Anda di halaman 1dari 3

Tugas Essay Kelompok 26. M.

Hoesni Thamrin

MOHAMMAD HOESNI THAMRIN


A. MASA MUDA

Thamrin lahir di Weltevreden, Batavia (sekarang Jakarta), Hindia Belanda, pada


16 Februari 1894. Ayahnya adalah seorang Belanda dan ibunya orang Betawi. Sejak kecil
ia dirawat oleh pamannya dari pihak ibu karena ayahnya meninggal, sehingga ia tidak
menyandang nama Belanda. Sementara itu kakeknya, Ort, seorang Inggris, merupakan
pemilik hotel di bilangan Petojo, menikah dengan seorang Betawi yang bernama Noeraini.

Ayahnya, Tabri Thamrin, adalah seorang wedana di bawah gubernur jenderal


Johan Cornelis van der Wijck. Setelah lulus dari Gymnasium Koning Willem III School
te Batavia, Thamrin mengambil beberapa jabatan sebelum bekerja di perusahaan
perkapalan Koninklijke Paketvaart-Maatschappij.

Munculnya Muhammad Husni Thamrin sebagai tokoh pergerakan yang berkaliber


Nasional tidaklah mudah. Untuk mencapai tingkat itu ia memulai dari bawah, dari tingkat
lokal. Dia memulai geraknya sebagai seorang tokoh (lokal) Betawi. Muhammad Hoesni
Thamrin sejak muda telah memikirkan nasib masyarakat Betawi yang sehari - hari
dilihatnya. Sebagai anak wedana, dia tidaklah terpisah dari rakyat jelata, malah dia sangat
dekat dengan mereka. Kelincahannya sebagai pemimpin telah menampak sejak masih usia
remaja.

B. RIWAYAT PENDIDIKAN

Beliau pernah belajar di Gymnasium Koning Willem III School te Batavia.


Sekolah ini berada di jalan salemba raya 28A, Jakarta pusat dari segi kepemilikan sekolah
ini termasuk kategori Gouvermenets HBS atau Openbare HBS dalam pengertian bahwa
HBS tersebut di selenggarakan dan dimiliki oleh pemerintah dan berstatus sekolah
negeri.setelah lulus dari sekolah ini beliau mengambil beberapa jabatan dengan bekerja di
perusahaan perkapalan, dan kininklijke paketvaart.

C. KARIER MOHAMMAD HOESNI THAMRIN

Pada tahun 1929 telah terjadi suatu insiden di Gemeenteraad, yaitu menyangkut
pengisiari lowongan jabatan wakil wali kota Betawi (Batavia). Tindakan pemerintah
kolonial ketika itu memang sangat tidak bijaksana, dianggap sangat tidak bijaksana
dikarenakan lowongan jabatan itu diberikan kepada orang Belanda yang jelas-jelas kurang
berpengalaman dalam bidang tersebut Tindakan pemerintah ini mendapat reaksi keras dari
fraksi nasional untuk mencapai tujuannya. Sampai mereka melakukan langkah
pemogokan, ternyata usaha mereka berhasil dan pada akhirnya Muhammad Husni
Thamrin diangkat sebagai wakil wali kota Batavia.

Pada 1927 sebelum kejadian di atas, Muhammad Husni Thamrin memang telah
melangkahkan kakinya ke medan perjuangan yang lebih berat Di tahun ini juga beliau
ditunjuk menjadi anggota Volksraad atau Dewan Rakyat, karena kursi Volksaard
dinyatakan kosong oleh Gubernur Jendral. Alasan dia dipilih adalah karena dia dianggap
pantas menduduki kedudukan ini, mengingat pengalamannya pernah menjadi anggota
Gemeenteraad. Pada saat beliau diangkat sebagai anggota Volksraad, Hindia Belanda
mengalami perubahan atas sikap pemerintahan kolonial yang keras, lebih bertangan besi.
Hal ini merupakan akibat yang paling buruk yang lahir dari terjadinya pemberontakan
pada tahun 1926 sampai 1927. Tetapi pada saat tahun 1927 itu pula, langkah pergerakan
nasional kita juga mengalami perubahan setelah didirikannya PNI dan munculnya
Ir.Soekarno setelah menjadi pemimpin utamanya.

D. MASA GUGUR MUHAMAD HUSNI THAMRIN

Mohamad Hoesni Thamrin adalah salah satu pahlawan nasional, beliau meninggal pada 11
Januari 1941 di Senen Batavia (Jakarta) pada usia 46 tahun. Sudah 80 tahun pahlawan
nasional ini tutup usia, untuk mengenang jasa-jasanya sebagai pahlawan, namanya telah di
abadikan sebagai nama jalan di Jakarta.

Dalam penjelasan Hering, hal itu bermula ketika adanya rapat Parindra se-Jawa Tengah di
Yogyakarta pada tanggal 28-29 Desember 1940, dalam forum itu Thamrin
menyampaikan, meski belanda menolak kampanye untuk Indonesia berparlemen, beliau
berharap pada peserta lain tetap percaya diri dan tetap memiliki kesadaran persatuan.

“Kita harus percaya bahwa cita-cita kita akan tercapai selama kita terus berjuang dan tidak
putus asa, suatu cita-cita tak pernah tercapai dalam waktu yang singkat, kita hanya dapat
memperjuangkan tujuan kita selangkah demi selangkah.” Kata Thamrin seperti yang
ditulis Hering dalam bukunya.

Setelah pidato itu, kurang dari dua minggu Thamrin meninggal dunia, beliau dituduh anti
belanda dan sebagai agen jepang oleh Dinas Intel Belanda (PID). Intel belanda
menuduhnya pernah meminta agar tulisannya dimuat di dalam surat kabar pemandangan,
isinya kecaman kepada pemerintah Belanda karena lari ke London waktu tentara Germany
menduduki Belanda.

Setelah intel Belanda menggeledah markas surat kabar pemandangan pada 6 Januari 1941,
mereka menemukan alasan untukmenggeledah Thamrin di rumahnya pada malam harinya,
padahal saat itu Thamrin dalam kondisi sakit , kemudian Thamrin diberi status sebagai
tahanan rumah.

Sebagai tahanan rumah , Thamrin tidak bisa ditemui siapapun, termasuk dokter pribadinya
sejak digeledah dinas inteljen Belanda. Meskipun kondisi demam yang menimpa Thamrin
pada saat itu tetapi dokter tidak bisa menemui beliau, baru pada tanggal 10 Januari 1941
atau empat hari setelah digeledah, dokter J.Kayadu bisa menengok untuk mengobatinya.
Sayangnya suntikan dan obat yang diberikan tidak bisa menolong beliau. Pagi hari tanggal
11 Januari 1941 Thamrin meninggal dunia setelah sakit yang ia derita, namun hingga
menjelang akhir hayat itu, perlawanan Thamrin kepada Belanda tidak pernah surut.

Bob Hering menjelaskan , tindakan dan tuduhan dinas inteljen Belanda tidak memiliki
bukti apa-apa, Bob Hering mengutip pandangan ketua Volksraad Mr.jonkman tentang
Thamrin. Bagi Jonkman, Thamrin memiliki orientasi politik jelas tanpa ditutup-tutupi,
menggunakan taktik kerja sama, dan tanpa merahasiakan tujuannya.

Anda mungkin juga menyukai