5
Superintensif UTBK 2020
Bacaan 1
(1) Dunia olah raga Indonesia terus menggeliat pada 2019 sejak "demam" Asian Games 2018. (2) Sejumlah
atlet muda di berbagai cabang olah raga terus menunjukan performa yang menjanjikan. (3) Mereka
memunculkan harapan baru akan kemajuan prestasi olah raga nasional di level internasional.
(4) Sprinter berusia 19 tahun, Lalu Muhammad Zohri, misalnya, terus menjadi magnet olah raga nasional
dengan performanya yang melesat. (5) Tahun 2019, dia tiga kali mencetak rekor nasional nomor 100 meter
dari 10,15 detik, kemudian 10,13 detik, dan terakhir 10,03 detik. (6) Rekor terakhir mengantarkan Zohri
lolos ke Olimpiade Tokyo 2020. (7) Anak emas atletik nasional itu akan menjalani pematangan pada tahun
2020 supaya bisa kompetitif di level elite dunia.
(8) Lifter berusia 17 tahun Windy Cantika Aisah juga terus membuat kejutan dengan prestasinya. (9) Peraih
medali emas angkat besi kelas 49 kilogram pada SEA Games 2019 itu juga memegang tiga rekor dunia
remaja untuk angkatan snatcs, clean and jerk, dan total. (10) Dia salah satu harapan wakil Indonesia di Tokyo
2020.
Diadaptasi dari Kompas Kamis, 26 Desember 20
Bacalah tulisan di atas, kemudian jawablah soal-soal yang tersedia dengan memilih jawaban yang tepat di antara
pilihan jawaban A, B, C, D, atau E.
Bacaan 2B
(1) Virus korona dikatakan masih satu keluarga dengan SARS dan MERS yang juga merupakan virus
mematikan dan pernah menggegerkan dunia pada tahun 2002 dan 2012. (2) Sama seperti korona, SARS
juga pertama kali ditemukan di China, tepatnya di Guangdong. (3) Sedangkan virus MERS pertama kali
diidentifikasi di Jeddah, Arab Saudi.
(4) SARS dan MERS telah menyebar ke puluhan negara, menjangkit ribuan orang, dan menewaskan
ratusan orang. (5) Kesamaan dari ketiga virus ini adalah sama-sama berhasil menyebar melalui hewan. (6)
Untuk kasus SARS dan korona, keduanya berasal dari kelelawar, sedangkan MERS melalui daging unta
dan susunya. (7) Bukan hanya itu, melainkan ketiganya juga sama-sama memiliki gejala yang hampir
sama, yaitu gangguan pernapasan, seperti batuk dan sesak napas.
Diadaptasi dari https://www.cermati.com/artikel/fakta-penting-virus-corona-gejala-dan-tindakan-pencegahannya.
Bacalah tulisan di atas, kemudian jawablah soal-soal yang tersedia dengan memilih jawaban yang tepat di antara
pilihan jawaban A, B, C, D, atau E
12. Pernyataan yang BENAR berdasarkan Bacaan 13. Apa simpulan yang BENAR berdasarkan
2A dan Bacaan 2B adalah .... Bacaan 2A dan Bacaan 2B?
(A) baik korona, SARS, maupun MERS (A) Virus korona satu keluarga dengan SARS
merupakan virus mematikan yang pertama dan MERS karena merupakan virus
kali ditemukan di China mematikan.
(B) baik korona, SARS, maupun MERS (B) Virus korona, SARS, dan MERS sama-sama
menjadi trending pembicaraan di seluruh memiliki gejala yang sama, yaitu gangguan
dunia pernapasan, seperti batuk dan sesak napas.
(C) baik korona, SARS, maupun MERS (C) Faktor penyebaran virus korona diyakini
merupakan virus mematikan kuat terjadi karena adanya kontak secara
(D) baik korona, SARS, maupun MERS langsung dengan orang, identik dengan
merupakan virus yang dapat menyebar SARS dan MERS.
melalui manusia (D) Sebagaimana virus korona, virus SARS dan
(E) baik korona, SARS, maupun MERS MERS merupakan virus mematikan yang
merupakan penyakit yang memiliki gejala sudah menjakiti ribuan orang.
yang sama (E) Virus Korona, SARS, dan MERS adalah
penyakit mematikan yang pernah
menggegerkan dunia pada tahun 2002 dan
2012.
(4) Dari jumlah tersebut, persentase penduduk miskin di desa mencapai 12,85 persen, sedangkan kota
sebesar 6,89 persen. (5) Sementara itu, jika dilihat dari sebaran provinsi, Papua menduduki Provinsi
termiskin di Indonesia dengan tingkat kemiskinan 27,53 persen dan DKI Jakarta menjadi Provinsi dengan
tingkat kemiskinan terendah yakni 3,47 persen.
(6) "Ini tentu menunjukkan progress yang menggembirakan," terang Kepala BPS Suhariyanto, Senin (15/7).
(7) Ia melanjutkan kalau penurunan jumlah penduduk miskin ini merupakan hal yang positif di tengah
garis kemiskinan yang meningkat.
(8) Di dalam perhitungannya, BPS menggunakan pendekatan pengeluaran per kapita sebesar Rp425.250,00
per bulan per kapita sebagai garis kemiskinan terbaru. (9) Indikator ini meningkat dari Maret 2018, di mana
garis kemiskinan dipatok Rp401.220,00 per bulan per kapita.
Diadaptasi dari https://www.cnnindonesia.com/ekonomi.