Anda di halaman 1dari 27

PENGARUH HARGA DAN PROMOSI TERHADAP MINAT BELI

KONSUMEN DI PARAMA COFFEE BROMO

Dibuat Oleh :

Lina Widiastuti

INSTITUT PARIWISATA DAN BISNIS INTERNASIONAL

D4 MANAJEMEN PERHOTELAN

2023/2024
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL ............................................................................................................... 3
BAB 1 ................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................ 4
1.1. Latar Belakang ........................................................................................................ 4
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................... 5
1.3. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 6
1.4. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 6
BAB II .................................................................................................................................. 7
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................ 7
2.1 Tinjauan Pustaka ..................................................................................................... 7
2.1.1 Promosi ........................................................................................................... 8
2.1.2 Harga ............................................................................................................... 9
2.1.3 Minat Beli Konsumen .................................................................................... 11
2.2 Kerangka Berpikir ................................................................................................. 12
BAB III ............................................................................................................................... 14
METODE PENELITIAN .................................................................................................... 14
3.1 Metode Penelitian ................................................................................................. 14
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................................. 14
3.3 Jenis dan Sumber Data .......................................................................................... 15
3.4 Populasi dan Sampel ............................................................................................. 16
3.5 Instrumen Penelitian ............................................................................................. 17
3.6 Operasional Variabel ............................................................................................. 17
3.7 Teknik Pengumpulan Data .................................................................................... 19
3.8 Teknik Penyajian Hasil Data Analisis.................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 27
DAFTAR TABEL

TABEL .............................................................................................................................. 18
3.1. Operasional variabel pada penelitian Parama Coffee Bromo.................................. 18
3.2. Ketentuan Instrumen Penelitian ............................................................................. 20
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada era globalisasi seperti saat ini, usaha Mikro Kecil dan Menengah atau yang biasa

disebut dengan UMKM merupakan kegiatan usaha yang mampu meperluas lapangan

kerja dan memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat, serta dapat

berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat,

mendorong pertumbuhan ekonomi, dan berperan dalam mewujudkan stabilitas

nasional. Semakin pesatnya perkembangan di indonesia banyak industri yang bergerak

di bidang makanan berdampak pada adanya persaingan. Setiap restoran tentunya harus

mempunyai strategi yang tepat supaya produk yang dijualnya mampu bersaing

terhadap kompetitor yang lain.

Menikmati secangkir kopi kini telah menjadi bagian dari gaya hidup bagi anak-

anak generasi millenial dan masyarakat perkotaan. Bukan sekedar minuman

penghilang rasa kantuk, hal ini tercermin dari menjamurnya warung yang menjual

minuman dari seduhan bubuk kopi biasa, sehingga semakin bertambahnya tahun

penjual minuman kopi lokal kini ada di mana – mana, mulai dari pinggir - pinggir jalan,

kawasan perbelanjaan hingga ke mall dan coffee shop itu sendiri. Coffee shop selalu

menjadi tempat favorit mereka yang tidak hanya sekedar membeli tetapi untuk

bersantai dan berkumpul bersama teman – teman. Kehadiran coffee shop juga menjadi

tempat berkumpulnya rekan kerja maupun untuk pertemuan bisnis.

Parama Coffee Bromo sebetulnya memiliki tatanan ruang yang baik serta luas

lokasi yang memadai untuk menyuguhkan suasana alam yang mampu menarik

konsumen untuk datang. Terdapat beberapa kekurangan yang dimiliki Parama Coffee
Bromo berdasarkan keluhan konsumen yaitu harga yang ditawarkan dan produk yang

diterima konsumen tidak sebanding dengan promosi yang bagus dan cepat menarik

pelanggan, tetapi produk yang dipromosikan tidak sebanding dengan produk yang

disajikan. Selain itu lokasi Parama Coffee Bromo berada di dekat tikungan sehingga

sulit untuk mengetahui lokasinya, tetapi memiliki area parkir yang luas. Hal itu

membuat konsumen harus berhati-hati saat akses keluar masuk café. Berdasarkan hal

tersebut, banyak faktor yang perlu diperhatikan oleh perusahaan dalam menjalankan

usaha, diantaranya yaitu faktor harga, store atmosphere, kepuasan konsumen, dan

minat beli ulang yang diberikan perusahaan kepada konsumen atau pelanggan harus

ditinjau. Berdasarkan hal tersebut, banyak faktor yang perlu diperhatikan oleh

perusahaan dalam menjalankan usaha, diantaranya yaitu faktor harga, store

atmosphere, kepuasan konsumen, dan minat beli ulang yang diberikan perusahaan

kepada pelanggan harus ditinjau. Menurut M. Hidayat (2020) harga dan store

atmosphere dapat berpengaruh terhadap kepuasan konsumen, jika harga yang

diberikan kepada konsumen sesuai dengan harapan konsumen dan dapat menyuguhkan

store atmosphere yang nyaman, maka konsumen dapat merasa puas.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh harga terhadap minat beli konsumen di Parama Coffee

Bromo?

2. Bagaimana pengaruh promosi terhadap minat beli konsumen di Parama Coffee

Bromo?

3. Bagaimana pengaruh lokasi terhadap minat beli konsumen di Parama Coffee

Bromo?
1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan yang mencapai hasil yang diinginkan dan terlaksana

dengan baik dan terarah. Berikut adapun tujuan yang hendak dicapai antara lain;

1. Untuk mengetahui pengaruh harga terhadap minat beli konsumen

2. Untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap minat beli konsumen

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut;

1.4.1. Bagi Mahasiswa

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah mahasiswa

menjadikan penelitian ini sebagai sarana belajar untuk kedepannya

dengan membandingkan dari beberapa variabel

1.4.2. Bagi Institur Pariwisata dan Bisnis Internasional

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai kontribusi dalam

menanamkan minat dan motivasi mahasiswa sehingga dapat

meningkatkan kualitas belajar mahasiswa.

1.4.3. Bagi Parama Coffee Bromo

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi yang berguna

tentang bagaimana agar minat beli konsumen secara berulang- ukang

apat tercapai dengan baik.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

Berdasarkan penelitian terdahulu, penelitian yang pertama dilakukan oleh

Hartina Simatupang dan Nur’ain Harahap (2022) yang berjudul “ Pengaruh Harga dan

Promosi terhadap Minat Beli Jeans UNIQLO di Deli Park Mall Medan. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara harga dan promosi terhadap

pembelian minat. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis deskriptif dan

kuantitatif dengan sampel sebanyak 100 orang konsumen yang berbelanja Uniqlo Jeans

di Deli Park Mall Medan. Penelitian ini dilakukan oleh menyebarkan kuesioner kepada

konsumen Uniqlo Jeans di Deli Park Medan. Hasilnya menunjukkan bahwaharga dan

promosi berpengaruh terhadap minat beli Uniqlo Jeans di Deli Park Mall Medan

ditunjukkan dengan hasil regresi berganda Y = 7,733+ 0,420X1 + 0,375X2 + e. Dalam

hasil dari uji parsial (uji t) harga terhadap minat beli diperoleh nilai thitung =

4,133>1,66 dan nilai uji parsial (uji-t) kenaikan pangkat diperoleh nilai thitung =

4,083>1,66, hal ini menunjukkan bahwa secara parsial harga dan promosi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap minat beli Uniqlo Jeans di Deli Park Mall Medan, selain

itu hasil uji F diperoleh Fhitung>Ftabel (98,767>3,090) dengan tingkat probabilitas

(0,01<0,05). Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,671 artinya harga dan promosi

dapat meningkatkan minat beli Uniqlo Jeans di Deli Park Mall Medan sebesar 67,1%

dan sisanya sebesar 32,9% dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian.

Penelitian kedua di lakukan oleh Octavianus Calvin, Maria Josephine Tyra.

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh harga dan promosi penjualan

Shopeefood terhadap minat beli konsumen di Kota Palembang. Populasinya adalah

masyarakat Palembang yang mengetahui layanan pesan antar makanan Shopeefood.


Purposive sampling digunakan sebagai teknik pengambilan sampel. Teknik

analisis data menggunakan uji validitas, dan reliabilitas, uji asumsi klasik, serta analisis

regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga dan promosi

penjualan Shopeefood memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli

konsumen di Kota Palembang.

2.1.1 Promosi

Menurut Alma dalam Latief (2018), promosi ialah aktivitas

komunikasi pemasaran, dimana dilakukan penyebaran informasi untuk

mempengaruhi dan mengingatkan calon konsumen mengenai

perusahaan serta produknya agar calon konsumen dapat menerima

informasi, membeli serta loyal pada produk yang ditawarkan. Jika dalam

promosi tersebut dapat menarik perhatian para konsumen sebanyak-

banyaknya untuk memilih produk yang ditawarkan pada suatu

perusahan, maka dapat disebut sebagai suatu promosi yag sangat baik.

Secara umum promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau

menawarkan produk atau jasa dengan tujuan menarik calon konsumen

untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dengan adanya promosi,

produsen atau distributor mengharapkan kenaikannya angka penjualan.

Menurut Kotler dan Keller dalam Simamora 2018, promosi adalah

segala bentuk komunikasi yang digunakan untuk menginformasikan (to

inform), membujuk (to persuade), dan mengingatkan (to remind) pasar

sasaran tentang produk yang dihasilkan organisasi, individu ataupun

rumah tangga.

Adapun fungsi dari promosi menurut Musfar (2020) ialah;


1. Menemukan dan menangkap perhatian pembeli potensial, yang

merukapan titik awal dari proses pengambilan keputusan ketika

membeli suatu produk atau jasa dan kebutuhan yang dapat

menarik perhatian pembeli potensial.

2. Menaikkan dan meningkatkan minat pembeli potensial.

Perhatian yang sudah diberikan oleh seseorang dapat dilanjutkan

di kemudian hari yang dapat menciptakan minat dari fungsi

utama dari promosi.

3. Berkembangnya rasa ingin tahu pembeli potensial yang

memiliki minat terhadap produk yang ditawarkan. Jika

seseorang tertarik pada sesuatu, maka ada keinginan untuk

memilikinya, yang dimana keninginan memiliki itu bisa

meningkat dan keputusan pembelian berlanjut.

2.1.2 Harga

Menurut Philip Kotler, harga adalah elemen pemasaran campuran

yang paling mudah untuk mengatur keistimewaan produk. Harga juga

mengkomunikasikan pada pasar penempatan nilai produk atau merek

yang dimaksud suatu perusahaan (Philip Kotler & Kevin Lane Keller,

2009). Sedangkan menurut Lili Adi Wibowo dan Donni Juni priansa

harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan pelanggan dengan manfaat

memiliki atau menggunakan produk yang nilainya ditetapkan oleh

pembeli dan penjual yang melalui tawar-menawar atau ditetapkan oleh

penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli. (Priansa,

2017) Harga yang ditetapkan harus menutup semua biaya yang telah

dikeluarkan untuk produksi ditambah besar keuntungan yang diinginkan.


Dengan demikian, penentuan harga menjadi salah satu aspek penting

dalam kegiatan marketing mix. Penentuan harga sangat penting dengan

produk yang ditawarkan kepada konsumen yang nantinya produk

tersebut akan laku atau tidak dusen. Harga juga menjadi pertimbangan

konsumen untuk membeli, sehingga perlu pertimbangan khusus untuk

menentukan harga tersebut. Harga sering disebut sebagai sejumlah nilai

yang ditukarkan pelanggan dengan manfaat memiliki atau

menggunakan produk yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual

yang melalui tawar-menawar atau ditetapkan oleh penjual untuk satu

harga yang sama terhadap semua pembeli. Indikator untuk variabel

harga sebagai berikut ;

1. Harga terjangkau oleh kemampuan daya beli konsumen.

2. Kesesuaian harga dan kualitas.

3. Harga memiliki daya saing dengan produk lain yang sejenis.

Menurut Tjiptono dalam (M. A. Nasution, 2019) faktor-faktor yang

mempengaruhi harga dibagi menjadi dua, yaitu ;

1. Faktor Internal

a) Tujuan pemasaran perusahaan

b) Strategi bauran pemasaran

c) Biaya

d) Organisasi

Faktor Eksternal

a) Sifat pasar dan permintaan

b) Persaingan

c) Unsur-unsur lingkungan eksternal lainnya.


2.1.3 Minat Beli Konsumen

Pada dasarnya kebutuhan dan keinginan seseorang tidak mudah

untuk diketahui. Untuk menarik dan menumbuhkan minat beli dari

konsumen, maka terlebih dahulu para pemasar harus memahami

bagaimana konsumen tersebut menentukan keputusannya untuk

membeli. Menurut Dewi dan Nuryati (2014:56) mengemukakan bahwa

“Minat beli merupakan bagian dari komponen perilaku konsumen dalam

sikap mengkonsumsi, kecenderungan responden untuk bertindak

sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan”.

Berdasarkan beberapa definisi diatas, bahwa minat beli adalah suatu

tindakan sebelum melakukan proses keputusan pembelian terhadap

suatu produk barang atau jasa yang diukur dengan tingkat kemungkinan

konsumen melakukan pembelian. Dari pengertian di atas adapun

indicator-indikator minat beli konsumen tersebut. Menurut Ferdinand

(2014:189), minat beli dapat diidentifikasikan melalui indikator –

indikator sebagai berikut;

1. Minat transaksional, kecenderungan seseorang untuk membeli,

produk. Minat ini dapat diartikan keinginan seseorang untuk segera

membeli/memiliki suatu produk.

2. Minat referensial, kecenderungan seseorang untuk mereferensikan

produk kepada orang lain.

3. Minat preferensial, minat yang menggambarkan perilaku seseorang

yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut. Preferensi


bahwa produk tertentu itulah yang sedang diinginkan dan seseorang

tersebut berhak untuk mengabaikan pilihan yang lain.

4. Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang

yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya

dan mencari informasi untuk mendukung sifatsifat positif dari

produk tersebut.

2.1 Kerangka Berpikir

Harga

X1

Minat Beli Konsumen

X1

Promosi

X2

Keterangan :

X1 = Harga

X2 = Promosi

Y = Minat Beli Konsumen

Dari gambar kerangka berpikir yang telah di paparkan diatas, harga dan

promosi merupakan variable bebas sedangkan variable terikat adalah minat beli

konsumen. Dapat di jelaskan bahwa harga, promosi dan minat beli konsumen

memiliki hubungan yang saling terkait. Apabila harga dan promosi sesuai
dengan produk yang dihidangkan dan promosikan maka para konsumen akan

sangat senang.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan judul “Pengaruh Harga dan

Promosi terhadap Minat Beli Konsumen” yang peneliti lakukan adalah menggunakan

metode deskriptif dengan pendekatan kuantitaif. Metode deskriptif ini menggunakan

Teknik pengumpulan data untuk menguji hipotesis atau dengan menjawab pertanyaan

tentang pendatan orang atas sebuah topik.

Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang didasarkan pada analisis data

dalam bentuk angka untuk menjelaskan, mengontrol dan memprediksi suatu fenomena

dalam suatu tempat, serta di olah dengan menggunakan metode statistic.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Coffee Parama Bromo yang berada di Jawa Timur

tepatnya di Jl. Raya Bromo, Cemaralawang, Ngadisari, Kec. Sukapura,

Kab.probolinggo Jawa Timur, Email : parramacoffeebromo@gmail.com. Penelitian ini

dilaksanakan mulai 20 Desember 2022 sampai 20 Juni 2022.

Gambar 3.2
3.3 Jenis dan Sumber Data

3.3.1 Jenis Data

Jenis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data

kuantitatif. Menurut Sugiyono (2018;13) data kuantitatif adalah metode

penelitian yang berlandaskan data konkrit , data yang berupa angka yang

akan di ukur dengan menggunakan statistik sebagai uji perhitungan yang

berkaitan dengan masalah yang di teliti.

3.3.2 Sumber Data

Sumber Data yang digunakan untuk mengumpulkan data dan

informasi yang diperoleh dalam penelitian ini, penulis menggunakan:

a. Data primer

Menurut Sugiyono (2018:456) Data primer yaitu sumber

data yang langsung memberikan data kepada pengumpul

data. Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari

sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan.

b. Data Sekunder

Dalam hal ini yang berkaitan dengan variabel-variabel

Menurut Sugiyono (2018:456) data sekunder yaitu sumber

data yang tidak langsung memberikan data kepada

pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat

dokumen. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data

sekunder adalah sesuai dengan Undang-Undang

Ketenagakerjaan, buku, jurnal, artikel yang berkaitan dengan

topik penelitian mengenai sistem pengendalian internal atas


sistem dan prosedur penggajian dalam usaha mendukung

efisiensi biaya tenaga kerja penelitian.

3.4 Populasi dan Sampel

3.3.3 Populasi

Menurut Sugiyono (2019:126) populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas: objek / subjek yang mempunyai kuantitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini

yaitu seluruh konsumen baik itu lokal maupun manca negara yang

datang ke Parama Coffee Bromo dengan tujuan membeli produk yang

dijual

3.3.4 Sampel

Sampel menurut Sugiyono, (2016:118) sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dipunyai oleh populasi tersebut. Menurut

Sugiyono, (2017:81) sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi sumber

data dalam penelitian, dimana populasi merupakan bagian dari jumlah

karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

Teknik sampling menurut Sugiyono, (2016:81) ialah teknik

pengambilan sampel, untuk menentukan sampel yang akan digunakan. Pada

penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan berdasarkan

populasi, dengan cara menggunakan Non-probability Sampling dengan

metode purposive sampling dimana teknik dalam pengambilan sampel ini

memiliki pertimbangan-pertimbangan yang sudah ditentukan kepada

responden.
3.5 Instrumen Penelitian

Menurut Sugiono (2013), instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan

untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Sedangkan menurut

Purwanto (2018), instrumen penelitian pada dasarnya alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data dalam penelitian. Pada dasarnya penelitian dibuat sesuai dengan

tujuan teori dan pengukuran dari isi penelitian itu sehingga instrument penelitian dapat

ditentukan. Adapun sumber daya yang digunakan dalam penelitian ini;

1. Google Form

Dalam pengumpulan data peneliti dapat mengambil informasi tentang

masalah penelitian dengan cara menyebar kuesioner melalui handphone dan

media sosial.

2. Riset Lapangan

Penelitian di lakukan untuk mendapatkan data secara langsung dari para

konsumen Parama Coffee Bromo dengan cara berikut;

a. Observasi

Pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan langsung

terhadap objek penelitian

b. Kuesioner

Kuesioner merupakan Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara menyebar yang berisi beberapa pertanyaan tertulis kepada para

responden atau konsumen Parama Coffee Bromo. Peneliti

menggunakan angket skala model Likert yang memiliki lima alternatif

jawaban, yaitu sebagai berikut:

3.6 Operasional Variabel


Variabel merupakan suatu nilai dari orang atau responden. Operasional variabel

sendiri mengenai variabel-variabel penelitian dan indikator yang digunakan untuk

mengukur suatu variable. Penelitian ini memiliki variabel bebas dan variabel terikat.

Menurut (Sugiyono, 2019: 69) variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi

perubahan dari variabel terikat. Sementara itu, variabel terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi oleh variabel bebas. Berikut adalah operasional variabel pada penelitian

ini;

Tabel 3.1

No Variabel Definisi Indikator

Menurut Kotler dan Keller

Harga adalah suatu nilai tukar yang (2016) indikator harga

bisa disamakan dengan uang untuk adalah : • Harga produk

manfaat yang diperoleh dari suatu terjangkau untuk dibeli •


Harga
1 barang atau jasa bagi seseorang atau Harga lebih murah
(X1)
kelompok pada waktu tertentu dan dibandingkan produk

tempat tertentu (Susilo dan Harini, competitor • Harga sesuai

2018). dengan manfaat yang

diterima

Promosi adalah sejenis komunikasi Menurut Kotler dan Keller

yang memberikan penjelasan dan (2016) yang merupakan

meyakinkan calon konsumen indikator promosi adalah : •


Promosi
2 mengenai barang dan jasa dengan Mudah ditemukan • Mudah
(X2)
tujuan untuk memperoleh perhatian, dimengerti • Informasi

mendidik, mengingatkan, dan lengkap • Gambar dalam

meyakinkan calon konsumen. promosi mewakili produk •


Mudah dikenal • Brand

mudah diingat

Minat beli konsumen adalah


Menurut Auliya (2017)
kecenderungan konsumen untuk
indikator yang bisa
membeli suatu merek dan
Minat Beli menandakan seseorang
mengambil tindakan yang
3 Konsumen telah memiliki minat
berhubungan dengan pembelian
(Y) untuk membeli antara
yang diukur dengan tingkat
lain : • Attention • Interest
kemungkinan konsumen melakukan
• Desire • Action
pembelian (Widiastuti,2017)

Tabel 3.2

Ketentuan Instrumen Penelitian

No Jawaban Skor

1 Saangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

3.7 Teknik Pengumpulan Data

3.3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas


Adapun teknik analisis data dengan mengolah data melalui Statistik SPSS

dengan beberapa analisis yang harus dilakukan yaitu;

a. Uji Validitas

Uji Validitasdigunakan untuk menguji sah atau tidaknya suatu kuesioner.

Suatu kuesioner dikatakan sah jika pertanyaan pada kuesioner mampu

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali,

2021). Validitas ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana instrumen

mencakup seluruh kawasan isi objek yang hendak diukur. Apabila

signifikansi korelasi antara item butir skor dengan total skor > 0,30 maka

item dinyatakan valid .

b. Uji Reliabilitas

Suatu alat ukur apabila dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama,

dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat ukur

tersebut relibel. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban

seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke

waktu (Ghozali, 2021). Untuk mengukur reliabilitas digunakan uji statistik

Cronbach Alpha (α). Instrumen penelitian dapat dikatakan handal dan

reliabel apabila nilai Chonbach Alpha lebih besar dari 0,70 menurut

Nunnaly pada (Ghozali, 2021)

3.3.6 Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi Klasik Berganda digunakan sebagai syarat dalam menggunakan

moedel regresi agar hasil regresi yang diperoleh merupakan estimasi yang tepat.

Berikut beberapa uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian

a. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2018), uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah

masing-masing variable berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas

merupakan uji yang dilakukan sebagai prasyarat untuk melakukan analisis

data, yang dimana uji normalitas ini dilakukan sebelum data diolah

berdasarkan model penelitian yang diajukan. Uji normalitas ini bertujuan

untuk mendeteksi distribusi data dalam satu variable yang akan digunakan

dalam penelitian. Data baik dan layak untuk membuktikan penelitian

tersebut adalah data distribusi normal. Uji normalitas yang akan digunakan

adalah uji Kolmogrov-Smirnov. Dasar pengambilan kebutusan pada uji

normalitas adalah; jika nilai Sig. < 0,05 maka data dikatakan berdistribusi

tidak normal dan jika nilai Sig. > 0,05 maka data dapat dikatakan

berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2018) Uji Multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui

apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable

independent. Pada model regresi yang baok seharusya tidak terjadi korelasi

diantara variabel independent. Adapun kriteria pngambilan keputusan yang

digunakan, apabila nilai Tolerance > 0,10 dan nilai Variance Inflation

Factor (VIF) < 10, dengan cara melihat hasil uji statistic pada software

SPSS

c. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2018:137) uji heteroskedastisitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians

dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Apabila varians dari

residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut


homoskedastisitas dan apabila berbeda disebut heteroskedastisitas. Model

yang baik adalah model yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk

menguji ada atau tidaknya heteroskedastisitas digunakan uji Glejser, yaitu

meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Tidak terjadi

heteroskedasitas apabila nilai signifikansinya>0,05. Sebaliknya, terjadi

heteroskedasitas apabila nilai signifikansinya

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2018:111).

Autokorelasi terjadi karena observasi yang berurutan sepanjang waktu

berkaitan satu sama lainnya. Uji autokorelasi dilakukan dengan metode

Durbin Watson (DW). Menurut Ghozali (2018:112) dasar penentuan ada

atau tidaknya kasus autokorelasi didasari oleh kaidah berikut:

1. 0 < d < dl = ada autokorelasi positif

2. dl ≤ d ≤ du = tidak ada autokorelasi positif

3. 4 – dl < d < 4 = ada autokorelasi negative

4. 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl = tidak ada autokorelasi negative

5. du < d < 4 – du = tidak ada autokorelasi positif atau negatif.

3.3.7 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda merupakan analisis untuk mengetahui pengaruh

variabel bebas (independen) yang jumlahnya lebih dari satu terhadap satu variabel

terikat (dependen). Model analisis regresi linear berganda digunakan untuk

menjelaskan hubungan dan seberapa besar pengaruh variabel-variabel bebas


(independen) terhadap variabel terikat (dependen) (Ghozali, 2018:95). Persamaan

regresi linear berganda adalah sebagai berikut:

Y = a+b1X1+b2X2+e

Keterangan:

- Y = ETR

- a = Konstanta

- b1 = Koefisien Regresi X1

- b2 = Koefisien Regresi X2

- X1 = Harga

- X2 = Promosi

- e = Standard Error

3.3.8 Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R²)

Koefisien determinasi (adjusted R²) mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam

menerangkan variasi variabel dependen dengan nilai antara nol sampai satu (0<R²< 1).

Nilai adjusted R² yang kecil berarti kemampuan variabelvariabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu

menunjukkan bahwa variabel-variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali,

2018:97).

3.3.9 Uji F (Uji Simultan)

Menurut (Ghozali, 2021), uji F digunakan pada dasarnya menunjukkan apakah

semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.

Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut:

a. Derajat kepercayaan = 5%

b. Derajat keabsahan f tabel (a, k, n-k-1)


A = 0,05 K = jumlah variabel bebas

N = jumlah sample

c. Menentukan kriteria pengujian:

H0 ditolak apabila F hitung > F Tabel

Ha ditolak apabila F hitung < F Tabel

Jadi:

a. Apabila Fhitung < Ftabel makan H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak

ada pengaruh secara simultan.

b. Apabila Fhitung> Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada

pengaruh secara simultan.

3.3.10 Uji t (test)

Uji statistik t dilakukan untuk dapat mengetahui pengaruh masingmasing variabel

independen pada variabel dependen (Ghozali, 2018:98). Pengujian ini dilakukan

dengan kriteria apabila nilai signifikansi 0,05 maka hipotesis ditolak.

Menurut (Ghozali, 2021), uji t dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh

variabel-variabel independen (X) secara parsial dalam mempengaruhi variabel

dependennya (Y), dalam hal ini seberapa beban kerja dan lingkungan kerja

mempengaruhi kinerja karyawan.

Adapun Langkah penyajian sebagai berikut;

a. Menentukan Ho dan Ha

Ho1 : β1= 0, berarti tidak ada pengaruh antara beban kerja dengan kinerja

karyawan.

Ha1 : β1= 0, berarti ada pengaruh antara beban kerja dengan kinerja

karyawan.
Ho2 : β2= 0, berarti tidak ada pengaruh antara lingkungan kerja dengan

kinerja karyawan.

Ha2 : β2= 0, berarti ada pengaruh antara lingkungan kerja dengan kinerja

karyawan.

b. Level of Significant

Menurut (Algifari, 2013), untuk mengetahui kemampuan variabel dependen

berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel independennya digunakan

uji t. Uji t merupakan suatu prosedur yang hasil sampelnya dapat digunakan

untuk verifikasi kebenaran atau kesalahan hipotesis (Ha). Keputusan untuk

menerima atau menolak hipotesis (Ha) dibuat berdasarkan nilai uji statistik

yang diperoleh dari data. Uji t yaitu menguji apakah variabel bebas

mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai variabel terikat dengan

rumusan hipotesis sebagai berikut: Ho: b1 = b2 = b3 = 0, artinya tidak

terdapat pengaruh dari variabel bebas (X) erhadap variabel terikat (Y). Ha:

b1 ≠ b2 ≠ b3 = 0, artinya terdapat pengaruh dari variabel bebas (X) terhadap

variabel terikat (Y). Kriteria pengambilan keputusan dengan menggunakan

alpha 5% dan derajat keabsahan (n-k) kemudian dibandingkan dengan t

hitung.

Ho ditolak jika t hitung ≥ t tabel pada α = 5%

Ha ditolak jika t hitung ≤ t tabel pada α = 5%

3.8 Teknik Penyajian Hasil Data Analisis

Hasil dari analisis data disajikan dalam bentuk kaidah-kaidah yang berkaitan

dengan dengan statistik data maka akan di kaitkan dengan berupa kalimat-kalimat yang

kemudian di lengkapi dengan pemberian kata agar lebih rinci. Dalam penyampaikan

hasil analisis data ini bersifat formal dan informal. Metode formal adalah perumusan
dengan menggunakan tanda atau lambing-lambang, sedangkan informal adalah

perumusan dengan kata-kata biasa (Sudaryanto, 1993:145)


DAFTAR PUSTAKA

Bagus Rachmatri Landaru, E. D. (2023). Pengaruh Produk dan Harga terhadap Minat Beli Konsumen
CV Pesona Elok Wiyung Surabaya : Studi Kasus pada Konsumen Ms Glow by Elok Nabila
Distributor Resmi Pusat. Reslaj Religion Education Social Laa Roiba Journal, V, 498-513.
Kevin Klifford Radja Tumoggor, P. E. (2022). Pengaruh Promosi terhadap Minat Beli Konsumen di
Alfamart Braga, Jalan Braga No.66 Kota Bandung. Bandung.
Octavianus Calvin, M. J. (2022). Pengaruh Harga Dan Promosi Penjualan Shopee Food Terhadap
Minat Beli Konsumen di Kota Palembang. forum bisnis dan kewirausahaan, 47-58.

Bagus Rachmatri Landaru, E. D. (2023). Pengaruh Produk dan Harga terhadap Minat Beli Konsumen
CV Pesona Elok Wiyung Surabaya : Studi Kasus pada Konsumen Ms Glow by Elok Nabila
Distributor Resmi Pusat. Reslaj Religion Education Social Laa Roiba Journal, V, 498-513.
Christian, H. F. (2019). PENGARUH HARGA DAN PROMOSI TERHADAP MINAT BELI
PRODUK HUNGTATA. Manajemen dan Start-Up Bisnis, 230-239.
Glorya Priscilla Maino, J. .. (2022). PENGARUH INOVASI PRODUK, PERSEPSI HARGA DAN
PROMOSI TERHADAP MINAT BELI PADA VEREL BAKERY AND COFFEE. EMBA,
184-190.
Kevin Klifford Radja Tumoggor, P. E. (2022). Pengaruh Promosi terhadap Minat Beli Konsumen di
Alfamart Braga, Jalan Braga No.66 Kota Bandung. Bandung.
Octavianus Calvin, M. J. (2022). Pengaruh Harga Dan Promosi Penjualan Shopee Food Terhadap
Minat Beli Konsumen di Kota Palembang. forum bisnis dan kewirausahaan, 47-58.

Anda mungkin juga menyukai