oleh
NIM 21960046
1. Reaksi pertama adalah reaksi pelapukan dari pirit disertai proses oksidasi. Sulfur
dioksidasi menjadi sulfat dan [Fe (II)] dilepaskan. Dari reaksi ini dihasilkan dua mol
keasaman dari setiap mol pirit yang teroksidasi.
4 Fe2+ + O2 + 4 H+ → 4 Fe 3+ + 2 H2O
3. Reaksi ketiga adalah hidrolisa dari besi. Hidrolisa adalah reaksi yang memisahkan
molekul air. Tiga mol keasaman dihasilkan dari reaksi ini. Pembentukan presipitat
(III) hidroksida tergantung pH, yaitu lebih banyak pada pH di atas 3,5.
4 Fe3+ + 12 H2O → 4 Fe(OH)3 + 12 H+
4. Reaksi keempat adalah oksidasi lanjutan dari pirit oleh [Fe(III)]. Ini adalah reaksi
propagasi yang berlangsung sangat cepat dan akan berhenti jika pirit atau [Fe(III)]
habis. Agen pengoksidasi dalam reaksi ini adalah [Fe(III)].
FeS2 + 14 Fe3+ + 8 H2O → 15 Fe2+ + 2 SO4 2- + 16 H+
3. Terdapat beberapa cara pengolahan air asam tambang, secara fisika, kimiawi, maupun
biologis. Apabila Anda diminta untuk meremediasi air asam tambang, apa yang akan
Anda lakukan? Mengapa menggunakan metode tersebut? Apa keuntungan maupun
kerugiannya?
Jawab :
Saya akan menggunakan Permeable Reactive Barrier (PRB). PRB ini adalah salah satu
teknologi remediasi in-situ yang berkelanjutan untuk menangani air asam yang
terkontaminasi di sekitar area pertambangan. Konsep dari PRB ini adalah dengan
menggunakan media berpori fisik dengan bahan kimia tertentu melalui proses kimia,
biokimia dan geohidrologi.
KELEBIHAN KEKURANGAN
Dengan pemasangan semi permanen Dapat diharapkan bahwa kinerja jangka
sehingga mengurangi biaya pemasangan, panjang akan dihambat oleh penyumbatan
input energi rendah, pembersihan terfokus dan pelindung oleh endapan aluminium dan
hanya pada area kontaminasi, konservasi air mangan. Pelindung dengan aluminium
bersih, dan penggunaan produktif yang hidroksida atau oksida mangan akan
berkelanjutan di lokasi segera setelah mengurangi luas permukaan reaktif dan
pemasangan dapat menyebabkan penyumbatan ruang
pori, membatasi aliran air tanah melalui
PRB
berpotensi mengurangi penyebaran Cacat desain seperti karakterisasi hidraulik
kontaminan yang terbukti sulit dan mahal dan/atau geologis yang tidak tepat dari
untuk dikelola dengan metode pembersihan suatu lokasi sebelum pemasangan PRB
lainnya dapat mengakibatkan terbatasnya
penangkapan plume, pengalihan dan by-
pass sebagian atau total air tanah di sekitar
PRB dan, secara keseluruhan, kehilangan
kontrol hidrolik
Memungkinkan untuk perawatan beberapa Data lapangan yang terbatas mengenai
gumpalan kontaminasi karena lebih dari umur penghalang
satu penghalang dapat digunakan
Membutuhkan pemantauan sesekali untuk Media reaktif mungkin harus dilepas atau
memastikan bahwa penghalang berfungsi diganti selama pengoperasian
dengan baik
Biasanya bergantung pada proses pasif, dan Jangka waktu yang panjang (puluhan tahun)
dianggap sebagai teknik pengolahan yang mungkin diperlukan untuk mengelola risiko
ramah lingkungan yang terkait dengan sumber kontaminan
yang berumur panjang atau persisten
Minimalkan volume tanah dan air tanah Bulu yang lebih dalam dapat menimbulkan
yang perlu ditangani secara fisik masalah untuk konstruksi dan pemantauan
Memiliki masa operasional potensial
selama beberapa decade
5. Kabut asap terjadi akibat reaksi kelebihan gas SOx dan NOx di atmosfer. Jelaskan dengan
ringkas, bahaya kabut asap tersebut! Jelaskan pada kondisi geografis seperti apa dapat
lebih meningkatkan potensi timbulnya kabut asap ini! Apa dampaknya apabila sering
menghirup kabut asap?
Jawab:
Bahaya yang ditimbulkan dari kabut asap adalah selain berbahaya bagi kesehatan, terutama
karena terdiri atas partikel-partikel kecil yang bisa menembus hingga ke dalam organ dalam
tubuh kita. Jenis ini juga bisa mengganggu karena merusak tumbuhan. Dampak lainnya
adalah berbahaya bagi pengguna lalu lintas baik di darat, laut, dan udara karena jarak pandang
terganggu sehingga berpotensi terjadinya kecelakaan.
Kondis geografis yang lebih meningkatkan potensi timbulnya kabut asap adalah biasanya di
beriklim tropis (hutan hujan tropis), daerah terbuka (lahan gambut dan padang savana), daerah
vulkanik, dan daerah industry.
Menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, selain itu reaksi alergi, peradangan,
dan mungkin juga infeksi. Orang yang menderita asma, paru-paru kronis dan bronkitis
kronik kondisnya akan akan semakin buruk; menyebabkan kemampuan kerja paru berkurang,
seseorang mudah lelah dan mengalami kesulitan bernapas; orang lanjut usia dan anak-anak
yang memiliki daya tahan tubuh rendah akan lebih mudah mengalami gangguan Kesehatan;
mengurangi kemampuan tubuh dalam mengatasi infeksi paru-paru dan saluran pernapasan,
sehingga lebih mudah terjadi infeksi; juga menyebabkan polusi pada air bersih, tanaman
sayuran, buah buahan, dan makanan yang tidak ditutup; dan memperburuk kondisi
lingkungan sehingga infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akan mudah terjadi
6. Setelah mempelajari mata kuliah Kimia Lingkungan dan Toksikologi, paparkan hubungan
antara mata kuliah ini dengan bidang ilmu Teknik Lingkungan.
Jawab :
Dengan adanya mata kuliah ini mahasiswa lebih mengenal lagi senyawa kimia yang
menyebabkan pencemaran lingkungan sehingga bisa lebih tepat dalam pengolahan lingkungan
pada umumnya dan mereduksi sumber pencemar pada khususnya.