Anda di halaman 1dari 4

Identitas Buku :

Judul Buku : How


To
Master
Your
Habits
Penulis : Felix Y. Siauw
Terbit : Cetakan Keempat,
Oktober 2013
Penerbit : AlFatih Press
Kota Terbit : Penjaringan,
Jakarta Utara
Tebal : 160 halaman
ISBN : 9786029716429
Harga : Rp. 50.000

Sinopsis : 

Ada satu pertanyaan yang selalu menarik untuk dibahas bagi siapapun yang
peduli pada proses pengembangan diri: “Mengapa satu orang bisa menguasai satu
keahlian tertentu sementara yang lain tidak?” Jika kita telusuri lebih jauh lagi,
pertanyaan dapat berkembang menjadi “Bagaimana seseorang bisa menguasai suatu
keahlian?”

Bagi sebagian besar manusia, keahlian adalah perkara bakat. Bagi sebagian
lain, keahlian adalah masalah latihan dan pengulangan. Selain itu, terkadang kita
saksikan seseorang sangat termotivasi untuk menguasai satu keahlian, namun tidak
dapat menguasainya. Disisi lain, ada seseorang yang samasekali tak mempunyai
motivasi namun berhasil menguasai suatu keahlian.

Buku ini bukan buku motivasi, buku ini adalah buku yang akan menjelaskan
kepada anda bagaimana menguasai keahlian tanpa motivasi, bahkan tanpa berpikir.
Lebih hebat lagi, buku ini dikhususkan untuk anda, para pejuang dakwah Islam!

Resensi :
Buku ini merupakan buku ketiga karya Ustadz Felix Siauw setelah dua buku
sebelumnya yaitu Beyond the Inspiration dan Muhammad Al Fatih 1453. Sebuah
buku yang mengajak kita untuk membuat segala sesuatu menjadi otomatis terjadi,
terlebih pada aktivitas – aktivitas dakwah, beribadah kepada Allah juga amal
kebaikan yang lainnya. Segala sesuatu yang terjadi secara otomatis itu tadi yang
disebut dengan habits.
Membaca buku ini seperti melakukan ‘tamasya’ di dalam diri sendiri, sejauh
apa seseorang menguasai ataupun mengendalikan dirinya terhadap habits. Sebab
tanpa disadari, bisa saja habitstadilah yang mengendalikan hidup kita, padahal
sebenarnya mengendalikan habits adalah sebuah pilihan dalam genggaman kita.
Membaca buku ini juga dapat memotivasi, walaupun penulis mengatakan bahwa
buku ini bukan buku motivasi, namun buku ini dapat membantu
mengokohkan habits yang telah ada yaitu dengan konsistensi yang merupakan kunci
keistiqamahan.
Hal yang menarik dari buku ini, penulis memuat banyak contoh
-contoh habits yang jangkauannya tidak jauh dari kehidupan kita sehari - hari,
khususnya para pengemban dakwah. Selain itu, terdapat banyak pula analogi -
analogi dengan diksi yang mudah dipahami, misalnya ayah dan
ibu habits adalah practice (latihan) dan repetition (pengulangan), tanpa
keduanya habitstakkan ada.
            Buku ini semakin menarik dengan pembahasan the outliers dan out of
orders di bagian akhir buku ini. Penulis memaparkan pentingnya seorang pengemban
dakwah memegang peran sebagai the outliers melalui habits tadi. The
outliers, menarik diri dari kancah yang biasa – biasa saja menuju kancah yang luar
biasa sehingga eksistensi dakwah semakin maksimal. How to Master Your Habits,
buku yang sudah seharusnya menjadi pegangan pribadi bagi para hamlud dakwah
dalam menapaki jalan perjuangan ini.
Kelebihan :
1. Penggunaan bahasa dalam buku ini sangat mempermudah pembaca karena bahasa
yang digunakana adalah bahasa dalam kehidupan sehari-hari
2. Cover yang digunakan juga sangat menarik menurut saya, berwarna putih dengan
satu pohon rimba yang hijau
3.
Kekurangan :
1.
2.
3.
Amanat :
Nah dari itu semua, mana yang hendak kita pilih mendaftar alasan “ kenapa kita akan
gagal” ataupun kita boleh memilih mendaftar “  bagaimana agar kita dapat berhasil”.
Itu semua terserah pada diri kita
Dalam buku ini juga memaparkan bahwa habits tidak terjadi pada manusia saja,
melainkan pada hewan pun bisa. Contohnya dalam percobaan Pavlop, awalnya
pavlov mengetahui bahwa anjing akan mengeluarkan air liurnya sebagai refleks saat
lidahnya menyentuh makanan, dan ia meneliti dengan memberikan stimulus berupa
menyalakan bel sebelum ia memberikan makanan bagi anjing. Tidak beberapa lama
hanya dengan menyalakan bel dengan refleks anjing tersebut akan mengeluarkan air
liurnya. Itu sebagai bentuk nyata sebuah habits bisa ditanamkan pada hewan. Begitu
juga dengan topeng monyet, penampilan lumba-lumba, atraksi gajah dan lain-lain
yang mampu berlatih dengan berulang-ulang dan menjadikan keahlian pada hewan
tersebut. Pada hewan yang jelas-jelas tidak mempunyai akal bisa dibentuk sebuah
keahlian, kita sebagai manusia seharusnya dan pastinya bisa lebih dari pada itu.
Dalam proses pembentukan habits peran akal tidak terlalu dominan. Faktor yang
menentukan apakah kita akan memiliki habits hanya 2 hal, yaitu practice (latihan) dan
repetition (pengulangan), yang tentu saja dilakukan dalam rentang waktu tertentu.
Dengan pelatihan-pelatihan dan terus diulang, sesuai dengan pengertian bakat yang
dipaparkan oleh Freeman (1963) melalui Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul
Wahab dalam bukunya yang berjudul psikologi suatu pengantar, yang menyatakan
bakat adalah sifat-sifat yang memberi petunjuk akan adanya kemampuan yang
dimiliki seseorang yang dengan melalui latihan-latihan dapat direalisir menjadi
kemampuan-kemampuan yang nyata, terutama dalam bidang khusus. Kesamaan
dalam dua pengertian ini adalah latihan dan pengulangan yang menciptakan
kemampuan yang nyata yaitu bakat.
Buku ini mengajak kita untuk membuat habits baru yang lebih bernilai tinggi untuk
mendorong keahlian kita. Pertama yang harus dilakukan yaitu dengan cara
memulainya dari yang kecil, misalnya habits yang ingin dibentuk membaca buku
maka mulailah dengan membaca buku 10 menit saja dalam sehari atau 10 lembar
dalam sehari, karena melakukan sesuatu dengan mematok terlalu tinggi hanya akan
menghasilkan rasa jenh dan putus ditengah-tengah. Kedua, temukan tempat habits,
kuncinya terletak pada kata “setelah”. Letakan habits baru pada habits yang sudah
solid. Contohhnya “ saya akan membaca buku setelah shalat shubuh”. Cara yang
ketiga yaitu berlatihlah terus, pada awalnya mungkin kita akan sering kali lupa untuk
melakukan habits baru maka buatlah pengingat dengan tulisan dimana saja. Dan
harus diingat bahwasannya habits baru ini harus dilakukan setiap hari.
Penggunaan bahasa dalam buku ini sangat mempermudah pembaca karena bahasa
yang digunakana adalah bahasa dalam kehidupan sehari-hari, seperti kita sedang
berkomunikasi langsung dengan buku tersebut. istilah-istilah yang digunakanpun
sangat masuk diakal dengan konteks yang nyata, yang benar-benar sering kebanyakan
terjadi dalam kehidupan. Mungkin memang terlalu bertele-tele dalam menjelaskan
habits itu apa. Karena pada intnya cara membuat habits itu dengan pelatihan yang
konsisten tetapi penjelaslannya menggunakan penjelasan dengan contoh-contoh,
menurut saya justru itu keunikan buku ini, karena dengan contoh-contoh tersebut kita
benar-benar memahami apa itu habits sebenarnya. Bagaimana kita seharusnya
melawan kesulitan habiits dan faktor-faktor habits itu sendiri, walaupun hal tersebut
dijelaskan dengan menggunakan penjelasan dalam cerita. Cover yang digunakan juga
sangat menarik menurut saya, berwarna putih dengan satu pohon rimba yang hijau
Tapi ada sedikit yang menurut saya kekurangan dalam buku ini, antara lain
halamannya mungkin lebih baik sedikit berwarna untuk menarik pembaca agar
tertarik untuk terus membacanya, memang buku ini disertai dengan banyak gambar
tapi ketika gambar tersebut hitam putih justru tidak menampakan gambarnya. Dan
ada beberapa penjelasan yang membingungkan saya, sehingga saya harus
membacanya dengan berulang kali untuk memahami penjelasan yang dimaksud.
Kemudian ada tulisan yang diletakan pada gambar, seperti kata-kata motivasi atau
kesimpulan yang kadang terlewatkan untuk dibaca oleh pembaca, karena gambar
tersebut berwarna hitam putih begitu juga dengan tulisannya jadi tidak terlihat ada
sebuah kaimat di area tersebut.
Buku ini sangat layak dibaca oleh pemuda pemudi Indonesia, selain berisi
motivasi dari pengalaman penulis dalam berdakwah sendiri,  juga memotivasi para
pemuda yang ingin menguasai sebuah keahlian. Walaupun bukan bakatnya, tapi
ketika semua itu dihadapi/dilakukan dengan konsisten akan berbuah manis.  

Anda mungkin juga menyukai