Bahan/Sumber
Alat/Bahan : white board, spidol dan penghapus, SPU, dan slide (PPT)
Sumber :
- Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta: Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
- Internet
IX. Evaluasi/Penilaian
Teknik Penilaian : Tes tertulis
Bentuk Instrumen : Uraian
Instrumen :
Pembahasan
1 Sifat-sifat khas dari periode keempat antara lain :
Sifat logam, semua unsur transisi tergolong logam dengan titik didih dan titik cair yang
tinggi
Bersifat paramagnetik (sedikit tertarik ke dalam medan magnet)
Membentuk senyawa yang berwarna
Mempunyai beberapa tingkat oksidasi
Membentuk berbagai ion kompleks
Berdaya katalitik, banyak unsur transisi atau senyawanya yang berfungsi sebagai katalis,
baik dalam proses industri maupun dalam metabolisme
2 Warna dari unsur-unsur periode ke empat antara lain:
Senyawa Sc3+ dan Ti4+ tidak berwarna karena subkulit 3d-nya kosong
Senyawa Zn2+ tidak berwarna karena subkulit 3d-nya belum penuh
3 Sifat fisis dari oksigen dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
4. - Kesadahan sementara adalah air yang mengandung garam asam bikarbonat misalnya
Ca(CHO3)2 dan Mg(CHO3)2.
- Air sadah tetap adalah air yang mengandung selain garam-garam asam bikarbon misalnya, CaCl2, CaSO4,
MgCl2, MgSO4.
5. Cara menghilangkan kesadahan air yaitu:
dengan penguapan (pemanasan)
dengan penambahan soda kapur, Na2CO3.
dengan penambahan zeolit atau dengan menambahkan resin penukar ion
Tugas Terstruktur
Mengerjakan soal latihan
Kegiatan Mandiri Tidak Berstruktur
Menuliskan garam-garam penyebab kesadahan air.
Tabel penilaian
I. Standar Kompetensi
3. Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya, serta terdapatnya di alam
III. Indikator
Menuliskan manfaat dari unsur-unsur gas mulia, hologen, alkali, alkali tanah, Al, C, Si, S, Cr, Cu, Zn,
Fe, O dan N(Gemar membaca,Rasa ingin tahu,Jujur).
Menuliskan dampak dari unsur-unsur diatas(Gemar membaca,Rasa ingin tahu,Jujur).
Menjabarkan pembuatan unsur/senyawanya di laboratorium atau industri (Gemar membaca,Rasa
ingin tahu,Jujur).
V. Materi Ajar
Logam- logam alkali semuanya dapat diperoleh dari elektrolisis lelehan garam-garamnya, biasanya
garam halida, sebab memiliki titik leleh yang relatif rendah dibandingkan dengan garam alkali yang lain.
Contoh : Natrium dibuat dari elektrolisis lelehan natrium klorida yang dicampur dengan kalsium klorida
(sel Downs).
Logam alkali tanah. Pembuatan magnesium dilakukan melalaui elektrolisis lelehan garam kloridanya.
(kalsium, stronsium, dan barium) diperoleh dengan mengelektrolisis leburan garamnya
2. Halogen
Fluorin : Membuat senyawa CFC(freon)
• cairan pendinginruangan AC, kulkas
• digunakan dalam teknologi nuklir
• Garam fluorin digunakan sebagai pasta gigi
• Hidrogen fluorida digunakan membuat lukisan di atas kaca, melarutkan kaca
Klorin : Klorinasi hidrokarbon untuk bahan baku industri plastik, serat sintesis,
• pembuatan CCl4, C2H5Cl dan desinfektan dalam air minum/kolam renang
• sebagai pemutih
Iodin : Digunakan dalam obat-obatan
• Iodoform (CHI3) sebagai antiseptik
• larutan iodin dalam alkohol digunakan sebagai antiseptik pada luka
• natrium iodat dan natrium iodida dicampur dalam garam dapur untuk kesehatan
Bromin : Membuat etilenbromida
• membuat AgBr
NaOH
membuat beberapa senyawa natrium
untuk industri pulp dan kertas
untuk rayon dan serat lainnya
untuk industri sabun/ detergen nonsabun
pemurnian bauksit
untuk industri tekstil
Kalium
membuat kalium superoksida dalam pembuatan masker gas
KO2 digunakan untuk menghasilkan gas untuk bernapas pada pesawat terbang
KCl : pupuk, bahan pembuat logam kalium dan KOH
KOH : bahan pembuat sabun mandi, elektrolit pada batu baterai alkali
KNO3 : Bahan mesiu, bahan pembuat HNO
KMnO4 : zat pengoksidasi, zat desinfektan
KClO3 : bahan korek api, mercon, zat peledak
KBr : obat penenang saraf, pembuat plat fotografi
4. Logam Alkali Tanah
Magnesium (Mg)
Sebagai batu tahan api dan isolator untuk pipa-pipa uap (MgO)
Susu magnesia untuk obat lambung (Mg(OH)2)
Kalsium
CaCO3 digunakan dalam industri besi dan baja, industri gelas, dan pembuatan semen
CaCl2 sebagai zat pengering
Kalsium sulfat untuk pembalut tulang yang patah
Barium
Untuk menguji adanya gas CO2
Untuk bahan cat warna putih, bahan pengisi karet sehingga lebih kuat, dan bahan pengisi kertas agar
tinta tidak merembes
5. Unsur periode ke-3
Aluminium
Untuk logam campuran.
- magnalium: campuran 90% Al dan10% Mg digunakan sebagai konstruksi pesawat terbang
- alnico: 50%Fe, 20%Ni,20% Al, 10% Co, sebagai magnet yang sangat kuat daya tariknya
Kabel listrik dan alat masak di dapur (karena konduktor kuat)
Penggunaan aluminium didasarkan pada beberapa sifatnya yang khas, yaitu:
1. Ringan (massa jenis lehas 2,7 gr cm-3)
2.Tahan karat
3. Mudah dibentuk
4. Dapat di padata dengan logam lain
5. Tidak beracun
Silikon
Silikon bersifat semikonduktor sehingga digunakan sebagai bahan baku teknologi canggih, seperti
kalkulator, transistor, komputer, dan baterai solar (sel surya)
Belerang digunakan sebagi bahan baku asam sulfat.
Fosforus
Fosforus putih: bahan baku pembuatan asam fosfat
Fosforus merah : bahan bidang gesek korek api yang dicampur dengan pasir halus dan Sb2S3.
Oksigen
Berikut ini penggunaan komersial oksigen :
- untuk pernapasan para penyelam, angka, sewaan, atau penderita penyakit tertentu
- dengan gas asetilen digunakan untuk mengelap baja
- oksigen dengan hidrogen cair digunakan sebagai bahan bakar roket
VI. Metode Mengajar
- Ceramah
- Diskusi
- Penugasan
Apersepsi
- menyapa dan mengondisikan kelas
- Guru menanyakan salah satu contoh kegunaan dari halogen yang sering ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari.
Guru memotivasi siswa
Guru menjelaskan tujuan pencapaian belajar
Kegiatan Inti
Tatap Muka
Eksplorasi
Guru: Menjelaskan manfaat dan dampak unsur-unsur gas mulia, halogam, alkali, alkali tanah, Al. E, Si, S,
Cr, Cu, Zn, Fe, O2 dan N2.
Elaborasi
- Meminta siswa Menuliskan manfaat dan dampak unsur-unsur gas mulia, halogam,
alkali, alkali tanah, Al. E, Si, S, Cr, Cu, Zn, Fe, O2 dan N2.
- Menganalisa dan menentukan komposisi unsur dalam pupuk melalui diskusi
dengan teman sebangku
Konfirmasi
Meminta siswa memaparkan hasil diskusinya.
Siswa: - Siswa menyimak penjelasan guru
-Menuliskan manfaat dan dampak unsur-unsur gas mulia, halogam, alkali, alkali tanah, Al. E, Si, S,
Cr, Cu, Zn, Fe, O2 dan N2.
-Menganalisa dan menentukan komposisi unsur dalam pupuk melalui diskusi dengan teman
sebangku
- Menganalisa dan menentukan komposisi unsur dalam pupuk melalui diskusi dengan teman
sebangku.
VIII. Alat/Bahan/Sumber
Alat/Bahan : white board, spidol dan penghapus, slide (PPT)
Sumber :
- Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta: Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
- Internet
IX. Evaluasi/Penilaian
Teknik Penilaian : Tes tertulis
Bentuk Instrumen : Pilihan Berganda
Instrumen :
JAWABAN
No Penyelesaian Skor
1 D 5
2 C 5
3 E 5
4 D 5
5 B 5
6 C 5
7 B 5
8 C 5
9 C 5
10 D 5
Total 50
Tugas Terstruktur
Tabel Penilaian
I. Standar Kompetensi
3. Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya, serta terdapatnya di alam
III. Indikator
Mendeskripsikan penemuan sinar radioakti(Gemar membaca,Rasa ingin tahu,Jujur).
Mengidentifikasi sifat-sifat radioaktif(Gemar membaca,Rasa ingin tahu,Jujur).
Menentukan sifat kestabilan inti(Gemar membaca,Rasa ingin tahu,Jujur).
V. Materi Ajar
Unsur Radioaktif
Reaksi yanga menyangkut perubahan susunan inti atom disebut reaksi inti atau reaksi nuklir. Reaksi
inti ada yang terjadi secara spontan dan ada juga karena buatan. Reaksi inti spontan terjadi pada inti yang
tidak stabil. Zat yang mengandung inti tidak stabil disebut zat radioaktif. Reaksi ini berlangsung denga
disertai pembebasan energi berupa radiasi dan kalor. Dan energi yang menyertai reaksi inti jauh lebih besar
daripada reaksi kimia.
1. Penemuan Keradioaktifan
Tahun 1895 , Rontgen menemukan sinar X, suatu radiasi elektromagnetik berenergi tinggi yang dapat
menghitamkan pelat potret meski masih terbungkus kertas hitam. Pada tahun 1898 pasanagn suami-istri
Pierre dan Marie Curie menemukan dua unsur radioaktif lainnya, yaitu raidium dan polonium. Ternyata
banyak unsur yang secara alami bersifat radioaktif. Isotop yang bersifat radioaktif disebut isotop radioaktif
atau radioisotop.
2. Sinar-Sinar Radioaktif
a. Sinar Alfa ( )
Sinar alfa merupakan radiasi partikel bermuatan positif. Partikel sinar alfa sama dengan inti helium-4 (
4
2 He ), bermuatan +2e dan bermassa 4 sma. Sinar alfa dipancarkan oleh inti dengan kecepatan sekitar 1/10
kecepatan cahaya. Oleh karena memiliki massa yang besar, daya tembus isnar alfa paling lemah diantara
sinar radioaktif.
b. Sinar Beta ( )
Sinar beta adalah berkas elektron yang berasal dari inti atom. Partikel beta bermuatan -1e dan bermassa
1/1840 sma. Oleh karena sangat kecil, partikel beta dianggap tidak bermassa sehingga dinyatakan dengan
notasi - 1 atau 1 e . Energi sinar beta sangat bervariasi, mempunyai daya tembus lebih besar daripada
0 0
c. Sinar Gamma ( )
Sinar gamma adalah radisai elektromagnetik berenergi tinggi, tidak bermuatan dan tidak bermassa. Sinar
gamma dinyatakan dengan notasi 00 . Sinar gamma mempunyai daya tembus yang sangat besar, paling besar
diantara sinar radioaktif, tetapi daya pengionnya paling lemah. Sinar gamma dapat menembus beberapa cm
logam timbel (logam yang memiliki daya serap radiasi paling kuat)
Beberapa jenis partikel dan radiasi yang menyertai peluruhan radioaktif.
Jenis partikel Notasi Muatan (e) Massa (atm)
Proton 1 1
1 p atau 1 H
+1 1
Neutron 1
0 n 0 1
Elektron 0
1 e -1 0
Positron 0
1 e +1 0
Foton sinar gamma 0
0 0 0
Foto sinar X 0
0 X 0 0
Partikel sinar alfa 4
He He
2
+2 4
Selain sinar alfa, beta dan gamma, zat radioaktif buatan juga ada yang memancarkan sinar X dan sinar
positron. Sinar X adalah radiasi elektromagnetik menyerupai sinar gamma, tetapi energi sinar X lebih mahal.
Dengan v = laju perubahan (keaktifan) yaitu banyaknya peluruhan dalam satu satuan waktu
= tetapan peluruhan (serupa dengan k dalam persamaan laju reaksi) nilainya bergantung pada
jenis radioisotp
N = jumlah nuklida radioaktif dalam contoh
Adapun rumus mencari waktu paro adalah :
n
At 1
Dengan
At= keaktifan
pada waktu t
Ao Ao=2keaktifan
awal
Eksplorasi
Guru: Menerangkan materi yang kurang tepat dan mengklarifikasi bila ada miskonsepsi pada siswa.
Elaborasi
Membimbing siswa melakukan diskusi kelas tentang unsur radioaktif, sifat-sifatnya, kestabilan, reaksi
yang terjadi dan juga menghitung waktu paro
Konfirmasi
Meminta siswa memaparkan hasil diskusi tentang unsur radioaktif, sifat-sifatnya, kestabilan, reaksi yang
terjadi dan juga menghitung waktu paro
Siswa: Siswa mendiskusikan dan mempersentasikan unsur radioaktif, sifat-sifatnya, kestabilan, reaksi
yang terjadi dan juga menghitung waktu paro
Kegiatan Akhir
- Guru menyimpulkan pelajaran
- Menugaskan siswa
- Guru menginformasikan materi pertemuan selanjutnya
- Memberi salam
Tugas Terstruktur
- Diskusi lanjutan
VIII. Alat/Bahan/Sumber
Alat/Bahan : white board, spidol dan penghapus, dan slide (PPT)
Sumber :
- Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta: Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
- Endang Susilowati. 2009. Theory and Application of Chemistry 3. Solo: Tiga
Serangkai
- Internet
IX. Evaluasi/Penilaian
Teknik Penilaian : Tes tertulis
Bentuk Instrumen : Essay/ Uraian
Instrumen :
Soal Latihan!
1. Apakah yang dimaksud dengan zat radioaktif?
2. Sebutkan tiga jenis radiasi yang dapat dipancarkan oleh zat radioaktif alami?
3. Tuliskanlah notasi dari partikel berikut ini.
a. partikel alfa b. Partikel beta
c. partikel gamma d. Proton
e. neutron
4. Tuliskan persamaan inti yang setara dengan peluruhan uranium yang disertai dengan pemancaran partikel
alfa
5. Suatu zat radioaktif mempunyai waktu paro 20 tahun. 25 gram zat tersebut disimpan selama 60 tahun.
Berapa gram sisanya?
Pembahasan
1. Zat radioaktif adalah zat yang mengandung inti yang tidak stabil dan reaksi yang terjadi spontan.
2. Tiga jenis reaksi yang dapat dipancarkan oleh zat radioaktif alami:
a. partikel alfa
b. partikel beta
c. partikel gamma
3. Notasi sel dari partikel berikut ini :
4. Persamaan inti yang setara dengan peluruhan uranium yang memancarkan partikel alfa adalah
238
92U 234
90 Th 24He
5. hubungan fraksi zat yang tersisa dengan waktu paro dinyatakan dengan persamaan
n
At 1
Ao 2
No diketahui = 25gram, sedangkan nilai n =60/20 = 3.maka niali Nt dapat dihitung sebagai berikut.
n 3
Nt 1 Nt 1
N0 2 25 gram 2
25 gram
Nt 2,125 gram
8
Tugas Terstruktur
- Diskusi lanjutan
Tabel Penilaian
I. Standar Kompetensi
3. Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya, serta terdapatnya di alam
II. Kompetensi Dasar
3.4. Mendeskripsikan unsur-unsur radioaktif dari segi sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimia, kegunaanya dan
bahayanya.
III. Indikator
Menuliskan kegunaan unsur-unsur radioaktif(Gemar membaca,Rasa ingin tahu,Jujur).
Menuliskan bahaya unsur-unsur radioaktif(Gemar membaca,Rasa ingin tahu,Jujur).
V. Materi Ajar
1. Kegunaan Radioisotop
Kegunaan radioisotop antara lain:
1. Radioisotop Sebagai Perunut
a. Bidang Kedokteran
1. Tc-99 yang disuntikkan ke dalam pembuluh darah akan diserap terutama oleh jaringan yang rusak
pada organ tertentu seperti jantung, hati, dan paru-paru.
2. Tl- 201 terutama kan diserap oleh jaringan yang sehat pada organ jantung sehingga dapat mendeteksi
kerusakan jantung
3. I-131 diserap terutama oleh kelenjar gondok, hati dan bagian-bafian tertentu dan otak. Digunakan
untuk mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, hati dan untuk mendeteksi tumor otak
4. Na-24 digunakan mendeteksi adanya gangguan peredaran darah
5. Xe-133, digunakan untuk mendeteksi penyakit paru-paru
6. P-32, digunakan untuk mendeteksi penyakit mata, tumor dan hati
7. Fe-59, digunakan untuk mempelajari pembentukan sel darah merah
b. Bidang kimia dan biologi
1. Mempelajari kesetimbangan dinamis
2. Mempelajari reaksi pergeseran
3. Mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis
2. Radioisotop Sebagai Sumber Radiasi
a. Bidang Kedokteran
1 Sterilisasi radiasi
2 Terapi tumor atau kanker
b. Bidang Pertanian
1. Pemuliaan tanaman
2. Penyimpanan makanan
c. Bidang Industri
1. pemeriksaan tanaman rusak
2. pengawetan bahan
2. Bahaya Radioaktif
Radiasi dapat menyebabkan penumpukan energi pada materi yang dikenanya. Akibatnya radiasi dapat
menimbulkan ionosasi, eksitasi dan pemutusan ikatan kimia. Suatu radiasi partikel menabrak elektron dari
suatu orbital atom atau molekul dapat membentuk ion positif karena elektronnya melepaskan diri dari
ikatannya. Elektron yang melepaskan itu mungkin memiliki energi yang cukup untuk menghasilkan ionisasi
pada atom atau molekul lain. Makin banyak pasangan ion makin kuat daya pengionnya sehingga daya
pengion partikel alfa> beta > gamma.
Energi radiasi zat radioaktif mungkin memiliki energi yang cukup besar untuk memutuskan ikatan-ikatan
kimia. Jika mengenai makhluk hidup radiasi zat radioaktif menyebabkan bahaya yang cukup serius karena
menimbulkan radikal bebas yang reaktif. Misalnya pemutusan ikatan pada struktur DNA dalam kromosom
sehingga dapt menyebabkan kelaian genetic dan kanker. Dosis radiasi yang cukup tingi dapat menyebabkan
kematian. Dosis 400 rem menyebabkan kematian separuh populasi sel yang menerimanya selam 60 hari.
Eksplorasi
Guru: Menanyakan pada siswa apa kegunaan dan bahaya yang ditimbulkan oleh sinar radioaktif dan
menjelaskan materi jika siswa belum mengerti
Elaborasi
Meminta siswa menyebutkan kasus yang terjadi akibat bahaya yang ditimbulkan sinar radioaktif dalam
kehidupan
Konfirmasi
Memberikan penjelasan atas kasus yang dipaparkan siswa
Siswa: Bertanya dan menjawab pertanyaan guru
Tugas Terstruktur
VIII. Alat/Bahan/Sumber
Alat/Bahan : white board, spidol dan penghapus, dan slide (PPT)
Sumber :
- Purba, Michael. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I, Jakarta: Erlangga.
- Parling, Horale. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester I Penerbit Yudhistira
- Endang Susilowati. 2009. Theory and Application of Chemistry 3. Solo: Tiga
Serangkai
- Internet
IX. Evaluasi/Penilaian
Teknik Penilaian : Tes tertulis
Bentuk Instrumen : Essay
Instrumen :
Soal Quis!
1. Tuliskan kegunaan dari radioisotop di bidang kedokteran.
2. Tuliskan bahaya yang ditimbulkan sinar radioaktif
Penyelesaian
1. Kegunaan dari radioisotop dibidang kedokteran
Bidang Kedokteran
1. Tc-99 yang disuntikkan ke dalam
pembuluh darah akan diserap terutama oleh jaringan yang rusak pada organ tertentu seperti jantung,
hati, dan paru-paru.
2. Tl- 201 terutama kan diserap oleh
jaringan yang sehat pada organ jantung sehingga dapat mendeteksi kerusakan jantung
3. I-131 diserap terutama oleh kelenjar
gondok, hati dan bagian-bafian tertentu dan otak. Digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada kelenjar
gondok, hati dan untuk mendeteksi tumor otak
4. Na-24 digunakan mendeteksi adanya
gangguan peredaran darah
5. Xe-133, digunakan untuk mendeteksi
penyakit paru-paru
6. P-32, digunakan untuk mendeteksi
penyakit mata, tumor dan hati
7. Fe-59, digunkan untuk mempelajari
pembentukan sel darah merah
2. Bahaya yang ditimbulkan oleh radioaktif
Sinar radioaktif jika mengenai makhluk hidup menyebabkan bahaya yang cukup serius karena
menimbulkan radikal bebas yang reaktif. Misalnya pemutusan ikatan pada struktur DNA dalam kromosom
sehingga dapt menyebabkan kelaian genetic dan kanker. Dosis radiasi yang cukup tingi dapat menyebabkan
kematian. Dosis 400 rem menyebabkan kematian separuh populasi sel yang menerimanya selam 60 hari.
Tugas Terstruktur