GEOKIMIA
Disusun Oleh:
Annisa Puspa Wicitra
21100120120016
SEMARANG
JUNI 2021
1. PENGENALAN GEOKIMIA (korelasi batuan sumber minyak),
ORGANIK memetakan jangkauan geografis dari
PENGERTIAN sistem perminyakan dan batuan sumber
Geokimia organik merupakan studi (misalnya untuk kalkulasi volumetrik
mengenai dampak dan proses-proses oleh hasil), dan menaksir waktu generasi-
organisme di bumi. Membahas tentang migrasi-akumulasi relatif terhadap
kelimpahan dan komposisi serta pembentukan formasi jebakan migas.
terbentuknya material organik, asal-usul
Pengawetan bahan organik merupakan
dan proses yang mempengaruhi
peristiwa langka. Sebagian besar karbon
distribusinya di bumi dan luar bumi.
organik dikembalikan ke atmosfer melalui
Geokimia meningkatkan efisiensi
siklus karbon; kurang dari 1% produksi
eksplorasi dengan memperhitungkan
fotosintesis tahunan lepas dari siklus
banyak variabel yang mengontrol volume
karbon dan diawetkan dalam sedimen.
minyak bumi yang tersedia pada jebakan,
Peluruhan oksidatif bahan organik yang
termasuk kualitas dan kekayaan batuan
telah mati merupakan proses yang sangat
induk, kematangan termal, dan waktu
efisien yang sebagian besar diperantarai
pembentukan-migrasi-akumulasi relatif
oleh mikroorganisme.
terhadap pembentukan perangkap
(Murris 1984; Hunt, 1996, hlm. 604-614). MATERIAL ORGANIK
Geokimia dapat digunakan dengan
disiplin ilmu lain, seperti stratigrafi Organik Matter (OM) adalah materi yang
urutan seismik dan karakterisasi berasal dari organisme yang pernah hidup;
reservoir. mampu membusuk, atau merupakan
Geokimia didasari oleh empat dasar produk pembusukan; ataupun terdiri dari
teknologi yang menyusun sebagian besar senyawa organik. Definisi bahan organik
aplikasi geokimia modern dalam bervariasi berdasarkan subjek yang
eksplorasi minyak bumi. Konsep dan digunakan. Minyak dan gas bumi
aplikasinya adalah sebagai berikut. terbentuk dari bahan organik yaitu
(1) Sistem perminyakan dan risiko tumbuhan dan hewan mati. Asal-usul
eksplorasi, material organik adalah sebagai berikut.
(2) Biomarker, isotop, dan statistik - Protein : Jaringan hewan dan enzim
multivariat untuk korelasi genetik sebagian besar terdiri dari protein,
minyak-minyak dan batuan sumber terbentuk dari asam amino.
minyak, - Karbohidrat : Termasuk gula yang
(3) Pemodelan cekungan tiga dimensi merupakan sumber energi, dan
(3D) yang dikalibrasi, dan selulosa yang merupakan jaringan
(4) Kontrol atas kejadian minyak bumi penyangga tumbuhan.
dan komposisi terkait dengan proses - Lemak : Bergantuk pada jenis material
sekunder. organik, apakah senyawa organik
Geokimia memegang kunci dalam sistem berlemak atau tidak. Lemak (jenuh
perminyakan karena diperlukan untuk dan tidak jenuh), fosfolipid, lilin
menetapkan hubungan genetik antara pelindung; tidak larut dalam air, dan
minyak bumi dan batuan sumber aktif paling banyak ditemukan di alga,
serbuk sari, dan spora. Lipid kaya akan kehidupan di bumi merupakan hasil dari dua
hidrogen, dan karenanya reaksi sederhana ini.
menghasilkan molekul hidrokarbon
6CO2 + 6H2O → 6O2 + C6H12O6
dalam jumlah besar saat mengalami
(Karbohidrat - gula heksos)
pematangan.
- Lignin : Lignin adalah penyusun Sebagian besar lingkungan Bumi kaya
penting dari kayu dan kulit kayu atau oksigen dan mengakibatkan kehancuran
semak dan pepohonan. Secara material organik akibat proses oksidasi.
kimiawi, lignin dicirikan oleh
konsentrasi tinggi struktur cincin Pengawetan material organik membutuhkan
karbon aromatik dalam molekulnya absennya oksigen bebas (O2) sehingga sangat
langka dan jarang terjadi.
JENIS MATERIAL ORGANIK
Kandungan material organik rata-rata
Bahan organik yang berasal dari alga
(fitoplankton) lebih mudah dikonsumsi oleh - Batupasir 0,05%.
organisme daripada jenis bahan organik - Batugamping 0,30%.
lainnya, karena komponen kimianya dapat - Mudrocks 2,00%
dicerna dan memberikan nutrisi yang Tiga syarat dasar pembentukan dan
dibutuhkan oleh pemakan bangkai dan pengawetan bahan organik dalam sedimen
predator. Nitrogen dan fosfor sangat adalah
dibutuhkan; absennya di bahan organik
terestrial, terutama di bahan struktural (1) produktivitas tinggi
(berkayu), membuat material organik (2) tingkat akumulasi, dan
memiliki nilai gizi yang kecil. Selain itu,
komponen fenolik yang ada dalam bahan (3) rendahnya oksigen pada kolom air dan
terestrial turunan lignin bersifat toksik bagi dasar laut.
banyak mikroorganisme, sehingga mencegah LINGKUNGAN ASAL MATERIAL
diagenesis ekstensif dari bahan tersebut. Oleh ORGANIK
karena itu, setiap diagenesis organik yang
ekstensif kemungkinan besar akan Lingkungan dengan produktivitas organik
menghilangkan material organik alga terlebih yang tinggi meliputi
dahulu. Sisa material organik sebagian besar (1) Batas benua
berasal dari darat, termasuk tumbuhan Batas benua, dimana terjadi naiknya air
berkayu, selulosa, lignitik, kutikuler, atau yang kaya nutrisi menciptakan
resin, yang semuanya secara kimiawi sangat lingkungan yang menguntungkan untuk
berbeda satu sama lain. Ini mungkin juga meningkatkan produktivitas organik.
mengandung puing-puing organik yang Alga berkembang biak secara berkala,
sangat resisten yang berasal dari erosi yang umumnya ditemui pada kondisi
bebatuan purba, kebakaran hutan, dan proses tenang dan hangat, juga dapat bertindak
oksidatif lainnya. Dekomposisi material toksik terhadap mikroplankton, yang
organik merupakan kebalikan fotosintesis. menyebabkan tingkat pengendapan dan
CH2O + O2 → CO2 + H2O. Hampir semua pengawetan yang tinggi dalam
pengaturan ini.
(2) Laguna dan laut terisolasi Banyak faktor yang mempengaruhi
Laguna dan laut terisolasi cocok dalam produktivitas termasuk ketersediaan
pengawetan bahan organik yang tinggi. zat hara, intensitas cahaya, suhu,
Kurangnya sirkulasi air dari lapisan pasokan karbonat, predator, dan
permukaan yang mengandung oksigen ke kandungan kimiawi dari air secara
dasar perairan menyebabkan kondisi umum.
anoksik (kekurangan oksigen).
Oleh karena itu, unsur hara yang
Organisme mati yang tenggelam ke dasar
terlarut dalam perairan di bawah zona
laut tidak akan dimangsa oleh predator
photic tidak dapat digunakan, karena
dan organisme pengurai.
dalam keadaan normal tidak dapat
(3) Delta di lintang hangat
bergerak ke atas menuju zona
Delta dicirikan oleh beberapa tingkat
fotosintesis. Hanya ketika dimana ada
sedimentasi tertinggi dari setiap
aliran air bawah permukaan yang
lingkungan pengendapan. Faktor inilah
naik, nutrien ini dapat kembali ke
yang menyebabkan beberapa sedimen
zona photic.
delta menjadi batuan sumber material
organik. Deposisi yang cepat Peristiwa upwelling atau naiknya air
menyebabkan material organik terkubur laut terjadi ketika pergerakan
cepat di bawah zona pemecahan material sebagian besar air permukaan
organik di dekat dasar laut. menjauh dari area tertentu yang
(4) Danau memungkinkan air yang lebih dalam
Danau air tawar adalah lokasi dengan naik untuk menggantikan. Jika air
produktivitas organik material tinggi dan yang lebih dalam ini mengandung
pengawetan di dasar perairan anoksik nutrisi, produktivitas fotosintesis
yang menjadi ciri dasar danau. yang tinggi akan terjadi di lokasi
Organisme dominan yang membuat upwelling.
lakustrin oil shales adalah alga dan fungi
(2) Preservasi:
atau bakteri.
Kontrol utama kekayaan organik
PROSES PENGAWETAN MATERIAL yaitu efisiensi pengawetan material
ORGANIK DALAM BATUAN organik di lingkungan sedimen. Tiga
faktor yang mempengaruhi
Pembentukan batuan kaya organik pengawetan (atau penghancuran)
membutuhkan sejumlah besar bahan material organik: konsentrasi dan
organik yang terpreservasi dan terindungi sifat zat pengoksidasi, jenis bahan
dari kerusakan akibat proses diagenesis. organik yang terakumulasi, dan laju
Tiga faktor utama yang mempengaruhi akumulasi sedimen.
jumlah bahan organik dalam batuan
sedimen adalah (1) produktivitas, (2) (3) Pelarutan:
pengawetan, dan (3) pelarutan. Meskipun tingkat akumulasi sedimen
(1) Produktivitas: yang tinggi meningkatkan
pengawetan bahan organik, pada
tingkat akumulasi yang sangat tinggi,
proses pelarutan dapat menjadi faktor o Aromatic (benzene)
yang lebih penting dibanding o NSO compounds
peningkatan proses pengawetan. Non-hidrokarbon
Pelarutan tidak mengurangi jumlah Resin : bahan organik yang
total bahan organik yang diawetkan, mudah terbakar dan lengket,
tetapi dapat menyebarkan bahan tidak larut dalam air,
organik tersebut melalui volume dihasilkan oleh beberapa
batuan yang lebih besar. Hasil pohon dan tanaman lain
bersihnya menyebabkan penurunan Bitumen : campuran kental
nilai TOC. hitam dari hidrokarbon yang
diperoleh secara alami atau
Efek dari peristiwa pelarutan
sebagai residu dari distilasi
bergantung pada litologi batuan.
minyak bumi, digunakan untuk
Sedimen biogenik, dimana bahan
permukaan jalan dan atap.
organik dan anorganik berkumpul,
Biasanya terjadi pada komponen
tidak terlalu terpengaruh oleh
minyak mentah yang lebih berat:
pelarutan. Sebaliknya, serpih atau
shale menunjukkan efek pelarutan Nitrogen
kuat bila disertai tingkat akumulasi Sulfur
yang sangat tinggi. Perubahan fasies Oksigen
dari karbonat menjadi serpih dapat CO2 dan H2S sering kali hadir
menciptakan efek pelarutan besar sebagai pengotor di reservoir
yang dapat disalahartikan sebagai minyak dan gas
indikasi perubahan tingkat oksigen. - Bahan Non-Hidrokarbon
o Resin : bahan organik yang mudah
terbakar dan lengket, tidak larut
KLASIFIKASI DAN KOMPOSISI dalam air, dihasilkan oleh beberapa
HIDROKARBON pohon dan tanaman lain
o Bitumen : campuran kental hitam
- Petroleum dari hidrokarbon yang diperoleh
Hidrokarbon yang terjadi secara alami secara alami atau sebagai residu dari
yang hampir seluruhnya terdiri dari distilasi minyak bumi, digunakan
karbon dan hidrogen: untuk permukaan jalan dan atap.
o Gas (C1 - C4)
o Cairan (C5 - C15)
o Padatan (C15 - dan lebih berat) JENIS HIDROKARBON
- Komposisi Kimia 1) Natural gas
o Paraffins (Alkanes / Saturates): 2) Crude oil
Normal Paraffin (n-alkanes) – Hidrokarbon dalam minyak mentah
straight chain (crude oil) secara umum dapat dibagi
Iso-paraffin (i-alkanes) – menjadi empat kategori:
branched chain o Parafin: Dapat menyusun 15 hingga
Naphthene (cyclo-paraffin) – 5 or 60% minyak mentah dan memiliki
6 ring alkanes rasio karbon dan hidrogen 1: 2, yang
berarti mengandung dua kali jumlah
hidrogen daripada karbon.
Umumnya memiliki rantai lurus atau
bercabang, tetapi tidak pernah siklik
(melingkar). Parafin adalah
BESAR KANDUNGAN SULFUR
kandungan yang diinginkan dalam
minyak mentah dan digunakan untuk Keberadaan sulfur (> 0,5% wt) menunjukkan
membuat bahan bakar. Semakin lingkungan pengendapan laut. Kandungan
pendek parafin, semakin ringan sulfur yang tinggi (> 2% wt) dapat
minyak mentahnya. mengindikasikan sebagai sumber karbonat.
o Napthenes: Dapat menyusun 30 Dalam formasi pasir-serpih terdapat banyak
hingga 60% minyak mentah dan ion Fe++ yang bereaksi dengan belerang
memiliki rasio karbon terhadap untuk menghasilkan Pyrite.
hidrogen 1: 2. Merupakan senyawa
GAS CHROMATOGRAPHY
siklik dan dapat dianggap sebagai
sikloparaffin. Memiliki kepadatan Puncak tertinggi merupakan parafin,
yang lebih tinggi daripada parafin sedangkan yang lebih kecil merupakan
yang setara dan lebih kental. naftena. "Fingerprint" minyak dapat dibuat
o Aromatik: Mampu menyusun dari 3 dengan menghitung rasio pristane terhadap
hingga 30% minyak mentah. phytane.
Umumnya menjadi bahan yang tidak
diinginkan karena proses
pembakarannya akan menghasilkan
jelaga. Mengandung hidrogen yang
jauh lebih sedikit dibandingkan
dengan karbon daripada yang
ditemukan di paraffin dan umumnya
lebih kental. Seringkali ditemui 2. BATUAN SUMBER
sebbagai padatan atau semi-padat HIDROKARBON
dimana parafin dengan kondisi yang Sistem Petroleum:
setara berwujud cairan kental. Source Rock - Migrasi - Traps –
o Asphaltics: Menyusun sekitar 6% di Pengawetan
sebagian besar minyak mentah. Sedimen yang mampu menghasilkan
Memiliki rasio karbon terhadap minyak atau gas dan digunakan sebagai
hidrogen sekitar 1: 1, sehingga akumulasi komersial bergantung pada:
sangat padat. Bahan ini umumnya Volume dan Kekayaan batuan sumber
tidak diinginkan dalam bahan Sejarah kematangan
mentah, tetapi 'sifat lengket'
Kerangka geologis lingkungannya
menjadikannya sangat baik untuk
digunakan sebagai konstruksi jalan. Minyak dan gas berasal dari sisa-sisa
organik di dalamnya yang terkubur
dengan batuan sedimen. Batuan sumber
hidrokarbon yang umum dalam
lingkungan klastik adalah batulumpur, 0,2% karbon organik; sedimen di
serpih, batulempung yang kaya organik cekungan sedimen sekitar 2%; dan
berwarna abu-abu zaitun tua hingga hitam, sedimen di paparan antara 1 dan 5%.
shale, dan lempung. Pengontrol utama material organik
pada sedimen adalah bakteri,
Material organik dalam batuan induk
fitoplankton, zooplankton, dan
secara luas disebut "kerogen" bila
tumbuhan tingkat tinggi.
wujudnya padat atau tidak larut,
o Sumber lingkungan pengendapan
sedangkan "bitumen" jika padat hingga
batuan.
fluid atau dapat larut, dan disebut “gas”
o Karakterisasi batuan sumber.
jika mengandung gas.
o Evaluasi batuan sumber dengan
mengunakan log kabel.
Maturity based on :
- Beta-beta hopana;
tinggi=immature
- Tm > Ts =immature