Anda di halaman 1dari 8

Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan P-ISSN 1978 - 2365

Vol. 19 No. 1 Juni 2020 : 13 - 20 E-ISSN 2528 - 1917

STUDI POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SAMPAH TPA


REGIONAL PAYAKUMBUH DENGAN TEKNOLOGI LANDFILL GAS,
ANAEROBIC DIGESTER, GASIFIKASI DAN INSINERASI
Ragil Darmawan1, Adolf Leopold Sihombing
1Puslitbangtek KEBTKE
Jalan Ciledug Raya Kav.109 Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan
ragil.darmawan.sac@gmail.com

Abstrak
TPA Payakumbuh memiliki kapasitas sampah sebesar 165 ton/hari pada tahun 2016 yang berpotensi
untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi pada pembangkit listrik. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui potensi energi sampah di TPA Regional Payakumbuh berdasarkan beberapa pilihan
teknologi antara lain landfill gas, anaerobic digestion, gasifikasi dan insinerasi. Metode penelitian ini
menggunakan data primer (analisis komposisi sampah, uji proximate dan ultimate) dan data sekunder
(data timbulan sampah, masterplan pengelolaan sampah). Komposisi sampah di TPA Regional
Payakumbuh sebesar 56,95% organik dan 43,05 anorganik. Perhitungan energi listrik dari teknologi
landfill gas menggunakan IPCC 2006 adalah sebesar 270 kW pada awal tahun dengan puncak produksi
sebesar 720 kW. Perhitungan potensi energi bila menggunakan teknologi anaerobic digestion, gasifikasi
dan insinerasi akan menghasilkan produksi listrik sebesar 360 kW, 604,6 kW, dan 1,5 MW.

Kata Kunci : PLTSa, Landfill Gas, Anaerobic Digester, Gasifikasi, Insinerasi, TPA Regional
Payakumbuh

POTENTIAL STUDY OF MUNICIPAL POWER PLANT IN TPA REGIONAL


PAYAKUMBUH USING LANDFILL GAS, ANAEROBIC DIGESTION,
GASIFICATION AND INCINERATION TECHNOLOGY
Abstract

Payakumbuh Landfill has a waste capacity of 165 tons / day in 2016 which potentially to be used as an
energy source for electricity generation. The aims of study is to determine the potential of waste energy
in Payakumbuh Regional TPA based on several technological options including landfill gas, anaerobic
digestion, gasification and incineration. This research method uses primary data (composition analysis,
proximate and ultimate test) and secondary data (MSW production data, masterplan document of waste
management). The composition of waste in Payakumbuh Regional Landfill were 56.95% organic and
43.05 inorganic. The calculation of electrical energy from landfill gas technology using IPCC 2006 is
270 kW at the beginning of the year with peak production of 720 kW. Calculation of energy potential
using the technology of anaerobic digestion, gasification and incineration will produce electricity
production respectively of 360 kW, 604.6 kW, and 1.5 MW.

Keywords : MSW Power Plant, Landfill Gas, Anaerobic Digester, Gasification, Incineration,
Payakumbuh Regional Landfill

Diterima : 2 Mei 2019, direvisi : 24 April 2020, disetujui terbit : 27 Agustus 2020 13
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Vol. 19 No. 1 Juni 2020 : 13 - 20

PENDAHULUAN perombakan, dengan produk utama berupa gas


TPA Sampah Regional Payakumbuh metan (CH4) dan karbondioksida (CO2), dengan
merupakan TPA Regional yang berada di komposisi rata-rata berturut-turut 50% dan
Propinsi Sumatera Barat tepatnya di kota 40%. Konsentrasi CO2 umumnya lebih kecil
Payakumbuh yang direncanakan dapat dibandingkan CH4, karena sebagian CO2 akan
menampung sampah dari lima kawasan digunakan kembali dalam metabolisme, di
kabupaten/kota yaitu kota Payakumbuh, samping itu CO2 juga akan tereduksi
Kabupaten limapuluh kota, kota Bukittinggi, membentuk CH4. Selain kedua gas tersebut,
Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar. pada gas landfill juga jenuh dengan uap air, dan
TPA Regional Payakumbuh terletak di Taratak terdapat sejumlah kecil senyawa non-metan dan
Kelurahan Kapalo Koto Kecamatan senyawa volatile lainnya. Environmental
Payakumbuh Selatan. Pengoperasian sebagai Agency and SEPA menyajikan komponen
TPA Regional Payakumbuh dimulai Januari penyusun gas landfill antara lain: Metana (45-
2013, tetapi sebelumnya TPA ini hanya 60%), Karbondioksida (40-60%), Nitrogen (2-
melayani pengolahan sampah untuk Kota 5%), Oksigen (0,1-1%), NMOC (0,01-0,6%),
Payakumbuh yang beroperasi lebih awal yaitu Sulfida (0-1%), Hidrogen (0-0,2%), dan CO (0-
tahun 2009. TPA Regional Payakumbuh sudah 0,2%). Berbagai studi menunjukkan paling
menerapkan sistem sanitary landfill yang terdapat empat atau lima fase pada stabilisasi
dilengkapi dengan lapisan dasar yang kedap air perombakan sampah. Tingkat dan karakteristik
(geomembrane), pipa pengumpul air lindi dan dari masing-masing fase berbeda-beda, dan
instalasi pengolahan lindi, aplikasi tanah menunjukkan proses yang terjadi di dalam
penutup harian dan akhir dan sistem landfill [2].
pengelolaan landfill gas. Anaerobic digester dibagi atas wet
Sanitary landfill diibaratkan juga dengan digestion dan dry digestion. Pilihan antara
reaktor biokimia. Masukan utama pada reaktor keduanya tergantung pada konsentrasi total
ini adalah sampah dan air, sedangkan keluaran padatan pada substrat di feedstock. Anaerobic
utamanya adalah lindi dan gas landfill [1]. Pada digester disebut proses basah apabila
sanitary landfill, perombakan bahan organik konsentrasi padatan dalam substrat kurang dari
berjalan melalui serangkaian reaksi biokimia 16% dan proses kering bila konsentrasi
yang kompleks. Setelah sampah ditimbun, mencapai 22-40%. Terdapat dua metode
proses perombakan bahan organik secara aerob pengumpanan pada anaerobic digester yaitu
akan langsung berjalan dan menghasilkan sistem batch dan kontinu. Pada sistem batch,
produk intermediet berupa asam-asam organik. digester diumpan sekali tanpa penambahan
Ketika jumlah oksigen semakin berkurang, inokulum dan ditutup hingga masa waktu
maka perombakan akan berjalan pada kondisi retensi. Sedangkan pada proses kontinu,
anaerob. Asam-asam organik akan mengalami feedstock secara kontinu ditambahkan ke

14
Studi Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah TPA Regional Payakumbuh
dengan Teknologi Landfill Gas, Anaerobic Digester, Gasifikasi dan Insinerasi

digester [3]. Performa digester bergantung pada METODE


konfigurasi reaktor dan fraksi organik limbah Penelitian ini dibatasi pada lingkup TPA
padat, yang sering disebut biogas yield dengan Regional Payakumbuh Sumatera Barat. Data
nilai 0,10-0,15 m3/kg basah [4]. primer mencakup data timbulan sampah, data
Gasifikasi adalah suatu proses konversi komposisi dan uji karakteristik (Uji proximate
bahan bakar padat menjadi gas mampu bakar dan ultimate). Data sekunder diperoleh dari
(CO, CH4, dan H2) melalui proses pembakaran Badan Perencanaan Daerah mencakup data
dengan suplai udara terbatas (20% - 40% udara masterplan dan biaya pengelolaaan sampah,
stoikiometri) [5]. Syngas dari proses gasifikasi serta data timbulan sampah TPA Regional
dapat diproses dari material organik termasuk Payakumbuh.
limbah biomassa dan plastik. Beberapa jenis Pengambilan sampel komposisi sampah
gasifier telah dikembangkan dan terbagi atas padat di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)
empat tipe, yaitu fixed-bed updraft atau counter mengacu pada penerapan best practice dari
current gasifier, fixed-bed downdraft atau co- Badan Standardisasi Nasional menggunakan
current gasifier, bubbling fluidized-bed SNI No 19-3694-1994 tentang Metode
gasifier, dan circulating fluidized-bed gasifier Pengambilan dan Pengukuran Contoh
[6]. Timbulan dan Komposisi Sampah
Insinerasi merupakan proses Perkotaan[9].
pembakaran terkendali dengan melibatkan Perhitungan potensi energi dari
oksigen dan beroperasi pada temperatur di atas pemanfaatan sampah kota menggunakan
800oC, menghasilkan energi panas, gas, dan beberapa asumsi antara lain:
abu. Energi yang dihasilkan bergantung pada a. Penggunaan formula IPCC 2006 [10]
densitas dan komposisi limbah. Sekitar 65-80% dengan pendekatan kondisi persampahan
dari kandungan energi pada material organik dari negara tropis untuk perhitungan potensi
dapat diubah menjadi energi panas, yang dapat energi dari pemanfaatan gas landfill
digunakan untuk penggunaan langsung maupun b. Perhitungan potensi energi teknologi
produksi energi listrik. Nilai kalor material gasifikasi mengacu pada teknologi dari
limbah (high calorific value) bervariasi antara Carbona-Andritz Denmark [11] tipe
800-1100 kcal/kg [7]. Teknologi insinerasi Bubbling Fluidized Bed (BFB) dengan
dapat mengurangi berat massa 80-85% dan persamaan stoikiometri sebagai berikut
berat volume 95-96%. Akan tetapi insinerasi
juga menghasilkan limbah berupa abu dasar
sebesar 20-30% dari berat sampah/limbah yang
di insinerasi [8].

15
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Vol. 19 No. 1 Juni 2020 : 13 - 20

c. Teknologi insinerasi menggunakan hasil uji sampah organik sebesar 56,95% seperti padat
proximate dan ultimate sampah padatseperti Tabel 1. Sampah organik ini terdiri atas sampah
nilai kalor dan kelembapan. sisa makanan, sampah taman, dan buah-
buahan. Sampah Refuse-Derived Fuel (RDF)
HASIL DAN PEMBAHASAN merupakan jenis sampah yang mudah terbakar
a. Analisis Komposisi Sampah Padat dan terdiri dari plastik, kertas dan kain dengan
Gas Landfill kompoisisi sebesar 25,86%. Kedua jenis
Hasil komposisi sampah di TPA sampah ini (organik dan RDF) yang akan
Payakumbuh masih didominasi oleh jenis digunakan dalam perhitungan potensi energi.

Tabel 1. Komposisi Sampah TPA Payakumbuh


Jenis Persentase
No
Sampah (%)
1 Organik 56,95
2 Kaleng 0,80
3 Alumunium 0,26
4 Gelas Kaca 1,40
5 Plastik 15,02
6 Kertas 8,35
7 Logam 0,18
8 Kain 1,68
9 Lain-lain 15,35
TOTAL 100,00

Uji proximate dan ultimate sampah 1044 kcal/kg. Pengambilan sampel gas metan
dilakukan untuk mengetahui nilai kalori, dilakukan terhadap beberapa sumur gas landfill
moisture, komposisi pembentuk sampah, di TPA Payakumbuh yang kemudian dianalisis
kandungan sulfur dan beberapa parameter di laboratorium Sucofindo Cibitung seperti
lainnya seperti pada Tabel 2. Terlihat pada yang ditunjukkan pada Tabel 3.
Tabel 2 nilai kelembapan mencapai 67%.
Angka ini tidak jauh berbeda dengan rata-rata b. Analisis Perhitungan Potensi Energi
kelembaban di wilayah Sumatera Barat Perhitungan produksi gas metan yang
berdasarkan data stasiun iklim BMKG di dihasilkan dari TPA sistem sanitary landfill
Padang Pariaman dengan rentang 65-97% [12]. menggunakan rumus IPCC 2006 [10] dengan
Uji nilai kalor sampah padat dilakukan untuk mempertimbangkan data historikal tonase
sampah tercampur dengan nilai Gross Calorific sampah dari yang masuk ke TPA Payakumbuh
sebesar 4565 kcal/kg atau Net Calorific sebesar [13] seperti pada Gambar 1.

16
Studi Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah TPA Regional Payakumbuh
dengan Teknologi Landfill Gas, Anaerobic Digester, Gasifikasi dan Insinerasi

Terlihat pada Gambar 1 bahwa konversi rencana penutupan TPA berdasarkan


gas metan menjadi listrik pada Tahun 2017 masterplan TPA Payakumbuh. Apabila umur
berada pada kapasitas 270 kW dan mencapai pembangkit diasumsikan selama 20 tahun,
kapasitas puncak 720 kW pada tahun 2028. maka pada tahun 2036-2037 gas landfill pada
Setelah itu akan mengalami penurunan TPA Payakumbuh masih menghasilkan
kapasitas dikarenakan tidak terdapat kapasitas daya sebesar 150 kW.
penambahan bahan baku sampah sesuai
Tabel 2. Hasil Uji Proximate dan Ultimate
Rata-rata
Parameter Method
Payakumbuh
ar adb
Total Moisture (%, ar) 67,37 - ASTM E 949-88 (2004)
Proximate Analysis:
Moisture in Analysis (%, adb) - 2,57 ASTM E 790-08
Ash Content (%, adb) - 14,07 ASTM E 830-87
Volatile Matter (%, adb) - 72,67 ASTM E 897-88 (2004)
Fixed Carbon (%, adb) - 10,70 ASTM D 3172-07a
Total Sulfur (%, adb) - 0,18 ASTM E 775-87 (2008)
Gross Calorific Value (Kcal/kg,adb) - 4565 ASTM E 711-81 (2004)

Tabel 3. Komposisi Gas Landfill TPA Payakumbuh


Parameter Nilai
Karbondioksida ( CO2 ) 29,613
Nitrogen ( N2 ) 17,445
Oksigen (O2) 6,427
GasMetan % 46,515

Gambar 1. Produksi Listrik dari Teknologi Pemanfaatan Gas Landfill TPA Payakumbuh

17
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Vol. 19 No. 1 Juni 2020 : 13 - 20

Perhitungan potensi energi dari teknologi yang mudah terbakar. Untuk proses insinerasi
Anaerobic Digestion (AD) dilakukan dengan ini, semua sampah akan dibakar untuk
asumsi Fraksi Organik (FO) terurai dan fraksi operasional insinerator. Nilai gross calorific
pembentukan biogas sebesar 50% dan 0,4 value (adb) sampah TPA berdasarkan hasil uji
3
m /kg. Berdasarkan asumsi tersebut diperoleh laboratorium adalah 4565 kcal/kg. Nilai ini
hasil jumlah FO sebesar 46.984 kg dan jumlah kemudian dikonversi guna mendapatkan Net
produksi biogas sebesar 11.276 m3/hari. Kadar Calorific Value (ar) sebagai dasar perhitungan
gas metan dalam biogas mengacu pada hasil potensi energi termal. NCV sampah TPA
laboratorium sebesar 46,52%, sehingga untuk Payakumbuh sebesar 1044 kcal/kg. Energi
kadar pemurnian biogas 95%, diperoleh jumlah termal sampah TPA Payakumbuh kemudian
produksi gas metan sebesar 4.983 m3/hari. dikonversi menjadi listrik dengan daya
Jumlah gas metan tersebut bila dikonversi terbangkitkan sebesar 1,5 MW.
menjadi energi listrik akan menghasilkan daya
sebesar ± 360 kW. KESIMPULAN
Gas produk gasifikasi dihitung dari TPA Regional Payakumbuh dapat
persamaan stoikiometri mengacu pada melakukan pemanfaatan sampah padat maupun
teknologi keluaran Carbona-Andritz tipe gas sebagai sumber energi dengan beberapa
Bubbling Fluidized Bed (BFB) berikut: pilihan teknologi. Potensi energi dari
pemanfaatan gas landfill TPA sebesar 270 kW
di awal pembangunan dan masa puncak sebesar
720 kW. Potensi energi dari penggunaan
teknologi anaerobic digestion, gasifikasi dan
Berdasarkan persamaan tersebut peroleh nilai
insinerasi adalah sebesar 360 kW, 604,6 kW
gas produk gasifikasi sebesar 56,96 kmol yang
dan 1,5 MW. Perhitungan potensi energi dapat
bila dikonversikan ke energi setara dengan
digunakan sebagai dasar pemilihan teknologi
2.418 kW. Asumsi efisiensi engine sebesar
pembangkit yang tepat terlebih bila
25%, sehingga energi listrik yang dihasilkan
memasukkan pertimbangan nilai keekonomian
sebesar 604.6 kW.
masing-masing pembangkit.
Perhitungan teknis pengolahan sampah
kota dengan sistem insinerasi dilakukan dengan
UCAPAN TERIMAKASIH
asumsi bahwa bahan baku hanya berasal
Terimakasih kepada Kepala Bapeda
material yang mudah terbakar. Berdasarkan
Provinsi Sumatera Barat, TPA Regional
data pada Tabel 1 dan 2, kandungan organik
Payakumbuh, Direktorat Jenderal EBTKE dan
sampah kota sebesar 56,95% dan kandungan
pihak-pihak yang telah membantu dalam
Refuse-Derived Fuel (RDF) sebesar 25,05%.
penyediaan data pada studi ini.
RDF ini terdiri dari kain, plastik dan kertas

18
Studi Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah TPA Regional Payakumbuh
dengan Teknologi Landfill Gas, Anaerobic Digester, Gasifikasi dan Insinerasi

DAFTAR PUSTAKA [8] Pooja G Nidoni. 2017. Incineration


[1] Machado, et al. 2009. Evaluation of the Process for Solid Waste Management and
geotechnical properties of MSW in two Effective Utilization of By Product.
Brazilian landfills. Waste Management 30 International Research Journal of
(2010) 2579–2591. Brazil Engineering and Technology (IRJET)
[2] Environmental Agency and SEPA. 2002. Volume 4 Issued:12. e-ISSN: 2395-0056,
Guidance on the management of landfill p-ISSN: 2395-0072
gas. Environment Agency. Bristol BS32 [9] Badan Standardisasi Nasional. 1994. SNI
4UD No 19-3694-1994 tentang Metode
[3] Yvonne Vogeli, Christian Riu Lohri, Pengambilan dan Pengukuran Contoh
Amalia Gallardo, Stefan Diener, Christian Timbulan dan Komposisi Sampah
Zurbrugg. 2014. Anaerobic Digestion of Perkotaan.
Biowaste in Developing Countries, [10] IPCC. 2006. Guidelines for National
Eawag-Swiss Federal Institute and Greenhouse Gas Inventories.
Technology. ISBN 978-3-906484-58-7 Intergovernmental Panel on Climate
[4] California Integrated Waste Management Change (IPCC), IPCC/OECD/IEA, Paris.
Board. 2008. Current Anaerobic Digestion [11] Carbona – Andritz. 2014. Bubbling
Technologies Used for Treatment of Fludized Bed Gasification. Denmark
Municipal Organic Solid. [12] BMKG. 2018. Buletin Iklim Sumatera
[5] Guswendar. 2012. Karateristik Gasifikasi Barat, Stasiun Klimatologi Padang
Pada Updraft Double Outlet Gasifier Pariaman. Vol.5
Menggunakan Bahan Bakar Kayu Karet. [13] Badan Pusat Statistik Kota Payakumbuh
Depok: Universitas Indonesia. 2016. Payakumbuh Dalam Angka 2016.
[6] James G. Speight. 2011. Handbook of BPS. Payakumbuh
Industrial Hydrocarbon Process, Elsevier.
ISBN-13: 978-0-7506-8632-7
[7] Avinash A. Patil, Amol A. Kulkarni,
Balasaheb B. Patil. 2014. Waste to Energy
by Incineration, Journal of Computing
Technologies (2278-3814) Volume 3
Issued 6

19
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Vol. 19 No. 1 Juni 2020 : 13 - 20

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

20

Anda mungkin juga menyukai