Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Manajemen Pemasaran Petra Vol. 2, No.

1, (2014) 1-10

PENGARUH SATISFACTION DAN TRUST TERHADAP MINAT BELI


KONSUMEN (PURCHASE INTENTION) DI STARBUCKS THE SQUARE
SURABAYA
Jennifer Adji dan Prof. Dr. Drs. Hatane Semuel, MS.
Program Manajemen Pemasaran, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail : m36410056@john.petra.ac.id ; samy@petra.ac.id

Abstract - The rapid growth of coffee shop perkembangan dan pertumbuhan jumlah gerai cafe
in Indonesia caused every coffee shop should have yang dibuka di Indonesia selalu bertambah. Hal
the right strategy in order to survive in the industry. tersebut dikarenakan bisnis cafe termasuk bisnis
Starbucks is a modern coffee shop that comes from yang lumayan menjanjikan dan dapat menghasilkan
the United States which now has spread to many keuntungan dalam jangka waktu yang panjang.
countries in the world. As one of the modern coffee Dari sekian banyak jenis cafe, coffee shop adalah
shop, Starbucks must improve and maintain the salah satu jenis cafe yang paling menonjol dan
customer satisfaction and trust in order to survive paling banyak jumlahnya. Hal ini disebabkan oleh
and compete in the industry tingginya minat masyarakat akan kopi dan minum
This research aims to analyze the impact kopi sudah menjadi kebiasaan dan kegiatan sehari
of Satisfaction and Trust to Purchase Intention of hari masyarakat khususnya yang tinggal di
Starbucks The Square Surabaya. And to know perkotaan. Minum kopi saat ini sudah menjadi
which factors are dominant influencing purchase bagian dalam life style masyarakat kota dimana
intention. This research was conducted by setiap harinya gerai gerai coffee shop diperkotaan
distributing questionnaires to 200 respondents that selalu ramai dan tidak pernah sepi pengunjung
are Starbucks The Square consumen who have walau harga yang ditawarkan untuk secangkir kopi
ever shop or visit Starbucks The Square . Analysis di coffee shop juga terhitung cukup mahal. Hal ini
tool used to measure the Examining the Effect of disebabkan oleh perilaku masyarakat kota yang
Satisfaction and Trust to Purchase Intention of membutuhkan tempat yang nyaman untuk sekedar
Starbucks The Square is Structural Equation Model berkumpul bersama teman atau keluarga dan
(SEM) melepaskan lelah akibat padatnya pekerjaan dan
The results of this research indicate the tekanan yang ada di kota besar.
satisfaction and trust have significant effect on
Purchase Intention in Starbucks The Square Coffee shop yang ada di Indonesia cukup
Surabaya. beragam mulai dari yang berasal dari luar negri dan
juga asli Indonesia yang menawarkan kopi dengan
Keywords Satisfaction, trust and citarasa khas Indonesia. Tiap Coffee shop memiliki
purchase intention keunggulan dan keunikan sendiri walaupun
kebanyakan memiliki tema dan konsep yang
1.PENDAHULUAN hampir sama satu dengan lainnya. Dari sekian
Pertumbuhan ekonomi global dan banyak coffee shop yang ada di Indonesia Starbucks
teknologi modern saat ini sangatlah pesat. Coffee merupakan yang paling terkenal di
Perkembangan ekonomi global dan teknologi Indonesia bahkan di seluruh dunia. Starbucks
modern memberikan dampak kehidupan yang memiliki image yang baik di mata peminum kopi di
menjadi semakin lebih praktis, cepat, dan Indonesia. Starbucks dikhususkan untuk penggemar
ekonomis. Hal ini juga merubah pola perilaku kopi kelas menengah keatas karena harga yang
masyarakat cenderung menuntut prestige, ditawarkan juga termasuk cukup tinggi. Saat ini di
kenyamanan, kepastian harga, pelayanan yang Indonesia Starbucks memiliki gerai terbanyak yang
memuaskan dan kualitas produk atau jasa yang tersebar di berbagai kota-kota besar seperti Jakarta,
berkualitas baik. Hal tersebut juga kemudian Bandung, Surabaya, Medan, Semarang, Joga, dll.
menyebabkan industri modern berkembang sangat
cepat. Tiap industri berusaha bertahan dan bersaing Seiring dengan pesatnya perkembangan
dengan menonjolkan keunggulan dan keunikan usaha coffee shop ini, maka persaingan di industri
masing masing. ini pun semakin meningkat. Meningkatnya
Dari sekian banyak industri yang persaingan ini menuntut perusahaan yang bergerak
berkembang di Indonesia, industri cafe adalah salah dalam jasa selalu memperhatikan kebutuhan dan
satu industri yang perkembangan dan peminatnya keinginan serta harapan pelanggan agar tercipta
paling pesat dan banyak. Tiap tahunnya kepuasan dan kepercayaan pelanggan yang pada
Jurnal Strategi Pemasaran Vol. 2, No. 1, (2014) 1-10 2

akhirnya akan menimbulkan minat pembelian. konsumennya sehingga hal tersebut menjadi hal
Perusahaan dapat dikatakan berhasil apabila yang pertama dan utama yang menjadi
perusahaan dapat memenuhi kebutuhan dan pertimbangan konsumen untuk mempunyai niat
keinginan konsumen dengan memuaskan atau membeli suatu produk. Plank, Reid and Pullins
bahkan melebihi harapan konsumennya. Untuk itu (1999) menyatakan bahwa apabila terjadi hubungan
perusahaan harus mengetahui kelompok konsumen antara pembeli dengan penjual, maka yang harus
serta kebutuhan dan keinginan konsumen agar diperhatikan adalah kepercayaan kepada tenaga
dapat terbentuk kepuasan dan kepercayaan penjual karena kepercayaan itu adalah cerminan
konsumen terhadap produk tersebut. dari keandalan tenaga penjual dan menjadi
Konsep tentang kepuasan dan kepercayaan tanggung jawab penjual karena telah mendapatkan
pelanggan saling berhubungan satu dengan yang suatu kepercayaan yang baik dari konsumen. Jadi
lainnya, karena suatu kepercayaan berasal dari dengan kepercayaan yang dimiliki oleh konsumen
kepuasan. Bahkan menurut penelitian yang maka diharapkan minat beli konsumen dapat
dilakukan oleh Jones dan Sasser (1995) pelanggan terwujud.
yang benar- benar percaya adalah pelanggan yang Niat membeli dan sikap loyal dari
bener benar merasa puas. Pelanggan yang konsumen adalah hal terpenting bagi sebuah
merasa puas dengan sendirinya akan perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya
merekomendasikan produk tersebut kepada dan agar dapat bertahan dalam persaingan dengan
konsumen lainnya, atau yang biasa disebut dengan menjaga konsumen yang ada dan menarik perhatian
Word of Mouth. Dalam beberapa tahun terakhir ini konsumen baru. Perusahaan harus memberikan
kepuasan yang utama dalam suatu organisasi bisnis, tingkat pelayanan yang baik dan tenaga kerja yang
hal ini dikarenakan perusahaan menganggap dapat berkualitas supaya memberi kesan pengalaman
mempengaruhi ingatan pelanggan dan pangsa pasar positif kepada konsumen dan pada akhirnya dapat
yang ada (Hansemark dan Albinsson, 2004) tercipta rasa kepuasan dan percaya (trust) dari
Untuk meraih suatu keberhasilan, pemasar konsumen terhadap perusahaan. Selanjutnya
juga harus mengembangkan pemahaman mengenai diharapkan dapat tercipta niat untuk membeli
bagaimana niat konsumen untuk melakukan produk tersebut. Hal inilah yang dijadikan alasan
pembelian. Tingkat keterlibatan konsumen dalam untuk mengangkat tema niat beli (purchase
pembelian sangat dipengaruhi oleh kepentingan intention) yang dipengaruhi oleh kepuasan dan
personal yang ditimbulkan serta dirasakan. kepercayaan konsumen.
Lingkungan dan pola perilaku yang berubah cepat
membuat tugas pemasar untuk membuat konsumen
memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap
perusahaan tidaklah mudah. Rumusan Masalah
Niat beli oleh Ajzen and Fishbein (2001) 1. Apakah satisfaction mempunyai pengaruh
digambarkan sebagai suatu situasi seseorang terhadap trust di Starbucks The Square
sebelum melakukan suatu tindakan, yang dapat Surabaya?
dijadikan dasar untuk memprediksi perilaku atau 2. Apakah trust mempunyai pengaruh terhadap
tindakan tersebut. Assael (1998) menyatakan minat pembelian di Starbucks The Square
bahwa niat beli merupakan perilaku yang muncul Surabaya?
sebagai respon terhadap obyek, yang menunjukkan 3. Apakah satisfaction mempunyai pengaruh
keinginan konsumen untuk melakukan pembelian. secara langsung terhadap minat pembelian di
Anoraga (2000) mendefinisikan niat beli Starbucks The Square Surabaya?
merupakan suatu proses pengambilan keputusan
yang dilakukan konsumen atas produk yang
ditawarkan atau dibutuhkan oleh konsumen. Tujuan Penelitian
Schiffman and Kanuk (2000) menyatakan bahwa 1. Untuk mengetahui pengaruh satisfaction
niat merupakan satu faktor internal (individual) terhadap trust di Starbucks The Square Surabaya.
yang mempengaruhi perilaku konsumen. Niat 2. Untuk mengetahui pengaruh trust terhadap minat
adalah suatu bentuk pikiran yang nyata dari refleksi pembelian di Starbucks The Square Surabaya.
rencana konsumen untuk membeli beberapa unit 3. Untuk mengetahui pengaruh satisfaction
dalam jumlah tertentu dari beberapa merek yang terhadap minat pembelian di Starbucks The
tersedia dalam periode waktu tertentu. Dalam Square Surabaya.
proses pembelian, niat beli konsumen ini berkaitan
erat dengan motif yang dimilikinya untuk memakai 2. LANDASAN TEORI
ataupun membeli produk tertentu. A. Pemasaran
Aperia (2001) yang dikutip dalam Morling Pengertian pemasaran dalam suatu perusahaan
and Strannegard (2004) menyatakan bahwa mencakup ruang lingkup yang luas. Pemasaran
popularitas dan kepercayaan terhadap suatu merek merupakan salah satu aktivitas penting dari seluruh
dapat memberikan rasa prestige dan bangga kepada usaha yang dilakukan perusahaan untuk
Jurnal Strategi Pemasaran Vol. 2, No. 1, (2014) 1-10 3

mempertahankan kelangsungan hidup dan puas. Jika kinerja memenuhi harapan, pelanggan
mengembangkan laba atau keuntungan dalam puas, jika kinerja melebihi harapan, pelanggan amat
upaya memenuhi kebutuhan dan keinginan puas atau senang (Kotler et al ,2002). Sedangkan
konsumen. menurut Rangkuti (2006:30), kepuasan pelanggan
Kotler dan Armstrong (2003, p.6) didefinisikan sebagai respon pelanggan
mengatakan bahwa pemasaran adalah suatu proses terhadapketidaksesuaian antara tingkat kepentingan
manajerial dan sosial dimana individu dan sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakannya
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan, setelah pemakaian.
dan inginkan dengan menciptakan dan Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan
mempertukarkan produk dan nilai dengan individu menurut pendapat Lupiyoadi (2001), menyebutkan
dan kelompok yang lain. ada lima faktor yang mempengaruhi kepuasan yaitu
Sedangkan menurut Maruf (2006, p.3) sebagai berikut.
Pemasaran adalah kegiatan memasarkan barang a.Kualitas Produk
atau jasa umumnya kepada masyarakat, dan Pelanggan akan merasa puas bila hasil evaluasi
khususnya kepada pembeli potensial. Pemasaran mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka
dikembangkan sebagai suatu pola yang tertata gunakan berkualitas. Konsumen rasional selalu
dalam suatu sistem yang sering kali disebut sebagai menuntut produk yang berkualitas pada setiap
ilmu dan juga dikembangkan dengan cara masing pengorbanan yang dilakukan untuk memperoleh
masing pelaku sehingga disebut improvisasi dan produk tersebut. Dalam hal ini kualitas produk yang
karenanya disebut seni. baik akan memberikan nilai tambah di benak
Bedasarkan kutipan para ahli di atas, maka konsumen (Lupiyoadi, 2001).
dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah srategi b. Kualitas pelayanan
dalam kegiatan usaha perdagangan yang mana Kualitas pelayanan di bidang jasa, pelanggan akan
diarahkan pada aliran barang dan jasa dari produsen merasa puas bila mereka mendapatkan pelayanan
ke konsumen. yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan.
Pelanggan yang puas akan menunjukkan
B. Produk kemungkinan untuk kembali membeli produk yang
Produk secara umum dapat diartikan sama. Pelanggan yang puas cenderung akan
sebagai segala sesuatu yang diproduksi dan memberikan persepsi terhadap produk perusahaan
dihasilkan produsen untuk memenuhi kebutuhan, (Lupiyoadi, 2001).
dan keinginan dari konsumen. Menurut Alma c. Emosional
(1992, p, 55) Produk adalah seperangkat atribut Pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan
baik berwujud (tangible) maupun tidak berwujud keyakinan bahwa orang lain akan kagum terhadap
(intangible), termasuk di dalamnya masalah warna, dia bila menggunakan produk dengan merek
harga, nama baik pabrik, nama baik perusahaan, tertentu yang cenderung mempunyai tingkat
dan pelayan pabrik serta pengecer yang diterima kepuasan yang lebih tinggi. Kepuasan yang
oleh pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan diperoleh bukan karena kualitas dari produk tetapi
keinginannya. Adapun Kotler dan Armstrong nilai sosial atau self esteem yang membuat
(2001,p.6) menjelaskan produk adalah segala hal pelanggan menjadi puas terhadap merek tertentu
yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk (Lupiyoadi, 2001).
mendapatkan perhatian, kemahiran, penggunaan, d.Harga
atau konsumsi yang mungkin memuaskan Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi
kebutuhan dan keinginan. Semua ini termasuk menetapkan harga yang relatif murah akan
objek fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, dan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada
gagasan. konsumennya. Elemen ini mempengaruhi
Beberapa komponen produk menurut konsumen dari segi biaya yang dikeluarkan,
Kotler (1997), yaitu keanekaragaman (product biasanya semakin mahal harga perawatan maka
variety), kualitas (quality), desain (design), bentuk pasien mempunyai harapan yang lebih besar
(features), merek (brand name), kemasan (Lupiyoadi, 2001).
(packaging), ukuran (sizes), pelayanan (services), e.Biaya
jaminan (warranties), dan pengembalian (return). Konsumen tidak perlu mengeluarkan biaya
tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk
mendapatkan suatu produk atau jasa, mereka akan
B. Kepuasan Pelanggan cenderung puas terhadap produk atau jasa tersebut
(Lupiyoadi, 2001).
Kepuasan adalah tingkat perasaan dimana
Menurut Dutka (1994) terdapat tiga atribut
seseorang menyatakan hasil perbandingan atas
yang dapat digunakan untuk menciptakan kepuasan
kinerja produk atau jasa yang diterima dan yang
konsumen, yaitu:
diharapkan. Kepuasan merupakan fungsi dari
presepsi atau kesan atas kinerja dan harapan, jika Atributes related to the product
kinerja berada di bawah harapan pelanggan tidak
Jurnal Strategi Pemasaran Vol. 2, No. 1, (2014) 1-10 4

a. Value price relationship merupakan faktor c.Ease or convenience acquisition merupakan


sentral dalam menentukan kepuasan konsumen, kemudahan untuk mendapatkan pengetahuan
apabila nilai yang diperolah konsumen melebihi tentang produk dari perusahaan.
apa yang dibayar, maka suatu dasar penting dari
kepuasan konsumen telah tercipta. d.Company reputation adalah reputasi yang
dimiliki perusahaan dapat mempengaruhi
b.Product quality merupakan penilaian dari mutu pandangan konsumen terhadap perusahaan tersebut
suatu produk. yang akan mengurangi ketidakpastian dan resiko
dalam keputusan pembelian.
c.Product benefit merupakan manfaat yang dapat
diperoleh konsumen dalam menggunakan suatu e.Company competence adalah kemampuan suatu
produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dan perusahaan untuk mewujudkan permintaan yang
kemudian dapat dijadikan dasar positioning yang diajukan oleh konsumen dalam memberikan
membedakan perusahaan tersebut dengan pelayanan.
perusahaan lainnya.
D. Trust
d. Product features merupakan ciri- ciri tertentu
yang dimiliki oleh suatu produk sehingga berbeda Menurut Moorman et al yang dikutip oleh
dengan produk yang ditawarkan pesaing. Darsono (2008), kepercayaan adalah suatu
kesediaan individu untuk menggantungkan dirinya
e.Product design merupakan proses untuk pada pihak lain yang terlibat dalam pertukaran
merancang gaya dan fungsi produk yang menarik karena individu mempunyai keyakinan kepada
dan bermanfaat pihak lain. Sementara itu, Mowen dan Minor
(2002) menyatakan bahwa kepercayaan
f.Product reliability and consistency merupakan merupakan semua pengetahuan yang dimiliki
keakuratan dan keterandalan produk yang konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat
dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam jangka tentang objek, atribut, dan manfaatnya.
waktu tertentu dan menunjukkan pengiriman Swaminathan dan Reddy dalam John Eagen (2004,
produk pada suatu tingkat kinerja khusus. p.155) juga menyatakan bahwa kepercayaan juga
merupakan psychological outcome dari suatu
g.Range of product or service merupakan macam hubungan.
dari produk/jasa layanan yang ditawarkan oleh Menurut Morgan and Hunt (1994) seperti
perusahaan. dikutip oleh Tjahyadi (2006)
mengkonseptualisasikan trust (kepercayaan) ketika
Attributes related to service suatu kelompok memiliki keyakinan bahwa partner
pertukaran memiliki reliabilitas dan integritas.
a.Guarantee or warranty merupakan jaminan yang
Menurut Yunus (2006), kepercayaan adalah
diberikan oleh suatu perusahaan terhadap produk
kekuatan daya tarik luar biasa untuk mengundang
yang dapat dikembalikan bila kinerja produk
peluang dalam bertransaksi. Kepercayaan
tersebut tidak memuaskan
merupakan harapan dari pihak-pihak dalam sebuah
b.Delivery merupakan kecepatan dan ketepatan dari transaksi, risiko yang terkait dengan perkiraan dan
proses pengiriman produk dan jasa yang diberikan perilaku terhadap harapan tersebut (Lau and Lee,
perusahaan terhadap konsumennya 1999; Deutch, 1958 dalam Tjahyadi, 2006).
Menurut Anderson and Narus (1990), kepercayaan
c.Complaint handling merupakan penanganan adalah keinginan untuk bergantung pada partner
terhadap keluhan yang dilakukan oleh konsumen kerjasama yang telah diyakini. Dari definisi di atas,
terhadap perusahaan maka dapat dinyatakan bahwa trust adalah
kepercayaan pihak tertentu terhadap yang lain
d.Resolution of problem merupakan kemampuan dalam melakukan hubungan transaksi berdasarkan
perusahaan dengan serius dan memecahkan suatu keyakinan bahwa orang yang dipercayainya
masalah yang dihadapi oleh konsumen. tersebut akan memenuhi segala kewajibannya
secara baik, sesuai yang diharapkan. Oleh karena
Attributes related to purchase itu kepercayaan terhadap tenaga penjual, produk
dan perusahaan sangat penting dalam menjaga
a.Courtesy merupakan kesopanan, perhatian, hubungan jangka panjang antara perusahaan dengan
pertimbangan, keramahan yang dilakukan konsumen karena kepercayaan adalah keyakinan
karyawan dalam melayani konsumennya secara menyeluruh dari buyer terhadap tenaga
penjual, merek, dan perusahaan terhadap
b.Communication merupakan proses penyampian pemenuhan penawaran sesuai pengetahuan
informasi yang dilakukan oleh karyawan pelanggan.
perusahaan kepada konsumennya
Jurnal Strategi Pemasaran Vol. 2, No. 1, (2014) 1-10 5

Menurut McKnight, Kacmar, dan Choudry F. Kerangka Konseptual


(dalam Bachmann & Zaheer, 2006), kepercayaan
dibangun antara pihak-pihak yang belum saling
mengenal baik dalam interaksi maupun proses
transkasi. McKnight et al (2002a) menyatakan
bahwa ada dua dimensi kepercayaan konsumen,
yaitu:
a. Trusting Belief
Trusting belief adalah sejauh mana seseorang
percaya dan merasa yakin terhadap orang lain
dalam suatu situasi. Trusting belief adalah persepsi
pihak yang percaya (konsumen) terhadap pihak
yang dipercaya (penjual toko maya) yang mana
penjual memiliki karakteristik yang akan
menguntungkan konsumen. McKnight et al (2002a)
menyatakan bahwa ada tiga elemen yang Gambar 2.2. Kerangka Konseptual
membangun trusting belief, yaitu benevolence, G. Hipotesis
integrity, competence. 1. Satisfaction mempunyai pengaruh terhadap
b.Trusting Intention trust di Starbucks The Square Surabaya.
Trusting intention adalah suatu hal yang disengaja 2. Trust mempunyai pengaruh terhadap minat
dimana seseorang siap bergantung pada orang lain pembelian di Starbucks The Square Surabaya.
dalam suatu situasi, ini terjadi secara pribadi dan 3. Satisfaction mempunyai pengaruh secara
mengarah langsung kepada orang lain. Trusting langsung terhadap minat pembelian di
intention didasarkan pada kepercayaan kognitif Starbuks The Square Surabaya
seseorang kepada orang lain. McKnight et al
(2002a) menyatakan bahwa ada dua elemen yang 3. METODE PENELITIAN
membangun trusting intention yaitu willingness to A. Jenis Penelitian
depend dan subjective probability of depending. Jenis penilitian pada penelitian ini yang
dilakukan oleh penulis adalah jenis penelitian
E. Purchase Intention kausal (Causal Research). Penelitian kausal adalah
Menurut Kotler (1999:222) perilaku tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa
konsumen menentukan niat beli konsumen. hubungan sebab-akibat antara 2 (dua) variabel atau
Pemasar perlu memusatkan perhatian pada niat lebih.
Metode penelitian ini menggunakan metode
beli konsumen. (Ajzen, 2005), berkata bahwa
penelitian kuantitatif. Menurut Malhotra (2004,
minat beli adalah suatu keadaan dalam diri
p.137), metode penelitian kuantitatif adalah suatu
seseorang pada dimensi kemungkinan subyektif
metode penelitian yang berusaha untuk mengukur
yang meliputi hubungan antara orang itu sendiri
data, biasanya diaplikasikan dalam bentuk analisa
dengan beberapa tindakan. Ajzen menambahkan
statistik, dengan tujuan menguji hipotesis yang
bahwa minat beli mengacu pada hasil dari tindakan
telah ditetapkan.
yang kelihatan dalam situasi, yaitu minat untuk
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan
melakukan respon nyata khusus yang akan
hubungan sebab akibat antara variabel-variabel
diramalkan. Menurut Ferdinand (2006), minat beli
yang sudah ditentukan yaitu antara kepuasan
dapat diidentifikasikan melalui indikator-indikator
(satisfaction) , kepercayaan (Trust), dan minat beli
sebagai berikut :
konsumen (Purchase Intention) pada Starbucks The
a. Minat transaksional yaitu kecenderungan
Square Surabaya.
seseorang untuk membeli produk.
b. Minat refrensial yaitu kecenderungan seseorang
B. Populasi dan Sampel
untuk mereferensikan produk kepada orang lain.
Populasi dari penelitian ini adalah konsumen
c. Minat preferensial adalah minat yang
yang pernah datang dan mengkonsumsi makanan
menggambarkan perilaku seseorang yang
dan minuman di Starbucks The Square Surabaya
memiliki preferensi utama pada produk tersebut.
dengan kriteria berusia 15 tahun ke atas dan yang
Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi
berkunjung minimal sekali dalam 3 bulan terakhir.
sesuatu dengan produk preferensinya.
Dari hasil perhitungan sampel yang
d. Minat eksploratif adalah minat yang diambil minimal 110 responden, Namun untuk
menggambarkan perilaku seseorang yang selalu memperoleh data yang lebih akurat maka sampel
mencari informasi mengenai produk yang dibulatkan menjadi 200 orang responden. Teknik
diminatinya dan mencari informasi untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini
mendukung sifat-sifat positif dari produk menggunakan teknik purposive sampling, sehingga
tersebut. sampel yang dipilih harus memenuhi kriteria yang
telah ditetapkan.
Jurnal Strategi Pemasaran Vol. 2, No. 1, (2014) 1-10 6

C. Definisi Operasional Variabel D. Alat Analisis Data


Dalam penelitian ini batasan operasional yang 1. Analisis Structural Equation Model (SEM)
digunakan adalah sebagai berikut: Menurut Ferdinand (2002) alat analisis SEM
1. Variabel Eksogen yaitu Satisfaction (X), dapat sehubungan dengan dua jenis model yang terdapat
diukur dengan menggunakan indikator yaitu : dalam SEM (measurement model dan full
a. Attributes related to the product (X1) structural model) adalah sebagai berikut:
X1.1 Kesesuaian kualitas produk Starbucks the a. Teknik Confirmatory Factor Analysis (CFA)
Square dengan biaya yang anda bayarkan Alat analisis ini digunakan untuk
X1.2 Tenaga kerja tepat waktu dan akurat mengestimasi sebuah measurement model. Tujuan
X1.3 Keragaman produk Starbucks The Square dari analisis faktor konfirmatori ini adalah akan
yang ditawarkan sesuai dengan harapan anda mengkonfirmasi apakah variabel yang diamati
X1.4 Starbucks The Square memberikan promo dapat mencerminkan faktor yang dianalisis.
yang unik dan berbeda dari coffee shop yang lain b. Full Structural Equation Model
X1.5 Anda merasa dengam mengonsumsi produk Model ini digunakan untuk menguji model
starbusks dapat meningkatkan prestige anda kausalitas yang telah dinyatakan sebelumnya dalam
b. Attributes related to service berbagai hubungan sebab-akibat. Melalui analisis
X2.1 Starbucks menerima keluhan dan kritik dari full model akan terlihat ada tidaknya kesesuaian
konsumen model dan hubungan kausalitas yang dibangun
X2.2 Tenaga kerja dapat memenuhi permintaan dalam model yang diuji.
anda dengan tepat waktu
X2.3 Tenaga kerja berempati dalam menghadapi 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN
keluhan konsumen A. Analisis Structural Equation Model (SEM)
X2.4 Keluhan konsumen dapat diatasi dengan baik a. Confirmatory Factor Analysis (CFA)
oleh Starbucks The Square 1. Satisfaction
c. Attributes related to purchase Tabel 10
X3.1 Tenaga kerja melayani pelanggan dengan Hasil Confirmatory Factor Analysis variabel
sikap ramah Satisfaction
X3.2 Tenaga kerja dengan jelas menyampaikan Indikator
Std.
Reliability Construct
Regression Weights
informasi tentang produk kepada anda X1.1 0,592
X3.3Prosedur untuk mendapatkan produk di X1.2 0,539
X1.3 0,592
Starbucks Petra Square mudah dan praktis X1.4 0,545
X3.4 Reputasi Starbucks The Square sebagai coffee X1.5 0,590
shop baik X2.1 0,630
X2.2 0,668 0,880
X2.3 0,627
2. Trust (Y1) merupakan variabel intervening X2.4 0,594
X3.1 0,562
dalam penelitian ini. Indikatornya adalah: X3.2 0,636
a. Trusting belief X3.3 0,632
X3.4 0,595
Y1.1 Anda percaya karyawan Starbucks The
Square bersedia melayani permintaan anda Berdasarkan Tabel 10 diketahui bahwa
Y1.2 Anda percaya karyawan Starbucks The semua indikator pada satisfaction memiliki nilai
Square bersikap jujur standardized regression weight > 0,5, dengan nilai
Y1.3 Anda percaya karyawan Starbucks The construct reliability sebesar 0,880 0,7. Hasil ini
Square mampu memenuhi kebutuhan anda menyimpulkan bahwa indikator-indikator yang
b. Trusting Intention mengukur satisfaction telah memenuhi convergent
Y2.1 Anda bersedia menerima resiko yang validity dan reliability construct sehingga bisa
mungkin terjadi digunakan untuk analisis lebih lanjut.
Y2.2 Anda bersedia menerima saran atau
permintaan dari penjual. 2. Trust
Tabel 11
3. Variabel Endogen yaitu Purchase Intention Hasil Confirmatory Factor Analysis variabel
(Y2). Diukur dengan menggunakan : Trust
Y2.1 Anda berniat untuk membeli produk Indikator
Std.
Reliability Construct
Regression Weights
Starbucks The Square dalam jangka waktu dekat ini
Y1.1.1 0,677
Y2.2 Anda akan mereferensikan produk Starbucks
Y1.1.2 0,587
The Square kepada orang lain
Y1.1.3 0,625 0,768
Y2.3 Anda akan tetap membeli produk Starbucks
Y1.2.1 0,578
The Square di kemudian hari
Y1.2.2 0,686
Y2.4 Anda selalu mencari informasi mengenai
produk dan promo terbaru di Starbucks The Square Berdasarkan Tabel 11 diketahui bahwa
semua indikator pada trust memiliki nilai
Jurnal Strategi Pemasaran Vol. 2, No. 1, (2014) 1-10 7

standardized regression weight > 0,5, dengan nilai Tabel 18


construct reliability sebesar 0,768 0,7. Hasil ini Nilai R-Square
menyimpulkan bahwa indikator-indikator yang Variabel Endogen Nilai R-Square
mengukur trust telah memenuhi convergent validity Trust (Y1) 0,738
dan reliability construct sehingga bisa digunakan Purchase Intention (Y2) 0,746
untuk analisis lebih lanjut.

3. Purchase Intention Berdasarkan Tabel 18 diketahui nilai R-


Tabel 12 Square untuk trust sebesar 0,738, memiliki arti
Hasil Confirmatory Factor Analysis variabel bahwa prosentase besarnya trust yang dapat
Purchase Intention dijelaskan oleh satisfaction adalah sebesar 73,8%.
Nilai R-Square untuk purchase intention sebesar
Std.
Indikator
Regression Weights
Reliability Construct 0,746, memiliki arti bahwa prosentase besarnya
Y2.1 0,732
purchase intention yang dapat dijelaskan oleh trust
Y2.2 0,758
dan satisfaction adalah sebesar 74,6%.
0,786
Y2.3 0,678 Nilai Q-Square yang diperoleh sebesar
Y2.4 0,596 0,933, artinya besarnya keragaman dari data
penelitian yang dapat dijelaskan oleh model
Berdasarkan Tabel 12 diketahui bahwa penelitian adalah sebesar 93,3%, sedangkan 6,7%
semua indikator pada purchase intention memiliki sisanya dijelaskan faktor lain di luar model.
nilai standardized regression weight > 0,5, dengan
nilai construct reliability sebesar 0,786 0,7. Hasil c. Uji Hipotesis
ini menyimpulkan bahwa indikator-indikator yang Berikut merupakan hasil uji hipotesis yang
mengukur purchase intention telah memenuhi dihasilkan structural model :
convergent validity dan reliability construct Tabel 17
sehingga bisa digunakan untuk analisis lebih lanjut. Hasil SEM
Std.
Hipotesis Pengaruh Regression Prob. Keterangan
b. Structural Model Weight
Satisfaction (X)
H1 0,859 0,000 diterima
Trust (Y1)
Trust (Y1) Purchase
H2 0,506 0,008 diterima
Intention (Y2)
Satisfaction (X)
H3 Purchase Intention 0,389 0,034 diterima
(Y2)

Pengaruh antar variabel dikatakan bersifat


signifikan jika nilai probability lebih kecil dari nilai
= 0,05. Sehingga diketahui bahwa berdasarkan
Tabel 17, terdapat hubungan yang signifikan antara
variabel Satisfaction terhadap trust, Trust terhadap
Purchase Intention dan Satisfaction terhadap
Purchase Intention.
Gambar 5. Full Model Structural
E. Pembahasan
Hasil uji goodness of fit adalah sebagai berikut :
Pengaruh Satisfaction terhadap Trust
Tabel 16
Pengaruh satisfaction terhadap trust
Uji Goodness of Fit
Cut-off Value Hasil Model Keterangan
menghasilkan nilai standardized regression weight
Good of Fit Index sebesar 0,859 dengan nilai probability sebesar
0,000 < 0,05 (=5%). Hasil ini menyimpulkan
Probability Chi-Square > 0,05 0,123 Baik terdapat pengaruh positif yang signifikan antara
RMSEA 0,08 0,024 Baik
GFI
satisfaction terhadap trust di Starbucks Petra
0,90 0,906 Baik
AGFI
Square. Hal ini berarti satisfaction yang semakin
0,90 0,883 Marginal
CMIN/DF
tinggi, akan meningkatkan secara signifikan trust di
2,00 1,116 Baik
TLI
Starbucks The Square. Berdasarkan hasil ini
0,95 0,982 Baik
CFI hipotesis pertama penelitian yang menduga
0,95 0,984 Baik
satisfaction mempunyai pengaruh terhadap trust di
Starbucks The Square dapat diterima dan terbukti
kebenarannya.

Pengaruh Trust terhadap Purchase Intention


Pengaruh trust terhadap purchase intention
menghasilkan nilai standardized regression weight
Jurnal Strategi Pemasaran Vol. 2, No. 1, (2014) 1-10 8

sebesar 0,506 dengan nilai probability sebesar hipotesis ketiga penelitian ini dapat diterima dan
0,008 < 0,05 (=5%). Hasil ini menyimpulkan terbukti kebenarannya.
terdapat pengaruh positif yang signifikan antara 5. Satisfaction berpengaruh secara langsung
trust terhadap purchase intention di Starbucks The terhadap Purchase Intention dengan Trust sebagai
Square. Hal ini berarti trust yang semakin tinggi, variabel intervening
akan meningkatkan secara signifikan purchase
intention di Starbucks The Square. Berdasarkan B. Saran
hasil ini hipotesis kedua penelitian yang menduga Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat
trust mempunyai pengaruh terhadap purchase diketahui bahwa secara keseluruhan variabel yang
intention di Starbucks The Square dapat diterima diteliti berpengaruh signifikan terhadap purchase
dan terbukti kebenarannya. intention. Untuk kondisi tersebut tetap dapat
dipertahankan dan bahkan dapat ditingkatkan maka
Pengaruh Satisfaction terhadap Purchase peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut :
Intention 1. Satisfaction
Pengaruh satisfaction terhadap purchase Starbucks dapat melakukan program
intention menghasilkan nilai standardized menarik seperti gerakan yang bertemakan global
regression weight sebesar 0,389 dengan nilai warming yang saat ini sedang gencar dan digemari
probability sebesar 0,034 < 0,05 (=5%). Hasil ini oleh masyarakat. Misalnya semua sampah kertas
menyimpulkan terdapat pengaruh positif yang bekas cup kopi panas akan di recycle menjadi
signifikan antara satisfaction terhadap purchase bahan dasar untuk membuat kotak pembungkus
intention di Starbucks The Square. Hal ini berarti cake dan cookies. Selain itu Starbucks bisa
satisfaction yang semakin tinggi, akan mencoba untuk mengganti wadah minuman dan
meningkatkan secara signifikan purchase intention makanannya menjadi lebih ramah lingkungan dan
di Starbucks The Square. Berdasarkan hasil ini mudah terurai sehingga mengurangi resiko
hipotesis ketiga penelitian yang menduga pencemaran lingkungan.
satisfaction mempunyai pengaruh terhadap Dari segi tenaga kerja sebaiknya selalu
purchase intention di Starbucks The Square dapat melayani dengan ramah dan juga antusias. Para
diterima dan terbukti kebenarannya. karyawan Starbucks Petra Square sudah
memberikan pelayanan yang cukup baik dan ramah
5. KESIMPULAN DAN SARAN bagi para pelanggan. Tetapi terkadang para
A. Kesimpulan karyawan masih tidak terlalu memperhatikan
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan pelanggannya. Para karyawan dapat menyapa para
dari hasil penyebaran kuisioner dan pengolahan pelanggan yang datang dengan ucapan Selamat
data menggunakan metode SEM dengan software Datang dan kemudian menyapa pelanggan yang
AMOS, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan keluar dengan ucapan Terima Kasih. Hal ini akan
sebagai berikut : membuat pelanggan merasa lebih dilayani dengan
1.Penelitian yang dilakukan melibatkan 200 baik dan ramah.
responden. Responden laki- laki dan wanita 2. Trust
jumlahnya hampir sama. Sebagian besar responden Para tenaga kerja di Starbucks harus
(67,5%) berusia 14-24 tahun. Intensitas responden bersikap lebih ramah dan interaktif
(49%) tergolong sering membeli produk Starbucks dengan para konsumen sehingga konsumen bisa
The Square Sebanyak (57%) responden berkerja merasa lebih dekat dan nyaman saat melakukan
sebagai pelajar/ mahasiswa. Mayoritas responden pembelian selain itu dapat membuat konsumen
(42%) tinggal di wilayah Surabaya Selatan. tertarik dan menerima saran-saran yang diberikan
Mayoritas responden (52%) dalam sebulan misalnya saat menawarkan varian rasa baru,
mempunyai pengeluaran untuk membeli food and menawarkan promo, dan saat menawarkan
beverage lebih dari 500 ribu. tambahan pembelian seperti cake dan cookies.
2.Variabel satisfaction berpengaruh signifikan Pihak Starbucks harus lebih memperkecil
terhadap Trust diStarbucks The Square Surabaya. kemungkinan kemungkinan
Berdasarkan hasil ini, hipotesis satu penelitian ini resiko yang dapat timbul agar dapat membuat
dapat diterima dan terbukti kebenarannya pelanggan menjadai lebih nyaman dan percaya
3. Variabel Trust berpengaruh signifikan terhadap terhadap kualitas produk dan layanan dari
Minat Pembelian Konsumen di Starbucks The Starbucks Petra Square. Meminimalisasi resiko bisa
Square Surabaya. Berdasarkan hasil ini, hipotesis dengan mempekerjakan tenaga kerja yang benar
kedua penelitian ini dapat diterima dan terbukti benar berpengalaman dan ahli dibidangnya, baik
kebenarannya. dalam segi karakter juga yaitu selalu bersikap jujur
4. Variabel Satisfaction berpengaruh signifikan sehingga hasil kinerjanya bagus dan dapat
terhadap Minat Pembelian Konsumen di Starbucks dipercaya.
The Square Surabaya. Berdasarkan hasil ini, 3. Purchase Intention
Jurnal Strategi Pemasaran Vol. 2, No. 1, (2014) 1-10 9

Purchase Intention yang ada di Starbucks Petra [15 ]Ferdinand A, (2002). Structural Equation
Square sudah termasuk sangat baik karena dari Modelling Dalam Peneltian Manajemen. Edisi
sebagian besar responden mengaku bahwa mereka 2, Seri Pustaka Kunci 03
pasti akan membeli produk Starbucks Petra Square
dalam jangka waktu dekat ini. Hanya saja perlu [16] Ferdinand, 2006. Pengembangan Minat Beli
ditambahakan dari pihak Starbucks untuk membuat Merek Ekstensi. Badan Penerbit Universitas
berbagai media sosial yang up to date saat ini Diponegoro. Semarang.
seperti instagram untuk dapat selalu terhubung dan [17] Hansemark, Ove C dan Marie Albinsson.
dapat berinteraksi dua arah dengan para 2004, Customer Satisfaction and Retention : the
konsumennya. Media sosial tersebut juga bisa experience of individual employees, Managing
membantu dalam penyebaran informasi dan media Service Quality Journal
promosi dari Starbucks sehingga dapat [18] Jones, T.O. and W.E. Sasser, Jr. 1995. Why
meningkatkan minat pembelian konsumen. Satisfied Customer Defect, Harvard Business
Review, Nopember-December.

DAFTAR PUSTAKA [18] J. Supranto. 2003.Metode Penelitian Hukum


dan Statistik, Jakarta: Rineka Cipta.
[1] Ajzen, I. dan Fishbein. M., 2001, Understanding
Attitudes and Predicting Social Behavior, [19] Kotler, Philip, 1997. Manajemen Pemasaran.
Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall,. Jakarta, Prenhallindo
[2] Ajzen, I., & Fishbein, M. (2005). The influence
of attitudes on behavior. [20] Kotler. P., dan Armstrong, G., 2001, Prinsip-
[3] Alma,Buchari. 1992. ManajemenPemasaran dan prinsip Pemasaran, alih bahasa: Damos
Pemasaran Jasa: Jilid 4. Bandung : Alfabeta Sihombing, Jilid 2, Edisi kedelapan, Jakarta:
[4]Anderson, James C. dan Narus, James A 1990, Penerbit Erlangga
A Model of Distributor Firm and Manufacturer
Firm Working Partnerships, Journal of [21] Kotler P., Armstrong, G., 2003,Dasar-dasar
Marketing, Vol. 54, Januari: 42-58 Pemasaran , Jilid 1, Edisi Kesembilan, Penerbit
[5] Anoraga, P., 2000, Manajemen Bisnis , Jakarta: PT. Indeks Gramedia, Jakarta
PT. Rineka Cipta [22] Kotler, P & Amstrong G. 2007. Manajemen
[6] Assael, H, 1998, Consumer Behavior and Pemasaran Edisi 12: Jilid 2. Indeks, Jakarta
Marketing Action, 5th edition, Cincinatti,OH: [23] Kotler, P.,1997, Manajemen Pemasaran. Edisi
South Western College Publishing. Terjemahan. Penerbit PT. Prenhallindo, Jakarta.
[7] Bachmann dan Zaheer, 2006, The Handbook of [24] Kotler, P., 1999, Manajemen Pemasaran di
Trust Research, Jakarta Indonesia, Analisis , Perencanaan, Implementasi
[8] Boyd, Walker dan Larreche. 2000. Manajemen dan Pengendalian, Jakarta: Salemba Empat.
Pemasaran : Suatu Pendekatan. Strategis dengan [25] Kotler, P., 2005, Manajemen Pemasaran, Edisi
Orientasi Global, Edisi Kedua. Kesebelas, Jilid 2, Jakarta: PT. Indeks
[9] Darsono, I.I. (2008). Hubungan perceived Kelompok Gramedia
service quality dan loyalitas: Peran trust dan [26] Lau, G. T. dan Lee, S. H., 1999, Consumers
satisfaction sebagai mediator. The 2nd National trust in a brand and the link to brand loyalty,
Confrence UKWMS. Surabaya. Journal of Market Focused Management, Vol 4:
[10] Dharmmesta, Basu Swastha, 1993, Loyalitas 341-370
Pelanggan. Sebuah Kajian Konseptual Sebagai [27] Lupioyadi, R. 2001. Manajemen Pemasaran
Panduan bagi Peneliti, Jurnal Ekonomi dan Jasa : Teori dan Praktek (Service Marketing
Bisnis Indonesia, Vol 14/3: 73-88 Management: Theory and Practice), Salemba
[11] Doney, P. M.,&Cannon, J. P. (2003). An empat , Jakarta
examination of the nature of trust in buyer [28] Lovelock, Christopher H. dan Wright, Lauren
seller relationships. Journal of Marketing, 61(2), K., 2002, Principles of Service Marketing and
3551. Management, Prentice Hall Inc., Upper Saddle
[12] Dutka, Alan, (1994). AMA Hand Book for River, New Jersey.
Customer Satisfaction, NTC Bussiness Book, [29] Malhotra, N. (2004). Riset penelitian:
Lincolnwood, Illinois. Pendekatan terapan. (Ed.4). Jakarta: PT. Indeks
[13] Evans, K.R., dan Cowles, D., 1990, Kelompok Gramedia.
Relationship Quality in Service Selling: An [30] Malhotra, Naresh K., 2005, Riset Pemasaran
interpersonal Influence Perspective, Journal of Pendekatan Terapan, Jakarta: PT. Indeks
Marketing, Vol 54, July: 68-81. Kelompok Gramedia.
[14] Fandy Tjiptono, 2004, Pemasaran Jasa, Bayu [31] Maruf, Hendri. (2006). Pemasaran Ritel.
Media Malang. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jurnal Strategi Pemasaran Vol. 2, No. 1, (2014) 1-10 10

[32] Maxwell. (2012) The Impact of Brands on


Consumer Purchase Intentions. Asian Journal of
Business Management

[33] Mayer, R.C., Davis, J.H., dan Schoorman, F.


D., 1995, An Integratif Model of Organizational
Trust, Academy of Management Review, Vol
30, no 3: 709-734.
[34] McKnight et al., 2002. The Impact of Initial
Consumer Trust on Intention to Transact with a
Website: A Trusting Building Model. Jurnal
sistem strategi informasi 11
[35] Morgan, R.M., dan Hunt, S.D., 1994, The
Commitment-Trust Theory of Relationship
Marketing, Journal of Marketing, Vol. 58, July:
20-38
[36] Morling, Miriam S dan Strannegard, L., 2004,
Silence of the Brands, European Journal of
Marketing, Vol. 38, No. 1 / 2: 224-238.
[37] Mowen, John C., and Minor, M. (2002).
Perilaku konsumen. Trans.( Lina Salim).
Jakarta: Erlangga.
[38] Plank, E.R., Reid, D.A dan Pullins, E.B., 1999,
Perceived Trust in Business-to-Business Sales:
A New Measure, Journal of Personal Selling &
Sales Management, Volume XIX, Number 3,
Summer: 61-71.
[39] Rangkuti. (2006). Measuring Customer
Satisfaction,(Teknik Mengukur dan Strategy
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan), serta
Analisis PLN JP,Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
[40] Rusdin. 2007. Teori, Masalah, dan Kebijakan
dalam Praktik. Bandung: Alfabeta.
[41] Schiffman dan Kanuk., 2000, Consumer
Behavior, 10th Edition, NJ: Prentice Hall.
[42] Stanton, William J. (1995). Fundamentals of
marketing, fourteenth edition, Mc. Graw Hill,
Kogakusha, Ltd., Tokyo.
[43] Sugiyono. 2002. Metode Penelitian
Administrasi. Bandung: Alfabeta.
[44] Sugiyono, (2008). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Penerbit.
Alfabeta. Bandung
[45] Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis.
Bandung : Alfabeta.
[46]Yunus, 2006, Membangun Kepercayaan, 12,
10, 2010, http://www.gsn-soeki.com/wouw,

Anda mungkin juga menyukai