Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Haiqal

NIM : 1802101010128

Kelas : 03

Mata Kuliah : Kesmavet

Pengawasan Kesmavet di Produksi Ayam Broiler

A. Kesehatan Ayam Broiler

Faktor yang sangat berpengaruh pada kesehatan ternak adalah lingkungan, jika lingkungan
disekitar kandang kotor akan memudahkan berkembangnya penyakit yang menyerang ayam
broiler. Usaha yang dilakukan dimulai dari awal baik sanitasi dan vaksinasi. Sanitasi
dilakukan sebelum ayam datang dengan membersihkan lingkungan kandang dan kandang.
Feses yang tertinggal dalam kandang dikemas dalam karung yang kemudian akan dijual
sebagai pupuk kandang. Kandang dicuci dengan air dan disikat setelah kering kemudian
disemprot dengan desinfektan Biosep kemudian diberi dikapur dan diistirahatkan selama
seminggu. Pembersihan kotoran pada lantai kandang berguna untuk menghindari
terjangkitnya wabah penyakit, karena ada kotoran yang tidak tertembus disinfektan
(Murtidjo, 1992).

B.Sanitasi (Pembersihan dan Desinfeksi)

Tindakan yang sering dilakukan peternak untuk menjaga farm dari infeksi penyakit adalah
sanitasi. Sanitasi merupakan tindakan untuk membunuh patogen atau bibit penyakit. Sanitasi
yang paling sering dilakukan peternak adalah dengan desinfeksi atau penyemprotan kandang
menggunakan desinfektan

C.Isolasi                                                                                        

Menurut (Darmawan, 2009), isolasi merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk
memisahkan ayam dari serangan kuman pathogen penyebab penyakit dan menghindari
penularan penyakit dari ternak yang sakit ke ternak yang sehat untuk memudahkan dalam
pengobatan. Ayam sakit harus ditempatkan dalam kandang tersendiri atau kandang karantina
yang jauh dari ayam sehat.

D.Vaksinasi

Vaksinasi merupakan upaya memasukan bibit penyakit yang telah dilemahkan atau telah mati
kedalam tubuh unggas yang sehat untuk memperoleh kekebalan penyakit tertentu. Menurut
Abidin (2002) vaksinasi pasif adalah proses memasukan bibit penyakit yang sudah mati,
sedangkan vaksinasi aktif adalah proses memasukan bibit penyakit yang sudah dilemahkan
ke dalam tubuh ayam, baik melalui injeksi, campuran air minum, maupun tetes mata. Vaksin
digunakan dengan tujuan untuk mencegah penyakit asal virus, misalnya ND dan Gumboro
(Rasyaf, 2007).

 E.MANAJEMEN PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN PENYAKIT

Manajemen pencegahan dan penanggulangan penyakit  merupakan salah satu kunci sukses
usaha peternakan ayam broiler secara komersil. pencegahan dan penanggulangan penyakit
mutlak dilakukan, apalagi iklim di Indonesia termasuk iklim tropis hingga faktor stress
sebagai pemicu terjadinya penyakit cukup tinggi, waktu setiap satu siklus pemeliharaan ayam
broiler komersil sangat pendek, biasanya jika ayam terinfeksi penyakit, sampai proses
pemanenan, performa ayam menjadi jelek dan harga jual menjadi murah.

F.Biosecurity

Biosecurity adalah suatu tindakan untuk menghindari kontak antara hewan dan
mikroorganisme dan merupakan pintu pertahanan pertama dalam upaya pengendalian
penyebaran suatu penyakit.

Biosekuriti mencakup tiga hal utama :yaitu (1) Meminimalkan keberadaan penyebab
penyakit, (2) Meminimalkan kesempatan agen penyakit berhubungan dengan induk semang
dan (3) Membuat tingkat kontaminasi Lingkungan oleh agen penyakit seminimal mungkin.
Selanjutnya bila biosekuriti dilihat dari segi hirarki terdiri atas tiga komponen yaikni
biosekuriti konseptual, biosekuriti structural dan biosekuriti operasional.

Penerapan biosecurity sangat diperlukan mulai pada awal pemeliharaan unggas di kandang
sampai pada saat penjajaan di pasar. Beberapa hal yang harus dipedomani terhadap prinsip
biosecurity yang tepat adalah sebagai berikut :

1. Setiap kendaraan pengangkut unggas yang masuk dan keluar kandang atau tempat
penampungan unggas harus di desinfektan.

2. Setiap unggas yang datang harus dilengkapi dengan surat keterangan kesehatan hewan
(SKKH) yang dibuat oleh dokter hewan berwenang di daerah asal unggas.

3. Setiap unggas yang datang harus mendapat pemeriksaan antemortem oleh petugas
dibawah pengawasan dokter hewan yang berwenang.

4. Hasil pemeriksaan kesehatan unggas yang datang wajib didokumentasikan dan


dilaporkan secara berkala setiap bulan kepada dokter hewan berwenang.

5. Setiap kandang dilengkapi dengan peralatan makan dan minum khusus

6. Membersihkan kandang atau penampungan unggas dari limbah padat unggas.

7. Melakukan pengosongan kandang atau penampungan unggas satu hari dalam dua
minggu untuk proses pembersihan dan desinfektan.

8. Mencegah masuknya kucing, anjing, burung liar dan hewan pengganggu lainnya
dalam kandang atau penampungan unggas 

Anda mungkin juga menyukai