PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada tingkatan yang lebih kecil, hewan ternak merupakan binatang peliharaan
yang telah melanggar hukum serta menyebabkan kerugian terhadap orang lain
maka harus mengganti kerugian yang telah di buat oleh hewan tersebut.”2
1
Tim penyusunan Kamus pusat pembinaan dan Pengembangan Bahasa Kamus Besar
Bahasa Indonesia, (Jakarta:balai pustaka 1997), hlm. 939
2
Subekti R, Tjitrosudibio R, Kitab Undang-undang Hukum Perdata, (Jakarta: PT.Pradnya
Paramita, 2001), hlm 346
1
Berdasarkan pada pasal di atas, dapat dimengerti bahwasanya suatu
hukum, salah satu saja dari unsur-unsur ini tidak terpenuhi, maka perbuatan
melanggar hukum dan merugikan orang lain, maka terhadap seorang tersebut
itu. Tanggung jawab yang dimaksudkan di sini adalah berupa ganti kerugian
yang diderita orang lain sebagai akibat terjadinya perbuatan melawan hukum.
disebabkan oleh hewan ternak, diatur dalam Pasal 1368 KUHPerdata yang
menerangkan bahwa:
“Pemilik hewan ternak yang dimiliki selama hewan ternak tersebut yang
3
Abdul Kadir Muhammad, Hukum perdata Indonesia,( Bandung PT: citra bakti 2012), hlm.
260
2
apabila hewan ternak tersebut menimbulkan kerusakan kepada orang la in
baik hewan itu di bawah pengawasan maupun tidak diawasi oleh pemilik”4
dibuat oleh benda, barang atau hewan yang dimiliknya yang mana di bawah
tanggungannya.5
Pada fenomena yang terjadi di kota raha kabupaten muna tepatnya pada
pasar laino kota raha tersebut umumnya terjadi akibat tindakan pemilik ternak
tanpa diikat dan tanpa pengawasan sama sekali oleh pemiliknya, sehingga
Dan juga yang sering terjadi di kota raha kabupaten muna bahwasannya
sapi yang kerap berkeliaran di tengah kota raha sangat meresahkan warga,
3
karenakan sapi yang tiba-tiba menyebrang6, dan sapi-sapi juga merusak
pekarangan taman rumah-rumah milik warga yaitu berupa kotoran sapi yang
berserakan dan bunga-bunga hias yang di rusaknya serta pot bunga yang
makan atau di rusak sapi tersebut merupakan tanaman yang berdaya guna
yang rusak atau membeli tanaman baru, kerugian non formil seperti stres,
KOTA RAHA
B. Rumusan Masalah
yang di timbulkan?
6
https://sultrakini.com/masalah-sapi-di-muna-belum-tuntas-pengguna-jalan-dibuat-resah/
7
https://sultrakini.com/satpol-pp-muna-tertibkan-kawanan-sapi-usai-rusaki-taman-bunga/
4
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian dari rumusan masalah yang akan diteliti maka yang
menjadi tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut;
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
jawab pemilik hewan ternak atas kerugian akibat hewan ternak yang
2. Manfaat Praktis
5
b. Menambah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat bagi pembaca
E. Keaslian Penelitian
banyaknya perkebunan yang rusak karena hewan ternak dan tidak ada
hewan ternak yang lepas pada jalur hujau, taman, dan tempat umum di
8
Ahmad Firdaus, “Implementasi Peraturan Daerah No 09 Tahun 2014 tentang Penertban
Hewan Ternak”, Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin, Fakultas, Syariah, Jambi,
2019. hlm. 18
9
10
Berliana Suzeta, Penertban Hewan Ternak Yang Lepas Pada Jalur Hijau, Taman, dan
Tempat Umum di Kecamatan Iv Jurai Oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisirselatan”
Universitas Andalas Padang, Fakultas hukum padang, 2019.hlm. 19.
6
ketertiban umum serta kedamaian pada masyarakat, ada pasal 13 ayat (8)
lakukan.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dan norma-norma hukum yang berlaku agar tercipta suatu masyarakat yang
teratur dan adil11. negara yang di dasarkan atas hukum (Rechtsstaat), bukan
Perbuatan melawan hukum adalah suatu bentuk perikatan yang ahir dari
melawan hukum ini secara garis besar dapat dilihat dari dua ketentuan yaitu
pasal 1365 KUHPerdata dan pasal 1366 KUHPerdata13 Menurut pasal 1365
onrechmatige daad dan dalam bahasa inggris disebut tort itu sendiri
sebenarnya hanaya berrati salah (wrong) akan tetapi, khusunya dalam bidang
11
https://www.komisiyudisial.go.id/frontend/news_detail/514/penegakan-hukum-wujudkan-
keadilan-kepastian-dan-kemanfaatan-hukum
12
Republik Indonesia, Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945.
13
Gunawan widjaja dan Kartini Muljadi, Seri Hukum Perikatan-perikatan yang Lahir dari
Undang-undang, ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2005), hlm. 81
14
Munir Fuadiy, Perbuatan Melawan Hukum, Pendekatan Kontemporer, (Bandung: PT Cita
Aditya Bakti 2013) 2003, hlm. 31.
8
hukum, kata tort itu sendiri berkembang sedemikian rupa sehingga berarti
kesalahan perdata yang bukan berasal dari wanprestasi dalam suatu perjanjian
lainnya kata tort berasal dari kata latin torquere atau tortus dalam bahasa
prancis seperti kata wrong dari bahas wrung yang berarti kesalahan atau
dengan perbuatan melawan hukum ini adalah untuk mencapai seperti apa
yang dikatakan dalam pribahasa bahasa latin yaitu juris praecedpta sunt
hukum adalah hidup secara jujur,tidak merugikan orang lain, dan memberikan
melawan hukum yang dilakukan oleh salah satu pihak atau lebih yang
oleh salah satu pihak atau lebih baik itu dilakukan dengan sengaja atau tidak
sengaja yang mana sudah tentu merugikan oranglain yang mana haknya telah
dilanggar.
KUHPerdata sebelum tahun 1919 masih menganut makna yang sempit dan
15
Munir Fuadiy, Perbuatan Melawan Hukum…, hlm.7
9
diartikan hanya melawan undang-undang saja. Pada tahun 1919 pemahaman
hukum tidak hanya sebatas pada pelanggaran terhadap pasal-pasal tertulis saja
dalam masyarakat
masyarakat16
16
Salim HS, pengantar Hukum perdata Tertulis (BW), (Jakarta :Sinar Grafika, 2002),
hlm.167.
10
a. Perbuatan, unsur yang lebih utama dalam menentukan suatu perbuatan
beberpa ketentuan
demi kepentingannya.
11
4) Bertentangan dengan keputusan, ketelitian dan kehati-hatian
seseorang
dari perbuatan yang dilakukan oleh pelaku bukan akibat dari pada
12
Pengertian perbuatan melawan hukum secara perdata adalah:
karenanya suatu ganti rugi dapat dituntut oleh pihak yang dirugikan
hakhak orang lain yang diciptakan oleh hukum yang tidak terbit oleh
hubungan kontraktual.19
19
Juventhy M Siahaan , Perbuatan Melawan Hukum, Universitas Pancasila, Jakarta selatan,
21 juni 2016, hlm. 16.
13
C. Pengertian Dan Dasar Hukum Tentang Pertanggungjawaban
a. Liability merupakan istilah hukum yang luas serta menunjuk pada hampir
semua karakter hak dan kewajiban seara actual atau potensial seperti
Maka dari itu dalam arti dan penggunaan praktisinya liability lebih
telah dilakukan oleh subyek hukum, sedangkan istilah responsibility itu sendiri
hal yang menyebabkan timbulnya hak hukum bagi seseorang untuk menuntut
20
Ridwan HR, Hukum Administrasi, Rajawali Pers, Jakarta, 2016, hlm. 318.
14
orang lain sekaligus hal yang berupa hal yang melahirkan kewajiban hukum
sesuatu akibat lebih lanjut dari pelaksanaan peranan, baik peranan itu
atau berprilaku menurt cara tertentu dan tidak menyimpang dari peraturan yang
ada
setiap pengguna hal baik yang dilakukan secara tidak memadai maupun yang
memberikan jawaban yang merupakan perhitungan atas semua hal yang terjadi
ditimbulkannya.22
15
bertanggungjawab, apabila ia tidak mau bertanggungjawab maka
tanggungjawab itu dapat dilihat dari dua sisi yaitu dari sisi yang berbuat dan
sisi yang memiliki kepentingan dari pihak lain, dari sisi yang si pembuat ia arus
menyadari akibat perbuatannya itu dengan demikian ia sendiri pula yang harus
memulihkan kedalam keadaan yang baik, dari didi pihak yang lain apabila si
pembuat tidak mau bertangung jawab maka pihak lainlah yang akan
kemasyarakatan23
serta berkembang biaknya dan seluruh manfaatnya diatur oleh pemiliknya atau
manusia, yang di mana si pelihara khusus agar memberikan suatu dampak yang
a. Sapi
b. Kerbau
c. Kuda
d. Kambing
hewan ternak ialah semua hewan yang dipelihara dan dijaga serta diawasi dari
16
beternak ialah usaha manusia untuk mengembang biakkan dan memelihara
a. sosial ekonomi
b. seperti daging
c. Susu d. telur
d. Pupuk
Jadi arti dari pada hewan merupakan suatu binatang yang di mana
sebagian atau seluruh dari mereka yang hidup di air, udara ataupun darat baik
suatu tempat dari makhluk hidup yang tinggal dan pertumbuhan hewan
atau wilayah fisik yang di mana di tempati oleh satuan spies atau para hewan.
serta penggunaan hasil dari ternak yang telah di rawat atau diolah.
b. Dalam arti khusus yaitu kegiatan yang lebih menitik beratkan pada
25
M. samad sosroadmidjoyo, Drh, Soeradji , peternakan umum, cv yasaguna, Jakarta, 1978
hlm. 16-17
17
Ternak adalah hewan atau binatang yang dipelihara (lembu, kuda,
tingkatan yang lebih kecil, hewan ternak merupakan binatang peliharaan yang
pemiliknya.26
1. Sebagai sumber protein yang mana sumber protein ini berasal dari
molekul yang sangat bervariasi, dari 5000 hingga lebih dari satu juta,
protein ini terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang terikat
manusia dari satu tempat ketempat yang lainnya, alat transportasi itu
3. Sebagai hobi yang di mana maksud dari sebagai hobi itu sendiri yaitu
26
Undang-Undang no 8 tahun 2009 KUHP
18
4. Kulitnya bisa menghangatkan badan serta dapat menghasilakn produk
berapa hewan ternak atau pun hewan liar lainnya yang di gunakan kulit
lainnya.
pemiliknya, seperti sapi atau kerbau yang beranak yang di mana dapat
seperti sapi atau kerbau dapat membnatu petani untuk membajak sawah
keperluan industry atau pangan misalnya, kain, susu, daging, elur, kulit
dan lainnya
2. Hewan ternak bukan hewan liar yang hidup di alam liar meskipun ada
19
E. Dasar Hukum Penertiban Hewan Ternak
bagi pemiliharanya.
telah ditimbulkan kepada pihak yang telah di rugikan 28maka dari itu apabila
pihak yang telah dirugikan bisa melaporkan kepada pihak yang berwajib untuk
Pada sisi lain terdapat suatu masalah yang ditimbulkan dari hewan ternak
apabila tidak dipelihara dengan baik antara lain: rusaknya lahan pertanian atau
20
beraktifitas, untuk itu setiap ternak yang berkeliaran secara bebas harus
keinginan masyarakat.
a. areal permukiman,
b. perkotaan,
c. jalan-jalan umum,
d. tempat umum,
e. areal pertanian
f. areal perkebunan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
hati dan kritis dalam mencari fakta untuk menentukan sesuatu. Kata
penelitian adalah terjemahan dari kata research yang berasal dari Bahasa
inggris. Kata research terdiri dari dua kata yaitu re yang berarti Kembali dan
29
Peraturan Daerah Kabupaten Muna Pasal 2 Ayat(2)
21
umum, maupun mengubah pendapat-pendapat dengan adanya aplikasi baru
pendapat tersebut.30
datanya secara langsung dari masyarakat yang terkena dampak atau kerugian
akibat hewan ternak yang berkeliaran secara bebas, dan aparat yang
B. Lokasi Penelitian
a. Populasi
tempat dengan sifat dan ciri-ciri yang sama. 31 Adapun yang menjadi
b. Sampel
30
Sandu siyoto, Dasar Metodologi Penelitian, Cet 1, Yogyakarta: Literasi Media
Publishing, 2015, hlm 4
31
Mukti Fajar Nur Dewata, Dkk.,2010, Dualisme Penelitian Hukum Normaktif Dan Empiris,
Hlm 174.
22
Sampel adalah himpunan bagian atau sebagian dari populasi. 32
masyarakat yang terkena dampak dari hewan ternak yang berkeliaran dan
Sumber data dalam penelitian ini di ambil dari data primer, data
sekunder, dan data tersier. Pengambilan sampel pada penelitian ini di lakukan
a. Data primer
Sehubungan dengan judul dari proposal penelitian ini, maka pihak yang
b. Data Sekunder
lebih lanjut mengenai bahan hukum primer meliputi, tulisan hukum yang
dipublikasikan dalam bentuk buku, hasil hasil penelitian yang telah ada,
jurnal dari kalangan sarjana hukum dan karya ilmiah lainnya yang
23
c. bahan hukum tersier
Bahan hukum tersier yaitu bahan hukum yang memberi petunjuk dan
hukum. Bahan hukum tersier berupa media internet, kamus, buku yang
a. observasi (pengamatan)
b. wawancara
langsung kepada informan atau seorang ahli yang berwenang dalam suatu
masalah yang berlangsung secara lisan dua orang atau lebih bertatap muka
33
Suratman, philips dillah, 2013, metode penulisan hukum, bandung: Alfabeta. Hlm
127.
24
keterangan.34 Metode dengan bertatap muka langsung dengan responden
c. dokumentasi
data historis objek penelitian. Studi dokumentasi dalam hal ini penulis
E. Analisis Data
34
Cholid Narbuko, Dan Abu Ahmani, metode penelitian, jakarta: bumi aksara,1997, hlm
83.
25
suatu kesimpulan terhadap hasil penelitian dengan pikiran sendiri dengan
26
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Abdul Kadir Muhammad, Hukum perdata Indonesia, Bandung PT: citra bakti 2012
Ahmad Firdaus, “Implementasi Peraturan Daerah No 09 Tahun 2014 tentang Penertban Hewan
Ternak”, Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin, Fakultas, Syariah, Jambi,
2019
Bambang sunggono, metode penelitian hukum (jakarta: raja gravindo persada 2003) hlm 119
Berliana Suzeta, Penertban Hewan Ternak Yang Lepas Pada Jalur Hijau, Taman, dan Tempat
Umum di Kecamatan Iv Jurai Oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisirselatan”
Universitas Andalas Padang, Fakultas hukum padang, 2019
Cholid Narbuko, Dan Abu Ahmani, metode penelitian, jakarta: bumi aksara,1997
Gunawan widjaja dan Kartini Muljadi, Seri Hukum Perikatan-perikatan yang Lahir dari Undang-
undang, ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2005
Juventhy M Siahaan , Perbuatan Melawan Hukum, Universitas Pancasila, Jakarta selatan, 2016
Mukti Fajar Nur Dewata, Dkk.,2010, Dualisme Penelitian Hukum Normaktif Dan Empiris
Munir Fuadiy, Perbuatan Melawan Hukum, Pendekatan Kontemporer, (Bandung: PT Cita Aditya
Bakti 2013) 2003
Riduan Syahrani, Seluk-Beluk dan Azas-azas Hukum Perdata, ( Bandung: PT.Alumni, 2006)
Rosa Agustin (et,a), Hukum Perikatan (law of obligations), (Denpasar :pustaka Larasan 2012)
Saidil awwalin, tanggung jawab pemilik hewan ternak terhadap pemilik tanaman akibat adanya
kerusakan oleh hewan ternak, Aceh Besar, 2017
Salim HS, pengantar Hukum perdata Tertulis (BW), (Jakarta :Sinar Grafika, 2002)
Sandu siyoto, Dasar Metodologi Penelitian, Cet 1, Yogyakarta: Literasi Media Publishing, 2015
Subekt. R, Tjitrosudibio. Kitab Undang-undang Hukum Perdata.
Sugeng istanto, hukum internasional Cet.2 yogyakarta, universitas Atma Jaya,Yogyakarta, 2014
27
Peraturan Perundang-Undangan:
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Undang-Undang No. 6 Tahun1976 tentang ketentuan dan pokok-pokok peternakan dan kesehatan
hewan
Sumber Lainnya:
https://www.komisiyudisial.go.id/frontend/news_detail/514/penegakan-hukum-wujudkan-
keadilan-kepastian-dan-kemanfaatan-hukum
https://sultrakini.com/masalah-sapi-di-muna-belum-tuntas-pengguna-jalan-dibuat-resah/
https://sultrakini.com/satpol-pp-muna-tertibkan-kawanan-sapi-usai-rusaki-taman-bunga/
Ahmad Firdaus, “Implementasi Peraturan Daerah No 09 Tahun 2014 tentang Penertban Hewan
Ternak”, Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin, Fakultas, Syariah, Jambi,
2019.
Berliana Suzeta, Penertban Hewan Ternak Yang Lepas Pada Jalur Hijau, Taman, dan Tempat
Umum di Kecamatan Iv Jurai Oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisirselatan”
Universitas Andalas Padang, Fakultas hukum padang, 2019
Tim penyusunan Kamus pusat pembinaan dan Pengembangan Bahasa Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta:balai pustaka 1997)
28