Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH PENYALAHGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memenuhi Kegiatan Perkuliahan


pada Mata Kuliah Ilmu Komputer Program Studi Diploma Tiga
Keperawatan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
Sembilanbelas November Kolaka

Oleh

MAGFIRA ALYA RAHMADANI


202431034
1B

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
KOLAKA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

Teknologi Informasi merubah sesuatu dengan cepat. Teknologi informasi yang


merupa-kan perpaduan antara teknologi komputer dan telekomunikasi, mengganti
paradigma in-dustrial menjadi paradigma post-industrial yang berarti juga merubah
perilaku lingkunganbisnis atau pebisnis, yang berarti bahwa teknologi informasi
memperoleh kedekatan anta-ra pebisnis dengan pelanggannya, karena ini
mempersingkat jarak dan waktu sehinggaakan mengurangi kesenjangan jarak dan waktu
permintaan konsumen dan pemenuhan ke-butuhannya. Dengan adanya perubahan dalam
lingkungan bisnis ini, akan menyebabkanperubahan dalam bentuk pengambilan
keputusan manajemen yang berarti bahwa strukturorganisasi dengan adanya teknologi
informasi ini menuntut suatu struktur yang cepatterbentuk dan terbentuk kembali
sebagai akibat adanya perubahan yang cepat.
Sejarah perkembangan ekonomi terbagi menjadi tiga era yaitu era
pertanian(agricultural era), era industrial (industrial era), dan era informasi
(information era)(Robert K. Elliot, 1992). Sebelum tahun 8000 sebelum masehi, orang
hidup dari berburu,meramu, memancing, sehingga mereka makan dari apa yang
diperolehnya dan berpin-dah–pindah (nomaden). Kemudian 10.000 tahun sesudahnya
sampai tahun 1650, mulai-lah era yang disebut era pertanian dengan dimulainya hidup
menetap dan menanami lahan
Tekonologi Informasi dan Perkembangannya (Titik Mildawati) pertanian. Mulai
tahun 1650 dimulailah era industrial dengan diketemukannya mesin uapyang membantu
tenaga manusia di pabrik yang merubah bahan mentah menjadi bahan ja-di, pertumbuhan
kota dimana pabrik berada, meluasnya pasar industri. Pada tahun 1955diketemukan
transistor dan instalasi komputer komersial pertama (meskipun komputerpertama
menggunakan vacuum tubes yang menggabungkan komputer dengan semi kon-duktor)
dimulailah era informasi.
Pada era informasi, penggerak sistem bukan manusiaseperti era pertanian atau
mesin dalam era industrial, tetapi informasi.Sistem akuntansi pada era industrial ini
hanya mempertimbangkan kekayaan atauaktiva berwujud, menitik beratkan pada
produk, akuntansi dicatat pada saat terjadinya,dan organisasi yang berbentuk hirarki.
Sedang sistem akuntansi era ketiga adalah menitikberatkan pada perubahan sumber daya
dan proses. Karena manager era informasi harusmerubah bentuk organisasi yang
mempermudah pelaksanaan sumber daya dan proses.Sumber daya dan kewajiban yang
diukur dalam sistem era ketiga harus juga berubah,sehingga sistem akuntansi era ketiga
harus memungkinkan bentuk organisasi yang ber-bentuk jaringan (network) yaitu suatu
bentuk organisasi yang memungkinkan anggotauntuk bergerak cepat, besar dan
akhirnya hilang.
Sumber daya yang menggerakkan per-usahaan era ketiga adalah informasi yang
merupakan asset, seperti juga asset yang lainyaitu penelitian dan pengembangan,
manusia, pengetahuan, data, dan kapasitas untuk ino-vasi. Asset ini tidak terlihat pada
neraca era kedua.Sistem akuntansi era ketiga harus menyajikan informasi pada waktu
yang sebenarnya(real time) dalam bisnis dengan tidak menunggu sampai terjadinya
peristiwa baru kemu-dian mencatatnya. Dalam praktek, banyak perusahaan yang
seluruhnya menggunakankomputer pabrik intergrasian yang merupakan kegiatan
proses kontinyu. Nilai tambahyang luar biasa ini, adalah bisa melihat barang dalam
proses yang ada dalam shoop floor(tempat produksi) per minggu atau per bulan tanap
adanya penghitungan barang secaramanual dan dengan cara menghentikan seluruh
kegiatan.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Penyalagunaan Teknologi Informasi


Sampai saat ini perkembangan ilmu pengetahuan telah menghantarkan masyarakat
menuju babak baru yaitu babak yang memanfaatkan peralatan-peralatan yang merupakan
hasil dari teknologi. Penggunaan tenaga manusia yang semakin hari semakin kecil
volumenya sering kali menyebabkan orang kehilangan pekerjaannya karena tugasnya
telah tergantikan oleh peralatan atau mesin. Sebagai sarana penyampaian informasi dan
komunikasi, komputer bisa dipakai sebagai sarana berinternetan. Lewat internet orang
bisa mencari bermacam-macam informasi dan berkomunikasi.
Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi ini adalah
mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang kesehatan,
hobi, rekreasi, dan rohani. Selain memberikan keuntungan, ternyata peralatan teknologi
informasi dan komunikasi juga memberikan dampak negatif bagi penggunanya. Dampak
negatif tersebut muncul sebagai akibat dari penggunaan yang salah atau tidak
bertanggung jawab dari yang menggunakan.
Tapi, Teknologi Informasi memiliki kekurangan dan dampak negatif yang seing di
salahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. MengutipTurboFuture, berikut
ini dampak negatif dari penggunaan Teknologi Informasi. Keamanan data Teknologi
informasi dan komunikasi bekerja dengan menghimpun sejumlah besar data dan
menyimpannya dalam satu tempat. Ini bisa berupa informasi pribadi mengenai individu
atau organisasi. Keamanan data menjadi isu penting dalam beberapa tahun terakhir. Jika
ceroboh, informasi pribadi bisa jatuh ke tangan orang yang tidak bertanggung jawab.
Jangan pernah berikan data pribadi, apalagi ke situs yang tidak terpercaya. Kehidupan
sosial Teknologi Informasi turut mengatur cara kita bersosialisasi dan berkomunikasi.
Semenjak adanya Teknologi Informasi, kita lebih sering bersosialisasi melalui perangkat
digital daripada melalui kehidupan nyata. Teknologi Informasi membuat kita jadi sangat
mudah untuk mendapatkan konten dalam jenis apa pun, begitu juga untuk menyalin dan
mereproduksinya tanpa izin. Undang-undang hak cipta pun semakin sulit untuk
ditegakkan, karena terlalu banyak orang yang menyebarkan karya orang lainnya dengan
bebas.
Internet tak mengenal batas ruang dan waktu. Penggunanya pun tak perlu
menunjukkan diri maupun identitas aslinya. Dari sisi kejahatan, internet menghadirkan
kesempatan yang amat luas bagi orang-orang yang ingin melakukan kejahatan.
Contohnya saja, pengedar narkoba yang menggunakan dark web untuk berdagang,
bertukar foto, video, dan informasi terlarang lainnya. Data pribadi bisa diperdagangkan
untuk keuntungan pihak-pihak tertentu.

2. Solusi Alternatif
Pemanfaatan internet seharusnya dilakukan secara baik dalam arti tepat guna,
aman sesuai dengan etika, budaya, dan norma yang berlaku. Kominfo sudah menyiapkan
3 (tiga) jurus pendekatan dalam menangani penyalahgunaan Teknilogi Informasi yaitu:
a. Pendekatan Teknologi yaitu upaya melindungi pelajar dari konten dan akses situs
negatif melalui sistem penyaringan konten negatif yaitu Trust Positif, DNS Nawala,
dan Sistem Whitelist Nusantara yang menyediakan rekomendasi situs-situs positif.
b. Pendekatan Hukum, di mana Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektonik,
Pasal 27 sampai dengan Pasal 29 menjelaskan mengenai perbuatan yang dilarang
untuk disebarluaskan karena berisi informasi kesusilaan, perjudian, penghinaan dan
pemerasan berita bohong dan SARA dan ancaman kekerasan serta UU tentang
Pornografi dan UU tentang Hak Cipta.
c. Pendekatan Sosio Kultural, yaitu dengan melalui pelatihan agen perubahan
informatika (internet CAKAP dan Relawan TIK), pembuatan video animasi digital
hero Indonesia, serta melalui penyelenggaraan berbagai kompetisi seperti INAICTA,
AICTA, Duta Internet CAKAP, Kartini Next Generation.
BAB III

PENUTUP

Dari pembahasan mengelai penyalahgunaan teknologi informasi diatasa, dapat


kita ketahui bahwa banyak hal yang dapat disalahgunakan salah satunya yaitu dari sisi
kejahatan, internet menghadirkan kesempatan yang amat luas bagi orang-orang yang
ingin melakukan kejahatan. Contohnya saja, pengedar narkoba yang menggunakan dark
web untuk berdagang, bertukar foto, video, dan informasi terlarang lainnya. Data pribadi
bisa diperdagangkan untuk keuntungan pihak-pihak tertentu.
Kemudian cara menangani atau solusi yang tepat untuk mencegah ataupun
menangani penyalahgunaan teknologi infomasi yaitu dengan tiga pendekatan yang
pertama Pendekatan Teknologi yaitu upaya melindungi pelajar dari konten dan akses
situs negatif melalui sistem penyaringan konten negative. Kemudian Pendekatan Hukum,
di mana Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektonik, Pasal 27 sampai dengan
Pasal 29 menjelaskan mengenai perbuatan yang dilarang untuk disebarluaskan. Dan
terakhir Pendekatan Sosio Kultural, yaitu dengan melalui pelatihan agen perubahan
informatika (internet CAKAP dan Relawan TIK), pembuatan video animasi digital hero
Indonesia, serta melalui penyelenggaraan berbagai kompetisi.

Anda mungkin juga menyukai