Disusun oleh
Peralatan pengolahan dibagi menjadi dua yaitu Equipment (peralatan Besar) dan
Utensils (peralatan kecil).
Kitchen tool ( Utensils ) adalah peralatan kecil untuk mengolah makanan seperti
panci, pisau dan sebagainya.
Macam-Macam alat dan fungsinya
Tips Membersihkan Alat-alat Dapur
Kompetensi Dasar :
Menerapkan berbagai teknik pengolahan makanan
A. Pengertian
Persiapan (Mise en Place) dalam pengolahan bahan makanan merupakan segala
sesuatu yang harus disiapkan sebelum pengolahan. Mise en place berasal dari bahasa
Perancis yaitu “put in place” yang artinya meletakkan sesuatu pada tempatnya. Mise en
place merupakan kegiatan untuk mengatur dan melengkapi pekerjaan secara sempurna
sebelum pekerjaan dimulai, termasuk di dalamnya persiapan-persiapan yang berhubungan
dengan pengolahan. Persiapan akan menentukan keefektivan dan keberhasilan suatu hasil
pengolahan. Umumnya persiapan pengolahan meliputi persiapan alat, pengukuran,
persiapan bahan, pencucian, penyiangan dan pemotongan.
Kompetensi Inti
- Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan factual, konseptual dan
prosedural dalam pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
phenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan
masalah.
- Mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar
Menerapkan teknik potongan bahan makanan
Uraian Materi
A. Pengertian Potongan Bahan Makanan
Potongan bahan makanan dilakukan untuk mempersiapkan proses pengolahan
makanan ataupun hanya sebagai garnis pada hidangan. Bahan makanan yang
membutuhkan pemotongan sebelum proses pengolahan yaitu daging, unggas, ikan, sayuran, dan
buah-buahan
2. Mempercantik hidangan
3. Menambah selera makan
C. Potongan Bahan Makanan Nabati (Sayuran)
1. Pengertian
Vegetable cutting adalah berbagai jenis potongan sayuran/ bahan makanan
yang digunakan untuk pengolahan masakan.
2. Mignonette 4 cm x 1 Dihidangkan
(Pommes cm x 1 cm dengan grills
Mignonette) dan fish yang
Biasanya kecil
digunakan untuk
fast food.
3. Matchstick 4 cm x 0,4 Dihidangkan
(Pommes cm x 0,4 dengan grills
Allumettes) cm dan khususnya
untuk fried
entrées.
4. Straw (Pommes 4 cm x 0,2 Digoreng
Paille) cm x 0,2 sampai garing
cm (crispy).
Digunakan
sebagai garnish
(hiasan)
entrées.
5. Saratoga Chips Tebal 1 - Digunakan
(Pommes Chips) mm sebagai
Irisan kentang makanan
yang tipis. snack
Biasanya - Potato Anna
menggunakan
food processors.
6. Wafer (Pommes Tebal 1 - Digunakan
Gaufrettes) mm sebagai
Hampir sama garnish
dengan saratoga - untuk fried
chips tetapi entrées
dipotong dengan - sebagai
mandolin sehingga makanan
menimbulkan snack
guratan/motif pada
kentang
7. Pommes Tebal 4 - potato
Boulangère mm dauphinoise
Kentang yang
dipotong dengan
tebal 4 mm.
8. Pommes diameter
Parisienne 2,5 cm
Kentang yang
dipotong bentuk
bulat. Dibuat
menggunakan
parisienne cutter
yang besar
9. Pommes Noisettes Diameter
Kentang yang 1,5 cm
dipotong bentuk
bulat. Dibuat
menggunakan
parisienne cutter
yang kecil
10. Parmentiere 1,5 cm x
Potatoes/ 1,5 cm x
Shoestring 1,5 cm.
Potatoes
1. AYAM
a. Karkas Ayam
Karkas ayam adalah bagian dari tubuh ayam sehat yang telah disembelih,
dicabut bulu, dikeluarkan isi perut dan dibersihkan, tanpa leher, kepala dan kaki.
Atau dengan kata lain karkas ayam adalah berat ayam dikurangi kepala, leher,
darah, bulu, kaki dan jerohan. Karkas ayam utuh dinamakan whole chicken.
WHOLE LEG
2. Paha Atas (Thigh) Paha bawah (drumstick)
Wing Tip
2. SAPI
Sapi yang menghasilkan daging biasanya dipelihara hanya untuk di potong,
kecuali negara-negara yang membutuhkan sapi untuk digunakan tenaganya. Sapi ini
akan dipotong apabila tenaganya tidak diperlukan lagi, tetapi hasil dari daging sapi ini
seringkali didapat daging yang kurang empuk. Negara-negara yang memelihara
sapinya sedemikian rupa sehingga menghasilkan daging sapi yang berkualitas baik
seperti Chaolais dari Perancis, Prime beef dari Amerika dan Kobe beef dan Wagyu
Beef dari Jepang.
FULL LOIN
4. Tenderloin/ Daerah ini adalah bagian Contoh masakan:
Fillet yang paling lunak karena a. Steak
otot- otot di bagian ini b. Grill steak
jarang dipakai untuk c. Sukiyaki
beraktivitas. Karakteristiik
daging ini tidak banyak
berlemak. Dari potongan
tenderloin didapatkan 3
potongan yaitu
Chateaubriand, Tournedos
dan Fillet Mignon
SHORT LOIN
5. “T” Bone Potongan daging ini Contoh menu:
Steak terbentuk dari tulang yang “T” Bone Steak
berbentuk seperti huruf T Hollandaise
dengan daging disekitarnya.
Bagian daging yang paling
besar biasanya berasal dari
bagian has luar, sedangkan
bagian kecilnya berasal dari
has dalam.
6. Porterhouse Porterhouse sama dengan T-
Steak bone hanya saja bedanya
porterhouse ukurannya lebih
besar. Pada porterhouse,
bagain tenderloinnya lebih
besar.
RIB
7. Rib Eye Roll/ Daging pada posisi iga no. 4 Contoh masakan:
Cube Roll/ s/d iga no.8. Keempukannya Steak
Lulur Depan mirip dengan sirloin dan ada
butir-butir lemak di
dalamnya yang
menyebabkan lebih terasa
empuk.
Rib Eye Roll Rib Eye Steak tanpa Rib eye steak dengan
tulang tulang
ROUND
a. Potongan Ikan
Berikut ini adalah macam-macam potongan ikan:
No. Nama Potongan Keterangan
1. Fillet
Potongan ikan utuh dan sudah
dibuang tulang dan kulitnya. Untuk
ikan berbentuk badan bulat menjadi 2
fillet dan ikan berbentuk badan pipih
menjadi 4 fillet.
2. Delice
Potongan delice adalah potongan
fillet utuh panjang, kemudian
disimpul menjadi bulatan atau dilipat.
3. Paupiette
Daging fillet tipis, diisi lalu digulung.
Disebut juga rolled fish.
4. Goujon / goujonette
Daging ikan fillet yang dipotong
serong memanjang.
5. Supreme
Potongan ikan yang diiris miring dari
fillet ikan , supreme biasanya
dipotong dari ikan yang bertubuh
bulat besar.
6. Troncom
Potongan ikan troncom adalah
potongan ikan yang dipotong dari
ikan yang berbentuk pipih (flat fish),
potongan berbentuk bulat utuh.
Potongan ikan ini langsung dipotong
bulat utuh disertai durinya juga.
7. Darne
Potongan ikan yang dipotong
melintang , dari ikan yang bertubuh
bulat . potongan darne ini bulat utuh.
8. Butterfly fillet
potongan ini berbentuk dua potongan
fillet yang menyatu. Potongan ikan
tanpa kepala dan tulang rusuk
1. Cumi-cumi
Berikut ini adalah tahap membersihkan cumi-cumi sampai cara memotongnya:
No. Langkah Gambar
1. Tarik bagian kepala, maka organ-organ
dalam akan tertarik keluar.
2. Tarik kulitnya
A. DEEP FRYING
1. Pengertian
Deep frying adalah mengolah bahan makanan dengan menggoreng menggunakan
minyak dalam jumlah banyak dalam temperature 100º C. Pada teknik deep frying ini
yang digoreng betul-betul tenggelam dalam minyak untuk memperoleh hasil yang
krispy dan kering. Teknik deep frying ini sebaiknya dilakukan seketika akan
dihidangkan, agar pada saat dimakan gurih dan empuk.
3. Syarat
Untuk melakukan teknik ini perlu memperhatikan beberapa syarat, yaitu sebagai
berikut :
a. Minyak yang dipergunkan harus bersih dan tidak terlalu tua (sudah dipergunakan
beberapa kali untuk memasak). Minyak yang sudah tua memiliki titik didih yang
tinggi dan mempengaruhi warna makanan yang sedang digoreng.
b. Makanan harus terendam seluruhnya dalam minyak
c. Tangki tempat minyak sebaiknya diisi hanya setengah atau maksimal dua pertiga
volume tangki. Tujuannya untuk menghindari minyak meluap dan jatuh pada waktu
makanan digoreng.
d. Proses menggoreng dimulai setelah minyak betul-betul panas untuk menghasilkan
kerak penyelubung di bagian luar makanan. Kerak ini berguna untuk menahan atau
mencegah hilangnya sari makanan, dan juga untuk mencegah makanan tersebut
menghisap minyak terlalu banyak.
e. Menggunakan api yang sedang pada saat menggoreng
f. Setelah matang, tiriskan dan letakkan di atas kertas untuk mengisap sisa minyak
pada makanan yang digoreng
B. SHALLOW FRYING
1. Pengertian
Shallow frying adalah metode memasak makanan dalam jumlah sedikit, dengan
lemak atau minyak yang dipanaskan terlebih dahulu dalam pan dangkal (shallow pan)
atau ceper. Jumlah lemak yang digunakan untuk menggoreng hanya sedikit yaitu dapat
merendam sekitar 1/3 bagian makanan yang digoreng.
2. Syarat
Untuk melakukan teknik ini, perlu memperhatikan beberapa syarat yaitu sebagai
berikut :
a. Bahan makanan yang akan digoreng perlu dibumbui terlebih dahulu sebelum
makanan tersebut digoreng.
b. Selama proses menggoreng, menggunakan minyak yang sedikit
c. Saat menggoreng, pastikan minyak telah panas sesuai suhu yang diinginkan
d. Proses menggoreng dilakukan dengan cepat
C. SAUTEING
1. Pengertian
Sautéing adalah mengolah bahan makanan dengan minyak sedikit sambil diaduk
dan dilakukan secara cepat. Teknik ini sering dilakukan pada masakan Cina dan dipakai
sebagai teknik penyelesaian pada sayuran kontinental.
2. Syarat
Hal yang harus diperhatikan saat menggunakan teknik sautéing :
a. Panaskan pan/ wajan terlebih dahulu sebelum memasukkan bahan makanan. Karena
pemasakan harus dimulai dengan suhu yang tinggi/panas.
b. Jangan memasukkan bahan makanan terlalu banyak ke dalan pan/ wajan.
D. STIR FRYING
1. Pengertian
Stir frying merupakan metode menggoreng cepat pada temperatur yang sangat
tinggi. Stir frying menggunakan sedikit minyak dengan alat wajan yang agak dalam.
Istilah stir menunjukkan bahwa makanan harus di stir (digerakkan, atau dibolak - balik)
secara terus menerus untuk mencegah makanan itu gosong pada salah satu sisinya atau
agar seluruh permukaan makanan matang. Stir frying merupakan teknik memasak yang
banyak digunakan pada masakan China.
2. Pedoman Umum
a. Lemak yang digunakan untuk memasak sebaiknya lemak yang mempunyai titik asap
tinggi.
b. Wajan harus sudah sangat panas sebelum lemak ditambahkan.
c. Stir-frying merupakan metode memasak yang sangat cepat, oleh sebab itu bahan –
bahan harus sudah dipotong – potong dan siap dimasak.
d. Bahan makanan dimasukkan sesuai urutan dari yang proses matangnya lama ke
cepat yaitu dimulai dari bahan makanan hewani, sayur bertekstur keras kemudian
sayur dari daun-daunan yang cepat matang.
e. Setelah proses memasak hampir selesai baru ditambah penambah rasa dan
pengental.
E. PAN FRYING
1. Pengertian
Pan frying merupakan cara menggoreng dengan minyak sedikit dan
mempergunakan frying pan.
2. Keuntungan
Keuntungan menggunakan pan frying adalah lebih praktis, minyak yang diperlukan
lebih sedikit sehingga waktu pemanasan minyak lebih pendek. Pan frying lebih tepat
digunakan apabila jumlah makanan yang dimasak berjumlah sedikit dan bahan makanan
berukuran kecil.
3. Contoh Masakan
Makanan yang dimasak dengan cara ini antara lain telur mata sapi, telur dadar, dll.
F. BAKING
1. Pengertian
Baking ialah memasak makanan di dalam oven tanpa disiram-siram dengan minyak
panas selama proses memasak.
Efek pemasakan dengan teknik ini sama dengan teknik kering lainnya, tetapi tidak
ada penambahan minyak dalam makanan sehingga permukaannya menjadi garing dan
warna yang dihasilkan lebih terkendali. Teknik ini biasanya digunakan untuk produk
pastry. Istilah baking tidak popular untuk menyatakan proses memasak Meat atau
Poultry. Ini berarti tidak ada istilah baked Meat atau Baked Chicken, tetapi ada baked
fish , baked vegetable.
2. Syarat
Untuk melakukan teknik ini perlu memperhatikan beberapa syarat , yaitu sebagai
berikut :
a. Sebelum bahan makanan di masukkan, oven dipanaskan sesuai suhu yang
dibutuhkan
b. Makanan di dalam oven harus diletakkan dengan posisi yang tepat
c. Selama proses baking, suhu harus terus diperiksa
d. Sebelum diangkat dari oven, periksa kembali makanan.
G. GRILLING
1. Pengertian
Grilling adalah teknik mengolah makanan pada grid yang terbuka di atas sumber
panas seperti kayu, listrik dan gas. Teknik grilling hampir sama seperti teknik broiling,
perbedaannya yaitu sumber panas teknik broiling berasal dari atas bahan makanan.
Di dapur profesional, broiling sering menggunakan salamander yang bentuknya
lebih kecil, dan dapat digunakan untuk mengakhiri proses memasak seperti karamelisasi
gula pada Crème brûlée.
Alat yang digunakan pada teknik ini disebut griller dan dilengkapi dengan jeruji
kawat. Jeruji ini berfungsi sebagai penahan bahan makanan yang sedang dimasak/
dipanggang. Selain itu, jeruji juga berfungsi untuk membuat bentuk jeruji pada bagian
makanan yang matang atau gosong. Bagian yang gosong inilah yang menjadi cirri khas
makanan yang diolah dengan cara grilling.
Temperatur pengolahan diatur dengan cara menggerakkan makanan ke tempat
yang lebih panas atau lebih dingin dari alat itu. Bahan makanan yang cocok dengan
teknik grilling adalah daging, ikan, dan ayam.
2. Pedoman Umum
a. Suhu api atau sumber panas lainnya harus tinggi untuk mempercepat timbulnya
kerak di bagian luar makanan. Lapisan kerak ini berfungsi sebagai pelindung juice
menetes keluar.
b. Jeruji kawat harus dalam keadaan panas, bersih dan sudah diolesi dengan minyak
untuk mencegah bahan makanan lengket pada waktu dimasak
c. Hasil makanan yang dipanggang ialah berwarna coklat, renyak di bagian luar dan
juice masih berada di dalamnya.
d. Daging yang dipanggang sebaiknya dalam ukuran yang kecil
e. Bahan yang cocok untuk teknik grilling adalah bahan yang lembut, lembab (juicy)
dan berkualitas baik.
3. Kesalahan metode Grilling
Kesalahan umum dalam memakai metode grilling:
a. Daging tidak di-marinade (rendam) dulu sehingga tidak ada rasanya
b. Nyala api arang belum merata tetapi sudah dipakai
c. Grill tidak dibersihkan dulu dan tidak diolesi minyak
d. Daging matang tidak segera disajikan sehingga menjadi dingin
e. Penambahan arang terlambat dilakukan
f. Kapasitas grill sangat terbatas dibanding jumlah yang harus dimasak
g. Penyalaan arang dilakukan dengan minyak panas, bukan dengan spiritus, sehingga
masakan menjadi bau minyak tanah.
4. Contoh Masakan
a. Fillet steak bordelaise
b. Tournedos Chasseur
c. Grilled darne of salmon
H. GRIDDLING
1. Pengertian
Griddling dilakukan di atas lempeng besi panas disebut griddle dengan atau
tanpa minyak untuk mencegah lengket pada permukannya. Suhu dapat diatur (sekitar
350°F/177°C) dan lebih rendah dari suhu grilling.
2. Contoh Masakan
Masakan yang diolah dengan teknik griddling adalah hotdogs, hamburger, steak, dll.
3. Kesalahan Teknik Griddling
Kesalahan umum yang terjadi pada proses ini adalah bahan makanan sudah ditaruh di
atas griddle ketika griddle belum panas sekali sehingga banyak juice daging yang
keluar atau kurang coklat.
I. ROASTING
1. Pengertian
Roasting adalah memasak makanan dengan panas tinggi dari segala jurusan,
biasanya dilakukan di dalam oven.
Selama proses roasting berjalan, harus disiram lemak berulang kali untuk
memelihara kelembutan daging dan unggas tersebut. Proses ini disebut dengan
basting.
2. Suhu Roasting
Roasting dapat menggunakan suhu rendah, suhu tinggi atau kombinasi antara suhu
rendah dan suhu tinggi disesuaikan dengan keadaan yang diinginkan. Kombinasi suhu
tinggi dan suhu rendah dilakukan pada awal dan akhir proses memasak. Pada awal
memasak, oven dipanaskan dahulu (preheating) dengan suhu tinggi untuk menutup
permukaan daging agar mencegah kehilangan cairan, dan pada saat yang sama juga
diperlukan teknik karamelisasi permukaan. Setelah 10 – 20 menit, suhu diturunkan dan
dilanjutkan dengan roasting sampai matang.
Roasting pada oven dengan suhu rendah (200OF – 325OF), sangat baik digunakan
untuk memasak makanan yang mempunyai bentuk dan ukuran besar seperti kambing,
kalkun atau ayam. Manfaat dari penggunaan cara memasak lambat dengan suhu rendah
adalah mengurangi kehilangan kelembaban bahan makanan dan membuat makanan lebih
matang.
3. Teknik Pengolahan Roasting
Bahan makanan yang biasanya dimasak melalui cara ini adalah bahan makanan
seperti unggas, daging dan hewan buruan yang agak keras. Teknik roasting membuat
daging kehilangan kelembapannya, maka biasanya bahan tersebut memerlukan
penanganan khusus yaitu:
a. Barding
Dibungkus dengan lapisan lemak yang diiris tipis.
b. Larding
Menjahit pita-pita lemak pada daging sebelum diolah.
Kedua proses ini bertujuan untuk menambah kelembapan daging dan berarti pula
melembutkan daging tersebut.
Larding Barding
6. Contoh Menu
a. Roasted Chicken with Gravy
b. Roasted Duckling Bigarade
c. Roasted Beef Jardiniere
d. Roasted Leg of Lamb
e. Roasted Veal Rack
7. Glosarium
Bigarade : Nama sauce yang biasanya disajikan pada hidangan dari duck dan terbuat dari
jenis kulit jeruk yang pahit
Broiling : Teknik memasak dengan sumber panas yang berasal dari atas.
Crème brûlée : Hidangan penutup dari Perancis yang terbuat dari campuran susu, kuning telur
dan gula dan bagian atasnya dilapisi karamel
Fritter : Bahan makanan seperti daging, sayuran, dll yang digoreng dengan adonan
tepung atau tepung panir.
Gravy : Saus yang dibuat dari juice bahan makanan seperti daging yang keluar pada
saat pemasakan
Juice : sari makanan
Marinade : Merendam bahan makanan dalam bumbu
Salamander : Oven dengan sumber panas yang berasal dari atas
V. TEKNIK PENGOLAHAN MAKANAN PANAS
BASAH (MOIST HEAT COOKING)
Kompetensi Inti
- Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Tata Boga pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
- Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Tata
Boga. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang
terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar
Menerapkan berbagai teknik pengolahan makanan
Uraian Materi
Teknik pengolahan panas basah (moist heat) adalah mengolah bahan makanan
dengan bantuan cairan untuk mematangkannya. Cairan yang digunakan berupa kaldu , air,
susu, wine, santan atau dapat juga uap. Teknik pengolahan panas basah ini memiliki
berbagai macam cara, yaitu :
1. BOILING
a. Pengertian
Boiling adalah proses memasak makanan di dalam air mendidih, atau memasak
makanan berbasis pada cairan seperti kaldu, santan atau susu yang direbus. Ketika
bahan cair dipanaskan sampai titik didih (100°C), maka terjadi vaporisasi
(penguapan) cairan secara cepat.
b. Prinsip Dasar
Bahan makanan yang diolah dengan teknik boiling yaitu sayuran, daging dan
umbi-umbian, pasta, dll.
1) Sayuran (Vegetable)
Sayuran dimasukkan ke dalam air mendidih yang terlebih dahulu diberi
garam. Saat proses boiling berlangsung biarkan panci tetap terbuka, sehingga
warna sayuran tetap hijau/segar. Jika sayuran telah matang, segera masukkan ke
dalam air dingin. Hal ini dilakukan untuk menghentikan proses pematangan
lebih lanjut dan menjaga sayuran supaya tidak over cooking. Kriteria hasil
sayuran dengan metode boiling adalah empuk/lembut,warna tetap hijau/segar
dan tidak luntur.
2) Daging dan Unggas
Cairan yang akan digunakan untuk merebus daging dan unggas harus
sudah mendidih terlebih dahulu. Tujuannya ialah untuk mengerutkan bagian
permukaan daging atau unggas yang nantinya berfungsi sebagai pelindung
keluarnya sari daging (juice) selama proses perebusan.
3) Pasta
Merebus pasta harus dalam air yang mendidih dan diberi sedikit
minyakagar tidak lengket satu sama lain. Setelah tingkat kematangan sudah pas
(al dente) maka pasta dapat disiram dengan air es untuk menghentikan proses
pemasakan.
c. Keuntungan
Keuntungan yang diperoleh pada saat menggunakan metode boiling adalah:
1). Bahan makanan menjadi lebih mudah dicerna.
2). Metode ini sesuai untuk memasak dalam skala besar.
3). Memperoleh flavour khas dari zat yang terkandung dalam bahan makanan.
4). Metode cukup aman dan sederhana, dapat membunuh bakteri pathogen
5). Nilai gizi dan warna sayuran hijau dapat dipertahankan secara maksimum ketika
waktu memasak diminimalis dan api diperbesar.
6). Panas yang tinggi selama proses perebusan dapat membuat sayuran cepat
matang meskipun waktu memasak cuma sebentar.
d. Kelemahan
1). Kehilangan vitamin yang mudah larut dalam air. Contohnya vitamin C dan B
kompleks.
2). Air perebus terkontaminasi oleh lapisan panci yang dapat larut. Oleh sebab itu,
bahan dan alat perebus harus sesuai sehingga tidak menimbulkan reaksi yang
berbahaya. Alat-alat masak yang terbuat dari pirex, stainless steel, dan
aluminium cukup aman digunakan, sedangkan alat masak yang terbuat dari besi
atau tembaga kurang bagus digunakan karena besi mudah berkarat.
3). Makanan terlihat kurang menarik apabila proses perebusan lama karena terjadi
perubahan warna sayuran hijau menjadi kusam dan kekuning-kekuningan.
2. BLANCHING
a. Pengertian
Blanching adalah teknik memasak dengan cara merebus sayuran ke dalam air
yang telah mendidih dalam waktu cepat. Blanching sering digunakan dalam proses
persiapan (preparing) bahan makanan (sayur atau buah) yang akan diolah lebih
lanjut menjadi bentuk makanan lain.
b. Tujuan
Tujuan blanching adalah sebagai berikut:
1). Membebaskan bahan dari kotoran
2). Membebaskan bahan dari minyak yang melekat
3). Membebaskan daging dari lemak atau kotorannya
4). Bahan memiliki karakter tidak boleh direbus terlalu lama
5). Untuk membantu menghilangkan kulit bahan itu, contohnya tomat
c. Prosedur Pengolahan
Bahan makanan yang diblanch dimasukkan ke dalam air mendidih selama 1-
2 menit. Setelah direbus, sayur atau buah yang diblanching segera diangkat dan
dicelupkan ke dalam air es untuk menghentikan proses pemasakan lanjut. Proses ini
menjamin warna sayuran hijau tetap berwarna hijau setelah mengalami proses
pengolahan
3. POACHING
a. Pengertian
Poaching berada di antara simmering dan boiling yaitu proses merebus bahan
makanan yang dilakukan dengan perlahan-lahan. Api yang digunakan untuk teknik
poach berpanas sedang sehingga gelembung air perebus kecil-kecil dan bergerak
perlahan-lahan (slowbubling)
Temperatur air berkisar 90OC. Proses pematangan bahan yang direbus dengan
teknik poaching berjalan lambat.
b. Syarat
Untuk melakukan poaching, perlu memperhatikan syarat-syarat berikut :
1. Suhu poaching di bawah titik didih
2. Cairan yang digunakan sesuai dengan banyaknya bahan makanan
3. Makanan harus tertutup dari cairan
4. Peralatan untuk poaching harus bersih dan tidah luntur
c. Prinsip Dasar
1). Egg (Telur)
Untuk mem-poach telur, tuang cuka ke dalam air perebus untuk
mempercepat putih telur membeku. Kemudian pecahkan telur dan taruh di
dalam mangkok. Masukkan telur ke dalam air panas, hampir mendidih. Simmer
telur sampai matang, sambil rapikan bagian pinggirnya.
2). Fish
Ikan dapat di-poach dalam dua bentuk yaitu dalam bentuk utuh dan bentuk
potongan, tergantung jumlah porsi yang diinginkan.
Ikan utuh di-poach mulai dari air dingin. Ikan diletakkan dalam alat masak
beserta bumbu-bumbu dan air kemudian dididihkan bersama-sama hingga
matang. Tujuannya adalah agar ikan matang hingga ke dalam dan tidak hancur
setelah matang.
Ikan yang dusah dipotong sesuai porsi, di-poach dalam air yang sudah
mendidih. Ikan dimasukkan dalam air rebusan bumbu dan sayuran pemberi
aroma. Ikan kemudian di-simmer sampai matang. Tujuannya adalah agar terjadi
lapisan daging yang berkerut di bagian luar sebagai penahan keluarnya juice
daging ikan selama proses poaching ini berlangsung.
d. Contoh Hidangan
Bahan makanan yang dapat diproses dengan metode poaching adalah daging,
unggas, ikan, buah, dan telur. Contoh masakannya adalah ....
1). Poached Egg
2). Poach Egg Benedict
3). Poach Egg Florentine
4). Poach Fish Duglere
5). Poach Darne of Salmon
4. SIMMERING
a. Pengertian
Simmering adalah teknik memasak makanan dalam cairan panas yang dijaga
pada titik didih air yaitu rata-rata pada suhu 100°C (212°F). Simmering termasuk
teknik boiling tetapi api yang digunakan untuk merebus kecil dan mantap karena
proses memasak yang dikehendaki berlangsung lebih lama.
b. Tujuan
Tujuan merebus dalam waktu lama (simmer) adalah agar nutrisi pada bahan
yang direbus keluar sampai tuntas dan bersatu dengan cairan perebus.
Pada saat membuat kaldu, simmer diperlukan pada proses menjernihkan kaldu.
Busa yang dihasilkan dari ekstrak daging yang direbus akan mudah diambil pada
permukaan air mendidih yang tidak terlalu banyak bergolak.
Bulatan bakso juga dapat masak dengan sempurna (tidak pecah) apabila dimasukkan
pada air perebus pada suhu simmering.
Ketika memasak sayur, simmer dilakukan untuk menunggu bahan yang
dimasak matang dan agar bumbu masakan meresap ke dalam bahan makanan.
Mengolah masakan yang berkuah santan juga menggunakan teknik ini supaya
santan yang direbus tidak pecah.
5. BRAISING
a. Pengertian
Braising berasal dari bahasa Perancis ‘braiser’ yaitu teknik memasak dengan
pemanasan lembab/basah (moist heat).
Teknik braising adalah teknik merebus bahan makanan dengan cairan sedikit,
kira-kira setengah dari bahan yang akan direbus dengan panci tertutup dan api kecil
secara perlahan-lahan.
b. Tahapan Teknik Braising
Tahap awal proses pengolahan dengan teknik braising dimulai dengan cara
membakar (searing) atau memanggang (roasting) bahan makanan sampai
permukaannya berwarna coklat. Setelah permukaan makanan tersebut berwarna
coklat, bahan makan yang diolah dengan braising diberi cairan kemudian dimasak
dengan suhu rendah dalam panci tertutup (direbus) atau dioven dalam pan yang tertutup.
Aroma bahan yang dipanggang atau dibakar menjadi lebih enak dan flavornya
meningkat. Panas tidak langsung di dalam oven akan memasak makanan dengan hasil
yang lebih bagus dan merata kematangannya.
Setelah proses braising selesai, sisa cairan yang terdapat pada pan dapat digunakan
untuk membuat saus. Teknik olah braising akan menghasilkan cairan masakan dari
campuran berbagai flavor makanan yang dimasak.
c. Tujuan
Braising bertujuan untuk melunakkan bagian jaringan ikat dan kolagen daging
yang sulit dipotong agar menjadi lebih mudah dipotong.
d. Syarat
Teknik braising dapat digunakan untuk mengolah berbagai makanan dengan
memperhatikan berbagai syarat. Bahan makanan yang dapat diolah dengan teknik
braising yaitu daging, unggas dan sayuran.
Syarat-syarat menggunakan teknik braising, yaitu sebagai berikut :
1). Bahan yang akan dimasak (daging) ditumis dengn mentega hingga berwarna
kecoklatan
2). Teknik merebus dalam cairan yang sedikit. Cairan yang digunakan kurang dari
2/3 bagian bahan
3). Cairan pada proses braising dipakai untuk saus pada saat menghidangkan
4). Selama proses braising berlangsung, boleh ditambah cairan bila telah
berkurang.
e. Contoh Masakan
Contoh masakan dengan teknik olah braising adalah:
1. Braised beef bourguignon
2. Braised Rolled Cabbage
3. Braised Greenbeans
4. Babi Genyol (braised pork)
5. Ingkung
6. Bacem
6. STEWING
a. Pengertian
Stewing adalah teknik pengolahan bahan makanan padat yang dimasak
dalam air atau berbasis cairan, serupa dengan simmering dan kemudian disajikan
tanpa dikeringkan. Bahan makanan yang dimasak dengan stew merupakan
kombinasi berbagai jenis bahan makanan nabati dan hewani. Satu resep masakan
stew misalnya menggunakan bahan-bahan seperti buncis dan brokoli, buah (cabe,
tomat) daging, ayam, sosis, dan seafood.
Pada proses stewing ini, cairan yang dipakai yaitu susu, santan dan kaldu
(stock). Bumbu-bumbu dan penyedap rasa ditambahkan selama proses memasak
berlangsung. Suhu perapian relatif rendah pada temperatur simmered bukan boiled
agar flavor bahan makanan menyatu.
b. Syarat
Untuk melakukan teknik ini perlu memperhatikan beberapa syarat berikut :
1. Makanan yang dimasak dengan proses stewing ini seharusnya tidak tertutup
seluruhnya oleh air rebusan.
2. Proses stewing harus berlangsung perlahan-lahan
3. Biasanya makanan dan cairan dihidangkan bersama-sama
c. Pedoman Umum
1. Kaldu harus sama atau terbuat dari bahan bakunya
2. Tidak terlalu kental
3. Dikombinasikan dengan sayuran
4. Disajikan panas dengan casserole atau soup plate
5. Harus ada penonjolan pada salah satu bumbunya misalnya
6. Memiliki warna yang khas
7. STEAMING
a. Pengertian
Steam adalah proses memasak lembab/basah, dengan panas dari uap air atau
dikenal dengan istilah mengukus. Bahan makanan diletakkan pada steamer atau
pengukus, kemudian uap air panas akan mengalir ke sekeliling bahan makanan yang
sedang dikukus.
b. Syarat
Untuk melakukan teknik ini perlu memperhatikan beberapa syarat berikut :
1. Alat pengukus harus dipanaskan terlebih dahulu di atas air hingga mendidih dan
mengeluarkan uap.
2. Kapasitas alat pengukus harus disesuaikan dengan jumlah bahan yang akan
dikukus.
3. Makanan harus dibungkus apabila tidak membutuhkan sentuhan uap air
langsung.
4. Air untuk mengukus harus mencukupi. Jika air kukusan habis, makanan yang
dikukus akan beraroma hangus.
5. Untuk hasil yang baik, waktu pengukusan harus tepat.
Sumber :
Budiningsih, Annayanti. 2008. Restoran. Bogor. Yudhistira
Ekawatiningsih, Prihastuti dkk. 2008. Restoran Jilid I1. Jakarta. Departemen Pendidikan
Nasional
Sudira, Bagus Putu. 1996. Tata Boga. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional