Anda di halaman 1dari 6

KUIS Ke 4

Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Kimia Lingkungan dan Toksikologi

oleh

Desy rasyidah suud

NIM 21960046

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


Program MAGISTER SEKOLAH pascasarjana kelas karya siswa
Institut teknologi Yogyakarta
2022
1. Aldrin merupakan salah satu POPs. Salah satu metode untuk menguraikannya adalah
dengan menggunakan mikrob. Terdapat beberapa tahapan mekanisme penguraiannya,
seperti: oksidasi, reduksi, dan hidroksilasi. Carilah beberapa artikel ilmiah, kemudian ulas
cara penguraian Aldrin menggunakan teknik bioremediasi oleh bakteri!
Jawab:
Setiap mikroorganisme mempunyai respons yang berbeda terhadap faktor lingkungan
(suhu, pH, salinitas dan sebagainya). Penggunaan arang aktif dilahan sawah dapat
meningkatkan jumlah bakteri di dalam tanah terutama disekitar akar tanaman. Urea
berlapis arang aktif yang diperkaya mikroba Bacillus aryabattai mampu menurunkan
residu aldrin, dieldrin, heptaklor dan DDT lebih dari 50% (Wahyuni, et al. ,2012).
Penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni et al, 2010 menunjukkan bahwa dengan adanya
arang aktif dapat meningkatkan populasi bakteri Azospirrillum sp; Bacillus sp;
Chromobacterium, sp; Pseudomonas, sp., ini berarti arang aktif dapat menjadi media
pertumbuhan mikroba dengan baik.
Peran arang aktif dalam tanah dapat berfungsi sebagai rumah mikroba dan sumber
makanan bagi mikroba itu sendiri (Ardiwinata, 2007). Perlakuan UAATKM memberikan
nilai penurunan residu dieldrin sebesar 0,006 mg/kg atau turun 100%.
Penggunaan urea berlapis arang aktif yang diperkaya mikroba konsorsia juga mampu
menurunkan residu pestisida POPs dalam tanah antara 74–86% (Harsanti et al.(2010).
Mikroba konsorsia yang terdiri dari Pseudomonas mallei, Trichoderma, sp., dan Bacillus,
sp.
Arang aktif efektif menurunkan residu lindan dan aldrin dalam tanah hingga lebih dari
50 % saat 7 hari setelah aplikasi insektisida pada tanaman sawi. Arang aktif yang
diperkaya mikroba konsorsia cennderung menurunkan residu lindan dan aldrin lebih
tinggi daripada arang aktif tanpa diperkaya mikroba konsorsia. Kadar pestisida lindan dan
aldrin dalam tanaman pada perlakuan arang aktif dari tempurung kelapa lebih tinggi
daripada arang aktif tongkol jagung dengan inokulasi mikroba. Pemberian arang aktif
cenderung memberikan hasil biomassa tanaman sawi lebih tinggi daripada tanpa arang
aktif.
2. Air asam tambang, merupakan hasil samping pengolahan bebatuan dari proses ekstraksi
logam. Jelaskan bagaimana proses terbentuknya air asam tambang!
Jawab:
Air asam tambang atau biasa juga dikenal sebagai Acid Mine Drainage (AMD) atau Acid
Rock Drainage (ARD) adalah kondisi dimana air di dalam atau sekitar area pertambangan
memiliki kadar keasamanan yang sangat tinggi, biasanya nilai pH nya kurang dari lima.
Tiga unsur pembentuk air asam tambang adalah air, mineral sulfida, dan oksigen. Ketika
mineral sulfida terkena oksigen dan air, maka akan terbentuk air asam tambang. Air asam
tambang bahkan masih terbentuk setelah tambang tersebut ditutup atau sudah tidak
beroperasi lagi. Sumber pembentukan AAT ialah mineral sulfida yang terkandung pada
batuan. Kegiatan penggalian dan penimbunan memungkinkan mineral sulfida yang
awalnya terkurung dalam batuan di bawah permukaan, menjadi terdedah (exposed) di
udara terbuka dengan kondisi dimana terdapat air dan oksigen (sebagai faktor utama), yang
menyebabkan terjadinya proses oksidasi dan menghasilkan air dengan kondisi asam.
Terbentuknya AAT ditandai oleh pH yang rendah (1,5 - 4), konsentrasi logam terlarut yang
tinggi (besi, aluminium, mangan, cadmium, tembaga, timbal, seng, arsenik dan merkuri),
nilai acidity yang tinggi (50 – 1500 mg/L CaCO3), nilai sulfat yang tinggi (500 – 10.000
mg/L), nilai salinitas (1 – 20 mS/cm) dan konsentrasi oksigen terlarut yang rendah. Jika
AAT keluar dari tempat terbentuknya dan keluar kelingkungan umum maka faktor
lingkungan akan ikut terpengaruhi. Reaksi umum pembentukan AAT sebagai berikut:

4 FeS2 + 15 O2 + 14 H2O → 4 Fe (OH)3 + 8 H2SO4

Reaksi tersebut dapat dirinci menjadi empat tahap:

1. Reaksi pertama adalah reaksi pelapukan dari pirit disertai proses oksidasi. Sulfur
dioksidasi menjadi sulfat dan [Fe (II)] dilepaskan. Dari reaksi ini dihasilkan dua mol
keasaman dari setiap mol pirit yang teroksidasi.

2FeS2 + 7 O2 + 2 H2O → 2 Fe2+ + 4 SO4 2- + 4 H+


2. Reaksi kedua terjadi konversi dari [Fe(II)] menjadi [Fe(III)] yang mengkonsumsi satu
mol keasaman. Laju reaksi lambat pada pH < 5 dan kondisi abiotik. Bakteri
thiobacillus akan mempercepat proses oksidasi.

4 Fe2+ + O2 + 4 H+ → 4 Fe 3+ + 2 H2O

3. Reaksi ketiga adalah hidrolisa dari besi. Hidrolisa adalah reaksi yang memisahkan
molekul air. Tiga mol keasaman dihasilkan dari reaksi ini. Pembentukan presipitat
(III) hidroksida tergantung pH, yaitu lebih banyak pada pH di atas 3,5.
4 Fe3+ + 12 H2O → 4 Fe(OH)3 + 12 H+

4. Reaksi keempat adalah oksidasi lanjutan dari pirit oleh [Fe(III)]. Ini adalah reaksi
propagasi yang berlangsung sangat cepat dan akan berhenti jika pirit atau [Fe(III)]
habis. Agen pengoksidasi dalam reaksi ini adalah [Fe(III)].
FeS2 + 14 Fe3+ + 8 H2O → 15 Fe2+ + 2 SO4 2- + 16 H+

Reaksi di atas dapat dipercepat dengan hadirnya bakteri Thiobacillus feroksidan.

3. Terdapat beberapa cara pengolahan air asam tambang, secara fisika, kimiawi, maupun
biologis. Apabila Anda diminta untuk meremediasi air asam tambang, apa yang akan
Anda lakukan? Mengapa menggunakan metode tersebut? Apa keuntungan maupun
kerugiannya?
Jawab :
Saya akan menggunakan Permeable Reactive Barrier (PRB). PRB ini adalah salah satu
teknologi remediasi in-situ yang berkelanjutan untuk menangani air asam yang
terkontaminasi di sekitar area pertambangan. Konsep dari PRB ini adalah dengan
menggunakan media berpori fisik dengan bahan kimia tertentu melalui proses kimia,
biokimia dan geohidrologi.
KELEBIHAN KEKURANGAN
Dengan pemasangan semi permanen Dapat diharapkan bahwa kinerja jangka
sehingga mengurangi biaya pemasangan, panjang akan dihambat oleh penyumbatan
input energi rendah, pembersihan terfokus dan pelindung oleh endapan aluminium dan
hanya pada area kontaminasi, konservasi air mangan. Pelindung dengan aluminium
bersih, dan penggunaan produktif yang hidroksida atau oksida mangan akan
berkelanjutan di lokasi segera setelah mengurangi luas permukaan reaktif dan
pemasangan dapat menyebabkan penyumbatan ruang
pori, membatasi aliran air tanah melalui
PRB
berpotensi mengurangi penyebaran Cacat desain seperti karakterisasi hidraulik
kontaminan yang terbukti sulit dan mahal dan/atau geologis yang tidak tepat dari
untuk dikelola dengan metode pembersihan suatu lokasi sebelum pemasangan PRB
lainnya dapat mengakibatkan terbatasnya
penangkapan plume, pengalihan dan by-
pass sebagian atau total air tanah di sekitar
PRB dan, secara keseluruhan, kehilangan
kontrol hidrolik
Memungkinkan untuk perawatan beberapa Data lapangan yang terbatas mengenai
gumpalan kontaminasi karena lebih dari umur penghalang
satu penghalang dapat digunakan
Membutuhkan pemantauan sesekali untuk Media reaktif mungkin harus dilepas atau
memastikan bahwa penghalang berfungsi diganti selama pengoperasian
dengan baik
Biasanya bergantung pada proses pasif, dan Jangka waktu yang panjang (puluhan tahun)
dianggap sebagai teknik pengolahan yang mungkin diperlukan untuk mengelola risiko
ramah lingkungan yang terkait dengan sumber kontaminan
yang berumur panjang atau persisten
Minimalkan volume tanah dan air tanah Bulu yang lebih dalam dapat menimbulkan
yang perlu ditangani secara fisik masalah untuk konstruksi dan pemantauan
Memiliki masa operasional potensial
selama beberapa decade

4. Penggunaan pupuk kimiawi secara ekstensif menyebabkan penurunan tingkat kesuburan


tanah. Mengapa hal ini terjadi? Bagaimana proses mekanismenya? Bagaimana cara
memulihkan tingkat kesuburan tanah seperti sedia kala? Jelaskan dengan ringkas!
Jawab:
Karena dapat membuat tanah mengeras dan kehilangan porositasnya. Hal ini dikarenakan
penggunaan pupuk meningkatkan kadar asam dalam tanah. Peningkatan keasaman ini
dapat membunuh mikroorganisme yang dibutuhkan oleh tanah. Misalnya bakteri pengikat
nitrogen, bakteri pembentuk antibiotik, dan juga berbagai macam jamur. Selain itu
penggunaan pupuk kimia dapat memicu pencemaran air dan menganggu ekosistem di
dalamnya, konsentrasi nitrogen dan nutrisi akan masuk ke dalam air dan menyebabkan
eutrofikasi yang memicu alga bloom.
Proses penuruan tingkat kesuburan
a. Nitrat dipengaruhi oleh tumbuhan, akar tumbuhan menyerap nitrat selanjutnya oleh
bakteri denitrifikan, nitrat diubah menjadi ammonia kembali dan ammonia diubah
menjadi nitrogen yang dilepaskan kembali ke udara.
b. Keberadaan fosfat yang berlebihan menyebabkan suatu fenomena yang disebut
eutrofikasi (pengkayaan nutrien) dan menyebabkan melimpahnya alga bloom.
Cara memulihkan kesuburan tanah:
Melakukan remediasi, dengan on-site yaitu pembersihan di lokasi dan off-site atau
menggali tanah yang tercemar dan membawanya ke daerah yang aman untuk dibersihkan
dari zat pencemar.
Melakukan bioremediasi pencemaran menggunakan mikroorganisme, seperti jamur,
bakteri, dna lain-lain. Bioremediasi dilakukan dengan tujuan untuk memecah atau
mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun.

5. Kabut asap terjadi akibat reaksi kelebihan gas SOx dan NOx di atmosfer. Jelaskan dengan
ringkas, bahaya kabut asap tersebut! Jelaskan pada kondisi geografis seperti apa dapat
lebih meningkatkan potensi timbulnya kabut asap ini! Apa dampaknya apabila sering
menghirup kabut asap?
Jawab:
Bahaya yang ditimbulkan dari kabut asap adalah selain berbahaya bagi kesehatan, terutama
karena terdiri atas partikel-partikel kecil yang bisa menembus hingga ke dalam organ dalam
tubuh kita. Jenis ini juga bisa mengganggu karena merusak tumbuhan. Dampak lainnya
adalah berbahaya bagi pengguna lalu lintas baik di darat, laut, dan udara karena jarak pandang
terganggu sehingga berpotensi terjadinya kecelakaan.

Kondis geografis yang lebih meningkatkan potensi timbulnya kabut asap adalah biasanya di
beriklim tropis (hutan hujan tropis), daerah terbuka (lahan gambut dan padang savana), daerah
vulkanik, dan daerah industry.

Dampak terhirup kabut asap:

Menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, selain itu reaksi alergi, peradangan,
dan mungkin juga infeksi. Orang yang menderita asma, paru-paru kronis dan bronkitis
kronik kondisnya akan akan semakin buruk; menyebabkan kemampuan kerja paru berkurang,
seseorang mudah lelah dan mengalami kesulitan bernapas; orang lanjut usia dan anak-anak
yang memiliki daya tahan tubuh rendah akan lebih mudah mengalami gangguan Kesehatan;
mengurangi kemampuan tubuh dalam mengatasi infeksi paru-paru dan saluran pernapasan,
sehingga lebih mudah terjadi infeksi; juga menyebabkan polusi pada air bersih, tanaman
sayuran, buah buahan, dan makanan yang tidak ditutup; dan memperburuk kondisi
lingkungan sehingga infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akan mudah terjadi

6. Setelah mempelajari mata kuliah Kimia Lingkungan dan Toksikologi, paparkan hubungan
antara mata kuliah ini dengan bidang ilmu Teknik Lingkungan.
Jawab :

Dengan adanya mata kuliah ini mahasiswa lebih mengenal lagi senyawa kimia yang
menyebabkan pencemaran lingkungan sehingga bisa lebih tepat dalam pengolahan lingkungan
pada umumnya dan mereduksi sumber pencemar pada khususnya.

Anda mungkin juga menyukai