DASAR
KONSEPSI
BUATAN
Oktalia Damar P
PENDAHULUAN
Faktor Pria
Faktor Wanita
1. Gangguan Ovulasi Faktor
(25%) INFERTILITAS Kombinasi Pria
2. Kerusakan Tuba dan Wanita
(15%)
3. Endometriosis
(10%)
S Pasangan suami istri yang akan mengikuti program FIV harus memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut:
Y 1. Telah dilakukan pengelolaan infertilitas selengkapnya.
Kultur Transfer
Persiapan
Embrio Embrio
Stimulasi
Inseminasi
Ovarium
Pengambilan Pengambilan
Sel Telur Sperma
P Indikasi/ Kriteria:
E
R
1. Infertilitas disebabkan oleh faktor pria yang tidak dapat dikoreksi
S dengan tindakan operatif/ medikamentosa atau tidak dapat
I diatasi dengan tindakan inseminasi intrauterine.
2. Infertilitas disebabkan oleh faktor tuba yang tidak dapat dikoreksi
A atau setelah dilakukan operasi rekonstruksi dalam waktu 1 tahun
P tidak terjadi kehamilan.
A 3. Infertilitas disebabkan oleh endometriosis yang tidak dapat
dikoreksi atau setelah dikoreksi dengan tindakan operasi dan
N inseminasi intrauterine tetapi tidak terjadi kehamilan.
4. Infertilitas yang tidak terjelaskan dalam waktu 3 tahun
dan tindakan medikamentosa ataupun inseminasi
intrauterine tidak menghasilkan kehamilan.
5. Kegagalan fungsi ovarium karena proses kanker dimana
sebelumnya sel telur atau embrio telah dibekukan.
6. Adanya penyakit yang diturunkan secara genetic (singel
gene disease).
Tahap stimulasi ovarium
Selama proses
stimulasi,
dilakukan
Long protocol Short Protocol
moitoring Dilakukan penekanan terhadap fungsi Pemberian GnRH agonis dilakukan
untuk
hipofisis dan ovarium sejak fase pada hari kedua haid bersamaan
memantau
jumlah dan midluteal sampai kadar dengan pemberian gonadotropin.
pertumbuhan estradiol<50pg/ml. setelah tercapai
folikel melalui kondisi tersebut, baru distimulasi
ultrasonografi dengan menggunakan gonadotropin.
dan hormone
estradiol
Long Protocol memiliki angka kehamilan lebih tinggi disbanding dengan short protocol.
Tahap Pengambalian Sel
Telur/Oosit
– Pengambilan sel telur dilakukan bila telah dijumpai
minimal 3 buah folikel berdiameter 20mm.
– Dilakukan secara transvaginal dengan panduan
ultrasonography.
Tahap pengambilan sperma
(Sperm Recovery)
Pada kasus sperma tidak bisa Beberapa tindakan operatif yang dapat
didapatkan dari ejakulasi, dilakukan:
pengambilan sperma akan – Percutaneus epididymal sperm
dilakukan melalui epididymis aspiration (PESA).
atau testis.
– Testicular sperm aspiration (TESA).
Biasanya dilakukan pada
kondisi: azoospermia, disfungsi – Testicular sperm extraction (TESE).
ereksi, atau kegagalan – Microsurgical epididymal sperm
ejakulasi. aspiration (MESA)
Tahap Inseminasi
(Intracytoplasmic Sperm Injection /ICSI)
Hipotesis tentang
Hipotesis mengenai Hipotesis mengenai
kelambanan/ kemalasan
pemisahan secara imunogenitas janin
system imun maternal
anatomis antara yang rendah Karena
untuk bereaksi terhadap
maternal dan janin. imatur.
antigen janin.
System imun adalah suatu
organisasi yang terdiri atas sel-
sel dan molekul-molekul yang
memiliki peranan khusus dalam
menciptakan suatu system
pertahanan tubuh terhadap
infeksi atau benda asing.
Jenis respon imun: