Anda di halaman 1dari 5

RENCANA INTERVENSI

Diagnosa NOC NIC


Keperawatan (Nursing outcome classification) (Nursing Intervention classification)

Nyeri Akut  Pain level, Pain Management


 Pain control, - Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
 Comfort level termasuk lokasi, durasi, frekuensi, kualitas dan
Kriteria Hasil : faktor presipitasi
 Mampu mengontrol nyeri (tahu - Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
penyebab nyeri, mampu menggunakan - Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk
teknik nonfarmakologi untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
mengurangi nyeri, mencari bantuan) - Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
 Melaporkan bahwa nyeri berkurang - Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
dengan menggunakan manajemen - Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain
nyeri tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau
 Mampu mengenali nyeri (skala, - Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan
intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) menentukan dukungan
 Mengatakan rasa nyaman setelah nyeri - Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
berkurang seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
- Kurangi faktor presipitasi nyeri
- Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi,
non farmakologi dan interpersonal)
- Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
intervensi
- Ajarkan tentang teknik non farkologi
- Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
- Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
- Tingkatkan evaluasi
- Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan
tindakan nyeri tidak berhasil
- Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri
Analgesic administration
- Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat
nyeri sebelum pemberian obat
- Cek intruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan
frekuensi
- Cek riwayat alergi
- Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dan
analgesik ketika pemberian lebih dari satu
- Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan
beratnya nyeri
- Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan
dosis optimal
- Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan
nyeri secara teratur
- Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian
analgesik pertama kali
- Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri
hebat
- Evaluasi efektivitas analgetik, tanda dan gejala
Resiko infeksi  Immune Stastus Infection Control (kontrol Infeksi)
 Knowlesge : Infection control - Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain
 Risk control - Pertahankan teknik isolasi
Kriteria Hasil : - Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan
 Klien bebas dari tanda dan gejala saat berkunjung dan setelah berkunjung
infeksi meninggalkan pasien
 Mendeskripsikan proses penularan - Gunakan sabun antimikroba untuk cuci tangan
penyakit faktor yang mempengaruhi - Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan
penularan serta penatalaksaannya keperawatan
 Menunjukan kemampuan untuk - Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
mencegah timbulnya infeksi - Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasang
 Jumlah leukosit dalam batas normal alat
 Menunjukan perilaku sehat sehat - Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
- Monitor hitung granulosit, WBC
- Monitor kerentanan terhadap infeksi
- Pertahankan teknik asipesis pada pasien yang
beresiko
- Pertahankan teknik isolasi k/p
- Berikan perawatan kulit pada area epidema
- Inspeksi kulit dan membrane mukosa terhadap
kemerahan, panas, drainase
- Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi
Intoleransi  Joint Movement : Active Exercise therapy : ambulation
Aktifitas  Mobility level - Monitor vital sign sebelum/sesudah latihan dan lihat
 Self care : ADLs respon pasien saat latihan
 Transfer performance - Konsultasikan dengan terapi fisik tentang recana
Kriteria Hasil : ambulasi sesuai dengan kebutuhan
 Klien meningkat dalam aktifitas fisik - Bantu klien untuk menggunakan tongkat saat
 Mengerti tujuan dan peningkatan berjalan dan cegah terhadap cedera
mobilitas - Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan lain tentang
 Memverbalisasi perasaan dalam tentang ambulasi
meningkatkan kekuatan dan - Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
kemampuan berpindah - Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs
 Memperagakan penggunaan alat secara mandiri sesuai kemampuan
 Bantu untuk mobilisasi (walker) - Dampingi pasien dan bantu pasien saat mobilisasi
dan bantu penuhi kebutuhan ADLs pasien
- Berikan alat bantu jika klien memerlukan
- Berikan bantuan jika diperlukan

Anda mungkin juga menyukai