Anda di halaman 1dari 15

2

Slide 1 : pembukaan muqadimah


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin, wabihi nasta’inu ‘alaa umuriddunya waddiin. Wassholatu


wassalamu ‘alaa asyrofil mursaliin, wa’alaa aalihi wa sohbihi ajma’iin. 

Pertama-tama marilah kita panjatkan puja-puji syukur atas kehadirat Allah SWT, berkat limpahan
rahmat serta nikmatnya kita semua dapat mengiktuti zoom seminar ini dalam keadaan sehat wal
‘afiyat dan tanpa adanya halangan sedikitpun.

Tidak lupa shalawat serta salam kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam. Beliau yang telah membawa kita keluar dari zaman kegelapan menuju zaman
yang terang benderang saat ini dalam Islam.

Slide 2 : pemberian penghormatan

1. Yang saya hormati dan muliakan bunda Dr. Permana Honneyta Lubis, M.M. selaku Dosen

pembimbing saya yang telah membantu, mengarahkan, menyediakan waktu untuk membaca

proposal saya dan kesabarannya untuk membimbing saya dalam menyelesaikan proposal ini

2. Yang hormati dan muliakan bpk Dr. T. Meldi Kesuma, S.E., M.M selaku penelaah seminar

proposal saya dalam kesempatan ini

3. Yang hormati dan muliakan bpk M. Ridha Siregar, SE., MM selaku penelaah seminar

proposal saya dalam kesempatan ini

4. Yang hormati dan muliakan bpk Fathurrahman Anwar, SE., MBA selaku Ketua Laboratorium

jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala.


3

Slide 3 : perkenalkan diri

Perkenalkan bpk/ibu nama saya Ratu Fahira Raniya nim saya 1801102010064

Alhamdulillah bapak/ibu pada kesempatan ini saya telah menyelesaikan proposal tersebut dengan

judul PENGARUH SUASANA TOKO DAN LOKASI TERHADAP MINAT BELI ULANG

YANG DIMEDIASI KEPUASAN

PELANGGAN PADA COFFEE SHOP KANARASA. Izinkan saya untuk mempresentasikan

dengan singkat dan jelas proposal tersebut.

Slide 4 : Latar Belakang Penelitian

Di masa pandemi saat ini tentunya terdapat banyak sekali perubahan yang harus kita hadapi,

seperti bekerja dari rumah, sekolah dan kuliah online, jaga jarak ketika berada di tempat umum,

wajib menggunakan masker saat bepergian, dan harus selalu melakukan sanitasi tangan sebelum

maupun sesudah menyentuh benda- benda yang ada di tempat umum.

Berdasarkan pernyataan dari Eddy Susanto selaku Ketua Umum Asosiasi Kafe dan

Restoran Indonesia (APKRINDO), terjadi penurunan penjualan yang dialami oleh sejumlah

besar restoran yaitu sebanyak 50%. Hal ini dikarenakan menurunnya jumlah pelanggan

yang datang untuk makan di tempat selama masa pandemi covid-19 dan saat ini pelanggan

lebih senang untuk berbelanja melalui aplikasi online ataupun menggunakan jasa pesan

antar daripada datang langsung ke restoran (Firmansyah, 2020).

Kementerian Perindustrian bahkan mencatat bahwa penjualan kopi di Indonesia

turun sekitaar 50%-90% selama pandemi corona. Sementara pada 2019 mencapai 720 ribu

ton ekspor kopi olahan dengan nilai US$ 610 juta, di tahun 2020 turun drastis dari jumlah

produksi tersebut. Petani kopi di Aceh pun mengeluhkan harga jual yang anjlok hingga 40%

dari Rp 10 ribu menjadi Rp 5.800 per bamboo. Padahal, saat ini terdapat 1.204 Industri

Kecil dan Menegah (IKM) yang mengolah biji kopi lokal para petani di Indonesia (Annur,

2020).
Tidak hanya petani kopi di Aceh yang terdampak atas pandemi covid-19 ini,

gerai coffe shop juga terdampak serius. Hal ini juga terjadi dengan beberapa coffee

shop di Aceh. seperti yang dilansir oleh Kompas.com. Dengan pemberlakuan jam

malam di Aceh, salah satu coffee shop di Lhoksemawe yang biasanya meraih

pendapatan 1,5 juta, saat ini 300.000 saja berat (Masriadi, 2020). Justru berbeda

dengan kondisi yang dialami pada subjek penelitian ini yaitu, coffee shop Kanarasa.

Mereka cenderung dapat survive dan berani membuka gerai selama covid-19 ini

melanda Indonesia.

di umur 1 bulan Kanarasa berdiri sudah meraih omset Rp 35.805.000 dengan biaya

operasionalnya 6 juta selama 1 bulan, di tambah gaji karyawan sekitar 3 juta untuk jumlah 2

orang. Artinya, mereka memperoleh profit Rp. 26.805.000 selama 1 bulan dengan total

profit yang diterima selama 4 bulan berjalan sebesar 111.481.000. Hal ini justru menarik

untuk diteliti tengah pandemic covid, pemberlakukan (PPKM), dan jam malam, ternyata

tidak mempengaruhi penurunan proyeksi pendapatan coffee shop Kanarasa.


Sementara posisi penelitian ini terhadap coffee shop Kanarasa akan

menganalisis beberapa variabel dari Suasana, Lokasi, Minat Beli Ulang, dan

kepuasan pelanggan. Menurut Kotler (2006), Suasana adalah unsur senjata lain yang

dimiliki toko dengan mempunyai tata letak fisik yang memudahkan atau menyulitkan

pembeli untuk berputar-putar di dalamnya. Dengan kata lain, suasana (store

atmosphere) bisa mempengaruhi perasaan atau mood dari pada konsumen yang

berkunjung ke toko milik perusahaan sehingga tertarik untuk melakukan keputusan

pembelian atau minat beli ulang.

Pemilihan lokasi memerlukan pengambilan keputusan yang ekstensif karena

sejumlah kriteria yang dipertimbangkan, termasuk ukuran dan sifat populasi,

persaingan, akses transportasi, parker.

Kotler dan Kevin (2009:139) kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau

kecewa pelanggan yang timbul karena membandingkan hasil yang

dipersepsikan produk atau jasa terhadap ekspetasi mereka. Jika hasilnya tidak

sesuai keinginan atau gagal memenuhi ekspektasi, konsumen akan tidak puas. Begitu

juga sebaliknya konsumen akan senang apabila hasilnya sesuai ekspektasi mereka

Perusahaan harus mampu memahami harapan konsumen untuk menentukan

cara yang tepat dalam penyampaian layanan. Perilaku konsumen setelah melakukan

pembelian suatu produk ditentukan oleh kepuasan atau ketidakpuasan akan suatu

produk sebagai akhir dari proses penjualan. Dalam menjalankan suatu bisnis,

memenuhi kepuasan konsumen saja tidak pernah cukup, apabila konsumen

menemukan produk pesaing yang lebih baik maka besar kemungkinan konsumen

akan beralih ke pesaing. Dengan demikian, pemenuhan kepuasan konsumen harus

dibarengi dengan suasan dan lokasi.


Salah satu sikap positif pelanggan dapat ditunjukan melalui kepuasan

terhadap suasana dan lokasi yang dijual perusahaan dan merekomendasikan produk

tersebut kepada pihak lain. Sedangkan sikap negatif ditunjukan melalui perkataan

negatif (word of mouth) kepada pihak lain.

Berdasarkan uraian tersebut, Suasana, Lokasi, Minat Beli Ulang, dan

Kepuasan Kosnsumen menjadi hal yang menarik untuk diteliti pada usaha coffee

shop Kanarasa, Banda Aceh. Dengan judul penelitian, “Pengaruh Suasana Toko

dan Lokasi terhadap Minat Beli Ulang yang dimediasi oleh Kepuasan

Pelanggan di Coffee shop Kanarasa Banda Aceh”.

-Singkatin aja yang penting untuk dijelaskan nantinya-


Slide 5 : Rumusan Masalah Penelitain baca aja ini

1. Apakah Suasana Toko berpengaruh terhadap Minat Beli Ulang pada


Coffee shop Kanarasa?

2. Apakah Lokasi berpengaruh terhadap Minat Beli Ulang pada Coffee shop
Kanarasa?

3. Apakah Suasana toko berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan pada


Coffee shop Kanarasa?

4. Apakah Lokasi berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan pada Coffee


shop Kanarasa?

5. Apakah Kepuasan Pelanggan berpengaruh terhadap Minat Beli Ulang


pada
Coffee shop Kanarasa?

6. Apakah Suasana toko berpengaruh terhadap Minat Beli Ulang yang


dimediasi oleh Kepuasan Pelanggan pada Coffee shop Kanarasa?

7. Apakah Lokasi berpengaruh terhadap Minat Beli Ulang yang dimediasi


oleh Kepuasan Pelanggan pada Coffee shop Kanarasa?
Slide 6 : Tujuan Penelitian baca aja ini

1. Untuk menganalisis pengaruh Suasana Toko berpengaruh terhadap Minat Beli Ulang
pada Coffee shop Kanarasa.

2. Untuk menganalisis pengaruh Lokasi terhadap Minat Beli Ulang padaCoffee


shop Kanarasa.

3. Untuk menganalisis pengaruh Suasana Toko terhadap Kepuasan Pelanggan pada Coffee
shop Kanarasa.

4. Untuk menganalisis pengaruh Lokasi terhadap Kepuasan Pelanggan pada Coffee shop
Kanarasa.

5. Untuk menganalisis pengaruh Kepuasan Pelanggan terhadap Minat Beli Ulang pada
Coffee shop Kanarasa.

6. Untuk menganalisis apakah Kepuasan Pelanggan memediasi Suasana Toko terhadap


Minat Beli Ulang pada Coffee shop Kanarasa.

7. Untuk menganalisis apakah Kepuasan Pelanggan memediasi Lokasi


Slide 7 : Kerangka Teoritis

2.1 Hubungan Antar Variabel

2.1.1 Hubungan Antara Suasana Toko Terhadap Minat Beli Ulang

Menurut Rofa dan Dwiyanto (2016) suasana toko yang baik dapat

memberikan kenyamanan dan kepuasan kepada para pelanggannya. Suasa toko

memiliki dampak yang positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan dan minat

beli ulang. Setiap peusahaan mempunyai penampilan yang berbeda-beda baik itu

kotor, menarik, megah, suram, dan lain sebagainya. Suatu toko harus membentuk

suasana terencana yang sesuai dengan pasar sasarannya dan dapat menarik konsumen

untuk membeli di toko tersebut. Suasana toko juga menjadi faktor yang perlu

diperhatikan dalam menciptakan kepuasaan konsumen pada bidang layanan jasa.

Penataan suasana lingkungan toko yang baik sangat penting dalam mempengaruhi

keputusan pembelian konsumen. Suasana toko mempengaruhi keadaan emosi

pembeli yang menyebabkan atau mempengaruhi minat beli ulang. Keadaan

emosional akan membuat dua perasaan yang dominan yaitu perasaan senang dan

membangkitkan keinginan. Disaat konsumen merasa nyaman dengan suasana toko

yang diberikan perusahaan, maka konsumen akan merasa senang dan merasa puas

melakukan transaksi diperusahaan tersebut.

Dari literatur di atas, maka dapat disusun hipotesis sebagai

berikut: H1 : Suasana Toko berpengaruh terhadap Minat Beli

Ulang

2.1.2 Hubungan Antara Lokasi Terhadap Minat Beli Ulang

Dalam peneltiiannya Kartika Mandasari (2011) yang berjudul analisis faktor

yang mempengaruhi minat beli konsumen dalam memilih jasa perhotelan,

menyatakan dalam hasil ini bahwa Kualitas pelayanan, Persepsi Harga, Lokasi,
Fasilitas berpengaruh positif terhadap minat beli. Sama halnya dalam peneltiiannya

Rahidian Ali Oetomo (2012) mengenai Analisis pengaruh keragaman menu, persepsi

harga, lokasi, fasilitas, menunjukkan hasilnya bahwa keragaman menu, persepsi

harga, dan lokasi berpengaruh signifikanterhadap minat beli ulang.

Menurut Heizer (2006) tujuan strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan

keuntungan lokasi bagi perusahaan. Keputusan lokasi sering bergantung kepada tipe

bisnis. Pada analisis lokasi di sektor industri strategi yang dilakukan terfokus pada

minimisasi biaya, sementara pada sektor jasa, fokus ditujukan untuk memaksimalkan

pendapatan. Hal ini disebabkan karena perusahaan manufaktur mendapatkan bahwa

biaya cenderung sangat berbeda di antara lokasi yang berbeda, sementara perusahaan

jasa mendapati bahwa lokasi sering memiliki dampak pendapatan daripada biaya.

Oleh karena itu bagi perusahaan jasa lokasi yang spesifik sering kali lebih

mempengaruhi pendapatan daripada mempengaruhi biaya.Hal ini berarti bahwa fokus

lokasi bagi perusahaan jasa seharusnya pada penetapan volume bisnis dan

pendapatan.

Alasan pemilihan lokasi adalah lingkungan masyarakat berada, kedekatan

dengan pasar, ketersediaan tenaga kerja, kedekatan lainnya. Hal ini mempunyai

relevansi khusus terhadap jasa karena sering kali jasa tidak dapat disimpan serta akan

dihasilkan dan dikonsumsi pada saat yang sama. Tempat juga mempunyai arti penting

karena lingkungan di mana jasa disampaikan, dan bagaimana jasa disampaikan

merupakan bagian dari nilaidan manfaat jasa yang dipersepsikan. Para pemasar jasa

harus berupaya mengembangkan pendekatan-pendekatan penyampaian jasa yang

sesuai, yang menghasilkan keunggulan kompetitif (Handoko, 1984).


Dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, maka dalam penelitian ini

hipotesis yang di dapat sebagai berikut

H2 : Lokasi berpengaruh terhadap Minat Beli Ulang.

2.1.3 Hubungan Antara Suasana Toko Terhadap Kepuasan Pelanggan

Menurut Rheza Alfin dan Sahidillah Nurdin (2017) dalam penelitiannya

Pengaruh Suasana Toko Pada Kepuasan Pelanggan Yang Berimplikasi Pada Loyalitas

Pelanggan pada Indomaret Ahmad Yani 806 Bandung Terdapat pengaruh antara

Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan dengan korelasi yang kuat. Store

Atmosphere berdampak secara langsung terhadap peningkatan Loyalitas Pelanggan,

baik secara parsial maupun secara simultan. Artinya bahwa semakin baik Suasana

Toko dan Kepuasan Pelanggan maka semakin tinggi Loyalitas Pelanggan. Store

Atmosphere berdampak secara langsung terhadap peningkatan loyalitas pelanggan.

Pelanggan yang merasa puas maka dalam memilih/menentukan toko indomaret

sebagai tempat berbelanja akan menjadi prioritas, dan akhirnya akan tercipta loyalitas

pelanggan.

Dari literatur di atas, maka dapat disusun hipotesis sebagai

berikut: H3 : Suasana Toko berpengaruh terhadap kepuasan

Pelanggan.

2.1.4 Hubungan antara Lokasi terhadap Kepuasan Pelanggan

Pemilihan lokasi dinilai sangat penting, dengan mudahnya seorang konsumen

dalam menjangkau akses menuju lokasi yang diinginkan akan mempengaruhi juga

daya belinya yang kemudian akan mempengaruhi kepuasan konsumen. Penelitian

yang dilakukan oleh Fakhruddin Fiernaningsih (2019) yang meneliti pengaruh lokasi
dan keragaman produk terhadap kepuasan konsumen amstirdam coffee menunjukkan

hasil yang signifikan dan positif. Khussnul Agestina (2019) meneliti tentang

pengaruh lokasi, harga dan kualitas produk terhadap kepuasan konsumen hanna

kebab menemukan hasil yang signifikan. Penelitian lainnya yang menunjukkan hasil

yang serupa adalah penelitian Anggraini (2019), Lina Sari (2017) dan Andi Andika

(2019). Semua penelitian ini menunjukkan bahwa lokasi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kepuasan konsumen.

Dari literatur di atas, maka dapat disusun hipotesis sebagai

berikut: H4 : Lokasi berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.

2.1.5 Hubungan Antara Kepuasan Pelanggan Terhadap Minat Beli Ulang

Rahmat Hidayat (2015) dalam penelitiannya pengaruh kepuasan konsumen

terhadap keputusan pembelian lampu philips (studi kasus pada mahasiswa telkom

university) dalam hal ini Kepuasan konsumen mahasiswa universitas telkom,

memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk lampu phillip

Dan Faiz Wira Atma dalam penelitian hubungan antara kepuasan konsumen dengan

keputusan pembelian pada konsumen lazada indonesia Berdasarkan hasil analisis

korelasi tentang hubungan antara kepuasan konsumen dengan keputusan pembelian

pada konsumen yang berbelanja produk dengan rating rendah di Lazada Indonesia

diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara hubungan

kepuasan konsumen dengan keputusan pembelian pada konsumen Lazada Indonesia.

Dari literatur di atas, maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut:

H5 : Kepuasan Pelanggan berpengaruh terhadap Minat Beli Ulang.


2.1.6 Hubungan Antara Suasana Toko Terhadap Minat Beli Ulang yang
Dimediasi oleh Kepuasan Konsumen

Menurut Ferdy Lexy & Weits (dalam Nova & Yessy, 2013) menjelaskan

bahwa suasana toko adalah penciptaan suasana toko melalui visual, penataan cahaya,

musik dan aroma yang dapat menciptakan lingkungan pembelian yang nyaman

sehingga dapat mempengaruhi persepsi dan emosi konsumen untuk melakukan

pembelian. Di saat situasi yang nyaman sudah dialami oleh konsumen, maka besar

kemungkinan konsumen tersebut akan merasa puas dan akan mengunjungi kafe

tersebut lagi karena kepuasan yang dia peroleh. Kepuasan yang dirasakan oleh

konsumen membantu untuk memiliki loyalitas terhadap barang atau jasa yang

ditawarkan. Yalcin & Kocamaz 2003 (dalam Sugiarto & Listiono, 2014) mengatakan,

peritail perlu menyadari pentingnya store atmosphere untuk menciptakan pengalaman

belanja, yang pada akhirnya memberikan kepuasan pada konsumen. Manfaat lain

yang diperoleh retailer dalam penciptaan store atmosphere adalah konsumen

memperoleh perasaan senang dan nyaman di dalam lingkungan yang membuat

mereka santai hal itu mengakibatkan mereka ingin menghabiskan waktu yang lama di

dalam tempat tersebut. Gilbert, 2003 (dalam Sugiarto & Listiono, 2015) Hal tersebut

menjelaskan bahwa kepuasan konsumen memediasi suasana kafe terhadap loyalitas

konsumen.

H6: Suasana toko berpengaruh signifikan dan positif terhadap kepuasan

pelanggan sedangkan kepuasan pelanggan beprengaruh signifikan dan positif

terhadap minat beli ulang.


2.1.7 Hubungan Antara Lokasi Terhadap Minat Beli Ulang yang
Dimediasi oleh Kepuasan Pelanggan

Menurut Ahmad Muzaaki (2013) temuan dari hasil penelitiannya

menunjukkan bahawa lokasi berpengaruh poistif terhadap minat beli konsumen

pada Pencucian Mobil Levi Auto, Semarang yang dilihat dari kegiatan sehari-

hari usaha ini melalui lokasi strategis, transportasi lancer, kemudahan akses,

dan tata telat bangunan yang baik.

Temuan hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan

Nisha Kusumadewi dkk (2020) bahwa pengaruh kepuasan pelanggan terhadap

minat beli ulang pada Official Store Scarlet di Shopee dan Tokopedia bahwa

kepuasan pelanggan berpengaruhh secara stimulant terhadap minat beli ulang,

dan setiap variabel kualitas produk, harga dan lokasi, kualitas pelayanan,

serta faktor emosi. Dari literatur di atas, maka hipotesisnya sebagai berikut :

H7: Lokasi berpengaruh positif terhadap Kepuasan Pelanggan

sedangkan Kepuasan Pelanggan bepengaruh positif terhadap Minat Beli

Ulang.
Slide 7 : Hipotesis Penelitian Baca aja berikut merupakan
hipotesis dalam penelitian ini.
H1: Suasana Toko berpengaruh terhadap Minat Beli Ulang.

H2: Lokasi berpengaruh terhadap Minat Beli Ulang.

H3: Suasana Toko berpengaruh terhadap Kepuasan Konsumen. H4: Lokasi


berpengaruh terhadap Kepuasan Konsumen.

H5: Kepuasan Konsumen berpengaruh terhadap Minat Beli Ulang

H6: Suasana Toko berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Konsumen sedangkan


Kepuasan Konsumen berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli Ulang.

H7: Lokasi berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Konsumen


sedangkan Kepuasan Konsumen berprengaruh signifikan terhadap Minat Beli Ulang.

Slide 9 : Metode Penelitian


• Lokasi dan objek penelitian : Coffee Shop Kanarasa.
• Sedangkan objek pada penelitian ini adalah Pengaruh Suasana Toko Dan Lokasi
Terhadap Minat Beli Ulang Yang Dimediasi Oleh Kepuasan Pelanggan Pada Coffee
Shop Kanarasa.
• Ruang lingkup yang diambil yaitu pelanggan Coffee Shop Kanarasa di Kota Banda
Aceh.
• Penelitian : Penelitian Kuantitatif.
• Populasi : Pelanggan Coffee Shop Kanarasa.
• Jumlah Sampel : 200 Konsumen.
• Teknik Penarikan sampel : non probability sampling
• Jenis pengambilan sampel : purposive sampling
• Metode analisis yang digunakan adalah Structural Equation Modeling

Slide 10 : Penutup

Baik bpk/ibu Terima kasih atas perhatianya, saya menyadari bahwa proposal tersebut

masih terdapat kesalahan dan kekhilafan, dan kepada Allah SWT saya mohon ampun atas

segala kesalahan dan kehilafan proposal tersebut. Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat

dan karuniaNya kepada kita semua khususnya kepada saya. Cukup sekian atas presentasinya,

saya akhiri bpk/ibu , Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…

Anda mungkin juga menyukai