Manusia
dalam
Islam
Kelompok PAI 1 2022
Anggota Kelompok
M. RICO IVANDA VARRELINO 20/456693/TK/50517
SEPTIYA NUR HASMAR 20/456696/TK/50520
FARIZ ANANDYA CHAFIDZ 21/476844/SP/30193
EMBUN DINIHARI 21/480945/SP/30449
DHIYAH SYAFITRI SETYARINI 21/481166/SP/30467
Outline
1. Konsep Manusia dalam Islam
2. Asal Usul Manusia
3. Hakikat dan Tujuan Penciptaan
Manusia
Konsep Manusia dalam Islam
Apa itu Islam?
Islam Merupakan agama yang telah dibawa oleh Rasullah SAW. Islam merupakan agama yang
sempurna berarti lengkap, menyeluruh dan mencakup segala hal yang diperlukan bagi
panduan hidup manusia.
OIP.ZjEWpmVe1zMDYkOtlPnvoQHaFj&mediaurl=https%3a%2f%2f1.bp.blogspot.com%2f-
tZbTmBIyKNc%2fVZYpOJ40uNI%2fAAAAAAAAAWk%2fIfz4bx5ofLc%2fs1600%2fBerdoa%252Bd
ORM=IRPRST&ck=B2E493922A8269A754DD208EA748A9D6&selectedIndex=4&ajaxhist=0&ajax
serp=0
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan
harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar (yaitu)
orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Inna lillaahi wa innaa ilaihi
raaji’uun.” Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka
dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk,” (QS. Al-Baqarah: 155-157).
Allah menunjukkan kepada manusia bahwa manusia diciptakan adalah untuk diberikan ujian di dunia.
Barangsiapa bisa melalui ujian di dunia dengan berbagai tantangan dan kesulitannya, maka Allah akan
memberikan pahala akhirat dan rahmat bagi yang benar-benar melaksanakannya dengan baik.
Menghadapi musibah dalam islam hakikatnya adalah menghadapi ujian di dunia yang harus dilalui
dengan kesabaran. Maka itu islam melarang berputus asa, karena ada banyak bahaya putus asa
dalam islam. Salah satunya adalah tidak bisa optimis untuk menjalankan hidup di dunia untuk masa
depan akhirat yang baik.
3. Melakukan Pembangunan di Muka Bumi dan Tidak Membuat
Kerusakan
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:
“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di
muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan
Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui
apa yang tidak kamu ketahui.” (QS : Al Baqarah : 30)
”Sesungguhnya kami Telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung,
Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan
mengkhianatinya, dan dipikulah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat
zalim dan amat bodoh,” (QS Al-Azhab : 72)
Berdasarkan Al Quran surat Al-Ahzab ayat 72 tersebut, dapat diketahui bahwa Tujuan manusia
diciptakan menurut Islam juga untuk mengemban amanah. Tujuan ini berupa kesanggupan
manusia memikul beban taklif yang diberikan oleh Allah SWT. Tujuan penciptaan manusia ini
mendidik orang-orang beriman supaya selalu memelihara amanah dan mematuhi perintah
tersebut. Baik amanah yang diberikan langsung oleh Allah SWT maupun amanah yang diberikan
melalui utusannya yaitu para nabi dan rasul
5. Supaya Mengetahui Kebesaran Allah SWT
“
Secara hierarkis, abd atau abdi berada dalam kedudukan yang paling rendah. Ia menjadi milik
dan hamba “Tuan”nya. Di antara sikap seorang hamba yang harus diperlihatkan kepada tuannya, adalah sikap
tunduk, patuh dan taat. Semuanya tanpa pamrih. Sikap seperti menjadi indikator utama dalam penilaian tuan
terhadap hambanya. Apakah ia termasuk seorang hamba yang taat dan setia atau menentang.
2. Konsep al-Basyar
Kata al-Basyar dinyatakan dalam Al-Qur’an sebanyak 36 kali dan tersebar dalam 26 surat. Secara etimologi al-Basyar
juga artikan mulamasah, yaitu persentuhan kulit antara laki-laki dan perempuan. Makna ini dapat dipahami
bahwa manusia merupakan makhluk yang memiliki segala sifat kemanusiaan yang terbatas, seperti makan, minum,
seks, keamanan, kebahagiaan, dan lain sebagainya. Penunjukkan kata al-Basyar ditunjukan Allah kepada seluruh
manusia tanpa kecuali.Demikian pula halnya dengan para rasul-rasul-Nya.Hanya saja kepada mereka diberikan
wahyu, sedangkan kepada manusia umumnya tidak diberikan. Berdasarkan konsep al- Basyar manusia tak jauh
berbeda dengan makhluk biologis lainnya. Dengan demikian kehidupan manusia terikat kepada kaidah- kaidah
prinsip kehidupan biologis lain seperti berkembang biak, mengalami fase pertumbuhan dan perkembangan dalam
mencapai tingkat kematangan serta kedewasaan.
3. Konsep al-Insan
Kata al-Insan yang berasal dari kata al-uns, dinyatakan dalam al-Qur’an sebanyak 73 kali dan tersebar dalam 43 surat.
Secara etimologi, al-Insan dapat diartikan harmonis, lemah lembut, tampak,atau pelupa. Dan ada juga dari akar kata
Naus yang mengandung arti “pergerakan atau dinamisme”. Merujuk pada asal kata al- Insan dapat kita pahami
bahwa manusia pada dasarnya memiliki potensi yang positif untuk tumbuh serta berkembang secara fisik maupun
mental spiritual. Di samping itu, manusia juga dibekali dengan sejumlah potensi lain, yang berpeluang untuk
mendorong ia ke arah tindakan, sikap, serta perilaku negatife dan merugikan.
4. Konsep an-Nas
Kata an-Nas dinyatakan dalam Al-Qur’an sebanyak 240 kali dan tersebar dalam 53 surat. Kosa kata An- Nas dalam Al-
Qur’an umumnya dihubungkan dengan fungsi manusia sebagai makhluk sosial. Manusia diciptakan sebagai
makhluk bermasyarakat, yang berawal dari pasangan laki-laki dan wanita kemudian berkembang menjadi suku dan
bangsa untuk saling kenal mengenal “berinterksi”
Hal ini sejalan dengan teori “strukturalisme” Giddens yang mengatakan bahwa manusia merupakan individu yang
mempunyai karakter serta prinsip berbeda antara yang lainnya tetapi manusia juga merupakan agen social yang bisa
mempengaruhi atau bahkan di bentuk oleh masyarakat dan kebudayaan di mana ia berada dalam konteks sosial.
5.Konsep Ins
Kata ins merupakan salah satu turunan dari kata anasa. Kata ini juga sering pula diperhadapkan dengan kata al-jinn.
Kedua jenis kata ini tentu sangat bertolak belakang bahwa yang pertama bersifat nyata (kasat mata), sedangkan yang
kedua bersifat tersembunyi. Ada sebanyak 17 kali Allah menyebutkan kata al-ins yang disandingkan dengan al-jinn
atau jan. Dalam pemakaiannya, kata ins dalam Al- Quran mengarah kepada jenis dan menunjukkan manusia sebagai
nomina kolektif. Secara keseluruhan, penyebutan al-Ins dalam Al-Quran sebanyak 22 kali.
Pendapat lain menyebutkan, sisi kemanusiaan pada manusia yang disebut dalam al-Qur‟an dengan kata al-Ins dalam
arti “tidak liar” atau “tidak biadab” merupakan kesimpulan yang jelas bahwa manusia yang nampak itu merupakan
kebalikan dari jin yang bersifat metafisik dan identik dengan liar atau bebas.
6. Konsep Bani Adam
Manusia sebagai Bani Adam, termaktub di tujuh tempat dalam Al-Qur’an Muhammad Fuad Abdal- Baqi:1989).
Menurut al-Gharib al-Ishfahany, bani berarti keturunan dari darah daging yang dilahirkan. Berkaitan dengan
penciptaan manusia menurut Christyono Sunaryo, bahwa bumi dan dunia ini telah diciptakan Allah SWT jutaan
tahun sebelum Nabi Adam as diturunkan dibumi, 7000 tahun yang lalu.
Adapun yang dikatakan dalam kitab-kitab suci, ilmu pengetahuan ataupun teknologi dapat membuktikan bahwa ada
sisa-sisa “manusia” yang telah berumur jutaan tahun. Bahkan teori Darwin-pun mengalami kesulitan dalam
menghubungkan manusia purba dengan manusia masa kini (The missing- linktheorema). Dalam konsep ini dapat
ditarik beberapa kesimpulan bahwa: “Jelaslah dengan penjelasan di atas bahwa Adam as bukanlah merupakan hasil
evolusi ataupun “keturunan monyet”, seperti dikatakan Darwin.
Asal Usul Manusia
KEJADIAN NABI ADAM KEJADIAN HAWA KEJADIAN NABI ISA KEJADIAN UMUM
Diciptakan dari tanah. Diciptakan dari tulang Diciptakan melalui proses Diciptakan melalui
Al Anbiya (21): 30, rusuk Adam. kehamilan tanpa ayah, baik kehamilan dengan adanya
Al Insan (76): 1, Nuh (71): 14 h Surat an-Nisa (4) ayat secara hukum maupun ayah secara biologis semata
dan 17, Fatir(35):11, al-Saffat 1, al-A'raf (7) ayat 189 dan secara biologis. Surat al-Mukminun (23)
(37): 11, dan al-flijr (15): 26 al-Zumar (39) ayat 6 Surat Maryam (19): 19-22, ayat 12-14 (tentang proses
Al Imran (3): 59 reproduksl manusia lewat
rahim ibu)
Hakikat dan Tujuan
Penciptaan Manusia
2. Manusia ada untuk berbuat yang baik dan membahagiakan manusia, artinya manusia ada
untuk mengadakan sesuatu yang benar serta bermanfaat, dari sanalah muncul segala
bentuk karya manusia meliputi kreatifitas dan dinamika di dalam kehidupanya.
3. Manusia adalah makhluk yang memiliki kebebasan dalam hidup, artinya kebebasan
manusia nampak melalui aneka kreasi dalam segala segi kehidupan dan melalui kebebasan
itulah muncul berbagai kegiatan.
4. Manusia adalah makhluk yang bertanggung jawab. Dalam diri manusia ada kesadaran
untuk mempertanggungjawabkan apa yang dilakukan dalam hidupnya. Misalnya dalam
salah satu wujud kesadaran religius, bahwa manusia harus mempertanggungjawabkan
perbuatannya pada ilahi.