Anda di halaman 1dari 66

BLOK

REPRODUKSI &
TUMBUH KEMBANG
FISIOLOGI JANIN
PERKEMBANGAN FUNGSI ORGAN
USIA GESTASI ORGAN
6 Pembentukan hidung, dagu, palatum, dan tonjolan paru. Jari -jari bebentuk genggaman. Jantung terbentuk penuh
7 Mata tampak. Pembentukan alis dan lidah
8 Mirip bentuk manusia, mulai pembentukan genitalia eksterna. Sirkulasi melalui tali pusat dimulai. Tu lang mulai terbentuk
9 Kepala meliputi separuh besar janin, terbentuk ‘muka’ janin. Kelopak mata terbentuk namun tdk terbuka sampai usia 28 minggu
13-16 Janin berukuran 15cm. merupakan awal dari trimester 2. Kulit janin masih transparan, telah mulai tu mbuh lunugo (rambut janin). Janin bergerak aktif. Yaitu
menghisap dan menelan air ketuban. Telah terbentuk meconium (feses) dalam usus. Jantung berdenyut 120 -150/menit
17-24 Komponen mata terbentuk penuh, juga sidik jari. Seluruh tubuh diliputi oleh verni ks kaseosa (lemak). Janin mempunyai reflex
25-28 Permulaan trimester 3. Terdapat perkembangan otak yang cepat. System syaraf mengendalikan gerakan dan fungsi tubuh, mata suda h mulai membuka.
Kelangsungan hidup pada periode ini sangat sulit bila lahir
29-32 Bila bayi dilahirkan, ada kemungkinan utk hidup. Tulang sempurna, gerak nafas regular, suhu stabil
33-36 Berat janin 1500-2500gr. Bulu kulit janin mulai berkurang, pada saat 35 minggu paru matur. Janin akan dpt hidup tanpa kesulitan
39-40 Sejak 38 minggu kehamilan disebut aterm, dmn bayi akan meliputi seluruh uterus. Air ketuban mulai berkurang tetapi masih batas norma l.

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 1


BIOLOGI
KESALAHAN PERKEMBANGAN GONAD
SINDROM TURNER SINDROM KLINEFELTER
 Seorang Perempuan memiliki kekurangan X  45,XO  Laki-laki yang memiliki kelebihan X  47, XXY
 Terjadi bila sperma X membuahi ovum yang kosong (O)  Pasti terjadi pada laki -laki karna ada kromosom Y
 Apabila sperma X membuahi ovum dengan XX  menjadi super female (XXX)  Karna kelebihan X menghambat sifat kelaki -lakiannya  terjadi mikrotestis 
 Sindrom turner pasti perempuan karna apabila , 45, YO  pasti letal azoospermia  steril
 Untuk pembentukan ovarium dibutuhkan XX, apabila hanya X tidak akan terbentuk  Kelebihan X merangsang karakter perempuan  ginekomastia
ovarium  steril  Biasanya diketahui saat anak laki -laki dewasa
 Ovarium tdk terbentuk  estrogen tdk ada  Khas: tinggi tp kurang proposional (kaki panjang), kurus, payudara besar
 Khas: kerdil, mukanya persegi, leher seperti botol, dada lebar

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 2


MALFORMASI KONGENITAL
 Awam menyebut: cacat bawaan, karena kesalahan terjadi saat perkembangan embrio
 Kalau terjadi setelah kelahiran tdk disebut cacat bawaan.
 Terjadi kesalahan perkembangan ekto, meso, endo  malformasi
ETIOLOGI FAKTOR GENETIK FAKTOR NON GENETIK  teratogenic
1. KELAINAN JUMLAH KROMOSOM 1. OBAT/ZAT KIMIA
HIPOPLOID  MONOSOMI (2n-1) ALKALOID  NIKOTIN  abortus
- Sebagian besar menimbulkan abortus  Ibu perokok berat mengandung nikotin  resiko lahir
spontan  letal premature dan BB < dari normal
- Sebagian kecil dapat hidup  SINDROM OBAT ANTI  Dimorfisme wajah
TURNER (45, XO) EPILEPSI  Cleft palate  palatum bercelah
HIPERPLOID  TRISOMI AUTOSOM  Retardasi mental
- Trisomi 21  DOWN SYNDROME ANTI TUMOR  Malformasi tulang & SSP
- Trisomi 13  PATAU SYNDROME KORTIKOSTEROID  Cleft palate
*semakin banyak - Trisomi 18  EDWARD SYNDROME  Defect jantung
Kromosom X   TRISOMI KROMOSOM SEX (2n+1) ANTIBIOTIKA  TETRASIKLIN  pd kehamilan trisemeter 2&3 
gangguan - 47, XXX  TRIPLE X SYNDROME defek pd gig (hipoplasia email; warna gigi kuning-
retardasi makin - 47, XXY  KLINEFELTER
coklat) dan distorsi pd prtumbuhan tulang)
berat (fisik dan - 47, XYY  SINDROM Y GANDA  STREPTOMISIN  pd ibu dengan TBC  bayi tuli
mental)*  TETRASOMI (2n+2)
ANDROGEN  PROGESTIN  masukilinisasi fetus perempuan
- 48, XXXX
 Progestin biasanya diberikan utk ibu yang sering
- 48, XXXY
mengalami abortus utk menguatkan implantasi. Tp
 PENTASOMI (2n+3)
progestin dalam tubuh dpt dikonversi menjadi
- 49, XXXXX
testosteron
- 49, XXXXY
AIR RAKSA  Ibu yang mengkonsumsi ikan diteluk minata (jepang)
 POLIPLOID  kelipatan Haploid (n)
ORGANIK  bayi mengalami cerebral palsy
3n = 69 4n = 92  abortus spontan
THALIDOMID  Obat tidur dan antimuntah
 Amelia  tangan dan kaki tdk ada)
2. KELAINAN STRUKTUR KROMOSOM
 Simpodia  kaki dempet
TRANSLOKASI  Mempunyai jumlah kromosom normal 46, XX
 Sindaktili  jari dempet
atau XY tapi terjadi translokasi pd salah satu
kromosomnya. AMINOPTERIN  Obat abortivum  dikonsumsi oleh ibu yang ingin
 T 15/21  sindrom down, biasanya yang aborsi
translokasi orgtua (resiko pd ibu yang  Bayi lahir: anencephaly, hydrocephalus
translokasi lbh besar)
DELESI  46 XX atau XY 5p- (delesi lengan pendek 2. INFEKSI
kromosom no. 5)  cri du chat sindrom  RUBELLA (tampek  Ibu terinfeksi rubella pd trimester I  bayi
suara khas (gelombang suara seperti kucing), jerman) mengalami katarak, malformasi jantung,
microcephali, retardasi mental berat dan mikrocephalus
kelainan jantung bawaan

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 3


 46, XY 18q- (delesi lengan panjang kromosom CYTOMEGALO  Pd trimester I  microcephalus, hydrocephalus &
no. 18)  sindrom de grouchy VIRUS microopthalmia
DUPLIKASI  Tdk memperlihatkan kelainanan yang nyata TOXOPLASMA  ibu banyak kontak dgn hewan berbulu spt kucing dan
karena tdk ada koromosom yang hilang GONDII burung
KROMOSOM-ISO  Banyak tdp kromosom X  retardasi mental, tuli, fibrosis paru dan hepar
 abortus
3. KROMOSOM MOSAIK
 Lebih ringan dibandingkan monosomi/trisomy 3. RADIASI
 1 individu mempunyai 2 kariotip RADIASI ION  Teratogen potensial  radiasi dosis tinggi pd ibu
 Sind Turner 45/X)/46,XX  gangguan lbh ringan dp 45,XO. Biasanya hamil  kelainan SSP & tlg
masih bisa haid. RADIASI BOM  Malformasi kongenital
ATOM
4. MUTASI GEN
DOMINAN  Akondroplasia: 4. HIPOKSIA
- Homozigot  letal  Ibu penderita CVS dan ibu yg tinngal didataran tinggi  bayi BB kurang dr
- Heterozigot  bisa lahir normal
 Polidaktili
RESESIF  Mikrocephali
 Hyperplasia adrenal kongenital
MEKANISME TERJADI

PERKEMBANGAN NORMAL MALFORMASI


RANGKAP / DUPLIKASI  KEMBAR MONOZIGOT/IDENTIK/MATERNAL  PERLEKATAN 2 JANIN/KEMBAR SIAM
- 1ovum dibuahi 1 sperma  jenis kelamin pasti sama - SIMETRIS
- Tanda khas  1 plasenta dengan 2 tali pusat dan 1 korion dengan  Cephalophagus/craniophagus
2 amnion  Sternophagus
 KEMBAR DIZIGOT/NONIDENTIK  Thoracophagus
- 2 ovum dibuahi 2 sperma  jenis kelamin bisa berbeda  Ileo-thoracophagus
- ASIMETRIS

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 4


 Epignatus
 Epigastrius
 Thoracoparasiticus
 Teratoma

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 5


SPERMATOGENESIS OOGENESIS
 Spermatogonium  sel induk. Sel gamet  spermatozoa  Proses yang dialami oogonium sampai menjadi ovum yang siap untuk dibuahi
 Rangkaian perkembangan sel spermatogonia dari epitel  Hasil akhir 1 ovum (sel telur)
tubulus seminiferus yang mengadakan proliferasi dan  Terjadi pada organ reproduksi wanita  Ovarium
selanjutnya berubah menjadi spermatozoa yang bebas bagian kortex
 Menghasilkan 4 sel sperma  Pada meiosis I menghasilkan 2 sel yang tidak sama
 SPERMATOZOA besar
- Diproduksi testis - Yang besar: OOSIT SEKUNDER
- Sel tunggal - yang kecil: POLAR BODY  nonfunctional tp
- Terdiri atas mempunyai kromosom.
 Kepala: bentuk normal oval  Meiosis II hanya sempurna terjadi saat terjadi
 Leher: Bagian midpiece  tdp mitokondria yang fertilisasi
banyak mengandung lipid  sebagai Energi untuk  OVUM
pergerakan ekor - Inti
 Ekor - Sitoplasma : sumber nutrisi & organel seluler
 AKROSOM SPERMATOZOA  dibagian kepala untuk perkembangan embrio
- Suatu massa yang terdapat pada bagian anterior - Dinding: untuk melindungi dr fertilisasi sperma
spermatozoa yang merupakan struktur berupa >1 protective layer
selubung yang menutupi kurang lebih 2/3 daerah - Pelepasan ovum wanita dewasa setiap bulan 
kepala spermatozoa ovulasi
- Kalau tdk ada akrosom tidak akan dihasilkan enzim- - Kromosom : haploid
enzim yang berguna utk penetrasi sperma - Fungsi:
- Mengandung enzim-enzim :  Mengandung nutrien untuk menyokong  sitoplasma
 Akrosin  proteolitik utama utk menembus zona pelusida  perkembangan awal
 Hialuronidase  utk menembus cumulus ooforus dan utk pergerakan  Mengandung molekul-molekul regulator  “turn on/off” gen  terkait expresi
ekor sperma menembus zona pelusida gen
 CPE (corona penetrating enzyme)  utk menembus corona radiate  Mempunyai “protective layers”  dinding (zona pelusida, cumulus ooforus,
 TIGA TAHAP PERKEMBANGAN: corona radiate)
1. Spermatogonia (diploid)  membelah scr MITOSIS  SPERMATOSIT  Memiliki mekanisme yg memungkinkan terjadi respon secara tepat untuk kontak
 sel induk spermatogonia dengan sperma  ada zat yang dikeluarkan oleh sel telur agar sperma
2. Spermatosit primer & sekunder  membelah MIOSIS (reduksi)  SPERMATID melakukan fertilisasi
(haploid) - STRUKTUR OVUM
3. SPERMATID  mengalami SPERMIOGENESIS (pd proses ini tjd pembentukan  Ovum manusia hanya ± 0,1 mm
akrosom)  SPERMATOZOA  Bayi yang baru lahir mengandung ±2 juta oosit (banyak yang mengalami
degenerasi) dan berada pada stadium diploten (profase) dari meiosis I
 Yang tersisa saat pubertas tidak sebanyak saat lahir, tp kualitas meningkat. Tp
diatas 35 tahun beresiko utk hamil

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 6


RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 7
ANALISA SPERMA
Abstinensi (tidak dikeluarkan) min. 2 hari max.7 hari
Transportasi < 1jam
Suhu simpan 20-40 c
Semen mengalami likuifaksi (mencair 15-20)
MAKROSKOPIK MIKROSKOPIK
 Volume  Rata-rata 2-5ml  Motilitas
- Aspermia  jika dia tidak mengeluarkan semen sewaktu ejakulasi. - Katagori a  spermatozoa bergerak cepat dan lurus ke depan.
- Hipospermia  jika volume semennya kurang dari 1 mL. - -Katagori b gerak lambat/sulit maju lurus atau bergerak tidak lurus
- Hiperspermia  jika volume semen lebih dari 6 mL. - -Kategori c  tidak bergerak maju (bergerak ditempat)
- -Kategori d spermatozoa tidak bergerak sama sekali
 Warna
- Semen yang normal berwarna putih keruh/putih mutiara.  Viabilitas
- Adanya warna putih kekuning-kuningan kemungkinan adanya leukosit -infeksi - Spermatozoa hidup atau spermatozoa mati.
- Warna kemerah-merahan dapat disebabkan adanya pendarahan saluran - Pewarnaan supravital yaitu Eosin Y.
reproduksi pria.  dicampurkan satu tetes (10 – 15 mikroliter) semen segar dengan satu tetes
larutan Eosin 0,5 % pada kaca obyek kemudian ditutup dengan gelas penutup
 Bau  Setelah 1 – 2 menit diamati dengan menggunakan mikroskop biasa atau beda
fase dengan pembesaran 400 X
 pH - Mikroskop cahaya,
- Semen normal : pH antara 7,2 – 8.  spermatozoa mati berwarna merah
- pH  7,8 dicurigai adanya infeksi.  spermatozoa hidup tidak berwarna
- pH  7 pada semen azoospermia  kemungkinan terjadi disgenesis pada vas
deferens, vesika seminalis atau epididimis.  Morfologi
- Kepala besar
 Viskositas  N: oval
- Semen dengan konsistensi tinggi  kecepatan gerak sperma akan terhambat.  (macrocephalic) atau kecil
- Semen yang terlalu encer  jumlah spermanya rendah. (microcephalic)
- Kedua-duanya dapat menyebabkan kesuburan pria berkurang.  bentuk kepala seperti: tetesan air mata, bundar, tak berbentuk, ganda
- Leher
 N: Midpiece utuh
 midpiece rusak (defect): tebal, patah, tipis atau asimetris
- Ekor
 N: tunggal
 rusak

 Densitas
-

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 8


PARASITOLOGI
TOXOPLASMA GONDII
 Termasuk kelas sporozoa  berkembang biak dengan aseksual (skizogoni) dan seksual bergantian
 Termasuk ordo coccidia  perkembang biakan hanya pd 1 host definitive
 Hospes definitive: Felidae (kucing)
 Hospes perantara: manusia, hewan mamalia, unggas
 Penyakit ini ditemukan secara kosmopolit

PREVALENSI  Serologi orang yang punya antibody toxoplasma gondii sangat bervariasi
 Makin bertambah usia makin tinggi
 Wanita dengan riwayat aborsi
 Wanita hamil
 Ibu dengan riwayat bayi lahir mati

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 9


MORFOLOGI  Trachizoit Hospes
 Brakhizoit intermediate Hospes
 Gametosit
definitive
 Oosit
 Sporozoit
 Bentuk tropozoid: spt bulan sabit satu ujung tumpul satu ujung lancip
PENULARAN

GAMBARAN KLINIS Acquired toxoplasmosis Congenital toxoplasmosis


 90%, infeksi asimptomatik  Ibu hamil terinfeksi menularkan kepada bayinya
 10%, gejala seperti flu, meriang, limfadenopati  Pada bayi hidrosefalus
 Selama imunokompeten akan baik-baik saja  Retardasi mental
 Berbahaya pada org imunokompresi  Anak dengan Chorio retinitis

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 10


- Mempunyai gejala central nervous system (kerusakan syaraf  Kebanyakan tidak ada gejala saat lahir, gejala timbul setelah bbrp bulan atau
pusat) tahun  berbahaya
- Pada hiv aids: toxoplasmic encephalitis >>  Beberapa lahir dengan kerusakan mata atau otak
- Retinochoroiditis, pneumonitis, atau penyakit sistemik lainnya  Bayi lahir dengan toxo:
 Kalau tidak ditemukan kelainan, tidak dilakukan terapi - Retardasi mental
- Kejang
- Serebral palsi, tuli, kelainan mata
- Microcephaly atau hydrocephalus
 Makin kecil umuran kehamilan ibu mengalami infeksi  makin kecil
kemungkinan janin terinfeks i
 Makin tua umur kehamilan  kerusakan makin kecil
DIAGNOSIS  Hanya serologi, karna tidak mungkin ditemukan parasit
 untuk mendeteksi igG dan igM
 igM (+)  infeksi kongenital, krn igM diproduksi bayi
 kalau igG (+)  tunggu 3 bulan krn biasanya punya ibu
PROGNOSIS Acquired toxoplasmosis Congenital toxoplasmosis
 Baik pd org immunokompeten  Buruk, tgt kerusakan
 Buruk pada imunokompresi  Mengobati untuk mencegah kerusakan smkn parah
PENCEGAHAN  Mencuci daging, sayur dengan bersih di alir mengalir
 Memasakan dengan matang
 Mencuci alat2 masak dgn bersih
 Kalau sdg hamil jangan bermain dgn kucing
 Kucing peliharaan dibersihkan secara rutin

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 11


OBSTETRICS & GYNECOLOGY
DIAGNOSIS KEHAMILAN
 Lama kehamilan : ± 280 hari (40 mg)
 Kehamilan aterm : 38 – 41 mg
 Kehamilan postterm : ≥ 41mg
 Kehamilan prematur : 28 – 37 mg
 Usia kehamilan :
- triwulan 1: organogenesis
- triwulan 2:organogenesis selesai tp blm sempurna
- triwulan 3: viabilitas janin (+)
TANDA KEHAMILAN  Amenorea  tanyakan HPHT  Mammae  karena perubahan estrogen &  Khusus:
 Nausea & emesis progesteron) - Hegar sign
 Morning sickness  Anoreksia  malas makan - Chadwic sign  vulva kebiruan
 Hiperemesis gravidarum  mual muntah  Sering kencing  terutama triwulan awal dan - Piscaseck sign
berlebihan akhir karena pembesaran uterus yang menekan - Braxton-Hicks ( his palsu )  uterus lbh
 Mengidam VU nyeri
 Pingsan  Obstipasi (tonus otot ↓) pd trimester akhir - Suhu basal tetap tinggi (37,2 – 37,8 ° C)
 karena hormone estrogen tinggi  - hCG meningkat
peristaltic usus menurun  pasase lambat 
cairan lbh bayak di reabsorbsi
Pemberian tablet besi jg dpt menyebabkan
obstipasi
 Pigmentasi kulit  hitam
 Epulis  di gingiva
 Varises  bs ditungkai bs di vulva
REAKSI KEHAMILAN  Reaksi Galli Mainini  pakai kodok disuntik urin ibu hamil kekodok
UNTUK PEMERIKSAAN  Reaksi Friedman 
Hcg  Reaksi Ascheim-Zondek
 Reaksi imunologik
- Mendeteksi hCG dalam air seni
- Dasar : reaksi Ag-Ab (haemo-agglutination inhibition)
 Tes kehamilan urin dipakai midstream urin pagi, karena kadar hCG pada trimester awal tinggi pd pagi hari
- Garis dua: (+)
- Garis satu (-)
TANDA PASTI KEHAMILAN  Merasakan Gerakan janin  mendengarkan Bunyi jantung :
- primigravida (18 mg) - Laenec (18-20 mg)  dihitung selama 15 detik pada 5 detik
- multigravida (16 mg) pertama, ketiga, kelima. Syarat: diruang yang tenang
- obyektif (20 mg) - Electrocardiograph (12 mg)
- Doppler

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 12


DIAGNOSIS PASTI  Dapat dikenal & diraba bagian janin
KEHAMILAN  Dapat dicatat & didengar bunyi jantung janin dengan beberapa cara
 Dapat dirasa gerakan janin & balotemen
 Dengan sinar rontgen tampak kerangka janin  hamil tdk boleh di rontgen
 Dengan USG dapat dilihat ukuran kantong janin (menggunakan usg transvaginal pd 4-5 minggu)), panjang janin & biometri janin
DIAGNOSIS BANDING  Pseudosiesis  Keinginan wanita utk hamil mengganggu sampai dia amenore tp tdk ada pembesaran uterus
 Kistoma ovarii  pembesaran abdomen teraba masa kistik tanpa ada denyut jantung
 Mioma uteri  pembesaran abdomen teraba masa padat tanpa ada denyut jantung
 Vesika urinaria dengan retensio urin  Vu besar USG menyerupai kista, coba pasang kateter akan kemps

PERUBAHAN ANATOMIS PADA WANITA HAMIL


 Kehamilan  terjadi perubahan anatomi & fisiologi (genitalia interna – eksterna, mammae)
 Karena pengaruh hormone Somatomammotropin, estrogen, progesteron, human chorionic gonadotropin & prolaktin
UTERUS VAGINA DAN VULVA
 Hipertrofi otot polos (longitudinal, oblik & sirkular)  lapisan oblik : peran penting pada  Hipervaskularisasi, estrogen & progesteron↑
persalinan  livide (Chadwic sign)  Lebih kebiruan pd portio
 Serabut kolagen higroskopik OVARIUM
 Endometrium  mjd desidua  Korpus luteum terlihat seperti kista karena membesar (max 8cm)  menghasilkan
 Berat uterus : 30 g  1000 g progesterone sampai plasenta terbentuk (22mg)
 Besarnya uterus ≈ tua kehamilan  Korpus luteum graviditatis  16 mg
 Kontraksi (+)  pengaruh oksitosin pd saat postpartum  Fungsi : Menghasilkan estrogen dan progesteron
 Perfusi : KELENJAR MAMAE
- 500-700ml/min
- 80% - sirkulasi uteroplasenta  Estrogen  Hipertrofi ductus lactiferous
 Pembesaran uterus  menyesuaikan perkembangan janin  progesteron  ↑ sel-sel asinus
 Somatomammotropin  kasein, laktalbumin, laktalglobulin
 Hiperpigmentasi areola mamma
 Estrogen yang tinggi akan merangsang  PIH (prolactine inhibiting hormone)  sehingga
mencegah selama hamil tidak kel uar asinya
 Saat lahir  estrogen menurun  prolactin >>
 Isapan bayi  merangsang oksitosin  supaya asi keluar
 Kalau bayi meninggal, asi masih ada bisa diberi  estrogen agara PIH meningkat
 Kalau mau menambah asi bisa beri Oksitoksin

 Pada 12 minggu  2 jari di atas simpisis pubis

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 13


 16 minggu  ½ pusat simpisis
 22 minggu  setinggi pusat
 Apabila besar uterus ≠ usia kehamilan
- KET  ukuran lebih kecil
- Hamil kembar ↑ (gemeli)
- Mola hidatidosa  ukuran lbh besar, ada 2 tipe :
 Komplit: tdk ada janin hanya gelembung mola
 Inkomplit: ada janin ada gelembung

Untuk persiapan kelahiran


 Triwulan akhir : ismus akan berubah menjadi  segmen bawah uterus (SBU)
 Serviks : Hipervaskularisasi & estrogen ↑
 konsistensi lunak  karena tjd degradasi kolagen yang dipengaruhi oleh hormonal
kalau tdk lunak tdk akan dilatasi
 Hegar sign
 Sekresi lendir serviks ↑
KULIT SIRKULASI DARAH
 striae gravidarum (merah)  post partus berubah menjadi stiae alba (putih)  Volume darah meningkat ± 25%  hidremia
 terjadi karena cadangan kolagen ibu kurang  akan mudah retak  Hiperkoagulasi :
 Hiperpigmentasi : pengaruh Melanocyte stimulating hormon - Peningkatan faktor pembekuan
- linea nigra  - Placental fibrinolytic inhibitors
- Chloasma / melasma gravidarum  diwajah gambaran kupu2 - Peningkatan Fibrinogen Eritropoesis ↑
SISTEM RESPIRASI  Cardiac output ↑ ± 30%
 Kebutuhan oksigen ↑ ± 20%  Ibu akan merasakan lebih panas  Peningkatan hemokonsentrasi  persiapan sirkulasi janin
 Perubahan posisi diafragma  uterus yang membesar menekan  Leukosit dan trombosit ↑
SISTEM DIGESTIVUS  Protein serum (awal kehamilan ↓ akhir kehamilan ↑
 Perhatian : Penderita visium kordis  pasien sakit jantung, karena peningkatan kerja
 Motilitas usus ↓ obstiipasi dan emesis jantung selama hamil. Resiko dekompres io kordis meningkat
 Hipersalivasi - Pd kehamilan 30-32mg beban jantung meningkat maksimal  tidak dpt
TRAKTUS URINARIUS kompensasi lagi  dekompresio kordis
 Trimester awal : Kandung kemih  tertekan uterus - Boleh hamil asal tidak dengan gangguan jantung grade 3
 Ureter membesar (Progesteron) - Pada grade 1 dan 2  setelah kehamilan pertama tidak boleh hamil lagi
 Poliuri akibat filtrasi ↑± 69% - Sama seperti pasien ca mamae tidak boleh hamil  karena kehamilan
meningkatkan estrogen sementara ca mamae tidak boleh meningkat
 Eritropoesis ↑  karena Anemia fisiologis (Hemodilusi)

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 14


METABOLISME
 BMR ↑ ± 15 -20 % terutama triwulan akhir  jd suhu lebih tinggi
 Protein : 1 g / kgBB /hr (janin, perkembangan alat kandungan, mammae dan badan)
 Karbohidrat
 Perhatian :
- kadar glukosa plasma rendah
- DMG
 Asupan Besi : 30 – 50 mg / hr
 Kalsium untuk membentukan tulang terutama trimester akhir  asupan kalsium plg baik
dari susu krn abs plg bagus
 Berat Badan ↑ ± 12,5 kg (6,5 – 16,5 kg)  karena ada hasil konsepsi, uterus yang  Keunggulan hipervolemia :
membesar, mammae, peningkatan vol darah, retensi air - Mencukupi kebutuhan uterus yang membesar
 Perhatian : - Melindungi ibu dari perubahan posisi yang berdampak pada venous return
- Kenaikan BB massif  cenderung tjd preeklampsia - Melindungi ibu dari kehilangan darah saat melahirkan
- Max naik 16kg
- Anjuran 2 kg/bln (pada usia gestasi > 20 mg)

HIPEREMESIS GRAVIDARUM
 Suatu gejala mual muntah pada suatu kehamilan semester awal yang disebabkan oleh kenaikan HCG.
 Terjadi terutama pada primigravida
 Hanya 40-60% pada multigravida  sudah adaptasi thd kenaikan HCG
 Waktu: minggu ke 6-16  karna fungsi plasenta blm ada masih bergantung pd HCG
ETIOLOGI  Factor predisposisi:
- Primigravida,
- molahidatidosa & hamil ganda  karna HCG lebih meingkat
- Hormon hCG >>
 Masuknya villi khorialis dalam sirkulasi maternal  resistensi ↓ & perubahan metabolik
 Alergi
 Psikologik
PATOLOGI  Hati : degenerasi lemak tanpa nekrosis
 Jantung : lebih kecil & atrofi
 Otak : dilatasi kapiler & perdarahan kecil-kecil
 Ginjal : degenerasi lemak
PATOFISIOLOGI  Estrogen ↑  peristaltic menurun  pengosongan lambung ↓  asam lambung↑
 Psikologik & riwayat menderita lambung spastik
 Mual-muntah >>  dehidrasi & alkalosis hipokloremik + Na ↓

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 15


 Cadangan KH + lemak ↓↓  ketosis (karna tidak ada lagi karbo yang diubah jadi energy)
 Dehidrasi  hemokonsentrasi
 Sindrom Mallory-Weiss
GEJALA DAN TANDA  Mual – muntah >>  keadaan umum terganggu  Diagnosis :
 Derajat :  hamil muda, mual-muntah >>
1. Tingkat 1 :  DD/ : hamil + (pielonefritis / hepatitis / ulkus ventrikuli / tumor
- Nadi ≥ 100, TD ↓ serebri)
- Turgor ↓, lidah kering, mata cekung  Pengelolaan:
2. Tingkat 2 : - Atur pola makan
- Nadi kecil & cepat, TD ↓, hemokonsentrasi - Obat (sedative, vitamin & antiemetik)  hati-hati teratogen
- Bau aseton, oliguri - Isolasi (jika perlu) & puasa  sampai rehidrasi tercapai dan tdk muntah
3. Tingkat 3 : lagi
- Kesadaran ↓ sampai koma - Cairan parenteral (glukosa 5 % + NaCl 0,9 %) kalium & vitamin
- Ensefalopati Wernicke  Perdarahan diotak kecil2 - Penghentian kehamilan ?

PENGAWASAN KEHAMILAN
TUJUAN  Wanita hamil tetap sehat sampai akhir kehamilan
 Kelainan fisik / psikologik ditemukan sedini mungkin & diobati
 Wanita melahirkan tanpa kesulitan dengan bayi dilahirkan sehat fisik & mental
PEMERIKSAAN PERTAMA  Tentukan usia kehamilan :  Pemeriksaan fisik umum  Anjuran periksa ulang:
- HPHT dan siklus 3 bulan terakhir  Pemeriksaan ginekologik :Vulva, vagina, - tiap 4 mg (<32mg)
- taksiran partus  40 mgg =( tgl + 7), ( porsio, uterus (letak, konsistensi, besar & - tiap 2 mg (> 32 mg)
bulan -3/+9), tahun disesuaikan bentuk), dan adneksa - tiap 1 mg (>36 mg)  untuk menilai
- Rumus Naegele (syarat: siklus ± 28 hari)  Pemeriksaan laboratorium: Golongan ketuban karna diatas 34mg sudah tdk
- Gerakan janin darah, Rhesus, Hb (N: 12), Gula, Urin diproduksi lagi, apbl tjd penurunan
 Riwayat kehamilan, persalinan & nifas  - Untuk screening rhesus: bayi dengan pastikan ada ketuban pecah atau tidak.
tanyakan kelahiran pertama sehat atau rhesus (+) ibu (-) terapi dengan rogam Kalau tdk ada pecah berarti perfusi dr tali
tidak, lahir brp kilo, normal/caecar. - Guldar: kecenderungan DM gestasional pusat sudah berkurang berarti bayinya
 Riwayat peyakit sistemik (DM, jantung,  Petunjuk cara hidup, dan istirahat sudah mulai puasa  harus sgr dilahirkan:
ginjal dan TBC)  diet tinggi serat (sayur buah, byk minum)  kalau kondisi bayi baik coba
- DM  bayi bs lahir makrosomia  utk cegah obstipasi normal
 kalau buruk  seksio
 Perhatian : tiap kunjungan

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 16


- keadaan ibu & bayi , TD, BB, udem

PEMERIKSAAN OBSTETRIK LEOPOLD 1 LEOPOLD 2 LEOPOLD 3 LEOPOLD 4


 Ibu berbaring terlentang  pemeriksa menghadap ke arah  pemeriksa menghadap ke arah  pemeriksa menghadap ke arah  Pemeriksa menghadap kea rah
 Pemeriksa di sebelah muka ibu muka ibu muka ibu kaki ibu
kanan  Tinggi fundus uteri  Batas samping uterus  Bagian janin yang terletak di  Bagian janin di sebelah bawah
 Pemeriksaan Leopold  Bagian janin pada fundus  Letak punggung janin  bawah  kepala/bokong  Berapa bagian yang masuk
 Dinding perut lemas uteri  bokong/kepala tahanan terbesar sebelah pintu atas panggul
kanan/kiri
 Kalau ekstremitas  kecil-kecil
 Menentukan bb janin dengan rumus Johnson tohsach
 (tinggi fundus uteri (cm) – N ) x 155 gram. Lahir pervaginam atau gak?
N= 13 bila kepala belum melewati pintu atas panggul Lakukan vaginal toucher lihat:
N= 12 bila kepala masih berada di atas spina iskiadika - Udh ada pembukaan atau blm, lihat kepala sdh masuk apa blm
N= 11 bila kepala masih berada di bawah spina iskiadika - Lihat ukuran panggul sempit atau tdk
 Auskultasi - Linea iluminata teraba atau tidak.
 Pemeriksaan dalam: - Selagi tdk ada panggul sempit  bisa pervaginam
- Letak janin dalam uterus - Kalau panggul sempit mutlak tdk bs pervaginam
- Sikap normal janin : fleksi pada semua sendi
- Penilaian jalan lahir (36 mg)
Lahir normal tp:
 Asepsis & antisepsis
Ibu dgn hb rendah resiko atonia
 Genitalia eksterna
TD tinggi  resiko kejang meningkat.
 Dinding vagina
Kalau ibu preeklamsi  boleh pervaginam tp tidak boleh ngedennn!!
 Porsio & serviks
 Pelvimetri
 Turunnya kepala janin
- Jaringan sudah lunak
- Kosongkan kandung kencing

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 17


FISIOLOGI NIFAS (PUERPERIUM)
DEFINISI  Nifas/Puerperium  masa setelah persalinan di mana organ-organ pelvik kembali ke kondisinya seperti sebelum hamil
 Berlangsung selama lebih kurang 6 minggu  Secara anatomi
 Pemulihan organ genital seperti sebelum ada kehamilan  3 bulan  secara fungsional
 Terdapat 3 hal penting: Involusi, Hemokonsentrasi dan Laktasi
INVOLUSI  perubahan organ-organ genitalia kembali ke kondisi seperti sebelum hamil
 Perubahan terjadi pada:
- ukuran uterus
- miometrium  kontraksi menjepit pembuluh-pembuluh darah yang berada di antaranya  menghentikan perdarahan
- serviks
- endometrium
- ligamen, fascia dan diafragma pelvis
- vagina
INVOLUSI UTERUS ENDOMETRIUM SERVIKS
TINGGI UTERUS  Pada tempat implantasi plasenta: trombosis,  seperti corong (menganga)  serviks tidak
Segera setelah partus 2 jari dibawah pusat degenerasi, dan nekrosis  pelepasan jaringan berkontraksi karena yang dominan adalah
Nifas hari ke 5 ½ pusat simfisis (7cm  Pelepasan jaringan berlangsung lengkap  tidak kolagen, sdgkn korpus uterus berkontraksi karena
diatas simfisis) menimbulkan jaringan parut  seperti haid ada otot polos
Nifas hari ke 12 Tidak teraba Tebal endometrium  serviks sebelum partus bulat, saat post partus
 uterus akan berkontraksi segera setelah bayi Nifas hari pertama 2-5 mm, permukaan membuka sesuai dengan diameter kepala bayi
lahir kasar (akibat  Warna merah kehitaman
 mekanisme: mengecilnya ukuran sel pelepasan desidua  Konsistensi lunak
myometrium  jumal total sel myometrium dan selaput janin)  Bisa dibedakan penampakan serviks pada :
tidak berkurang Nifas hari ke-3 Permukaan rata - Nullipara (blm pernah partus pervaginam):
(lepasnya sel-sel dari rounded external os
bagian yang - multiparous: parut melintang akibat laserasi
mengalami (pada arah jam 3 atau 9)
Hari 1 degenerasi)
2-3 minggu post Regenerasi
Hari 5 partum endometrium
 Desidua
Hari 7
- Lapisan superfisial  nekrotik  lochia
(darah nifas)
Uterus Ukuran/berat - Lapisan Basal epitel glandular
Aterm 1000gr berproliferasi membentuk lapisan
superfisial yang baru
Nifas hari 7 500gr
 Rasa mules  disebabkan karena kontraksi
Nifas hari 14 300gr
uterus
6 minggu post partum 40-60gr
- saat menyusui  karena ada rangsangan
Tidak hamil 30gr
oksitoksin

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 18


- bila msh ada sisa selaput ketuban, sisa
plasenta, gumpalan darah dalam kavum
uteri
 LOCHIA
- sekret yang berasal dari kavum uteri dan
vagina pada masa nifas
Lokia rubra (hari Darah merah kehitaman
I,II) + sisa selaput ketuban +
desidua + sisa verniks
kaseosa + lanugo +
meconium
Lokia Darah + lender PERUBAHAN PADA SERVIKS
sanguinolenta Segera setelah partus Lunak, flabby
(hari ke III-VII) 2-3 hari postpartum OUI terbuka 2 jari
Lokia serosa Lender warna kuning Akhir minggu OUI dan OUE sudah
(minggu ke II-IV) kecoklatan pertama postpartum menutup
Lokia alba Cairan putih 4 minggu postpartum Ukuran Serviks
(setelah minggu kembali spt sediakala
ke IV) (kondisi sebelum
hamil)
*Kalau ada pasien sudah minggu ke 4 datang
dengan lokia msh merah dan bau curiga adanya
infeksi puerperium*
HEMOKONSENTRASI Pemutusan hubungan uteroplasenta antara ibu dengan bayi  Hilangnya shunt(pintas) feto-maternal  volume aliran darah balik ibu meningkat  beban
sirkulasi meningkat

Hemokonsentrasi (hari ke-3 s.d. 15 postpartum)

Volume darah kembali seperti semula
 orang postpartum urinnya akan lebih banyak sebagai kompensasi meningkatknya aliran darah balik
PROLONGED  apabila tidak terjadi involusi yang normal, dapat disebabkan:
INVOLUSI - infeksi (endometritis)  peradangan
(sub Involusi) - retention of placental products (sisa plasenta)  akan sebagai penyebab masuknya kuman
- mioma uteri  menggangu proses regenerasi, dan kontraksi
PERUBAHAN LAIN  KARDIOVASKULAR
- volume darah  meningkat 15-25% dalam 72 jam dan kembali seperti semula dalam 2-3 minggu  hati-hati dekomp
- fibrinogen → dalam 2-3minggu postpartum kembali seperti semula . Fibrinogen pada org hamil cenderung lebih sedikit
- Leukosit  ↑ 15-30×10 9 /L
- Hipertensi dalam kehamilan  normal spontan dalam 2 bulan, tanpa pengobatan
 Suhu badan
- < 37,2 0 C + 0,5 0 C
RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 19
- Tidak boleh melebihi 38 0 C  bila lebih curigai adanya infeksi (lihat juga pada mamae), breast engorgement
 Nadi: 60-80x/m
- bisa bradikardia transien saat segera setelah partus
- takikardia  perdarahan, dekomp cordis, demam
- nadi meningkat dengan tekanan darah yang menurun curigai ada nya perdarahan yang serius  pasang infus cari sumber perdarahan

 Kembalinya ovulasi dan menstruasi


- Menyusui yang benar: ovulation  4-6 bulan postpartum  tidak akan haid
Karena menyusui prolaktinnya tinggi sehingga tidak akan ovulasi
- Tidak menyusui :
 menstruasi: 6-10 minggu postpartum
 ovulasi: 10 minggu postpartum
※Kadang-kadang ibu menyusui bisa ovulasi dan menjadi hamil kembali  apabila menyusuinya tidak 2 jam sekali dan ditambah dengan sufor
PERAWATAN Tujuan: mencegah perdarahan postpartum dan infeksi
POSTPARTUM  setelah kala 3 dalam kala 4 Monitoring tanda vital ibu dan kontraksi uterus tiap 15 menit dalam 2 jam pertama postpartum
 Motivasi pemberian ASI langsung setelah bayi lahir  IMD (ditempelkan ke dada ibu sehingga bayi berusaha mencari putting susu) dimulai 30menit setelah
melahirkan
 Perawatan luka jalan lahir
 Ibu istirahat cukup
 Sebelum ibu pulang pastikan lokia baik tidak bau
 Mobilisasi dini  mencegah trombosis
 Diet tinggi kalori tinggi protein
 Cairan yang cukup
 Dalam 6 jam harus bisa miksi spontan
 Defekasi harus sudah terjadi dalam 3 hari postpartum  kalau belum beri dulcolax supos
 Senam nifas (mulai hari kedua postpartum)
 PERAWATAN MAMMAE
- Perawatan dimulai selama kehamilan  areola mammae dan puting susu dicuci teratur saat mandi, diberi cream spy tetap lentur dan tidak lecet
- Kalau nipel retraksi harus dikeluarkan, cara mudah: menggunakan spuit 10cc yang ujungnya dipotong
- Sebelum menyusui  masase, puting dan areola dibersihkan
PEMERIKSAAN Dilakukan 1 minggu setelah persalinan:
POSTNATAL  Keadaan umum
 Keadaan payudara dan putingnya
 Dinding perut  adakah hernia umbilikalis
 Keadaan perineum dan penyembuhan luka jalan lahir
 Kandung kemih  sistokel, Uretrokel
 Rektum  rektokel, Tonus sfingter ani
 Flour albu
 Keadaan serviks, uterus dan adneksa

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 20


LAKTASI  Pemberian ASI harus dianjurkan kepada setiap ibu yang melahirkan  Hal yang harus dihindari saat menyusui : Alcohol, narkotika, merokok, kafein
karena: berlebihan
- kolostrum (asi yang pertama keluar) mengandung antibodi yang
dapat mencegah infeksi pada bayi  Kebutuhan gizi laktasi:
 kolostrum diproduksi dalam 7 hari pertama post partum - Energy Intake
 cairan kental, lengket, warna kekuningan ( yellowish)  kebutuhan +650 kkal untuk menunjang produksi ASI; recomendasi 
 mengandung banyak Ig dan mineral, lebih sedikt gula dan lemak +500 dari makanan and sisanya dari cadangan lemak
 igA dapat mencegah diare - Olahraga
- bayi yang minum asi jarang menderita GE  Olahraga berat dapat meningkatkan asam laktat pada ASI  asinya
- lemak dan protein ASI mudah dicerna bayi, diserap lengkap  jadi asam dan bayi mungkin tidak suka rasanya
mencegah obesitas - Vitamin dan Mineral
- mencegah kejang pada bayi akibat hipokalsemia  Dipertahankan dalam ASI dari cadangan ibu apabila intake makanan
- cara terbaik mempererat ikatan ibu dan bayi tidak cukup: B6, B12, A, D
- steril, segar, murah, mudah, tersedia kapan saja - Air
 Butuh banyak untuk mencegah dehidrasi
 FISIOLOGI LAKTASI:
- Perubahan payudara selama hamil  Penyakit
 Peningkatan jumlah jaringan mammae - Influenza: boleh menyusui
 Pematangan struktur penunjangnya - TB: boleh, pakai masker, obat TB diteruskan, bayi diberi profilaksis dan
- Kontrol Hormonal BCG
 Prolaktin: merangsang produksi ASI - Hepatitis A, E: tergantung kondisi ibu, mungkin ASI perlu dipompa
 Oxytocin: merangsang pengeluaran ASI “let-down” reflex - Hepatitis B: boleh menyusui setelah bayi diberi profilaksi HbIg
- DM: boleh menyusui
 Minum segelas air setiap habis makan dan setiap selesai atau - HIV/AIDS: tidak boleh karena menular lwat ASI
sebelum menyusui
- Suplemen Nutrisi  KONTRAINDIKASI MENYUSUI
 Fe untuk menggantikan Fe yang hilang saat partus - Gangguan pada payudara: puting luka, abses, kanker payudara
 Vitamin prenatal dapat diteruskan - Keadaan penyakit ibu yang tidak memungkinkan untuk menyusui :
- Makanan sehari-hari gagal jantung stadium III-IV, psikosis, lepra, HIV/AIDS, dalam keadaan
 Makanan berbumbu atau pedas bisa mempengaruhi rasa ASI koma/penurunan kesadaran
 Bbrp bayi bisa sensitif thd makanan ibu - Kondisi bayi:
 Nutrisi untuk ibu menyusui  Yang di rawat incubator
- Energi dan protein  kelainan pada bentuk mulut/refleks hisap  labiopalatoschisis  ASI
 Kebutuhan lebih tinggi dibanding saat hamil dipompa dan diberikan dengan sonde lambung
- Vitamin and mineral
 Umumnya lebih tinggi atau sama dengan saat hamil
 Zat Besi and Folat butuh lebih sedikit
- Air: minimal 3L/hari

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 21


PERSALINAN NORMAL
TERMINOLOGI  Gravida : jumlah kehamilan  Lama kehamilan: 280 hari/ 40 minggu
 Para : pernah melahirkan bayi viable (dapat hidup)  Taksiran Persalinan ( Naegle )  dipakai pada orang yang siklus haidnya
 Primigravida : kehamilan pertama teratur 28-30hari:
 Multigravida : kehamilan ke -2, dst - HPHT + 7
 Nullipara : belum pernah hamil sampai janin viable - Bulan + 9 atau bulan -3
 Multipara : pernah melahirkan 2 atau lebih janin viable - Tahun disesuaikan
 Partus : proses pengeluaran hasil konsepsi yang viable  Preterm : < 37 minggu lengkap
 In partu : sedang dalam keadaan/proses persalinan  Term : 38 - 41 minggu
Post term : > 41 minggu
PERSALINAN  Power : his, kekuatan mengedan  Passage : jalan lahir ( bagian keras : tulang  Passenger : letak, presentasi, posisi
- Braxton Hicks : kontraksi uterus yang panggul, lunak : otot dasar panggul, cerviks,
tidak menyebabkan perubahan cerviks , vagina, perineum)
lamanya hanya sekitar 5 dtk dalam 10 - Hodge I : bidang PAP : tepi atas
menit dan intensitasnya tidak kuat  HIS simpisis, linea terminalis,
Palsu promontorium
- His : kontraksi uterus yang menyebabkan - Hodge II : sejajar HI, setinggi tepi
dilatasi dan effacement (penipisan) bawah simpisis
cerviks - Hodge III : sejajar H I, II setinggi spina
- Pemeriksaan his : ischiadika
 amplitudo : mmHg - Hodge IV : sejajar H I, II, III setinggi os
 frekuensi : banyaknya his tiap 10 coccigeus (pintu bawah panggul)
menit kepala bayi sudah sampai vulva
 dengan palpasi difundus lihat
kontraksinya, dan dihitung brp detik  Lihat ubun-ubun kecil dan ubun-ubun besar,
 kekuatan his sutura sagitalis
 Kala I : - Ubun-ubun besar teraba seperti
fase laten : 1-2 x/ selama 10 segiempat/ketupan
detik/ setiap 20-30menit - Ubun-ubun besar seperti huruf Y
fase aktif : 3-4x/selama  Letak : bagaimana sumbu janin berada
10detik/ setiap60-90menit terhadap sumbu ibu
 Kala II : - letak memanjang pada presentasi
5 x/selama 10 detik / setiap kepala atau presentasi bokong
60-90 menit - letak lintang
- letak oblik  miring
 Presentasi : bagian janin yang ada di bagian
bawah uterus
- presentasi kepala ( pres belakang
kepala, pres muka, pres dahi )
 kalau ubun-ubun besar yang teraba
 sungsang)
RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 22
- presentasi bokong (pres bokong kaki,
pres kaki)
- presentasi bahu
 Posisi : apakah bagian janin yang ada di
bagian bawah uterus berada di sebelah kiri,
kanan, belakang, depan terhadap ibu
- UUK kiri depan
 Sikap/Attitude : hubungan bagian janin
terhadap sumbunya/tl belakang janin 
kepala, punggung (supaya tahu ibu harus
miring kiri/kanan, kaki fleksi
MEKANISME  Partus : pengeluaran hasil konsepsi viable dari dalam uterus
PERSALINAN NORMAL  Partus Normal : partus spontan presentasi belakang kepala tanpa bantuan alat (menggunakan vacuum/porset tdk normal), tdk melukai ibu dan janin, < 24
jam
KALA 1 KALA 2 KALA 3 KALA 4
 Kala pembukaan : pembukaan  Kala pengeluaran : pembukaan  Bayi lahir-plasenta lahir  Plasenta lahir-2 jam
1-10 cm lengkap-bayi lahir  Waktu 30 menit  Observasi perdarahan
 His dilatasi & efficement,  His 5x/10’/40-60”  Kalau 30 menit tidak lahir baru
bloody show  Kepala di dasar panggul  di manual
 Dibagi 2 fase : refleks mengedan  perineum
- fase laten : pembukaan menonjol, anus
1-3 cm, 8 jam, his 1- membukalabia membuka ,
2x/10’/15-30” kepala tampak di vulva
- fase aktif : pembukaan kepala janin lahir dengan
4-10 cm, 6 jam, his 3- subocciput di bawah simpisis
4x/10’/40-60” badan dan anggota lahir
 Ketuban pecah sendiri saat  Primigravida : 2 jam  kalau
pembukaan hampir his bagus bantu dengan
lengkap/lengkap vacuum, kl tdk bagus kasih
 Bila ketuban pecah sebelum oksitosin
pembukaan 4 : ketuban pecah  Multigravida : 0,5 jam
dini.  Partus kala II dikatakan lama,
 Kala I : primipara : 13 jam, apabila : Primi > 2 jam, multi > 1
multipara : 7 jam jam

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 23


 CARDINAL MOVEMENT OF LABOR:
- Engagement : diameter transversal terbesar dari kepala janin telah melewati pintu atas panggul  palpasi
abdomen tidak bisa digoyang lagi sudah terfiksir
- Descent : penurunan kepala ke dasar panggul
- Flexion : fleksi kepala janin akibat adanya resistensi dari dasar panggul, dinding pelvis atau serviks
- Internal rotation : perputaran kepala, oksiput ke arah anterior (normal) atau posterior. Dapat tidak terjadi
bila janin kecil.  bayi harus berputar karena bertemu dengan spina, ubun-ubun kecil akan kearah
anterior
- Extension : ekstensi kepala yang mengakibatkan oksiput sebagai hipomoklion  sumbu putar.
Dipengaruhi oleh bentuk pintu bawah panggul (upward & forward)
- External rotation : perputaran kepala mengikuti sumbu badan.  sesuai arah punggung
- Expulsion (delivery of anterior & posterior shoulder)

PIMPINAN PERSALINAN KALA 1 KALA 2 KALA 3 KALA 4


 Bila ketuban (+), kepala sdh  VT : pembukaan lengkap, ketuban (-), kepala  3 Tanda klasik lepasnya  Periksa : kontraksi
masuk PAP, blm ada pembukaan HIII pimpin meneran pada saat his plasenta : uterus
 boleh jalan2  Observasi DJJ diluar his - Tali pusat memanjang   Perdarahan jalan
 Observasi his dan DJJ:  Cara mengedan: Wanita berbaring merangkul sambil dipasase lahir
- fase laten : tiap 1 jam, kedua paha sampai batas siku. Kepala sedikit - Darah keluar/menyembur  Lukaepisiotomi,
- fase aktif : tiap 30 menit diangkat, sehingga dagu mendekati dadanya, dari vagina  karena ada ruptura perineum 
 Evaluasi kemajuan persalinan : dan melihat perut pembuluh darah yang Bila perlu dijahit
Vaginal toucher tiap 4 jam  Bila kepala janin sampai dasar panggul, vulva terbuka  Observasi tanda vital
 Vaginal Toucher, untuk menilai : membuka , kepala janin tampak ( diameter 4 - Perubahan bentuk fundus post partum
- porsio : konsistensi, arah, cm ) bila perineumnya kaku perlu dilakukan uteri menjadi lebih  Waktu 2 jam
panjang/tebal, pembukaan episiotomi globular
- ketuban : +/-  Episiotomy: Kalau sudah ada tanda-tanda ini,
- presentasi : kepala, bokong - Midline: penyembuhan lebih sulit, tali pusat ditarik pelan-pelan
- penurunan bagian terbawah kemungkinan kena anus lebih besar  Manajemen aktif kala III
janin : H I-IV - Left mediolateral: perdarahan lebih banyak - Injeksi oksitosin 10 IU im
- penunjuk : UUK (letak karena lebih banyak otot segera setelah kepala bayi
kepala), sacrum (letak  Perineum ditahan dengan tangan kanan, lahir
bokong) tangan kiri menahan bagian belakang kepala - Peregangan tali pusat
- posisi: kiri depan, depan supaya defleksi tidak terlalu cepat  kalau terkendali  tdk boleh
terlalu cepat dapat terjadi robek sampai ke ditarik-tarik, karena bisa
urethrae dan clitoris ibu, tdk bisa dijahit terjadi insersio uteri
- Massage fundus uteri
setelah plasenta lahir 

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 24


supaya pembuluh darah
terjepit tidak terjadi
perdarahan
 Lihat plasenta :kotiledon
lengkap atau tidak  kalau
ada yang hilang harus
diexplorasi cavum uteri ada
yang sisa atau tidak.
 Waktu 30 menit
 Setelah kepala lahir, bersihkan mulut dan
hidung, periksa apakah ada lilitan tali pusat di
leher, bila ada : dilonggarkan
 Kemudian kepala akan mengadakan putar
paksi luar
 Dengan pegangan biparietal, tarikan ke bawah,
 laporan:
bahu depan (kearah simpisis) dilahirkan.
 porsio lunak, aksial, tebal 1
 Dengan tarikan ke atas, bahu belakang (kearah
cm, pembukaan 4 cm,
rectum) dilahirkan
ketuban(+), kepala HI-II,
 Melahirkan badan, trokhanter anterior dan
sutura sagitalis lintang
posterior
 porsio tipis, pembukaan 8 cm,
 Bayi lahir dengan muka menghadap ke bawa
ketuban (+), kepala HII-III, UUK
(fisiologis). kalau menghadap ke atas:
kiri depan
presentasi ubun-ubun besar, kalau terjadi
kemacetan tidak boleh di vacuum karena akan
terjadi herniasi otak

 Bayi dibersihkan, tali pusat dijepit di dua


tempat 5-10 cm dari umbilikus, kemudian
dipotong ditengahnya
 Ujung tali pusat bagian bayi didesinfeksi dan
diikat

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 25


KETUBAN PECAH DINI
DEFINISI  Pecahnya ketuban sebelum onset persalinan baik pada kehamilan aterm, maupun preterm.
 Etiologi tidak diketahui, Tp salah satunya infeksi
PATOGENESIS  Adanya hipermolitilitas rahim yang sudah lama terjadi sebelum ketuban pecah  sering kontraksi
 Selaput ketuban terlalu tipis  kolagennya kurang mudah terjadi degradasi
 Infeksi
 Faktor lain: Multipara,malposisi,disproporsi, cerviks incompeten, dll
 Ketuban pecah dini artifisial dimana ketuban dipecahkan terlalu dini misalnya karena janin mati dikandungan
DIAGNOSA  Memeriksa adanya cairan yang berisi mekonium, verniks kaseosa, rambut lanugo, atau bila telah terinfeksi bau
 Inspekulo : dilihat apakah ada air ketuban keluar dari kanalis servikalis dan apakah ada bagian yang sudah pecah
 Gunakan kertas lakmus  kalau dia ketuban akan berubah menjadi biru
 Pemeriksaan PH forniks posterior pada PRM PH adalah basa
 Pemeriksaan histopatologi air ketuban
 Aborization dan sitologi air ketuban
PENGARUH PRM  Janin : walaupun ibu belum menunjukan gejala -gejala infeksi tetapi janin  Ibu: terjadi infeksi intrapartum, juga dapat ditemui infeksi puerpuralis
mungkin sudah terkena infeksi, karena infeksi Interauterine lebih dahulu (nifas), peritonitis, dan septikemia serta dry labour. Ibu akan kelelahan,
terjadi sebelum gejala pada ibu diarasakan. Jadi akan meninggikan suhu badan naik, nadi cepat dan menampakkan gejala infeksi.
mortalitas dan morbiditas perinatal  Kalau ibu sudah mulai demam, sudah pasti janin terkena infeksi
Karena ketuban yang pecah akan menjadi jalan masuk kuman
PENATALAKSANAAN  Bila anak belum viabel ( < 36 mg)
 penderita dianjurkan untuk beristirahat ditempat tidur dan diberikan obat-obatan antibiotik profilaksis (mencegah infeksi), spasmolitik (mencegahnya
terjadinya kontraksi) dan roboransia degan tujuan untuk mengundur waktu sampai anak viabel.
 Bila anak sudah viabel
 dilakukan induksi persalinan dan diberikan antibiotik profilaksis  induksi memerlukan waktu, sehingga kuman tetap masuk. Pada kasus-kasus
tertentu dimana induksi persalinan gagal maka dilakukan tindakan operatif.
KOMPLIKASI  Pada anak: IUFD , asfiksia dan prematuritas
 Pada ibu : Partus lama dan infeksi, atonia uteri, perdarahan postpartum atau infeksi nifas .

INDUKSI PERSALINAN
DEFINISI  suatu tindakan terhadap ibu hamil yang belum inpartu baik secara operatif maupun medisinal untuk merangsang timbulnya kontrak si rahim sehingga
terjadi persalinan
Secara medis Secara manipulatif
 Infus oksitosin  Amniotomi  pecahkan selaput ketubannya
 Prostaglandin  Melepas selaput ketuban dan bagian bawah rahim ( stnpping of the
 Cairan hipertonik intra uteri  jarang dipakai lagi membrane)
 Pemakaian rangsangan listrik
 Rangsangan pada puting susu

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 26


INDIKASI DAN KONTRA  Indikasi Janin  KONTRA INDIKASI
INDIKASI - Kehamilan lewat waktu - Disproporsi sefalopelvik  tdk bs lahir pervaginam
- Ketuban pecah dini - Insufisiensi plasenta  kalau diinduksi janin akan asifiksia bisa mati
- Janin mati - Malposisi dan malpresentasi  presentasi bokong
- Plasenta previa  tidak bisa lahir pervaginam
 Indikasi ibu - Gemelli  uterus sudah overdistensi bisa jadi rupture
- Kehamilan lewat waktu (post term) - Distensi rahim yang berlebihan  pada makrosomnia
- Kehamilan dengan hipertensi  jangan sampai preeklamsi - Grande multipara  anak sudah diatas 6, uterus sudah lelah bisa
terjadi atonia
- Cacat Rahim  segala sesuatu yg dilakukan pada korpus contoh
pernah miomektomi  harus seksio tidak boleh lahir normal
SYARAT  Kehamilan aterm SKOR PELVIK MENURUT BISHOP
 Ukuran panggul normal SKOR 0 1 2 3
 Tak ada CPD Pembukaan serviks 0 1-2 3-4 5-6
 Janin dalam presentasi kepala Pendataran serviks N: +2cm 0-30% 40-50% 60-70% 80%
 Servik telah matang (portio lunak, mulai mendatar dan sudah mulai Penurunan kepala, diukur dr H III -3 -2 -1, 0 +1 +2
membuka) Konsistensi serviks Keras Sedang Lunak
 Untuk menilai serviks dapat dipakai skor bishop. Bila nilai lebih dari 5Posisi serviks Blkg Searah Kearah
induksi persalinan kemungkinan akan berhasil  kalau belum sumbuh depan
matang harus dimatangkan dulu jalan
 Kalau >8 pasti lahir lahir
TEKNIK INFUS OKSITOXIN  Semalam sebelum drip oksitosin, hendaknya penderita sudah tidur pulas
 Pagi harinya penderita diberi pencahar  Supaya ibu BAB sebelum lahiran
 Infus oksitosin hendaknya dilakukan pagi hari dengan observasi yang baik
 Disiapkan cairan RL 500 cc yang diisi dengan sintosinon 5 IU
 Cairan yang sudah mengandung 5 IU sintosinon dialirkan secara intravena melalui aliran infus dengan jarum abocath no 18 G
 Jarum abocath dipasang pada vena dibagian volar bawah
 Tetesan dimulai dengan 8 mU permenit dinaikan 4 mU setiap 30 menit. Tetesan maksimal diperbolehkan sampai kadar oksitosin 30-40 Mu (50tetes/menit).
 Bila sudah mencapai kadar ini kontraksi rahim tidak muncul juga, maka berapapu n kadar oksitosin yang diberikan tidak akan menimbulkan kekuatan
kontraksi. Sebaiknya infus oksitosin dihentikan.
KOMPLIKASI  Tetani uteri  kontraksi uterus terus menerus tanpa relaksasi
 Ruptur uteri iminen
 Gawat janin

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 27


ANEMIA DALAM KEHAMILAN
DEFINISI  Anemia  bila hb < 12 gr/100ml
 Anemia dalam kehamilan  apabila wanita hamil dengan Hb < 10gr/100ml
 Anemia fisiologi (pseudoanemia)  wanita hamil dengan Hb antara 10-12gr/100ml
 Perubahan dalam kehamilan:
- Anemia sering terjadi pada wanita hamil karena  keperluan zat2 makanan bertambah dan terjadi perubahan2 dlm darah  anemia gizi
- Kehamilan  hidremia atau hipervolemia, sementara pertambahan sel2 drh berkurang dibandingkan vol plasma  pengenceran darah
- Sel-sel darah tidak bertambah tp volume plasma bertambah  akibat dari sirkulasi yang bertambah
Pengaruh dalam kehamilan: Pengaruh terhadap hasil konsepsi
 Abortus  Kematian mudigah
 Partus prematurus  Kematian perinatal
 Partus lama karena inersia uteri  Premature
 HPP, Atonia uteri  Cacat bawaan
 Syok  Cadangan besi kurang
 Infeksi (intra dan postpartum)
 Decompresi cordis  bila anemia sangat berat (Hb < 4g/100ml)
ANEMIA DEFISIENSI BESI ANEMIA MEGALOBLASTIK ANEMIA HIPOPLASTIK ANEMIA HEMOLITIK
 Etiologi: kurang zat besi  Etiologi: defisiensi asam folat, jarang  Anemia karena SSTL kurang mampu  Disebabkan: penghancuran eritrosit
 Asupan yang kurang krn def vit b12 membuat sel-sel darah baru berlangsung lebih cepat dari
 Gangguan resorbsi  Diagnosis:  Gambaran darah tepi: pembuatannya. Blm 120 hari sudah
 Gangguan penggunaan - Eritrosit megaloblas atau - Normositik normokrom dihancurkan
 Gangguan pengeluaran promegaloblas - Ciri-ciri defisiensi besi tidak ada  Sulit untuk hamil
 Kebutuhan wanita thd zat besi: - Sering bersifat normositer  SST  normoblastik dengan hypoplasia  Bila hamil  anemia menjadi berat
- Tidak hamil: 12mg normokrom  oleh karena eritropoesis nyata  Dibagi 2:
- Hamil dan menyusui: 15 mg defisiensi asam folat  Mielosit : eritrosit = 3:1 atau 2:1  10:1 - Golongan karena factor
 Wanita sering def. besi  karena berdampingan dengan defisiensi atau 20:1 intrakorpuskuler: sferosis,
wanita haid setiap bulan shg butuh besi  Etiologi: belum diketahui pasti, kecuali thalassemia, anemia sel sabit, dll
asupan yang lebih - Kalau anemia tanpa perdarahan disebabkan oleh sepsis, rontgen, racun - Golongan karena factor
 Diagnosis: dengan normositik normokrom  atau obat ekstrakorpuskuler: def. G-6-PD,
- Eritrosit mikrositik hipokrom fikirkan def. asam folat  Terapi: leukemia, peny. Hodgkin, dll
- Kadar besi serum rendah - Percobaan penyerapan dan - Transfuse berkali-kali  Gejala:
 Terapi: pengeluaran asam folat - Wanita selamat sampai nifas  - Gejala proses hemolitik  anemia
- Preparat besi 600- - Percobaan pengobatan dengan as. sembuh sendiri seperti: hemoglobinemia,
1000mg/hari/os Folat  dicoba dengan terapi - Kalau hamil kembali  akan hemoglobinuria,
- Mis: sulfas ferrosus/ glukonas asam folat naik/tdk hb nya berulang anemianya hiperbilirubinemia (pasiennya
ferrosus  Terapi: kuning), hiperurobilinuria, dan
- Vit.c - Tablet as. Folat 15-30mg sehari sterkobilin lebih banyak dalam
- Beri Parenteral  bila tdk tahan - Sebaiknya diberi bersamaan feses
per oral, missal: ferri dengan besi - Tanda regenerasi darah:
- Im: dekstran besi (im feron) retikulositosis, normoblastemia,

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 28


- IV: bahkan transfuse darah bila - Bila krn def. B12, beri vit b12 100- hyperplasia eritropoesis dalam
anemia berat 1000mg sehari per oral atau SSTL
 Pencegahan: parenteral - Pembesaran limpa  kalau lama
- Hamil: beri sulfas ferosus 1 - Kadang Transfuse darah - SSTL: gambaran normoblastik
tablet/hari  Pencegahan: dengan hyperplasia nyata 
- Banyak makan protein (daging, - Beri as. Folat Mielosit:erit = 1:1 atau 1:2
susu, dsb) - Bila gagal  tambahkan besi  Kalau diindonesia plg sering karena
- Vitamin (sayur dan buah)  Prognosis: thalassemia
 Prognosis: baik bagi ibu hamil kalau - Cukup baik pada umumnya  Terapi:
dikoreksi - Kurang baik kalau anemia  Tergantung jenis dan beratnya
megaloblastik dalam kehamilan  Transfuse berulang
yang berat  Splenektomi
 Anemia lain:
- Karena malaria, cacing tambang (ascaris lumbricoides), penyakit ginjal menahun, penyakit hati, TB, sifilis, tumor ganas, dsb
- Terapi: tgt penyebab
- Prognosis: tgt berat dan sebab anemianya, serta berhasil atau tidaknya pengobatan

KEHAMILAN POSTTERM
 Dikatakan kehamilan postterm  42minggu dari HPHT
 Postterm diragukan karena HPHT nya tidak jelas (lupa, atau siklus tidak teratur)
 Kalau HPHT tidak jelas  USG trimester I hanya meleset 1-2hari, kalau USG trimester III bs meleset 2 minggu
 Syarat pemakaian rumus neagel: siklus haid teratur minimal 3 bulan sebelumnya, 6 bulan sebelumnya tidak memakai kontrasepsi
 Bayi akan mengalami sindrom postmatur  karena retensi plasenta yang lama, plasenta sudah tua fungsi sudah tidak baik  bayi sudah tidak
mendapatkan nutrisi
- Kulit kering dan pecah
- Meconium staining (sudah agak kuning) dan asfiksia
- Distress pernafasan, kejang dan kematian
PATOFISIOLOGI  Ada kekurangan plasenta sulfatase  persalinan tertunda
 Proses Pematangan serviks terlambat: kandungan air pd serviks, pengurangan konsentrasi kolagen, dan perubahan remodeling kola gen  serviks tidak
matang
 Collagenase  serabut kolagen dan terjadi sekresi hyaluronic acid (suatu glikosaminoglikan) oleh fibroblast
- Asam hyaluronat fungsinya untuk degradasi kolagen, sehingga kalau kurang tdk terjadi degradasi kolagen
 Media peradangan (mis. Infeksi)  jumlah asam hyaluronic meningkat  terjadi kontraksi. Dan peningkatan pematangan serviks
 Pada postterm  kekurangan asam hyaluronat.

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 29


DIAGNOSA  Bervariasi tergantung: ketepatan HPHT dan pengukuran
 USG: pengukuran CRL pada TriMester I
 Nilai cairan amnion (cairan ketuban)  oligohidramnion (< 5cm)  pertanda klinis janin sudah
tidak segar lagi karena sudah mulai berpuasa
 Makin sedikit volume keruban makin besar resiko komplikasi
 SC meningkat 24x pada kantung amnion <3cm  karena bayinya susah tidak baik didalam
 Apabila cairan ketuban berkurang, akan memicu kontraksi uterus.
 Hamil diatas 35 minggu  tdk ada lagi produksi selaput amnion jd semakin sedikit

Kalau ibu datang dengan HPHT postterm  lakukan USG lihat apakah oligohidramnion atau
tidak, apabila:
- Tidak oligo BB dibawah 4kg, serviks blm matang  lakukan pematangan serviks

KOMPLIKASI  postterm  penurunan jaringan subkutaneus  bayi sudah keriput


 kalau bayi tidak ada oligohidramnion  fungsi uteroplasenta masih baik, bayi masih makan  hati-hati makrosomnia
 Makrosomia(>4000 gr 2x dari nonpostterm)  lemak perut tebal, dileher spt ada punuk
 cephalohematom, fraktur dan kelumpuhan nervus brachialis  karena saat persalinan sulit
 SGA meningkat 3,8% postterm: 2,2 % aterm
 Meconium staining  sindroma aspirasi meconium resiko 2x lipat pada postterm
 Oligohidramnion memperberat kekentalan meconium pada oropharynx
Permasalahan sulit  Usia kehamilan tidak tepat  janin belum matur
menghalangi kebijakan  Sulit menentukan dengan tepat mana janin yang akan meninggal atau mengalami morbiditas serius bila dibiarkan di dalam uterus.
pada postterm  Bagian terbesar janin ini dalam keadaan yang cukup baik.
 Induksi persalinan tidak selalu berhasil  lihat kondisi serviks. Kalau bayi masih sehat ada waktu untuk mematangkan serviks
 Persalinan sesarea meningkatkan secara nyata risiko morbiditas maternal .
IDENTIFIKASI KEADAAN  Test Nonstres :
YANG MEMBAHAYAKAN - NST 2 x seminggu  mortalitas perinatal terkoreksi 4,3 / 1000
JANIN - Peneliti lain : 1 x seminggu hasil cendrung lebih buruk
- Penurunan frek djj pada NST : Peningkatan mortalitas dan mobiditas pada posterm
- Penurunan volume cairan ketuban predisposisi kompresi tali pusat.
 Profil Biofisik :
- Jonson dkk (1986)  pem BPP 2 x seminggu dg cairan amnion normal : tidak ada kematian.
- Manning dkk(1981) : angka kematian 4,6 /1000 jika BPP 1 x seminggu, dianjurkan BPP 2 x seminggu pd postterm & persalinan pd o ligohidramnion
- Yang termasuk tes biofisik: NST, jumlah cairan ketuban, gerak nafas janin, tonus otot
 Tes Stres Kontraksi :
- Tujuan : mengenali janin yang dicurigai posterm dan dalam keadaan bahaya pada uterus.
- Freeman (1981) : tes 1 x seminggu, hasil tes negatif tidak ada intervensi aktif
 Volume cairan amnion :
- AFI < 5 cm  outcome kurang baik
- AFI > 5 cm dg meconium staining fetal outcome baik

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 30


 Velosimetri Doppler :
- Pengetahuan ini sangat berkembang 15 tahun ini
- Gel arteri umbilikal merupakan penelitian perkemb pertama, sederhana & cepat  sirkulasi plasenta
- Sekarang : berkembang : ductus venosus arteri serebri media dll.

PRETERM
DEFINISI  Kelahiran dibawah 37minggu  Berkaitan dengan berat bayi yang rendah ( very LBW dan extreme LBW)
 Appropriate for Gestational Age (AGA)  BB sesuai dengan usia kehamilan
 Small for Gestational Age (SGA)  BB dibawah usia kehamilan  curiga IUGR
 Large for Gestational Age (LGA)  BB diatas usia kehamilan
 Intrauterine Growth Restriction
ETIOLOGI  Placenta previa atau abruption (solusio / sudah terlepas)  lebih sering,  Anomaly, hydramnion, fibroid
karena perdarahan pada ibu usia kandungan brppun harus diterminasi  Maternal preeklamsi, intoksisitas obat
 Infeksi cairan ketuban  Trauma, atau pembedahan
 Imunologi  antiphospolipid antibody syndrome  Fetal anomaly
 Serviks inkompeten
Life style
 Hemoragik plasenta  plasenta previa & solusio  Merokok  Infeksi cairan ketuban
 Hipertensi  preklamsi  Nutrisi buruk  Ketuban pecah dini:
 Kelahiran premature spontan dengan atau tanpa PRM  Penambahan BB sulit selama kehamilan - Bacterial vaginosis
 Apabila memiliki 2 atau lebih penyebab  memiliki  Obat  kokain, alcohol - Trichomonas vaginalis
kemungkinan yang lebih besar untuk preterm  Usia ibu terlalu muda - Candida albicans
 Kemiskinan - Chlamydia
 Factor kependudukan
 Ibu stress
IDENTIFIKASI  Skor resiko  missal: ibu keputihan
 Riwayat kehamilan dan kelahiran sebelumnya  preterm 6 bulan  kemungkinan serviks inkompeten
 Serviks dilatasi  datang dengan pembukaan  resiko preterm tinggi  cegah dengan tokolitik dan pematangan paru
 Tanda dan gejala
 Fetal fibronectin
DIAGNOSIS  Kontraksi palsu/asli  pasien mules hilang timbul, palpasi fundus + 10menit ada atau tdk HIS
 kalau tidak ada HIS / lemah  hny Braxton HIS (palsu)
 lihat juga ada blody show/tdk  kalau ada, his sungguhan
 kriteria:
- kontraksi regular setelah 20 minggu atau sebelum 37 minggu
- kalau dibawah 20 minggu  abortus
- 5-8 minutes apart or less
- Disertai satu atau lebih:

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 31


 Perubahan progresif di serviks
 Serviks dilatasi 2cm atau lebih
 Serviks mendatar 80% atau lebih
PENANGANAN ANTEPARTUM INTRAPARTUM
 PRETERM RUPTURE MEMBRANE  Labor: pasang Continous electronic monitoring (CTG)
- Tindakan expektasi   Siapkan NICU
- Intervesi seperti pemberian kortikosteroid,  Persalinan: mau kala II  harus episiotomy yang besar karena kepalanya
- pematangan paru masih lebih lembek, kalau kecil bayi bisa asfiksia.
- Antibiotic  Presentasi kepala boleh pervaginam dgn epis yang besar. Tidak boleh
- Kalau ada HIS beri  tokolitik vakum dan forsep
 PRETEM LABOR WITH INTACT MEMBRANE  Presentasi bokong dibawah 2500 diatas 2000 viable  bayi pretem harus
- Glukokortikoid  pematangan paru SC karena kemungkinan ukuran kepalanya lebih besar
 Bethametason 12mg IM, dalam 2 dosis selama 24 jam
 Dexamethasone, 15mg IM setiap 12 jam untuk 4 dosis
 Dosis diulang setiap 7 hari  kalau blm lahiran
CARA MENGHAMBAT Sebisa mungkin ditunda dengan:
PRETERM PARTUS  Bed rest
 Beta adrenergic reseptor agonis  ritodrin & terbutalin  tokolitik
 Magnesium sulfat  tokolitik
 Prostaglandin inhibitor
 Ca channel bloker  contoh nifedipin
 Terapi kombinasi

PROLAPS UTERI
DEFINISI  Keadaan dimana turunnya uterus melalui hiatus genitalis yang disebabkan kelemahan ligamen, fasia endopelvikdan otot dasar pan ggul yang menyokong
uterus.
 Portio turun sampai ke vagina, sering pada nenek –nenek
 Uterus dan vagina dipertahankan posisinya oleh : Tonus otot uterus, Ligamen-ligamen yang memfiksasi uterus , Fasia endopelvik, Otot-otot dasar panggul
 Apabia segala sesuatu yang mempertahankan uterus tergantung melemah, missal otot dasar panggul yg lemah karna salah cara par tus.
ETIOLOGI  Dasar panggul yang lemah,
 Tarikan pada janin pada pembukaan belum lengkap.
 Ekspresi Crede
 Asites, tumor-tumor di daerah pelvis
PATOLOGI  Persalinan yang sulit
 serviks uteri terletak diluar vagina , dapat menjadi: SISTOKEL (vu turun ke dasar vagina) ,URETROKEL, REKTOKEL (tonjolan dari arah rectum ke vagina),
ENTEROKEL
 prolaps vagina  dinding vagina turun
 Prolaps uteri sering diikuti prolaps vagina, tetapi prolaps vagina dapat berdiri sendiri.

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 32


KLASIFIKASI  Tingkat : Uterus turun dalam introitus vagina
 Tingkat II: Uterus sebagian keluar dari vagina
 Tingkat III: Uterus keluar seluruhnya dari vagina yang disertai dengan inversio vagina (PROSIDENSIA UTERI)
GEJALA KLINIS  perasaan berat pada perut bagian bawah  Koitus terganggu
 nyeri dipinggang  Leukorea  karena infeksi
 Timbulnya gejala dari :  Luka lecet pada portio
- BAK sedikit-sedikit dan stress inkontinensia (tidak bias menahan  Enterokel  usus bs ikut turun
pipis)  Servisitis menyebabkan infertility.
- terjadi gangguan defikasi  tjd tekanan kea rah rektum  Menoragia karena bendungan
KOMPLIKASI  Keratinisasi mukosa vagina dan portio uteri  Infertilitas
 Dekubitus  Kerusakan atau kematian kulit sampai jaringan bawah kulit  Gangguan partus  pada usia reproduktif
 Hipertropi serviks uteri dan elongasio koli  Hemoroid
 Gangguan miksi dan stress inkontinensia  Inkarserasi usus  turun
 Infeksi saluran kencing
PENANGANAN  Faktor-faktor yang harus diperhatikan PENCEGAHAN
- keadaan umum pasien umur  Faktor-faktor yang mempermudah prolapses uteri dan dengan anjuran :
- masih bersuami atau tidak  kalau sudah tdk bersuami pasang - Istirahat yang cukup,
cincin saja, kl bersuami operasi - Pimpin yang benar waktu persalinan, seperti
- tingkat prolapsus, beratnya keluhan  Tidak mengedan sebelum waktunya
- keinginan punya anak lagi dan ingin mempertahankan haid.  pada  Kala II jangan terlalu lama  (maks 2jam) lihat kondisi pasien
usia reproduksi  Kandung kemih kosongkan  sebelum partus, kl tdk bs miksi
 kalau sudah tidak bersuami dan tidak menginginkan keturunan lagi  bs spontan pasang kateter
histerektomi  episiotomi agar dijahit dengan baik  kl tdk baik dinding
vagina bs longgar, shg mudah prolapse
 Episiotomi jika ada indikasi  missal yg harus di epis: preterm
 Bantu kala II dengan Forcep atau Vacum
PENGOBATAN Pengobatan Tanpa Operasi Pengobatan dengan Operasi
 Tidak memuaskan dan hanya bersifat sementara  Operasi Manchester-Fothergill  dari perut, dengan uterus digantung
 pada prolapsus uteri ringan ligamennya ke fascia dinding perut
 ingin punya anak lagi  Histeraktomi vaginal  diangkat seluruhnya pada tingkat III
 menolak untuk dioperasi  Kolpoklesis (operasi Neugebauer-La fort)  ditarik keatas ligamennya,
 KU pasien tak mengizinkan untuk dioperasi mis tidak memungkin hny pd tingkat II
anastesi krn usia, keadaan rectum sudah tdk memungkinkan  Operasi-operasi lainnya Interposisi
 Caranya :
- Latihan otot dasar panggul  latihan kegel kontraksikan otot dasar  Jika Prolaps uteri terjadi pada wanita muda yang masih ingin
panggul spt nahan pipis mempertahankan fungsi reproduksinya cara yang terbaik adalah
- Stimulasi otot dasar panggul dengan:
- Pemasangan pesarium (cincin) - Pemasangan pesarium
 Hanya bersifat paliatif - Ventrofiksasi : interposisi (bila tak berhasil dengan pemasangan
 Pesarium dari cincin plastic pesarium)  digantung ligamennya

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 33


 Prinsipnya : alat ini mengadakan tekanan pada dinding atas
vagina sehingga uterus tak dapat turun melewati vagina bagian
bawah.
 Bentuk seperti donat
 Biasanya dipakai pada keadaan :
o Prolapsus uteri dengan kehamilan
o Prolapsus uteri dalam masa nifas
o Prolapsus uteri dengan ulkus
o Prolapsus yang tak mungkin dioperasi, Mis : keadaan
umum yang jelek, masih ingin hamil

KEHAMILAN GANDA
ETIOLOGI  Genetik/hereditas
 Obat yang menginduksi ovulasi (dizigotik)  klomid dan hormone gonadotropin
 Hambatan fase pra blastula, pasca blastula
 Hambatan pra primitive streak & pasca primitive streak
JENIS Kehamilan kembar monozigotik Kehamilan kembar dizigotik
 2 sel telut  2 sel telur
 Identik, homolog atau uniovuler  Heterolog, binovuler
 1/3 dari monozigotik atau fraternal
 Jenis kelamin sama  Jenis kelamin sama
 2 amnion, 2 korion & 2 plasenta (1/3) atau berbeda
 1 plasenta, 1 korion & 1 amnion (2/3)  2 plase nta, 2 korion
 Segmentasi: & 2 amnion
Saat segmentasi Keadaan ketuban
0 -72 jam Diamniotik, dikorionik tdk
mungkin kembar siam
4 – 8 hari Diamniotik, monokorionik
9 -12 hari Monoamniotik, monokorionik
13 - hari Monoamniotik, monokorionik 
kembar siam

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 34


PERTUMBUHAN JANIN  Berat badan janin kembar lebih kecil dari janin tunggal  karna
factor overdistensi uterus  kemungkinan partus prematurus
 Berat diantara ke 2 janin tidak sama
 monozigotik dapat terjadi akardiakus dan sindrom transfusi
fetal (hidramnion, polisitemia, edema >< oligohidramnion,
anemia, dehidrasi)
 sindrom transfuse fetal  terbentuknya selaput membrane
antar kedua janin, yang 1 mendonor ke janin yg lain  jd
salah satu lbh besar
 bayi yang lebih besar  bs polisitemia, sdgkan yang kecil 
anemia
 dikatakan twis transfuse sindrom  apbl perbedaan BB > 20%
LETAK DAN PRESENTASE  Letak memanjang (kepala-kepala)  bs partus pervaginam
JANIN  Letak memanjang (kepala-bokong)  paling sering, tidak boleh lahir pervaginam  hati-hati interlocking
 Letak memanjang (bokong-bokong)
 Kombinasi kepala-bahu, bokong-bahu dan bahu-bahu (jarang)
DIAGNOSIS  Besar uterus lebi besar dari lamanya amenore  curiga DIAGNOSIS PASTI
gemeli/mola/hidramnion  Teraba 2 kepala, 2 bokong & 1/2 punggung
 Uterus tumbuh lebih cepat  Terdengar 2 denyut jantung yang berjauhan dengan perbedaan paling sedikit
 Penambahan berat badan ibu yang mencolok tidak disebabkan 10
edema/ obesitas  Ultrasonografi (triwulan 1)
 Banyak bagian kecil teraba  Rontgen foto abdomen  sebaiknya tidak dilakukan, dilakukan bila trimester
 Teraba 3 bagian besar janin  kepala akhir
 Teraba 2 balotemen
DIAGNOSIS BANDING
 Hidramnion/polihidramnion  Ketubannya banyak  tentukan dengan USG
- Bayi bisa kelainan kongenital
- Hati-hati saat lahir spontan ibu syok karna perubahan tekanan yang
mendadak
 Kehamilan dengan mioma atau kistoma ovarii
KOMPLIKASI  IBU  BAYI
- Anemia  karena kebutuhan zat besi meningkat - Hidramnion
- Hipertensi  preeklamsi - Malpresentasi
- Partus prematurus  karena overdistensi uterus - Plasenta previa
- Atonia uteri  karena overdistensi uterus  kontraksi kurang - Solusio plasenta  karena overdistensi
- Perdarahan postpartum - Ketuban pecah dini  karena overdistensi
- Prolapsus funikuli  tali pusatnya keluar (bs krn talipusatnya panjang), akan
terjadi gawat janin karena memicu kontraksi yang bs menjepit talipusatnya
 harus segera SC
- PJT
- Morbiditas & mortalitas ↑
RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 35
PENANGANAN KEHAMILAN: PERSALINAN
 AnteNatal Care  ( frekuensi lebih sering )  Resusitasi & perawatan bayi premature
 Istirahat >>  Hindari sedative, lakukan episiotomi
 Cegah partus prematurus  Persalinan bayi II  waspada! Tenggang waktu 5-15 menit  karena saat bayi
 Preparat besi (sulfas ferrosus 3 x 100 mg)  karena kebutuhan pertama lahir, plasenta secara otomatis lepas
meningkat  Letak lintang bayi II  versi luar dan / versi ekstraksi
 Diet kaya protein  Letak bayi I kepala  pervaginam
 Kebutuhan nutrisi 2x lipat dr hamil tunggal  Indikasi SC : Lintang bayi I, prolaps funikuli, plasenta previa , bokong kepala
(interlocking)

TOXOPLASMOSIS
 Infeksi Toxoplasma gondii biasanya tidak berbahaya atau tanpa gejala tetapi dapat mengasilkan konsekuensi yang berat pada pasien immunodefisiensi atau janin yg sdg berkembang
 Infeksi maternal dini menyebabkan :
 abortus spontan
 penyakit berat pada bayi seperti hidrosefalus,korioretinitis dan keterbelakangan mental .
 Diagnosis dini  untuk mencegah komplikasi lebih lanjut
 DEFINISI: merupakan suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh toxoplasma gondii, yaitu suatu protozoa golongan coccidia yang hidup intraseluler.
ETIOLOGI  Toxoplasma gondii, hospes definitifnya: kucing. hospes perantaranya: manusia, mencit, domba dan babi
 punya 3 bentuk : Trophozoit, Ookista, Kista
CARA PENULARAN PATOGENESIS MANIFESTASI KLINIS
 invasi parasit di usus sel atau difagosit oleh  Toxo. akuisita  gejala ringan, lebih berat pada pasien
makrofag  berkembang biak  sel hospes imunokompromise
pecah dan menyerang sel -sel lain di sekitarnya.  Toxo . kongenital
 menyebar secara hematogen dan limfogen ke - sindroma Sabin  hidrocephalus interna
seluruh tubuh. korio retinitis, konvulsi dan kalsifikasi
 Parasit dapat menyerang semua organ dan serebral
jaringan tubuh hospen kecuali sel darah merah  abnormal cairan spinal
yang tidak berinti.  anemia
 kejang demam
 splenomegali
 Memakan daging setengah matang yang mengandung kista  limpadenopati
 Melalui tranfusi darah.  hepatomegali
 Transmisi Plasenta  microsephal
 Transplantasi organ
 Petugas laboratorium
 Kontak langsung dengan tangan
 Air susu binatang.
RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 36
DIAGNOSIS PERINATAL TOKSOPLASMOSIS
DIAGNOSIS KLINIS DIAGNOSIS LAB USG
 sukar dibuat karena gejalanya banyak mirip  Diagnosis Parasitogi/ diagnosis langsung  Cerebral ventrikulomegali  pelebaran ventrikel
dengan penyakit lain. - Pemeriksaan trophozoit langsung  Calcifikasi Intrakranial
- Isolasi parasit  Hidrosefalus
- Biopsi kelenjer  Mikrosefalus
 Diagnosis Serologi/ diagnosis tidak langsung  Hydropfetalis
- IgG anti toxoplasmosis positif (> 1 : 10)  2 - 3 minggu  Abnormalitas volume cairan amnion
sesudah infeksi (puncaknya 6 - 8 minggu), bertahan  Abnormalitas Ukuran Plasenta
hingga 10 tahun.  Pertumbuhan terhambat
- IgM  hari ke-7 setelah infeksi dan mencapai kadar
maksimum dalam beberapa minggu.
- IgA  konsentrasi maksimum dicapai dalam 2 - 3 bulan
setelah infeksi.
- IgE  penunjuk infeksi kronis
 teknik deteksi zat anti toxoplasma :
- Sabin Feldman Dye test
- Indirect Fluorescent Antibody
- Indirect Hematglutination Test
- Complement Fixation test
- IgF Enzime Linked Immunosorbent Assay (ELISA)
- Double Sandwich IgM ELISA
- IgM immunoassorbent Agglutinasi Assay (IgM ISAGA)
- Elektrosineres (untuk toxoplasma kongenital : IgA, IgE,
IgM, IgG)
- ELIFA (Enzyme Linked Immuno Filtration Assay)
TERAPI INFEKSI AKUT  Pirimetamin dan sulfadoksin Tes PCR air ketuban (+)
 Spiramisin  Abortus terpeutik dipertimbangkan bila infeksi terjadi pada trimester I 
! Terapi segera ibu - banyak terkonsentrasi pada plasenta. tujuannya supaya kehamilan tdk dilanjutkan
yang menderita toxo - diduga menurunkan insidensi transmisi maternal -fetal sebesar 60%  kombinasi trimetoprin-sulametoksazol, walaupun efektifitasnya untuk
 cegah infeksi - tidak efektif mengobati janin yang telah terinfeksi terapi in utero masih dipertanyakan.
kongenital ! - Obat ini diberikan 1 gram per oral setiap 8 jam.
- Bila tes PCR air ketuban (-), terapi dilanjutkan sampai akhir kehamilan.
PENCEGAHAN  Memasak daging minimal pada suhu lebih dari 660 C  Mencuci buah dan sayuran dengan bersih sebelum dimakan atau dimasak
 Mencuci tangan dengan sabun setelah memegang daging mentah  Mencuci permukaan dapur yang bersentuhan dengan daging mentah
 Jangan menyentuh mukosa mulut atau ma ta pada saat memegang daging  Mencegah kontaminasi sayur dan buah dengan kecoa atau lalat
mentah

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 37


KEHAMILAN DENGAN PENYAKIT JANTUNG
 Hamil  Perubahan dalam KVS  Hamil + peny. Jantung  puncak 32-36minggu
- Hidremia  puncak 32 – 34 mg - Partus kala II  harus lahir pervaginam dibantu, ibu tdk boleh
- Anemia dilusional (vol plasma ↑ 30 % + sdm ↑ 18 % + Hb ↑ 19 %) mengedan. Jadi pakai forsep
- Postpartum  imbibisi ekstravaskuler ke intravaskuler ≈ vol plasma - Postpartum  resiko hemokonsentrasi, aliran darah balik  beban
↑ (± 2 minggu) jantung meningkat  bisa decom dihari ke 2
- Frekuensi nadi ↑, prekordium bergeser ke kiri, bising sistolik di apeks 
+ katup pulmonal
PERUBAHAN PD CVS  Cardiac output : ↑ 50 %  Perbedaan cardiac exam selama kehamilan:
 Saat Fase aktif : ↑ 40% - Banyak pasien akan mempunyai S3 setelah midpregnancy
 Post partum: 10-20% - Diastolic murmur dianggap serius
- Sistolik murmur
- EKG memperlihatkan: left axis deviation and low voltage QRS
complexes

PENYEBAB PENY.  Hipertensi pulmonal primer  Penyakit jantung  Hipoksia + sianosis


JANTUNG  ASD  Hasil konsepsi  (abortus)
 Hasil konsepsi hidup
- Prematur  saat puncak max 32 minggu, ibu sudah mulai decom
- IUGR  ibu hipoksia, bayi hipoksia
- Gawat janin  krn janin hipoksia
DIAGNOSIS  Anamnesis : riwayat sakit jantung  Clinical findings pd ibu
 Pemeriksaan fisik : - Cyanosis
- Bising diastolik, presistolik, pansistolik - Clubbing of fingers
- Pembesaran jantung - Persistent neck vein distention
- Bising jantung nyaring (thrill) - Systolic murmur grade 3/6 or greater
- Aritmia berat  irama jantung tdk beraturan - Diastolic murmur
 Symptoms - Cardiomegaly
- Progressive dyspnea or orthopnea - Persistent arrhytmia
- Nocturnal cough - Persistent split second sound
- Hemoptysis - Criteria for pulmonary hypertension
- Syncope
- Chest pain

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 38


RESIKO  Ringan :  Sedang :  Berat  ibu bs tdk tertolong
- ASD / VSD - MS, Aterial Stenosis - Pulmonary hipertension
- PDA - Riwayat infark miokard - Marfan syndrom dengan aorta yang
- Tetralogi fallot yang terkoreksi - Tetralogi fallot yang tidak terkoreksi terganggu
Kalau sudah punya anak, tawarkan abortus
terapetik
PROGNOSIS  Kapasitas fungsi jantung  periksa EKG (gold standard)
 Komplikasi  peningkatan beban jantung
 Kualitas pelayanan kesehatan
KLASIFIKASI KELAS I KELAS II KELAS III KELAS IV
 Tdk ada pembatasan aktifitas  aktifitas ringan sesak, missal nyapu  duduk / tidur sesak  tidak ngapa-ngapain sesak
PENATALAKSANAAN KELAS I DAN II PENATALAKSANAAN KELAS III DAN IV
 Preventif & pengenalan dini tanda CHF  Pertimbangkan dilanjutkan / terminasi
 Cegah bakterial endokarditis  Preventif terhadap infeksi, Smoking,  Partus pervaginam lebih dipilih dengan epidural analgesi utk mencegah
obat suntik dkk nyeri
 Batasi obat  Sebaiknya Jangan di sc
 Labor & delivery
- Partus pervaginam (kecuali indikasi obstetric), bantu kala II
- Kurangi rasa nyeri/painless labor
- Observasi ketat tanda vital (kontraksi)
- Intrapartum heart failure (udem paru – hipoksia –hipotensi)
tatalaksana sesuai penyebab
 Puerperium
- HPP, infeksi, anemia & tromboemboli  komplikasi yang serius
- Hati-hati dekom
- Sterilisasi  stabilisasi KU

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 39


ILMU KESEHATAN ANAK
BAYI NORMAL
KRITERIA  Masa gestasi cukup bulan: 37-40 mg  Lihat dari HPHT / USG  Lahir tidak dalam keadaan asfiksia  tidak sulit bernafas
 Berat lahir 2500-4000 gram  Tidak terdapat kelainan kongenital berat
DIAGNOSIS
 ANAMNESIS (sebelum bayi lahir) APGAR SCORE BALLARD SCORE
- riwayat perawatan antenatal  kl tdk TANDA NILAI 0 NILAI 1 NILAI 2  Makin ke kanan bayi makin matur
pernah bs BB rendah, malposis i Frekuensi jantung Tidak ada <100x/menit >100x/menit  Neuromascular  diperiksa
- riwayat HPHT  cukup bulan/tdk Pernafasan Tidak ada Lambat, Baik,  Physical  dilihat
- riwayat kehamilan: Frek. Nafas bayi: tdk menangis  Total 35-40  gestasi 38-40mg  NORMAL
 DM  bayi lahir besar bs terjadi 40-60x beraturan
distorsia  asfiksia Tonus otot Lemas Sedikit flexi Gerak aktif
 hipertensi, preeklamsi/eklamsi  bayi Reflex Tak ada Sedikit Batuk,
kecil, asfiksia janin intrauterine rangsangan respon bersin,
 perdarahan antepartum (kateter pd menangis
- riwayat persalinan normal hidung, rangsang
 PEMERIKSAAN FISIS taktil)
- berat lahir 2500-4000 gr Warna Biru/pucat Kemerahan, Seluruhnya
- tidak dijumpai tanda-tanda prematuritas biru pd kemerahan
- bayi bugar: menangis keras, tonus otot baik, extremitas
kulit kemerahan, denyut jantung  Nilai APGAR menunjukkan respons bayi baru lahir pd lingk
>100x/menit ekstrauterin dan resusitasi
- tidak dijumpai kelainan kongenital  Nila: Pada menit ke-1 dan ke-5 setelah lahir
 PEMERIKSAAN PENUNJANG  Nilai pd menit ke 1: menandakan angka resusitasi
- Tidak diperlukan  Menit ke 5 : untuk melihat prognosis
- kecuali bila ragu menghitung masa gestasi   Normal : 7-10, Asfiksia <7
lakukan pemeriksaan skor Ballard atau  Jika nilai pd menit ke-5 kurang dari 7, observasi setiap 5 menit
Dubowitz sampai 20 menit
 kalau sudah 20 menit tdk sampai 7  masuk NICU
 Nilai ini harus tercatat pd catatan medik bayi

MANAJEMEN BAYI NORMAL PEMANTAUAN


 Perawatan pasca persalinan yang bersih dan aman  Walaupun bayi normal, tetap dipantau selama minimal 6 jam 
- inisiasi penafasan spontan  resusitasi - Hipotermia  suhu tubuh normal bayi: 36,5-37,5) terjadi pd bayi premature

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 40


- stabilisasi suhu - Hipoglikemia  bayi lahir terlalu besar, dan bayi dgn ibu DM (karna bayi sudah
- pemberian ASI dini dan ekslusif  tidak boleh diberikan sufor terbiasa dgn GD yang tinggi)
 Vitamin K1 im - gangguan napas  krn bayi wkt dalam kandungan belum bernafas
 Tetes mata antibiotika  tetrasiklin atau kloramfenikol  Pemantauan tumbuh kembang
 Perawatan tali pusat
 Pemberian vaksin polio (saat bayi mau pulang) dan hepatitis B pertama (12jam setelah
lahir)
- vaksin polio merupakan vaksin yang dilemahkan. Dan diberikan dengan cara
diteteskan oral. Dan akan keluar melalui feses  sehingga Vaksin polio diberikan
saat bayi mau pulang untuk mencegah penularan ke bayi yg lain

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH


 Berat lahir < 2500 gr tanpa memandang masa gestasi 
Bayi BBLR cenderung menjadi:
 Angka kematian 35x lebih tinggi - malnutrisi
- infeksi rekuren
- keterlambatan perkembangan  missal: bayi normal 9bulan sudah berdiri, bayi
premature 11 bulan
KLASIFIKASI  Neonatus kurang bulan (NKB), sesuai untuk masa kehamilan (SMK)  Lbh berbahaya
 Neonatus cukup bulan (NCB), kecil untuk masa kehamilan (KMK) BMK
SMK

KMK

NKB NCB NLB


FAKTOR PENYEBAB  Prematur  Faktor ibu : umur, paritas, nutrisi ibu, hipertensi, toksemia, anemia, rokok
- BB ibu rendah, kehamilan remaja, multipara  Faktor plasenta : penyakit vaskular, kehamilan ganda
- Riwayat kelahiran prematur sebelumnya
- Perdarahan antepartum, penyakit sistemik akut
- Sebagian besar tidak diketahui

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 41


BBLR kurang bulan  Pemeriksaan fisis
- puting susu  ada tonjolan atau tdk, semakin menonjol
semakin matur
- genitalia
 pd skrotum makin byk rugae makin matang
 labium mayus lebih tipis
- telapak kaki  ada rugae nya atau tidak. Kl prematur gada
lipatan yg tegas NCB, NCB,
KMK SMK
- telinga (kartilago)  kalau ditarik ke dpn ga balik blm
matur

MASALAH  BBLR (SMK)  BBLR (KMK)


 Asfiksia  Asfiksia
 Hipotermia  Aspirasi mekonium
 Kesulitan minum  Hipotermia
 Infeksi  Hipoglikemia
 Hiperbilirubinemia  Infeksi
 Distres pernapasan  Polisitemia
 Periodik apnu
 Perdarahan intraventrikular
 Hipoglikemia
 Asidosis metabolik
KELAHIRAN  Persalinan di sarana yang memadai  siapkan tempat yang hangat INDIKASI RAWAT
 Prioritas utama adalah mencegah terjadinya hipotermia pada bayi  Berat badan < 1800 g, Usia gestasi < 34 wks
 Tenaga yang bisa melakukan resusitasi bayi bila dibutuhkan  Bayi tidak dapat minum, Bayi sakit

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 42


PERAWATAN DIRUMAH

PEMBERIAN CAIRAN BB < 1200 g ATAU usia gestasi < 30 minggu BB 1200-1800 g ATAU gestasi 30-34 mg BB > 1800 g; usia gestasi > 34 mg
 Mulai dengan pemberian cairan intravena  Beri ASI peras melalui pipa lambung  ASI merupakan pilihan utama
Bayi kecil, reflex hisap selama 48 jam pertama  Lanjutkan pemberian minum menggunakan  Bila bayi belum mau menetek, berikan ASI peras
blm ada. Reflex menelan  Bila bayi stabil beri ASI peras melalui pipa sendok dengan sendok
ada lambung mulai hari ketiga, kurangi cairan iv  Bila telah dapat minum baik melalui  Segera susui bila bayi sudah bisa menetek
 Bila bayi dapat minum baik dengan sendok, cangkir/sendok, coba menyusu langsung
coba untuk menyusui langsung
JADWAL MINUM  Mulai dengan 60 - 80 ml / kg / hr  Tambahan ekstra 20 – 30 ml / kg pd bayi yg dirawat di radiant warmer dan
 naikkan 15 ml / kg setiap hari 15 ml / kg bila mendapat fototerapi
 maksimal 180-200 ml / kg /hr
 makin kecil bayi ambil ukuran plg besar
 Minum pertama pada usia 2 jam, diberikan setiap 2 jam  berarti diberi
12x sehari
NUTRISI ADEKUAT Berat badan Kenaikan berat badan tidak adekuat
 BB berkurang 1-2% setiap hari  Bayi akan  dingin, anemia, intake kurang, sepsis
 Total penurunan berat badan10%; lebih pada bayi prematur
 BB akan meningkat setelah hari ke 10-14
 Kenaikan berat badan 1 - 1.5% dari berat lahir
SUPLEMEN  Vitamin :  Fe: Oral 2 mg / kg per hr
Untuk BBLR - IM vit K 1.0 mg saat lahir - Mencegah anemia def besi  mulai usia 2 bulan
- Vit A* 1000 I.U. per hr
- Vit D* 400 I.U. per hr
TANDA BAHAYARUJUK TRANSPORT PROGNOSIS
 Letargi, tidak mau minum  Bayi tetap hangat  Mortalitas
 Hipotermia, Takipnu, merintih (grunting), gasping, apnu  Life support - Tergantung pada beratnya komplikasi yang terjadi
 Kejang, vacant stare  Dengan ibu - Berkorelasi dengan BB lahir dan usia gestasi
 Distensi abdominal, Perdarahan , ikteruss  Surat rujukan, dengan cerita bagaimana bayi lahir

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 43


ILMU KESEHATAN MATA
PERKEMBANGAN MATA
PERTUMBUHAN DAN  Perkembangan mata dari dalam kandungan
PERKEMBANGAN  Tajam pengelihatan: 12tahun, pengelihatan: 18 tahun
 Perkembangan berlangsung cepat  dari bayi baru lahir sampai 2 tahun pertama
 Perkembangan berlangsung lambat  saat usia pubertas
 Perbedaan dimensi mata saat lahir dan dewasa :

Megalokornea: berpotensi buta, diametr >11mm


Mikrokornea: hanya 9.5 mm
 COA: ruangan yang berada dibelakang kornea
 Axial length: panjang dr kornea sampai bagian belakang mata
- Fase 1: 6 bulan pertama naik sampai ± 4mm
- Fase 2: usia 2-5tahun  tumbuh lambat: ±1mm
- Fase 3: usia 5-13 tahun  tumbuh lambat: ±1mm

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 44


 Tajam pengelihatan berkembang cepat sampai  2 tahun dan mencapai normal 
5tahun
- Fovea sentralis akan berkembang hanya bl cahaya masuk tepat di fovea
sentralis
- Pemeriksaan dengan fiksasi cahaya:
 Saat lahir: menggerakaan kepala ke arah cahaya  krn mata blm bs
melihat
 Umur 6 minggu  sudah bs lihat, fiksasi cahaya
- Pemeriksaan dengan fiksasi objek / following reflex  menggunakan penlight
 3-6bulan  menggerakan mata ke benda bergerak
 9bulan (visus 20-200)
 1tahun (20/100) mengikuti dan mengambil benda
 2tahun (20/40)
- Pemeriksaan dengan LEA symbols
 3 tahun : 20/30
 5-6tahun 20/20 (6/6)
 Mata saat bayi lahir adalah  +2 akan terus berkurang sampai normal (0), tp kalau ada kelainan bs menjadi ( -) atau tetap (+)
 STATUS REFRAKSI
LAHIR
 Hipermetrop USIA 1 TAHUN
 34 dioptri (± 2 SD)  Derajat hipermetrop USIA 5-6 TAHUN
atau menurun  Emetropisasi
 Emetropia
 Komponen refraksi : kornea, BMD (isinya cairan harus jernih), lensa, sumbu bola mata
 Korelasi yang konstan antara lengkung kornea & pj sumbu bola mata membiaskan bayangan obyek jarak jauh tepat di retina dengan mata tidak
berakomodasi : EMETROPIA (tidak ada kelainan)

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 45


PEDIATRIC CATARACT
LENSA  Salah satu komponen refraksi yang sangat penting
 Daya refraksi lensa bayi lahir adalah 34 dioptri
 Pada usia 2 tahun rata-rata terjadi penurunan kekuatan lensa sebesar 8 dioptri
 Lensa pada bayi cair sekali, bertambah umur mengental dan mengeruh.
 Daya refraksi lensa dewasa : 15 – 20 dioptri
KLASIFIKASI KATARAK  KATARAK KONGENITAL ( Unilateral / bilateral )  Kekeruhan pada lensa mata yang ditemukan sejak lahir.
 Terjadi intrauterine karena ibunya terinfeksi rubella, toxoplasma
 KATARAK JUVENIL ( Unilateral / bilateral )  Katarak yang berkembang pada tahun pertama kehidupan
PEMERIKSAAN  Anamnesa : mata ( pupil ) berwarna putih, fiksasi obyek (-)  tdk mengikuti gerakan, tidak peka terhadap lingkungan, mata juling
 Pemeriksaan loup + penlight  lekokoria (+) , funduskopi  red reflex (-)
 Pemeriksaan slit lamp  lokasi kekeruhan lensa
ETIOLOGI  Rubella
- Gambaran: mikrosefali, PDA, katarak
- Kelainan lain: mikroftalmia, glaucoma, keratokonus
- Bb lahir: <2500gr
- Infeksi virus Rubella pada trimester pertama kehamilan
- Infeksi melalui rute respirasi ; epitel respirasi di nasofaring sebagai tempat primer inokulasi
- Transplansental  janin menjadi viremia  gangguan perkembangan organ
- Virus Rubella dapat hidup pada lensa hingga beberapa tahun
- Umumnya katarak bilateral
- Glaukoma disebabkan karena jaringan trabekular tidak terbentuk sempurna , perlekatan jaringan trabekular denagn badan siliarBMD imatur
PENATALAKSANAAN  KATARAK KONGENITAL
- Operasi dilakukan sedini mungkin ( terutama pada katarak unilateral total pencegahan ambliopia deprivasi)
- Waktu terbaik sebelum usia 2 bulan (visus terbaik)
- Sistim visual tidak berkembang (6 – 8 mg)penurunan tajam penglihatan ireversibel
- Kalau tidak terjadi mikrokornea, yg lain normal  bs dipasang intraokuler lens / lensa tanam
 OPERASI
- Aspirasi – irigasi massa lensa + kapsulektomi posterior + vitrektomi anterior  mencegah posterior capsule opacification (PCO)
- Kasus katarak Rubella : pasca operasi diberikan topikal steroid & siklopegik untuk inflamasi
- Pemasangan IOL pada usia 2 tahun ; undercorrection (emetropia saat dewasa), Tp wkt bayi ttp dihilangkan dl kataraknya. Selama 2 tahun berikan
kacamata +10 (tgt usia) supaya cahaya langsung masuk ke fovea sentralis
PROGNOSIS  Katarak kongenital bilateral lebih baik dari unilateral
 Katarak kongenital dengan kekeruhan total lebih buruk dari kekeruhan sebagian
 Operasi yang dilakukan sebelum usia 2 bulan memberikan hasil visus pasca operasi terbaik
 Dioperasi 1-3 bulan  fovea sentralis berkembang cepat
 Meningkat cepat 6/180 – 6/90 pd usia 2-3 bulan

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 46


XEROPTHALMIA
 Suatu kondisi yang mencakup seluruh abnormalitas okular yang disebabkan oleh defisiensi vitamin A
 > sering tjd pada anak-anak & wanita (karena wanita yang hamil)
 Anak-anak usia 1 – 6 tahun
 Dapat menyebabkan kebutaan
PATOGENESIS Kurang asupan vitamin A (300-1200μg), gangguan sekresi enzim pencernaan, cacingan, gangguan fungsi hati, defisiensi protein, campak

Gangguan proses pencernaan, penyerapan, penyimpanan & distribusi

penurunan kadar vitamin A

simpanan di hati dikeluarkan utk mempertahankan retinol darah

Deplesi simpanan dalam hati ( 5-20 μg/dl )

Penurunan kadar retinol darah ( < 10 – 20 μg/dl )

Gejala-gejala defisiensi vitamin A
KLASIFIKASI XN NYCTALOPIA = hemaloropia = buta  Gangguan adaptasi gelap (manifestasi paling awal)  anak kl jalan nabrak-nabrak
senja  Disebabkan oleh kegagalan retina utk menghasilkan rhodopsin  dibutuhkan saat gelap
 Retinin menjadi rhodopsin dibutuhkan vit A
 Terapi vitamin A  24 jam : sembuh
XF FUNDUS XEROPHTHALMICUS  Hilangnya pigmen dari lapisan epitel pigmen retina  bintik – bintik kecil pada bagian perifer
retina
 Sehingga terbentuk SKOTOMA sesuai dengan bg retina yg terlibat
 Terapi vitamin A : lapang pandang normal kembali 1 -2 minggu ; lesi retina hilang
X 1A XEROSIS KONJUNGTIVA  Konjungtiva yang kering, kasar & mengkerut
 Umumnya tampak di daerah temporal
 Dapat meluas pada keadaan lanjut
X 1B BERCAK BITOT  Lesi seperti buta
 deskuamasi keratin yang berbusa melapisi daerah xerosis konjungtiva
 letaknya kuadran temporal
X2 XEROSIS KORNEA  kornea keruh, menebal di inferior, keratinisasi
 Korrnea kering  peau d’orange
X 3A ULKUS KORNEA  Ulserasi bervariasi dari ulkus kecil – full thickness
 Ulkus berasal dari pecahnya bula subepitel yang berhubungan dengan xerosis kornea
 Terapi vitamin A  respon baik
X 3B KERATOMALASIA  Ulkus yang tidak diterapi dan terus berlanjut  kornea mengalami perlunakan (nekrosis ) :
keratomalasia

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 47


 Struktur kornea melting
 Terapi vitamin A  tidak ada efek
XS SIKATRIK KORNEA  Gejala sisa yang merupakan penyembuhan proses ireversibel pada kornea
 Sikatrik kecil  penglihatan tdk tlalu terganggu
 Leukoma total dengan neovaskularisasi  menurunkan tajam penglihatan
DIAGNOSIS  Pasien dengan status malnutrisi atau penyakit sistemik ( sirosis hepatis, gastroenteritis, campak, tuberkulosis
 Ditemukan kelainan2 ( klasifikasi Xerophthalmia)
 Lesi atipikal di kornea tidak sembuh dgn antibiotic

PENATALAKSAAN  Pemberian 200.000 IU vitamin A oral ; dilanjutkan 200.000 IU 24 jam kemudian  dosis ketiga setelah 4 minggu
 Pada bayi dibawah 1 tahun / < 8 kg : dosis 100.000 IU
 Topikal asam retinoat 1-3 kali /hari
 Penatalaksanaan terhadap penyakit sistemik

PROFILAKSIS  Pemberian suplemen vitamin A secara periodik : 200.000 IU setiap 3 -6 bulan pada anak dengan riwayat xerophthalmia / malnutrisi

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 48


KULIT & KELAMIN
INFEKSI MENULAR SEXUAL
DEFINISI FAKTOR HIV AIDS GEJALA
Sekelompok penyakit  Perubahan demografi  Penularannya melalui hubungan  Keluarnya cairan dari alat kelamin laki-laki dan
menular/ infeksi menular  Jumlah penduduk b + seksual prempuan (mis : Gonore )
yang penularannya  Mobilitas masyrakat b +  Mempunyai IMS lain - Kuning: go dan non go (chlamidia)
terutama melalui hubungan  Kemajuan sosek & industri shg kebebasan b+ mempermudah terkena HIV/AIDS - Kental nanah
seksual yang meliputi:  Perubahan sikap dan perilaku - Abu-abu homogen: bacterial vaginosis
vaginal, anal, oral  Kurangnya pengetahuan tentang seksualitas dan IMS  Seseorang yang menderita IMS - Hijau berbusa: trichomonas
 Fasilitas kesehatan kurang memadai akan lebih mudah terkena  Luka pada alat kelamin: sifilis ulkus durum ; herpes
 Banyak kasus tidak menunjukan gejala terutama HIV/AIDS  Tumor, benjolan , kutil  kondiloma, spt bunga kol,
pada awal mulainya infeksi - 20 x lebih besar jengger
 Merasa bahwa nantinya akan mudah diobati - sudah mempunyai luka di  Benjolan di lipat paha  LGP
 Golongan yang beresiko alat kelamin  Pembengkakan dilipat paha
- Umur muda , Laki-laki umur 20 – 24 tahun,  Nyeri ketika berhubungan , bak  pd wanita umumnya
Wanita umur 16 – 24 tahun  Nyeri dibagian perut bawah
- Orang yang sering berganti pasangan  KOMPLIKASI:
- Pekerja Seksual Komersil - Penyakit menjadi menahun (kronis)
- Kaum Homoseksual - Kemandulan
- Kanker
- Sering keguguran
- Menular kepada bayinya
- Gangguan kehamilan
- HIV/AIDS
- Kematian
BAKTERI
GONORE KLAMIDIA VAGINOSIS BAKTERIAL ULKUS MOLE SIFILIS
 Infeksi dari bakteri : Neisseria  Ditular kan mell hub seks  Etiologi :  ETIOLOGI:  Sering disebut lues, rajasinga
gonorrhoeae Diplokokus, Gram (-),  Gejala: - Hemofilus vaginalis - Haemophilus ducreyi ,  Gejala pada mulanya tukak dikelamin
anaeorb obliga. intra dan ekstrasel lekosit - Keluar cairan putih (Gardnerella streptobasil gram kemudian tanpa diobati seperti sembuh
PMN encer vaginalis) negatif tetapi proses masih ada didalamnya dan
 Sering disebut kencing nanah - kadang ada bercak - Mycoplasma  Unna pappenheim: bentuk berlangsung bila tidak diobati.
 Gejala darah dari vagina hominis, 'peniti tertutup‘  Dilihat dari gejala infeksi ini terdiri dari 4
- Laki-laki : Masa inkubasi 2-5 hari. atau penis Bacteroides spp. bergerombol 'school of stadium:
sakit pada waktu bak, keluar putih - Kadang  Gejala klinis : fish' - Stad 1 gejala lokal pada tukak
kekuningan dr penis, kadang ada menyebabkan - duh tubuh vagina  Penularan: kontak seksual - Stad 2 gejala pada kelenjar limphe
bercak darah peradangan sedikit/ sedang  Inkubasi: 3 - 10 hari - Stad 3-4 gejala pada jaringan dan
- Wanita : masa inkubasi bs smp 2 dirongga panggul saraf (tahunan)
minggu krn anatomi >komplex. Gambaran klinis :

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 49


Cairan dari liang vagina keputihan, - Masa inkubasi 1 – - bau amis spt ikan  Papul ulkus yang sakit &  Dapat ditularkan pada bayi wanita yang
kadang tanpa gejala. 5 minggu busuk, lebih bau lunak menderita IMS ini
- Pada anak wanita di vagina, wanita - Sekret pada uretra setelah senggama - Batas tegas  Diagnosa pasti harus dibantu dengan
dewasa di endoservix. Karena pd : jernih  sedikit - iritasi daerah - Bergerigi (polisiklis) pemeriksaan darah
dws epitel vagina sudah matang keruh, sering pagi vagina & sekitarnya - Dasar : eksudat  ETIOLOGI : Treponema palidum
 Waktu inkubasi 1 hari smp dengan 1 hari  gatal, rasa  Autoinokulasi lesi - Mikros. lap. gelap (definitif
minggu - Disuria : pada terbakar. berhadapan (‘Kissing diagnostic): kumparan bergerak
 Keadaan lebih lanjut bisa infeksi alat yang pangkal muara - 20% kasus  lession’) maju mundur
lebih dalam. uretra kemerahan, udem  Adenopati inguinal unilat - Pengecatan Burry dan Giemsa: tdk
 Penyebaran: - Gatal : sepanjang vulva & sakit  supurasi  bergerak, flouresensi kuning emas
- Inf GO diseminata saluran uretra - 50% asimtomatik pecah  bubo  Penularan:
 TU ♀ ( haid ) - Polakisuria - duh tubuh abu – (limfadenitis bubo) - Seksual (cukup lama antara 9-90 hr)
 Lesi kulit (keratosis GO, - Gejala sistemik : abu homogen  Ulkus phagadenikum  - Pranatal
kertoderma GO), radang sendi demam, nyeri - pemeriksaan ulkus yg berat krn inf  Gambaran klinis :
(artritis GO) kelenjar inguinal speculum: melekat sekunder - S. akuisita:
- Go anorektal  LAB pada dinding vagina - Amputasi penis  SI :
 Proktitis (radang anus/ - Tak ditemukan T. - eritem vagina & - Deformitas pd ♀  ulkus durum
rektum), duh , darah, vaginalis & C. vulva  Ulkus Mixtum : ulkus mole  2-6 mgg
tenesmus  Gay Bowel albicans (pada  PEMERIKSAAN: + ulkus T pallidum  ulkus durum & bubo indolen
Syndrome (hub seksual preparat basah) - Lab : clue cell (+)  Ulkus mole, ulkus yang tdk nyeri  fokus primer 
anogenital) - Tak ditemukan (sel epitel vagina sangat nyeri dgn eritema sembuh sendiri
- Go orofaring diplococcus gonore diliputi kokobasil) & edema disekelilingnya  S II :
 ♂ homo (pada pemeriksaan - Tes amin +(sekret  Sindroma spt flu
gram) vagina + 1 tetes  Diagnosis :  Limfadenopati generalisata
 ♀ oral (felasio)
- Kultur GO, T. KOH 10%  bau  Dasar ulkus / aspirat bubo:  Erupsi lokalisata/ generalisata
 Faringitis, adenopati servikal
vaginalis, C. albican amis)  Giemsa / Wright / Unna
 Pemeriksaan  lokalisata : mukosa (mucous
 Kriteria uretritis : - pH. Vagina: 4,5 – pappenheim
- Duh tubuh : pengecatan langsung / patch), kulit (kondiloma lata,
- Sekret uretra 5,5  Biopsi ulkus : 3 Zona
kultur diplokokus intra & S.psoriasiformis)
(pengecatan gram) - Biakan: agar  Singkirkan kausa ulkus lain
ekstrasel Gram (-)  lesi: macula eritem,
leukosit PMN > 5 Casman
- Sumber : makulopapuler
dg pembesaran - Kromatolografi :
 Milking dr pangkal penis Terapi :  S laten: gejala (-), STS (+)
1000x succinat asam
diurut-urut sampai keluar duh  Azitromisin 1 g oral  S III :
- Sedimen urin asetat » Laktat
tubuh d.tunggal/  Setelah 2 - > 20 th
Leukosit PMN >15  TERAPI
 RT dirangsang prostat sampai  Seftriakson 250 mg im d.t/  Guma sifilitika  gangguan
dg pembesaran 1. Topikal
keluar secret  Eritromisin basa 4 x 500 jantung
400x - Krim sulfonamid
- Kultur : Thayer Martin  KOMPLIKASI tripel :
mg/7 hr  Lesi anuler
- Rx (+) oksidase : tetrafenil  Ulkus sakit sekali ?   5 bentuk neurosifilis
- epididimitis penyembuhan 14 –
etilendiamin klorida  merah kompres dingin  Kardiovaskuler
- Prostatitis 86%
lembayung  Aspirasi kelenjar inguinal
- Proktitis - Supositori
- Meragi glukosa - S. kongenital:
- Striktur uretra tetrasiklin vaginal

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 50


 TERAPI - Infertilitas  penyembuhan Dini/precox (< 2 thn)
- Kombinasi Tx / Go & Klamida  TERAPI 98%  Anak mata melotot, kepala
- Dewasa tanpa komplikasi : - Tetrasiklin : 4 x 500 - Klindamisin CR 2% besar, kulit keriput (the little
 Seftriakson 125 mg im d.tunggal mg/hr ( 7 hari ) intravag, 7 hr, old man)
 bs buat ibu hamil - Eritromisin : 4 x sebelum tidur.  Bula pd telapak tangan & kaki
 Sefiksim 400 mg oral d.t (drug 500 mg/hr ( 7 hari ) 2. Sistemik : (pemfigus sifilitika)
of choice)  bs buat ibu  Metronidazol :  Perut membesar seperti katak
 Siprofloksasin 500 mg oral d.t hamil  2 x 500 mg (7 hepatomegali (‘frog’s belli’)
 Ofloksasin 400 mg oral d.t - Doksisiklin : 2 x 100 hari) oral  1- 4 minggu meninggal
 Doksisiklin 2x100 mg/hr 7 hr mg/ hr ( 7 hari )  2 gr hr I & III  Lanjut : tarda (>2 thn)  trias
 Pencegahan : (oral 1) Hutchinson
- Selama  Ampisilin /  Gigi Hutchinson
pengobatan jangan Amoksilin : 4 x 500  Keratitis interstisial
berhubungan mg (7 hari) oral  Tuli N VIII
seksual  Klindamisin 2 x 300  Stigmata sifilitika
- Pengobatan mg, 7 hr  Dahi menonjol
terhadap mitra  Mandibula menonjol
sexual
 Hidung plana
 Tindak lanjut :
 Sabre tibia
- kontrol minimal 3 x
 Periostitis  pseudoparalisis
dg interval 7 hari
parrot
 Maksila hipotrofi
- S. laten pada S. akuisita /
S.kongenital
 DIAGNOSIS
- S I: mikroskopis
- S II: Gamb. Klinis
 Mikroskopis (+/-)
 TSS selalu reaktif
 VDRL min 1/16 TPHA 1/80
- S laten: TSS reaktif, tak ada lesi
- S III: biopsi organ
 TSS darah & /cairan otak

- Tes serologi sifilis (TSS) 


presumptive diagnostic:
 TSS treponemal : bersifat
spesifik
 TPHA
 FTA – ABS

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 51


 TSS nontreponemal (reagin):
Tdk spesifik
 Wasserman
 VDRL, RPR
- Tes reagin utk :
 Tes penapisan/screening tes
 Menilai efektivitas terapi
 Mendeteksi kekambuhan
 Mendeteksi reinfeksi
 TERAPI
- S I, S II dewasa: BP 2,4 ju im
d.tunggal
- S I, S II anak: BP 50.000 U/kg im
d.t maks 2,4 ju
- Dewasa, S. laten dini: BP 2,4 ju im
dosis tunggal,
Lanjut : BP 2,4 ju im /mgg 3 mgg
- Anak: S.laten dini : BP 50.000 u/kg
im d.t maks 2,4 ju
Lanjut : BP 50.000 u/kg im/ mgg
3mgg
- S III bukan neurosifilis: BP 2,4 ju
im/mgg 3 mgg
- Neurosifilis: PG in aqua 12-24 ju /
hari :2-4 ju IV / 4 jam 10-14 hari

VIRUS
HERPES GENITALIS
   

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 52


ILMU KESEHATAN JIWA
GANGGUAN PERILAKU & EMOSIONAL DENGAN ONSET MASA KANAK & REMAJA
GANGGUAN PERKEMBANGAN GANGGUAN HIPERKINETIK GANGGUAN TINGKAH LAKU ENURESIS NON ORGANIK
PERVASIF
AUTISME MASA KANAK  Etiologi: yang spesifik belum diketahui.  Gambaran Klinik :  Gambaran klinik:
 Definisi: Autisme adalah bentuk gangguan  Onset: timbul pada masa perkembangan - Gangguan tingkah laku sering - Gangguan yang ditandai oleh miksi
perkembangan pervasif yang ditandai oleh dini (balita). berhubungan dengan lingkungan tanpa kehendak, baik pada siang atau
adanya hambatan yang terus menerus  Ciri utama: psikososial yang buruk, termasuk malam hari yang tidak sesuai dengan
dalam interaksi sosial secara timbal balik, - kurang tekun dalam kegiatan yang hubungan kekeluargaan yg kurang usia mental anak dan bukan akibat
komunikasi yang menyimpang dan menuntut keterlibatan kognitif  memuaskan dan kegagalan di sekolah, kurangnya pengendalian kandung
terbatas serta pola tingkah laku yang dikasih tugas ga dikerjain, tidak biasanya dialami pada laki -laki.Ciri khas kemih akibat gangguan syaraf, epilepsi
stereotipik (berulang), dimana ciri ciri memperhatikan guru adanya pola tingkah laku dissosial, atau kelainan struktural saluran kemih.
fungsi abnormal tersebut muncul sebelum - kecenderungan untuk berpindah dari agresif atau menentang yang berulang - Onset bisa sejak lahir atau sesudah anak
usia 3 tahun. satu ke lain kegiatan tanpa dan menetap mampu mengontrol kandung kemih.
 Gambaran klinik: mereka umumnya penyelesaian yang tuntas  jangan - Sifat pelanggaran norma sosial lebih Awal lambat (enuresis sekunder) timbul
dikenal sebagai anak yang pasif atau terlalu diberi banyak mainan parah dari kenakalan/ pemberontakan sekitar usia 5 – 7 tahun.
kelewat gaduh. - aktifitas yang mengacau, tak beraturan anak dan remaja lazimnya. - Enuresis dapat merupakan satu kondisi
- Gangguan bicara dan bahasa. dan berlebihan.  gangguin temen - Gambaran gangguan tingkah laku dapat monosimtomatik atau berhubungan
- Abnormalitas sensorik (sensasi - Masalah ini menetap selama masa juga merupakan gejala kondisi psikiatrik dengan emosional atau perilaku yang
abnormal/oversensitif)  disentuh aja bersekolah, bisa sampai usia dewasa, lainnya lebih luas. Ada ketidakpastian
menolak/tdk nyaman tapi secara lambat banyak yang - Beberapa kasus dapat berlanjut ke mekanisme yang terlibat. Problem
- Gangguan motorik menunjukan perbaikan dalam kegiatan gangguan kepribadian dissosial. emosi mungkin sekunder dan
 Inkoordinasi: tidak ada tujuan dan perhatiannya. sebaliknya enuresis sebagai bagian dari
 Clumpsy: canggung, gangguan  Gejala lain: KRITERIA DIAGNOSIS (DSM-IV). gangguan psikiatrik lain.
keseimbangan - bersikap nekad  manjat, naik  Pola perilaku menetap dan berulang,
 Apraksia: mencoba meraih suatu sepedah ngebut dimana baik hak dasar orang lain, norma Kriteria diagnosis: (DSM-IV).
benda tdk bs. Koordinasi antara - impulsive  tindakan agresif tanpa ada sosial sesuai usia atau peraturan dilanggar A. Pengosongan urine berulang di tempat
otak dgn alat gerak tdk sesuiai rangsangan dengan adanya 3 (atau lebih) dari hal tidur atau di celana (baik diinginkan atau
- Kelemahan kognitif: fungsi berfikir - mudah celaka byk bekas luka, benjol berikut, selama sedikitnya 12 bulan atau tidak dikehendaki).
 Atensi: cuek, tdk adaperhatian - tidak disiplin (tak sengaja,bukan si kap sedikitnya 1 kriteria dalam 6 bulan. B. Perilaku secara klinis bermakna
khusus menentang)  tdk patuh aturan diwujudkan oleh frekwensi 2 kali
 Konsentrasi - tak sopan, kurang disenangi anak lain,  Agresi pada orang atau hewan. seminggu sedikitnya 3 bulan, atau adanya
 Memori: tdk mampu menyimpan sehingga akan terkucil. (1) Sering marah,mengancam atau penderitaan bermakna atau hendaya
ingatan dengan baik menekan orang lain. dalam fungsi akademik, sosial atau area
 Kognisi: pengetahuan terbatas Kriteria diagnosis (DSM-IV) : Salah satu (1) (2) Sering suka menantang berkelahi. fungsi penting lainnya
- Perilaku abnormal atau (2): (3) Suka menggunakan senjata yang C. Usia kronologik sedikitnya 5 tahun ( sesuai
 melukai diri: suka gigit tangan (1) Enam atau lebih gejala in-atensi dapat melukai orang lain. dengan tahap perkembangan).
sendiri, bentur kepala ke tembok sedikitnya selama 6 bulan ke tingkat (4) Melakukan kekejaman fisik pada D. Perilaku bukan akibat efek fisiologis
tp tdk ada rasa sakit maladaptive (tdk mampu orang langsung dari zat (seperti diuretik), atau

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 53


 agitasi: gelisah, tdk bisa diam menyesuaikan diri pd lingkungan) dan (5) Melakukan kekejaman fisik pada kondisi medik umum (seperti; Diabetes
 iritabel: mudah tersinggung agresif, tak konsisten pada tahap hewan. Melitus epilepsi, spina bifida).
destruktif perkembangan. (6) Mencuri saat menghadapi korban
 withdrawal: menarik diri, spt orang  In-atensi: (diam2 atau terang2an).  Penatalaksanaan:
ketakutan (a) Sering gagal untuk memberikan (7) Memaksa seseorang untuk melakukan - Informasi penting untuk pasien dan
- Problem fisik perhatian pada hal detail, kurang aktifitas seksual. keluarga:
 hiper/hipotonia: tegang otot peduli dengan tugas sekolah,  Enuresis bagian keterlambatan
 refleks abnormal pekerjaan atau aktifitas lain.  Merusak barang. perkembangan, sering
 diare: sindrom usus bocor (leaky (b) Sering punya kesulitan (8) Dengan sengaja menggunakan api diturunkan/heriditer.
gout syndrome) mempertahankan perhatian pada untuk tindakan yang dapat
 Penatalaksanaan : tugas atau kegiatan bermain. menimbulkan kerusakan. - Prognosis: baik; terapi biasanya efektif.
- Psikofarmaka : (c) Sering tidak acuh untuk mendengar (9) Dengan sengaja merusak barang lain  Enuresis bukan dalam kendali anak,
 stimulan SSP: bila berbicara langsung padanya.  (tanpa memakai api). seperti saat tidur
Amfetamin, Metilfenidat  sdh tdk peduli dinasihatin (10) Merusak rumah, bangunan atau  Hukuman dan dimarahi tidak akan
tidak dipakai lagi, krn byk (d) Sering tidak mau mengikuti perintah kendaraan orang lain. membantu, malah menambah
disalahgunakan dan gagal menyelesaikan PR. distres emosi.
 neuroleptika: (e) Sering kesulitan mengatur tugas dan  Berbohong atau mencuri
Haloperidol (direseptor dopamine aktifitas . (11) Sering berbohong untuk memperoleh - Konseling utk pasien & keluarga:
 shg ES byk) (f) Sering menghindar, benci, menolak barang atau menghindari kewajiban.  Menjadikan terapi sebagai bagian
Risperidone (direseptor selektif untuk terlibat tugas yang perlu usaha (12) Mencuri barang yg tak ada nilainya dari diri anak
dopamine) mental yang kuat (seperti PR atau tanpa berhadapan dengan korban,  Bila mungkin anak mengambil
 anti konvulsan anti epilepsi tugas sekolah). (seperti: ngutil, pemalsuan). tanggung jawab untuk problem dan
Carbamazepine, NaValproat (g) Sering kehilangan sesuatu yang perlu pengelolaannya (seperti; cuci
 antagonis opiat  diberikan krn untuk tugas atau kegiatan (seperti;  Pelanggaran aturan yang berat. celana, ganti sprei).
mainan, pensil, buku). (13) Sering keluar malam, melawan  Anak membuat catatan dry nights di
autis kadar endorphin sgt tinggi di
(h) Sering mudah dibingungkan oleh larangan orang tua yang dimulai kalender.
darah dan otak  ambang rasa
rangsang dari luar. sebelum usia 13 tahun.  Berikan pujian dan semangat untuk
nyerinya tinggi  shg tdk merasa
(i) Sering melupakan kegiatan rutin. (14) Kabur dari rumah orang tua atau keberhasilan.
sakit
naltrexone  utk parapecandu orang tua angkat malam hari  Tenangkan anak bila cemas dalam
(2) Enam atau lebih dari gejala hiperaktif- sedikitnya dua kali ( sekali tanpa menggunakan WC
morfin
impulsif yang menetap untuk sedikitnya 6 kembali dalam waktu cukup lama).  Bila mudah diperoleh dapat
bulan ke tingkat maladaptif dan tak (15) Sering bolos dari sekolah, sebelum
- Psikoterapi : menggunakan sistem alarm,
konsisten dengan tahap perkembangan. usia 13 tahun.
 terapi perilaku (Applied Behavior diperlukan waktu 12 pekan untuk
 Hiperaktifitas: penggunaannya.
Analysis)
(a) Sering gelisah pada lengan, kaki,  Gangguan perilaku menyebabkan secara  Latihan
 terapi wicara untuk meningkatkan
berbelit belit diatas kursi. klinis hendaya bermakna dalam fungsi bladder control saat jaga (menahan
(b) Sering meninggalkan kelas atau pada pekerjaan, akademik dan sosial.
- Terapi diet (bebas glutein dan casein) miksi untuk waktu lama, kemudian
- Hidroterapi (hidrotermal,
waktu lain tetap duduk.  Bila individu berusia lebih 18 th, belum stop ditengah miksi).
(c) Sering lari lari atau memanjat. termasuk ke dalam gangguan kepribadian - Medikasi :
hidromekanik, hidrokemik)
(d) Sering punya kesulitan bermain atau anti sosial.
- Terapi Lumba Lumba (Dolphin therapy)  Penggunaan obat secara teratur
memanfaatkan waktu luang.
biasanya relatif, walau bisa

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 54


(e) Sering main “motor-motoran”   Penatalaksanaan: membantu untuk anak yang
apapun ditunggangi - Informasi utk pasien & keluarga: cenderung bersih. Obat yang cukup
(f) Sering berbicara berlebihan.  Pendisiplinan harus jelas dan efektif Imipramine (25-50 mg 2 jam
(g) Sering bicara tanpa pikir & menjawab konsisten, tanpa tindakan sebelum tidur), Desmopressin (20-
sebelum pertanyaan selesai. kekerasan/kejam 40 mg intranasal)
(h) Sering tak sabar menunggu jangan  Hindari hukuman; lebih baik - Konsul ke spesialis :
disuruh ngantri penghargaan untuk perilaku positif.  Bila enuresis terjadi terkait dengan
(i) Sering interupsi atau mengganggu konflik keluarga berat atau
(dalam berbicara atau bermain) - Konseling utk pasien & keluarga: gangguan emosional yang lebih
 Tanyakan alasan perilaku keras, parah.
 Penatalaksanaan: coba mengubah sedapat mungkin.  Kasus UTI, inkontinensia menetap,
- Informasi untuk pasien & keluarga:  Dorong orangtua untuk menghargai aliran abnormal.
 Perilaku hiperkinetik bukan perilaku positif anak.  Bila masalah menetap setelah usia
kesalahan anak  orang tua suka  Penegakkan disiplin dengan 10 tahun
bilang anaknya nakal membatasi perilaku buruk, jelaskan
 Hasil lebih baik bila orangtua pada anak keuntungan dari aturan
menerima dan tenang. ini; diskusikan aturan ini dengan
 Perlu bantuan untuk tetap tenang di guru.
rumah dan sekolah.
- Konsul ke spesialis: bila kondisi tak
- Konseling untuk pasien & keluarga: dapat diatasi tanpa obat2.
 Dorong orang tua untuk 
memberikan penghargaan bila anak
mampu memberikan perhatian 
jangan beri anak mainan yang terlau
banyak
 Hindari hukuman (anak tambah
bandel), pemberian hadiah
mendorong perilaku positif.
 Olah raga & aktifitas fi sik membantu
pengeluaran energy 
mengalihkan energy anak

- Konsultasi Spesialis : perlu untuk


layanan terapi perilaku

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 55


PATOLOGI KLINIK
PEMERIKSAAN LAB. WANITA HAMIL
Antenatalcare:  Hematologi rutin
Pem. Fisik, lab - Hb (N: 11)  mencegah adanya anemia, anemia dpt menyebabkan:
Minimal 4x  gangguan perkembangan bayi  abortus
 Atonia uteri  tdk bs kontraksi  gagal lahir
 Hipoksia
 BBLR
- Leukosit  adanya infeksi
 Urin rutin
- protein: dgn adanya proteinuria mendeteksi preeklamsi (hipertensi), eklamsi  sampai kejang
 Pemeriksaan endokrin :
- Tiroid  untuk tumbuh kembang bayi
- Adrenal
- Met.K.H  DM gestasional
 Pemeriksaan fungsi ginjal  karna ada hemodilusi diatasi oleh ginjal
 Pemeriksaan fungsi hati  metabolism nutrisi
PENENTU KEHAMILAN  Rx Immunologi
- untuk mengetahui ada/tidaknya HCG dalam urin
- dasarnya adalah Rx antigen – antibody
- Antigennya = HCG  terbanyak pada urin pagi, 20 hari sesudah nidasi
- Cara :
1. Latex inhibition slide test
contoh nama dagang : HCG TEST, Gravindex, Pregnosticon Slide
2. Hemagglutination
contoh nama dagang : UCG, Pregnostion Test
3. Direct latex Agglutination Slide Tset
Contoh nama dagang: DAP
PEMERIKSAAN LABORATORIUM PADA INFEKSI PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
GEJALA KLINIS  dewasa : asimtomatik + gejala-gejala flu
 wanita hamil : prevalensi 5,5 s/d 84%
- awal kehamilan :abortus, lahir mati, prematur,
- kelainan kongenital: hidrocephalus, microcephalus, dll
- akhir kehamilan : bayi dengan retardasi mental, retinokoroiditis, lesi pada organ, dll.
DIAGNOSIS  isolasi penyebab dari darah, cairan tubuh, jaringan
 uji serologi : deteksi Ab  igM (akut), igG (kronik)
TORCH  indikasi pemeriksaan :
- ibu : riwayat infertilitas, abortus, lahir mati, kelainan kongenital.
a. menentukan infeksi akut :

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 56


 serokonversi negatif  positif
 Ig M positif
 Kenaikan Ig G 4X atau lebih
b. Menentukan status kekebalan :
Ig M (+)  akut
 Rubella
Ig G (+)  meningkat titer (akut)
- Neonatus/bayi : Ig M (+)  pd bayi terinfeksi dalam perut
a. infeksi kengenital : Ig G (+)  ibu  Ig G menurun
 Ig M positif Bayi ( Ig G meningkat)
 Ig G titer meningkat dan menetap
PEMBENTUKAN Ab  antigen masuk  pembentukan antibodi Ig M spesifik disusul Ig G spesifik terhadap antigen
 Ig M  awal infeksi
 Ig G  infeksi berlanjut atau fase kovalesen
 sintesa Ig janin : akhir trimester 1 kehamilan terutama Ig M
 Ig G maternal ditransfer melalui plasenta kurang lebih bulan ke 4 kehamilan  makin menurun  menghilang pada bayi usia 6 bulan
 sintesa Ig G janin  akhir trimester 3
 Ab Ig M spesifik pada bayi baru lahir  infeksi kongenital
 Ab Ig G spesifik harus dibedakan dari Ig G bersal dari ibu
 waktu paruh Ig G maternal + 28 hari
 Ig G spesifik menetap atau meningkat pada usia 4-6 bulan  infeksi kongenital
TOXOPLASMA RUBELLA CITOMEGALOVIRUS HERPES
 Dewasa  Pemeriksaan Ab terhadap Rubella Ig M  Pem Ab Ig G dan Ig M (mulai hari ke 9-4  Pemeriksaan Ab terhadap HSV 1 dan HIV
- Ig M timbul hari ke 5 minggu ke 2 dan Ig G bulan) 2
setelah infeksi. Meningkat 3 bulan - Ig M : timbul beberapa hari setelah  Infeksi akut :  Anti HSV Ig M : hari ke 7 – 10 setelah
pertama  menurun sampai tidak gejala, puncak pada 7-10 hari  - titer Ab Ig M : lebih dari 1 : 8 infeksi, max 2-3 minggu  menurun 3
terdeteksi + setelah 9 bulan menurun dalam 4-5 minggu - Ab Ig G : peningkatan titer 4X atau bulan
- Ig G meningkat 1-2 minggu setelah - Ig M (+)  infeksi rubella sekarang lebih pada “paired sera”
infeksi maximal dalam 2 bulan Titer (recently)  False positif Ig M
meningkat bertahun-tahun - Ig G: timbul 1 minggu setelah - Heteropili Ab
- pada imuno supresi (alami/obat- gejala, meningkat cepat dalam 7-12 - Rhematoid factor
obatan) uji serologis terbatas. Perlu hari  menetap beberapa tahun
pemeriksaan biopsi kelenjar limfe - menentukan adanya infeksi
(deteksi Ag) sekarang Ig diperiksa saat akut dan
konvalesen dengan interval 2
 Neonatus minggu atau lebih
- Ig M (+)  infeksi kongenital - Ab Ig M dan Ig G negatif 
- Ig M (-) belum menyinggirkan suspevtible terhadap infeksi
infeksi setelah Ig G maternal rubella  perlu vaksinasi Ig M (-)
ditransfer  pembentukan Ig M dan Ig G (+) pada “paired sera” 
terhambat pasien imun

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 57


- in vitro : titer Ig G maternal tinggi
 reaksi negatif palsu pada  Neonatus
pemeiksaan Ig M bayi - Ig M spesimen tunggal  rubella
- Ig G (+)  ulang pemeriksaan usia kongenital
4-6 bulan dan 10 bulan 1 tahun - Ig M bisa diperiksa pada 6 bulan
setelah lahir
- resiko paling besar : infeksi pada
trimester I kehamilan

 Keluar cairan yang tidak normal dari  Luka terbuka atau luka basah disekitar  Tonjolan (bintil) kecil -kecil sekitar alat  Pertumbuhan tumor (kutil) seperti
vagina, warnanya putih,abu-abu, alat kelamin / mulut dapat terasa sakit kelamin, yang bila pecah mengeluarkan jengger ayam atau kembang kol
kekuningan, kehijauan, atau atau tidak nanah campur darah serta dapat Penyebabnya : HPV tipe 16.18.33 erat
kemerahan, berlendir serta ada yang Penyebabnya : menyebar ke kel getah bening hubungannya dengan kanker mulut
berbau tidak sedap (apek/amis/busuk) - Sifilis atau Lues  ulkus durum penyebabnya: Limfogranuloma rahim
penyebab : (keras tdk nyeri) Venerum
- Infeksi Gonore (GO)  nanah dari - Ulkus Molle atau Chancroid
penis - Herpes Genitalis  seperti cacar
- Infeksi non GO ( klamidia) air tp menggerombol
- Kandida vaginalis - Granuloma Inguinalis
- Bakterial vaginalis
- Trichomoniasis Vaginalis

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 58


GIZI
GIZI IBU MENYUSUI
PRINSIP  Makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi per hari.
 Suplementasi vitamin dan mineral, tidak diperlukan jika makanan sehari -hari memenuhi prinsip gizi seimbang
 Kebutuhan kalori ibu menyusui lebih besar dibandingkan dengan ibu hamil  karena berat bayi sudah lebih besar dibanding saat hamil
 Kebutuhan kalori 2500-2700 kalori
 Kalori: penambahan 300 kal/hari dari wanita tdk hamil
KEBUTUHAN  Sumber kalori : Karbohidrat & Lemak
GIZI  Protein
 Asam folat
 Vit B12  Pd vegetarian rentan defisiensi krn sumbernya dr daging
 Zat besi
 Seng
 Kalsium
 Vitamin C, vitamin A, Vitamin D, vitamin B6, vitamin E.
 DHA, gangliosida, kolin (perkembangan SSP)
ASAM FOLAT ZAT BESI KALSIUM VIT C VIT A
 Untuk sintesis sel dan gen  Anemia defisiensi besi sering  Paling banyak trimester ketiga  Antioksidan melindungi  Peranan penting dalam
 Pembentukan dan pematangan terjadi selama kehamilan. kehamilan. jaringan dari kerusakan, fungsi tubuh, termasuk
sel darah merah dan sel darah  Zat besi dibutuhkan untuk  Ibu hamil dan bayi membentuk kolagen dan fungsi penglihatan,
putih di sumsum tulang pembentukan hemoglobin membutuhkan kalsium untuk menghantarkan sinyal imunitas, perkembangan
 Pembentukan lempeng saraf (sel darah merah) menguatkan tulang dan kimia di otak, juga dan pertumbuhan janin,
 Kekurangan asam folat pada ibu  Kekurangan zat besi: gigi,membantu pembuluh membantu penyerapan Membantu otak dalam
hamil: hambatan pertumbuhan janin melebar dan mengkerut, zat besi dalam tubuh. membangun protein dan
- meningkatnya resiko baik sel tubuh maupun sel mengantarkan sinyal syaraf,  Wanita : 90 mg vitamin DNA.
anemia megaloblastik, otak, kematian janin dalam kontraksi otot dan sekresi C per hari  Kekurangan vitamin A:
keguguran, neural tube kandungan, abortus, cacat hormon.  Tomat, jeruk, kelahiran prematur dan
defect (tdk menutup bawaan, lahir dengan berat  Jika kebutuhan kalsium tidak strawberry, jambu biji bayi berat lahir rendah.
sempurna) badan rendah dan anemia tercukupi dari makanan, dan brokoli  Vitamin larut lemak pada
 Pada janin kekurangan asam pada bayi kalsium yang dibutuhkan janin ASI
folat: resiko bayi lahir berat  Ibu menyusui: KB alamiah, akan diambil dari cadangan  Sumber : hati, kuning
badan rendah atau lahir dengan tidak menstruasi, pengeluaran tubuh ibu. telur, minyak ikan, susu,
cacat bawaan, kecacatan pada zat besi <<  Kebutuhan kalsium ibu hamil keju, sayuran hijau dan
otak dan sumsum tulang  Bagaimana prevalensi anemia sekitar 1000 mg perhari. buah dengan daging
belakang, down’s syndrome, def besi pada ibu menyusui? Sumber kalsium: produk susu buah berwana oranye.
bibir sumbing, kelainan  seperti susu, yoghurt. Ikan
pembuluh darah, dan lepasnya teri merupakan sumber
plasenta sebelum waktunya. kalsium yang baik.

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 59


 Defisiensi folat  meningkakan  Kalsium bayi menyusui: dari
resiko autisme kalsium ibu melalui ASI
ASI  Gizi ibu menyusui erat kaitannya dengan produksi air susu, yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi.
 Ibu menyusui disarankan tambahan 500 kalori/hari, ini lebih tinggi dibanding saat kehamilan.
 Kandungan kalori ASI rata-rata 70 kal/100 ml, dan kira-kira 85 kal diperlukan oleh ibu untuk tiap 100 ml yang dihasilkan.
 Rata-rata ibu menggunakan 640 kal/hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/hari selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan susu normal (perpayudara)
 KEBUTUHAN
- Energi: penambahan 500 kal/hari dibandingkan wanita tidak hamil dan tidak menyusui.
- Protein: Ibu memerlukan tambahan 20 gram diatas kebutuhan normal ketika menyusui.
- Cairan: Dianjurkan ibu menyusui minum 2 – 3 liter perhari, dalam bentuk air putih, susu dan jus buah.
- Vitamin dan Mineral:Kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui lebih tinggi dari pada selama hamil
 Kompenen ASI: protein, laktosa dan lemak.
- Kadar protein ASI sebesar 0,9%, sebesar 60 % diantaranya berupa whey yang lebih mudah dicerna dari pada kasein (protein utama susu sapi).
- Lemak di dalam ASI: campuran dari fosfolipid, kolesterol, vitamin A dan karotinoid.
- Dalam ASI terdapat Asam Amino (sistin dan taurin) yang tidak terdapat dalam susu sapi.
- Sistin untuk pertumbuhan sel -sel tubuh dan taurin untuk pertumbuhan otak.
 ASI mengandung zat immunitas, seperti sel T dan immunoglobulin, lisosom, laktoperoksidase, laktoferin, transferin
 Dengan mengikat besi, laktoferin berperan menghambat pertumbuhan bakteri staphylococcus dan E. Coli yang memerlukan zat besi untuk pertumbuhannya.
 Laktoferin juga menghambat pertumbuhan jamur candida .
 Maka anak yang minum asi lebih jarang diare disbanding minum susu formula

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 60


FARMAKOLOGI
OKSITOSIK (Merangsang kontraksi uterus)
OKSITOSIN ALKALOID ERGOT Prostaglandin (PGE2 dan PGF2 )
 Merupakan sediaan obat yang mirip dengan  Ergometrine (Ergonovine) 
hormone pituitary posterior  Methylergonovine
 Sekresinya oksitosin terjadi karena adanya
stimulasi sensoris dari serviks, vagina, dan dari
isapan pada payudara
 Maka saat hamil muda dilarang melakukan koitus
karna dapat merangsang kontraksi
MEKANISME  Derivat alkaloid menginduksi kontraksi tetani dari 
uterus tanpa relaksasi diantara kontraksi (bukan
kontraksi fisiologis)
 Menyebabkan kontraksi keseluruhan uterus:
fundus dan cervix (tipe kontraksi kompresi)
 Perbedaan dgn oksitosin: tiper kontraksi alkaloid
ergot menginduksi kontraksi terus menerus 
tetani uteri >besar

FARMAKOKINETIK  Pemberian iv, nasal spray, sublingual  Absorbsi di GIT (tablet) 


 Sediaan:  Pd umumnya diberikan per im
 Injeksi Oksitosin (Pitosin) 10 unit USP/ml IM  Metabolisme: ekstensive di liver
atau IV  90% metabolit diekskresi di empedu
 Semua sediaan sintetis, yang alam mahal
 Semprot hidung: 40 unit USP/ml
 Tablet sublingual: 200 unit USP
 Peroral tidak efektif --> karena mudah dirusak di sal
cerna
 Diberikan pada gangguan produksi ASI dan
gangguan proses melahirkan  kontraksi uterus
tdk adekuat
 Tidak terikat plasma protein
 Metabolismi: liver dan ginjal
 T1/2: 5 menit  maka jangan beri peroral krn tidak
efektif
 Peran:

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 61


 kontraksi fundus uterus (frekuensi dan
kekuatan kontraksi) ----- menyerupai
kontraksi normal uterus
 oleh sebab itu hanya efektif pd ibu dgn posisi
bayi normal
 apbl bayi susang tdk efektif karena, yang dpt
membuka jalan lahir hanya permukaan keras
(kepala)
FARMAKODINAMIK  Mekanisme kerja: meningkatkan influx Ca dari luar  
sel ke dalam sel myometrium  kontraksi
meningkat
 Hanya sensitif pada uterus mature (resisten pada
immature)  terkait kadar estrogen
 Efek kontraktilitas pada otot polos uterus dan
kelenjar payudara terkait melahirkan dan menyusui
 Sensitifitas meningkat 8 x pada akhir minggu 39 dan
pada saat melahirkan meningkat 30x
 Indikasi: jika uterus lunak dan dilatasi
 Antagois: atosiban
PENGGUNAAN  Induksi persalinan (infus iv lambat)  agar tdk  Perdarahan post partum (partus fase 3)  Induksi aborsi (patologis)
KLINIS terjadi kontraksi berlebihan  Syntometrine (ergometrine 0.5 mg + oxytocin 5 iu)  Induksi persalinan (fetal death in utero)
- Pre eklamsia ringan, kalau berat tidak boleh im  Perdarahan Postpartum
diberi oksitosin krn akan meningkatkan
tekanan darah
- Inertia uterin  kemampuan uterus lemah
- Aborsi inkomplit  janin blm keluar semua
- Post maturity  >42 minggu blm ada tnd
kelahiran
- Kehamilan dg diabetes
 Perdarahan pos partum (I.V drip)
- Sering digunakan Ergometrin
 Gangguan produksi ASI
- Inhalasi 1 puff tiap lubang hidung 2-3 min
sebelum menyusui
EFEK SAMPING  Kematian ibu oleh karena:  Mual, muntah, diare  Mual, muntah
- Hipertensi  Hipertensi  Nyeri perut
- Ruptur uterin  apbl diberi scr bolus/guyur  Vasokonstriksi pembuluh darah perifer (jari kaki,  Diare
- Kematian janin krn iskemia  karna suply tangan)  Spasme bronkus (PGF2)
terhimpit oleh uterus  Gangren  Flushing (PGE2)
 Intoksikasi air

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 62


KONTRA INDIKASI  Hipersensitif thd oksitosin  Induksi persalinan  Obstruksi jalan lahir
 Prematur  Persalinan fase 1 dan 2  Distress janin
 Posisi janin abnormal  Kelainan vaskular  Ruptur uteri iminen
 Fetal distress  gangguan aliran oksigen dr  Gangguan liver dan ginjal berat  Hati-hati
plasenta  Hipertensi berat - Asma
 Cephalopelvic disproportion  pd ibu TB < 150cm - Kehamilan multipel
susah melahirkan scr normal - Glaukoma
 HATI-HATI: - Ruptur uteri
- Pregnansi multipel
- Riwayat section cesarion
- Hipertensi

TOKOLITIK (Merangsang Relaxasi uterus)


β-ADRENOCEPTOR AGONISTS Ca channel blocker Prostaglandin sintetase inhibitor
MEKANISME KERJA  Berikatan dengn β-adrenoceptors  Menyebabkan relaksasi miometrium  Mekanisme: menghambat produksi
 Mengaktifkan enzyme Adenylate cyclase  Menghambat kontraksi uterus spontan maupun prostaglanding  mencegah stimulasi uterus
 Meningkatkan level cAMP  menurunkan Ca karena induksi oksitosin  Contoh: NSAIDs (Indometacin, Aspirin,
intraseluler Ibuprofen)

EFEK SAMPING  Tremor  Nyeri kepala, pusing  Ulserasi lambung PG merangsang produksi
 Mual, muntah  Hipotensi asam lambung
 Flushing  Flushing  Penutupan duktus arteriosus prematur
 Berkeringat  Konstipasi
 Takikardi ---- dosis tinggi  Udem tungkai
 Hipotensi  Batuk
 Hiperglikemia  Sesak
 Hipokalemia  Takikardi

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 63


Bentuk Sediaan dan Dosis Obat pada Anak
KLASIFIKASI ANAK Yang dipertimbangkan pada pengobatan anak Anak itu “lemah”: PADA PEMBERIAN OBAT VIA IM
 Lahir <38mg  bayi premature  Dapat di Absorbsi: kepadatan sel  Kulit yang tipis dan permeable  sehingga  Hindari syaraf dan pembuluh darah
 < 1bulan  neonates  Distribusi: % cairan ekstra sel dan cairan tubuh pemberian obat topical sgt mudah diabsorbsi  Sub kutan tipis
 1bulan - <1tahun  infant total. Pada anak komposisi cairan tubuh lebih  Asam lambung <  sebagai barrier thd  Volume otot kurang
 1 tahun - <12tahun  anak besar disbanding dewasa makanan, bagi bakteri yg tidak tahan asam.  Mudah dijangkau dan diposisikan
 Metabolism: proses enzimatik belum Bayi terutama diberikan ASI mencegah  Untuk bayi > 7 bulan: ventrogluteal
sempurna. Liver blm sempurna kontaminasi makanan  Untuk bayi <12 bulang: Vastus Lateralis
 Ekskresi and Eliminasi: glomerulus dan tubuli  Pertahanan mukosa paru < untuk imunisasi
belum berkembang sempurna  Regulasi suhu tubuh kurang  Hindari Pada bayi dengan pertumbuhan
 Hati dan ginjal yang belum matang  otot deltoid yang kurang
metabolism dan eksresi  Deltoid bisa dipakai pada todler dan anak
 Distribusi cairan tubuh berbeda yang lebih besar
RUTE PEMBERIAN OBAT
ORAL TOPIKAL MEMBRAN MUKOSA PARENTERAL
 Tablets  tergantung umur Topikal di kulit  Tablets  Intramuscular
- Tablet melting : meleleh saat  Intramuskular  vaksinasi  Capsules  Intravenous
masuk mulut Intravena  pd anak dikepala/kaki  Lozengers  Sub cutaneous
- Chewable  untuk yang sudah bs  Sub kutan  biasanya BCG  Syrups  Intradermal
mengunyah makanan Intradermal  test sensitifitas - Rectal  Intrathecal
- Oro-dispersable  sama spt  Intra thecal  keadaan emergensi - Buccal
melting - Nasal
- Powder  puyer  Gastrotomony tube  melalui lambung
- Granule  puyer tp lbh kasar,
dilarutkan
- Sprinkle  lbh bsr dr granul, di
larutkan
 Capsules
 Lozengers  tablet hisap, utk anak yg sdh
bs mengunyah
 Syrups
CARA PENGHITUNGAN DOSIS PADA ANAK
1. Berdasarkan perbandingan dengan dosis dewasa
 Perbandingan umur (Dws 20-24 th)
 Perbandingan BB (Dws 70 Kg)
 Perbadingan luas permukaan tubuh (Dws 1.73 m2)
2. Berdasarkan ukuran fisik anak secara individu

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 64


 Mg/kg BB
- Metode yang paling umum untuk penghitungan dosis pada anak
- Bersifat individual
- Spesifik berdasar BB anak
 Luas permukaan tubuh anak
- Rumus:
- BSAa(m2)/1.73 (m2) x Dosis dewasa= Dosis anak
- BSAa (m2)= (4 BBa+7)/(BBa+90)  menghitung luas permukaan tubuh anak
- Menggunakan Nomogram: berdasarkan TB dan BB normal anak
 Rentang dosis aman

Perhitungan dosis anak:


 Step 1: Hitung total dosis/hari
 Step 2: Bagi dengan jumlah pemberian per hari

RANGKUMAN BLOK REPRODUKSI | SITI FARHANAH AULIA 65

Anda mungkin juga menyukai