PENDAHULUAN
Pencemaran laut dapat ditarik berdasarkan beberapa sumber asal pencemaran tersebut.
Penyebab utama pencemaran laut adalah oleh pencemaran logam berat. Logam berat ialah
benda padat atau cair yang mempunyai berat 5 gram atau lebih untuk setiap cm3, sedangkan
logam yang beratnya kurang dari 5 gram adalah logam ringan. Logam berat, seperti merkuri
(Hg), timbal (Pb), arsenik (As), kadmium (Cd), kromium (Cr), seng (Zn), dan nikel (Ni),
merupakan salah satu bentuk materianorganik yang sering menimbulkan berbagai
permasalahan yang cukup
serius pada perairan. Penyebab terjadinya pencemaran logam berat pada perairan biasanya be
rasal dari masukan air yang terkontaminasi oleh limbah buangan industri dan pertambangan.
Kertas : Cr, Cu, Hg, Pb, Ni, Zn
Petrochemical : Cd, Cr, Hg, Pb, Sn, Zn
Pengelantang : Cd, Cr, Hg, Pb, Sn, Zn
Pupuk : Cd, Cr, Cu, Hg, Pb, Ni, Zn
Kilang minyak : Cd, Cr, Cu, Pb, Ni, Zn
Baja : Cd, Cr, Cu, Hg, Pb, Ni, Sn, Zn
Logam bukan besi : Cr, Cu, Hg, Pb, Zn
Kendaraan bermotor : Cd, Cr, Cu, Hg, Pb, Sn, Zn
Semen, keramik : Cr
Tekstil : Cr
Industri kulit : Cr
Beberapa contoh terjadinya pencemaran pada beberapa lokasi. Contoh pertama adalah
pada Pantai Kartini, Jepara dan di Perairan Tanjung Lanjut, Tanjungpinang. Pantai Kartini
merupakan dermaga bagi kapal-kapal besar dan kapal-kapal pariwisata, kegiatan
perdagangan, pariwisata serta fasilitas wisatawan yang diduga menjadi sumber logam berat
Seng (Zn). Keberadaan lamun di Pantai Kartini ini dapat menjadi bioindikator pencemaran
logam berat karena meyerap dan mengakumulasi bahan pencemar. Logam berat umumnya
mempunyai sifat toksik dan berbahaya bagi organisme hidup, walaupun beberapa diantaranya
diperlukan dalam jumlah kecil. Contoh kedua adalah pada perairan Tanjung Lanjut dimana
terdapat kegiatan transportasi laut dan kegiatan yang menghasilkan limbah rumah tangga.
Pada kedua contoh diatas yang terdapat pencemaran Seng (Zn) pada air, sedimen, dan lamun
(Enhalus acoroides) pada Pantai Kartini, Jepara dan terdapat pencemaran logam berat Pb
(timbal) dan Cd (cadmium) pada air dan lamun (Enhalus acoroides) di Perairan Tanjung
Lanjut, Tanjungpinang.
DAFTAR PUSTAKA
Asih R. 2015. Analisis Kandungan Logam Berat (Pb) dan (Cd) Terhadap Lamun (Enhalus
Acoroides) Sebagai Bioindikator Di Perairan Tanjung Lanjut Kota Tanjungpinang.
Padang. Jurnal Kelautan, Vol: 3(1): 23-27.
Endang S., Sri S, dan, Zidny N. 2016. Akumulasi Logam Berat Zn (seng) pada Lamun
Enhalus acoroides dan Thalassia hemprichii di Perairan Pantai Kartini Jepara.
Semarang. Buletin Oseanografi Marina, Vol: 5(1): 14 – 20.
TUGAS MATA KULIAH
PENCEMARAN LAUT
Oleh:
Ilmu Kelautan – D
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018