Abstrak
TPA Payakumbuh memiliki kapasitas sampah sebesar 165 ton/hari pada tahun 2016 yang berpotensi
untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi pada pembangkit listrik. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui potensi energi sampah di TPA Regional Payakumbuh berdasarkan beberapa pilihan
teknologi antara lain landfill gas, anaerobic digestion, gasifikasi dan insinerasi. Metode penelitian ini
menggunakan data primer (analisis komposisi sampah, uji proximate dan ultimate) dan data sekunder
(data timbulan sampah, masterplan pengelolaan sampah). Komposisi sampah di TPA Regional
Payakumbuh sebesar 56,95% organik dan 43,05 anorganik. Perhitungan energi listrik dari teknologi
landfill gas menggunakan IPCC 2006 adalah sebesar 270 kW pada awal tahun dengan puncak produksi
sebesar 720 kW. Perhitungan potensi energi bila menggunakan teknologi anaerobic digestion, gasifikasi
dan insinerasi akan menghasilkan produksi listrik sebesar 360 kW, 604,6 kW, dan 1,5 MW.
Kata Kunci : PLTSa, Landfill Gas, Anaerobic Digester, Gasifikasi, Insinerasi, TPA Regional
Payakumbuh
Payakumbuh Landfill has a waste capacity of 165 tons / day in 2016 which potentially to be used as an
energy source for electricity generation. The aims of study is to determine the potential of waste energy
in Payakumbuh Regional TPA based on several technological options including landfill gas, anaerobic
digestion, gasification and incineration. This research method uses primary data (composition analysis,
proximate and ultimate test) and secondary data (MSW production data, masterplan document of waste
management). The composition of waste in Payakumbuh Regional Landfill were 56.95% organic and
43.05 inorganic. The calculation of electrical energy from landfill gas technology using IPCC 2006 is
270 kW at the beginning of the year with peak production of 720 kW. Calculation of energy potential
using the technology of anaerobic digestion, gasification and incineration will produce electricity
production respectively of 360 kW, 604.6 kW, and 1.5 MW.
Keywords : MSW Power Plant, Landfill Gas, Anaerobic Digester, Gasification, Incineration,
Payakumbuh Regional Landfill
Diterima : 2 Mei 2019, direvisi : 24 April 2020, disetujui terbit : 27 Agustus 2020 13
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Vol. 19 No. 1 Juni 2020 : 13 - 20
14
Studi Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah TPA Regional Payakumbuh
dengan Teknologi Landfill Gas, Anaerobic Digester, Gasifikasi dan Insinerasi
15
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Vol. 19 No. 1 Juni 2020 : 13 - 20
c. Teknologi insinerasi menggunakan hasil uji sampah organik sebesar 56,95% seperti padat
proximate dan ultimate sampah padatseperti Tabel 1. Sampah organik ini terdiri atas sampah
nilai kalor dan kelembapan. sisa makanan, sampah taman, dan buah-
buahan. Sampah Refuse-Derived Fuel (RDF)
HASIL DAN PEMBAHASAN merupakan jenis sampah yang mudah terbakar
a. Analisis Komposisi Sampah Padat dan terdiri dari plastik, kertas dan kain dengan
Gas Landfill kompoisisi sebesar 25,86%. Kedua jenis
Hasil komposisi sampah di TPA sampah ini (organik dan RDF) yang akan
Payakumbuh masih didominasi oleh jenis digunakan dalam perhitungan potensi energi.
Uji proximate dan ultimate sampah 1044 kcal/kg. Pengambilan sampel gas metan
dilakukan untuk mengetahui nilai kalori, dilakukan terhadap beberapa sumur gas landfill
moisture, komposisi pembentuk sampah, di TPA Payakumbuh yang kemudian dianalisis
kandungan sulfur dan beberapa parameter di laboratorium Sucofindo Cibitung seperti
lainnya seperti pada Tabel 2. Terlihat pada yang ditunjukkan pada Tabel 3.
Tabel 2 nilai kelembapan mencapai 67%.
Angka ini tidak jauh berbeda dengan rata-rata b. Analisis Perhitungan Potensi Energi
kelembaban di wilayah Sumatera Barat Perhitungan produksi gas metan yang
berdasarkan data stasiun iklim BMKG di dihasilkan dari TPA sistem sanitary landfill
Padang Pariaman dengan rentang 65-97% [12]. menggunakan rumus IPCC 2006 [10] dengan
Uji nilai kalor sampah padat dilakukan untuk mempertimbangkan data historikal tonase
sampah tercampur dengan nilai Gross Calorific sampah dari yang masuk ke TPA Payakumbuh
sebesar 4565 kcal/kg atau Net Calorific sebesar [13] seperti pada Gambar 1.
16
Studi Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah TPA Regional Payakumbuh
dengan Teknologi Landfill Gas, Anaerobic Digester, Gasifikasi dan Insinerasi
Gambar 1. Produksi Listrik dari Teknologi Pemanfaatan Gas Landfill TPA Payakumbuh
17
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Vol. 19 No. 1 Juni 2020 : 13 - 20
Perhitungan potensi energi dari teknologi yang mudah terbakar. Untuk proses insinerasi
Anaerobic Digestion (AD) dilakukan dengan ini, semua sampah akan dibakar untuk
asumsi Fraksi Organik (FO) terurai dan fraksi operasional insinerator. Nilai gross calorific
pembentukan biogas sebesar 50% dan 0,4 value (adb) sampah TPA berdasarkan hasil uji
3
m /kg. Berdasarkan asumsi tersebut diperoleh laboratorium adalah 4565 kcal/kg. Nilai ini
hasil jumlah FO sebesar 46.984 kg dan jumlah kemudian dikonversi guna mendapatkan Net
produksi biogas sebesar 11.276 m3/hari. Kadar Calorific Value (ar) sebagai dasar perhitungan
gas metan dalam biogas mengacu pada hasil potensi energi termal. NCV sampah TPA
laboratorium sebesar 46,52%, sehingga untuk Payakumbuh sebesar 1044 kcal/kg. Energi
kadar pemurnian biogas 95%, diperoleh jumlah termal sampah TPA Payakumbuh kemudian
produksi gas metan sebesar 4.983 m3/hari. dikonversi menjadi listrik dengan daya
Jumlah gas metan tersebut bila dikonversi terbangkitkan sebesar 1,5 MW.
menjadi energi listrik akan menghasilkan daya
sebesar ± 360 kW. KESIMPULAN
Gas produk gasifikasi dihitung dari TPA Regional Payakumbuh dapat
persamaan stoikiometri mengacu pada melakukan pemanfaatan sampah padat maupun
teknologi keluaran Carbona-Andritz tipe gas sebagai sumber energi dengan beberapa
Bubbling Fluidized Bed (BFB) berikut: pilihan teknologi. Potensi energi dari
pemanfaatan gas landfill TPA sebesar 270 kW
di awal pembangunan dan masa puncak sebesar
720 kW. Potensi energi dari penggunaan
teknologi anaerobic digestion, gasifikasi dan
Berdasarkan persamaan tersebut peroleh nilai
insinerasi adalah sebesar 360 kW, 604,6 kW
gas produk gasifikasi sebesar 56,96 kmol yang
dan 1,5 MW. Perhitungan potensi energi dapat
bila dikonversikan ke energi setara dengan
digunakan sebagai dasar pemilihan teknologi
2.418 kW. Asumsi efisiensi engine sebesar
pembangkit yang tepat terlebih bila
25%, sehingga energi listrik yang dihasilkan
memasukkan pertimbangan nilai keekonomian
sebesar 604.6 kW.
masing-masing pembangkit.
Perhitungan teknis pengolahan sampah
kota dengan sistem insinerasi dilakukan dengan
UCAPAN TERIMAKASIH
asumsi bahwa bahan baku hanya berasal
Terimakasih kepada Kepala Bapeda
material yang mudah terbakar. Berdasarkan
Provinsi Sumatera Barat, TPA Regional
data pada Tabel 1 dan 2, kandungan organik
Payakumbuh, Direktorat Jenderal EBTKE dan
sampah kota sebesar 56,95% dan kandungan
pihak-pihak yang telah membantu dalam
Refuse-Derived Fuel (RDF) sebesar 25,05%.
penyediaan data pada studi ini.
RDF ini terdiri dari kain, plastik dan kertas
18
Studi Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah TPA Regional Payakumbuh
dengan Teknologi Landfill Gas, Anaerobic Digester, Gasifikasi dan Insinerasi
19
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Vol. 19 No. 1 Juni 2020 : 13 - 20
20