Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH HUKUM ADAT

HUKUM HUTANG PITANG

TAHUN 2019 – 2020

Disusun Oleh : Afifa Nisfatul Laili (19011014)

Disusun dalam rangka memenuhi tugas

Dosen :

Zainul Hakim, M. HI.

Program Study Hukum Adat

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM DARUL ULUM LAMONGAN

2020 / 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan
karunia – nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah mata
kuliah Hukum Adat tentang hukum hutang piutang ini. Sholawat dan salam
selalu terlimpahkan kepada junjungan kita baginda nabi besar Muhammad
Saw yang telah membimbing umatnya ke jalan yang benar dan diridhoi –
nya. Berkat rahmat dan karunianya saya selaku penyusun mampu
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik guna memenuhi tugas mata
kuliah Hukum Adat.

Dalam penyusunan tugas dan materi ini, tidak sedikit hambatan yang
saya hadapi. Namun selaku penulis, saya menyadari bahwa kelancaran
dalam penulisan makalah ini tidak lain berkat bantuan dari berbagai pihak
sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Kami ucapkan banyak
terimakasih kepada pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini,
semoga kebaikan mereka selalu mendapat balasan sebagai amal salih, dan
dapat ridha dari TuhanYang Maha Esa.

Saya selaku penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada


makalah ini, baik dalam penyusunan kalimat maupun tata bahasa karena
keterbatasan penulis dalam pemahaman, pengetahuan, maupun
keterampilan. Oleh karena itu saya mengharapkan segala kritik dan saran
dari pembaca, bila ada salah kata maupun tata bahasa mohon dimaafkan.

Lamongan, 17 November 2020

Afifa Nisfatul Laili

i
DAFTAR ISI

K A T A P E N G A N T A R ..........................................................................................................................i
D A F T A R I S I ..........................................................................................................................................ii
B A B I .......................................................................................................................................................1
P E N D A H U L U A N .................................................................................................................................1
1.1 L A T A R B E L A K A N G ..........................................................................................................1
2 . 1 R U M U S A N M A S A L A H ........................................................................................................1
3 . 1 T U J U A N ......................................................................................................................................1
B A B I I ......................................................................................................................................................2
P E M B A H A S A N ....................................................................................................................................2
1.2 H a k A t a s P e r u m a h a n t u m b u h – t u m b u h a n , t e r n a k , d a n b a r a n g ......................2
2 . 2 S u m b a n g m e n y u m b a n g , s a m b a t s i n a m b a t , d a n t o l o n g m e n o l o n g ......................3
3.2 P a n j e r ........................................................................................................................................4
4.2 K r e d i t p e r s e o r a n g a n ...........................................................................................................4
B A B I I I ....................................................................................................................................................6
P E N U T U P ...............................................................................................................................................6
1.3 K E S I M P U L A N ......................................................................................................................6
2 . 3 D A F T A R P U S T A K A ..............................................................................................................6

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam susunan hukum adat, hukum hutang piutang atau hukum
perutangan merupakan kaidah – kaidah atau norma – norma yang
mengatur atas hak – ahak anggota – anggota persekutuan atas benda –
beda yang bukan tanah, hal tersebut biasaya masuk pada perseorangan
sebagai hak milik tanah. Pada dasarnya persekutuan tidakakan bisa
menghalangi hak – hak perseorangan sepanjang hak – hak tersebut
mengenai benda bukan tanah.

2.1 RUMUSAN MASALAH


1. Hak atas perumahan, tumbuh – tumbuhan, ternak, dan barang
2. Sumbang menyumbang, sambat sinambat, tolong menolog.
3. Panjer
4. Kredit perseorangan

3.1 TUJUAN
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk mengidentifikasi dan
mengupas secara mendalam terkait hukumhutang piutang, selain itu
pembuatan makalah ini juga sebagai pemenuhan tugas mata kuliah
Hukum adat.

1
BAB II

PEMBAHASAN

1.2 Hak Atas Perumahan tumbuh – tumbuhan, ternak, dan barang

Hak atas Perumahan dan Tumbuh – tumbuhan :

Setiap orang berhak atas barang selain tanah, seperti hak atas rumah,
hak atas tumbuh – tumbuhan, hak atas ternak, dan hak atas barang
yang tidak adanya kekangan dari hak pertuanan, yang artinya semua
orang dapat memiliki rumah dan pohon di atas pekaragan orang lain.
dan Hak atas barag atau biasnya disebut juga dengan hak milik. 1

Terdapat pengecualian terhadap prinsip ini yaitu 2:

1. Dalam transaksi – transaksi tentang pekarangan termasuk praktis


selalu rumah dan tumbuh – tumbuhan yang ada di situ.
2. Hak milik tumbuhan membawa hak milik atas tanahnya.
3. Hak milik atas tanah terkait atas hak milik rumah tembok yang ada
di situ satu sama lain, karena rumah yang terbuat dai tembok
memiliki kesulitan untuk dipinahkan, tidak seperti rumah yang
terbuat dari kayu yang masih bisa untuk di pindahkan.

Hak atas ternak :

Untuk hak – hak atas ternak, khususnya megenai penjualan ternak,


penjualan ternak dibeda – bedakan menjadi beberapa golongan, yang
pertama yaitu golongan unggas, dan golongan ternak besar, seperti
kapi, kerbau, dan lain – lain.
Penjualan unggas tidak memerlukan syarat – syarat tertentu, sedangkan
penjualan hewan ternak besar harus melewati bebrapa syarat contohnya
memerlukan izin dari kampung bahwa hewan ternak besar akan

1
https://text-id.123dok.com/document/1y9nl3dvz-hak-hak-atas-rumah-tumbuh-tumbuhan-yang-tertanam-ternak-
benda-benda.html
2
http://bowolampard8.blogspot.com/2011/12/hukum-hutang-piutang.html#:~:text=kredit
%20perseorangan.-,1.,di%20atas%20pekarangan%20orang%20lain.

2
dilakukan transaksi jual beli, yang dihadiri beberapa saksi, dan surat
resmi dari dinas kehewanan dan membayar pajak.

Hak atas Barang :

Peralihan hak milik atas barang yang memiliki kekuatan magis,


hanya dapat dilakukan dengan transaksi jual atau barang – barang
tersebut dapat pula digadai. Tentang benda bergerak dan benda tidak
bergerak yaitu, benda bergerak seperti hewan tenak, dan beda tidak
begerak yaitu tanah.

2.2 Sumbang menyumbang, sambat sinambat, dan tolong menolong

Dengan dasar sumbang menyumbang ini, menimbulkan adanya rasa


dan tujuan selain mempererat ikatan persaudaraan juga memberikan
bantuan kepada para anggotanya, secara bergilir.

Apabila dilihat lebih mendalam akan dapat pula digolongkan dalam


pebuatan – perbuatan yang dasarnya juga tolong menolong, tolong
emnolong dibedakan menjadi tiga 3, yaitu ;

a. Tolong menolong timbal balik


Tolong menolong timbal balik ialah perbuatan seseorang yang
timbul berdasarkan kesadaran yang ditujukan untuk membalas budi,
karena adanya rasa berhutang budi terhadap orag lain.
b. Tolong menolong bersama
Tolong menolong bersama ialah kegiatan atau perbuatan masyrakat
yang bersama – sama melakukan sesuatu untuk kepentingan
bersama, yang semata – mata untuk mengabdi kepada masyarakat
dan desanya.
c. Tolong menolong khusus
Tolong menolong khusu ini adalah kegiatan tolong menolong yang
dikhususkan untuk golongan – golongan atau orang – orang tertentu
saja.

3
https://123dok.com/document/nq7e9ooz-hutang-piutang-hukum-adat.html

3
Apabila dilihak lebih mendalam mak akan terliat motif tolong
menolong, seperti :

a. Transaksi maro
Transaksi maro yaitu pembagian dari hasil mengelolah tanah, antara
penggelola dan pemilik tanah.
b. Memberi kesempatan bagi warga pesekutuan yang tidak dapat
membeli hewa ternak, atau tidak memiliki hewan ternak, untuk
memelihara ternaknya dengan perjanjian hasilakan atau keuntungan
akan dibagi menjadi dua.
c. Kerjasama antara nelayan atau penangkap ikan dngan pemilik
perahu.

3.2 Panjer

Panjer atau yang sering disebut juga tanda yang kelihatan,


perjanjian dengan panjer biasanya mengandung janji, janji untuk
mengadakan perbuatan kontan atau dibayar dengan uang dimuka
atauuang di awal. Dalam perjanjian ini tidak adanya suatu paksaan
baik pembeli dan juga penjual, apabilaada suatu kekeliruan maka pihak
yang lain akan memperbaiki, atau apabila ada sebelah pihak yang
dirugikan maka akn mendapatkan ganti atau dibayarnya kerugian
tersebut.

4.2 Kredit perseorangan

Dalam praktek hutang, hutang apat juga berwuud barang, makanan


dan sebagainya, ada juga hutang perjanjian dengan cara
pengembaliannya yaitu memberikan hasil bumi atau hasil ternak dan
sebagainya.

1. Tanggung menanggung
Perasaan kesatuan dan persatuan yang kuat dalam persekutuan akan
menyebabkan timbulnya kewajiban adat yang menganggap hutang
dari salah satu warga persekutuan yang bersangkutan dan tidak perlu
terbatas kepada warga yang melakukan pinjaman tersebut.

4
2. Hutang dengan jaminan
Hutang dengan jaminan terjadi apabila adanya orang ke tiga dan
orag tersebut mau menaggung pinjaman tersebut.

3. Ijoan
Ijoan adalah perbuatan jual beli yang dilakukan pada saat barang
yang diperjual belikan masih dalam kondisi muda, dan dipanen
apabila sudah masak.

5
BAB III

PENUTUP

1.3 KESIMPULAN

Dalam susunan hukum adat, hukum hutang piutang atau hukum


perutangan merupakan kaidah – kaidah atau norma – norma yang
mengatur atas hak – hak anggota – anggota persekutuan atas benda –
beda yang bukan tanah, hal tersebut biasaya masuk pada perseorangan
sebagai hak milik tanah. Pada dasarnya persekutuan tidakakan bisa
menghalangi hak – hak perseorangan sepanjang hak – hak tersebut
mengenai benda bukan tanah. Tolong menolong terbagi menjadi tiga,
termasuk juga macam –macam kredit perseorangan.

2.3 DAFTAR PUSTAKA

https://123dok.com/document/nq7e9ooz-hutang-piutang-hukum-
adat.html

https://text-id.123dok.com/document/1y9nl3dvz-hak-hak-atas-rumah-
tumbuh-tumbuhan-yang-tertanam-ternak-benda-benda.html

http://bowolampard8.blogspot.com/2011/12/hukum-hutang-
piutang.html#:~:text=kredit%20perseorangan.-,1.,di%20atas
%20pekarangan%20orang%20lain .

Anda mungkin juga menyukai