Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN SEMENTARA

PRAKTIKUM EKOLOGI MIKROBIA 2021

Disusun Oleh:

Dapati Pima Gea

20/459503/PN/16697

Andromeda

Asisten Koreksi:

Jihan Mustika

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
DEPARTEMEN MIKROBIOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Semua makhluk hidup sangat bergantung pada lingkungan sekitar, demikian juga
jasat renik. Makhluk-makhluk halus ini tidak dapat sepenuhnya menguasai faktor-faktor
lingkungan, sehingga untuk hidupnya sangat bergantung kepada lingkungan sekitar.
Beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi kehidupan mikroorganisme meliputi faktor-
faktor abiotik (fisika dan kimia), dan faktor biotik.Mikroba seperti makhluk hidup lainnya
memerlukan nutrisi pertumbuhan. Pengetahuan akan nutrisi pertumbuhan ini akan membantu
di dalam mengkultivasi, mengisolasi, dan mengidentifikasi mikroba. Mikroba memiliki
karakteristik dan ciri yang berbeda-beda di dalam persyaratan pertumbuhannya. Menurut
Darkuni (2001) pertumbuhan bakteri pada umumnya akan dipengaruhi oleh faktor
lingkungan.
Ada mikroba yang bisa hidup hanya pada media yang mengandung sulfur dan ada
pula yang tidak mampu hidup dan seterusnya (Manzoni, dkk. 2012). Karakteristik
persyaratan pertumbuhan mikroba inilah yang menyebabkan bermacam - macamnya media
penunjang pertumbuhan mikroba. Pertumbuhan mikroba diartikan sebagai pembelahan sel
atau semakin banyaknya organisme yang terbentuk. Mikroba akan semakin cepat
pertumbuhannya apabila ia diinkubasi dalam suasana yang disukai oleh mikroba. Kondisi
pertumbuhan suatu mikroba tidak akan lepas dari faktor fisiko - kimia, seperti pH, suhu,
tekanan, salinitas, kandungan nutrisi media, sterilitas media, kontaminan dan paparan radiasi
yang bersifat inhibitor.
Mikroba termasuk ke dalam kelompok jasad hidup yang sangat peka terhadap adanya
perubahan pada lingkungannya, sehingga dengan adanya perubahan yang kecil di dalam
temperatur atau cahaya misalnya akan cepat mempengaruhi kehidupan dan aktivitasnya.
Tetapi mikroba juga termasuk kelompok jasad hidup yang dengan cepat dapat menyesuaikan
diri dengan adanya perubahan lingkungan (Sanata dan Gonzalez, 2015). Dalam membahas
pertumbuhan mikrobiaharus dibedakan antara pertumbuhan masing-masing individu sel dan
pertumbuhan kelompok sel atau pertumbuhan populasi (Portilo, dkk. 2012 )
2. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui pengaruh lingkungan
terhadap pertumbuhan mikroba dengan cara klasik yang ditemkan oleh Sergei Winogradsky.
BAB II
METODOLOGI
1. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tanah sawah (makin
subur dan makin hitam lebih baik), tabung reaksi dengan diameter 2,5 cm dan panjang 20 cm
atau lebih. 3. CaSO4, garam karbonat (CaCO3) atau selulosa (AVI sel), air ledeng, dan
aluminium foil untuk membungkus kolom gelas.

2. Cara Kerja
Tanah sawah diambil satu baskom lalu dibersihkan dari kerikil, akar, dan seresah
lainnya. Kemudian tanah dipisah menjadi dua wadah. Tanah pada wadah pertama dicampur
dengan satu sendok CaCO3 sampai homogen, sedangkan tanah pada kedua tidak diberi
perlakuan. Seletah homogen, tanah yang sudah dicampur dengan CaCO3 dimasukkan ke
dalam tabung reaksi kira-kira sampai setengah tabung. Kemudian dimasukkan tanah tanpa
perlakuan ke dalam tabung reaksi kurang lebih 5 cm dari mulut tabung. Saat memasukkan
tanah ke dalam tabung , tanah dipastikan tidak ada pori-pori. Setelah itu, ditambahkan air ke
dalam tabung dengan menggunakan botol pancar kurang lebih sampai 2 cm dari mulut
tabung. Kemudian mulut tabung ditutup dengan plastik dan tabung diberi label. Perlakuan
tanah + CaCO3 dibuat 2 sampel, satu tabung ditutup menggunakan aluminium foil dan
satunya lagi tidak ditutup. Tabung reaksi yang ditutup aluminium foil dipastikan tidak ada
cahaya yang bisa masuk ke tabung. Perlakuan diatas dilakukan berulangkali dan sama pada
campuran CaCO4, tanah kontol, dan CaCO3+CaCO4. Kemudian dinkubasikan pada tempat
yang terkena cahaya selama ±2-4 minggu. Selanjutnya diamati adanya zona berkarat, merah,
hijau, hitam dan sebagainya. Ambil sampel tanah dalam tiap zona menggunakan pipet, dan
lakukan pengamatan dibawah mikroskop.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil

Tabel 1. Hasil Pengamatan Seri Tertutup


Zona Kontrol CaCO3 CaSO4 CaCO3 + CaSO4
Air    
Permukaan
   
tanah
Orange ++ - - +
Hijau - - - -
Bintik hitam + ++ ++ +++
Keterangan:

 : Terdapat mikrobia
+ : Terdapat zona
- : Tidak terdapat zona

Tabel 2. Hasil Pengamatan Seri Terbuka


Zona Kontrol CaCO3 CaSO4 CaCO3 + CaSO4
Air    
Permukaan
   
tanah
Orange + + +++ ++
Hijau + ++ + +++
Bintik hitam +++ +++ ++ +
Keterangan:

 : Terdapat mikrobia
+ : Terdapat zona
Tabel 3. Hasil Pengamatan Mikroskopis Zona Air
Perlakuan Seri Terbuka Seri Tertutup

Kontrol

CaCO3

CaSO4

CaCO3 + CaSO4
Tabel 3. Hasil Pengamatan Mikroskopis Zona Permukaan Tanah
Perlakuan Seri Terbuka Seri Tertutup

Kontrol

CaCO3

CaSO4

CaCO3 + CaSO4
Tabel 4. Hasil Pengamatan Mikroskopis pada Zona Orange, Zona Hijau, dan
Zona Bintik Hitam
Zona Dokumentasi

Orange

Hijau

Bintik Hitam
Tabel 4. Hasil Penampakan Zona pada Kolom Winogradsky
Seri Perlakuan Dokumentasi

Kontrol

Terbuka CaCO3

CaSO4
CaCO3 + CaSO4

Kontrol

Tertutup

CaCO3
CaSO4

CaCO3 + CaSO4
2. Pembahasan
Area berwarna terbentuk di kolom Winogradsky, menunjukkan pertumbuhan
mikroorganisme setelah 4-5 minggu. Area ini bisa berwarna berkarat, merah, hijau, hitam,
dll. Mikroorganisme aerobik akan berkumpul dipermukaan, biasanya alga, cyanobacteria dan
bakteri pengoksidasi sulfur karena adanya oksigen umumnya dipermukaan akan berwarna
hijau kekuningan, adanya air pada kolom Winogradsky terkrna sinar cahaya matahari
berwarna keruh karena adanya aktivitas bakteri fotoautotrof yang tumbuh seperti
Cyanobacter sp. dan Chlorobium, bakteri pengoksidasi sulfat seperti Thiobacillus sp . warna
hitam dipermukaan tanah dapat terjadi karena hydrogen sulfide (H2S) yang bereaksi dengan
zat besi (Fe) membentuk endapan. Sedangkan mikroorganisme anaerob akan berada dibawah
permukaan (Badriah, 2015).
Tiga zona yang terbentuk pada kolom Winogradsky adalah zona aerobik (oksigen
tersedia), zona mikroaerobik, dan zona anaerobik (tidak tersedia oksigen) (Badriah, 2015).
Zona aerobik terletak di bagian atas kolom air dan ditandai dengan warna transparan hingga
coklat muda. Bagian ini memiliki kandungan oksigen tertinggi dan kandungan sulfur
terendah. Di zona mikroaerobik, oksigen berdifusi ke permukaan pada konsentrasi rendah.
Belerang dari bagian bawah menara mulai bergerak ke atas dalam bentuk H2S. H2S berdifusi
dari sedimen ke badan air, membuat daerah anaerobik. Di zona anaerobik, satu-satunya
organisme yang dapat tumbuh dalam kondisi anaerobik adalah mikroorganisme yang dapat
memfermentasi bahan organik dan melakukan respirasi anaerob. Dalam sedimen anoxic yang
berada dibawah kolom, mikroorganisme pereduksi sulfat menghasilkan H2S yang berdifusi
ke atas dalam kolom dan menciptakan gradien sulfida (Imfeld et al., 2017).

Pada praktikum ini dilakukan pengujian dua seri yaitu seri tertutup dan seri terbuka.
Hasil pada seri terbuka adalah adanya zona oranye intensitas sedang, tidak ada zona hujau
dan zona bintik hitam intensitas rendah. Pada perlakuan CaCO3, tidak terdapat zona oranye
dan zona hijau namn ada zona bitil hitam dengan intesitas sedang. Pada perlakuan CaCO4,
tidak terdapat zona oranye dan zona hijau namun ada zona bitil hitam dengan intesitas
sedang. Pada perlakuan CaCO3+ CaCO4 terdapat zona oranye dengan intensitas rendah,
tidak terdapat zona hijau, dan terdapat zona bintik hitam dengan intensitas tinggi.
Hasil pada seri tertutup pada kontol adalah terdapat zona oranye dengan intensitas
rendah, zona hijau intensitas rendah, dan terdapat zona bintik hitam dengan intensitas rendah.
Pada perlakuan CaCO3, terdapat zona oranye intesitas rendah, zona hijau intensitas hijau dan
ada zona bitil hitam dengan intesitas tinggi. Pada perlakuan CaSO4, terdapat zona orange
dengan intensitas tinggi, terdapat zona hijau dengan intensitas rendah, dan terdapat zona
bintik hitam dengan intensitas sedang. Pada perlakuan CaCO3 + CaSO4, terdapat zona
orange dengan intensitas sedang, terdapat zona hijau dengan intensitas tinggi, dan terdapat
zona bintik hitam dengan intensitas rendah.
Dari hasil yang diperoleh dapat diketahui bahwa seri terbuka memiliki efektivitas
daripada seri tertutup. . Hal ini ditunjukan dengan seri terbuka memiliki semua zona baik
zona air dan permukaan tanah yang mengandung mikrobia, serta keberadaan zona warna
seperti zona oranye, hijau, dan bintik hitam dengan berbagai intensitas.
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Pengaruh oksigen dan cahaya terhadap pertumbuhan bakteri dan algae dalam kolom
Winogradsky adalah seri terbuka memiliki efektifitas yang lebih tinggi daripada seri tertutup

2. Saran
Media dan isolat yang digunakan bisa lebih divariasikan demi mendapatkan
data yang lebih banyak dan dapat digunakan sebagai pembanding demi hasil yang
lebih akurat
DAFTAR PUSTAKA

Badriah, L. 2015. Biodegradasi Plastik Oleh Mikroorganisme Air Sampah Dalam Kolom
Winogradsky. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

Darkuni, M. N. 2001. Mikrobiologi (Bakteriologi, Virologi, dan Mikologi), Universitas


Negeri Malang, Malang

Imfeld, G. E., Babcsanyi, I., Meite, F. 2017. Biogeochemical gradients and microbial
communities in Winogradsky columns established with polluted wetland sediments.
FEMS Microbiology Ecology 93 (8): 1-11.

Manzoni, S., Schimel, J. P., and Porporato, A. (2012). Responses of soil microbial
communities to water stress:results from meta-analysis. Ecology 93, 930–938 doi:
10.1890/11-0026.1

Santana, M. M., and Gonzalez, J. M. (2015). High temperature microbial activity in upper
soil layers. FEMS Microbiol. Lett. 362:fnv182. doi: 10.1093/femsle/fnv182 Portillo, M.
C.,

Santana, M., and Gonzalez, J. M. (2012). Presence and potential role of thermophilic bacteria
in temperate terrestrial environments. Naturwissenschaften 99, 43–53. doi:
10.1007/s00114-011-0867-z
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai