TRANSMISI Ade Ari Agasi
TRANSMISI Ade Ari Agasi
Disusun Oleh:
ADE ARI AGASI
17.10.002.21201.035
Dengan ini menyatakan bahwa mahasiswa dibawah ini telah menyelesaikan tugas
Rancangan Kopling dengan judul “Transmisi Avanza 1.3 G“
Mengetahui:
i
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT
Program Studi Teknik MESIN
Alamat: Jl By Pass AurKuning, Bukittinggi (25117), Sumatera Barat. Telp/Fax. (0752) – 625737
Labor: Jl. Ahmad Karim No. 12 Bukittinggi (26113), Sumatera Barat.
Website: www.umsb.ac.id / Email: teknikmesin@umsb.ac.id
LEMBARAN ASISTENSI TUGAS
RANCANGAN KOPLING HONDA TIGER
ii
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT
Program Studi Teknik MESIN
Alamat: Jl By Pass AurKuning, Bukittinggi (25117), Sumatera Barat. Telp/Fax. (0752) – 625737
Labor: Jl. Ahmad Karim No. 12 Bukittinggi (26113), Sumatera Barat.
Website: www.umsb.ac.id / Email: teknikmesin@umsb.ac.id
SURAT PUAS
Mengetahui:
iii
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT
Program Studi Teknik MESIN
Alamat: Jl By Pass AurKuning, Bukittinggi (25117), Sumatera Barat. Telp/Fax. (0752) – 625737
Labor: Jl. Ahmad Karim No. 12 Bukittinggi (26113), Sumatera Barat.
Website: www.umsb.ac.id / Email: teknikmesin@umsb.ac.id
FORMULIR ISIAN TUGAS
“PERANCANGAN TRANSMISI AVANZA 1.3 G”
iv
DATA SURVEY
PERANCANGAN TRANSMISI AVANZA 1.3 G
Daya Motor : 57 HP
Putaran Motor : 5200 Rpm
Type transmisi : Maju 5, Mundur 1
1. Sikap satu
Roda gigi yang bekerja :
- Roda gigi input shaft
Jumlah gigi (Z) = 20 gigi
Diameter (D) = 80 mm
Lebar gigi (b) = 20 mm
- Roda gigi counter shaft pemindah tetap
Jumlah gigi (Z) = 32 gigi
Diameter (d) = 128 mm
Lebar gigi (b) = 20 mm
- Roda gigi 1 counter shaft
Jumlah gigi = 14 gigi
Diameter (D) = 42 mm
Lebar gigi (b) = 20 mm
- roda gigi 1 ouput shaft
Jumlah gigi (Z) = 30 gigi
Diameter (D) = 90 mm
Lebar gigi (b) = 20 mm
2. Sikap dua
Roda gigi yang bekerja :
- Roda gigi input shaft
Jumlah gigi (Z) = 20 gigi
Diameter (D) = 80 mm
Lebar gigi (b) = 20 mm
- Roda gigi counter shaft pemindah tetap
v
Jumlah gigi (Z) = 32 gigi
Diameter (d) = 128 mm
Lebar gigi (b) = 20 mm
- Roda gigi 2 counter shaft
Jumlah gigi (Z) = 22 gigi
Diameter (D) = 72 mm
Lebar gigi (b) = 20 mm
- Roda gigi 2 output shaft
Jumlah gigi (Z) = 29 gigi
Diameter (D) = 97 mm
Lebar gigi (b) = 20 mm
3. Sikap tiga
Roda gigi yang bekerja :
- Roda gigi input shaft
Jumlah gigi (Z) = 20 gigi
Diameter (D) = 80 mm
Lebar gigi (b) = 20 mm
- Roda gigi counter shaft pemindah tetap
Jumlah gigi (Z) = 32 gigi
Diameter (d) = 128 mm
Lebar gigi (b) = 20 mm
- Roda gigi 3 counter shaft
Jumlah gigi (Z) = 29 gigi
Diameter (D) = 97 mm
Lebar gigi (b) = 20 mm
- Roda gigi 3 output shaft
Jumlah gigi (Z) = 25 gigi
Diameter (D) = 75 mm
Lebar gigi (b) = 20 mm
4. Sikap empat
vi
Roda gigi yang bekerja :
- Roda gigi input shaft
Jumlah gigi (Z) = 20 gigi
Diameter (D) = 80 mm
Lebar gigi (b) = 20 mm
- Roda gigi counter shaft pemindah tetap
Jumlah gigi (Z) = 32 gigi
Diameter (d) = 128 mm
Lebar gigi (b) = 20 mm
- Roda gigi 4 counter shaft
Jumlah gigi (Z) = 33 gigi
Diameter (D) = 100 mm
Lebar gigi (b) = 20 mm
- Roda gigi 4 output shaft
Jumlah gigi (Z) = 24 gigi
Diameter (D) = 75 mm
Lebar gigi (b) = 20 mm
5. Sikap lima
Roda gigi yang bekerja :
- Roda gigi input shaft
Jumlah gigi (Z) = 20 gigi
Diameter (D) = 80 mm
Lebar gigi (b) = 20 mm
- Roda gigi counter shaft pemindah tetap
Jumlah gigi (Z) = 32 gigi
Diameter (d) = 128 mm
Lebar gigi (b) = 20 mm
- Roda gigi reserve perantara
Jumlah gigi (Z) = 17 gigi
Diameter (D) = 58 mm
Lebar gigi (b) = 20 mm
vii
- Roda gigi reserve counter shaft
Jumlah gigi (Z) = 14 gigi
Diameter (D) = 50 mm
Lebar gigi (b) = 20 mm
6. Sikap mundur
Roda gigi yang bekerja :
- Roda gigi input shaft
Jumlah gigi (Z) = 20 gigi
Diameter (D) = 80 mm
Lebar gigi (b) = 20 mm
- Roda gigi counter shaft pemindah tetap
Jumlah gigi (Z) = 32 gigi
Diameter (d) = 128 mm
Lebar gigi (b) = 20 mm
- Roda gigi reserve counter shaft
Jumlah gigi (Z) = 14 gigi
Diameter (D) = 50 mm
Lebar gigi (b) = 20 mm
- Roda gigi reserve perantara
Jumlah gigi (Z) = 17 gigi
Diameter (D) = 58 mm
Lebar gigi (b) = 20 mm
- Roda gigi reserve output shaft
Jumlah gigi (Z) = 27 gigi
Diameter (D) = 80 mm
Lebar gigi (b) = 20 mm
Mengetahui
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas berkat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas rancangan ini. Adapun isi
pembuatan tugas rancangan ini adalah mengenai “Perancangan Sistem Mekanis
Transmisi Gigi TOYOTA AVANZA” dengan “Daya 57 HP dan Putaran 5200
rpm”.
Tugas rancangan ini penulis sajikan sedemikian rupa sehingga para pembaca
dapat mempelajari dan memahaminya. Penulis merasa kesulitan dalam tugas
rancangan ini, karena banyaknya hambatan dan tantangan dalam pembuatannya.
Tujuan tugas rancangan ini dibuat oleh penulis tidak lain adalah untuk
mengembangkan pengetahuan umum mengenai Perancangan Kopling, yang
mendukung segala bidang, baik untuk pemula maupun tingkat menengah, ataupun
kaum awam. Sehingga tugas ini kelak berguna untuk para pembaca. Pada
kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bpk Masril, ST. MT selaku Dekan Fakultas Teknik UMSB di Bukittinggi.
2. Bpk Muchlisinalahuddin, ST. MT selaku Ketua Program Study Teknik
Mesin Fakultas Teknik UMSB di Bukittinggi
3. . Bpk Ir. Nefli Yusuf, M.Eng. selaku Dosen Pembimbing
4. Bapak maupun Ibu Dosen yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan
selama penulis menempuh pendidikan di Fakultas Teknik UMSB di
Bukittinggi.
5. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini.
Atas segala bimbingan yang telah diberikannya dalam menyelesaikan tugas
ini. Maka dengan itu penulis mengharapkan kritik dan saran atas penyempurnaan
tugas rancangan ini yang membangun ide-ide baru. Demikianlah penulis
mengucapkan terima kasih.
PENULIS
ix
DAFTAR ISI
x
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................................38
4.1 Hasil Perancangan dengan hasil survey ..................................................38
4.2 Pembahasan .............................................................................................40
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR TABEL
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
14
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Mampu merancang transmisi roda gigi dan kontruksinya.
b. Tujuan khusus
Mampu mengkaji sistem perancangan dan proses kerja dari suatu
transmisi.
Dapat melakukan pemilihan bahan yang efisien untuk setiap detail.
Dapat menetapkan sistem sitematik teknologi permesinan dalam tindakan
nyata, dengan perioritas pada transmisi roda gigi.
15
1.5 Sistematika Penulisan
Bab I : Pendahuluan
Pada bab ini membahas Latar Belakang, Batasan Masalah, Tujuan Penulis,
Metodologi Perancangan, dan Sistematika Penulisan.
Bab II : Teori Dasar
Pada bab ini membahas Teori Dasar, Macam – Macam Transmisi, dan Persamaan
Yang Menyangkut Perhitungan Perancangan.
Bab III : Perancangan Transmisi
Pada bab ini membahas tentang Perancangan dan Perhitungan Transmisi pada
roda gigi yang akan dirancang.
Bab IV : Hasil Dan Pembahasan
Pada bab ini menguraikan perbandingan dari Perhitungan dan Data Survey.
Bab V : Kesimpulan Dan Saran
Pada bab ini berisikan tentang Kesimpulan dan Saran dari keseluran rancangan
Transmisi Avanza 1.3 G yang telah saya buat.
16
BAB II
TEORI DASAR
17
Slinding Mesh Type adalah transmisi yang proses perpindahan giginya
dilakukan dengan cara menggerakan gigi yang akan dihubungkan. Pada tipe
ini gigi-gigi pada output shaft transmisi dirancang dapat meluncur dalam
poros output shaft transmisi tersebut. Sementara pada gigi-gigi pada counter
shaft transmisi tidak dapat meluncur alias menyatu dengan porosnya. Antara
gigi output shaft dan gigi counter shaft tidak saling terkait atau berhubungan
pada saat posisi netral. Pada saat gigi masuk barulah antara gigi tertentu dari
output shaft dan gigi counter terdapat hubungan, namun hanya pada posisi
gigi kecepatan tinggi. Pada posisi percepatan yang lainya gigi – gigi tertentu
yang lainnya yang akan saling berhubungan.
Constant Mesh Type adalah transmisi yang antara gigi – gigi output shaft
dengan gigi counter shaftnya saling terkait atau saling berhubungan.
Namun antara gigi – gigi output shaft dengan poros output shaftnya tidak
saling berhubungan alias gigi – gigi pada output shaftnya dapat berputar
bebas pada output shaft transmisinya. Pada transmisi tipe ini dilengkapi gigi
kopling. Gigi kopling inilah yang berhubungan atau terkait dengan poros
output transmisi. Untuk proses perpindahan giginya dilakukan dengan cara
menggeser gigi kopling ke gigi output shaft transmisi sesuai kecepatan yang
terjadi (posisi gigi tertentu).
18
Gambar 2.2 Constant Mesh Type
Syncro Mesh Type adalah transmisi yang bentuknya sama dengan tipe
constant mesh type. Hanya saja pada tipe ini ditambahkan berupa
syncromesh yang berguna untuk menyamakan kecepatan antara outputshaft
dan input shaft, sehingga perpindahan gigi dapat terjadi dengan halus. Pada
tipe ini gigi kopling diganti dengan clutch hub dan sebuah syncromesh yang
terkait dengan poros output shaft. Sementara gigi output tidak terkait atau
dapat berputar bebas terhadap poros output shaft transmisi. Jadi tipe ini
adalah pengembang dari tipe constant mesh type.
19
Gambar 2.4 Planetary Gear Transmisi
20
Roda Gigi Helix
Roda gigi ini mempunyai alur yang berbentuk ulir pada silinder, mempunyai
jarak bagi pada roda gigi. Jumlah pasang gigi yang kontak serentak lebih besar
dari pada gigi lurus, hingga pemindahan putaran melalui gigi ini berlangsung
tanpa hambatan dan tidak berbunyi. Roda gigi ini cocok mentransmisikan putaran
tinggi dan besar, akan tetapi ia menerima beban radial maupun aksial. Dan kontak
roda gigi yang kokoh dan kuat agar lebih tahan, karena alur roda gigi yang
berbentuk ulir tersebut menimbulkan gaya aksial dengan poros.
21
Roda Gigi Cacing
Pasangan roda gigi cacing terdiri atas sebuah cacing yang mempunyai ulir luar
dan sebuah roda cacing yang terkait dengan cacing. Ciri yang sangat menonjol
pada roda gigi cacing adalah kerja yang halus dan hampir tanpa bunyi serta
memungkinkan perbandingan transmisi yang besar.
2.2.4 Rantai
Transmisi rantai digunakan untuk transmisi tenaga pada jarak
sedang.Kelebihan dari transmisi ini dibanding dengan transmisi sabuk-buli adalah
dapat digunakan untu$k menyalurkan daya yang lebih besar seperti diuraikan
berikut ini.
Kelebihan :
Transmisi tanpa slip >>> perbandingan putaran tetap
Dapat meneruskan daya besar
22
Keausan kecil pada bantalan
Jarak poros menengah (antara belt dan gear )
Kekurangan :
Tidak dapat dipakai untuk kecepatan tinggi (max 600 m/mnt)
Suara dan getaran tinggi
Perpanjangan rantai karena keausan pena dan bus
2.2.5 Sabuk
Transmisi sabuk adalah system transmisi tenaga/daya/momen punter dari
poros yang satu keporos yang lain melalui sabuk (belt) yang melingkar/melilit
pada puli yang terpasang pada poros – poros tersebut.
Karakter gesekan sabuk dan permukaan puli sangat mempengaruhi kemampuan
transmisi. Jadi besarnya gaya tegang dalam sabuk menentukan besarnya momen
punter yang dapat di transmisikan.
Keuntungan transmisi sabuk:
Pemindahan tenaga berlangsung secara elastic, maka tidak dibutuhkan
kopling elastic
Tidak berisik
Dapat menerima dan meredam beban kejut
Jarak poros tidak tertentu
Jarak poros yang lebih besar dapat di capai
Mudah dan murah dalam pembuatan
Hanya sedikit memerlukan perawatan
23
Kerugian transmisi sabuk:
Slip yang terjadi mengakibatkan rasio angka putaran tidak konstan
Diukur dari tenaga yang di transmisikan, system transmisi sabuk memerluka
dimensi/ukuran yang lebih besar dari system transmisi roda gigi atau rantai
24
Cara kerja dalam susunan roda gigi :
Posisi Pada Kecepatan 1
Roda gigi A mendapat putaran mesin lalu diteruskan ke K dan kemudian
diteruskan ke F kemudian dilanjutkan ke B
Posisi Pada Kecepatan 2
Roda gigi A mendapatkan putaran mesin lalu diteruskan ke K dan kemudian
diteruskan ke G kemudian di lanjutkan ke C.
Posisi Pada Kecepatan 3
Putaran dari mesin diterima A lalu di teruskan ke K sampai ke H dan
terakhir D
Posisi Pada Kecepatan 4
Putaran dari mesin diterima A lalu diteruskan ke K sampai ke I dan terakhir
di E
Posisi Pada Kecepatan 5
Putaran dari mesin di terima A lalu di teruskan ke K langsung ke poros
output hingga sampai ke F dengan poros kerja khusus
Posisi Pada Reserve (R)
Roda gigi A mendapatkan putaran dari mesin lalu dipindahkan ke K dan
dilanjutkan ke B dan di teruskan ke K pada poros reserve (R) idle gear
sampai berakhir di E
Keterangan posisi kecepatan diatas :
A = Roda gigi pemindah utama
B = Roda gigi 1 pada poros output
C = Roda gigi 2 pada poros output
D = Roda gigi 3 pada poros output
E = Roda gigi 4 pada poros output
F = Roda gigi 5 pada poros output
G = Roda gigi 1 pada poros counter
H = Roda gigi 2 pada poros counter
I = Roda gigi 3 pada poros counter
J = Roda gigi 4 pada poros counter
K = Roda gigi reserve (R) pada poros counter
25
L = Roda gigi reserve (R) pada poros counter
M = Roda gigi penerima utama
26
Analisa :
=
=
=
Untuk Tinggi h :
h =
Ft =
Te =
Dimana :
dg = diameter lingkaran dasar (mm)
z = jumlah gigi
dg = d .cos
Dimana :
d = lingkaran jarak bagi (mm)
= sudut kemiringan garis tekanan
27
Empat hal yang perlu diperhatikan pada roda gigi yang lurus involute :
Tidak mengalami potongan bawah
Perbandingan kontak dipilih hebat
Luncuran spesifik harga ditetapkan dengan baik
Putaran haru diletakan dalam arah berawanan
b =
Te =
Y =
T = (m.min)
Transmisi Torsi
T =
Dimana:
Np = putaran pinion (rpm)
Gaya Tangensial
Wt =
Dimana :
T = torsi transmisi (kg.mm)
28
m = modul (m)
Tp = jumlah gigi pinion (T1)
Wt = gaya tangensial (kg)
Dimana :
V = kecepatan keliling (m/min)
Pd = daya yang ditransmisikan (Hp)
Cs = factor service
Factor Kecepatan
cv =
√
Momen Puntir
Mp = 9,74 x 105 .
Dimana :
Mp = momen punter (kg.m)
Pd = daya yang di transmisikan (Kw)
29
n1 = pusaran poros (rpm)
Perbandingan Jumlah Gigi Di Cari Dengan Rumus
i = .
Dimana :
Z1 = jumlah gigi 1
Z2 = jumlah gigi2
N1 = putaran roda gigi 1
N2 = putaran roda gigi 2
i = gear rasio
Factor Kecepatan Untuk Kecepatan 44 mb
cv =
2.5.2 Poros
Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting bagi setiap mesin dan
poros ini mempunyai peranan penting dalam transmisi.Pada umumnya poros
mesin dibuat dari baja yang ditarik dingin dan di finish.Baja karbon kontruksi
mesin (disebut bahan S-C) yang dihasilkan dari ingot yang cill (baja yang di
akodasi dari ferro silicon di cor).Jika padahal daya nominal output dari motor
penggerak, maka berbagai macam factor keamanan besarnya dapat di ambil dalam
perencanaan, sehingga koreksi pertama dapat diambil dalam peerencanaan,
sehingga koreksi pertama dapat diambil kecil.
Jika factor koreksi adalah fc, maka daya rencana pada (Kw) sebagai patokan
adalah :
“Pd = fc. P” (kw)
Jika daya yang diambil dalam daya kuda (HP), maka harus di kalikan
dengan 0,746 untuk mendapatkan daya dalam kw. Jika momen punter (momen
rencana) adalah T (kg.mm),maka :
“Pd = ”
Sehingga :
“T = 9,74 x 104 ”
30
Bila momen rencana T (kg.mm) dibebankan pada suatu diameter poros, ds (mm)
maka tegangan geser (τ) :
“τ= = ”
Factor keamanan untuk bahan sf = 5,6 dan untuk bahan S-C = 6,0 dengan
pengaruh massa, factor ini dinyatakan sf1, sf2 dengan harga sebesar 1,3 sampai 3,0
maka tegangan geser izin (τa) :
“τa = τb / (sf1 . sf2)”
Dimana :
τb = kekuatan tarik bahan (kg/mm2)
Keadaan momen punter sendiri juga harus ditinjau factor koreksi yang
dianjurkan oleh ASME, juga dipakai disini, factor ini dinyatakan dengan Kt
dipilih 1,0 jika beban dikenakan kejutan besar.
Jika pemakaian dengan bahan lentur maka dapat dipertimbangkan factor “cb”
yang berharga 1,2 sampai 2,3 dan jika tiada beban lentur maka cb = 1,0.
Maka diameter poros ds (mm) dapat dihitung :
“ds = ⟦ ⟧1/3
31
BAB III
PERANCANGAN TRANSMISI
32
Tegangan geser izin (a) :
b
a =
Sf 1 xSf 2
Dimana :
b = Kekutan tarik bahan dimana bahan yang di ambil batang baja yang
72
a =
(6,0 x1,4)
= 8,57 kgf/ mm 2
Tegangan geser ( ) :
= 5,1xT
3
ds
33
3.3 Perhitungan Putaran dan Kecepatan
3.3.1 Sikap Normal
Roda gigi yang bekerja
a. Roda gigi input (Z) = 20 gigi : d = 80 mm
b. Roda gigi counter tetap (Z) = 32 gigi : d = 128 mm
Pada sikap normal ini roda gigi penggerak (ninput) adalah putaran mesin 6000
rpm maka putaran (noutput) :
di
ncounter = .ninput
dc
= 80mm .6000rpm
128mm
= 3750 rpm
d conter 128mm
Gear rasio (i) = 1,6
d input 80
Oleh karena poros output bebas maka tidak ada putaran poros output yang
dihasilkan sehingga tidak ada kecepatan yang terjadi.
34
d conter d output1
Gear Ratio (i) = .
d input d conter1
= 128mm x 90mm
80mm 42mm
= 3,428
Putaran yang terjadi :
d input xninput
ncounter = = 80mmx6000rpm = 3750 rpm
d counter 128mm
.32,544e 3 m.1750rpm
= = ... km/jam
60
35
d conter d output2
Gear Ratio (i) = .
d input d conter2
= 128mm x 92mm
80mm 72mm
= 2,044
Putaran yang terjadi :
d inputxninput
ncounter1 = = 80mmx6000rpm = 3750 rpm
d counter 128mm
.32,544e 3 m.2783,505rpm
= = ... km/jam
60
36
d conter d output3
Gear Ratio (i) = .
d input d conter3
= 128mm x 75mm
80mm 97mm
= 1,237
Putaran yang terjadi :
d inputxninput
ncounter = = 80mmx6000rpm = 3750 rpm
d counter 128mm
.32,544e 3 m.4850rpm
= = ... km/jam
60
37
d conter d output4
Gear Ratio ( I ) = .
d input d conter4
= 128mm x 75mm
80mm 100mm
= 1,2
Putaran yang terjadi :
d inputxninput
ncounter = = 80mmx6000rpm = 3750 rpm
d counter 128mm
.32,544e 3 m.5000rpm
V=πdn= = .....km/jam
60
38
3.3.6 Posisi Kecepatan Lima
Pada posisi kecepatan lima putaran yang di transmisikan sama dengan
putaran mesin 6000 rpm.
ninput
Gear Ratio (i) =
noutput
5200rpm
=
5200rpm
=1
Kecepatan pada posisi lima :
.32,544e 3 m.6000rpm
V=πdn= = ...... km/jam
60
39
d conter d reverse d outputreverse
Gear Ratio (i) = x x
d input d creverse d revese
.32,544e 3 m.2343,74rpm
V=πdn= = .....km/jam
60
40
Maka didapat :
Pd = P . fc
= 69,825 x 1,2
= 83,79 kW
Putaran poros yang digunakan sebesar 5400 rpm
Maka momen rencana sebesar :
T = 9,74 x 10 5 pd
n
= 9,74 x 10 5 83,79
5400
= 15113,23 Kgmm
= 0,154
= 0,110
Lebar gigi :
b = 1,15.3.14.m
= 6,3 m
41
Kecepatan keliling :
.d .n
V
100
3,14.m.z.n
100
3,14.m.20.5400
100
= 3391,2 m m/menit
= 56,52 m m/ms
Beban tangensial
P.4500
Wt Cs
V
78.5400
1
3391,2m
103,5
kg
m
Faktor kecepatan :
15
Cv
15 V
15
15 56,52m
= 0,209 m m/s
Nilai material diperoleh dengan persamaan lewis
WT ( F .Cv)b. .m.Y
Dimana :
42
b = 6,3 . m
= 6,3 . 4
= 25,2 mm
Diameter gigi :
D p Z p .m
= 21 . 4
= 84 mm
= 0,154
= 0,126
Lebar gigi :
b = 1,15.3.14.m
1,15.3,14.m
tan 30
=
= 6,3 m
Kecepatan keliling :
.d .n
V
100
3,14.m.z.n
100
3,14.m.32.5400
100
43
= 5425,92 m m/menit
= 90,432 m m/ms
Beban tangensial
P.4500
Wt Cs
V
78.5400
1
5425,92m
65,408
kg
m
Faktor kecepatan :
15
Cv
15 V
15
15 90,432m
= 0,142 m m/s
Nilai material diperoleh dengan persamaan lewis
F0 3500
WT ( F .Cv)b. .m.Y
65,408
(3500.0,142m)6,3m.3,14.m.0,126
m
65,408
1238,78
m
m = 4,3 mm
Jadi lebar gigi :
b = 6,3 . m
= 6,3 . 4,3
= 27,09 mm
Diameter gigi :
D p Z p .m
= 31.4,3
= 133,3 mm
Roda gigi 1 counter shaft
Jumlah gigi ekivalen
44
Zp Ze
=
cos 3
14
=
cos 3 30
= 15 gigi
Faktor bentuk gigi
Y = 0,154
= 0,154
= 0,0932
Lebar gigi :
b = 1,15.3.14.m
1,15.3,14.m
tan 30
=
= 6,3 m
Kecepatan keliling :
.d .n
V
100
3,14.m.z.n
100
3,14.m.14.5400
100
= 2373,84 m m/menit
= 39,564 m m/ms
Beban tangensial
P.4500
Wt Cs
V
78.5400
1
2373,84m
149,50
kg
m
Faktor kecepatan :
45
15
Cv
15 V
15
15 39,514m
= 0,274 m m/s
Nilai material diperoleh dengan persamaan lewis
F0 3500
WT ( F .Cv)b. .m.Y
149,50
(3500.0,274m)6,3m.3,14.m.0,0932
m
149,50
1768,09
m
m = 3,4 mm
Jadi lebar gigi :
b = 6,3 . m
= 6,3 . 3,4
= 21,42 mm
Diameter gigi :
D p Z p .m
= 14.3,4
= 47,6 mm
46
Y = 0,154
= 0,154
= 0,124
Lebar gigi :
b = 1,15.3.14.m
1,15.3,14.m
tan 30
=
= 6,3 m
Kecepatan keliling :
.d .n
V
100
3,14.m.z.n
100
3,14.m.30.5400
100
= 5086,8 m m/menit
= 84,78 m m/ms
Beban tangensial
P.4500
Wt Cs
V
78.5400
1
5086,8m
82,80
kg
m
Faktor kecepatan :
15
Cv
15 V
15
15 84,78m
= 0,15 m m/s
47
WT ( F .Cv)b. .m.Y
82,80
(2100.0,15m)6,3m.3,14.m.0,124
m
82,80
772,68
m
m = 3,05 mm
Jadi lebar gigi :
b = 6,3 . m
= 6,3 . 3,05
= 19,21 mm
Diameter gigi :
D p Z p .m
= 30.3,05
= 91,5 mm
= 0,154
= 0,110
Lebar gigi :
b = 1,15.3.14.m
48
1,15.3,14.m
tan 30
=
= 6,3 m
Kecepatan keliling :
.d .n
V
100
3,14.m.z.n
100
3,14.m.14.5400
100
= 3391,2 m m/menit
= 56,52 m m/ms
Beban tangensial
P.4500
Wt Cs
V
78.5400
1
3391,2m
103,5
kg
m
Faktor kecepatan :
15
Cv
15 V
15
15 56,52m
= 0,209 m m/s
Nilai material diperoleh dengan persamaan lewis
F0 3500
WT ( F .Cv)b. .m.Y
103,5
(3500.0,209m)6,3m.3,14.m.0,11
m
103,5
1591,75
m
m = 3,9 mm
Jadi lebar gigi :
49
b = 6,3 . m
= 6,3 . 3,9
= 24,7 mm
Diameter gigi :
D p Z p .m
= 20.3,9
= 78 mm
= 0,154
= 0,114
Lebar gigi :
b = 1,15.3.14.m
1,15.3,14.m
tan 30
=
= 6,3 m
Kecepatan keliling :
.d .n
V
100
50
3,14.m.z.n
100
3,14.m.23.5400
100
= 3730,32 m m/menit
= 62,172 m m/ms
Beban Tangensial
P.4500
Wt Cs
V
78.5400
1
3730,32m
94,09
kg
m
Faktor Kecepatan :
15
Cv
15 V
15
15 62,172m
= 0,194 m m/s
Nilai material diperoleh dengan persamaan lewis
WT ( F .Cv)b. .m.Y
94,09
(2450.0,194m)6,3m.3,14.m.0,114
m
94,09
1071,87
m
m = 3,3 mm
Jadi lebar gigi :
b = 6,3 . m
= 6,3 . 3,3
= 20,79 mm
Diameter gigi :
D p Z p .m
= 31.3,3
51
= 72,26 mm
= 0,154
= 0,12
Lebar gigi :
b = 1,15.3.14.m
1,15.3,14.m
tan 30
=
= 6,3 m
Kecepatan keliling :
.d .n
V
100
3,14.m.z.n
100
3,14.m.29.5400
100
= 4917,21 m m/menit
= 81,594 m m/ms
Beban tangensial
P.4500
Wt Cs
V
78.5400
1
4917,21m
52
71,38
kg
m
Faktor kecepatan :
15
Cv
15 V
15
15 81,954m
= 0,154 m m/s
Nilai material diperoleh dengan persamaan lewis
WT ( F .Cv)b. .m.Y
71,38
(2450.0,154m)6,3m.3,14.m.0,12
m
71,38
895,64
m
m = 3,5 mm
Jadi lebar gigi :
b = 6,3 . m
= 6,3 . 3,5
= 22,05 mm
Diameter gigi :
D p Z p .m
= 29 . 3,5
= 101,5 mm
53
Perancangan roda gigi shaft sikap ketiga sama dengan roda gigi input shaft pada
sikap satu.
= 0,154
= 0,118
Lebar gigi :
b = 1,15.3.14.m
1,15.3,14.m
tan 30
=
= 6,3 m
Kecepatan keliling :
.d .n
V
100
3,14.m.z.n
100
3,14.m.25.5400
100
= 4239 m m/menit
= 70,65 m m/ms
54
Beban tangensial
P.4500
Wt Cs
V
78.5400
1
4239m
82,80
kg
m
Faktor kecepatan :
15
Cv
15 V
15
15 70,65m
= 0,175 m m/s
Nilai material diperoleh dengan persamaan lewis
WT ( F .Cv)b. .m.Y
81,80
(2450.0,175m)6,3m.3,14.m.0,118
m
81,80
1000,82
m
m = 3,4 mm
Jadi lebar gigi :
b = 6,3 . m
= 6,3 . 3,4
= 21,42 mm
Diameter gigi :
D p Z p .m
= 25 . 3,4
= 85 mm
55
Perancangan roda gigi shaft sikap keempat sama dengan perancangan roda gigi
input shaft pada sikap 1 dan 3.
= 0,154
= 0,127
Lebar gigi :
b = 1,15.3.14.m
1,15.3,14.m
tan 30
=
= 6,3 m
Kecepatan keliling :
.d .n
V
100
3,14.m.z.n
100
3,14.m.33.5400
100
= 5595,48 m m/menit
= 93,258 m m/ms
56
Beban tangensial
P.4500
Wt Cs
V
78.5400
1
5595,48m
62,72
kg
m
Faktor kecepatan :
15
Cv
15 V
15
15 93,258m
= 0,138 m m/s
Nilai material diperoleh dengan persamaan lewis
WT ( F .Cv)b. .m.Y
62,72
(2100.0,138m)6,3m.3,14.m.0,127
m
62,72
728,01
m
m = 3,4 mm
Jadi lebar gigi :
b = 6,3 . m
= 6,3 . 3,4
= 21,42 mm
Diameter gigi :
D p Z p .m
= 33 . 3,4
= 112,2 mm
57
Perancangan roda gigi shaft sikap lima sama dengan perancangan pada sikap 1,2,3
dan 4.
= 0,154
= 0,08
Lebar gigi :
b = 1,15.3.14.m
1,15.3,14.m
tan 30
=
= 6,3 m
Kecepatan keliling :
.d .n
V
100
3,14.m.z.n
100
3,14.m.14.5400
100
= 2373,84 m m/menit
= 39,564 m m/ms
58
Beban tangensial dapat dicari dengan persamaan :
P.4500
Wt Cs
V
78.5400
1
2373,84m
147,86
kg
m
Faktor kecepatan dapat dicari dengan menggunakan persamaan :
15
Cv
15 V
15
15 39,564m
= 0,274 m m/s
Nilai material diperoleh dengan persamaan lewis
WT ( F .Cv)b. .m.Y
147,86
(4550.0,274m)6,3m.3,14.m.0,08
m
147,86
1970,15
m
m = 3,6 mm
Jadi lebar gigi :
b = 6,3 . m
= 6,3 . 3,6
= 22,68 mm
Diameter gigi :
D p Z p .m
= 14 . 3,6
= 50,4 mm
59
Jumlah gigi ekivalen :
Zp Ze
=
cos 3
17
=
cos 3 30
= 17 gigi
Faktor bentuk gigi
Y = 0,154
= 0,154
= 0,10
Lebar gigi :
b = 1,15.3.14.m
1,15.3,14.m
tan 30
=
= 6,3 m
Kecepatan keliling :
.d .n
V
100
3,14.m.z.n
100
3,14.m.17.5400
100
= 2882,52 m m/menit
= 48,142 m m/ms
Beban tangensial :
P.4500
Wt Cs
V
78.5400
1
2881,52m
60
121,76
kg
m
Faktor kecepatan :
15
Cv
15 V
15
15 48,142m
= 0,237 m m/s
Nilai material diperoleh dengan persamaan lewis
WT ( F .Cv)b. .m.Y
121,76
(3500.0,273m)6,3m.3,14.m.0,10
m
121,76
1638
m
m = 3,6 mm
Jadi lebar gigi :
b = 6,3 . m
= 6,3 . 3,6
= 22,68 mm
Diameter gigi :
D p Z p .m
= 17 . 3,6
= 61,2 mm
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
61
KET HASIL
1. Daya Transmisi 66,27 kW
2. Momen Rencana 12595,26 Kg/mm
62
- Jumlah gigi (Z) 20 21
- Diameter (D) 70 78
- Lebar Gigi (b) 20 24,7
2. Roda gigi counter shaft pemindah tetap
- Jumlah gigi (Z) 32 33
- Diameter (D) 128 133,3
- Lebar Gigi (b) 20 21,9
3. Roda gigi 2 counter gear shaft
- Jumlah gigi (Z) 22 23
- Diameter (D) 72 72,6
- Lebar Gigi (b) 20 20,79
4. Roda gigi 2 output shaft
- Jumlah gigi (Z) 29 30
- Diameter (D) 97 101,5
- Lebar Gigi (b) 20 22,05
63
- Jumlah gigi (Z) 20 21
- Diameter (D) 80 84
- Lebar Gigi (b) 20 25,2
2. Roda gigi counter shaft pemindah tetap
- Jumlah gigi (Z) 32 33
- Diameter (D) 128 133,3
- Lebar Gigi (b) 20 21,9
3. Roda gigi 3 counter gear shaft
- Jumlah gigi (Z) 29 30
- Diameter (D) 97 101,5
- Lebar Gigi (b) 20 22,05
4. Roda gigi 3 output shaft
- Jumlah gigi (Z) 25 26
- Diameter (D) 75 85
- Lebar Gigi (b) 20 21,42
64
- Jumlah gigi (Z) 20 21
- Diameter (D) 80 84
- Lebar Gigi (b) 20 25,2
2. Roda gigi counter shaft pemindah tetap
- Jumlah gigi (Z) 32 33
- Diameter (D) 128 133,3
- Lebar Gigi (b) 20 21,9
3. Roda gigi 4counter gear shaft
- Jumlah gigi (Z) 33 34
- Diameter (D) 100 102
Lebar Gigi (b) 20 21,42
4. Roda gigi 4 output shaft
- Jumlah gigi (Z) 24 25
- Diameter (D) 75 74,4
- Lebar Gigi (b) 20 19,53
65
1. Roda gigi input shaft
- Jumlah gigi (Z) 20 21
- Diameter (D) 80 84
- Lebar Gigi (b) 20 25,2
2. Roda gigi counter shaft pemindah tetap
- Jumlah gigi (Z) 32 33
- Diameter (D) 128 133,3
- Lebar Gigi (b) 20 21,9
3. Roda gigi mundur counter gear shaft
- Jumlah gigi (Z) 14 14
- Diameter (D) 50 50,4
- Lebar Gigi (b) 20 22,68
4. Roda gigi mundur perantara
- Jumlah gigi (Z) 17 17
- Diameter (D) 58 61,2
- Lebar Gigi (b) 20 22,68
5. Roda gigi reserve output shaft
- Jumlah gigi (Z) 27 28
- Diameter (D) 80 81
- Lebar Gigi (b) 20 18,9
66
Roda Gigi Yang Bekerja survey Perancangan
1. Roda gigi penggerak utama
- Jumlah gigi (Z) 20 21
- Diameter (D) 60 60
- Lebar Gigi (b) 20 18,5
2. Roda gigi pemindah utama
- Jumlah gigi (Z) 32 33
- Diameter (D) 102 105,6
- Lebar Gigi (b) 20 20,79
3. Roda gigi mundur perantara
- Jumlah gigi (Z) 17 17
- Diameter (D) 58 61,2
- Lebar Gigi (b) 20 22,68
4. Roda gigi mundur counter shaft
- Jumlah gigi (Z) 14 14
- Diameter (D) 50 50,4
- Lebar Gigi (b) 20 22,68
5. Roda gigi mundur output shaft
- Jumlah gigi (Z) 27 28
- Diameter (D) 80 81
- Lebar Gigi (b) 20 18,9
4.8 PEMBAHASAN
67
Dari tabel dapat dilihat perbandingan roda gigi yang sebenarnya dengan
hasil rancangan. Dari hasil tersebut terdapat peerbedaan-perbedaan hal ini
disebabkan oleh faktor dalam pemgasumsikan.
Didalam perancangan ini sangat menyolok perbedaannyaadalah hasil
perhitungan diameter dan lebar roda gigi yang mana berharga lebih besar dari data
survey yang didapat,hal ini disebabkan karena penulis merancang berdasarkan
tegangan bahan atau jeniss material yang dipakai untuk roda gigi tersebut.
Secara keseluruhan faktor-faktor lain yang mempengaruhi dalam
perancangan ini adalah :
- Bahan /material yang digunakn
- Faktor keamanan
- Dan lain-lain
Didalam perancangan didapat hasil diameter roda gigi yang lebih besar, jadi
dapat diasumsikan bahwa yang penulis asumsikan mempunyai tegangan statik ijin
yang besar.
Bila material yang mempunyai nilai material /tegangan statik ijin yang kecil
maka modul yang didapat akan semakin kecil pula begitu juga sebaliknya. Makin
banyak jumlah gigi maka diameter roda gigi akan semakin besar dengan modul
yang sama dengan persamaan :
D=m.Z
Dari tabel dapat kita lihat perbedaan yang paling menyolok adalah pada
diameter roda gigi dan pada lebar gigi, misalnya :
Pada roda gigi input shaft pada sikap satu
68
- Pemilihan material yang digunakan yang sangat mempengaruhi
treated
- Faktor keamanan.
69
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
berikut :
Dalam perhitungan roda gigi akan sangat ditentukan oleh material yang
Poros yang layak digunakan jika tegangan geser lebih kecil dari tegangan
Apabila gaya yang bekerja pada bantalan sangat besar, maka ini akan
dengan hasil survey. Hal ini disebabkan oleh faktor ekonomis dan juga
70
2. Pemilihan jenis bahan yang tidak sama, sehingga harga
berbeda.
tepat.
survey.
sesuai.
5.2. Saran
dua atau lebih metode perencanaan dan hasilnya dibandingkan lagi dengan
dengan kekuatan tarik bahan yang layak digunakan, juga pengambilan faktor
bentuk gigi (Y) agar diselesaikan dengan sudut involute dari roda gigi yang
dirancang.
Pada perencanaan poros agar layak digunakan, maka bahan harus cocok
menurut kekuatan tariknya, sehingga tegangan kecil (<) dari tegangan geser
izin. Juga dalam pengambilan faktor keamanan bahan (sf) harus sesuai
dengan batasannya.
71
Pada perencanaan bantalan, agar bantalan mempunyai unsur yang panjang
digunakan.
Pada perencanaan pasak disarankan agar kekuatan tarik bahan lebih kecil
dari kekuatan tarik yang ada pada poros, juga pengambilan asumsi – asumsi
digunakan.
akan dirancangnya.
72
DAFTAR PUSTAKA
1986
Bahan-Bahan Kuliah
73
lampiran
74
Lampiran 1
75
Lampiran 2
76
Lampiran 3
77
Curriculum Vitae
IDENTITAS DIRI
Nama : Ade ari agasi
Tempat / Tgl Lahir : Balingka, 04 april 1997
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Agama : Islam
Status Pernikahan : Belum Menikah
Alamat :sungai landia, kec Iv koto
Email : adeagasi@gmail.com
Nomor HP : 081340628778
PENDIDIKAN FORMAL
SMA :SMA N 1 IV KOTO, 2013 - 2016
SMP : MTS N THAWALIB sungai landia, 2009 - 2012
SD : SD N 02 sungai landia, 2004 - 20010
KEMAMPUAN
Kemampuan Komputer :
Microsoft Windows
Microsoft Office (Word, Powerpoint)
78