TEAM NIGMA
HARYY HALFIKRI AKBAR (201610120311126) Mesin 6-D
AHMAD AGENG PRIAMBUDI (201610120311133) Mesin 6-D
Disusun untuk memenuhi syarat lulus matakuliah Proyek Desain Team I dan
sebagai persyaratan untuk mengikuti matakuliah Proyek Desain Tim II di
jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang
LEMBAR PENGESAHAN
No Nama NIM
e-mail : haryhalfikri57@gmail.com
Pembimbing
i
Ir. Sudarman, M.T.
NIDN : 07115106001
LEMBAR TUGAS
Ditugaskan kepada,
Nama Tim : Team NIGMA
PERANCANGAN : SANDER BELT
JUDUL DESAIN : SANDER BELT IN LATHE MACHINE
No Nama NIM
e-mail : haryhalfikri57@gmail.com
BATASAN DESAIN
Merencanakan rancang bangun Sander Belt Machine yang bisa diaplikasikan
pada mesin bubut, alat ini menggunakan mekanisme tenaga dari motor listrik AC
yang dihubungkan menggunakan pulley dan kemudian diteruskan ke poros
dimana terdapat rangkaian yang digunakan untuk memutar amplas belt.
KETENTUAN UMUM:
1.3.1 Tim (semua anggota tim) harus berkomunikasi kepada pembimbing
sekurang-kurangnya 1 kali per minggu.
2.3.1 Naskah disain harus diserahkan paling lambat Juli 2021 dalam bentuk
Soft-Copy disertai gambar teknik mesin dan telah disetujui oleh pembimbing.
3.3.1 Gambar Poster boleh dibuat dan dipamerkan di Jurusan.
ii
Malang Juli 2021
Pembimbing
iii
LEMBAR ASISTENSI
Nama Team : Team NIGMA
Judul Desain : Perancangan Alat Sander Belt in Lathe Machine
No Nama NIM
iv
8 09-06-2021 Revisi gambar
10
11
v
LEMBAR ASISTENSI
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq,
serta hidayah-Nya sehingga, mahasiswa dapat menyusun Tugas Proyek Disain
Tim 1 yang berjudul “Perancangan Stirling engine 8 watt” dengan tepat waktu.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung,
membantu, dan membimbing mahasiswa selama proses penyusunan laporan.
Penyusunan laporan ini merupakan rangkaian dari tugas akhir mahasiswa dalam
syarat lulus matakuliah Proyek Disain Team I dan sebagai persyaratan untuk
mengikuti matakuiah Proyek Disan Tim II di Jurusan Teknik Mesin Universitas
Muhamadiyah Malang. Penyusunan laporan ini sebagai bentuk kreativitas dan
melatih kemampuan mahasiswa dalam merancang Stirling engine 8 watt yang
baik dan benar.
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini masih terdapat kesalahan
dan masih jauh dari sempurna. Sehingga, penulis memerlukan kritik dan saran
yang bersifat membangun pemikiran penulis dan menulis dengan baik dan benar.
Malang, Juli
2021
Tea
m NIGMA
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
LEMBAR TUGAS..................................................................................................ii
LEMBAR ASISTENSI...........................................................................................iii
LEMBAR ASISTENSI...........................................................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................viii
DAFTAR TABEL...................................................................................................ix
NOTASI DAN SATUAN........................................................................................x
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah...................................................................................2
1.3 Batasan Masalah........................................................................................2
1.4 Tujuan........................................................................................................3
BAB II......................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................4
2.1 Pustaka Terdahulu.....................................................................................4
2.1.1 Kecepatan Potong (V........................................................................4
2.1.2 Amplas...............................................................................................5
2.1.3 Sander Belt.........................................................................................7
BAB III....................................................................................................................8
KONSEP PERANCANGAN...................................................................................8
3.1 Konsep Desain...........................................................................................8
3.2 Pertimbangan Dari Sisi Pembuat...............................................................9
BAB IV..................................................................................................................10
PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN..........................................................10
4.1 Rancangan Mesin....................................................................................10
4.2 Perhitungan Gaya – Gaya........................................................................11
4.3 Perhitungan Poros....................................................................................12
4.3.1 Perhitungan Poros Pengikut.............................................................12
4.3.2 Perhitungan poros penggerak...........................................................13
viii
4.4 Pemilihan Bantalan..................................................................................14
4.5 Pemilihan Motor......................................................................................15
4.6 Perhitungan Struktur Statik.....................................................................15
BAB V....................................................................................................................17
PENUTUP..............................................................................................................17
5.1 Kesimpulan..............................................................................................17
5.2 Saran........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
xi
NOTASI DAN SATUAN
A Luas Penampang Mm
d Diameter rata-rata Mm
ds Diamter Poros mm
fe Faktor koreksi
Ft Gaya Tangensial Kg
Fr Beban Radial Kg
l Panjang Mm
xii
Mmax Momen Max Kg mm
MA Momen Titik A Kg mm
MB Momen Titik B Kg mm
P Daya KW
P Tekanan Kg
diizinkan
r Jari-jari Mm
xiii
T Momen Torsi Kg mm
W Beban Bantalan Kg
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
Di era perkembangan jaman ini semua serba di tuntut cepat dan tepat
khususnya dalam bidang industri. Oleh karena itu, dunia industri dituntut
memiliki sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dalam menyeimbangkan
kemajuan teknologi, khususnya dalam bidang industri. Seseorang harus memiiki
suatu keahlian dalam bidang tertentu, agar seseorang bisa menempatkan diri dan
berguna. Selain itu, kemajuan teknologi juga sangat berpengaruh terhadap
produksi.
Begitu pula dengan mesin bubut (lathe) yang bisa di aplikasikan untuk
memoles (polishing) dengan cara modifikasi pada mesin bubut yang
menggantikan mata pahat dengan batu gerinda.
1
Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan
manusia, menurut Ngafifi (2014). Oleh sebab itu perancangan alat/mesin poles
(polishing) pipa ini dikhususkan hanya untuk menghaluskan/menghilangkan karat
pada pipa. Pada umumnya, di bengkel-bengkel biasanya masih menggunakan
sistem manual dengan tenaga manusia untuk menghaluskan/menghilangkan karat.
Direncanakan untuk dirancang dan menginovasi dari alat/mesin poles (polishing)
pipa yang sudah ada.
2
1.4 Tujuan
Tujuan dari perancangan ini adalah untuk merancang dan membuat alat
Sander Belt dimana alat ini juga dapat diaplikasikan di mesin bubut konvensional.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Perancangan alat yang dilakukan oleh Jatira pada tahun 2007 dengan judul
“Rancang Bangun Alat Bantu Gerinda Silinder Untuk Menambah Kefungsian
Pada Mesin Bubut Horizontal Ditinjau Dari Aspek Penyebaran Kualitas Fungsi”.
Proses bubut adalah proses pembentukan material yang berbentuk silindris. Proses
ini selalu digunakan dalam dunia industri manufaktur dikarenakan banyak bagian
kontruksi dari mesin yang dapat dibentuk dengan menggunakan proes bubut :
poros, pasak baut, silindris dan juga perkakas potong yang mempunyai bentuk
dasar silindris. Pada proses bubut gerak makan dilakukan oleh pahat potong.
Dibawah ini digambarkan geometri pahat bubut yang umum digunakan.
Elemen Dasar Proses Bubut Elemen dasar dari proses bubut dapat diketahui
atau dihitung dengan menggunakan rumus yang dapat diturunkan dengan
memperhatikan pada gambar 2, elemen dasar dapat dihitung dengan rumus –
rumus dibawah ini :
4
πdn
V= ; (m/menit) ( 2.1 )
1000
dimana,
do +dm
d= ; (m/menit) ( 2.2 )
2
2.1.2 Amplas
5
menggosokkan salah satu permukaan amplas yang telah ditambahkan
bahan yang kasar kepada permukaan benda yang akan di haluskan.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Amplas)
Jenis-jenis amplas menurut bentuk dan bahannya terbagi menjadi 2
yaitu : amplas lembaran dan amplas gulungan (roll). Amplas lembaran ada
yang terbuat dari bahan kertas dan ada pula yang terbuat dari bahan kain
yang masing-masing memiliki fungsi atau kegunaan yang berbeda,
sedangkan untuk amplas gulungan (roll) biasanya terbuat dari bahan kain
dan merupakan jenis amplas serbaguna. Amplas juga dibagi berdasarkan
fungsinya yaitu : amplas besi atau logan dan amplas kayu, fungsi dari
amplas besi atau logam dengan amplas kayu sama hanya saja
pengaplikasinya saja yang berbeda.
Amplas biasanya juga dibedakan berdasarkan nomor grit nya yang
dimana semakin besar nomor grit nya semakin halus partikel abrasifnya,
pemilihan grit pada saat bekerja juga harus disesuaikan dengan kebutuhan,
misalnya pada permukaan yang kasar maka grit yang dipilih adalah grit
yang kecil atau rendah, grit kecil dipilih karena semakin kecil nomor grit
semakin kasar pula permukaanya sehingga pada saat proses pengamplasan
menjadi lebih cepat. Pada gambar 3 bisa dilihat spesifikasi amplas.
6
2.1.3 Sander Belt
7
BAB III
KONSEP PERANCANGAN
Pada Perancangan Proyek Desain Team 2 ini yang berjudul Sander Belt In
Lathe Machine dimana alat ini akan diletakkan di dudukan pahat pada mesin
bubut yang mana alat untuk memoles benda kerja menggunakan gerinda amplas
yang panjangnya disesuaikan dengan dudukan yang sudah ada pada mesin bubut
dan untuk dudukan mesinnya menggunakan plat besi yang ukurannya sesuaikan
dengan dudukan yang ada pada mesin bubut.
8
Pada desain ini terdapat kelebihan dan kekurangan yaitu :
Kelebihan :
Kekurangan :
1. Pertimbangan Teknis
9
BAB IV
PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN
penegang belt
pulley
sanding belt, 50
x 800 mm motor
benda kerja
MEJA ERETAN
10
6 Carbon Steel 30-40
11 Wood 10~15
12 Varnish 10~15
(www.bladeforum.com)
Cutting force lebih kurang sebesar 1000 gr/cm2, (3m.com) dan lebar
sanding maksimum dari mesin dirancang sebesar 50x50 mm, maka gaya
tagensial terjadi sebesar;
F t=F c A
F t=1,0 ×5 × 5=25 kg
belt P
11
Diameter roll direncanakan sebesar 25 mm, kecepatan potong
direncanakan sebesar 25 m/s, maka momen torsi pada roll:
V 25
n= = =318rpm
πD 3,14 ×0,025
T ×n
P= 5
9,74 × 10
312,5 ×318
P= =0,102 kW
9,74 ×105
40
Diameter poros d s =
√
3 10,2
τa
M max
12
Poros direncanakan menggunakan baja poros SNC2 dari JISG 4102
dengan kekuata tarik sebesar 85 kg/mm2, maka tegangan geser ijin τa = 85/12 ≈ 7
kg/mm2.
ds =
√
3 10,2
7
1 000=11,33 ≅ 12mm
25
25 D
C A B
10 20 40
Momen terbesar
Poros ini menerima beban lentur juga torsi, dengan menggunakan material
yang sama dengan poros diatas, maka
13
[ ]
1/ 3
5,1
ds =
τa
( √
Cb × M )2 + ( K t × T )2
[ ]
1 /3
5,1
ds =
7
√ ( 2×1 000 )2 + ( 1,5 ×312,5 )2
1 /3
d s =[ 0,7285 √ 4 000 000+219726 ]
1 /3
d s =[ 0,7285 √ 4 000 000+219726 ] =11, 438 ≅ 12mm
Beban radial = 25 Kg
Wo = 25 Kg
fe =1
W = 25 (Kg)
N = 318 Rpm
14
ds = 12 mm
l
d
≦
√
1 σa
x
5,1 Pa
l
d
≦
√
1
x
7
5,1 0,6
=1,51
Harga sebesar 1,51 terletak dalam daerah 1,0-2,0; jadi dapat diterima.
p = 25/(95 x 12) = 0,0219 (kg/mm2)
3,14 x 12 x 318
v = 60 x 1000 = 0,199 (m/s)
pv = p x v
= 0,0219 x 0,199
kg . m
= 0,00435
mm 2. s
Harga tekanan p = 0,0219 (kg/mm2) dapat diterima besi cor, dimana
0,0219 (kg/mm2) < pa 0,6 (kg/mm2)
kg . m
Harga pv = 0,00435 ( ) juga dapat diterima, karena kurang dari 0,2
mm 2. s
kg . m
mm 2. s
Pout : 0,18 kw
I : 1,54 Ampere
Panjang sabuk 800 mm dan diameter roll maing-masig 40 mm, maka jarak
sumbu poros sebesar
15
2
( r 1−r 2 )
L=π ( r 1 +r 2 ) + +2 x
D
Dimana L = panjang sabuk, r1 = jari-jari puli no 1, r2 = jari-jari puli no 2,
dan x = jarakatara garis sumbu 2 poros.
( 20−20 )2
800=π ( 20+20 )+ +2 x
40
800=125,6+0+2 x
800−125,6
x= =337,2mm
2
25 kg 80
337,2
Gambar 4.5.DBB Pembebanan pada engkang
16
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Pada perancangan alat/mesin sander belt ini masih jauh dari kata
sempurna, baik dari segi kelualitas bahan, design, dan sistem
kerja/fungsi. Oleh karena itu diharapkan alat/mesin sander belt ini dapat
disempurnakan lagi di kemudian hari. Adapaun saran dari penulis untuk
pengembangan dan penyempurnaan dari alat/mesin sander belt ini
adalah:
1. Design atau model yang digunakan pada alat/mesin sander belt masih
terlalu rumit alangkah baiknya design atau model dibuat lebih sederhana
lagi, semisal dengan menggunakan motor dengan dimensi yang lebih
ringkas atau lebih kecil.
17
2. Diperlukan adanya penambahan cover pada bagian pegangan belt agar
sewaktu alat/mesin gunakan percikan dari geram tidak terkena mata dan
tidak tersebar kemana-mana.
3. Diperlukan pengecekan pelumas terhadap bearing dan dudukan bearing
agar tidak kesat dan dapat berputar dengan sempurna.
18
DAFTAR PUSTAKA
19
LAMPIRAN
20
Gambar A. 2 Meja Eretan
21
Gambar A. 3 Pulley Motor
22
Gambar A. 4 Pulley Poros
23
Gambar A. 5 Poros
24
Gambar A. 6 Bearing, Dudukan, Bearing
25
Gambar A. 7 Roller
26
Gambar A. 8 Pegangan Belt
27