Anda di halaman 1dari 9

BAB I

TINJUAN PUSTAKA

1.1 Dasar Teori

Islam secara etimologi (ilmu asal usul kata),islam berasal dari bahasa arab,terambil
dari kosakata salima yang berarti selamat sentosa.Dari kata ini dibentuk menjadi kata
aslama yang berarti memeliharakan dalam keadaan selamat,sentosa dan berarti pula
berserah diri,patuh,tunduk dan taat. Dari kata aslama ini dibentuk kata islam
(aslama,yuslim,islaman),yang mengandung arti selamat,amat,damai,patuh,berserah diri
dan taat. Adapun pengertian islam menurut istilah adalah agama yang didasarkan pada
lima pilar utama,yaitu mengucapkan dua kalimat syahadat,mendirikan
shalat,mengeluarkan zakat,berpuasa dibulan ramadhan dan melaksanakan ibadah haji bagi
yang mampu (Chuzaimah dkk., 2018).

Ketergantungan umat islam dari umat-umat lain sebagai masyarakat yang


membentuk kebudayaapada awal abad ke-21 menjadi sangat mencolok dibangdingkan
dengan masa-masa sebelumnya.Pada masa penjajahan sampai pertengahan abad ke-20 ada
umat hindu dan budha yang menemani umat islam dalam ketertinggalan sebagai masyarakat
terjajah.Kemudian pada masa perang dingin sampai menjelangnya berakhirnya abad lalu,ada
rakyat di negara-negara komunis yang menemani umat islam sebagai masyarakat
terbelakang. Setelah era penjajahan dan perang dingin berakhir,umat islam relatif sendirian
sebagai masyarakat tertinggal. Umat hindu dna bangsa-bangsa di beberapa negara komunis
telah bergerak mengejar kemajuan masyarakat lain. Sekarang umat islam tidak hanya
tertinggal dari kristen-barat dan shinto-jepang,tetapi juga sudah tertinggal dari hindu-
india,buddha-korea dan komunis tao-tiongkok (Ilyas, 2018).

Pernyataan bahwa islam adalah agama yang baik bisa jadi dibantah oleh sebagian
kalangan,khususnya yang memiliki pandangan bahwa kekerasan dan kebid’ahan atau
keburukan yang lain inheren atau melekat padanya. Namun pembacaan yang objektif
terhadap al-Qur’an yang menjadi sumber ajaran yang pertama dan utama dalam islam dan
menunjukkan bahwa bantahan itu tidak benar. Karna itu,pembicaraan tentang islam harus
dilakukan secara proporsional dengan memperhatikan realitasnya yang kompleks.Sebagai
risalah tuhan yang transenden,islam memang satu.Kesatuan risalah yang transeden,dalam
pandangan al-quran tidak hanya terbatas pada agama yang didakwahkan oleh Nabi
Muhammad saja,tetapi juga meliputi semua agama yang yang diajarkan oleh nabi-nabi
sebelumnya (Ilyas, 2018).

Surat An-Nisa Ayat 163 ۞ ‫يل‬ َ ‫اع‬ِ ‫وح َوالنَّبِيِّينَ ِم ْن بَ ْع ِد ِه ۚ َوأَوْ َح ْينَا إِلَ ٰى إِب َْرا ِهي َم َوإِ ْس َم‬
ٍ ُ‫ك َك َما أَوْ َح ْينَا إِلَ ٰى ن‬
َ ‫إِنَّا أَوْ َح ْينَا إِلَ ْي‬
‫س َوهَارُونَ َو ُسلَ ْي َمانَ ۚ َوآتَ ْينَا دَا ُوو َد زَ بُورًا‬ َ ‫اط َو ِعي َس ٰى َوأَي‬
َ ُ‫ُّوب َويُون‬ ِ َ‫وب َواأْل َ ْسب‬ َ ُ‫ق َويَ ْعق‬ َ ‫َوإِ ْس َحا‬

Surah an-Nisa’ (4):163 menyatakan bahwa Allah menurunkan wahyu kepada Nabi
sebagaimana Dia telah menurunkannya kepada Nuh dan nabi-nabi sesudahnya(Nuh).

Namun,setelah turun dan diterima manusia yang memiliki otonomi dan


kecenderungan berbeda-beda,islam menjadi agama yang berkembang sesuai dengan kodrat
manusia.Ia tidak monolitis karna ada variasi dalam penghayatan,pemahaman dan
pengalamannya.

Islam adalah agama rahmatan lil alamin artinya islam merupakan agama yang
membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam semesta termasuk hewan, tumbuhan
dan lainnya apalagi sesama manusia. Pernyataan bahwa islam adalah agama rahmatan lil
alami sebenarnya adalah kesimpulan dari firman Allah:
َ‫ك إِاَّل َرحْ َمةً لِ ْل َعالَ ِمين‬
َ ‫َو َما أَرْ َس ْلنَا‬

“Dan tidaklah kami mengutus kamu melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh
alam.” (QS. Al-Anbiya ayat 107)
             
sebagian ayat-ayat al-Quran yang secara gamblang mendeklarasikan bahwa Islam adalah
agama rahmat:
     1. Petunjuk dan Rahmat bagi Orang-orang Beriman
« َ‫ى َو َرحْ َمهٌ لِ ْل ُم ْؤ ِمنین‬
ً ‫»و ِانَّهُ لَهُد‬
َ
”Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-
orang yang beriman.” (Qs Al-Naml [27]: 77)
Al-Quran merupakan hidayah dan rahmat murni bagi orang-orang beriman. Artinya tidak
akan membiarkan kaum Mukminin terlibat dalam perbedaan. Jika terjadi perbedaan di antara
mereka, maka al-Quran akan menghilangkan perbedaan itu.
2.Penawar bagi Orang-orang Beriman
«‫َو نُنَ ِّز ُل ِمنَ ْالقُرْ آ ِن ما هُ َو ِشفا ٌء َو َرحْ َمهٌ لِ ْل ُم ْؤ ِمنینَ َو ال یَزی ُد الظَّالِمینَ اِالَّ خَساراً»؛‬
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-
orang yang beriman, dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang lalim
selain kerugian.” (Qs Al-Isra [17]: 82)
Manifestasi rahmat adalah Kami menurunkan sesuatu bagi kalian di mana penyakit-penyakit
hati akan hilang; kesehatan dan kekuatan asli akan kembali kepadanya. Oleh karena, mereka
akan memperoleh nikmat kebahagiaan dan karamah.
3.Surga Rahmat Besar Ilahi
َ َ‫فَا َ َّما الَّذینَ آ َمنُوا بِاهَّلل ِ َو ا ْعت‬
«‫ص ُموا بِ ِه فَ َسیُ ْد ِخلُهُ ْم فی َرحْ َم ٍه‬
ً ‫صراطا ً ُم ْستَقیما‬
ِ ‫» ِم ْنهُ َو فَضْ ٍل َو یَهْدی ِه ْم اِلَ ْی ِه‬
“Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang kepada (agama)-Nya,
niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar (surga) dan limpahan
karunia-Nya, dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus (untuk sampai) kepada-
Nya.” (Qs Nisa [4]: 175)
Makna ayat ini adalah Tuhan akan memberikan dua bentuk pahala kepada pribadi-pribadi
yang beriman, berpegang kepada bimbingan Tuhan dan berpegang kepada al-Quran. Satu
pahala itu adalah mereka akan dimasukkan kedalam rahmat dan karunia-Nya dan yang
lainnya adalah mereka akan diberi petunjuk kepada jalan yang benar.
5. Rahmat Khusus untuk Orang-orang Beriman
ً ‫»فَقَ ْد جا َء ُک ْم بَیِّنَهٌ ِم ْن َربِّ ُک ْم َو هُد‬
«‫ى َو َرحْ َمه‬
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-
orang yang beriman, dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang lalim
selain kerugian.” (Qs. Al-An’am [6]:157)
Quran adalah hujah yang jelas, dalil yang terang, dan sarana untuk memperoleh hidayah bagi
manusia untuk memperoleh nikmat-nikmat yang langgeng dan untuk mendapatkan pahala
yang besar dan merupakan nikmat dan rahmat bagi pemeluknya.
Di samping itu, ayat yang menjelaskan bahwa agama Islam adalah agama yang membawa
rahmat, merupakan salah satu dalil dan tanda-tanda rahmat dan berkah Islam adalah telah
dihpuskannya azab-azab dan siksaan-siksaan yang turun kepada umat-umat terdahulu bagi
umat Islam. Oleh karena itu, dengan diutusnya Nabi Muhammad Saw, maka rahmat Ilahi
terbentang bagi seluruh umat semesta, orang-orang yang beriman telah menerima taufik ini
sehingga akan menerima rahmat secara khusus dan akan merasakan keberkahan pada diri
mereka sedangkan orang-orang yang tidak beriman, tidak akan menerima karunia yang
lapang ini.
BAB II

PEMBAHASAN

Dalam masyarakat Indonesia selain dari kata agama, dikenal pula kata ad-din dari
bahasa Arab dan kata religi dari bahasa Eropa. Ada pendapat yang mengatakan bahwa
agama berarti teks atau kitab suci. Dan agama-agama memang mempunyai kitab-kitab suci.
Memang agama mengandung ajaran-ajaran yang menjadi tuntunan hidup bagi penganutnya.

Ada dua sisi yang dapat kita gunakan untuk memahami pengertian agama Islam, yaitu
dari sisi etimologi dan dari sisi terminologi. Kedua sisi pengertian tentang Islam ini dapat
dijelaskan sebagai berikut. Islam berasal dari bahasa arab, yaitu dari kata salima yang
mengandung arti selamat, sentosa dan damai. Dari kata salima  selanjutnya diubah menjadi
bentuk aslama yang berarti berserah diri masuk dalam kedamaian.
Kata berislam sendiri merupakan terjemahan dari kata aslama terdengar asing
ketimbang kata beriman, terjemahan dari kata amana, padahal keduanya banyak ditemukan
dalam Al-Qur’an. Kata aslama atau berislam mengandung makna sikap berserah diri pada
Tuhan sang Pencipta dan Pemelihara alam semesta. Karena sebuah sikap, pilihan seseorang
untuk berislam itu pada urutannya merupakan sesuatu yang immanent, sebuah pilihan hidup
yang menyatu dengan kepribadian, bukan sebuah ideologi atau ajaran yang berada di luar
diri.
 Dalam memahami islam dan ajarannya, berbagai aspek yang berkenaan dengan islam
perlu dikaji secara seksama sehingga dapat dihasilkan pemahaman yang bijak. Hal ini penting
dilakukan karena kualitas pemahaman keislaman seseorang dapat mempengaruhi pola pikir,
sikap dan perilaku dalam menghadapi berbagai permasalahan yang berkaitan dengan islam .
    Pengertian Islam sebagai agama Rahmatan Lil Alamin
Islam adalah agama rahmatan lil alamin artinya islam merupakan agama yang
membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam semesta termasuk hewan, tumbuhan
dan lainnya apalagi sesama manusia
Yang menjadi tantangan besar umat Islam masa kini adalah Islam belum lagi terwujud
risalahnya, ia belum lagi menjadi rahmat bagi manusia. Karenanya kita harus mengadakan
koreksi total terhadap cara-cara hidup kita, baik dalam bidang ubudiyah maupun dalam
bidang muamalah.
    Perilaku Manusia Sebelum Adanya Islam
Islam merupakan agama yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw. Keadaan
bumi sebelum masuknya islam merupakan keadaan yang amat buruk dan mengenaskan,
dimana sebagian dari manusia ada yang menyembah pohon, batu, patung ( berhala), matahari,
bulan dan bintang, bahkan ada yang menyembah sesama manusia yang mana kesemuanya itu
adalah ciptaan Allah swt. Manusia yang hidup dimasa itu tidak lagi mempunyai rasa keadilan
dan kemanusiaan. Yang kuat akan semakin berdiri tegak dan ditakuti, sedang yang lemah
akan semakin tertindas.
Kebiasaan- kebiasaan manusia pada saat itu tidak  lagi mencerminkan manusia yang
mempunyai akal seperti yang telah diberikan Allah swt. Untuk berfikir dan merenungkan
karunia dan nikmat Allah swt. Melainkan akal mereka telah ditundukkan oleh hawa nafsu.
Kedzaliman telah terjadi dimana-mana. Bahkan mereka tega untuk mengubur hidup-hidup
anak perempuan yang baru saja dilahirkan oleh ibunya. Karna mereka menganggap bahwa
anak perempuan itu aib bagi mereka.
    Sejarah Perkembangan Islam
Hadirnya islam membawa pengaruh besar dalam kehidupan manusia. Terutama dalam
bidang ilmu pengetahuan. Beberapa tahun penyebaran agama islam di Arab, menjadikan
peradaban dan universitas berkembang dengan pesat sehingga timbulnya pemikiran yang
baru dengan yang lama menghasilkan kemajuan dalam medis, matematika, fisika, astronomi,
geografi, sastra, dan lain-lain. Banyak sistem yang krusial seperti ilmu pengetahuan tentang :
al-jabar, angka arab dan konsep angka nol (0) ( bilangan yang sangat diperdulikan dalam
ilmu eksakta ) yang disebarkan ke eropa pada abad pertengahan yang berasal dari dunia
islam. Itulah mengapa islam disebut sebagai agama rahmatan lilalamin karna islam hadir
kedunia membawa karunia yang amat berarti bagi manusia, bukan saja bagi ummat muslim
tapi seluruh ciptaan Allah swt.. dijagat raya termasuk non muslim. Baik muslim maupun non
muslim jika mereka melakukan hal-hal yang diperlukan kerahmatan, maka mereka akan
mendapatkan hasilnya. Kendati mereka muslim tetapi mereka tidak melakukan ikhtiar
kerahmatan ,itu berlaku hukum kompetitif. Misalnya, orang islam tidak melakukan kegiatan
belajar maka tidak bisa dan tidak akan menjadi pintar. Sementara orang yang melakukan
ikhtiar kerahmatan meski dia non muslim mereka akan mendapatkan pengetahuan.
    Islam Untuk Seluruh Manusia ( Islam Rahmatan Lil Alamin )
Kata islam mempunyai dua makna. Pertama, secara teks yaitu wahyu yang
menjelaskan Din ( agama ). Kedua, islam merujuk kepada amal manusia, yaitu keimanan dan
ketundukan manusia secara teks wakyu yang berisi ajaran din ( agama ) Allah swt.
Berdasarkan makna pertama, islam yang dibawa satu rasul berbeda dengan rasul yang lain,
dalam hal keluasan dan keuniversalannya. Islam yang dibawa nabi Muhammadd saw. Lebih
luas lagi dari pada yang dibawa oleh nabi-nabi sebelumnya. Apalagi nabi-nabi sebelumnya
diutus hanya untuk kamunya sendiri. Nabi Muhammad diutus untuk seluruh umat
manusia. Oleh karna itu islam yang dibawanya lebih luas dan menyeluruh. Maka dari itu Al-
Qur’an bisa menjelaskan dan menunjukan tentang segala sesuatu kepada manusia.

   Konsep Rahmatan Lil Alamin


Agama islam adalah agama rahmatan lil alamin namun banyak orang yang salah
kaprah dalam menafsirkannya. Sehingga banyak mengalami kesalahan dalam praktik
beragama bahkan dalam hal yang fundamental yaitu aqidah. Tugas nabi Muhammad adalah
membawa rahmat bagi sekalian alam, maka itu pulalah risalah agama yang dibawanya.
Tegasnya, risalah islam ialah medatangkan rahmat bagi seluruh alam. Lawan dari pada
rahmat ialah bencana dan malapetaka. Maka jika dirumuskan dalam bentuk kalimat yang
menggunakan kata peniadaan, kita lalu mendapat penegrtian baru tetapi lebih tegas bahwa
islam itu “bukan bencana alam”.
Dengan demikin kehadiran islam dialam dunia ini bukan untuk bencana dan
malapetaka, tetapi untuk keselamatan, untuk kesejahtraan dan untuk kebahagiaan manusia
lahir dan batin, baik secara perseorangan maupun secara bersama- sama dalam masyarakat.
Islam itu ibarat ratu adil yang menjadi tumpuan harapan manusia. Ia harus mengangkat
manusia dari kehinaan menjadi mulia, menunjuki manusia yang tersesat jalan. Membebaskan
manusia dari segala macam kedzaliman, melepaskan manusia dari rantai perbudakan,
memerdekan manusia dari kemiskinan rohani dan materi, dan sebaginya. Tugas islam
memberikan dunia hari depan yang cerah dan penuh rahmat. Manusia akhirnya merasakan
nikmat dan bahagia  karna islam. Kebenaran risalah islam sebagai rahmat bagi manusia,
terletak pada kesempurnaan itu sendiri. Islam adalah dalam satu kesatuan ajaran, ajaran yang
satu dan yang lainnya mempunyai  nisbat dan hubungan yang saling berkaitan. Maka islam
dapat kita lihat serempak dalam 3 segi yaitu, aqidah, syariah dan nizam.
Umat islam dilarang menjadi umat pengekor, tetapi sebagai pengendali. Tidak pula
boleh menjadi gerobag yang ditarik kemana-mana, tetapi menjadi lokomotif yang
menarik  dan bertenaga besar. Islam tidak condong kebarat dan tidak pula miring ke timur,
tetapi islam hadir ketengah-tenagh benua , ras bangsa untuk berkiblat kepadanya. Islam lah
yang harus memimpin jalannya sejarah menuju kepada hidup dan kehidupan yang bahagia
( hayatun toyyibatun ) dalam rangka masyarakat yang sejahtera dan bahagia dibawah
naungan ampunan Allah swt. ( baldatun toyyibatun warabbaun ghafur ) betapa tinggi fungsi
umat islam ditengah-tengah kancah kehidupan manusia.
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Islam merupakan agama yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw.
Keadaan bumi sebelum masuknya islam merupakan keadaan yang amat buruk dan
mengenaskan, dimana sebagian dari manusia ada yang menyembah pohon, batu,
patung ( berhala), matahari, bulan dan bintang, bahkan ada yang menyembah
sesama manusia yang mana kesemuanya itu adalah ciptaan Allah swt. Manusia
yang hidup dimasa itu tidak lagi mempunyai rasa keadilan dan kemanusiaan.
Yang kuat akan semakin berdiri tegak dan ditakuti, sedang yang lemah akan
semakin tertindas.Lalu datanglah islam yang membawa rahmat dan hidayatnya
sehingga bisa memperbaiki kehidupan manusia dimuka bumi ini menjadi lebih
baik lagi, sehingga islam merupakan satu-satunya agama yang diridhoi oleh Allah
SWT. Umat islam dilarang menjadi umat pengekor, tetapi sebagai pengendali.
Tidak pula boleh menjadi gerobag yang ditarik kemana-mana, tetapi menjadi
lokomotif yang menarik  dan bertenaga besar. Islam tidak condong kebarat dan
tidak pula miring ke timur, tetapi islam hadir ketengah-tenagh benua , ras bangsa
untuk berkiblat kepadanya. Umat islamlah yang harus memimpin peradaban agar
terjadi kemaslahatan antar umat manusia yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Chuzaimah,B., Iwan, dan H.Batubara. 2018. Handbook Metodologi Studi Islam.


Prenamedia Group, Jakarta.

Ilyas,H. 2018. Fikih Akbar Prinsip-Prinsip Teologis Islam Rahmatan Lil’Alamin. PT


Pustaka Alvabet, Jakarta.

(QS.An-Nisa ayat 136)

(QS. Al-Anbiya ayat 107)

(QS. AL-Isra ayat ayat 82)


(QS. An-Naml ayat 77)
(QS. An-Nisa ayat 175)
(QS. AL-An’am ayat 157)

Anda mungkin juga menyukai