SKRIPSI
OLEH:
LAODE ARDAN
H1A119245
Menyetujui:
Pembimbing I Pembimbing II
ii
KATA PENGANTAR
kemudahan dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi ini, shalawat serta salam
semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi
Wassalam, beserta seluruh keluarga beliau, sahabat hingga umat islam sampai
hambatan yang penulis dapatkan, namun atas bantuan dan bimbingan serta
motivasi yang tiada henti disertai harapan dan tekad yang kuat sehingga penulis
dapat mengatasi semua itu. Ucapan terima kasih, penghormatan dan penghargaan
Hasdayanti, Waode Hasria, dan adik tercinta Waode Muliyani atas semua doa,
membesarkan penulis dengan penuh kesabaran dan lautan kasih sayang yang tak
terhingga. Tidak lupa penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-
dan juga kepada Ibu Nur Intan S,H.M.H, selaku pembimbing II atas segala
iii
waktu dan pemikiran beliaulah untuk memberikan bimbingan, arahan, saran dan
skripsi ini. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Dr.Ruliah
penguji II penulis, dan Bapak Asri Sarif, S.H.M.H selaku penguji III penulis
yang telah memberikan kritik, saran dan masukan yang sifatnya membangun
kepada penulis. Penulis menyadari bahwa penelitian ini sulit dapat terwujud tanpa
adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang memberikan
1. Bapak Prof. Dr. Muhammad Zamrun F., S.Si., M.Si., M.Sc. selaku Rektor
2. Bapak Dr. Herman, S.H., LL.M. selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas
3. Bapak Dr. Guasman Tatawu, S.H., M.H. selaku Wakil Dekan Bidang
4. Ibu Siti Aisah Abdullah, S.H., M.H. selaku Wakil Dekan Bidang
Kendari.
5. Bapak Lade Sirjon, S.H., LL.M. selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan
6. Bapak La Ode Muhamad Sulihin, S.H., M.H., selaku Ketua Jurusan Ilmu
iv
7. Bapak Haris Yusuf, S.H., M.H selaku Ketua Konsentrasi Perdata Fakultas
9. Bapak Ali Risky, S.H., M.H selaku Penasihat Akademik yang telah
10. Ibu Elno Molan, S,IP,M.A.P, Selaku Dosen Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik
perkuliahan.
11. Bapak H. Andi Rahmanuddin, Selaku direksi PT Alam Baru yang telah
12. Bapak Andi Ainudin, S,SOS. Selaku direktur PT Alam Baru yang juga
13. Seluruh Dosen Pengajar Fakultas Hukum Universitas Halu Oleo yang telah
penulis untuk menjadi mahasiswa hukum yang baik selama tiga tahun lebih
14. Seluruh Para staf Administrasi Fakultas Hukum Universitas Halu Oleo yang
v
15. Kepada keluarga besar penulis, yang telah memberikan doa, dukungan, dan
kasih sayang yang tak terhingga untuk membantu penyelesaian tugas akhir
skripsi ini.
dan telah memberikan apa saja yang penulis butuhkan. Terimakasih segala
17. Kepada keluarga besar mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Halu Oleo
19. Kepada pihak bidikmisi yang telah memberikan beasiswa dan kuliah gratis
Hukum 2019 yang mengisi masa-masa kuliah. Semoga silaturahmi kita tidak
terputus.
22. Kepada teman/sahabat penulis, Salim Wahyuda Sitorus, Moh Wais Alkarni,
Wayan Karta, Yusrin, Jefri Said, Muh. Izul Haq, Muh Syaldan, Reza
Setiyansyah, Juspandi, Muh faiz Irham, Leni Lestari, Lisran, dan Inggi
vi
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
penulis berharap kepada para pembaca untuk memberikan saran yang sifatnya
Wabarakatuh.
Laode Ardan
vii
ABSTRAK
Laode Ardan, Stambuk H1A119245, Judul”Penyelesaian Wanprestasi Dalam
Perjanjian melakukan Pekerjaan Perataan Tanah Oleh PT Alam Baru Di
Kota Kendari”. Dibawah bimbingan bapak Dr. Muh Sjaiful, S.H,M.Hum,
selaku pembimbing I dan ibu Nur Intan S.H,M.H, selaku pembimbing II.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1). Untuk mengetahui
pelaksanaan perjanjian yang dilakukan oleh PT Alam Baru di kota Kendari
tentang kebenaran terjadi wanprestasi. 2). Untuk mengetahui penyelesaian
wanprestasi dalam perjanjian melakukan pekerjaan perataan tanah oleh PT Alam
Baru di kota Kendari.
Tipe penelitian yang digunakan yaitu penelitian hukum empiris, yang
merupakan penelitian yang berfokus untuk meneliti fenomena atau keadaan objek
penelitian secara detail dengan menghimpun kenyataan yang terjadi dan
mengembangkan konsep yang ada. Selain itu juga penelitian empiris disebut juga
penelitian lapangan, yang dimana penelitian ini berfungsi untuk melihat langsung
kejadian permasalahan dilapangan tentang unsur nyata dalam meneliti.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka penulis dapat
menyimpulkan: 1). Bentuk perjanjian yang dibuat oleh PT Alam Baru adalah
bentuk perjanjian secara lisan, yang dimana perjanjian tersebut dibuat dengan
suatu perkataan janji dan meyakinkan kepada pihak yang bersangkutan sehingga
munculnya suatu perikatan antara kedua belah pihak. Kemudian berdasarkan hasil
penelitian menyatakan bahwa pihak PT Alam Baru benar-benar melakukan
wanprestasi atau ingkar janji dikota Kendari. 2). Bentuk penyelesaian sengketa
wanprestasi yaitu dilakukan secara musyawarah mufakat atau penyelesaian diluar
pengadilan (non-litigasi) oleh kedua belah pihak.
viii
ABSTRACT
Laode Ardan, stambuk H1A119245 title”Sattlement Of Defaultsin The
Agreement To Carry Out Land Leveling Wor By PT Alam Baru In The City Of
Kendari”. Under the guidance of Dr. Muh. Sjaiful,S.H,M,Hum as supervior one
and mother Nur Intan S.H,M.H as supervior two.
As for the purpose of this research are: 1). To find out the form of
implementation of the agrement made by PT Alam Baru of Kendari. 2). To find
out the form of defaul committed by PT Alam Baru in the city of Kendari. 3). To
find out the form of settlement of defaults carried out by PT Alam Baru in the city
of Kendari.
The type of research used is empirical legal research which is research
that focuses on examining the phenomenon or condition of the research object in
detail by gathering the facts that occur and developing existing concepts. Besides
that emprical research is also called field research where this research serves to
see firsthand the occurrence of problems in the fiels regarding real elements in
research.
Based on the results of research and discussion, the authors can conlude:
1). The form of the agreement made by PT Alam Baru is a form of verbal
agreement is made with a word of promise and convincing to the parties
concerned so that an agreement arises between the two parties. Then based on the
results of the research stated that PT Alam Baru really did default disputes is
carried out by deliberation for consensus or settlement outside the court (non-
litigation) by both sides.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………….……………………............………..............
HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………………..ii
KATA PENGANTAR………………………………………………………......iii
ABSTRAK……………………………………………………………………...viii
ABSTRACT…………………………………………………………………..….ix
DAFTAR ISI…...………………………………………………………………....x
BAB I PENDAHULUAN….. ……………………………………………………1
A. Latar Belakang…….…………………….…………………………….….1
B. Rumusan Masalah……………….…………..……………………………9
C. Tujuan Penelitian…..……………………………………………………10
D. Manfaat Penelitian……………………………………………………….10
E. Keaslian Penelitian……………………………………………...............11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…..……………………………………………14
A. Tinjauan Umum Tentang Perjanjian………………………………………...14
1. Pengertian Perjanjian ………………………………………………...…..14
2. Syarat Sah Perjanjian………………………………………………….….17
B. Tinjauan Umum Tentang Wanprestasi ……………………………………...21
1. Pengertian Prestasi Dan Wanprestasi……………......…………………..21
2. Bentuk-Bentuk Wanprestasi…………………………………………...…24
3. Akibat Wanprestasi……………………………………………………….24
C. Tinjauan Umum Tentang Perataan Tanah …………………………………..25
1. Pengertian Perjanjian Perataan Tanah……………………………………..25
2. Para Pihak Dalam Perjanjian Perataan Tanah……………………………..26
3. Perjanjian Melakukan Pekerjaan ……………..…………………………...29
D. Penyelesaian Sengketa………………………………………………………31
1. Litigasi…………………………………………………………………….32
2. Non Litigasi ……………………………………………………………….32
BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………............66
A. Jenis Penelitian…………………… ……………………...…..………....36
x
B. Jenis Dan sumber Data………..……...….…………................................37
C. Teknik Pengumpulan Data……………………………………………….38
D. Teknik Analisa Data………..………………………................................38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…….....……………...39
A. Unsur Wanprestasi Pelaksanaan Dalam Perjanjian Melakukan Pekerjaan
Perataan Tanah Oleh PT Alam Baru ………………….…………...…...39
B. Penyelesaian Wanprestasi Dalam Perjanjian Melakukan Pekerjaan Oleh
PT Alam Baru Di Kota Kendari……………………………….………..45
BAB V PENUTUP………………………………………………………………58
A. Kesimpulan………………………………………………………………58
B. Saran……………………………………………………………………...59
DAFTAR PUSTAKA
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
dengan proses negosiasi antara para pihak melalui negosiasi para pihak
mengikat para pihak yakni orang satu dengan yang lain dengan tujuan
dan keadilan justru akan tercapai apabila perbedaan yang ada diantara para
seimbang
1
Agus Yudha Hermoko, Hukum Proposionalitas Dalam Kontrak Perjanjian Asas
Proposionalitas Dalam Kontrak Komersial, Prenada Media Group, 2018, H, 3.
1
artinya tidak ada yang merasa dirugikan dengan demikian diharapkan akan
muncul kontrak perjanjian yang adil dan seimbang pula bagi para pihak.
tidak adil. Kontrak yang demikian sering di ibar atkan dengan pertarungan
seimbang antara pihak yang mempunyai bargaining position kuat (baik karena
sebagai david).
sekedar menerima segala sisi kontrak dengan terpaksa (taken for granted)
hanya ada dua laternatif pilihan yang bagi pihak yang lemah bargaining
bagi para pihak sehingga dengan demikian terjalin hubungan kontraktual yang
adil dan saling menguntungkan satu sama lain dan sebaliknya dapat pula
2
Agus Yudha Hernmko, Hukum Perjanjian Asas Komersial, Prenada Media Group,
2018, H, 4-5.
2
kontraktual berdasarkan bunyi klausul kontrak bertentangan dengan esensi
tujuan para pihak yang lebih ditujukan membangun hubungan bisnis yang
suatu metode pengujian terhadap eksitensi suatu kontrak sebagai proses yang
membeda eksitensi kontrak yang dibuat para pihak tentunya sudah bukan
waktunya lagi untuk berkutat pada dilema semu ketidak seimbangan atau
kepentingan para pihak yang dapat diatur sedemikian rupa secara profesional.3
wanprestasi bisa dialami siapa saja oleh karena itu sebelum melakukan
kesepakatan diatas materai berhati hatilah dalam memilih rekan kerja sama.
ingkar janji oleh salah satu pihak dalam perjanjian diatas materai sebagai dari
3
Ibid, h, 5-6.
3
yang dimaksudkan adalah sebuah hubungan hukum antara dua orang atau dua
pihak berdasarkan salah satu pihak berhak menuntut sesuatu hal dari pihak
yang lain dan pihak yang lain berkewajiban untuk memenuhi tuntutan itu
Pasal 1313 KUHPerdata yaitu “suatu perbuatan dengan mana satu orang atau
lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih.” Obyek
perjanjian berupa prestasi yaitu suatu kewajiban yang harus dipenuhi dan/atau
dilaksanakan oleh para pihak sesuai dengan apa yang diperjanjikan. Dalam
sebuah perjanjian sering terjadi adanya pihak tertentu ingkar janji atau
buruk.
telah dinyatakan lalai tetap lalai untuk memenuhi perikatan itu atau jika suatu
dilakukannya dalam waktu yang melampaui batas waktu yang telah ditentukan
1267. Terdapat dalam pasal wanprestasi lainya diantaranya yaitu pasal 1244
kuhperdata mengenai kewajiban mengganti rugi yang diderita oleh salah satu
4
pihak,pasal 1267 kuhperdata mengatur pemutusan kontrak perjanjian
tentang penerimaaan peralihan resiko sejak wanprestasi dan pasal 181 ayat (2)
penyelewengan akan suatu kesepakatan ketika suatu pihak yang telah berjanji
karena tidak sanggup memenuhi kewajibannya berubah pikiran dan tidak mau
yang merupakan fungsi-fungsi yang saling berkaitan satu dengan yang lain.
5
dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain. Perusahaan memiliki
yang dibuat secara tertulis oleh pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja
unsur keuangan atau keuntungan yang melimpah, selain itu PT Alam Baru
pengerjaannya yaitu dengan cara menggusur tanah atau meratakan tanah yang
telah diperjanjikan antara kedua belah pihak tentang tanah timbunan kepada
yang berkembang dibidang alat berat dan mencapai keinginannya serta target
5
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum Perseroan Terbatas,
Pasal 1 Ayat 1.
6
kebutuhan yang dibutuhkan bagi masyarakat yakni masyarakat yang
tanah atas nama Laode Igi, yang berlokasi di Kelurahan Alolama, Kecamatan
Mandonga, dalam perjanjian tersebut kedua belah pihak telah sepakat dalam
hal berbisnis dengan tujuan saling menguntungkan antara kedua belah pihak
belah pihak tersebut mereka membuat perjanjian yaitu tanah gunung tersebut
mau diratakan dengan luas tanah 73x72 ( panjang x lebar) meter persegi.
pihak yaitu PT Alam Baru dan Laode Igi.6Isi perjanjian yang dituangkan
Rp.15.000.000.00.
6
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013 Tentang Penjelasan Perusahaan Dan Aturan
Perusahaan Dalam Melakukan Pekerjaan Dalam Lingkungan Sosial.
7
2. Hak yang wajib didapatkan pemilik tanah.
15.000.000.00.
Perjanjian tersebut dilakukan beberapa orang yang terdiri dari bapak, ibu,
anak, dan PT Alam Baru dan harga tanah timbunan tersebut sudah dibayar
langsung pada saat dilaksanakan perjanjian. Selain itu di dalam perjanjian tersebut
yang telah disepakati dan telah sah dalam suatu perjanjian dan merujuk pada salah
satu pasal yakni Pasal 1313 kuhperdata dalam perjanjian antara satu orang atau
pada pasal 1313 kuhperdata bahwa suatu perjanjian yang dibuat telah mengikat
dirinya dalam hal ini pernyataan tersebut antara PT Alam Baru dengan Laode Igi
selaku pemilik tanah gunung telah benar-benar mengikat dirinya dalam suatu
perjanjian antara PT Alam Baru dan Laode Igi selaku pemilik tanah gunung.
Tetapi berdasarkan fakta yang terjadi sampai saat ini tanah gunung yang
dimaksud belum lah rata bahkan tanah tersebut masih tinggi tanah gunungnya,
pihak yang mempunyai tanah tersebut sudah berapa kali menghubungi pihak PT
Alam Baru karena merasa perjanjian tidak sesuai dan pihak yang dirugikan
merasa kesal atau kecewa kepada PT Alam Baru tetapi pihak PT Alam Baru
memiliki beberapa alasan sehingga tanah tersebut tidak di gusur atau tidak
dikerjakan oleh PT Alam Baru, sehingga dari kasus ini yang terjadi merujuk pada
7
Wawancara Dengan Laode Igi Selaku Pemilik Tanah Tgl 30 Agustus 2022, Pukul
16:30.”
8
suatu perjanjian yang tidak sesuai pada suatu perjanjian tentang jangka waktu
pembelian tanah timbunan sangatlah sepih atau kurang dan tanah yang digusur
tersebut agak lembek serta pelanggan tidak menyukai tanah yang lembek,
pengangkutan tanah timbunan dengan pemilik tanah disebelah tanah Laode Igi.8
Selain itu juga pihak PT Alam Baru membuat janji lagi yang kedua kalinya yaitu
mau menyelesaikan secepatnya tanah gunung tersebut ditahun 2022 sekarang ini
dan janji tersebut di dengar oleh si pemilik tanah dan di terimah langsung janji
B. Rumusan Masalah.
8
Wawancara Dengan Direktur PT Alam Baru Andi Ainudin, Tanggal 30 Agustus 2022,
Pukul 19:37.
9
C. Tujuan Penelitian.
D. Manfaat Penelitian.
a. Manfaat Teoritis.
b. Manfaat praktis.
terjadinya wanprestasi.
10
E. Keasilan Penelitian.
penelitian yang saya akan teliti yang menjadi penelitian penulis, maka ada
11
litigasi/diluar pengadilan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 18 tahun
tidak sampai ke pengadilan yang bisa merugikan para pihak. Dalam hal ini
tersebut dengan judul penulis yang akan diteliti yaitu skripsi tersebut dan
bayar PT. Multi Teknik Jaya Mandiri Dengan CV Yorizki Persada Indah
karena PT Multi Indah Jaya Mandiri seolah tidak menghiraukan dan lalai
12
untuk melunasi uang akhir dari pekerjaan yang telah diselesaikan. 9Dalam
hal ini memiliki kemiripan dengan judul penulis yang akan diteliti yaitu
9
Skripsi, Devie Juwita Ratris.S, Wanprestasi Dalam Pelaksanaan Perjanjian
Pemborongan Kerja Dan Alternatif Penyelesaian Sengketa: Studi Tentang Change Contract Order
(CCO) Dan Adendum Di CV Tirta Agung, Tulung Agung.
10
Skripsi, Giri Nugraha. Analisis Yuridis Atas Wanprestasi Perjanjian Antara Pt Multi
Teknik Jaya Mandiri Dengan Yorizki Persada Indah Dibidang Jasa Kontruksi Dikabupaten
Indragiri Hulu.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Perjanjian.
seorang lain atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan
sesuatu hal. Dalam peristiwa ini timbullah suatu hubungan antara dua orang
antara dua pihak berdasarkan mana pihak yang satu berhak menuntut sesuatu
dari pihak yang lain dan berkewajiban memenuhi tuntuan perjanjian itu dan
perjanjian tetapi sebagaimana sudah dikatakan tadi bahwa ada juga dari
11
Subekti , Hukum Perjanjian, Jakarta 2005, h,1.
14
a. Menurut pendapat Sri Soedewi Masjehoen Sofwan menyebutkan bahwa
perjanjian itu adalah suatu perbuatan hukum dimana seorang atau lebih
kekayaan antara dua pihak, dalam mana satu pihak berjanji atau dianggap
berjanji untuk melakukan suatu hal atau untuk tidak melakukan sesuatu
dimana seorang berjanji kepada seorang lain atau dimana seorang lain itu
saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal” (Lena Griswati, 2005: 87)
a. Kaidah Hukum.
Kaidah dalam hukum kontrak dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu
tertulis dan tidak tertulis. Kaidah hukum kontrak tertulis adalah kaidah kaidah
12
Ibid, h,1-2
15
b.Subjek Hukum.
diartikan sebagai pendukung hak dan kewajiban, yang menjadi subjek hukum
dalam hukum perjanjian adalah kreditur dan debitur. Kreditur adalah orang
c. Prestasi.
Prestasi adalah apa yang menjadi hak kreditur dan kewajiban debitur,
sesuatu.
d. Kata Sepakat.
pihak, kata sepakat adalah salah satu syarat sahnya perjanjian yang
e. Akibat Hukum.
akibat hukum atau dapat dituntut apabila tidak dipenuhinya prestasi. Akibat
hukum adalah timbulnya hak dan kewajiban. Hak adalah suatu kenikmatan
13
Lena Griswati, 2005, h, 87.
13
Retna Gumanti, Pdf, h, 2-3.
16
2. Syarat-syarat Sahnya Perjanjian.
a. Kata Sepakat.
2004:11).
adanya unsur “niat” (sengaja). Hal yang demikian itu dapat disimpulkan cocok
untuk perjanjian yang merupakan tindakan hukum. Apalagi karena unsur tersebut
17
dicantumkan sebagai unsur sahnya perjanjian, maka tidak mungkin tertuju kepada
15
perikatan yang timbul karena undang-undang. Menurut J. Satrio, istilah yang
tepat untuk menyebut syaratnya perjanjian yang kedua ini adalah: kecakapan
Kemudian Pasal 1330 menyatakan bahwa ada beberapa orang tidak cakap
untuk membuat perjanjian yakni: Pertama, orang yang belum dewasa, Kedua,
Seseorang di katakan belum dewasa menurut pasal 1330 KUHPerdata jika belum
tahun atau berumur kurang dari 21 tahun, tetapi telah menikah. Dalam
Syarat sahnya perjanjian yang ketiga adalah adanya suatu hal tertentu (een
harus mempunyai pokok suatu benda (zaak) yang paling sedikit dapat ditentukan
jenisnya suatu perjanjian harus memiliki objek tertentu. Suatu perjanjian haruslah
15
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, Pasal 31 Ayat(2), Pasal 47 Dan Pasal 50,
Tentang Kedewasaan Seseorang.
16
KUHPerdata, Syarat Sahnya Perjanjian Di Tinjau Dari Hukum Perdata.
17
Retna Gumandi, Syarat Sahnya Perjanjian Ditinjau Dari KUHPerdata, Pdf, Hlm 8.
18
mengenai suatu hal tertentu (centainty of terms), berarti bahwa apa yang
diperjanjikan, yakni hak dan kewajiban kedua belah pihak. Barang yang
barang dimaksud di sini apa yang dalam bahasa Belanda disebut sebagai zaak.
Zaak dalam bahasa belanda tidak hanya berarti barang dalam arti sempit, tetapi
juga berarti yang lebih luas lagi, yakni pokok persoalan. Oleh karena itu, objek
perjanjian tidak hanya berupa benda, tetapi juga bisa berupa jasa. J. Satrio
menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan suatu hal tertentu dalam perjanjian
adalah objek prestasi perjanjian. Isi prestasi tersebut harus tertentu atau paling
dimaksud tidak harus disebutkan, asalkan nanti dapat dihitung atau ditentukan.
Misalnya mengenai perjanjian “panen tembakau dari suatu ladang dalam tahun
berikutnya adalah sah. Perjanjian jual beli teh untuk seribu rupiah tanpa
Syarat sahnya perjanjian yang keempat adalah adanya kausa hukum yang
halal. Kata kausa yang diterjemahkan dari kata oorzaak (Belanda) atau causa
tetapi mengacu kepada isi dan tujuan perjanjian itu sendiri. Misalnya dalam
perjajian jual beli, isi dan tujuan atau kausanya adalah pihak yang satu
19
uang.18 Syarat-syarat perjanjian sebagimana tersebut diatas meliputi syarat
subyektif dan syarat obyektif. Apabila perjanjian tidak sesuai dengan syarat
subyektif pada angka 1 dan angka 2 maka perjanjian tersebut dapat dibatalkan
dan apabila perjanjian tidak sesuai dengan syarat obyektif pada angka 3 dan angka
4, maka perjanjian tersebut batal demi hukum. Dalam pasal 52 ayat (1) Undang-
atas dasar :
18
Res Justia, Ilmu Hukum Program Studi Hukuk, Fakultas Hukum, Universitas Bina
Bangsa Vol 1. No,1 Januari 2021, Doi Issue; 10.46306/Rj.Vlil
19
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003, Pasal 52 Ayat (1) Tentang Ketenagakerjaaan
Dalam Perjanjian Kerja,
.
20
B. Tinjauan Umum Tentang Wanprestasi.
a. Prestasi.
sesuatu untuk berbuat dan untuk tidak berbuat sesuatu. Apabila subyek
b. Wanprestasi.20
perjanjian. Dalam hal perjanjian kerja sama sering kali salah satu pihak tidak
atau perjanjian antara pihak. Baik perikatan itu di dasarkan perjanjian sesuai
20
Kertha Semoyo, Iga Bagus Prasada Sidhi Nugraha, Wanprestasi, Fakultas Hukum
Universitas Udayana,Vol.8.No 5, 2020, Hlm 689-698, E-Issn:Nomor 2303-0569.
KUHPerdata Pasal 1234.1338, 143.
21
Wanprestasi dijelaskan dalam pasal 1313 kitab undang-undang
hukum perdata bahwa “perjanjian adalah suatu perbuatan dimana satu orang
atau lebih yang mengikatkan diri terhadapat satu orang lain atau
adalah ketiadaan suatu prestasi di dalam hukum perjanjian, berarti suatu hal
yang harus dilaksanakan sebagai isi dari suatu perjanjian. Barangkali dalam
bahasa Indonesia dapat dipakai istilah “pelaksanaan janji untuk prestasi dan
debitur itu wanprestasi atau cidera janji. Kata karena salahnya sangat
21
Pemikiran Dan Penelitian Sumber Hukum, Tahun 2018, Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata Pasal 1313, Sahatmarulituaaambarita, Universitas Sumatra Utara, Hlm 23.
22
Menurut Ahmadi Miru wanprestasi itu dapat berupa perbuatan: (1)
sama sekali tidak memenuhi prestasi, (2) prestasi yang dilakukan tidak
sempurna, (3) terlambat memenuhi prestasi, dan (4) melakukan apa yang
wanprestasi. 23
adalah suatu perbuatan dengan mana satu atau lebih mengikatkan dirinya
23
2. Bentuk-Bentuk Wansprestasi.
a). Debitur wajibkan untuk membayar ganti rugi yang diderita oleh kreditur
b). Apabila perikatan itu mengikat timbal balik, kreditur dapat menuntut untuk
memutuskan atau membatalkan perikatan melalui hakim (pasal 1266 ayat (2)
KUHperdata).
c). Didalam perikatan memberikan sesuatu atau resiko beralih kepada Debitur
24
d). Debitur di wajibkan untuk memenuhi isi perikatan jika masih dapat dilakukan,
atau pembatalan yang disertai dengan pembayaran ganti rugi (pasal 1267
KUHperdata).
Perataan tanah yang tinggi memerlukan alat mesin yaitu alat berat yang
yang besar maupun kecil.26 Namun bila skala pekerjaan cukup besar dan
dalam hal ini bentuk perataan tanah tersebut dilakukannya dengan cara
mekanis atau dengan kata lain menggunakan bantuan tenaga mesin atau
peralatan lainnya dalam hal ini alat berat dengan tujuan untuk mempermudah
25
tercapai dengan lebih mudah pada waktu yang relatif lebih singkat. Alat yang
umum digunakan dalam proyek kontruksi antara lain dozer, alat gali
yang membuat perjanjian. Para pihak sepakat untuk mengikatkan diri satu
dengan lainnya baik untuk memberikan sesuatu, berbuat sesuatu, atau tidak
berbuat sesuatu. Kesepakatan ini akan melahirkan dan dan kewajiban diantara
akan persetujuan dan maksud atau kehendak para pihak. Selain itu gagasan
kebebasan juga berkaitan dengan pandangan bahwa kontrak adalah hasil dari
pilihan bebas (free choice). Berdasarkan peristiwa yang terjadi tentang sebuah
perjanjian perataan tanah dalam hal ini memiliki pihak-pihak dalam perjanjian
dalam kasus masalah diatas yaitu didalam kasus tersebut pihak-pihak dalam
Dalam hal ini perjanjian yang dibuat dalam sebuah perjanjian perataan
tanah antara Laode Igi selaku pemilik tanah dan PT Alam Baru merupakan
orang yang bersangkutan dalam perjanjian tersebut telah cakap dan telah
dinyatakan dewasa dan memiliki saksi dalam perjanjian perataan tanah yaitu
anak dari pemilik tanah. Dari permasalahan ini tentang perjanjian perataan
27
Ika Aoliya, Puji wiranto, Arif Mudianto, Perataan Tanah Menggunakan Alat Berat,
Program Studi Teknik Sipil, Ft-Unpak, Pdf, Pekerjaan Tanah, Modul 4, Bandung, 2016.
26
tanah telah sah dalam sebuah perjanjian merujuk pada pasal 1320 KUHperdata
dilakukan antara Laode Igi dan direktur PT Alam Baru merupakan perjanjian
yang para pihaknya mencangkup obyeknya betul dalam sebuah perjanjian dan
cakap dalam hukum sesuai pasal 1320 KUHPerdata. Selain itu juga dalam
sebuah perjanjian perataan tanah pihak PT Alam Baru juga memiliki pihak
yang menjadi saksi dalam perjanjian tersebut yaitu istri direktur PT Alam Baru
kuasanya tentang hak yang dimiliki dalam setiap mereka punya yakni pemilik
tanah memberikan tanahnya untuk digali dan PT Alam Baru memberikan apa
yang diminta oleh pemilik tanah yaitu upah harga tanah untuk dibayarnya
dalam bahasa belanda atau power of attorney dalam bahasa inggris) adalah
surat yang berisi pemberian kuasa dari pemberi kuasa kepada penerima kuasa.
28
Wawancara Dengan Laode Igi Selaku Pemilik Tanah Tanggal 30 Agustus 2022, Pukul
16:30.
29
Miftah Arifin, Membangun Konsep Ideal Penerapan Asas Itikad Baik Dalam Hukum
Perjanjian, P_Issn: 2541-2345, E-Issn : 2580-8842.Vol,5,April,2020.
30
Wawancara Dengan Andi Ainudin Selaku Direktur Pt Alam Baru, Tanggal 30 Agustus
2022, Pukul 19:37.
27
Dalam konsep pemberian kuasa penerima kuasa memiliki beberapa kewajiban
yaitu :
31
Revika Mutiara Savitra, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dan Keputusan Finansial
Perusahaan:Pendekatan Kitchenham Systematick Literature Review (Slr), Jurnal Ilmiah Ilmu
Pendidikan, Ilmu Ekonomi, Dan Ilmu Sosial.,Vol 16, 2022.
KUHPerdata Pasal 1802.
32
IU Ratna H./Juliyani PR, Hubungan Hukum Para Pihak.S Quia Iustum No.2 Vol.25
Mei 2018, Hlm 320-338.
28
3. Pengertian Perjanjian Melakukan Pekerjaan ( KUHPerdata).
adalah suatu perjanjian dimana pihak yang satu, buruh, mengikatkan dirinya
untuk bekerja pada pihak yang lain, majikan, selama suatu waktu tertentu,
pekerjaan harus tunduk dan berada dibawah perintah pengusaha atau pemberi
kerja sebagai imbalan dari pekerjaan yang dilakukan pekerja berhak atas upah
pemberi kerja yang memuat syarat-syarat kerja hak dan kewajiban para pihak.
a. Adanya Pekerjaan.
penerima kerja dan tidak boleh dialihkan kepada pihak lain (bersifat
individual).
29
perintah orang lain, yaitu pihak pemberi kerja dan harus tunduk dan dibawah
pihak penerima kerja yang dapat berbentuk uang atau bukan uang (in
natura). Pemberi upah ini dapat dilihat dari segi nominal yaitu jumlah yang
diterima oleh pekerja, atau dari segi rill (kegunaan upah tersebut) dalam
d. Adanya Waktu.
dilakukan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dalam perjanjian kerja
juga tidak boleh dilakukan dalam seumur hidup. Jika pekerjaan tersebut
selama hidup dari si pekerja tersebut, disini pribadi manusia akan hilang
kerja.34
dalam perjanjian kerja, juga sesuai dengan perintah majikan, atau dengan
dalam waktu kerja seenaknya saja, akan tetapi harus dilakukan sesuai
33
Sentosa Sembiring , Hukum Perburuhan Perjanjian Kerja, Jakarta, PT Raja Grafindo,
1993. h, 27
34
KUHPerdata Pasal 160a Tentang Perjanjian Kerja.
30
dengan waktu yang telah di tentukan dalam perjanjian kerja atau peraturan
D. Penyelesaian Sengketa.
karena menghasilkan suatu putusan win lose salution, dengan adanya pihak
yang menang dan kalah tersebut di satu pihak merasa puas tapi dipihak lain
merasa tidak puas sehingga menimbulkan suatu persoalan baru di antara para
perjanjian karena adanya wanprstasi yang dilakukan oleh salah satu pihak
istilah yaitu :
35
Firda Ainun Fadillah And Saskia Amalia Putri, Alternatif Penyelesaian Sengketa Dan
Arbitrase (Literature Review Etika) Ilmu Manajemen Terapan(JIMT),VOL 2,Issue 6 Juli 2021,E-
ISSN 2686-4924-ISSN 2686-5246.Hlm,744 Dan 746.
31
a. Litigasi.
b. Non Litigasi.
1999 tentang arbitrase dan alternatif penyelesaian sengketa atau beda pendapat
antara para pihak dalam suatu hubungan hukum tertentu yang telah
sengketa atau beda pendapat yang mungkin timbul dari hubungan hukum
bersengketa.
2. Khtisar khusus dari persyaratan yang harus dipenuhi untuk arbitrase dan
syarat pengangkatan arbiter dan mengatur mengenai hak ingkar janji dari
32
3. Tata cara untuk beracara dihadapan majelis arbitrase dan dimungkinkannya
penitipan barang atau menjual barang yang sudah rusak serta mendengarkan
arbitrase nasional maupun internasional dan hal ini secara sistem hukum
dibenarkan.
diproses, sengketa yang sedang dalam proses atau yang sudah diputuskan
yang tercantum dalam suatu perjanjian tertulis yang dibuat para pihak sebelum
timbul bersengketa atau suatu perjanjian arbitrase tersendiri yang dibuat para
pihak setelah timbul arbitrase. Arbiter adalah seorang atau lebih yang dipilih
oleh para pihak yang bersengketa atau yang ditunjuk oleh pengadilan negeri
36
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase Dan Alternatif Penyelesaian
Sengketa.
37
Http://Www.Jogloabang.Com/Pustaka/Uu-30-1999-Arbitrase-Alternatif-Penyelesaian-
Sengketa. Dikunjungi Pada 20 Desember 2022, Pukul 23:58.
33
yang diserahkan penyelesaian melalui arbitrase. Lembaga alternatif
a. Konsultasi.
suatu pihak tertentu yang disebut dengan klien dengan pihak konsultan,yang
mengenai penyelesaian sengketa tersebut akan diambil sendiri oleh para pihak,
bersengketa tersebut.
b. Negosiasi.
suatu proses penjajakan akan kembali hak dan kewajiban para pihak yang
34
c. Mediasi.
(mediator) yang dapat diterima, tidak berpihak dan netral serta membantu para
ketiga (mediator) yang bersikap netral dan tidak berpiahk kepada pihak-pihak
bersengketa.38
d. Konsiliasi.
beberapa orang atau badan (komisi konsiliasi) sebagai penengah yang disebut
diperselisihkan.
38
Putri Anggun Puspitasari, Ni Muh Made Mahendrawati, Penerapan Mediasi Dalam
Penyelesaian Sengketa Wanprestasi Referensi Hukum, Hutang-Piutang Dipengadilan Negeri
Gianyar, Vol 2, No 1, Februari 202, H,182-187.
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.
dihadapinya. Sesuai dengan judul dan permasalahan yang akan diteliti maka
Amiruddin dan Zainal Asikin, Empiris adalah penelitian yang berfokus untuk
Selain itu metode penelitian yang meninjau fungsi dari suatu hukum atau
unsur nyata dan meneliti bagaimana bentuk permasalahan yang terjadi sesuai
39
Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta PT Raja Grafindo
Persada, 2007, H,27-28..
40
Amirudin Dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Hlm 118.
36
B. Jenis Dan Sumber Data.
Penelitian ini terdiri dari bahan hukum primer, sekunder dan data tersier.
Jenis data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
yaitu sumber data yang didapatkan melalui wawancara kepada kedua belah
undang hukum perdata yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti.
petunjuk maupun penjelasan atas bahan hukum primer dan bahan hukum
sekunder diluar bidang hukum. Bahan hukum tersier berupa media internet,
kamus buku yang berkaitan dengan kesadaran hukum dalam suatu instansi
37
C. Teknik Pengumpulan Data.
1. Observasi.
terlibat didalam permasalahan, dan makna yang diberikan oleh pelaku yang
wanprestasi.
2. Wawancara.
untuk menanyakan perihal pribadi, fakta-fakta yang ada dan pendapat maupun
dirugikan dalam perjanjian yang tidak sesuai dan pemilik PT Alam Baru yang
3. Kepustakaan.
bahan penelitian.
Adapun analisa data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu secara
38
BAB IV
pendukung hak dan kewajiban yang juga disebut subjek hukum, tidak hanya
orang yang dapat disebut subjek hukum, termasuk didalamnya adalah badan
hukum (recht person). Dengan demikian boleh dikatakan bahwa setiap manusia
baik warga negara Indonesia maupun negara asing adalah pembawa hak yang
pihak lain.
perjanjian, selain itu landasan lahirnya suatu perikatan atau perjanjian diatur
dalam pasal 1313, pasal 1320, pasal 1338 KUHPerdata dinyatakan bahwa suatu
perbuatan yang mengikat satu orang atau lebih terhadap orang lain atau lebih
41
Novi Ratna, Komparasi Syarat Sahnya Perjanjian Menurut Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata Dan Hukum Islam, Mahasiswa Program Studi Megister Ilmu Hukum, Kosentrasi
Hukum Bisnis, Fakultas Hukum, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Vol IV, No 2, Desember
2018, Hlm 80.
39
bahwa perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih
pasal 1233 KUHPerdata perjanjian melahirkan hak dan kewajiban antara dua
pihak dalam hal ini hak dan kewajiban tersebut dinamakan dengan perikatan-
perikatan. Perikatan adalah hubungan hukum antara dua pihak, dimana satu
pihak ada hak dan dilain pihak ada kewajiban. Isi atau prestasi bisa di dalam
bentuk memberikan sesuatu, untuk berbuat sesuatu, atau untuk tidak berbuat
telah memiliki payung hukum yang diatur dalam KUHPerdata pasal 1320
PT Alam Baru dengan Laode Igi selaku pemilik tanah dalam perjanjian
melakukan pekerjaan yang dilakukan pada tahun 2018 yang dilakukan secara
lisan antara kedua belah pihak yakni Laode Igi dan Andi Ainuddin selaku
direktur PT Alam Baru yang mengatas namakan PT Alam Baru, dalam hal ini
merujuk pada pasal 1320 KUHPerdata tentang syarat sahnya perjanjian bahwa
dalam perjanjian yang dilakukan antara pihak PT Alam Baru dan Laode Igi
40
hukum perdata. Adapun bentuk yang menyatakan bahwa pihak PT Alam Baru
dan Laode Igi telah benar-benar memenuhi syarat sahnya perjanjian yang
a. Kesepakatan
tanggal 18 Mei tahun 2018 dan memliki hak dan kewajiban yaitu PT Alam
Baru berhak dan wajib membayar uang harga tanah timbunan sebesar
Rp.15,000,000,00 kepada Laode Igi dan Laode Igi berhak dan wajib
1320 tidak menuliskan bahwa perjanjian yang sah adalah perjanjian yang
dilakukan secara tertulis saja, dalam hal ini apabila seseorang atau kedua belah
pihak yang membuat perjanjian secara lisan dianggap sah dalam perjanjian dan
perjanjian yang dilakukan oleh pihak PT Alam Baru dan Laode Igi selaku
secara lisan dianggap sah memenuhi syarat sahnya perjanjian sesuai aturan
2. Kecakapan.
meratakan tanah adalah direktur PT Alam Baru atas nama Andi Ainudin beliau
merupakan orang yang cakap dan sudah menikah serta mengatas namakan PT
41
Alam Baru dalam membuat perjanjian, dalam artian pihak PT Alam Baru dan
Laode Igi dinyatakan sah dalam hal sehat jasmani maupun rohani dan telah
dalam hal ini kedua belah pihak dalam perjanjian melakukan pekerjaan antara
PT Alam Baru dan Laode Igi telah benar-benar memenuhi syarat sah perjanjian
pasal 1320 ayat (2) tentang kecakapan seseorang dalam membuat perjanjian.
Pihak PT Alam Baru membuat perjanjian kepada Laode Igi dan berani
mengikatkan dirinya kepada Laode Igi selaku pemilik tanah karena memiliki
tujuan yang tertentu yaitu dengan tujuan untuk berbisnis kepada Laode Igi
yaitu tanah Laode Igi mau digusur tanah gunungnya oleh pihak PT Alam Baru
keuntungan sebesar-besarnya dari tanah Laode Igi dengan cara menggusur dan
42
Wawancara Kepada Direktur PT Alam Baru, Andi Ainudin Pada Kamis 9 Februari
2023, Pukul 10: 30 Wita.
42
4. Suatu Sebab Yang Halal
pemilik tanah yaitu memiliki sebab yang halal, sehingga kedua belah pihak
membuat perjanjian yaitu sebab yang halalnya adalah bekerja sama dalam hal
berbisnis antara kedua belah pihak tersebut dengan dilakukan perjanjian secara
lisan tentang perihal melakukan pekerjaan galian atau perataan tanah. Selain itu
juga bentuk perjanjian yang dilakukan dianggap sah dan tidak melanggar atau
dengan norma kesusilaan mengenai aturan sopan, santun yang didasarkan atas
aturan agama, dalam hal ini tentang adab yang digunakan dalam pergaulan
seseorang atau lebih yang mengikatkan dirinya terhadap orang lain. Meskipun
secara lisan dan secara tertulis. Perjanjian lisan adalah perjanjian yang
seperti ini tetaplah sah, tetapi yang menjadi masalah adalah jika ada sengketa
yang lahir terkait dengan perjanjian ini maka para pihak akan kesulitan
atau akta dibawah tangan. Perjanjian tertulis dengan akta dibawah tangan
43
Wawancara Kepada Laode Igi Selaku Pemilik Tanah, Pada Tanggal 10 Februari 2023,
Pukul 15:34 Wita.
44
Op.Cit, h 15.
43
adalah perjanjian yang dibuat oleh para pihak saja tanpa melibatkan pejabat
bahwa kata sepakat adalah persesuaian kehendak antara kedua belah pihak
yaitu apa yang disepakati atau yang dikehendaki oleh pihak kesatu juga
yang secara timbal balik. Dijelaskan lebih lanjut bahwa dengan hanya
apapun sepertinya tulisan, pemberi tanda atau panjer dan lain sebagainya, dapat
disimpulkan bahwa bila sudah tercapai sepakat itu maka sahlah sudah
observasi yang menyatakan bahwa kedua belah pihak dinyatakan sah dalam
perjanjian yang merujuk pada pasal 1320 KUHPerdata dan pihak PT Alam
selaku pemilik tanah, yang telah melakukan wanprestasi sejak masuk tahun
45
Subekti, Hukum Perjanjian, Intermasa, Jakarta, H 17
44
B. Penyelesaian Wanprestasi Dalam Perjanjian Melakukan Pekerjaan Yang
Wanprestasi adalah perbuatan janji yang dilanggar, atau perbuatan yang tidak
sesuai perjanjian yang telah dibuat oleh para pihak. Adapun penjelasan tentang
sebagai isi perjanjian. Mungkin dalam bahasa Indonesia itu berjanji untuk
janjinya atau gagal memenuhi dengan benar dan bisa menyalahkan mereka
semua.46
seorang yang berhutang tidak melakukan apa yang dijanjikannya. Hal ini
dapat terjadi karena ada dua kemungkinan yaitu kesalahan debitur yang
46
Yhuda Adrianto, Dwi Sisbiantoro, Upaya Hukum Terhadap Konsumen Perumahan
Atas Wanprestasi Yang Dilakukan Oleh Developer PT Anugerah Agung Pratama, Klasula Jurnal
Hukum Tata Negara Administrasi Dan Pidana, Vol 1, No 1, April 2022.
45
Adapun beberapa bentuk-bentuk wanprestasi dalam suatu perjanjian yaitu
sebagai berikut:
tahun 2021 hingga saat ini dikarenakan pihak PT Alam Baru melakukan pekerjaan
yang tidak sesuai apa yang diperjanjikan antara kedua belah pihak kepada Laode
Igi selaku pemilik tanah yang dimana bentuk wanprestasi yang dilakukan adalah
tertentu sehingga PT Alam Baru melakukan perjanjian yang ingkar janji atau
wanprestasi.47
pasal 1601a yang dimaksud dengan perjanjian kerja adalah suatu perjanjian
dimana pihak satu, buruh, mengikatkan dirinya untuk bekerja pada pihak lain
selama suatu waktu tertentu dengan menerima upah, dalam hal ini kesepakatan
yang telah dibuat yaitu adanya pekerjaan yang mau dikerjakan berupa tanah yang
mau diratakan oleh pihak PT Alam Baru, selanjutnya adanya unsur perintah dalam
perjanjian bahwa jangka waktu pengerjaan berjangka dua tahun yakni dari tahun
2018 hingga tahun 2020 bahwa tanah tersebut haruslah rata tetapi faktnya hingga
47
Devry Iskandar Bonte, Meiman Rezeki Zebua, Ria Sintha Devi, Penerapan Hukum
Terhadap Wanprestasi Atas Perjanjian Pembiayaan, Vol 4, No 1, Januari,2022,
46
saat ini tanah tersebut belumlah rata dan mengalami masalah wanprestasi, selain
itu juga dengan adanya upah harga yang telah disepakati yaitu dengan harga
alasan bahwa PT Alam Baru dinyatakan merusak akses jalan umum sehingga
pengoperasian galian tanah Laode Igi dan harus berurusan dulu serta membayar
3. Pemilik tanah disamping tanah Laode Igi yaitu tanah Hasanudin yang dimana
juga mau digusur, dalam perjanjiannya antara PT Alam Baru dan Hasanudin
Hasanudin tersebut nanti pada saat tanah Laode Igi telah rata, tetapi
47
perjanjian PT Alam Baru telah duluan membuat perjanjian kepada Laode Igi
bahwa sifatnya tersebut selalu ingin berkuasa atau selalu berbuat semena-mena
4. Dalam proses pengerjaan gusuran tanah Laode Igi, alat yang digunakan dalam
tersebut terbalik diakibatkan tanah yang tempat posisi injaknya alat tersebut
doser terjatuh dan terbalik sehingga dalam hal ini dilaksanakan pemberhentian
dan harus diperbaiki serta memerlukan waktu yang cukup lama dalam
perbaikan alat doser tersebut serta harus membiayai atas kerusakan alat berat
wanprestasi yang dilakukan oleh PT Alam Baru kepada Laode Igi dinyatakan
sah dalam perjanjian yang tidak sesuai perjanjian dan merugikan salah satu
pihak yaitu Laode Igi selaku pemilik tanah karena tidak sesuai apa yang
diperjanjikan tentang jangka waktu kerja, dan merujuk pada pasal 1313 bahwa
suatu perbuatan yang dimana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya
terhadap satu orang atau lebih. Kemudian diterangkan dalam pasal 1238
48
Wawancara Kepada Direktur PT Alam Baru, Andi Ainudin Pada Hari Kamis Tanggal 9
Februari 2023, Pukul 10:34.
49
Wawancara Kepada Kontraktor, Pada Hari Jumat 10 Februari 2023, Pukul 13:45 Wita.
50
Wawancara Kepada Direktur PT Alam Baru, Laode Igi, Pada Hari Kamis, Tanggal 9
Februari 2023, Pukul 10:30 Wita.
48
KUHPerdata adalah kondisi dimana debitur dinyatakan lalai dengan surat
perintah, atau dengan akta sejenis itu, atau berdasarkan kekuatan dari perikatan
sendiri yaitu bila perikatan ini mengakibatkan debitur harus dianggap lalai
dengan lewatnya waktu yang telah ditentukan. Adapun hak dan kewajiban yang
Rp.15.000.000.00.
yang rata.
yang dibuat.
- Berhak mendapatkan tanah yang rata pada bulan Agustus tahun 2020.
Baru.
- Pemilik tanah wajib menyerahkan semua isi yang ada diatas atau didalam
tanah tersebut yang digusur oleh PT Alam Baru, meliputi bebatuan dan
pepohonan.
Rp.15.000.000.00.
49
- Pemilik tanah wajib menunggu hasil rataan tanah dari tahun 2018 hingga
2020.
b. PT Alam Baru.
- Berhak mengambil semua isi didalam dan diatas tanah yang sudah dibeli
Rp.15.000.000.00.
- PT Alam Baru wajib mengerjakan gusuran tanah dari tanggal 5 Mei tahun
selesai perataan tanah sesuai kesepakan bersama antara PT Alam Baru dan
pemilik tanah
Selain itu juga PT Alam Baru menyadari tentang hal ingkar janji
bagaimanapun semua sudah terjadi dan PT Alam Baru pun menganggap semua
51
Wawancara Kepada Direktur PT Alam Baru, Andi Ainudin, Tentang Hak Dan
Kewajiban, Pada Tanggal 30 Agustus 2022, Pukul 19:37 Wita.
50
kejadian dan permasalahan yang didapatkan dalam proses penggusuran tanah
Laode Igi dilakukan tanpa sengaja dan tidak ada yang menduga tentang hal-hal
yang tidak mungkin terjadi yang didapatkan oleh pihak PT Alam Baru.
Kemudian tanggapan atau respon Laode Igi dengan hal tersebut beliau
mengerti dan memaklumi tentang hal-hal tersebut dan kedua pihak tersebut
yang dilakukan oleh PT Alam Baru kepada Laode Igi tentang ingkar janji
Kendari, pada hari selasa tanggal 31 Januari 2023, pukul 10:35 yang dimana
dilakukan antara kedua belah pihak yakni Ainudin selaku direktur PT Alam
Baru dan Laode Igi selaku pemilik tanah yang dilakukan secara langsung
51
a). PT Alam Baru dan Laode Igi bersepakat untuk membuat perjanjian yang
kedua kalinya bahwa ditahun 2023 saat ini tanah tersebut haruslah rata dan
b). Pihak PT Alam Baru dan Laode Igi bersepakat ditahun 2023 ini PT Alam
Baru tidak boleh mengambil pekerjaan lain sebelum tanah Laode Igi
terselesaikan.52
antara beberapa belah pihak yakni Andi Ainudin selaku direktur PT Alam
Baru, H. Rahmanuddin selaku pemilik saham PT Alam Baru dan Laode Igi
selaku pemilik tanah yang dilakukan secara langsung dengan bertatap muka
a). Pihak PT Alam Baru harus dan wajib menyelesaikan pekerjaan meratakan
tanah Laode Igi sampai bulan April 2023, dengan alasan bahwa anak-anak
52
Wawancara Kepada H. Rahmanudin Selaku Pemilik Saham PT Alam Baru, Pada Hari
Jumat Tanggal 10 Februari 2023, Pukul 13: 40. Wita.
53
Wawancara Kepada Andi Ainudin Selaku Direktur PT Alam Baru, Pada Hari Jumat,
Tanggal 10 Februari 2023, Pukul 13:40 Wita.
52
Laode Igi ingin membuat dan membangun rumah ditanah tersebut dan
Selain itu juga Laode Igi sebenarnya agak kecewa dengan adanya
perjanjian tahun 2020 tanah sudah rata tetapi faktanya tahun 2020 tanahnya
belumlah rata hingga saat ini dan harapan Laode Igi bisa melaksanakan lagi
berkebun karena dengan berkebun Laode Igi bisa mendapatkan hasil dari isi
kebun tersebut dan bisa membiayai kebutuhan sehari-hari tetapi terjadilah ingkar
janji yang tidak sesuai, kemudian dengan melihat alasan-alasan pihak PT Alam
didapatkan oleh pihak PT Alam Baru, dalam hal ini Laode Igi beranggapan bahwa
memakluni tentang hal-hal yang terjadi sehingga terjadinya perjanjian yang tidak
Kemudian Laode Igi selaku pemilik tanah cuman meminta kepada pihak
PT Alam Baru bahwa tanahnya dibulan April ditahun 2023 haruslah rata dan tidak
mau lagi adanya ingkar janji sesuai perjanjian yang barusan dibuat antara kedua
belah pihak tersebut, kemudian berdasarkan fakta yang terjadi dan hasil observasi
yang diliat secara langsung tanah yang mau diratakan oleh PT Alam Baru sudah
benar-benar agak rendah atau sudah tidak lama lagi tanah Laode Igi mendapatkan
tanah yang rata. Selain itu direktur PT Alam Baru meminta kepada pihak Laode
53
Igi agar sabar menunggu tanahnya diratakan oleh pihak PT Alam Baru dan pihak
PT Alam Baru berusaha semaksimal mungkin untuk tanahnya Laode Igi tersebut
bisa rata sesuai perjanjian yang kedua yaitu tanah Laode Igi bulan April tahun
terjadi kepada pihak PT Alam Baru bahwa selama ini PT Alam Baru mendapatkan
itu, Laode Igi meminta maaf kepada pihak direktur PT Alam Baru atas dasar
selalu mendesak, dan menegur direktur PT Alam Baru, sehingga dari apa yang
selanjutnya kedua belah pihak tersebut legah dan sudah merasa aman dari segi
kepastian dari informasi yang didapatkan kedua belah pihak tersebut serta tidak
ada lagi yang mau diperdebatkan tentang antara PT Alam Baru dan Laode Igi
oleh pemegang saham PT Alam Baru kepada Laode Igi menunjukan bahwa telah
yang dirugikan dalam perjanjian yang dibuat pada tahun 2018 yang dilaksanakan
dalam bentuk perjanjian lisan antara pihak PT Alam Baru dan Laode Igi tetapi
terjadinya ingkar janji atau wanprestasi yang dilakukan oleh pihak PT Alam Baru.
54
Wawancara Kepada Laode Igi, Selaku Pemilik Tanah, Pada Tanggal 10 Februari
2023, Pukul 15: 50 Wita.
Wawancara Kepada Direktur PT Alam Baru, Andi Ainudin, Pada Hari Jumat Tanggal 10
Februari 2023, Pukul 13:40.
54
Kemudian penyelesaian sengketa menggunakan alternatif penyelesaian sengketa
dengan penerapan proses musyawarah mufakat, dalam hal ini kedua belah pihak
tidak ada yang merasa dirugiksn atas kejadian tentang perjanjian yang ingkar janji
atau perjanjian yang berbuat sesuatu tetapi terlambat atas ketidak sesuaian jangka
Alam Baru kepada Laode Igi yaitu kedua belah pihak saling
berbunyi “penggantian biaya, kerugian dan bunga karena tidak terpenuhinya suatu
perikatan mulai diwajibkan, bila debitur, walaupun telah dinyatakan lalai, tetap
lalai untuk memenuhi perikatan itu atau jika sesuatu yang harus diberikan atau
melampaui waktu yang telah ditentukan” yang dimana PT Alam Baru telah benar-
benar melakukan wanprestasi kepada Laode Igi selaku pemilik tanah yang merasa
tidak sesuai apa yang diperjanjikan antara kedua belah pihak tersebut.
secara hukum agar perjanjian menjadi sah menurut hukum harus memenuhi
persyaratan hukum sesuai yang diatur dalam pasal 1320 KUHPerdata yang terdiri
hukum dalam ksepakatan mengandung pokok yang jelas. Berdasarkan analisis dan
wanprestasi kepada Laode Igi selaku pemilik tanah kemudian berdasarkan aturan
55
hukum yang mengatur yang merujuk pada pasal 1313 KUHPerdata yang dimana
telah melakukan perjanjian dan memenuhi syarat sahnya perjanjian merujuk pada
pasal 1320 KUHPerdata sehingga dalam hal ini PT Alam Baru melanggar aturan
dirinya kepada satu orang atau lebih. Kemudian menurut pasal 1238 KUHPerdata
adalah kondisi dimana debitur dinyatakan lalai dengan surat perintah atau akta
dengan sejenisnya itu atau berdasarkan kekuatan perikatan sendiri yaitu bila
perikatan ini mengakibatkan debitur harus dianggap lalai dengan lewatnya waktu
yang ditentukan.
Selain itu menurut pasal 1243 yaitu penggantian biaya, kerugian dan
bunga karena tak dipenuhinya suatu perikatan mulai diwajibkan, bila debitur,
walaupun telah dinyatakan lalai, tetap lalai untuk memenuhi perikatan itu jika
sesuatu yang harus diberikan atau dilakukannya hanya dapat diberikan atau
dilakukannya dalam waktu yang melampaui batas waktu yang telah ditentukan.
Dalam hal ini berdasarkan hasil penelitian sebenarnya PT Alam Baru harus
diberikan suatu sanksi berdasarkan pasal 1243 yaitu mengganti kerugian atas
perjanjian ditambah ganti rugi, ganti rugi saja serta pembatalan perjanjian dan
55
Analisis Penulis Terkait Kasus Wanprestasi Dengan Jenis Wanprsestasi Melakukan
Tetapi Tidak Tepat Waktu(Terlambat) Yang Dilakukan Oleh Pt Alam Baru Kepada Laode Igi
Selaku Pemilik Tanah Dalam Perjanjian Melakukan Pekerjaan.
56
pembatalan perjanjian ditambah ganti rugi.56 Berdasarkan asas perjanjian atau
istilah pacta sunt servanda yang berasal dari bahasa latin yang berarti harus
ditepati, kemudian didalamnya memiliki arti yaitu norma yang terkandung dalam
hukum positif yang menjadi rumusannya bahwa “setiap perjanjian yang dibuat
sehingga dalam hal ini PT Alam Baru dinyatakan lalai dalam perjanjian yang
56
Burgerlijk, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Pustaka Mahardika, Buku Ketiga,
Hlm 285.
57
Http://lbhpengayoman.Unpar.Ac.Id/Sanksi-Pelaku-Wanprestasi/, Diakses Pada Hari
Jumat, Tanggal 17 Maret 2023.
57
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Alam Baru dan Laode Igi selaku pemilik tanah telah benar-benar
perjanjian yaitu pasal 1320 ayat (1) KUHPerdata bahwa kedua belah pihak
melakukan unsur wanprestasi kepada Laode Igi sejak masuk tahun 2021
dua kali oleh para pihak. Hasil negosiasi pertama yaitu sepakat membuat
perjanjian kedua bahwa ditahun 2023 tanah yang mau diratakan harus
telah selesai dan pihak PT Alam Baru, tidak boleh mengambil pekerjaan
58
lain sebelum terselesaikan perataan tanah Laode Igi. Kemudian hasil
B. Saran.
alangkah lebih baiknya perjanjian yang dengan tujuan berbisnis lebih baik
melakukan perjanjian secara tertulis atau dalam bentuk akta autetentik agar
tidak berhasil, maka para pihak yang bersengketa dalam hal ini pihak yang
59
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Dewantara, Gede Eka Prasetya, And Wayan Novy Purwanto. Keabsahan Kontrak
Perdagangan Secara Elektronik, 2020.
60
Satrio,J, Hukum Perikatan, Bandung Alumni, 2009.
Subekti, Hukum Perjanjian, Jakarta, 2005
Syaifuddin, dan Muhammad, Hukum Kontrak (Memahami Kontrak Dalam
Perpektif Filsafat, Teori, Dogmatik Dan Praktik Hukum). Bandung,
Mandar Maju, 2012.
Peraturan Perundang-Undangan.
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata).
Undang-Undang No 13 Tahun 2013 Tentang Ketenagakerjaan, Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembar
Negara Republik Indonesia Nomor 4279.
Undang-Undang NO 30 Tahun 1999, Tentang Arbitrase Dan Alternatif
Penyelesaian Sengketa, Lembar Negara Republik Indonesia Tahun
1999 Nomor 138, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia
Nomor 3872.
Sumber Lain.
61
Putri Anggun Puspasari, Ni Luh Made Mahendrawati, Desak Dwi Arini
Penerapam Mediasi Penyelesaian Sengketa Utang Piutang
Dipengadilan Negeri Gianyar. Vol 2,No 1,Februari 2021.
Ratna H/Juliyani PR, Hubungan Para Pihak Dalam Suatu Perjanjian, Surabaya,
2013.
Res Justia, Ilmu Hukum Program Studi Hukum Universitas Bina Bangsa Vol
1,No 1, Januari 2021.Doi Issue 104606/Rj.Vil.
Rizayusmanda dan Aspani, Bentuk Penyelesaian Hukum Wanprestasi Pada
Perjanjian Meminjam Secara Online. vol 20, hlm 405-414.
Ravika Mutiara Savitra. Tanggung Sosial Perusahaan Dan Keputusan Finansial
Perusahaan Pendekatan Kitchenham Systematic Literature Review
(SLR). vol, 16,no 2, 2022.
Suryadarma, Ilmiah Hukum Dirgantara. Fakultas Hukum Universitas
Dirgantaramarsekal, Vol, 11, No.1, 2022.
Winda Fitri And Nadila Putri, Kajian Hukum Islam Atas Perbuatan Perlindungan
(Bullying) Secara Online Dimedia Sosial, (Ilmu Sosial Dan
Pendidikan, Lena Griswati, Tumbuhnya Suatu Perjanjian, Jakarta,
2007.
Yulita Endah Prasetiyahningsih, Wanprestasi Dalam Perjanjian Pemborongan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Antara Universitas Di Ponegoro
Semarang Dengan PT. Yundradi Karya Selaras. Skripsi program
Pascasarjana, Fakultas Hukum, di Universitas Di Ponegoro. 2003.
http://scholar.geogle,com./scholar?as_ylo=2018&q=syarat+sahnya+perjanjian&hl
=id&_sdt=0,5#d=gs_qabs&t=1668608660090&u=%23p%3D2nR7V
CiCB_QJ. Dikunjungi 16 November 2022, pukul 21:24.
http://Isc.bphn.go.id/konsultasiView?i=3744#:~:text=Bentuk%20bentuk%wanpre
stasi%20%3A%20a,seperti%20yang%20diperjanjikan%3B%20dan%
d. dikunjungi pada 28 Desember 2022. Pukul 18:55.
http://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-manado/baca-artikel/13628/arbitrase-
Dan-alternatif-penyelesaian-sengketa.html. Dikunjungi pada 21
Desember 2022, pukul 01:03.
http://www.academia.edu/25721593/Pekerjaan_Timbunan_dan_Perataan_Tanah.
Dikunjungi pada 28 Desember 2022, pukul 20:45.
62