Anda di halaman 1dari 14

ELEKTROKIMIA

Kompetensi Dasar : KD pada KI-3


 Menganalisis gejala proses penyepuhan
dan faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya korosi.
KD pada KI-4
 Mengajukan ide/gagasan untuk
mengatasi proses korosi berdasarkan faktor-
faktor yang mempengaruhinya pada
kehidupan sehari-hari melalui percobaan
yang dilakukan.
Indikator Pencapaian : Indikator KD pada KI-3
Kompetensi  Menganalisis proses penyepuhan
 Menganalisis factor-faktor yang
mempengaruhi korosi
Indikator KD pada KI-4
 Menentukan cara untuk mengatasi korosi
Tujuan pembelajaran : Selama proses pembelajaran, diharapkan siswa
dapat:
a. Menganalisis proses penyepuhan
b. Menganalisis factor-faktor yang
mempengaruhi korosi
c. Mengetahui cara untuk mengatasi korosi
Materi :
Pengertian Reaksi Kimia
Adalah suatu zat atau materi yang dapat mengalami perubahan dan membentuk
zat baru.
Ciri-ciri reaksi kimia adalah
1. Zat baru yang terbentuk tidak dapat dikembalikan secara fisika menjadi zat
semula, tetapi dapat dikembalikan dengan cara kimia.
2. Terbentuk zat baru yang memiliki sifat yang berbeda dari zat semula.

Bahan Ajar Elektrokimia/EF Page 1


3. Pada reaksi mikia ditandai dengan adanya perubahan:
a. Adanya endapan
b. Perubahan warna
c. Gelembung gas
d. Perubahan suhu
e. Perubahan bau
f. Perubahan pH

Pengertian Reduksi Oksidasi


Adalah reaksi yang melibatkan perpindahan elektron dan perubahan bilangan
oksidasi.

Pengertian Bilangan Oksidasi


Adalah bilangan yang menyatakan kemampuan atom untuk menerima dan
melepas elektron. Bilangan oksidasi bernilai positif, negatif dan juga dapat
dianggap muatan ion.

Penentuan Bilangan Oksidasi (biloks)


Ada beberapa ketentuan dalam penentuan bilangan oksidasi, yaitu:
1. Biloks unsure bebas adalah nol.
2. Jumlah biloks suatu unsure netral adalah nol.
3. Jumlah biloks suatu ion sama dengan muatannya.
4. Biloks logam dalam senyawanya selalu positif.
5. Biloks golongan IA, IIA, IIIA, dalam senyawanya sama dengan golongannya.
6. Biloks hidrogen = +1, kecuali dalam hidrida (hidrogen yang berikatan dengan
logam) = -1.
7. Biloks oksigen = -2, kecuali
a. Dalam peroksida (H2O2 dan BaO2) = -1
b. Dalam superoksida (KO2, NaO2) = -1/2
c. Dalam F2O = +2

Bahan Ajar Elektrokimia/EF Page 2


No. Jenis zat Bilangan Contoh Keterangan
oksidasi
1. Unsur bebas 0
H, N, Fe, C, Cu,
Ag
2. Molekul bebas 0 H2, N2, O2, Cl2,
Br2
3. Senyawa 0 NaCl, CuO, Muatan (+) = muatan
KOH (-)
2+
4. Ion tunggal Sesuai Cu = +2 a. Untuk ion logam
muatannya Cl- = -1 jumlah muatannya
2-
S = -2 sesuai dengan
Na+ = +1 letaknya dalam
2+
Ca = +2 SPU atau ion OH-
Fe2+ = +2 nya
b. Untuk ion sisa
asam jumlah
muatan sesuai
+
jumlah ion H
5. Ion poliatom Sesuai SO42- = -2
muatannya NH4+ = +1
6. Letak golongan IA = +1 K dalam KO = Ada beberapa unsur
pada SPU IIA = +2 +1 yang memiliki
IIIA = +3 Ca dalam CaO = berbagai bilangan
IVA = -1 +2 oksidasi, tergantung
Al dalam Al2O3 pada rumus
= +3 molekulnya.
Br dalam NaBr =
-1
7. Hydrogen (H) +1 H = +1 dalam Bilangan oksidasi H
HCl, H2O, NH3 umumnya = +1
-1 H = -1 dalam
NaH, BaH2
8. Oksigen (O) -2 O dalam CO2 = Bilangan oksidasi O
-1 -2 umumnya = -2
-2 O dalam H2O2 =
-1
O dalam OF2 =
+2
Contoh:
Tentukan bilangan oksidasi unsur yang dicetak tebal:
a. PbO2
b. K2Cr2O7
c. SO42-

Bahan Ajar Elektrokimia/EF Page 3


Penyelesaian:
a. PbO2
(1 x biloks Pb) + (2 x biloks O) =0
(1 x biloks Pb) + (2 x (-2)) =0
biloks Pb – 4 =0
biloks Pb = +4

b. K2Cr2O7
(2 x biloks K) + (2 x biloks Cr) + (7 x biloks O) = 0
(2 x (+1)) + (2 x biloks Cr) + (7 x (-2)) =0
+2 + 2 biloks Cr – 14 =0
2 biloks Cr = -2 +14
+ 12
biloks Cr ¿ = +6
2

c. SO42-
(1 x biloks S) + (4 x biloks O) =-2
biloks S + (4 x (-2)) =-2
biloks S – 8 =-2
biloks S = - 2 +8
biloks S = +6

Tentukan bilangan oksidasi tiap-tiap unsur dari senyawa berikut ini.


No. Senyawa Bilangan oksidasi tiap unsur
1. NaClO3
2. KMnO4
3. K2Cr2O7
4. Al2(SO4)3
5. Ca3(PO4)2
6. Fe(NO3)3
7. CaCO3
8. H2SO4
9. Na2O2
10. Mg(OH)2

Konsep Reaksi Redoks


Reaksi redoks memiliki setengah reaksi reduksi dan setengah reaksi oksidasi.

Bahan Ajar Elektrokimia/EF Page 4


Zat yang direduksi disebut oksidator dan zat yang dioksidasi disebut reduktor.
Perkembangan konsep reaksi redoks:
1. Redoks berdasarkan oksigen
 Reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen.
 Oksidasi adalah reaksi pengikatan oksigen.
2. Redoks berdasarkan perpindahan elektron
 Reduksi adalah reaksi penerimaan elektron.
 Oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron.
3. Redoks berdasarkan perubahan biloks
 Reduksi adalah biloksnya turun.
 Oksidasi adalah biloksnya naik.

Perubahan Bilangan Oksidasi Dalam Reaksi Redoks


Dalam suatu persamaan reaksi terkadang zat-zat dalam reaksi tersebut mengalami
peristiwa oksidasi sekaligus reduksi, sehingga persamaan reaksi tersebut sebagai
reaksi redoks (reduksi oksidasi).
Ciri-ciri zat oksidasi dan reduktor:
Oksidator Reduktor
1. Mengalami perununan bilangan 1. Mengalami kenaikan bilangan
oksidasi (reduksi). oksidasi (oksidasi).
2. Mengikat elektron dalam bentuk 2. Mudah melepas elektron dalam
molekul atau ion dengan mudah. bentuk molekul atau ion.
3. Menghasilkan O2. 3. Mengikat O2.

Contoh:
2HNO3 + 3H2S  2NO + 3S + 4H2O
Oksidator : HNO
+5 -2 +2 0 Reduktor : H2S
Reduksi
Oksidasi
Tentukan oksidator dan reduktor pada reaksi redoks berikut ini.
No Reaksi Redoks Oksidator Reduktor
.
1. Cl2 +2H2O  4HCl + O2

Bahan Ajar Elektrokimia/EF Page 5


2. Cl2 + 2KOH  KCl + KClO +
H2O
3. 2HNO3 +3H2S  2NO + 3S +
H2O
4. 3Cu + 8HNO3  3Cu (NO3)2 +
4NO
5. 2KClO3 +3S  2KCl + 3SO2

Sel elektrokimia
Reaksi redoks ada yang terjadi spontan, ada juga yang tidak. Reaksi redoks yang
spontan akan menghasilkan listrik (sel volta), sedangkan reaksi yang tidak
spontan membutuhkan arus listrik untuk berlangsungnya reaksi (sel elektrolisis).
Perbedaan sel volta dan sel elektrolisis
No Sel volta Sel elektrolisis
.
1. Reaksi berlangsung spontan Reaksi tidak spontan
2. Reaksi kimia  listrik Arus listrik  reaksi kimia
3. KPAN KNAP
Katoda Positif Anoda Negatif Katoda Negatif Anoda Positif
K (+) : reduksi K (-) : reduksi
A (-) : oksidasi A (+) : oksidasi

Sel Volta / Galvani


Ditemukan oleh Alessandro Volta (1745-1827), bahwa reaksi kimia dapat
menghasilkan arus listrik jika dihubungkan sedemikian rupa. Kemudian
dikembangkan oleh Luigi Galvani (1737-1798).
Hal penting tentang sel volta:
1. Diagram / notasi sel
Diagram sel dilambangkan: oksidasi ‖ reduksi
X | Xn+ ‖ Ym+ | Y
2. Potensial sel (E0 sel)
Adalah selisih potensial listrik antara electrode yang mendorong elektron
mengalir yang disebabkan perbedaan rapatan muatan antara electrode-
elektrode.

Bahan Ajar Elektrokimia/EF Page 6


Potensial sel standar (E0sel) adalah potensial sel yang diukur pada 250C dengan
konsentrasi ion-ion 1 M dan tekanan gas 1 atm.
E0sel = E reduksi – E oksidasi
= E katode – E anode
= E kanan – E kiri
= E besar – E kecil

Pada perhitungan E0sel dapat menggunakan rumus atau persamaan


elektrokimia:
a. Dengan rumus:
Tanda +/- tidak perlu diubah, cukup dengan melihat besar atau kecilnya
nilai E0
b. Dengan persamaan:
Persamaan dibalik, maka tanda E0 juga dibalik (negatif jadi positif dan
sebaliknya).
c. Jika persamaan dikalikan faktor n, maka E0 tidak perlu dikalikan faktor n
(tetap).

3. Menentukan kespontanan reaksi menggunakan deret Volta.


X + Ym+  Xn+ + Y
Reaksi diatas disebut spontan jika X teroksidasi (X disebelah kiri Y pada deret
Volta).

4. Deret volta:
Li-K-Ba-Sr-Ca-Na-Mg-Al-Mn-Zn-Cr-Fe-Cd-Co-Sn-Pb-|H|-Sb-Bi-Cu-Hg-Ag-Pt-Au
0
E0 kecil, Oksidasi E0 besar, Reduksi

Tabel harga potensial electrode standar E0


Reaksi reduksi E0 (volt) Reaksi reduksi E0 (volt)
Li + e-  Li
+
-3,05 Co + 2e-  Co
2+
-0,28
Cs+ + e-  Cs -3,02 Ni2+ + 2e- Ni -0,25
Rb+ +e-  Rb -2,94 Mo3+ + 3e-  Mo -0,20
K+ + e- K -2,92 Sn2+ + 2e-  Sn -0,14

Bahan Ajar Elektrokimia/EF Page 7


Ba2+ + 2e-  Ba -2,90 Pb2+ + 2e-  Pb -0,13
Sr2+ + 2e-  Sr -2,89 W2+ + 2e-  W -0,12
Ca2+ + 2e-  Ca -2,87 Ge2+ + 2e-  Ge -0,10
Na+ + e-  Na -2,71 2H+ +2e-  H2 0,00
La3+ + 3e-  La -2,52 Sb3+ + 3e- Sb +0,15
Mg2+ + 2e-  Mg -2,37 Bi3+ + 3e-  Bi +0,25
Sc3+ + 3e-  Sc -2,08 Cu2+ + 2e-  Cu +0,34
Be2+ + 2e-  Be -1,95 O2 + 2H2O + 4e-  4OH- +0,40
Al3+ + 3e-  Al -1,66 Rh2+ + 2e-  Rh +0,58
Ti2+ + 2e-  Ti -1,60 Hg2+ + 2e-  Hg +0,65
V2+ + 2e- V -1,20 Tl3+ +3e-  Tl +0,72
Mn2+ +2e-  Mn -1,10 I2 +2e-  2I- +0,79
2H2O + 2e-  H2 + 2OH- -0,83 Ag+ + e-  Ag +0,80
Zn2+ + 2e- Zn -0,76 Os2+ + 2e- Os +0,90
Cr3+ +3e-  Cr -0,71 Ir2+ + 2e-  Ir +1,00
Ga3+ + 3e- Ga -0,55 Pd2+ + 2e-  Pd +1,20
Fe2+ +2e-  Fe -0,44 Pt2+ + 2e-  Pt +1,50
Cd2+ +2e-  Cd -0,40 Au3+ + 3e- Au +1,70
Contoh:
Diketahui data
Pb2+ + 2e Pb E0 = - 0,76 Volt
In3+ + 3e  In E0 = - 0,34 Volt
Tentukan:
a. Persamaan elektrokimia
b. Notasi sel
c. E0 sel
Penyelesaian:
a. Persamaan elektrokimia
Anoda : Pb  Pb2+ + 2e | x 33Pb  3Pb2+ + 6e E0 = +0,76
Volt
Katoda : In3+ + 3e In | x 2 2 In3+ + 6e 2 In E0 = -0,34 Volt
Redoks : 3 Pb + 2 In3+  2 In + 3Pb2+ E0 sel = +0,44Volt

b. Notasi sel
Oksidasi ‖ reduksi
Pb | Pb2+ ‖ In3+ | In

c. E0sel

Bahan Ajar Elektrokimia/EF Page 8


E0sel = E reduksi – E oksidasi
= - 0,34 – (-0,76)
= + 0,44 Volt

Penggunaan sel volta


1. Sel kering (baterai)
2. Sel aki

Sel elektrolisis
Pada sel elektrolisis, aliran arus listrik akan mendorong terjadinya reaksi redoks,
yaitu reaksi reduksi – oksidasi yang berlangsung pada elektrode-elektrode selama
penghantaran listrik.
Pada sel ini, energi listrik diubah menjadi energi kimia atau energi listrik dialirkan
ke dalam sel agar reaksi redoks dapat berlangsung. Hal ini karena tanpa arus
listrik, reaksi redoks tidak akan terjadi.
Pada elektrolisis:
Anode (elektrode positif) : terjadi okasidasi
Katode (elektrode negatif) : terjadi reduksi

Kegunaan elektrolisis:
a. Pemurnian logam
b. Produksi aluminium dengan cara elektrolisis bijih aluminium
c. Produksi natrium dengan cara elektrolisis lelehan NaCl
d. Penyepuhan
e. Pemurnian logam
f. Pembuatan gas seperti H2, O2, Cl2

Elektroplating (Penyepuhan)
Adalah cara yang digunakan untuk melapis permukaan logam besi dengan logam
yang tahan terhadap karat seperti nikel dan krom.

Bahan Ajar Elektrokimia/EF Page 9


Adalah proses pelapisan logam dengan logam yang lebih tipis melalui prinsip
bahwa logam yang akan disepuh diperlakukan sebagai katoda, dan logam
penyepuh diperlakukan sebagai anoda.
Tujuan elektroplating adalah untuk melindungi logam terhadap korosi atau untuk
memperbaiki penampilan.
Untuk melapisi sendok garpu yang terbuat dari baja dengan perak, maka garpu
dipasang sebagai katoda dan logam perak dipasang sebagai anoda, dengan
elektrolit larutan AgNO3. Seperti terlihat pada gambar.

Logam perak pada anoda teroksidasi menjadi Ag+ kemudian direduksi menjadi Ag


pada katoda atau garpu. Dengan demikian garpu terlapisi oleh logam perak.

Korosi
Secara umum, korosi adalah rusaknya benda-benda logam akibat pengaruh
lingkungan.
Proses korosi dapat dijelaskan secara elektrokimia, misalnya pada proses
perkaratan besi yang membentuk oksida besi (Fe2O3.nH2O)
Secara elektrokimia, proses perkaratan besi adalah peristiwa teroksidasinya logam
besi oleh oksigen yang berasal dari udara.
Proses korosi pada logam besi disebabkan permukaan logam mempunyai
kereaktifan yang berbeda-beda. Besi yang lebih reaktif akan mengalami reaksi
oksidasi membentuk ion Fe2+ dan elektron.

Bahan Ajar Elektrokimia/EF Page 10


Reaksi oksidasi terjadi di anode. Elektron yang dihasilkan pada reaksi oksidasi
akan bergerak menuju bagian logam yang kurang reaktif yaitu bagian katode.
Sementara itu, ion yang terbentuk akan bergerak melalui lapisan H 2O. Di katode,
oksigen akan tereduksi.

Reaksinya:
Anode (oksidasi) : Fe(s)  Fe2+ + 2e- (x 2)
+ -
Katode (reduksi) : O2 +4H + 4e  2H2O (x 1)
Reaksi sel (redoks) : 2Fe +O2 + 4H+  2Fe2+ + 2H2O
Selanjutnya, ion Fe2+ akan mengalami oksidasi lebih lanjut membentuk ion Fe3+ .
Ion lalu membentuk senyawa Fe2O3. xH2O (karat besi)

Faktor Penyebab Korosi


1. Kadar oksigen
2. Kontak langsung logam dengan air dan kelembaban udara
3. Suhu
4. Derajat Keasaman (pH)
5. Larutan garam elektrolit (asam atau garam)
6. Permukaan logam yang tidak rata
7. Pengaruh logam lain

Bahan Ajar Elektrokimia/EF Page 11


Cara pencegahan korosi
Peristiwa korosi sulit dicegah, tetapi dapat dihambat dengan beberapa cara
berikut:
1. Mengontrol atmosfer agar tidak lembab dan banyak oksigen, misalnya
dengan membuat lingkungan udara bebas dari oksigen dengan mengalirkan
gas CO2.
2. Mencegah logam bersinggungan dengan oksigen di udara dan juga air.
Pencegahan ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Mengecat
b. memberi oli, minyak atau gemuk
c. Memberi lapisan plastik
d. Galvanisasi
e. Elektroplating
f. Pelapisan krom
g. Pelapisan timah
3. Penambahan inhibitor korosi
Inhibitor adalah zat kimia yang ditambahkan ke dalam suatu lingkungan
korosif dengan kadar sangat kecil (ukuran ppm) guna mengendalikan korosi.
a. Inhibitor anodik  inhibitor korosi yang berfungsi untuuk menghambat
laju reaksi di anode. Inhibitor ini akan melapisi permukaan logam di
anode. Contoh: senyawa kromat, nitrit, dan nitrat.
b. Inhibitor katodik  inhibitor korosi yang berfungsi menghambat laju
reaksi di katode. Inhibitor ini akan bereaksi dengan OH- dan mampu
mengendapkan senyawa yang dihasilkan pada permukaan logam sehingga
dapat menghalangi masuknya oksigen. Contoh: Zn, CaCO3, dan
polifosfat.
c. Inhibitor campuran  inhibitor korosi yang mampu menghambat laju
reaksi di anode dan katode. Contoh silikat, molibdat, dan fosfat.
d. Inhibitor teradsorpsi  senyawa organik yang mampu mengisolasi
permukaan logam dari lingkungan korosif yang ada di sekitarnya.

Bahan Ajar Elektrokimia/EF Page 12


Tugas!
1. Tuliskan pengertian oksidasi dan reduksi menurut perubahan bilangan oksidasi.
2. Tentukan perubahan bilangan oksidasi, oksidator dan reduktor pada reaksi
redoks:
Fe2O3 + 3CO  2Fe + 3CO2
3. Bilangan oksidasi atom Mg pada senyawa MgCl2 adalah ….
4. Reaksi: Cu (s) + HNO3 (aq)  Cu(NO3)2 (aq) + NO (g) + H2O (l)
Perubahan bilangan oksidasi N adalah ….
5. Tuliskan tujuan dilakukan penyepuhan pada logam.

Bahan Ajar Elektrokimia/EF Page 13


6. Tuliskan definisi korosi.
7. Tuliskan faktor-faktor yang menyebabkan korosi.
8. Tuliskan pencegahan korosi dengan cara perlindungan mekanis.
9. Tuliskan rumus kimia karat besi.
10. Diketahui data berikut:
Cu2+ (aq) + 2e  Cu (S) E0 = +0,34 volt
I2 (s) + 2e  2I- (aq) E0 = +0,54 volt
Hitung E0 sel dari reaksi:
Cu (s) + I2 (s)  Cu2+ (aq) + 2I- (aq)

Bahan Ajar Elektrokimia/EF Page 14

Anda mungkin juga menyukai