Disusun oleh:
FAHRIZAL AGUNG WICAKSONO 21050116130079
LEONARDUS ARDI PRADANA 21050116140097
MAULANA ISMUDIAJI 21050116120059
NUR FERDIANSYAH 21050116120061
Dosen Pembimbing:
Ir. DJOELI SATRIJO M.T.
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN
SEMARANG NOVEMBER 2019
HALAMAN PENGESAHAN
Dr. Rifky Ismail, S.T., M.T Dr. Ir. Nazaruddin Sinaga M.S.
NIP. 198007162008011017 NIP. 196112171987031001
ii
ABSTRAK
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
tugas perancangan ini dengan baik. Laporan ini berisi semua hal yang berkaitan
dengan kegiatan tugas perancangan.
Laporan ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi mata kuliah Tugas
Perancangan di Program Studi S-1 Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Diponegoro.
Pada kesempatan ini pula, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Nazaruddin Sinaga M.S. selaku dosen pembimbing tugas
perancangan.
2. Rekan – rekan yang membantu selama kegiatan tugas perancangan berlangsung
dan dalam menyelesaikan laporan tugas perancangan ini.
Penulis sadar bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, segala kritik dan
saran yang sifatnya membangun guna perbaikan yang akan datang akan sangat
dihargai
iv
DAFTAR ISI
v
3.2 Desain Alat .................................................................................................. 18
3.3 Perancangan Sistem ................................................................................... 20
3.4 Pembuatan Kode Program ........................................................................ 20
BAB IV ....................................................................................................................... 22
4.1 Prinsip Kerja Mesin ................................................................................... 22
4.2 Perhitungan Komponen Mesin ................................................................. 22
4.2.1. Kapasitas Mesin .................................................................................... 22
4.2.2. Daya Motor ........................................................................................... 23
BAB V......................................................................................................................... 28
5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 28
5.2 Saran ............................................................................................................ 28
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 29
LAMPIRAN ............................................................................................................... 31
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2. Meningkatkan ketelitian dari hasil penggulungan dinamo.
3. Menggantikan tenaga manusia dengan perangkat otomatis sebagai tenaga
penggulung sekaligus penghitung agar pekerjaan menjadi lebih praktis.
1.4 Metodologi Penulisan Laporan
Data pada laporan akhir Tugas Perancangan ini dikumpulkan dengan cara
sebagai berikut:
1. Metode Studi Pustaka
Studi pustaka adalah suatu metode yang dilakukan dengan membaca dan
memperoleh data dari literatur. Literatur yang digunakan berupa buku-buku
yang relevan dengan laporan tugas perancangan ini.
2. Metode Observasi
Metode observasi dilakukan dengan mencari informasi tentang produk-produk
dengan sejenis yang sudah banyak dipakai dan diskusi tentang keunggulan dan
kelemahan alat penggulung coil.
3. Bimbingan
Bimbingan bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan tambahan dan informasi
yang bersifat teoritis dan praktis dalam penggunaan alat penggulung coil dan
alat bantu yang dibutuhkan, serta koreksi terhadap kesalahan-kesalahan yang
terjadi dalam penyusunan tugas perancangan.
2
Gambar 1.1 Flowchart penelitian
3
BAB II
DASAR TEORI
4
2.2. Pengenalan Dinamo
Dinamo adalah suatu alat yang merubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Dinamo termasuk alat kategori mesin listrik dinamis dan termasuk merupakan sebuah
perangkat elektromagnetik yeng merubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Dinamo kadang kala disebut kuda kerja nya industri, sebab diperkirakan bahwa motor
motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total industri.
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis dinamo (motor listrik) secaraumum adah sama,
yaitu :
1. Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.
2. Jika kawat yang membawakan arus dibengkokkan menjadi sebuah
lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet,
akan mendapat gaya pada arah yang berlawanan.
3. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/torsi untuk memutar kumparan.
4. Motor motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan
tenaga putar yeng lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan
elektromagnetik yangdisebut kumparan medan.
Dinamo (motor listrik) sudah menjadi kebutuhan kita sehari hari untuk
menggerakkan peralatan dan mesin yang membantu pekerjaan kita. Energi mekanik ini
digunakan untuk memutar baling-baling pada kipas angin, digunakan motor listrik,
memutar impeler pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat
beban, dan lain-lain di industri , dan digunakan juga pada peralatan listrik rumah tangga
(seperti : mixer,bor listrik,kipas angin dll). Mesin-mesin pertanian terutama mesin
pengolahan hasil pertanian dan mesinmesin industri pun banyak menggunakan tenaga
putarnya dari motor listrik (Sonowijoyo,2012)
Pada motor bakar, motor listrik digunakan sebagai motor stater. Pada traktor
pertanian, motor listrik digunakan motor stater dan wiper. Penggunaan motor listrik ini
semakin berkembang karena memiliki keunggulan dibandingkan motor bakar,
misalnya :
5
1. Kebisingan dan getaran lebih rendah.
2. Kecepatan motor dapat diatur.
3. Lebih bersih.
4. Hemat dalam pemeliharaan.
6
meringankan pekerjaan manusia. Misalnya memutar impeler pada pompa, untuk
menggeraakkan kipas angin, dan lain lain (Sonowijoyo,2012).
7
2.3.2. Stepper Motor
Motor stepper adalah salah satu jenis motor DC yang dikendalikan dengan
pulsa-pulsa digital. Prinsip kerja motor stepper adalah mengubah pulsa-pulsa masukan
menjadi gerakan mekanis diskrit. Oleh karena itu untuk menggerakkan motor stepper
diperlukan pengendali motor stepper yang membangkitkan pulsa-pulsa periodik.
Pengaplikasian motor stepper pada slider ini adalah sebagai penggerak
dudukan pengarah penggulung koil. Selain itu motor stepper NEMA-17 juga memiliki
resolusi step sebesar 1,8o yang dapat diperkecil , sehingga pergerakan dari slider dapat
lebih halus.
8
Berikut spesifikasi dari stepper motor yang dipakai :
Detent torque : 14 g.cm = 0,00137 N/m
Step angle Precision : 1,8
360o
Step per Revolution : 200
Step Angle
Rated Voltage : 12V
Length Shaft : 22,60mm
Weight :350g
9
4. Limit tegangan input 6 – 20 V.
5. Memiliki 14 pin digital I/O ( 6 diantaranya mendukung output PWM ).
6. Memiliki 8 pin input analog.
7. Arus DC per pin I/O 40 mA
2.3.3.2 Power pada Arduino Nano
Arduino Nano dapat diberi power melalui koneksi Mini-USB, pada pin 30
dapat diberi power sebesar 6-20 volt, dan pada pin 27 dapat diberi power sebesar 5
volt. Tegangan power tersebut dapat diperoleh melalui koneksi USB, catu daya DC,
atau dari baterai.
2.3.3.3 Input dan Output
Ada 14 pin digital pada Arduino Nano yang dapat digunakan sebagai input
ataupun output dengan menggunakan fungsi perintah pinMode(), digitalWrite(),
digitalRead(). Input/output ini bekerja pada tegangan 5 V. Setiap pinnya dapat
menghasilkan dan menerima arus maksimal sebesar 40 mA.
2.3.4. Power Window
Sistem power window merupakan rangkaian dari electrical body yang berfungsi
untuk membuka dan menutup kaca pintu dengan mengunakan saklar, dimana saklar
power window terpasang pada sisi bagian dalam pintu. Pada saat saklar power window
ditekan akan memutarkan motor power window dan gerak putar ini akan diubah oleh
regulator menjadi gerak naik dan turun untuk menutup atau membuka kaca pintu.
Di alat perancangan yang kami rancang menggunakan power window Denso
untuk memutarkan shaft penggulung dalam proses penggulungan koil.
10
Gambar 2.6 Power Window Denso (Dokumentasi)
Kecepatan Sudut
2 2
2, 09rad/s
T 3 N.m
Kecepatan Putar 50 RPM
Torsi 3N.m
Daya Penggulung
P
T .N 3N.m x 50 RPM 0, 028 HP
5252 5252
11
V. Perkembangan yang pesat dalam bidang penggerak pada berbagai mesin yang
menggunakan motor listrik telah membuat arti sabuk untuk alat penggerak menjadi
berkurang. Akan tetapi, sifat elasisitas daya dari sabuk untuk menampung kejutan dan
getaran pada saat transmisi dibuat sabuk tetap dimanfaatkan untuk mentransmisikan
daya dari penggerak pada mesin perkakas.
Keuntungan jika menggunakan puli:
a. Bidang kontak sabuk puli luas, tegangan puli buasanya lebihkecil sehingga
lebar puli bisa dikurangi; dan
b. Tidak menimbulkan suara yang bising.
2.3.6. Sabuk
Sabuk atau belt terbuat dari karet dan mempunyai penampangtrapesium.
Tenunan, teteron dan semacamnya digynakansebagai inti sabuk untuk membawa
tarikan yang besar. Sabuk V dibelitkan pada alur puli yang berbentuk V pula. Bagian
sabunk yang membelit akan mengalami lengkungan sehingga lebar bagian dalamnya
akan bertambah besar. Gaya gesekan juga akan bertambah karena pengaruh bentuk
baji, yang akan menghasilkan transmisi daya yang besar pada tegangan yang relatif
rendah. Hal ini merupakan salah satu keunggulan dari sabuk V jika dibandingkan
dengan sabuk rata. Gambar 2.7 dibawah ini menunjukkan berbagai porsi penampang
sabuk Vyang umum dipakai.
12
Gambar 2.8 Sabuk pada Slider (Dokumentasi)
13
b. Spindel
Spindel merupakan poros transmisi yang relatif pendek, seperti poros utama
pada mesin perkakas dimana beban utamanya merupakan berupa puntiran. Syarat yang
harus dipenuhi oleh poros ini adalah deformasinyaa harus kecil dan bentuk serta
ukurannya harus teliti.
c. Gander
Poros gander dipasang pada roda kereta api barang, sehingga tidak mendapat
baban puntir, terkadang poros gander juga tidak boleh berputar. Gandar hanya
mendapat beban lentur, kecuali jika digerakkan oleh penggerak mula yang
memungkinkan mengalami beban puntir.
Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam pemilihan poros :
1. Kekuatan Poros
Suatu poros transmisi dapat mengalami beban puntir atau lentur atau gabungan
antara puntir dan lentur. Poros ada juga yang mendapat beban tarik atau tekan seperti
poros baling-baling kapal atau turbin, dan lain-lain. Kelelahan tumbukan atau pengaruh
konsentrasi tegangan bila diameter poros diperkecil (poros bertenaga) atau bila poros
mempunyai alur pasak harus diperhatikan. Sebuah poros harus direncanakan cukup
kuat untuk menahan beban seperti yang telah di sebutkan diatas.
2. Kekakuan Poros
Meskipun poros telah memiliki kekuatan yang cukup, tetapi jika lenturan atau
defleksi puntirannya terlalu besar akan mengakibatkan ketidak telitian pada suatu
mesin perkakas. Hal ini dapat mempengaruhi pada getaran dan suaranya (misalnya
pada Turbin dan Kotak Roda Gigi). Kekakuan poros juga harus diperhatikan dan
disesuaikan dengan macam mesin yang akan menggunakan poros tersebut.
3. Putaran Kritis
Bila kecepatan putar suatu mesin dinaikkan, maka pada harga putaran tertentu
dapat terjadi putaran yang laurbiasa besarnya, hal semacam ini dapat terjadi pada
sebuah turbin, motor torak, motor listrik yang dapat mengakibatkan kerusakan pada
14
poros dan bagian-bagian lainnya. Jika memungkinkan maka poros harus direncanakan
sedemikian rupa, sehingga kerjanya lebi hrendah daripada putaran kritisnya.
4. Korosi
Pengunaan poros propeler pada pompa harus memilih bahan-bahan yang tahan
korosi (termasuk plastik), karena akan terjadi kontak langsung dengan fluida yang
bersifat korosi. Hal tersebut juga berlaku untuk poros-poros yang terancam kavitasi dan
poros mesin yang berhenti lama. Usaha perlindungan dari korosi dapat pula dilakukan
akan tetapi sampai batas-batas tertentu saja.
5. Bahan Poros
Poros pada mesin pada umumnya terbuat dari baja batang yang ditarik dingin
dan difinis. Meskipun demikian, bahan tersebut kelurusannya agak bekurang tetap dan
dapat mengalami deformasa karena tegangan yang kurang seimbang misalnya jika
diberi alur pasak, karena ada tegangan sisa pada teras nya. Akan tetapi, penarikan
dingin juga dapat membuat permukaannya menjadi keras dan kekuatannya bertambah
besar. Poros-poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi dan beban berat
umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasan kulit yang sangat tahan terhadap
keausan. Beberapa bahan yang dimaksud yang diantaranya adalah baja khrom, nikel
baja khrom, nikel molibdem, dan lain-lain. Sekalipun demikian pemakaian baja paduan
khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannyahanya untuk putaran tinggi dan beban
berat. Hal ini perlu dipertimbangkan dalam penggunaan baja karbon yang diberi
perlakuan panas secara tepat untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan.
2.3.8. Bantalan
Bantalan adalah elemen mesin yang dipakai dipasang guna untuk menumpu
poros yang bergerak rotasi atau bolak-balik, sehingga dapat berlangsung dengan halus,
aman, dan memperpanjang umur komponen lainnya. Bentalan harus kokoh untuk
kemungkinan poros serta elemen mesin yang lainnya bekerja dengan baik, maka tenaga
dari seluruh komponen atau sistem akan menurun sehingga tidak dapat bekerja dengan
semestinya.
15
BAB III
METODOLOGI PERANCANGAN/EKSPERIMEN
16
3.1.1. Penjelasan Diagram Alir Penelitian
a. Tujuan Perancangan
Tujuan Perancangan alat penggulung koil ini adalah menggantikan tenaga
manusia dengan perangkat otomatis sebagai tenaga penggulung sekaligus penghitung
agar pekerjaan menjadi lebih praktis.
b. Pengumpulan Informasi
Pengumpulan informasi dilakukan untuk mengumpulkan data-data dan
informasi dari buku, jurnal, maupun informasi dari internet.
c. Analisis informasi
Analisis informasi diambil dari hasil pengumpulan informasi sebagai pedoman
untuk mengetahui segala informasi yang berkaitan dengan alat sebaga dasar pembuatan
desain alat.
d. Pembuatan Desain Alat
Setelah melakukan analisis informasi dilakukan pembuatan desain alat, untuk
menetukan bentuk, bahan, dan komponen yang digunakan dalam alat.
e. Pembuatan Alat
Pembuatan alat dilakukan dengan mengumpulkan bahan-bahan dan komponen-
komponen yang akan digunakan, sesuai dengan hasil yang diperoleh dari pembuatan
desain alat.
f. Pembuatan Program
Pembuatan program merupakan tahap untuk membuat sistem alat bekerja
sesuai dengan yang diinginkan.
g. Uji Coba Alat
Uji coba alat berupa uji kemampuan dan sistem alat yang telah dibuat sampai
memperoleh hasil yang diinginkan.
h. Kesimpulan
Kesimpulan berisikan hasil akhir penelitan yang telah dilakukan.
17
3.2 Desain Alat
Desain penggulung koil pada perancangan ini, disesuaikan dengan komponen
elektrik yang digunakan dan uji coba yang akan diterapkan. Pada desain alat
penggulung koil ini memiliki tiga komponen, yaitu tempat koil, slider, dan penggulung
koil.
18
Gambar 3.4 Desain dari Penggulung Koil (Solidworks 2015)
19
3.3 Perancangan Sistem
Perancangan sistem pada alat penggulung koil memiliki sistem mekanik.
Sistem mekanik dalam perancangan sistem di alat penggulung koil ini adalah
bergeraknya slider ke kanan dan ke kiri berdasarkan sistem yang telah kita buat.
20
Gambar 3.6 Pemrograman pada Arduino IDE
21
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
22
4.2.2. Daya Motor
d1 Diameter pulley 1
d1 0,13m r1 0, 065m r1 Jari-jari pulley 1
d 2 0, 012m r2 0, 006m d 2 Diameter pulley 2
d3 0, 08m r3 0, 04m r2 Jari-jari pulley 2
x1.2 60cm =0,6m d3 Diameter pulley 3
x2.3 30cm =0,3m r3 Jari-jari pulley 3
x Jarak antara 2 pusat pulley
23
Menentukan panjang sabuk coil (L)
(r2 r3 ) 2
L (r2 r3 ) x
x
(0, 006 0, 04) 2
(0, 006 0, 04) 0,3
0,3
0,144 0,3 0, 007
0, 45m
24
Menentukan daya yang diteruskan dari slider ke penggulung
T
2,3log 3 .
T2
7,16 N
2,3log 0, 4x3, 06
T2
7,16 N 1, 22
log
T2 2,3
7,16 N
log 0,53
T2
7,16 N
3,38
T2
7, 6
T2 2, 24 N
3,38
Menentukan kecepatan linier sabuk coil:
.d3 .N3 .0, 08.50
v 0, 2 m/s
60 60
Daya yang ditransmisikan :
P (T3 T2 )v (7, 6 2, 24) . 0, 2m/s 1, 072 W 0, 00143 HP
25
Menentukan panjang sabuk coil (L)
(r1 r2 ) 2
L (r1 r2 ) x
x
(0, 065 0, 006) 2
(0, 065 0, 006) 0, 6
0, 6
0, 22 0, 6 0, 0084
0,82m
26
Menentukan daya yang diteruskan dari slider ke penggulung
T
2,3log 2 .
T1
2, 24 N
2,3log 0, 4x3, 08
T1
2, 24 N 1, 23
log
T1 2,3
2, 24 N
log 0,53
T1
2, 24 N
3,38
T1
2.24
T1 0.66 N
3,38
Menentukan kecepatan linier sabuk coil:
.d3 .N3 .0, 08.50
v 0, 2 m/s
60 60
Daya yang ditransmisikan :
P (T2 T1 )v (2, 24 0, 66) . 0, 2m/s 0,31 W 0, 0004 HP
27
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa pada tugas perancangan ini dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil perhitungan dan analisa dari slider ke penggulung coil didapatkan
bahwa panjang sabuk coil (L) sebesar 0,45 m, sudut kontak antara coil dan
pulley sebesar 3,06 rad atau 351,38o, daya yang diteruskan dari slider ke
penggulung coil sebesar 2,24 N, kecepatan linier yang terjadi pada sabuk coil
sebesar 0,2 m/s, dan daya yang ditransmisikan sebesar 0,00143 HP
2. Hasil perhitungan dan analisa dari tempat coil ke slider didapatkan bahwa
panjang sabuk coil (L) sebesar 0,82 m, sudut kontak antara coil dan pulley
sebesar 3,08 rad atau 353,69o, daya yang diteruskan dari tempat coil ke slider
sebesar 0,66 N, kecepatan linier yang terjadi pada sabuk coil sebesar 0,2 m/s,
dan daya yang ditransmisikan sebesar 0,0004 HP
3. Berdasarkan fungsinya dinamometer dapat digunakan sebagaimana mestinya,
karena dari hasil perhitungan dinamometer sudah dapat mengukur torsi dan
daya kendaraan dan mempunyai trendline yang sama dengan spesifikasi
kendaraan
5.2 Saran
Saran yang dapat diajukan untuk penelitian lebih lanjut mengenai topik ini
adalah:
1. Sistem mekanik lebih diperbaiki lagi dalam hal kepresisiannya agar diperoleh
hasil yang lebih akurat lagi
2. Perhatikan toleransi yang diberikan pada perhitungan jumlah lilitan karena
akan berpengaruh pada hasil keluaran dari alat ini
3. Sebaiknya memperhitungkan torsi motor yang akan digunakan
28
DAFTAR PUSTAKA
Sonowijoyo. (2012). Tugas Akhir Penggulung Spul Dinamo. Teknik Mesin Univeristas
Sumatera Utara
Sularso. (2004). Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin. Indonesia.
PT. Pradnya Paramita
Rizki, V. dan Desmiwarman. (2016). Design of Roller Wire E-mail Coils using
Microcontroller Atmega 328 as Motor Control Unit. Jurnal Teknik Elektro ITP,
Volume 5, No. 1.
Gapita, S., Hamzah, A. dan Nurhalim. (2015). Perancangan Mesin Penggulung
Kumparan Transformator Berbasis Mikrokontroller Atmega8535. Journal
Teknik Elektro Universitas Riau, Volume 2 No. 2.
Prijatna, D., Saukat, M. dan Thoriq, A. (2017). Rancang Bangun Mesin Penggulung
Benang Gelasan Otomatis Di Desa Kutamandiri Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang. Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat Vol. 6, No. 2.
Mulik, P. dan RajkumarKamble. (2015). Development of Automatic Transformer
Winding Machine. International Journal Of Innovations In Engineering
Research And Technology [Ijiert] ISSN: 2394-3696 Volume 2, Issue 3.
Hultman, E. dan Leijon, M. (2018). Robotics and Computer-Integrated Manufacturing
Volume 53, Pages 197-214.
Fleischer, J. (2016). Coil Winding Process Modelling With Deformation Based Wire
Tension Analysis Volume 65, Issue 1, 2016, Pages 65-68.
Riko, D. (2014). Pembuatan Mesin Penggulung Koil Otomatis PT. Selamat Sempurna,
Tbk. Journal Universitas Gadjah Mada.
Hariyanto, A. (2015). Penggulung Kawat Email Berbasis Arduino. Journal
Universitas Gadjah Mada.
https://eastcoastmotor.com/choose-better-rebuilt-electric-motors-name-can-trust/
(tanggal akses 10/12/2018)
29
https://www.adafruit.com (tanggal akses 10/12/2018)
https://arduino.cc/usa/arduino-nano (tanggal akses 10/12/2018)
30
LAMPIRAN
31