KELOMPOK 1
Nama/NIM:
-Muhammad Haiqal (18-128)
-M. Alfajri Erutama Sirait (18-106)
-Muhammad Rizki Ramadhani(184)
-Karunia Ulfa Mahera(18-023)
-M. Yusuf (18-037)
-Ainnayah Salsabillah (17-057)
-Sonia Melati Suganda (17-179)
Anti-bakteri
Tanaman pahitan
Tanaman pahitan adalah tanaman-tanaman yang dikonsumsi menimbulkan rasa pahit di lidah. Walaupun rasanya yang
pahit biasanya tumbuhan-tumbuhan ini memiliki banyak manfaat. Beberapa jenis dari tanaman tersebut adalah?
1. Brotowali (Tinospora crispa)
Brotowali adalah salah satu jamu pahit yang sudah banyak digunakan masyarakat dalam pengobatan. Brotowali
berkhasiat dalam menyembuhkan penyakit diabetes, malaria hingga kolesterol. Brotowali memiliki bahan aktif atau
kandungan yaitu alkaloid berberin di mana berberin dapat merusak dinding peptidoglikan bakteri sehingga menghambat
pertumbuhan bakteri.
Flavonoid yang terkandung dalam batang brotowali berdasarkan (Ahmad et al., 2016) yakni apigenin, diosmetin,
kuersetin dan genkwanin bekerja sebagai antibakteri yakni dengan membentuk senyawa kompleks dengan protein
ekstraseluler yang terlarut sehingga dapat merusak membrane sel bakteri dan diikuti dengan keluarnya senyawa
intraseluler. Cara pemberiannya adalah dengan merebus batang atau daunnya lalu di minum.
2. Binahong (Anredera cordifolia)
Binahong adalah tumbuhan yang biasanya digunakan masyarakat Indonesia sebagai obat hipertensi. Tetapi daun ini bisa
juga menjadi antibakteri yang baik yang mempercepat penyembuhan luka. Flavonoid, saponin dan tannin di dalamnya
mampuh menghambat metabolisme bakteri dan mempercepat penyembuhan luka (terutama luka bakar). Daun binahong
direbus lalu ekstrak dan airnya di minum menjadi aktioksidan. Selain hipertensi dan luka bakar, daun binahong bagus juga
dalam penanganan diabetes mellitus.
3. Jarak Pagar (Jatropha curcas)
Bagian obat pada jarak pagar ada pada ekstrak minyaknya yang tinggi akan asam palmitat. Jarak pagar berkhasiat untuk
menyembuhkan beberapa penyakit seperti muntaber, diare, kandidiasis dan sakit gigi. Cara penggunaannya adalah pada
kasus muntaber, daun jarak diremas bersama daun astragalus dan daun sirsak lalu di ambil estraknya dan diminum.
4. Biji Buah Pinang (Areca catechu)
Buah pinang merupakan buah yang terkesan pahit namun sangat terkenal di Asia. Biji buah pinang memiliki bahan aktif
yaitu amida polifenol. Amida polifenol dapat menangkal radikal bebas serta menghambat metabolisme bakteri dalam
tubuh. Biji ini juga berkhasiat dalam mengobati diare. Biji buah pinang dikonsumsi dengan cara bijinya dikunyah hingga
halus lalu ditelan.
5. Bunga papaya (Carica papaya)
Bunga papaya merupakan tumbuhan yang pahit yang juga berguna sebagai antibakteri. Kandungan papain dan polifenol di
dalam bunga papaya dapat menghambat aktivitas bakeri serta perkembang biakannya di dalam tubuh. Bunga papaya dapat
diberikan dengan cara dibuat menjadi hidangan atau dapat direbus lalu di makan mentah.
Tanaman steroid
Rimpang merupakan batang dari tumbuhan yang menjalar hingga ke akarnya
1. Daun sirih (Piper betle)
Daun sirih mengandung minyak asiri 0.8-1.8 % (terdiri atas chavikol, chavibetol (betel phenol), allylpyrocatechol
(hydroxychavikol), fenil propana, tanin, diastate, karoten, tiamin, riboflavin, asam nikotinat, vitamin C, gula, pati, dan
asam amino. Klavikol yang menyebabkan sirih berbau khas dan memiliki klasiat antibakteri (daya bunuh bakteri lima
kali lebih kuat daripada fenol biasa) serta imonomodulator. Daun sirih dapat dikonsumsi begitu saja atau air rebusannya
diminum. Daun sirih efektif dalam menangani diare, streptococcosis dan staphylococcosis.
2. Kumis kucing (Orthosiphon aristatus)
Kumis kucing memiliki kandungan sinensetin dan tetramethoxy-flavon yang berfungsi untuk melancarkan saluran
perkencingan juga membunuh bakteri-bakteri pada saluran V.U. Tanaman kumis kucing diberikan dengan cara merebus
daun atau bunganya lalu meminum air rebusannya.
3. Kemiri (Aleurites moluccanus)
Hambiri, kemili atau miri merupakan salah satu tanaman steroid yang sering kita gunakan sebagai bumbu masakan.
Kemiri memiliki kandungan asam palmitat, asam oleat dan linoleat di mana ekstrak minyaknya sangat baik untuk
mempercepat penyembuhan luka atau menjadi obat diare hingga demam. Biji kemiri direbus lalu dijemur hingga kering
dan diperas hingga keluar minyaknya. Penggunaannya yaitu minyaknya dapat dioles di daerah luka atau yang terkena
jamur/ lesi.
4. kunyit (Curcuma domestica)
Bahan aktif: minyak asiri, curcumin, turmeron, tholmethyl carbinol
Khasiat: obat diare, masuk angin, kanker, darah tinggi, jantung
Kegunaan: bumbu masak dan makanan
Cara menggunakan: direbus, diblender atau dimasukkan ke makanan
5. Jarak cina (Jatropha multifida)
Bahan aktif: alkaloid jatrophine
Khasiat: obat diare
Kegunaan: dapat dibuat teh, atau bumbu masak
Cara menggunakan: tumbuhan direbus lalu di minum airnya
Rempah-rempah
1. Bawang Putih (Allium sativum)
Daerah: Jawa Tengah
Bahan aktif: alliin dan allicin
Khasiatnya: Salah satunya khasiatnya adalah menjadi tanaman herbal pembunuh virus. Bawang putih dapat membasmi
virus penyebab pilek, influenza, dan Human Papilloma Virus (HPV).Bawang putih juga mampu meningkatkan sistem
kekebalan tubuh dengan menstimulasi sel pelindung tubuh.
Kegunaan: Menjaga kesehatan jantung, menjaga kesehatan saluran pernafasan, mencegah kanker, menurunkan tekanan
darah, mengurangi kelelahan, dll.
Cara penggunaanya: Anda cuci dan kupas bawang putih. Kemudian, Anda kukus bawang putih selama beberapa menit.
Anda makan satu siung bawang putih kukus dua kali sehari.
2. Madu (Apis)
Daerah: Indonesia bagian timur
Bahan aktif: Kandungan aktif pada madu terdiri dari polyphenolic compound lebih dari 150 substansi termasuk phenolic
acid, flavonoids, flavonols, catechins, dan derivate cinnamic acid. Flavonoid merupakan senyawa kimia yang bersifat
antibakteri, antifungal, antiviral, antioksidan dan anti inflamasi.
Khasiatnya: menangkal radikal bebas, meningkatkan imunitas tubuh, meredakan batuk, menjaga kesehatan jantung, dll.
Kegunaan: energy booster, membuat tidur makin nyenyak, menurunkan tekanan darah, menjaga kadar kolesterol, dll.
Cara penggunaanya: mencampurkan madu ke dalam the, mencampurkan madu ke dalam roti
3. Jahe (Zingiber officinale)
Daerah: Pulau Jawa
Bahan aktif: Jahe mengandung zat gingerol, flavonoid, agen antibakteri, agen anti peradangan, dan lainnya.
Khasiatnya: Antipenuaan dan kanker, meredakan nyeri haid, memperkuat sistem imun, menangkal infeksi bakteri dan
virus, meredakan sakit otot, dll.
Kegunaan: Mencegah masalah pencernaan, membantu mengatasi radang otot, meningkatkan kesuburan pria, dll.
Cara penggunaan: Sajikan dalam gelas air panas lalu kocokagar menyatu
4. Cengkeh (Syzygium aromaticum)
Daerah: Indonesia bagian timur
Bahan aktif: kandungan senyawa yang terdapat berupa minyak atsiri (eugenol, caryophilenne, furfural, vanillin, methyl
salicylate, pyrocatechol, methyl ketone, & valeric aldehydes, eugenin, isoeugenitol, isoeugenitin, eugenitin, tannin,
mucilage, sitosterol, estigmaterol, resins, cellulose, pinene, oleanolic acid, & fixed oil. Eugenol adalah senyawa bioaktif
utama dari cengkih. Eugenol terdapat sebanyak 9381–14650 mg/100 g cengkih.
Khasiatnya: Membantu mengatasi ejakulasi dini, menurunkan kadar gula darah, memperlancar pencernaan, dll.
Kegunaan: Dapat mengurangi nyeri gigi
Cara penggunaan: tuangkan minyak cengkeh ke kapas, lalu oleskan ke gigi yang terasa sakit
5. Ginseng (Panax)
Daerah: Korea
Bahan aktif: Dua jenis ginseng yang umum ditemukan, yaitu ginseng Amerika (Panax quinquefolius) dan ginseng Korea
atau Asia (Panax ginseng). Meski berbeda jenis ginseng, secara umum manfaat ginseng berasal dari kandungan zat aktif
yang sama, yakni ginsenosida dan gintonin. Kedua kandungan zat tersebut dipercaya menawarkan berbagai manfaat
ginseng untuk kesehatan.
Khasiatnya: Meredakan stres, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengurangi peradangan, dll.
Kegunaan: Mencegah penuaan dini
Cara penggunaanya: rebus ginseng hingga terasa empuk, lalu di kunyah.
Umbi-umbian
1. Talas (Colocasia esculenta)
Bagian yang digunakan: Daun dan akar
Bahan aktif: Flavonoid dan etanol
Khasiat: Obat diare, muntaber, enteritis, obat DM
Kegunaan: Bahan makanan serta masakan
Cara menggunakan: daun dapat direbus lalu diminum esktrak atau airnya, akarnya dapat dimakan
2. Suweg (Amorphophallus paeoniifolius)/ porang
Bahan aktif: alkaloid
Khasiat: meredakan diare, muntaber, asam lambung, maag
Kegunaan: bahan makanan, obat tradisional
Cara menggunakan: dapat direbus dan dapat juga dimakan mentah tetapi direbus lebih dianjurkan untuk menghilangkan racun yang ada
pada kulit akar
3. Bawang merah (Allium cepa)
Bahasa daerah: bawang abang mirah (aceh), pia (batak)
Bahan aktif: allisin (menghambat pertumbuhan bakteri), flavonoid, fitosterol, pectin (menurunkan kadar kolesterol), saponin
(antikoagulan)
Khasiat: antibiotik, obat diare, mengatasi sariawan (candidiasis), mengatasi otitis eksterna
Kegunaan: antikoagulan, bumbu masak, pelengkap makanan
Penggunaan: potong belah menjadi dua lalu cairannya dioles dibagian yang terkena infeksi seperti sariawan, pembengkakan, dll. Pada
otitis eksterna diletakkan di luar lubang telinga.
4. Uwi (Dioscorea alata)
Bahan aktif: flavonoid
Khasiat: dapat menjadi obat diabetes dan antiseptik mempercepat penyembuhan luka, obat kolesterol
Kegunaan: Bahan makanan terutama pengganti nasi untuk orang diet, pakan ternak
Penggunaan: Dapat direbus lalu dimakan atau meminum air rebusannya
5. Kentang (Solanum tuberosum)
Bahasa daerah: sabrang jawa (bali), keteki jawa (sumba)
Bahan aktif: Flavonoid dan klindamisin yang berfungsi sebagai bakterisid menghambat pertumbuhan bakteri
Khasiat: Antibiotik, obat diabetes dan kolesterol
Kegunaan: Membantu pencernaan, mengontrol gula darah, bahan makanan
Penggunaan: Dapat dikukus lalu dimakan atau digoreng menjadi bahan makanan
Rimpang
1. Lengkuas (Alpinia galangal)
Bahan aktif: galangin, asam felonik, polifenol
Khasiat: obat diare dan masuk angina, penyembuh luka kulit, obat artritis, obat darah tinggi dan kolesterol
Kegunaan: bahan masak dan makanan
Cara menggunakan: direbus lalu diminum air rebusannya
2. Kunyit (Curcuma domestica L)
Bahan aktif: minyak asiri, curcumin, turmeron, tholmethyl carbinol
Khasiat: obat diare, masuk angin, kanker, darah tinggi, jantung
Kegunaan: bumbu masak dan makanan
Cara menggunakan: direbus, diblender atau dimasukkan ke makanan
3. Temulawak (Curcuma zanthorrhiza)
Bahan aktif: curcuminoid
Khasiat: obat diare, penyembuh luka, masuk angina, gastritis
Kegunaan: bumbu masak, obat dan makanan
Penggunaan: direbus, dibakar, dijadikan bubuk
4. Jahe (Zingiber Officinale)
Daerah: Pulau Jawa
Bahan aktif: Jahe mengandung zat gingerol, flavonoid, agen antibakteri, agen anti peradangan, dan lainnya.
Khasiatnya: Antipenuaan dan kanker, meredakan nyeri haid, memperkuat sistem imun, menangkal infeksi
bakteri dan virus, meredakan sakit otot, dll.
Kegunaan: Mencegah masalah pencernaan, membantu mengatasi radang otot, meningkatkan kesuburan
pria, dll.
Cara penggunaan: Sajikan dalam gelas air panas lalu kocokagar menyatu
5. Kencur (Kaempferia galangal)
Bahan aktif: Etil p-metoksisinamat, sineol, alkaloid
Khasiat: obat radang tenggorokan, artritis, salmonellosis, streptococcosis
Kegunaan: jamu (obat tradisional), bumbu masak dan makanan, meningkatkan kesuburan, bahan pakan
ternak
Penggunaan: direbus lalu diminum
Gambar
Metabolit sekunder
Sebagian kecil karbon, nitrogen, dan energi juga digunakan untuk mensintesis molekul organik yang tidak
memiliki peran secara langsung dalam pertumbuhan dan perkembangan, dinamakan metabolit
sekunder(Croteauet al.,2015).
Metabolit sekunder pada tumbuhan memiliki beberapa fungsi yaitu:
1) pertahanan terhadap virus, bakteri, dan fungi; tumbuhan kompetitor; dan yang terpenting adalah terhadap
herbivore
2) atraktan (bau, warna, rasa) untuk polinator dan hewan penyebar biji
3) perlindungan dari sinar UV dan penyimpanan-N
Metabolit sekunder yang menghambat pertumbuhan bakteri diantaranya adalah
1. Terpen
Terpenatau terpenoid, merupakan kelas MS terbesar dengan ciri pada umumnya tidak larut air. Terpen disintesis
dari asetil-CoA atau intermediet glikolisis dan dibentuk oleh penggabungan unit-unit isopren berkarbon
lima. Senyawa-senyawa terpenoid memiliki sifat antimikroba, antijamur, antivirus, antiparasit,
antihiperglikemik, antialergenik, antiradang, antipasmodik, imunomodulator, dan kemoterapetik,bermacam-
macam tergantung pada jenisnya. Sejumlah tumbuhan mengandung campuran monoterpenvolatil dan
seskuiterpen, yang disebut dengan minyak atsiri (essential oils) dengan karakteristik aroma pada daunnya.
Pepermin, lemon, kemangi, dan saga merupakan contoh tumbuhan yang mengandung minyak atsiri.
2. Senyawa fenolik
Fenolik tumbuhan merupakan kelompok yang secara kimiawi heterogen, hampir 10.000 berupa senyawa
tunggal: (1) ada yang hanya larut di Asam mevalonatMetileritritol fosfatDimetilalil PP (DMAPP) (C5)Isopentenil PP
(IPP) (C5)Hemiterpen (C5)Monoterpen (C10)IridoidSeskuiterpen (C15)Diterpen (C20)Sesterterpen (C25)Triterpenoid
(C30)Steroid (C18-C30)Tetraterpen (C40)Karotenoid 12pelarut organik,
(2) ada yang berupa asam-asam karbosilat dan glikosida yang larut air
(3) yang lain merupakan polimer tak larut berukuran besar
Senyawa fenolik terdiri dari berbagai kelompok: flavonoid sederhana, asam-asam fenolat, flavonoid kompleks, dan
antosianin
Senyawa fenolik biasanya dikaitkan dengan respon pertahanan pada tumbuhan. Meskipun demikian senyawa
fenolik juga berperan penting dalam proses-proses lain, misalnya atraktan zat untuk mempercepat polinasi,
warna untuk kamuflase dan pertahanan terhadap herbivor, dan aktivitas antibakteri dan antifungi (Alasalvar et al., 2001;
Acamovic & Brooker, 2005; Edreva et al., 2008).
Analgesik
Salah satu tumbuhan yang berkhasiat adalah daun kayu putih (Melaleuca trichostachya Lindl.) dari familia Myrtaceae.
Tanaman kayu putih pertama kali ditemukan di kawasan pantai daerah tropik lembab yang panas. Tanaman ini dapat
tumbuh di berbagai kondisi lingkungan, namun lebih dapat bertahan di dataran pantai yang berawa, bahkan kadang-
kadang ditemukan di daerah yang tergenang air selama musim hujan pada kedalaman lebih dari satu meter.
Di Indonesia, khususnya di Pulau Buru dan Pulau Seram pohon kayu putih tumbuh alami secara melimpah, mencapai
ratusan ribu hektar. Pohon kayu putih di Pulau Buru sangat mudah tumbuh, seperti deretan ilalang yang muncul pada
lahan-lahan yang tidak tergarap. Sebagian besar lahan yang ada di Pulau Buru ditumbuhi oleh pohon kayu putih,
sehingga Pulau Buru terkenal sebagai salah satu pulau penghasil minyak kayu putih (cajuputi oil).
Hampir semua bagian tanaman ini (kulit batang, daun, ranting, dan buah kayu putih) dapat dimanfaatkan sebagai obat.
Kandungan daun kayu putih sineol, melaleucin, minyak atsiri yang terdiri dari terpineol, cineol dan lignin.
Kandungan daun kayu putih yang mempunyai efek analgetik adalah terpineol.
Secara empirik, daun kayu putih berkhasiat untuk menghilangkan bengkak dan nyeri (analgetika). Khasiat lain dari daun
kayu putih antara lain untuk sakit radang usus, diare, reumatik, asma, radang kulit ekzema, insomnia dan sakit kepala.
Pengobatan dapat dilakukan dengan meremas daun kayu putih lalu diletakkan pada bagian tubuh yang sakit atau dapat
juga dilakukan dengan meminum rebusan daun kayu putih ini
Antipiretik
Tanaman dadap serep (Erythrina lithosperma Miq.) termasuk dalam famili papilonaceae
merupakan tanaman yang memiliki banyak sekali khasiat sebagai obat tradisional.
Dadap serep tumbuh pada tempat terbuka dan cukup air. Tumbuh didaerah pegunungan
dengan ketinggian 1500 m diatas permukaan laut.
Daun tanaman dadap serep bermanfaat sebagai obat demam bagi wanita (demam nifas),
pelancar ASI, perdarahan bagian dalam, sakit perut, mencegah keguguran, serta kulit
batang digunakan sebagai pengencer dahak.
Ekstrak daun dadap serep (Erythrina lithosperma Miq.) memiliki kandungan senyawa
bioaktif seperti alkaloid, flavonoid, isoflavonoid, saponin, tannin dan lektin. Kandungan
zat-zat tersebut inilah yang membuat tanaman dadap serep memiliki fungsi sebagai
antimikroba, antiinflamasi, antipiretik, dan antimalaria.
Bagian yang digunakan untuk mengobati demam adalah daun. Ekstrak daun dadap serep
(Erythrina lithosperma Miq.) berkhasiat sebagai antipiretik atau penurun panas. Dilakukan
cara diremas, ditambah minyak kelapa, kemudian ditempelkan dikening.
Daun Kayu Putih (Melaleuca trichostachya Lindl.) Daun Dadap Serep (Erythrina lithosperma Miq.)