EFEK DOPPLER
Efek doppler dalam kehidupan dapat kita jumpai pada saat kita berada di pinggir jalan,
tiba-tiba terdengar suara sirine ambulans. Saat ambulans itu masih jauh, suara sirine
terdengar lemah. Namun, saat ambulans itu melintas di depan, kita mendengar suara
sirine bertambah tinggi (frekuensi bertambah). Dan saat ambulans meninggalkanmu,
suara sirinenya melemah (frekuensi berkurang). Gejala ini disebut dengan efek Doppler. Saat
sumber bunyi dan pendengar saling bergerak relatif, frekuensi bunyi yang terdengar oleh kedua
belah pihak tidak sama.
CAHAYA
Sifat-Sifat Cahaya
Cahaya merambat lurus
Cahaya dapat dipantulkan (refleksi)
Cahaya dapat dibiaskan (refraksi)
Cahaya dapat mengalami pelenturan (difraksi)
Cahaya dapat dijumlahkan (interferensi)
Cahaya dapat diuraikan (dispersi)
Cahaya dapat diserap arah getarannya (polarisasi)
Cahaya bersifat sebagai gelombang dan partikel
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik
1. CERMIN
Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar
Pembentukan bayangan pada cermin datar, berlaku:
Jarak benda = jarak bayangan
Tinggi benda = tinggi bayangan
Bayangan bersifat tegak dan maya, dibelakang cermin
Pembentukan Bayangan pada Cermin Cekung
Sifat bayangan pada cermin cekung, yaitu:
Apabila benda di ruang I, maka bayangan diruang IV bersifat maya, tegak, diperbesar.
Apabila benda di ruang II, maka bayangan di ruang III bersifat nyata, terbalik, diperbesar.
Apabila benda di ruang III, maka bayangan di ruang II bersifat nyata, terbalik, diperkecil.
Persamaan cermin cekung :
dengan :
f = jarak fokus (cm)
s = jarak benda ke cermin (cm)
s’ = jarak banyangan (layar) ke cermin (cm)
Perbesaran cermin cekung :
dengan :
M = perbesaran
s = jarak benda ke cermin
h = tinggi benda
s’ = jarak bayangan (layar) ke cermin
h’ = tinggi bayangan
h’ positif menyatakan bayangan adalah tegak (dan maya)
h’ negatif menyatakan
Pembentukan Bayangan pada Cermin Cembung
Bayangan yang dibentuk cermin cembung selalu bersifat maya, tegak, dan diperkecil.
2. LENSA
Pembentukan Bayangan pada Lensa Cembung
Pembentukan bayangan pada lensa cebung membutuhkan sekurang-kurangnya dua sinar
istimewa. Sifat bayangan yang terbentuk pada lensa cembung bergantung pada posisi benda.
Apabila benda berada di ruang I, maka bayangan bersifat maya (di depan lensa), tegak,
diperbesar.
Apabila benda berada di ruang II, maka bayangan bersifat nyata (di belakang lensa),
terbalik, diperbesar.
Apabila benda berada di ruang III, maka bayangan bersifat nyata, terbalik, diperkecil.
Pembentukan Bayangan pada Lensa Cekung
Sifat bayangan yang terbentuk pada lensa cekung apabila benda terletak di depan lensa maka
bayangan yang dihasilkan akan selalu bersifat maya, tegak, diperkecil, dan terletak didepan
lensa.
Pada lensa cembung, titik fokus (F) bernilai positif (sama seperti cermin cekung); pada lensa
cekung, titik fokus bernilai negatif (sama seperti cermin cembung).
Kuat lensa (D) adalah kemampuan lensa dalam mengumpulkan atau menyebarkan sinar,
satuannya dioptri, dinyatakan sebagai :
Dengan syarat f harus dinyatakan dalam m, jika f dinyatakan dalam cm maka rumusnya :
a) Pupil adalah bagian berwarna hiam yang merupakan jalan masuknya cahaya ke mata. Pupil
dikelilingi iris.
b) Iris adalah bagian berwarna pada mata yang letaknya dibelakang kornea. Besar kecilnya pupil
dan iris tergantung cahaya yang masuk ke mata.
c) Lensa mata berbentuk bikonvex (cembung depan – belakang), bersifat fleksibel, otot siliar
yang ada di mata akan membantu mengubah kecembungan mata. Berikut contoh
kecembungan lensa mata :
Ketika melihat benda berjarak jauh, otot siliaris berelaksasi, menyebabkan lensa mata lebih datar
(tak berakomodasi). Ketika melihat benda berjarak dekat, otot siliaris berkontraksi,
menyebabkan lensa menjadi cembung (akomodasi maksimum).
d) Retina : sel yang sensitif terhadap cahaya matahari atau saraf penerima rangsang
(fotoreseptor) pada bagian belakang mata.
Sel fotoreseptor ada 2 yaitu
Sel batang akan menunjukkan responnya ketika di tempat redup, mampu menerima
rangsang sinar tidak berwarna, jumlah selnya sekitar 125 juta.
Sel kerucut memungkinkan kita melihat warna
dengan :
PH = kekuatan lensa kacamata hipermetropi (D)
s = jarak benda didepan kacamata (Cm)
PP (punctum proximum) = titik dekat mata (Cm)
b. Miopi adalah kelainan yang menyebabkan seseorang tidak dapat melihat dengan jelas benda
yang jaraknya jauh (tak hingga). Karena bayangan yang terbentuk jatuh didepan retina.
Penderita dibantu dengan lensa cekung. Berikut perubahan fokus sinar pada miopi :