Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Haiqal

Nim : 1802101010128

Kelas : 05

Mata Kuliah : Zoonosis

Anthraks merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis
dan termasuk salah satu penyakit zoonosis. Penyakit antraks kebanyakan menyerang mamalia dan
beberapa spesies burung, terutama herbivora. Hewan ternak yang sering terkonatminasi yaitu sapi,
kerbau, kambing, domba dan babi. Penyakit antraks dapat menginfeksi dari hewan ke manusia
melalui kontak dengan lesi, ingesti/makan daging hewan terkontaminasi dan inhalasi dari spora
B.anthraci (Clarasinta dan Soleha., 2017). Penyakit Anthrax diketahui sudah ada sejak zaman mesir
kuno. Di tahun 1613, tercatat sekitar 60 ribu orang tewas. Penyakit antrhax sangat ditakuti, karna
bakteri pemyebabnya dapat mematikan, mudah menyebar, sulit dimusnahkan dan bersifat zoonotik
( dapat menular pada manusia). Pada tahun 1877, Robert Koch mencoba mengembangbiakkan
bakteri ini untuk pertama kali. Penelitiannya menunjukkan adanya jamur sporadis pada jenis Bacillus
yang terdapat dalam tubuh hewan. Menurut cacatan, anthrax sudah dikenal di Indonesia sejak jaman
penjajahan Belanda, tepatnya pada tahun 1884 di daerah Teluk Betung (Prawirahartono, 2008).
Menurut sejarah, penyebaran antraks di dunia adalah melalui perdagangan ternak yang terinfeksi,
atau daging ternak yang terinfeksi, kulit, bulu hewan, wool atau tulang dari ternak. Penularan melalui
pernapasan biasanya pada para pekerja di industri wol. Penularan melalui kulit terjadi pada para
pekerja yang berhubungan dengan hewan. Penularan penyakit yang lazim adalah melalui saluran
pencernaan, dimana manusia tertular antraks karna menelan spora antraks atau memakan dan minum
bahan makanan yang mengandung atau tercemar spora antraks. Pada daerah zoonotik antraks, lalat
merupakan salah satu faktor penting dalam penularan antraks dan menyebabkan timbulnya
wabah.Antraks pada hewan terjadi karna hewan ternak yang merumput pada daerah yang
terkontaminasi oleh spora infektif dari bakteri. Kejadian pada ternak biasanya dalam infeksi akut,
gejala disertai dengan demam tinggi dan dalam onset yang cepat (Padaga et al., 2018).Penularan
antraks yang melalui makanan dapat diobati dengan cara pemberian antibiotika, pemberian
antibiotika juga bisa dipakai untuk upaya pencegahan. Untuk pengobatan yang memakai tetrasiklin
atau oxitetrasikllin hanya bisa digunakan oleh dokter hewan. Cara penanganan lain yaitu melakukan
program vaksinasi di daerah-daerah endemis antraks (Nurhakim, 2018).

REFERENSI

Clarasinta, C. dan Soleha, T.U. (2017). Penyakit antraks:ancaman untuk petani dan peternak.

Majority, 7(1):158-163.

Padaga, M.C., Aulanniam., Herawati., Setianingrum, A. dan Fatmawati, M. (2018). Penyakit

Zoonosa Strategis di Indonesia (Aspek Kesehatan Masyarakat Veteriner). UB Press,

Malang.

Prawihartono, S. (2008). Cara Penyakit Antraks. Bumi Aksara, Jakarta.

Nurhakim, Y.I. (2018). Cara Memelihara Kambing dan Domba. Bhuana Ilmu Populer, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai