Anda di halaman 1dari 28

KEPERAWATAN KELUARGA

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Tn.S

OLEH:

NI LUH PUTU WIDI WULANDARI

18.321.2843

A12-A

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

WIRA MEDIKA BALI

2019/ 2020

1
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
REMAJA

A. Pengkajian Keluarga
Pengkajian dilakukan mulai hari Selasa, tanggal 8 juni 2021 sampai dengan 9 juni 2021 di
rumah keluarga Tn. S

1. Data Umum

Tn. S (48th) adalah kepala keluarga dari Ny. S (46th) dan anak F (17th).

Pendidikan terakhir Tn. S adalah SD dan sekarang bekerja sebagai buruh

bangunan. Keluarga Tn. S tinggal di Desa Pejukutan, Br.pejukutan,

Kec.Nusa Penida.

Status
Imunisasi
N Na J Hu U Pend. POLIO DPT Hepaptiti Camp Ket
o ma K b mu B s ak .
r C I I I I I I I I I I
G I I V I I I I
I I I
1 Tn. L Sua 48 SD - - - - - - - - - - -
. S mi th
2 Ny. P Istri 46 SD - - - - - - - - - - - -
. S th
TBC
3 An. P An I7 S           
. F ak th M lengk
A ap

Tabel. 2. Komposisi Keluarga Tn. S

2
a. Genogram

Asm
TBC Jantun
a
g

TBC
Ny. S Tn. S
46th 48th

Jatu
h
An. F
17 th

Keterangan :

= laki-laki = tinggal satu rumah

= perempuan = hubungan dengan keluarga

= meninggal = klien

b. Tipe keluarga

Keluarga Tn. S termasuk tipe keluarga inti (Nuclear Family) karena di

dalam satu rumah terdapat ayah, ibu dan anak.

c. Suku dan bangsa

Bahasa yang digunakan keluarga Tn. S adalah bahasa Daerah karena

berasal dari Nusa Penida. Dalam keluarga tidak ada pantangan

makanan apapun, tapi apabila ada anggota yang sakit cukup parah,

biasanya
dibawa ke Puskesmas. Biasanya sebelum dibawa ke Puskesmas / ke

dokter terdekat, biasanya dibelikan obat di warung terlebih dahulu.

d. Agama

Keluarga Tn. S beragama Hindu semua. Tapi anggota keluarga dalam

melakukan sembahyang jarang ataupun terkadang-kadang. Kalaupun

melakukan sembahyang, itupun dilakukan secara sendiri-sendiri.

e. Status sosial dan ekonomi keluarga

Tn. S bekerja sebagai buruh bangunan. Penghasilan per bulan  Rp.

300.000,-. Sedangkan pengeluaran  Rp. 400.000,- per bulan.

f. Aktivitas rekreasi

Aktivitas rekreasi dalam rumah tangga selama ini dilakukan dengan

berkumpul bersama keluarga sambil nonton TV. Aktivitas rekreasi di

luar rumah jarang mereka lakukan.

2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga dengan Remaja

a. Tahap perkembangan keluarga dengan remaja

Pada saat ini keluarga Tn. S sedang berada pada tahap perkembangan

keluarga yaitu pada tahap keluarga dengan anak remaja. Dimana tugas

perkembangan keluarga dengan anak remaja antara lain:

a) Memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab

mengingat remaja adalah seorang dewasa muda dan memiliki

otonomi.

b) Mempertahankan hubungan intim dalam keluarga.


c) Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua.

Kindarkan terjadinya perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.

d) Mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan (anggota)

keluarga untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota

keluarga

b. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi

1) Mempertahankan keintiman pasangan karena Tn. S lebih

cenderung diam dan menyendiri. Tn. S dan Ny. S sudah pisah

ranjang tetapi masih rukun dan tinggal satu rumah.

2) Membantu suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua.

c. Riwayat keluarga

Saat ini Ny. S mengeluh dadanya sakit ketika Ny. S sedang batuk. Ny.

S mengatakan dahaknya sulit keluar. Ketika Ny. S periksa ke RS

Pratama Nusa Penida pada tanggal 24 Oktober 2007. Ny. S di

diagnosa oleh dokter menderita TB Paru. Ny. S mendapat terapi dan

mengikuti pemeriksaan rontgen sebanyak 4 kali ketika foto rontgen

terakhir pada tanggal 4 Juli 2008 klien telah dinyatakan sembuh oleh

dokter. Sejak saat itu sampai sekarang klien tidak pernah

mengontrolkan diri ke puskesmas atau rumah sakit. Ny. S mengatakan

kadang terasa sesak saat batuk. Tetapi Ny. S melakukan istirahat lebih

banyak dan biasanya bisa sembuh.


3. Pengkajian Lingkungan

a. Karakteristik rumah

Rumah Tn. S terdiri dari ruang tamu, 3

kamar tidur, ruang gudang, ruang dapur, ruang kamar mandi.

Cara pengaturan perabot rumah kurang rapi, kebiasaan merawat rumah

disapu 1 kali sehari. Ukuran rumah 12 x 8 m2, tipe rumah semi

permanen, atap terbuat dari genting, lantai berubin, tetapi sudah

bercampur dengan tanah,karena ubin sudah banyak yang rusak.

Rumah Tn S terdapat ventilasi berupa 2 jendela di ruang tamu,

1jendela di kamar tidur, dan 1 pintu utama. Kondisi ruangan sangat

pengap, karena jendela yang ada di rumah Tn. S tidak pernah dibuka.

Keluarga Tn. S menggunakan air sumur untuk memenuhi kebutuhan

sehari – hari seperti mandi, mencuci, dan masak.

b. Denah rumah

K
Gudang M

W T U
C e

r
B T
Dapur

a S
R. tamu
Kamar s
Ayah Kama Ka
r mar

c. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Lingkungan tetangga umumnya penduduk asli Nusa Penida, hubungan

antar tetangga cukup baik. Tapi Tn. S cenderung menutup diri dengan
tetangga maupun orang lain. Lain halnya dengan Ny. S yang selalu

mengikuti acara perkumpulan maupun acara yang lain di lingkungan

sekitar rumah.

d. Mobilitas geografis keluarga

Rumah merupakan daerah perkampungan tidak jauh dari jalan raya,

mudah dijangkau oleh sepeda motor. Ny. S kalau membeli

perlengkapan masak, membeli di pasar yang berjarak 200 meter dari

rumahnya. Rumah Ny. S berada di pinggir jalan raya.

e. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Di dalam masyarakat Ny. S selalu mengikuti arisan dan perkumpulan

bersama masyarakat. Sedangkan Tn. S cenderung berdiam diri di

rumah dan tidak banyak bicara. Ny. S dan An. F dapat bersosialisasi

dengan orang lain secara baik. Ny. S bekerja sebagai penjual nasi

pecel. Sosialisasi Ny. S dengan para pembeli berjalan dengan baik.

An. F juga dapat bergaul dengan baik dengan teman-teman sebayanya

di rumah. An. F juga dapat bersosialisasi dengan baik dengan

masyarakat lain.

f. Sistem pendukung keluarga

Anggota keluarga biasanya kalau sakit parah diperiksakan ke

Puskesmas/ke dokter terdekat. Ny. S sering tolong menolong begitu

juga dengan lingkungan sekitar.


4. Struktur Keluarga

a. Pola komunikasi keluarga

Pola komunikasi yang digunakan di keluarga Tn.S adalah komunikasi

terbuka. Mereka dapat mengungkapkan pendapatnya masing-masing.

b. Struktur kekuatan keluarga

Keluarga kalau ada masalah, yang memutuskan masalah adalah Tn. S.

Keputusan diambil dengan cara bermusyawarah bersama.

c. Struktur peran

Tn. S yang berperan sebagai kepala keluarga, sudah bisa

melaksanakan perannya dengan baik. Ny. S yang berperan sebagai ibu

rumah tangga, juga membantu Tn.S untuk mencari nafkah dengan

berjualan nasi pecel. An. F dapat berperan dengan baik di dalam

keluarga An. F yang masih duduk di bangku kelas 2 SMA, bisa

melaksanakan peran sebagai anak usia sekolah dengan cukup baik.

d. Nilai atau norma keluarga

Keluarga Tn. S apabila sakit, dibelikan obat di warung terlebih dahulu.

Jika dibelikan obat di warung belum sembuh, maka diperiksakan ke

Puskesmas/pelayanan kesehatan terdekat.

5. Fungsi Keluarga

a. Fungsi afektif

Keluarga Tn. S kurang mengetahui tentang penyakit flek paru/TB paru

yang diderita oleh Ny. S. Tapi, Ny. S sewaktu sakit mau

memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan.


b. Fungsi sosialisasi

Tn. S belum/sosialisasinya kurang dengan tetangga, saudara, maupun

orang lain. Ny. S mengajarkan kepada anak-anaknya untuk hidup

mandiri dan hidup menerima apa adanya, dapat hidup dengan sabar.

c. Fungsi perawatan kesehatan

Keluarga tidak mampu mengenal masalah kesehatan tentang penyakit

TB Paru. Hal ini ditunjukkan dengan keluarga kurang menyadari /

mengetahui pengertian, penyebab serta tanda dan gejala dari penyakit

TB Paru. Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan juga

terbatas karena kurang pengetahuan keluarga tentang penyakit

respiratori.

d. Fungsi ekonomi

Keluarga Tn. S menggunakan penghasilannya untuk memenuhi

kebutuhan keluarga setiap hari. Ny. S mengatakan penghasilannya

jarang ada sisa tiap bulannya, sebaliknya kadang masih kekurangan.

6. Stres Jangka Pendek dan Panjang

a. Stresor jangka pendek dan panjang

Ny. S merasakan ketakutan jika penyakitnya tidak bisa sembuh dan

harus mengulang pengobatan dari awal.


b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor

Apabila ada masalah, Tn. S biasanya selalu bersabar dan menyuruh

anggota keluarga yang lain untuk bersabar pula serta menyerahkan

semua kepada Tuhan.

c. Strategi koping yang digunakan

Dalam menghadapi suatu masalah, biasanya Tn.S berunding dengan

istri dan anaknya.

7. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaa Tn. S Ny. S An. F


n
T 120/80 100/60 120/70
D mmHg 52 mmHg 38 mmHg 54
kg kg kg
B 158 cm 153 cm 161 cm
B 78 x/mnt 80 x/mnt 76 x/mnt
16 x/mnt 22 x/mnt 20 x/mnt
T Bentuk Bentuk Bentuk
B mesochepal mesochepal mesochepal
Na Warna hitam ada Warna hitam ke- Warna hitam,
di ubannya, cukup merahan, agak lurus, bersih.
R bersih, lurus. ikal, kering,
R Tidak ada kotor.
Kepal gangguan Tidak ada
a penglihatan, gangguan
Ram tidak ada penglihatan,
but ikterik. anemis, tidak
Mata Bersih, tidak ikterik Tidak anemis,
ada sekret, tidak ikterik.
tidak ada Bersih, tidak
polip. ada sekret,
Hidung Tampak kotor, tidak ada Bersih, tidak
ada serumen, polip. ada sekret
tidak ada luka. Bersih, tidak tidak ada polip
Telinga Bibir cukup ada serumen, Kotor, ada
lembab tidak ada tidak ada luka. serumen, tidak ada
stomatitis Bibir kering, luka
tidak stomatitis,
Mulut & Tidak ada pem- tidak ada nyeri Bibir lembab,
Tenggorok besaran kel. telan tidak ada nyeri
an telan
Tiroid. Simetris, Tidak ada pem-
Le Tidak ada pem-
vesikuler besaran kel.
besaran kel.
Tiroid Simetris,
her Tiroid Vesikuler,
tidak terdengar
simetris, tidak
bunyi gallop,
Da terdengar bunyi
terdengar bunyi
gallop
whezing
da
Abdomen Datar, tidak Datar, bising Datar, bising
ada luka usus, terdengar usus terdengar
normal, tidak normal
Ekstremit Berfungsi dengan ada luka
baik tidak ada Berfungsi
kelainan dengan baik,
as Sawo matang, tidak ada
tidak ada alergi, kelainan Sawo matang,
bersih Hitam, kering, tidak bersih, tidak
Kulit - ada alergi, bersih ada alergi
-
Genital
8. Harapan Keluarga

Tn. S menyambut baik terhadap petugas kesehatan yang bertugas di

lingkungannya, beliau berharap agar petugas kesehatan secara rutin

melakukan kegiatan pengobatan/penyuluhan terhadap warga khususnya di

lingkungan Br. Pejukutan.

B. ANALISA DATA

N Data Masalah Penyebab


o Fokus
1 DS: Keluarga mengatakan kalau Bersihan Ketidakmampuan
Ny. S menderita flek paru jalan keluarga Tn. S
pada tanggal 24 Oktober dalam
2007, Ny. S mengalami nafas tidak melakukan
sesak nafas dan nyeri dada efektif perawatan
seperti di tusuk – tusuk. kesehatan TB Paru
Kemudian keluarga terutama
memeriksakan Ny. S ke RS. pada Ny. S
Pratama Nusa Penida dan
dokter mengatakan bahwa
setelah dilakukan uji BTA,
ternyata Ny. S positif
menderita TB Paru.
Keluarga mengatakan

tahunya mempunyai flek


paru. Keluarga mengatakan
tidak tahu kalau
penyakitnya bisa menular.
DO: Ny. S batuk tetapi tidak bisa
keluar dahak. Ny. S
terengah- engah setelah
batuk. Saat dilakukan
pemeriksaan dada dengan
inspeksi didapatkan data
bentuk dada simetris,
Ny. S tampak
menggunakan otot bantu
pernafasan, saat
dilakukan

auskultasi terdengar suara


whezing.
2 DS: Keluarga mengatakan bahwa Resiko Ketidakmampua
pada tanggal 4 Juli 2008 perubahan n keluarga dalam
klien telah dinyatakan pemenuha mengenal
sembuh oleh dokter. n nutrisi masalah nutrisi
Namun sampai sekarang kurang pada orang sakit
klien tidak pernah terutama pada
mengontrolkan diri ke dari Ny. S
puskesmas atau rumah kebutuhan
sakit. Klien mengatakan tubuh
setiap malam tubuhnya
berkeringat, klien
mengatakan tubuhnya
lemas saat bangun tidur.
DO: Nafsu makan klien cukup
bagus, makan 3x/hari habis
1 porsi dengan nasi, sayur,
lauk, dan minum air putih.
Berat badan klien sebulan
terakhir 45kg. Namun pada
saat dilakukan pengkajian
berat badan klien turun
menjadi 43kg, LILA :
19cm, tubuh klien kurus,
kulit kering bersisik, rambut
merah, konjungtiva anemis
C. SKORING

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga Tn. S dalam melakukan perawatan kesehatan pada TB Paru

terutama pada Ny. S

Kriter Skor Pembenaran


ia
1 Sifat Masalah 3/3 x 1= 1 Dalam menentukan sifat
. Aktual masalah bobot yang paling
besar diberikan kepada keadaan
sakit atau yang mengancam
kehidupan keluarga yaitu
keadaan sakit atau pertumbuhan
anak yang tidak sesuai dengan
usia, kemudian baru diberikan
kepada hal-hal yang
mengancam kesehatan keluarga
dan selanjutnya kepada situasi
krisis dalam keluarga dimana
terjadi situasi yang menuntut
penyesuaian dalam keluarga.
Pada kasus Ny. S ketika
keluarga ditanya tentang
perawatan TB Paru mengatakan
tidak tahu dan lebih cenderung
diam ketika ditanya masalah
perawatan TB Paru.

2 Kemungkina 1/2 x 2 = 1 Faktor-faktor yang


. n masalah mempengaruhi masalah data
dapat diubah diubah adalah pengetahua,
Sebagian teknologi dan tindakan-tindakan

untuk menangani masalah,


sumberdaya keluarga,
sumberdaya perawatan dan
sumberdaya masyarakat. Pada
kasus Ny. S pendidikan Ny. S
adalah SD. Pemahaman
keluarga Tn. S kurang ketika
ditanya tentang masalah TB
Paru, menjawabnya agak lama.
3 Potensi di cegah 2/3 x 1 = Hal-hal yang perlu diperhatikan
. Cukup 2/3 dalam melihat potensi
pencegahan
masalah adalah
kepelikan, lamanya
masalah, tindakan yang
sudah dan sedang dijalankan,
adanya kelompok resiko tinggi
dalam keluarga atau kelompok.
Pada kasus Ny. S dengan
pemberian informasi tentang
perawatan TB Paru yang cukup
jelas, kemungkinan masalah
yang akan muncul dapat
dicegah.
4. 2/2 x 1 =
Menonjol 1 Masalah bersihan jalan nafas
nya tidak efektif adalah masalah
masalah aktual yang harus ditangani agar
Segera ditangani tidak menimbulkan komplikasi.
Total Skor 3 2/3

2. Resiko perubahan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah

nutrisi pada orang sakit terutama pada Ny. S

Kriter Skor Pembenaran


ia
1. Sifat masalah 2/3 x 1= Dalam menentukan sifat
Resiko 2/3 masalah bobot yang paling
besar diberikan kepada
keadaan sakit atau yang
mengancam

kehidupan keluarga yaitu


keadaan sakit atau
pertumbuhan anak yang
tidak sesuai dengan usia,
kemudian baru diberikan
kepada hal-hal yang
mengancam

kesehatan keluarga dan


selanjutnya kepada situasi
krisis dalam keluarga
dimana terjadi situasi yang
menuntut penyesuaian
dalam keluarga. Pada kasus
Ny. S berat badan klien
sebulan terakhir 45 Kg,
namun saat dilakukan
pengkajian berat badan
klien 43 Kg, LILA : 19 cm.
Tubuh
klien kurus, kulit kering,
bersisik, rambut
merah,
konjungtiva anemis.

2 Kemungkina 1/2 x 2 = 1 Faktor-faktor


. n masalah yang
dapat diubah mempengaruhi masalah
Sebagian data diubah adalah
pengetahua, teknologi dan
tindakan- tindakan untuk
menangani masalah,

sumberdaya
keluarga,

sumberdaya perawatan dan


sumberdaya masyarakat.
Pada kasus Ny. S masalah
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh dapat
diatasi dengan pemenuhan
nutrisi yang adekuat dan
nutrisi pada taraf gizi
seimbang sesuai kebutuhan
tubuh yang mencakup 4
sehat 5 sempurna.

3 Potensi 1/3 x 1 = Hal-hal yang perlu


. masalah 1/3 diperhatikan dalam
dapat di melihat potensi
cegah pencegahan masalah
Rendah adalah kepelikan, lamanya
masalah, tindakan yang
sudah dan sedang
dijalankan, adanya
kelompok resiko tinggi
dalam keluarga atau
kelompok. Pada kasus Ny.
S ekonomi keluarga dari
kalangan bawah. Makanan
sehari-hari adalah nasi dan
sayur. Kadang makan
dengan lauk kadang juga
tidak.
4 Menonjoln 1/2 x 1 = Ny. S mengatakan kalau
. ya masalah 1/2 ada anggota keluarga
Ada masalah yang sakit biasanya
tetapi tidak perlu dibelikan obat di warung
segera ditangani terlebih dahulu, jika
belum ada perubahan baru
diperiksakan ke
puskesmas atau rumah
sakit.
Total Skor 2 1/2
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga Tn. S dalam melakukan perawatan kesehatan pada TB Paru

terutama pada Ny. S

2. Resiko perubahan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah

nutrisi pada orang sakit terutama pada Ny.S

E. PRIORITAS MASALAH

Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan

Keluarga Tn. S dalam melakukan perawatan kesehatan pada TB Paru

terurtama pada Ny. S


2) RENCANA KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa Tujuan Evalu Intervensi


No Tujuan Umum asi
Keperawatan Khusus Keperawatan
(TUM) Kriteria Standar
Keluarga (TUK)
1 Bersihan jalan nafas tidak Setelah dilakukan 1.Keluarga dapat Verbal  Keluarga 1. Kaji pengetahuan
efektif berhubungan dengan tindakan mengenal dapat keluarga tentang
ketidakmampuan Keluarga keperawatan masalah TB menjelaskan TB Paru
Tn. S dalam melakukan bersihan jalan nafas Paru. pengertian 2. Jelaskan pada
perawatan kesehatan pada TB menjadi efektif. TB Paru keluarga tentang
Paru terurtama pada Ny. S  Keluarga pengertian,
dapat tanda/gejala
menyebutkan tindakan yang
tanda dan dilakukan bila
gejala TB salah satu
Paru anggota
 Keluarga keluarga
dapat menderita TB
menjelaskan Paru
perawatan 3. Bimbing
keluarga keluarga untuk
yang mengulang
menderita kembali apa
TB Paru yang dijelaskan
oleh perawat.
4. Beri pujian
atas jawaban
yang
disampaikan
oleh keluarga.

67
2.Keluarga Verbal  Keputusan 1. Beri
mampu keluarga penjelasan
mengambil untuk rutin tentang
keputusan mengontrolk penyakit TB
yang tepat. an Ny. S ke Paru yang
pelayanan dapat terjadi
kesehatan kekambuh-an
Psikomotor  Keluarga Tn. & komplikasi
3.Keluarga S dapat
mampu melakukan 1. Ajarkan kepada
melakukan perawatan keluarga untuk
perawatan kesehatan latihan nafas
kesehatan dalam dan batuk
efektif agar
bersihan jalan
nafas menjadi
efektif dan tidak
terjadi
komplikasi.
2. Beri
kesempatan
kepada
keluarga untuk
mempraktekka
Psikomotor n cara nafas
 Keluarga Tn. dalam dan
4. Ny. S bersama S senantisa batuk efektif.
anggota memeriksakan 3. Beri pujian
keluarga diri/mengontr positif atas
mampu ol kesehatan partisipasi
memanfaatkan diri ke keluarga.
pelayanan pelayanan 1.
kesehatan kesehatan Menganjurka
yang ada Puskesmas n keluarga
untuk
mengontrol
kesehatan di
Puskesmas/
RS
2 1. Resiko Setelah dilakuk 1.Keluarga dapat Verbal  Dapat 1.kaji pengetahuan
kunjunga an memenuhi menyebutkan keluarga tentang
perubahan pemenuhan n keluarg makanan yang pengertian pengertian
nutrisi kurang dari diharapk a bergizi yang makanan yang makanan bergizi.
kebutuhan tubuh an mampu dibutuhkan oleh bergizi 2.Jelaskan pada
berhubungan memenu nutrisi tubuh terutama  Dapat keluarga tentang
dengan hi sesuai kebutuh tinggi kalori, Verbal menyebutkan pengertian
ketidakmampuan tubuh. an tinggi protein jenis makanan makanan bergizi,
keluarga dalam (TKTP) yang tinggi jenis makanan
mengenal masalah nutrisi kalori, tinggi tinggi kalori dan
pada orang sakit protein tinggi
terutama pada Ny.S  Dapat protein,manfaat
menyubutkan makanan bergizi
manfaat dari bagi tubuh.
makanan yang
bergizi
3.Bimbing
keluarga untuk
mengulang
kembali
4.Beri pujian
atas jawaban
yang di
sampaikan
oleh keluarga.
2. Keluarga dapat Verbal  Keluarga 1. Jelaskan
menyebutkan mampu kepada keluarga
beberapa menyebutkan 3 tentang contoh
contoh contoh makanan yang
makanan yang makanan yang mengandung
mengandung mengandung kalori dan
kalori dan kalori dan protein.
protein protein
3. Keluarga Verbal Keluarga mampu 1. Jelaskan kepada
dapat menyebutkan 3 dari keluarga tentang
menyebutka 5 manfaat nutrisi hal – hal yang
n manfaat bagi tubuh. dapat terjadi
nutrisi bagi akibat
tubuh. kekurangan
nutrisi.
4.Keluarga dapat Verbal Keluarga mampu 1. Jelaskan kemballi
menyebutkan menyebabkan 3 tentang hal-hal
kembali akibat dari yang dapat tejadi
dari kekurangan 5 akibat dari jika tubuh
nutrisi kekurangan kekurangan
nutrisi nutrisi.
5.Keluarga dapat Psiko  Menyajikan 1. Diskusikan
memenuhi mo tor makanan dengan keluarga
nutrisi yang bergizi setiap tentang
dibutuhkan hari makanan
oleh tubuh bergizi yang
setiap hari. harus dipenuhi
setiap hari,
terutama yang
mudah di
dapatkan dan
harga relatif
terjangkau.
2. Anjurkan
kepada keluarga
untuk selalu
memenuhi
nutrisi yang
bergizi setiap
hari.
3. Beri pujian atas
tindakan
yang tepat

Anda mungkin juga menyukai