Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Haiqal

NIM : 1802101010128

Kelas : 04

Mata Kuliah : higiene

1.) Jelaskan apa yang dimaksud dengan tempat pemotongan unggas (TPU)

Rumah Pemotongan Ayam atau (RPA) merupakan kompleks bangunan dengan desain
dan kontruksi khRusus yang memenuhi persyaratan teknis dan higiene tertentu serta
digunakan sebagai tempat memotong unggas bagi konsumsi masyarakat umum (SNI 01-
6160-1999). Menurut SNI 01-6160-1999 unggas potong adalah setiap jenis burung yang
diternakan dan dimanfaatkan untuk pangan, termasuk ayam, bebek, kalkun, angsa, burung
dara dan burung puyuh. Pada prinsipnya pemotongan unggas khususnya ayam dilakukan
untuk menyediakan daging ayam segar yang berasal dari ayam sehat, dipotong dengan halal
serta dikerjakan dengan bersih dan higienis, yang biasa dikenal dengan produk ASUH (Aman
Sehat Utuh Halal).

Usaha pemotongan ayam tersebut dapat berbentuk tradisional maupun modern. Usaha
pemotongan ayam secara tradisional dapat dilakukan dengan modal yang tidak terlalu besar
dengan peralatan yang tradisional, sedangkan rumah pemotongan ayam modern memerlukan
modal yang lebih besar dengan peralatan yang lengkap dan modern serta lebih mementingkan
kebersihan.

2.) Apa yang menjadi dasar untuk mengafkir daging

Strain
Strain ayam begitu banyak, baik pedaging maupun petelur. Dalam satu kandang
hendaknya diupayakan hanya menggunakan satu strain yang sama. Hal ini cukup mudah
diaplikasi untuk peternak yang modern dengan populasi yang besar. Tetapi hal ini
biasanya menjadi kendala pada peternakan rakyat yang terbatas modal maupun akses
suplai DOC yang baik.
Informasi terkait strain ayam bisa kita peroleh dari perusahaan pembibitan. Akan
sangat lebih baik jika strain ini diperoleh juga dari satu umur ayam pembibitan.
Perbedaan strain akan memicu perbedaan daya tumbuh (kecepatan pertumbuhan) sampai
status kesehatan (titer antibodi dan respon vaksinasi

.
 Berat badan
Pencapaian berat badan akan mencerminkan kondisi orgam dalam, baik organ
pencernaan, pernapasan dan reproduksi. Berat badan harus terkontrol sejak saat DOC
sampai panen atau afkir. Selain berat badan yang perlu diperhatikan juga adalah postur
tubuh ayam. Perbedaan berat badan saat DOC akan sangat menentukan kecepatan
pertumbuhan. Pastikan berat badan DOC sesuai standar, yaitu minimal 33 gram untuk
ayam petelur dan 37 gram untuk ayam pedaging (SNI).
Berat badan dikatakan segaram jika selisih berat badannya + 10%. Dengan berat
badan yang seragam diharapkan kemampuan ayam untuk makan dan minum bisa
seragam.

Kondisi ayam dengan berat badan yang tidak seragam, ada perbedaan berat badan
yang mencolok akan menyebabkan ayam dengan berat badan besar (melebihi standar)
akan mendominasi sedangkan ayam dengan berat badan kecil akan semakin tersingkirkan
dan tertinggal. Khusus ayam petelur dan pembibit, pencapaian berat badan ayam ini harus
sesuai standar tidak boleh terlalu gemuk maupun terlalu kurus. Hal ini akan sangat
berpengaruh terhadap kemampuan produksi telur, yaitu pencapaian puncak produksi dan
persistensinya (lama waktu bertahan pada puncak produksi).
 Kerangka

Kerangka merupakan bagian tubuh yang sangat penting bagi ayam. Selain berfungsi
untuk menopang tubuh ayam, kerangka juga sangat penting dalam proses pembentukan
kerabang telur yang kuat. Pertumbuhan kerangka ini berlangsung cepat saat DOC sampai
umur 8-12 minggu.

Saat ini permasalahan yang banyak ditemukan di lapangan adalah kasus kelumpuhan
pada ayam pedaging saat mau dipanen dan saat masa puncak produksi pada ayam petelur.
Dan setelah diidentifikasi salah satu sumber permasalahannya adalah pertumbuhan
kerangka atau tulang yang tidak optimal.
Kondisi tulang atau lerangka tubuh ayam yang baik akan tercermin pada postur tubuh
ayam yang tegap, panjang kaki yang baik dan lebar os pubis (tulang selangka yang baik).
Pertumbuhan tulang tidak selalu selaras atau sejalan dengan pertambahan berat badan.
Saat ayam petelur diatas umur 12 tahun, kondisi berat badan tidak selalu mencerminkan
kondisi kerangka atau tulang yang baik.
Bisa saja berat badan ayam sesuai atau lebih standar namun kondisi kerangkanya
kecil. Pernahkan kita melihat ayam dengan postur tubuh kecil dan pendek namun berat
badan sesuai standar? Ya, hal ini bisa kita temukan pada ayam grower (umur 14-16
minggu) dimana berat badan sesuai atau bahkan lebih dari standar namun postur tubuh
kecil. Hal ini terjadi karena didalam tubuh ayam sudah terbentuk lemak sedangkan
kerangkanya kecil. Pada ayam-ayam inilah kita akan sering menemukan kasus prolapsus
atau kelumpuhan.
 Kematangan seksual
Kematangan seksual ayam akan terlihat dari kondisi jengger, pial dan os pubis (tulang
selangka). Dan kondisi kematangan seksual ini akan sangat menentukan awal produksi
telur, pencapaian puncak produksi dan persistensinya.
Kematangan seksual ini akan sangat ditentukan oleh pertumbuhan saat starter,
kualitas pakan yang diberikan dan program pencahayaan. Saat grower jangan sesekali
menambah lama waktu pencahayaan karena akan menstimulasi terjadinya dewasa
kelamin dini, dimana ayam akan bertelur lebih awal dengan berat dan ukuran telur lebih
kecil. Dan jika ini terjadi maka ayam akan sulit untuk mencapai puncak produksi dan
ukuran telur kecenderungannya akan dibawah standar.
 Status kesehatan (penyakit dan titer antibodi)
Status kesehatan menjadi paramater yang sangat penting saat kita melakukan seleksi.
Segera pisahkan atau culling ayam dengan kondisi sakit-sakitan. Hal ini dapat terlihat dari
aktivitas gerak ayam, berat badan maupun gejala klinisnya.
Program kesehatan, mulai dari progam vaksinasi, pengobatan
maupun biosecurity diupayakan agar seragam dalam sebuah lokasi peternakan. Jadwal
pelaksanaannya pun diupayakan sama, terkecuali saat terjadi kasus.
Pengecekan titer antibodi juga perlu dilakukan secara rutin, terutama setelah
vaksinasi. Hal ini untuk memastikan ayam memiliki titer antibodi yang protektif dan
seragam. Seringkali serangan penyakit dimulai dari ayam yang lemah, dengan berat
badan dibawah standar dengan titer antibodi yang rendah. Medion sebagai perusahaan
Obat Hewan terkemuka telah menyediakan Medilab (Medion Laboratorium) yang
tersebar di kantor cabang di sentra peternakan di Indonesia. Medilab akan membantu
mendeteksi level titer antibodi secara cepat

3.) Mengapa lokasi RPH letaknya harus lebih rendah dari pemukiman penduduk?

Rumah Pemotongan Hewan (RPH) harus jauh dari pemukiman penduduk. Hal ini
dimaksudkan agar tidak mengganggu atau mencemari lingkungan pemukiman. Selain itu,
lokasi RPH harus dipilih di tempat yang mudah mendapatkan air bersih (air tanah atau air
PAM) dan hendaknya lokasi RPH tersebut lebih rendah dari daerah-daerah sekitarnya.
Selanjutnya RPH harus memiliki akses yang mudah terhadap transportasi, baik darat, air,
maupun udara. Hal ini terutama berkaitan dengan masalah pemasaran produk-produk
peternakan.

Anda mungkin juga menyukai