Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Haiqal

NIM : 1802101010128

Kelas : 05

Mata Kuliah : Teknologi Teproduksi

Teknologi Sinkronisasi Birahi Pada Ternak

Sinnkronisasi merupakan penyerentakan atau penyeragaman, sedangkan estrus


merupakan periode ketika hewan betina bersedia menerima pejantan. Teknologi sinkronisasi
birahi merupakan kontrol atau manipulasi siklus estrus sehingga ternak menunjuukan estrus
pada waktu yang bersamaan. Durasi estrus biasanya 8-18 jam sedangkan periode dari satu
estrus ke estrus lain rata-ratanya 21 hari pada sapi. Adapun contoh teknologi sinkrinasi birahi
pada ternak adalah inseminasi buatan dan transfer embrio.

Adapun beberapa keuntungan dari teknologi ini yaitu : meningkatatkan efisiesnsi


waktu, mengontrol waktu perkawinan pasca partus, mengurangi variasi jarak beranak,
memperbaiki performan reproduki dan efisiensi tenaga kerja. Adapun kekurangannya yaitu ;
rendahnya angka konsepsi, memerlukan biaya tambahan, mengurangi serapan tenaga kerja
dan problem penanganan kelahiran khususnya jika terdapat masalah kelahiran.

Sinkronisasi menggunakan metode atau produk yaitu adalah prostaglandin.


Proslagtandin sendiri terdiri dari estrumate, lutalyse dan prostamate. Prostaglandin dihasilkan
oleh uterus dan dilepaskan pada hari ke-17 ketika embrio tidak hadir dan menyebabkan
regresi CL. Biasanya sapi akan estrus 2-5 hari setelah pemberian prostaglandin dan hanya
efektif jika sapi mempunyai cl, sedangkan tidak efektif jika cl mulai refresi karna dapat
menyebabkan abortus pada ternak bunting.

Adapun metode pemberian prostaglandin ada 3 yaitu :injeksi tunggal (one shoot),
injeksi ganda(two shoot) dan acak(campuran). Adapun kelebihan dari metode one shoot
adalah sangat bermanfaat untuk deteksi estrus pada sapi dara dan sapi dewasa, bisa
mengurangi biaya terapi dan membatasi hewan yang ditangani. Sedangkan kekurangannya
dalah persentase estrus yang rendah serta harus memiliki CL dan sering terjadi abortus.
Sedangkan untuk metode two shoot memiliki kelebihan persentase estrus yang lebih tinggi
dan kekurangaanya biaya yang lebih tinggi.

Selanjutnya sinkronisasi menggunakan metode progesteron dan GNRH yang memiliki


beberapa cara dalam melakukannya. Metode progesteron memiliki beberapa cara yaitu
dengan cara CIDR, Melengesterol Asetat ( MGA) dan Synchro-mate B. Sedangkan GnRH
memiliki beberapa cara yaitu select synh, ovysynch,presynh dan heat synch. Masing-masing
cara tersebut memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan masing-masing tergantung apa
yang diperlukan untuk metode sinkronisasi teknologi birahi untuk ternak.
Superovulasi

Superovulasi memili pengertian yaitu menujukkan derajat/tingkat pelepasan


satu( unipara) atau lebih (pluripara) oosit pada satu siklus estrus. Jumlah ovulasi pada setiap
hewan berbeda seperti pada sapi/kerbau ataupun kuda bisa ovalasi satu kali siklus. Sedangkan
pada kambing atau domba bisa ovulasi 1 sampai 5 kali siklus. Kegunaan dari kegiatan
superovulasi ini adalah untuk meningkatkan jumlah anak kelahiran atau bagian dari program
IB ( pluripara) dan juga bagian dari program TE ( unipara).

Superevolusi memili metode yaitu transfer embrio, transfer embrio berfungsi untuk
optimasi fungsi reproduksi melalui penyelamatan ( mengurangi ) folikel yang mengalami
atresi ( degenerasi ) seperti pada regulasi endokrinn di dalam gonad, pertumbuhan folikel dan
proses folikulogenesis. Sediaan dari superovulasi ada PMSG dan Fsh yang memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing. Adapun kelebihan PMSG adalah murah dan
mudah didapat sedangkan kekurangannya overstimulasi, nimphomania, estrogen anovulasi
dan kualitas embrio rendah. Adapun kelebihan dari Fsh adalah jumlah ovulasi banyak,
anovulasi sedikit dan embrio banyak sedangkan kekurangannya adalah perlakuannya yang
berulang, kualitas embrio rendah, mahal dan sukar diperoleh.

Adapun untuk mendapatkan embrio yang segar membutuhkan donor dan juga
resipien. Pada hari pertama injeksi odnor dnegan PGF2 alpha, lalu pada saat memasuki hari
ke-4 sebagian donor akan estrus. Donor yang tidak estrus disebabkan kemungkinan donor
berada pada fase folikuler atau awal luteal siklus estrus dan injeksi seluruh resipeien dengan
PGF2 alpha. Memasuki hari ke-7 sebagian besar resipien estrus dan sebagian tidak alasanya
sama seperti hewan donor. Memasuki hari ke-14 sampai 17 injeksi donor dengan Fsh 2 kali
atau dengan PMSG tunggal pada hari ke-14. Pada hari ke-16 injeksikan ke seluruh resipen
dengan PGF2 alpha kedua. Memasuki hari ke-17 injeksi dengan PGF2 alpha kedua yang juga
merupakan hari terakhir FSH. Dan pada hari terakhir yaitu hari ke-19 terjadi donor dan
resipien yang estrus.

Anda mungkin juga menyukai