Aturan Penentuan Bilangan Oksidasi
Aturan Penentuan Bilangan Oksidasi
Untuk dapat menentukan besarnya bilangan oksidasi suatu unsur dalam senyawa dengan
mengikuti aturan berikut ini (James E. Brady, 1999). Aturan penentuan bilangan oksidasi
unsur adalah:
5. Bilangan Oksidasi Unsur golongan VIIA dalam senyawa biner dengan logam
mempunyai bilangan oksidasi = –1,
(kecuali unsur F dalam senyawanya selalu mempunyai bilangan oksidasi = –1)
Bilangan Oksidasi Unsur Cl dalam senyawa biner dengan logam = -1
o Conto : Bilangan Oksidasi Unsur Cl ( Golongan VIIA) dalam senyawa NaCl = – 1
o Conto : Bilangan Oksidasi Unsur Cl ( Golongan VIIA) dalam senyawa FeCl3 = – 1
Bilangan Oksidasi Unsur Cl dalam senyawa bukan biner dengan logam ≠ -1
o Conto : Bilangan Oksidasi Unsur Cl ( Golongan VIIA) dalam senyawa NaClO ≠ –1
6. Bilangan Oksidasi Unsur H dalam senyawa umumnya = +1, kecuali dalam senyawa
hidrida, bilangan oksidasi Unsur H = –1.
Bilangan oksidasi H dalam senyawa hydrogen = + 1
o Conto : Bilangan Oksidasi Unsur H dalam senyawa H2O, HCl, dan NH3 = +1
Bilangan oksidasi H dalam senyawa Hidrida = – 1
o Conto : Bilangan Oksidasi Unsur H dalam senyawa LiH, NaH, dan CaH2 = –1
2. Fe2(SO4)3
2 buah unsure tidak ada dalam aturan maka dipakai rujukan table Kation Anion
Fe2(SO4)3 → 2 Fe+3 + 3 SO42– …….. table Kation Anion
BO. Fe+3 = + 3 …….. table Kation
BO. SO42- = – 2 …….. table Anion
BO. S + BO. 4O = – 2 …….. aturan ke 2
BO. O = – 2 …….. aturan ke 7
BO. S = + 6 ( tetap dihitung, tidak berdasarkan jawaban soal sebelumnya /soal no. 1 )
3. NH4NO3
4. CuS
CuS kedua unsure penyusun tidak terdapat dalam aturan penentuan bilangan oksidasi
Cu golongan transisi dalam SPU
S golongan VIA (utama dalam SPU)
BO. S = – 2 …….. Gol. VIA SPU
…….. table Anion
BO. Cu + BO. S = 0 …….. aturan ke 3
BO. Cu = + 2 ( tetap dihitung, tidak berdasarkan table atau jawaban soal sebelumnya )