Anda di halaman 1dari 6

Seminar Nasional Inovasi Teknologi ISBN : 978-602-61393-0-6

UN PGRI Kediri, 22 Februari 2017 e-ISSN : 2549-7952

PREDIKSI PRODUKSI BIOGAS TAHUNAN


DENGAN PENDEKATAN SISTEM DINAMIK
UNTUK OPTIMASI KAPASITAS SAMPAH TPAS
TALANGAGUNG

Philip Faster Eka Adipraja1, Mufidatul Islamiyah2, Ida Wahyuni3


1,2,3
Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, STMIK Asia Malang
E-mail: *1philipfaster@gmail.com, 2mufidatul014@gmail.com,
3
ida.wahyuni8@gmail.com,

Abstrak – TPAS Talangagung Kepanjen increased almost twice compared to the


adalah salah satu TPAS yang memanfaatkan previous years, where the number of the
sampah menjadi biogas yang dapat volume of waste by 2014 as much as 46.558
digunakan untuk membangkitkan listrik m3 and in 2015 increased to 70.490 m3. This
ataupun sebagai bahan bakar memasak untuk condition is expected to continue to rise and
penduduk sekitar. Namun pada tahun 2015 will cause TPAS Talangagung waste volume
terjadi peningkatan hampir dua kali sampah exceeds its capacity. There needs to estimate
yang masuk dibandingkan tahun sebelumnya, the production of biogas that can be
dimana jumlah volume sampah pada tahun produced by garbage at the TPAS
2014 sebanyak 46,558 m3 dan pada tahun Talangagung as the basis for optimizing
2015 meningkat menjadi 70,490 m3. Kondisi decisions in growing number of waste. In this
ini diprediksi akan terus meningkat dan akan study showed that the prediction of waste in
menyebabkan volume sampah TPAS biogas TPAS Talangagung can generate as
Talangagung melebihi kapasitas. Perlu much as 45 m3/day in one zone/cells and can
adanya estimasi produksi biogas yang dapat produce biogas for almost 20 years.
dihasilkan oleh sampah pada TPAS However, due to limited land and an increase
Talangagung sebagai dasar keputusan dalam in the volume of garbage, then within one
mengoptimasi sampah yang jumlahnya zone/cell that produces biogas below 50% is
semakin bertambah. Pada penelitian ini regarded as the zone / non-active cell, and
diperoleh hasil prediksi yaitu sampah pada waste can be converted into organic fertilizer
TPAS Talangagung dapat menghasilkan and as the greening zone.
biogas sebanyak 45 m3/hari dalam satu
zona/sel TPAS dan dapat memproduksi Keywords — Biogas prediction, Systems
biogas selama hampir 20 tahun. Namun Dynamics, TPAS Talangagung, Waste
karena keterbatasan lahan dan peningkatan optimization,
volume sampah, maka dalam satu zona/sel
yang menghasilkan biogas dibawah 50%
dianggap sebagai zona/sel non aktif, dan 1. PENDAHULUAN
sampah dapat dikonversi menjadi pupuk
organik maupun sebagai tempat penghijauan. Permasalahan sampah merupakan salah
satu isu utama yang sedang dihadapi
Kata Kunci — Optimasi Sampah, Prediksi kota/kabupaten di beberapa wilayah di
Biogas, Sistem Dinamik, TPAS Talangagung Indonesia. Peningkatan jumlah penduduk
kota dan kabupaten khususnya malang
semakin meningkat dengan rata–rata
Abstract – TPAS Talangagung TPAS
peningkatan sebesar 0,73 persen per tahun
Kepanjen is one that utilizes waste into [1]. Hal ini menyebabkan tingkat konsumsi
biogas which can be used to generate yang semakin tinggi, sehingga semakin tinggi
electricity or as fuel for cooking to the
pula volume dan jenis sampah yang
villagers. But in 2015 the incoming waste
ditimbulkan tiap orang [2].

397
Seminar Nasional Inovasi Teknologi ISBN : 978-602-61393-0-6
UN PGRI Kediri, 22 Februari 2017 e-ISSN : 2549-7952

Peningkatan volume sampah ini harus dengan jumlah kecil yang terdiri dari amonia,
di ikuti dengan pengolahan sampah yang hidrogen, oksigen, nitrogen, sulfida, karbon
memadai untuk menghindari timbulnya monoksida, dan senyawa organik non metana
resiko kerusakan lingkungan dan risiko seperti benzena, trikloretilen, dan kloroetena
kesehatan. [3]. Beberapa jenis gas dihasilkan [4].
oleh proses penguraian bahan organik pada Sampah yang dikirim ke TPAS
tumpukan sampah. Talangagung masih melalui tahap pemilahan.
TPAS Talangagung kepanjen malang, Dari sampah yang telah dipilah, 53% sampah
dengan luas lahan seluas 4,6 hektar dibagi organik dimasukkan ke zona penimbunan
menjadi 4 zona yang digunakan sebagai untuk dijadikan sumber biogas [2]. Sebagian
tempat pengolahan sampah [2]. Proses besar gas di TPA dihasilkan dari proses
pengolahan dilakukan dengan penimbunan penguraian oleh bakteri. Namun sebagian
sampah bertahap sedalam 12 meter, dan kecil juga dihasilkan dari proses penguapan,
timbunan sampah diberi pipa pipa penangkap dan reaksi kimia [5].
gas metana (CH4) dan pipa untuk saluran air TPA umumnya mengeluarkan ratusan
lindi [1]. jenis gas yang berbeda. Dilihat dari volume,
Biogas yang diproduksi dari timbunan sebesar 45% hingga 60% merupakan gas
sampah TPAS yang sebagian besar metana dan 40% hingga 60% lainnya berupa
merupakan gas metana diolah dan digunakan karbon dioksida. Selain itu terdapat gas
untuk pembangkit listrik di area TPAS serta dengan jumlah kecil yang terdiri dari amonia,
sebagian didistribusikan sebagai bahan bakar hidrogen, oksigen, nitrogen, sulfida, karbon
bagi penduduk sekitar TPAS. Biogas hasil monoksida, dan senyawa organik non metana
proses sampah ini digunakan untuk 260 seperti benzena, trikloretilen, dan kloroetena
sambungan rumah (SR), rumah yang sudah [4].
terpasang pada tahun 2010 – 2011 sebanyak Sampah yang dikirim ke TPAS
60 SR, tahun 2012 sebanyak 15 SR, tahun Talangagung masih melalui tahap pemilahan.
2013 sebanyak 27 SR dan sisa sebanyak 158 Dari sampah yang telah dipilah, 53% sampah
SR dilakukan pada tahun 2014 – 2015 [2]. organik dimasukkan ke zona penimbunan
Jumlah volume sampah pada dua tahun untuk dijadikan sumber biogas [2]. Sebagian
terakhir sudah meningkat cukup tajam, yaitu besar gas di TPA dihasilkan dari proses
pada tahun 2014 sebanyak 46,558 m3 dan penguraian oleh bakteri. Namun sebagian
pada tahun 2015 meningkat menjadi 70,490 kecil juga dihasilkan dari proses penguapan,
m3. Kemungkinan kenaikan volume sampah dan reaksi kimia [5].
di TPAS Talangagung diprediksikan akan Tahap pertama penguraian sampah oleh
semakin meningkat tajam juga dalam bakteri aerobic (bakteri yang hidup jika ada
beberapa tahun kedepan [1]. Peningkatan oksigen) dimulai dengan penguraian molekul
jumlah volume sampah yang terjadi di TPAS panjang rantai karbohidrat kompleks, protein,
Talangagung yang tidak diimbangi dengan dan lipid yang berada pada sampah organik.
manajemen pengolahan yang baik, Hasil dari proses ini adalah karbondioksida
mengakibatkan jumlah biogas yang (CO2). Kandungan nitrogen akan sangat
dihasilkan akan semakin berkurang seiring tinggi di awal dari fase ini, tapi akan menurun
berjalannya waktu. Maka perlu sebuah pada fase keempat. Tahap I akan berlanjut
simulasi untuk prediksi produksi biogas terus sampai persediaan oksigen habis,
tahunan pada zona pengolahan TPAS kurang lebih akan berlangsung selama
Talangagung. berhari-hari atau mencapai satu bulan,
tergantung pada seberapa banyak oksigen
yang tersedia di TPA [4].
2. METODE PENELITIAN Tahap II dekomposisi dimulai setelah
oksigen di TPA telah habis terpakai. Proses
2.1. Produksi Biogas ini menggunakan proses anaerobic (proses
yang tidak membutuhkan oksigen), bakteri
TPA umumnya mengeluarkan ratusan mengubah senyawa aerobik menjadi asetat,
jenis gas yang berbeda. Dilihat dari volume, laktat, asam formiat, dan alkohol seperti
sebesar 45% hingga 60% merupakan gas metanol dan etanol. Kondisi pada TPA akan
metana dan 40% hingga 60% lainnya berupa menjadi sangat asam. Sebagian asam
karbon dioksida. Selain itu terdapat gas

398
Seminar Nasional Inovasi Teknologi ISBN : 978-602-61393-0-6
UN PGRI Kediri, 22 Februari 2017 e-ISSN : 2549-7952

bercampur dengan uap air di TPA, sehingga dipancarkan untuk 50 tahun atau lebih setelah
menyebabkan nutrisi tertentu berubah limbah ditempatkan di TPA (Crawford dan
menjadi nitrogen dan fosfor. Gas sampingan Smith 1985). Produksi gas mungkin dapat
yang dihasilkan dari proses ini adalah bertahan lebih lama lagi, jika jumlah sampah
karbondioksida (CO2) dan hydrogen (H). organik yang berada di TPA semakin
Jika terjadi gangguan pada kondisi TPA, atau bertambah [4]. Grafik perkembangan setiap
terbentuk lagi gas oksigen (O2), maka proses fase pembentukan biogas dapat dilihat pada
mikroba akan kembali ke Fase I [4]. Gambar 7.
Tahap III dekomposisi dimulai ketika
bakteri anaerob mengkonsumsi asam organik 2.2. Sistem Dinamik
dalam bentuk asetat dan asam organik yang
dihasilkan pada Tahap II. Proses ini Pemodelan dan simulasi dengan
menyebabkan kondisi TPA menjadi netral di pendekatan sistem dinamik dapat dilakukan
mana gas methane mulai memproduksi dengan penggunaan komputer dalam
bakteri untuk membangun diri. Metana dan membuat analisa dan model suatu
bakteri acid producing memiliki simbiosis sistem/kebijakan. Sistem dinamik memiliki
mutualisme atau kerjasama yang saling ciri adanya saling ketergantungan antar
menguntungkan. Bakteri metanogen variabel, interaksi mutualisme, umpan balik
mengkonsumsi karbondioksida dan asam informasi, dan hubungan sebab akibat [6].
asetat, gas ini beracun terhadap bakteri Penggunaan pendekatan ini diawali
penghasil asam [4]. dengan pendefinisian permasalahan dalam
suatu sistem secara kontinyu, yang
selanjutnya variabel-variabel yang sangat
berpengaruh diidentifikasi dan dimodelkan.
Apabila variable-variable telah mencakup
target pembahasan, maka dapat dilakukan
pengembangan SFD (Stock and Flow
Diagram) untuk identifikasi variabel
akumulasi (level), dan aliran proses masuk
dan/atau keluar (rate) dalam sistem. SFD
dikembangkan menjadi model dan
disimulasikan dengan bantuan komputer
untuk menentukan skenario dan kebijakan
yang berlaku dari model yang dihasilkan.[6]

2.2.1. SFD volume sampah TPAS


Talangagung
Untuk memprediksi biogas yang
dihasilkan, perlu dilakukan prediksi volume
sampah tahunan yang dikirim ke TPAS
Talangagung. Rasio sumber sampah yang
dikirim ke TPAS Talangagung sebagian besar
Gambar 7 Grafik Fase Penguraian Sampah oleh berasal dari perumahan yaitu sekitar 67,4%,
Bakteri [4] diikuti sejumlah 22,7% kiriman berasal dari
pasar, dan sebagian kecil berasal dari rumah
Dekomposisi fase IV dimulai ketika sakit 3,4%, diikuti sejumlah 6,4% dari
komposisi dan produksi gas TPA relatif industri serta fasilitas umum [1].
konstan atau tetap. Pada tahap IV, gas yang Sebagian besar volume sampah di
dihasilkan biasanya mengandung sekitar 45% TPAS Talangagung diolah untuk produksi
sampai 60% metana, 40% sampai 60% biogas dan sisanya diproses untuk daur ulang
karbondioksida, dan 2% sampai 9% gas-gas seperti untuk pembuatan kompos [2]. Bagan
lain, seperti sebagai sulfida. Pada Fase IV, hubungan antar variabel yang berpengaruh
biasanya gas yang dihasilkan akan stabil dalam perhitungan volume sampah dapat
setelah 20 tahun. Namun, gas akan terus dilihat di Gambar 8.

399
Seminar Nasional Inovasi Teknologi ISBN : 978-602-61393-0-6
UN PGRI Kediri, 22 Februari 2017 e-ISSN : 2549-7952

Simulasi yang dilakukan Adipraja dan sampah perkotaan, umumnya rasio sampah
Islamiyah menggunakan sistem dinamik telah organik sebesar 48-70% [3][7][8][9][10],
divalidasi dengan hasil E1 menunjukkan diikuti sisanya yaitu sampah non-organik.
angka 2,33% dan E2 menunjukkan angka Dimana pada TPAS Talangagung volume
0.76% dimana hal ini dinyatakan bahwa sampah organik rata-rata sebesar 53% [2].
simulasi tersebut telah valid. Hasil penelitian Saat sampah ditimbun, sampah akan
tersebut menunjukkan bahwa diperkirakan mulai diuraikan oleh bakteri, dimana fase
volume sampah pada tahun 2025 berkisar pertama dan kedua penguraian oleh bakteri
pada 162 ribu M3 dan pada tahun 2035 mulai berjalan hingga 30-40 hari. apabila fase
diperkirakan mencapai angka 341 ribu M3 kedua telah selesai, sampah akan menjadi
[1]. fase ketiga dan keempat dimana proses akan
terjadi dalam waktu yang cukup lama yaitu
hingga 20 tahun [5]. Pada Gambar 9 terlihat
beberapa variabel yang berpengaruh untuk
menentukan produksi biogas tahunan.

Gambar 9. SFD Produksi Biogas

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil simulasi menunjukkan bahwa


volume sampah akan terus meningkat.
Sampah tersebuh akan dipilah dan
dimasukkan ke dalam zona pengolahan
sampah hingga penuh. Grafik peningkatan
volume sampah beberapa tahun kedepan
dapat dilihat pada Gambar 10.
Apabila zona telah penuh, sampah akan
Gambar 8. SFD Volume Sampah [1]
ditimbun dengan tanah dan proses penguraian
akan berjalan pada bulan pertama
penimbunan. Sampah lain yang dikirim ke
TPAS talangagung akan dipilah dan
2.2.2. SFD produksi biogas
dimasukkan ke dalam zona lainnya.
Tingkat produksi dan volume gas yang Zona yang telah dalam fase 3 mulai
dihasilkan pada tempat pembuangan akhir menghasilkan biogas yang dapat digunakan
bergantung pada karakteristik sampah seperti untuk menggerakkan generator listrik
komposisi dan umur sampah [4]. Pada ataupun didistribusikan menuju pemukiman.

400
Seminar Nasional Inovasi Teknologi ISBN : 978-602-61393-0-6
UN PGRI Kediri, 22 Februari 2017 e-ISSN : 2549-7952

Hasil prediksi biogas pada salah satu zona di baru untuk mendapatkan kadar biogas yang
TPAS Talangagung menunjukkan bahwa lebih tinggi lagi pada awal fase 3 dan 4.
biogas akan mencapai puncak pada tahun ke
4. Produksi biogas akan semakin berkurang
seiring waktu dan akan mulai habis pada 4. SIMPULAN
tahun ke 20 [5] dimana produksi biogas
sudah dibawah 25% terhitung dari produksi Rata-rata sampah perkotaan yang
tertinggi pata tahun kelima. dikirim ke TPAS Talangagung berkisar
antara 53% sampah organik yang siap diolah.
Waste Volume Sampah organik ini dapat digunakan untuk
300,000 sebagai bahan pembuatan biogas. Biogas
dihasilkan dari proses penguraian sampah
225,000 oleh bakteri yang dibagi menjadi 4 fase. Fase
pertama dan kedua merupakan fase awal
yang menghasilkan biogas dalam jumlah
M3

150,000
wajar. Namun produksi biogas akan
75,000
mencapai puncak pada fase 3 dan 4 [5]. Pada
fasa 4, biogas akan terus dihasilkan hingga 20
0
tahun. Dari hasil simulasi, biogas akan
2000 2004 2008 2012 2016 2020 2024 2028 mencapai puncak produksi tertinggi pada
Time (Year) tahun kelima. Produksi biogas dalam tahun
Gambar 10. Grafik Prediksi Volume Sampah keempat mencapai 45 M3 per hari. Namun
Tahunan [1] karena terbatasnya lahan pengolahan sampah,
perlu adanya pembatasan lama fasa produksi,
Hasil prediksi biogas pada tahun kelima
dimana sampah pada fasa 4 dipredikasi
di TPAS Talangagung menunjukkan sampah
menghasilkan biogas kurang dari 50% pada
menghasilkan biogas sekitar 45 M3 dalam
tahun ketigabelas. Zona yang telah
satu hari. Hasil prediksi biogas harian TPAS
memproduksi biogas selama 13 tahun sudah
Talangagung dapat dilihat pada Gambar 11.
dapat diganti dengan sampah yang baru untuk
regenerasi produksi biogas dan juga untuk
Daily Biogas Production mengurangi tumpukan sampah baru yang
50 diperkirakan akan terus meningkat seiring
waktu [1].
37.5
M3

25
5. SARAN
12.5
Pada penelitian ini hanya menghitung
faktor-faktor inti seperti karakteristik sampah
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30
saja. Maka untuk penelitian selanjutnya perlu
Time (Year) diperhitungkan faktor-faktor yang juga
berpengaruh dalam proses pembentukan
Gambar 11. Grafik Prediksi Produksi Biogas biogas TPA seperti faktor kadar oksigen di
harian (dalam Tahun) TPA, kandungan kelembaban, suhu dan
waktu ketika sampah diganti. Serta dalam
penelitian selanjutnya dapat diintegrasikan
Dengan melihat prediksi volume dalam manajemen tiap zona TPAS untuk
sampah yang kian meningkat pada tahun ke simulasi waktu regenerasi sampah baru.
tahun, maka zona sampah TPAS
Talangagung yang berada dalam fasa 4 cukup
didiamkan hingga tahun ke 13 yang mana
dalam grafik menunjukkan biogas yang
dihasilkan hanya sebesar 50% atau 20.9 M3. DAFTAR PUSTAKA
Pada tahun ke-14, zona dapat dikeruk dan
[1] P. F. E. Adipraja and M. Islamiyah,
digunakan untuk memasukkan sampah yang “Prediksi Volume Sampah TPAS

401
Seminar Nasional Inovasi Teknologi ISBN : 978-602-61393-0-6
UN PGRI Kediri, 22 Februari 2017 e-ISSN : 2549-7952

Talangagung dengan Pendekatan Sistem Science: System Dynamics. 2013.


Dinamik,” SMATIKA, vol. 6, no. 2, pp. [7] C. Mgimba and A. Sanga, “Municipal
24–28, 2016. Solid Waste Composition
[2] DCKTR, Profil TPA Wisata Edukasi Characterization For Sustainable
Talangagung Kepanjen Kabupaten Management Systems In Mbeya City,
Malang. Malang: Dinas Cipta Karya dan Tanzania,” Int. J. Sci. Environ. Technol.,
Tata Ruang, 2014. vol. 5, no. 1, pp. 47–58, 2016.
[3] H. A. Qdais, F. Abdulla, and L. Qrenawi, [8] R. Chandrappa and D. B. Das, “Solid
“Solid Waste Landfills as a Source of Waste Management,” Environ. Sci. Eng.,
Green Energy: Case Study of Al Akeeder 2012.
Landfill,” Jordan J. Mech. Ind. Eng., vol. [9] B. A. Hakami and E. S. A. Seif,
4, no. 1, pp. 69–74, 2010. “Household Solid Waste Composition
[4] ATSDR, Landfill Gas Primer: An and Management in Jeddah City, Saudi
Overview for Environmental Health Arabia: A planning model,” Int. Res. J.
Professionals, no. November. Atlanta: Environ. Sci., vol. 4, no. 1, pp. 1–10,
Agency for Toxic Substances and Disease 2015.
Registry, 2001. [10] M. A. A. Samah, L. A. Manaf, A. Ahsan,
[5] J. Markovic and S. Stevovic, “The W. N. A. Sulaiman, P. Agamuthu, and J.
Process of Creation and Analysis of The L. D’Silva, “Household Solid Waste
Lanfill Gas From The Landfill in The Composition in Balakong City, Malaysia:
Region of Pchinja,” J. Process. Energy Trend and Management,” Polish J.
Agric., vol. 20, no. 2, pp. 63–68, 2016. Environ. Stud., vol. 22, no. 6, pp. 1807–
[6] G. P. Richardson, Encyclopedia of 1816, 2013.
Operations Research and Management

402

Anda mungkin juga menyukai