NASTI
16.023.74.201.056
Disusun oleh:
NASTI
16.023.74.201.056
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
ii
LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI
Nama : Nasti
Nim : 16.023.74.201.056
Fakultas : Hukum
1 Burhanuddin,S.H.,M.H Ketua
iii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Diterangkan bahwa skripsi bagi mahasiswa :
Nama : Nasti
Nim : 16.023.74.201.056
Fakultas : Hukum
Mengetahui :
iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Nim : 16.023.74.201.056
Fakultas : Hukum
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-
benar merupakan hasil karya saya sendiri. Bukan merupakan
pengambilan tulisan atau pemikiran orang lain. Apabila dikemudian hari
terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan skirpsi ini
hasil karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan
tersebut.
Palopo, ,2020
Yang menyatakan
Nasti
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
vi
7. Teruntuk adek-adek ku Kiki Fatmala dan Muh. Ifan, terimaksih untuk segala
doa dan motivasinya, sehingga penulis menjadi lebih termotivasi dan tidak
putus semangat dalam menyelesaikan studi akhir .
8. Teruntuk sahabat seperjuangan Nurfadillah, Sintia, Kingkin, Fahrul,
Syamsuddin,kak mita dan Kak Mahatir yang telah banyak memberi bantuan
serta dorongan sehingga penulis sampai ketitik ini suka duka telah kami lalui
bersama. Terkhusus kepada rekan-rekan KKN Desa Tingkara, Hamrila,
Patresia, Fhaifnel, Ilmawati, Andi Maryam, Risdayanti, Alfian, Akbar, Resky
dan teman-teman squad Tingkara.
9. Teruntuk Asdar orang yang selalu memberi dorongan dan motivasi hingga
penulis sampai ke titik ini terima kasih untuk segala perjuangan dan
pengorbanannya.
10. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang
sudah membantu dalam banyak hal sehingga semuanya dapat berjalan
lancar.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
viii
2.5 Kerangka Pikir ........................................................................... 31
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.Metode Penelitian .................................................................... 32
3.2.Lokasi Penelitian ...................................................................... 32
3.3.Jenis Dan Sumber Data ........................................................... 32
3.4.Tehnik Pengumpulan Data....................................................... 33
3.5.Tehnik Analisis Data ................................................................ 34
BAB IV HASIL dan Pembahasan
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ......................................... 34
4.2 Daftar Anak Binaan Lembaga Kesejahteraan Anak (LKSA)
Kota Palopo Tahun 2020 ......................................................... 36
4.3 Kendala Pembinaan Anak di Panti Asuhan Sebagai Bentuk
Perlindungan Hukum .............................................................. 40
4.4 Bentuk Perlindungan Hukum Terhadap Anak yang berada
Dalam Binaan Panti Asuhan .................................................... 47
BAB V Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan .............................................................................. 54
5.2 Saran ....................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA
ix
Daftar Tabel
Tabel 4.2.1 Daftar Anak Binaan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Kota
Palopo Yang Telah Terdaftar Sebagai Badan Hukum Tahun
2020………………………………………………………………37
Tabel 4.2.2 Daftar Anak Binaan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Kota
Palopo Yang Belum Terdaftar Sebagai Badan Hukum Tahun
2020……………………………………………………………...39
x
Daftar Lampiran
xi
Abstrak
Nasti , Nim. 16.023.74.201.056. Judul Skripsi Perlindungan Hukum Bagi Anak Yang
Berada Dalam Binaan Panti Asuhan. Dibawah bimbingan Burhanuddin,S.H.,M.H
(Pembimbing I) dan Muh. Salam Amrullah (Pembimbing II).
Anak adalah bagian yang tidak terpisahkan dari keberlangsungan hidup manusia dan
keberlangsungan sebuah bangsa dan negara. Anak adalah generasi penerus bangsa
dan penerus pembangunan yang harus di jaga dan di lindungi, khususnya dari Aspek
hukum Perlindungan yang dilakukan terhadap anak selayaknya dilakukan oleh pihak-
pihak yang mengasuhnya yang dapat dilakukan oleh orang tua, wali, ataupun lembaga-
lembaga sosial dan dibawah pengawasan serta bimbingan negara. Permasalahan dari
penelitian ini adalah Apakah yang menjadi kendala pembinaan anak di panti asuhan
sebagai bentuk perlindungan hukum dan Bagaimana bentuk perlindungan hukum
terhadap anak yang berada dalam binaan panti asuhan. Penelitian ini bertujuan untuk
Untuk mengetahui dan menganalisa apa yang menjadi kendala pembinaan anak di panti
asuhan, untuk mengetahui dan menganalisis bentuk perlindungan hukum terhadap anak
yang berada dalam binaan panti asuhan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
penelitian hukum normati empiris, penelitian ini dilakukan di yayasan panti asuhan.
Diketahui bahwa kendala-kendala yang dialami beberapa Panti asuhan yang berada di
wilayah Kota Palopo, dalam melakukan pembinaan anak di panti asuhan yaitu rata-rata
mengalami kendala di Bidang Pendidikan. bentuk-bentuk perlindungan hukum yang
diberikan yaitu Bentuk perlindungan hukum dengan diakui sebagai anak yang berada
dalam binaan panti asuhan. Bentuk perlindungan hukum dimana tanggung jawab
penggurus panti asuhan sebagai Wali.
xii
Abstract
Nasti, Nim. 16,023.74,201,056. Thesis Title Legal Protection for Children Who Are
Under the Assistance of Orphanages in the city of palopo. Under the guidance of
Burhanuddin, S.H., M.H (Supervisor I) and Muh. Salam Amrullah (Advisor II).
Children are an inseparable part of the sustainability of human life and the sustainability
of a nation and state. Children are the nation's next generation and the continuation of
development that must be guarded and protected, especially from legal aspects. as well
as state guidance. The problem of this research is what is the obstacle in fostering
children in orphanages as a form of legal protection and what is the form of legal
protection for children who are under the care of orphanages. This study aims to
determine and analyze what are the obstacles to developing children in the orphanage, to
find out and analyze the form of legal protection for children who are under the care of the
orphanage. This research was conducted using empirical normative legal research, this
research was conducted in an orphanage foundation. It is known that the obstacles
experienced by several orphanages located in the City of Palopo, in coaching children in
the orphanage, are on average experiencing obstacles in the field of education. The
forms of legal protection provided are the form of legal protection by being recognized as
a child who is under the guidance of an orphanage. A form of legal protection where the
responsibility of the orphanage administrator is the guardian.
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
untuk tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, mental maupun
amanah dari Allah, yang harus senantiasa dijaga dan dilindungi karena
dalam diri anak melekat harkat, martabat, dan hak-hak sebagai manusia
hukum dan sosiologis yang menjadikan anak semakin rasional dan actual
1
Mardi Candra. 2018. Aspek Perlindungan Anak Indonesia Analisis Tentang Perkawinan
di Bawah Umur. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. Hlm. 2
2
Maulana hasan wadang. 2000. Advokasi dan Hukum Perlindungan anak. Gramedia
widiasarana. Jakarta. Hlm. 1
1
perlindungan kepentingan anak dan sosial kesejahteraan anak adalah
Tahun 1979 tentang Kesejahteraan anak pasal 2 ayat (1), bahwa setiap
3
Rusli Pandika. 2012. Hukum Pengangkatan Anak. Sinar Grafika. Jakarta. Hlm. 7
2
pakaian, pendidikan dan kesehatan anak. Dengan adanya panti asuhan
berupa antara lain dengan cara melindungi anak dari berbagai ancaman
ditunjukan kepada anak, tetapi orang lain yang melakukan atau terlibat
4
Dewi R.F. Sondakh. Jurnal Status Hukum Anak Dalam Pembinaan Di Lembaga Panti
Asuhan. Hlm. 42
3
pidana yang di lakukan anak sendiri, maupun perlindungan hukum yang
mulai sejak dini, agar kelak dapat berpartisipasi secara optimal bagi
pembangunan bangsa dan negara. Dalam Pasal 2 ayat (3) dan (4)
peran serta masyarakat dan orang tua dalam melindungi anak dari
pengaruh pelaku tindak pidana atau korban dari tindak pidana. Dalam
harus ikut serta dalam menjaga dan melindungi anak di masa tumbuh
4
Masalah perlindungan hukum dan hak-haknya bagi anak-anak
dijatuhkan pada pelaku tidak adil atau tidak sesuai dengan akibat yang
perlindungan atas jiwa dan raga si anak, tapi mencakup pula perlidungan
Nasional.
5
pertama-tama didasarkan atas pertimbangan bahwa anak-anak
yuridis, tapi perlu pendekatan lebih luas, yaitu ekonomi, sosial, dan
dan membimbing dilakukan oleh negara sendiri. Orang tua, wali, LSM
6
mewujudkan perlindungan terhadap anak, maka pemerintah sebagai
1. 2 Rumusan Masalah
a. Teoritis
7
ilmu hukum, dan hukum pidana. Selain itu dapat mengembangkan
b. Praktis
kepastian hukum.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kepada hak asasi manusia yang dirugikan orang lain dan perlindungan
serta pengakuan terhadap hak-hak asasi manusia yang dimiliki oleh subyek
yang harus diberikan oleh aparat penegak hukum untuk memberikan rasa
aman, baik secara pikiran maupun fisik dari gangguan dan berbagai
5
Nelly Pratiwi. 2019. Skripsi Perlindungan Hukum Terhadap Anak Asuh Panti Asuhan
yang Telah Mencapai Usia Dewasa. Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara. Hlm. 12
9
pembangunan Nasional. Anak adalah aset bangsa. Masa depan bangsa dan
Negara dimasa yang akan datang berada ditangan anak sekarang. Semakin
baik keperibadian anak sekarang maka semakin baik pula kehidupan masa
buruk maka akan bobrok pula kehidupan bangsa yang akan datang. Pada
kanak seringkali dianggap tidak ada akhirnya, sehingga mereka tidak sabar
perkembangan yang tertentu dan bias berlaku umum. Untuk lebih jelasnya
pra-lahir : Dimulahi sejak terjadinya konsepsi lahir - Masa jabang bayi : satu
6
https://www.kompasiana.com. Diakses pada tanggal 10 Juni 2020
7
ibid
10
2.2.1 Pengertian Anak Dalam Hukum Indonesia
umur genap 21 (dua puluh satu) tahun dan tidak lebih dahulu telah
belum mencapai umur 21 (dua puluh satu) tahun dan belum pernah
perdata.
sebagai anak. Akan tetapi dalam pasal 6 ayat (2) telah memuat
21 tahun harus mendapat izin dari orang tua. Pada pasal 7 ayat (1)
8
Waludi. 2009. Hukum Perlindungan anak. Maju Mundur Bandung. Hlm 23
11
undang-undang ini juga memuat batasan minimum usia untuk dapat
Kemudian dalam pasal 47 ayat (1) dikatakan bahwa anak yang belum
mereka tidak dicabut kekuasaan orang tuanya. Pasal 50 ayat (1) juga
belas) tahun atau belum pernah kawin, yang tidak berada di bawah
dewasa dan sudah sudah dewasa yaitu 16 (enam belas) tahun untuk
menikah untuk pria ialah 19 tahun dan untuk wanita ialah 16 tahun.
12
orang tualah yang mewakili anak dalam hal perbuatan hukum di
dapat kita lihat pada pasal 45, 46, dan pasal 47 tentang pengaturan
yang dianut oleh undang-undang itu sendiri yaitu tentang anak nakal.
13
Yang disebut sebagai anak berdasarkan kategori usia 8 (delapan)
halnya yang disebutkan dalam konvensi hak anak (KHA) atau yang
9
https://www.muisumut.com/blog/2019/09/24/pengertian-anak-dalam-hukum-indonesia/.
Diakses pada tanggal 20 Juni 2020
14
2.2.2 Defenisi Perlindungan Anak
dan peranan, yang menyadari betul anak bagi nusa dan bangsa
akibat hukum, baik dalam kaitannya dengan hukum tertulis maupun tidak
15
negatif. Perlindungan anak dilaksankan rasional, bertanggung jawab dan
orang lain dan berperilaku tak terkendali sehingga anak tidak memiliki
kewajiban-kewajibannya.
diskriminasi.
berupa antara lain dengan cara melindungi anak dari berbagai ancaman
10
Maidi Gulton.2006. Perlindungan Hukum Terhadap Anak dalam Sistem Peradilan Pidana
Indonesia. Refika Aditama Bandung. Hlm. 12
16
dari luar dan dalam dirinya, mendidik, membina, mendampingi anak
orang lain yang melakukan atau terlibat dalam usaha perlindungan anak11
Hak-Hak Anak
17
sentralistis kehidupan, seperti Agama, hukum dan sosiologis yang
bangsa dan negara. Dalam hal ini anak diposisikan sebagai kelompok
sosial yang mempunyai status social yang lebih rendah dari masyarakat
Seorang anak akan memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan
18
2.2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesejahteraan, Pengasuhan dan
Perlindungan Anak
yatim, piatu, dan anak-anak terlantar dalam mencari dan menentukan arah
hidup yang tepat bagi bekal masa depan kehidupannya sebagai manusia
yang bermartabat, berguna bagi diri, keluarga dan masyarakat kelak dihari
nanti. Panti asuhan juga memiliki fungsi sebagai lembaga sosial dimana
15
Ibid
16
Op.cit Nella Pratiwi. Hlm. 14
19
merawat anak yatim piatu dan sebagainya. Departemen Sosial
pembangunan nasional.
harapan.
17
Abintoro Prakoso. 2016. Hukum Perlindungan Anak. Laksbang Presindo. Yogyakarta. Hlm. 127
20
program dan pelayanan yang diberikan oleh panti. Menurut
sosial anak
kegiatan :
18
Sella Khorunnisa dkk. Pemenuhan Kebutuhan Pendidikan Anak Asuh di Panti Sosial Asuhan.
Jurnal RIset & PKM. Hlm. 70
21
b. Membantu pemecahan masalah kerawanan sosial dalam
perguruan tinggi.
19
http://e-journal.uajy.ac.id diakses pada tanggal 20 Juni 2020
22
2.3.4 Fasilitas dalam Panti Asuhan
dibedakan/dipisah.
kontinu)
23
d. Panti asuhan harus menyediakan kamar mandi anak laki-laki
tinggal anak.
asuhan.
ibadah.
24
d. Panti asuhan harus menyediakan ruang belajar dan
menyendiri20.
bahwa 21:
merupakan hak asasi manusia. Agar setiap anak kelak mampu memikul
20
ibid
21
Undang-Undang Dasar Tahun 1945
25
tanggung jawab, maka ia perlu mendapat kesempatan yang seluas-
luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, baik fisik, mental
dan denda bagi pelaku kejahatan terhadap anak, untuk memberikan efek
fisik, psikis dan sosial anak korban dan/atau anak pelaku kejahatan. Hal
sama23.
22
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak
23
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak
24
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 Tentang Kesejahteraan Anak
26
b. Usahan kesejahteraan anak adalah usaha kesejahteraan sosial yang
ditunjuka untuk menjamin terwujudnya kesejahteraan anak terutama
terpenuhinya kebutuhan pokok anak.
Departemen Sosial
bagi para penyandang cacat netra serta agar mampu mandiri dan
25
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2017 Tentang Pelaksanaan
Pengasuhan Anak
26
Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 106/HUK/2009 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Panti Sosial di Lingkungan Departemen Sosial
27
berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat serta pengkajian dan
28
berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat serta pengkajian dan
yatim, piatu dan yatim piatu yang kurang mampu, terlantar agar
dan rujukan
29
2.5 Kerangka Pikir
30
BAB III
METODE PENELITIAN
Kontrak) secara in action pada setiap peristiwa hukum tertentu yang terjadi
didalam masyarakat27.
Adapun lokasi yang akan di jadikan objek penelitian adalah di panti Asuhan
Kecamatan Wara, Kota Palopo. Panti Asuhan Nur Hidayah yang terletak di
Jalan Yos Sudarso Nomor 10, Kelurahan Salekoe, Panti Asuhan Al- Annur
a. Studi Pustaka
artikel-artikel Online.
27
Elisabeth Nurhaini ButarButar. 2018. Metode Penelitian Hukum. PT. Refika Aditama. Bandung.
Hlm.79
31
b. Wawancara
yang telah disiapkan dengan pihak terkait yang telah disebutkan di atas,
1. Data Primer
2. Data Sekunder
media perantara atau secara tidak langsung yang berupa buku, catatan,
bukti yang telah ada, atau arsip baik yang di publikasikan maupun yang
pusat kajian, pusat arsip atau membaca banyak buku yang berhubungan
dengan penelitiannya.
Analisa data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk
32
disarankan oleh data dan sebagain usaha untuk memberikan bantuan pada
Data yang diperoleh baik data primer maupun data sekunder diolah dan
33
BAB IV
yang diharapkan sebagai bagian dari generasi penerus cita- cita bangsa
dan sebagai insan yang akan turut serta aktif dalam bidang pembangunan
nasional28.
1. Panti Asuhan Ar-Rahman, yaitu panti asuhan yang terletak di jalan Ambe
Ar-Rahman.
2. Panti Asuhan Nur Hidayah, yaitu panti asuhan yang beralamat dijalan Yos
28
https://id.wikipedia.org/wiki/Panti_asuhan. diakses pada hari rabu tanggal 25
september 2020
34
3. Panti Asuhan Al-Annur, panti asuhan ini berlokasi dijalan Cendana
di Kota Palopo yang belum berbadan Hukum, Panti Asuhan ini diurus
pelayanan pengganti orang tua atau wali anak dalam memenuhi kebutuhan
generasi penerus cita-cita bangsa dan sebagai insan yang akan turut serta
sebagai berikut30 :
29
Artikel Lembaga Kesejahteraan sosial Anak (LKSA). Bulelengkab.go.id. diakses pada
tanggal 20 September 2020
30
ibid
35
3. Pusat pengembagan keterampilan (yang merupakan fungsi penunjang).
dapat hidup layak dan penuh tanggung jawab, baik terhadap dirinya
31
Ibid
36
Tabel 4.2.1 Daftar Anak Binaan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Di Kota
Palopo Yang Telah Terdaftar Sebagai Badan Hukum Tahun 2020
Jumlah
Penggurus L P
No. 11
Kelurahan
Sabbamparu
Berkebutuhan Kelurahan
Khusus Temmalebba
(YPAB)
(Bendahara 5 Belandai
) Kelurahan
Temmalebba
Kalsum sodarso
(Penggurus Nomor 10
) Kelurahan
37
Salekoe
S.E Kelurahan
Salekoe
D. S.pd. Kambau
MM (ketua) (Pantai 1)
Songka
Kelurahan
Takkalala
5 No. 17
Kelurahan
Belandai
Kelurahan
Amasangan
Sumber Data : Diperoleh dari Dinas Sosial Kota Palopo (mengetahui Kasi
Pemberdayaan Kelembagaan, Kepahlawanan dan Restorasi
SoPcial), Pada Tanggal 7 September 2020
38
4.2.2 Daftar Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) di Kota
Palopo Yang Belum Terdaftar Sebagai Badan Hukum
terdaftar sebagai badan hukum, dan ada pula yang sedang dalam tahap
yaitu :
Tabel 4.2.2 Daftar Anak Binaan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Di Kota
Palopo Yang Belum Terdaftar Sebagai Badan Hukum Tahun 2020
JUMLAH NO HP KET
NO NAMA LKSA NAMA ALAMAT ANAK
PENGGURUS
Kelurahan
Temmaleb
ba
Kelurahan
Surutangg
39
3 Al-Muhaymin M. Shadiqul K Jl. Andi 29 12 08125468 Sementar
a dalam
(penggurus) Djemma 3392 pengurus
an badan
Kelurahan hukum
Surutanga
Sumber Data : Diperoleh dari Dinas Sosial Kota Palopo (mengetahui Kasi
Pemberdayaan Kelembagaan, Kepahlawanan dan Restorasi
SoPcial), Pada Tanggal 7 September 2020
Ditinjau dari segi hukum Panti asuhan harus terdaftar sebagai lembaga
atau badan hukum, karena hal ini berkaitan dengan kekuasaan hak dalam
kekuasaan asuh sebagai orang tua terhadap anak. Pasal 33 ayat (1) Undang-
dengan para pengurus badan hukum tersebut bertanggung jawab secara pribadi
dan tanggung jawab dalam rangka menjalankan tugas perwalian tersebut. Dari
uraian diatas sudah seharusnya panti asuhan atau lembaga binaan anak yang
40
berupa antara lain dengan cara melindungi anak dari berbagai ancaman
ditujukan kepada anak tetapi orang lain yang melakukannya atau terlibat
Hak anak adalah bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin,
dipengaruhi oleh faktor keluarga, selain itu faktor lingkungan sekitar juga
‘’anak asuh adalah anak yang diasuh oleh seseorang atau lembaga untuk
diberikan bimbingan, pemeliharaan, perawatan, pendidikan, dan kesehatan
karena orang tuanya atau salah satu orang tuanya tidak mampu menjamin
tumbuh kembang anak secara wajar’’.
penelitian di 3 (tiga) panti asuhan yang berada diwilayah Kota Palopo guna
mengetahui apa saja yang menjadi kendala dalam pembinaan anak dipanti
32
Maidin Gultom. 2014. Perlindungan Hukum Terhadap Anak Dalam Sistem Peradilan
Pidana Anak di Indonesia. Refika Aditama. Bandung . hlm. 45
41
1. Panti Asuhan Ar-Rahman
anak.
Diketahui bahwa tidak semua anak yang berada dipanti asuhan Ar-
dan Yatim Piatu. Rata-rata anak binaan yang tidak memilki Kartu
hal tersebut terjadi karena orang tua si anak tidak memilki tempat
42
‘’ ada beberapa anak yang tidak memilki Kartu Indonesia Sehat
(KIS), anak-anak yang tidak memilki kartu tersebut biasanya anak-
anak dengan status atau kriteria sebagai anak terlantar, sehingga
apabila anak tersebut ketika kesehatannya tertanggu atau sakit
biaya untuk pengobatannya dibayar secara umum dan dananya dari
dana pribadi ibu panti karena selama ini mereka belum
mendapatkan bantuan’’.
bahwa :
Dari hasil penelitian diketahui bahwa di Panti Asuhan Nur Hidayah yang
anak yang berbeda di panti asuhan tidak jarang menjadi salah satu
43
Seperti yang terjadi di panti asuahn Nur Hidayah, perbedaan
pembelajaran, hal ini yang dialami oleh panti Asuhan Nur Hidayah,
44
bersama ibu Sitti Goari selaku penggurus Panti Asuhan Al-Annur pada
asuhan tersebut.
fakir miskin dan anak-anak terlantar. Peran aktif pemerintah merupakan hal
memberikan subsidi terhadap panti asuhan dimana panti asuhan yang akan
33
Referensi Skripsi oleh Nelly Pratiwi. Perlindungan Hukum Terhadap Anak Asuh Panti Asuhan
Yang Telah Mencapai Usia Dewasa. Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera
Utara
45
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas
serta berhak atas fasilitas kesehatan. Dalam Pasal 9 ayat (1) Undang-
Selain dalam bidang pendidikan anak juga berhak atas segala fasilitas
34
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002
Tentang Perlindungan Anak
46
2002 Tentang Perlindungan Anak, tentu menjadi kewajiban dan tanggung
memiliki hak yang sama seperti anak pada umumnya dan di dalam
kepercayaan diri.
Antara anak asuh dengan panti asuhan timbul hubungan hukum yaitu
kekuasaan orang tua meliputi segala segi kehidupan anak baik secara
47
maupun pidana. Salah satu pihak yang melaksanakan perwalian adalah
menyebabkan orang tua tidak mampu merawat anak tersebut maupun anak
akan membutuhkan wali agar jika terjadi sesuatu terhadap anak asuh ada
juga merupakan salah satu bentuk dari perlindungan hukum yang diberikan
diberikan yaitu, dengan tanggung jawab sebagai wali dari anak asuh
yang menggantikan tanggung jawab orang tuanya yang tidak bisa lagi
bertanggung jawab atas anak tersebut, baik sebagai wali dalam hal
35
ibdi
48
perlindungan, tergantung dari anaknya kalau mereka yang salah kita
tetap serahkan ke yang berwajib, tetapi kalau mereka tidak bersalah itu
bisa kita pertanggung jawabkan dengan melakukan segala upaya untuk
mendapatkan perlindungan hukum’’.
ada penyerahan anak asuh di panti asuhan Nur Hidayah diketahui oleh
‘’Status anak disini sebagai anak asuh yang dimana saya sebagai wali
dari anak-anak ini, baik itu wali dalam hal pendidikan, wali ketika anak
ini sakit, maupun wali saat anak-anak ini mempunyai masalah hukum.
Kemudian pada saat ada penyerahan anak asuh yang baru itu kita juga
sampaikan kepada ketua RT setempat’’.
selain itu bentuk perlindungan lainnya yaitu terkait dengan peran panti
bersama penggurus panti asuhan Al-Nur ibu yaitu Ibu Sitti Goatri beliau
menjelaskan bahwa :
49
‘’Bentuk perlindungan hukum yang kami berikan itu seperti pemenuhan
hak-hak, memenuhi kebutuhan anak, kemudian memberikan status yang
jelas kepada anak yang tercatat di pemerintah setempat sebagai anak
yang berada didalam binaan panti asuhan dan mempunyai wali.
Kemudian apabila anak yang berada didalam panti asuhan mengalami
atau mempunyai permasalahan hukum kita akan berupaya memberikan
perlindungan hukum’’.
anak yang berada didalam binaan panti asuhan, dan penggurus panti
eksploitasi anak.
Dengan demikian, maka dalam panti asuhan inilah anak yatim, piatu,
serta memiliki prilaku yang baik. Mendidik dan mengasuh mereka berarti
tua dalam hal pemberian perhatian kasih sayang dan rasa aman, manjadi
50
membantu belajar, serta sebagai pelayanan dalam membantu memenuhi
keperluan anak36.
Peradilan Pidana Anak (SPPA) ada beberapa prinsip atau asas terkait
1. Perlindungan
2. Keadilan
3. Nondiskriminasi
anak, urutan kelahiran anak, serta kondisi fisik dan atau mental37.
dan tanggung jawab serta melindungi hak anak telah diatur dalam Pasal
36
Artikel Dari Abdul Najib, Rosita Wardiana. Peran Pola Asuh Bagi Anak Terlantar Di Panti Sosial
Asuhan Anak
37
Jurnal Aspek Hukum Perlindungan Anak Dalam Perspektif Hukum Nasioanal. Reza Pahlevi
51
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak,
yaitu38 :
Terkait dengan Pasal Pasal 21 ayat (4) dan ayat (5) Undang-Undang
Tahun 2019 Tentang Kota layak Anak. Asas dan tujuan dari peraturan
38
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak
52
transformasi konsep hak anak dalam kebijakan, program dan kegiatan
kehidupannya.
39
Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 5 Tahun 2019 Tentang Kota layak Anak
53
BAB V
5.1 Kesimpulan
menyimpulkan :
a. Perlindungan Preventif
dan diskriminasi.
54
b. Perlindungan Represif
Wali dari anak yang berada dalam binaannya , baik wali dalam
eksploitasi anak.
5.2 Saran
anak, khusunya anak yang berada dalam binaan panti sosial yang
terlantar maupun anak yang berada dalam binaan panti sosial dan anak
55
DAFTAR PUSTAKA
a. Buku
b. PerUndang-Undangan
56
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak
Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 5 Tahun 2019 Tentang Kota layak
Anak
Nelly Pratiwi. 2019. Skripsi Perlindungan Hukum Terhadap Anak Asuh Panti
Asuhan yang Telah Mencapai Usia Dewasa. Fakultas Hukum Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara.
Sella Khorunnisa dkk. Pemenuhan Kebutuhan Pendidikan Anak Asuh di Panti
Sosial Asuhan. Jurnal RIset & PKM.
Artikel Dari Abdul Najib, Rosita Wardiana. Peran Pola Asuh Bagi Anak
Terlantar Di Panti Sosial Asuhan Anak
Artikel Lembaga Kesejahteraan sosial Anak (LKSA). Bulelengkab.go.id.
diakses pada tanggal 20 September 2020
d. Intrernet
https://www.dosenpendidikan.co.id/efektivitas-adalah/ di akses pada tanggal
5 maret 2020
https://www.dosenpendidikan.co.id/efektivitas-adalah/ di akses pada tanggal
5 maret 2020
https://guruakuntansi.co.id/pengertian-efektivitas/
https://www.muisumut.com/blog/2019/09/24/pengertian-anak-dalam-hukum-
indonesia/. Diakses pada tanggal 20 Juni 2020
https://www.kompasiana.com. Diakses pada tanggal 10 Juni 2020
https://id.wikipedia.org/wiki/Panti_asuhan. diakses pada hari rabu
tanggal 25 september 2020
57
LAMPIRAN
58
Lampiran I : Dokumentasi Penelitian
59