SKRIPSI
Oleh :
JOHN WILLI
110200204
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
SKRIPSI
Oleh :
John Willi
110200204
Disetujui Oleh,
Ketua Departemen Hukum Keperdataan
NIM : 110200204
1. Skripsi yang saya tulis ini adalah benar tidak merupakan ciplakan dari skripsi
atau karya ilmiah orang lain.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa ada paksaan atau
tekanan dari pihak manapun.
John Willi
110200204
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
segala berkat, rahmat dan kasih karunia-Nya tidak terhingga yang telah
memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum di Fakultas
semangat, saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak. Untuk itu pada
4. Bapak Dr. O.K. Saidin, S.H., M.Hum., selaku Wakil Dekan III Fakultas
Keperdataan;
6. Ibu Sinta Uli, S.H., M.Hum., selaku Ketua Program Kekhususan Hukum
penulis;
yang telah mendidik dan membimbing penulis selama tujuh semester dalam
Utara;
11. Teristimewakan kepada orang tuaku tercinta yaitu Ayah (James Li), Ibu
Kerli), dan keluarga besarku terima kasih atas dorongan motivasi serta cinta
dan kasih sayang yang telah diberikan dalam keseharian hidup penulis;
ii
Bang Fadillah Haryono, S.H., dan Kak Sabrina Sitompul, S.H., selaku legal
staff di PT. Pelindo I Medan yang telah memberikan kesempatan pada penulis
13. Kepada sahabat-sahabatku Pom2 Group (Intan, Kartika, Emma, Citra, Dyah,
Kristy Emelia, Imelda, Octaviana, Novia Utami, Ari Pareme, Rurin, dan
BW dan seluruh teman-teman stambuk 2011 yang tidak dapat penulis sebut
satu per satu, terima kasih atas doa dan juga dukungan semangat dalam
14. Dan segenap pihak yang membantu penulis secara langsung maupun tidak
langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, terima kasih atas
kekurangan dalam skripsi ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Akhir
kata penulis memanjatkan doa dan puji kehadiratNya, semoga skripsi ini
John Willi
110200204
iii
B. Permasalahan ................................................................................... 7
C. Tujuan Penulisan.............................................................................. 8
D. Manfaat Penulisan............................................................................ 8
Perdana............................................................................................. 47
iv
Perdana............................................................................................. 70
A. Kesimpulan ...................................................................................... 74
B. Saran ................................................................................................ 75
LAMPIRAN
vi
*)
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
**)
Dosen Pembimbing I
***)
Dosen Pembimbing II
vii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
peradaban manusia.
matra wilayah Indonesia maka wilayah perairan merupakan bahagian yang terluas
dibanding dengan wilayah daratannya. Hal ini membuat sejak zaman nenek
Peran dan fungsi pelabuhan pada masa tersebut hanya sebagai tempat
yang ada dewasa ini.2 Kondisi wilayah Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau
besar dan pulau-pulau kecil yang memiliki perairan yang besar jika dibandingkan
jasa transportasi angkutan laut dalam rangka menghubungkan daerah yang secara
geografis terpisah-pisah.
1
Hasim Purba, Hukum Pengangkutan di Laut, Pustaka Bangsa Press, Medan, 2005, hlm. 1.
2
Referensi Kepelabuhanan Seri 4, Perencanaan dan Pembangunan Pelabuhan, Pelabuhan
Indonesia, 2000, hlm. 1.
disesuaikan.
faktor yang tidak terpisahkan dalam sistem ekonomi negara secara keseluruhan,
pelabuhan untuk menunjang kelancaran keamanan dan ketertiban arus lalu lintas
dari sudut pandangnya. Menurut sudut pandang orang awam, dikenal pelabuhan
3
Referensi Kepelabuhanan Seri 5, Sumber Daya Manusia Pelabuhan,Pelabuhan Indonesia,
2000, hlm. 1.
4
Elfrida Gultom (I), Refungsionalisasi Pengaturan Pelabuhan untuk Meningkatkan Ekonomi
Nasional, Rajawali Pers, Jakarta,2006, hlm. 194.
laut (sea port), pelabuhan udara (air port), dan pelabuhan darat (dry port) yang
bongkar muat, usaha tally mandiri, usaha jasa pengurusan transportasi, usaha depo
angkutan laut peralatan jasa terkait dengan angkutan laut, usaha pengelolaan
kapal, usaha perantara jual beli dan atau sewa kapal, usaha keagenan awak kapal,
Selain berbagai usaha tersebut, terdapat kegiatan usaha lain yang dapat
menunjang kegiatan di pelabuhan seperti jasa pelayanan alih muat dari kapal ke
Indonesia No. 82 Tahun 1999 Tentang Angkutan Di Perairan, Pasal 44 ayat (1)
Ship to Ship Transfer adalah kegiatan pemindahan langsung muatan, gas, cair,
ataupun padat dari suatu kapal ke kapal lainnya. Kegiatan jasa pelayanan alih
muat dari kapal ke kapal (Ship to Ship) adalah bagian dari kegiatan bongkar muat
barang atau pemindahan suatu barang yang dilakukan dari suatu kapal ke kapal
lain. Kegiatan bongkar muat barang tersebut dilakukan oleh Badan Hukum
5
R.P Suyono, Shipping: Pengangkutan International Ekspor Impor melalui Laut, Seri Bisnis
International keenam, Jakarta, 2001, hlm. 1.
6
Hasim Purba, Op.Cit., hlm. 3.
Indonesia yang berbentuk Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara atau
Badan Usaha Milik Daerah atau Koperasi, yang didirikan untuk usaha itu.
2001, untuk pelabuhan umum dianut tiga macam bentuk pengelolaan, yaitu
sebagai berikut:
Undang-Undang tersebut.
7
Syahrial Bosse, Pengelolaan Pelabuhan di Indonesia, Corporate Secretary, Jakarta, 2001,
hlm. 32.
kegiatan usaha yang dilakukan oleh PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) dan juga
mengingat biaya dan kemampuan serta fasilitas untuk mengoperasikan usaha yang
kerja sama dengan pihak swasta untuk mengoperasikan salah satu bentuk usaha
yang dimiliki. Salah satunya adalah kerjasama dengan PT. Maxsteer Dyrynusa
Nipah.
kerjasama, antara lain karena keterbatasan sarana dan juga prasarana, keterbatasan
pelayanan jasa di bidang Ship Transit Anchorage di perairan Nipah. Sebagai dasar
yang mengikat dari hubungan kerjasama tersebut dibutuhkan apa yang disebut
yang saling mengikatkan diri dalam suatu perjanjian yang merupakan kerangka
8
Hasim Purba, Op.Cit., hlm. 187.
dasar yang dipakai sebagai bingkai hubungan kerjasama sehingga kepastian hak
kesepakatan bersama antara kedua belah pihak yang merupakan dasar untuk
diawali dengan proses negosiasi diantara para pihak. Melalui negosiasi para pihak
kerjasama operasi atau joint operation dan menganut sistem sharing pendapatan
operasi. PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) dan PT. Maxsteer Dyrynusa Perdana
oleh kedua belah pihak dan menjadi undang-undang yang berlaku bagi para pihak
9
Agus Yudha Hernoko, Hukum Perjanjian Asas Proporsionalitas dalam Kontrak Komersial,
Kencana Prenadamedia Group, Jakarta, 2010, hlm.1.
sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 1338 Ayat (1) Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata yang menyatakan bahwa semua persetujuan yang dibuat secara
menjaga para pihak dalam melaksanakan kegiatan kerjasama dapat terjaga atau
adanya suatu kepastian hukum. Untuk menjadikan kegiatan kerjasama aman dan
apabila terjadi sengketa yang akan dituangkan dalam skripsi yang berjudul :
B. Permasalahan
10
Faisal Santiago, Pengantar Hukum Bisnis, Mitra Wacana Media, Jakarta, 2012, hlm. 19.
terjadi sengketa?
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
masyarakat.
E. Metode Penelitian
Metode ilmiah dari suatu ilmu pengetahuan adalah segala cara dalam
rangka ilmu tersebut untuk sampai kepada kesatuan pengetahuan. Tanpa metode
ilmiah, suatu ilmu pengetahuan itu sebenarnya bukan suatu ilmu tetapi himpunan
pengetahuan saja tentang berbagai gejala yang satu dengan gejala yang lainnya. 11
suatu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan menganalisanya kecuali
itu maka juga diadakan pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta hukum
tersebut untuk kemudian suatu pemecahan atas permasalahan yang timbul dalam
11
Koentjaraningrat, Pengantar Antropologi, Aksara Baru, Jakarta, 2009, hlm.37.
tulisan ilmiah sehingga diperlukan data yang relevan dengan skripsi ini. Dalam
1. Jenis Penelitian
sekunder. Karena penyusunan skripsi ini juga melalui proses penelitian lapangan,
Penelitian Yuridis Empiris yaitu penelitian lapangan yang berasal dari data primer
yang didapat langsung dari masyarakat sebagai sumber utama dengan melalui
penelitian empiris ini, diperoleh data primer melalui wawancara langsung dengan
dalam tujuan penyusunan bahan skripsi, maka jenis penulisan yang diterapkan
adalah untuk mendapatkan data yang akurat dan relevan, pengumpulan data yang
12
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta, 2006, hlm. 7.