*PENDAHULUAN
Toksikologi
Ekosistem
Ekotoksikologi
Toksikologi
timbul
karena
Biogeokimia
Distribusi,
Transport (siklus dan perubahan terus menerus)
dan
Transformasi Udara Air Tanah/Sedimen
Environmental levels
Exposure
dan Uptake
Organisme
Sifat fisiologis polutan Sifat biokimia polutan
Respon
Toksisitas Lethal dan sublethal ●Biotranformasi ●Bioakumulasi
organisme
●Transfer rantai makanan
Air
Polutan memasuki perairan melalui tumpahan, pembuangan limbah basah atau
kering dan pembuangan langsung ke badan air. Polutan bergerak melalui difusi,
dispersi atau adveksi. Proses difusi dalam air terjadi lebih cepat daripada di
sedimen. Pergerakan polutan dalam air dipengaruhi oleh turbulensi air.
Sedimen
Masuknya polutan ke dalam sedimen dipengaruhi oleh porositas kompnen
penyusunnya (pasir, lempung atau batuan). Degradasi polutan pada sedimen terjadi
lebih baik daripada udara dan air akibat keragaman mikroba. Difusi polutan ke dalam
sedimen bergantung pada suhu, luas bidang difusi dan berat molekul.
*TRANSPOR POLUTAN
Difusi
Perpindahan molekul akibat perbedaan konsentrasi (dari konsentrasi
tinggi ke konsentrasi rendah). Proses difusi terjadi tanpa dibatasi oleh
jarak/akan terus terjadi hingga keadaan konsentrasi setimbang.
Terjadi pada udara dan air.
Adveksi
Perpindahan suatu zat oleh gerakan udara atau aliran fluida
secara gravitasi atau gerakan media (konveksi).
Proses sedimentasi: adveksi gravitasi
Upwelling: adveksi konveksi
Terjadi pada udara dan air.
Dispersi
Dispersi terjadi karena adanya variasi besaran kecepatan
(distribusi kecepatan) → beda kecepatan antara
kecepatan rata-rata dan kecepatan di suatu titik.
Udara lebih mudah mengalami dispersi dibandingkan air.
*EKOSISTEM DARATAN
O2
Producer
CO2
Secondary
Precipitation consumer
Primary
consumer
Falling leaves
and twigs Producers
Soil decomposer
Soluble
Water mineral
nutrients
Arctic
Region
Subarctic
Region
Forest
Chaparral Desert
Savana
*EKOSISTEM AKUATIK
Ekosistem Air Laut Tumbuhan
Ketersediaan cahaya, kedalaman air, kedekatan
dengan daratan dan topografi mempengaruhi
habitat laut
Biota laut terdiri dari: Pelagic environment
(plankton dan nekton) dan Bentik environment
(bentos)
Komposisi kimia air laut dipengaruhi oleh erosi
batu/sedimen, aktivitas vulkanik, pertukaran
udara dengan atmosfer dan hujan.
Ekosistem Air Tawar Tumbuhan
Hanya terdapat 0,8% dari wilayah bumi
Berdasarkan habitatnya, diklasifikasikan
menjadi:
Habitat Lotik (terdapat aliran air seperti
sungai)
Habitat Lentik (danau, kolam, lumpur,
wetland)
Faktor penentu keberlangsungan kehidupan
ekosistem ini: pH, cahaya matahari, oksigen dan
nutrien
Sedimen
Nitrogen
Phosporus
Light
penetrate
Klorofil-a
Algal
Transparansi air blooms macroalgae
tinggi Healthy fish
Transparansi air
rendah
Aquatic
vegetation
Shellfish
Acceptably Daily Intake (ADI)
Pembatasan konsumsi ikan berdasarkan berat tubuh yang diperoleh dari perhitungan kandungan logam berat pada
ikan
Kandungan ADI
Nama Spesies Nama Lokal
Cr (ppm) (gram/hari)
Keterangan: Parascolopsis eriomma 0,852 197,2
: batas maksimum konsumsi ikan (kg/hari) Rastrelliger brachysoma Kembung 0,863 194,7
: dosis (mg/kg.hari) Gerres argyreus Kapas-kapas 0,467 359,7
BW : berat badan (kg) Deapterus kurroides Layang 0,733 229,2
: konsentrasi logam berat pada ikan (mg/kg) Dussumiera elopsoides Bete kalo 0,654 256,9
Lutjanus boutton Gorara 1,682 99,9
Diagramma pictum Kaci-kaci 0,467 359,7
• Jumlah logam berat kromium yang boleh Plectorhinchus
masuk ke dalam tubuh manusia dewasa per chaetodonoides
Onde-onde 0,594 282,8
harinya maksimum 2 µg/kg (DEFRA) berat Plectorhinchus lineatus 1,259 133,4
badan Nemipterus hexodon Krisi (Juku eja) 0,463 362,9
• Berat tubuh manusia dewasa 60 kg Tylosurus gavialoides Sako 0,468 359,0
• Batasan konsumsi ikan? Epinephelus fuscoguttatus Kerapu 0,275 610,9
Cepholopolis boenak Kerapu jenang 0,654 256,9
Ikan kembung
Menimbulkan penyakit